WACANA TEKA-TEKI SULIT WAKTU INDONESIA BERCANDA:
ANALISIS STRUKTUR DAN ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN
EPISODE 200-215
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Deny Nugroho Irianto
NIM: 164114039
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO
Janganlah bercita-cita menjadi orang kaya, tetapi bercita-citalah agar kelak
menjadi orang yang berguna -terutama bagi Tuhan dan sesama-. Deny Nugroho
Mau gagal, mau sukses, tidak penting. Yang penting berhasil.
Cak Lontong
Yesus harus makin besar, aku harus makin kecil. Yohanes 3:30
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh
menghina hikmat dan didikan. Amsal 1:7
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 23: 18
All our dreams can come true if we have the courage to pursue them. Walt Disney
Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.
Mother Teresa
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus,
Bapak Edi Irianto, Ibu Kurnesi, serta keluarga besar R. Djinarwi
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma,
serta segenap pembaca dan peneliti kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2020
Penulis
Deny Nugroho Irianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Deny Nugroho Irianto
NIM : 164114039
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Wacana Teka-Teki
Sulit Waktu Indonesia Bercanda: Analisis Struktur dan Aspek-aspek Kebahasaan
Episode 200-215”.
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan memublikasikan di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 07 Januari 2020
Yang menyatakan
Deny Nugroho Irianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas hikmat,
berkat dan kasih karunia yang melimpah selama penulis menyusun tugas akhir ini
dari awal mencari topik hingga akhir penyelesaiannya.
Skripsi berjudul “Wacana Teka-Teki Sulit Waktu Indonesia Bercanda Episode
200-215: Analisis Struktur dan Aspek-Aspek Kebahasaan” ini ditulis untuk
memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Setelah melalui
proses yang panjang, skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menjadi perpanjangan
hikmat Tuhan berikut.
Kepada orangtua penulis Bapak Edi Irianto dan Ibu Kurnesi yang telah
memberi didikan sejak kecil, membiayai sekolah, dan selalu mendoakan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada mereka, sehingga
mereka mendidik penulis dengan baik dan benar, hingga menjadi orang yang semakin
bijaksana.
Kemudian dosen Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. yang berkenan
menjadi pembimbing I penulis dalam menyusun skripsi ini. Beliau memberikan
banyak masukan, inspirasi, dan nasihat yang berguna baik agar segera menyelesaikan
skripsi ini maupun untuk kehidupan penulis. Lalu dosen Sony Christian Sudarsono,
S.S., M.A. yang berkenan menjadi pembimbing II penulis dalam menyusun skripsi
ini. Beliau juga telah memeberi masukan, inspirasi, dan pinjaman buku yang sangat
membantu penulis menyusun skripsi. Beliau sekaligus adalah dosen pembimbing
akademik angkatan 2016. Terima kasih untuk 3,5 tahunnya, perhatian Beliau kepada
mahasiswa begitu besar.
Lalu kepada seluruh dosen Program Studi Sastra Indonesia yang belum disebut:
S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum, M.M. Sinta Wardani, S.S., M.A., Dr. Y. Yapi Taum,
M.Hum., Drs. B. Rahmanto, M.Hum., dan Antonius Hendrianto, S.S., M.A., serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
dosen-dosen pengampu mata kuliah tertentu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Alm. Drs. Antonius Hery
Antono, M.Hum. dan Alm. Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum. yang pernah mengajar
penulis. Pengabdian mereka untuk dunia pendidikan sangat berharga dan patut
dihormati.
Kepada teman-teman terkasih Fredy Krisnawan, Ewaldus Credo Eukharisto,
Fransiska Dwi, Leonardus Guntur Aji, Aprina Dora Samalinggai, Deis Mahendra,
yang telah menjadi pendengar yang baik, kanca dolan, dan kanca arisan, selama
penulis menjalani kuliah dan menyusun skripsi.
Kepada teman-teman terkasih Farid Nur Ikhsan, Setyonugroho, Nabilla
Maharani, Agata Noviana, Theresia Benadya, Latifah Rahmadani, Maria Afrida
Ramli, Aris Putri, Paskalis Resa, Tiarawati Sugiyanto, Fantiana Dwi, Claudia
Valentina, Emmanuel Cahya, dan teman-teman Program Studi Sastra Indonesia
angkatan 2016 yang menjadi teman seperjuangan, penyemangat, dan inspirasi
penulis. Terima kasih atas waktu dan kesempatan dalam widya wisata bersama di
Jakarta pada tanggal 15-19 Desember 2019. Sungguh banyak pengalaman dan
kenangan yang takkan terlupakan di hati penulis. Tanpa disadari hal itu memotivasi
penulis untuk segera lulus dan berkarya.
Rekan-rekan sepelayanan di multimedia baik di GKI Ngupasan, di GPdI Elim
dan para mentor, tutor dan staf yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Teman-
teman penulis di PPA Makedonia, Sylvia Febriani, A.Md, Inneke Putri, Samuel
Safan, Mikhael Adi, dan teman-teman usia 19-22 tahun yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang telah membantu penulis dalam menjalani proses pendewasaan diri.
Kepada teman-teman KKN 58 USD kelompok 15 yang berlokasi di Dusun
Pengos, Desa Giring, Steven Julio, Adrian Rendy Randhika, Puristi Nur Oktavia,
Ivonna Yuni Nugraheni, Christophorine Raden Karina S., dan Juwita Purba.
Segenap staf dan karyawan Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama menjalani studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Semua pihak yang pernah menyangsikan keputusan penulis untuk menjalani
kuliah di Sastra Indonesia dan sering bertanya, “Mau wisuda Maret 2020 atau
September 2020?” atau “Mau pendadaran Januari 2020 atau kapan?” tanpa disadari
pertanyaan tersebut memacu penulis untuk segera menyelesaikan skripsi. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut secara tidak langsung telah memberikan dorongan agar penulis
belajar dan bekerja lebih giat.
Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya
sederhana ini memberikan manfaat yang berguna bagi pembacanya.
Yogyakarta, 07 Januari 2020
Deny Nugroho Irianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
Irianto, Deny Nugroho. 2020. Wacana Teka-Teki Sulit Waktu Indonesia
Bercanda: Analisis Struktur dan Aspek-Aspek Kebahasaan Episode 200-215. Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini membahas wacana teka-teki sulit di NetTV. Wacana teka-teki sulit
di NetTv dikaji dari strukturnya kemudian dianalisis mengenai cara atau strategi penciptaan humor di wacana teka-teki sulit. Sebagai dasar, wacana teka-teki sulit dikaji dengan struktur wacana yang dikemukakan oleh Baryadi (2002: 14) bagian awal wacana berfungsi sebagai pembuka wacana, bagian tubuh wacana berfungsi sebagai pemapar isi wacana, dan bagian penutup berfungsi sebagai penanda akhir wacana.
Teori yang digunakan untuk mengkaji struktur wacana teka-teki sulit adalah teori struktur wacana meliputi (a) pengertian wacana dan struktur wacana, (b) pengertian wacana humor, (c) wacana teka-teki, (d) penciptaan humor dalam pragmatik (e) aspek-aspek kebahasaan. Landasan teori (a), (b), dan (c) digunakan sebagai dasar untuk mengkaji bagian struktur wacana teka-teki sulit. Selanjutnya, bagian (d) dan (e) digunakan sebagai dasar untuk mengkaji aspek-aspek kebahasaan pada wacana teka-teki sulit. Data diperoleh dari internet dengan mengunduh tayangan WIB melalui laman www.zulu.id. Data dikumpulkan dengan metode simak, yaitu peneliti menyimak penggunaan bahasa yang digunakan untuk membuat teka-teki sulit. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik simak bebas libat cakap yaitu penulis menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan. Berikutnya, penulis melanjutkan dengan teknik catat (Mastoyo 2007:45). Selanjutnya, penulis menganalisis data dengan metode padan. Jenis metode padan yang dipakai adalah metode padan pragmatis, yaitu metode padan yang alat penentunya lawan atau mitra wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi struktur dan strategi penciptaan humor pada TTS Cak Lontong saat show di WIB. Teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu, yaitu daya pilah pragmatis dengan menggunakan mitra wicara sebagai penentu (Mastoyo 2007:52).
Hasil penelitian ini meliputi dua hal, yaitu struktur wacana teka-teki sulit dan pemanfaatan aspek-aspek kebahasaan dalam wacana teka-teki sulit. Ada dua pendekatan dalam meneliti struktur wacana teka-teki sulit. Pertama, wacana teki-teki sulit dikaji melalui unsur pertanyaan dan unsur jawaban. Kedua, wacana teka-teki sulit dikaji melalui struktur humor, yaitu set up dan punchline. Strategi penciptaan humor pada wacana teka-teki sulit memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan mulai dari tataran (i) aspek ortografis (ii) aspek fonologis meliputi substitusi bunyi, dan pelesapan bunyi (iii) aspek morfologis meliputi pemajemukan, pemendekan, pengimbuhan, dan pengulangan, (iv) aspek sintaktis meliputi frasa endosentrik koordinatif, frasa endosentrik atributif, frasa endosentrik apositif, dan frasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
eksosentrik, pertalian elemen intraklausa, yaitu elemen pembatas pengalam, dan pertalian antarklausa yang meliputi berbagai jenis-jenis pertalian (v) aspek semantis meliputi ketaksaan leksikal dan ketaksaan gramatikal. Ketaksaan gramatikal meliputi frase amfibologi, idiom, metonimi, hiponimi dan meronimi, sinonimi, antonimi, eufisme, disfemia, hiperbola, ellipsis, metafora, personifikasi, nama, dan definisi (vi) aspek wacana meliputi entailmen, silogisme, dan implikatur.
Kata kunci: wacana teka-teki sulit, struktur, aspek-aspek kebahasaan, NetTV, waktu Indonesia bercanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
Irianto, Deny Nugroho. 2020. Teka-Teki Sulit Discourse in Waktu Indonesia Bercanda: Structural Analysis and Aspects of Linguistics Episodes 200-215. Bachelor Thesis (S1). Indonesian Literature Study Program, Faculty of Literature, Sanata Dharma University.
This thesis discusses the teka-teki sulit discourse in NetTV. The teka-teki sulit discourse on NetTv is examined from its structure then analyzed on how or the strategy of humor creation in teka-teki sulit discourse. As a basis, the teka-teki sulit discourse to study with the structure of discourse submitted by Baryadi (2002:14) The initial part of discourse serves as a discourse opener, the body part of discourse serves as a contrict the content of discourse, and the closing part serves as final marker of discourse. Theory used to examine the structure of teka-teki sulit discourse is the structure theory of discourse including (a) the notion of discourse and structure discourse, (b) the notion of discourse of humor, (c) The discourse of the puzzle, (d) the creation of humor in the pragmatic (e) aspects linguistic. The foundations of the theory (a), (b), and (c) are used as the basis for reviewing the structure parts of the teka-teki sulit discourse. Furthermore, sections (d) and (e) are used as the basis for reviewing the linguistic aspects of the teka-teki sulit discourse. Data is obtained from the Internet by downloading the impressions of WIB through www.zulu.id page. Data collected by the listening method, namely researchers listen to the use of the language used to make puzzles difficult. The data collection technique that the author uses is a proficient free listening technique that the author hearken to the use of language without participating in the talk process. Next, the author proceeds with the record technique (Mastoyo 2007:45). Furthermore, the authors analyze the data with the method. The type of fit method used is a pragmatic method, which is a method of match that the tool of the opponent or speech partner. This method is used to identify the structure and strategy of the creation of humor on the TTS Cak Lontong when show at WIB. The technique used is the technique of determining element, which is pragmatic power by using speech partners as determinants (Mastoyo 2007:52). The results of this study include two things, namely the structure of teka-teki sulit discourse and the utilization of the aspects of linguistic in the teka-teki sulit discourse. There are two approaches in researching the structure of teka-teki sulit discourse. First, the teka-teki sulit discourse to study through elements of questions and elements of answers. Secondly, the teka-teki sulit discourse is difficult to examined through the structure of humor, namely set up and punchline. The strategy of creation of humor on the teka-teki sulit discourse makes it difficult to utilize the linguistic aspects ranging from the level of (i) Orthographic aspects (ii) of the phonological aspect including sound substitution, and sound dismisation (iii) morphological aspects including Assimilation, shortening, reestablishment, and repetition, (iv) The synthetical aspect includes the coordinate endocentric phrases, the
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
endocentric atributive phrase, the endocentric phrase apositive, and the exocentric phrase, the connection of the intracheal element, which is the limiting element, and interconnection between clauses that include various types of association (v) aspects of semantic include lexical and grammatical pision. Grammatical predisposition includes the Phrases Amphibology, Idioms, Metonimi, Hyponimi and Meronimi, Sinonimi, Antonimi, Eufism, Disfemia, Hyperbola, Ellipsis, Metaphor, Personification, Name, and Definition (vi) aspects of discourse including Entailment, Silogism, and Implicature. Key Word: teka-teki sulit discourse, structure, linguistic aspects, NetTV, waktu Indonesia bercanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TANDA DAN SINGKATAN
DAFTAR TANDA
+> : Implikatur
||- : Entailment
/ / : Transkripsi Fonemik
DAFTAR SINGKATAN
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
TTS : Teka-Teki Sulit
WIB : Waktu Indonesia Bercanda
UP : Unsur Pertanyaan
UJ : Unsur Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .......... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................... Error! Bookmark not defined. MOTO .......................................................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v PERNYATAAN PERTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii ABSTRAK .................................................................................................................... x ABSTRACT ................................................................................................................ xii DAFTAR TANDA DAN SINGKATAN ................................................................... xiv DAFTAR ISI ............................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6 1.4 Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................ 7 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7 1.6 Landasan Teori ............................................................................................. 10
1.6.1 Pengertian Wacana dan Struktur Wacana ............................................. 10 1.6.2 Pengertian Wacana Humor ................................................................... 11 1.6.3 Wacana Humor Teka-Teki .................................................................... 12 1.6.4 Penciptaan Humor dalam Pragmatik ..................................................... 13 1.6.5 Aspek-Aspek Kebahasaan ..................................................................... 14
1.7 Metode Penelitian ......................................................................................... 15 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 16 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ......................................................... 16 1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data .................................................. 17
1.8 Sistematika Penyajian ................................................................................... 17 BAB II STRUKTUR WACANA TEKA-TEKI SULIT DALAM WAKTU INDONESIA BERCANDA ........................................................................................ 18
2.1 Pengantar ...................................................................................................... 18 2.3 Struktur Wacana Teka-Teki Sulit dikaji dari Unsur Pertanyaan dan Unsur Jawaban ................................................................................................................... 19
2.3.1 Unsur Pertanyaan .................................................................................. 19 2.3.2 Unsur Jawaban ...................................................................................... 21
2.3.2.1 Unsur Jawaban Wajar ........................................................................ 21 2.3.2.2 Unsur Jawaban Teka-Teki Sulit ........................................................ 22
2.4 Struktur Wacana Teka-Teki Sulit dikaji dari Unsur Set Up dan Unsur Punchline ................................................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB III ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN DALAM WACANA TEKA-TEKI SULIT DI WAKTU INDONESIA BERCANDA ................................................................... 31
3.1 Pengantar ...................................................................................................... 31 3.2 Aspek Ortografi ............................................................................................ 31 3.3 Aspek Fonologis ........................................................................................... 36
3.3.1 Substitusi Bunyi .................................................................................... 36 3.3.2 Pelesapan Bunyi .................................................................................... 38
3.4 Aspek Morfologis ......................................................................................... 40 3.4.1 Pengulangan (reduplikasi) ..................................................................... 40 3.4.2 Pemajemukan (komposisi) .................................................................... 42 3.4.3 Pengimbuhan (afiksasi) ......................................................................... 45 3.4.4 Pemendekan (abreviasi) ........................................................................ 49
3.4.4.1 Singkatan ........................................................................................... 49 3.4.4.2 Akronim ............................................................................................. 52
3.5 Aspek Sintaktis ............................................................................................. 55 3.5.1 Pertalian Kata dalam Frasa.................................................................... 55
3.5.1.1 Frasa Endosentrik Koordinatif ............................................................. 56 3.5.1.2 Frasa Endosentrik Atributif .................................................................. 57 3.5.1.3 Frasa Endosentrik Apositif ................................................................... 62 3.5.1.4 Frasa Eksosentrik ................................................................................. 63
3.5.2 Pertalian Elemen Intraklausa................................................................. 64 3.5.2.1 Elemen Pembatas Pengalam ................................................................ 65
3.5.3 Pertalian Antarklausa ............................................................................ 68 3.5.3.1 Pertalian Sebab ..................................................................................... 68 3.5.3.2 Pertalian Syarat .................................................................................... 72 3.5.3.3 Pertalian Tujuan ................................................................................... 74 3.5.3.4 Pertalian Kegunaan .............................................................................. 77 3.5.3.5 Pertalian Penerang ................................................................................ 80 3.5.3.6 Pertalian Penjumlahan .......................................................................... 82 3.5.3.7 Pertalian Pemilihan .............................................................................. 85 3.5.3.8 Pertalian Waktu .................................................................................... 86 3.5.3.9 Pertalian Akibat .................................................................................... 93 3.5.3.10 Pertalian Cara ..................................................................................... 95 3.5.3.11 Pertalian Harapan ............................................................................... 99
3.6 Aspek Semantis .......................................................................................... 101 3.6.1 Ketaksaan Leksikal ............................................................................. 101
3.6.1.1 Polisemi ........................................................................................... 101 3.6.2 Ketaksaan Gramatikal ......................................................................... 103
3.6.2.1 Frase amfibologi................................................................................. 103 3.6.2.2 Idiom .................................................................................................. 104 3.6.2.3 Metonimi ............................................................................................ 106 3.6.2.4 Hiponimi dan Meronimi ..................................................................... 107 3.6.2.5 Sinonimi ............................................................................................. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3.6.2.6 Antonimi ............................................................................................ 115 3.6.2.7 Eufisme .............................................................................................. 117 3.6.2.8 Disfemia ............................................................................................. 120 3.6.2.9 Hiperbola ............................................................................................ 122 3.6.2.10 Elipsis ............................................................................................... 125 3.6.2.11 Metafora ........................................................................................... 127 3.6.2.12 Personifikasi ..................................................................................... 128 3.6.2.13 Nama ................................................................................................ 135 3.6.2.14 Definisi ............................................................................................. 139
3.7 Aspek Wacana ............................................................................................ 141 3.7.1 Entailment ........................................................................................... 141 3.7.2 Silogisme ............................................................................................. 144 3.7.3 Implikatur ............................................................................................ 146
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 151 4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 151 4.2 Saran ................................................................................................................ 152
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 154 LAMPIRAN .............................................................................................................. 157 BIODATA PENULIS ............................................................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi oleh manusia.
Kegiatan berkomunikasi sering digunakan oleh penutur dan mitra tutur baik
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan berkomunikasi secara
langsung yaitu dengan berbicara kepada seseorang dengan bertatap muka secara
langsung, Sedangkan secara tidak langsung menggunakan media sebagai alat bantu
untuk mengirimkan pesan penutur kepada mitra tutur yang dituju. Ditinjau dari
penggunaannya, media seringkali memuat konten-konten yang berisi pesan
terselubung kepada khalayak umum.
Media yang sering dimanfaatkan seseorang untuk menyampaikan informasi
kepada orang lain salah satunya dengan media televisi. Selain berfungsi sebagai
sarana untuk menghibur, televisi juga berfungsi untuk menyampaikan segala
informasi kepada publik dengan cepat, sehingga khalayak umum akan cepat
mengetahui informasi yang terbaru. Oleh karena itu, selain internet, alternatif yang
lain banyak menggunakan televisi sebagai sarana yang cepat untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain.
Acara yang disajikan melalui televisi pada umumnya memuat berita, film,
sinetron, dan komedi. Misalnya, TVOne memberikan acara yang berkonten berita dan
olahraga. TransTV cenderung mengarah pada dunia film dan berita, GlobalTV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memuat film kartun dan acara gossip selebritis, sedangkan NetTV sekarang banyak
memberikan acara yang berkonten komedi.
NetTV merupakan salah satu stasiun televisi swasta terrestrial nasional di
Indonesia yang dimiliki oleh Net Visi Media, siaran percobaan pada 18 Mei 2013 dan
resmi mulai mengudara penuh pada Minggu, 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB dengan
acara “Grand Launching Net” (wikipedia). Berbeda dengan Spacetoon, program-
program NetTV ditujukan kepada keluarga dan pemirsa anak muda. Dalam NetTV
pun ada beragam acara yang layak untuk ditonton. Acara di NetTV menyuguhkan
beberapa yang berkonten komedi, seperti: Ini Talkshow dan Waktu Indonesia
Bercanda (WIB) (Mukti, 2014: 2).
Yang banyak menimbulkan sensasi tawa penonton adalah acara Waktu Indonesia
Bercanda (WIB). Acara Waktu Indonesia Bercanda tersebut memiliki format, yaitu
Teka-Teki Sulit (TTS), Kuis Sensus, Berpacu dalam Emosi, Kata Misteri, Kata
Berantai, dan Kata Misterius. Pelawak fenomenal yang mengisi acara Waktu
Indonesia Bercanda (WIB) salah satunya adalah Cak Lontong. Setiap Cak Lontong
memberikan tuturan maupun gerakan, langsung direspons dengan tawa oleh para
penonton. Karakter Cak Lontong yang humoris menjadikan acara Waktu Indonesia
Bercanda (WIB) disukai oleh penonton (dikutip dari kompasiana.com).
Namun, dalam teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda yang disentuh
dengan bumbu-bumbu humor dan memakai aspek-aspek kebahasaan di dalamnya.
Acara Waktu Indonesia Bercanda tersebut tayang setiap hari di stasiun televisi NetTv
pada Senin sampai Jumat pukul 18.00 WIB juga di Sabtu dan Minggu pukul 19.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
WIB. Waktu Indonesia Bercanda adalah salah program komedi di NetTV yang
menjelaskan suatu topik yang berkaitan dengan kehidupan manusia, walaupun
disampaikan dengan cara yang lucu dan tidak biasa. Acara Waktu Indonesia
Bercanda ini dibawakan oleh komedian bernama Cak Lontong. Cak Lontong
ditemani oleh co-host Fitri Tropica dan Nabila Putri serta para komedian pendukung
acara seperti Peppy, Akbar, dan Bedu.
Waktu Indonesia Bercanda acara komedi berbentuk kuis yang menggunakan
konsep permainan bahasa. Para komedian akan ditemani oleh bintang tamu yang
diundang untuk meramaikan suasana. Kuis yang menjadi andalan di Waktu Indonesia
Bercanda adalah TTS. Kepanjangan dari TTS adalah “Teka-Teki Sulit”, wajarnya
kepanjangan TTS adalah “Teka-Teki Silang” yang sering ditemukan dalam majalah,
Koran, dll. Karena ini acara yang menggunakan unsur ketidakterdugaan, maka nama
permainan tersebut dibelokkan dari “silang” menjadi “sulit”. Sulit yang dimaksud
adalah karena pertanyaan yang diberikan oleh Cak Lontong memiliki jawaban yang
tidak terduga oleh para peserta tutur. Jawaban yang diberikan oleh Cak Lontong
terkenal dengan keambiguannya dengan berbagai macam tafsiran yang seolah-olah
membenarkan jawaban yang membelok tersebut. Dalam permainan teka-teki Sulit
setiap tim diharuskan mencari jawaban yang “tidak sewajarnya”. Hal inilah yang
memunculkan humor dan kelucuan sehingga acara Waktu Indonesia Bercanda
digemari oleh kalangan masyarakat.
Sebuah acara komedi tidak lepas dari adanya sebuah percakapan. Percakapan ini
disebut dengan peristiwa tindak tutur. Menurut Kridalaksana (2001:171), tindak tutur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merupakan suatu pengujaran tuturan yang disampaikan oleh penutur agar maksud
dari tuturan tersebut bisa diketahui oleh mitra tutur. Maksud yang ada di dalam
sebuah interaksi berupa percakapan antara satu dengan yang lain tersebut perlu
melihat konteks percakapan berada, sehingga makna percakapan dipengaruhi oleh
konteks bahasa (Nugraheni, 2015:112). Kemudian, tuturan juga bisa mempengaruhi
mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Tuturan ini disebut dengan tindak tutur ilokusi
(Wijana, 1996:18).
Riris Tiani (2017:43) mengatakan bahwa penciptaan humor dalam Waktu
Indonesia Bercanda berfokus pada aspek bahasa menggunakan teknik hingga
terciptalah kesan lucu dan menimbulkan tawa pada penontonnya. Oleh karena acara
Waktu Indonesia Bercanda (WIB) sangat segar bahasa humornya dan penuh dengan
permainan bahasa yang melanggar prinsip kerja sama, maka acara ini sangat layak
dijadikan sebagai objek penelitian bahasa.
Penelitian ini akan menganalisis strategi penciptaan humor yang dilakukan antar
tokoh. Objek yang diteliti untuk menciptakan efek humor adalah dalam bentuk teka-
teki sulit. Berikut ini adalah salah satu contoh humor teka-teki sulit dalam WIB.
(1) (TTS 210) 8. Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti … A
Jawaban TIM A M A N J U R
Jawaban TIM B L A H I T U
Jawaban wajar C A C I N G
Jawaban TTS B A N G G A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Konteks Cacing itu bangga karena dia bisa berprestasi, membuat tanah subur. Tanda kebanggan terlihat ketika cacing menujukkan tanda kebahagiaannya dengan memakai pita. Itu merupakan symbol kebanggaan. Meskipun dalam pengolahannya cacing harus dimatikan terlebih dahulu, namun itu membuat keluarga cacing bangga.
Apabila wacana teka-teki sulit dikaji melalui strukturnya, maka kolom pertama
dinilai sebagai pembentuk unsur pertanyaan karena membutuhkan mitra tutur untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Ketika Cak Lontong melontarkan pertanyaan, di
situlah unsur pertanyaan mulai terbentuk. Di bawah ini adalah salah satu contoh
unsur pertanyaan tersebut.
UP: “Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti…”
Pada unsur pertanyaan tersebut ada beberapa jawaban yang bisa diberikan oleh
mitra tutur kepada penutur. Penutur menanyakan bahwa hewan yang bisa
menggemburkan tanah adalah cacing. Hewan yang bisa digunakan sebagai obat untuk
sakit tipus pasti cacing. Dengan demikian, unsur pertanyaan dapat berbentuk kata,
frasa atau kalimat rumpang.
(2) (TTS 210) 8. Hewan yang mengandung dan menyusui… A
Jawaban TIM A M A M A N Y A
Jawaban TIM B M A M A D I A
Jawaban wajar M A M A L I A
Jawaban TTS M A M A N Y A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Apabila wacana teka-teki sulit dikaji melalui aspek kebahasaan, maka tuturan
di atas menggunakan pemanfaatan definisi, karena menurut KBBI V, Mamalia adalah
‘kelompok binatang dalam kelas vertebrata, betinannya menyusui anaknya’;
‘binatang menyusui’. Jadi, wacana tersebut menggunakan pemanfaatan aspek-aspek
kebahasaan berupa definisi.
Penelitian ini didasarkan pada bagaimana struktur wacana yang dipaparkan
dalam wacana TTS dalam Waktu Indonesia Bercanda (WIB)? Yang kedua adalah
bagaimana aspek-aspek kebahasaan diterapkan pada wacana TTS di Waktu Indonesia
Bercanda (WIB)?
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini akan membahas tentang hal-hal
berikut.
a. Bagaimana struktur teka-teki sulit dalam Waktu Indonesia Bercanda?
b. Bagaimana strategi penciptaan humor teka-teki sulit dalam Waktu Indonesia
Bercanda dengan menggunakan aspek-aspek kebahasaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
a. Mendeskripsikan struktur teka-teki sulit dalam Waktu Indonesia Bercanda.
b. Mendeskripsikan strategi yang digunakan dalam penciptaan humor teka-teki
sulit di Waktu Indonesia Bercanda dengan menggunakan aspek-aspek
kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi struktur teka-teki sulit dalam WIB dan
mendeskripsikan tentang strategi penciptaan humor teka teki sulit di WIB. Secara
teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui struktur yang digunakan
dalam penciptaan humor di teka-teki sulit WIB dan mendukung teori-teori tentang
aspek-aspek kebahasaan terutama dalam pengantar ilmu bahasa dan kajian wacana.
Selain itu secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan pembaca untuk
mengetahui struktur penciptaan humor dalam WIB dan mengetahui strategi
penciptaan humor teka-teki sulit, sehingga nantinya pembaca dapat membuat teka-
teki sulit untuk menghibur mitra tuturnya. Selain itu, pembaca dapat mengaplikasikan
ilmu fonologis, morfologis, sintaktis, semantis, dan wacana ini sebagai dasar untuk
membuat permainan-permainan bahasa lainnya.
1.5 Tinjauan Pustaka
Berikut ini adalah penelitian yang pernah membahas tentang teka-teki sulit dalam
WIB maupun membahas teori aspek-aspek kebahasaan.
Yang pertama Wijayanti (2016) meneliti Presuposisi dan Implikatur pada Stand
Up Comedy Indonesia. Penelitian tersebut bertujuan untuk memaparkan presuposisi
dan implikatur dalam lawakan Abdul dalam WIB. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan wujud dan jenis tindak tutur ilokusi dalam acara Talkshow Waktu
Indonesia Bercanda (WIB) di televisi yang dituturkan oleh Cak Lontong. Hasil
penelitian ini meliputi macam-macam tindak tutur ilokusi (1) tindak tutur komisif; (2)
tindak tutur direktif; (3) tindak tutur deklaratif; (4) tindak tutur ekspresif; dan (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tindak tutur representatif. Penelitian ini mengkaji tentang tindak tutur ilokusi bisa
digunakan sebagai terobosan baru sebagai bahan ajar bahasa Indonesia mengacu pada
keterampilan berbicara pada siswa SMA kelas X berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Standar Kompetensi (SK) 2.
Kedua, dilakukan oleh Sudarsono (2013) meneliti Permainan Bahasa Dalam
Wacana Gombal. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan
yang digunakan dalam wacana gombal berbahasa Indonesia. Penelitian tersebut
memaparkan tentang berbagai jenis permainan bahasa melalu wacana gombal Denny
Cagur dan dikaji menggunakan teori aspek-aspek kebahasaan. Hasil penelitian ini
adalah aspek-aspek kebahasaan dalam WG yang meliputi (i) aspek fonologis:
permainan fonem dan penambahan suku kata, (ii) aspek sintaktis: pertalian kata
dalam frasa dan pertalian antarklausa, (iii) aspek semantis: polisemi, homonimi,
idiom, peribahasa, hiperbola, elipsis, metafora, dan personifikasi, dan (iv) aspek
wacana: pantun, silogisme, dan entailmen.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Widiyastuti, Kusumaningsih, Sukarno
(2018) meneliti Teka Teki Sulit (TTS) Sebagai Wujud Humor Permainan Bahasa
Indonesia (Analisis Pragmatik). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
wujud humor dalam Teka-Teki Sulit (TTS) sebagai bentuk permainan bahasa
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud humor yang tampak tidak
berhubungan konteks dengan soal Teka-Teki Sulit (TTS) pada jawaban yang
dikemukakan oleh Cak Lontong. Semua satuan-satuan lingual jawaban dari Teka-
Teki Sulit (TTS) melanggar prinsip kerja sama,maksim kuantitas yaitu peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
percakapan tidak memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang
dibutuhkan oleh lawan tuturnya; pelanggaran maksim kualitas yaitu peserta
percakapan tidak mengatakan sesuatu yang sebenarnya atau tidak sesuai dengan
fakta; pelanggaran maksim relevansi yaitu peserta tutur tidak memebrikan kontribusi
yang relevan dengan masalah yang sedang dibicarakan; dan pelanggaran maksim cara
yaitu penutur dan mitra tutur berbicara tidak langsung; berbelit-belit, tidak jelas,
ambigu, dan berlebih-lebihan
Yang terakhir adalah penelitian berbentuk skripsi oleh Galih Dwianto Putra
(2018) meneliti Ketaksaan dalam Segmen Teka-Teki Sulit pada tayangan WIB.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketaksaan bahasa yang digunakan
dalam segmen teka-teki sulit pada acara Waktu Indonesia Bercanda di NET. Hasil
penelitian adalah ditemukan 59 data yang mengandung ketaksaan leksikal dan 1 data
yang mengandung ketaksaan gramatikal. Data tersebut adalah hasil pemilihan dari 43
episode dalam 4 bulan. Dari 292 daftar pertanyaan yang terkumpul, terdapat 60 data
yang peneliti ambil untuk dikaji. Dapat disimpulkan bahwa ketaksaan leksikal paling
banyak digunakan dalam permainan Teka-Teki Sulit.
Berdasarkan penelusuran pustaka dapat ditarik kesimpulan bahwa belum pernah
ada yang membahas mengenai Wacana Teka-Teki Sulit dalam Waktu Indonesia
Bercanda Episode 200-215 baik meneliti struktur wacana teka-teki sulit terutama
unsur set up dan punchline. Yang kedua, Wacana Teka-Teki Sulit dalam Waktu
Indonesia Bercanda belum pernah diteliti dengan teori pemanfaatan aspek-aspek
kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.6 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan dipaparkan berbagai teori yang akan digunakan,
seperti (a) pengertian dan struktur wacana, (b) pengertian wacana humor, (c) wacana
humor teka-teki (d) aspek-aspek kebahasaan.
1.6.1 Pengertian Wacana dan Struktur Wacana
Wacana berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta vacana yang berarti
‘bacaan’ kemudian kata tersebut masuk dalam kosakata bahasa Jawa Kuna dan
bahasa Jawa baru wacana yang memiliki arti ‘bicara, kata, ucapan’. Kata wacana
dalam bahasa Jawa Baru kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjada
wacana yang berarti ‘ucapan, percakapan, tutur yang merupakan suatu kesatuan (Tim
Penyusun Kamus, 2008:1612). Kata wacana dalam bahasa Indonesia digunakan
sebagai padanan kata discourse dalam bahasa Inggris (Baryadi, 2002:1). Menurut
Kamus Linguistik, wacana merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.
(Kridalaksana, 2008:231). Berdasarkan media penyampaiannya, wacana dibedakan
atas wacana tulis dan wacana lisan (spoken discourse). Wacana lisan adalah satuan
bahasa yang terlengkap dan terbesar di atas kalimat atau klausa dengan kohesi dan
koherensi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata
disampaikan secara lisan (Tarigan, 1987: 122).
Wacana dihasilkan oleh proses komunikasi verbal yang berkesinambungan, yaitu
dari titik mula, tengah berlangsung, sampai titik akhir. Tahap-tahap komunikasi itu
menentukan struktur wacana yang dihasilkannya. Sesuai dengan tahap-tahap
komunikasi itu, wacana memiliki bagian-bagian, yaitu bagian awal wacana, bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tubuh wacana, dan bagian penutup (Luxemburg 1984: 100). Sebagai sebuah struktur,
setiap bagian wacana memiliki fungsi tersendiri. Bagian awal wacana berfungsi
sebagai pembuka wacana, bagian tubuh wacana berfungsi sebagai pemapar isi
wacana, dan bagian penutup berfungsi sebagai penanda akhir wacana. Dari ketiga
bagian itu, bagian yang wajib ada adalah tubuh wacana. Dua bagian yang lain tidak
selalu ada dalam setiap wacana (Baryadi, 2002: 14).
Menurut Young Ho (2002: 96) unsur keambiguan dalam teka-teki dapat dilihat
dari sudut pandang kebahasaan dan kontekstual. Unsur keambiguan dalam
kebahasaan dapat dirinci berdasarkan tataran fonologis hingga semantis sedangkan
keambiguan kontekstual mengacu pada hal-hal di luar kebahasaan dan dapat dilihat
berdasarkan empiris yang bertautan dengan aspek sosial, politik, dan budaya. Teka-
teki merupakan sebuah permainan bahasa yang mengandung unsur pertanyaan dan
harus diterka jawabannya. Unsur keambiguan merupakan unsur yang membedakan
teka-teki dengan pertanyaan biasa. Tanpa unsur ini sebuah proposisi tidak bisa
disebut teka-teki.
1.6.2 Pengertian Wacana Humor
Wacana humor terbentuk dari proses komunikasi yang tidak bonafid
(nonbonafid proces of communication) (Wijana dan Rohmadi 2010: 139).
Sehubungan dengan hal itulah wacana humor seringkali menyimpang dari aturan-
aturan berkomunikasi yang digariskan oleh prinsip-prinsip pragmatik baik yang
bersifat tekstual maupun interpersonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berbicara tentang humor sebagai wacana, Raskin (dalam Wijana dan
Rohmadi, 2009: 139) membedakan wacana biasa dengan wacana humor. Wacana
biasa terbentuk dari proses komunikasi yang bonafid (bonafide process of
communication), sedangkan wacana humor terbentuk dari proses komunikasi yang
tidak bonafid (non-bonafide process of communication).
Oleh karena itu, wacana humor sering kali menyimpang dari aturan-aturan
berkomunikasi yang digariskan oleh prinsip-prinsip pragmatik, baik yang bersifat
tekstual maupun interpersonal (Nelson dikutip Wijana dan Rohmadi, 2009: 139).
Permainan bahasa dalam wacana humor memuat ketidakterdugaan. Unsur
ketidakterdugaan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan di dalam penciptaan
humor (Wijana, 2004: 280).
1.6.3 Wacana Humor Teka-Teki
Pengertian teka-teki dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:915) adalah
(1) soal dsb yang berupa kalimat (cerita, gambar, dsb) yang dikemukakan secara
samar-samar, biasanya untuk permainan atau untuk pengasah pikiran; (2) hal yang
sulit memecahkannya (kurang terang, rahasia, dsb). Young Ho (2002:77)
memberikan pengertian teka-teki didasarkan pada bentuk dan cirinya adalah sebagai
berikut:
a. Teka-teki berbentuk pertanyaan dan jawaban yang berupa satu wacana dialog.
b. Pertanyaaannya dapat dikemukakan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, lengkap ataupun tidak lengkap, tetapi harus memiliki unsur
keambiguan kebahasaan atau unsur keambiguaan kontektual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Dalam bentuk pertanyaan, penanya menantang pendengar untuk mengenali dan
mengidentifikasi topiknya karena deskripsi pertanyaan biasanya tampak tidak
mungkin, kontradiktif, atau terlalu sederhana. Namun hal itu memiliki
kesesuaian yang unik berkaitan dengan jawaban sehingga akhirnya jawaban
dapat diterima pendengar atau penjawab.
d. Balasan responden dilakukan dalam bentuk verbal dan berorientasi pada
penyelesaian atas proposisi yang diajukan.
Dengan berpatokan pada keempat hal tersebut di atas, maka dapat dikatakan
bahwa teka-teki adalah sebuah bentuk tanya jawab berupa wacana dialog yang
memiliki unsur keambiguan kebahasaan dan kontekstual dan antara pertanyaan
dengan jawabaan mempunyai kaitan sehingga dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca karena adanya kesesuaian yang unik di antaranya.
Sementara itu, Goerges dan Dundes (dalam Danandjaja, 2002:33)
mendefinisikan teka-teki sebagai ungkapan lisan tradisional yang mengandung satu
atau lebih unsur deskripsi dan sepasang di antaranya dapat saling bertentangan dan
jawabannya harus diterka.
1.6.4 Penciptaan Humor dalam Pragmatik
Berger (2005: 83) mengatakan bahwa ada 45 teknik penciptaan humor yang
dapat digolongkan dalam empat kategori, meliputi: bahasa atau language (the humor
is verbal), logika atau logic (the humor is ideation), bentuk atau identity (the humor is
existensial), gerakan atau action (the humor is physical). Pada penelitian ini, penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hanya menggunakan teknik penciptaan humor menggunakan media bahasa sebagai
pisau analisis.
Penciptaan humor Berger (dalam Anastasya, 2013: 5) dapat diidentifikasikan
sebagai berikut: sindiran, mengecoh, definisi, melebih-lebihkan, ejekan, ironi,
kesalahpahaman, permainan bunyi, permainan kata, sarkasme, satire.
1.6.5 Aspek-Aspek Kebahasaan
Bahasa didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa memiliki unsur internal dan eksternal. Unsur
internal bahasa berupa bentuk dan makna. Di sisi lain, unsur eksternal bahasa
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang berkaitan dengan konteks.
Wijana dan Rohmadi (2011: 1) mengatakan bahwa bentuk adalah elemen fisik
tuturan dari tataran terendah sampai dengan tertinggi diwujudkan dengan bunyi, suku
kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Sementara itu,
Aminudin (2003: 52) membatasi makna sebagai hubungan antara bahasa dengan
dunia luar yang telah disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat
saling dimengerti.
Hymes dalam Nababan (1987:7) menggambarkan konteks berbahasa sebagai
unsur berbahasa (components of speech). Konteks ini mencakup delapan unsur
dijelaskan dalam akronim berbahasa Inggris yaitu speaking. Berikut ini adalah
penjelasannya.
S (setting and scene) yaitu waktu dan tempat berlangsungnya ujaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
P (participants) yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam perturutan.
E (end purpose and goal) yaitu maksud dan tujuan penuturan.
A (act sequence) yaitu bentuk dan isi ujaran.
K (key tone or spirit of act) yaitu nada, cara, dan semangat penyampaian
tuturan.
I (instrumentalities) yaitu jalur bahasa yang digunakan.
N (norms) yaitu norma atau aturan dalam berinteraksi
G (genre) yaitu jenis bentuk penyampaian.
Konteks dalam berbahasa dapat melahirkan ragam bahasa. Dari wujudnya,
ragam bahasa dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis.
Wacana teka-teki sulit merupakan wacana tulis karena sarana yang digunakan berupa
tulisan dari mulut penutur yaitu Cak Lontong dan mitra tutur untuk memberikan
jawaban yang sesuai dengan kotak dan huruf bantu yang tersedia. Oleh sebab itu,
wacana teka-teki sulit termasuk dalam ragam bahasa tulis.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengkaji aspek kebahasaan dalam
teka-teki sulit. Aspek kebahasaan yang dimaksud mencakup unsur internal bahasa,
yakni bentuk dan makna. Sedangkan unsur eksternal bahasa berkaitan dengan konteks
dan wujud bahasa.
1.7 Metode Penelitian
Pada penelitian ini, akan digunakan beberapa metode dalam mengolah data, yaitu
metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode
penyajian analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa teka-
teki sulit dalam WIB. Objek penelitian ini adalah tuturan pertanyaan dari Cak
Lontong dalam acara WIB di NetTV. Data meliputi lisan dan data tertulis. Data lisan
berupa tuturan Cak Lontong saat membacakan pertanyaan di acara WIB NetTV. Data
lisan tersebut diperoleh dari internet, yaitu mengunduh tayangan WIB melalui laman
www.zulu.id. Data tulis diambil dari internet, yaitu mengenai seluk-beluk acara WIB
dan mengenai host WIB, yaitu Fitri Tropica, Nabilla Putri, dan motivator, yaitu Cak
Lontong. Data dikumpulkan dengan metode simak, yaitu peneliti menyimak
penggunaan bahasa yang digunakan untuk membuat teka-teki sulit. Teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik simak bebas libat cakap, yaitu
penulis menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses
pembicaraan. Peneliti tidak dilibatkan langsung untuk menentukan pembentukan dan
pemunculan calon kata, kecuali hanya sebagai pemerhati-pemerhati terhadap calon
data yang terbentuk dan muncul dari peristiwa kebahasaan yang berada di luar dirinya
(Mastoyo 2007:44). Berikutnya, penulis melanjutkan dengan teknik catat (Mastoyo
2007:45). Penulis menyalin rekaman acara Waktu Indonesia Bercanda yang telah di
unduh dari laman laman www.zulu.id.
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Selanjutnya, penulis menganalisis data dengan metode padan. Metode padan
adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak
menjadi bagian dari bahasa (Sudaryanto, 1993:13). Jenis metode padan yang penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pakai adalah metode padan pragmatis, yaitu metode padan yang alat penentunya
lawan atau mitra wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi struktur dan
strategi penciptaan humor pada wacana teka-teki sulit Cak Lontong saat show di
WIB. Teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu, yaitu daya pilah
pragmatis dengan menggunakan mitra wicara sebagai penentu (Mastoyo, 2007:52).
Reaksi penonton WIB yang tertawa merupakan tanda bahwa penutur memiliki skema
atau pengetahuan yang sama dengan penutur, yaitu Cak Lontong.
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data dianalis, tahap berikutnya adalah penyajian hasil analisis data.
Hasil analisis data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal.
Penyajian dengan metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-
lambang. Penyajian metode informal disajikan menggunakan kata-kata biasa yang
apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami secara mudah oleh
pembacanya (Sudaryanto, 1993:145, Mastoyo 1993:131-132).
1.8 Sistematika Penyajian
Hasil penelitian ini akan disajikan di dalam empat bab dengan pembagian sebagai
berikut. Bab I merupakan bab pendahuan. Bab II akan mengemukakan struktur teka-
teki sulit dalam WIB. Bab III menyajikan analisis pemanfaatan aspek-aspek
kebahasaan dalam WIB. Bab IV merupakan Bab Penutup yang berisi kesimpulan dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB II
STRUKTUR WACANA TEKA-TEKI SULIT
DALAM WAKTU INDONESIA BERCANDA
2.1 Pengantar
Wacana teka-teki sulit sebagai salah satu jenis dari wacana humor, memiliki
struktur dalam pembuatannya. Meskipun bernama teka-teki sulit, cara mengkaji
struktur wacana teka-teki sulit tidaklah sulit. Berdasarkan analisis data, ditemukan
dua pendekatan untuk menganalisis sturuktur wacana teka-teki sulit. Pertama, wacana
teka-teki dikaji dari unsur pertanyaan dan unsur jawaban. Unsur jawaban terdiri dari
dua jenis, yaitu jawaban TTS dan jawaban wajar. Kedua, teka-teki dikaji dari teori
struktur penciptaan humor yaitu set up dan punchline.
2.2 Struktur Wacana Teka-Teki Sulit
Wacana teka-teki sulit adalah wacana berbentuk polilog. Wacana polilog adalah
wacana yang diproduksi melalui pertukaran tiga jalur yang lebih. Pemproduksian
wacana polilog pada dasarnya sama dengan wacana dialog karena keduanya
melibatkan pihak-pihak yang bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar.
Contoh wacana polilog adalah percakapan, diskusi, rapat, dan musyawarah (Baryadi,
2002: 11-12).
Wacana teka-teki sulit termasuk dalam wacana polilog karena di dalam proses
pelaksanaannya terdapat berbagai macam sanggahan antara penutur dan mitra tutur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bahkan sesama mitra tutur juga dapat mempunyai tafsiran yang bermacam-macam.
Wacana teka-teki sulit lebih bersifat seperti debat karena setiap tim mempunyai
pandangan sendiri mengenai jawaban yang diberikan kepada penutur. Dasar dari
analisis struktur wacana teka-teki sulit adalah struktur wacana. Menurut Baryadi
(2002: 14) bagian awal wacana berfungsi sebagai pembuka wacana, bagian tubuh
wacana berfungsi sebagai pemapar isi wacana, dan bagian penutup berfungsi sebagai
penanda akhir wacana. Dari ketiga bagian itu, bagian yang wajib ada adalah tubuh
wacana. Dua bagian yang lain tidak selalu ada dalam setiap wacana.
2.3 Struktur Wacana Teka-Teki Sulit dikaji dari Unsur Pertanyaan dan Unsur
Jawaban
Wacana teka-teki sulit sebagai wacana humor, membutuhkan dua elemen yaitu
unsur pertanyaan dan unsur jawaban. Berikut ini merupakan klasifikasi bagian
wacana teka-teki sulit, yaitu diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu bagian
unsur pertanyaan (UP) dan unsur jawaban (UJ).
2.3.1 Unsur Pertanyaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi pertanyaan adalah
‘perbuatan (hal dan sebagainya) bertanya; permintaan keterangan dan sesuatu yang
ditanyakan’; ‘soal’. Pada kolom di bawah ini, bagian UP ditunjukkan pada kolom
pertama. Berikut ini adalah salah satu contoh wacana teka-teki sulit yang
mengandung unsur pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(TTS 210) 4. Di era teknologi kita mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan … E
Jawaban TIM A D I S A M P E R
Jawaban TIM B D I P E N C E T
Jawaban wajar T R A N S F E R
Jawaban TTS M E M E N C E T
Kolom pertama dinilai sebagai pembentuk unsur pertanyaan karena
membutuhkan mitra tutur untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ketika Cak Lontong
melontarkan pertanyaan, di situlah unsur pertanyaan mulai terbentuk. Di bawah ini
adalah salah satu contoh unsur pertanyaan tersebut.
UP: “Di era teknologi kita mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan…”
Pada unsur pertanyaan pertanyaan tersebut ada beberapa jawaban yang bisa
diberikan oleh mitra tutur kepada penutur. Penutur menanyakan bahwa di era
teknologi mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan apa saja? Bisa
melalui mobile banking, maupun mesin ATM. Dengan demikian, unsur pertanyaan
dapat berbentuk frasa atau kalimat rumpang.
(TTS 210) 5. Bagian dari tubuh ayam yang biasa dijadikan sop… E
Jawaban TIM A T E W A S
Jawaban TIM B S E G E R
Jawaban wajar C E K E R
Jawaban TTS L E P A S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Kolom pertama dinilai sebagai pembentuk unsur pertanyaan karena
membutuhkan mitra tutur untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ketika Cak Lontong
melontarkan pertanyaan, di situlah unsur pertanyaan mulai terbentuk. Di bawah ini
adalah salah satu contoh unsur pertanyaan tersebut.
UP: “Bagian dari tubuh ayam yang biasa dijadikan sop …” Pada unsur pertanyaan pertanyaan tersebut ada beberapa jawaban yang bisa
diberikan oleh mitra tutur kepada penutur. Penutur menanyakan bahwa di bagian
tubuh ayam apa saja yang biasanya dijadikan sop? Bagian tubuh ceker ayam biasanya
dijadikan pelengkap dalam sop. Dengan demikian, unsur pertanyaan dapat berbentuk
frasa atau kalimat rumpang.
2.3.2 Unsur Jawaban
Dalam KBBI, arti kata jawaban adalah adalah ‘sahutan; balasan; tanggapan’.
Wacana teka-teki sulit sebagai wacana humor memiliki unsur jawaban sebagai respon
atas pertanyaan yang dilontarkan. Dalam wacana teka-teki sulit ada dua jenis
jawaban, yaitu jawaban wajar dan jawaban TTS.
2.3.2.1 Unsur Jawaban Wajar
Jawaban wajar adalah jawaban yang sesuai dengan logika manusia. Konsep
jawaban wajar adalah sesuai dengan konsep naluriah manusia. Dalam hal ini, jawaban
wajar TTS berfungsi sebagai pengecoh dalam wacana TTS. Salah satu atau dua huruf
dalam wacana TTS dapat berfungsi untuk mengecohkan jawaban TTS. Di bawah ini
adalah salah satu contoh unsur jawaban wajar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(TTS 210) 4. Di era teknologi kita mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan … E
Jawaban wajar T R A N S F E R
Dalam wacana TTS tersebut jawaban wajar transfer berfungsi untuk
mengecoh jawaban TTS. Huruf yang nantinya digunakan untuk mengecoh adalah
huruf /e/ pada jawaban wajar ‘transfer’.
(TTS 210) 5. Bagian dari tubuh ayam yang biasa dijadikan sop… E
Jawaban wajar C E K E R
Dalam wacana TTS tersebut jawaban wajar transfer berfungsi untuk
mengecoh jawaban TTS. Huruf yang nantinya digunakan untuk mengecoh adalah
huruf /e/ pada jawaban wajar ‘ceker’.
2.3.2.2 Unsur Jawaban Teka-Teki Sulit
Yang kedua adalah unsur jawaban (UJ) teka-teki sulit. Unsur jawaban teka-
teki sulit adalah unsur jawaban yang sudah ditetapkan dalam teka-teki sulit. Dalam
hal ini, jawaban wajar TTS memanfaatkan salah satu atau dua huruf dari Jawaban
wajar. Salah satu atau dua huruf dalam wacana TTS dimanfaatkan untuk
mengecohkan jawaban TTS.Di bawah ini adalah salah satu contoh unsur jawaban dari
wacana TTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(TTS 210) 4. Di era teknologi kita mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan … E
Jawaban TIM A D I S A M P E R
Jawaban TIM B D I P E N C E T
Jawaban wajar T R A N S F E R
Jawaban TTS M E M E N C E T
Jawaban TTS ‘memencet’ sudah memenuhi persyaratan sebagai jawaban yang
menyimpang dari jawaban wajar. Dalam membelokkan jawaban yang sebenarnya,
penutur membelokkan huruf /e/ pada kolom jawaban. Kolom /e/ dinilai sebagai
pengecoh jawaban mitra tutur. Dengan demikian, huruf /e/ memanfaatkan
pembelokkan dari jawaban wajar ‘transfer’. Di bawah ini adalah salah satu contoh
unsur jawaban wajar yang dibelokkan salah satu hurufnya tersebut.
Jawaban TTS M E M E N C E T
Jawaban wajar T R A N S F E R
(TTS 210) 5. Bagian dari tubuh ayam yang biasa dijadikan sop… E
Jawaban TIM A T E W A S
Jawaban TIM B S E G E R
Jawaban wajar C E K E R
Jawaban TTS L E P A S
Jawaban TTS ‘lepas’ sudah memenuhi persyaratan sebagai jawaban yang
menyimpang dari jawaban wajar. Dalam membelokkan jawaban yang sebenarnya,
penutur membelokkan huruf /e/ pada kolom jawaban. Kolom /e/ dinilai sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengecoh jawaban mitra tutur. Dengan demikian, huruf /e/ memanfaatkan
pembelokkan dari jawaban wajar ‘ceker’. Di bawah ini adalah salah satu contoh unsur
jawaban wajar yang dibelokkan salah satu hurufnya tersebut.
Jawaban TTS L E P A S
Jawaban wajar C E K E R
(TTS 210) 7. Makanan yang berasal dari Madura yang disajikan dengan nasi atau lontong itu namanya … A
Jawaban TIM A T A H U
Jawaban TIM B L A U K
Jawaban wajar S A T E
Jawaban TTS L A U K
Jawaban TTS ‘lauk’ sudah memenuhi persyaratan sebagai jawaban yang
menyimpang dari jawaban wajar. Dalam membelokkan jawaban yang sebenarnya,
penutur membelokkan huruf /a/ pada kolom jawaban. Kolom /e/ dinilai sebagai
pengecoh jawaban mitra tutur. Dengan demikian, huruf /a/ memanfaatkan
pembelokkan dari jawaban wajar ‘transfer’. Di bawah ini adalah salah satu contoh
unsur jawaban wajar yang dibelokkan salah satu hurufnya tersebut.
Jawaban TTS L A U K
Jawaban wajar S A T E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.4 Struktur Wacana Teka-Teki Sulit dikaji dari Unsur Set Up dan Unsur
Punchline
Kedua, wacana teka-teki sulit dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
yaitu unsur bagian set up (selanjutnya dapat disebut pengantar atau pembangun
humor) dan unsur bagian punchline (selanjutnya dapat disebut kejutan atau
ketidakterdugaan). Wacana humor memliki unsur set up dan punchline sebagai
struktur pembentuk humor. Humor dalam stand up comedy terdiri atas set up
‘pengantar’ dan puncline ‘kejutan’ (Papana, 2012: 83). Bagian set up berfungsi
sebagai awal dari pernyataan sebelum humor dibawakan, sedangkan punchline
berfungsi sebagai pernyataan mengenai hal ketidakterdugaan yang membuat efek
humor. Berikut ini adalah analisis struktur wacana humor menggunakan teori humor.
(TTS 210) 4. Kapal yang melintasi di samudra atlantik banyak yang hilang di perairan…
E
Jawaban TIM A K E S A S A R
Jawaban TIM B K E T U T U P
Jawaban wajar B E R M U D A
Jawaban TTS K E L E L E P
Pengantar merupakan bagian pertama humor yang mempersiapkan tawa,
sedangkan kejutan merupakan bagian kedua dari humor yang membuat tertawa (Asri,
2018: 747-748). Wacana teka-teki sulit sebagai bagian dari wacana humor, juga
memiliki unsur set up dan punchline. Berikut ini adalah unsur set up wacana teka-teki
sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Kapal yang melintasi di samudra atlantik banyak yang hilang di perairan… E
Unsur set up dalam wacana teka-teki sulit berupa unsur pertanyaan yang
diutarakan oleh Cak Lontong. Dalam hal ini, unsur set up tidak menimbulkan rasa
tawa bagi mitra tuturnya. Dalam hal ini, set up berfungsi sebagai ‘pemancing’ mitra
tutur untuk memberikan jawaban yang diminta.
UP: “Kapal yang melintasi di samudra atlantik banyak yang hilang di perairan
…”
Dengan demikian, mitra tutur harus memberikan jawaban yang seharusnya. Baik
jawaban yang wajar maupun jawaban yang tidak wajar. Kalimat tersebut ini
mengandung pernyataan yang memiliki fungsi sebagai pertanyaan. Jawaban wajar
yang dapat digunakan dalam menjawab pertanyaan ini adalah Bermuda.
Selanjutnya adalah unsur punchline. Dalam wacana teka-teki sulit, unsur kejutan
terdapat pada jawaban yang diberikan oleh mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
Berikut ini adalah contoh jawaban dari mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
UJ. 1 : “Kesasar” UJ. 2 : “Tertutup” UJ. TTS : “Kelelep”
Unsur Jawaban TIM 1 K E S A S A R
Unsur Jawaban TIM 2 K E T U T U P
Unsur Jawaban TTS
K E L E L E P
Jawaban tersebut menimbulkan efek humor pada wacana teka-teki sulit. Jawaban
mitra tutur dapat memimbulkan sensasi humor bagi para penontonnya, karena mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tutur menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya. Dalam pemerolehan jawaban
tersebut mitra tutur membelokkan jawaban wajar dari jawaban yang seharusnya
adalah Perairan Segitiga Bermuda.
(TTS 210) 8. Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti … A
Jawaban TIM A M A N J U R
Jawaban TIM B L A H I T U
Jawaban wajar C A C I N G
Jawaban TTS B A N G G A
Contoh tersebut adalah teka-teki sulit. Berikut ini adalah unsur set up pada
wacana teka-teki sulit.
8. Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti …
A
Unsur set up dalam wacana teka-teki sulit berupa unsur pertanyaan yang
diutarakan oleh Cak Lontong. Dalam hal ini, unsur set up tidak menimbulkan rasa
tawa bagi mitra tuturnya. Dalam hal ini, set up berfungsi sebagai ‘pemancing’ mitra
tutur untuk memberikan jawaban yang diminta.
UP : “Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti …”
Dengan demikian, mitra tutur harus memberikan jawaban yang seharusnya. Baik
jawaban yang wajar maupun jawaban yang tidak wajar. Kalimat tersebut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengandung pernyataan yang memiliki fungsi sebagai pertanyaan. Jawaban wajar
yang dapat digunakan dalam menjawab pertanyaan ini adalah Cacing.
Selanjutnya adalah unsur punchline. Dalam wacana teka-teki sulit, unsur kejutan
terdapat pada jawaban yang diberikan oleh mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
Berikut ini adalah contoh jawaban dari mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
UJ. 1 : “Manjur” UJ. 2 : “Lah Itu” UJ. TTS : “Bangga”
Unsur Jawaban TIM 1 M A N J U R
Unsur Jawaban TIM 2 L A H I T U
Unsur Jawaban TTS
B A N G G A
Jawaban tersebut menimbulkan efek humor pada wacana teka-teki sulit. Jawaban
mitra tutur dapat memimbulkan sensasi humor bagi para penontonnya, karena mitra
tutur menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya. Dalam pemerolehan jawaban
tersebut mitra tutur membelokkan jawaban wajar dari jawaban yang seharusnya
adalah Cacing Tanah.
(TTS 210) 6. Asian Games 2018 akan diadakan di Jakarta dan di … A
Jawaban TIM A K U M A N D A N G
Jawaban TIM B L A K S A N A I N
Jawaban wajar P A L E M B A N G
Jawaban TTS R E N C A N A I N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Contoh tersebut adalah teka-teki sulit. Berikut ini adalah unsur set up pada
wacana teka-teki sulit.
6. Asian Games 2018 akan diadakan di Jakarta dan di … A
Unsur set up dalam wacana teka-teki sulit berupa unsur pertanyaan yang
diutarakan oleh Cak Lontong. Dalam hal ini, unsur set up tidak menimbulkan rasa
tawa bagi mitra tuturnya. Dalam hal ini, set up berfungsi sebagai ‘pemancing’ mitra
tutur untuk memberikan jawaban yang diminta.
UP : “Asian Games 2018 akan diadakan di Jakarta dan di …”
Dengan demikian, mitra tutur harus memberikan jawaban yang seharusnya. Baik
jawaban yang wajar maupun jawaban yang tidak wajar. Kalimat tersebut ini
mengandung pernyataan yang memiliki fungsi sebagai pertanyaan. Jawaban wajar
yang dapat digunakan dalam menjawab pertanyaan ini adalah di Palembang.
Selanjutnya adalah unsur punchline. Dalam wacana teka-teki sulit, unsur kejutan
terdapat pada jawaban yang diberikan oleh mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
Berikut ini adalah contoh jawaban dari mitra tutur dan jawaban dalam WIB.
UJ. 1 : “Kumandang” UJ. 2 : “Laksanain” UJ. TTS : “Rencanain”
Unsur Jawaban TIM 1 M A N J U R
Unsur Jawaban TIM 2 L A H I T U
Unsur Jawaban TTS
B A N G G A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Jawaban tersebut menimbulkan efek humor pada wacana teka-teki sulit. Jawaban
mitra tutur dapat memimbulkan sensasi humor bagi para penontonnya, karena mitra
tutur menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya. Dalam pemerolehan jawaban
tersebut mitra tutur membelokkan jawaban wajar dari jawaban yang seharusnya
adalah di kota Palembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
ASPEK-ASPEK KEBAHASAAN DALAM WACANA TEKA-TEKI SULIT
DI WAKTU INDONESIA BERCANDA
3.1 Pengantar
Wacana teka-teki sulit sebagai salah satu jenis dari wacana humor awalnya
merupakan suatu kuis yang jawabannya dibelokkan, sehingga muncul rasa humor
karena jawabannya tidak masuk akal namun logis. Jawaban yang dibelokkan tersebut
ternyata juga memanfaatkan aspek-aspek linguistik, mulai dari ortografis, tataran
fonologis yang terdiri dari substitusi bunyi, dan pelesapan bunyi. Tataran morfologiss
meliputi pengulangan, pemendekan. Aspek sintaktis meliputi pertalian kata dalam
frasa, pertalian elemen intraklausa, konstruksi aktif pasif, dan pertalian antarklausa.
Aspek semantis meliputi polisemi, homonimi, frase amfibologi, idiom, peribahasa,
metonimi, hiponimi, sinonimi, antonimi, eufisme, disfemia, deiksis, kata ulang,
hiperbola, ellipsis, metafora, personifikasi, nama dan definisi. Aspek wacana meliputi
analogi, implikatur, entailment dan silogisme.
3.2 Aspek Ortografi
Secara konvensional sistem ejaan atau ortografi memuat hal-hal yang berkaitan
dengan lambang-lambang bunyi dan cara-cara melukiskan gambar lambang bunyi
(Wijana, 2014: 127). Ortografi adalah sistem ejaan mengenai suatu bahasa
(Kridalaksana, 1993: 169). Ortografi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
ejaan. Ortografis merupakan salah satu aspek untuk menulis dengan benar. Menurut
Grimes dalam Baird dan Klamer (2006: 36), sebuah ortografi harus mencerminkan
apa adanya di dalam sebuah bahasa tertentu, termasuk bunyinya dan bentuk kata-
katanya. Sebuah ortografi, atau sistem penulisan bahasa, harus berdasarkan pada ciri-
ciri khas yang terdapat di dalam bahasa masing-masing. Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan aspek ortografi.
(TTS 205) 4. Yang diambil dari pohon, karet pasti …
E
Jawaban TIM A T E T E S
Jawaban TIM B N E T E S
Jawaban wajar G E T A H
Jawaban TTS M E L A R
Dalam wacana TTS (205), dipakai tanda/lambang (,) untuk mengecoh
pertanyaan. Secara lisan, pertanyaan tersebut dibacakan Cak Lontong secara lugas,
tanpa menggunakan tanda (,).
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka dalam penulisan
digunakanlah tanda (,) setelah kata pohon sehingga klausa ‘karet pasti melar’ sudah
membuat ketidakterdugaan. Sepintas, tidak ada hubungannya antara klausa ‘yang
diambil dari pohon’ dan ‘karet pasti melar’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor memanfaatkan aspek ortografis dalam
wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(TTS 205) 6. Yang tadi (Cak Lontong) mainkan namanya … A
Jawaban TIM A S A M A
Jawaban TIM B K A T A
Jawaban wajar N A D A
Jawaban TTS J A R I
Dalam wacana TTS (205), Cak Lontong memakai tanda pada jarinya untuk
mengecoh pertanyaan. Dalam membacakan pertanyaan tersebut, secara lisan Cak
Lontong membacakannya pertanyaan sambil memainkan jari-jari tangannya.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka secara lisan, UP
dibacakan oleh Narator dengan menggerakkan jari-jari tangan, sehingga jari-jari
tangan tersebut mengisyaratkan sebuah lambang. Ortografi yang digunakan dalam
membacakan pertanyaan adalah permainan tubuh (fisik) berupa jari-jari tangan
narrator.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan ortografis dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 200) 1. 007 identik dengan … M
Jawaban TIM A J A M A N D U L U
Jawaban TIM B N O M O R D A D A
Jawaban wajar J A M E S B O N D
Jawaban TTS N O M O R U R U T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dalam wacana TTS (200), Cak Lontong memakai ortografi berupa angka 007
untuk mengecoh.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, pertanyaan dibacakan dengan
terbilang kosong kosong tujuh, sehingga kosong-kosong tujuh tersebut
mengisyaratkan sebuah pahlawan superhero bernama Jamesbond. Ortografi yang
digunakan dalam membacakan pertanyaan adalah permainan angka dari seorang
superhero terkenal.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan ortografis dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 215) 1. Wanita yang nyanyi di samping, dalang pasti … N E
Jawaban TIM A S E N D E R
Jawaban TIM B G A N G G U
Jawaban wajar S I N D E N
Jawaban TTS D E N G E R
Ada tanda koma setelah kata ‘samping’.
Dalam wacana TTS (205), dipakai tanda/lambang (,) untuk mengecoh
pertanyaan. Secara lisan, pertanyaan tersebut dibacakan Cak Lontong secara lugas,
tanpa menggunakan tanda (,).
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka dalam penulisan
digunakanlah tanda (,) setelah kata ‘di samping’ sehingga klausa ‘dalang pasti
denger’ sudah membuat ketidakterdugaan. Sepintas, ada hubungannya antara klausa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
‘wanita yang nyanyi di samping’ dan ‘dalang pasti dengar’ yaitu dalang mendengar
suara wanita yang menyanyi di sampingnya.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor memanfaatkan aspek ortografis dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 212) 2. Nama makanan yang tengahnya bolong… D T
Jawaban TIM A L O L O S
Jawaban TIM B B O C O R
Jawaban wajar D O N A T
Jawaban TTS D O A T
Dalam wacana TTS (212), Cak Lontong memakai ortografi berupa ‘doat’
untuk mengecoh.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban donat diubah
menjadi doat. Dalam KBBI, arti kata donat adalah penganan, dibuat dari tepung
terigu, mentega, gula dan sebagainya berbentuk bundaran yang berlubang di
tengahnya. Maksud dari kata ‘doat’ adalah kata tengahnya yang dihilangkan yaitu
huruf /n/ sehingga menjadi doat. Bahasa tulis dalam wacana teka-teki berguna
sebagai lambang petanda dari benda yang berupa makanan donat.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan ortografis dalam
wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.3 Aspek Fonologis
Aspek fonologis berkaitan dengan satuan kebahasaan yang paling kecil, yaitu
bunyi bahasa. Ada tiga satuan kebahasaan yang berada di tingkat satuan fonologis,
yaitu fona, fonem, dan suku kata. Bunyi bahasa atau fonem mempunyai fungsi untuk
membedakan makna kata yang satu dari kata yang lain. Jadi, fonem merupakan unsur
terkecil dalam kata dengan identitas khas sebagai pembeda makna (Formkin dan
Rodman, 1993:217). Bunyi merupakan satuan kebahasaan yang terkecil. Berbagai
jenis aspek fonologis di dalam penciptaan humor wacana teka-teki sulit, yakni
substitusi bunyi, dan pelesapan bunyi.
3.3.1 Substitusi Bunyi
Menurut Wijana (2004: 131), untuk memperoleh efek lucu para kartunis ada
kalanya mensubstitusikan bunyi sebuah kata dengan bunyi yang lain sehingga tercipta
sebuah kata yang memiliki makna yang berbeda. Dapat dikatakan juga sebagai proses
penggantian suatu bunyi lain sehingga terbentuk kata lain. Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan substitusi bunyi.
(TTS 207) 3. Baju, yang digunakan untuk tidur pasti … I A
Jawaban TIM A D I P A K E
Jawaban TIM B
Jawaban wajar P I Y A M A
Jawaban TTS
D I P A K E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dalam wacana TTS (207), Cak Lontong memanfaatkan aspek fonologis
berupa substitusi bunyi. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada
kata dipakai.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
dipakai, kata ‘dipakai’ mengalami perubahan fonem dari /ai/ menjadi /e/. Perubahan
tersebut dimanfaatkan karena kolom jawaban yang terbatas.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan ortografi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan substitusi bunyi
dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 209) 7. Ban yang tertusuk paku di jalan biasanya … E
Jawaban TIM A N E M P E L
Jawaban TIM B P E N Y O K
Jawaban wajar K E M P E S
Jawaban TTS N E M P E L
Dalam wacana TTS (209), Cak Lontong memanfaatkan aspek fonologis
berupa substitusi bunyi. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada
kata nempel.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
nempel, kata ‘nempel’ mengalami perubahan fonem dari kata dasar 37emple /t/
menjadi /n/. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada substitusi bunyi dari
menempel ke nempel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan permainan substitusi
bunyi. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
fonologis dalam wacana teka-teki sulit.
3.3.2 Pelesapan Bunyi
Menurut Wijana (2004: 139) sebuah kata akan memungkinkan memiliki
makna yang sama sekali berbeda bila salah satu atau beberapa bunyi yang merupakan
elemen pembentuknya dilesapkan. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan pelesapan bunyi.
(TTS 200) 2. Superhero yang bawa palu petir pastinya … R
Jawaban TIM A D U A R
Jawaban TIM B M B E R
Jawaban wajar T H O R
Jawaban TTS M B E R
Dalam wacana TTS (200), Cak Lontong memanfaatkan aspek fonologis
berupa pelesapan bunyi. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada
kata ‘nyamber’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
mber, kata ‘nyamber’ mengalami pengurangan atau pelesapan fonem dari nya-
menjadi -mber. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada jawaban yang dimaksud
adalah palu Thor yang menyambar-nyambar menjadi nyamber-nyamber. Dalam
KBBI kata ‘menyambar-nyambar’ berarti berkali-kali menyambar. Dalam wacana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
teka-teki sulit ini, kata ‘menyambar’ mengalami alih bahasa ke bahasa Jawa sehingga
menjadi ‘samber-nyamber’. Pelesapan bunyi terjadi ketika kata ‘samber-nyamber’
dilesapkan menjadi ‘mber-mber’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pelesapan bunyi. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek fonologis dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 206) 6. Suhu di ruangan ber-AC biasanya … I
Jawaban TIM A T I N G G I
Jawaban TIM B H I I I I I
Jawaban wajar D I N G I N
Jawaban TTS D I S T E L
Dalam wacana TTS (206), Cak Lontong memanfaatkan aspek fonologis
berupa pelesapan bunyi. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada
kata ‘disetel’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
disetel, kata ‘disetel mengalami pengurangan atau pelesapan fonem /e/ dari disetel
menjadi distel. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada jawaban yang dimaksud
adalah distel menggunakan remote control. Dalam KBBI kata ‘setelan’ berarti hasi
menyetel; cara menyetel. Pelesapan bunyi terjadi ketika kata ‘disetel’ dilesapkan
menjadi ‘distel’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pelesapan bunyi. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek fonologis dalam
wacana teka-teki sulit.
3.4 Aspek Morfologis
Morfologis adalah cabang linguistik yang menkaji morfem dan kata (Baryadi,
2011: 1). Kata adalah satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang
menjadi unsur langsung pembentuk frasa atau kalimat Baryadi (2011: 17). Dalam
wacana teka-teki sulit ditemukan empat jenis pemanfaatan morfologis, yaitu
pengulangan, pemajemukan, pengimbuhan, dan pemendekan.
3.4.1 Pengulangan (reduplikasi)
Pengulangan adalah proses pembentukan kata jadian dengan cara mengulang
bentuk dasar. Kata jadian yang dihasilkan dari pengulangan adalah kata ulang
(Baryadi, 2011: 47). Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
pengulangan.
(TTS 208) 5. Yang membagikan hadiah lewat cerobong asap saat natal biasanya … A
Jawaban TIM A M A L E M M A L E M
Jawaban TIM B
Jawaban wajar S A N T A C L A U S
Jawaban TTS M A L E M M A L E M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban TTS memakai pengulangan berupa
kata ‘malem-malem’ untuk mengecoh.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah
malem-malem. Malem-malem digunakan sebagai kata ulang yang berarti ‘dilakukan
pada pertengahan malam atau malam hari.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan pengulangan.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
morfologiss dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 3. Hewan ternak yang menghasilkan benang wol, namanya … B
Jawaban TIM A B E R C U K U R
Jawaban TIM B B E R T E M A N
Jawaban wajar B I R I B I R I
Jawaban TTS B A I K H A T I
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar memakai pengulangan berupa
kata ‘biri-biri’ untuk mengecoh jawaban TTS.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah ‘baik
hati’. Jawaban wajar ‘biri-biri’ dimanfaatkan oleh penutur untuk memberikan
jawaban baik hati dengan memanfaatkan fonem /b/ di awal kata dan /i/ di akhir kata.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan pengulangan.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
morfologis dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(TTS 213) 8. Saat detik-detik pergantian tahun baru, di Jakarta biasanya jalan-jalan …
E
Jawaban TIM A
M A L E M
Jawaban TIM B
S E S E K
Jawaban wajar
M A C E T
Jawaban TTS
M A L E M
Dalam wacana TTS (213), wacana TTS memakai pengulangan berupa kata
‘detik-detik’ dan ‘jalan-jalan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah
‘malem’. Pada kolom pertanyaan, kata ‘detik-detik’ mengandung makna ‘jamak’ bagi
nomina yang mengisi subjek, sedangkan kata ‘jalan-jalan’ mengandung makna
‘banyak jalan’ di Jakarta yang macet.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan pengulangan.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
morfologis dalam wacana teka-teki sulit.
3.4.2 Pemajemukan (komposisi)
Pemajemukan adalah penggabungan dua bentuk dasar atau lebih menjadi kata
majemuk (Baryadi, 2011: 50). Bentuk dasar yang telibat dalam pemajemukan adalah
morfem asal atau leksem. Hasilnya disebut kata majemuk atau paduan leksem
(Kridalaksana dalam Baryadi, 2011: 50). Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek pemajemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
(TTS 200) 1. 007 identik dengan … M
Jawaban TIM A J A M A N D U L U
Jawaban TIM B N O M O R D A D A
Jawaban wajar J A M E S B O N D
Jawaban TTS N O M O R U R U T
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban TTS memakai pemajemukan berupa
‘nomor urut’ untuk mengecoh. .
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
nomor urut. Nomor urut digunakan sebagai kata majemuk (komposisi). Nomor urut
berarti nomor yang mempunyai urutan sebagai dasar perhitungan. Misalnya, nomor
urut 001, nomor urut 002, dan seterusnya.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan
pemajemukan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek morfologis dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 4. Serangga buas yang agresif, pemarah, dan suka menyengat dengan ekornya yang beracun … K
Jawaban TIM A K E N A MU S U H N Y A
Jawaban TIM B K U R A N G P E N D E K
Jawaban wajar K A L A J E N G K I N G
Jawaban TTS K U R A N G P I K N I K
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban TTS memakai pemajemukan berupa
‘kurang piknik’ untuk mengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
kurang piknik’. Kata ‘kurang piknik’ digunakan sebagai kata majemuk yang berarti
jarang pergi untuk berwisata. Kata ‘kurang pendek’ juga digunakan oleh tim B untuk
menjawab wacana TTS.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan
pemajemukan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek morfologis dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 3. Hewan ternak yang menghasilkan benang wol, namanya … B
Jawaban TIM A B E R C U K U R
Jawaban TIM B B E R T E M A N
Jawaban wajar B I R I B I R I
Jawaban TTS B A I K H A T I
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban TTS memakai pemajemukan berupa
‘baik hati’ untuk mengecoh.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘baik
hati’. Kata ‘baik hati’ digunakan sebagai kata majemuk yang berarti berbudi baik.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan
pemajemukan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek morfologis dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.4.3 Pengimbuhan (afiksasi)
Pengimbuhan adalah pembentukan kata jadian dengan cara melekatkan
imbuhan pada bentuk dasar (Baryadi, 2011: 40). Proses pengimbuhan selalu
melibatkan afiks seperti prefiks atau awalan, infiks atau sisipan, sufiks atau akhiran,
konfiks, dan gabungan afiks. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan
aspek pengimbuhan.
(TTS 209) 2. Pemain sepak bola bertanding di … A
Jawaban TIM A S A K S I K A N
Jawaban TIM B S A R A N K A N
Jawaban wajar L A P A N G A N
Jawaban TTS
K A S I H T A U
Dalam wacana TTS (209), Cak Lontong memanfaatkan aspek morfologis
berupa pengimbuhan. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata
‘di + kasih tahu’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kasih tahu’, kata ‘kasih tau’ mengalami penambahan awalan (prefiks) ‘di’ menjadi
‘dikasih tau’. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada tambahan gabungan
imbuhan di- menjadi ‘dikasih tahu’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pengimbuhan. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek morfologis
dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(TTS 202) Peragawati berjalan memamerkan busana di … A
Jawaban TIM A K A K I N Y A
Jawaban TIM B J A L A N A N
Jawaban wajar C A T W A L K
Jawaban TTS T A W A R I N
Dalam wacana TTS (202), Cak Lontong memanfaatkan aspek morfologis
berupa pengimbuhan. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata
‘di + tawar + in’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ditawarin’, kata ‘ditawarin’ mengalami penambahan awalan (prefiks) ‘di-’ menjadi
‘ditawar’ dan penambahan imbuhan akhiran ‘-kan’. Perubahan tersebut dimanfaatkan
menjadi gabungan imbuhan yaitu ‘ditawarkan’. Kemudian, dialihkan menjadi
‘ditawarin’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pengimbuhan. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek morfologis
dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 206) 7. Pos keamanan, biasanya dijaga … A
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B I N A M A N
Jawaban wajar S A T P A M
Jawaban TTS I N A M A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Dalam wacana TTS (206), Cak Lontong memanfaatkan aspek morfologis
berupa pengimbuhan. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata
dijagain aman.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
dijagain aman, kata ‘dijagakan aman’ mengalami perubahan dari imbuhan /kan/
menjadi /in/. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada gabungan imbuhan di-/-
kan yang berubah menjadi ‘dijagakan aman’ menjadi ‘di-/-in’, ‘dijagain aman’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pengimbuhan. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek morfologis
dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 4. Saat senggang paling enak kita berlibur ke … A N
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B M A N A Y A
Jawaban wajar P A N T A I
Jawaban TTS M A N A Y A
Dalam wacana TTS (208), Cak Lontong memanfaatkan aspek fonologis
berupa pengimbuhan. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata
‘ke mana ya’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ke
mana ya, kata ‘kemanaya’ mengalami pengimbuhan dari awalan ‘ke’ menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
‘kemana ya’. Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada tambahan imbuhan awalan
‘ke-‘ menjadi ‘kemana ya’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pengimbuhan. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek morfologis
dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 1. Padi yang menguning tandanya siap untuk di … E
Jawaban TIM A T E L E N
Jawaban TIM B S A B E T
Jawaban wajar P A N E N
Jawaban TTS S A B E T
Dalam wacana TTS (208), Cak Lontong memanfaatkan aspek morfologis
berupa pengimbuhan. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata
‘disabet’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
sabet, kata ‘sabet mengalami penambahan fonem dari awalan ‘di’ menjadi ‘disabet’.
Perubahan tersebut dimanfaatkan karena ada tambahan imbuhan di- menjadi
‘disabet’.
Dari tuturan tersebut, pertanyaan dibacakan dengan pengimbuhan. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek morfologis
dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.4.4 Pemendekan (abreviasi)
Pemendekan adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian bentuk dasar
atau kombinasi bentuk dasar sehingga menjadi bentuk baru yang lebih pendek
(Kridalaksana 1989: 159). Kridalaksana membagi pemendekan menjadi lima jenis
yakni penyingkatan, pengakroniman, penggalan, pengkontraksian, dan pelambangan
huruf. Masing-masing jenis pemendekan tersebut menghasilkan lima jenis
kependekan, yakni singkatan, akronim, penggalan. kontraksi, dan lambang huruf
(1989: 162). Pemendekan dalam wacana TTS terbagi menjadi dua, yaitu singkatan
dan akronim.
3.4.4.1 Singkatan
Singkatan adalah hasil pemendekan yang berupa huruf demi huruf atau
gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf
demi huruf (Baryadi, 2011: 52). Singkatan merupakan salah satu hasil proses
pemendekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi
huruf, maupun yang tidak dieja huruf demi huruf (Kridalaksana, 1992: 162). Berikut
adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek singkatan.
(TTS 206) 5. Rumah sakit pusat angkatan darat disingkat jadi … A
Jawaban TIM A C E P A D
Jawaban TIM B A B J A D
Jawaban wajar R S P A D
Jawaban TTS A B J A D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘RSPAD’ memakai
pemendekan berupa singkatan untuk mengecoh. .
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah abjad.
Dalam pemaknaannya, RSPAD memang singkatan dari Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat. Dalam hal ini singkatan RSPAD masuk dalam hitungan abjad seperti A, B, C,
dan seterusnya.
Dari tuturan tersebut, jawaban TTS menggunakan pemanfaatan singkatan. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 4. Biasanya tanda pengenal disingkat … T
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B B T P
Jawaban wajar K T P
Jawaban TTS B T P
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘KTP’ memakai pemendekan
berupa singkatan untuk mengecoh.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah BTP.
Dalam hal ini, pertanyaannya adalah menanyakan singkatan dari ‘biasanya tanda
pengenal’ yang disingat BTP. Pertanyaan tersebut bukan menanyakan KTP sebagai
tanda pengenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan singkatan. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 202) 7. Di pulau Sumatera, selain Padang, Medan dan Jambi juga ada… R
Jawaban TIM A R U T E
Jawaban TIM B R A M E
Jawaban wajar R I A U
Jawaban TTS R T R W
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘Riau’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘RTRW’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawabannya adalah
RTRW. Dalam hal ini, pertanyaannya adalah menanyakan jabatan fungsional yang
ada dalam kota Padang, Medan, dan Jambi yaitu ada RT (rukun tetangga) dan RW
(rukun warga). Jawaban TTS ‘Rukun Tetangga/Rukun Warga’ mengalami
penyingkatan menjadi RT dan RW.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan singkatan. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.4.4.2 Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau
bagian lain dari bentuk dasar dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak
memenuhi kaidah fonotaktik dalam bahasa Indonesia (Baryadi, 2011: 52). Akronim
adalah satuan kebahasaan hasil dari penyingkatan dengan cara tertentu yaitu dengan
mengambil bagian-bagian kata yang bersangkutan yang disebut silabel atau yang
mungkin menjadi silabel kata baru hasil dari penyingkatan satuan yang disingkat itu
(Wijana, 2004: 168). Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
akronim.
(TTS 203) 2. Tanda untuk meminta pertolongan O
Jawaban TIM A W O I
Jawaban TIM B
Jawaban wajar S O S
Jawaban TTS W O I
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘SOS’ memakai pemendekan
berupa akronim untuk mengecoh mitra tutur. SOS merupakan singkatan dari Save
Our Ship, Save Our Soul, Save Our Sailors, Stop Other Signal, dll.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
WOI. Dalam hal ini, pertanyaannya adalah menanyakan tanda untuk meminta
pertolongan. Tanda yang dimaksud dalam wacana ini adalah tanda teriakan ‘WOI’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pertanyaan tersebut bukan menanyakan ‘SOS’ sebagai tanda untuk meminta
pertolongan.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan akronim. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
(TTS 200) 6. Pesawat tidak dapat terbang tanpa … I
Jawaban TIM A P I N T U
Jawaban TIM B D I I S I
Jawaban wajar S I R I P
Jawaban TTS D I A C C
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘sirip’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘di acc’
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘di
acc’. Dalam hal ini, penutur menanyakan bahwa pesawat tidak dapat terbang tanpa
adanya persetujuan dari teknisi, atau dari control station. Kata ‘di acc’ merupakan
singkatan dari ‘di accept’ atau dalam bahasa Indonesia ‘diterima/disetujui’.
Kemudian, kata di accept tersebut mengalami penyingkatan berupa ‘di acc’ sebagai
tanda bahwa pesawat dapat terbang jika mempunyai persetujuan dari berbagai pihak.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan akronim. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(TTS 214) 7. Jawa Barat biasa disingkat … A
Jawaban TIM A W A R G A
Jawaban TIM B K A M U S
Jawaban wajar J A B A R
Jawaban TTS W A R G A
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘jabar’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘warga’
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘warga’. Dalam hal ini, kata singkatan dari jawa barat menjadi jabar, dimanfaatkan
oleh jawaban TTS untuk dibelokkan. Pembelokkan ini mengambil salah satu huruf
dalam kata Jabar. Huruf yang diambil adalah huruf /a/ sehingga menjadi jawaban
TTS ‘’warga’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan akronim. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan pemendekan dalam
wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3.5 Aspek Sintaktis
Aspek sintaktis merupakan satuan kebahasaan yang mengkaji frasa, klausa, dan
kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengunkapkan pikiran yang
utuh. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Di dalamnya
disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan
spasi (Alwi dkk., 2010: 317). Berbagai jenis aspek sintaktis di dalam wacana teka-
teki sulit, yakni pertalian kata dalam frasa, pertalian elemen intraklausa, dan pertalian
antarklausa.
3.5.1 Pertalian Kata dalam Frasa
Menurut Ramlan (1982: 121), frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Frasa dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu frasa endosentrik dan frasa eksosentrik. Frasa yang mempunyai
distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari
unsurnya disebut frasa endosentrik, seperti rumah baru, mobil merah, dsb; sedangkan
frasa yang tidak demikian, maksudnya tidak mempunyai distribusi yang sama dengan
semua unsurnya disebut frasa eksosentrik, seperti di kelas, dalam kamar, dsb.
Frasa endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu frasa endosentrik
koordinatif, atributif, dan apositif. Frasa endosentrik koordinatif terdiri dari unsur-
unsur yang setara. Frasa endosentrik atributif terdiri dari unsur-unsur yang tidak
setara. Frasa endosentrik apositif memiliki unsur-unsur yang tidak dapat dihubungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan kata penghubung dan atau atau, dan secara semantis unsur yang satu sama
dengan unsur yang lain.
3.5.1.1 Frasa Endosentrik Koordinatif
Menurut Ramlan (1982: 126), kesetaraan dalam frasa endosentrik koordinatif
dapat dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan akta
penghubung dan atau atau. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan
aspek frasa endosentrik koordinatif.
(TTS 207) 9. Buah yang banyak mengandung serat dan bermanfaat untuk pencernaan pasti … Y
Jawaban TIM A K E B A W A
Jawaban TIM B B E R A S A
Jawaban wajar P E P A Y A
Jawaban TTS I S I N Y A
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘pepaya’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘isinya’
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘isinya’. Frasa endosentrik pada wacana TTS dibatasi oleh kata ‘dan’. Frasa ‘buah
yang banyak mengandung serat’ merupakan frasa yang setara dengan ‘bermanfaat
untuk pencernaan’, sehingga dibatasi oleh kata ‘dan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik koordinatif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(TTS 209) 3. Kartun animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant dan selalu dapat nilai nol saat ujian, itu namanya … O
Jawaban TIM A K O R B A N
Jawaban TIM B M O D Y A R
Jawaban wajar N O B I T A
Jawaban TTS C O B A A N
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘nobita’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘cobaan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cobaan’. Frasa endosentrik pada wacana TTS dibatasi oleh kata ‘dan’. Frasa ‘kartun
animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant’ merupakan frasa yang setara dengan
‘selalu dapat nilai nol saat ujian, itu namanya cobaan’, sehingga dibatasi oleh kata
‘dan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik koordinatif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.1.2 Frasa Endosentrik Atributif
Menurut Wijana (2003: 236), atributif dalam frasa endosentrik pada
hakikatnya adalah elemen pembatas yang memodifikasi makna generik unsur
pusatnya sehingga makna unsur pusat itu lebih spesifik. Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif.
(TTS 201)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
7. Burung yang biasa dipelihara yang ketika dipancing dia bersuara kur tekukur namanya … R
Jawaban TIM A T E R K U T U K
Jawaban TIM B T E R K U N C I
Jawaban wajar P E R K U T U T
Jawaban TTS B E R K E N A N
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘perkukur’ dibelokkan
menjadi jawaban ‘berkenan’
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berkenan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik
atributif. Unsur pusat berupa klausa ‘burung yang biasa dipelihara’ selanjutnya unsur
atribut adalah unsur yang didahului oleh kata ‘yang’ seperti berikut ‘yang ketika
dipancing dia bersuara kur tekukur namanya berkenan’
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 202) 3. Film kartun Ninja yang terkenal dari Jepang pasti … A
Jawaban TIM A S A N G A R
Jawaban TIM B J A G O A N
Jawaban wajar N A R U T O
Jawaban TTS
G A M B A R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘naruto’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘gambar’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘gambar’. Negara Jepang memang terkenal dalam animenya yang berbentuk manga.
Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif. Unsur
pusat berupa klausa ‘Film kartun Ninja’ selanjutnya unsur atribut adalah unsur yang
didahului oleh kata ‘yang’ seperti berikut ‘yang terkenal dari Jepang’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 1. Astronot diterbangkan ke luar angkasa dengan … K
Jawaban TIM A T E K A T
Jawaban TIM B S U K U R
Jawaban wajar R O K E T
Jawaban TTS B E K A L
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘roket’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘bekal’. Dalam KBBI, roket adalah ‘peluru yang berbentuk silinder yang
digerakkan dengan reaksi motor dan dapat bekerja di luar atmosfer’; ‘proyektil’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘bekal’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Unsur pusat berupa klausa ‘Astronot diterbangkan ke luar angkasa’ selanjutnya unsur
atribut adalah unsur pelengkap seperti berikut ‘dengan bekal’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 3. Hewan ternak yang menghasilkan benang wol, namanya … B
Jawaban TIM A B E R C U K U R
Jawaban TIM B B E R T E M A N
Jawaban wajar B I R I B I R I
Jawaban TTS B A I K H A T I
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘biri-biri’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘baik hati’. Dalam KBBI biri-biri adalah ‘kambing yang berbulu tebal dan
ikal’; ‘domba’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘baik
hati. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif.
Unsur pusat berupa klausa ‘Hewan ternak’ selanjutnya unsur atribut adalah unsur
yang didahului oleh kata ‘yang’ seperti berikut ‘yang menghasilkan benang wol,
namanya baik hati’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(TTS 205) 8. Yang bertanding di atas ring pasti … I
Jawaban TIM A M E L I H A T
Jawaban TIM B B E R I L M U
Jawaban wajar P E T I N J U
Jawaban TTS G I L I R A N
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘petinju’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘giliran’. Dalam KBBI petinju adalah ‘orang yang bermain tinju’; ‘bokser’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘giliran. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif.
Unsur pusat berupa klausa ‘yang bertanding di atas ring’ selanjutnya unsur atribut
adalah unsur pelengkap seperti berikut ‘pasti giliran’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 2. Hewan yang menarik keretanya Sinterklas pasti… A
Jawaban TIM A B I S A
Jawaban TIM B S A M A
Jawaban wajar R U S A
Jawaban TTS S A M A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban wajar ‘rusa’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘sama’. Dalam dongeng-dongeng Natal Sinterklas menggunakan kereta
terbang yang ditarik dengan rusa-rusanya.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘sama’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik atributif.
Unsur pusat berupa klausa ‘Hewan yang menarik keretanya Sinterklas’ selanjutnya
unsur atribut adalah unsur pelengkap seperti berikut ‘pasti sama’. Maksud jawaban
‘pasti sama’ dalam wacana TTS adalah sama-sama memakai rusa, bahkan sama
bentuknya, sama warnanya, sama hewannya.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik atributif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.1.3 Frasa Endosentrik Apositif
Menurut Wijana (2005: 144), frasa endosentrik apositif adalah frasa yang
unsur-unsurnya dapat digantikan. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek frasa endosentrik apositif.
(TTS 200) 8. Garam memiliki rasa… A
Jawaban TIM A A S L I
Jawaban TIM B A S O Y
Jawaban wajar A S I N
Jawaban TTS A W E T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘asin’ dibelokkan menjadi
jawaban ‘awet’. Garam sudah pasti memiliki rasa yang asin.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘awet. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frasa endosentrik apositif.
Unsur berupa klausa ‘garam’ unsur selanjutnya adalah ‘memiliki rasa asin’
merupakan unsur yang dapat digantikan. Maksud jawaban ‘awet’ dalam wacana TTS
adalah awet bentuknya, awet rasanya.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frasa
endosentrik apositif. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian kata dalam frasa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.1.4 Frasa Eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang komponen-komponennnya tidak
mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Frasa eksosentrik
adalah frasa yang tidak berpusat (Cook dalam Tarigan, 1986: 94). Frasa eksosentrik
adalah kelompok kata yang tidak berdistribusi parallel dengan semua unsurnya.
Unsur-unsur pembentuk frase ini saling melengkapi (komplementer) (Wijana, 2009:
54). Menurut Konisi (2010: 16) frasa eksosentrik adalah frasa yang konstituen
pusatnya tidak dapat berdistribusi sama dengan frasa yang dibentuknya. Frasa
Eksosentrik dapat juga disebut frasa yang tidak memiliki inti/pusat. Berikut adalah
contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek frasa eksosentrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(TTS 209) 2. Pemain sepak bola bertanding di … A
Jawaban TIM A S A K S I K A N
Jawaban TIM B S A R A N K A N
Jawaban wajar L A P A N G A N
Jawaban TTS
K A S I H T A U
Dalam wacana TTS (209), Cak Lontong memanfaatkan aspek sintaktis berupa
frasa eksosentrik. Dalam pertanyaan tersebut, jawaban TTS mengarah pada kata ‘di +
kasih tahu’ atau ‘ di lapangan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kasih tahu’. Kata ‘di’ berssifat preposisional. Kata ‘di lapangan’ tidak dapat berdiri
sendiri. Keduanya saling melengkapi. Kata ‘di kasih tahu’ juga tidak dapat berdiri
sendiri.
Dari tuturan tersebut, wacana teka-reki sulit memanfaatkan aspek frasa
eksosentrik. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek sintaktis dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.2 Pertalian Elemen Intraklausa
Pertalian elemen intraklausa adalah klausa satuan kebahasaan yang
melibatkan satu subjek dan satu predikat (Wijana, 2004: 242). Ada dua jenis elemen
pembatas inti klausa, yaitu elemen pembatas pengalam dan elemen pembatas
komparatif. Dalam wacana TTS hanya ditemukan pertalian elemen intraklausa berupa
elemen pembatas pengalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3.5.2.1 Elemen Pembatas Pengalam
Elemen pembatas pengalam adalah pemerluas yang membatasi ruang lingkup
makna verba inti klausa, dan secara semantis berperan pengalam (Wijana, 2004: 243).
Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek elemen pembatas
pengalam.
(TTS 215) 4. Tanggal merah biasanya… I
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B D I K I T
Jawaban wajar L I B U R
Jawaban TTS D I K I T
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘libur’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘dikit’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘dikit’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elemen pembatas pengalam.
Pada kalender, tanggal berwarna merah merupakan suatu tanda bahwa pada hari
tersebut adalah hari libur. Huruf /i/ pada kolom tersebut berasosiasikan ‘libur’.
Memang, pada tanggal merah dalam kalender juga berasosiasi sedikit.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elemen
pembatas pengalam. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian elemen intraklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(TTS 213) 4. Juru masak yang membuat sarapan di hotel bintang lima pasti … I
Jawaban TIM A P A G I
Jawaban TIM B M A T I
Jawaban wajar K O K I
Jawaban TTS R A P I
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘koki’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘rapi’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘rapi’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elemen pembatas pengalam.
Menurut KBBI, koki adalah ‘juru masak’; ‘ahli dalam seni boga’. Huruf /i/ pada
kolom tersebut berasosiasikan ‘koki’. Memang, Koki sebagai petugas harus selalu
berpakaian rapi.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elemen
pembatas pengalam. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian elemen intraklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 212) 3. Yang menentukan pemenang … U
Jawaban TIM A K U A T
Jawaban TIM B D U I T
Jawaban wajar J U R I
Jawaban TTS S U I T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘juri’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘suit’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘suit’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elemen pembatas pengalam.
Menurut KBBI, juri adalah ‘orang (panitia) yang menilai dan memutuskan kalau atau
menang (dalam perlombaan, sayembara, dsb)’; ‘orang yang meniali salah atau bernar
di pengadilan (negeri Barat)’. Huruf /u/ pada kolom tersebut berasosiasikan ‘juri’.
Memang, Juri sebagai wasit dalam pertandingan harus menentukan pilihan dengan
menyuruh perwakilan dari tiap tim untuk bersuit.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elemen
pembatas pengalam. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian elemen intraklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 211) 4. Salah satu Negara yang berbatasan langsung dengan Negara kita… S
Jawaban TIM A M A S I A S I A
Jawaban TIM B D A R I A S I A
Jawaban wajar M A L A Y S I A
Jawaban TTS T E R P I S A H
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘malaysia’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘terpisah’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘terpisah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elemen pembatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pengalam. Pulau Kalimatan adalah salah satu pulau yang dimiliki oleh 2 negara, yaitu
Indonesia dan Malaysia. Huruf /s/ pada kolom tersebut berasosiasikan ‘malaysia’.
Namun, Negara yang berbatasan dengan Indonesia pasti juga saling terpisah satu
sama lain.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elemen
pembatas pengalam. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan
memanfaatkan aspek pertalian elemen intraklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3 Pertalian Antarklausa
Menurut Wijana (2004: 249), sejauh yang berhubungan dengan pemanfaatan
pertalian antarklausa untuk kreativitas humor, pengacauan konsepsi dilakukan dengan
pembatasan ruang lingkup makna klausa pertama dengan klausa kedua. Kehadiran
klausa kedua di dalam dialog secara tiba-tiba mengubah presuposisi mitra tutur.
Dalam wacana teka-teki sulit ada beberapa jenis pertalian antarklausa yang berpotensi
untuk dikreasikan, antara lain pertalian perlawanan, sebab, pengandaian, syarat,
tujuan, kegunaan, penerang, penjumlahan, pemilihan, waktu, akibat, cara, dan
harapan.
3.5.3.1 Pertalian Sebab
Dalam pertalian sebab, klausa bukan inti menyatakan sebab atau alasan
terjadinya peristiwa atau dilakukannya tindakan yang tersebut dalam klausa inti
(Ramlan, 1982: 48). Dalam wacana teka-teki sulit, ketidakterdugaan muncul pada
jawaban TTS. Alasan yang dikemukakan penutur tidak memiliki hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
logis atau tidak dapat ditebak dengan pertanyaan tersebut, sehingga menimbulkan
ketidakterdugaan. Kata penghubung ditandai dengan kata karena, oleh karena, sebab,
lantaran, berhubung, berkat, dan akibat. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek pertalian sebab.
(TTS 205) 2. Hujan besar bisa mengakibatkan … N
Jawaban TIM A S E N A N G
Jawaban TIM B L A N J U T
Jawaban wajar B A N J I R
Jawaban TTS B E N J O L
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘banjir’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘benjol’. Hujan dalam artian yang sebenarnya adalah hujan air yang
apabila hujannya berlebihan bisa mengakibatkan banjir.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘benjol’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian sebab. Hujan
besar berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘bisa mengakibatkan benjol’ merupakan
klausa yang menyatakan sebab dan alasan terjadinya peristiwa. Hujan besar yang
dimaksudkan adalah hujan barang-barang besar, seperti batu, kayu, atau benda padat
yang berukuran besar sehingga mengakibatkan benjol di kepala.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
sebab. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(TTS 200) 3. Saat terjadi pelanggaran di area kiper wasit pasti memberi hukuman … E
Jawaban TIM A B E R D I R I
Jawaban TIM B
Jawaban wajar P E N A L T I
Jawaban TTS
B E R D I R I
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘penalti’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘berdiri’. Dalam KBBI, hukuman adalah ‘siksa dan sebagainya yang
dikenakan kepada orang yang melanggar undang-undang dan sebaliknya’; ‘keputusan
yang dijatuhkan oleh hakim’; ‘hasil atau akibat menghukum’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berdiri’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian sebab. ‘Saat
terjadi pelanggaran di area kiper’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘wasit pasti
memberi hukuman berdiri’ merupakan klausa yang menyatakan sebab dan alasan
terjadinya peristiwa.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
sebab. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 1. Tahanan yang kabur bisa jadi … A
Jawaban TIM A D I K E J A R
Jawaban TIM B G A K L I A T
Jawaban wajar B U R O N A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Jawaban TTS O M O N G A N
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘buronan’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘omongan’. Dalam KBBI, buronan adalah orang yang (sedang)
diburu (oleh polisi); orang yang melarikan diri (karena dicari polisi).
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘omongan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian sebab.
‘Tahanan yang kabur’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘bisa jadi omongan’
merupakan klausa yang menyatakan sebab dan alasan terjadinya peristiwa. Tahanan
yang kabur memang menjadi buronan. Pada pencarian buronan, pasti akan menjadi
bahan omongan nasional.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
sebab. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 2. Hewan yang bermusuhan dengan kucing pasti … I
Jawaban TIM A D I M U T
Jawaban TIM B H I D U P
Jawaban wajar T I K U S
Jawaban TTS R I B U T
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘tikus’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ribut’. Kucing merupakan hewan yang selalu bermusuhan dengan
tikus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ribut’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian sebab. ‘Hewan
yang bermusuhan dengan kucing’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘pasti ribut’
merupakan klausa yang menyatakan sebab dan alasan terjadinya peristiwa. Hewan
yang bermusuhan pasti bertengkaran, dan pertengkaran menyebabkan keributan.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
sebab. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.2 Pertalian Syarat
Dalam pertalian syarat, klausa inti menyatakan syarat bagi terlaksananya apa
yang tersebut dalam klausa inti (Ramlan, 1982: 50). Terjadinya atau terwujudnya
suatu peristiwa atau tindakan tidak jarang menuntut syarat-syarat tertentu. Apabila
syarat-syarat itu tidak dipenuhi, peristiwa atau tindakan itu tidak akan terjadi atau
terwujud (Wijana, 2004: 253). Kata penghubung ditandai dengan kata apabila, bila,
bilamana, manakala, jika, jikalau, kalau, asal, dan asalkan. Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan aspek pertalian syarat.
(TTS 203) 6. Siomay diberi bumbu … A
Jawaban TIM A N A M B A H
Jawaban TIM B N A M P A K
Jawaban wajar K A C A N G
Jawaban TTS P A N T A S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘kacang’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘pantas’. Dalam Wikipedia, siomay adalah salah satu jenis dim sum
yang berasal dari Mongolia Dalam.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘pantas’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian syarat. ‘Siomay
diberi bumbu’ berupa klausa inti, sedangkan kata ‘pantas’ merupakan kata yang
menyatakan persyaratan. Siomay terdiri dari ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting atau
campuran daging ayam dan udang. Sebagai bahan pelengkap, siomay tentunya
menggunakan bumbu kacang. Jadi, kegunaan bumbu kacang dalam siomay adalah
pantas.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
syarat. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 8. Pertandingan tinju di atas … N
Jawaban TIM A T E N G
Jawaban TIM B S A N A
Jawaban wajar R I N G
Jawaban TTS T E N G
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘ring’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘teng’. Dalam KBBI, ring adalah arena tinju; gelanggang tinju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘teng’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian syarat.
‘Pertandingan tinju’ berupa klausa inti, sedangkan frasa ‘di atas teng’ merupakan kata
yang menyatakan persyaratan sebelum tinju dimulai. Dalam olahraga tinju, waktu
pemain untuk mengawali dan mengakhiri lomba adalah dengan bunyi ‘teng’ yang
berasal dari lonceng.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
syarat. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.3 Pertalian Tujuan
Pertalian tujuan terdapat dalam kalimat yang klausa bukan intinya
menyatakan suatu tujuan atau harapan dari apa yang disebut dalam klausa utama
(Alwi dkk, 2003: 407). Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
pertalian tujuan.
(TTS 200) 5. Candi yang dijadikan objek wisata di kota Magelang pasti … R
Jawaban TIM A B E R K U M P U L
Jawaban TIM B B E R T U M P U K
Jawaban wajar B O R O B U D U R
Jawaban TTS D I R E S M I I N
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘borobudur’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘diresmiin’. Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di
Indonesia yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘diresmiin’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian tujuan. ‘Candi
yang dijadikan objek wisata di kota Magelang’ berupa klausa inti, sedangkan frasa
‘pasti diresmiin’ merupakan kata yang menyatakan tujuan. Candi Borobudur yang
sudah diresmikan pasti menjadi suatu objek wisata bagi umum.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
tujuan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 205) 7. Kalau mau naik kereta kita harus punya … A
Jawaban TIM A B A N G K U
Jawaban TIM B T A N G G A
Jawaban wajar K A R C I S
Jawaban TTS M A K S U D
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘karcis’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘maksud’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘maksud’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian tujuan. ‘Kalau
mau naik kereta’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘kita harus punya maksud’
merupakan kata yang menyatakan tujuan. Memang kalau seseorang menaiki kereta,
harus mempunyai maksud. Maksud disini adalah arah tujuan penumpang kereta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
tujuan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 3. Orang yang menabung di bank pasti … N
Jawaban TIM A N U N G G A K
Jawaban TIM B N G A N T R I
Jawaban wajar N A S A B A H
Jawaban TTS
N Y A M P E R
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘nasabah’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nyamper’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘nyamper’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian tujuan. ‘Orang
yang menabung di bank’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘pasti nyamper’
merupakan kata yang menyatakan tujuan. Orang yang ingin menyetorkan uang
tunainya untuk ditabung, pasti ia akan pergi atau mendatang bank untuk menyetorkan
uangnya.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
tujuan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 209) 4. Supaya aman pagar rumah kita harus dipasang … A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Jawaban TIM A P A N C I
Jawaban TIM B R A P A T
Jawaban wajar P A G A R
Jawaban TTS R A P A T
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘pagar’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘rapat’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘rapat’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian tujuan. ‘Pagar
rumah kita harus dipasang rapat’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘supaya aman’
merupakan kata yang menyatakan tujuan. Frasa ‘supaya aman pagar rumah harus
dipasang rapat’ merupakan suatu tujuan agar memperoleh rasa aman dalam rumah,
maka harus dipasang rapat tanpa ada celah sedikitpun.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
tujuan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.4 Pertalian Kegunaan
Dalam pertalian kegunaan, klausa bukan inti menyatakan kegunaan dan
menjawab pertanyaan untuk apa (Ramlan, 1982: 60). Kata penghubung ditandai
dengan kata untuk, guna, dan buat. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek pertalian kegunaan.
(TTS 207) 3. Baju, yang digunakan untuk tidur pasti … I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Jawaban TIM A D I P A K E
Jawaban TIM B
Jawaban wajar P I Y A M A
Jawaban TTS
D I P A K E
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘piyama’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘dipake’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘dipake’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian kegunaan. ‘Baju
yang digunakan untuk tidur’ berupa klausa inti, sedangkan frasa ‘pasti dipake’
merupakan kata yang menyatakan kegunaan. Piyama adalah baju tidur. Sebelum
tidur, pastinya seseorang akan mengenakan atau memakai piyama tersebut.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
kegunaan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 200) 7. Hewan yang dijadikan umpan untuk memancing ikan … C
Jawaban TIM A K A C I A N
Jawaban TIM B D I C A R I
Jawaban wajar C A C I N G
Jawaban TTS K E C E W A
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘cacing’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kecewa’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kecewa’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian kegunaan.
‘Hewan yang dijadikan umpan’ berupa klausa inti, sedangkan frasa ‘untuk
memancing ikan, cacing merupakan kata yang menyatakan kegunaan. Cacing
ditujukan sebagai objek hewan yang kecewa, karena dijadikan umpan. Dengan
demikian, cacing pasti merasa kecewa.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
kegunaan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 7. Negara yang bahasanya dipakai sebagai bahasa internasional pasti …
G Jawaban TIM A
Jawaban TIM B B I N G U N G
Jawaban wajar I N G G R I S
Jawaban TTS B E R G U N A
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘inggris’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘berguna’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berguna’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian kegunaan.
‘Negara yang bahasanya dipakai’ berupa klausa inti, sedangkan klausa ‘sebagai
bahasa internasional pasti berguna’ merupakan kata yang menyatakan kegunaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Bahasa Inggris telah ditetapkan sebagai bahasa Internasional. Dalam hal ini, bahasa
Inggris sangat berguna untuk komunikasi antar warga dunia.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
kegunaan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.5 Pertalian Penerang
Dalam pertalian penerang, klausa bawahan menerangkan salah satu unsur
yang terdapat pada klausa inti (Ramlan, 2005: 73). Kata penghubung yang digunakan
adalah yang, dari mana, dan tempat. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek pertalian penerang.
(TTS 206) 8. Tentara asing yang menyerang Indonesia setelah Jepang menyerang, namanya tentara … E
Jawaban TIM A B E R A N I
Jawaban TIM B N E B E N G
Jawaban wajar S E K U T U
Jawaban TTS B E R A N I
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘sekutu’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘berani’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berani’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian penerang. Unsur
pusatnya terletak dalam klausa ‘tentara asing’ sedangkan unsur penerangnya terletak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dalam klausa ‘yang menyerang Indonesia setelah Jepang menyerang, namanya tentara
berani’
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penerang. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 5. Peran Alm. Didi Petet yang menjadi suami iteung namanya … K A N
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B K E R J A A N
Jawaban wajar K A B A Y A N
Jawaban TTS
K E R J A A N
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘kabayan’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘kerjaan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kerjaan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian penerang. Unsur
pusatnya terletak dalam klausa ‘Peran Alm. Didi Petet’ sedangkan unsur penerangnya
terletak dalam klausa ‘yang menjadi suami iteung namanya kerjaan’
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penerang. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 1. Tahanan yang kabur bisa jadi … A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Jawaban TIM A D I K E J A R
Jawaban TIM B G A K L I A T
Jawaban wajar B U R O N A N
Jawaban TTS O M O N G A N
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘buronan’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘omongan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘omongan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian penerang.
Unsur pusatnya terletak dalam klausa ‘tahanan yang kabur’ sedangkan unsur
penerangnya terletak dalam klausa ‘bisa jadi omongan’
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penerang. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.6 Pertalian Penjumlahan
Pertalian penjumlahan adalah hubungan yang bersifat menjumlahkan,
menambahkan, atau menggabungkan. (Ramlan, 2005: 53). Kata penghubung ditandai
dengan kata dan, dan lagi, lagi, lagi pula, serta, selain, di samping, tambahan pula,
dan tambahan lagi. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
pertalian penjumlahan.
(TTS 201) 4. Serangga buas yang agresif, pemarah, dan suka menyengat dengan ekornya yang beracun … K
Jawaban TIM A K E N A MU S U H N Y A
Jawaban TIM B K U R A N G P E N D E K
Jawaban wajar K A L A J E N G K I N G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Jawaban TTS K U R A N G P I K N I K
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘kalajengking’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘kurang piknik’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kurang piknik’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian
penjumlahan. Unsur pusatnya terletak dalam klausa ‘serangga buas yang agresif,
pemarah’, sedangkan unsur penjumlahannya terletak dalam klausa ‘dan suka
menyengat dengan ekornya yang beracun, kurang piknik’. Pertalian penjumlahan
dibatasi oleh kata ‘dan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penjumlahan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 9. Buah yang banyak mengandung serat dan bermanfaat untuk pencernaan pasti … A
Jawaban TIM A K E B A W A
Jawaban TIM B B E R A S A
Jawaban wajar P E P A Y A
Jawaban TTS I S I N Y A
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘pepaya’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘isinya’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘isinya’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian penjumlahan.
Unsur pusatnya terletak dalam klausa ‘buah yang banyak mengandung serat’,
sedangkan unsur penjumlahannya terletak dalam klausa ‘dan bermanfaat untuk
pencernaan pasti isinya’. Pertalian penjumlahan dibatasi oleh kata ‘dan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penjumlahan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 209) 3. Kartun animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant dan selalu dapat nilai nol saat ujian, itu namanya … O
Jawaban TIM A K O R B A N
Jawaban TIM B M O D Y A R
Jawaban wajar N O B I T A
Jawaban TTS C O B A A N
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘nobita’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘isinya’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cobaan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian penjumlahan.
Unsur pusatnya terletak dalam klausa ‘Kartun animasi Jepang yang selalu sial
diganggu Giant’, sedangkan unsur penjumlahannya terletak dalam klausa ‘dan selalu
dapat nilai nol saat ujian, itu namanya cobaan’. Pertalian penjumlahan dibatasi oleh
kata ‘dan’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
penjumlahan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.7 Pertalian Pemilihan
Pertalian Pemilihan adalah hubungan makna yang menyatakan bahwa hanya
salah satu dari yang tersebut pada klausa-klausa yang merupakan kenyataan (Ramlan,
2005: 55). Kata penghubung ditandai dengan kata atau, baik, dan maupun. Berikut
adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek pertalian pemilihan.
(TTS 201) 2. Wanita merawat kecantikan atau potong rambut biasanya di …
A Jawaban TIM A
Jawaban TIM B T A N Y A
Jawaban wajar S A L O N
Jawaban TTS T A N Y A
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘salon’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘tanya’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘tanya’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian pemilihan. Unsur
pusatnya terletak dalam klausa ‘Wanita merawat kecantikan’, sedangkan unsur
penjumlahannya terletak dalam klausa ‘atau potong rambut biasanya di’. Pertalian
pemilihan dibatasi oleh kata ‘atau’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
pemilihan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.8 Pertalian Waktu
Pertalian waktu adalah hubungan makna yang menyatakan waktu, yaitu waktu
terjadinya, waktu permulaan maupun waktu berakhirnya perbuatan, peristiwa, atau
keadaan yang tersebut pada klausa inti (Ramlan, 2005: 64). Kata penghubung
ditandai dengan kata ketika, tatkala, tengah, sedang, sewaktu, selagi, semasa,
sementara, serta, demi, begitu, selama, dalam, sekejap, setiap kali, tiap kali, sebelum,
setelah, sesudah, sehabis, sejak, semenjak, sedari, hingga, sehingga dan sampai.
Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek pertalian waktu.
(TTS 200) 3. Saat terjadi pelanggaran di area kiper wasit pasti memberi hukuman … E
Jawaban TIM A B E R D I R I
Jawaban TIM B
Jawaban wajar P E N A L T I
Jawaban TTS
B E R D I R I
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘penalti’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘berdiri’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berdiri’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam klausa utama ‘Saat terjadi pelanggaran di area kiper’,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
sedangkan klausa ‘kiper wasit pasti memberi hukuman’ hadir sebagai pelengkap.
Pertalian waktu ini dibatasi oleh kata ‘saat’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 8. Pesepak bola legendaris yang kini berubah profesi jadi pelatih real Madrid, pasti … I
Jawaban TIM A D I G A J I
Jawaban TIM B J I D A N E
Jawaban wajar J I D A N E
Jawaban TTS B I L A N G
Konteks: Pelatih yang mengundurkan diri dan mengubah profesinya pasti bilang ‘pamitan’ dengan pihak manajer dan pemainnya.
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘jidane’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘bilang’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘bilang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam atribut ‘yang kini berubah profesi jadi pelatih real Madrid,
pasti’, sedangkan unsur pusat ‘Pesepak bola legendaris’ hadir sebagai subjek.
Pertalian waktu ini dibatasi oleh kata ‘kini’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 8. Pohon yang ada di malam natal pasti … E
Jawaban TIM A K E L A P A
Jawaban TIM B T E G A N G
Jawaban wajar C E M A R A
Jawaban TTS T E R A N G
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban wajar ‘cemara’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘terang’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘terang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘ya Pohon yang ada di malam natal’, sedangkan
atribut ‘pasti terang’ hadir sebagai pelengkap. Pertalian waktu ini dibatasi oleh kata
‘malam natal’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 5. Yang membagikan hadiah lewat cerobong asap saat natal biasanya … A
Jawaban TIM A M A L E M M A L E M
Jawaban TIM B
Jawaban wajar S A N T A C L L A S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jawaban TTS M A L E M M A L E M
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban wajar ‘santacllas’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘malem-malem’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘malem-malem’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu.
Unsur waktunya terletak dalam pelengkap ‘biasanya malem-malem’, sedangkan
unsur pusat ‘yang membagikan hadiah lewat cerobong asap saat natal’ hadir sebagai
subjek. Pertalian waktu ini dibatasi oleh kata ‘saat natal’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 208) 3. Di Amerika menjelang Natal biasanya turun … A
Jawaban TIM A S A N T A
Jawaban TIM B H A R G A
Jawaban wajar S A L J U
Jawaban TTS H A R G A
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban wajar ‘salju’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘harga’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘harga’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘Di Amerika menjelang Natal’, sedangkan
atribut ‘biasanya turun harga’ hadir sebagai keterangan. Pertalian waktu ini dibatasi
oleh kata ‘menjelang natal’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 206) 3. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan pendidikan studi S2 disebut … M
Jawaban TIM A M A N G A P
Jawaban TIM B M A N T A P
Jawaban wajar M A S T E R
Jawaban TTS
M A N T A N
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘master’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘mantan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘mantan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘Mahasiswa yang sudah menyelesaikan
pendidikan studi S2’, sedangkan atribut ‘disebut mantan’ hadir sebagai pelengkap.
Pertalian waktu ini dibatasi oleh kata ‘sudah menyelesaikan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
(TTS 207) 6. Negara yang dulunya Uni Soviet sekarang jadi … R
Jawaban TIM A R A M A I
Jawaban TIM B R U S A K
Jawaban wajar R U S I A
Jawaban TTS R A M A I
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘rusia’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ramai’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ramai’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘Negara yang dulunya Uni Soviet’, sedangkan
atribut ‘sekarang jadi ramai’ terdapat juga pertalian waktu. Pertalian waktu ini
dibatasi oleh kata ‘dulu’ dan ‘sekarang’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 215) 7. Di saat perayaan 17-an di kampung-kampung pasti banyak … O
Jawaban TIM A B O C A H
Jawaban TIM B C O P E T
Jawaban wajar L O M B A
Jawaban TTS B O C A H
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘lomba’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘bocah’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘bocah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘Di saat perayaan 17-an di kampung-kampung’,
sedangkan atribut ‘pasti banyak bocah’ berfungsi sebagai pelengkap. Pertalian waktu
ini dibatasi oleh kata ‘saat’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 213) 1. Pergantian tahun baru ditandai dengan tanggal … A
Jawaban TIM A B A R U
Jawaban TIM B S A M A
Jawaban wajar B A R U
Jawaban TTS L A G I
Melanjutkan kata ‘tanggal lagi’
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘baru’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘lagi’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘lagi’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian waktu. Unsur
waktunya terletak dalam unsur pusat ‘pergantian tahun baru’, sedangkan atribut
‘ditandai dengan tanggal lagi’ berfungsi sebagai pelengkap. Pertalian waktu ini
dibatasi oleh kata ‘tahun baru’ yang menunjukkan ‘saat tahun baru’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
waktu. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.9 Pertalian Akibat
Pertalian akibat adalah hubungan makna yang menyatakan akibat dari apa
yang dinyatakan pada klausa inti (Ramlan, 2005: 70). Kata penghubung ditandai
dengan kata hingga, sehingga, sampai, dan sampai-sampai. Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan aspek pertalian akibat.
(TTS 208) 7. Buah berwarna orange yang di jus pasti … U
Jawaban TIM A A N C U R
Jawaban TIM B
Jawaban wajar J E R U K
Jawaban TTS
A N C U R
Dalam wacana TTS (208), unsur jawaban wajar ‘jeruk’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ancur’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ancur’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian akibat. Unsur
yang menyatakan sebab terletak dalam unsur pusat ‘Buah berwarna orange yang di
jus’, sedangkan atribut ‘pasti ancur’ hadir sebagai unsur yang menyatakan akibat.
Pertalian akibat ini dibatasi oleh kata ‘yang di jus’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
akibat. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 7. Burung yang biasa dipelihara yang ketika dipancing dia bersuara kur tekukur namanya … E
Jawaban TIM A T E R K U T U K
Jawaban TIM B T E R K U N C I
Jawaban wajar P E R K U K U R
Jawaban TTS B E R K E N A N
Konteks: Burung pasti selalu berkicau. Burung pasti berkenan berkicau
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘perkukur’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘berkenan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berkenan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian akibat. Unsur
yang menyatakan sebab terletak dalam unsur pusat ‘Burung yang biasa dipelihara’,
sedangkan atribut ‘yang ketika dipancing dia bersuara kur tekukur namanya
berkenan’ hadir sebagai unsur yang menyatakan akibat. Pertalian akibat ini dibatasi
oleh kata ‘ketika dipancing’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
akibat. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(TTS 213) 2. Benda yang dinyalakan dan mengeluarkan suara yang sangat keras saat tahun baru pasti … A
Jawaban TIM A M E L E D A K
Jawaban TIM B D I B A K A R
Jawaban wajar P E T A S A N
Jawaban TTS N Y A M P A H
Hancur kecil-kecil jadi nyampah
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘petasan’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nyampah’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘nyampah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian akibat. Unsur
yang menyatakan sebab terletak dalam unsur pusat ‘Benda yang dinyalakan dan
mengeluarkan suara yang sangat keras saat tahun baru’, sedangkan atribut ‘pasti
nyampah’ hadir sebagai unsur yang menyatakan akibat. Jadi, setelah digunakan,
petasan menyebabkan sampah. Pertalian akibat ini dibatasi oleh kata ‘pasti’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
akibat. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.10 Pertalian Cara
Pertalian cara adalah hubungan makna yang klausa bawahannya menyatakan
bagaimana perbuatan yang disebutkan dalam klausa inti itu dilakukan atau bagaimana
peristiwa yang disebutkan dalam klausa inti itu terjadi (Ramlan, 2005: 76). Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
penghubung ditandai dengan kata dengan, tanpa, sambil, seraya, dan sembari.
Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek pertalian cara.
(TTS 203) 7. Hewan yang melindungi diri dengan memutuskan ekornya pasti … A
Jawaban TIM A K E S A L
Jawaban TIM B S U S A H
Jawaban wajar C I C A K
Jawaban TTS R E S A H
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘cicak’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘resah’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘resah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian cara. Unsur yang
menyatakan cara terletak dalam unsur atribut ‘dengan memutuskan ekornya pasti
resah’, sedangkan unsur pusatnya adalah ‘hewan yang melindungi diri’. Pertalian cara
ini dibatasi oleh kata ‘dengan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian cara.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek pertalian
antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 3. Saat persidangan, seorang Jaksa tidak dapat menuntut tersangka tanpa… U
Jawaban TIM A H U K U M
Jawaban TIM B S U A R A
Jawaban wajar B U K T I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Jawaban TTS M U L U T
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘bukti’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘mulut’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘mulut’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian cara. Unsur yang
menyatakan cara terletak dalam unsur atribut ‘seorang Jaksa tidak dapat menuntut
tersangka tanpa mulut’, sedangkan unsur pusatnya adalah ‘saat persidangan’.
Pertalian cara ini dibatasi oleh kata ‘tanpa’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian cara.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek pertalian
antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 209) 5. Hewan yang berpindah tempat dengan cara melompat namanya … A
Jawaban TIM A K A B U R
Jawaban TIM B C A P A I
Jawaban wajar K A T A K
Jawaban TTS C A B U T
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘katak’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘cabut’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cabut’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian cara. Unsur yang
menyatakan cara terletak dalam unsur atribut ‘dengan cara melompat namanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
cabut’, sedangkan unsur pusatnya adalah ‘hewan yang berpindah tempat’. Pertalian
cara ini dibatasi oleh kata ‘dengan’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian cara.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek pertalian
antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 214) 5. Untuk masuk ke Kota Bandung, kita bisa masuk lewat gerbang tol … T
Jawaban TIM A P E R T A M A
Jawaban TIM B G A N T I A N
Jawaban wajar P A S T E U R
Jawaban TTS
G A N T I A N
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘pasteur’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘gantian’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘gantian’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian cara. Unsur
pusatnya adalah ‘untuk masuk ke kota Bandung’, sedangkan unsur atributnya adalah
‘kita bisa masuk masuk lewat gerbang tol secara gantian’ terdapat pertalian yang
menyatakan cara. Pertalian cara ini dibatasi oleh klausa ‘masuk secara gantian’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian cara.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek pertalian
antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
(TTS 211) 1. Memasuki musim penghujan petani membajak sawah dengan … B
Jawaban TIM A S A M B E L
Jawaban TIM B T O M B O L
Jawaban wajar K E R B A U
Jawaban TTS N G E B U T
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘kerbau’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ngebut’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ngebut’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian cara. Unsur
pusatnya adalah ‘memasuki musim penghujan’, sedangkan unsur atributnya adalah
‘petani membajak sawah dengan ngebut’ terdapat pertalian yang menyatakan cara.
Pertalian cara ini dibatasi oleh klausa ‘dengan ngebut/dengan cepat’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian cara.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek pertalian
antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
3.5.3.11 Pertalian Harapan
Pertalian Harapan adalah hubungan makna yang klausa bawahannya
menyatakan sesuatu yang diharapkan, dengan terlaksananya atau dikerjakannya apa
yang tersebut pada klausa inti diharapkan akan terlaksana atau dikerjakan pula yang
tersebut pada klausa bawahan (Ramlan 2005: 73). Kata penghubung ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kata agar, supaya, agar supaya, dan biar. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek pertalian harapan.
(TTS 206) 6. Supaya uang kita jadi bertambah banyak, harus di …
B Jawaban TIM A G A B U N G
Jawaban TIM B
Jawaban wajar T A B U N G
Jawaban TTS G A B U N G
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘tabung’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘gabung’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘gabung’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek pertalian harapan. Unsur
yang menyatakan harapan terletak dalam unsur pusat ‘supaya uang kita jadi
bertambah banyak’, sedangkan unsur atributnya adalah ‘harus di gabung’. Pertalian
harapan ini dibatasi oleh kata ‘supaya’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan pertalian
harapan. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek
pertalian antarklausa dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3.6 Aspek Semantis
Menurut Nelson (via Wijana, 2003a) bahwa permainan bahasa sebagian besar
atau mungkin secara keseluruhan bergantung pada permainan ketaksaan (ambiguity)
yang dikreasikan dan dikombinasikan sedemikian rupa melalui berbagai bentuk
manipulasi linguistik di dalam berbagai tatarannya. Aspek semantis berkaitan dengan
makna atau arti dalam suatu bahasa (Chaer, 2013: 2). Di dalam aspek semantis ada
dua ketaksaan, yaitu ketaksaan leksikal (berupa polisemi dan homonimi) dan
ketaksaan gramatikal. Dalam wacana TTS ditemukan berbagai jenis ketaksaan
gramatikal meliputi, frase amfibologi, idiom, metonimi, hiponimi dan meronimi,
sinonimi, antonimi, eufisme, disfemia, hiperbola, elipsis, metafora, personifikasi,
nama, dan definisi.
3.6.1 Ketaksaan Leksikal
Ketaksaan Leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang
sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata
dalam kehidupan (Chaer, 2013: 60). Ketaksaan leksikal ada dua macam, yaitu
polisemi dan homonimi. Dalam wacana TTS hanya ditemukan polisemi.
3.6.1.1 Polisemi
Secara sederhana, polisemi dapat diartikan sebagai satu kata banyak arti.
Walaupun demikian, hanya terdapat satu makna primer dalam sebuah kata yang
berpolisemi. Makna selain makna primer dalam sebuah kata berpolisemi disebut
makna sekunder. Makna primer dari sebuah kata berpolisemi disebut makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sekunder. Makna primer dari sebuah kata dapat diketahui tanpa melibatkan konteks
pemakaian, sebaliknya diperlukan konteks pemakaian untuk mengetahui makna
sekunder dari sebuah kata (Wijana, 2004: 142). Polisemi adalah bentuk bahasa (frasa,
kata) yang mempunyai kata lebih dari satu. Menurut Chaer (2002: 101) polisemi
lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata maupun frase) yang memiliki
makna lebih dari satu. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
polisemi.
(TTS 205) 5. Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk, pasti … O A
Jawaban TIM A
D I K O M A I N
Jawaban TIM B
T O K O L A M A
Jawaban wajar
Y O K O H A M A
Jawaban TTS
A D A O R A N G
Konteks: Namanya juga penduduk, berarti tidak hanya satu atau dua orang yang mendiami
wilayah tersebut. Jadi, ada orangnya juga, ada hewannya juga. Bahkan jika tinggal satu orang
pun maka tetap ‘ada orang’nya.
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘Yokohama’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘ada orang’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘ada
orang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek polisemi. Jawaban TTS
berupa ‘ada orang’’ dalam wacana TTS memiliki bermacam-macam arti karena kota-
kota di Negara lain juga ada orang, yang memiliki pengetian bahwa mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
rakyat. Bahkan di pedesaan juga ada orang yang rela tinggal disana, yang memiliki
pengertian bahwa ‘hadir’; ‘telah sedia’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan polisemi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
leksikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2 Ketaksaan Gramatikal
Ketaksaan gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat dari adanya
proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi
(Chaer 2013: 60). Ketaksaan gramatikal dalam wacana TTS ada berbagai macam,
yaitu frase amfibologi, idiom, peribahasa, metonimi, hiponimi dan meronimi,
sinonimi, antonimi, eufisme, disfemia, hiperbola, ellipsis, personifikasi, nama dan
definisi.
3.6.2.1 Frase amfibologi
Frase amfibologi, yakni memberikan tafsiran berbeda dengan tafsiran yang
lazim ditemui di dalam pemakaian bahasa (Wijana, 2004: 183). Berikut adalah
contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek frase amfibologi.
(TTS 206) 3. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan pendidikan studi S2 disebut … M
Jawaban TIM A M A N G A P
Jawaban TIM B M A N T A P
Jawaban wajar M A S T E R
Jawaban TTS
M A N T A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Konteks: Karena setelah studi S2 maka semua menjadi mantan. Mantan kampus. Pertanyaan ini bukan menanyakan gelar yang diperoleh setelah lulus S2.
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘master’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘mantan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘mantan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek frase amfibologi.
Jawaban TTS berupa ‘mantan’ dalam wacana TTS memiliki bermacam-macam arti.
Berikut adalah beberapa arti mantan: mantan mahasiswa, mantan kampus, atau
mantan S1
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan frase
amfibologi. Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan
aspek ketaksaan gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.2 Idiom
Idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frasa, maupun kalimat)
yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya
maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut (Chaer, 1990: 76). Pendapat
tersebut didukung oleh Kridalaksana (2007: 107) yang menyatakan bahwa idiom
adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan makna komponen-
komponennya. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek idiom.
(TTS 212) 6. Tunas kelapa adalah lambang … P
Jawaban TIM A P E N E G A K
Jawaban TIM B P O H O N A N
Jawaban wajar P R A M U K A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Jawaban TTS P I L I H A N
Dipilih oleh pendiri pramuka
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘pramuka’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘pilihan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban wajar adalah
‘pramuka’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek idiom. Unsur idiom
terletak pada pertanyaan yang menanyakan ‘tunas kelapa’. Kata ‘tunas kelapa’
memiliki arti sebagai pemuda yang memiliki banyak manfaat bagi sesama.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan idiom. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 7. Tindakan menggelapkan uang Negara disebut … - - - U - - -
Jawaban TIM A D I T U T U P
Jawaban TIM B Q O R U P S I
Jawaban wajar K O R U P S I
Jawaban TTS N U T U P I N
Konteks: Semua uang asli dan resmi adalah memang dikeluarkan oleh Negara, teteapi ini menjadi hak anda ketika anda bekerja dibayar jadi bukan uang Negara, ini uang anda. Penggelapan uang Negara biasanya gimana? Ketahuan karena ketangkap. Sederhannya uang Negara nutupi, kalo ditutupi berarti anda yang ditutupi uang Negara.
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘korupsi’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nutupin’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban wajar adalah
‘korupsi’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek idiom. Unsur idiom
terletak pada pertanyaan yaitu ‘menggelapkan uang’. Kata ‘menggelapkan uang’
memiliki arti korupsi atau menyembunyikan uang.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan idiom. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.3 Metonimi
Menurut Wijana (2004: 202), metonimi didasarkan atas pertalian spasial,
temporal, logical, dan sebagian keseluruhan (part-whole relation). Berikut adalah
contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek metonimi.
(TTS 202) 8. Dalam silsilah kerajaan, raja dan ratu memiliki anak laki-laki pasti jadi … A
Jawaban TIM A A N A K A N A K
Jawaban TIM B K E T A H U A N
Jawaban wajar P A N G E R A N
Jawaban TTS S Y U K U R A N
Konteks Kerajaan dimanapun yang berhak menggantikan takhta adalah anak laki-laki (pangeran). Dari dulu syukuran sudah ada dan pernah dilakukan sejak jaman dahulu.
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘pangeran’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘syukuran’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘syukuran’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek metonimi. Secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
implisit dan logis anak laki-laki dari raja dan ratu pasti adalah pangeran. Pangeran
berhak menerima warisan dari orang tuanya. Dengan kata lain, anak laki-laki itu
menunjuk pada istilah ‘pangeran’ tersebut.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan metonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.4 Hiponimi dan Meronimi
Menurut Wijana (2004: 205) hiponimi merupakan makna beberapa buah kata
di dalam bahasa dapat dicakup oleh sebuah kata. Menurut Keraf (1985: 38), hiponimi
adalah semacam relasi antarkata yang berwujud atas-bawah, atau dalam suatu makna
terkandung sejumlah komponen yang lain. Kata yang berkedudukan sebagai kelas
atas disebut superordinat dan kelas bawah disebut hiponim. Kata yang menyatakan
suatu hal yang utuh atau menyeluruh itu disebut holonim, sedangkan kata yang
menyatakan bagian-bagian atau unsur-unsurnya disebut meronim (Pedoman
Pembentukan Istilah 2006: 44). Hubungan antara holonim dengan meronim disebut
meronimi (Damono dkk, 2011: 48). Meronimi mengandung konsep yang sama
dengan hiponimi. Jika hiponimi menyatakan adanya kata (unsur leksikal) yang
maknanya berada di bawah makna kata lain, meronimi menyatakan adanya kata
(unsur leksikal) yang merupakan bagian dari kata lain (Chaer, 2009: 101).Berikut
adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek hiponimi dan meronimi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
(TTS 202) 6. Selain taksi, ojek dan angkot, orang menggunakan sarana transportasi umum pakai … S
Jawaban TIM A G A S
Jawaban TIM B T A S
Jawaban wajar B U S
Jawaban TTS G A S
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘bus’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘gas’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘gas’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiponimi. Secara implisit dan
logis transportasi umum berhiponim dengan taksi, ojek, angkot, dan bus. Jadi,
transportasi umum berhipernim dengan taksi, ojek, angkot, dan bus.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiponimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 202) 7. Di pulau Sumatera, selain Padang, Medan dan Jambi juga ada… R
Jawaban TIM A R U T E
Jawaban TIM B R A M E
Jawaban wajar R I A U
Jawaban TTS R T R W
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘riau’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘RTRW’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘RTRW’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek meronimi. Secara implisit
dan logis, kota Padang, Medan, Jambi, dan Riau terdapat di pulau Sumatera. Jadi,
kota Padang, Medan, Jambi, dan Riau merupakan bagian dari Sumatra.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan meronimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 8. Selain pancingan dan umpan saat memancing kita juga butuh … A
Jawaban TIM A M A T A
Jawaban TIM B B A W A
Jawaban wajar K A I L
Jawaban TTS B A W A
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘kail’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘bawa’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘bawa’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiponimi. Secara implisit
dan logis, pancingan, umpan, dan kail berhipernim dengan alat pancing. Jadi, alat
pancing terdiri dari pancingan, umpan, dan kail.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiponimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
(TTS 209) 8. Kursi, meja, buffet, lemari, itu disebut … E
Jawaban TIM A C E P E T
Jawaban TIM B T E B E L
Jawaban wajar M E B E L
Jawaban TTS S E S E T
Konteks 1 set.
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘mebel’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘seset’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘seset’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiponimi. Secara implisit
dan logis, kursi, meja, buffet, dan lemari berhipernim dengan mebel. Jadi, mebel
terdiri dari kursi, meja, buffet, dan lemari. Maksud seset dalam wacana tersebut
adalah terdiri dari satu set.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiponimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 211) 8. Kopi dan teh adalah jenis minuman … E
Jawaban TIM A S E G E R
Jawaban TIM B T E M A N
Jawaban wajar S E G A R
Jawaban TTS S E P U H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘segar’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘sepuh’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘sepuh’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiponimi. Secara implisit
dan logis, kursi, meja, buffet, dan lemari berhipernim dengan minuman. Jadi,
minuman terdiri dari teh, kopi, dan susu.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiponimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 214) 3. Saat flu, biasanya orang bersin dan … A
Jawaban TIM A L A P A R
Jawaban TIM B H A C I H
Jawaban wajar B A T U K
Jawaban TTS N A R I K
Orang yang bersin narik nafas dulu, baru bersin
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘batuk’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘narik’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘narik’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek meronimi. Secara implisit
dan logis, orang yang mengalami bersin dan batuk berarti sedang terkena penyakit
flu. Jadi, orang yang bersin dan batuk merupakan bagian dari sakit flu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan meronimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.5 Sinonimi
Menurut Chaer (2009: 297), hubungan semantik yang menyatakan adanya
kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya disebut
sinonim. Soedjito (1989: 1) mendefinisikan sinonim sebagai dua kata atau lebih yang
maknanya sama atau hampir sama (mirip). Sedangkan menurut Verhaar (1978),
sinonimi adalah ungkapan (bisa berupa kata, frasa, atau kalimat) yang maknanya
kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. (Chaer, 2013: 83). Berikut adalah
contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek sinonimi.
(TTS 207) 5. Hewan bertanduk yang tergabung dalam kelompok mamalia namanya… E
Jawaban TIM A K E A J A K
Jawaban TIM B S E P U P U
Jawaban wajar R E P T I L
Jawaban TTS M E M B E R
Konteks: Tergabung dalam sebuah kelompok itu menjadi anggota (member).
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘reptil’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘member’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘member’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek sinonimi. Secara implisit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
hewan yang tergabung dalam kelompok (genre/klasifikasi makluk hidup) pasti
menjadi anggota dari kelompok tersebut. Pada wacana tersebut badak masuk dalam
kelompok reptil dan otomatis terdaftar sebagai anggota dari reptile.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan sinonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 215) 6. Bulan yang terlihat penuh disebut juga … U
Jawaban TIM A B U D A R A N
Jawaban TIM B B U L A T A N
Jawaban wajar P U R N A M A
Jawaban TTS F U L L J O B
Bulan yang dimaksud adalah bulan pada kalender. Kalender penuh sama dengan full job
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘purnama’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘fulljob’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘fulljob’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek sinonimi. Secara implisit
bulan yang terlihat penuh memiliki arti yang sama dengan bulan purnama. Menurut
KBBI, bulan purnama adalah ‘keadaan bulan pada saat berada di arah yang
bertentangan dengan matahari (tanggal 14 dan 15) sehingga bagian yang kena sinar
dapat terlihat sepenuhnya’; ‘bulan penuh’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan sinonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 213) 6. Tahun baru dalam bahasa Inggris namanya … A
Jawaban TIM A A P A S R A H
Jawaban TIM B B E R U B A H
Jawaban wajar N E W Y E A R
Jawaban TTS
B E R U B A H
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘new year’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘berubah’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berubah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek sinonimi. Secara implisit
tahun baru dalam bahasa Inggris memiliki arti yang sama dengan arti new year. Jadi,
tahun baru (bhs Indonesia) dan new year (bhs Inggris) adalah sebuah ungkapan yang
sama, hanya berbeda bahasa.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan sinonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 212) 6. Ayam yang biasa diadu… O
Jawaban TIM A L O Y O
Jawaban TIM B B O D O
Jawaban wajar J A G O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Jawaban TTS C O W O
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘jago’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘cowo’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cowo’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek sinonimi. Secara implisit
ayam yang biasa dijadikan ajang sabung ayam adalah ayam jago. Ayam jago adalah
ayam jantan. Jadi, ayam yang biasa diadu yaitu ayam jago sama maknanya dengan
ayam cowok.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan sinonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.6 Antonimi
Menurut Alwi (2002: 58) antonimi adalah oposisi makna dalam pasangan
leksikal yang dapat dijenjangkan. Sedangkan menurut Verhaar (1978), antonimi
adalah ungkapan (biasa berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau
kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain (Chaer, 2013:
83). Makna antonimi bisa dikatakan sebuah oposisi makna dari dua ungkapan yang
berbeda secara bentuk (Verhaar dalam Chaer, 2009: 89). Berikut adalah contoh
wacana TTS yang memanfaatkan aspek antonimi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
(TTS 204) 6. Oleh-oleh yang dibawa orang saat pulang naik Haji pasti… U
Jawaban TIM A N U T U P
Jawaban TIM B S U K U R
Jawaban wajar K U R M A
Jawaban TTS T U R U N
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘kurma’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘turun’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘turun’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek antonimi. Secara implisit
kata pulang naik haji, pasti turun dari pesawat. Kata turun berantonim dengan kata
naik.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan antonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 6. Negara yang dulunya Uni Soviet sekarang jadi … R
Jawaban TIM A R A M A I
Jawaban TIM B R U S A K
Jawaban wajar R U S I A
Jawaban TTS R A M A I
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘rusia’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ramai’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ramai’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek antonimi. Secara implisit
kata dulunya pasti Uni Soviet, sekarang jadi ramai/rusia merupakan kata yang
berantonim. Kata dulu berantonim dengan kata sekarang.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan antonimi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.7 Eufisme
Eufisme adalah perubahan makna dari sebuah pernyataan atau ungkapan yang
kasar atau tidak sopan menjadi lebih halus. Sebuah kata yang bentuknya tetap, namun
hanya konsep makna mengenai kata atau bentuk itu yang beubah. Kata atau bentuk-
bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan daripada
yang digantikan (Chaer, 2013: 143). Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek eufisme.
(TTS 204) 7. Tindakan menggelapkan uang Negara disebut … U
Jawaban TIM A D I T U T U P
Jawaban TIM B Q O R U P S I
Jawaban wajar K O R U P S I
Jawaban TTS N U T U P I N
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘korupsi’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nutupin’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘nutupin’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek eufisme. Secara implisit
nutupin merupakan kata yang sudah diperhalus maknanya daripada kata korupsi.
Dalam konteks tersebut, nutupin dan korupsi memiliki makna yang sama ‘mengambil
uang negara’ namun berbeda rasa dalam pemakaian.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan eufisme. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 206) 2. Istilah untuk pesawat yang ditunda penerbangannya disebut … L
Jawaban TIM A M O L O R
Jawaban TIM B L A L A I
Jawaban wajar D E L A Y
Jawaban TTS B E L U M
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘delay’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘belum’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘belum’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek eufisme. Secara implisit
belum merupakan kata yang sudah diperhalus maknanya daripada kata delay. Dalam
konteks tersebut, belum dan delay memiliki makna yang sama ‘belum dapat terbang’
namun berbeda rasa dalam pemakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan eufisme. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 215) 5. Murid yang melihat jawaban orang lain di saat ulangan pasti… N
Jawaban TIM A N Y U N D U L
Jawaban TIM B N G I N T I P
Jawaban wajar N Y O N T E K
Jawaban TTS N Y A M A I N
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘nyontek’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nyamain’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘nyamain’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek eufisme. Secara implisit
nyamain merupakan kata yang sudah diperhalus maknanya daripada kata nyontek.
Menurut KBBI mencontek adalah ‘mengutip (tulisan dan sebagainya) sebagaimana
aslinya’; ‘menjiplak’. Dalam konteks tersebut, menyontek merupakan kegiatan yang
negatif dan berasa kasar. Kata ‘nyamain’ jawaban dianggap lebih halus daripada kata
menyontek, karena menyontek adalah kegiatan yang merugikan, sedangkan nyamain
adalah kegiatan yang saling menguntungkan. Nyontek dan nyamain memiliki makna
yang sama ‘melihat jawaban teman saat ulangan’ namun berbeda rasa dalam
pemakaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan eufisme. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.8 Disfemia
Disfemia adalah perubahan makna dari sebuah pernyataan atau ungkapan
yang halus atau sopan menjadi lebih kasar. Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek disfemia.
(TTS 202) 5. Bunga yang tumbuh dan selalu hidup di atas air namanya … E
Jawaban TIM A B E R D A U N
Jawaban TIM B B E R A G A M
Jawaban wajar T E R A T A I
Jawaban TTS K E R A S A N
Dalam wacana TTS (206), unsur jawaban wajar ‘teratai’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kerasan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kerasan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek disfemia. Secara implisit
kerasan merupakan kata yang kasar maknanya daripada kata terbiasa. Dalam konteks
tersebut, kerasan dan terbiasa memiliki makna yang sama namun berbeda rasa.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan disfemia. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
(TTS 209) 6. Hewan yang “Nyawanya 9” … U
Jawaban TIM A K U R A N G
Jawaban TIM B T U M B E N
Jawaban wajar K U C I N G
Jawaban TTS B U S Y E T
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘kucing’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘busyet’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘busyet’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek disfemia. Secara implisit
busyet merupakan kata yang kasar maknanya daripada kata luarbiasa. Busyet
merupakan ungkapan kaget atau terkejut. Dalam konteks tersebut, busyet
dikategorikan sebagai kata yang maknanya kasar..
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan disfemia. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 211) 6. Yang tidak boleh lewat saat car free day … O
Jawaban TIM A M O L O R
Jawaban TIM B C O P E T
Jawaban wajar M O B I L
Jawaban TTS C O P E T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘mobil’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘copet’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘copet’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek disfemia. Secara implisit
copet merupakan kata yang maknanya kasar. Dalam KBBI copet adalah orang yang
mencuri (sesuatu yang sedang dipakai, uang dalam saku, barang yang diajajakan, dsb)
dengan ringkas dan cepat. Dalam konteks tersebut, kata ‘copet’ dikategorikan sebagai
kata yang maknanya kasar daripada kata ‘mobil’.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan disfemia. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.9 Hiperbola
Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang
berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu hal (Keraf, 1984: 135). Berikut adalah
contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek hiperbola.
(TTS 201) 1. Rumah Spongebob pasti … A
Jawaban TIM A B A S A H
Jawaban TIM B R U M A H
Jawaban wajar N A N A S
Jawaban TTS L U N A S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘nanas’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘lunas’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘lunas’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiperbola. Secara implisit,
rumah spongebob dalam film kartun tersebut sesungguhnya adalah buah nanas yang
jatuh dari permukaan air bukan karena spongebob membeli rumah nanas. Jadi, rumah
spongebob pasti lunas adalah sesuatu yang melebih-lebihkan.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiperbola. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 3. Kita biasa mengambil air di … U
Jawaban TIM A T U R U N
Jawaban TIM B T U A N G
Jawaban wajar S U M U R
Jawaban TTS D U N I A
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘sumur’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘dunia’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘dunias’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiperbola. Secara implisit,
rumah spongebob dalam film kartun tersebut sesungguhnya adalah buah nanas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
jatuh dari permukaan air bukan karena spongebob membeli rumah nanas. Jadi, rumah
spongebob pasti lunas adalah sesuatu yang melebih-lebihkan.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiperbola. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 4. Sejenis unggas yang dijadikan menu thanksgiving pasti … K
Jawaban TIM A K E B U K A
Jawaban TIM B K E C E W A
Jawaban wajar K A L K U N
Jawaban TTS K U A T I R
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘kalkun’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kuatir’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kuatir’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek hiperbola. Seekor unggas
adalah hewan bukan manusia. Unggas tidak memiliki rasa khawatir akan dirinya.
Unggas tidak mempunyai naluri untuk merasakan. Jikalau unggas mempunyai rasa
kuatir itu merupakan hal yang dilebih-lebihkan.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan hiperbola. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
(TTS 201) 7. Burung yang biasa dipelihara yang ketika dipancing dia bersuara kur tekukur namanya … E
Jawaban TIM A T E R K U T U K
Jawaban TIM B T E R K U N C I
Jawaban wajar P E R K U T U T
Jawaban TTS B E R K E N A N
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘perkukur’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘berkenan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘berkenan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Dalam
KBBI berkenan berarti merasa senang (suka, sudi, setuju). Burung perkukur yang
ketika dipancing dia bersuara kur-kur-kur adalah berkenan, merupakan suatu hal yang
melebih-lebihkan, karena ketika ada respon dari pemiliknya, maka burung perkukur
akan berkicau sebagai tanda bahwa orang tersebut adalah pemiliki burung perkukur.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.10 Elipsis
Elipsis adalah suatu gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat
yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh mitra tutur sehingga
struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku (Keraf, 1984: 132).
Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek elipsis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
(TTS 207) 5. Hewan bertanduk yang tergabung dalam kelompok mamalia namanya… E
Jawaban TIM A K E A J A K
Jawaban TIM B S E P U P U
Jawaban wajar R E P T I L
Jawaban TTS M E M B E R
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘reptil’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘member’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘member’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elipsis. Pada wacana
TTS yang dimaksudkan adalah hewan bertanduk yang tergabung dalam mamalia
adalah sebagai anggota dalam bahasa Inggris disebut member. Pernyataan ‘member’
seolah-olah memberikan ketidakterdugaan, karena unsur pertanyaan bersinonim
dengan jawaban TTS.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elipsis. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 212) 8. Kalau ada barang yang rusak, bisa diperbaiki atau diganti secara gratis, kalau masih ada … N
Jawaban TIM A T O K O N Y A
Jawaban TIM B D A T A N Y A
Jawaban wajar G A R A N S I
Jawaban TTS T O K O N Y A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘garansi’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘tokonya’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘tokonya’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek elipsis. Pada wacana
TTS yang dimaksudkan adalah ada barang rusak, bisa diperbaiki atau diganti secara
gratis, kalau masih ada took yang menjual barang tersebut. Pernyataan ‘tokonya’
seolah-olah memberikan ketidakterdugaan, karena unsur pertanyaan ‘kalau masih ada
tokonya’ berfungsi sebagai atribut jika dilanutkan dengan jawaban TTS.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elipsis. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.11 Metafora
Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara
langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat (Keraf 1984: 139). Metafora merupakan
perubahan makna karena persamaan sifat antara dua objek (Ibid., hlm. 98). Bekher
(dikutip Pradopo, 2005: 66) mengatakan metafora itu melihat sesuatu dengan
perantaraan benda yang lain. Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan
aspek metafora.
(TTS 211) 1. Memasuki musim penghujan petani membajak sawah dengan … B
Jawaban TIM A Jawaban TIM B Jawaban wajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
S A M B E L
T O M B O L
K E R B A U
Jawaban TTS N G E B U T
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘kerbau’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘ngebut’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘ngebut’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek metafora. Pada wacana
TTS frasa ‘membajak sawah’ dimetaforakan sebagai mengelola/menggemburkan
tanah di persawahan. Kata ‘membajak’ juga bisa dimetaforakan dengan membajak
kaset, membajak lagu, membajak music, dll.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan elipsis. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.12 Personifikasi
Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan
benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa atau makhluk selain
manusia seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan (Keraf 1984: 140). Sifat
kemanusiaan tersebut meliputi berbuat, berpikir, merasa, dan sebagainya (Pradopo,
2005: 75). Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
personifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
(TTS 203) 3. Hewan ternak yang menghasilkan benang wol, namanya … B
Jawaban TIM A B E R C U K U R
Jawaban TIM B B E R T E M A N
Jawaban wajar B I R I B I R I
Jawaban TTS B A I K H A T I
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘biri-biri’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘baik hati’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘baik
hati’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Biri-biri sebagai
hewan peliharaan yang bulunya dapat diambil, merupakan hewan bukan manusia.
Kata majemuk ‘baik hati’ hanya digunakan pada manusia yang memiliki hati yang
baik. Biri-biri sebagai hewan tidak tahu apa itu arti baik hati.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 203) 7. Hewan yang melindungi diri dengan memutuskan ekornya pasti … A
Jawaban TIM A K E S A L
Jawaban TIM B S U S A H
Jawaban wajar C I C A K
Jawaban TTS R E S A H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Dalam wacana TTS (203), unsur jawaban wajar ‘cicak’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘resah’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘resah’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Biri-biri
sebagai hewan peliharaan yang bulunya dapat diambil, merupakan hewan bukan
manusia. Kata majemuk ‘baik hati’ hanya digunakan pada manusia yang memiliki
hati yang baik. Biri-biri sebagai hewan tidak tahu apa itu arti baik hati.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 207) 4. Sejenis unggas yang dijadikan menu thanksgiving pasti … K
Jawaban TIM A K E B U K A
Jawaban TIM B K E C E W A
Jawaban wajar K A L K U N
Jawaban TTS K U A T I R
Dalam wacana TTS (207), unsur jawaban wajar ‘kalkun’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kuatir’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kuatir’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Kalkun
sebagai hewan jenis unggas yang dagingnya dapat diambil, merupakan hewan bukan
manusia. Kata ‘kuatir’ bentuk tidak baku dari ‘khawatir’ dalam KBBI berarti takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
(gelisah, cemas) terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Rasa khawatir
hanya dimiliki oleh manusia. Biri-biri sebagai hewan tidak tahu apa itu arti khawatir.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 200) 7. Hewan yang dijadikan umpan untuk memancing ikan … C
Jawaban TIM A K A C I A N
Jawaban TIM B D I C A R I
Jawaban wajar C A C I N G
Jawaban TTS K E C E W A
Dalam wacana TTS (200), unsur jawaban wajar ‘cacing’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kecewa’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kecewa’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Cacing
merupakan salah satu hewan yang digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan.
Kata ‘kecewa’ dalam KBBI berarti ‘kecil hati, tidak puas (karena tidak terkabul
keinginannya, harapannya, dan sebagainya)’; ‘tidak senang’. Cacing tidak mungkin
merasa kecewa karena ia digunakan sebagai umpan. Hal tersebut terlalu melebih-
lebihkan seolah-olah cacing mempunyai hati untuk merasa layaknya manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 213) 7. Hewan yang diambil gadingnya pasti … A
Jawaban TIM A M A H A L
Jawaban TIM B T E P A R
Jawaban wajar G A J A H
Jawaban TTS T E P A R
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘gajah’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘tepar’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘tepar’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Gading Gajah
sering dimanfaatkan sebagai hiasan rumah. Tentunya jika Gajah diambil gadingnya,
maka dia pasti kesakitan. Dalam KBBI, tepar masuk dalam ragam bahasa gaul yang
berarti sakit. Gajah yang tepar merupakan salah satu kejanggalan, seolah-olah gajah
adalah hewan gaul. Istilah yang lebih tepat adalah sakit, hanya manusia saja yang bisa
merasakan tepar.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
(TTS 211) 3. Hewan yang jalannya lambat … E
Jawaban TIM A K E S E L E O
Jawaban TIM B
Jawaban wajar K E L I N C I
Jawaban TTS
K E S E L E O
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘kelinci’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘keseleo’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘keseleo’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Dalam
KBBi keseleo adalah terpelecok; terkilir; salah urat. Jika kelinci berjalan lambat itu
karena kelinci jalannya dengan meloncat, bukan karena keseleo. Adalah suatu
keanehan, ketika kelinci keseleo seolah-olah mengalami terpelecok atau terkilir
seperti manusia.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 201) 4. Serangga buas yang agresif, pemarah, dan suka menyengat dengan ekornya yang beracun … K A
Jawaban TIM A K E N A MU S U H N Y A
Jawaban TIM B K U R A N G P E N D E K
Jawaban wajar K A L A J E N G K I N G
Jawaban TTS K U R A N G P I K N I K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Dalam wacana TTS (201), unsur jawaban wajar ‘kalajengking’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘kurang piknik’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kurang piknik’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi.
Kalajengking memang hewan buas yang suka menyengat, pemarah dan agresif,
bukan berarti dia kurang piknik. Kata ‘kurang piknik’ menandakan bahwa
Kalajengking seolah-olah seperti manusia yang dapat cepat marah karena kurang
piknik.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 212) 7. Bunga yang diberikan saat valentine … A
Jawaban TIM A M E R A H
Jawaban TIM B B A Y A R
Jawaban wajar M A W A R
Jawaban TTS J I N A K
Dalam wacana TTS (212), unsur jawaban wajar ‘mawar’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘jinak’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘jinak’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek personifikasi. Bunga mawar
adalah bunga cinta. Kata ‘bunga yang diberikan saat valentine yaitu mawar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
jinak’ merupakan kata yang mejukkan seolah-olah bunga seperi binatang yang
mempunyai sifat jinak dan galak.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan personifikasi.
Hal itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.13 Nama
Menurut Wijana (2004: 222) semua kata pada umumnya termasuk kata-kata
nonferensial, seperti dan, tetapi, lalu, dan sebagainya memiliki makna (sense).
Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek nama.
(TTS 201) 1. Rumah Spongebob pasti … A
Jawaban TIM A B A S A H
Jawaban TIM B R U M A H
Jawaban wajar N A N A S
Jawaban TTS L U N A S
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘nanas’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘keseleo’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘lunas’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek nama. Pemanfaatan aspek
nama dapat diketahui dari pertanyaan yang mengandung frasa ‘rumah Spongebob’.
Spongebob adalah salah satu kartun yang berbentuk kotak berwarna kuning dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
digambarkan seperti spons. Spongebob Squarepants adalah sebuah serial animasi
yang paling popular di Nickelodeon (Wikipedia).
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan nama. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 205) 5. Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk, pasti … O A
Jawaban TIM A D I K O M A I N
Jawaban TIM B T O K O L A M A
Jawaban wajar Y O K O H A M A
Jawaban TTS A D A O R A N G
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘Yokohama’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘ada orang’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘ada
orang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek nama. Pemanfaatan aspek
nama dapat diketahui dari pertanyaan yang mengandung klausa ‘kota terbesar kedua
di Jepang’. Jepang adalah salah satu Negara kepulauan di Asia Timur (wikipedia).
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan nama. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
(TTS 209) 3. Kartun animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant dan selalu dapat nilai nol saat ujian, itu namanya … O
Jawaban TIM A K O R B A N
Jawaban TIM B M O D Y A R
Jawaban wajar N O B I T A
Jawaban TTS C O B A A N
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘Nobita’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘cobaan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cobaan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek nama. Pemanfaatan aspek
nama dapat diketahui dari pertanyaan yang mengandung klausa ‘Kartun animasi
Jepang yang selalu sial diganggu Giant’. Giant adalah tokoh dalam film kartun
Doraemon yang berteman dengan Nobita, dikenal karena sering melakukan bullying
terhadap Nobita.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan nama. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 1. Senjata khas Madura … I
Jawaban TIM A T A J E M I N
Jawaban TIM B L U A N C I P
Jawaban wajar C E L U R I T
Jawaban TTS
D I B I K I N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘Nobita’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘celurit’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘dibikin’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek nama. Pemanfaatan aspek
nama dapat diketahui dari pertanyaan ‘Senjata khas Madura’. Madura adalah nama
pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur yang dihubungkan dengan
jembatan Suramadu.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan nama. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 215) 4. Di Indonesia, orang balapan di sirkuit …
U
Jawaban TIM A
S E N T U L
Jawaban TIM B
K U M P U L
Jawaban wajar
S E N T U L
Jawaban TTS
K U M P U L
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘Sentul’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘kumpul’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘kumpul’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek nama. Pemanfaatan
aspek nama dapat diketahui dari pertanyaan ‘di Indonesia’. Indonesia adalah Negara
kepulauan yang berada di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan beribu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
kota di Jakarta. Sentul adalah sebuah kawasan di ‘kota pegunungan’ seluas 3000
hektare yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan nama. Hal itu
diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.6.2.14 Definisi
Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengungkapkan dengan kata-kata akan suatu benda, konsep, proses, aktivitas,
peristiwa, dan sebagainya (Chaer, 2013: 53). Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek definisi.
(TTS 215) 3. Benda langit yang menyinari bumi … A
Jawaban TIM A M A S I H A D A
Jawaban TIM B M A S I S A M A
Jawaban wajar M A T A H A R I
Jawaban TTS
D A R I D U L U
Dalam wacana TTS (215), unsur jawaban wajar ‘Matahari’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘dari dulu’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘dari
dulu’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek definisi. Pemanfaatan aspek
definisi dapat diketahui dari definisi matahari. Matahari adalah ‘benda langit’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
merupakan kelas atau ciri umum, sedangkan ‘yang menyinari bumi’ merupakan ciri
khusus.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan definisi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 209) 3. Kartun animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant dan selalu dapat nilai nol saat ujian, itu namanya …
Jawaban TIM A K O R B A N
Jawaban TIM B M O D Y A R
Jawaban wajar N O B I T A
Jawaban TTS C O B A A N
Dalam wacana TTS (209), unsur jawaban wajar ‘nobita’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘cobaan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘cobaan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek definisi. Pemanfaatan
aspek definisi dapat diketahui dari definisi dari Nobita. Nobita adalah ‘kartun animasi
Jepang’ merupakan kelas atau ciri umum, sedangkan ‘yang selalu sial diganggu Giant
dan selalu dapat nilai nol saat ujian’ merupakan ciri khusus.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan definisi. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3.7 Aspek Wacana
Menurut Kamus Linguistik, wacana merupakan satuan gramatikal tertinggi atau
terbesar. (Kridalaksana, 2008:231). Wacana komunikasi yang bonafid terbentuk atau
tersusun dari proposisi-proposisi yang nalar. Dalam hal ini ada keterkaitan yang
bersifat logis antara pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain. Dalam
wacana humor sering terjadi hal yang sebaliknya. Pernyataan yang satu sering
disimpulkan atau dianalogikan dengan pernyataan yang lain di luar kerangka berpikir
yang dapat diterima oleh akal (Wijana, 2004: 255). Ada empat cara yang ditempuh
wacana teka-teki sulit dalam memanfaatkan hubungan antarproposisi ini, yaitu
entailmen, silogisme dan implikatur.
3.7.1 Entailment
Entailmen merupakan pertalian makna. Entailmen adalah tuturan yang
dihasilkan karena konsekuensi mutlak atas tuturan sebelumnya. Sehubungan dengan
ini pernyataan pertama membawa konsekuensi mutlak bagi pernyataan yang kedua
(Wijana, 2004: 261). Berikut adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek
entailment.
(TTS 205) 5. Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk, pasti … O A
Jawaban TIM A D I K O M A I N
Jawaban TIM B T O K O L A M A
Jawaban wajar Y O K O H A M A
Jawaban TTS A D A O R A N G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Konteks: Namanya juga penduduk, berarti tidak hanya satu atau dua orang yang mendiami wilayah tersebut. Jadi, ada orangnya juga, ada hewannya juga. Bahkan jika tinggal satu orang pun maka tetap ‘ada orang’nya.
Dalam wacana TTS (205), unsur jawaban wajar ‘yokohama’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘ada orang’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah ‘ada
orang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek entailment. Secara implisit
Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk berarti ada orang dalam
kota terbesar tersebut. Berikut adalah tanda dari entailment tersebut,
Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk.
||- Ada orang
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan entailment. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 214) 6. Orang yang memainkan wayang golek pasti… A N G
Jawaban TIM A D A T A N G
Jawaban TIM B M E G A N G
Jawaban wajar D A L A N G
Jawaban TTS M E G A N G
Pegang pakai tangan juga bisa, senang juga bisa
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘dalang’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘megang’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘megang’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek entailment. Secara
implisit Orang yang memainkan wayang golek pasti berarti memegang gagang
wayang golek tersebut. Berikut adalah tanda dari entailment tersebut,
Orang yang memainkan wayang golek pasti.
||- Megang wayang
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan entailment. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 214) 8. Di Bandung, pria biasanya dipanggil… A
Jawaban TIM A N A O N
Jawaban TIM B S A H A
Jawaban wajar K A N G
Jawaban TTS N A O N
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘kang’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘naon’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘naon’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek entailment. Secara implisit
Di Bandung, pria biasanya dipanggil berarti kang (Ind: mas, kak). Pria yang dipanggil
kang tadi pasti akan menyahut ‘naon’ (Ind: ada apa?). Berikut adalah tanda dari
entailment tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Di Bandung, pria biasanya dipanggil.
||- Naon (ada apa?)
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan entailment. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.7.2 Silogisme
Menurut Sumaryono (1999: 90), silogisme dapat didefinisikan sebagai sebuah
argumentasi yang sebuah proposisinya disimpulkan dari dua proposisi lainnya yang
sudah diketahui dan memuat gagasan-gagasan yang sudah diketahui pula. Berikut
adalah contoh wacana TTS yang memanfaatkan aspek silogisme.
(TTS 202) 1. Beras yang dikukus, diberi pandan dan santan yang warnanya ada yang hitam dan putih itu namanya … N
Jawaban TIM A J A J A N
Jawaban TIM B T E L A N
Jawaban wajar K E T A N
Jawaban TTS B I K I N
Konteks: Jadi sejenis beras yang dikukus, diberi pandan, diberi santan. Itu namanya bikin.
Dalam wacana TTS (202), unsur jawaban wajar ‘ketan’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘bikin’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘bikin’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek silogisme. Secara implisit
Beras yang dikukus, diberi pandan dan santan yang warnanya ada yang hitam dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
putih itu namanya ketan. Dalam pembuatan ketan, perlu adanya proses pembuatan
ketan yang kemudian dibelokkan menjadi bikin. Berikut adalah tanda dari silogisme
tersebut,
Premis mayor: Beras yang dikukus, diberi pandan dan santan yang warnanya
ada yang hitam dan putih itu namanya
Premis minor: Ketan
Kesimpulan: Semua makanan yang dikukus dibikin terlebih dahulu.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan silogisme. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 204) 1. Senjata khas Madura … I
Jawaban TIM A T A J E M I N
Jawaban TIM B L U A N C I P
Jawaban wajar C E L U R I T
Jawaban TTS
D I B I K I N Konteks: Namanya dibikin itu sudah jadi, kalau namanya senjata sudah jadi itu sudah tajam.
Dalam wacana TTS (204), unsur jawaban wajar ‘celurit’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘dibikin’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘dibikin’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek silogisme. Secara implisit
senjata tradisional khas Madura adalah celurit. Dalam pembuatan celurit, perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
adanya proses pembuatan celurit yang kemudian dibelokkan menjadi dibikin. Berikut
adalah tanda dari silogisme tersebut,
Premis mayor: Senjata khas Madura
Premis minor: Celurit
Kesimpulan: Semua senjata khas Madura dibikin terlebih dahulu di tukang.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan silogisme. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
3.7.3 Implikatur
Hubungan antara makna tuturan dengan sesuatu yang diimplikasikannya
disebut implikatur (Wijana 2004: 260). Berikut adalah contoh wacana TTS yang
memanfaatkan aspek implikatur.
(TTS 214) 1. Makanan khas Bandung yang terdiri dari bakso, tahu goreng yang sekarang banyak dijumpai di Jakarta dan banyak kota lainnya namanya … R
Jawaban TIM A K U L I N E R
Jawaban TIM B B E R B A U R
Jawaban wajar B A T A G O R
Jawaban TTS B E R E D A R
Harusnya popular juga bisa sih
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘batagor’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘beredar’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘beredar’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek implikatur. Secara
implisit makanan khas Bandung yang terdiri dari bakso, tahu goreng yang sekarang
banyak dijumpai di Jakarta dan banyak kota lainnya namanya batagot. Dalam
penjualannya, batagor dapat dijumpai di Jakarta dan banyak kota lainnya yang sama
artinya dengan beredar dimana-mana, yang kemudian jawabannya dibelokkan
menjadi beredar. Berikut adalah tanda dari implikatur tersebut,
Pertanyaan : Makanan khas Bandung yang terdiri dari bakso, tahu goreng,
yang sekarang banyak dijumpai di Jakarta dan banyak kota
lainnya namanya…
Jawaban wajar : Batagor
Jawaban TTS : Beredar
+> : Berarti batagor sudah beredar di Jakarta dan banyak kota
lainnya.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan implikatur. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 214) 5. Jembatan yang terkenal di kota Bandung … A
Jawaban TIM A B A L A B A L A
Jawaban TIM B P A S T I A D A
Jawaban wajar P A S U P A T I
Jawaban TTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
M A S I H A D A
Dalam wacana TTS (214), unsur jawaban wajar ‘pasupati’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘masih ada’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘masih ada’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek implikatur. Secara
implisit Jembatan yang terkenal di kota Bandung adalah pasupati. Dalam faktanya,
jembatan Pasupati masih ada di Bandung hingga sekarang, yang kemudian
jawabannya dibelokkan menjadi masih ada di Bandung. Berikut adalah tanda dari
implikatur tersebut,
Pertanyaan : Jembatan yang terkenal di kota Bandung …
Jawaban wajar : Pasupati
Jawaban TTS : Masih ada
+> : Berarti jembatan Pasupati masih ada di Bandung dan
bangunanya masih kokoh berdiri.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan implikatur. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 213) 5. Yang ditiup saat perayaan tahun baru pasti … E
Jawaban TIM A P E E E E E E T
Jawaban TIM B B E R S U A R A
Jawaban wajar T E R O M P E T
Jawaban TTS M E N E M P E L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Terompet pasti menempel di mulut, apabila mau dimainkan
Dalam wacana TTS (213), unsur jawaban wajar ‘terompet’ dibelokkan
menjadi jawaban TTS ‘menempel’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘menempel’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek implikatur. Secara
implisit Yang ditiup saat perayaan tahun baru pasti terompet tahun baru. Dalam
pemakaiannya, terompet dibunyikan dengan cara ditiup menggunakan mulut.
Kemudian jawabannya dibelokkan menjadi menempel, dalam artian menempel pada
mulut untuk ditiup. Berikut adalah tanda dari implikatur tersebut,
Pertanyaan : Yang ditiup saat perayaan tahun baru pasti …
Jawaban wajar : Terompet
Jawaban TTS : Menempel
+> : Berarti cara meniup terompet adalah dengan menempelken
terompet ke mulut lalu ditiupkan nafas.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan implikatur. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
(TTS 211) 8. Serangga yang makan kayu pasti … A
Jawaban TIM A L A P A R
Jawaban TIM B L A H A P
Jawaban wajar R A Y A P
Jawaban TTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
N E L A N
Dalam wacana TTS (211), unsur jawaban wajar ‘rayap’ dibelokkan menjadi
jawaban TTS ‘nelan’.
Untuk memberikan sebuah ketidakterdugaan, maka jawaban TTS adalah
‘nelan’. Dalam hal ini, wacana TTS memanfaatkan aspek implikatur. Secara implisit
Serangga yang makan kayu pasti rayap. Dalam proses memakannya, rayap mencerna
kayu tersebut dengan menelan makanannya dengan menggunakan mulutnya.
Kemudian jawabannya dibelokkan menjadi nelan, dalam artian menempel pada mulut
untuk ditiup. Berikut adalah tanda dari implikatur tersebut,
Pertanyaan : Serangga yang makan kayu pasti …
Jawaban wajar : Rayap
Jawaban TTS : Nelan
+> : Berarti rayap memakan kayu dengan menelan makanannya
melalui mulutnya.
Dari tuturan tersebut, wacana TTS menggunakan pemanfaatan implikatur. Hal
itu diciptakan agar memiliki kesan humor dengan memanfaatkan aspek ketaksaan
gramatikal dalam wacana teka-teki sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini membahas mengenai (i) struktur wacana teka-teki sulit
dalam waktu Indonesia Bercanda edisi 200-215 dan (ii) aspek kebahasaan infografik
dalam wacana teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda edisi 200-215. Kedua
permasalahan tersebut telah dibahas dalam bab II dan bab III.
Melalui pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa wacana teka-teki sulit
dalam waktu Indonesia Bercanda dapat dikaji dengan 2 struktur. Pertama, wacana
teka-teki sulit dikaji melalui adanya unsur pertanyaan dan unsur jawaban. Dalam
unsur jawaban terdapat 2 jenis, yaitu unsur jawaban wajar dan unsur jawaban TTS.
Jawaban wajar dalam wacana teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda
berfungsi sebagai pengecoh dalam pembentukan jawaban TTS. Selain itu, wacana
teka-teki sulit dapat dikaji melalui teori penciptaan humor, yaitu unsur set up dan
unsur punchline.
Dalam wacana teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda terdapat aspek-
aspek kebahasaan yang dapat diamati melalui sudut pandang (i) ortografi, (ii)
fonologis, (iii) morfologis, (iv) sintaktis, (v) semantis, dan (vi) wacana. Aspek
oftografi yang diteliti dalam wacana teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda
berupa tanda koma (,), dan permainan fisik. Aspek fonologis, yang diteliti dalam
wacana teka-teki sulit dalam waktu Indonesia Bercanda berupa substitusi bunyi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pelesapan bunyi. Aspek morfologis, yang diteliti dalam wacana teka-teki sulit dalam
waktu Indonesia Bercanda berupa, pengulangan, pemendekan, pengimbuhan dan
pemajemukan. Aspek sintaktis, yang diteliti dalam wacana teka-teki sulit dalam
waktu Indonesia Bercanda berupa frasa endosentrik koordinatif, frasa endosentrik
atributif, frasa endosentrik apositif dan frasa eksosentrik, pertalian elemen
intraklausa, yaitu elemen pembatas pengalam, dan pertalian antarklausa yang meliputi
berbagai jenis-jenis pertalian. Aspek semantis dalam wacana TTS meliputi ketaksaan
leksikal dan ketaksaan gramatikal. Ketaksaan leksikal meliputi polisemi dan
homonimi. Ketaksaan gramatikal meliputi frase amfibologi, idiom, metonimi,
hiponimi dan meronimi, sinonimi, antonimi, eufisme, disfemia, hiperbola, ellipsis,
metafora, personifikasi, nama, dan definisi. Melalui sudut pandang wacana, aspek
kebahasaan yang diteliti dalam wacana teka-teki sulit adalah entailmen, silogisme,
dan implikatur.
4.2 Saran
Setelah semua rumusan masalah mengenai wacana teka-teki sulit dalam waktu
Indonesia Bercanda ini terjawab, ada beberapa saran yang bisa diajukan. Saran-saran
ini dimungkinkan dilanjutkannya penelitian mengenai wacana wacana teka-teki sulit
dalam waktu Indonesia Bercanda secara lebih mendalam. Dari segi pragmatis,
wacana teka-teki sulit dapat diteliti lebih lanjut untuk menemukan hal-hal yang
membelok dari prinsip kerja sama. Dari teori penciptaan humor wacana teka-teki sulit
dalam waktu Indonesia Bercanda dapat dikaji dengan menggunakan teori dari Arthur
Asa Berger. Selain itu, dapat juga menganalisis dari topik dan sub topik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
digunakan dalam wacana teka-teki sulit Waktu Indonesia Bercanda. Dari segi
semiotika, tanda-tanda yang muncul dalam wacana teka-teki sulit dalam waktu
Indonesia Bercanda dapat diteliti lebih mendalam. Dari ilmu budaya, wacana teka-
teki sulit juga dapat diteliti dengan teori cultural studies atau kebudayaan populer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2003. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Anastasya, Sicilia. 2013. “Teknik-teknik Humor dalam Program Komedi di Televisi Swasta Nasional Indonesia” dalam Jurnal E-Komunikasi Vol. 1 No. 1. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Anis Widiyastuti, Dewi Kusumaningsih, Sukarno, 2018. “Teka Teki Sulit (TTS)
sebagai Wujud Humor Permainan Bahasa Indonesia (Analisis Pragmatik)” dalam Prosiding SENASBASA edisi 3. Sukoharjo: Universitas Veteran Bangun Nusantara.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:
Balai Pustaka
Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-Dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
_________________. 2011. Morfologis dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
_________________. 2017. Teori-Teori Linguistik Pascastruktural Memasuki Abad ke-21. Yogyakarta: PT Kanisius.
Berger, Arthur Asa. 2005. Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer: Suatu
Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Tiara Wacana.
_______________. 2012. An Anathomy of Humor. United States of America: Transaction Publishers.
Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantis Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta. Ferdiani, Kabrina Rian. 2019. “Struktur dan Aspek Kebahasaan dalam Wacana
Infografik Tirto.id Bulan Juni-Juli 2018”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.
Yogyakarta: Penerbit Carasvatibooks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia.
Mukti, Sri Kisowo. 2018. “Penggunaan Tindak Tutur Ilokusi Cak Lontong Dalam Talkshow Waktu Indonesia Bercanda (WIB) Sebagai Bahan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Di SMA”. Dalam Jurnal X Vol. 01 No. 01. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar.
Nababan, P. W. J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: P. T. Gramedia.
Papana, Ramon. 2012. Kiat Tahap Awal Belajar Standu Up Comedy Indonesia Kitab Suci. Jakarta. Media Kita
Putra, Galih Dwianto. “Ketaksaan dalam Segmen Teka-Teki Sulit pada Tayangan WIB”. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Jakarta. Januari 2018.
Ramlan, M. 1982. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaktis. Yogyakarta: CV Karyono. Rahmandji, Didiek. 2007. “Sejarah, Teori, dan Fungsi Humor” dalam Jurnal Tahun
35, Nomor 2. Malang: Seni dan Desain FS Universitas Negeri Malang.
Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma
______________. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sudarsono, Sony Christian. 2013. “Permainan Bahasa Dalam Wacana Gombal”. Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTETIS Vol. 7 No. 1. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumaryono, E. 2005. Dasar-dasar Logika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tiani, Riris. 2017. “Strategi Pragmatik dalam Penciptaan Humor di Televisi”. Nusa, Vol.12, No. 2, Mei 2017. Hal. 43.
Wahyuni, Indah Fajar (ed). 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Wijayanti, Asri. 2016. Presuposisi dan Implikatur pada Stand Up Comedy Indonesia. Jurnal Transformatika Vol. 12 No. 2. Universitas Tidar. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI Offset. _________________. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak. _________________. 2009. Berkenalan dengan Linguistik. Yogyakarta: Pustaka Araska. _________________. 2014. Wacana Teka-Teki. Yogyakarta: A.Com Press Advertising. Young Ho, Im. 2002. “Gejala Unsur Keambiguan dalam Wacana Teka-teki”. Jurnal ATL No 8 Vol. 7, Desember 2002. Yule, George. 2006. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni dari judul asli Pragmatiks. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN “TEKA-TEKI SULIT EPISODE 200-215 PROGRAM ACARA
WAKTU INDONESIA BERCANDA DI NET.TV
DIUNDUH DI ZULU.ID”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA PENULIS
Skripsi dengan judul “Wacana Teka-Teki Sulit Waktu
Indonesia Bercanda: Analisis Struktural dan Aspek-
aspek Kebahasaan Episode 200-215” ini ditulis oleh Deny
Nugroho Irianto. Nama panggilannya akrab disapa Deny.
Anak tunggal dari pasangan suami istri Edi Irianto dan
Kurnesi ini lahir di Yogyakarta, 07 Juli 1998. Pendidikan
formal yang ditempuh Deny adalah sebagai berikut: tingkat
sekolah dasar di SD Kanisius Wirobrajan (2004-2010),
tingkat sekolah menengah pertama di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta (2010-2013), tingkat sekolah menengah umum di SMK Negeri 7
Yogyakarta (2013-2016). Atas beasiswa yang diraihnya, penulis dapat melanjutkan
pendidikan sarjana (S1) di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,
Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh pendidikan sarjana, penulis juga aktif
berorganisasi di dalam kampus, seperti HMPS Sastra Indonesia (2016-2017 dan
2017-2018), KPU USD 2017, kegiatan seminar dan pengembangan diri di kampus
dan juga di luar kampus, seperti di organisasi di gereja dan di lingkungan masyarakat.
Penulis dapat dihubungi melalui email: [email protected] atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 200
Tema : Ekspresif
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak Lontong
Pemain: Christie Julia, Bedu,
Deni, Akbar
2. Superhero yang bawa palu petir pastinya …
- - - -
Jawaban TIM A
D U A R
Jawaban TIM B
M B E R
Jawaban biasa
T H O R
Jawaban TTS
M B E R
Konteks: Palu Thor pasti menyambar-nyambar kemana-mana, karena palu tersebut terbang.
Maka, mber-mber adalah palu thor yang menyambar-nyambar. (Thor adalah dewa Petir)
3. Saat terjadi pelanggaran di
area kiper wasit pasti
memberi hukuman …
- E - - - - -
Jawaban TIM A
B E R D I R I
Jawaban TIM B
- - - - - - -
Jawaban biasa
P E N A L T I
Jawaban TTS
B E R D I R I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks: Dalam bermain bola, pasti semua orang dalam keadaan berdiri. Orang main bola
tidak dalam keadaan duduk, kecuali pemain cadangan. Tugas kiper memberi hukuman pada
pemain sepakbola yang melakukan pelanggaran.
5. Candi yang dijadikan objek
wisata di kota Magelang pasti …
- - R
Jawaban TIM A
B E R K U M P U L
Jawaban TIM B
B E R T U M P U K
Jawaban biasa
B O R O B U D U R
Jawaban TTS
D I R E S M I I N
Konteks: Saat pembukaan wisata untuk umum, pastinya diresmikan dulu penggunaannya.
6. Pesawat tidak dapat terbang tanpa …
Jawaban TIM A
P I N T U
Jawaban TIM B
D I I S I
Jawaban biasa
S I R I P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
D I A C C
Konteks
Jadi, semua pesawat sebelum terbang harus dicek untuk dapat persetujuan, kalau enggak dicek
enggak boleh terbang. Diacc adalah disetujui oleh teknisi. Disana jelas siapa yang telah
diberikan ijin untuk meng acc pesawat.
7. Hewan yang dijadikan umpan untuk memancing ikan …
- - - - -
Jawaban TIM A
K A C I A N
Jawaban TIM B
D I C A R I
Jawaban biasa
C A C I N G
Jawaban TTS
K E C E WA
Konteks:
Jangan ada pemaksaan kehendak. Ada misalnya binatang anda pakai umpan untuk mancing
ikan, itu pemaksaan kehendak atau bukan? Hal itu merupakan pemaksaan karena si hewan
tidak mau dipaksa untuk dijadikan umpan. Karena itu, si hewan merasa kecewa karena hal
tersebut merupakan suatu permaksaan.
8. Garam memiliki rasa…
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
A S L I
Jawaban TIM B
A S O Y
Jawaban biasa
A S I N
Jawaban TTS
A W E T
Konteks
Awet artinya tidak segera hilang dari dulu tidak berubah, namanya awet. Dari dulu garam
rasanya asin sampai sekarang tetap asin.
1. 007 identik dengan …
J A M E S B O N D
Jawaban TIM A
J A M A N D U L U
Jawaban TIM B
N O M O R D A D A
Jawaban biasa
J A M E S B O N D
Jawaban TTS
N O M O R U R U T
Konteks
Karena angka dimulai dari 001, 002, 003, dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 201
Tema : Kuat Mental
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak Lontong
Pemain: Kykuu, Bedu, Deni,
Akbar
1. Rumah Spongebob pasti …
- - - A -
Jawaban TIM A
B A S A H
Jawaban TIM B
R U M A H
Jawaban biasa
N A N A S
Jawaban TTS
L U N A S
Konteks:
Tidak ada episode spongebob diusir dari rumahnya, dan tidak ada episode spongebob
mengajukan KPR rumahnya. Nanas, rumah Spongebob itu jatuh ke dalam air. Berarti
rumahnya lunas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Orang yang menabung di bank pasti …
- - - - - - -
Jawaban TIM A
N U N G G A K
Jawaban TIM B
N G A N T R I
Jawaban biasa
N A S A B A H
Jawaban TTS
N Y A M P E R
Konteks:
Orang pasti jika mau menabung nyamperin (mendatangi) bank.
3. Kita biasa mengambil air di …
U
Jawaban TIM A
T U R U N
Jawaban TIM B
T U A N G
Jawaban biasa
S U M U R
Jawaban TTS
D U N I A
Konteks:
Air hanya ada di dunia ini. Sumur itu adanya di dunia. Mengambil air dari bor, sumur, danau,
semua berada di dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Serangga buas yang agresif, pemarah, dan suka menyengat dengan ekornya yang beracun
…
Jawaban TIM A
K E N A M U S U H N Y
Jawaban TIM B
K U R A N G P E N D E
Jawaban biasa
K A L A J E N G K I N
Jawaban TTS
K U R A N G P I K N I K
Konteks
Agresif, pemarah itu namanya kurang piknik.
7. Burung yang biasa dipelihara yang ketika dipancing dia bersuara kur tekukur namanya …
Jawaban TIM A
T E R K U T U K
Jawaban TIM B
T E R K U N C I
Jawaban biasa
P E R K U T U T
Jawaban TTS
B E R K E N A N
Konteks:
Burung pasti selalu berkicau. Burung pasti berkenan berkicau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Wanita merawat kecantikan atau potong rambut biasanya di …
A
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
T A N Y A
Jawaban biasa
S A L O N
Jawaban TTS
T A N Y A
Konteks
Setiap permintaan pasti berupa pertanyaan dulu. Apakah berkenan bila dibuat seperti ini?
Apakah mau di potong, di spa, atau dibagaimanakan.
8. Selain pancingan dan umpan saat memancing kita juga butuh …
Jawaban TIM A
M A T A
Jawaban TIM B
B A W A
Jawaban biasa
K A I L
Jawaban TTS
B A W A
Konteks
Kalau memancing tidak membawa apa-apa maka sia-sialah kita memancing. Saat pulang
tentunya kita juga membawa hasil tangkapan kita. Atau sebelum memancig kita membawa
berbagai peralatan yang kita butuhkan untuk memancing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 202
Tema : Taktis
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak Lontong
Pemain: Endhita dan Indah Kalalo,
Bedu, Deni, Akbar
4. Peragawati berjalan memamerkan busana di …
A
Jawaban TIM A
K A K I N Y A
Jawaban TIM B
J A L A N A N
Jawaban biasa
C A T W A L K
Jawaban TTS
T A W A R I N
Konteks:
Pada saat peragawati bekerja, mereka menawarkan baju yang dipakainya. Peragawati adalah
modelnya, sedangkan yang dijual adalah bajunya.
3. Film kartun Ninja yang terkenal dari Jepang pasti …
- - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
S A N G A R
Jawaban TIM B
J A G O A N
Jawaban biasa
N A R U T O
Jawaban TTS
G A M B A R
Konteks:
Karena film anime Jepang, pasti berbentuk gambar. Kartun harus digambar.
6. Selain taksi, ojek dan angkot, orang menggunakan sarana transportasi umum pakai …
S
Jawaban TIM A
G A S
Jawaban TIM B
T A S
Jawaban biasa
B U S
Jawaban TTS
G A S
Konteks:
Semua kendaraan, kalau tidak digas, maka tidak akan berjalan.
1. Beras yang dikukus, diberi pandan dan santan yang warnanya ada yang hitam dan putih itu
namanya …
Jawaban TIM A Jawaban TIM B Jawaban biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J A J A N
T E L A N
K E T A N
Jawaban TTS
B I K I N
Konteks:
Jadi sejenis beras yang dikukus, diberi pandan, diberi santan. Itu namanya bikin.
7. Di pulau Sumatera, selain Padanag, Medan dan Jambi juga ada…
Jawaban TIM A
R U T E
Jawaban TIM B
R A M E
Jawaban biasa
R I A U
Jawaban TTS
R T R W
5. Bunga yang tumbuh dan selalu hidup di atas air namanya …
Jawaban TIM A
B E R D A U N
Jawaban TIM B
B E R A G A M
Jawaban biasa
T E R A T A I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
K E R A S A N
Konteks
Kerasan maksudnya betah. Betah di atas air, betah hidup di atas air.
8. Dalam silsilah kerajaan, raja dan ratu memiliki anak laki-laki pasti jadi …
A
Jawaban TIM A
A N A K A N A K
Jawaban TIM B
K E T A H U A N
Jawaban biasa
P A N G E R A N
Jawaban TTS
S Y U K U R A N
Konteks
Kerajaan dimanapun yang berhak menggantikan takhta adalah anak laki-laki (pangeran). Dari
dulu syukuran sudah ada dan pernah dilakukan sejak jaman dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 203
Tema : Kaku
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak Lontong
Pemain: Valentino ‘jebret’
dan Claresta, Bedu, Deni,
Akbar
1. Astronot diterbangkan ke luar angkasa dengan …
- - K - -
Jawaban TIM A
T E K A T
Jawaban TIM B
S U K U R
Jawaban biasa
R O K E T
Jawaban TTS
B E K A L
Konteks:
Astronot terbang perlu membawa bekal, karena di luar angkasa tidak ada warung. Kan tidak
mungkin membawa tukang bubur ke bulan. Semua perlu persiapan, persiapan disebut
sebagai bekal.
5. Peran Alm. Didi Petet yang menjadi suami iteung namanya …
- - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
K E R J A A N
Jawaban biasa
K A B A Y A N
Jawaban TTS
K E R J A A N
Konteks:
Karena Alm Didi Petet memerankan peran menjadi suami iteung, namanya itu kerjaan
sebagai aktor.
6. Siomay diberi bumbu …
A
Jawaban TIM A
N A M B A H
Jawaban TIM B
N A M P A K
Jawaban biasa
K A C A N G
Jawaban TTS
P A N T A S
Konteks:
Memang Siomay pantas diberikan bumbu kacang. Kalau tidak ada bumbu, namanya bukan
siomay.
3. Hewan ternak yang menghasilkan benang wol, namanya …
Jawaban TIM A Jawaban TIM B Jawaban biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B E R C U K U R
B E R T E M A N
B I R I B I R I
Jawaban TTS
B A I K H A T I
Konteks
Biri-biri pasti baik, karena dia mau memberikan bulunya untuk dijadikan sebagai wol. Berarti
biri-biri baik hati.
1. Tahanan yang kabur bisa jadi …
Jawaban TIM A
D I K E J A R
Jawaban TIM B
G A K L I A T
Jawaban biasa
B U R O N A N
Jawaban TTS
O M O N G A N
Konteks:
Tahanan yang kabur akan menjadi bahan omongan di kalangan sipir penjara.
2. Tanda untuk meminta pertolongan …
Jawaban TIM A
W O I
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
S O S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
W O I
Konteks
Tanda berupa teriakan WOI merupakan tanda untuk meminta pertolongan. Pasti orang
tersebut akan menengok dan memberikan bantuannya.
7. Hewan yang melindungi diri dengan memutuskan ekornya pasti …
A
Jawaban TIM A
K E S A L
Jawaban TIM B
S U S A H
Jawaban biasa
C I C A K
Jawaban TTS
R E S A H
KATA BANTU
Episode 204
Tema : Peduli
Host: Fitri Tropica
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Kezia
Waraou, Bedu, Deni,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Tindakan menggelapkan uang Negara disebut …
- - - U - - -
Jawaban TIM A
D I T U T U P
Jawaban TIM B
Q O R U P S I
Jawaban biasa
K O R U P S I
Jawaban TTS
N U T U P I N
Konteks: Semua uang asli dan resmi adalah memang dikeluarkan oleh Negara, teteapi ini
menjadi hak anda ketika anda bekerja dibayar jadi bukan uang Negara, ini uang anda.
Penggelapan uang Negara biasanya gimana? Ketahuan karena ketangkap. Sederhannya uang
Negara nutupi, kalo ditutupi berarti anda yang ditutupi uang Negara.
1. Senjata khas Madura …
- E - - - - -
Jawaban TIM A
T A J E M I N
Jawaban TIM B
L U A N C I P
Jawaban biasa
C E L U R I T
Jawaban TTS
D I B I K I N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks: Namanya dibikin itu sudah jadi, kalau namanya senjata sudah jadi itu sudah tajam.
6. Oleh-oleh yang dibawa orang saat pulang naik Haji pasti…
- U - - -
Jawaban TIM A
N U T U P
Jawaban TIM B
S U K U R
Jawaban biasa
K U R M A
Jawaban TTS
T U R U N
Konteks: Orang naik Haji biasanya naik pesawat. Orang yang sudah NAIK Haji pasti
TURUN dari pesawat. Kalau oleh-olehnya tidak turun dari pesawat, berarti ketinggalan di
bagasi. Namanya oleh-oleh kalau dibawa pasti diturunin. Kalau tidak diturunkan itu berarti
tidak niat memberi.
4. Biasanya tanda pengenal disingkat …
- - -
Jawaban TIM A
- - -
Jawaban TIM B
B T P
Jawaban biasa
K T P
Jawaban TTS
B T P
Konteks
Dalam pertanyaan ini, yang dimaksudkan Cak Lontong adalah singkatan dari ‘biasanya tanda
pengenal’ disingkat BTP. Kartu tanda pengenal disingkat KTP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hewan yang bermusuhan dengan kucing pasti …
- I - - -
Jawaban TIM A
D I M U T
Jawaban TIM B
H I D U P
Jawaban biasa
T I K U S
Jawaban TTS
R I B U T
3. Saat persidangan, seorang Jaksa tidak dapat menuntut tersangka tanpa…
U
Jawaban TIM A
H U K U M
Jawaban TIM B
S U A R A
Jawaban biasa
B U K T I
Jawaban TTS
M U L U T
Konteks
Dengan mulut orang memberikan bukti berupa kesaksian. Dengan mulut orang memberikan
perbantahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Pertandingan tinju di atas …
- - N -
Jawaban TIM A
T E N G
Jawaban TIM B
S A N A
Jawaban biasa
R I N G
Jawaban TTS
T E N G
KATA BANTU
Episode 205
Tema : Penyendiri
Host: Sandra Olga
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Bedu, Deni,
Akbar
2. Hujan besar bisa mengakibatkan …
- - N - - -
Jawaban TIM A
S E N A N G
Jawaban TIM B
L A N J U T
Jawaban biasa
B A N J I R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
B E N J O L
Konteks: Selama ini kan hujan titik-titik air, coba kalau sekepal tangan. Pertanyaan yang
dimaksud adalah hujan besar, bukan hujan deras. Hujan besar bisa berupa hujan salju,
bahkan hujan batu sekalipun.
3. Yang membantu supir bus, natikan ongkos, pasti …
- - - - E - - - -
Jawaban TIM A
B E R C E L A N A
Jawaban TIM B
B E R T E R I A K
Jawaban biasa
K O N D E K T U R
Jawaban TTS
B E R C E L A N A
Konteks: Karena sejatinya, para kondektur pasti pakai celana, bahkan semua orang yang bekerja
pun menggunakan celana.
5. Kota terbesar kedua di Jepang yang dihuni 3,6 juta penduduk, pasti …
- - - O - A - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
D I K O M A I N
Jawaban TIM B
T O K O L A M A
Jawaban biasa
Jawaban TTS
A D A O R A N G
Konteks: Namanya juga penduduk, berarti tidak hanya satu atau dua orang yang mendiami
wilayah tersebut. Jadi, ada orangnya juga, ada hewannya juga. Bahkan jika tinggal satu orang
pun maka tetap ‘ada orang’nya.
4. Yang diambil dari pohon, karet pasti …
- E - - -
Jawaban TIM A
T E T E S
Jawaban TIM B
N E T E S
Jawaban biasa
G E T A H
Jawaban TTS
M E L A R
Konteks
Dalam pertanyaan ini, yang dimaksudkan bukan pohon karet, ada tanda koma setelah kata
pohon. Jadi, karetnya pasti melar.
8. Yang bertanding di atas ring pasti …
- - - I - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
M E L I H A T
Jawaban TIM B
B E R I L M U
Jawaban biasa
P E T I N J U
Jawaban TTS
G I L I R A N
Konteks: apa bedanya bergiliran dan bergantian? Setiap orang yang main tinju pasti kelasnya
beda-beda, kelas berat sama kelas ringan tidak bareng. Walaupun ringnya sama pasti
gilirankan, kelas berat sama kelas berat.
6. Yang tadi (Cak Lontong) mainkan namanya …
Jawaban TIM A
S A M A
Jawaban TIM B
K A T A
Jawaban biasa
N A D A
Jawaban TTS
J A R I
Konteks
Dalam pertanyaan ini, CL memainkan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do, dengan nada yang
naik. Namun, CL juga memainkan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do dengan nada yang turun
juga. Dalam mengekspresikan nada, CL secara tidak langsung juga ikut menggerakkan
jarinya.
7. Kalau mau naik kereta kita harus punya …
- A - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
B A N G K U
Jawaban TIM B
T A N G G A
Jawaban biasa
K A R C I S
Jawaban TTS
M A K S U D
Konteks
Dalam menaiki kereta, setiap penumpang harus mempunyai arah tujuan yang jelas.
KATA BANTU
Episode 206
Tema : Tulus
Host: Sandra Olga
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Deandra
Putri, Bedu, Deni,
Akbar
2. Istilah untuk pesawat yang ditunda penerbangannya disebut …
- - L - -
Jawaban TIM A
M O L O R
Jawaban TIM B
L A L A I
Jawaban biasa
D E L A Y
Jawaban TTS
B E L U M
Konteks:
Kan belum terbang. Jam 07.00 terbang, kita datang jam 06.00. Maka pesawatnya belum
terbang. Berarti delay sama dengan belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan pendidikan studi S2 disebut …
- - - - E - - - -
Jawaban TIM A
M A N G A P
Jawaban TIM B
M A N T A P
Jawaban biasa
M A S T E R
Jawaban TTS
M A N T A N
Konteks: Karena setelah studi S2 maka semua menjadi mantan. Mantan kampus. Pertanyaan
ini bukan menanyakan gelar yang diperoleh setelah lulus S2.
7. Pos keamanan, biasanya dijaga …
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
I N A M A N
Jawaban biasa
S A T P A M
Jawaban TTS
I N A M A N
Konteks:
Pos keamanan memang dijagain agar aman. Seorang satpam tidak hanya bekerja di lapangan
saja. Namun, juga menjaga posnya. Pos itu sebagai kantornya, dan wilayahnya sebagai
halamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Suhu di ruangan ber-AC biasanya …
- E - - -
Jawaban TIM A
T I N G G I
Jawaban TIM B
H I I I I I
Jawaban biasa
D I N G I N
Jawaban TTS
D I S T E L
Konteks
Ruangan AC tidak diatur, jika diatur maka dia seolah-olah seperti prajurit tentara yang mau
diperintah oleh Komandannya.
5. Rumah sakit pusat angkatan darat disingkat jadi …
Jawaban TIM A
C E P A D
Jawaban TIM B
A B J A D
Jawaban biasa
R S P A D
Jawaban TTS
A B J A D
Konteks:
RSPAD adalah huruf yang disusun abjad.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Supaya uang kita jadi bertambah banyak, harus di …
B
Jawaban TIM A
G A B U N G
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
T A B U N G
Jawaban TTS
G A B U N G
Konteks
8. Tentara asing yang menyerang Indonesia setelah Jepang menyerang, namanya tentara …
- A - - - -
Jawaban TIM A
B E R A N I
Jawaban TIM B
N E B E N G
Jawaban biasa
S E K U T U
Jawaban TTS
B E R A N I
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 207
Tema : Baik Hati
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Agatha
Valerie, Bedu, Deni,
Akbar
4. Sejenis unggas yang dijadikan menu thanksgiving pasti …
Jawaban TIM A
K E B U K A
Jawaban TIM B
K E C E W A
Jawaban biasa
K A L K U N
Jawaban TTS
K U A T I R
Konteks:
Meskipun tidak mempunyai akal, hewan mempunyai naluri untuk merasakan, apakah hewan
sedang senang atau sedang kuatir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Baju, yang digunakan untuk tidur pasti …
Jawaban TIM A
D I P A K E
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
P I Y A M A
Jawaban TTS
D I P A K E
Konteks:
Piyama adalah baju tidur, mengapa piyama dijemur? Karena malamnya mau dipakai untuk
tidur.
5. Hewan bertanduk yang tergabung dalam kelompok mamalia namanya…
E
Jawaban TIM A
K E A J A K
Jawaban TIM B
S E P U P U
Jawaban biasa
R E P T I L
Jawaban TTS
M E M B E R
Konteks:
Tergabung dalam sebuah kelompok itu menjadi anggota (member).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Negara yang dulunya Uni Soviet sekarang jadi …
- E - - -
Jawaban TIM A
R A M A I
Jawaban TIM B
R U S A K
Jawaban biasa
R U S I A
Jawaban TTS
R A M A I
Konteks
8. Pesepak bola legendaris yang kini berubah profesi jadi pelatih real Madrid, pasti …
Jawaban TIM A
D I G A J I
Jawaban TIM B
J I D A N E
Jawaban biasa
J I D A N E
Jawaban TTS
B I L A N G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks:
Pelatih yang mengundurkan diri dan mengubah profesinya pasti
bilang ‘pamitan’ dengan pihak manajer dan pemainnya.
7. Negara yang bahasanya dipakai sebagai bahasa internasional pasti …
G
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
B I N G U N G
Jawaban biasa
I N G G R I S
Jawaban TTS
B E R G U N A
Konteks:
9. Buah yang banyak mengandung serat dan bermanfaat untuk pencernaan pasti …
Jawaban TIM A
K E B A W A
Jawaban TIM B
B E R A S A
Jawaban biasa
P E P A Y A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
I S I N Y A
Konteks
KATA BANTU
Episode 208
Tema : Liburan
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Ernest, Ge
Pamungkas, Aci
8. Pohon yang ada di malam natal pasti …
Jawaban TIM A
K E L A P A
Jawaban TIM B
T E G A N G
Jawaban biasa
C E M A R A
Jawaban TTS
T E R A N G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks:
7. Buah berwarna orange yang di jus pasti …
Jawaban TIM A
A N C U R
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
J E R U K
Jawaban TTS
A N C U R
Konteks:
5. Yang membagikan hadiah lewat cerobong asap saat natal biasanya …
Jawaban TIM A
M A L E M M A L E M
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
S A N T A C L L A S
Jawaban TTS
M A L E M M A L E M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks:
4. Saat senggang paling enak kita berlibur ke …
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
M A N A Y A
Jawaban biasa
P A N T A I
Jawaban TTS
M A N A Y A
Konteks
1. Padi yang menguning tandanya siap untuk di …
Jawaban TIM A
T E L E N
Jawaban TIM B
S A B E T
Jawaban biasa
P A N E N
Jawaban TTS
S A B E T
Konteks:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hewan yang menarik keretanya Sinterklas pasti…
Jawaban TIM A
B I S A
Jawaban TIM B
S A M A
Jawaban biasa
R U S A
Jawaban TTS
S A M A
Konteks:
3. Di Amerika menjelang Natal biasanya turun …
Jawaban TIM A
S A N T A
Jawaban TIM B
H A R G A
Jawaban biasa
S A L J U
Jawaban
TTS
H A R G A
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 209
Tema : Moody
Host: Dea Rizkita
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Kinal dan
Desi JKT48
3. Kartun animasi Jepang yang selalu sial diganggu Giant dan selalu dapat nilai nol saat ujian,
itu namanya …
Jawaban TIM A
K O R B A N
Jawaban TIM B
M O D Y A R
Jawaban biasa
N O B I T A
Jawaban TTS
C O B A A N
Konteks:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pemain sepak bola bertanding di …
L A P A N G A N
Jawaban TIM A
S A K S I K A N
Jawaban TIM B
S A R A N K A N
Jawaban biasa
L A P A N G A N
Jawaban TTS
K A S I H T A U
Konteks:
4. Supaya aman pagar rumah kita harus dipasang …
Jawaban TIM A
P A N C I
Jawaban TIM B
R A P A T
Jawaban biasa
P A G A R
Jawaban TTS
R A P A T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks:
5. Hewan yang berpindah tempat dengan cara melompat namanya …
Jawaban TIM A
K A B U R
Jawaban TIM B
C A P A I
Jawaban biasa
K A T A K
Jawaban TTS
C A B U T
Konteks
6. Hewan yang “Nyawanya 9” …
Jawaban TIM A
K U R A N G
Jawaban TIM B
T U M B E N
Jawaban biasa
K U C I N G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban
TTS
B U S Y E T
Konteks:
7. Ban yang tertusuk paku di jalan biasanya …
Jawaban TIM A
N E M P E L
Jawaban TIM B
P E N Y O K
Jawaban biasa
K E M P E S
Jawaban TTS
N E M P E L
Konteks:
8. Kursi, meja, buffet, lemari, itu disebut …
Jawaban TIM A Jawaban TIM B Jawaban biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C E P E T
T E B E L
M E B E L
Jawaban TTS
S E S E T
Konteks
1 set.
KATA BANTU
Episode 210
Tema : Menyebalkan
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Ferry Salim
dan Brandon Salim
4. Di era teknologi kita mengirim uang tidak perlu ke bank tapi cukup dengan …
- - - - - - E -
Jawaban TIM A
D I S A M P E R
Jawaban TIM B
D I P E N C E T
Jawaban biasa
T R A N S F E R
Jawaban TTS
M E M E N C E T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks: Dalam pertanyaan ini, Cak Lontong menjelaskan bahwa ketika sesorang mengirimkan
uang cukup dengan mobile banking, selain itu ATM juga bisa. Namun yang dilakukan ketika
berada di ATM yaitu dengan memencet tombol-tombol di gawai atau di mesin ATM.
4. Kapal yang melintasi di samudra atlantik banyak yang hilang di perairan…
- E - - - - -
Jawaban TIM A
K E S A S A R
Jawaban TIM B
K E T U T U P
Jawaban biasa
B E R M U D A
Jawaban TTS
K E L E L E P
Konteks: kalau kesasar masih bisa kirim sinyal, pada pertanyaan, setelah kata ‘diperairan’ ada
tanda koma sehingga konteksnya adalah kelelep di perairan bukan menanyakan kelelep di
perairan mana. Jadi kapal di sana banyak yang hilang karena kelelep.
5. Bagian dari tubuh ayam yang biasa dijadikan sop…
- E - - -
Jawaban TIM A
T E W A S
Jawaban TIM B
S E G E R
Jawaban biasa
C E K E R
Jawaban TTS
L E P A S
Konteks: Saat memasak sop, koki tidak akan memasukkan seluruh tubuh ayam ke dalam kuali.
Pastinya akan di pisah-pisahkan dahulu antara bagian kepala, daging, ceker, jeroan, dll.
Logikanya adalah jika ada ayam hidup lepas, lalu ditangkap mau di pasang dimanakah ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut.
7. Makanan yang berasal dari Madura yang disajikan dengan nasi atau lontong itu namanya …
- A - -
Jawaban TIM A
T A H U
Jawaban TIM B
L A U K
Jawaban biasa
S A T E
Jawaban TTS
L A U K
Konteks
Lauk merupakan salah satu pendamping makanan yang mengandung protein. Dalam
pertanyaan tersebut, lauk adalah jawaban yang tepat. Di Indonesia, status lauk sebagai
pendamping makanan lebih familiar daripada sayuran.
6. Asian Games 2018 akan diadakan di Jakarta dan di …
- - - - - - A - -
Jawaban TIM A
K U M A N D A N G
Jawaban TIM B
L A K S A N A I N
Jawaban biasa
P A L E M B A N G
Jawaban TTS
R E N C A N A I N
Konteks: Kalau dilaksanakan tanpa direncanakan, maka semua acara akan berantakan. Dalam
konteks ini, pertandingan belum dilaksanakan. Kejuaraan belum ada, maka semua itu sedang
direncanakan dulu lalu dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Hewan yang bisa menggemburkan tanah dan bisa menyembuhkan sakit tipus pasti …
A
Jawaban TIM A
M A N J U R
Jawaban TIM B
L A H I T U
Jawaban biasa
C A C I N G
Jawaban TTS
B A N G G A
Konteks
Cacing itu bangga karena dia bisa berprestasi, membuat tanah subur. Tanda kebanggan terlihat
ketika cacing menunujukkan tanda kebahagiaannya dengan memakai pita. Itu merupakan
symbol kebanggaan. Meskipun dalam pengolahannya cacing harus dimatikan terlebih dahulu,
namun itu membuat keluarga cacing bangga.
8. Hewan yang mengandung dan menyusui…
- - - A - - -
Jawaban TIM A
M A M A N Y A
Jawaban TIM B
M A M A D I A
Jawaban biasa
M A M A L I A
Jawaban TTS
M A M A N Y A
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA BANTU
Episode 211
Tema : Bossy
Host:
Motivator: Cak
Lontong
Pemain:
4. Salah satu Negara yang berbatasan langsung dengan Negara kita…
- - - - - - E -
Jawaban TIM A
M A S I A S I A
Jawaban TIM B
D A R I A S I A
Jawaban biasa
M A L A Y S I A
Jawaban TTS
T E R P I S A H
3. Hewan yang jalannya lambat …
- E - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
K E S E L E O
Jawaban TIM B
Jawaban biasa
K E L I N C I
Jawaban TTS
K E S E L E O
6. Yang tidak boleh lewat saat car free day …
- E - - -
Jawaban TIM A
M O L O R
Jawaban TIM B
C O P E T
Jawaban biasa
M O B I L
Jawaban TTS
C O P E T
5. Yang bisa mengelurkan suara dengan keras…
- - T - - - -
Jawaban TIM A
D I T U S U K
Jawaban TIM B
K E T I M P A
Jawaban biasa
T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
K E T I B A N
8. Serangga yang makan kayu pasti …
- - - - - - A - -
Jawaban TIM A
L A P A R
Jawaban TIM B
L A H A P
Jawaban biasa
R A Y A P
Jawaban TTS
N E L A N
8. Kopi dan teh adalah jenis minuman …
E
Jawaban TIM A
S E G E R
Jawaban TIM B
T E M A N
Jawaban biasa
S E G A R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban
TTS
S E P U H
1. Memasuki musin penghujan petan membajak sawah dengan …
Jawaban TIM A
S A M B E L
Jawaban TIM B
T O M B O L
Jawaban biasa
K E R B A U
Jawaban TTS
N G E B U T
KATA BANTU
Episode 212
Tema : Loyal
Host:
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Cathrine
Wilson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Di Indonesia, orang balapan di sirkuit …
- - - - - - E -
Jawaban TIM A
S E N T U L
Jawaban TIM B
K U M P U L
Jawaban biasa
S E N T U L
Jawaban TTS
K U MP U L
3. Yang menentukan pemenang …
- E - - - - -
Jawaban TIM A
K U A T
Jawaban TIM B
D U I T
Jawaban biasa
J U R I
Jawaban TTS
S U I T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Tunas kelapa adalah lambang …
Jawaban TIM A
P E N E G A K
Jawaban TIM B
P O H O N A N
Jawaban biasa
P R A M U K A
Jawaban TTS
P I L I H A N
Dipilih oleh pendiri pramuka
8. Kalau ada barang yang rusak, bisa diperbaiki atau diganti secara gratis, kalau masih ada …
- - T - - - -
Jawaban TIM A
T O K O N Y A
Jawaban TIM B
D A T A N Y A
Jawaban biasa
G A R A N S I
Jawaban TTS
T O K O N Y A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bunga yang diberikan saat valentine …
- - - - - - A - -
Jawaban TIM A
M E R A H
Jawaban TIM B
B A Y A R
Jawaban biasa
M A W A R
Jawaban TTS
J I N A K
6. Ayam yang biasa diadu…
A
Jawaban TIM A
L O Y O
Jawaban TIM B
B O D O
Jawaban biasa
J A G O
Jawaban TTS
C O W O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nama makanan yang tengahnya bolong…
Jawaban TIM A
L O L O S
Jawaban TIM B
B O C O R
Jawaban biasa
D O N A T
Jawaban
TTS
D O A T
KATA BANTU
Episode 213
Tema : Loyal
Host: Fitri Tropica
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Senk Lotta
2. Benda yang dinyalakan dan mengeluarkan suara yang sangat keras saat tahun baru pasti …
A
Jawaban TIM A
M E L E D A K
Jawaban TIM B
D I B A K A R
Jawaban biasa
P E T A S A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
N Y A M P A H
Hancur kecil-kecil jadi nyampah
6. Tahun baru dalam bahasa Inggris namanya …
- E - - - - -
Jawaban TIM A
A P A S R A H
Jawaban TIM B
B E R U B A H
Jawaban biasa
N E W Y E A R
Jawaban TTS
B E R U B A H
5. Yang ditiup saat perayaan tahun baru pasti …
Jawaban TIM A
P E E E E E E T
Jawaban TIM B
B E R S U A R A
Jawaban biasa
T E R O M P E T
Jawaban TTS
M E N E M P E L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terompet pasti menempel di mulut, apabila mau dimainkan
1. Pergantian tahun baru ditandai dengan tanggal …
A
Jawaban TIM A
B A R U
Jawaban TIM B
S A M A
Jawaban biasa
B A R U
Jawaban TTS
L A G I
Melanjutkan kata ‘tanggal lagi’
4. Juru masak yang membuat sarapan di hotel bintang lima pasti …
Jawaban TIM A
P A G I
Jawaban TIM B
M A T I
Jawaban biasa
K O K I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TTS
R A P I
8. Saat detik-detik pergantian tahun baru, di Jakarta biasanya jalan-jalan …
Jawaban TIM A
M A L E M
Jawaban TIM B
S E S E K
Jawaban biasa
M A C E T
Jawaban
TTS
MA L E M
7. Hewan yang diambil gadingnya pasti …
Jawaban TIM A
M A H A L
Jawaban TIM B
T E P A R
Jawaban biasa
G A J A H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban
TTS
T E P A R
KATA BANTU
Episode 214
Tema : Produktif
Host: Fitri Tropica
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Ridwan
Kamil dan Atalia
Praratya
1. Makanan khas Bandung yang terdiri dari baksi, tahu goreng yang sekarang banyak dijumpai
di Jakarta dan banyak kota lainnya namanya …
R
Jawaban TIM A
K U L I N E R
Jawaban TIM B
B E R B A U R
Jawaban biasa
B A T A G O R
Jawaban TTS
B E R E D A R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Harusnya popular juga bisa sih
5. Untuk masuk ke Kota Bandung, kita bisa masuk lewat gerbang tol …
T
Jawaban TIM A
P E R T A M A
Jawaban TIM B
G A N T I A N
Jawaban biasa
P A S T E U R
Jawaban TTS
G A N T I A N
5. Jembatan yang terkenal di kota Bandung …
Jawaban TIM A
B A L A B A L A
Jawaban TIM B
P A S T I A D A
Jawaban biasa
P A S U P A T I
Jawaban TTS
M A S I H A D A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Orang yang memainkan wayang golek pasti…
A
Jawaban TIM A
D A T A N G
Jawaban TIM B
M E G A N G
Jawaban biasa
D A L A N G
Jawaban TTS
M E G A N G
Pegang pakai tangan juga bisa, senang juga bisa
7. Jawa Barat biasa disingkat …
A
Jawaban TIM A
W A R G A
Jawaban TIM B
K A M U S
Jawaban biasa
J A B A R
Jawaban TTS
W A R G A
3. Saat flu, biasanya orang bersin dan …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban TIM A
L A P A R
Jawaban TIM B
H A C I H
Jawaban biasa
B A T U K
Jawaban TTS
N A R I K
Orang yang bersin narik nafas dulu, baru bersin
8. Di Bandung, pria biasanya dipanggil…
Jawaban TIM A
N A O N
Jawaban TIM B
S A H A
Jawaban biasa
K A N G
Jawaban TTS
N A O N
KATA BANTU
Episode 215
Tema : Nyinyir
Host: Nabila Putri
Motivator: Cak
Lontong
Pemain: Narji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Murid yang melihat jawaban orang lain di saat ulangan pasti…
N
Jawaban TIM A
N Y U N D U L
Jawaban TIM B
N G I N T I P
Jawaban biasa
N Y O N T E K
Jawaban TTS
N Y A MA I N
3. Benda langit yang menyinari bumi …
A
Jawaban TIM A
M A S I H A D A
Jawaban TIM B
M A S I S A M A
Jawaban biasa
M A T A H A R I
Jawaban TTS
D A R I D U L U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tanggal merah biasanya…
I
Jawaban TIM A
Jawaban TIM B
D I K I T
Jawaban biasa
D I K I T
Jawaban TTS
D I K I T
6. Bulan yang terlihat penuh disebut juga …
U
Jawaban TIM A
B U D A R A N
Jawaban TIM B
B U L A T A N
Jawaban biasa
P U R N A M A
Jawaban TTS
F U L L J O B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bulan yang dimaksud adalah bulan pada kalender. Kalender penuh sama dengan full job
1. Wanita yang nyanyi di samping, dalang pasti …
Jawaban TIM A
S E N D E R
Jawaban TIM B
G A N G G U
Jawaban biasa
S I N D E N
Jawaban
TTS
D E N G E R
Ada tanda koma setelah kata ‘samping’.
1. Yang disimpan di dalam dompet…
Jawaban TIM A
D A K I
Jawaban TIM B
D E B U
Jawaban biasa
D U I T
Jawaban TTS
D I E M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related