Download - Presentasi PKN : Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Transcript
  • 1. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan padadasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dankemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yangmendasarkan pada moralitas dam humanistis akanmenghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan.Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkanmenjadi sistem dan pembangunan ekonomi yangbertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

2. Pancasila sebagai paradigma pengembanganekonomi lebih mengacu pada Sila KeempatPancasila; sementara pengembangan ekonomi lebihmengacu pada pembangunan Sistem EkonomiIndonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjukpada pembangunan Ekonomi Kerakyatan ataupembangunan Demokrasi Ekonomi ataupembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atauSistem Ekonomi Pancasila. 3. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagaiusaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialahkoperasi. Ekonomi Kerakyatan akan mampumengembangkan program-program kongkritpemerintah daerah di era otonomi daerah yanglebih mandiri dan lebih mampu mewujudkankeadilan dan pemerataan pembangunan daerah. 4. Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akanmampu memberdayakan daerah/rakyat dalamberekonomi, sehingga lebih adil, demokratis,transparan, dan partisipatif. DalamEkonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat(Negara) yang demokratis berperananmemaksakan pematuhan peraturan-peraturanyang bersifat melindungi warga ataumeningkatkan kepastian hukum. 5. PEMEGANG SAHAM70%PEMEGANGSAHAM 20 %PEMEGANG SAHAM10 % 6. W...O.....W, HARUS BERESINSEMUA ? SENDIRI !!?? 7. PANCASILA DALAM HUKUM DAPATDITERAPKAN DARI SILA KE VKEADILAN SOSIAL BAGI SELURUHRAKYAT INDONESIA 8. ADALAH KEGIATAN SEORANGPENGACARA UNTUK MEMBELAKLIEN SECARA SUKARELATANPA MEMANDANG BALAS JASASEHINGGA ORANG KECIL BISAMEMPERJUANGKAN HAK MEREKA 9. (1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupungolongan sosial dan komuniti setempat di Indonesia yangmengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa(2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggioleh segenap warganegara Indonesia tanpa membedakankesukubangsaan, kedaerahan, maupun golongannya;(3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadikebulatan tekad masyarakat majemuk di kepulauan nusantaramempersatukan diri sebagai satu bangsa yang berdaulat;(4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luaspersebarannya di kalangan masyarakat majemuk Indonesia untukmelakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini sangatmengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukanperorangan;(5) Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadilandasan yang membangkitkan semangat perjuangan bangsadalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskanbangsa, dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia yangkemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 10. Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanyakerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah padaintinya adalah seperti berikut:1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak sukumerupakan satu komunitas (ummatan wahidah).2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam danantara komunitas Islam dan komunitas lain didasarkan atasprinsip-prinsi:a. Bertentangga yang baikb. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersamac. Membela mereka yang teraniayad. Saling menasehatie. Menghormati kebebasan beragama. 11. Lima prinsip tersebut mengisyaratkan:1) Persamaan hak dan kewajiban antara sesamawarga negara tanpa diskriminasi yang didasarkanatas suku dan agama;2) pemupukan semangat persahabatan dan salingberkonsultasi dalam menyelesaikan masalahbersama serta saling membantu dalam menghadapimusuh bersama. Dalam Analisis dan InterpretasiSosiologis dari Agama (Ronald Robertson, ed.)misalnya, mengatakan bahwa hubungan agama danpolitik muncul sebagai masalah, hanya pada bangsa-bangsayang memiliki heterogenitas di bidangagama.