UJIAN STASE SARAFVERTIGO PERIFERNAJIB ROFI’I
Identitas Pasien
A. Identitas Pasien
• Nama : Ny. T
• Umur : 55 tahun
• Alamat : Tasik madu, Karanganyar
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• MRS : 28 Juli 2015
Anamnesis
Keluhan utama: • Pasien mengeluh pusing berputar disertai mual
muntahRiwayat Penyakit Sekarang: • SMRS: Pasien tiba-tiba mengeluh pusing berputar
disertai mual muntah, pasien tambah pusing ketika mengubah posisinya dan ketika membuka matanya, pusing terasa hilang timbul, durasi pusing 1-2 jam keluarga langsung membawa ke RSUD
• HMRS : Pasien mengeluh pusing berputar disertai mual dan muntah, pusing terasa hebat, pusing terjadi tiba-tiba, pusing hilang timbul, durasi pusing 1-2 jam, pasien mengeluh pusing bertambah jika berubah posisi, pasien lebih nyaman tiduran, pasien bertambah pusing jika membuka mata, pasien tidak mengeluh adanya gangguan telinga, kelemahan pada ekstremitas (-), keringat dingin (-), BAK (+), BAB (+), flatus (+), nafsu makan baik (+), menggigil (-), sakit saat membungkukkan badan (-), nyeri torak (-), nyeri abdominal (-), penurunan berat badan (-), demam (-), kencing (dbn), keringat di malam hari (-), penggunaan obat melalaui jarum suntik (-), riwayat kanker (-), riwayat trauma hebat (-), riwayat kejang(-).
• Riwayat Penyakit Dahulu: • Riwayat penyakit serupa (-)• Riwayat trauma (-)• Riwayat hipertensi (-)• Riwayat DM (-)• Riwayat penyakit keganasan (-)• Riwayat kejang (-)• Riwayat alergi (-)• Riwayat Penyakit Keluarga:• Riwayat penyakit serupa (-)• Riwayat alergi (-)• Riwayat hipertensi (-)• Riwayat DM (-)
• Anamnesis Sistem:• Sistem serebrospinal : nyeri kepala (+), penurunan
kesadaran (-), kejang (-)• Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar-debar (-)• Sistem respirasi : sesak (-), batuk (-), pilek (-)• Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (+), nyeri
ulu hati (-)• Sistem muskuloskeletal : nyeri menjalar (-) • Sistem integumen : ruam (-), gatal (-)• Sistem urogenital : disuria (-), poliuria (-)
Resume Anamnesis:• Pasien mengeluh pusing berputar disertai mual dan muntah,
sudah dirasakan 1 hari, pusing terasa hebat, pusing terjadi tiba-tiba, pusing terasa sangat hebat, pusing hilang timbul, durasi pusing 1-2 jam, pasien mengeluh pusing bertambah jika berubah posisi dan membuka matanya, pasien lebih nyaman tiduran, pasien tidak mengeluh adanya gangguan telinga, kelemahan pada ekstremitas (-), keringat dingin (-), BAK (+), BAB (+), flatus (+), nafsu makan baik (+), menggigil (-)
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, pasien tidak mempunyai riwayat HT (-), DM (-), trauma (-) dan kejang(-)
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis• TD = 140/90mmHg, N = 84 x/menit• RR = 20 x/menit• S = 36,5C• Keadaan Umum: CM, lemas• Status gizi: baik• Kepala: bentuk dan ukuran normal• Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
(2mm/2mm), pupil (isokor, isokor)• Leher: Pembesaran kelenjar getah bening (-/-), simetris,
tekanan vena jugularis tidak terlihat
• Paru-paru: • Inspeksi: pengembangan paru simetri antara kanan dan kiri, tidak
ada gerakan yang tertinggal, tidak ada retraksi, pernapasan spontan.
• Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak ada gerakan yang tertinggal.
• Perkusi: sonor (+/+)• Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
• Jantung:• Inspeksi: ictus cordis tidak tampak.• Palpasi: ictus cordis tidak kuat angkat.• Perkusi: tidak diperiksa.• Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni, reguler, bising (-), gallop
(-), murmur (-)
• Abdomen:• Inspeksi: darm contour (-), darm seiffung (-),
simetri, tidak ada bekas luka.• Auskultasi: peristaltik usus normal.• Palpasi: nyeri tekan (-), tidak ada pembesaran
hepar dan lien.• Perkusi: timpani di seluruh kuadran abdomen.
• Status Neurologik• Kesadaran: compos mentis• Kuantitatif: GCS (E4, V5, M6)• Kualitatif:
• Tingkah laku : baik• Perasaan hati: baik• Orientasi : baik (tempat, waktu, orang, sekitar)• Jalan pikiran : baik• Kecerdasan : cukup• Daya ingat kejadian : baik (baru dan lama)• Kemampuan bicara : normal• Sikap tubuh : normal• Cara berjalan : baik• Gerakan abnormal : tidak ada
• Kepala:• Bentuk: normochepal• Ukuran: normal• Simetri: (+)• Nyeri tekan: (-)
• Leher: • Sikap: normal• Gerakan: bebas• Kaku kuduk: (-)• Bentuk vertebra: normal• Nyeri tekan vertebra: (-)• Pulsasi: normal• Bising karotis: (-/-)• Bising subklavia: (-/-)• Tes Brudzinki: (-)• Tes Nafziger: (-)• Tes Valsava: (-)
1. Saraf Otak:
- N. I (olfaktorius)
Kanan Kiri
Daya Pembau N N
- N. II
Kanan Kiri
Daya penglihatan N N
Pengenalan warna N N
Medan penglihatan N N
Fundus okuli N N
Papil - -
Retina - -
Arteri/vena - -
Perdarahan - -
- N. III (okulomotorius)
Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke
medial
N N
Gerakan mata ke atas N N
Gerakan mata ke
bawah
N N
Ukuran pupil 2 mm 2 mm
Bentuk pupil Isokor Isokor
Reflek cahaya
langsung
+ +
Reflek cahaya tidak
langsung
+ +
Reflek akomodatif + +
Strabismus divergen -
Diplopia -
- N. IV (trokhlraris)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke
lateral bawah
+ +
Strabismus konvergen -
Diplopia -
- N. V (trigeminus)
Kanan Kiri
Menggigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka atas + +
Sensibilitas muka
tengah
+ +
Sensibilitas muka
bawah
+ +
Reflek kornea + +
Reflek bersin + +
Reflek maseter + +
Reflek zigomatkus + +
Trismus - -
- N. VI (abdusen)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke
lateral
+ +
Strabismus konvergen -
Diplopia -
- N. VII (fasialis)
Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi + +
Kedipan mata + +
Lipatan naso-labial + +
Sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Mengerutkan alis + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Mengembungkan pipi + +
Tik fasial - -
Lakrimasi - -
Daya kecap lidah 2/3
depan
+ +
Reflek visuo-palpebra - -
Reflek glabella - -
Reflek aurikulo-palpebra - -
Tanda myerson - -
Tanda chovstek - -
Bersiul + +
- N. VIII (akustikus)
Kanan Kiri
Mendengar suara
berisik
+ +
Mendengar suara detik
arloji
+ +
Tes weber N N
Tes rinne N N
Tes schwabah N N
- N. IX (glosofaringeus)
Kanan Kiri
Arkus faring N N
Daya kecap lidah 1/3
belakang
+ +
Reflek muntah - -
Sengau - -
Tersedak - -
- N. X (vagus)
Kanan Kiri
Arkus faring - -
Nadi N N
Bersuara + +
Menelan + +
- N. XI (aksesorius)
Kanan Kiri
Memalingkan kepala + +
Sikap bahu N N
Mengangkat bahu + +
Trofi otot bahu N N
- N. XII (hipoglosus)
Kanan Kiri
Sikap lidah N N
Artikulasi N N
Tremor lidah - -
Menjulurkan lidah + +
Kekuatan lidah + +
Trofi otot lidah N N
Fasikulasi lidah - -
1. Badan
Interpretasi
Trofi otot punggung N
Nyeri membungkukkan badan (-)
Kolumna vertebralis Dalam batas normal
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-),nyeri tekan (-)
Gerakan Bebas
Reflek dinding perut N
1. Anggota Gerak Atas
Inspeksi:
Kanan Kiri
Drop hand - -
Pitcher’s hand - -
Warna kulit Sawo matang Sawo matang
Claw hand - -
Kontraktur - -
Palpasi: tidak ada kelainan
Lengan atas:
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Lengan bawah:
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Tangan:
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas:
Lengan
atas
kanan
Lengan
atas
kiri
Lengan
bawah
kanan
Lengan
bawah
kiri
Tangan
kanan
Tangan
kiri
Nyeri + + + + + +
Termis + + + + + +
Taktil + + + + + +
Diskriminasi + + + + + +
Posisi + + + + + +
Vibrasi + + + + + +
Biceps Triceps
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan reflek -/- -/-
Reflek silang -/- -/-
Reflek patologis -/- -/-
Anggota Gerak Bawah
Inspeksi:
Kanan Kiri
Drop foot - -
Udem - -
Warna kulit Sawo matang Sawo matang
Kontraktur - -
Palpasi: tidak ada kelainan
Tungkai atas:
Kanan Kiri
Gerakan bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Tungkai bawah:
Kanan Kiri
Gerakan bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Kaki:
Kanan Kiri
Gerakan bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eutrofi Eutrofi
Patela Achilles
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan reflek -/- -/-
Reflek silang -/- -/-
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Rossolimo - -
Mendel Bechterew - -
Kanan Kiri
Tes Lasegue - -
Tes O’Connel - -
Tes Patrick - -
Tes Kontra Patrick - -
Tes Gaenslen - -
Tes Kernig - -
Klonus paha - -
Klonus kaki - -
1. Koordinasi, langkah, dan keseimbangan:
- Cara berjalan : Sempoyongan
- Tes Romberg : +
- Ataksia : -
- Diskiadokhokinesis : -
- Rebound fenomen : -
- Nistagmus : (-)
- Dismetri : (-)
- Gerakan abnormal : tremor (-)
2. Fungsi Vegetatif:
a. Miksi : inkontinensia (-), retensi urin (-), anuria (-),
poliuria (-)
b. Defekasi : inkontinensia alvi (-), retensio alvi (-)
Pemeriksaan PenunjangA. Pemeriksaan Penunjang
a) Darah rutin
Jenis pemeriksaan Hasil
Hb 13,2
Hct 38,0
Lekosit 8,75
Trombosit 254
Eritrosit 4,42
MPV 8,9
PDW 17,1 H
MCV 86,0
MCH 29,9
MCHC 34,7
Granulosit% 73,4 H
Limfosit% 22,6 L
Monosit% 2,3 L
Eosinofil% 1,5
Basofil 0,2
GDS 124
Kanan Kiri
Reflek fisiologi + +
+ +
Reflek patologis - -
- -
Provikasi nyeri - -
Kekuatan Otot 5 5
5 5
Tonus otot N N
N N
Trofi otot Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Gerakan Bebas Bebas
bebas Bebas
Klonus - -
Sensibilitas + +
+ +
Resume Pemeriksaan
• KU : lemas• Kesadaran : compos mentis (GCS:
E4V5M6)• Nn. Cranialis : normal (+/+)• Tanda meningeal : (-)• Tes Keseimbangan : Romberg (+)
Diagnosis
• Diagnosis klinis : Pusing berputar• Diagnosis topis : Organon Vestibular• Diagnosis etiologi : Vertigo Perifer
Terapi
• Medikamentosa • Infuse RL 20tpm• Inj N.Mitamizole 1amp /8jam• Inj Ranitidin 1amp /12jam• Inj ondansetron / 8 jam• Betahistin Mexylat tab 3x1• Clobazam 10mg tab 2x1
Prognosa
• Death : ad bonam• Disease : dubia ad bonam• Disability : ad bonam• Discomfort: dubia ad bonam• Disatisfication : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
• VERTIGO• DEFINISI
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari
tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang
timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan
oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai
keadaan atau penyakit. Keseimbangan adalah kemampuan
untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di
tempatkan di berbagai posisi.
• EpidemiologiVertigo merupakan gejala yang sering didapatkan pada individu dengan prevalensi sebesar 7 %. Beberapa studi telah mencoba untuk menyelidiki epidemiologi dizziness, yang meliputi vertigo dan non vestibular dizziness. Dizziness telah ditemukan menjadi keluhan yang paling sering diutarakan oleh pasien, yaitu sebesar 20-30% dari populasi umum. Dari keempat jenis dizziness vertigo merupakan yang paling sering yaitu sekitar 54%. Pada sebuah studi mengemukakan vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita disbanding pria (2:1),sekitar 88% pasien mengalami episode rekuren.
• EtiologiKeseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang posisitubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Penyebab umum dari vertigo:• 1.Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.• 2.Obat-obatan : alkohol, gentamisin.• 3.Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semi
sirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional
• 4.vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere,
• 5.Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster• 6.Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf
vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya ataukeduanya.
• 7.Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral danarteri basiler.
• KLASIFIKASI VERTIGOVERTIGO VESTIBULAR
• Vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan
• VERTIGO PERIFER• Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis
semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.
• Vertigo jenis ini biasanya diikuti gejala-gejala seperti:• pandangan gelap• rasa lelah dan stamina menurun• jantung berdebar• hilang keseimbangan• tidak mampu berkonsentrasi• perasaan seperti mabuk• otot terasa sakit• mual dan muntah-muntah• memori dan daya pikir menurun• sensitif pada cahaya terang dan suara• berkeringat
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain:• Benign Parozysmal Positional Vertigo atau BPPV
(gangguan keseimbangan karena ada perubahan posisi kepala).
• Meniere’s disease (gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan) dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
• Vertigo akibat obat.
• VERTOGO SENTRAL
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).Gejala vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal-hal seperti:• penglihatan ganda• sukar menelan• kelumpuhan otot-otot wajah• sakit kepala yang parah• kesadaran terganggu• tidak mampu berkata-kata• hilangnya koordinasi• mual dan muntah-muntah• tubuh terasa lemah
• Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo sentral termasuk antara lain:
• stroke, multiple sclerosis (gangguan tulang belakang dan otak), tumor, trauma di bagian kepala, migren, infeksi, kondisi peradangan, neurodegenerative illnesses (penyakit akibat kemunduran fungsi saraf) yang menimbulkan dampak pada otak kecil. Penyebab dan Gejala Keluhan vertigo biasanya datang mendadak, diikuti gejala klinis tidak nyaman seperti banyak berkeringat, mual,dan muntah. Faktor penyebab vertigo adalah Sistemik, Neurologik, Ophtalmologik, Otolaringologi, Psikogenik, dapat disingkat SNOOP.
• VERTIGO NON VESTIBULARVertigo sistemik adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan jantung. Sementara itu, vertigo neurologik adalah gangguan vertigo yang disebabkan oleh gangguan saraf. Keluhan vertigo yang disebabkan oleh gangguan mata atau berkurangnya daya penglihatan disebut vertigo ophtalmologis; sedangkan vertigo yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi alat pendengaran disebut vertigo otolaringologis. Selain penyebab dari segi fisik,penyebab lain munculnya vertigo adalah pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur atau terlalu memikirkan suatu masalah hingga stres. Vertigo yang disebabkan oleh stres atau tekanan emosional disebut vertigo psikogenik.
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular Gejala Vertigo Vestibular Vertigo Non Vestibular Sifat vertigo Serangan Mual/muntah Gangguan pendengaran Gerakan pencetus Situasi pencetus
rasa berputar episodik + +/- gerakan kepala -
melayang, hilang keseimbangan kontinu - - gerakan obyek visual keramaian, lalu lintas
Tabel 2. Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral Gejala Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral Bangkitan vertigo Derajat vertigo Pengaruh gerakan kepala Gejala otonom (mual, muntah, keringat) Gangguan pendengaran (tinitus, tuli) Tanda fokal otak
lebih mendadak berat ++ ++ + -
lebih lambat ringan +/- + - +
• Cara mengenali dan membedakan vertigo perifer dan vertigo sentral:
• Vertigo perifer beronset akut, sedangkan vertigo sentral beronset kronis atau perlahan (gradual). Dengan kata lain, durasi gejala pada vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang (recurrent).
• Penyebab umum vertigo perifer adalah infeksi (labyrinthitis), Ménière's, neuronitis, iskemia, trauma, toksin. Penyebab umum vertigo sentral adalah vaskuler, demyelinating, neoplasma.
• Intensitas vertigo perifer sedang hingga berat, sedangkan vertigo sentral ringan hingga sedang.
• Mual (nausea) dan muntah (vomiting) umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral.
Vestibular : Non Vestibular
Perifer : Sentral
Perifer : Sentral
Perifer : Sentral
• Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi (positionally related), sedangkan vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi.
• Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral.
• Tinnitus (telinga berdenging) seringkali menyertai vertigo perifer. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinnitus.
• Pada vertigo perifer tidak ada defisit neurologis. Defisit neurologis (neurologic deficits) umumnya terjadi pada vertigo sentral.
• Sifat nystagmus pada vertigo perifer adalah fatigable, berputar (rotary) atau horisontal, dan dihambat oleh fiksasi okuler, sedangkan sifat nystagmus pada vertigo sentral adalah nonfatigable, banyak arah (multidirectional), tidak dihambat oleh fiksasi okuler
• PATOFISIOLOGIVertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan. Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik.
Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya.
• DIAGNOSIS• ANAMNESIS• Pertama-tama ditanyakan bentuk vertigonya: melayang, goyang,
berputar, dan sebagainya• Perlu diketahui juga keadaan yang memprovokasi timbulnya
vertigo: perubahan posisi kepaladan tubuh, keletihan, ketegangan.• Profil waktu: apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang
timbul, paroksimal, kronik,progresif atau membaik.• Apakah ada gangguan pendengaran biasanya
menyertai/ditemukan pada lesi alat vestibuler.• Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin, kanamisin, salisilat,
antimalaria dan lain-lain yang diketahui ototoksik/vestibulotoksik dan adanya penyakit sistemik seperti anemi, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru juga perlu ditanyakan.
• Juga kemungkinan trauma akustik
• PEMERIKSAAN FISIK• PEMERIKSAAN NEUROLOGIS• a. Uji Romberg• b. Tandem Gait• c. Uji Unterberger• d. Past-pointing test• e. Disdiadokhokinesis• f. Rebound fenomenon• g. Tes telunjuk hidung
Fungsi Vestibuler.• Uji Dix Hallpike• Tes Kalori• Elektronistagmogram
Fungsi Pendengarana. Tes garpu tala : Rinne, Weber, Swabach. Untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif b. Audiometri : Loudness Balance Test, SISI, Bekesy Audiometry, Tone Decay.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG• 1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah
dan urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.• 2. Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada
neuroma akustik).• 3. Neurofisiologi : EEG, EMG, Brainstem Auditory
Evoked Pontential (BAEP).• 4. Pencitraan: CT Scan, Arteriografi, Magnetic
Resonance Imaing (MRI)
• TERAPI• Tujuan pengobatan vertigo, selain kausal (jika ditemukan
penyebabnya), ialah untuk memperbaikiketidak seimbangan vestibuler melalui modulasi transmisi saraf; umumnya digunakan obat yang bersifatantikolinergik. Obat-obatan yang digunakan pada terapi simptomatik vertigo (sedatif vestibuler) :
• Cyclizine (Marezine) : 50 mg 4 dd• Dimenhydrinate (Dramamine) : 25-50 mg 4 dd• Diphenhydramine (Benadryl) : 25-50 mg 4 dd• Promethazine (Phenergan) : 25 mg 4 dd• Scopolamine Transderm : 0,5 mg 1 dd• Hydroxyzine Iterax : 25-100 mg 3 dd• Ephedrine : 25 mg 4 dd
Pembahasan
Pusing berputar
Mual dan muntah
Pasien mengeluh pusing berputar disertai mual dan muntah, sudah dirasakan 1 hari, pusing terasa hebat, pusing terjadi tiba-tiba, pasien mengeluh pusing bertambah jika berubah posisi, pasien lebih nyaman tiduran, pasien bertambah pusing jika membuka mata. Tidak ada keluhan gangguan telinga.
Pemeriksaan Fisik:KU: lemasKesadaran: compos mentisNn. Cranialis: normal (+/+)Tanda meningeal : (-)Tes Keseimbangan : Romberg (+)
Vertigo Perifer
Vestibular : Non VestibularKarakteristik Gejala
Gejala Pasien Vestibular Non Vestibular
Waktu Episodik Episodik KonstanSifat Vertigo Berputar Berputar MelayangFaktor pencetus
Pusing bertambah pada perubahan posisi
Gerakan kepala, perubahan posisi
Stress, hiperventilasi
Gejala Penyerta
Mual dan muntah Mual, muntah, tuli, tinnitus
Gangguan mata, gangguan somatosensorik
Perifer : SentralKarakteristik Pasien V. Vestibular
PeriferV. Vestibular Sentral
Onset mendadak Tiba-tiba, onset mendadak
Perlahan, onset gradual
Durasi 1-2 Jam Menit hingga jam
Minggu hingga bulan
Frekuensi Hilang timbul Biasanya hilang timbul
Biasanya konstan
Intensitas Berat Berat Sedang
Mual muntah Mual dan Muntah Tipikal Sering kali tidak ada
Diperparah perubahan posisi kepala
Ya Ya Kadang tidak berkaitan
Perifer : SentralKarakteristik Pasien V. Vestibular
PeriferV. Vestibular Sentral
Usia pasien Usia lanjut Berapapun,
biasanya muda
Usia lanjut
Gangguan
status mental
Tidak ada Tidak ada atau
kadang-kadang
Biasanya ada
Defisit nervi
cranial atau
cerebellum
Tidak kuat berdiri
Tidak ada Kadang
disertai ataxia
Pendengaran Normal Seringkali
berkurang atau
dengan tinnitus
Biasanya
normal
Perifer : SentralKarakteristik Pasien V. Vestibular Perifer V. Vestibular Sentral
Nistagmus Tidak ada Nistagmus
horizontal dan
rotatoar; ada
nistagmus fatique
5-30 detik
Nistagmus horizontal
atau vertical; tidak ada
nistagmus fatique
Penyebab Positional Vertigo
Meniere’s disease
Labyrinthitis
Positional vertigo
Massa Cerebellar /
stroke
Encephalitis/ abscess
otak
Insufisiensi A. Vertebral
Neuroma Akustik
Sklerosis Multiple
Top Related