Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk darah sejak 4 bulan yang lalu. Pasien telah menjalani pengobatan TB sebelumnya selama 2 bulan, tapi keluhan batuk darah tersebut belum berkurang. Selain itu, selama 1 bulan ini pasien mengeluh sering sakit pada punggung di sekitar tulang belakangnya. Riwayat merokok 10 tahun.
Anamnesis
1.Identitas pasien2.Keluhan Utama Batuk darah sejak 4 bulan lalu3.Riwayat Penyakit Sekarang batuk darah tidak
berkurang setelah pengobatan 2 bulan, nyeri sekitar tulang punggung
4.Riwayat Penyakit Dahulu5.Riwayat Penyakit Keluarga
6. Riwayat Sosial kebiasaan merokok sejak 10 tahun lalu
Pemeriksaan Fisik
1. Kondisi umum pasien2. Umum
3. Pemeriksaan fisik dada4. Periksa tanda pernapasan
5. Jari tabuh6. Pemeriksaan Limfadenopati
Pemeriksaan Penunjang
LED 100Hb 7 mg/dL
Leukosit 4000 Foto Rontgen PA dan lateral
CT Scan
Pemeriksaan Tumor Marker
Pemeriksaan sitologi
PET (Positron Emission Tomograhy)
• Foto rontgen berguna untuk melihat doubling time• Doubling time ↑ ± 37-365 hari• Doubling time > 18 bulan =tumor jinak
• Metode baku untuk mengetahui luas dan derajat invasi intratorakal (stadium CA)
• Dapat menemukan lesi < 1 cm, di lokasi sulit ditemukan• Hilus lebih terlihat
Radiologi
CT scan
PET
Bone scanning
• Membedakan tumor jinak dan dan ganas• Tumor < 1 cm = kurang diresolusi PET
scanner• Nilai akurasi > CT scan
• Dilakukan jika ada tanda mestastasis ke tulang
Pemeriksaan Sitologi
• Sederhana, praktis dan non invasive• Deteksi dini kanker paru• Karsinoma tipe sentral dengan hemotipsis + ↑
Pemeriksaan Tumor Marker
• NSE ( Neuron Spesific Enolase) spesifik untuk Small Cell Carsinoma, Cyfra 21-1
• Lebih banyak digunakan untuk evaluasi pengobatan
Etiologi
ddwwd
• Anak yang menghirup asap rokok selama 25 thn 2x resiko, wanita dengan pasangan merokok 2-3x resiko
• Asbestos• Polusi udara daerah urban > daerah rural• Genetik mutasi bbrp gen (proto oncogene,tumor
suppressor gene)• Diet - betakarotene, selenium, dan vitamin A
Epidemiologi
di USA tahun 2002 dilaporkan 169.400 kasus baru dengan 154.900 kematian. Di Inggris, prevalensinya mencapai 40.000 kasus setiap tahun, dan di Indonesia, menduduki peringkat 3 kanker terbanyak, dengan urutan ketiga setelah kanker payudara dan kanker serviks. Angka kematian akibat kanker paru di seluruh dunia mencapi kurang lebih 1.000.000 penduduk setiap tahunnya. Di negara berkembang tingkat resikonya lebih tinggi, karena rokok. Sebagian besar kanker paru mengenai pria 65 % dan sisanya adalah wanita 45%. Perbandingan ini tidak terlalu jauh, mengingat saat ini rokok sudah banyak dinikmati oleh kaum hawa.
Manifestasi Klinik
Batuk > batuk kering, < sputum mucoid putih, tumor mengenai cabang bronkus
Hemoptisis gejala terkhas, kanker invasi kapiler mukosa bronkial, kadang keluar bersama sel ganas yang terlepas, ↑ + pemeriksaan sitology sputum
Dada penuh dini ringan, kanker kena pleura/ invasi dinding torak nyeri menetap
Dispnea tumor menyumbat bronkus Pneumoni obstruktif/ atelectasis, napas pendek
Demam pneumonia obstruktif merupakan penyebab I, intermiten,sulit diterapi
Non spesifik anoreksia,BB↓, Clubbing finger/jari tabuh
Penatalaksanaan Kuratif : menyembuhkan atau memperpanjang masa bebas penyakit dan
meningkatkan angka harapan hidup pasien
Paliatif : mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup
Rawat rumah (hospital care) pada kasus terminal : mengurangi dampak fisik maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga
Suportif : menunjang pengobatan kuratif, paliatif, dan terminal seperti pemberian nutrisi, transfusi darah dan komponen darah, growth factor obat anti nyeri dan obat anti infeksi.
Penatalaksanaan
NSCLC
Staging TNM berdasarkan ukuran tumor (T), kelenjar getah bening yang terlibat (N), Metastase bermanfaat untuk penentuan penatalaksanaan NSCLC
Terapi bedah pada stadium I dan II dengan sisa parenkim paru adekuat
Pasien stadium III b dan IV Combined modality therapy ( radiasi, khemoterapi)
Penatalaksanaan
Radioterapi
Sebagai pengobatan kuratif, bisa juga sebagai terapi paliatif pada tumor dengan komplikasi mengurangi efek obstruksi/ penekanan terhadap pembuluh darah
ES : disfagia karena esofagiti pasca radiasi, <10% pneumonitis pasca radiasi
Radiasi preoperasi untuk mengecilkan tumor
Radiasi post operasi dilakukan jika metastasis N1-2 sebatas sayatan operasi
Penatalaksanaan
Kemoterapi
Sebagai terapi kuratif
Terapi baku untuk pasien stadium IIIA dan untuk pengobatan paliatif
Terapi definitif dengan pembedahan radioterapi diberikan diantara siklus kemoterapi
SCLC
Limitted-stage disease yang diobati dengan tujuan kuratif (kombinasi radiaso dan kemoterapi) dan angka keberhasilan terapi sebesar 20%. Angka median survival time untuk limited-stage disease adalah 18 bulan.
Extensive-stage disease yang diobati dengan kemoterapi dan angka respon terapi inisial sebesar 60-70% dan angka respon terapi komplit sebesar 20-30%. Angka median survival time untuk extensive-stage disease adalah 9 bulan.
Penutup
Karsinoma paru adalah salah satu peringkat teratas karsinoma di dunia. Bahkan menduduki peringkat ketiga di Indonesia. Insidennya tidak jauh berbeda antara pria dan wanita. Penyebab utamanya diduga adalah zat-zat karsinogenik dari rokok.
Prognosis karsinoma paru tidak jauh berbeda dengan penyakit keganasan lainnya, walaupun banyak terapi yang disarankan seperti tindakan bedah, radioterapi, atau kemoterapi.
Pencegahan yang bisa dilakukan hanyalah menghindari zat karsinogenik dari asap rokok, dan berhenti merokok bagi yang masih merokok.