ESENSI DAN PENTINGNYA K3 DALAM KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Seminar dalam Rangka Temu Wicara Regional Aceh 2015Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia
(FKMTSI)Aula Univ. Teuku Umar, 29 April 2015
Oleh:
SAMSUNAN, S.T., M.TStaf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
UTU
Nama : Samsunan, ST., MT
Tpt/ Tgl Lahir : Nagan Raya, 18 September 1976S-1 : Teknik Sipil Unsyiah (Lulus 2003)S-2 : MTS Unsyiah (Lulus 2009)Instansi : Staf Dinas Cipta Karya AcehFungsional : Staf pengajar Teknik Sipil UTU
• Diklat Teknis Substantif Spesialisasi Penilai Properti Pemerintah Tingkat Dasar (KNPK Kemenkeu - 2012)
• Diklat Teknis Substantif Spesialisasi Penilai Properti Pemerintah Tingkat Lanjut (KNPK Kemenkeu - 2012)
• Diklat Training of Trainer (ToT) Jasa Konstruksi (BPKon PU – 2013)• Diklat Pengelolaan Rumah Negara (Dit. PBL PU – 2013)• Diklat Teknis Pengelola Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara (Pusdiklat PU – 2014)• Diklat Teknis Hukum Kontrak (Pusdiklat PU – 2014)• Diklat Manajemen Proyek (Pusdiklat PUPR -2015)
DASAR HUKUM1. UU Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;2. PP Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
dan perubahannya;3. SKB Menaker dan Menteri PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi;
4. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri PU Nomor 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan perubahannya;
6. Peraturan Menteri PU No. 14/PRT/M/2013 Perubahan atas Peraturan Menteri PU Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi dan perubahannya;
SMK3(PP 50 tahun 2012)
SMK3 adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja:Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya TEMPAT KERJA YANG AMAN, EFISIEN DAN PRODUKTIFK3 merupakan Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Penerapan SMK3Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus diterapkan di Tempat Kerja, yaitu: Tempat Kerja Non Konstruksi (KANTOR) Tempat Kerja Konstruksi (PROYEK)
LANDASAN HUKUM PENERAPAN K3
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2000Tentang PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSIPasal 17 : Kewajiban dan Hak Penyedia Jasabutir a :menyusun dokumen penawaran yang memuat:a. rencana dan metode kerja,b. rencana usulan biaya,c. tenaga terampil dan tenaga ahli,d. rencana, dan anggaran keselamatan dan
kesehatan kerja dan peralatan.
UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 1999Tentang JASA KONSTRUKSIPasal 22 (2)
huruf.l. : perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
Pasal 23 (2): Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
TAHAPAN PENERAPANSMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU1. Tahap pra-konstruksi (ranca ngan
konseptual meliputi: studi kelayakan/Feasibility Study, survey dan investigasi, Detail Engineering Design, serta penyusunan dokumen pengadaan);
2. Tahap pengadaan (procurement);3. Tahap Pelaksanaan konstruksi;4. Tahap penyerahan hasil akhir pekerjaan.
Latar Belakang Timbulnya K3
•Keinginan untuk selamat dan terhindar dari bahaya (Accident Free)•Keinginan untuk terhindar dari kerugian materi akibat kecelakaan (Bussiness Interuption).•Memenuhi ketentuan hukum (Compliance with Law).•Desakan dari pihak luar dan tuntutan masyarakat. (Costumer satisfaction).
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan atau safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari
kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan
menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu
tempat kerja
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia
serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya
PENGERTIAN K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Selamat dalam bekerja• Sehat dalam bekerja• Patuh peraturan
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.3. Mencegah/ mengurangi kematian.4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Tujuan dan sasaran K3
1.Manusia (pekerja dan masyarakat)2.Benda (alat, mesin, bangunan dll)3.Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan)
ORGANISASI/PERUSAHAA
N
SDM/Pekerja
KONSTRUKSI
Jika salah satu bagiantidak berfungsi, makakinerja Perusahaan atauOrganisasi tidak optimal.
Perlindungan thd SDM diperlukan- Keselamatan- Kesehatan- Kesejahteraan tenaga kerja- Produktivitas
Lingkup SMK 3:Penetapan kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan Rencana K3, Pemantauan dan
EvaluasiKinerja K3, Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3
Tujuan dan SasaranTujuan dan sasaran sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktifAlasan Penerapan SMK3Karena SMK3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya
MANFAAT PENERAPAN SMK3Manfaat Langsung
Manfaat tidak langsung
1. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.
2. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.
3. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja
a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan.
b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan.
c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, membuat umur alat semakin lama
PENERAPAN K3 DALAM DUNIA KONSTRUKSI
Penerapan konsep K3 muncul sejak manusia mengenal suatu pekerjaan. Keselamatan kerja bertujuan dalam melakukan pekerjaan agar diperoleh suatu cara yang mudah dan menjamin keselamatan dari gangguan alam, binatang maupun gangguan dari manusia lainnya. Masalah K3 juga merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek sebagaimana halnya dengan biaya, perencanaa, pengadaan serta kualitas
Sektor jasa konstruksi yang berhubungan dengan umum (masyarakat) antara lain pekerjaan konstruksi jalan, jembatan, bangunan gedung, fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya, sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan lainnya
kecelakaan pada pekerjaan bangunan seperti :-terjatuh, -tertimpa, -terpeleset, -terpotong, dan -tertusuk oleh material bangunan
Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh kesalahan manusia (human eror), baik aspek kompetensi para pelaksana maupun pemahaman penyelenggara K3
Hal tersebut disebabkan oleh : (1)kurangnya pelatihan bangunan, (2)ketenangan pekerja dalam
bekerja, (3)sistem perekrutan yang
mengutamakan jumlah dibandingkan kualitsa pekerja bangunan,
(4)lamanya jam kerja yang berpengaruh dengan tingkat keletihan, dan
(5)minimnya pengadaan K3.
syarat-syarat keselamatan kerja : (1) Mencegah dan mengurangi
kecelakaan, (2) memberi alat-alat perlindungan
diri pada pekerja, (3) memelihara kebersihan, kesehatan
dan ketertiban, (4) memperoleh keserasian antara
tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya,
(5) mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Kecelakaan dapat dicegah dengan: (1)mematuhi peraturan, yaitu
ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya,
(2)standarisasi, yaitu penetapan standar terhadap Undang-Undang dan peraturan yang berlaku,
(3)pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan undang-undang yang ditetapkan,
(4)penelitian bersifat teknik, misalnya penyelidikan tentang pagar pengaman dan alat-alat perlindungan
penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan, seperti :(1)menetapkan kebijakan K3 dan menjamin
komitmen terhadap penerapannya, (2)merencanakan pemenuhan kebijakan,
tujuan dan sasaran penerapan K3, (3)menerapkan kebijakan K3 secara efektif
dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan,
(4)mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan perbaikan dan pencegahan, dan
(5)meninjau secara teratur dan menigkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3
beberapa hal pelaksanaan SMK3, diantaranya adalah: (1)manajemen tradisional, keselamatan dan
kesehatan dipadukan dalam peran pengawasan dan pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan,
(2)manajemen inovatif, manajemen memiliki peran penting dalam usaha keselamatan dan kesehatan, keterlibatan karyawan dipandang penting dalam pelaksanaan sistem,
(3)sebuah strategi tempat aman yang dipusatkan pada kontrol bahaya pada sumber dengan memperhatikan prinsip tingkat perencanaan dan penerapan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan kontrol resiko,
(4)suatu strategi kontrol orang yang selamat atau aman yang dipusatkan atas pengawasan tingkah laku karyawan
Top Related