Download - Pneumonia torak

Transcript
  • PNEUMONIADr. NILAS WARLEM,SpP

  • DEFINISIPneumonia adalah infeksi parenkim paru. Dulu disebut juga pneumonitis. Akan tetapi dewasa ini istilah pneumonitis dipakai untuk peradangan paru yang disebabkan oleh non mikroorganisme. Misalnya disebabkan oleh bahan kimia, radiasi, bahan toksik dll.

  • ETIOLOGIPneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yaitu :Bakteri, Virus, Jamur dan Protozoa.Akan tetapi tidak selalu penyebab dari pneumonia dapat diidentifikasi.Tiga puluh sampai 65% dari pneumonia tidak bisa dipastikan penyebabnya walaupun telah dilakukan kultur sputum dan darah.

  • SEAMIC Health Statistic 2001, pneumonia dan influenza penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dan Thailand, nomor 7 di Malaysia, nomor 3 di Singapura dan Vietnam. WHO 1999, penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia dan influenza. Pneumonia komuniti merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada orang dewasa di Amerika Serikat, angka kematian 15%

  • Percabangan bronchus dan alveolus

  • BakteriStreptokokkus pneumoniaeStafilokokus aureusStafilokokus piogenesKlebsiella pneumonia (Friedlander bacillus)Escherichia ColiPseudomonas aeruginosa

  • 2. Virus InfluenzaPara influenzaRSV (respiratory syncytial virus)Adenovirus

  • 3. Jamur Actinomyces israeliAspergillus fumigatusHistoplasma capsulatum

  • 4. Protozoa Pneumocystis carinii(sering pada penderita AIDS)Toxoplasma gondii

  • FAKTOR RESIKO PNEUMONIAUmur > 65 tahunTinggal di rumah perawatan tertentu (panti jompo)Alkoholismus : meningkatkan resiko kolonisasi kuman, mengganggu refleks batuk, mengganggu transport mukosiliar dan gangguan terhadap pertahanan sistem seluler

  • Malnutrisi : menurunkan immunoglobulin A dan gangguan terhadap fungsi makrofag.Kebiasaan merokok juga mengganggu transport mukosiliar dan sistem pertahanan selular dan humoral.Keadaan kemungkinan terjadinya aspirasi misalnya gangguan kesadaran, penderita yang sedang diintubasi

  • Adanya penyakit penyakit penyerta : PPOK, kardiovaskuler, DM, gangguan neurologis.Trakeostomi, bedah abdominal/torak,fraktur tulang iga.Infeksi saluran nafas bagian atas : + 1/3 pneumonia didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas / infeksi virus

  • PATOGENESAPneumonia terjadi bila kuman masuk parenkim paru, berkembang biak dan menimbulkan peradangan. Masuknya kuman ke jaringan paru :Aspirasi sekret orofaring yang mengandung kumanInhalasi dari aerosol yang mengandung kuman

  • Penyebaran melalui aliran darah dari tempat lain di luar paru misalnya endokarditisPenyebaran langsung ke dalam paru :Intubasi trakheaLuka tembus yang mengenai paru

  • Dalam keadaan normal saluran nafas bagian bawah steril. Hal ini disebabkan sistem pertahanan tubuh :Anatomi dari saluran nafas.Cairan yang melapisi mukosa hidung, faring dan saluran nafas bagian bawah.Adanya refleks bersin dan batukSistem transportasi mukosilier dari epitel bronkusSistem pertahanan saluran nafas secara seluler dan humoral

  • Paru selalu terpapar oleh kuman kuman saluran nafas bagian atas (aspirasi) dan juga secara aerosol dari luar. Akan tetapi kenyataannya pneumonia jarang terjadi.

  • ASPIRASIDalam keadaan normal 50% orang orang mengalami aspirasi sekret orofaring pada waktu tidur, terutama pada waktu tidur yang dalam. Angka ini meningkat sampai 70% pada orang orang yang mengalami gangguan kesadaran :Alkoholismus, pecandu narkoba, kejang kejang, stroke dan anestesi umum

  • Teori yang banyak dianut sekarang menyatakan bahwa pneumonia terjadi bila kuman yang telah membentuk koloni di daerah naso orofaring teraspirasi ke dalam paru berkembang biak dan menimbulkan pneumonia.Terjadi aspirasi kuman dalam jumlah yang banyak

  • KOLONISASIUntuk terjadinya kolonisasi kuman di daerah naso orofaring, kuman yang ada disana harus melekat ke sel sel mukosa dan dalam keadaan normal hal ini tidak mudah terjadi.

  • Dalam suatu penelitian kuman kuman Gram negatif jadi mudah melekat pada sel sel mukosa bila terjadi : penurunan fibronectine (sejenis glycoprotein) pada permukaan sel mukosa yang berfungsi menghalangi melengketnya kuman pada permukaan sel mukasa meningkatnya protease (enzim yang merusak fibronectine dalam saliva)

  • BACTERIAL CLEARANCEProses yang mampu mengeliminasi kuman yang telah masuk ke dalam saluran nafas bagian bawah sebelum berkembang biak dan menimbulkan penyakit disebut bacterial clearance

  • Proses bacterial clearance meliputi :Kemampuan mengeluarkan kuman dari paruKemampuan memfagositosis dan membunuh kumanKecepatan kuman berkembang biak

  • Faktor faktor yang menentukan bacterial clearance adalah :Besarnya inokolum dari kumanVirulensi dari kumanStatus pertahanan host (tuan rumah)

    Dapat disimpulkan : terjadi atau tidaknya pneumonia tergantung kepada berhasil atau gagalnya bacterial clearance ini

  • INOKULUM KUMANBesarnya inokulum kuman yang bisa menimbulkan penyakit pada manusia belum diketahui.Percobaan binatang : S. aureus 105 akan dibersihkan dalam 4 jam. S. aureus 106 akan dibersihkan dalam 8 jam.S. aureus 108 tidak bisa dibersihkan, kuman akan berkembang biak dan akan membunuh binatang percobaan.

  • VIRULENSI KUMANKuman kuman berbeda kemampuannya dalam berkembang biak dan merusak jaringan paru, hal ini berhubungan dengan ada atau tidaknya faktor virulensi.Faktor virulensi yang paling penting adalah kapsul mukopolisakarida dari kuman; kapsul ini mencegah fagositosis oleh makrofag dan netrofil.

  • STATUS PERTAHANAN TUAN RUMAHBila kuman sudah masuk ke dalam saluran nafas bagian bawah maka yang berperanan adalah sistem transport mukosilier, makrofag, faktor humoral immunoglobulin dan surfaktan.

    Silia dari epitel mukosa bronkus makin ke perifer akan makin berkurang. Satu sel rata - rata mempunyai 200 silia. Silia bergerak 1000 kali permenit ke atas cepat, ke bawah lambat.

  • KLASSIFIKASI PNEUMONIAKlassifikasi pneumonia secara garis besar dapat dibagi :Berdasarkan klinis dan epidemiologisPneumonia komuniti (Community Acquired Pneumonia = CAP)Pneumonia Nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia)Pneumonia AspirasiPneumonia pada penderita Immunocompromised

  • Berdasarkan bakteri penyebabPneumonia tipikal : akut, demam tinggi, menggigil, batuk produktif, nyeri dada.Radiologis lobar atau segmental, leukositosis, bakteri Gram positif. Biasanya disebabkan bakteri ekstraseluler, S. pneumonia, S. piogenes dan H. influenza.

  • Pneumonia Atipikal : tidak akut, demam tanpa menggigil, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, ronkhi basah yang difus, leukositosis ringan. Penyebab biasanya; Mycoplasma pneumoniae, Legionella pneumophila, Chlamydia pneumoniae Pneumonia Virus Jamur

  • Berdasarkan predileksi lokasi / luasnya infeksi :Pneumonia LobarisBronkopneumoniaPneumonia Interstitialis

    Pada umumnya klassifikasi yang banyak/sering dipakai adalah : Pneumonia Komuniti (CAP) Pneumonia Nosokomial

  • PNEUMONIA KOMUNITIPneumonia yang didapat di masyarakat (di luar rumah sakit) yang merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi di dunia.

    Penyebab terbanyak selama ini adalah S. pneumonia.Pneumokokkus terdapat 20 40% di daerah nasofaring orang normal.

  • PATOLOGIKuman yang telah masuk ke dalam parenkim paru akan berkembang biak dengan cepat masuk ke dalam alveoli dan menyebar ke alveoli - alveoli lain melalui pori interalveolaris dan percabangan bronkus.Selanjutnya pneumonia karena pneumokokkus ini akan mengalami 4 stadium yang overlapping; Stadium engorgment, Stadium hepatisasi merah, Stadium hepatisasi kelabu dan Statium resolusi.

  • Stadium Engorgment/kongestikapiler di dinding alveoli mengalami kongesti dan alveoli berisi cairan oedem. Bakteri berkembang biak tanpa hambatanStadium Hepatisasi Merahkapiler yang telah mengalami kongesti disertai dengan diapedesis dari sel - sel eritrosit /kongesti

  • Stadium Hepatisasi Kelabualveoli dipenuhi oleh eksudat dan kapiler menjadi terdesak dan jumlah leukosit meningkat. Dengan adanya eksudat yang mengandung leukosit ini maka perkembang biakan kuman menjadi terhalang bahkan kuman kuman pada stadium ini akan di fagositosis. Pada stadium ini akan terbentuk antibodi.

  • Stadium ResolusiDicapai bila tubuh berhasil membinasakan kuman. Makrofag akan terlihat dalam alveoli beserta sisa sisa sel. Yang khas adalah tidak adanya kerusakan dinding alveoli dan jaringan interstitial. Arsitektur paru kembali normal

  • Luasnya jaringan paru yang terkena selain tergantung kepada jumlah dan virulensi kuman, daya tahan tubuh juga tergantung kepada :Kemampuan / kecenderungan kuman untuk merangsang timbulnya cairan oedem yang banyak.S. pneumoniaeCairan oedem banyakPneumonia Lobaris

  • Pada pneumonia karena :Stafilokokus piogenesKlebsiella pneumoniae (Friedlanders basillus)cenderung terjadi kerusakan jaringan nekrosis parenkim paru sehingga sering terjadi Abses paru dan empiema

  • Friedlanders pneumonia :Sering mengenai lobus atas atau lebih dari satu lobusBisa berbentuk fibrokavernosa sehingga menyerupai TB paru

  • PNEUMONIA NASOKOMIALPneumonia nasokomial hospital aquiret pneumoni (HAP) adalah pneumoni yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di RS dansingkirkan infeksi sebelum masuk RSEtiologi dapat disebabkan oleh kuman multi drug resisten (MDR) seperti: pseudomonas aurogenosa, escherichia coli, acinebacter spp, metichilin resistance stapilococus aureus (MRSA),anaerob (aspirasi).

  • PATOGENESAPada prinsipnya sama dengan penumoni komuniti : AspirasiInhalasiHematogenikPenyebaran langsungAspirasi pneumoni cara terbanyak seperti kasus neurologis dan usia lanjut

  • FAKTOR PREDISPOSISIFaktor yang berhubungan dengan daya tahan tubuh.Faktor eksogen seperti ; pembedahan, penggunaan antibiotik, peralatan terapi pernapasan,penggunaan slang nasogastrik, lingkungan rumah sakit

  • DIAGNOSIS PNEUMONIA NASOKOMIALMenurut kriteria the centers for diseses control (CDC):Terjadi setelah 48 jam dirawat di RS dan menyingkirkan semua infeksi yg inkubasinya terjadi pada waktu masuk RSFoto torak terdapat infiltrat baru atau progresifDitambah 2 dari kriteria berikut : suhu tubuh >38 0C, sekret purulen, leukositosis

  • GAMBARAN KLINISDiantara faktor faktor resiko yang telah dikemukakan di atas, faktor resiko yang paling sering adalah infeksi saluran nafas bagian atas (50%).Setelah + 1 minggu temperatur mendadak meningkat, kadang kadang disertai menggigil

  • Nyeri pleuritik pada daerah lobus yang terkenaBatuk batuk yang disertai dahak seperti karat besi (rusty sputum)Sputum kadang kadang purulen, kadang kadang berbercak / garis darahMyalgiaHerpes simplex pada daerah bibir pada hari hari pertama

  • PEMERIKSAAN FISISPenderita sakit beratKadang-kadang cyanosisNafas cepat dan dangkalKadang-kadang ada nafas cuping hidungAdanya herpes simplex disekitar bibirDemam dan nadi cepat

  • TORAKSTerdapat tanda tanda konsolidasi jaringan paru.Kelainan yang ditemukan tergantung kepada luasnya jaringan paru yang terkena.Dari kasus kasus yang dirawat di rumah sakit yang juga mempunyai kelainan radiologis hanya 1/3 yang memperlihatkan tanda tanda konsolidasi jaringan paru dari pemeriksaan fisis.

  • Adapun kelainan fisis yang mungkin ditemukan :Bagian yang sakit tertinggal dalam pernafasanFremitus meningkatPada perkusi redup / pekakAdanya pleural friction rub Nafas bronkialRonkhi basah

  • LABORATORIUMSPUTUMBanyak leukosit PMNAdanya diplokokus Gram (+)kalau disuntikkan kedalam rongga peritonium tikus

    tikus mati dalam 8 jam dan ada diplokokus

    Baru diagnostikKultur sputum

  • DARAHLeukosit 10.000 15.000 / mm3tidak > 30.000 / mm3akan tetapi + 20% kasus leukosit bisa normalKalau leukosit < 3000 / mm3 prognosa jelekHitung jenis (diff. Count) leukosit, neutrofil batang banyakLED / ESR / BBS sangat tinggiBilirubin serum kultur darah (+) pada 20 30%LABORATORIUM

  • RADIOLOGISSetiap lobus bisa terkena sebagian atau seluruhnyaYang sering lobus bawahPerselubungan yang relatif homogen pada daerah yang terkena

  • PneumoniaLobarisPneumoniaLobularis(Bronkopneumonia)PneumoniaSegmentalis

  • PAPALatLatYang terkena :LOBUS MEDIUSYang terkena :LOBUS BAWAH

  • DIAGNOSAApakah ada pneumonia / tidakJenis pneumonianya :AnatomiKausanyaUntuk pneumonia lobaris bisa dengan pemeriksaan fisis, tapi umumnya diperlukan peneriksaan radiologi toraks PA dan Lateral

  • Untuk pneumonia segmentalis dan lobularis (bronkopneumonia), diperlukan pemeriksaan radiologisPada pneumonia lobaris tidak perlu selalu mengenai keseluruhan satu lobus

  • Untuk Menentukan Kausanya Diperlukan Pemeriksaan :SputumLangsungKulturjika sputum susah didapat, dapat dilakukan:Apusan faringApusan laring

  • Aspirasi trakhea (Pneumonia Nosokomial)Kultur darahCairan pleura (kalau ada)Urine (Legionella)

  • Pada keadaan keadaan tertentu dimana pemeriksaan pemeriksaan di atas tidak memberikan hasil diperlukan tindakan yang invasif :Aspirasi trakheaBronkoskopi Transtorakal biopsiTransbronkial biopsiBiopsi paru secara langsung

  • Pemeriksaan pemeriksaan untuk menentukan kuman penyebab pneumonia dalam kenyataannya tidak selalu dilakukan.Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada Pneumonia Komuniti yang berat dan Pneumonia Nosokomial.

  • DIAGNOSA BANDINGINFARK PARUPLEURITIS EKSUDATIVA KARENA TBCA PARU

  • INFARK PARUImmobilisasi lamaFlebitisHemoptisis tanpa sputumNyeri pleuritis lebih dari satu tempatAdanya kelainan radiologis baru, selama pengobatan pneumonia

  • CA PARU Ca. paru yang menyumbat lumen bronkus pneumonia, sehingga bayangan Ca tidak terlihat.dengan antibiotika gambaran pneumonia menghilangakan terlihat bayangan hilus yang membesar Ca. paru(bisa dipastikan dengan bronkoskopi)

  • PLEURITIS EKSUDATIVA KARENA TBTerutama pada stadium permulaanJika pneumonia juga disertai efusi pleura (parapneumonic effusion)jika riwayat infeksi saluran nafas atas (-)Batuk batuk tanpa sputum, Leukosit normal, cairan pleura banyak, limfosit banyak dalam cairan pleura.Besar kemungkinan efusi pleura karena TB

  • Kadang-kadang kelainan radiologis susah dibedakan antara Pneumonia dan TB ParuPNEUMONIA :Batas kurang tegasKurang padatDibanding TB Paru

    Kadang-kadang terpaksa diberi pengobatan (TB dan non TB) dan disertai pemeriksaan radiologis sekali seminggu

  • PNEUMONIAPerbaikan akan terlihat setelah 1 2 mingguBersih setelah 3 4 minggu

    TB PARUTidak ada perbaikan sebelum 4 mingguBersih / menghilang setelah 3 4 bulan atau lebih

  • Penilaian Derajat Keparahan PneumoniaSistem skor pada pneumonia komuniti berdasarkan Patient Outcome Research Team (PORT). Penilaian skor PORT ini meliputi, faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, juga hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium/radiologi. "Jika skor lebih dari 70 penderita harus dirawat inap

  • Faktor demografiLaki-laki, nilainya = umur (tahun) 10Perempuan, nilainya = umur (tahun)Perawatan di rumah, nilainya 10

  • 2. Adanya penyakit penyerta berupa :

    Keganasan, nilainya 30Penyakit hati, nilainya 20Gagal jantung kongestif, nilainya 10Penyakit CV, nilainya 10Penyakit ginjal, nilainya 10

  • 3. Pemeriksaan fisis

    Perubahan status mental, nilainya 20Pernapasan lebih dari atau sama dengan 30 kali per menit, nilainya 20Tekanan darah sistolik kurang dari atau sama dengan 90 mmHg, nilainya 20Suhu tubuh kurang dari 35C atau lebih dari atau sama dengan 40C, nilainya 15Nadi lebih dari atau sama dengan 125 kali per menit, nilainya 10

  • 4. Hasil laboratorium / radiologiAnalisis gas darah arteri didapatkan pH sebesar 7,35, nilainya 30Natrium kurang dari 130 mEq/liter, nilainya 20Glukosa lebih dari 250 mg/dl, nilainya 10Hematokrit kurang dari 30 %, nilainya 10PO2 kurang dari atau sama dengan 60 mmHg, nilainya 10Efusi pleura, nilainya 10

  • Penatalaksanaan PneumoniaIndikasi rawat inap penderita pneumonia, menurut skala port antara lain:Skor PORT lebih dari 70Bila skor PORT kurang dari 70, dengan kriteria seperti pada kriteria minor.Pneumonia pada pengguna NAPZA

  • Penilaian derajat keparahan penyakit berdasarkan ATS.

    Kriteria pneumonia berat bila dijumpai salah satuatau lebih dari kriteria di bawah ini.

    Kriteria Minor PneumoniaFrekuensi pernapasan lebih dari 30 kali per menitPaO2/FiO2 kurang dari 250 mmHgFoto toraks paru menunjukkan adanya kelainan bilateralFoto toraks paru melibatkan lebih dari 2 lobusTekanan sistolik kurang dari 90 mmHgTekanan diastolik kurang dari 60 mmHg

  • Kriteria Mayor PneumoniaMembutuhkan ventilasi mekanikInfiltrat bertambah lebih dari 50 %Membutuhkan vasopressor lebih dari 4 jamKreatinin serum lebih dari sama dengan 2 mg/dl; atau, peningkatan lebih dari sama dengan 2 mg/dl pada penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialisis.

  • Kriteria perawatan intensif antara lain:Paling sedikit 1 dari 2 gejala minor tertentu, yaitu membutuh ventilasi mekanik; atau, membutuhkan vasopresor lebih dari 4 jam.Atau 2 dari 3 gejala minor tertentu, yaitu nilai PaO2/FiO2 kurang dari 250 mmHg; foto toraks menunjukkan adanya kelainan bilateral; dan, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg.

  • Pengobatan Pneumonia

    Pengobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pemberian antibiotik sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya.Karena beberapa alasan, yaitu:Penyakit yang berat dapat mengancam jiwa, Bakteri patogen yang berhasil di isolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia, Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu

  • Pemberian antibiotika dilakukan secara empiris.

    Untuk Penisilin Sensitif Streptococcus Pneumoniae (PSSP), dapat diberikan:Golongan penisilinTMP-SMZMakrolid

  • Untuk Penisilin Resisten Streptococcus Pneumoniae (PRSP), dapat diberikan:Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)Sefotaksim, Sefriakson dosis tinggiMakrolid baru dosis tinggiFluorokuinolon respirasi

  • Untuk Pseudomonas aeruginosa, dapat diberikan:AminoglikosidSeftazidim, Sefoperason, SefepimTikarsilin, PiperasilinKarbapenem : Meropenem, ImipenemSiprofloksasin, levofloksasin

  • Untuk Methicillin Resistent Staphylococcus Aureus (MRSA), dapat diberikan:VankomisinTeikoplaninLinezolid

  • Untuk Hemophilus influenza, dapat diberikan:TMP-SMZAzithromisinSefalosporin gen.2 atau 3Fluorokuinolone respirasi

  • Untuk Legionella, dapat diberikan:MakrolidFluorokuinoloneRafampicin

  • Untuk Mycoplasma pneumoniae, dapat diberikan:DoksisiklinMakrolidFluorokuinoloneUntuk Legionella, dapat diberikan:MakrolidFluorokuinoloneRafampicin

  • Untuk Legionella, dapat diberikan:MakrolidFluorokuinoloneRafampicin

  • PNEUMONIA:TERAPI BERDASARKAN BAKTERI PENYEBAB

    BAKTERITERAPI PILIHANTERAPI ALTERNATIFPneumococcus,Streptococcus,Staphyloco-Ccus (Penisilinase - )MeningococcusPenecilin GCefazolin, cefotiam, ceftriaxonStaphylococcus (Penisilinase +)CefazolinFlucloxacilin, Clindamysin, Vancomisin, TeicoplaninKlebsiella PneumoniaCefotaxim+ GentamicinImipenem, CiprofloxacinPseudomonas aeruginosaAzlocilin ++ TobramysinCeftazidim, Cefsulodin, piperacilin, impipenem, aztreonam, ciprofloxacin, amikacinHaemophilus influenzaeceftriaxonMezlocilin, piperacilin, amoxicilin, cefotiamJenis BacteroidesimipenemClindamycin, metronidazol, cefoxitinMycoplasma pneumoniae, chlamydia pneumoniae, chlamydia psittaci, coxiella burnetiidoxycyclinErythromycin (hanya mykoplasma),pada orang dewasa ciprofloxacinLegionella pneumophilaClarithromycinErythromycin + rimfampicinChlamydia trachomatisClarithromycinroxithromycinPneumocystis cariniiCo-TrimoxazolDapson + Folicacid atau Trimetrexat

  • Umur diatas 65 tahunAda penyakit penyerta; misalnya jantung, ginjal, paru yang lain, DM, neoplasma dan immunosupressionLeukopenia ( < 5000 / mm3 )KRITERIA MASUK RUMAH SAKIT secara umum

  • Diduga disebabkan oleh :Stafilokokkus aureusKuman Gram negatifKuman anaerobKomplikasi supuratif :EmpiemaArthritisMeningitisGagal dengan terapi obat jalan

  • Tidak bisa menelan obat (oral)Frekwensi nafas > 30 kali / menitFrekwensi nadi > 140 kali / menit Hipotensi ( < 90 mmHg )PaO2 kurang dari 60 mmHgPerubahan status mental

  • TINDAKAN UMUMKalau sianosis beri O2 (Hati-hati pada bronkitis kronis)Posisi yang paling menyenangkan penderita. Biasanya setengah dudukMinum harus banyak karena cairan banyak keluar :Pernafasan Keringat banyak

  • Menggerakkan kaki secara aktif beberapa kali sehari untuk mencegah trombosisAnalgesikParasetamolMorfin kalau nyeri hebat sekalijangan diberikan pada:Yang ada bronkitis kronisSputum banyak

  • PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PADA PNEUMONIA KOMUNITISecara empiris karena alasan alasan sebagai berikut :Paling kurang 50% kasus tidak ditemukan kuman penyebabnya, walaupun telah memakai pemeriksaan paling canggih.

  • Semua pedoman (guideline) pengobatan pneumonia komuniti menyarankan untuk memberikan antibiotika sedini mungkin tanpa menunggu hasil pemeriksaan bakteriologis. Keterlambatan pengobatan meningkatkan resiko komplikasi dan kematian, sebaliknya pemberian terapi empiris yang tepat akan memperbaiki hasilnya.

  • Penelitian penelitian menunjukkan bahwa data klinis dan radiologis, penyakit penyerta serta faktor resiko untuk terjadinya komplikasi serta beratnya penyakit biasanya sudah cukup untuk menentukan pemilihan antibiotika dan perawatan di rumah sakit.

  • PENGOBATAN PNEUMONIA KOMUNITIPengobatan pneumonia idealnya tentu berdasarkan kepada kuman penyebabnya. untuk maksud tersebut bisa dilakukan pemeriksaan sputum langsung dengan pewarnaan Gram atau kultur. Juga bisa dengan pemeriksaan kultur darah, pemeriksaan serologis dll.

  • Akan tetapi pemeriksaan bakteriologis ini tidak rutin dilakukan dengan alasan alasan sebagai berikut ;Pemeriksaan ini sukar untuk dilakukan pada penderita berobat jalanHasilnya tidak spesifik dan sensitivitinya masih dipertanyakan.Pengobatan harus segera diberikan sebelum hasil pemeriksaan bakteriologis didapat, berdasarkan kemungkinan kuman penyebab pneumonia komuniti

  • Dari salah satu penelitian terhadap CAP :50% tidak ditemukan kuman penyebabnya.25% S. pneumoniae 10% virus10% mycoplasma, Legionella dan Chlamidia.7% H. influenza. Hanya 1% kuman Gram (-) dan dan S. aureus

  • UNTUK PENGOBATAN PNEUMONIA KOMUNITI ( CAP )PILIHAN PERTAMA SECARA EMPIRIS (tergantung kepada resistensi lokal dari kuman, alergi penderita, harga dan efek samping obat) adalah golongan aminopenicillin :AmpisillinAmoxicillin

  • SEBAGAI ALTERNATIF :TetrasiklinSefalosforin oralQuinolon (generasi ketiga)Makrolide (Erithromicin)

  • PADA KEADAAN TERTENTU :Pada penyakit yang ringan, mengenai orang muda terutama pada epidemi Mycoplasma pneumoniae MakrolidePada daerah dimana ditemukan banyak H. influenza yang menghasilkan Beta laktamase, adanya penyakit paru kronik, baru mendapat atau gagal dengan aminopenicillin Aminopenicillin + Asam klavulanac

  • Lama pengobatan 7 10 hari.Kalau demam tidak turun dalam 2 hari, penderita harus datang kembali.Keluhan mungkin akan berlangsung lebih lama dari masa pemberian antibiotika.

  • KOMPLIKASI

    SEBAGIAN BESAR SEMBUH

    Efusi pleura (Parapneumonic effusion)EmpiemaAbses paruBronkiektasisPericarditisMeningitis

  • PneumothoraksGagal napasSepsis

  • OBAT OBATAN YANG SERING DIPAKAIAminopenicillin :AmpicillinAmoxicillinCephalosporin (struktur mirip penicillin) :Gen I : cephalothin, cephalexinGen II : cefuroxime, cefprozilGen III : cefotaxime, ceftriaxoneGen IV : cefepimeMakrolide :ErythromycinAzithromycinClarithromycin

  • Aminoglycoside :Streptomycin, neomycin, kanamycin, amikacin, gentamycin, tobramycin, spectinomycin, sisomycinQuinolone :Nalidixic acidCiprofloxacinGatifloxacinLevofloxacinMoxifloxacinOfloxacin

  • PROGNOSATahun 1929 1935 sebelum adanya antibiotika Boston City Hospital angka survival setelah terkena pneumonia 17%Setelah adanya pemberian obat (antisera), serum dari orang / binatang yang telah penderita pneumonia angka survival 53%Tahun 1952 1962 setelah ada antibiotika antara lain penicillin angka survival 85%

  • JUGA TERGANTUNG KEPADABerat ringannya penyakit :1 lobus, dengan AB1%2 atau 3 lobusleukopeni10%bakterimia 4 dari 5 lobus50%

  • Kuman penyebabStafilokokuspada epidemi influenzaJELEKKlebsiella pneumonia

    Adanya penyakit lain / faktor lainBronkitis kronisBayiOrang tua

  • Penyakit berat10%Orang tua

    akan tetapi dibanding dengan zaman sebelum Antibiotika

    Lebih baik

  • Pada percobaan binatang :106 Streptokokus pneumonia yang dimasukkan secara aerosol ke dalam paru tidak menimbulkan penyakit dan segera di eliminasi dari paru.Sebaliknya 103 kuman yang sama yang dimasukkan secara langsung ke dalam trakhea akan menimbulkan pneumonia.