8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
1/19
1
1
BMKG
PRAKIRAAN IKLIM DAN MUSIM 2016
Dipaparkan dalam Sosialisasi
“Pemantauan dan Penyebarluasan
Informasi Potensi Bencana Alam”
Wandayantolis
, M.SiKepala Stasiun
Klimatologi
Siantan
Pontianak
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
2/19
2
BMKG
T
ATA
S
AJI
2
. P
ERKEMBANGAN
DINAMIKA
ATMOSFER
2016
;
3
. P
RAKIRAAN
M
USIM
K
EMARAU
2016
;
4
. P
RAKIRAAN
CURAH
HUJAN
DAN
S
IFAT
H
UJAN
2016
;
1
. P
ENDAHULUAN
;
4
. U
PDATE
MONITORING
HARI
TANPA
HUJAN
;
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
3/19
3
BMKG
PENDAHULUAN
Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap,tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada
tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Zona Musim (ZOM) : adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara
periode musim kemarau dan musim hujan.
*Daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode
musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu samadengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari
beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM.
Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50
milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju),
sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).
Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50
milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju),
sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).
INDONESIA TERDIRI DARI 342 ZOM DAN 65 NON ZOM
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
4/19
4
4
BMKG
PERKEMBANGAN DINAMIKA ATMOSFER 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
5/19
5
BMKG
S
EKILAS
INFORMASI
El NinoMerupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu muka laut di ekuator PasifikTengah dan Timur dari nilai rata-ratanya. El Nino ditandai dengan adanya anomali suhumuka laut di ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) bernilai positif (lebih panas dari rata ratanya)dan nilai SOI negatif selama periode yang cukup lama (minimal tiga bulan). SOI adalah nilaiindeks yang menyatakan selisih Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin,Australia. Pengaruh fenomena El Nino di wilayah Indonesia sangat tergantung dengan
kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayahIndonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bilakondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesiacukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan diIndonesia.
La Nina
merupakan kebalikan dari El Nino yang ditandai dengan anomali suhu muka lautnegatif(lebih dingin dari rata-ratanya) di ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4) dan nilai SOIpositif selama periode yang cukup lama (setidak-tidaknya tiga bulan). Fenomena La Ninasecara umum menyebabkan curah hujan di wilayah Indonesia meningkat bila diikutidengan menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia. Mengingat luasnya wilayahIndonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina.
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
6/19
6
BMKG
S
EKILAS
INFORMASI
Dipole Mode
merupakan fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan
perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan
di sebelah barat Sumatera. Untuk DMI positif umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di
wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan nilai negatif berdampak pada meningkatnya curah hujan di
Indonesia bagian barat.
Sirkulasi Monsun Asia – Australia
Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Polatekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi
angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan
arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang
berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi
karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di
Indonesia.
Suhu Permukaan Laut di wilayah perairan Indonesia
Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu
indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses
pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya
kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya
uap air di atmosfer.
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
7/19
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
8/198
BMKG
PERKEMBANGAN EL NINO 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
9/199
BMKG
PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST
Jul 2016
Agt 2016Mei 2016
Sep 2016Jun 2016
(Sumber : NCEP/NOAA)
• Mei – Jun 2016 umumnya SST perairan Indonesia diprediksi bag.barat hangat bag.tengah
dan timur normal sampai dingin disekitar Papua.
• Jul – Okt 2016 umumnya SST perairan Indonesia diprediksi hangat meluas kesuluruh
wilayah Perairan Indonesia, bag. Barat sumatera kembali ke normal.
Okt 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
10/1910
BMKG
PREDIKSI INDEX DIPOLE MODE
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
11/191111
BMKG
PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
12/1912
BMKG
PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 ZOM 265
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
13/1913
BMKG
SIFAT MUSIM KEMARAU 2016 ZOM 265
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
14/191414
BMKG
PRAKIRAAN HUJAN BULANMEI, JUNI, DAN JULI 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
15/1915
BMKG
PRAKIRAAN HUJAN BULAN MEI 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
16/1916
BMKG
PRAKIRAAN HUJAN BULAN JUNI 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
17/1917
BMKG
PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI 2016
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
18/19
8/17/2019 presentasi tentang dinamika tmosfer dan update prakiraan musim kemarau 2016
19/1919
BMKG
STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAKJl. Raya Sei Nipah Km. 20.5 Jungkat Pontianak 78351
Telp.(0561) 747141 Fax. (0561) 747845
staklimsiantan96583 klimatsiantan1
Email: [email protected]
Email: [email protected] Website: www.staklimsiantan.net
https://www.facebook.com/staklimsiantan96583/https://twitter.com/klimatsiantan1mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]://twitter.com/klimatsiantan1https://www.facebook.com/staklimsiantan96583/Top Related