Download - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

i

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR

EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DAN

EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L)

DARI PT. X

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Dewi Krisnawati Sumarmianti

NIM : 058114075

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

ii

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR

EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DAN

EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L)

DARI PT. X

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Dewi Krisnawati Sumarmianti

NIM : 058114075

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

iii

Skripsi Berjudul

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIREKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DAN

EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L)DARI PT. X

Yang diajukan oleh :

Dewi Krisnawati Sumarmianti

NIM : 058114075

telah disetujui oleh

Pembimbing

(Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt.) tanggal Februari 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

iv

Pengesahan Skripsi Berjudul

UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIREKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DAN

EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L)DARI PT. X

Oleh :Dewi Krisnawati Sumarmianti

NIM : 058114075Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharmapada tanggal :

MengetahuiFakultas Farmasi

Universitas Sanata DharmaDekan,

Rita Suhadi, M. Si., Apt.Pembimbing :

Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt

Panitia Penguji1. Yustina Sri Hartini, M. Si., Apt .............................

2. Erna Triwulandari, M.Si., Apt. .............................

3. Maria Dwi Budi Jumpowati, S. Si .............................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

v

Tuhan terlalu kreatif untuk dibatasi hanya dengan satu cara untuk memelihara kita.Sebaliknya, Tuhan menemukan banyak cara untuk memenuhi hidup kita denganberkat-berkat yang tidak kita harapkan......................................

- Russ Knight

Jangan takut menghadapi peperangan apapun. Orang yang mengandalkankekuatannya akan mendapatkan apa yang bisa dilakukan manusia. Tetapi orangyang mengandalkan doanya akan mendapatkan apa yang bisa dilakukan Tuhan

Hiduplah karena percaya walaupun tidak melihat. Semakin kita berpegang padasuara Tuhan dengan iman kita, semakin kita akan melihat pertolongan-Nya...............

- Yohanes 20 : 29

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akanbertindak.............

- Mazmur 37 : 5

Kupersembahkan kepada:Bapak dan ibu tercinta

Mba Santi & Mas Rio, Mas Priyo, Dek IchaSeorang yang hadir dan memberiku pengharapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Desember 2008

Penulis

Dewi Krisnawati Sumarmianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

viii

PRAKATA

Ucap syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa yang

Penuh Kasih, atas segala berkat dan anugerah-Nya dalam proses penyelesaian skripsi.

Skripsi dengan judul “Uji Angka Lempeng Total, Angka Kapang/Khamir Ekstrak

Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Ekstrak Daging Buah Asam

Jawa (Tamarindus indica L.) dari PT. X” merupakan karya ilmiah penulis untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana farmasi (S. Farm) di fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Banyak kesulitan yang penulis hadapi dalam proses penyelesaiaan skripsi ini.

Namun di tengah kesulitan itu, penulis mendapatkan dukungan, bimbingan, kritik dan

saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Yustina Sri Hartini M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing atas kebijaksanaan

dan kesabaran dalam membimbing dalam penyusunan skripsi ini

2. Ibu Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma

3. Ibu Christine Patramurti, M. Si., Apt selaku Kepala Program Studi Farmasi

sekaligus ketua panitia skripsi

4. Ibu Erna Triwulandari, M.Si., Apt. dan Ibu Maria Dwi Budi Jumpowati, S. Si.

selaku tim penguji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

ix

5. Laboran Laboratorium Mikrobiologi dan Farmakognosi-Fitokimia : mas Sarwanto,

mas Wagiran dan mas Sigit, atas semua bantuan yang diberikan

6. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian : Ika, Yessi, Siska, Lina, Bustan dan

Wisely

7. Bapak, Ibu, mba Santi & mas Rio, mas Priyo, dek Icha dan mas Novan yang selalu

mendukung, mengasihi, memberi semangat dan mendoakan.

8. Teman-teman angkatan 2005 khususnya FKK ‘05

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

segala kritik dan saran yang membangun demi tersempurnanya skripsi ini sangat

penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan informasi

bagi pembacanya.

Yogyakarta, 11 Desember 2008

Penulis

Dewi Krisnawati Sumarmianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

x

INTISARI

Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budayabangsa. Salah satu obat tradisional yang sering digunakan adalah jamu kunyit asam.Departemen Kesehatan (Depkes) RI dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No:661/Menkes/SK/VII/1994 menyatakan bahwa perlu dicegah beredarnya obattradisional yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan mutu.Dengan persyaratan mutu diharapkan adanya obat tradisional dengan dosis yangdiketahui dan terulangkan, termasuk untuk keamanan bahan baku dankemanfaatannya. Parameter standar mutu keamanan bahan baku obat tradisional antaralain Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang/Khamir (AKK).

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancanganpenelitian deskriptif dan komparatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan datadan informasi tentang angka lempeng total dan angka kapang/khamir jamu kunyitasam dari PT. X. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang dianalisis dengancara deskriptif dan komparatif. Angka Lempeng Total yang diperbolehkan olehBPOM (2004) tidak lebih dari 10 koloni/gram ekstrak dan angka kapang/khamirtidak lebih dari 10 koloni/gram ekstrak.

Pengujian pada ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) diperolehdata kuantitatif yaitu ALT pengenceran 10-6 replikasi I adalah 5,5x106 koloni/gramdan AKK pengenceran 10-6 replikasi I dan III adalah 30,3x107 koloni/gram, sehinggaALT dan AKK tidak memenuhi syarat BPOM (2004). Pengujian pada ekstrak dagingbuah asam jawa (Tamarindus indica L.) diperoleh data kuantitatif yaitu ALT replikasiII pengenceran 10-1 adalah <10 koloni/gram sehingga memenuhi syarat BPOM (2004),dan pengenceran 10-6 adalah 2,9x107 koloni/gram sehingga tidak memenuhi syaratBPOM (2004). Angka Kapang/Khamir replikasi I pengenceran 10-1 diperoleh AKK3,0 koloni/gram koloni/gram sehingga memenuhi syarat BPOM (2004), danpengenceran 10-6 adalah 2,0x108 koloni/gram sehingga tidak memenuhi syarat BPOM(2004).

Kata kunci : ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.), ekstrak daging buahasam jawa (Tamarindus indica L.), angka lempeng total (ALT), angkakapang/khamir (AKK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xi

ABSTRACT

Traditional herb for medication is one of Indonesians’ cultures. One of thetraditional herbs that are consumed mostly is the traditional herb mixture betweencurcumas and tamarinds. Departemen Kesehatan (Depkes) RI through KeputusanMenteri Kesehatan RI No: 661/Menkes/SK/VII/1994 stated that traditional herbs thatcannot meet the standard requirement of security, usefulness, and quality should berestricted from being consumed. By meeting the standard requirement of security,usefulness and quality, it is expected that the dosage of the traditional herbs can beeasily known so that the security the raw materials and the usefulness can be assured.The standard quality of security parameter of the raw materials are the Total PlateCount and the Number of Mold/Yeast.

This research was non-experimental research with the framework ofdescriptive and comparative research. This research was aimed to obtain data aboutthe Total Plate Count and the Number of Mold/Yeast of traditional herb mixture ofcurcumas and tamarinds from PT. X. The data obtained was quantitative data andanalyzed using descriptive and comparative method. The allowed amount of the TotalPlate Count could not exceded 10 colony/g and the Number of Mold/Yeast amountwas not allowed to be more than 10 colony/g.

The experiment on turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val.)resulted in quantitative data of ALT dilution 10-6 from the replication I was 5,5x106

colony/gram and AKK dilution 10-6 from the replication I and III was 30,3x107

colony/gram, so ALT and AKK not fulfill the BPOM (2004). The experiment ontamarind extract (Tamarindus indica L.) resulted in quantitative data of ALTreplication II which was dilution 10-1 was <10 colony/gram so fulfill the BPOM(2004), and dilution 10-6 is 2,9x107 colony/gram so not fulfill the BPOM (2004). TheNumber of Mold/Yeast replication I which dilution 10-1 was 3,0 colony/gram so fulfillthe BPOM (2004), and dilution 10-6 is 2,0x108 colony/gram so not fulfill the BPOM(2004).

Key words: Turmeric Rhizome extract (Curcuma domestica Val.), Tamarind Extract(Tamarindus indica L.), Total Plate count, The Number of Mold/Yeast.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................

PRAKATA.......................................................................................................

INTISARI.........................................................................................................

ABSTRACT.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

BAB I PENGANTAR.....................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................

1. Permasalahan......................................................................

2. Keaslian Penelitian.............................................................

3. Manfaat Penelitian..............................................................

B. Tujuan.............................................................................................

ii

iii

iv

v

vi

viii

x

xi

xii

xvi

xvii

xviii

1

1

3

4

4

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xiii

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA............................................................

A. Obat Tradisional.............................................................................

B. Kunyit dan Asam Jawa...................................................................

C. Ekstrak............................................................................................

1. Definisi Ekstrak................................................................

2. Pengelompokan Ekstrak....................................................

D. Sterilisasi........................................................................................

E. Media..............................................................................................

F. Angka Lempeng Total....................................................................

G. Angka Kapang dan Khamir............................................................

H. Keterangan Empiris........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.....................................................

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional................................

1. Variabel Penelitian.............................................................

2. Definisi Operasional...........................................................

C. Bahan Penelitian.............................................................................

D. Alat Penelitian................................................................................

E. TataCara Penelitian........................................................................

1. Pembuatan Ekstrak Cair.....................................................

5

5

8

9

9

9

9

12

13

17

19

21

21

21

21

21

22

22

22

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xiv

2. Uji Angka Lempeng Total..................................................

3. Uji Angka Kapang/Khamir................................................

F. Analisis Hasil.................................................................................

1. Uji Angka Lempeng Total...................................................

2. Uji Angka Kapang/Khamir..................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................

A. Penyiapan Sampel..........................................................................

B. Angka lempeng total......................................................................

1. Homogenisasi Sampel........................................................

2. Pengenceran.......................................................................

3. Uji Angka Lempeng Total..................................................

C. Angka kapang/khamir....................................................................

1. Homogenisasi Sampel........................................................

2. Pengenceran.......................................................................

3. Uji Angka Kapang/Khamir................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran...............................................................................................

23

24

26

26

28

30

30

31

31

32

33

41

41

42

42

50

50

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xv

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN.....................................................................................................

BIOGRAFI PENULIS.....................................................................................

52

55

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrak

daging buah asam jawa PT. X ........................................................ 38

Tabel II Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrak

rimpang kunyit PT. X .................................................................... 40

Tabel III Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrak

daging buah asam jawa PT. X ...................................................... 46

Tabel IV Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrak

rimpang kunyit PT. X .................................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1a. Suspensi ekstrak daging buah asam dengan pengenceran

10-1 sampai 10-6 .................................................................. 33

Gambar 1b. Suspensi ekstrak rimpang kunyit dengan pengenceran 10-1

sampai 10-6 ........................................................................... 33

Gambar 2a. Hasil pengujian ALT pada ekstrak daging buah asam

jawa pengenceran 10-1……………………………………. 37

Gambar 2b. Hasil pengujian ALT pada ekstrak rimpang kunyit

pengenceran 10-1………………………………………….. 37

Gambar 3a. Hasil pengujian AKK pada ekstrak daging buah asam

jawa pengenceran 10-1 ....................................................... 45

Gambar 3b. Hasil pengujian AKK pada ekstrak rimpang kunyit

pengenceran 10-1.................................................................. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrak

daging buah asam jawa ........................................................... 56

Lampiran 2 Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrak

rimpang kunyit......................................................................... 60

Lampiran 3 Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrak

daging buah asam jawa........................................................... 64

Lampiran 4 Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrak

rimpang kunyit......................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dalam dasawarsa terakhir, perhatian dunia terhadap obat-obatan dari

bahan alam (obat tradisional) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara

berkembang maupun di negara-negara maju. Peningkatan penggunaan obat

tradisional perlu disikapi secara bijak, karena masih adanya pandangan yang

keliru bahwa obat tradisional selalu aman, tidak ada risiko bahaya bagi kesehatan

dan keselamatan konsumen. Tetapi dalam kenyataannya beberapa jenis obat

tradisional diketahui toksik, baik sebagai sifat dari bahan obat tradisional itu

sendiri maupun akibat kandungan bahan asing yang berbahaya atau tidak

diizinkan (Anonim, 2007).

Departemen Kesehatan (Depkes) RI dalam Keputusan Menteri Kesehatan

RI No: 661/Menkes/SK/VII/1994 menyatakan bahwa perlu dicegah beredarnya

obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, kemanfaatan dan

mutu. Parameter keamanan meliputi uji cemaran mikroorganisme seperti uji

mikroorganisme patogen, uji angka kapang/khamir, uji angka lempeng total, uji

nilai duga terdekat coliform, dan uji aflatoksin serta uji cemaran logam berat.

Parameter kemanfaatan meliputi jenis, sifat kandungan senyawa kimia aktif dan

dosis. Sedangkan parameter mutu meliputi kemurnian kandungan senyawa kimia

aktif yang terdapat pada obat tradisional (Anonim, 2005).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

2

Untuk menjamin mutu, keamanan dan kemanfaatan obat tradisional maka

diperlukan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Cara

Pembuatan Obat Tradisional yang Baik meliputi seluruh aspek yang menyangkut

pembuatan obat tradisional, yang , Mutu produk tergantung dari bahan awal,

proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang

menangani. Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk

menerapkan sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu

sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan

yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian

penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional

Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar

dalam negeri maupun internasional (Anonim, 2005).

Pada penelitian ini dilakukan pengujian tentang keamanan produk jamu

instan kunyit asam PT. X. Alasan pemilihan jamu kunyit asam sebagai obyek

pengujian karena jamu tersebut banyak dipakai oleh masyarakat. Jamu kunyit

asam dibuat dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa. Untuk remaja putri biasanya diminum pada saat menstruasi karena dapat

menghilangkan nyeri haid (Anonim, 2008).

Bahan baku jamu instan kunyit asam PT. X adalah ekstrak rimpang kunyit

dan daging buah asam jawa. Ekstrak tersebut mengandung air, yang merupakan

media pertumbuhan yang baik bagi berbagai macam mikroorganisme. Meskipun

banyak mikroorganisme tidak berbahaya bagi manusia, namun beberapa

mikroorganisme pencemar dapat mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

3

penyakit seperti gangguan pencernaan. Oleh karena itu untuk mengetahui bahwa

bahan baku jamu instan kunyit asam PT. X berada dalam batas cemaran

mikroorganisme yang dipersyaratkan oleh BPOM (2004) yaitu tidak lebih dari 10

koloni/gram ekstrak, maka diperlukan uji mikrobiologi meliputi pengujian Angka

Lempeng Total (ALT) dan uji Angka Kapang/Khamir (AKK). Angka Lempeng

Total merupakan metode untuk menetapkan angka bakteri aerob mesofil dalam

sediaan obat tradisional, sedangkan AKK merupakan metode yang digunakan

untuk menetapkan jumlah kapang/khamir dalam obat tradisional.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut ini:

a. Berapa Angka Kapang/Khamir dan Angka Lempeng Total pada ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dari PT. X?

b. Apakah Angka Lempeng Total dan Angka Kapang/Khamir dari ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam Jawa dari PT. X telah

memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) tahun 2004 dalam Monografi

Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

4

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran penulis, penelitian tentang “Uji Angka Lempeng

Total, Angka Kapang/Khamir Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica

Val.) dan Ekstrak Daging Buah Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dari PT. X”

belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, meliputi :

a. Manfaat teoritis

Memberikan data dan informasi terhadap keamanan obat tradisional,

khususnya jamu instan kunyit asam yang diperoleh dari PT. X.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai ALT dan

AKK ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang

diperoleh dari PT. X apakah sesuai dengan ketentuan BPOM RI (2004).

B. Tujuan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan data dan informasi

tentang cemaran mikroorganisme yaitu cemaran bakteri, kapang/khamir dalam

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang diperoleh dari

PT. X apakah sesuai dengan BPOM RI (2004) yaitu tidak lebih dari 10

koloni/gram ekstrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman (Anonim, 1992b).

Dalam Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (Anonim

2005) , disebutkan bahwa obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari

bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk

menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan

lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku. Cara

Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik meliputi seluruh aspek yang menyangkut

pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang

dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai

dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses

produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang

menangani (Anonim, 2005).

Pada umumnya khasiat dari obat tradisional tidak dapat langsung

dirasakan. Cara kerjanya bertahap dengan pemakaian yang terus-menerus

(Soedibyo, 2004). Berdasarkan fakta tersebut, perlu dilakukan uji untuk memberi

jaminan bahwa bahan obat tidak mengandung cemaran mikroorganisme yang

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

6

melebihi batas yang dipersyaratkan oleh BPOM (2004) yaitu tidak lebih dari 10

koloni/gram. Karena jika dalam obat tradisional terdapat cemaran mikroorganisme

dengan jumlah yang melebihi batas yang diperbolehkan dan dikonsumsi secara

rutin, maka penggunaan obat tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan tidak dapat tercapai. Dengan jumlah cemaran mikroorganisme yang

melebihi batas, dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi kesehatan

masyarakat yang mengkonsumsi jamu, misalnya terjadi gangguan pencernaan

(Fardiaz, 1992).

Untuk menjamin sediaan obat tradisional aman untuk dikonsumsi,

diperlukan penerapan CPOTB pada industri obat tradisional. Anonim (2005)

menjelaskan pedoman CPOTB yang meliputi :

Personalia. Personalia hendaklah mempunyai pengetahuan, pengalaman,

ketrampilan dan

kemampuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan tersedia dalam

jumlah yang cukup.

Bangunan. Bangunan industri obat tradisional hendaklah menjamin aktifitas

industri dapat berlangsung dengan aman.

Peralatan. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk hendaklah

memiliki rancang bangun konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta

ditempatkan dengan tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk

terjamin secara seragam dari bets ke bets, serta untuk memudahkan

pembersihan dan perawatannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

7

Sanitasi dan hygiene. Dalam pembuatan produk hendaklah diterapkan

tindakan sanitasi dan hygiene yang meliputi bangunan, peralatan dan

perlengkapan, personalia, bahan dan wadah serta faktor lain sebagai sumber

pencemaran produk.

Penyimpanan bahan baku. Setiap bahan baku yang digunakan untuk

pembuatan hendaklah memenuhi persyaratan yang berlaku.

Pengolahan dan pengemasan. Pengolahan dan pengemasan hendaklah

dilaksanakan dengan mengikuti cara yang telah ditetapkan oleh industri

sehingga dapat menjamin produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi

persyaratan yang berlaku.

Pengawasan mutu. Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari

cara pembuatan obat tradisional yang baik. Rasa keterikatan dan tanggung

jawab semua unsur dalam semua rangkaian pembuatan adalah mutlak untuk

menghasilkan produk yang bermutu mulai dari bahan awal sampai pada

produk jadi.

Inspeksi diri. Tujuan inspeksi diri adalah untuk melakukan penilaian apakah

seluruh aspek pengolahan, pengemasan dan pengendalian mutu selalu

memenuhi CPOTB. Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk

mengevaluasi pelaksanaan CPOTB dan untuk menetapkan tindak lanjut.

Dokumentasi. Dokumentasi pembuatan produk merupakan bagian dari sistem

informasi manajemen yang meliputi spesifikasi, label/etiket, prosedur, metode

dan instruksi, catatan dan laporan serta jenis dokumentasi lain yang diperlukan

dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

8

rangkaian kegiatan pembuatan produk. Dokumentasi sangat penting untuk

memastikan bahwa setiap petugas mendapat instruksi secara rinci dan jelas

mengenai bidang tugas yang harus dilaksanakannya, sehingga memperkecil

risiko terjadinya salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul karena

hanya mengandalkan komunikasi lisan.

B. Kunyit dan Asam Jawa

Tanaman yang mengandung senyawa kimia seperti karbohidrat, protein,

lemak bermanfaat sebagai makanan bagi manusia dan hewan. Tanaman yang

mengandung banyak senyawa kimia seperti glikosida, alkaloid, terpenoid

menyebabkan tanaman tersebut memiliki efek terapetik. Senyawa dengan efek

terapetik ini disebut konstituen aktif, sedang yang lain disebut konstituen inert

(Robbers, et.al., 1996). Salah satu tanaman yang memiliki efek terapetik adalah

kunyit (Curcuma domestica Val.), sehingga tanaman ini sering digunakan sebagai

bahan baku obat tradisional. Secara tradisional, rimpang kunyit digunakan dalam

ramuan dengan buah asam jawa untuk pengobatan berbagai penyakit seperti

menghilangkan nyeri pada wanita haid. Rimpang kunyit mengandung

kurkuminoid yang dilaporkan memiliki efek analgetika, senyawa ini stabil dalam

suasana asam, oleh karena itu ditambahkan buah asam yang mengandung asam

sitrat dan asam malat untuk menstabilkan kurkuminoid. Penggunaan bahan baku

jamu kunyit asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara produsen

(Suharmiati dan Handayani, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

9

C. Ekstrak

1. Definisi ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan (Anonim, 1995).

2. Pengelompokan ekstrak

Berdasarkan sifatnya, Voigt (1994) mengelompokkan ekstrak menjadi :

a. Ekstrak cair (extractum fluidum). Pada ekstrak cair memiliki

konsistensi cair dan mudah dituang.

b. Ekstrak encer (extractum tenue). Pada ekstrak encer memiliki

konsistensi madu dan mudah dituang.

c. Ekstrak kental (extractum spissum). Memiliki konsistensi liat dalam

keadaan dingin dan tidak dapat dituang. Kandungan airnya berjumlah sampai

30%.

d. Ekstrak kering (extractum siccum). Memiliki konsistensi kering dan

mudah digosokkan dengan kandungan lembab tidak lebih dari 5%.

D. Sterilisasi

Bahan ataupun peralatan yang dipergunakan di dalam bidang

mikrobiologi, harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan

tersebut tidak didapatkan mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

10

baik yang akan mengganggu/merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan

proses yang sedang dikerjakan (Suriawiria, 1985).

Keamanan produk obat tradisional tergantung dari bahan awal, proses

produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang

menangani. Berbeda dengan jamu ramuan segar, jamu instan dibuat dengan cara-

cara yang sudah dibakukan oleh produsen jamu dengan berbagai peralatan

maupun proses salah satunya yakni sterilisasi, yang mendukung keamanan produk

jamu (Suharmiati dan Handayani, 1998).

Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-

bahan dari segala bentuk kehidupan, terutama mikroorganisme. Macam sterilisasi

yang digunakan tergantung pada macam sifat dan bahan. Penelitian ini

menggunakan metode sterilisasi yaitu :

1. Sterilisasi dengan panas

Penggunaan panas merupakan cara termudah untuk mensterilkan bahan,

dengan syarat bahwa bahan tersebut tahan terhadap pemanasan. Suhu 121oC

selama 15 menit digunakan untuk mematikan spora. Uap harus dipertahankan

pada tekanan 15 lb/sq di atas tekanan atmosfer untuk memperoleh suhu 121oC

(Jawetz dkk, 1996). Sterilisasi ini dibedakan menjadi 2, yaitu : sterilisasi panas

lembab dan sterilisasi panas kering (Hadioetomo, 1985).

Disebut sterilisasi panas lembab, bila digunakan bersama-sama dengan

uap air dan sterilisasi panas kering, bila tanpa kelembaban. Panas lembab sangat

efektif meskipun pada suhu yang tidak begitu tinggi, karena ketika uap air

berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan panas sebanyak 686

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

11

kalori per gram uap air pada suhu 121oC. Panas ini mendenaturasikan atau

mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan dengan demikian

mematikannya (Hadioetomo,1985).

Dibandingkan dengan panas lembab, panas kering kurang efisien dan

membutuhkan suhu lebih tinggi serta waktu yang lebih lama untuk sterilisasi.

Karena bentuk kehidupan yang paling tahan panas, yaitu endospora bakteri,

berperilaku seakan-akan tidak mengandung kelembaban, maka panas kering harus

mencapai suhu 166oC–175oC untuk dapat mematikannya. Dapat diterapkan pada

apa saja yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menguap pada suhu

setinggi itu (Hadioetomo,1985).

2. Sterilisasi dengan bahan kimia

Pelaksanaanya dilakukan dengan menggunakan gas atau cairan

pembunuh mikroorganisme yang secara khusus diterapkan untuk bahan yang tidak

tahan pemanasan, sediaan atau barang yang jika dipanaskan sekali atau berulang

kali sedikit banyak akan mengalami perubahan (Hadioetomo, 1985).

Bahan kimia lain yang dapat digunakan adalah alkohol yang merupakan

senyawa dengan struktur R-CH2OH ( di mana R berarti “gugus alkil”) bersifat

racun terhadap sel pada konsentrasi yang relatif tinggi. Pada konsentrasi yang

biasa dipakai (70 % larutan dalam air) alkohol bekerja sebagai denaturan protein

(Jawetz dkk, 1996).

3. Sterilisasi dengan radiasi

Sinar matahari yang dipancarkan langsung pada sel vegetatif

mikroorganisme dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

12

sporanya lebih tahan terhadap sinar matahari. Aktivitas bakterisida dari sinar

matahari disebabkan oleh sinar ultraviolet dari spektrum sinar. Sinar ultraviolet

yang dipancarkan dari lampu uap merkuri sering digunakan untuk menyinari

ruangan sehingga mengurangi kontaminasi mikroorganisme di udara. Radiasi

ultraviolet menyebabkan kesalahan dalam replikasi DNA dan mempunyai

aktivitas mutagenik pada sel-sel hidup (Fardiaz,1992).

E. Media

Untuk menumbuhkan suatu mikroorganisme, diperlukan suatu substrat

makanan yang biasa disebut media, karena di dalam media mengandung unsur-

unsur makanan yang diperlukan oleh jasad tersebut untuk tetap hidup. Unsur-

unsur makanan itu dapat berupa garam-garam anorganik, dan senyawa-senyawa

organik seperti asam-asam amino dan vitamin-vitamin yang diperlukan untuk

pertumbuhan. Bahan-bahan nutrien yang disediakan untuk menumbuhkan

mikroorganisme di dalam laboratorium disebut kultur media. Media itu sendiri

sebelum digunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi

mikroorganisme lain yang tidak diharapkan (Jawetz, dkk, 1996).

Berdasarkan konsistensinya, media dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

media padat, media cair, dan media semi padat/cair. Berdasarkan komposisi atau

susunannya, media dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : media sintesis

(media yang dapat diketahui dengan pasti susunan kimianya), dan media non

sintesis (media yang tidak dapat diketahui dengan pasti susunan kimianya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

13

merupakan bahan-bahan alami seperti kentang, nutrient kaldu, telur, dan

sebagainya) (Tarigan, 1988).

Berikut ini adalah media yang digunakan untuk penelitian :

1. Plate Count Agar

PCA digunakan untuk penghitungan jumlah mikroorganisme dalam

susu, juga digunakan untuk penghitungan jumlah mikroorganisme dalam air,

makanan dan produk susu serta spesimen lain, termasuk juga untuk obat

tradisional. Plate Count Agar berisi digesti pankreatik kasein, ekstrak ragi dan

glukosa yang penting untuk pertumbuhan dari mikroorganisme (Atlas,1997).

2. Potatoes Dextrose Agar

PDA merupakan media yang digunakan untuk memacu produksi

konidia oleh fungi. Infus dari kentang dan dekstrosa pada media ini

menyediakan faktor nutrien yang sangat baik untuk pertumbuhan fungi

(Murray, 1999).

F. Angka Lempeng Total (ALT)

Angka Lempeng Total merupakan metode yang digunakan untuk

menetapkan angka bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam sediaan obat

tradisional. Prinsip cara pengujian ini yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob

mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar dengan cara

tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai (Anonim, 2006).

Penentuan jumlah bakteri dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

14

a. Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell count). Pada cara ini dihitung

semua bakteri baik yang hidup maupun yang mati. Pada penghitungan

dengan cara ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu:

Menghitung langsung secara mikroskop. Pada cara ini dihitung jumlah

bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Untuk ini digunakan kaca obyek

khusus yang bergaris(Petroff-Hauser) berbentuk bujur sangkar. Jumlah

cairan yang terdapat antara kaca obyek dan kaca penutup mempunyai

volume tertentu, sehingga satuan isi yang terdapat dalam bujur sangkar juga

tertentu (Lay,1994).

Pembesaran yang digunakan untuk melihat bakteri membatasi

volume cairan yang diperiksa. Hanya cairan yang mengandung jumlah

bakteri yang tinggi yang dapat menggunakan cara ini. Selain menghitung

secara langsung dengan mata, dapat pula digunakan alat penghitung

elektronik coulters counter. Dengan alat ini dihitung semua benda yang

memiliki ukuran diameter 30µm, sehingga cairan yang akan dihitung

jumlah bakterinya haruslah benar-benar hanya mengandung bakteri

(Lay,1994).

Pada penghitungan dengan metode ini hasil pengenceran dari

bahan tidak ditanam dalam cawan berisi media, tetapi diteteskan dalam

ruang penghitung, yaitu kaca obyek khusus yang selanjutnya dilihat di

bawah mikroskop terhadap sel mikroba yang terdapat dalam kolom-kolom

penghitung. Misalnya didapatkan jumlah yang terhitung 12 sel, maka

penghitungan jumlah sel adalah : 12 x 25 x 50 x 103 = 1,5 x 107 sel/ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

15

di mana 12 = jumlah sel yang terhitung, 25 = jumlah kotak pada ruang

penghitung yang dipergunakan untuk menghitung, 50 = volume tiap-tiap

kotak, dan 103 = pengenceran sampel. Penghitungan dengan metode ini

mempunyai keuntungan yaitu semua sel bakteri yang hidup maupun mati

dapat dihitung. Adapun kerugian dari metode ini yaitu kesalahan

menghitung akan didapat kalau sistem pengencerannya tidak homogen lagi

(Lay,1994).

Menghitung dengan cara kekeruhan. Cara ini menggunakan alat

spektrofotometer. Dasar teknik ini adalah banyaknya cahaya yang

diabsopsi sebanding dengan banyaknya sel bakteri pada batas-batas

tertentu. Jumlah mikroba dalam suspensi dapat ditentukan dengan

menentukan kerapatan optik. Pengukuran kerapatan optik menggunakan

kolorimeter yang membiaskan cahaya dengan gelombang tertentu.

Gelombang cahaya melewati suspensi biakan dan banyaknya cahaya yang

ditransmisikan setelah melewati suspensi diukur. Jumlah cahaya yang

ditransmisikan setelah melewati suspensi biakan berbanding terbalik

dengan jumlah mikroba dan jumlah cahaya yang diabsorpsi. Jumlah

cahaya yang diabsorpsi tergantung pada bentuk dan besar sel (Lay,1994).

Spektrofometer dapat mengukur kepekatan sel dari suspensi dalam

%T (transmitance) atau OD (jumlah cahaya yang diabsorpsi dan

disebarkan). Dalam mikrobiologi digunakan OD sebagai satuan hitungan,

karena OD sebanding dengan kepekatan sel dalam suspensi biakan

(Lay,1994)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

16

b. Jumlah bakteri yang hidup (viable count). Cara ini hanya menggambarkan

jumlah sel yang hidup, sehingga dikatakan lebih tepat bila dibandingkan

dengan cara total cell count. Pada metode ini diasumsikan bahwa setiap sel

mikroba hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi 1 koloni setelah

diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. Setelah

masa inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan

perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroba dalam suspensi tertentu

(Hadioetomo,1985). Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari 1 sel

mikroba, karena beberapa mikroba tertentu cenderung untuk berkelompok

atau berantai. Bila ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai

kelompok bakteri ini hanya akan menghasilkan 1 koloni. Berdasarkan hal

tersebut seringkali digunakan istilah colony forming units (CFU) untuk

menghitung jumlah mikroba hidup. Sebaiknya hanya lempeng agar yang

mengandung 30-300 koloni saja yang digunakan dalam perhitungan.

Lempeng agar dengan koloni >300 sulit untuk dihitung sehingga

kemungkinan kesalahan perhitungan sangat besar. Pengenceran sampel

akan membantu untuk memperoleh penghitungan jumlah yang benar,

namun pengenceran yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempeng agar

dengan jumlah koloni yang rendah(<30 koloni). Lempeng demikian tidak

absah secara statistik untuk digunakan dalam perhitungan (Lay,1994).

Jumlah bakteri yang dihitung dengan metode ini adalah jumlah bakteri

yang hidup (viable count). Pada metode ini diasumsikan bahwa setiap sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

17

mikroorganisme yang hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi 1 koloni

setelah diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai. Setelah

masa inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan

atau dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tertentu

(Hadioetomo,1985). Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari 1 sel

mikroorganisme, karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung untuk

berkelompok atau berantai. Bila ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang

sesuai kelompok bakteri ini hanya akan menghasilkan 1 koloni. Berdasarkan hal

tersebut seringkali digunakan istilah colony forming units (CFU) untuk

menghitung jumlah mikroorganisme hidup (Lay, 1994).

G. Angka Kapang/Khamir (AKK)

Timbulnya kapang/khamir, erat kaitannya dengan kondisi tempat tumbuh

tanaman serta cara pembuatan simplisia melalui pengeringan. Kondisi tempat

tumbuh yang rentan untuk ditumbuhi fungi adalah tempat yang lembab atau

basah, karena fungi memerlukan air untuk melangsungkan hidupnya (Tjitrosomo,

1986).

Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen. Filamen

merupakan ciri khas morfologi kapang yang membedakan dengan khamir.

Dengan adanya filamen, penampakan koloni kapang berserabut seperti kapas.

Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan

membentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-sifat morfologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

18

kapang baik penampakan makroskopik maupun mikroskopik digunakan dalam

identifikasi dan klasifikasi kapang (Fardiaz, 1992).

Khamir adalah fungi uniseluler, pada beberapa genus ada yang

membentuk miselium dengan percabangan. Sebagian besar khamir termasuk

dalam kelas Ascomycetes, sebagian kecil termasuk dalam kelas Basidiomycetes

dan fungi imperfecti. Khamir yang termasuk kelas pertama dan kelas kedua

berkembang biak dengan tunas (budding), pembelahan sel, spora aseksual, dan

spora seksual. Kelas ketiga hanya dapat berkembang biak secara aseksual yaitu

dengan tunas, pembelahan sel, dan spora aseksual. Pada umumnya, kebanyakan

khamir berkembang biak dengan tunas (Jutono, Soedarsono, Hartadi, Suhadi,

Soesanto, 1980).

Perhitungan jumlah kapang dan khamir memiliki ketentuan umum yaitu

secara tradisional, media yang diasamkan digunakan untuk menghitung

kapang/khamir dalam obat tradisional. Penambahan antibiotik juga dapat

dilakukan untuk menghambat perkembangan koloni bakteri. Berbagai media dapat

digunakan untuk menghitung jumlah kapang/khamir yang hidup, tergantung pada

sifat alami obat tradisional dan spesies kapang/khamir yang ada. Media

yantibiotika pada plate count agar atau dichloran roses bengal agar dengan

teknik pengenceran (Hidayat, dkk, 2006).

Kapang dan khamir biasanya dihitung dengan teknik surface spread

plate daripada pour plate. Teknik ini memaksimalkan penampakan sel terhadap

oksigen udara dan stres suhu pendinginan agar. Spread plate agar dikeringkan

semalam sebelum digunakan. Buffer fosfat atau peptone water 0,1% baik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

19

pengenceran sampel. Antibiotik yang sering digunakan dalam media dengan pH

netral adalah chlortetracycline, chloramphenicol, oxytetracycline, gentamicine,

streptomycin, dan kanamycin. Chloramphenicol (100 mg/ml) atau gentamicin (50

g/ml) adalah yang direkomendasikan karena stabil terhadap panas dan spektrum

antibakterinya luas. Kedua antibiotik ini dapat disterilkan pada autoklaf dalam

media lengkap. Inkubasi biasanya dilakukan pada suhu 22-25oC selama 5 hari

sebelum koloni dihitung. Jika tidak tersedia inkubator maka dapat digunakan suhu

ruang dengan mencatat perubahan suhu yang terjadi (Hidayat, dkk, 2006).

Pada penelitian ini, perhitungan angka kapang/khamir berdasarkan pada

cara uji cemaran mikroorganisme SNI 01-2897-1992. Prinsip dari uji angka

kapang/khamir adalah pertumbuhan kapang dan khamir dalam media yang sesuai,

setelah diinkubasi pada suhu 25 0C atau suhu kamar selama 5 hari.

H. Keterangan Empiris

Obat tradisional yang baik harus memenuhi persyaratan keamanan,

kemanfaatan dan mutu. Berdasarkan hal tersebut BPOM RI tahun 2004

mengeluarkan peraturan tentang batasan cemaran mikroorganisme yang masih

diperbolehkan berada pada obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin

keamanan obat tradisional. Oleh karena itu perlu dilakukan uji ALT dan AKK

pada obat tradisional, karena ALT dan AKK yang memenuhi syarat akan

menjamin keamanan obat tradisional untuk dikonsumsi.

Penelitian ALT dan AKK pada bahan baku jamu kunyit asam, yaitu

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

20

penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif dan

komparatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang cemaran

mikroorganisme yaitu cemaran bakteri dan kapang/khamir dalam ekstrak rimpang

kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan

rancangan penelitian deskriptif dan komparatif, karena dalam penelitian ini tidak

dilakukan perlakuan pada subjek penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium

Farmakognosi-Fitokimia dan Mikrobiologi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel pengacau terkendali : sterilisasi media, sterilisasi alat, media

yang digunakan

b. Variabel pengacau tak terkendali : kontaminasi ekstrak akibat proses

pengangkutan dan penyimpanan

ekstrak

2. Definisi operasional :

a. Ekstrak yang diuji adalah ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa yang diperoleh dari PT. Sidomuncul.

b. Angka Lempeng Total merupakan jumlah bakteri aerob mesofil yang

terdapat dalam ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa yang dianalisis sesuai dengan Anonim (1992a).

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

22

c. Angka kapang/khamir merupakan jumlah kapang dan khamir yang

terdapat dalam ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa yang dianalisis sesuai dengan Anonim (2006).

C. Bahan Penelitian

Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dan ekstrak daging

buah asam (Tamarindus indica L) dari PT. X, media Plate Count Agar (PCA),

pengencer Buffered Pepton Water (BPW), Potato Dextrose Agar (PDA),

pengencer Peptone Water (PW), kloramfenikol.

D. Alat Penelitian

Vortex, Autoklaf, Inkubator, cawan petri, waterbath, colony counter,

mikropipet, Laminar Air Flow (LAF), Bunsen, alat-alat gelas.

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan ekstrak cair

Ekstrak cair rimpang kunyit dan daging buah asam jawa yang diperoleh

dari PT. X dibuat dengan cara :

a. ekstrak cair rimpang kunyit dibuat dengan bahan dasar kunyit segar yang

kemudian dilakukan proses penggilingan dan pengepresan. Hasil dari proses

pengepresan, dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak cair kunyit.

b. ekstrak cair daging buah asam jawa dibuat dengan bahan dasar daging buah

asam jawa matang yang direndam dalam air kemudian dilakukan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

23

pengepresan dan penyaringan. Hasil dari proses penyaringan, dipekatkan

sehingga diperoleh ekstrak cair daging buah asam jawa.

2. Uji angka lempeng total

a. Pengambilan sampel. Sampel adalah ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa yang diperoleh dari PT. X.

b. Persiapan dan homogenisasi sampel. Dengan cara aseptik,

ditimbang 1 gram ekstrak kental kemudian dilarutkan dalam 9 ml

Buffered Peptone Water (BPW) hingga diperoleh pengenceran 1:10.

Dihomogenkan dengan baik kemudian dilanjutkan dengan

pengenceran 10-2 sampai 10-6.

c. Cara pembuatan media. Media yang digunakan adalah Plate Count

Agar (PCA) yang dibuat dengan cara menimbang 17,5 gram serbuk

PCA dan dilarutkan dalam 1 liter air suling, dipanaskan sampai

mendidih (sambil diaduk). Kemudian disterilkan pada suhu 121oC

selama 15 menit dengan autoklaf.

d. Cara pembuatan larutan pengencer. Pengenceran menggunakan

larutan Buffered Peptone Water (BPW) yang dibuat dengan cara

menimbang 20 gram serbuk BPW dilarutkan dalam 1 liter air suling

dan diukur pH 7,0 + 1. Kemudian disterilkan dengan autoklaf 121oC

selama 15 menit.

e. Cara pengujian. Dipipet 1 ml dari masing-masing pengenceran,

dimasukkan ke dalam cawan petri steril secara duplo. Ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

24

setiap cawan petri dituangkan sebanyak 12-15 ml media PCA yang

telah dicairkan yang bersuhu 45 ± 1oC dalam waktu 15 menit dari

pengenceran pertama. Cawan petri digoyangkan dengan hati-hati

hingga contoh tercampur rata dengan pembenihan. Pemeriksaan

kontrol dilakukan dengan mencampur air pengencer dengan

pembenihan untuk setiap contoh yang diperiksa. Biarkan hingga

campuran dalam cawan petri membeku. Dimasukkan semua cawan

petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram (inkubator)

dan diinkubasi pada suhu 35±10C selama 24-48 jam. Dicatat

pertumbuhan koloni pada setiap cawan yang mengandung 25-250

koloni setelah 48 jam. Dihitung angka lempeng total dalam 1 gram

contoh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan

dengan faktor pengenceran yang digunakan (sesuai).

3. Uji angka kapang/khamir

a. Pengambilan sampel. Sampel yang digunakan adalah ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang diperoleh

dari PT. X.

b. Persiapan dan penghomogenan sampel. Dengan cara aseptik,

ditimbang 1 gram ekstrak kental kemudian dilarutkan dalam 9 ml

Peptone Water (PW) hingga diperoleh pengenceran 1:10.

Dihomogenkan dengan baik kemudian lanjutkan dengan

pengenceran 10-2 sampai 10-6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

25

c. Cara pembuatan media. Sebanyak 39 gram serbuk Potato Dextrose

Agar (PDA) disuspensikan dalam 1000 mL air suling, kemudian

dilarutkan dengan pemanasan dan diaduk hingga merata,

dimasukkan dalam wadah yang sesuai kemudian masukkan

kloramfenikol 100 mg/liter media. Disterilisasi dengan autoklaf

selama 15 menit dengan suhu 1210C lalu didinginkan hingga suhu

45 ± 10C.

d. Cara pembuatan larutan pengencer. Pengenceran menggunakan PW.

Sebanyak 1 gram serbuk peptone ditimbang dan dilarutkan dalam

1000mL air suling, dihomogenkan dan disterilisasi dengan autoklaf

selama 15 menit pada suhu 1210C.

e. Cara pengujian. Dipipet 1 ml dari masing-masing pengenceran,

dimasukkan ke dalam cawan petri steril secara duplo. Ke dalam

setiap cawan petri dituangkan sebanyak 15-20 ml media PDA yang

telah dicairkan yang bersuhu 45 ± 10C. Digoyangkan cawan petri

dengan hati-hati hingga contoh tercampur rata dengan pembenihan.

Pemeriksaan kontrol dilakukan dengan mencampur air pengencer

dengan pembenihan untuk setiap contoh yang diperiksa. Dibiarkan

hingga campuran dalam cawan petri membeku, dimasukkan semua

cawan petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram

(inkubator) dan diinkubasi pada suhu 25 0C atau suhu kamar selama

5 hari. Dihitung koloni kapang dan khamir setelah 5 hari. Dicatat

hasil sebagai jumlah kapang dan kamir per gram contoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

26

F. Analisis Hasil

1. Uji Angka Lempeng Total

Cara menganalisis hasil pengujian sesuai dengan Anonim (1992a), yaitu:

a. pilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni

antara 25-250 setiap cawan. Dihitung semua koloni dalam cawan petri

dengan menggunakan alat penghitung koloni (Colony counter). Dihitung

rata-rata jumlah koloni dan dikalikan dengan faktor pengenceran dan

dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram

b. jika salah satu dari dua cawan petri terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25

atau lebih besar dari 250, dihitung rata-rata jumlah koloni, dikalikan dengan

faktor pengenceran dan dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per gram

c. jika hasil dari 2 pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25-250

koloni, dihitung jumlah koloni dari masing-masing pengenceran seperti yang

disebut pada butir a dan b di atas, dan dihitung rata-rata jumlah koloni dari

kedua pengenceran tersebut. Jika jumlah yang tertinggi lebih besar dari dua

kali jumlah yang terkecil, dinyatakan jumlah yang terkecil sebagai jumlah

bakteri per gram

d. jika rata-rata jumlah koloni masing-masing petri tidak terletak antara 25 dan

250 koloni, dihitung jumlah koloni seperti pada butir a dan b di atas, dan

dinyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan per gram

e. jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni, maka setiap dua

cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi dalam 2, 4, atau 8 sektor.

Dihitung jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih. Untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

27

jumlah koloni dalam satu cawan petri, dihitung rata-rata jumlah koloni dan

kalikan dengan faktor pembagi dan pengenceran. Dinyatakan sebagai jumlah

bakteri perkiraan per gram

f. jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni, maka

jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600), dikalikan dengan faktor

pengenceran dan dinyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan

permililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat (lebih besar dari

1600 x faktor pengenceran)

g. jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, nyatakan jumlah

bakteri perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan pengenceran yang

terendah (< 10)

h. menghitung koloni perambat (spreader)

Ada 3 macam perambatan pada koloni, yaitu :

1. merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah

2. perambatan yang terjadi di antara dasar cawan petri dan pembenihan

3. perambatan yang terjadi pada pinggir atau permukaan pembenihan.

Kalau terjadi hanya 1 (satu) perambatan (seperti rantai) maka koloni

dianggap 1 (satu). Tetapi bila 1 atau lebih rantai terbentuk dan yang berasal

dari sumber yang terpisah-pisah, maka tiap sumber dihitung sebagai 1 (satu)

koloni.

Bila (2) dan (3) terjadi maka sebaiknya pemeriksaan diulangi karena

koloni dalam keadaan semacam ini agak sukar dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

28

i. cara menghitung dan membulatkan angka

Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni perkiraan

hanya 2 angka penting yang digunakan, yaitu angka yang pertama dan kedua

(dimulai dari kiri), sedangkan angka yang ketiga diganti dengan 0 apabila

kurang dari 5 dan apabila 5 atau lebih dijadikan 1 yang ditambahkan pada

angka yang kedua.

Contoh : 523.000 dilaporkan sebagai 520.000 (5,2 x 105).

83.600 dilaporkan sebagai 84.000 (8,4 x 104).

2. Uji Angka Kapang/Khamir

Cara menganalisis hasil pengujian sesuai dengan Anonim (2006) yaitu :

dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara

10-150. Jumlah koloni dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor

pengencerannya. Bila pada cawan petri dari dua tingkat pengenceran yang

berurutan menunjukkan jumlah antara 10-150, maka dihitung jumlah koloni dan

dikalikan faktor pengenceran kemudian diambil angka rata-rata. Hasil dinyatakan

sebagai angka kapang/khamir dalam tiap gram atau mL sampel

Untuk beberapa kemungkinan lain yang berbeda dari pernyataan di atas, maka

diikuti petunjuk sebagai berikut :

a. bila hanya salah satu di antara kedua cawan petri dari pengenceran yang

sama menunjukkan jumlah antara 10-150 koloni, dihitung jumlah koloni dari

kedua cawan dan dikalikan dengan faktor pengenceran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

29

b. bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni lebih

besar dari dua kali jumlah koloni pada pengenceran di bawahnya, maka

dipilih tingkat pengenceran terendah (misal : pada pengenceran 10-2

diperoleh 60 koloni dan pada pengenceran 10-3 diperoleh 30 koloni, maka

dipilih jumlah koloni pada pengenceran 10-2 yaitu 60 koloni).

Bila pada pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni kurang dari

dua kali jumlah koloni pengenceran di bawahnya, maka diambil angka rata-

rata dari jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut. Hasil dinyatakan

sebagai angka kapang dan khamir dalam tiap gram sampel ( misal pada

pengenceran pada pengenceran 10-2 diperoleh 60 koloni dan

pengenceran 10-3 diperoleh 10 koloni, maka angka kapang/khamir adalah :

33 108102

106xx

c. bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan jumlah

antara 10-150 koloni maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat

pengenceran terendah dan dihitung sebagai angka kapang dan khamir

perkiraan.

d. bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena

faktor inhibitor, maka angka kapang dan khamir dilaporkan sebagai kurang

dari satu dikalikan faktor pengenceran terendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyiapan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak rimpang

kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dari PT. X. Ekstrak cair rimpang

kunyit terbuat dari rimpang kunyit segar yang diproses dengan penggilingan dan

pengepresan. Proses penggilingan yang dilakukan bertujuan untuk menghaluskan

rimpang kunyit sehingga mempermudah proses selanjutnya dan proses

pengepresan bertujuan untuk mengeluarkan zat aktif dari rimpang kunyit. Hasil

dari proses pengepresan selanjutnya dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak cair

kunyit.

Ekstrak cair daging buah asam jawa dibuat dengan bahan dasar daging

buah asam jawa yang sudah matang yang direndam dengan air, dilakukan

pengepresan lalu disaring. Proses perendaman dengan air bertujuan untuk

melarutkan zat aktif dalam daging buah asam jawa. Setelah direndam, kemudian

perlu dilakukan pengepresan untuk mempermudah penyaringan. Tujuan dilakukan

penyaringan adalah memisahkan zat padat (bagian daging buah asam jawa yang

sudah dipres) dengan zat cair (hasil perendaman). Hasil dari proses tersebut

dipekatkan dengan suhu rendah dan diperoleh ekstrak cair.

Berdasarkan Anonim (1995a) yang disebut dengan ekstrak adalah

sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia

nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

31

atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa

diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. Ekstrak

yang diperoleh dari PT. X berwujud cair, oleh karena itu untuk mendapatkan

ekstrak seperti yang dimaksud dalam Anonim (1995a) maka pelarut yang

digunakan harus diuapkan agar mendapatkan ekstrak yang kental.

Pada penelitian ini, penguapan pelarut dilakukan dengan bantuan oven

yang sisi bagian dalamnya sebelumnya telah dilap menggunakan alkohol 70%

untuk mencegah bertambahnya mikroorganisme pada ekstrak dan wadah yang

digunakan sebagai tempat ekstrak juga disterilkan terlebih dahulu dengan

autoklaf. Penguapan dengan oven dilakukan pada suhu 50oC hingga diperoleh

massa yang kental. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ekstrak memenuhi baku

yang telah ditetapkan, maka dilakukan uji cemaran mikroorganisme yang meliputi

ALT dan AKK. Baku yang ditetapkan yaitu ketentuan-ketentuan yang terdapat

dalam Anonin (2004).

B. Angka Lempeng Total

1. Homogenisasi sampel

Homogenisasi merupakan cara penyiapan sampel untuk memperoleh

distribusi bakteri sebaik mungkin di dalam sampel yang ditetapkan (Anonim,

1992a). Dasar dari homogenisasi adalah membebaskan sel-sel bakteri yang

terlindung oleh partikel dalam sampel dan untuk menggiatkan kembali sel-sel

bakteri yang mungkin terganggu kelangsungan hidupnya karena kondisi yang

kurang menguntungkan di dalam sampel (Hadioetomo, 1985).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

32

Larutan pengencer yang digunakan untuk menghomogenkan sampel yaitu

Buffered Peptone Water (BPW) yang mengandung peptone, natrium klorida,

disodium hydrogen phosphate dan kalium dihidrogen phosphate. Peptone

merupakan protein yang terdapat pada daging, air susu, kedelai, dan putih telur.

Komponen utama dari protein adalah nitrogen (N2) yang berperan dalam sintesis

protein bakteri. Natrium klorida, disodium hydrogen phosphate dan kalium

dihidrogen phosphate merupakan mineral-mineral yang juga dibutuhkan untuk

kelangsungan hidupnya. Seharusnya, BPW diatur agar pH-nya 7,0. Namun dalam

uji, diperoleh pH BPW 6,79 yang kemungkinan dapat terjadi karena air yang

digunakan untuk mengencerkan BPW memiliki pH yang cenderung asam. Namun

perbedaan ini tidak bermakna karena kebanyakan bakteri dapat hidup paling

cocok atau paling baik pada pH 6,5 sampai 7,5 yang merupakan pH optimum

(Tarigan, 1988). Sehingga buffer dalam BPW berperan untuk menjaga pH agar

tetap sesuai untuk pertumbuhan bakteri.

Homogenisasi sampel dilakukan secara aseptik di dekat nyala api Bunsen

dengan mengencerkan 1 gram sampel menggunakan 9 ml BPW sehingga

diperoleh suspensi dengan pengenceran 10-1.

2. Pengenceran

Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan koloni bakteri

dengan jumlah antara 25-250 sehingga mempermudah perhitungan koloni. Jika

tidak dilakukan pengenceran, maka koloni bakteri akan sangat pekat sehingga

penghitungan koloni sulit dilakukan (Tarigan, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

33

Suspensi dengan pengenceran 10-1 selanjutnya diencerkan terus hingga

pengenceran 10-6. Sama seperti larutan pengencer untuk homogenisasi sampel,

pengenceran selanjutnya juga menggunakan BPW. Karena BPW mengandung zat-

zat yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup bakteri, maka BPW bukan hanya

berperan untuk mengencerkan sampel saja, tetapi juga untuk memberi nutrisi bagi

bakteri supaya dapat hidup.

Gambar 1a. Gambar 1b.suspensi ekstrak daging buah asam jawa suspensi ekstrak rimpang kunyitdengan pengenceran dari kiri ke kanan, dengan pengenceran dari kiri ke10-1 sampai 10-6 kanan, 10-1 sampai 10-6

3. Uji angka lempeng total

Uji angka lempeng total digunakan untuk menghitung cemaran bakteri.

Bakteri yang ditentukan jumlahnya adalah bakteri yang hidup (viable count). Cara

ini hanya menggambarkan jumlah sel yang hidup dan membentuk koloni pada

kondisi percobaan yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

34

ALT harus ditekan sekecil mungkin. Meskipun mikroorganisme yang

terdapat dalam sampel tidak membahayakan bagi kesehatan, tetapi karena

pengaruh sesuatu dapat menjadi mikroorganisme yang membahayakan. ALT juga

dapat digunakan sebagai petunjuk sampai tingkat berapa industri tersebut

melaksanakan CPOTB (Anonim, 1994).

Pada uji ini akan dilihat jumlah bakteri yang mencemari ekstrak rimpang

kunyit dan ekstak daging buah asam jawa yang merupakan bahan baku untuk

pembuatan jamu kunyit asam. Masing-masing sampel direplikasi 3 kali, dan

masing-masing replikasi dibuat duplo untuk pengujian ALT ini. Tiap sampel yang

telah diencerkan dan dibuat seri larutan, selanjutnya ditanam pada media Plate

Count Agar (PCA) yang berisi digesti pankreatik kasein, yeast extract, glukosa

dan agar. Digesti pankreatik kasein menyediakan asam amino dan substansi

nitrogen yang penting untuk pertumbuhan bakteri. Yeast extract terutama

menyediakan vitamin B-kompleks, dan glukosa merupakan sumber energi. Agar

merupakan zat yang ideal untuk kebanyakan pembenihan padat. Agar merupakan

suatu polisakarida asam yang diekstraksi dari ganggang merah tertentu. Sel-sel

yang terletak di atas atau dalam pembenihan padat tidak dapat bergerak. Karena

itu, jika beberapa sel diletakkan pada atau dalam pembenihan padat, setiap sel

akan tumbuh dan membentuk koloni yang terpisah.

Penanaman koloni bakteri pada media menggunakan metode tabur (pour

plate). Media PCA cair yang sudah disterilkan dan memiliki pH 7,0 dituang pada

cawan petri yang telah berisi 1 ml suspensi sampel. Suspensi agar dalam air akan

mencair pada suhu 100 0C, membentuk larutan yang bening dan akan mengeras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

35

pada suhu 450C. Jadi, agar steril didinginkan hingga suhunya 45±1 0C kemudian

ditambahkan pada suspensi sampel, yang selanjutnya dibiarkan sampai memadat.

Oleh karena itu, bakteri yang akan dihitung harus tahan terhadap suhu media yang

berkisar 45 0C. Bila agar-agar telah mengeras, sel-sel tidak dapat bergerak lagi

dan akan tumbuh membentuk koloni yang terpisah. Bila suspensi sampel cukup

encer, koloni-koloni akan terpisah dengan baik sehingga setiap koloni mempunyai

kemungkinan besar berasal dari satu sel.

Prinsip pengujian ALT yaitu pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah

sampel diinkubasi dalam pembenihan yang cocok selama 24-48 jam pada suhu

35±1 0C. Mikroorganisme mesofil mempunyai suhu optimum yang berkisar antara

20-50 0C (Atlas, 1986), sedangkan Tortora (1986) menyatakan suhu optimum

organisme ini berkisar antara 25-40 0C. Mikroorganisme ini merupakan kelompok

mikroorganisme yang paling umum dijumpai. Mikroorganisme aerob merupakan

mikroorganisme yang membutuhkan adanya oksigen untuk metabolismenya.

Mikroorganisme golongan ini hanya dapat hidup apabila ada oksigen untuk

melangsungkan oksidasi biologis.

Kondisi pertumbuhan diatur sedemikian rupa agar sesuai untuk

pertumbuhan bakteri namun kurang sesuai untuk khamir. Kebanyakan bakteri

mempunyai pH optimum, yaitu pH dimana pertumbuhannya maksimum yakni

sekitar pH 6,5-7,5. Sebaliknya, khamir menyukai pH 4-5 dan dapat tumbuh pada

kisaran pH 2,5-8,5. Oleh karena itu, pada uji ini dijaga kondisi pertumbuhan pada

pH normal agar pertumbuhan bakteri maksimum, walaupun khamir masih dapat

tumbuh namun pH demikian bukanlah merupakan pH pertumbuhan khamir yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

36

baik. Hal ini juga didukung oleh suhu inkubasi uji yaitu 35 0C. Khamir pada

umumnya tergolong mesofil, yaitu pertumbuhan yang baik pada suhu 25-30 0C.

Sedangkan suhu optimum pertumbuhan bakteri mesofil adalah 25-40 0C. Berarti,

dengan kondisi demikian maka lebih memungkinkan bakteri tumbuh lebih baik

daripada khamir.

Cawan petri yang telah berisi suspensi sampel dan media padat

diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 35±1 0C selama 24-48 jam. Koloni

bakteri yang tumbuh selanjutnya dihitung sesuai dengan cara menghitung dan

menyatakan hasil yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (1992).

Cawan petri diinkubasi terbalik agar uap air yang terkondensasi pada tutup cawan

tidak menetes pada media, yang dapat mengacaukan perhitungan koloni karena

menyebabkan koloni tidak terpisah. Suhu inkubasi pada 35±1 0C karena

merupakan suhu optimum bakteri golongan mesofil.

Untuk memastikan bahwa mikroorganisme yang tumbuh benar-benar

berasal dari sampel, maka dalam melaksanakan pengujian harus dilakukan secara

aseptik dengan sterilisasi alat, bahan dan ruangan (LAF). Selain itu dibuat juga

kontrol media (PCA) dan kontrol negatif (PCA+BPW). Adanya kontrol media

dimaksudkan untuk memastikan mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari

media, sedangkan kontrol negatif dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa

mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari pengencer yang digunakan.

Setelah inkubasi pada suhu 35 ± 1 0C selama 24-48 jam, koloni yang

tumbuh pada petri dihitung dan analisis dengan cara yang ditetapkan oleh Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

37

Standardisasi Nasional dalam Standar Nasional Indonesia No. 01-2897-1992

sehingga dapat diketahui jumlah koloni/gram ekstrak.

Gambar 2a. Gambar 2b.hasil pengujian ALT pada ekstrak daging hasil pengujian ALT pada ekstrak

buah asam jawa pengenceran 10-1 rimpang kunyit pengenceran 10-1

Berdasarkan Anonim (2004), nilai ALT untuk ekstrak kental rimpang

kunyit tidak boleh lebih dari 10 koloni/gram. Sedangkan dari berbagai literatur,

tidak ditemukan berapa nilai ALT ekstrak daging buah asam yang diperbolehkan.

Namun dari semua ekstrak yang terdapat di Anonim (2004), nilai ALT semua

jenis ekstrak tidak boleh lebih dari 10 koloni/gram. Seperti telah disebutkan di

atas, ALT harus ditekan sekecil mungkin. Meskipun mikroorganisme yang

terdapat dalam sampel tidak membahayakan bagi kesehatan, tetapi karena

pengaruh sesuatu dapat menjadi mikroorganisme yang membahayakan. Oleh

karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa nilai ALT tidak labih dari 10

koloni/gram (≤10 koloni/gram) merupakan batas yang menyatakan bahwa obat

tradisional tidak membahayakan bagi kesehatan sehingga aman dikonsumsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

38

Tabel I. Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jamdari ekstrak daging buah asam jawa PT. X

Replikasi PengenceranALT(kol/g)

Ket.

10-1 <10 MS10-2 1,9 x 103 TMS10-3

10-4 3,2 x 105 TMS

10-5 1,2 x 106 TMS

I

10-6 2,7 x 107 TMS

10-1 <10 MS10-2 <10 MS10-3 2,0 x 103 TMS10-4 1,1 x 105 TMS10-5 1,5 x 106 TMS

II

10-6 2,9 x 107 TMS

10-1 <10 MS10-2 2,4 x 103 TMS10-3 3,5 x 104 TMS10-4 1,3 x 105 TMS10-5

III

10-6 1,7x107 TMS

Berdasarkan tabel di atas (tabel lengkap pada lampiran 1), dapat dilihat

ALT untuk masing-masing replikasi. Nilai ALT tersebut kemudian dibandingkan

dengan persyaratan dari BPOM (2004) yang menyatakan bahwa ALT ekstrak

Kontrol Inkubasi 48 jamMedia (PCA) Replikasi I 1Media (PCA) Replikasi II 0Media (PCA) Replikasi III 1

Pengencer (BPW) Replikasi I 1Pengencer (BPW) Replikasi II 1Pengencer (BPW) Replikasi III 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

39

tidak lebih dari 10 koloni/gram. Dari 3 replikasi dengan pengenceran 10-1 sampai

10-6, tampak pada tabel bahwa pengenceran 10-1 dari semua replikasi dan

pengenceran 10-2 dari replikasi II memenuhi syarat (MS) dengan nilai ALT <10

koloni/gram. Namun pada pengenceran 10-2 dari replikasi I dan III dan

pengenceran 10-3 sampai 10-6 dari semua replikasi menunjukkan nilai ALT yang

tidak memenuhi syarat (TMS) karena lebih dari 10 koloni/gram, misalnya pada

replikasi II dengan pengenceran 10-6 adalah 2,9x107 koloni/gram .

Seharusnya, semakin tinggi konsentrasi sampel maka jumlah koloni

bakteri yang tumbuh pada cawan petri juga semakin banyak, sehingga jika pada

konsentrasi sampel yang tinggi saja nilai ALT-nya memenuhi syarat, maka

konsentrai yang lebih rendah pasti juga memenuhi syarat. Hasil dari penelitian

yang menyimpang ini kemungkinan dapat disebabkan karena kurang aseptisnya

kerja atau penggunaan pengencer yang kurang steril. Ini ditunjukkan dengan

adanya pertumbuhan bakteri pada kontrol pengencer. Semakin rendah konsentrasi

sampel maka semakin banyak pengencer yang digunakan, sehingga jumlah

cemaran bakteri dari pengencer juga semakin banyak. Oleh karena itu untuk

memastikan bahwa koloni yang tumbuh pada media adalah benar-benar dari

sampel, maka kontrol media dan kontrol pengencer seharusnya terbebas dari

kontaminasi bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

40

Tabel II. Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jamdari ekstrak rimpang kunyit PT. X

Replikasi PengenceranALT

(kol/g)Ket.

10-1 1,0 x 103 TMS10-2 1,0 x 104 TMS10-3 5,6 x 104 TMS10-4 4,3 x 105 TMS10-5 3,6 x 106 TMS

I

10-6 5,5 x 106 TMS

10-1 1,2 x 103 TMS10-2 8,8 x 103 TMS10-3 6,5 x 104 TMS10-4 5,4 x 105 TMS10-5 2,6 x 106 TMS

II

10-6 2,0 x 107 TMS

10-1 1,3 x 103 TMS10-2 9,8 x 103 TMS10-3 6,2 x 104 TMS10-4 3,6 x 105 TMS10-5 2,6 x 106 TMS

III

10-6 5,1 x 107 TMS

Pada tabel II (tabel lengkap pada lampiran 2) terlihat bahwa ALT untuk

setiap replikasi tidak ada yang memenuhi persyaratan dari BPOM (2004) yaitu

tidak lebih dari 10 koloni/gram, sebagai contoh pada replikasi I dengan

Kontrol 48 jamMedia (PCA) 1 1Media (PCA) 2 0Media (PCA) 3 0

Pengencer (BPW) 1 2Pengencer (BPW) 2 1Pengencer (BPW) 3 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

41

pengenceran 10-6 diperoleh nilai ALT 5,5 x 106. Sehingga dapat dikatakan bahwa

ekstrak rimpang kunyit dari PT. X tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan

oleh BPOM (2004). Hal ini kemungkinan terjadi karena proses pembuatan

ekstrak, proses mulai dari pengemasan ekstrak, transportasi, penyimpanan hingga

pengambilan sampel yang kurang memperhatikan kesterilan dari ekstrak.

Banyaknya koloni bakteri yang tumbuh pada media juga dapat disebabkan karena

media dan pengencer yang digunakan juga terkontaminasi bakteri, yang

ditunjukkan dengan adanya koloni bakteri yang tumbuh pada kontrol media dan

kontrol pengencer.

C. Angka Kapang/Khamir

1. Homogenisasi sampel

Larutan pengencer yang digunakan untuk menghomogenkan sampel yaitu

Peptone Water (PW) yang mengandung peptone. Peptone merupakan protein

yang terdapat pada daging, air susu, kedelai, dan putih telur. Komponen utama

dari protein adalah nitrogen (N2) yang berperan dalam sintesis protein khamir.

Sedangkan kapang, umumnya dapat menggunakan berbagai komponen makanan

dari yang sederhana sampai kompleks. Hal ini karena kebanyakan kapang

memproduksi enzim hidrolitik, misalnya amilase, pektinase dan lipase untuk

mengolah makanannya (Fardiaz, 1992).

Homogenisasi sampel dilakukan secara aseptik di dekat nyala api Bunsen

dengan mengencerkan 1 gram sampel menggunakan 9 ml PW sehingga diperoleh

suspensi dengan pengenceran 10-1. Pembuatan suspensi sampel bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

42

melepaskan spora-spora, sehingga spora-spora yang terlepas itu dapat membentuk

koloni.

2. Pengenceran

Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan koloni

kapang/khamir dengan jumlah antara 10-150 sehingga mempermudah perhitungan

koloni. Jika tidak dilakukan pengenceran, maka koloni kapang/khamir akan sangat

pekat sehingga hitungan koloni sulit dilakukan.

Suspensi hasil dari homogenisasi sampel kemudian diencerkan terus

hingga diperoleh pengenceran 10-6. Larutan pengencer yang digunakan untuk

membuat seri larutan sama dengan larutan pengencer untuk menghomogenkan

sampel, yaitu PW. Peptone Water bukan hanya berperan untuk mengencerkan

sampel saja tetapi juga untuk memberi nutrisi bagi kapang/khamir agar dapat

hidup, karena PW mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk kelangsungan

hidup kapang/khamir.

3. Uji angka kapang/khamir

Uji angka kapang/khamir digunakan untuk mengetahui berapa besar

jumlah kapang/khamir yang ada pada obat tradisional. Jumlah kapang/khamir

yang besar menunjukkan kemunduran dari mutu obat tradisional. Kapang dan

khamir akan berkembang biak bila tempat tumbuhnya cocok untuk pertumbuhan

(Anonim, 1994). Prinsip dari uji ini adalah pertumbuhan kapang dan khamir

dalam media yang sesuai, setelah diinkubasi pada suhu 25 0C atau suhu kamar

selama 5 hari. Cara yang digunakan untuk perhitungan sel-sel hidup adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

43

dengan menentukan jumlah sel yang mampu membentuk koloni pada media yang

sesuai.

Kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu tumbuh baik pada suhu

kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kapang adalah sekitar 25-30 0C.

Kisaran suhu pertumbuhan untuk khamir pada umumnya hampir sama dengan

kapang yaitu suhu optimumnya 25-30 0C. Pada penelitian ini, inkubasi dilakukan

pada suhu 25 0C yang merupakan suhu optimum pertumbuhan kapang dan

khamir. Inkubasi dilakukan selama 5 hari. Hal ini karena pertumbuhan kapang

biasanya berjalan lambat bila dibandingkan dengan bakteri dan khamir. Jadi,

setelah inkubasi 5 hari, diharapkan kapang dan khamir sudah tumbuh.

Penelitian ini menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA)

menumbuhkan kapang/khamir. PDA mengandung dekstrosa, ekstrak kentang dan

agar karena media ini menyediakan faktor nutrien yang sangat baik untuk

pertumbuhan kapang/khamir (Murray, 1996). Dekstrosa dan ekstrak kentang

merupakan sumber energi untuk menstimulasi produksi konidia dari

kapang/khamir. Agar merupakan zat yang ideal untuk kebanyakan pembenihan

padat. Agar merupakan suatu polisakarida asam yang diekstraksi dari ganggang

merah tertentu. Sel-sel yang terletak di atas atau dalam pembenihan padat tidak

dapat bergerak. Karena itu, jika beberapa sel diletakkan pada atau dalam

pembenihan padat, tiap sel akan tumbuh dan membentuk koloni yang terpisah.

PDA mempunyai pH 5,6±2 yang merupakan pH optimum untuk pertumbuhan

kapang/khamir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

44

Dalam media PDA yang digunakan ditambahkan antibiotik

kloramfenikol (100 mg/ ml) untuk menghambat pertumbuhan koloni bakteri.

Sehingga yang tumbuh dan diamati pada media benar-benar kapang/khamir.

Antibiotik yang digunakan adalah kloramfenikol karena stabil terhadap panas dan

spektrum antibakterinya luas. Antibiotik ini dapat disterilkan bersama dengan

media dengan menggunakan autoklaf (Hidayat, 2006), karena kloramfenikol

mempunyai titik lebur antara 149 0C – 153 0C (Anonim, 1995).

Pada uji ini akan dilihat jumlah kapang/khamir yang mencemari ekstrak

rimpang kunyit dan ekstak daging buah asam jawa yang merupakan bahan baku

untuk pembuatan jamu kunyit asam. Masing-masing sampel direplikasi sebanyak

3 kali, dan masing-masing replikasi dibuat duplo untuk pengujian cemaran

kapang/khamr ini. Tiap sampel yang telah diencerkan dan dibuat seri larutan,

selanjutnya ditanam pada media PDA.

Penanaman koloni kapang/khamir pada media menggunakan metode

tabur (pour plate). Media cair steril dituang pada cawan petri yang telah berisi

suspensi sampel kemudian didinginkan hingga mengeras. Selanjutnya petri yang

berisi agar tersebut diinkubasi selama 5 hari pada suhu 25 0C atau suhu kamar.

Koloni kapang/khamir yang tumbuh selanjutnya dihitung sesuai dengan cara

menghitung dan menyatakan hasil yang telah ditetapkan dalam Standar Nasional

Indonesia (SNI) tahun 1992.

Pada uji ini juga perlu dibuat kontrol media (PDA) dan kontrol negatif

(PDA+PW) untuk memastikan bahwa kapang/khamir yang tumbuh benar-benar

berasal dari sampel. Pembuatan kontrol media dan kontrol pengencer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

45

dimaksudkan untuk memastikan kapang/khamir yang tumbuh bukan berasal dari

media atau pengencer yang kurang steril.

Setelah inkubasi selama 5 hari pada suhu 25 0C atau suhu kamar, koloni

yang tumbuh dihitung. Koloni khamir yang dihitung adalah koloni yang

berbentuk bulat, warna putih, dan terpisah. Koloni kapang yang dihitung adalah

koloni tunggal yang memiliki serabut seperti kapas tanpa membedakan warna

koloni.

Gambar 3a. Gambar 3b.hasil pengujian AKK pada ekstrak hasil pengujian AKK pada ekstrak

daging buah asam jawa rimpang kunyit pengenceran 10-1

pengenceran 10-1

Pada gambar 3a tidak tampak adanya pertumbuhan kapang/khamir

sehingga jumlah koloni dinyatakan dengan nol (0) sedangkan pada gambar 3b,

jumlah koloni terlalu banyak dan sulit dihitung sehingga dinyatakan dengan tidak

terhingga (~).

Nilai AKK untuk ekstrak rimpang kunyit yang dipersyaratkan dalam

Anonim (2004) tidak lebih dari 10 koloni/gram. Seperti halnya ALT, nilai AKK

untuk ekstrak daging buah asam jawa juga tidak tercantum dalam Anonim (2004).

Jika jumlah cemaran mikroorganisme melebihi batas, dikhawatirkan dapat

berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

46

tradisional. Oleh karena itu berdasarkan literatur, peneliti menyimpulkan bahwa

nilai AKK tidak lebih dari 10 koloni/gram (≤10 koloni/gram) merupakan batas

yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak membahayakan bagi kesehatan

sehingga aman dikonsumsi.

Tabel III. Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 haridari ekstrak daging buah asam jawa PT. X

ReplikasiPengenceranAKK

(Kol/g)Ket.

10-1 3,0 MS10-2 3,0 MS10-3 3,0 MS10-4 3,8x105 TMS10-5

I

10-6 1,2x108 TMS

10-1 <1,0x101 MS10-2 <1,0x101 MS10-3 6,1 x 104 MS10-4

10-5 8,2 x 106 TMSII

10-6 2,6 x 108 TMS

10-1 <1,0x101 MS10-2 <1,0x101 MS10-3 3,1x104 TMS10-4 1,2 x106 TMS10-5 2,0 x107 TMS

III

10-6 2,0 x108 TMS

kontrol Hari ke-5Media (PDA) 1 0Media (PDA) 2 0Media (PDA) 3 0

Pengencer (PW) 1 0Pengencer (PW) 2 1Pengencer (PW) 3 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

47

Dari tabel di atas (tabel lengkap pada lampiran 3), terdapat nilai AKK

ekstrak daging buah asam jawa kemudian dibandingkan dengan persyaratan dari

BPOM (2004). Replikasi I dengan pengenceran 10-4 sampai 10-6, replikasi II

pengenceran 10-4 sampai 10-6 dan replikai III pengenceran 10-3 sampai 10-6 tidak

ada satupun yang menunjukkan nilai AKK ≤10 koloni/gram sehingga tidak

memenuhi syarat BPOM (2004), misalnya pada replikasi III pengenceran 10-6

diperoleh AKK 2,0 x 108 koloni/gram. Tetapi pada pengenceran 10-1sampai 10-3

pada replikai I dan II, serta pengenceran 10-1 dan 10-2 replikasi III diperoleh

AKK < 10 koloni/gram, misalnya pada pengenceran 10-1 replikasi I diperoleh

AKK 3,0 koloni/gram sehingga memenuhi syarat BPOM (2004).

Seharusnya semakin tinggi konsentrasi sampel maka jumlah koloni

kapang/khamir yang tumbuh pada cawan petri juga semakin banyak, sehingga jika

pada konsentrai sampel yang tinggi saja nilai AKK-nya memenuhi syarat, maka

konsentrasi yang lebih rendah pasti juga memenuhi syarat. Namun dari data, yang

terjadi tidak demikian. Pada konsentrasi yang tinggi justru jumlah koloni kapang

/khamir semakin sedikit dan pada konsentrasi yang rendah, jumlah koloni kapang

/khamir semakin banyak. Hasil dari penelitian yang menyimpang ini

kemungkinan dapat disebabkan karena kurang aseptisnya kerja atau penggunaan

pengencer yang kurang steril. Ini ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan bakteri

pada kontrol pengencer. Semakin rendah konsentrasi sampel maka semakin

banyak pengencer yang digunakan, sehingga jumlah cemaran kapang/khamir dari

pengencer juga semakin banyak. Oleh karena itu untuk memastikan bahwa koloni

kapang/khamir yang tumbuh pada media adalah benar-benar dari sampel, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

48

kontrol media dan kontrol pengencer seharusnya terbebas dari kontaminasi

kapang.kapang /khamir.

Tabel IV. Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 haridari ekstrak rimpang kunyit PT. X

Replikasi PengenceranAKK(kol/g)

Ket.

10-1 ~ TMS10-2 ~ TMS10-3 ~ TMS10-4 ~ TMS10-5 ~ TMS

I

10-6 30,3x107 TMS

10-1 ~ TMS10-2 ~ TMS10-3 ~ TMS10-4 ~ TMS10-5 ~ TMS

II

10-6 ~ TMS

10-1 ~ TMS10-2 ~ TMS10-3 ~ TMS10-4 ~ TMS10-5 ~ TMS

III

10-6 30,3 x 107 TMS

Keterangan : tidak terhingga (~)

kontrol Hari ke-5Media (PDA) 1 1Media (PDA) 2 1Media (PDA) 3 1

Pengencer (PW) 1 3Pengencer (PW) 2 3Pengencer (PW) 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

49

Pada tabel IV (tabel lengkap pada lampiran 4) tampak jumlah koloni

kapang/khamir ekstrak rimpang kunyit PT. X dari semua replikasi menunjukan

nilai yang sangat besar, misalnya AKK pengenceran 10-6 replikasi I dan III adalah

30,3x107 koloni/gram. Jika dibandingkan dengan persyaratan dari BPOM (2004)

yaitu AKK tidak boleh lebih dari 10 koloni/gram, dapat dikatakan bahwa tidak

ada satupun AKK ekstrak rimpang kunyit dari PT. X yang memenuhi persyaratan.

Tingginya cemaran kapang/khamir pada ekstrak rimpang kunyit dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain saat proses pembuatan ekstrak yang

meliputi pencucian alat pres, alat giling dan penyaring yang tidak bersih, wadah

untuk membuat ekstrak dan air untuk mengekstrak tidak disterilkan terlebih

dahulu serta cara penyimpanan ekstrak yang tidak baik. Dapat juga dipengaruhi

oleh bahan baku pembuatan ekstrak yang meliputi tanah tempat tumbuh tanaman.

Namun peneliti sebelumnya tidak melakukan observasi tentang cara pembuatan

ekstrak di PT. X, sehingga penyebab-penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Kemungkinan kontaminasi juga dapat disebabkan oleh proses pengemasan ekstrak

yang tidak secara aseptik, proses pengangkutan/transportasi ekstrak dari PT. X

sampai ke Universitas Sanata Dharma yang membutuhkan waktu cukup lama,

penyimpanan ekstrak di lemari pendingin yang kurang memenuhi syarat, hingga

proses pengambilan sampel yang kurang memperhatikan kesterilan ekstrak.

Selain itu, banyaknya kapang/khamir yang tumbuh pada media dapat disebabkan

karena media dan pengencer yang digunakan juga terkontaminasi kapang/khamir,

yang ditunjukkan pada data kontrol media dan kontrol pengencer juga terdapat

koloni kapang/khamir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu :

1. Nilai ALT dan AKK pada ekstrak rimpang kunyit PT. X lebih dari 10

koloni/gram, sehingga dapat dikatakan cemaran mikroorganisme yaitu

cemaran bakteri dan kapang/khamir ekstrak tersebut melebihi batas yang

dipersyaratkan oleh BPOM (2004).

2. Nilai ALT dan AKK pada ekstrak daging buah asam jawa PT. X tidak

sepenuhnya dapat dikatakan memenuhi syarat dari BPOM (2004) atau tidak,

karena pada tingkat pengenceran yang rendah memenuhi syarat tetapi pada

tingkat pengenceran yang tingi tidak memenuhi syarat.

B. Saran

1. Perlu diadakannya pengujian ulang ALT dan AKK pada ekstrak rimpang

kunyit dan daging buah asam jawa dari PT. X, secara langsung setelah ekstrak

dibuat, tanpa proses pengangkutan/transportasi estrak dari PT. X sampai ke

Universitas Sanata Dharma dan tanpa penyimpanan.

2. Jika sampel membutuhkan proses penyimpanan, sebaiknya sampel

ditempatkan dalam wadah steril yang tertutup rapat dan disimpan dalam

almari pendingin.

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

51

3. Pada pengujian ALT perlu penambahan Triphenyl Tetrazolium Chloride

(TTC) pada media untuk menandai pertumbuhan bakteri dalam media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

52

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992a, Standar Nasional Indonesia No. 01-2897-1992 Tentang Cara UjiCemaran Mikroorganisme, 6-8, 32-33, Badan Standardisasi Nasional,Jakarta.

Anonim, 1992b, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992tentang Kesehatan, 2, Departemen Kesehatan, Jakarta.

Anonim, 1994, Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 661 tahun 1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, 1,Jakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 7, 189, Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, 28-30, 64-65,Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, 51-54, BadanPengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2005, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan makanan RepublikIndonesia No. HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara PembuatanObat Tradisional yang Baik, Badan Pengawas Obat dan MakananRepublik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2006, Metode Analisis Prosedur Pengujian Obat dan Makanan Negara,13, Balai POM, Jakarta.

Anonim, 2007, Pemastian Mutu Obat Kompendium Pedoman dan Bahan-BahanTerkait GMP dan Inspeksi, vol. 2, diterjemahkan oleh Fabiola C.R.Hutabarat , 93,144-148, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Anonim, 2008, Kunyit Asam, www.sidomuncul.com, diakses tanggal 20 Februari2008

Atlas, R.M., 1986, Basic and Practical Microbiology, 128, MacMillan PublishingCompany, New York.

Atlas, R.M., 1997, Handbook of Microbiological Media, 2nd Edition, 207, 497,506, 796, CRC Press Inc, New York.

Dwijoseputro, D, 1978, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Penerbit Djambatan, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

53

Fardiaz, S, 1992, Mikrobiologi Pangan, 118-129, 195, Gramedia Media Utama,Jakarta.

Hadioetomo, R.S., 1985, Mikrobiologi Dasar dan Praktek-teknik dan ProsedurDasar Dalam Laboratorium, 42-46, Gramedia, Jakarta.

Hidayat, N., Padaga, M.C., Suhartini, S., 2006, Mikrobiologi Industri, 41-42,Penerbit ANDI, Yogyakarta

Jawetz, E.J.I., Melnick and Adelberg, E. A, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, Hal234-240, 286-290, Diterjemahkan oleh Nugroho, E., dan Maulany EdisiXX, EGC, Jakarta.

Jutono, Soedarsono, J., Hartadi, S., Suhadi, S. K., Soesanto, 1980, PedomanPraktikum Mikrobiologi Umum, 60-70, Departemen MikrobiologiFakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Lay, B.W., 1994, Analisis Mikroorganisme di Laboratorium, Edisi I, 47-54, PTRaja Grafindo Persada, Jakarta.

Makfoeld, D., 1994, Mikotoksin Pangan, 118-119, 125, PAU Pangan dan GiziUniversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Murray, P. R., 1999, Manual of Clinical Microbiology, 7th Edition, 1688-1700,aditors Ellen Jo Baron, Michael A. Pfaller, Fred C. Tenover, Robert H.Yolken, American Society for Microbiology, 1325 MassachusettsAvenue, Washington D. C. 20005.

Robbers, J.E., Speedie, M.K., and Tyler, V.E., 1996, Pharmacognosy andPharmacobiotechnology , Williams & Wilkins, Baltimore.

Soedibyo, M.. 2004, Jamu, Obat Sepanjang Zaman, diakses darihttp://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mooryatisoedibyo/opini.shtml diakses tanggal 27 Agustus 2008.

Suharmiati dan Handayani, L., 1998, Bahan Baku, Khasiat dan Cara PengolahanJamu Gendong: Studi Kasus di Kotamadya Surabaya, Pusat PenelitianPelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,diakses dari http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052001/art-1.htmlpada tanggal 8 Mei 2008.

Suriawiria, U., 1985, Pengantar Mikrobiologi Umum, 65, Penerbit Angkasa,Bandung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

54

Tarigan, J., 1988, Pengantar Mikrobiologi, 113-114, Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ProyekPengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Tjitrosomo, S.S.,dkk, 1986, Botani Umum 4, 199, Penerbit Angkasa, Bandung.

Tortora, G.J., 1986, Microbiology an Introduction, 153, The Benjamin CummingsPublishing Company, Inc, Menlo Park, California.

Voigt, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, 579-582 Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

55

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

56

Lampiran 1. Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrakdaging buah asam jawa

Inkubasi 48 jamReplikasi Pengenceran

Petri 1 Petri 2Totalkoloni

Sampel-kontrol

ALT(kol/g)

Ket.

10-1 0 0 0 0 <10 MS10-2 1 38 39 37 1,9 x 103 TMS10-3 34 38 72 7010-4 30 92 122 120

3,2 x 105 TMS

10-5 15 10 25 23 1,2 x 106 TMS

I

10-6 26 29 55 53 2,7 x 107 TMS

10-1 0 0 0 0 <10 MS10-2 0 1 1 0 <10 MS10-3 4 1 5 4 2,0 x 103 TMS10-4 7 15 22 21 1,1 x 105 TMS10-5 20 10 30 29 1,5 x 106 TMS

II

10-6 34 23 57 58 2,9 x 107 TMS

10-1 0 1 1 0 <10 MS10-2 41 7 48 47 2,4 x 103 TMS10-3 8 63 71 69 3,5 x 104 TMS10-4 25 3 28 26 1,3 x 105 TMS10-5 25 36 61 59

III

10-6 41 25 66 641,7x107 TMS

Keterangan (Ket.) :

MS (Memenuhi Syarat), jika ALT ≤ 10 koloni/gram

TMS (Tidak Memenuhi Syarat), jika ALT > 10 koloni/gram

Kontrol Jumlah KoloniMedia (PCA) Replikasi I 1Media (PCA) Replikasi II 0Media (PCA) Replikasi III 1

Pengencer (BPW) Replikasi I 1Pengencer (BPW) Replikasi II 1Pengencer (BPW) Replikasi III 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

57

Penghitungan :

Replikasi I

pengenceran 10-1

Tidak ada koloni yang tumbuh pada cawan petri, dinyatakan jumlah bakteri

perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan dengan pengenceran yang terendah

(<10 koloni/gram).

pengenceran 10-2

850.1102

37 2 x koloni/gram 1,9 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-3 dan 10-4

500.3172

000.600000.35

2

102

12010

2

70 43

xx

koloni/gram

3,2 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5

000.150.1102

23 5 x koloni/gram 1,2 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

000.500.26102

53 6 x koloni/gram 2,7 x 107 koloni/gram

Replikasi II

pengenceran 10-1

Tidak ada koloni yang tumbuh pada cawan petri, dinyatakan jumlah bakteri

perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan dengan pengenceran yang terendah

(<10 koloni/gram).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

58

pengenceran 10-2

Tidak ada koloni yang tumbuh pada cawan petri, dinyatakan jumlah bakteri

perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan dengan pengenceran yang terendah

(<10 koloni/gram).

pengenceran 10-1

000.2102

4 3 x koloni/gram 2,0 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-4

000.105102

21 4 x koloni/gram 1,1 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5

000.450.1102

29 5 x koloni/gram 1,5 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

000.000.29102

58 6 x koloni/gram 2,9 x 107 koloni/gram

Replikasi III

pengenceran 10-1

Tidak ada koloni yang tumbuh pada cawan petri, dinyatakan jumlah bakteri

perkiraan lebih kecil dari 1 dikalikan dengan pengenceran yang terendah

(<10 koloni/gram).

pengenceran 10-2

000.105102

21 4 x koloni/gram 1,1 x 105 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

59

pengenceran 10-3

000.105102

21 4 x koloni/gram 1,1 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-4

000.105102

21 4 x koloni/gram 1,1 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5 dan 10-6

000.225.152

000.000.29000.450.1

2

102

5810

2

29 65

xx

koloni/gram

1,5 x 107 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

60

Lampiran 2. Hasil perhitungan ALT setelah inkubasi 48 jam dari ekstrakrimpang kunyit

Inkubasi 48 jamReplikasi Pengenceran

Petri 1 Petri 2Totalkoloni

Sampel-kontrol

ALT(kol/g)

Ket.

10-1 117 94 211 208 1,0 x 103 TMS10-2 80 131 211 208 1,0 x 104 TMS10-3 67 48 115 112 5,6 x 104 TMS10-4 38 50 88 85 4,3 x 105 TMS10-5 30 44 74 71 3,6 x 106 TMS

I

10-6 2 12 14 11 5,5 x 106 TMS

10-1 122 113 235 234 1,2 x 103 TMS10-2 104 72 176 175 8,8 x 103 TMS10-3 88 42 130 129 6,5 x 104 TMS10-4 60 49 109 108 5,4 x 105 TMS10-5 26 26 52 51 2,6 x 106 TMS

II

10-6 30 10 40 39 2,0 x 107 TMS

10-1 136 121 257 256 1,3 x 103 TMS10-2 101 95 196 195 9,8 x 103 TMS10-3 61 63 124 123 6,2 x 104 TMS10-4 37 35 72 71 3,6 x 105 TMS10-5 18 34 52 51 2,6 x 106 TMS

III

10-6 45 58 103 102 5,1 x 107 TMS

Keterangan (Ket.) :

MS (Memenuhi Syarat), jika ALT ≤ 10 koloni/gram

TMS (Tidak Memenuhi Syarat), jika ALT > 10 koloni/gram

Kontrol Jumlah KoloniMedia (PCA) 1 1Media (PCA) 2 0Media (PCA) 3 0

Pengencer (BPW) 1 2Pengencer (BPW) 2 1Pengencer (BPW) 3 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

61

Penghitungan :

Replikasi I

pengenceran 10-1

040.1102

208 1 x koloni/gram 1,0 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-2

400.10102

208 2 x koloni/gram 1,0 x 104 koloni/gram

pengenceran 10-3

000.56102

112 3 x koloni/gram 5,6 x 104 koloni/gram

pengenceran 10-4

000.425102

85 4 x koloni/gram 4,3 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5

000.550.3102

71 5 x koloni/gram 3,6 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

000.500.5102

11 6 x koloni/gram 5,5 x 106 koloni/gram

Replikasi II

pengenceran 10-1

170.1102

234 1 x koloni/gram 1,2 x 103 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

62

pengenceran 10-2

750.8102

175 2 x koloni/gram 8,8 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-3

500.64102

129 3 x koloni/gram 6,5 x 104 koloni/gram

pengenceran 10-4

000.540102

108 4 x koloni/gram 5,4 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5

000.550.2102

51 5 x koloni/gram 2,6 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

000.500.19102

39 6 x koloni/gram 2,0 x 107 koloni/gram

Replikasi III

pengenceran 10-1

280.1102

256 1 x koloni/gram 1,3 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-2

750.9102

195 2 x koloni/gram 9,8 x 103 koloni/gram

pengenceran 10-3

500.61102

123 3 x koloni/gram 6,2 x 104 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

63

pengenceran 10-4

000.355102

71 4 x koloni/gram 3,6 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5

000.550.2102

51 5 x koloni/gram 2,6 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

000.000.51102

102 6 x koloni/gram 5,1 x 107 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

64

Lampiran 3. Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrakdaging buah asam jawa

Inkubasi 5 hariReplikasiPengenceran

Petri 1 Petri 2Total

koloniSampel-kontrol

AKK(Kol/g)

Ket.

10-1 2 1 3 3 3,0 MS10-2 2 1 3 3 3,0 MS10-3 1 1 2 2 3,0 MS10-4 30 8 38 38 3,8x105 TMS10-5 32 20 52 52

I

10-6 120 110 230 2301,2x108 TMS

10-1 1 0 1 0 <1,0x101 MS10-2 0 0 0 0 <1,0x101 MS10-3 62 0 62 61 6,1 x 104 MS10-4 80 42 122 12110-5 86 66 152 151

8,2 x 106 TMSII

10-6 172 84 256 255 2,6 x 108 TMS

10-1 0 0 0 0 <1,0x101 MS10-2 1 4 5 5 <1,0x101 MS10-3 30 1 31 31 3,1x104 TMS10-4 91 28 119 119 1,2 x106 TMS10-5 139 53 192 192 2,0 x107 TMS

III

10-6 122 74 196 196 2,0 x108 TMS

Keterangan (Ket.) :

MS (Memenuhi Syarat), jika ALT ≤ 10 koloni/gram

TMS (Tidak Memenuhi Syarat), jika ALT > 10 koloni/gram

Kontrol Jumlah KoloniMedia (PDA) 1 0Media (PDA) 2 0Media (PDA) 3 0

Pengencer (PW) 1 0Pengencer (PW) 2 1Pengencer (PW) 3 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

65

Penghitungan :

Replikasi I

pengenceran 10-1

Jumlah koloni dari kedua cawan tidak terletak antara 10-150 koloni,

sehingga dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (3

koloni/gram).

pengenceran 10-2

Jumlah koloni dari kedua cawan tidak terletak antara 10-150 koloni,

sehingga dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (3

koloni/gram).

pengenceran 10-3

Jumlah koloni dari kedua cawan tidak terletak antara 10-150 koloni,

sehingga dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (3

koloni/gram).

pengenceran 10-4

38 x 104 = 380.000 koloni/gram 3,8 x 105 koloni/gram

pengenceran 10-5 dan 10-6

000.600.117

2

000.000.230000.200.5

2

102301052 65

xx

koloni/gram

1,2 x 108 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

66

Replikasi II

pengenceran 10-1

Tidak ada pertumbuhan koloni, sehingga AKK kurang dari satu dikalikan

faktor pengenceran terendah (< 1 x 101 koloni/gram).

pengenceran 10-2

Tidak ada pertumbuhan koloni, sehingga AKK kurang dari satu dikalikan

faktor pengenceran terendah (< 1 x 101 koloni/gram).

pengenceran 10-3

61 x 103 = 61.000 koloni/gram 6,1 x 104 koloni/gram

pengenceran 10-4 dan 10-5

000.155.8

2

000.100.15000.210.1

2

1015110121 54

xx

koloni/gram

8,2 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-6

255 x 106 = 255.000.000 koloni/gram 2,6 x 108 koloni/gram

Replikasi III

pengenceran 10-1

Tidak ada pertumbuhan koloni, sehingga AKK kurang dari satu dikalikan

faktor pengenceran terendah (< 1 x 101 koloni/gram).

pengenceran 10-2

Jumlah koloni dari kedua cawan tidak terletak antara 10-150 koloni,

sehingga dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (< 1 x

101 koloni/gram).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

67

pengenceran 10-3

31 x 103 = 31.000 koloni/gram 3,1 x 104 koloni/gram

pengenceran 10-4

119 x 104 = 1.190.000 koloni/gram 1,2 x 106 koloni/gram

pengenceran 10-5

192 x 105 = 19.200.000 koloni/gram 2,0 x 107 koloni/gram

pengenceran 10-6

196 x 106 = 198.000.000 koloni/gram 2,0 x 108 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

68

Lampiran 4. Hasil perhitungan AKK setelah inkubasi 5 hari dari ekstrakrimpang kunyit

Inkubasi 5 hariReplikasi Pengenceran

Petri 1 Petri 2Totalkoloni

Sampel-kontrol

AKK(kol/g)

Ket.

10-1 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-2 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-3 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-4 455 377 832 828 ~ TMS10-5 196 329 525 521 ~ TMS

I

10-6 141 166 307 303 30,3x107 TMS

10-1 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-2 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-3 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-4 437 365 802 798 ~ TMS10-5 341 184 525 521 ~ TMS

II

10-6 232 238 470 466 ~ TMS

10-1 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-2 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-3 ~ ~ ~ ~ ~ TMS10-4 294 301 595 591 ~ TMS10-5 160 187 347 343 ~ TMS

III

10-6 128 179 307 303 30,3 x 107 TMS

Keterangan : tidak terhingga (~)

Keterangan (Ket.) :

MS (Memenuhi Syarat), jika ALT ≤ 10 koloni/gram

TMS (Tidak Memenuhi Syarat), jika ALT > 10 koloni/gram

Kontrol Jumlah KoloniMedia (PDA) 1 1Media (PDA) 2 1Media (PDA) 3 1

Pengencer (PW) 1 3Pengencer (PW) 2 3Pengencer (PW) 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

69

Penghitungan :

Replikasi I

pengenceran 10-1

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-2

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-3

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-4

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-5

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-6

303 x 106 = 303.000.000 koloni/gram 30,3 x 107 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

70

Replikasi II

pengenceran 10-1

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-2

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-3

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-4

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-5

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-6

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

71

Replikasi III

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-2

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-3

Jumlah koloni tidak terhingga, sehingga AKK juga dinyatakan dengan ~

koloni/gram.

pengenceran 10-4

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-5

Dari seluruh cawan petri tidak ada yang menunjukkan jumlah antara 10-150

koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran terendah (~

koloni/gram).

pengenceran 10-6

303 x 106 = 303.000.000 koloni/gram 30,3 x 107 koloni/gram

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG/KHAMIR EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma

72

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul “Uji Angka Lempeng Total,

Angka Kapang/Khamir Ekstrak Rimpang Kunyit

(Curcuma domestica Val.) dan Ekstrak Daging Buah

Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dari PT. X“ ini ditulis

oleh Dewi Krisnawati Sumarmianti. Penulis merupakan

anak ketiga dari tiga bersaudara, yang lahir di Sleman,

Yogyakarta pada tanggal 22 Juli 1987.

Pada tahun 1992-1993 penulis menempuh

pendidikan di TK Karya Rini YHI Kowani, Yogyakarta.

Kemudian pada tahun 1993, penulis melanjutkan studi ke SD BOPKRI Demangan

III Yogyakarta hingga tahun 1999. Pada tahun 1999-2002 penulis duduk di

bangku SLTP Negeri 4 Depok Yogyakarta. Selepas dari SLTP, penulis

melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 6 Yogyakarta pada tahun 2002-2005.

Selanjutnya, mulai dari tahun 2005 penulis duduk di bangku kuliah yaitu di

fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI