Download - Posyandu Purnama

Transcript
Page 1: Posyandu Purnama

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan,

diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar

masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah

tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan

masyarakat, termasuk swasta.

Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan di bidang kesehatan sebagai

komitmen dalam merealisasikan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah dalam

meningkatkan kesehatan masyarakat, sesuai dengan target pemerintah untuk mencapai

Indonesia Sehat. Target tersebut tentu saja dapat dicapai dengan dimulainya kesehatan dari

lingkup terkecil baik individu manusia maupun dalam komunitas dan lingkungan.

Puskesmas yang menjadi bentuk pelayanan kesehatan mengambil peranan penting

dalam mewujudkan program-program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah. Sebagai

pelayanan kesehatan strata pertama tentu saja perlu adanya strategi dalam pelaksanaannya.

Kesehatan yang ingin dicapai bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pelayanan

kesehatan, namun menjadi tanggung jawab bersama dengan masyarakat. Hal ini yang

dilakukan puskesmas sebagai strategi pelaksanaannya yakni pemberdayaan masyarakat.

Pembedayaan masyarakat yang sesuai dengan fungsi puskesmas dilakukan salah

satunya dengan pembinaan Posyandu yang merupakan pos pelayanan kesehatan dasar yang

pada hakekatnya merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Kegiatan

Posyandu adalah kegiatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab kita bersama terutama

masyarakat di sekitarnya.

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat

mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu dan balita. Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan

Page 2: Posyandu Purnama

2

oleh pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka

kelahiran bayi, dan angka kematian ibu serta dalam rangka mempercepat terwujudnya Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Di dalam Posyandu sendiri terdapat lima meja yang meliputi pendaftaran,

penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT) serta

pelayanan kesehatan. Posyandu dalam pelaksanannya dapat dikelompokkan menjadi empat

kelompok yang disebut strata posyandu. Strata posyandu ditentukan melalui indikator strata

yang mencakup bentuk , sistem, sarana, prasarana, maupun kegiatan pelaksanaan di posyandu

tersebut. Terdapat Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu

Mandri.

Puskesmas Borobudur sebagai salah satu puskesmas di Kabupaten Magelang yang

dijadikan lahan pembelajaran kepanitraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat dapat dilakukan

penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai evaluasi manajemen puskesmas.

Wilayah kerja Puskesmas Borobudur yang meliputi 20 desa memiliki 118 posyandu, dengan

komposisi Pratama 34 Posyandu, Madya 42 Posyandu, Purnama 20 Posyandu dan Mandiri

sebanyak 22 Posyandu.

Dari hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM) wilayah kerja Puskesmas Borobudur

Periode Januari – Desember 2011, Posyandu Purnama memiliki cakupan sebesar 100%

dengan pencapaian 250% yang berarti sudah melebihi dari target Dinkes Kab, Magelang

2011 yaitu 40%. Akan tetapi ternyata ini belum sepenuhnya merata, berdasarkan survei

tanggal 7 – 9 April 2012 yang dilakukan di Desa Majaksingi bagian bawah, Kec. Borobudur,

Kab. Magelang didapatkan cakupan pada periode Januari – Maret 2012 sebesar 0% dengan

pencapaian 0%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian Posyandu Purnama di Desa

Majaksingi bagian bawah, masih dibawah target Dinkes Kab. Magelang. Oleh karena itu

perlu dicari penyebab masih banyaknya Posyandu Purnama yang belum sesuai harapan dan

untuk meningkatkan strata posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah menjadi strata

purnama atau mandiri. Dengan demikian, diharapkan upaya pengembangan program promosi

kesehatan dan strata posyandu akan lebih terarah, terencana, terpadu, dan berkesinambungan

akan berkembang ke arah Desa/ Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/ Kota sehat dan akan

mewujudkan visi pembangunan 5 tahun kedepan (2010-1015).

Page 3: Posyandu Purnama

3

I.2 Batasan Judul

Laporan dengan judul “Evaluasi Program Promosi Kesehatan Cakupan Posyandu

Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang

Periode Januari – Maret 2012” memiliki batasan sebagai berikut:

1. Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut,

apresiasi dan pengenalan masalah serta pemberian solusi.

2. Cakupan adalah merupakan suatu total hasil kegiatan yang dilakukan kemudian

dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan.

3. Posyandu Purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata rata

jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya ( KB, KIA, Gizi dan

Imunisasi ) lebih 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat

tetapi masih sederhana.

4. Desa Majaksingi bagian bawah adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Borobudur Kabupaten Magelang.

5. Periode Januari – Maret adalah periode waktu yang digunakan untuk melakukan

peninjauan cakupan jumlah Posyandu Purnama.

I.3. Batasan Operasional

Posyandu Purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata rata

jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya ( KB, KIA, Gizi dan

Imunisasi ) lebih 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat

tetapi masih sederhana. Di Desa Majaksingi bagian bawah cakupan Posyandu Purnama 0 %

dimana dari 6 posyandu berstatus 4 Posyandu Pratama dan 2 Posyandu Madya. Dengan

cakupan tersebut masih belum memenuhi target Dinkes yaitu sebesar 40 %.

Untuk mengetahui cakupan Posyandu Purnama dapat ditentukan dengan rumus:

Jumlah Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian bawahCakupan = x 100%

Jumlah seluruh Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah= 0/4 x 100%

= 0 %

Cakupan program Posyandu PurnamaAngka Pencapaian = x 100%

Target program Posyandu Purnama

Page 4: Posyandu Purnama

4

= 0 % / 40% x 100% = 0 %

I.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah mengapa

kurang tercapainya Posyandu Strata Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah wilayah

kerja Puskesmas Borobudur yang sesuai dengan indikator - indikator Posyandu Strata

Purnama yang ada?

I.5 Tujuan

I.5.1 Tujuan Umum

Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis pemecahan masalah serta melakukan

evaluasi mengenai kurangnya cakupan Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian

bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang secara menyeluruh sehingga

dapat meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu sebagai suatu upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat yang dapat mensejahterakan dan menyehatkan

masyarakat.

I.5.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penyebab masalah tidak tercapainya cakupan posyandu strata

purnama di Desa Majaksingi bagian bawah wilayah kerja Puskesmas Borobudur,

Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang sesuai dengan indikator-

indikator posyandu strata purnama yang ada dan faktor-faktor yang berhubungan.

b. Untuk mengevaluasi pemecahan masalah tidak tercapainya cakupan Posyandu

Strata Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah wilayah kerja Puskesmas

Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang sesuai dengan

indikator-indikator posyandu strata purnama yang ada.

I.6. Manfaat

I.6.1. Manfaat bagi Puskesmas

Sebagai bahan pertimbangan bagi puskesmas untuk dapat semakin

meningkatkan kinerja program Posyandu Purnama, khususnya dalam hal pembinaan

Page 5: Posyandu Purnama

5

kader Posyandu secara berkesinambungan sehingga tingkat Posyandu Purnama dapat

dicapai.

I.6.2. Manfaat bagi Mahasiswa

Memperoleh pengalaman dalam melakukan kegiatan program Posyandu Purnama.

1. Melatih kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyaraat.

2. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ada.

3. Menerapkan ilmu yang telah didapat sebelumnya untuk dapat melakukan evaluasi

program.

I.6.3. Manfaat bagi Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kegiatan posyandu,

karena kegiatan ini dari,oleh dan untuk masyarakat sendiri.

I.7. METODOLOGI

Pengumpulan data dilakukan di wilayah kerja puskesmas Borobudur pada tanggal 7

April – 9 April 2012 . Jenis data yang diambil adalah data primer yang didapat dengan cara

wawancara dan data sekunder melalui data strata posyandu dari Program Promosi

Kesehatan. .

Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Untuk menganalisis masalah

dilakukan dengan metode pendekatan sistem, yaitu melihat kedua fungsi manajemen baik

input (5M - 1L) dan proses (P1-P2-P3) dengan tujuan mengetahui permasalahan secara

menyeluruh, kemudian dilakukan identifikasi masalah menggunakan hasil pencapaian

target bulan Januari – Maret 2012 dan hasil survei di Posyandu di Desa Majaksingi bagian

bawah wilayah kerja Puskesmas Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Kemudian didapatkan masalah dari hasil survei tersebut. Setelah itu menganalisis

kemungkinan penyebab masalah berdasarkan pendekatan sistem dengan diagram ischikawa

(fishbone). Kemudian dilakukan pengamatan konfirmasi penyebab yang paling mungkin

kepada petugas promosi kesehatan yang bersangkutan dan ditentukan prioritas alternatif

pemecahan masalah secara sistematis. Setelah itu POA (Plan Of Action) dibuat berdasarkan

prioritas alternatif pemecahan masalah yang utama yang kemudian dijadwalkan dalam

sebuah Gann chart.

Page 6: Posyandu Purnama

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 DEFINISI POSYANDU

Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang mempercepat

penurunan angka kematian Ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup lima

kegiatan, yakni; KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk

memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut

masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama.

II.2 TUJUAN POSYANDU

Tujuan penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Posyandu dapat melayani semua

anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta

Pasangan Usia Subur (PUS). Biasanya dilaksanakan satu kali sebulan ditempat yang

mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan masyarakat sendiri. Posyandu memiliki

tujuan khusus antara lain:

1. Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar,

terutama yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka

kematian bayi (AKB).

2. Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama

berkaitan tentang AKI dan AKB.

3. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama

berkaitan tentang AKI dan AKB.

Page 7: Posyandu Purnama

7

II.3 SASARAN POSYANDU

Sasaran untuk menentukan strata posyandu adalah seluruh Posyandu yang ada di

Desa Majaksingi bagian bawah. Sasaran untuk Posyandu sendiri adalah:

1. Bayi

2. Anak balita

3. Ibu hamil, Ibu nifas, dan Ibu menyusui

4. Pasangan Usia Subur (PUS)

II.4 KEGIATAN POSYANDU

Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu digunakan sistem 5 meja, 4 meja dikelola

kader dan 1 meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan petugas medis.

Sistem 5 meja di pelayanan Posyandu terdiri dari:

Meja 1

Meja 2

Meja 3

Meja 4

Meja 5

Pendaftaran Balita dan Ibu Hamil

Penimbangan Balita dan Ibu Hamil

Pencatatan Hasil Penimbangan

Penyuluhan Ibu Balita dan Ibu Hamil

Pelayanan Kesehatan

Imunisasi Pemberian vitamin A Dosis

Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.

Pembagian pil atau kondom Pengobatan ringan. Konsultasi KB-Kes.

Gambar1. Sistem 5 Meja

Page 8: Posyandu Purnama

8

II.5 PROGRAM POSYANDU

Program kegiatan yang dilakukan di Posyandu, yang sekaligus masyarakat dapat

memperoleh pelayanan kesehatan antara lain mencakup: keluarga berencana (KB),

kesehatan ibu dan anak, imunisasi, peningkatan gizi dan penanggulangan diare.

II.5.1 Kegiatan Utama

A. Keluarga Berencana (KB) .

Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan

terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperjarang untuk

membina kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB harus diikuti dengan

penurunan angka kematian bayi dan anak balita atau ibu keluarga atau sebaliknya,

untuk itu maka perlu adanya upaya peningkatan pelestarian pemakaian alat

kontrasepsi yang efektif serta pengayoman medis terhadap penderita. Dalam

pelayanan Keluarga berencana di posyandu antara lain : pembagian pil KB atau

kondom, suntikan KB, konsultasi KB, alat kontrasepsi dalam rahim dan imflan

(susuk).

B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Bahwa salah satu hal yang penting untuk mendukung keberhasilan

melahirkan bayi yang sehat adalah seorang ibu yang sehat di waktu

kehamilannya. Bayi yang akan lahir dari seorang ibu ditumbuhkan oleh gizi di

dalam rahim. Zat gizi tersebut diambil dari bagian lain tubuh ibu melalui tali

pusat. Bila ibu hamil kurang makan, maka bayi yang akan dilahirkan kecil dan

lemah karena itu kesehatan ibu amatlah penting. Didalam program posyandu

dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yaitu pemberian pil tambah darah (ibu

hamil), pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT), Imunisasi, penimbangan balita,

pemberian oralit dan pemberian makanan tambahan (PMT). Kesehatan ibu hamil

yang harus diperhatikan meliputi sebagai berikut :

a. Ibu hamil harus makan lebih banyak dibandingkan dengan sebelum hamil

b. 1-2 piring nasi lebih banyak dari biasa dalam satu hari, ditambah dengan

sayur dan buah.

Page 9: Posyandu Purnama

9

c. Ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilan secara teratur kepada

petugas kesehatan minimal 4 kali selama hamil.

d. Mendapatkan imunisasi tetanus toxoid (TT) sebanyak 2 kali.

Sedangkan yang perlu diperhatikan untuk ibu menyusui dan nifas mencakup :

a. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, untuk ibu nifas perawatan

kebersihan jalan lahir (vagina).

b. Pemberian vitamin A dosis tinggi dan tablet besi

c. Perawatan payudara

d. Senam ibu nifas

e. Jika ada tenaga kesehatan dan tersedia ruangan dilakukan pemeriksaan

kesehatan umum, pemeriksaan payudara.

f. Pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ada

ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.

C. Pelayanan Gizi

Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk menurunkan angka

Kurang Kalori Protein (KKP) dan kebutaan karena kekurangan vitamin A

pada balita, serta anemia gizi pada ibu hamil. Tujuan ini dapat dicapai secara

lebih efektif dan efisien dengan jalan memadukan kegiatan-kegiatan

penyuluhan gizi, pelayanan kesehatan dasar dan keluarga berencana di

posyandu. Dengan demikian sasaran pelayanan gizi di posyandu adalah bayi,

anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS).

Pelayanan gizi di Posyandu meliputi : pemantauan pertumbuhan melalui

penimbangan berat badan balita, pendistribusian kapsul vitamin A, zat besi

(Fe), pemberian larutan oralit, penyuluhan gizi dan pemberian makanan

tambahan.

D. Imunisasi

Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.

Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.

Page 10: Posyandu Purnama

10

Tingkat kekebalan terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap

penyakit lain.

Imunisasi didapatkan oleh anak melalui pemberian vaksin secara sengaja.

Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit

TBC (Tubercolosis), imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis

dan tetanus, imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, imunisasi

Campak untuk mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk

mencegah penyakit hepatitis.

Setiap anak sebelum umur 1 tahun harus mendapatkan imunisasi

lengkap. Imunisasi yang diberikan pada waktu kegiatan di Posyandu antara

lain BCG, DPT I, II, III, Polio I, II, III,IV, Campak pada umur 9 bulan dan

Hepatitis B.

Menurut program Departemen Kesehatan RI (1996), pemberian

imunisasi lengkap kepada balita yaitu vaksin BCG satu kali, DPT tiga kali,

Polio empat kali, Campak satu kali dan Hepatitis B tiga kali.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Menurut Depkes RI (2002), diare (mencret) adalah buang air besar

dengan frekuensi yang tidak normal dan konsistensinya lebih lembek atau cair.

Diare dapat terjadi secara perlahan-lahan, bertahap, tiba-tiba dan

perkembangannya cepat sekali. Diare adalah penyebab utama kematian balita.

Penanggulangan diare dapat dilakukan dengan : memberikan oralit, bila oralit

tidak ada membuat larutan gula garam, asi dan makanan terus diberikan kepada

anak seperti biasa.

II.5.2 Kegiatan Tambahan

Beberapa kegiatan tamabahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain :

1. Bina Keluarga Balita.

2. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)

3. Penemuan dini dan Pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar

Biasa(KLB), misalnya ISPA, DBD, gizi buruk, polio, campak, difteri,

pertusis, tetanus neonatorum.

Page 11: Posyandu Purnama

11

4. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD).

5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UPGKMD).

6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLT).

7. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui

Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

8. Desa Siaga.

9. Pos Malaria Desa (Posmaldes).

10. Kegiatan ekonomi produktif, seperti : usaha pengingkatan pendapatan

keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.

11. Tabungan ibu bersalin (tabulin), tabungan Masyarakat.

II.6 PERAN PEMBINA POSYANDU DALAM KEGIATAN POSYANDU

Untuk mendukung kegiatan Posyandu sebagai wahana yang memberi pelayanan

dalam pemenuhan kebutuhan dasar pengembangan kualitas manusia dini, perlu adanya

institusi Pembina Posyandu yang berfungsi memfasilitasi, membina, memantau dan

mengevaluasi kegiatan Posyandu sesuai kebutuhan. Pembina Posyandu beranggotakan

wakil-wakil dinas atau instansi atau lembaga terkait dan organisasi kemasyarakatan yang

memiliki kepedulian terhadap kegiatan pelayanan masyarakat di Posyandu, seperti

Puskesmas.

Fungsi pembina posyandu antara lain;

1. Berperan dalam fungsi koordinasi penyelenggaraan pembinaan, penggerakan dan

pengembangan metode pendampingan masyarakat

2. Berperan dalam membantu pemenuhan pelayanan sarana dan prasarana kesehatan.

3. Berperan dalam penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat.

4. Berperan dalam perencanaan umum dan evaluasi.

5. Berperan dalam pelatihan kader, motivasi masyarakat, penyuluhan dan bimbingan

teknis.

6. Berperan dalam mendukung teknis operasional Posyandu.

II.7 LOKASI POSYANDU

a) Berada di tempat yang mudah didatangi.

b) Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.

Page 12: Posyandu Purnama

12

c) Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai desa, pos

RT/RW atau pos yang lainnya.

II.8 KRITERIA PEMBENTUKAN POSYANDU

a. Langkah – langkah pembentukan :

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

2) Survei mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis

unsur kesehatan dan KB .

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survei mawas diri, sarana dan

prasarana posyandu, biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu.

5) Pelatihan kader Posyandu.

6) Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Posyandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar

pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu

Posyandu melayani 100 balita.

c.Kriteria kader Posyandu adalah:

a. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

b. Dapat membaca dan menulis

c. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

d. Mempunyai waktu yang cukup

e. Berpenampilan ramah dan simpatik

f.Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

g. Diterima masyarakat setempat.

II.9 TINGKAT PENGEMBANGAN POSYANDU

Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan demikian,

pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda. Untuk

meningkatkan tingkat perkembangan Posyandu, telah dikembangkan metode dan alat

Page 13: Posyandu Purnama

13

perkembangan Posyandu. Tujuan telaah adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan

Posyandu yang secara umum dibedakan atas empat tingkat sebagai berikut:

1. Posyandu Pratama

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,

kegiatannya belum terlaksana rutin tiap bulan dan jumlah kader aktifnya terbatas

yakni kurang dari 5 orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan

Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya

masyarakat.

2. Posyandu Madya

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8

kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader aktif 5 orang atau lebih. Akan tetapi

cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu

kurang dari 50%. Artinya kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah

cakupannya. Intervensi yang dilakukan yaitu mengikutsertakan tokoh masyarakat

sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola Posyandu.

3. Posyandu Purnama

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari

8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader aktif 5 orang ayau lebih, dan akupan 5

program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada

program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana

dan terbatas yakni kurang dari 50 KK di wilayah kerja Posyandu. Intervensi pada

posyandu di tingkat ini adalah:

Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat

menentukan sendiri pengembangan program di posyandu.

Pelatihan Dana Sehat, agar di des tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat

dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu Mandiri

Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur dimana

kegiatan sudah lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 orang

atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya >50%, sudah ada program tambahan dan

Page 14: Posyandu Purnama

14

Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah pembinaan

Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut terjamin kesinambungannya.

II.10 INDIKATOR KEBERHASILAN

Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, ditetapkan seperangkat

indikator yang digunakan sebagai penyaring atau tingkat perkembangan Posyandu.

Untuk menentukan tingkatan posyandu digunakan indikator sebagai berikut :

Tabel 1. Tingkat perkembangan Posyandu

No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1. Frekuansi

penimbangan

<8 >8 >8 >8

2. Jumlah kader <5 ≥5 ≥5 >5

3. Cakupan KIA <50% <50% >50% >50%

4. Cakupan KB <50% <50% >50% >50%

5. Cakupan imunisasi <50% <50% >50% >50%

6. Rerata D/S <50% <50% >50% >50%

7. Program tambahan (-) (-) (+) (+)

8. Cakupan dana sehat <50%KK <50%KK <50%KK >50%KK

Perhitungan skor akhir dengan rumus : Jumlah skor x 100%

35

Penentuan Strata Posyandu:

Skor > 80% : Posyandu Mandiri

Skor 70 – 80% : Posyandu Purnama

Skor 60 – 70% : Posyandu Madya

Skor < 60% : Posyandu Pratama

Page 15: Posyandu Purnama

15

II.11 DANA POSYANDU

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong

dengan kegiatan yang diadakan peserta Posyandu dan hasil potensi desa lainnya serta

sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpun melalui kegiatan dana sehat.

Page 16: Posyandu Purnama

16

BAB III

PROFIL DESA MAJAKSINGI

III.1. Keadaan Umum Desa Majaksingi

III.1.1. Geografis

Secara geografis Desa Majaksingi memiliki luas wilayah 4,70 km2. Jarak dari

ibukota kabupaten Magelang ± 5 Km. Desa Majaksingi terdiri dari 12 dusun, yaitu:

Krajan I, Krajan II, Pete, Kiyudan, Kanggawang, Pakem, Butuh, Kerug Batur, Kerug

Deso, Kerug Munggang, Kapuhan, Wonokriyo.

Batas-batas Desa Majaksingi meliputi:

Sebelah utara : Desa Tuksongo

Sebelah selatan : Daerah Istimewa Yogyakarta

Sebelah barat : Desa Giritengah dan desa Tuksongo

Sebelah timur : Desa Ngargogondo

III.1.2. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Desa Majaksingi pada tahun 2010 berjumlah 2785 jiwa. Jumlah

kepala keluarga 806 KK.

III.1.3. Pendidikan

Pendidikan masyarakat Desa Majaksingi rata-rata masih rendah, hal ini menunjukan

bahwa masalah pendidikan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan jumlah

pengangguran cakupan tinggi sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat Desa

Majaksingi masih rendah dan kemiskinan tinggi.

Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah Persentase (%)

1. Tidak Tamat Sd 875 16,422. SD 1049 37,673. SMP 389 144. SLTA 379 13,615. Perguruan Tinggi 82 3,306. Belum Sekolah 490 15

Page 17: Posyandu Purnama

17

III.1.4. Perekonomian

Penduduk Desa Majaksingi rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh

bangunan, buruh pabrik, dan sebagian berdagang

Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Mata PencaharianNo. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)1. Petani sendiri 6482. Buruh tani 1673. Pengusaha 314. Buruh industri 365. Buruh bangunan 396. Buruh -7. Pedagang 308. Sopir 109. PNS 4010. TNI/POLRI/Sipil 611. Pensiunan 1512. Lain-lain 54

III.1.5 Kepercayaan yang Dianut

Penduduk Desa Majaksingi rata-rata beragama islam dan sebagian khatolik

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepercayaan

No. Agama Jumlah (jiwa)1. Islam 22122. Kristen -3. Khatolik 5734. Budha -5. Hindu -

III.1.6. KEADAAN POSYANDU DI DESA MAJAKSINGI BAWAH

Desa Majaksingi bawah memiliki 6 dusun dan memiliki 6 posyandu yang tersebar di

dusun di Desa Majaksingi bagian bawah yaitu Posyandu Mawar 1, Posyandu Mawar 2,

Posyandu Mawar 3, Posyandu Mawar 4, Posyandu Mawar 5 dan Posyandu 6. Seluruh kader

yang terdapat di Desa Majaksingi bagian bawah berjumlah 21 orang. Pelaksanaan masing-

masing dari posyandu dilaksanakan di rumah warga (kepala dusun) dan satu dilaksanakan di

tempat khusus posyandu.

Page 18: Posyandu Purnama

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten

Magelang diperoleh dari data primer yang didapatkan dengan wawancara langsung dari

responden (Koordinator Promkes, Bidan Desa dan kader kesehatan) dan pengisian daftar tilik

melalui data sekunder yaitu data yang didapatkan dari kordinator Program Promosi

Kesehatan Puskesmas Borobudur yang berupa daftar tilik strata Posyandu. Pengambilan data

primer dilaksanakan pada hari Sabtu - Senin, tanggal 7 – 9 April 2012.

IV.1 Hasil Wawancara Bidan Desa

Dari hasil wawancara yang di lakukan dengan bidan Desa Majaksingi bagian bawah

didapatkan 6 Posyandu, 4 posyandu masih berstrata Pratama (Mawar 1, Mawar 2, Mawar 4,

dan Mawar 6) dan 2 posyandu berstrata Madya (Mawar 3 dan Mawar 5).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan Desa Majaksingi bagian bawah, didapatkan

informasi mengenai kurangnya pencapaian jumlah Posyandu Purnama dikarenakan:

Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kepala desa

Jumlah kader yang masih kurang dari 5 orang serta belum adanya pelatihan khusus

untuk kader

Peran serta masyarakat dan perangkat desa yang masih kurang untuk mengembangkan

posyandu menjadi Posyandu Purnama

Kurang lengkapnya peralatan di setiap posyandu serta ada beberapa alat yang rusak

seperti stetoskop dan spigmomamometer

Masih kurangnya program pengembangan posyandu sehingga pelayanan posyandu

masih dalam batas program utama posyandu.

Masih kurangnya dana untuk melaksanakan kegiatan posyandu, seperti dana untuk

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di dapatkan dana dari masyarakat yang masih

terbatas

IV.2. HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR PROMOSI KESEHATAN

Page 19: Posyandu Purnama

19

Koordinator Promkes mengatakan bahwa berdasarkan daftar tilik posyandu,

kendala yang ada di Puskesmas dalam Mengatasi Kurangnya Cakupan Posyandu Purnama

di Desa Majaksingi bagian bawah adalah karena:

Tidak adanya Surat Keputusan (SK) dari kepala desa/Kelurahan di setiap posyandu

Kurangnya kader aktif dalam pelaksanaan posyandu

Tempat untuk posyandu masih bergabung dengan rumah warga sehingga tidak

terdapat tempat khusus untuk posyandu

Pelatihan kader yang masih kurang

Tidak adanya program tambahan di setiap posyandu

Di setiap posyandu tidak terdapat SIP

Balok SKDN belum ada di seluruh posyandu

Kebersihan rata-rata posyandu masih kurang

Sulitnya mengadakan program tambahan dikarenakan sistem pendanaan yang

belum optimal. Sebagai contoh, dana swadaya masyarakat yang masih terbatas.

IV.3. HASIL WAWANCARA DENGAN KADER

Jumlah kader di Desa Majaksingi bagian bawah adalah 21 orang. Wawancara

dilakukan pada perwakilan kader dari masing – masing Posyandu. Berdasarkan

penggabungan jawaban dari enam orang kader yang diwawancarai, didapatkan bahwa

penyebab dari tidak adanya Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah adalah:

Kurangnya jumlah kader di posyandu Mawar 1, Mawar 2, Mawar 3 dan Mawar 6

yang baru berjumlah kurang dari 5 orang kader. Hal ini dikarenakan kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya menjadi kader Posyandu

Pelatihan kader yang masih kurang, sehingga pengetahuan kader mengenai program

pengembangan posyandu belum optimal

Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum lengkap dan sebagian alatnya tidak

berfungsi dengan baik

Tempat posyandu yang masih bergabung dengan rumah warga

Kurangnya dana swadaya masyarakat sehingga dalam pelaksanaannya terkadang

masih menggunakan dana pribadi

Tidak dilakukannya imunisasi di setiap posyandu dusun

Tidak adanya program pengembangan di setiap posyandu

Page 20: Posyandu Purnama

20

Belum lengkapnya buku administrasi posyandu

Selain itu juga dilakukan pengisian kuesioner oleh masing – masing perwakilan

kader posyandu mengenai pengetahuan kader tentang posyandu yang terdiri 25 pertanyaan

dengan metode penilaian :

Baik : hasil presentase 76% - 100%

Cukup : hasil presentase 56% - 75%

Kurang : hasil presentase < 56%

Tabel 5. Hasil Kuesioner Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu

Tingkat Pengetahuan Jumlah (Orang)

N %

Baik 2 33,33

Cukup 3 50

Kurang 1 16,66

Total 6 100

Jumlah sasaran survei ini adalah Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah,

Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang yang berjumlah 6 posyandu, meliputi Posyandu

Mawar 1, Mawar 2, Mawar 3, Mawar 4, Mawar 5 dan Mawar 6 . Pada survei berisikan daftar

tilik seputar posyandu, yang terdiri dari:

1. Kepengurusan

2. Kader

3. Sarana

4. Prasarana

5. Pendanaan

6. Pelaksanaan program pokok

7. Pelaksanaan program pengembangan

8. Pelaksanaan Administrasi

9. Kinerja Posyandu

Page 21: Posyandu Purnama

21

IV.4. REKAPITULASI HASIL

IV.4.1 REKAPITULASI POSYANDU

Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah

No. Nama Posyandu Skor Persentasi Keterangan

1. Mawar 1 17 48,57 Pratama

2. Mawar 2 18 51,42 Pratama

3. Mawar 3 21 60 Madya

4. Mawar 4 18 51,42 Pratama

5. Mawar 5 22 62,85 Madya

6. Mawar 6 14 40 Pratama

TOTAL : 6 POSYANDU

KETERANGAN :

Skor >80% : Posyandu Mandiri

Skor 70-80% : Posyandu Purnama

Skor 60-70% : Posyandu Madya

Skor < 60% : Posyandu Pratama

Dari tabel 3, diperoleh bahwa nilai strata posyandu di Desa Majaksingi bagian

bawah dari enam posyandu terdapat 4 Posyandu Pratama dan dua Posyandu Madya. Pada

SPM puskesmas diharapkan posyandu mampu mencapai Cakupan 40 % untuk strata

Purnama, sehingga masih belum ada Posyandu yang mencapai strata tersebut.

Pencapaian Program Posyandu Purnama Desa Majaksingi bagian bawah

Jumlah cakupan program Posyandu Purnama Desa Majaksingi bagian bawah adalah:

Jumlah Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah

Besar Cakupan = x 100%

Jumlah seluruh Posyandu di Desa Majaksingi bagian bawah

= 0/4 x 100%

= 0 %

Page 22: Posyandu Purnama

22

Jumlah pencapaian program Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian bawah

adalah:

Cakupan program Posyandu Purnama

Angka Pencapaian = x 100%

Target program Posyandu Purnama

= 0 % / 40% x 100%

= 0 %

Dari hasil diatas didapatkan bahwa belum ada Strata Posyandu Purnama di Desa

Majaksingi bagian bawah Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang periode Januari –

Maret 2012. Ini berarti Desa Majaksingi bagian bawah belum memenuhi target Posyandu

Purnama yang telah ditentukan oleh Dinkes kabupaten Magelang sebesar 40 %.

IV.4.2 REKAPITULASI DAFTAR TILIK STRATA POSYANDU YANG BELUM

MENCAPAI STRATA PURNAMA

Pada penilaian strata posyandu menggunakan daftar tilik yang berisikan sembilan

indikator utama dan dikhususkan menjadi 35 indikator pada enam posyandu yang belum

memenuhi pencapaian target dari SPM puskesmas. Daftar tilik dari enam posyandu

tersebut direkapitulasi sesuai indikator yang tidak terpenuhi, sehingga akan dapat

dianalisis permasalahan yang terdapat pada posyandu tersebut yang menyebabkan belum

tercapainya cakupan Posyandu Purnama sesuai SPM puskesmas.

Page 23: Posyandu Purnama

23

Tabel 7. Data Hasil Survei pada Daftar Tilik Pada Posyandu yang Belum Mencapai Strata Purnama

No. Indikator Skor Nilai

A. Kepengurusan Posyandu Mawar 1

Posyandu Mawar 2

Posyandu Mawar 3

Posyandu Mawar 4

Posyandu Mawar 5

Posyandu Mawar 6

1. Landasan Hukum Kepengurusan

a. Sudah dalam bentuk SK (Surat

Keputusan) dari Kepala desa /

kelurahan atau Pokja Posyandu

Desa atau Pokjanal Kecamatan

b. Belum dalam bentuk SK

1

0 0 0 0 0 0 0

2. Jumlah Pengurus

a. Minimal sudah ada ketua,

sekretaris dan anggota pengurus

b. Belum ada pengurus (ketua,

sekretaris, dan anggota pengurus)

definitif

1

0 0 1 1 1 1 0

3. Pembagian tugas diantara pengurus

a. Sudah jelas dalam bentuk

rumusan tupoksi

b. Belum jelas

1

0 0 1 1 1 1 0

Page 24: Posyandu Purnama

24

B Kader

4. Jumlah kader

a. 5 orang atau lebih

b. Kurang dari 5 orang

1

0 0 0 0 1 1 0

5. Jenis kader yang ada di posyandu

a. Beragam, tidak hanya kader

gizi/kesehatan, tetapi juga ada

kader lain (kader PAUD atau

kader penyuluh atau kader

pertanian dll)

b. Jumlah kader belum terlatih atau

belum mengikuti pelatihan kader

kurang dari 50%

1

0

0 0 0 0 0 0

6. Keterampilan kadera. Jumlah kader telah terlatih atau

mengikuti pelatihan kader lebih dari 50%

b. Jumlah kader belum terlatih atau belum mengikuti pelatihan kader kurang dari 50%

1

0

1 1 1 1 1 1

Page 25: Posyandu Purnama

25

C. Sarana

7. Jenis sarana Posyandu

a. Sudah lengkap (semua Data ini

ada: timbangan dacin/injak,

KMS/buku KIA, KMS Bumil,

Pita Lila, Alat ukur TB, Meja

Kursi, Tes Iodisasi)

b. Belum lengkap

1

0

0 0 0 0 0 0

8. Jumlah sarana

a. Jumlahnya memadahi sesuai

kebutuhan (terutama: jumlah

KMS/Buku KIA, tablet Fe,

vitamin A, meja-kursi)

b. Belum lengkap

1

0

1 1 1 1 1 1

9. Kondisi semua alat/sarana

a. Berfungsi baik atau tidak rusak

b. Tidak semua berfungsi baik/rusak

1

0 1 0 1 0 0 0

Page 26: Posyandu Purnama

26

D. Prasarana

10. Status peruntukkan prasarana (tempat

posyandu) adalah

a. Diperuntukkan khusus untuk

kegiatan Posyandu

b. Tidak diperuntukkan khusus

untuk kegiatan Posyandu

1

0

0 0 0 0 1 0

11. Tempat/lokasi Posyandu

a. Permanen atau menetap di suatu

tempat

b. Tidak permanen atau pindah-

pindah

1

0

1 1 1 1 1 1

12. Lingkungan Posyandu

a. Bersih, tidak dekat sumber

pencemar

b. Kurang bersih atau dekat dengan

sumber pencemar

1

0

0 0 1 0 1 0

Page 27: Posyandu Purnama

27

E. Dana

13. Jumlah dana

a. Cukup untuk membiayai kegiatan

operasional Posyandu

b. Kekurangan atau tidak cukup

untuk biaya operasional

1

0

0 0 1 0 1 1

14. Sumber dana untuk kegiatan Posyandu

a. Berasal dari swadaya masyarakat

setempat

b. Tidak ada sumber dana dari

masyarakat setempat

1

0

1 1 1 1 1 1

15. Keseimbangan sumber pendanaan

kegiatan posyandu

a. Rutin dan kontinyu

b. Tidak tetap

1

01 1 1 0 1 1

Page 28: Posyandu Purnama

28

F. Pelaksanaan Program Pokok16. Program pokok sudah diselenggarakan

di Posyandu yaitu:

a. Semua program pokok, meliputi

KIA, KB, Imunisasi, Gizi (PMT),

Penanggulangan Diare dan ISPA

b. Belum semua program pokok

1

00 0 0 0 0 0

17. Jenis kegiatana. Kegiatan 5 meja (pendaftaran,

penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan) sudah dilakukan secara berkesinambungan pada tiap kegiatan Posyandu

b. Kegiatan 5 meja belum secara berkesinambungan dilakukan pada tiap kegiatan posyandu

1

01 1 1 1 1 0

18. Sasaran kegiatan pokok posyandu

a. Sasaran lengkap (meliputi: bayi,

anak/balita, ibu hamil, ibu nifas,

ibu menyusui, dan WUS/PUS)

b. Kurang lengkap

1

00 1 1 1 1 0

Page 29: Posyandu Purnama

29

G. Pelaksanaan Program Pengembangan

19. Program Pengembangan:a. Telah melakukan minimal satu

program pengembangan (program pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik, deteksi dini penyakit ringan, penyediaan obat P3K/pos obat desa, kegiatan PSN, JPKM/Dana Sehat, Polindes /PKD)

b. Belum ada satupun dilakukan program pengembangan

1

0

0 0 0 0 0 0

20. Kesinambungan kegiatan Program Pengembangan yang telah dilakukana. Telah secara rutin atau

berkesinambunganb. Insidental atau kadang-kadang

atau belum pernah

1

00 0 0 0 0 0

21. Pencapaian sasaran program pengembangan yang dilakukana. Tepat sasaran dan sesuai tujuan

(efektif)b. Tidak tepat sasaran atau belum

efektif

1

00 0 0 0 0 0

Page 30: Posyandu Purnama

30

H. Pelaksanaan Administrasi22. Kelengkapan administrasi Posyandu

a. Telah lengkap, terdiri : terdapat 9

buku administrasi (susunan

pengurus, daftar hadirl, kegiatan

posyandu, notulen, inventaris,

daftar bantuan, buku tamu,

kunjungan rumah, kas) dan SIP

b. Belum lengkap

1

0

0 0 0 0 0 0

23. Pengisian buku wajib dan SIP

a. Dilakukan secara tertib

b. Belum tertib

1

0 0 0 0 0 0 0

24. Pelaporan kegiatan Posyandu

a. Telah dilakukan secara rutin dan

tepat waktu, antara lain dalam

bentuk data dinding (balok SKDN

dan atau yang lain)

b. Belum dilakukan secara rutin dan

tepat waktu.

1

0

1 1 1 1 1 1

Page 31: Posyandu Purnama

31

I. Kinerja 25. D/S :

a. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

26. N/D :a. Lebih atau sama dengan 50%

b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

27. K/S :a. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

28. Cakupan K4 :a. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

29. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatana. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

30. Cakupan peserta KBa. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

31. Cakupan Imunisasia. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

10

0 0 0 0 0 0

32. Cakupan dana sehata. Lebih atau sama dengan 50%

1

Page 32: Posyandu Purnama

32

b. Kurang dari 50% 0 0 0 0 0 0 0

33. Cakupan Fea. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 0 0 0 0 0 0

34. Cakupan kapsul vitamin A Balita dan ibu nifas, masing-masinga. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

35. Frekuensi penimbangan per tahuna. Lebih atau sama dengan 50%b. Kurang dari 50%

1

0 1 1 1 1 1 1

Jumlah 17 18 21 18 22 14

Strata Pratama Pratama Madya Pratama Madya Pratama

Perhitungan skor akhir dengan rumus : Jumlah skor x 100%

35

KETERANGAN : Skor >80% : Posyandu MandiriSkor 70-80% : Posyandu PurnamaSkor 60-70% : Posyandu MadyaSkor < 60% : Posyandu Pratama

.

Page 33: Posyandu Purnama

33

BAB V

ANALISIS PENYEBAB MASALAH

V.1. Indikator Program Puskesmas yang Bermasalah

Indikator merupakan alat yang paling efektif untuk melakukan monitoring dan

evaluasi. Indikator adalah variabel yang menunjukkan / menggambarkan keadaan dan

dapat digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan.

Salah satu indikator kinerja dari program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

Borobudur adalah cakupan Posyandu Purnama periode Januari – Maret 2012 yang

hanya tercapai 0% sehingga lebih rendah dari target yang seharusnya sebesar 40 % dan

pencapaian hanya sebesar 0%. Sedangkan pada Desa Majaksingi bagian bawah

didapatkan data bahwa terdapat enam dari enam posyandu yang belum mencapai strata

Posyandu Purnama.

V.2. Analisis Penyebab Masalah

Dalam menganalisis masalah digunakan metode pendekatan sistem untuk mencari

kemungkinan penyebab dan menyusun pendekatan-pendekatan masalah, dari pendekatan

sistem ini dapat ditelusuri hal-hal yang mungkin menyebabkan munculnya permasalahan

di Desa Majaksingi bagian bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Adapun

sistem yang diutarakan disini adalah sistem terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan

sebagai berikut :

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem

INPUTMan

MoneyMethodMaterialMachine

PROSESP1P2P3

OUTPUT OUTCOME IMPACT

LINGKUNGANFisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan

Page 34: Posyandu Purnama

34

Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai

standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan

dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut,

berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun

proses.

V.3. Indikator Kegiatan Yang Bermasalah Strata Purnama

Indikator merupakan alat yang paling efektif untuk melakukan monitoring dan

evaluasi. Indikator variable yang menunjukkan atau menggambarkan keadaan dan dapat

digunakan mengukur terjadinya perubahan.

1. Indikator input

Petugas program promosi kesehatan

Kader kesehatan posyandu

Pendanaan program promosi kesehatan

Prasarana pelaksanaan program promosi kesehatan

Pengamatan serta pembinaan oleh petugas program promosi kesehatan di posyandu

Daftar tilik Strata Posyandu

Blanko daftar tilik Posyandu Purnama

Pelaksanaan posyandu sesuai daftar tilik

2. Indikator proses

Perencanaan program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan strata

posyandu

Pelaksanaan program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan strata

posyandu

Penilaian serta evaluasi program promosi kesehatan khususnya dalam peningkatan

strata posyandu

3. Indikator output

Tercapainya cakupan Posyandu Purnama yang sesuai dengan syarat Posyandu

Purnama

Page 35: Posyandu Purnama

35

V.4. Siklus Pemecahan Masalah

Untuk dapat memecahkan suatu masalah dapat dilakukan dengan menganalisis

kemungkinan penyebab masalah tersebut terlebih dahulu. Kemungkinan penyebab

masalah dapat berasal dari internal maupun eksternal. Kemungkinan penyebab masalah

internal dianalisis dengan menggunakan pendekatan sistem. Dari berbagai kemungkinan

penyebab yang menimbulkan masalah dicari penyebab yang paling mungkin dengan cara

mengkonfirmasi kemungkinan penyebab yang ditemukan ke bagian program masalah

tersebut. Setelah menemukan penyebab yang paling mungkin dilakukan penanggulangan

penyebab masalah dengan menyusun alternatif pemecahan masalah tersebut dan dilakukan

penentuan prioritas alternatif pemecahan penyebab masalah dengan metode kriteria

matriks. Setelah menemukan urutan priotasnya maka langkah selanjutnya menyusun Plan

Of Action.

Untuk memecahkan masalah dapat menggunakan siklus pemecahan masalah

seperti gambar di halaman berikut

Gambar 3. Siklus pemecahan masalah

Untuk mencari kemugkinan penyebab masalah berdasarkan metode pendekatan

sistem, maka dapat digunakan diagram Fish Bone sebagai berikut:

Gambar 4. Diagram Fish Bone

Page 36: Posyandu Purnama

36

V.5. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Pendekatan Sistem

Berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun proses.

Tabel 8. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama ditinjau dari Indikator Input

INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN

MAN

(Tenaga Kerja)

Adanya Kordinator Program Promosi Kesehatan dan Bidan Desa

Tersedianya satu bidan yang menangani posyandu di desa Majsingi bagian bawah

Adanya Kader Kesehatan di setiap posyandu

Keterampilan dalam pembinaan posyandu masih kurang

Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

MONEY (Biaya) Tersedianya dana dari swadaya masyarakat untuk pelaksanaan PMT.

Dana swadaya masyarakat masih belum dapat memenuhi keperluan Posyandu.

METHOD

(Metode)

Sudah ada pembinaan dan pelatihan kader dalam bentuk pertemuan dalam Program Promosi Kesehatan upaya mencapai strata posyandu

Sudah memiliki daftar tilik strata posyandu

Kegiatan 5 meja terlaksana namun pada meja penyuluhan di lakukan jika perlu dan jika masyarakat mempunyai keluhan

MATERIAL

(Perlengkapan)

Tersedianya tempat untuk melakukan kegiatan Posyandu

Terdapat tempat yang dapat digunakan untuk pembinaan posyandu berupa balai desa

Tidak ditemukan

MACHINE (Peralatan) Tersedia blanko daftar tilik

untuk Strata Posyandu Tersedia alat untuk

kegiatan Posyandu balita seperti KMS dan alat penimbangan bayi.

Belum adanya surat keputusan dari kelurahan.

Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum lengkap

Beberapa alat posyandu

Page 37: Posyandu Purnama

37

mengalami kerusakan

Tabel 9. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama Ditinjau dari Indikator Proses

PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN

P1 (Perencanaan) Sudah adanya data jumlah Posyandu yang terdapat dalam wilayah kerja puskesmas

Sudah ada jadwal untuk pelaksanaan posyandu yang diadakan secara rutin

Sudah adanya program kunjungan minimal1x/tahun oleh petugas Program Promosi Kesehatan

Belum ada perencanaan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan cakupan Posyandu Purnama.

P2 (Pengerakan dan

Pelaksanaan)

Terlaksananya kegiatan posyandu sesuai jadwal

Terlaksananya pembinaan dan pelatihan kader posyandu

Program pengembangan masih belum ada.

P3 (Penilaian, Pengawasan

Pengendalian)

Terdapatnya pencatatan dan pelaporan mengenai pencapaian strata posyandu

Kurangnya pelaporan dan evalusi mengenai pembinaan dan pelatihan kader posyandu dalam pencapaian strata posyandu

Tabel 10. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan Posyandu Purnama ditinjau dari Indikator Lingkungan

KELEBIHAN KEKURANGAN

Lingkungan Lokasi posyandu yang dapat dijangkau oleh masyarakat

Sudah adanya partisipasi masyarakat untuk menjadi kader posyandu

Sudah adanya sarana, prasarana, serta

Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

Paradigma masyarakat yang mengganggap posyandu adalah milik puskesmas

Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

Page 38: Posyandu Purnama

38

pendanaan bagi posyandu

Adannya perlengkapan administrasi posyandu

Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

Page 39: Posyandu Purnama

39

Hasil analisis masalah di atas dapat dibuat dalam bentuk diagram fishbone yaitu sebagai berikut

Gambar 5. Diagram Hasil Penentuan Penyebab Masalah Berdasarkan Diagram Fish Bone

PROSES

INPUT

LINGKUNGAN

MAN Keterampilan dalam pembinaan

posyandu masih kurang Pemahaman kader mengenai

pelaksanaan program pengembangan

MONEY Dana swadaya masyarakat masih

belum dapat memenuhi keperluan Posyandu.

Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

Paradigma masyarakat yang mengganggap posyandu adalah milik puskesmas

Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

Program pokok seperti imunisasi belum ada di setiap posyandu

Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

P3 Kurangnya pelaporan dan evalusi mengenai

pembinaan dan pelatihan kader posyandu dalam pencapaian strata posyandu

P2 Program pengembangan masih belum ada. P1

Belum ada perencanaan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan cakupan Posyandu Purnama.

MATERIAL

METHOD Kegiatan 5 meja terlaksana namun

pada meja penyuluhan di lakukan jika perlu dan jika masyarakat mempunyai keluhan

MACHINE Belum adanya surat keputusan dari kelurahan Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum

lengkap Beberapa alat posyandu mengalami kerusakan

MASALAH

Cakupan Posyandu Purnama periode Januari – Maret 2012 di Desa Majaksingi bagian bawah 0 % dari target 40 %

MASALAH

Cakupan Posyandu Purnama periode Januari – Maret 2012 di Desa Majaksingi bagian bawah 0 % dari target 40 %

Page 40: Posyandu Purnama

40

V.6. Kemungkinan Penyebab Masalah

1. Keterampilan dalam pembinaan posyandu masih kurang

2. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

3. Dana swadaya masyarakat masih belum dapat memenuhi keperluan Posyandu.

4. Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5. Kegiatan 5 meja terlaksana namun pada meja penyuluhan di lakukan jika perlu dan jika

masyarakat mempunyai keluhan

6. Belum adanya surat keputusan dari kelurahan.

7. Alat-alat untuk kegiatan posyandu masih belum lengkap

8. Beberapa alat posyandu mengalami kerusakan

9. Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

10. Belum ada perencanaan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan cakupan Posyandu

Purnama.

11. Program pengembangan masih belum ada.

12. Program pokok seperti imunisasi belum ada di setiap posyandu

13. Kurangnya pelaporan dan evalusi mengenai pembinaan dan pelatihan kader posyandu

dalam pencapaian strata posyandu

14. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

15. Paradigma masyarakat yang mengganggap posyandu adalah milik puskesmas

16. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

V.7. Penyebab Masalah yang Paling Mungkin

Setelah dilakukan konfirmasi dengan petugas Kordinator Program Promosi Kesehatan

Puskesmas Borobudur dan kader posyandu Desa Majaksingi bagian bawah melalui

wawancara langsung dan juga berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di Desa

Majaksingi bagian bawah, didapatkan penyebab masalahnya sebagai berikut :

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kelurahan

2. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

3. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

4. Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu belum lengkap

6. Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

Page 41: Posyandu Purnama

41

BAB VI

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Setelah diperoleh penyebab masalah yang paling mungkin, dilakukan langkah

selanjutnya yaitu dibuat alternatif pemecahan masalah.

VI.1. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 11. Alternatif Pemecahan Masalah

No. Penyebab Masalah Pemecahan Masalah

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK)

dari kelurahan

Membuat SK resmi dari kepala

desa/lurah

2. Kurangnya minat masyarakat untuk

menjadi kader kesehatan

Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat

memberikan pengarahan kepada masyarakat

betapa pentingnya posyandu

3. Pemahaman kader mengenai

pelaksanaan program pengembangan

Sosialisasi Pemberian pengertian kepada

masyrakat mengenai pemahaman

posyandu dan perekrutan kader

4. Program pokok seperti imunisasi

belum diselenggarakan di setiap

posyandu

Membentuk program imunisasi

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu

belum lengkap

Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari masyarakat.

6. Belum lengkapnya buku administrasi

dan SIP

Melengkapi buku dan membeli SIP

Page 42: Posyandu Purnama

42

VI.2. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 12. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

No. Penyebab Masalah Pemecahan Masalah

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK)

dari kelurahan

Membuat SK resmi dari kepala

desa/lurah

2. Kurangnya minat masyarakat untuk

menjadi kader kesehatan

Advokasi kepada Kepala Desa untuk

dapat memberikan pengarahan kepada

masyarakat betapa pentingnya posyandu

3. Pemahaman kader mengenai

pelaksanaan program pengembangan

Sosialisasi Pemberian pengertian kepada

masyrakat mengenai pemahaman

posyandu dan perekrutan kader

4. Program pokok seperti imunisasi

belum diselenggarakan di setiap

posyandu

Membentuk program imunisasi

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu

belum lengkap

Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari masyarakat.

6. Belum lengkapnya buku administrasi

dan SIP

Melengkapi buku dan membeli SIP

VI.3. Daftar Alternatif Pemecahan Masalah Terpilih

A. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

B. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat betapa

pentingnya posyandu.

C. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan

perekrutan kader.

D. Membentuk program imunisasi.

E. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari

masyarakat.

F. Melengkapi buku dan membeli SIP

Page 43: Posyandu Purnama

43

VI.4. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah Terpilih

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan

penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecahan

masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria Matriks dengan proses sebagai

berikut:

1. Efektivitas program

Pedoman untuk mengukur efektivitas program :

a. Magnitude (m) = besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar

(banyak) penyebab masalah dapat diselesaikan makin efektif

b. Importancy (i) = pentingnya cara penyelesaian masalah. Makin penting cara penyelesaian

dalam mengatasi penyebab masalah makin efektif

c. Vulnerability (v) = sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin sensitifitas makin

efektif

Kriteria m,i, dan v masing – masing diberi skor 1 – 5. Bila makin magnitude maka

nilainya makin besar, mendekati 5. Begitu juga dalam melakukan penialaian pada kriteria i

dan v.

2. Efisiensi Program

Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (cost). Kriteria cost (c) diberi

nilai 1 – 5. Bila costnya makin kecil, maka nilainya mendekati 1.

Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan

menggunakan kriteria matriks :

Page 44: Posyandu Purnama

44

Tabel.13. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

Penyelesaian Nilai Kriteria Hasil akhir Urutan

Masalah M I V C (M x I x V)/C

A 4 5 4 2 40 I

B 4 4 3 2 24 III

C 3 4 3 2 18 IV

D 5 5 4 3 33,33 II

F 3 3 3 3 9 VI

G 4 4 3 3 16 V

Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif penyebab pemecahan masalah

dengan menggunakan kriteria matriks maka didapatkan urutan prioritas alternatif pemecahan

penyebab masalah tidak tercapainya kegiatan Posyandu Purnama di Desa Majaksingi bagian

bawah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, yaitu:

1. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

2. Membentuk program imunisasi

3. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat

betapa pentingnya posyandu.

4. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan

perekrutan kader

5. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu dari

masyarakat.

6. Melengkapi buku dan membeli SIP

Page 45: Posyandu Purnama

45

VI.5. Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Indikator

1. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

Terdapatnya SK resmi dari Kepala Desa / Lurah

Posyandu Kepala Desa

Balai Desa Minggu ke-3

bulan April

2012

Dana

operasional

Pertemuan,

diskusi

Terlaksananya

pembuatan SK

oleh Kepala Desa

2. Membentuk program imunisasi

Terlaksananya program imunisasi di setiap posyandu Desa Majaksingi bagian bawah

Bayi dan

balita

Posyandu Petugas Promosi Kesehatan dan Bidan Desa

Bulan Mei

2012

Dana operasional Program Promosi Kesehatan

Pertemuan Terlaksananya program imunisasi di setiap posyandu

3.. Advokasi kepada Kepala Desa Majaksingi

1. Kepala desa agar memberikan pemahaman pentingnya posyandu bagi seluruh masyarakat, sehingga dapat memberdayakan masyarakat baik kader maupun pendanaan

2. Kepala desa agar mampu merubah paradigma masyarakat mengenai posyandu

3. Memberikan masukan untuk membuat anggaran dana untuk insentif

Kepala Desa Balai Desa Petugas Promosi Kesehatan

Minggu ke-3 Bulan April

Dana operasional Program Promosi Kesehatan

Pertemuan 1. Kepala desa memberikan pemahaman pentingnya posyandu bagi seluruh masyarakat, sehingga dapat memberdayakan masyarakat baik kader maupun pendanaan

2. Kepala desa agar mampu merubah paradigma masyarakat mengenai

Page 46: Posyandu Purnama

46

bagi kader posyandu

posyandu3. Kepala desa

membuat anggaran dana untuk insentif bagi kader posyandu

4. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan perekrutan kaderdan

1. Menambah minat masyarakat untuk menjadi kader

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai betapa pentingnya kader kesehatan

3. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

Masyarakat Posyandu Bidan desa dan

koordinator Promkes

Bulan Mei 2012

Dana operasional posyandu

Rapat dan sosialisasi

dengan warga

Bertambahnya jumlah kader Posyandu

Bertambahnya pengetahuan kader tentang kegiatan pengembangan posyandu

Page 47: Posyandu Purnama

47

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

2 Membentuk program imunisasi

3 Advokasi kepada Kepala Desa Majaksingi

4 Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu dan perekrutan kader

Tabel 14. Gann Chart

BAB VII

Page 48: Posyandu Purnama

4848

PENUTUP

VII.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, cakupan Posyandu Periode Januari – Maret

2012 Desa Majaksingi bagian bawah wilayah kerja Puskesmas Borobudur Kecamatan

Borobudur, belum mencapai target, sesuai dengan indikator - indikator posyandu

strata purnama.

Setelah dilakukan konfirmasi terhadap petugas terkait, maka didapatkan

beberapa penyebab masalah yang paling mungkin, yaitu :

1. Belum adanya Surat Keputusan (SK) dari kelurahan

2. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan

3. Pemahaman kader mengenai pelaksanaan program pengembangan

4. Program pokok seperti imunisasi belum diselenggarakan di setiap posyandu

5. Alat-alat untuk kegiatan posyandu belum lengkap

6. Belum lengkapnya buku administrasi dan SIP

Alternatif pemecahan penyebab masalah tersebut ialah :

1. Membuat SK resmi dari kepala desa/lurah

2. Membentuk program imunisasi

3. Advokasi kepada Kepala Desa untuk dapat memberikan pengarahan kepada

masyarakat betapa pentingnya posyandu.

4. Sosialisasi Pemberian pengertian kepada masyrakat mengenai pemahaman posyandu

dan perekrutan kader

5. Advokasi kepada Kepala Desa untuk membuat kebijakan mengenai iuran posyandu

dari masyarakat.

6. Melengkapi buku dan membeli SIP

Page 49: Posyandu Purnama

4848

VII.2. Saran

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan dilihat dari penyebab

masalahnya maka diharapkan:

1. Penanggung jawab posyandu, kader serta masyarakat saling mengadakan

koordinasi dan pemberian masukan agar terbentuknya Posyandu Purnama

2. Koordinator Promosi Kesehatan mengadakan program tambahan agar

pengembangan posyandu dapat berjalan.

3. Dilihat dari penyebab masalahnya maka diharapkan masyarakat menyadari

hakekat posyandu yang dibentuk oleh, dari dan untuk masyrakat. Sehingga tidak

beranggapan bahwa posyandu adalah milik puskesmas. Dengan demikian akan

akan timbul kesadaran meningkatkan strata dan kinerja posyandu

4. Penambahan jumlah kader pada dusun yang jumla kadernya masih kurang dari 5.

5. Puskesmas mengevaluasi kinerja posyandu secara berkala