Download - Ppt uas admin maya

Transcript
  • 1. RUTHMAYA TRI ANITA 2012620143 TUGAS UAS ADMINISTRASI PENDIDIKAN

2. Peran Pemimpin Kependidikan Berkomunikasi dengan jelas dan sabar. Memusatkan perhatian pada peserta didik. Membudayakan mutu (dalam segala hal). Mengadakan inovasi proses pembelajaran. Menampung aspirasi peserta didik. Menetapkan struktur tugas, kewajiban, tanggung-jawab dan hak masing-masing dalam kelas. Mengoreksi kebijaksanaan yang ada, bila perlu. Mengatasi kendala yang muncul dalam proses belajar- mengajar. Mengembangkan tim-tim kecil dalam pembelajaran. Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan secara terbuka dan adil. Mengadakan kaderisasi dalam bidang ilmu yang diasuh. Memberdayakan peserta didik (Empowerment) Memotivasi peserta didik. 3. Peran Guru/Dosen Sebagai Pemimpin Kependidikan Mengajar, membantu dan memotivasi mahasiswa untuk selalu menemukan cara memperbaiki diri dan dunianya. Dosen bermutu tidak hanya senang membantu maha-siswa yang cerdas, tetapi juga dengan mahasiswa yang memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu fakta atau konsep. Dosen bermutu menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keberhasilan belajar semua mahasiswa. Selalu men-dorong mahasiswa untuk mengembangkan daya intelek-tual dan daya emosinya guna mencapai pengetahuan yang superior dan kemampuan memecahkan masalah. 4. Dosen bermutu memusatkan perhatiannya pada kepentingan mahasiswa dan menumbuhkan perasaan selalu ingin tahu dan selalu ingin belajar. Dosen bermutu selalu melakukan persiapan lebih baik, bersikap lebih fleksibel, dan selalu mempertanyakan segala sesuatu. Dosen bermutu mengharap dan berusaha agar dirinya menjadi orang yang cemerlang, dan mengharapkan mahasiswanya juga demikian. Dosen bermutu selalu berusaha memberdayakan mhs. Menerapkan MMT ataupun Perbaikan yang Berkelanjutan berarti perubahan (yang berkesinambungan) pada diri mahasiswa dan pada diri dosen sendiri. Dosen bermutu berperan membuat kelas menjadi suatu tim untuk memecahkan berbagai persoalan. Jadi tanggung jawab kelas pada semua orang, bukan hanya pada dosen. 5. Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai Pemimpin 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi 2. Berkemampuan bekerja keras. 3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa. 4. Memiliki disiplin 5. Memiliki sikap kepelayanan : Care (Kepedulian) Courtesy (Sopan, Berbudi) Concern (Perhatian yang besar) Friendliness (Sikap bersahabat) Helpfulness (Sedia membantu) 6. Dimensi Kepemimpinan Idealized influence (pengaruh ideal). Artinya, pola perilaku seorang pemimpin harus menjadi suri tauladan bagi para pengikutnya, tutur katanya harus sesuai dengan perbuatannya alias tidak munafik. Inspirational motivation (motivasi inspirasi). Dalam dimensi ini, seorang pemimpin harus mampu bertindak sebagai pencipta semangat kelompok atau tim dalam organisasi, memperlihatkan komitmen yang tinggi terhadap tujuan organisasi dan mampu mengartikulasikan pengharapan (expectation) yang jelas atas kinerja bawahan. 7. Lanjutannnn............ intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Dimensi ini mengandung makna bahwa seorang pemimpin harus mampu berperan sebagai penumbuhkembang ide-ide yang kreatif sehingga dapat melahirkan inovasi, maupun sebagai pemecah masalah (problem solver) yang kreatif sehingga dapat melahirkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul dalam organisasi. Individualized consideration (konsiderasi individu). Artinya, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berhubungan dengan bawahan (human skill), mau mendengarkan, memperhatikan aspirasi dari bawah terutama kaitannya dengan pengembangan karier bawahan. 8. PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN Defenisi Peran Perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau oraganisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya (Soerjono Soekanto). Defenisi Pemimpin Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 9. Sifat- Sifat Pemimpin Percaya Diri Inisiatif Energi Menentukan Sikap Dengan Waktu Yang Tepat Kejernihan Berpikir Kegigihan Keberanian 10. Cara Berpikir Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. Toleransi terhadap ambiguitas Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat me Memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. 11. Peran Pemimpin Sebagai Guru pendidik (nurturer), model, pengajar dan pembimbing, pelajar (learner), komunikator terhadap masyarakat setempat, pekerja administrasi, serta kesetiaan terhadap lembaga. 12. BIDANG GARAPAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MURID, PERSONAL, KURIKULUM, MATERIAL, KEUANGAN DAN PELAYANAN KHUSUS Definisi Administrasi Pendidikan administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif. Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, mengatur, administrasi, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau membina. 13. Fungsi Admininistrasi Pendidikan Fungsi perencanaan Fungsi organisasi Fungsi koordinasi Fungsi motivasi Fungsi pengawasan 14. Instrumen Administrasi Kesiswaan Buku Induk Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa. Buku Klaper Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Buku /Daftar Keadaan Siswa Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya gambaran keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya. 15. Lanjutan................. Daftar Hadir Siswa Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah. File Penyimpan Berkas Siswa Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya. 16. Administrasi Kurikulum Kegiatan Administrasi Kurikulum Kegiatan administrasi kurikulum dapat di identifikasikan menjadi tiga kegiatan pokok yakni: Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau pendidik Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah. Kegiatan yang menyangkut proses belajar mengajar (PBM), karena kegiatan ini erat kaitannya dengan ketiga kegiatan pokok di atas. 17. ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN Definisi Menejemen Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, penggorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat sebagai ilmu dan seni proses profesi 18. Manajemen Sebagai ILMU Manajemen Sebagai ILMU Manajemen sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen yang bersifat materi Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu lainnya. 19. Manajemen sebagai PROFESI Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader. Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut : Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favorit, politik, agama. atau sosial Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka yang menyandang profesi. 20. Fungsi Manajement Perencanaan (Planning) dalam penyusunan rencana adalah dengan mengatakan bahwa perencanaan berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan. yaitu : a. What(Apa) d. How (Bagaimana) b. Where (Dimana) e. Who (Siapa) c. When (Kapan) f. Why (Mengapa) Pengorganisasian (Organizing) Penggerakan (Actuating/motivating) D. Pengawasan / Supervisi (Controling) E. Penilaian (evaluating) 21. Ciri dan Sifat Supervisi Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya kepada pegawainya. Mengizinkan pegawainya menggunakan kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang mereka sanggup membuatnya. Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan konferensi dan pembicaraan dengan para bawahannya. Menerima kemungkinan untuk tidak populer diantara pegawainya. 22. Lanjutannnnn.............. Tidak terlalu optimis mengenai keadaan semangat kerja pegawainya dan berusaha supaya kepala-kepala pembantunya manafsirkan dan melaksanakan perintah dengan sebaik-baiknya. Berusaha merubah peraturan yang dalam praktik tidak mencapai hasil yang diharapkan dan menerima kemungkinan bahwa beberapa orang bawahannya lebih cerdas dan cakap dari pada dirinya sendiri. Tidak suka memberi janji kepada pegawainya, kecuali kalau ia yakin akan dapat memenuhinya. Tidak hanya mengharapkan kesetiaan dan juga tidak mengadakan diskriminasi terhadap pegawainya. Tidak mau menyerah kepada pegawainya hanya karena merasa jemu dari desakan pegawai tersebut. Memperjuangkan kepentingan pegawainya, seperti halnya ia 23. Fungsi Supervisi Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan. Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan). Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar. Melalui supervisi dapat diketahui petucgas yang perlu diganti. 24. Lanjutan................. Melalui supervisi dapat diketahui buku yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui supervisi dapat diketahui kelemahan kurikulum. Melalui supervisi mutu proses belajar dan mengajar dapatditingkatkan Melalui supervisi sesuatu yang baik dapat dipertahankan. 25. SUPERVISI supervisi adalah salah satu bagianproses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling). Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan : 1. Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya 2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan 3. Judging : mengadili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak 4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis 5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik 26. Fungsi supervisi Planning Organizing Moivating Controling. 27. TEHNIK SUPERVISI Definisi Supervisi Pendidikan Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis, dan supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawasan terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik didalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. 28. CIRI- CIRI PENGAJARAN MODUL Pengertian Modul Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional). 29. Sifat Modul Adapun modul mempunyai sifat-sifat antara lain : 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual. 30. Unsur-unsur Modul 1. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik. 2. Petunjuk untuk guru . 3. Lembaran kegiatan siswa. 4. Lembaran kerja bagi siswa. 5. Kunci lembaran kerja. 6. Lembaran evaluasi 7. Kunci lembaran evaluasi. 31. Karakteristik / Ciri ciri Modul Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh. Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/akrab dengan pemakainya. Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak. Menurut Wijaya (1988:129), ciri-ciri pengajaran modul pembelajaran adalah : Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. 32. Lanjutannnnn....... Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning) Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self- instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. 33. BELAJAR TUNTAS Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya peserta didik. Demikian juga proses pendidikan dalam sistem persekolahan kita, umumnya belum menerapkan pembelajaran sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah. 34. Lanjutannnnn........ Model belajar tuntas akan terlaksana apabila, (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh, (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis. Evaluasi yang dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu merupakan dasar untuk memperoleh balikan (feedback). 35. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN Definisi Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah yang idial adalah kepala sekolah yang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang motivator, innovator dan administrator dan sebgai supervisor dalam segala macam bagi kegiatan manajemen sekolah, oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai karakter/kepribadian yang baik dan kuat 36. Syarat-Syarat Kepala Sekolah Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya 37. Prinsip Supervisi Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan). Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru- guru/pegawai sekolah yang disupervisi. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya. Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah. 38. Lanjutannn..... Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru- guru/pegawai. Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi). Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif. 39. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUASANA ORGANISASI SEKOLAH Pengertian Organisasi Sekolah organisasi adalah sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan. 40. Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sekolah: Kepala sekolah Wewenang dan tanggung jawab, antara lain : Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran Kurikulum/Program. Mengembangkan SDM. Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar. Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan. 41. Lanjutannnn...... Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi. Menetapkan Program Kerja Sekolah. Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi. Melegalisasi dokumen organisasi. Memutuskan mutasi siswa. Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan. Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah. Memberi pembinaan warga sekolah. Memberi penghargaan dan sanksi. Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. 42. HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT Pengertian Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan. Hubungan dengan masyarakat didasarkan kepada ketentuan bahwa (1) masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah, (2) proses belajar serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat, dan (3) masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra- putranya. 43. Manfaat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Manfaat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat: a. Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya b. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan. c. Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan. d. Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah. 44. Lanjutannnn Bagi sekolah: a. Memperbesar dorongan, mawas diri. b. Memudahkan memperbaiki pendidikan. c. Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf. d. Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar. e. Mendapatkan koreksi dari kelompok penuntut. f. Mendapat dukungan moral dari masyarakat. g. Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat. h. Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat. i. Memudahkan pemanfaatan narasumber. 45. Bentuk-bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 1. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas. 2. Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru- guru satu bidang studi. 3. Media masa 4. Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah. 5. Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.