PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)
DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN
NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS XC SMA
PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yustina Reni Swastika
NIM: 081334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)
DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN
NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS XC SMA
PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Yustina Reni Swastika
NIM: 081334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)
DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN
NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS XC SMA
PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU
Oleh:
Yustina Reni Swastika
NIM: 081334007
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.
Tanggal 14 Juli 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR)
DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN
NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS XC SMA
PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yustina Reni Swastika
NIM: 081334007
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 15 Agustus 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua : Indra Darmawan, S.E., M.Si. .........................
Sekretaris : Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. .........................
Anggota : Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. .........................
Anggota : Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. .........................
Anggota : Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. .........................
Yogyakarta, 15 Agustus 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dari semula telah Kau tetapkan
hidupku dalam tanganMu
dalam rencanaMu Tuhan
rencana indah telah Kau siapkan
bagi MASA DEPANKU yang penuh harapan
semua baik.....
apa yang telah Kau perbuat di dalam hidupku
semua baik, sungguh teramat baik
Kau jadikan HIDUPKU BERARTI
Nikita-Semua Baik
Ku persembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan Berkat dan RahmatNya,
Bapak dan Ibu, yang selalu memeberikan doa dan kasih sayangnya,
Mas Geovani Dody Kurnianto, yang selalu memberikan support,
Bernardus Purnawan, yang selalu memberi perhatian dan semangat,
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tuhan tidak akan terlambat
Juga tidak akan lebih cepat
Semuanya......
Dia jadikan indah pada waktunya
Orang yang tidak efisien akan kekurangan waktu
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Orang yang efisien akan kekurangan pekerjaan
untuk menghabiskan waktunya.
Jangan takut untuk mencoba
dan jangan takut akan kegagalan yang menghadang
karena kegagalan bukan akhir dari segalanya
untuk memperoleh kesuksesan
“ SAYA DATANG, SAYA BIMBINGAN, SAYA UJIAN, SAYA REVISI,
DAN SAYA MENANG”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Agustus 2012
Penulis
Yustina Reni Swastika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yustina Reni Swastika
NIM : 081334007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM
PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN NASIONAL UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION
SISWA KELAS XC SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU.
Beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 15 Agustus 2012
Yang menyatakan
(Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENDAPATAN NASIONAL UNTUK
MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS XC SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU
Yustina Reni Swastika Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa dalam pembelajaran ekonomi materi pendapatan nasional berpola Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran berpola PPR adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi pendapatan nasional sudah dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata skor pada aspek competence di awal siklus I sebesar 27,94, dan pada akhir siklus I naik menjadi 34,41. Demikian juga pada siklus II, terjadi peningkatan rata-rata skor pada awal siklus II sebesar 37,59 menjadi 58,12 di akhir siklus II. Pada aspek conscience, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pada pra penelitian sebesar 3,54, pada akhir siklus I meningkat menjadi 3,59, kemudian meningkat lagi pada akhir siklus II menjadi 3,63. Pada aspek compassion, hasil penelitian manunjukkan bahwa rata-rata skor di awal siklus sebesar 3,85, sedangkan pada akhir siklus I meningkat menjadi 3,94 dan di akhir siklus II meningkat lagi menjadi 3,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF REFLEXTIVE PEDAGOGY PARADIGM (RPP) IN THE LEARNING OF NATIONAL INCOME TO INCREASE
THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF THE XC GRADE STUDENTS AT
PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SENIOR HIGH SCHOOL SEDAYU
Yustina Reni Swastika Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
This research aims to increase the students competence, conscience and compassion in learning of economics with the main topic: national income using Reflextive Pedagogy Paradigm (RPP).
This research was implemented on the XC grade students of Pangudi Luhur St. Louis IX Senior High School Sedayu. The main components of RPP learning include: context, experience, reflection, action, and evaluation. This Classroom Action Research was implemented in two cycles, which consisted of four steps, such as planning, action, observation, and reflection. The data collection methods used were interview, observation, documentation, test and questionnaire. The data obtained were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.
The findings of this research indicate that the implementation of Reflextive Pedagogy Paradigm in economic subject with the main topic: national income increases the competence, conscience, and compassion of the XC grade students of Pangudi Luhur St. Louis IX Senior High School Sedayu. This was proved by the increase of the average score on the competence aspect, which show 27,94 in the beginning of cycle I. At the end of the cycle, the score is 34,41. It happens on the cycle II, there is also an increase in the average score at the end of the cycle, from 37,59 to 58,12. On the conscience aspect, the pre-research results show 3,54 as the average score, then goes up to 3,59 and 3,63 at the end of cycle I and II. The results also show an average increase on the compassion aspect, that is 3,85 to 3,94, then at the end of cycle II increases to 3,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Berkat dan RahmatNya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam
Pembelajaran Materi Pendapatan Nasional untuk Meningkatkan Competence,
Conscience, dan Compassion Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan;
8. SMA Pangudi Luhur Sedayu, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan
tindakan kelas ini;
9. Ibu Paula Weni Triana, S.E., selaku guru mitra dalam penelitian tindakan
kelas ini;
10. Siswa-siswi kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu selaku subjek dalam
penelitian ini;
11. Seluruh keluargaku: Kedua orangtuaku, Bapak Ignasius Agustianto dan Ibu
Maria Parwati, serta Mas Geovani Dody Kurnianto yang telah memberikan
doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini;
12. Sahabat “Sejatiku” Bernardus Purnawan, yang selalu mendukung,
mendampingi, dan memberikan perhatian;
13. Nea, Wawan, Hasto, Jati, Yuda, Erdha, Moris yang telah membantu penelitian
dan memberi kritik dan saran masukan selama proses diskusi dalam mata
kuliah Seminar Penelitian;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Sahabat-sahabatku tersayang: Monik, Santi, Brigit, Ika, Riris, Siska, Ester,
Ami, Vena, Sari, serta teman-teman “Kost 125”: Flora, Eni, Petra, Galih, Mba
Kenil, Bekti, Rani, Claudia, terima kasih untuk dukungan, doa, semangat,
keceriaan, tawa, senyum, dan saran-saran yang telah diberikan selama ini;
15. Teman-teman PAK angkatan 2008 dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu yang banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan
skripsi ini, serta Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna
karena masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Yogyakarta, 15 Agustus 2012
Penulis
Yustina Reni Swastika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... vii
ABSTRAK .............................................................................................. viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah ...................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif .................................................. 8
1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif ................................. 8
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................ 8
3. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif.................................. 10
4. Pengertian 3C (Competence, Conscience,dan
Compassion) ....................................................................... 11
5. Tahap-tahap Paradigma Pedagogi Reflektif ......................... 13
6. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif .............................. 17
7. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif ........................... 18
B. Deskripsi Materi ...................................................................... 18
C. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran
Ekonomi ................................................................................. 20
D. Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 21
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas .................................. 21
2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas ............................. 22
3. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas ............................... 23
4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 24
5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas .................................... 25
E. Kerangka Berpikir .................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 27
D. Prosedur Penelitian .................................................................. 28
E. Instrumen Penelitian ................................................................ 33
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya Sekolah ..................................................... 41
B. Tujuan Sekolah ........................................................................ 42
C. Visi dan Misi Sekolah .............................................................. 43
D. Kurikulum Pendidikan Sekolah ................................................ 44
E. Organisasi Sekolah................................................................... 48
F. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Sedayu................ 49
G. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu .......................................... 50
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Sekolah ................................. 52
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ......................................................................... 55
1. Pra Penelitian ...................................................................... 55
a. Observasi dan Wawancara Guru ..................................... 56
b. Observasi Siswa .............................................................. 61
c. Observasi Kelas .............................................................. 63
2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 66
a. Siklus Pertama ................................................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1) Perencanaan ............................................................... 67
2) Tindakan .................................................................... 71
a) Konteks ................................................................. 71
b) Pengalaman ........................................................... 72
c) Refleksi ................................................................. 74
d) Aksi ....................................................................... 75
e) Evaluasi ................................................................. 75
3) Observasi ................................................................... 76
4) Refleksi ...................................................................... 80
b. Siklus Kedua ................................................................... 86
1) Perencanaan ............................................................... 86
2) Tindakan .................................................................... 88
a) Konteks ................................................................. 88
b) Pengalaman ........................................................... 89
c) Refleksi ................................................................. 91
d) Aksi ....................................................................... 91
e) Evaluasi ................................................................. 92
3) Observasi ................................................................... 92
4) Refleksi ...................................................................... 96
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan
Compassion (3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ........................................ 100
1. Hasil penelitian.................................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
a. Aspek Competence ......................................................... 100
b. Aspek Conscience ........................................................... 101
c. Aspek Compassion ......................................................... 109
2. Pembahasan......................................................................... 116
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 120
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 121
C. Saran........................................................................................ 122
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 123
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Sikap ................................. 35
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Minat ................................. 35
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kejujuran .................. 36
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Compassion ....................... 36
Tabel 3.5 : Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif .............. 39
Tabel 3.6 : Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi PPR ............................. 39
Tabel 4.1 : Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur Sedayu ....................... 49
Tabel 4.2 : Daftar Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 51
Tabel 4.3 : Daftar Siswa Berdasarkan Agama ........................................ 51
Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian ............................ 58
Tabel 5.2 : Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian ......................... 60
Tabel 5.3 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ........................... 62
Tabel 5.4 : Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian ........................... 64
Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ....................... 76
Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I ..................... 78
Tabel 5.7 : Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada Siklus I .............. 79
Tabel 5.8 : Hasil Refleksi Guru Mitra Siklus I ....................................... 81
Tabel 5.9 : Hasil Refleksi Siswa Siklus I ............................................... 82
Tabel 5.10 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ..................... 92
Tabel 5.11 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II .................... 94
Tabel 5.12 : Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada siklus II .............. 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 5.13 : Hasil Refleksi Guru Mitra Siklus II ...................................... 96
Tabel 5.14 : Hasil Refleksi Siswa Siklus II .............................................. 98
Tabel 5.15 : Rata-rata Nilai Aspek Competence....................................... 101
Tabel 5.16 : Rata-rata Skor Penilaian Moral (Kejujuran) ......................... 102
Tabel 5.17 : Rata-rata Skor Penilaian Sikap ............................................. 102
Tabel 5.18 : Rata-rata Skor Penilaian Minat ............................................ 103
Tabel 5.19 : Rata-rata Skor Aspek Conscience ........................................ 103
Tabel 5.20 : Hasil Reflleksi Siswa pada Aspek Conscience ..................... 104
Tabel 5.21 : Hasil Aksi Siswa pada Aspek Conscience ............................ 107
Tabel 5.22 : Rata-rata Skor Aspek Compassion ....................................... 110
Tabel 5.23 : Hasil Refleksi Siswa pada Aspek Compassion ..................... 111
Tabel 5.24 : Hasil Aksi Siswa pada Aspek Compassion........................... 113
Tabel 5.25 : Hasil Perbandingan Aspek Competence, Conscience, dan
Compassion antara Sebelum dan Sesudah ............................ 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Dinamika PPR ................................................................... 13
Gambar 2.2 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 23
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Sedayu .............. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................... 125
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................. 134
Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru ................................... 140
Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ............. 142
Lampiran 5 : Lembar Observasi Kegiatan Guru SiklusI ........................ 145
Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ..................... 148
Lampiran 7 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa .................................. 151
Lampiran 8 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............ 153
Lampiran 9 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ..................... 155
Lampiran 10 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II .................... 157
Lampiran 11 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas/Kelompok ................. 159
Lampiran 12 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian ............ 161
Lampiran 13 : Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siklus I .............. 164
Lampiran 14 : Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siklus II ............. 166
Lampiran 15 : Soal Pre Test Siklus I ...................................................... 168
Lampiran 16 : Soal Pre Test Siklus II .................................................... 169
Lampiran 17 : Soal Post Test Siklus I .................................................... 170
Lampiran 18 : Soal Pos Test Siklus II .................................................... 171
Lampiran 19 : Hasil Pre Test dan Post Test Siswa Siklus I..................... 172
Lampiran 20 : Hasil Pre Test dan Post Test Siswa Siklus II ................... 173
Lampiran 21 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi Siklus I ................ 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Lampiran 22 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi Siklus II ............... 175
Lampiran 23 : Isi Cerita dalam Video Siklus I ....................................... 179
Lampiran 24 : Cerita “ Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” Siklus II .. 181
Lampiran 25 : Kartu Soal Diskusi Siklus I ............................................. 183
Lampiran 26 : Games Diskusi Siklus II .................................................. 184
Lampiran 27 : Lembar Kerja Siswa Siklus II.......................................... 189
Lampiran 28 : Kuesioner Penilaian Sikap .............................................. 191
Lampiran 29 : Kuesioner Penilaian Minat .............................................. 192
Lampiran 30 : Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kejujuran) .................. 193
Lampiran 31 : Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerjasama) ................. 194
Lampiran 32 : Instrumen Refleksi Guru Mitra ....................................... 195
Lampiran 33 : Instrumen Refleksi Siswa ................................................ 198
Lampiran 34 : Pedoman Wawancara Guru ............................................. 202
Lampiran 35 : Perhitungan Rumus Konversi Skala Likert ...................... 203
Lampiran 36 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Pra Penelitian ............. 204
Lampiran 37 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Siklus I ...................... 212
Lampiran 38 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Siklus II ..................... 220
Lampiran 39 : Kisi-kisi Soal Tes ........................................................... 228
Lampiran 40 : Surat Ijin Penelitian dari FKIP ........................................ 229
Lampiran 41 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........... 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses belajar dan mengajar yang
mampu membentuk diri seseorang menjadi pribadi yang utuh. Dalam proses
tersebut banyak sekali tantangan dan hal-hal yang perlu diubah sehingga
mengarah pada pembelajaran yang dapat menghasilkan manusia yang
berkarakter, bermental, dan bermoral. Namun nyatanya pendidikan saat ini
berbeda jauh dari tujuan pendidikan yang diharapkan. Masih banyak guru
yang cenderung lebih menekankan aspek kognitif, sementara itu aspek afektif
dan psikomotorik kurang diperhatikan.
Dalam pembelajaran tidak cukup jika hanya mentransfer ilmu
pengetahuan dari guru kepada siswanya, namun perlu juga memberikan proses
dan pengalaman belajar yang bermanfaat bagi masa depan siswa. Pengalaman
belajar yang dimaksud bukan hanya cara bagaimana siswa dapat menjawab
soal-soal, melainkan bagaimana siswa dapat mengembangkan pribadi yang
berkarakter dan bermoral. Tidak mudah untuk mengembangkan seseorang
menjadi pribadi yang berkarakter dalam waktu singkat, diperlukan waktu dan
proses yang lama. Namun proses tersebut dapat dilakukan sejak dini,
misalnya dimulai dari menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam pembelajaran
di kelas. Cara tersebut dapat dilakukan melalui model pembelajaran yang
menarik dan bervariasi. Berbagai model dapat diterapkan dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran, salah satu cara yang digunakan guru dalam menanamkan nilai
kemanusiaan adalah model pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
Menurut Tim Kanisius (2010:39), Paradigma Pedagogi Reflektif
merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi
pribadi kemanusiaan. Pola pikir tersebut dilakukan melalui suatu dinamika
yang terdiri dari 5 tahap yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan
evaluasi. Dalam kegiatan konteks, guru memperhatikan siswa baik secara
akademis, psikis, maupun fisik. Selanjutnya guru mengajak siswa masuk ke
dalam pengalaman belajar, kemudian mengajak siswa untuk berefleksi
menemukan nilai dan manfaat dari pengalaman belajar. Setelah berefleksi,
guru mengajak siswa untuk melakukan aksi agar siswa dapat merumuskan niat
atau tindakan positif yang akan dilakukan siswa berdasarkan hasil refleksi
tersebut. Pada tahap akhir yaitu melaksanakan evaluasi (tes) untuk mengukur
atau melihat keberhasilan akademis maupun non akademis siswa dalam
belajar.
Pembelajaran berbasis PPR mengarahkan siswa untuk meningkatkan
aspek competence, conscience, dan compassion. Menurut Subagya (2010),
competence merupakan kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur
pengetahuan dan ketrampilan. Aspek ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa
dalam proses pembelajaran. Conscience adalah kemampuan memahami
makna atau nilai hidup melalui pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh
siswa, misalnya nilai kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, keadilan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sebagainya. Sedangkan compassion merupakan kemauan untuk berbela rasa
atau peduli pada sesama, misalnya melalui kegiatan kelompok yang dapat
menumbuhkembangkan nilai kerja sama. Pada dasarnya aspek conscience dan
compassion tidak mudah diukur, karena aspek-aspek tersebut berhubungan
dengan karakter dan sikap yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Namun
demikian bukan menjadi hambatan bagi guru dalam mengembangkan aspek-
aspek tersebut dalam diri siswa. Aspek competence, conscience, dan
compassion dapat dikembangkan melalui sebuah proses pembelajaran.
Melalui proses ini diharapkan siswa dapat berinteraksi aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran, bukan hanya mendapat informasi karena diberitahu.
Pengalaman siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut selanjutnya
dituangkan dalam sebuah refleksi. Dari refleksi inilah guru dapat mengetahui
apakah siswa dapat menemukan nilai kemanusiaan dan manfaatnya selama
pembelajaran.
Pembelajaran berpola PPR belum banyak diterapkan pada sekolah-
sekolah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode yang digunakan
dalam sekolah tersebut masih terlihat kurang menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan, sehingga siswa cenderung hanya memperoleh ilmu yang
diajarkan oleh guru. Kondisi tersebut sesuai dengan pengamatan peneliti di
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas X, ditemukan beberapa
permasalahan sebagai berikut: beberapa siswa masih mendapatkan nilai
ekonomi di bawah KKM, hal ini berkaitan dengan aspek competence. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
itu dalam mengerjakan soal ujian ada beberapa siswa yang masih kurang
percaya diri akan jawabannya sehingga menanyakan cara atau jawaban ke
teman lain, hal ini berkaitan dengan aspek conscience. Masalah yang lain
adalah kurang mampunya siswa menjalin kerja sama yang baik dalam diskusi
kelompok, hal tersebut berkaitan dengan aspek compassion.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti berkeyakinan bahwa
pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat
meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion. Dengan
demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan
judul “ Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam Pembelajaran
Materi Pendapatan Nasional untuk Meningkatkan Competence, Conscience,
dan Compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya berorientasi pada
kemampuan kognitif atau nilai akademik.
2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih instan, sehingga
kurang memberikan pengalaman belajar pada siswa.
3. Guru kurang menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas agar tidak
terlalu meluas maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai
berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
2. Penerapan model pembelajaran ini pada materi ekonomi SMA Kelas XC
yaitu tentang pendapatan nasional.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas XC SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran materi pendapatan nasional?
2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas XC SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran materi pendapatan nasional?
3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu melalui penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran materi pendapatan nasional?
4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
materi pendapatan nasional dapat meningkatkan competence, conscience,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan competence,
conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu melalui penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi khususnya pada
materi pendapatan nasional.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu :
1. Bagi Siswa
Dengan adanya penerapan PPR dalam pembelajaran, siswa
mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara utuh mencakup aspek
competence, conscience, dan compassion melalui pembelajaran ekonomi
melalui penerapan PPR.
2. Bagi Guru Mitra
Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan dapat memperoleh
wawasan dalam menerapkan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan inspirasi baru bagi guru mata
pelajaran lain dalam mengajar, agar dapat mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan siswa.
4. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, penelitian ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan tentang salah satu model pembelajaran yang dapat
dikembangkan di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif bersumber dari Paradigma Pedagogi
Ignasian, yang digunakan untuk memperbarui sistem pendidikan di
lembaga-lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1990 di tingkat SD
sampai SMA istilah PPI diganti menjadi PPR oleh Romo Subagya agar
lebih populer dan diterima oleh banyak kalangan. Menurut Romo
Subagya, pendorong karya pendidikan adalah iman, mediasinya adalah
proses pendidikan, dan tujuannya adalah perubahan sosial.
Sekolah-sekolah Yesuit harus mampu mengadakan perubahan
sosial, yaitu perubahan dari kerusakan kebiadaban, kekerasan, korupsi,
kerusakan lingkungan menuju ke kesejahteraan umum, solidaritas,
pluralisme, dan penalaran serta kreativitas. Ciri khas pendidikan Yesuit
justru terletak pada kreativitas dan seni. Nilai kunci yang harus dipegang
justru nilai keutamaan seperti keberanian, keadilan, kemurahan hati,
persahabatan, kejujuran, dan tanggung jawab (Modul Tim PPR, 2010).
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR singkatan dari Paradigma Pedagogi Reflektif, yang
merupakan nama lain dari PPI (Paradigma Pedagogi Ignasian). Menurut
Subagya (2010:22), Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pola pikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(paradigma=pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa
menjadi pribadi kemanusiaan (pedagogi relektif=pendidikan
kemanusiaan). Siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan,
kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan
pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi
agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.
Sedangkan berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata
“paradigma” berarti sebuah model dari teori ilmu pengetahuan. Pengertian
istilah paradigma dalam hal ini dapat diartikan sebagai sebuah model atau
pendekatan dalam proses pembelajaran. Kata Pedagogi artinya cara para
pengajar mendampingi para siswa dalam proses pertumbuhan dan
perkembangaannya. Pedagogi tidak cukup diartikan sebagai metode
mengajar atau ilmu mendidik saja, namun pedagogi mengandung
pengertian yang lebih luas karena meliputi pandangan hidup dan visi
mengenai idealnya seorang siswa. Kata Reflektif berarti menyimak
kembali suatu dengan seksama bahan studi, pengalaman, ide, usul, reaksi
spontan agar dapat menangkap maknanya lebih dalam. Jadi refleksi
mengandung pengertian sebuah proses yang mampu memunculkan makna
dalam pengalaman manusia. Refleksi berhubungan erat dengan
pengalaman batin untuk menemukan kembali nilai hidup yang hakiki.
Refleksi juga merupakan proses membentuk karakter atau kepribadian dan
melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian proses refleksi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
membentuk suara hati, seperti keyakinan, nilai sikap, dan cara bernalar
siswa sehingga akan menghantarkan siswa dalam melewati tahap mengerti
ke tahap berbuat sesuai pengertian dan kemampuannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Paradigma
Pedagogi Reflektif merupakan suatu pendekatan atau model pembelajaran
yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam
proses pendidikan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau perilaku.
Selain itu PPR juga dapat diartikan sebagai pola pikir (paradigma) dalam
menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
3. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif
a. Tujuan utama PPR
Tujuan utama proses pembelajaran berbasiskan Paradigma
Pedagogi Reflektif adalah (Modul Tim PPR, 2010):
1) Mengintegrasikan pengetahuan dan sikap batin siswa agar mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didapat dan dialaminya selama proses pembelajaran dengan realitas konkret di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.
2) Siswa memiliki motivasi untuk bertindak atas dasar pengetahuan yang dialaminya dan mampu mewujudkan dalam bentuk aksi nyata yang bermanfaat bagi perkembangan kepribadian para siswa.
b. Tujuan PPR bagi Guru
Tujuan PPR adalah membantu guru untuk (Modul Tim PPR,
2010):
1) Semakin memahami siswa. 2) Semakin bersedia mendampingi perkembangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya. 4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral. 5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan
pendidikan. 6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman
sebagai guru, pengajar, dan pendamping.
c. Tujuan PPR bagi Siswa
Tujuan PPR bagi siswa yaitu jika aspek competence,
conscience, dan compassion dikembangkan secara integral maka siswa
dapat menjadi (Modul Tim PPR, 2010):
1) Manusia bagi sesama. 2) Manusia yang utuh. 3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka
untuk perkembangan dan religius. 4) Manusia yang sanggup mencintai dan dicintai. 5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan
dalam pelayanannya pada orang lain. 6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani.
4. Pengertian 3C (Competence, Conscience, dan Compassion)
Pembelajaran berbasis PPR mengarahkan siswa untuk
meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion.
a. Competence merupakan kemampuan kognitif seseorang yang
berkembang melalui pengalaman-pengalaman yang diperolehnya.
Dalam pembelajaran, competence dapat diartikan sebagai kemampuan
akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan dan ketrampilan.
b. Conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Conscience
dapat dimaknai juga sebagai kemampuan untuk memahami dan
menentukan pilihan (baik-buruk, benar-salah). Dalam penelitian ini,
aspek conscience yang akan dikembangkan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur, yang berarti sesuatu yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan sesuai
dengan kenyataan yang ada. Begitu pula dengan nilai kejujuran
yang dikembangkan pada siswa dalam penelitian ini. Sesuai
dengan materi pendapatan nasional yang berkaitan dengan uang,
siswa diajak untuk bersikap jujur dalam menggunakan uang.
Artinya siswa diajak untuk tidak menggunakan uang yang bukan
menjadi haknya. Dengan demikian, kelak siswa tidak melakukan
tindakan korupsi.
2) Sikap
Menurut P3MP USD (2010:24), sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka
terhadap suatu objek. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses
pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan
konsistensi terhadap sesuatu. Dalam penelitian ini, indikator
mengenai sikap siswa adalah untuk mengetahui sikap siswa saat
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
3) Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:583), minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal
penting pada minat adalah intensitasnya. Indikator minat dalam
penelitian ini adalah mengenai kegiatan yang sering dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
siswa di luar kelas dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan
dalam belajar.
c. Compassion merupakan kesadaran akan perlunya berbagi rasa dan
memperhatikan orang lain bahkan dalam arti tertentu perlu
pengorbanan diri.
5. Tahap-tahap Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Tiga unsur utama PPR adalah pengalaman,
refleksi, dan aksi. Sedangkan unsur lainnya adalah konteks dan evaluasi.
Langkah-langkah pembelajaran berpola PPR adalah (Modul Tim PPR,
2010).
Gambar 2.1. Dinamika PPR
KONTEKS
PENGALAMAN
REFLEKSI AKSI
EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Konteks
Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai proses
penggalian pengalaman atau pengetahuan pada siswa untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami tentang bahan ajar
yang akan dipelajari. Tahap konteks dalam PPR ini sama dengan
apersepsi dalam pembelajaran berpola KTSP. Banyak cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan konteks. Salah satunya
adalah dengan tanya jawab. Melalui tanya jawab, siswa diajak untuk
melihat kembali pengalaman belajar yang sudah pernah mereka
dapatkan sebelumnya. Selain itu konteks juga dapat mengajak siswa
untuk mengetahui realita yang ada dalam kehidupan bermasyarakat
(Modul Tim PPR, 2010).
b. Pengalaman
Pengalaman merupakan kegiatan yang memuat pemahaman
kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperoleh secara serasi, selaras,
dan seimbang. Siswa dapat mendalami makna yang dipelajari apabila
dapat memahami secara akurat bahan ajar yang dipelajari. Bahan ajar
tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri, bukan karena guru yang
aktif menjelaskan. Selanjutnya siswa dapat menyelesaikan latihan dari
apa yang sudah dipelajari. Untuk itu seluruh pikiran, hati, dan
kehendak harus terlibat secara aktif dalam memperoleh pengalaman.
Dalam PPR, pengalaman merupakan unsur utama dalam
mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Sering kali guru tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mungkin menyediakan pengalaman langsung mengenai nilai-nilai
kemanusiaan tersebut. Untuk itu siswa difasilitasi dengan pengalaman
yang tidak langsung. Pengalaman tidak langsung dapat diciptakan,
misalnya dengan membaca cerita atau melihat tayangan video yang
berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Selanjutnya guru dapat mengajak
siswa untuk membayangkan cerita tersebut. Dengan demikian siswa
dapat mengalami sendiri (meskipun secara tidak langsung), dan
memperoleh pengalaman mengenai nilai kemanusiaan, bukan karena
mendapat informasi (Modul Tim PPR, 2010).
c. Refleksi
Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran
berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi
berarti meninjau kembali pengalaman yang sudah diperoleh oleh
siswa. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu
untuk merefleksikan. Siswa dapat diajak untuk diam dan hening untuk
meresapi apa yang baru saja dibicarakan. Melalui refleksi siswa dapat
memahami, mendalami dan meyakini makna nilai yang terkandung
dalam pengalamannya. Diharapkan siswa membentuk pribadi mereka
sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu.
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna
dalam setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui
cara-cara berikut (Modul Tim PPR, 2010):
1) Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik. 2) Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti. 4) Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang
kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari kebenaran.
5) Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap.
d. Aksi
Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi
mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada
pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat diartikan
sebagai perbuatan atau tindakan. Refleksi akan menjadi mentah apabila
hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif saja.
Refleksi akan berkembang kalau menghasilkan tekad maupun
keputusan untuk bertindak secara konkret.
Guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa
terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil
refleksinya. Dengan membangun niat dan berperilaku dari
kemauannya sendiri, siswa membentuk pribadinya agar nantinya
(lama-kelamaan) menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang
direfleksikannya (Modul Tim PPR, 2010).
e. Evaluasi
Penilaian merupakan bagian penting dalam proses belajar.
Dengan penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang telah
dicapai selama proses belajar. Evaluasi merupakan tinjauan untuk
mengetahui kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran baik siswa
maupun guru. Namun sering kali penilaian hanya digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengukur kemajuan akademik. Dalam PPR, fokus penilaian tidak
hanya dalam hal kemajuan akademik, tetapi lebih integral lagi yaitu
memperhatikan pada pertumbuhan siswa secara menyeluruh sebagai
makhluk pribadi maupun makhluk sosial.
Jadi dengan adanya evaluasi siswa dapat memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh
mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang
selaras dengan menjadi manusia demi diri sendiri dan orang lain.
Adapun bagi guru, evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
proses belajar yang disampaikan membantu para siswa dapat
memahami dan menilai pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai,
dan menjadi pelaku perubahan pola pikir, sikap dan tindakan sosial
(Modul Tim PPR, 2010).
6. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif
Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR,
2010):
a. Membantu siswa menyadari sejauh mana usaha yang telah dilakukan dapat efektif dalam membantu mengembangkan dirinya.
b. Membantu siswa berlatih mempertimbangkan dan memilih cara-cara yang paling baik dan benar.
c. Membantu siswa dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai pengertian dan kemampuannya.
d. Menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
7. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif
Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR,
2010) :
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Kesulitan dalam memunculkan nilai kemanusiaan secara lebih menonjol.
c. Kesulitan menilai bagaimana aksi telah dilakukan siswa.
B. Deskripsi Materi
Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran ekonomi khususnya pada
materi pendapatan nasional dengan standar kompetensi: memahami Produk
Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN). Sedangkan
kompetensi dasarnya adalah menjelaskan konsep Produk Domestik Bruto
(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto
(PNB), dan Pendapatan Nasional (PN). Untuk isi materi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Menurut ahli ekonomi modern (Sukwiaty, 2009:138) pendapatan
nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang
dinyatakan dalam satuan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Konsep-konsep Pendapatan Nasional
Beberapa konsep pendapatan nasional dibahas sebagai berikut
(Sukwiaty, 2009:139) :
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product GDP) Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama 1 (satu) tahun.
Yang termasuk dalam GDP adalah: 1) Hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang-orang asing yang beroperasi di wilayah suatu negara.
2) Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, maka jumlahnya masih bersifat bruto/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product GNP) Meliputi nilai produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama 1 tahun. Yang termasuk GNP adalah: 1) Hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang-orang asing yang beroperasi di wilayah suatu negara.
2) Hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri. GNP merupakan pendapatan nasional yang dihitung melalui pendekatan/metode pengeluaran.
c. Produk Nasional Neto (Net National Product NNP) Secara matematis NNP= GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal. NNP = GNP – Penyusutan
d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income- NNI) 1) Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang
diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. 2) NNI = NNP – Pajak tidak langsung 3) Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan ke pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, dan cukai.
e. Pendapatan Perseorangan (Personal Income PI) 1) Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun.
2) Di dalamnya terdapat transfer payment yang berarti penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahu lalu. Contoh: pembayaran dana pensiun, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan: a) Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayarkan
setiap badan kepada pemerintah. b) Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap
ditahan perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya keperluan perluasan perusahaan.
c) Iuran pensiun, yaitu iuran yang dibayarkan oleh pekerja perusahaan dengan tujuan untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pensiun). Juga termasuk iuran jaminan sosial iuran asuransi.
f. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income) 1) Pendapatan yang siap untuk digunakan untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
2) Diposable Income ini diperoleh dari Personal Income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Sedangkan pajak langsung (indirect tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Disposable Income = Personal Income – Direct tax (pajak penghasilan)
C. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Ekonomi
Menurut Sukwiaty (2009:3), ekonomi merupakan ilmu tentang
perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-
pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Secara sederhana
pelajaran ekonomi di sekolah mengajarkan siswa tentang segala sesuatu yang
menjadi kebutuhan manusia, salah satunya adalah tentang pendapatan
nasional. Pendapatan merupakan modal besar bagi seseorang untuk menjalani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kehidupannya. Selain itu, pendapatan akan berpengaruh juga bagi
perkembangan suatu negara.
Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi akan dilaksanakan di
kelas X SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu khususnya pada kelas XC.
Penelitian dilaksanakan pada pembelajaran materi pendapatan nasional.
Melalui materi pendapatan nasional, peneliti akan mengembangkan aspek 3C
(competence, conscience, dan compassion). Aspek competence dikembangkan
melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti diskusi, presentasi, dan games.
Sedangkan untuk aspek conscience, peneliti akan mengembangkan nilai
kejujuran. Nilai kejujuran sangat berkaitan dengan materi pendapatan
nasional. Siswa akan diajak untuk melihat bahwa di jaman saat ini masih
terdapat orang yang bersikap jujur, meskipun pendapatan yang diperoleh
orang tersebut rendah. Nilai kejujuran ini akan dikembangkan melalui
penayangan video dan artikel cerita. Untuk aspek compassion nilai yang
dikembangkan adalah kerja sama. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa
diajak untuk saling berbagi, saling menghargai, dan saling mendukung satu
sama lain.
D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
sekelompok guru untuk dapat mengorganisasikan kondisi praktik
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(Wiraadmaja, 2006:13). Sementara itu, Kunandar (2008:45)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas mengandung tiga unsur
atau konsep, yaitu:
a) Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
b) Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar.
c) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Pendapat lain tentang PTK dikemukakan oleh Wijaya Kusumah
dan Dedi Dwitagama, yaitu (2009:9):
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
penelitian yang dilakukan oleh guru dalam suatu kelas dengan
melaksanakan tindakan-tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok
siswa guna memperbaiki proses pembelajaran.
2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
guru di sekolah. Prinsip tersebut antaranya (Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, 2009:17) :
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang
berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga hipotesis yang dirumuskan cukup meyakinkan
d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen)
3. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Pada umumnya Penelitian Tindakan Kelas dilakukan lebih dari
satu siklus. Di mana dalam setiap siklus terdapat empat langkah proses
penelitian. Berikut gambaran siklus penelitian tindakan kelas:
Gambar 2.2 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I Siklus II
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh Wijaya
Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:39) menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Perencanaan Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun
rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya.
b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya.
c. Observasi Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.
d. Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya
diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Mulyasa (Tukiran Taniredja, dkk, 2010:10) secara umum
tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas
Banyak manfaat yang diperoleh dari dilaksanakannya PTK, yang
terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain
(Susilo, 2007:18):
a. Inovasi Pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat
kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya
karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan
untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
E. Kerangka Berpikir
Metode pembelajaran merupakan suatu alat pendukung yang dapat
membantu guru dalam mengajar di kelas. Siswa akan dapat memahami
materi dengan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan pun serasi
dengan materi tersebut. Selain dapat menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi, guru diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran di kelas. Dengan begitu, siswa akan terbiasa untuk menerapkan
nilai-nilai kemanusiaan tersebut di luar kelas. Namun faktanya, sekarang ini
masih banyak sekolah-sekolah khususnya sekolah Kristiani yang masih
belum menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran. Guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dalam sekolah tersebut cenderung hanya menerapkan pemahaman saja
tentang materi yang diajarkan, sehingga hanya nilai akademik saja yang
ditingkatkan.
Pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
menumbuhkembangkan pengetahuan dan sikap batin siswa. Pembelajaran ini
dapat membentuk kepribadian siswa agar menjadi pribadi yang utuh.
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi
Reflektif adalah sebagai berikut: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan
evaluasi. Melalui pembelajaran ini siswa tidak hanya diarahkan untuk
mengembangkan kompetensi secara utuh (competence) saja, melainkan juga
saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (conscience) dan saling
terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama (compassion).
PPR ini diterapkan dalam pembelajaran ekonomi dengan materi
pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan materi yang berkaitan
dengan cara perhitungan kekayaan suatu negara. Jika mulai dari awal siswa
sudah diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut
dalam mempelajari materi pendapatan nasional, maka mereka dapat peka dan
peduli terhadap keadaan pendapatan negara kita dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK), yaitu penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah dan dedi Dwitagama,
2009:9). Dalam penelitian ini PTK dilakukan pada pelajaran ekonomi kelas X
dengan menggunakan pembelajaran berpola Paradigma Pedagogi Reflektif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX,
Jalan Wates Km.12 Argosari, Sedayu, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Mei 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Objek Penelitian
Peningkatan competence, conscience, dan compassion (3C) siswa
kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, melalui penerapan
PPR pada pembelajaran materi pendapatan nasional.
D. Prosedur Penelitian
1. Pra Penelitian
Pada tahap pra penelitian, peneliti melakukan observasi awal di
dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi siswa,
dan observasi kelas pada saat proses pembelajaran ekonomi. Setelah itu
peneliti melakukan wawancara kepada guru ekonomi mengenai
permasalahan yang terjadi di kelas dan merencanakan pengembangan
competence, conciensce, dan compassion siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.
a. Siklus Pertama
Kegiatan siklus pertama ini dilakukan dalam dua kali
pertemuan yang meliputi sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan
berupa persiapan pembelajaran berpola PPR, yang meliputi
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a) Peneliti dan guru bersama-sama menentukan indikator
pembelajaran. Selain itu guru menentukan pembagian
kelompok untuk diskusi. Beberapa perangkat yang disiapkan
dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran, pemilihan
media pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan
aspek 3C, soal-soal latihan, lembar kerja siswa, dan soal
evaluasi.
b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
(1) Lembar observasi kegiatan guru.
(2) Lembar observasi kegiatan siswa.
(3) Lembar observasi kegiatan kelompok.
(4) Lembar refleksi dan aksi.
(5) Soal tes.
(6) Kuesioner pengukuran sikap, minat, dan nilai moral
kejujuran.
(7) Kuesioner pengukuran moral nilai kerjasama.
2) Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan implementasi pembelajaran
berpola PPR sesuai dengan rencana tindakan. Sebelumnya guru
memberikan soal pre test untuk mengukur kompetensi siswa
sebelum diterapkannya model PPR ini. Setiap siklus pada langkah
tindakan terdiri dari lima tahap, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a) Konteks
Dalam konteks, guru menggali pengetahuan dan
pengalaman siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari.
Penggalian pengetahuan tersebut dilakukan dengan metode
tanya jawab. Yang harus ditekankan pada konteks ini adalah
siswa harus benar-benar mengenal dan mengetahui pentingnya
mempelajari materi sebelum nantinya akan belajar secara
lengkap tentang materi tersebut.
b) Pengalaman
Di dalam kegiatan pengalaman, ketiga aspek PPR
mulai dikembangkan. Untuk mengembangkan aspek
competence, guru menggunakan model pembelajaran jigsaw.
Dengan model ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
yang dinamakan kelompok asal. Dalam kelompok asal, guru
memberikan kepada setiap siswa sebuah kartu yang berisikan
pertanyaan terkait dengan sub bab materi. Setiap siswa
mendapat tugas untuk menjelaskan setiap sub bab materi
sesuai dengan pertanyaan dalam kartu. Agar siswa dapat
menjelaskan materi secara lengkap dan benar, maka setiap
siswa yang mendapat sub bab yang sama mendiskusikan tugas
mereka dalam kelompok ahli. Jika waktu yang ditentukan guru
sudah habis, maka masing-masing siswa dari kelompok ahli
tersebut kembali ke kelompok asalnya. Setiap siswa bertugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
untuk menjelaskan kepada teman-teman dalam kelompok
asalnya tentang jawaban yang didiskusikan pada kelompok
ahli. Selanjutnya guru meminta beberapa siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Selain dapat mengembangkan aspek competence,
diskusi dalam kelompok tersebut juga dapat mengembangkan
aspek compassion siswa. Melalui diskusi kelompok, siswa
diajak untuk saling berbagi dan saling bekerja sama dengan
baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli.
Untuk mengembangkan aspek conscience, guru
memberikan tayangan video yang menceritakan tentang
pentingnya sebuah kejujuran.
c) Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, guru mengajak siswa untuk
memaknai proses pembelajaran dan nilai kemanusiaan yang
ditemukan dalam tahap pengalaman. Siswa dibantu dengan
beberapa pertanyaan untuk mengungkapkan sikap batinnya
dalam refleksi ini.
d) Aksi
Pada kegiatan aksi, guru mengajak siswa untuk
membangun niat-niat positif terkait dengan hasil reflkesinya.
Sama seperti pada kegiatan refleksi, pada tahap aksi ini siswa
juga dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan panduan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
e) Evaluasi
Pada evaluasi, guru memberikan soal post test yang
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa
sesudah mengikuti proses pembelajaran berpola PPR.
3) Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.
Dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses
dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana
proses pembelajaran berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa
dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok.
4) Refleksi
Dari hasil penelitian dan observasi yang diperoleh maka
dilakukan refleksi untuk melihat, mempertimbangkan, dan
menyimpulkan atas hasil atau dampak dari tindakan yang telah
dilakukan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan.
b. Siklus Kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama hanya yang membedakan adalah
pada kegiatan pengalaman. Pada siklus kedua ini kegiatan pengalaman
ditentukan berdasarkan indikator materi dan hasil refleksi siklus
pertama. Karena indikator materi pada siklus kedua ini berbeda
dengan siklus pertama, maka media pembelajaran yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk mengembangkan aspek competence juga berbeda, yaitu dengan
games menyusun rumus konsep pendapatan nasional. Untuk aspek
conscience, dikembangkan dengan sebuah cerita yang menceritakan
tentang kisah nyata dua anak kecil yang bersikap jujur.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah:
1. Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati aktivitas
atau kinerja guru dari awal sampai akhir pembelajaran. Dalam
penelitian ini, lembar observasi berbentuk catatan anekdotal dan check
list. Lembar observasi guru dapat dilihat pada (lampiran 3).
2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengamati perilaku
siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi kegiatan siswa
dapat dilihat pada (lampiran 7).
3. Lembar Observasi Kegiatan Kelompok
Lembar observasi kelompok digunakan untuk mengamati
keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompok. Lembar observasi
kegiatan kelompok dapat dilihat pada (lampiran 11).
4. Lembar Refleksi dan Aksi
Instrumen refleksi digunakan untuk membantu siswa dalam
merefleksikan makna dan manfaat dari pengalaman pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diperoleh siswa. Sedangkan instrumen aksi digunakan sebagai panduan
siswa dalam menuangkan niat-niat positif yang akan diwujudkannya.
Instrumen refleksi dan aksi dapat dilihat pada (lampiran 21).
5. Instrumen untuk Tes
Instrumen tes dibuat dalam bentuk soal pertanyaan yang
mencakup tentang materi pendapatan nasional. Dalam penelitian ini,
instrumen tes digunakan untuk mengukur competence siswa pada awal
dan akhir siklus. Pada siklus I soal tes berbentuk pilihan ganda dengan
jumlah soal 10 butir. Sedangkan pada siklus II soal tes berbentuk
uraian tentang rumus menghitung pendapatan nasional. Kisi-kisi soal
tes dapat dilihat pada (lampiran 39).
6. Instrumen untuk Mengukur Aspek Conscience dan Compassion
Untuk mengukur aspek conscience yang meliputi penilaian
sikap, minat, dan moral nilai kejujuran (lampiran 28, 29, dan 30) dan
aspek compassion yang meliputi penilaian moral nilai kerjasama
(lampiran 31), menggunakan kuesioner skala Likert dengan lima
alternatif jawaban yang diberi tanda () pada lembar yang telah
disediakan yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban
adalah sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-
ragu (R) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2, dan sangat tidak
setuju (STS) diberi skor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a) Instrumen untuk Pengukuran Sikap Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Sikap terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR
Indikator Pengukuran Sikap Pernyataan
Positif Negatif 1. Ada rasa senang dalam
pembelajaran 2. Tanggap terhadap situasi
pembelajaran 3. Berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
1, 7, 8, 15
2, 3, 6, 12, 13
4, 5, 9, 10
11
14
b) Instrumen untuk Pengukuran Minat
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Minat terhadap Pembelajaran
Ekonomi dengan Pola PPR
Indikator Pengukuran Minat Pernyataan
Positif Negatif 1. Kesadaran dalam belajar 2. Keinginan untuk mencapai
tujuan 3. Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar 4. Harapan dan cita-cita masa
depan 5. Penghargaan dalam belajar 6. Kedisiplinan dalam belajar 7. Ketertarikan terhadap pelajaran
1, 7
2, 4, 5, 6
9, 11
8 12, 13
14 15
3
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c) Instrumen untuk Pengukuran Nilai Kejujuran/Conscience
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kejujuran terhadap
Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR
Indikator Pengukuran Nilai Kejujuran Pernyataan
Positif Negatif 1. Keberanian untuk mengungkapkan
kejujuran 2. Bertindak untuk jujur 3. Manfaat bersikap jujur
5, 10
3, 6, 8
1, 4, 9
7 2
d) Instrumen untuk Pengukuran Nilai Kerjasama/Compassion
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Compassion Siswa dengan
Penerapan PPR pada Pembelajaran Ekonomi
Indikator Pengukuran Nilai Kerjasama
Pernyataan Positif Negatif
1. Kepedulian terhadap teman 2. Berpartisipasi aktif dalam diskusi 3. Manfaat dalam kerjasama 4. Memiliki sikap kerjasama
1, 4, 9 5, 7 10 6
8 3 2
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan menggunakan:
1. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung atau lisan dengan Kepala Sekolah dan guru
untuk melengkapi data tentang gambaran umum sekolah, dan
permasalahan di kelas yang berkaitan dengan competence, conscience,
dan compassion. Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
observasi pra penelitian dengan menggunakan 10 pertanyaan panduan
yang diajukan kepada guru mata pelajaran ekonomi kelas X. Pedoman
wawancara guru dapat dilihat pada (lampiran 38).
2. Pengamatan (observasi)
Observasi dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pra penelitian,
siklus I dan siklus II. Dalam setiap siklus terdapat tiga aktivitas yang akan
diamati, yaitu observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa dan
observasi aktivitas kelas/kelompok. Lembar observasi dibuat sesuai
dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran secara terstruktur dan terinci.
Selain itu ada lembar catatan anekdotal yang digunakan untuk mencatat
hasil pengamatan secara lengkap.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan
catatan atau dokumen yang telah ada. Melalui cara ini dimaksudkan untuk
memperoleh data proses pembelajaran siswa dan data tentang keadaan
sekolah misalnya jumlah siswa, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.
4. Tes
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
competence siswa. Tes ini disusun dalam bentuk soal pre tes dan post test
sesuai dengan indikator materi, yang diberikan pada awal dan akhir
siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
5. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk mengukur conscience
dan compassion siswa. Kuesioner diberikan pada pra penelitian, akhir
siklus I, dan akhir siklus II.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskripstif dan komparatif untuk
mengetahui perkembangan competence, conscience, dan compassion di dalam
proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk memaparkan (deskripsi)
data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses
pembelajaran serta pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Dengan demikian data tersebut
dapat dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data kasar
b. Pemberian skor, untuk analisis kuantitatif
c. Skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima
menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan
Patokan) (Sukardjo, 2005:53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan perhitungan rumus konversi (lampiran 39), maka
data kuantitatif ke data kualitatif dengan skala lima tersebut dapat
disederhanakan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Interval Skor Kriteria
X > 4,21 Sangat baik 3,40 < X ≤ 4,21 Baik 2, 60 < X ≤ 3,40 Cukup baik 1,79 < X ≤ 2,60 Kurang baik
X ≤ 1,79 Sangat kurang baik
Sedangkan untuk hasil refleksi, suatu indikator atau bahkan suatu
nilai yang ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran dapat dinyatakan
dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi
Kesimpulan Keterangan
Belum Terlihat Apabila siswa belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
Mulai Terlihat
Apabila siswa sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten
Mulai Berkembang
Apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten
Membudaya
Apabila siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Analisis Komparatif
Analisis Komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan competence, conscience, dan compassion siswa dari waktu
ke waktu khususnya pada masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus
kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Berdirinya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu merupakan SMA alih
fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama dengan
SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031/113/H/Kpts/1989
tanggal 25 Februari 1989. Oleh karena itu visi SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu adalah sama dengan visi SPG Pangudi Luhur tetapi dengan
penyesuaian dan beberapa perubahan, karena SMA tidak seperti SPG. Visi
yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan
masyarakat sekitar yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi di kota Yogyakarta karena keadaan ekonomi yang kurang.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat
melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu
mendirikan SPG Santo Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan
Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi
Luhur Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
merupakan salah satu SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
Terbukti bahwa sampai saat ini minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur
St. Louis IX Sedayu masih tinggi.
Pada pembukaan tahun ajaran baru 2010-2011, SMA Pangudi Luhur
Sedayu memutuskan untuk menjadikan St Louis IX sebagai Santo Pelindung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
SMA Pangudi Luhur Sedayu. Maka pada tangal 25 Agustus 2010, SMA
Pangudi Luhur Sedayu melakukan launching nama baru bagi sekolahnya
dengan menambahkan ST. Louis IX. Sejak saat itu, nama SMA Pangudi
Luhur Sedayu dikenal dengan nama SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu. Pendidikan yang dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
juga berdasarkan teladan kerendahan hati dan kerja keras St. Louis IX. Hari
Kamis, 25 Agustus 2011 kemarin, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
mengadakan Perayaan Ekaristi dan pentas seni dalam rangka merayakan
Ulang Tahun kedua atas pemilihan nama St. Louis IX sebagai Santo
Pelindung SMA Pangudi Luhur Sedayu.
B. Tujuan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tujuan pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu secara
umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan siswa agar mampu
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan interakasi sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Peraturan Menteri No.22 tahun 2006). Dalam
pelaksanaannya SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memperkaya
dan menambah dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a) Pendidikan nilai
Pendidikan nilai sangat penting ditanamkan kepada siswa agar para
siswa dapat berkembang secara harmonis antar jasmani, rohani dan
sosialnya. Spiritualitas hidup, nilai moral, nilai persatuan,
persaudaraan dan humaniora merupakan nilai pembentuk pribadi
manusia yang amat besar artinya. Kurangnya pemahaman suatu
nilai bagi suatu generasi akan menimbulkan kesulitan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Pembentukan pribadi
Pribadi yang tangguh merupakan bekal hidup dalam alam yang
serba majemuk seperti sekarang ini. Melalui perenungan,
kedisiplinan dalam latihan-latihan memperhatikan lingkungan
sosial diharapkan dapat melahirkan pribadi yang kuat dalam
menghadapi berbagai gejolak sosial.
c) Pendidikan ketrampilan
Untuk menghadapi hal-hal yang praktis dalam kehidupan ini,
diperlukan ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat dewasa ini.
C. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu:
1. Visi
Terbentuknya lulusan yang cerdas, berbudi pekerti luhur dan
memiliki ketrampilan dengan semangat melayani yang miskin dan
berkekurangan. Indikator pencapaian misi sekolah berupa lulusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi baik dalam melanjutkan ke
pendidikan tinggi maupun terserap ke dunia kerja dengan bekal santun
yang tampak dari sikap dan perilaku teladan.
2. Misi
Misi merupakan penjabaran dari visi seperti pada butir-butir
berikut:
a) Melakukan pembelajaran yang efektif, berkualitas dan profesional
b) Mengembangkan ketrampilan komputer, akuntansi dan Bahasa
Inggris
c) Menciptakan suasana kondusif untuk menciptakan peserta didik yang
berbudi pekerti luhur
d) Menyelenggarakan pelayanan prima, transparan dan akuntabel
dengan semangat melayani yang miskin dan berkekurangan
e) Mengembangkan sekolah sebagai pusat budaya
Dasar visi dan misi tersebut di atas memberi kesempatan kepada
usaha untuk peningkatan mutu sekolah. Dasar tersebut merupakan acuan
yang jelas dan tegas karena keluwesannya, maka tidak menutup
kemungkinan atas usaha-usaha perbaikan pelaksanaan pendidikan.
D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan
dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua
dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu
untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk
itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar
sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu, yang secara keseluruhan mencakup:
1. Struktur dan muatan kurikulum.
2. Beban belajar peserta didik.
3. Kalender pendidikan.
4. Silabus.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Landasan kurikulum satuan pendidikan yang dipakai berdasarkan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005,
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama
dan Keagamaan.
5. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi.
6. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23
Tahun 2006.
8. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007, tentang Perubahan
Permendinas RI Nomor 24 Tahun 2006.
9. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007, tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
11. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
12. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan.
13. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
14. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
15. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Sarana
Prasarana Pendidikan.
16. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses.
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007
tanggal 13 Februari 2007, perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Bruder FIC
Yayasan Pangudi Luhur (YPL)
YPL Cabang Yogya
YPL Sedayu YPL Yogya
YPL Kali Bawang
SMP PL St. Vincentius
Sedayu
SMP PL St. Paulus Moyudan
SD PL St. Aloysius Sedayu
SMA PL St. Louis IX Sedayu
Play Grup PL
TK PL
SD PL
SMP PL 1 dan 2
SMA PL
SMP PL Boro
SD PL Gejlik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
F. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Tabel 4.1 Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
No Nama NIP/ No G Jabatan 1
Drs. Br. Agustinus Mujiyo, FIC
No. G. 10949 Kepala Sekolah
2 Drs. Paena Andreas NIP. 19630409 199003 1 004
- Wakasek Bidang Kurikulum
- Guru Matematika 3 Drs. Markoes
Padmonegoro No. G. 11062 - Wakasek Bidang Humas
- Guru Biologi - Wali Kelas XII IPA
4 Drs. Yulius Ujang Sukasna
No. G. 11199 - Wakasek Bidang Kesiswaan
- Guru Penjaskes 5 Agustinus Budi
Susanto, S.Pd. No. G. 11835 - Wakasek Bidang Sarana
- Prasarana - Wali Kelas XD - Guru Bahasa Indonesia - Guru Bahasa Jawa
6 Dra. Christina Sri Purwaningsih
NIP. 19590812 198603 2 005
Guru Bahasa Indonesia
7 Drs. Yohanes Yosef Purwoko Agus Subroto
NIP. 19620829 199003 1 005
- Wali Kelas XI IPS 1 - Guru Matematika
8 Drs. Alex Sutaryo Dwidoso
NIP . 19650626 199003 1 007
- Wali Kelas XI IPS 2 - Guru Geografi - Guru Sejarah
9 Drs. Paulus Samsuhari NIP. 19620727 199502 1 001
- Wali Kelas XA - Guru Sejarah - Guru Sosiologi
10 Drs. Aloysius Candra Widayantara
No. G. 10737 - Wali Kelas XII IPS 1 - Guru Ekonomi - Guru Akutansi
11 Fransiskus Xaverius Purwonggo, S.Pd.
No. G. 11157 - Wali Kelas XC - Guru Fisika - Guru Pkn
12 Yohanes Bambang Suharyo, S.Pd.
No. G. 11296 - Wali Kelas XII IPS 2 - Guru Bahasa Inggris
13 Cicilia Ratna Siswi Widayanti, S.Pd.
No. G. 11662 - Wali Kelas XI IPA - Guru Kimia - Guru PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No Nama NIP/ No G Jabatan 14 Agnes Erna Setyarini,
S.Pd. No. G. 11833 Guru Bahasa Inggris
15 Yuliana Eni
Purwaningsih, S.Si. No. G. 11834 - Wali Kelas XB
- Guru Biologi - Guru PKn - Guru Membatik
16 Martina Lisna Indrawati, S.Psi.
No. G. 12179 Guru BK
17 Paula Weni Triana, S.E.
No. G. 12276 - Guru Ekonomi - Guru Sosiologi - Guru Bahasa Jawa
18 Agustinus Suradi, S.Kom.
No. G. 12277 Guru Teknik Informatika
19 Sr. Cornelia, HK - Guru Agama 20 Antonius Waris
Haryana - Guru Seni Musik
21 Anastasia Krismastuti No. G. 11164 Tata Usaha/Administrasi 22 Kristina Septiasih NO. G. 11701 Tata Usaha/Administrasi 23 Johanes Maria Budi
Antoro No. G. 11732 Administrasi
24 Chicilia Sri Mulatati No. G. 12304 Pustakawati 25 Y.P. Lasiman No. G. 11166 Tenaga Pelaksana 26 Petrus Sumarji No. G. 11165 Tenaga Pelaksana 27 Antonius Sugiyanto No. G. 12275 Satpam 28 F.X. Suradiya NO. G. 10593 Tata Usaha/Administrasi 29 Petrus Wawan Setiadi - Laboran 30 Yulius Purwibisono - Tenaga Pelaksana
G. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumen sekolah, siswa-siswi
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada tahun pelajaran 2011/2012
berjumlah 341 orang.
1. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu berdasarkan jenis kelamin:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah XA 14 19 33 XB 14 20 34 XC 14 21 35 XD 11 24 35
XI IPS 1 14 22 36 XI IPS 2 16 21 37 XI IPA 15 20 35
XII IPS1 15 19 34 XII IPS 2 14 19 33 XII IPA 9 20 29
JUMLAH 136 205 341
2. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu berdasarkan agama:
Tabel 4.3
Daftar Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Kelas Agama
Katolik Islam Kristen Hindu Budha Jumlah XA 32 0 1 0 0 33 XB 28 3 3 0 0 34 XC 32 2 0 1 0 35 XD 34 1 0 0 0 35
XI IPS 1 33 2 1 0 0 36 XI IPS 2 34 2 1 0 0 37 XI IPA 31 1 3 0 0 35
XII IPS 1 24 8 2 0 0 34 XII IPS 2 25 5 3 0 0 33 XII IPA 25 2 2 0 0 29 Jumlah 298 26 16 1 0 341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat
besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang
kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas
untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:
1. Perpustakaan
Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk
menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk
menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan
perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu
memperbanyak perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatknya
kualitasnya agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di
samping meningkatkan budaya membaca.
2. Laboratorium
SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit
laboratorium yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi.
Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat
menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.
Adapun laboran yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P.
Wawan Setiadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3. Ruang Media
Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas
yang lengkap seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD
dan OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan
materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-
contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses
pembelajarannya pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan
siswa dari kebosanan.
4. Ruang Bimbingan dan Konseling
Salah satu tujuan diadakannya layanan Bimbingan dan Konseling
adalah untuk menyalaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga
perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif.
5. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan
pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat
berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan
Palang Merah Remaja (PMR).
6. Ruang Doa
Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak
diantara Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa
menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk
keadaan sekolah.
7. Ruang Fotokopi
Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan
ini berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan
Setiadi. Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh
anggota sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tindakan kelas pada pembelajaran dengan menerapkan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di kelas XC SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan
selama dua hari atau dua kali pertemuan. Sebelum penelitian, peneliti terlebih
dahulu melakukan observasi dan wawancara pra penelitian kepada guru dan
siswa yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di
kelas XC. Dalam tahap ini peneliti menggunakan instrumen berupa lembar
observasi, panduan wawancara guru, dan catatan anekdotal. Berikut adalah
uraian hasil observasi pra penelitian, wawancara dan penerapan PPR pada
masing-masing siklus:
1. Pra Penelitian
Observasi pra penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Februari
2012 pada jam pelajaran ke-7 dan ke-8 (12.00-13.30). Guru mitra dalam
penelitian ini adalah Ibu P. Weni Triana, S.E sebagai guru bidang studi
ekonomi kelas X. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi pra
penelitian ini adalah tentang Keseimbangan Pasar. Dalam observasi pra
penelitian ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas.
Berikut uraian observasi dan wawancara pra penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
a. Observasi dan Wawancara Guru
Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa pada
awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum
melanjutkan pembelajaran, guru memberi kesempatan kepada peneliti
untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud kedatangan
peneliti ke kelas XC. Setelah itu guru melanjutkan pembelajaran
dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya,
dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu
dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Tanpa menyampaikan
tujuan pembelajaran terlebih dahulu, guru langsung masuk ke dalam
materi pembelajaran.
Dalam menyampaikan materi guru selalu memberi contoh yang
sesuai dengan kenyataan di masyarakat, sehingga siswa lebih mudah
untuk memahaminya. Selain itu, guru juga sering memberi pertanyaan
lisan untuk menggali pengetahuan siswa dan menunjuk beberapa siswa
untuk menjawabnya. Namun demikian karena metode yang digunakan
guru hanya ceramah, dan guru cenderung berdiri di depan saja, maka
beberapa siswa laki-laki yang duduk di barisan belakang mulai ribut
sehingga membuat kelas menjadi gaduh. Dengan adanya kegaduhan di
kelas itu, guru mencoba untuk menegurnya dengan cara memberi
pertanyaan. Setiap selesai menjelaskan, guru selalu memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dimengerti. Namun di sini peneliti melihat bahwa kurang adanya
keaktifan pada siswa. Guru memang sudah berusaha untuk
mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung
monoton dengan metode ceramah membuat siswa mudah bosan
sehingga lebih memilih untuk membuat keributan daripada
mendengarkan penjelasan guru.
Selesai menyampaikan materi, guru memberikan latihan soal
yang terkait dengan materi yang baru saja dipelajari. Ada beberapa
siswa yang tidak mau mengerjakan latihan soal tersebut. Namun ketika
guru meminta untuk dikumpulkan, semua siswa dapat mengerjakan
dengan tertib dan tenang. Selanjutnya di akhir pembelajaran guru
mengajak siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang
telah disampaikan, dan setelah itu guru mengucapkan salam penutup.
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh guru di atas, peneliti
melihat bahwa guru tidak menyinggung nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kurang
bervariasi, membuat guru kurang dapat mengembangkan nilai
kemanusiaan pada siswa. Guru cenderung menyampaikan aspek
competence saja, sedangkan aspek conscience dan compassion siswa
kurang dikembangkan. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Guru memeriksa
kesiapan belajar siswa Guru melihat semua
siswa dan meminta untuk menyiapkan diri
2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan pancingan yang berkaitan dengan materi
3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan lisan dan menunjuk beberapa siswa untuk menjawabnya
4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
Guru memberikan soal latihan yang berkaitan dengan materi yang sudah diajarkan
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Guru menjelaskan materi secara rinci
Guru menjelaskan materi sesuai indikator pada RPP
7 Guru memberikan latihan soal
Guru memberikan latihan soal untuk menggali pengetahuan siswa setelah pembelajaran
8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
Guru tidak memberikan suatu media lain yang dapat mendukung siswa untuk mengembangkan nilai kemanusiaan
9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
Guru tidak menyatakan ataupun mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan pada materi pembelajaran
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
Guru hanya mengajar dengan metode ceramah dari awal hingga akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 11 Guru mengajak siswa
untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Guru sendiri yang berkeliling dan membantu siswa dalam mengerjakan soal
12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
Guru tidak menekankan nilai kemanusiaan selama proses pembelajaran berlangsung
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
Tidak ada diskusi kelompok
14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru tidak memberikan
pertanyaan refleksi 16 Guru memberikan
pertanyaan refleksi selama pembelajaran
17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
18 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan)
Guru tidak mengajak ataupun memberikan pertanyaan aksi
19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
Selama pembelajaran guru tidak mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dalam materi, sehingga di akhir pembelajaran pun guru tidak menyinggung nilai kemanusiaan
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Guru tidak memberikan pekerjaan rumah karena sudah ada latihan soal yang dikerjakan di kelas dan dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada hari yang sama
dengan menggunakan 10 pertanyaan panduan. Dari wawancara tersebut
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian
No. Pertanyaan Jawaban Guru 1 Berapa jumlah siswa di kelas
XC? Jumlah siswa kelas XC pada awal tahun pelajaran berjumlah 36 siswa, namun pada pertengahan semester ada 1 siswa yang keluar dan 1 siswa yang sakit hingga tidak mengikuti KBM dalam waktu yang cukup lama. Sehingga jumlah sekarang adalah 34 siswa.
2 Bagaimana keadaan kelas XC secara umum?
Keadaan kelas XC secara umum cukup kondusif. Tetapi ada beberapa siswa yang sering membuat kegaduhan.
3 Apakah ada permasalahan di kelas XC khususnya dalam pembelajaran ekonomi?
Ada, sebagian besar siswa mempunyai permasalahan dalam pembelajaran ekonomi, rata-rata nilai ekonomi banyak yang berada di bawah KKM. KKM ekonomi adalah 70. Hal tersebut disebabkan kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal-soal ekonomi tersebut. Selain itu siswa cenderung malas memahami dan menghafalkan materi ekonomi.
4 Bagaimana sikap siswa XC di kelas saat Ibu sedang menjelaskan pelajaran Ekonomi?
Sebagian siswa memperhatikan dan ada sebagian siswa juga yang sibuk sendiri.
5 Bagaimana dengan keaktifan siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran ekonomi?
Dalam hal keaktifan, siswa kelas XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam mengemukakan pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. Pertanyaan Jawaban Guru 6 Apakah siswa dapat
bekerjasama dengan baik saat Ibu memberi tugas kelompok?
Dalam diskusi kelompok mereka tidak dapat bekerjasama dengan baik, semua merasa jawaban mereka paling benar dan siswa tidak mau membantu sesama teman dalam kelompoknya sehingga lebih memilih untuk membagi tugas dan dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melakukan diskusi.
7 Bagaimana sikap kejujuran siswa kelas XC saat mengikuti ulangan harian atau dalam hal pengumpulan tugas?
Kalau saat ulangan ada beberapa siswa yang tidak jujur, dalam artian mereka saling menanyakan jawaban pada temannya. Dan kalau dalam hal pengumpulan tugas, siswa XC sering lupa mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan atau belum pasti banyak alasan.
8 Bagaimana dengan nilai prestasi siswa kelas XC?
Ada sebagian siswa yang nilainya kurang dari KKM. Namun jika dibandingkan dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas XC paling tinggi.
9 Usaha apa yang dilakukan siswa apabila ada hal yang belum dipahami?
Bertanya kepada guru atau teman yang lebih pintar.
10 Bagaimana cara Ibu meningkatkan prestasi belajar siswa yang kurang baik?
Mendekati dan memberi motivasi secara pribadi.
b. Observasi Siswa
Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih
dahulu menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa lalu menyimak penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan. Pada saat guru menjelaskan materi, ada
beberapa siswa yang fokus untuk mendengarkan, namun ada pula
siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik berbicara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan temannya, tidur-tiduran di meja, dan sebagainya. Pada
pembelajaran ini siswa cenderung pasif. Mereka akan aktif jika
ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaannya. Siswa yang
menjawab pertanyaan guru pun hanya membaca jawabannya yang
terdapat di buku, selanjutnya mereka akan ribut kembali. Di sini
terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran,
guru memberikan soal latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak
mau mengerjakan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki hasrat dan minat untuk belajar. Peneliti menduga bahwa
kondisi siswa yang seperti ini disebabkan karena metode yang
digunakan guru monoton dan kurang menarik dalam proses
pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti
pembelajaran Ada beberapa siswa
yang tidak siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru
Hanya siswa yang ditunjuk yang menanggapi pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
Sebagian siswa yang duduk di depan yang mencatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 4 Siswa menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan
Siswa cenderung berbicara sendiri saat teman yang lain sedang menjelaskan
5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru
6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
7 Siswa mengajukan pertanyaan
Jarang terlihat siswa yang mengajukan pertanyaan
8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
Banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
c. Observasi Kelas
Secara fisik ruang kelas XC cukup baik untuk kegiatan belajar
mengajar. Ruang kelas yang luas, ventilasi yang memadai, serta
pencahayaan yang cukup dapat mendukung proses pembelajaran. Di
dalam kelas XC, terdapat papan tulis/whiteboard, almari kecil untuk
menyimpan handphone siswa saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, 1 meja guru, 17 meja siswa, 1 kursi guru, dan 34 kursi
siswa. Pada saat peneliti melakukan observasi, ada 2 siswa yang tidak
hadir, sehingga siswa yang mengikuti pembelajaran pada hari itu
berjumlah 32 siswa.
Suasana kelas pada awalnya sudah kondusif, hal ini terlihat
pada kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Terlihat semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
siswa membawa buku modul ekonomi sebagai panduan belajar
mereka. Hanya saja metode yang digunakan guru kurang bervariasi.
Selain itu juga guru hanya berdiri di depan saat menjelaskan, dan tidak
ada metode lain yang digunakan oleh guru selain ceramah. Kejenuhan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut menimbulkan kegaduhan di
kelas XC. Mereka memilih untuk berbicara sendiri dengan temannya
daripada mendengarkan penjelasan guru. Namun, dalam kondisi ini
peneliti melihat bahwa guru tidak dapat menegur siswa yang ribut
secara tegas. Terlihat guru sudah berusaha untuk menegur siswa
dengan cara bijaksana, yaitu dengan memberi pertanyaan kepada siswa
yang ribut, namun setelah siswa tersebut menjawab pertanyaan guru,
siswa tersebut kembali ribut lagi. Dapat disimpulkan bahwa guru
kurang dapat mengelola kelas dengan baik. Dari seluruh rangkaian
keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian
No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Kondisi kelas nyaman dan
mendukung kegiatan belajar mengajar
Ruang kelas yang nyaman
2 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran
Kelas kondusif hanya pada awal pembelajaran saja
3 Buku panduan materi dimiliki semua siswa
Semua siswa memiliki buku modul ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
4 Siswa membuat kegaduhan
Pada saat guru menjelaskan materi
5 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa
Terlihat guru hanya ceramah dan berdiri di depan saja
6 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Jarang terlihat siswa yang aktif bertanya
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap guru,
perilaku siswa dan suasana kelas dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa masalah di kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Masalah
tersebut yaitu yang pertama berkaitan dengan competence, bahwa
banyaknya siswa dengan nilai ekonomi yang berada dibawah KKM.
Kedua yaitu tentang kejujuran siswa yang belum terlihat khususnya
pada saat ulangan harian, ada beberapa siswa yang menyontek dengan
cara bertanya pada temannya. Selain itu juga kurangnya sikap
kejujuran pada siswa terlihat dalam mengumpulkan atau mengerjakan
tugas rumah. Jika ada pekerjaan rumah, sebagian besar dari mereka
ada yang tidak mengerjakan dan jika ditanya pasti banyak yang
beralasan. Ketidakjujuran tersebut berkaitan dengan conscience.
Ketiga berkaitan dengan compassion adalah sikap siswa yang kurang
mampu bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Masalah-masalah yang terjadi di kelas XC menggambarkan
bahwa guru kurang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada hasil observasi guru.
Dalam kegiatan pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode
ceramah. Semua hal yang disampaikan oleh guru berkaitan dengan
materi. Guru sama sekali tidak menyinggung tentang nilai-nilai
kemanusiaan yang terkandung dalam materi, sehingga akibatnya siswa
hanya dapat mengembangkan kompetensi akademiknya saja. Jika dari
awal guru terbiasa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses
pembelajaran, diharapkan nantinya selain dapat mengembangkan
kompetensinya, siswa juga dapat mengembangkan nilai bela rasa dan
kepedulian terhadap diri sendiri maupun sesamanya. Dengan demikian
siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti
halnya dalam kegiatan berdiskusi serta kejujurannya dalam
mengerjakan soal ujian dan pengumpulan tugas.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Dimana yang pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis, 9
Februari 2012 dalam waktu 2 x 45 menit (pukul 12.00 – 13.30),
sedangkan pertemuan kedua dilakukan pada hari Jumat, 10 Februari
2012 dalam waktu 1 x 45 menit (pukul 11.00 – 11.45). Penelitian ini
dilakukan pada pembelajaran ekonomi dengan menerapkan Paradigma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pedagogi Reflektif (PPR), dengan standar kompetensinya yaitu
memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan
Pendapatan Nasional (PN). Sedangkan untuk kompetensi dasarnya
yaitu menjelaskan konsep Produk Domestik Bruto (PDB), Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto
(PNB), dan Pendapatan Nasional (PN). Materi pembelajarannya
mengenai pendapatan nasional yang disampaikan oleh guru mitra
yaitu Ibu Paula Weni Triana, S.E. Peserta pembelajaran adalah siswa
kelas XC sebanyak 34 siswa. Keseluruhan siswa hadir pada penelitian
siklus pertama ini.
1) Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada
pembelajaran ekonomi kelas X yang dilaksanakan pada siklus I
dilakukan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
a) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
sesuai dengan waktu penelitian.
b) Membagi siswa ke dalam kelompok dengan dibantu guru.
Peneliti merencanakan akan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam melaksanakan
kegiatan pembelajarannya. Dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini, diharapkan nantinya siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
mengembangkan sikap kerja sama (compassion). Kelompok
ini dibentuk berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang
berbeda-beda.
c) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat
pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), materi, lembar kerja siswa, serta media pembelajaran.
(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP untuk siklus pertama, yang
memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator
dan tujuan pembelajaran yang dibagi dalam tiga bagian
(competence, conscience, compassion), materi ajar,
langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran,
media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi. Semua
disusun secara rinci dan sistematis (lampiran 1).
(2) Materi Ajar
Materi pembelajaran dalam siklus 1 adalah
mendeskripsikan pendapatan nasional. Materi tentang
pendapatan nasional mencakup pengertian serta konsep-
konsep pendapatan nasional.
(3) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa meliputi daftar pertanyaan
sebagai bahan diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(4) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus 1
adalah viewer dan power point, yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi. Selain itu peneliti juga menyiapkan
media pembelajaran lain seperti kartu soal (lampiran 25)
sebagai bahan diskusi kelompok agar dapat
mengembangkan sikap kerja sama (compassion) siswa.
Untuk mengembangkan conscience siswa, peneliti
menyiapkan video tentang kejujuran. Video pertama
menceritakan tentang orang yang mencoba korupsi namun
tidak jadi karena sadar akan dampaknya, sedangkan video
kedua menceritakan seorang anak kecil yang berusaha
untuk berbuat jujur demi mendapatkan sesuatu yang ia
inginkan.
d) Menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data terdiri dari:
(1) Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lembar observasi guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan guru selama pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi guru dapat dilihat pada
lampiran 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(2) Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama
mengikuti pembelajaran. Lembar observasi siswa dapat
dilihat pada lampiran 8.
(3) Lembar Observasi Kegiatan Kelas
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui
suasana kelas secara umum pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi kelas dapat dilihat pada
lampiran 12.
(4) Soal Evaluasi
Soal evaluasi dalam penelitian ini berupa soal pre
test dan soal post test yang digunakan untuk
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakannya siklus 1. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada
lampiran 15 dan 17.
(3) Instrumen Penilaian Sikap dan Minat
Instrumen ini dirancang untuk mengukur sikap dan
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya
ekonomi. Selain itu instrumen ini juga digunakan untuk
melihat perkembangan sikap dan minat siswa dari sebelum
dan sesudah dilakukan penelitian. Instrumen ini berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kuesioner dengan menggunakan skala lima (sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju).
2) Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan
pembelajaran dengan menggunakan PPR sesuai dengan rencana
tindakan. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru
memberikan soal pre test dalam bentuk pilihan ganda dengan
jumlah 10 butir soal. Pre test digunakan untuk mengukur aspek
competence sebelum siswa menerima materi pembelajaran dengan
menggunakan PPR. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini
adalah sebagai berikut:
a) Konteks
Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan siswa untuk
belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada
siklus I ini adalah apersepsi yang dilakukan guru. Apersepsi
tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara
lisan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep
pendapatan nasional. Pertanyaan tersebut antara lain: orangtua
bekerja dimana? Sebagai apa?, Pendapatan orang tua per bulan
berapa?, Pendapatan tersebut digunakan untuk apa saja?.
Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan dengan
menggunakan beberapa pertanyaan tersebut, siswa diminta
untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pendapatan nasional. Setelah beberapa siswa mengutarakan
tentang pengertian pendapatan nasional, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menegaskan kepada
siswa bahwa pada hari tersebut mereka akan belajar mengenai
pendapatan nasional.
b) Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam siklus I
ini, kegiatan pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan
tentang pengertian pendapatan nasional melalui slide power
point. Selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok,
yang kemudian disebut kelompok asal. Guru memberikan
kartu soal pada setiap kelompok. Setiap kelompok mendapat 6
macam kartu dengan warna yang berbeda-beda. Kartu tersebut
dibagikan pada anggota kelompok, setiap anggota kelompok
mendapat 1 kartu. Setelah masing-masing siswa mendapatkan
1 kartu, maka guru meminta setiap siswa untuk membentuk
kelompok ahli berdasarkan warna kartu yang sama. Bersama
kelompok ahli, siswa mendiskusikan materi yang sama sesuai
dalam isi kartu tersebut. Setelah setiap siswa memahami hasil
diskusi bersama kelompok ahli, guru meminta setiap siswa
untuk kembali ke kelompok asal. Dalam kelompok asal, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
memberi kesempatan pada setiap siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok ahli
secara bergantian. Selanjutnya guru menunjuk beberapa siswa
secara acak untuk menjelaskan setiap konsep pendapatan
nasional berdasarkan hasil diskusinya di depan teman-teman.
Untuk mengakhiri diskusi kelompok tersebut, guru
memberikan kesimpulan materi dengan menjelaskan materi
secara rinci dan sistematis melalui slide power point.
Diskusi kelompok yang dilakukan pada pembelajaran
ini diharapkan dapat memupuk nilai kerja sama dalam diri
siswa. Untuk itu setelah diskusi kelompok, guru mengajak
siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: apa yang
kalian rasakan dalam diskusi kelompok?, Nilai apa yang dapat
kalian petik dari diskusi kelompok?. Dari sharing tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu
nilai yang dapat dipetik dari pengalaman diskusi adalah kerja
sama, dan sebagai penguatan guru memberikan penjelasan
tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja sama adalah salah satu nilai kemanusiaan yang
merupakan aspek compassion yang dikembangkan dalam
penelitian ini. Sedangkan untuk mengembangkan sikap
conscience siswa, guru menayangkan sebuah video. Setelah
menonton isi video tersebut, guru mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menggali nilai kemanusiaan yang terkandung dalam video
tersebut dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: Apa
yang sedang dilakukan oleh aktor dalam video tersebut?, Nilai
kemanusiaan apa yang terkait dalam tayangan video tersebut?.
Setelah siswa mengetahui bahwa nilai yang berkaitan dengan
video tersebut adalah nilai kejujuran, maka selanjutnya guru
memberikan penjelasan tentang keterkaitan nilai kejujuran
dengan materi pendapatan nasional.
c) Refleksi
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan
makna dalam setiap pengalaman siswa maka dibutuhkan
penegasan yang menjelaskan motivasi batin kepada seseorang
sebelum melakukan tindakan. Dalam tahap refleksi ini, guru
memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa yang berkaitan
dengan pembelajaran pada hari itu. Pertanyaan refleksi
tersebut antara lain: Apa yang kalian rasakan dalam diskusi
kelompok?, Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi
kelompok?, Apa keuntunganmu jika memiliki kebersamaan
dalam kerja sama?, Apakah manfaat yang dapat kita rasakan
jika kita berbuat jujur?. Dari pertanyaan-pertanyaan refleksi
tersebut, diharapkan siswa dapat menuangkan perasaannya
berdasarkan kegiatan yang sudah dialami selama proses
pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d) Aksi
Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai niat-niat atau
tindakan siswa dalam mewujudkan refleksinya. Setelah
mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran pada hari
itu, guru kembali mengajak siswa untuk dapat mewujudkan
refleksi yang telah dilakukan dengan memberikan pertanyaan
aksi. Pertanyaan aksi tersebut antara lain: Setelah kalian
menyadari pentingnya kerja sama dalam kelompok,
niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian
sehari-hari?, Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran/
bersikap jujur, tindakan/niat apa yang akan dilakukan
selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?. Dari pertanyaan
aksi tersebut diharapkan siswa dapat merumuskan niat-niat dan
merencanakan tindakan yang akan dilakukannya.
e) Evaluasi
Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui
kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh
siswa maupun guru. Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan
soal pots test untuk mengukur aspek competence siswa
sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Soal post test berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 10 butir.
Soal post test tersebut dapat dilihat pada lampiran 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3) Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan
kelas siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
a) Observasi Guru
Pengamatan (observasi) ini dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan siklus pertama. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Kegiatan Ya Tidak 12 Guru mengajak siswa untuk sharing
atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa secara umum guru
mampu mengelola pembelajaran dengan menggunakan PPR,
guru mampu mengajak siswa untuk mengaitkan hubungan
antara materi dengan konteks pengalaman siswa, guru juga
memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Melalui
diskusi kelompok tersebut guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan nilai kerja sama (aspek compassion). Untuk
mengembangkan aspek conscience, guru memfasilitasi siswa
dengan video yang berkaitan dengan materi pendapatan
nasional. Video tersebut menceritakan tentang seorang anak
kecil yang menginginkan sesuatu, namun ia tidak memiliki uang
yang cukup karena keluarganya tidak mampu dan ia sendiri
hanya bekerja sebagai penjual koran. Pada suatu saat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menemukan dompet yang jatuh, ia berniat untuk
mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya, dan ternyata si
pemilik dompet itu memberikan imbalan dengan membelikan
sesuatu yang ia inginkan. Pada akhir pembelajaran guru
memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, pertanyaan refleksi
dimaksudkan untuk mengajak siswa merefleksikan pengalaman
belajarnya dan menemukan nilai-nilai yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Pertanyaan aksi dimaksudkan untuk
mengajak siswa membangun niat agar dapat mewujudkan hasil
refleksinya tersebut. Sebagai penutup pembelajaran, guru
memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa sesudah dilakukannya penelitian siklus pertama.
b) Observasi Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan
guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Kegiatan Ya Tidak 6 Siswa mengajukan pertanyaan 7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan baik
8 Siswa mencermati isi video tentang kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran
berlangsung, seluruh siswa dapat menyimak penjelasan guru
dengan baik. Saat guru menayangkan video tentang kejujuran
siswa dapat menyimak dengan serius. Selanjutnya pada saat
guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi, siswa dapat
menuliskan hasil refleksi dan aksi dengan sungguh-sungguh.
c) Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibataanya dalam kelompok
diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pada Siklus I
No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
kelompok saat mendiskusikan konsep-konsep pendapatan
nasional belum terlihat aktif. Pada siklus I ini diskusi kelompok
dirancang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Dalam kelompok ahli siswa cenderung mengerjakan
soal diskusi tersebut sendiri-sendiri tanpa didiskusikan terlebih
dahulu dengan teman kelompoknya. Saat kembali pada
kelompok asal, dan setiap siswa bertanggungjawab untuk
menjelaskan hasil diskusinya pada teman sekelompok asalnya,
hanya beberapa siswa yang terlihat sungguh-sungguh
melaksanakan tanggungjawabnya. Sementara siswa yang lain
cenderung ngobrol dan sibuk sendiri.
4) Refleksi
Tahap ini merupakan refleksi dari penelitian tindakan kelas
dalam pembelajaran dengan menggunakan PPR. Refleksi ini
dilakukan pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru
mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus
pertama:
a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran
PPR:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.8 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus I
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR
Baik. Pembelajaran jadi lebih menarik
2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok
Siswa menjadi lebih tertarik dengan materi yang diajarkan
4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR
Dapat meningkatkan aktivitas siswa
5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR
Siswa dapat belajar mandiri tanpa harus selalu diberitahu oleh guru
6 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Minat siswa meningkat
7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Keterbatasan waktu (karena ada pemotongan jam pelajaran)
8 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Dengan PPR, pemahaman siswa langsung dapat diukur
9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Meningkatkan peran siswa dalam proses belajar mengajar
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
Siswa perlu mempelajari materi sebelum pelaksanaan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Uraian Komentar 11 Apakah siswa berminat
mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas
Ya, karena pembelajaran dengan metode PPR lebih menarik
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Tabel 5.8 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat dan model pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah
diterapkan secara umum sudah cukup baik dan menarik, hanya
saja keterbatasan waktu yang masih menjadi hambatannya.
Selain itu masih ada kendala yang dihadapi berkaitan dengan
penyampaian materi ajar terhadap siswa. Materi yang diajarkan
melalui pembelajaran ini memang masih baru bagi siswa,
sehingga siswa perlu mempelajari materi sebelum pembelajaran
dimulai.
b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran PPR:
Tabel 5.9 Hasil Refleksi Siswa
Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Pendapatan
88% 12%
Lebih tahu tentang pendapatan nasional dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar Nasional? Manfaat
apa yang anda peroleh?
bagaimana menghitungnya, mendapat kesadaran tentang pentingnya kebersamaan
2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut?
85% 15%
Menarik... hanya saja terkadang masih membuat jenuh, suasana kurang terasa hidup, seru... jadi tidak menerapkan model yang membosankan saja.
3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi?
79% 21%
Ya, sebab semakin terbiasa.
4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait?
85% 15%
Semakin sadar akan pentingnya kejujuran.
5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan 82% 18% Belajar buat
kerja sama, kerja PPR, apakah anda
dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait?
sama akan membuat hasil baik.
6 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan
58% 42%
Dalam kerja kelompok tidak bisa semua aktif masih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar pembelajaran dengan
menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui?
yang pasif, ada teman yang tidak konsentrasi/ribut sendiri.
7 Apakah Anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
76% 24%
Suasana baru, jadi tidak begitu jenuh, karena PPR lebih mudah dipahami.
Tabel 5.9 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat
dan model pembelajaran PPR. Kesan siswa secara umum yaitu
pembelajaran lebih menarik dan ada suasana baru sehingga tidak
terlalu membosankan. Melalui pembelajaran dengan PPR ini,
siswa juga dapat mengembangkan nilai kejujuran dan kerja
sama. Hambatan yang masih dijumpai dalam pembelajaran ini
adalah adanya siswa yang masih kurang aktif dalam diskusi
kelompok.
Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi pada
siklus I secara keseluruhan komponen pembelajaran yang
disiapkan peneliti dan guru sudah lengkap dan cukup baik.
Indikator pembelajaran dapat tercapai dengan baik, walaupun
tidak semua siswa mengalami peningkatan dari segi
competence. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan PPR
dalam pembelajaran ekonomi adalah siswa kurang mampu
bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Dalam kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kelompok, tidak bisa semua anggota kelompok aktif, masih ada
anggota kelompok yang pasif. Pada siklus I keberhasilan
pembelajaran berpola PPR tampak pada aspek conscience.
Melalui fasilitas video yang diberikan oleh guru tentang cerita
korupsi, siswa dapat menangkap bahwa nilai yang dapat dipetik
pada pembelajaran Pendapatan Nasional adalah nilai kejujuran.
Walaupun aspek ini belum dapat tercapai secara optimal, namun
siswa dapat mengerti tentang pentingnya nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilihat pada hasil refleksi
siswa. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan
pada penerapan PPR adalah kerja sama yang baik antara anggota
kelompok dalam diskusi. Selain itu juga hasil belajar siswa yang
mendukung aspek competence perlu ditingkatkan, karena pada
siklus I ini hasil belajar siswa kelas XC menunjukkan bahwa
hampir semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM,
walaupun rata-rata kelas sebelum dan sesudah diterapkannya
PPR sudah meningkat. Untuk mengatasi permasalahan pada
aspek competence ini, guru berinisiatif untuk memberi modul
dan latihan soal yang berkaitan dengan materi selanjutnya,
sehingga diharapakan pada siklus II hasil belajar siswa dapat
meningkat di atas KKM.
Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran berpola PPR di
atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan 3C siswa dari segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
competence dan conscience siswa sudah tampak berkembang
walaupun belum optimal. Dari segi compassion dapat dikatakan
belum berhasil karena kurang adanya kerja sama dalam
kelompok diskusi.
b. Siklus Kedua
Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16
Februari 2012 pukul 12.00-13.30, dan pada hari Jumat tanggal 17
Februari 2012 pukul 11.00-11.45. Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar yang digunakan sama dengan siklus pertama.
Sedangkan untuk indikator pada siklus kedua ini adalah siswa mampu
menghitung konsep Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Nasional
Bruto (PNB), Net National Product (NNP), Net National Income
(NNI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI). Peserta
pembelajaran yang hadir di siklus kedua ini berjumlah 34 siswa.
Berikut ini dideskripsikan penerapan PPR pada siklus kedua:
1) Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada siklus II
secara umum sama dengan perencanaan pada siklus I, hanya saja
terdapat perbedaan pada bagian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a) Materi Ajar
Materi pembelajaran dalam siklus II adalah menghitung
pendapatan nasional, yang mencakup PDB, PNB, NNP, NNI,
PI, dan DI.
b) Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa pada siklus II ini meliputi soal
latihan yang dikerjakan secara berkelompok.
c) Media Pembelajaran
Dalam siklus II proses pembelajaran menggunakan
games. Games ini dilakukan secara berkelompok. Setiap
kelompok mendapat tugas untuk menyusun perhitungan rumus
Pendapatan Nasional yang sudah disediakan oleh peneliti
secara runtut. Games ini digunakan untuk mengembangkan
sikap compassion siswa. Sedangkan untuk mengembangkan
sikap conscience siswa, peneliti menyiapkan cerita yang
merupakan kisah nyata. Cerita ini berjudul “ Dua Manusia
Super di Pinggir Jalan”. Kisah tentang dua anak kecil yang
menjajakan tisu di keramaian Kota Jakarta. Mereka berusaha
untuk berbuat jujur dengan mengembalikan uang yang bukan
menjadi haknya. Walaupun tidak ada uang yang bisa untuk
mengembalikan ke si pembeli, namun kedua anak tersebut
berusaha untuk mengembalikan dengan barang yang mereka
punya, yang senilai dengan uang itu. Cerita ini mengajak siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
untuk memahami bahwa di jaman yang serba mahal ini masih
ada orang bahkan anak kecil yang bersikap jujur. Meskipun
penghasilan mereka rendah namun bagi mereka kejujuran
sangat penting untuk dimiliki.
2) Tindakan
Pada tahap tindakan ini kegiatan yang dilakukan hampir
sama dengan siklus I. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru
memberikan soal pre test (lampiran 16) dalam bentuk uraian, yang
digunakan untuk mengetahui aspek competence sebelum siswa
menerima materi pembelajaran dengan menggunakan PPR. Dan
selanjutnya langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah
sebagai berikut:
a) Konteks
Sebelum masuk pada konteks, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya guru
melakukan kegiatan konteks yang diawali dengan apersepsi.
Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa
secara lisan mengenai pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Apersepsi ini dilakukan untuk mengingatkan
kembali pada siswa tentang materi yang sudah diajarkan
sebelumnya. Kemudian guru juga mengingatkan kembali pada
siswa tentang nilai kejujuran dan kerja sama yang sudah
diimplementasikan pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b) Pengalaman
Dalam siklus II ini, kegiatan pengalaman dimulai
dengan guru memberi petunjuk pada siswa agar berkumpul
pada kelompoknya masing-masing sesuai dengan kelompok
pada siklus I. Selanjutnya guru memberikan media
pembelajaran pada setiap kelompok yang terdiri dari kertas
manila dengan warna yang berbeda-beda dan amplop yang
berisi soal serta potongan-potongan konsep Pendapatan
Nasional. Melalui media tersebut, guru meminta pada setiap
kelompok untuk menyusun rumusan konsep Pendapatan
Nasional. Kelompok yang dapat menyelesaikan permainan
dengan benar dan tercepat adalah pemenangnya, dan kelompok
tersebut harus maju ke depan untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Setelah salah satu kelompok mempresentasikan
hasil pekerjaannya, guru memberikan latihan soal untuk
dikerjakan siswa secara berkelompok tanpa melihat buku.
Setiap kelompok harus memastikan bahwa semua anggotanya
dapat mengerjakan soal tersebut. Kemudian guru mengajak
siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta beberapa
siswa (secara acak) menuliskan jawabannya di depan.
Diskusi kelompok yang dilakukan pada pembelajaran
ini diharapkan dapat memupuk nilai kerja sama dalam diri
siswa. Untuk itu setelah diskusi kelompok, guru mengajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
siswa untuk sharing dengan memberikan pertanyaan: Apa yang
kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara
berkelompok? Apakah menurut kalian kerja sama itu sangat
penting untuk melakukan sesuatu hal? Dari sharing tersebut
guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan bahwa salah satu
nilai yang dapat dipetik dari pengalaman diskusi adalah kerja
sama, dan sebagai penguatan guru memberikan penjelasan
tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok.
Kerja sama merupakan salah satu nilai kemanusiaan
yang dikembangkan pada aspek compassion. Sedangkan untuk
mengembangkan aspek conscience siswa, guru memberikan
cerita yang berjudul ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan”.
Siswa diberi kesempatan untuk membaca artikel tersebut.
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk menggali nilai
kemanusiaan dari cerita tersebut dengan memberikan
pertanyaan secara lisan: Cerita ”Dua Manusia Super Di Pinggir
Jalan” itu mengisahkan tentang apa? Coba ceritakan! (sambil
menunjuk beberapa siswa untuk menanggapi cerita tersebut);
Nilai apa yang dapat kalian petik dari cerita ”Dua Manusia
Super Di Pinggir Jalan” itu? Guru dan siswa menyimpulkan
bahwa nilai kemanusiaan yang terdapat dalam artikel tersebut
adalah nilai kejujuran. Guru menegaskan kepada siswa tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pentingnya bersikap jujur dan mengkaitkan nilai kejujuran
tersebut dengan materi Pendapatan Nasional.
c) Refleksi
Seperti pada kegiatan siklus I, dalam tahap refleksi ini
guru memberikan pertanyaan refleksi kepada siswa yang
berkaitan dengan pembelajaran pada hari itu. Pertanyaan
refleksi tersebut antara lain: Apa yang kalian rasakan dalam
menyusun rumusan dan mengerjakan soal latihan tentang
Pendapatan Nasional secara berkelompok? Apa manfaat yang
dapat kita peroleh jika kita bisa bekerja sama dengan teman
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan? Apakah menurutmu
kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap orang? Jelaskan
alasanmu! Sama halnya pada siklus I, dari pertanyaan-
pertanyaan refleksi tersebut, diharapkan siswa dapat
menuangkan perasaannya berdasarkan kegiatan yang sudah
dialami selama proses pembelajaran berlangsung.
d) Aksi
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap aksi ini sama
dengan kegiatan aksi pada siklus I. Pertanyaan yang diberikan
juga sama. Siswa diharapkan dapat menuangkan niat-niatnya
untuk mewujudkan hasil refleksi yang akan dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
e) Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini, guru memberikan soal post test
yang berguna untuk mengukur aspek competence siswa
sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Sama seperti soal pre test, soal post test ini berbentuk uraian
yang berkaitan dengan perhitungan konsep pendapatan
nasional. Soal post test pada siklus II ini dapat dilihat pada
lampiran 18.
3) Observasi
Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat dipaparkan
sebagai berikut:
a) Observasi Guru
Pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan siklus kedua. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran dalam siklus pertama disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 5.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No Kegiatan Ya Tidak 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan)
17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa aktivitas guru pada
pembelajaran di siklus II secara umum sama dengan siklus I.
Namun untuk mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini
guru lebih memperdalam materi dengan memberikan latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
soal. Berbeda dengan siklus I untuk mengembangkan aspek
conscience, pada akhir pembelajaran guru memfasilitasi siswa
dengan sebuah cerita. Cerita tersebut merupakan kisah nyata
yang mengandung sebuah nilai kamanusiaan. Selain itu di akhir
pembelajaran guru juga mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran.
b) Observasi Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan
guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan 7 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang kejujuran dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi cerita tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Hanya saja dalam hal
bertanya mengenai materi pembelajaran belum terlihat ada
keberanian pada siswa. Dalam menyimak cerita tentang
kejujuran, tampak semua siswa terlihat serius saat membaca
cerita tersebut, sehingga saat guru mengajak sharing dan
berefleksi siswa terlihat antusias dalam menanggapinya.
c) Observasi Kelompok
Aktivitas siswa dalam keterlibatannya dalam kelompok
diskusi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada Siklus II
No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan
teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa aktivitas siswa saat
diskusi kelompok dapat dilakukan dengan baik. Dalam diskusi
kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan
tugas. Peneliti menduga bahwa keaktifan kelompok ini
disebabkan karena tugas yang harus mereka selesaikan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
games dan dilombakan antar kelompok, sehingga motivasi
mereka terlihat lebih meningkat dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya.
4) Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus kedua. Refleksi
dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil
refleksi siklus kedua:
a) Kesan guru mitra terhadap perangkat dan model pembelajaran
PPR:
Tabel 5.13 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus II
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR
Baik. Siswa dapat mengukur pemahaman yang diperoleh setiap pertemuan
2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
Baik. Semua siswa dapat berperan aktif pada setiap kegiatan pembelajaran
3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok
Baik. Semua siswa telah melaksanakan diskusi kelompok dengan baik
4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR
Baik. Merangsang aktivitas siswa
5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR
Baik. Siswa dapat lebih mudah memahami materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No Uraian Komentar 6 Kesan guru terhadap minat
siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Baik. Siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran
7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR
- Waktu kurang - Ada siswa yang
belum siap materi - Suasana kelas tidak
kondusif 8 Hal-hal yang mendukung jika
nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Sudah memiliki pengalaman melaksanakan PTK sehingga tinggal mengembangkan
9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
- Suasana kelas yang lebih kondusif
- Waktu untuk meresapkan materi bagi siswa
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas
Ya
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Siswa mudah dan cepat memahami materi
Tabel 5.13 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat dan model pembelajaran dengan menggunakan PPR.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah
diterapkan secara umum sudah cukup baik dan menarik, hanya
saja keterbatasan waktu yang masih menjadi hambatannya.
Selain itu kendala yang dihadapi berkaitan dengan
penyampaian materi ajar terhadap siswa. Materi yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
melalui pembelajaran ini memang masih baru bagi siswa,
sehingga siswa perlu waktu yang lebih untuk meresapi materi
sebelum diadakan evaluasi. Kurang kondusifnya kelas juga
membuat pembelajaran pada siklus II ini sedikit gaduh,
mungkin dikarenakan ada games persaingan antar kelompok
dalam menyusun rumusan pendapatan nasional, sehingga
mengakibatkan setiap kelompok membuat kegaduhan.
b) Kesan siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran PPR
Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa
terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Siklus II
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Pendapatan Nasional? Manfaat apa yang Anda peroleh?
97% 3%
Menjadi tahu bagaimana cara menghitungnya, lebih paham, dapat bekerja sama dengan teman.
2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah Anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut?
94% 6%
Ya. Metode PPR cukup menarik, sebab kegiatan di dalamnya lebih bervariatif, senang jika pelajarannya tidak dengan ceramah saja karena membuat ngantuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah Anda semakin lebih memahami materi?
79% 21%
Ya, sebab cara-cara yang disampaikan lebih jelas, dengan PPR materi terserap dengan mudah
4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah Anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait?
88% 12%
Banyak cerita-cerita yang bisa dijadikan refleksi batin, saya dapat mengembang- kan nilai kejujuran.
5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah Anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait?
94% 6%
Kerja sama kelompok banyak diadakan, dapat belajar menghargai pendapat teman lain.
6 Apakah ada hambatan yang Anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui?
34% 66%
Kelas kadang masih ribut, tidak menemukan hambatan apapun.
7 Apakah Anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
73% 27%
Lebih menarik dan variatif, suasana baru, lebih asyik, karena ceramahnya berkurang
Tabel 5.14 menunjukkan kesan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan PPR. Dalam siklus II ini,
menurut siswa pembelajarannya lebih bervariatif, dan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kerja sama kelompok sehingga membuat siswa dapat belajar
menghargai pendapat teman. Hambatan yang dijumpai pada
siklus I melalui pembelajaran PPR dapat diperbaiki pada siklus
II ini. Terlihat kerja sama siswa dengan kelompok lebih baik
jika dibandingkan dengan siklus I. Hanya saja suasana kelas
yang kurang kondusif masih terlihat di pembelajaran siklus II
ini. Namun secara keseluruhan aspek competence, conscience,
dan compassion dapat tercapai dan lebih meningkat
dibandingkan dengan siklus I.
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion
(3C) Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
1. Hasil Penelitian
a. Aspek Competence
Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari pra penelitian
sampai akhir siklus II, pembelajaran dengan menggunakan PPR dapat
meningkatkan aspek competence, consceince, dan compassion.
Perkembangan rata-rata nilai aspek competence mata pelajaran
ekonomi siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu dapat dilihat
pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 5.15 Rata-Rata Skor Aspek Competence
Siklus Rata-rata Skor Kenaikan Persentase Kenaikan Pre test Post test
I 27,94 34,41 6,47 23% II 37,59 58,12 20,53 54%
Rata-rata 32,76 46,26 13,5 41%
Dari tabel 5.15 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kelas
mengalami peningkatan. Pada awal siklus I, rata-rata nilai kelasnya
27,94 dan pada akhir siklus I meningkat menjadi 34,41. Demikian
juga pada siklus II, terjadi peningkatan rata-rata nilai pada awal siklus
II sebesar 37,59 menjadi 58,12 di akhir siklus II. Hal ini membuktikan
bahwa pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan aspek competence
sebesar 41% yaitu dari 32,76 pada awal siklus menjadi 46,26 di akhir
siklus.
b. Aspek Conscience
Dalam penelitian ini aspek conscience yang dikembangkan
adalah nilai kejujuran. Namun selain itu, aspek conscience didukung
pula dengan pengukuran sikap dan minat siswa. Aspek conscience
diukur mnggunakan kuesioner yang diberikan pada pra penelitian dan
akhir siklus. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima.
1) Penilaian Moral (Kejujuran)
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap
kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang
dilakukan diri sendiri. Dalam penelitian ini, nilai moral yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dikembangkan adalah nilai kejujuran. Nilai moral diukur
menggunakan kuesioner dengan 10 pernyataan (lampiran 30).
Berikut ini adalah hasil rata-rata skor siswa pada penilaian moral
kejujuran:
Tabel 5.16 Rata-rata Skor Penilaian Moral (Kejujuran)
Saat Pengukuran Rata-rata Skor
Rerata Skor Sebelum
dan sesudah Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,53 3,53 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,62 3,63 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,64
2) Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran, kondisi
pembelajaran, guru, dan sebagainya. Dalam penelitian ini,
penilaian sikap siswa diukur menggunakan kuesioner dengan 15
pernyataan (lampiran 28). Hasil rata-rata skor penilaian sikap siswa
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.17 Rata-rata Skor Penilaian Sikap
Saat Pengukuran Rata-rata Skor
Rerata Skor Sebelum
dan sesudah Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,73 3,73 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,76 3,77 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3) Penilaian Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat atau
keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Hal penting pada minat adalah intensitasnya. Dalam penelitian ini,
pengukuran terhadap minat siswa dilakukan menggunakan
kuesioner dengan 15 pernyataan (lampiran 29). Data hasil rata-rata
skor penilaian minat siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 5.18 Rata-rata Skor Penilaian Minat
Saat Pengukuran Rata-rata Skor
Rerata Skor Sebelum
dan Sesudah Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,36 3,36 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,39 3,44 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,49
Berdasarkan hasil pengukuran nilai moral kejujuran, sikap, dan
minat yang diperoleh dari para siswa, maka ketiga hasil tersebut dapat
digabungkan menjadi hasil aspek conscience siswa yang dirata-rata
menjadi skor antara sebelum dan sesudah penerapan PPR. Adapun
hasil akhir dari aspek conscience siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 5.19 Rata-Rata Skor Aspek Conscience
Saat Pengukuran Rata-rata Skor
Rerata Skor Sebelum dan
Sesudah Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,54 3,54 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,59 3,61 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pada tabel 5.19 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran aspek
conscience pada awal siklus sebesar 3,54, pada akhir siklus I
meningkat menjadi 3,59, kemudian meningkat lagi pada akhir siklus II
menjadi 3,63. Dapat juga disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor
pada aspek conscience dari sebelum penerapan PPR sebesar 3,54
menjadi 3,61 sesudah penerapan PPR. Apabila hasil data tersebut
dikonversikan ke data kualitatif, maka skor antara sebelum dan
sesudah diterapkan PPR akan termasuk dalam kriteria baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan PPR dapat meningkatkan aspek conscience siswa,
meskipun dalam jumlah angka yang kecil dan masih dalam kriteria
yang sama.
Aspek conscience juga terlihat pada hasil refleksi dan aksi
siswa yang menunjukkan adanya kemampuan dalam menemukan nilai
kejujuran. Berikut disajikan tabel hasil refleksi siswa:
Tabel 5.20 Hasil Refleksi Siswa pada Aspek Conscience
No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II
1 memberikan rasa puas
kalau kita jujur akan mendapatkan kepuasan
2 membuat hati kita tenang
kejujuran menumbuhkan rasa kasih
3 terbebas dari korupsi
jujur membuat hati tenang dan tidak berdosa
4 nyaman dalam beraktivitas
hari-hari kita akan terasa nyaman dan tenang
5 mendapatkan imbalan
karena jujur itu baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II
6 hati merasa damai tapi zaman sekarang kejujuraan adalah hancur
7 akan merasa
tenang dengan jujur kita akan merasa aman & tidak merasa takut
8 masuk surga kejujuran salah satu kunci untuk masuk surga
9 dengan jujur kita akan selalu tenang
kejujuran dibutuhkan dimana saja
10 tidak ada beban dan pikiran
jika jujur tidak dihantui rasa bohong
11 jujur akan membawa hikmah
jujur itu benar dan tidak akan menambah dosa
12 akan tercipta saling mengasihi
orang akan belajar untuk saling mengasihi
13 nama baik tidak tercoreng
kalau kita jujur, hidup kita akan aman, damai
14 akan disukai orang lain
kejujuran dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari
15 rasanya lega kejujuran dalah kunci dari keberhasilan
16 hidup tidak ada beban
dengan jujur hidup kita akan menjadi tenang
17 bisa melatih kejujuran
kalau jujur jauh lebih baik
18 tidak ada beban karena orang bekerja yang dibutuhkan kejujuran
19 agar hidup lebih nyaman
karena untuk tujuan hidup di masa depan
20 lebih merasa lega kejujuran kalau dilanggar tidak akan berguna lagi
21 bisa dipercaya orang lain
dengan jujur pasti bisa dipercaya orang lain
22 lebih dipercaya
orang lain dari kejujuran kita bisa dihargai orang dan dipercaya
23 lebih dipercaya orang lain
bisa lebih dipercaya
24 lebih tenang, lebih lega
dengan jujur, bisa saling menghargai dan terbuka
25 tidak ada beban batin, relax
kejujuran adalah yang terpenting dalam bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II
26 dapat terlatih
hidup baik dengan jujur, orang tidak akan sungkan berteman dengan kita
27 hati menjadi enak
dan nyaman dengan jujur kita akan mendapat kepercayaan dari teman
28 tidak terbebani karena jujur masuk surga
29 tidak dihantui kebohongan
kalau tidak jujur akan dosa
30 dengan jujur akan hidup nyaman
dengan jujur akan hidup nyaman
31 membawa keberuntungan
suatu kejujuran akan membawa keberuntungan
32 merasa nyaman, tentram
karena di sekitar kita orang jujur sudah langka
33 hati menjadi tenang
jika tidak jujur akan terbayang rasa bersalah
34 merasa lega jujur membuat kita dekat dengan Tuhan
Tabel di atas menunjukkan hasil refleksi siswa kelas XC
dengan pertanyaan panduan sebagai berikut: Apakah menurutmu
kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap orang? Jelaskan alasanmu!
Terlihat dari jawaban semua siswa di atas menunjukkan bahwa
kejujuran itu sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Dapat dilihat
pula pada alasan siswa, hampir sebagian siswa menuliskan alasan
pentingnya kejujuran adalah agar memperoleh manfaat yang positif,
misalnya: hidup akan tenang, akan mendapatkan kepercayaan dari
orang lain, akan membawa keberuntungan, bisa dihargai orang lain,
akan merasa aman karena tidak bohong, dan sebagainya. Dengan
demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa melalui pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PPR aspek conscience dengan nilai kejujuran sudah mulai
berkembang pada siswa.
Sedangkan untuk hasil aksi siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.21 Hasil Aksi Siswa pada Aspek Conscience
No Siklus I Siklus II 1 Akan bersikap jujur dalam
menghadapi segala masalah Selalu bersikap jujur, apa adanya dan tidak menutupi kebenaran dengan alasan yang dibuat-buat
2 Meningkatkan kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Semakin menumbuhkan rasa kejujuran itu
3 Bersikap jujur dengan orang lain
Bersikap jujur dalam sehari-hari walaupun cukup susah
4 - Lebih jujur dan melakukan segala sesuatu dengan jujur
- Akan memperbaiki sikap dalam kehidupan sehari-hari
Menerapkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari
5 Akan selalu berbuat jujur Berusaha untuk terus jujur 6 Bersikap jujur kepada semua
orang Kerja sama dalam lingkungan
7 Saya akan berusaha selalu bersikap jujur dalam segala hal
Akan berusaha selalu jujur dalam hal apapun
8 Jujur tidak berbohong Berbuat jujur 9 Akan selalu jujur pada
semua orang Lebih jujur dalam mengerjakan sesuatu
10 Tidak berbohong lagi Tidak berbohong lagi 11 Membuat prinsip dalam
hidup Akan bersikap jujur dan apa adanya terhadap sesama
12 Berusaha untuk selalu jujur Membangun hal kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
13 Saya akan melatih diri saya untuk bersikap jujur
Akan memupuk kejujuran dari yang sederhana hingga kejujuran yang besar
14 Berbuat jujur kepada siapa Akan bersikap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No Siklus I Siklus II saja membangun nilai kejujuran
15 Saya akan mengamalkan kejujuran dalam hidupku
Saya akan mengamalkan nilai kejujuran dalam hidupku
16 - Berusaha jujur - Tidak menyia-nyiakan apa
yang aku punya sekarang
Berusaha menjadi pribadi yang menghargai milik orang lain (bukan milik diri sendiri)
17 Berbuat jujur dimana saja dan kapanpun
Jujur kepada siapapun
18 Berusaha untuk jujur Membangun kejujuran lebih baik
19 Jujur akan menentukan masa depan
Mencoba hidup dan melangkah dengan kejujuran
20 Ingin selalu bersikap jujur Ingin selalu bersikap jujur pada semua orang
21 - Jika diberi tanggung jawab dijalani dengan baik dan jujur
- Berkata jujur dalam perkataan
Akan selalu berbuat jujur di masyarakat
22 Berbuat jujur dalam mengerjakan sesuatu
Berperilaku jujur
23 Jadi jujur pada orang lain Jujur pada orang lain 24 Lebih bersikap jujur Jujur dalam mengerjakan
ulangan dengan usaha sendiri
25 Selalu bersikap jujur dalam segala hal
Lebih jujur dalam segala hal
26 Berpola hidup jujur, menanamkan motto hidup
Berbuat jujur dalam hal apapun pahit atau manis harus tetap jujur
27 Mencoba bersikap jujur misalnya kalau ada teman yang mencontek saat ulangan diberitahukan kepada guru
Berusaha bersikap jujur terhadap orang lain maupun diri sendiri
28 Berusaha terus lebih jujur Bertindak lebih baik daripada sebelumnya
29 Tidak akan bohong lagi Akan lebih jujur lagi 30 Selalu jujur pada semua
orang Saya akan jujur
31 Berusaha jujur dalam setiap tindakan
Berusaha jujur dalam setiap hal, meskipun hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No Siklus I Siklus II sangat kecil sekalipun
32 Berbuat jujur dimana saja dan kapan saja
Saya akan berbuat jujur dimana saja dan kapan saja
33 Berbuuat jujur dengan orang lain
Berbuat jujur sebisa mungkin untuk orang lain dan diri sendiri
34 Bersikap jujur, apa adanya Ya bersikap jujur dan hidup lebih baik lagi
Dari tabel 5.18 dapat kita lihat niat-niat atau tindakan siswa
yang akan dilakukannya. Terlihat pada tabel tersebut bahwa semua
siswa mempunyai niat akan bersikap jujur untuk kehidupan
selanjutnya. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan PPR dapat membangun aspek conscience siswa
khususnya dalam nilai kejujuran.
c. Aspek Compassion
Dalam penelitian ini, aspek compassion yang dikembangkan
adalah nilai kerja sama. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama
yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan
tugas. Pengukuran pada aspek compassion juga menggunakan
kuesioner yang diberikan pada awal dan akhir siklus. Kuesioner
menggunakan pengukuran dengan skala lima. Data skor rata-rata kelas
pada aspek compassion dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 5.22 Skor Rata-Rata Aspek Compassion
Saat Pengukuran Rata-rata Skor
Rerata Skor Sebelum dan
Sesudah Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,85 3,85 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,94 3,95 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,96
Tabel 5.22 menunjukkan hasil dari aspek compassion siswa
yang mengalami peningkatan skor dari awal hingga akhir siklus.
Terlihat pada awal siklus I hasil skor sebesar 3,85, sedangkan pada
akhir siklus I meningkat menjadi 3,94 dan di akhir siklus II meningkat
lagi menjadi 3,96. Dapat dikatakan adanya peningkatan skor aspek
compassion antara sebelum dan sesudah penerapan PPR, yaitu dari
3,85 menjadi 3,95. Hasil skor antara sebelum dan sesudah penerapan
PPR jika dikonversikan ke data kualitatif, maka kedua hasil tersebut
akan masuk dalam kriteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan pada aspek compassion, meskipun
kenaikan skor tersebut relatif kecil dan masih dalam kriteria yang
sama yaitu baik.
Perkembangan aspek compassion ini juga dapat dilihat pada
hasil refleksi dan aksi siswa, dimana melalui refleksi siswa dapat
menemukan manfaat yang diperoleh dari kerja sama. Sedangkan
melalui aksi siswa dapat membangun niat-niat yang lebih baik untuk
mewujudkan manfaat dari nilai kerja sama tersebut. Berikut ini
disajikan hasil refleksi dan aksi siswa pada aspek compassion:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 5.23 Hasil Refleksi Siswa pada Aspek Compassion
No Nilai yang dapat
dipetik dari diskusi kelompok
Manfaat yang diperoleh
Siklus I Siklus II
1 kerja sama,tolong menolong
tugas akan cepat selesai
dapat menambah wawasan
2 kebersamaan bisa saling membantu
dapat memecahkan masalah dalam kelompok
3 kerja sama, kebersamaan
meringankan beban kita
meringankan beban
4 kekompakkan, kerja sama
mengerti satu sama lain
mudah diselesaikan, kerja sama
5 kebersamaan menguntungkan bisa mempertimbang-kan jawaban
6 kerja sama, solidaritas
membantu menangani kesulitan
pekerjaan akan cepat selesai
7 kerja sama, sosialisasi
pekerjaan akan lebih mudah dan cepat
dapat menyelesaikannya dengan cepat dan mudah
8 kerja sama senang bisa bekerja sama dengan baik
9 kerja sama hati akan terasa lega rasa persahabatan lebih terbangun
10 kekompakkan, kebersamaan
dapat mencari jawaban bersama
lebih mudah mengerjakan
11 kerja sama tugas akan cepat selesai
pekerjaan jadi cepat selesai
12 kekompakkan tugas menjadi ringan akan terasa lebih mudah dan kompak
13 kerja sama, peduli, mengasihi
saling membantu, membuka wawasan
dapat membantu hal yang belum diketahui
14 kerja sama, keharmonisan
bisa mengerti semua hal
bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
15 kebersamaan, kerja sama
mengerjakan suatu hal dengan lebih mudah
dapat mengerjakan pekerjaan dengan mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Nilai yang dapat
dipetik dari diskusi kelompok
Manfaat yang diperoleh
Siklus I Siklus II
16 saling memahami, bekerjasama
jika belum jelas, dapat bertanya pada teman
pekerjaan akan menjadi lebih ringan
17 bekerjasama saling memberi ilmu lebih mudah mengerjakannya
18 kekompakkan, kebersamaan
mencari jawaban bersama
lebih ringan dan lebih mengerti
19 kebersamaan memiliki arti persahabatan
rasa kebersamaan, tanggung jawab
20 kebersamaan bisa saling membantu
bisa saling berbagi tugas
21 kebersamaan, kekompakkan
bisa lebih akrab dengan teman
dapat mengerti cara mengerjakan soal
22 kebersamaan soal yang sulit menjadi lebih mudah
lebih mudah mengerjakan pekerjaan
23 kekompakkan, kerja sama
segala pekerjaan menjadi mudah
pekerjaan jadi lebih mudah
24 dapat bekerjasama dalam kelompok
saling mengisi satu sama lain
lebih kompak, lebih paham
25 kebersamaan tugas lebih cepat selesai
lebih efisien dalam bekerja
26 nilai sosial hal yang dikerjakan menjadi ringan
pekerjaan jadi lebih ringan
27 kebersamaan, kerja sama
diskusi menjadi lebih nyaman dan enak
kerja sama dalam kelompok menyenangkan
28 melatih kerja sama bisa mengerjakan bersama-sama
dapat mempertimbang-kan jawaban dengan teman
29 Kebersamaan saling menghargai suatu hal yang susah akan menjadi mudah
30 kerja sama saling membantu lebih gampang, bisa saling membantu
31 kekeluargaan, kerja sama
tugas menjadi lebih ringan
tugas lebih mudah, dan lebih ringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Nilai yang dapat
dipetik dari diskusi kelompok
Manfaat yang diperoleh
Siklus I Siklus II
32 kerja sama saling mengerti, memahami
kerja sama dan kesatuan dalam kelompok
33 kerja sama, kebersamaan
dapat mudah mengerjakan soal
pekerjaan jadi mudah dikerjakan
34 saling membantu, kebersamaan
timbul rasa kekompakkan
hasilnya lebih optimal
Tabel di atas menunjukkan hasil refleksi siswa pada aspek
compassion, dimana terdapat 62% siswa yang sudah dapat menemukan
nilai kerja sama dalam diskusi kelompok. Sedangkan 38% siswa
lainnya mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda dalam menemukan
nilai kerja sama. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata siswa di kelas
XC sudah mulai terlihat perkembangannya dalam aspek compassion
yaitu melalui nilai kerja sama.
Berikut disajikan hasil aksi siswa yang merupakan niat-niat
siswa untuk membangun nilai kerja sama dalam kehidupan siswa:
Tabel 5.24 Hasil Aksi Siswa pada Aspek Compassion
No. Siklus I Siklus II 1 - Selalu bekerjasama dengan
teman - Saling bantu membantu
tentunya dalam artian positif
Dalam kegiatan sehari-hari akan selalu bekerjasama, bantu membantu dan saling bertoleransi satu sama lain
2 Akan lebih menghargai kelompok dan pendapat dalam kelompok
Dalam memecahkan masalah yang sulit untuk dimengerti secara individu kita dapat memecahkan masalah itu bersama-sama
3 Saling membantu satu sama lain supaya meringankan beban
Bertanya saat tidak bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No. Siklus I Siklus II 4 Akan lebih mementingkan
kepentingan kelompok daripada diri sendiri
Akan menerapkan kerjasama dalam melakukan suatu pekerjaan dengan saling melengkapi dalam kelompok
5 Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
6 Membantu orang yang sedang kesulitan/ dalam masalah
Membantu orang yang sedang kesulitan dalam melakukan suatu hal
7 Meningkatkan dan lebih banyak melakukan kerja sama serta komunikasi dengan orang lain
Akan meningkatkan kerja sama dengan orang lain karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial
8 Bekerja sama Bekerjasama dengan teman 9 Akan membantu sesama Bekerja bersama-sama agar
hasil pekerjaan bisa maksimal dan cepat beres
10 Jika dalam kelompok bisa diajak kerja sama
Akan lebih aktif dalam kelompok
11 Selalu bekerjasama Jika ada pekerjaan/ latihan yang tidak dapat dikerjakan sendiri dapat meminta teman untuk membantu mengerjakan
12 Saling tolong menolong dengan teman
Lebih membangun kekompakan dan solidaritas dengan teman dalam kehidupan sehari-hari
13 Menciptakan kehidupan yang damai, saling mengasihi, dan saling membantu
Memupuk rasa kebersamaan antar sesama dan saling membantu satu sama lain
14 Belajar dengan rajin dan bekerjasama dengan baik
Akan membangun nilai kerja sama dengan baik
15 Menjalin relasi dan kerja sama yang lebih enak dengan orang lain
Saya akan mengamalkan nilai kerja sama yang erat dalam hidupku
16 Saling membantu dalam hal apapun
Niat menyadari betul arti saling ketergantungan, tolong menolong, kebersamaan
17 Lebih bisa bekerjasama dengan orang lain
Bekerjasama dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. Siklus I Siklus II 18 Tidak egois - Membangun kerja sama
lebih baik - Lebih kompak dalam
kelompok - Aktif dalam kelompok
19 Menjalani hidup dengan bekerjasama
Hidup dalam kerja sama
20 Saling membantu, saling memahami
Ingin selalu terus bekerjasama dengan orang lain agar dapat hidup adil dan makmur
21 Selalu aktif dalam kerja sama Akan menolong orang yang kesusahan
22 Lebih bisa menghargai orang lain
Lebih bisa menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari
23 Bekerjasama dengan orang-orang untuk mengerjakan hal-hal yang sulit
Lebih aktif dalam kerja kelompok
24 - Membantu orang lain - peduli
Saling membantu, lebih kompak, saling menghargai satu sama lain
25 Setiap pekerjaanku harus dilakukan dengan baik
- Lebih giat dalam belajar - Menghargai teman
26 - Berganti hari merubah diri jadi lebih baik,
- lebih mengerti orang lain
Saling tolong menolong, bahu- membahu
27 Mencoba bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Saling tolong menolong dan bekerjasama dalam kelompok
28 Berusaha berbuat lebih baik daripada sebelumnya
Menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat
29 Akan lebih menghargai orang lain
Akan bekerjasama dengan teman-teman lain
30 Selalu menanamkan sikap solidaritas
Kalau kita tidak bisa, meminta bantuan teman yang bisa
31 Menerapakan nilai-nilai positif yang saya dapatkan dalam kelompok
Berusaha untuk lebih mampu berinteraksi, beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan/ orang lain
32 Saya akan membantu masyarakat setempat selagi saya masih bisa
Jika ada orang yang membutuhkan bantuan dari saya maka saya siap untuk membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Siklus I Siklus II 33 Saling membantu satu dengan
yang lain Akan membantu satu sama lain
34 - Menumbuhkan rasa kebersamaan
- Menghargai pendapat orang lain
Menjalin kerja sama yang baik dengan teman, keluarga, masyarakat
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan, tampak bahwa
pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma Pedagogi
Reflektif dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan
compassion siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada tabel di bawah ini
mengenai hasil skor dari ketiga aspek tersebut:
Tabel 5.25 Hasil Perbandingan Aspek Competence, Conscience,
serta Compassion antara Sebelum dan Sesudah
Competence Conscience Compassion Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
32,76 46,26 3,54 3,61 3,85 3,95
Tabel di atas menunjukkan adanya hasil skor dari masing-masing
aspek yang mengalami peningkatan mulai dari sebelum hingga sesudah
diterapkannya PPR dalam pembelajaran ekonomi. Hasil peningkatan skor
tersebut kiranya diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung. Dimulai dengan tahap menggali
pengalaman dan pengetahuan siswa yang biasa disebut tahap konteks
dalam pembelajaran PPR. Dalam tahap ini guru mencoba untuk menggali
seberapa jauh siswa mengetahui tentang materi yang akan dipelajari. Hal
ini bertujuan agar siswa tidak merasa asing dengan materi pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
nasional, karena materi ini dirasa belum pernah dipelajari oleh siswa
sebelumnya.
Selanjutnya tahap pengalaman yang diawali dengan
mengembangkan aspek competence. Untuk mengembangkan aspek ini,
siswa dibantu melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti diskusi
kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw, games dalam menyusun rumusan pendapatan nasional. Dari
kegiatan tersebut, siswa mendapatkan manfaat untuk belajar memahami
materi dengan membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Dengan
begitu pembelajaran PPR ini tidak mengarah pada metode yang
membosankan yaitu ceramah oleh guru. Selain itu kegiatan-kegiatan ini
juga menjadi dasar sebagai penentu hasil belajar siswa di tahap evaluasi.
Tahap pengalaman berikutnya dilakukan untuk mengembangkan
aspek conscience siswa. Melalui aspek ini siswa diajak untuk menemukan
nilai kejujuran yang terkait dengan materi pendapatan nasional. Setelah
dapat menemukan nilai kejujuran tersebut diharapkan siswa dapat
mengembangkannya dalam diri siswa masing-masing. Dalam penelitian
ini nilai kejujuran tersebut dikembangkan melalui penayangan video.
Video yang pertama menceritakan tentang seseorang yang berniat untuk
melakukan korupsi, namun setelah ia menyadari bahwa dampak dari
korupsi itu adalah merugikan diri sendiri, maka ia memutuskan untuk
tidak jadi korupsi. Dengan kata lain video tersebut menceritakan tentang
dampak negatif dari sebuah ketidakjujuran. Selanjutnya dalam video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
kedua menceritakan tentang sikap jujur yang dilakukan seorang anak kecil
yang alhasil dari kejujurannya itu ia mendapatkan sesuatu yang selama ini
ia inginkan. Dari kedua video tersebut siswa diajak untuk memaknai arti
pentingnya bersikap jujur dalam kehidupan. Selain menggunakan video,
siswa juga dibantu untuk mengembangkan aspek conscience melalui
sebuah cerita yang merupakan kisah nyata tentang “ Dua Anak Super di
Pinggir Jalan”. Dalam cerita ini terkandung makna bahwa walaupun dalam
bekerja tidak mendapatkan penghasilan yang tinggi, namun kejujuran
sangat penting untuk dijunjung tinggi, sehingga siswa dapat diajarkan
untuk tidak korupsi dari hal yang terkecil apapun.
Aspek yang ketiga dalam pembelajaran PPR yaitu compassion,
yang dikembangkan melalui kegiatan diskusi kelompok. Sama halnya
dengan aspek conscience, dalam aspek compassion ini siswa diajak untuk
menemukan dan memaknai nilai kemanusiaan dari kegiatan berkelompok.
Sementara itu nilai yang dapat dikembangkan dari kegiatan diskusi
kelompok ini adalah nilai kerja sama. Dari kerja sama siswa diajak untuk
saling menghargai pendapat teman, saling membantu, saling mendukung,
menumbuhkan rasa kebersamaan, dan sebagainya.
Ketiga aspek di atas tentunya tidak cukup jika hanya diketahui
secara lisan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih banyak
mengenai manfaat dan makna yang diperoleh siswa dari pengalaman
dalam mengembangkan ketiga aspek PPR tersebut. Untuk itu setelah tahap
pengalaman, siswa diajak untuk merefleksikan makna dari aspek PPR dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
mencoba membangun niat-niat positif melalui kegiatan aksi. Dari kegiatan
aksi ini diharapkan suatu saat nanti siswa dapat mewujudkan niatnya
tersebut secara konsisten dalam kehidupannya masing-masing.
Kembali pada hasil peningkatan skor aspek competence,
conscience, dan compassion, hasil tersebut bukan semata-mata menjadi
tolok ukur bagi siswa dalam merubah karakternya setelah penelitian ini
selesai dilakukan. Masih membutuhkan waktu yang lama untuk
menjadikan seseorang atau siswa merubah karakternya sesuai dengan niat-
niat dalam aksi yang mereka tuliskan. Hasil skor dari ketiga aspek ini
memang belum maksimal. Hal ini dikarenakan siswa merasa menjadi
obyek penelitian yang dianggapnya tidak membantu nilai akhir dalam
kenaikan kelas, sehingga menjadikan mereka enggan untuk mengisi segala
alat instrumen peneliti dengan serius. Namun dengan demikian, adanya
peningkatan skor rata-rata dapat menggambarkan bahwa ada
perkembangan pada aspek competence, conscience, dan compassion dalam
diri siswa meskipun kenaikan skor tersebut relatif kecil dan masih dalam
kriteria yang sama pada data kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan Paradigma
Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk
meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran ekonomi materi pendapatan nasional dapat
meningkatkan competence siswa kelas XC. Hal tersebut dapat
diketahui dari nilai competence siswa pra penelitian dan setelah
penelitian. Untuk rata-rata kelas pra penelitian adalah 32,76 dan
setelah dilakukan tindakan rata-rata kelas menjadi 46,26.
2. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi materi pendapatan
nasional dapat meningkatkan conscience siswa. Hal tersebut tampak
pada hasil penilaian sikap, minat, dan moral kejujuran pada sebelum
dan sesudah diterapkannya PPR. Aspek conscience sebelum
diterapkannya PPR rata-rata kelasnya sebesar 3,54, sedangkan sesudah
diterapkannya PPR adalah 3,61.
3. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi juga dapat
meningkatkan compassion siswa. Hal tersebut tampak pada hasil
penilaian moral kerja sama pada sebelum dan sesudah penerapan PPR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Penilaian moral kerja sama sebelum penerapan PPR adalah 3,85, dan
sesudah penerapan PPR naik menjadi 3,95.
4. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa aspek competence,
conscience, dan compassion mengalami peningkatan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran ekonomi materi pendapatan nasional dapat
meningkatkan competence, conscience, dan compassion.
B. Keterbatasan Penelitian
Selain dari kesimpulan dan saran, penelitian ini juga masih terdapat
keterbatasan-keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Alokasi waktu yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaran,
sehingga pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh kurang
optimal.
2. Jarak waktu yang dilakukan antara siklus I dan siklus II terlalu dekat,
sehingga membuat siswa bosan karena harus mengisi banyak
instrumen penelitian dalam waktu yang berdekatan.
3. Kurangnya persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat
pembelajaran yang digunakan sehingga sedikit menghambat pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa
saran yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan untuk meningkatkan
competence, conscience, dan compassion dalam kegiatan pembelajaran,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Saran Bagi Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang berhasil dapat meningkatkan
aspek competence, conscience, dan compassion siswa, maka sebaiknya
pembelajaran berpola PPR diterapkan juga pada mata pelajaran lain.
Selain itu, sekolah hendaknya memberikan fasilitas yang mendukung
untuk pembelajaran berpola PPR.
2. Saran Bagi Guru Mitra
Sebaiknya guru lebih sering untuk menerapkan pembelajaran
berpola PPR agar sikap, minat, serta moral siswa dapat berkembang
lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Harsanto, Radno. 2009. Having Competence, Conscience, Compassion & Faith.
Yogyakarta: Kanisius. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Grafindo Persada. Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks. P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma. 2010. Panduan Evaluasi
Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rm. J. Subagya, SJ. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius. Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. Sukardjo. 2005. Modul Kuliah Evaluasi Pengajaran. Yogyakarta. Sukwiaty, dkk.2009. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. Suparno Paul, dkk. 2004. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius. Susilo, 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Taniredja Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta. Wiraadmaja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya. ____________. 2010. Draft Konsep Pendidikan Karakter. Sumber dari internet :
http://www.youtube.com/watch?v=X6yAAHknLkg. Video I: “Anti Korupsi”.
http://www.youtube.com/watch?v=jnnwh9rusVc. Video II: “ Untuk Sebuah Hamburger”.
creatingwebsite-maskolis.blogspot.com. Cerita Kejujuran “Dua Manusia Super di Pinggir Jalan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran : Ekonomi
Pokok Bahasan : Pendapatan Nasional
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi :
Memahami Produk Domestik Bruto ( PDB) , Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar : Menjelaskan konsep Produk Domestik Bruto ( PDB) , Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional
(PN).
Indikator :
a. Competence:
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Produk Domestik Bruto (PDB)
secara lengkap,
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Produk Nasional Bruto (PNB)
secara lengkap,
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Net National Product (NNP)
secara lengkap,
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Net National Income (NNI)
secara lengkap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Personal Income (PI) secara
lengkap,
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian Disposable Income (DI) secara
lengkap.
b. Conscience/suara hati:
Siswa dapat mengembangkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat mengembangkan sikap dan minat yang baik pada
pembelajaran ekonomi.
c. Compassion/kepedulian:
Siswa mampu bekerja sama saat berdiskusi dengan teman sekelompok untuk
memecahkan suatu masalah.
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Competence:
a. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian PDB secara lengkap.
b. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian PNB secara lengkap,
c. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian NNP secara lengkap,
d. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian PN (NNI) secara lengkap,
e. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian PI secara lengkap,
f. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian DI secara lengkap.
2. Conscience/suara hati:
a. Siswa dapat mengembangkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
b. Siswa dapat mengembangkan sikap dan minat yang baik pada
pembelajaran ekonomi.
3. Compassion/kepedulian:
Siswa mampu bekerja sama saat berdiskusi dengan teman sekelompok
untuk memecahkan suatu masalah.
B. Materi Ajar :
1. Pengertian Pendapatan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam
kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan
uang.
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product GDP)
Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama 1
(satu) tahun.
Yang termasuk dalam GDP adalah:
1) Hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang orang
asing yang beroperasi di wilayah suatu negara.
2) Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, maka jumlahnya masih bersifat
bruto/kotor.
GDP merupakan pendapatan nasional yang dihitung melalui
pendekatan/metode produksi.
b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product GNP)
Meliputi nilai produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama 1 tahun.
Yang termasuk GNP adalah:
1) Hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang orang
asing yang beroperasi di wilayah suatu negara.
2) Hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara
yang berada di luar negeri.
GNP merupakan pendapatan nasional yang dihitung melalui
pendekatan/metode pengeluaran.
c. Produk Nasional Neto (Net National Product NNP)
Secara matematis NNP= GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan
yang disebut juga replacement dari barang modal.
NNP = GNP – Penyusutan
GNP suatu negara RP 100 triliun
Replacement Rp 5 triliun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
NNP Rp 95 triliun
d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income NNI)
1) Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
2) NNI = NNP – Pajak tidak langsung
3) Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
ke pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, dan
cukai.
NNP Rp 95 triliun
Pajak tdak langsung Rp 10 triliun
NNI Rp 85 triliun
e. Pendapatan Perseorangan (Personal Income PI)
1) Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
memberikan suatu kegiatan apapun.
2) Di dalamnya terdapat transfer payement yang berarti penerimaan-
penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi
tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional
tahu lalu.
Contoh: pembayaran dana pensiun, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah dan
sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu
NNI harus dikurangi dengan:
1) Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayarkan setiap badan
kepada pemerintah.
2) Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan
perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya keperluan
perluasan perusahaan.
3) Iuran pensiun, yaitu iuran yang dibayarkan oleh pekerja
perusahaan dengan tujuan untuk dibayarkan kembali setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pensiun). Juga termasuk
iuran jaminan sosial iuran asuransi.
PI = NNI – (pajak perusahaan + laba ditahan + iuran jaminan sosil)
+ transfer payment
NNI RP 85 triliun
Dikurangi:
- Pajak perseroan : Rp 8 triliun
- Laba yang tidak dibagi : Rp 2 triliun
- Iuran pensiun : Rp 5 triliun
Rp 15 triliun
Rp 70 triliun
Ditambah: transfer payment
- Dana pensiun : Rp 7 triliun
- Subsidi penganggur : Rp 3 triliun
- Tunjangan veteran : Rp 5 triliun
- Bunga utang : Rp 5 triliun
Rp 20 triliun
Rp 90 triliun
f. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
1) Pendapatan yang siap untuk digunakan untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
2) Disposable Income ini diperoleh dari Personal Income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Sedangkan pajak langsung
(indirect tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain.
Diposable Income = Personal Income – Direct tax (pajak
penghasilan)
Personal Income (PI) = Rp 90 triliun
Direct Tax = Rp 9 triliun
DI = Rp 81 triliun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
C. Nilai Kemanusiaan :
Kejujuran
Kerjasama
D. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi model jigsaw
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan 1)
1. PENDAHULUAN (15‘)
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa
Konteks : (10’)
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan konsep pendapatan nasional.
Pertanyaan tersebut antara lain:
a) Orangtua bekerja dimana? Sebagai apa?
b) Pendapatan orangtua per bulan berapa?
c) Pendapatan tersebut untuk apa saja?
Berdasarkan tanya jawab tersebut, siswa diminta untuk mengutarakan
pendapatnya tentang pengertian pendapatan nasional
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menegaskan kepada siswa, bahwa hari ini kita akan belajar
pendapatan nasional
2. KEGIATAN INTI
Pengalaman :
Guru menjelaskan tentang pengertian pendapatan nasional (5’)
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok (kelompok asal) (2’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Guru memberikan kartu soal pada setiap kelompok, setiap kelompok
mendapat 6 macam kartu dengan warna yang berbeda (3’)
6 kartu tersebut dibagikan pada anggota kelompok, setiap anggota
kelompok mendapat 1 kartu.
Jika terdapat kelompok yang jumlah anggotanya kurang dari 6
siswa, maka ada kartu soal yang dibahas secara bersama-sama
dalam kelompok tersebut.
Setelah masing-masing siswa mendapatkan 1 kartu, maka guru
meminta setiap siswa untuk membentuk kelompok ahli berdasarkan
warna kartu yang sama (2’)
Bersama kelompok ahli, siswa mendiskusikan materi yang sama sesuai
dalam isi kartu tersebut (8’)
Guru meminta setiap siswa untuk kembali ke kelompok asal (1’)
Dalam kelompok asal, guru memberi kesempatan pada setiap siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok ahli
secara bergantian (20’)
Guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk menjelaskan setiap
konsep pendapatan nasional berdasarkan hasil diskusinya di depan
teman-teman (15’)
Guru memberi penegasan/kesimpulan tentang materi
Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh
saat diskusi kelompok dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan: (5’)
Apa yang kalian rasakan dalam diskusi kelompok?
Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi?
Guru menyimpulkan bahwa salah satu nilai yang dapat diambil dari
pengalaman diskusi adalah nilai kerjasama.
Guru meyakinkan pentingnya kerjasama dalam diskusi kelompok. (5’)
(Pertemuan 2)
Guru menayangkan video tentang kejujuran (3’)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
a. Guru mengajak siswa untuk menggali nilai melalui video tersebut.
(5’)
b. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan (jika siswa
belum dapat mengambil nilai kejujuran yang terkandung dalam
video tersebut)
Apa yang sedang dilakukan oleh aktor dalam video tadi?
Nilai kemanusiaan apa yang terkait dalam tayangan video
tersebut?
Guru memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara nilai
korupsi/ kejujuran dengan materi pendapatan nasional (2’)
3. PENUTUP
a. Refleksi:
Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa,
yang terdiri dari: (10)’
1) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?
2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi?
3) Apa keuntunganmu jika memiliki kebersamaan dalam
kerjasama?
4) Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita berbuat
jujur?
5) Bagaimana kalau kita tidak jujur?
b. Aksi:
Guru memberikan pertanyaan secara tertulis kepada siswa: (10’)
1) Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam
kelompok, niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup
kalian sehari-hari?
2) Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran/ bersikap
jujur, tindakan/niat apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam
hidup kalian sehari-hari?
c. Evaluasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Guru memberikan soal postest (15’)
H. Sumber Belajar :
Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
Suparno Paul, dkk. 2004. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius
Media Pembelajaran:
a. Lembar soal pretest dan postest
b. Video tentang kejujuran
c. Power point+Viewer
d. LKS (Lembar Kerja Siswa)
I. Penilaian
Jenis Penilaian:
1. Tes : soal pre test dan post test (terlampir)
2. Non test : Lembar kueisoner untuk mengukur conscience dan
compassion siswa.
Yogyakarta, 8 Februari 2012
Guru Mitra Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS 2
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
Mata Pelajaran : Ekonomi
Pokok Bahasan : Pendapatan Nasional
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi :
Memahami Produk Domestik Bruto ( PDB) , Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN).
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan konsep Produk Domestik Bruto ( PDB) , Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional
(PN).
Indikator :
a. Competence:
Siswa mampu menghitung konsep Produk Domestik Bruto (PDB),
Siswa mampu menghitung konsep Produk Nasional Bruto (PNB),
Siswa mampu menghitung konsep Net National Product (NNP),
Siswa mampu menghitung konsep Net National Income (NNI),
Siswa mampu menghitung konsep Personal Income (PI),
Siswa mampu menghitung konsep Disposable Income (DI).
b. Conscience/suara hati:
Siswa dapat mengembangkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Siswa dapat mengembangkan sikap dan minat yang baik pada
pembelajaran ekonomi.
c. Compassion/kepedulian:
Siswa mampu bekerja sama saat berdiskusi dengan teman sekelompok untuk
memecahkan suatu masalah.
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Competence:
a. Siswa mampu menghitung konsep PDB,
b. Siswa mampu menghitung konsep PNB,
c. Siswa mampu menghitung konsep NNP,
d. Siswa mampu menghitung konsep PN (NNI),
e. Siswa mampu menghitung konsep PI,
f. Siswa mampu menghitung konsep DI.
2. Conscience/suara hati
a. Siswa dapat mengembangkan sikap jujur.
b. Siswa dapat mengembangkan sikap dan minat yang baik.
3. Compassion/kepedulian
Siswa mampu bekerja sama saat berdiskusi dengan teman sekelompok
untuk memecahkan suatu masalah.
B. Materi Ajar :
Rumus Menghitung Pendapatan Nasional:
GDP Rp Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp Pembayaran Neto Ke Luar Negeri (Rp ) GNP Rp Penyusutan (Rp ) NNP Rp Pajak tidak langsung (Rp ) NNI Rp pajak perusahaan (Rp )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Laba ditahan (Rp ) jaminan sosial (Rp ) Transfer Payment Rp PI Rp Pajak langsung (Rp ) DI Rp
C. Nilai Kemanusiaan :
Kejujuran
Kerjasama
D. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan 1)
1. PENDAHULUAN (15‘)
a. Guru mengucapkan salam pembuka
b. Guru memberikan soal pretest untuk mengukur competence siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Konteks : (10’)
d. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi pada pertemuan
sebelumnya
e. Guru mengingatkan siswa tentang nilai kejujuran yang telah dibahas
pada pertemuan sebelumnya
f. Guru mengingatkan siswa tentang nilai kerjasama yang telah dibahas
pada pertemuan sebelumnya
2. KEGIATAN INTI
Pengalaman :
a. Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok (kelompok masih sama
dengan siklus1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
b. Guru memberikan media pembelajaran pada setiap kelompok, yang
terdiri dari:
1) kertas manila dengan warna yang berbeda
2) amplop yang berisikan soal dan potongan-potongan konsep
Pendapatan Nasional yang harus disusun setiap kelompok
c. Melalui media tersebut, guru meminta pada setiap kelompok untuk
menyusun rumusan konsep Pendapatan Nasional dengan aturan
permainan :
1) Setiap kelompok diberi waktu 15 menit untuk menyusun rumusan
panjang Pendapatan Nasional yang benar tanpa melihat buku
2) Kelompok dianggap sudah menyelesaikan permainan jika
pekerjaan tersebut sudah diselesaikan dengan benar
3) Kelompok yang dapat menyelesaikan permainan dengan benar dan
tercepat adalah pemenangnya, dan kelompok tersebut harus maju
ke depan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya (10’)
d. Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara
berkelompok tanpa melihat buku (15’)
e. Setiap kelompok harus memastikan bahwa semua anggotanya dapat
mengerjakan soal tersebut.
f. Guru mengajak siswa untuk membahas soal tersebut dengan meminta
beberapa siswa (secara acak) menuliskan jawabannya di depan (10’)
g. Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman yang diperoleh
saat diskusi kelompok dalam permainan dan mengerjakan soal latihan
dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan secara lisan: (10’)
1) Apa yang kalian rasakan dalam mengerjakan soal latihan secara
berkelompok?
2) Apakah menurut kalian kerjasama itu penting untuk mengerjakan
sesuatu hal?
(Pertemuan 2)
h. Guru memberikan cerita tentang ” Dua Manusia Super Di Pinggir
Jalan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
i. Siswa diberi kesempatan untuk membaca artikel tersebut (5’)
j. Guru mengajak siswa untuk menggali nilai kemanusiaan pada artikel
tersebut dengan memberikan pertanyaan secara lisan: (8’)
1) Artikel ”Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan” itu mengisahkan
tentang apa? Coba ceritakan! (menunjuk beberapa siswa untuk
menanggapi artikel tersebut)
2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari cerita ”Dua Manusia Super
Di Pinggir Jalan” itu?
k. Guru menegaskan kepada siswa tentang pentingnya bersikap jujur dan
mengkaitkan nilai kejujuran tersebut dengan materi Pendapatan
Nasional (3’)
l. Guru mengajak siswa untuk berefleksi
3. PENUTUP
Refleksi:
Guru memberikan pertanyaan refleksi secara tertulis kepada siswa,
yang terdiri dari: (7’)
1) Apa yang kalian rasakan dalam menyusun rumusan dan
mengerjakan soal latihan tentang Pendapatan Nasional secara
berkelompok?
2) Apa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita bisa bekerja
sama dengan teman dalam menyelesaikan suatu pekerjaan?
3) Apakah menurutmu kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap
orang? Jelaskan alasanmu!
d. Aksi:
Guru memberikan pertanyaan aksi secara tertulis kepada siswa:
(8’)
3) Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam
kelompok, niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup
kalian sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
4) Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran/ bersikap
jujur, tindakan/niat apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam
hidup kalian sehari-hari?
Guru menyimpulkan pembelajaran pada hari ini
e. Evaluasi:
Guru memberikan soal postest (15’)
F. Sumber Belajar :
Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
Suparno Paul, dkk. 2004. Pendidikan Budi Pekerti. Yogyakarta: Kanisius
Media Pembelajaran:
a. Lembar soal pre test dan post test
b. Lembar jawab
c. Cerita tentang kejujuran
d. Power point+Viewer
G. Penilaian
Jenis Penilaian:
3. Tes : Latihan soal, soal pre test dan post test (terlampir)
4. Non test : Lembar kuesioner untuk mengukur conscience dan
compassion siswa.
Yogyakarta, 15 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Tanggal dan Waktu Observasi : Lama Observasi : Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Kelas (semester) / subjek :
Yogyakarta, ....... Februari 2012
Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Waktu : Mata Pelajaran :
No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 4
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU
Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal dan Waktu Observasi : 2 Februari 2012 Lama Observasi : 90 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu P. Weni Triana Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengawalinya dengan mengucap-
kan salam dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah itu guru melakukan apersepsi
dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya, dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu, yaitu tentang
Keseimbangan Pasar. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab secara lisan.
Tanpa menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, guru langsung masuk
ke materi pembelajaran. Guru memulai dengan menjelaskan pengertian tentang
Keseimbangan Pasar. Dalam menyampaikan materi guru selalu memberi contoh
yang sesuai dengan kenyataan di masyarakat, sehingga siswa lebih mudah untuk
memahaminya. Selain itu guru juga sering memberi pertanyaan lisan untuk
menggali pengetahuan siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjawabnya.
Namun demikian karena metode yang digunakan guru hanya ceramah, dan guru
cenderung berdiri di depan saja, maka beberapa siswa laki-laki yang duduk di
barisan belakang mulai ribut sehingga membuat kelas menjadi gaduh. Dengan
adanya kegaduhan di kelas itu, guru mencoba untuk menegurnya dengan cara
memberi pertanyaan. Setiap selesai menjelaskan, guru selalu memberi kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Guru
memang sudah berusaha untuk mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran
yang cenderung monoton dengan metode ceramah membuat siswa mudah bosan
sehingga lebih memilih untuk membuat keributan daripada mendengarkan
penjelasan guru. Selain itu guru tidak menyinggung nilai-nilai kemanusiaan dalam
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi, membuat
guru kurang dapat mengembangkan nilai kemanusiaan pada siswa. Guru
cenderung menyampaikan aspek competence saja, sedangkan aspek conscience
dan compassion siswa kurang dikembangkan.
Selesai menyampaikan materi, guru memberikan latihan soal yang
terkait dengan materi yang baru saja dipelajari. Ada beberapa siswa yang tidak
mau mengerjakan latihan soal tersebut. Namun ketika guru meminta untuk
dikumpulkan, semua siswa dapat mengerjakan dengan tertib dan tenang.
Selanjutnya di akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk membuat
kesimpulan mengenai materi yang telah disampaikan, dan setelah itu guru
mengucapkan salam penutup.
Yogyakarta, 02 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Pra Penelitian)
Hari/tanggal : Kamis, 2 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak 1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan
3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6 Guru menjelaskan materi secara rinci 7 Guru memberikan latihan soal 8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi 16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
18 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU Siklus 1
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal dan Waktu Observasi : 9 dan 10 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu P. Weni Triana Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, kemudian
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru berusaha membangkitkan motivasi
belajar siswa dengan melakukan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan tanya
jawab mengenai pekerjaan dan pendapatan orang tua. Siswa tampak bersemangat,
karena pembelajaran pada hari itu tampak berbeda dari biasanya. Setelah
memeriksa kesiapan siswa, guru kemudian membagi siswa dalam kelompok.
Setiap kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan tentang materi pendapatan
nasional.
Secara umum guru mampu mengelola pembelajaran dengan
menggunakan PPR, guru mampu mengajak siswa untuk mengaitkan hubungan
antara materi dengan konteks pengalaman siswa, guru juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk berdiskusi. Melalui diskusi kelompok tersebut guru
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan nilai kerja sama (aspek compassion).
Untuk mengembangkan aspek conscience, guru memfasilitasi siswa dengan video
yang berkaitan dengan materi pendapatan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pada akhir pembelajaran guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi,
pertanyaan refleksi dimaksudkan untuk mengajak siswa merefleksikan
pengalaman belajarnya dan menemukan nilai-nilai yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan pertanyaan aksi dimaksudkan untuk mengajak
siswa mewujudkan hasil refleksinya tersebut. Sebagai penutup pembelajaran, guru
memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
sesudah dilakukannya penelitian siklus pertama.
Yogyakarta, 10 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Siklus 1)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 9 dan 10 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30/ 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 6
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU Siklus 2
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal dan Waktu Observasi : 16 dan 17 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu P. Weni Triana Kelas (semester) / subjek : Kelas XC (semester II)
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, kemudian
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru berusaha membangkitkan motivasi
belajar siswa dengan melakukan kegiatan konteks. Kegiatan konteks dilakukan
dengan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari pada pembelajaran
siklus I. Setelah memeriksa kesiapan siswa, guru kemudian melakukan
pembelajaran pada tahap pengalaman. Secara umum guru mampu mengelola
pembelajaran dengan menggunakan PPR sama seperti pada pembelajaran di siklus
I dengan baik. Guru mampu mengajak siswa untuk mengaitkan hubungan antara
materi dengan konteks pengalaman siswa, guru juga memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi. Melalui diskusi kelompok tersebut guru memfasilitasi
siswa untuk mengembangkan nilai kerja sama (aspek compassion). Namun untuk
mendukung hasil belajar siswa, pada siklus II ini guru lebih memperdalam materi
dengan memberikan latihan soal. Berbeda dengan siklus I untuk mengembangkan
aspek conscience, pada akhir pembelajaran guru memfasilitasi siswa dengan
sebuah cerita. Cerita tersebut merupakan kisah nyata yang mengandung sebuah
nilai kamanusiaan. Selain itu di akhir pembelajaran guru juga mengingatkan
kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Pada akhir pembelajaran guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi,
pertanyaan refleksi dimaksudkan untuk mengajak siswa merefleksikan
pengalaman belajarnya dan menemukan nilai-nilai yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan pertanyaan aksi dimaksudkan untuk mengajak
siswa mewujudkan hasil refleksinya tersebut. Sebagai penutup pembelajaran, guru
memberikan soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
sesudah dilakukannya penelitian siklus kedua.
Yogyakarta, 17 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU (Siklus 2)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 16 dan 17 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30 / 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerjasama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat :
Tanggal dan Waktu Observasi :
Lama Observasi :
Guru dan/atau peristiwa yang diamati :
Kelas (semester) / subjek :
Yogyakarta, ....... Februari 2012
Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Waktu : Mata Pelajaran : No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru 3 Siswa aktif dalam diskusi 4 Siswa memperhatikan penjelasan teman 5 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
6 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan
7 Siswa memperhatikan guru yang mengajar 8 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
dengan baik
9 Siswa mengajukan pertanyaan 10 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
dengan baik
11 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
12 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius
13 Siswa mencermati isi video tentang kejujuran dengan serius
14 Siswa membaca artikel tentang kejujuran dengan serius
15 Siswa menanggapi/mengomentari isi video/artikel tentang kejujuran
16 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
17 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 8
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 2 Februari 2012 Lama Observasi : 90 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Perilaku Siswa Kelas XC Kelas (semester) / subjek : XC (semester II)
Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih dahulu
menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa
lalu menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat guru
menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang fokus untuk mendengarkan, namun
ada pula siswa yang sibuk sendiri, misalnya terdapat siswa yang asyik berbicara
dengan temannya, tidur-tiduran di meja, dan sebagainya. Pada pembelajaran ini
siswa cenderung pasif. Mereka akan aktif jika ditunjuk oleh guru untuk
menjawab pertanyaannya. Siswa yang menjawab pertanyaan guru pun hanya
membaca jawabannya yang terdapat di buku, selanjutnya mereka akan ribut
kembali. Di sini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru
memberikan soal latihan. Namun masih terdapat siswa yang tidak mau
mengerjakan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat
dan minat untuk belajar.
Yogyakarta, 02 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E.) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Siklus I)
Hari/tanggal : Kamis, 2 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
Ada beberapa siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru
Hanya siswa yang ditunjuk yang menanggapi pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
Sebagian siswa yang duduk di deoan yang mencatat
5 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan
Siswa cenderung berbicara sendiri saat teman yang lain sedang menjelaskan
6 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru
7 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
8 Siswa mengajukan pertanyaan
Jarang terlihat siswa yang mengajukan pertanyaan
9 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
Banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 9
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus 1
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 9 dan 10 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Perilaku Siswa Kelas XC Kelas (semester) / subjek : XC (semester II)
Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih dahulu
menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa
lalu menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Saat guru
mengawali pembelajaran dengan melakukan konteks, siswa tampak menjawab
pertanyaan guru dengan semangat. Pembelajaran di siklus pertama ini secara
umum dapat berjalan dengan baik, siswa dapat mengikuti setiap kegiatan dengan
baik. Hanya saja masih ada beberapa siswa yang memancing keramaian, sehingga
membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif. Keseriusan siswa dapat juga
dilihat pada saat guru menayangkan video. Mereka tampak menyimak video
tersebut dengan sungguh-sungguh. Ada beberapa siswa yang mengomentari
tentang pelaku dalam video tersebut, namun tidak mamancing keributan dalam
kelas. Selanjutnya pada tahap refleksi dan aksi, siswa dapat mengisi instrumen
dengan sungguh-sungguh. Pada tahap evaluasi, mereka tampak enggan untuk
mengerjakan soal post test, karena mereka merasa belum dapat memahami materi
pelajaran.
Yogyakarta, 02 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E.) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
HASIL OBSERVASI SISWA (Siklus 1)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 9 dan 10 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30/ 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
4 Guru menjelaskan materi secara rinci 5 Guru memberikan latihan soal 6 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
7 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
8 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
9 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
10 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kejujuran
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru mengajak siswa untuk berefleksi Guru memberikan pertanyaan refleksi selama
pembelajaran
15 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi
16 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 17 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir
18 Guru memberikan pekerjaan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 10
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus 2
(Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 16 dan 17 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Perilaku Siswa Kelas XC Kelas (semester) / subjek : XC (semester II)
Sebelum proses pembelajaran berlangsung, siswa terlebih dahulu
menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa
lalu menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Saat guru
mengawali pembelajaran dengan melakukan konteks, siswa tampak menjawab
pertanyaan guru yang diberikan secara lisan dengan baik. Pada tahap pengalaman,
siswa dapat mengikuti setiap kegiatan dengan serius. Keseriusan siswa dapat
dilihat pada saat guru mengajak siswa untuk bermain games yang dilombakan
antar kelompok. Mereka tampak aktif dan kompak dalam berdiskusi dalam
kelompok. Saat guru memberi sebuah cerita yang digunakan untuk
mengembangkan aspek conscience, siswa dapat dengan sungguh-sungguh
membaca cerita tersebut. Hampir tidak ada siswa yang membuat keributan.
Keributan terjadi saat guru mengajak siswa untuk berefleksi dan mengerjakan soal
evaluasi. Siswa merasa jenuh dengan instrumen-instrumen yang diberikan, karena
dengan menggunakan pembelajaran PPR, sejak siklus I hingga berakhirnya siklus
II banyak instrumen yang harus diisi dan dikerjakan oleh siswa.
Yogyakarta, 17 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E.) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Siklus 2)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 16 dan 17 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30/ 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan
baik
8 Siswa mencermati isi cerita tentang kejujuran
dengan serius
9 Siswa menanggapi/mengomentari isi cerita
tentang kejujuran
10 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan
sungguh-sungguh
11 Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan
dilakukan dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS/KELOMPOK
(Catatan Anekdotal) Nama Pengamat : Tanggal dan Waktu Observasi : Lama Observasi : Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Kelas (semester) / subjek :
Yogyakarta, ....... Februari 2012 Guru Observer
(.................................................) (............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS/KELOMPOK
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/tanggal :
Waktu :
Mata Pelajaran :
No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak 1 Kondisi kelas nyaman dan mendukung
kegiatan belajar mengajar
2 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran
3 Buku panduan materi dimiliki semua siswa 4 Siswa membuat kegaduhan 5 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa
6 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
7 Siswa aktif dalam diskusi 8 Siswa memperhatikan penjelasan teman 9 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
10 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
11 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius
12 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 12
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS / KELOMPOK Pra Penelitian
(Catatan Anekdotal) Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 2 Februari 2012 Lama Observasi : 90 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Kondisi Kelas XC Kelas (semester) / subjek : XC (Semester II)
Secara fisik ruang kelas XC cukup baik untuk kegiatan belajar mengajar.
Ruang kelas yang luas, ventilasi yang memadai, serta pencahayaan yang cukup
dapat mendukung proses pembelajaran. Di dalam kelas XC, terdapat papan
tulis/whiteboard, almari kecil untuk menyimpan handphone siswa saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, 1 meja guru, 17 meja siswa, 1 kursi guru, dan 34
kursi siswa. Pada saat peneliti melakukan observasi, ada 2 siswa yang tidak hadir,
sehingga siswa yang mengikuti pembelajaran pada hari itu berjumlah 32 siswa.
Suasana kelas pada awalnya sudah kondusif, hal ini terlihat pada
kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Terlihat semua siswa
membawa buku modul ekonomi sebagai panduan belajar mereka. Hanya saja
metode yang digunakan guru kurang bervariasi. Selain itu juga guru hanya berdiri
di depan saat menjelaskan, dan tidak ada metode lain yang digunakan oleh guru
selain ceramah. Kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran tersebut
menimbulkan kegaduhan di kelas XC. Mereka memilih untuk berbicara sendiri
dengan temannya daripada mendengarkan penjelasan guru. Namun, dalam kondisi
ini peneliti melihat bahwa guru tidak dapat menegur siswa yang ribut secara tegas.
Terlihat guru sudah berusaha untuk menegur siswa dengan cara bijaksana, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
dengan memberi pertanyaan kepada siswa yang ribut, namun setelah siswa
tersebut menjawab pertanyaan guru, siswa tersebut kembali ribut lagi. Dapat
disimpulkan bahwa guru kurang dapat mengelola kelas dengan baik.
Yogyakarta, 02 Februari 2012 Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Pra Penelitian)
Hari/tanggal : Kamis, 2 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30 Mata Pelajaran : Ekonomi
No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Kondisi kelas nyaman dan
mendukung kegiatan belajar mengajar
Ruang kelas yang nyaman
2 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran
Kelas kondusif hanya pada awal pembelajaran saja
3 Buku panduan materi dimiliki semua siswa
Semua siswa memiliki buku modul ekonomi
4 Siswa membuat kegaduhan
Pada saat guru menjelaskan materi
5 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa
Terlihat guru hanya ceramah dan berdiri di depan saja
6 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Jarang terlihat siswa yang aktif bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 13
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS / KELOMPOK Siklus 1
(Catatan Anekdotal) Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 9 dan 10 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Kegiatan Siswa Dalam Kelompok Kelas (semester) / subjek : XC (Semester II)
Pada siklus I diskusi kelompok dirancang dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa dibagi kelompok oleh guru, dan
kelompok tersebut disebut kelompok asal. Kemudian setiap siswa mendapat satu
kartu dengan warna yang berbeda-beda yang masing-masing berisi soal-soal
tentang pendapatan nasional. Siswa yang mendapat warna yang sama berkumpul
menjadi satu, dan kemudian disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa
cenderung mengerjakan soal diskusi tersebut sendiri-sendiri tanpa didiskusikan
terlebih dahulu dengan teman kelompoknya. Saat kembali pada kelompok asal,
dan setiap siswa bertanggung jawab untuk menjelaskan hasil diskusinya pada
teman sekelompok asalnya, hanya beberapa siswa yang terlihat sungguh-sungguh
melaksanakan tanggung jawabnya. Sementara siswa yang lain cenderung ngobrol
dan sibuk sendiri.
Yogyakarta, 10 Februari 2012 Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELOMPOK (Siklus 1)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 9 dan 10 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30/ 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 14
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS / KELOMPOK Siklus 2
(Catatan Anekdotal) Nama Pengamat : Yustina Reni Swastika Tanggal Observasi : 16 dan 17 Februari 2012 Lama Observasi : 2 x 45 menit dan 1 x 45 menit Guru dan/atau peristiwa yang diamati : Kegiatan Siswa Dalam Kelompok Kelas (semester) / subjek : XC (Semester II)
Dalam diskusi kelompok ini, setiap kelompok terlihat aktif dalam
mengerjakan tugas. Terlihat ada beberapa kelompok dapat bekerjasama dengan
baik. Mereka saling berbagi pendapat dan saling membantu satu sama lain.
Keaktifan kelompok ini diduga disebabkan karena tugas yang harus mereka
selesaikan berupa games dan dilombakan antar kelompok, sehingga motivasi
mereka terlihat lebih meningkat dibandingkan dengan pemebelajaran
sebelumnya.
Yogyakarta, 17 Februari 2012
Guru Observer
(Paula Weni Triana, S.E) (Yustina Reni Swastika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELOMPOK (Siklus 2)
Hari/tanggal : Kamis dan Jumat, 16 dan 17 Februari 2012 Waktu : 12.00 – 13.30/ 11.00 – 11.45 Mata Pelajaran : Ekonomi
No Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat
diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada
teman di kelompok dengan serius
6 Kelompok dapat bekerjasama dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 15 Nama : ___________________
No. Absen : ___________________
Soal Pre-test (SIKLUS I)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Pengertian pendapatan nasional yang benar
adalah… a. jumlah seluruh pendapatan Negara dikurangi
dengan jumlah seluruh pengeluaran b. jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik
faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
c. sisa GNP setelah dikurangi penyusutan dan penggantian barang-barang modal
d. jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam jangka waktu satu tahun
e. jumlah hasil ekspor selama 1 tahun setelah dikurangi impor
2. Produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak
langsung adalah... a. National product b. Disposible income c. Personal income d. Gross national product e. National income
3. GDP (Gross Domestic Product) akan naik bila ....
a. Investasi sebagai sector produksi bertambah b. Besarnya barang dan jasa di luar negeri c. Volume uang yang beredar bertambah d. Penerimaan negara dalam APBN bertambah e. Laju inflasi berkurang
4. Pendapatan yang dibelanjakan adalah .....
a. NNP dikurangi pajak keuntungan perusahaan b. GNP dikurangi penyusutan barang modal c. Pendapatan perseorangan dan rumah tangga
dikurangi pajak perseorangan dan rumah tangga
d. NNP dikurangi pajak tidak langsung e. NNP ditambah transfer payment
5. Produk Nasional Bruto pada hakikatnya
merupakan ukuran ..... a. Kemakmuran suatu bangsa b. Kemakmuran berproduksi c. Kemampuan membangun d. Kemampuan berkonsumsi
e. Kemakmuran ekonomi 6. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak
dikenakan pajak bumi dan bangunan, kecuali ..... a. Perumahan diplomat b. Pesantren c. Rumah sakit d. Hutan lindung e. Rumah dinas pegawai negeri
7. Yang tidak termasuk dana transfer payment
adalah ..... a. Pembayaran dana pensiun b. Subsidi untuk penganggur c. Tunjangan para veteran d. Membayar bunga utang pemerintah e. Membayar gaji/upah pegawai
8. Pendapatan Nasional suatu negara dihitung
berdasarkan … a. jumlah penduduk selama satu tahun b. jumlah produksi barang dan jasa selama satu
tahun c. jumlah investasi di luar negeri selama satu
tahun d. jumlah investasi asing didalam negeri selama
satu tahun e. jumlah tabungan masyarakat selama satu
tahun
9. Rumus menghitung Pendapatan Nasional Neto adalah ..... a. NNI = NNP – pajak langsung b. NNI = NNP + pajak langsung. c. NNI = NNP – pajak tidak langsung d. NNP = NNI – pajak tidak langsung e. NNP = NNI + pajak langsung
10. Pendapatan nasional neto dikurangi jaminan sosial, laba ditahan, dan pajak laba perusahaan ditambah pembayaran pindahan, merupakan rumus untuk menghitung ..... a. Disposible income b. Pendapatan bersih c. Pendapatan perseorangan d. Pendaptan nasional e. Pendapatan bruto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 16
Soal Pre-test (SIKLUS II)
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
GDP /PDB Rp 95 Triliun
Penyusutan Barang Modal Rp 5 Triliun
Pajak Tidak Langsung Rp 9 Triliun
Transfer Payment Rp 12 Triliun
Pajak Perusahaan Rp. 8 Triliun
Laba Ditahan Rp 3 Triliun
Pembayaran Neto Ke Luar Negeri Rp 10 Triliun
Jaminan Sosial Rp 6 Triliun
Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp 15 Triliun
Pajak Langsung Rp 14 Triliun
Dari data diatas hitunglah:
a. GNP/PNB
b. NNP
c. NNI
d. PI
e. DI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Nama : ___________________ Lampiran 17 No. Absen : ___________________
Soal Post-test (SIKLUS I)
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Mengukur laju pembangunan dan perkembangan
tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu merupakan indikator dari .... a. Pendapatan per capita b. Personal income c. Pendapatan nasional d. Pendapatan daerah e. Pendapatan rendah
2. Rumus menghitung Produk Nasional Neto
adalah..... a. NNI = NNP – pajak langsung b. NNP = NNI – pajak langsung c. NNP = GDP – Replacement d. NNP = GNP - Replacement e. GNP = NNP - GDP
3. Besarnya GDP dapat diperoleh dengan cara ..... a. GNP – pembayaran neto ke luar negeri b. GNP + pendapatan neto dari luar negeri c. GNP + penyusutan barang modal d. GNP – pendapatan neto dari luar negeri e. GNP – penyusutan barang modal
4. Disposable income adalah selisih penghitungan
antara personal income dan ..... a. Transfer payment b. Depresiasi barang modal c. Pajak tidak langsung d. Utang e. Pajak personal
5. Transaksi berikut yang termasuk perbedaan perlakuan dalam penghitungan PNB dan PDB adalah ...... a. Perdagangan atas barang-barang black market b. Nilai barang dan jasa yang diberikan ibu
rumah tangga c. Barang yang diproduksi perusahaan di
Indonesia yang berlokasi di luar negeri d. Barang dan jasa yang merupakan hadiah e. Barang yang hanya berasal dari Indonesia saja
6. Upaya untuk mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan nasional dapat dilakukan dengan ...... a. Pajak dan otonomi b. Pajak dan subsidi c. Pinjaman dan otonomi d. Kontribusi dan subsidi
e. Pajak progresif dan jaringan pengaman sosial
7. Pembayaran untuk kesejahteraan atau tunjangan lain, seperti kompensasi untuk pengangguran, jaminan sosial, dan asuransi kesehatan yang diperuntukkan bagi individu yang diatur oleh negara termasuk dalam ..... a. Nasional income b. Transfer payment c. Nasional product d. Interest e. Income payment
8. Dari pernyataan di bawah ini yang benar adalah..... a. GNP > NNP < NNI < PI b. GNP > NNP > NNI > PI c. GNP < NNP > NNI > PI d. GNP > NNP < NNI > PI e. GNP > NNP > NNI > PI
9. Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi merupakan pengertian dari .... a. Pendapatan nasional neto b. Pendapatan perseorangan c. Produk nasional neto d. Pendapatan disposible e. Pendapatan produksi
10. Rumus penghitungan untuk mendapatkan
personal income adalah ..... a. PI = NNI – pajak perusahaan – laba ditahan –
jaminan soaial + transfer payment b. PI = NNI – pajak perusahaan – laba ditahan +
jaminan soaial + transfer payment c. PI = NNI – pajak perusahaan + laba ditahan +
jaminan soaial + transfer payment d. PI = NNI + pajak perusahaan – laba ditahan –
jaminan soaial + transfer payment e. PI = NNI – pajak perusahaan – laba ditahan –
jaminan soaial – transfer payment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 18
Soal Post-test (SIKLUS II)
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
GDP/PDB Rp 100 Triliun
Penyusutan Barang Modal Rp 4 Triliun
Pajak Tidak Langsung Rp 8 Triliun
Transfer Payment Rp 15 Triliun
Pajak Perusahaan Rp. 6 Triliun
Laba Ditahan Rp 2 Triliun
Pembayaran Neto Ke Luar Negeri Rp 25 Triliun
Jaminan Sosial Rp 5 Triliun
Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp 11 Triliun
Pajak Langsung Rp 10 Triliun
Dari data diatas hitunglah :
a. GNP/PNB
b. NNP
c. NNI
d. PI
e. DI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 19
HASIL PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS I
No. SIKLUS I Responden PRETEST POSTEST Keterangan
1 0 60 Meningkat 2 50 50 Tetap 3 30 20 Tidak Meningkat 4 20 30 Meningkat 5 30 20 Tidak Meningkat 6 10 50 Meningkat 7 40 70 Meningkat 8 40 30 Tidak Meningkat 9 30 50 Meningkat
10 20 20 Tetap 11 30 30 Tetap 12 0 30 Meningkat 13 40 0 Tidak Meningkat 14 20 20 Tetap 15 20 70 Meningkat 16 30 60 Meningkat 17 40 50 Meningkat 18 30 10 Tidak Meningkat 19 50 30 Tidak Meningkat 20 30 30 Tetap 21 40 30 Tidak Meningkat 22 30 40 Meningkat 23 10 50 Meningkat 24 20 40 Meningkat 25 40 30 Tidak Meningkat 26 30 20 Tidak Meningkat 27 40 40 Tetap 28 40 20 Tidak Meningkat 29 20 10 Tidak Meningkat 30 10 40 Meningkat 31 30 50 Meningkat 32 30 30 Tetap 33 30 10 Tidak Meningkat 34 20 30 Meningkat
RATA-RATA 27,94 34,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 20
HASIL PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS II
No. SIKLUS II Responden PRETEST POSTEST Keterangan
1 60 73 Meningkat 2 7 33 Meningkat 3 60 80 Meningkat 4 53 73 Meningkat 5 67 93 Meningkat 6 60 67 Meningkat 7 60 53 Tidak Meningkat 8 27 60 Meningkat 9 0 40 Meningkat
10 7 33 Meningkat 11 80 100 Meningkat 12 13 27 Meningkat 13 33 20 Tidak Meningkat 14 7 33 Meningkat 15 80 73 Tidak Meningkat 16 13 33 Meningkat 17 0 43 Meningkat 18 60 80 Meningkat 19 0 20 Meningkat 20 60 73 Meningkat 21 0 53 Meningkat 22 27 47 Meningkat 23 67 93 Meningkat 24 60 67 Meningkat 25 53 73 Meningkat 26 100 100 Tetap 27 13 53 Meningkat 28 27 60 Meningkat 29 27 73 Meningkat 30 27 43 Meningkat 31 43 60 Meningkat 32 0 20 Meningkat 33 80 100 Meningkat 34 7 27 Meningkat
RATA-RATA 37,59 58,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 21
REFLEKSI SIKLUS I :
1) Apa yang kalian rasakan dalam berdiskusi kelompok?
2) Nilai apa yang dapat kalian petik dari diskusi kelompok tadi?
3) Apa keuntunganmu jika memiliki kebersamaan dalam kerja sama?
4) Apakah manfaat yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?
AKSI :
1) Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok,
niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-hari?
2) Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran/ bersikap jujur, tindakan/niat
apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 22
REFLEKSI SIKLUS II :
1) Apa yang kalian rasakan dalam menyusun rumusan dan mengerjakan soal
latihan tentang Pendapatan Nasional secara berkelompok?
2) Apa manfaat yang dapat kita peroleh jika kita bisa bekerja sama dengan teman
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan?
3) Apakah menurutmu kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap orang?
Jelaskan alasanmu!
AKSI :
1) Setelah kalian menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok,
niat/tindakan apa yang akan dilakukan dalam hidup kalian sehari-hari?
2) Setelah kalian tahu tentang pentingnya kejujuran/ bersikap jujur, tindakan/niat
apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam hidup kalian sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 23
Isi Cerita Dalam Video
1. Video Pertama
Dalam video ini menceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang sedang menjaga kotak amal
untuk membantu musibah bencana alam. Suatu saat ada seseorang yang datang dan memberikan sebuah
amplop yang berisikan uang untuk disumbangkan dalam kotak amal tersebut. Karena penasaran dengan
isi dalam amplop itu, maka si penjaga kotak amal tadi membukannya dan ternyata isi dalam amplop itu
adalah uang dalam jumlah yang besar. Si penjaga itu tergoda untuk mengambil sebagian dari uang
tersebut, namun ketika ia mencoba untuk memasukkan uang ke dalam sakunya, ia melihat sebuah berita
di koran yang ada di meja samping kotak amal itu. Dalam koran itu tertuliskan berita dengan judul yang
besar, yang mengatakan bahwa “Gayus Siap Di Gantung”. Kita tahu bahwa Gayus adalah seorang
koruptor yang terkenal bahkan mempunyai julukan tersendiri untuknya yaitu “Mafia Pajak Kelas
Kakap”. Melihat berita tentang Gayus di koran itu, si penjaga tadi merasa takut dan akhirnya
mengembalikan uang yang ada disakunya ke amplop tadi.
2. Video Kedua
Video kedua ini menceritakan ada seorang anak kecil kurang lebih berumur 8 tahun yang
sudah lama mendambakan sebuah hamburger. Namun ia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Ibunya hanya seorang tukang cuci baju panggilan, sedangkan ayahnya tidak tahu kemana. Si anak
tersebut juga tidak sekolah, namun ia membantu ibunya untuk mencari uang dengan menjual koran-
koran di pinggir jalan. Suatu pagi ketika anak itu akan pergi menjualkan korannya, ia melihat di koran
yang siap dijualnya, bahwa ada sebuah makanan hamburger yang menggiurkan. Anak itu hanya
terdiam sambil memandangi gambar hamburger dalam koran itu. Sang Ibu yang mengetahui hal itu
mendekati si anak dan mencoba memberikan motivasi bahwa Tuhan akan mendengarkan doamu jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
kamu juga mau bekerja keras. Akhirnya si anak itu termotivasi dan ia beranjak dari rumahnya untuk
bekerja.
Setelah lama ia menjajakan korannya di pinggir jalan, ia akhirnya berniat untuk pulang.
Ketika ia sedang berjalan ke rumahnya, ia merasa lelah dan memutuskan untuk istirahat sejenak. Ketika
ia sedang istirahat, tiba-tiba ia melihat sebuah dompet yang ada di tengah jalan. Ia melihat kanan kiri
dan disekitarnya tidak ada orang, akhirnya ia mengambil dompet itu. Ia tergoda untuk mengambil uang
dalam dompet itu karena kebetulan di depan tempat ia istirahat tadi ada toko makanan hamburger yang
selama ini ia inginkan. Namun ia teringat akan nasehat Ibunya bahwa kita harus selalu berbuat jujur.
Akhirnya si anak tadi mencoba mencari alamat pemilik dompet itu. Ketika menemukan alamat rumah
pemilik dompet, ternyata si pemilik dompet sedang berada di halaman rumahnya. Dan akhirnya si anak
tadi mengembalikan dompet itu. Tak lama kemudian si pemilik dompet mengajak si anak ke sebuah
toko hamburger dan membelikannya untuk anak tersebut. Si anak tadi sangat senang sekali karena Doa
dan kejujurannya mendatangkan keuntungan yang selama ini ia inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 24
Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan
Kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit, tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan tergilas oleh keadaan. Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar banyak tentang arti sebuah kejujuran.
Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka makhluk-makhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka. Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki- laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki-laki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan. Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit Jakarta. “Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah. “Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. “Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur. Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat kamu saja, nggak apa-.apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !” Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!” “Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.” “Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha menghargai, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat. Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak. Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”. Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue. Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 25
KARTU SOAL DISKUSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Untuk Pembelajaran Siklus I
Jelaskan apa itu Gross National
Product (GNP)!
Bagaimana rumus untuk menghitung
GNP?
Jelaskan apa itu Produk Domestik
Bruto (PDB)!
Bagaimana landasan pengukuran
PDB?
Jelaskan apa itu Net National Product
(NNP)!
Bagaimana rumus untuk menghitung
NNP?
Jelaskan apa itu Net National Income
(NNI)!
Bagaimana rumus untuk menghitung
NNI?
Jelaskan apa itu Personal Income
(PI)! Bagaimana rumus untuk menghitung
PI?
Jelaskan apa itu Disposable Income
(DI)!
Bagaimana rumus untuk menghitung
DI?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 26
Games Diskusi Siklus II Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
GDP /PDB Rp 95 Triliun
Penyusutan Barang Modal Rp 5 Triliun
Pajak Tidak Langsung Rp 9 Triliun
Transfer Payment Rp 12 Triliun
Pajak Perusahaan Rp. 8 Triliun
Laba Ditahan Rp 3 Triliun
Pembayaran Neto Ke Luar Negeri Rp 10 Triliun
Jaminan Sosial Rp 6 Triliun
Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp 15 Triliun
Pajak Langsung Rp 14 Triliun
Dari data diatas hitunglah:
a. GNP/PNB d. PI
b. NNP e. DI
c. NNI
Keterangan :
Pastikan kertas berwarna berjumlah 15 Susunlah rumus Pendapatan Nasional secara urut dan benar berdasarkan data
yang tersedia (tanpa melihat buku) dalam waktu 15 menit. Hitunglah GNP, NNP, NNI, PI, dan DI dan tulislah jawabannya pada tempat
yang tersedia Laporkan hasil pekerjaan kelompok kepada guru jika dirasa sudah benar Kelompok yang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan benar dan tercepat,
maka akan jadi pemenang Koordinator kelompok memastikan setiap anggotanya bisa mengerjakan soal
tersebut
*Selamat Berkompitisi*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Media Games Siklus II
Menyusun Rumus Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)
Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)
Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (NNI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Produk Nasional Neto/Net National Product (NNP)
Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI)
Pendapatan yang dapat Dibelanjakan/Disposable Income (DI)
Pajak Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Pajak Tidak Langsung
Pajak Perusahaan
Jaminan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Transfer Payment
Laba Ditahan
Penyusutan Barang-barang Modal
Pembayaran Neto Ke Luar Negeri
Pendapatan Neto Dari Luar Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 27
Lembar Kerja Siswa (Siklus II)
1. Untuk lebih mendalami tentang konsep-konsep pendapatan nasional diatas,
silahkan kerjakan soal dibawah ini:
Diketahui data-data keuangan suatu negara sebagai berikut:
- GDP Rp 120 Triliun
- Penyusutan Barang-Barang Modal Rp 5 Triliun
- Pajak Tidak Langsung Rp 10 Triliun
- Transfer Payment Rp 20 Triliun
- Pajak Perusahaan Rp. 8 Triliun
- Laba Ditahan Rp 2 Triliun
- Pembayaran Neto Ke Luar Negeri Rp 30 Triliun
- Jaminan Sosial Rp 5 Triliun
- Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp 10 Triliun
- Pajak Langsung Rp 9 Triliun
Dari data diatas hitunglah :
a. GNP
b. NNP
c. NNI
d. PI
e. DI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Kunci Jawaban Soal Diskusi :
Berikut adalah pembahasan soal diatas secara keseluruhan :
GDP Rp 120 Triliun
Pendapatan Neto Dari Luar Negeri Rp 10 Triliun
Pembayaran Neto Ke Luar Negeri (Rp 30 Triliun)
GNP Rp 100 Triliun
Penyusutan (Rp 5 Triliun)
NNP Rp 95 Triliun
Pajak tidak langsung (Rp 10 Triliun)
NNI Rp 85 Triliun
pajak perusahaan (Rp 8 Triliun)
Laba ditahan (Rp 2 Triliun)
jaminan sosial (Rp 5 Triliun)
Transfer Payment Rp 20 Triliun
PI Rp 90 Triliun
Pajak langsung (Rp 9 Triliun)
DI Rp 81 Triliun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 28
KUISONER PENILAIAN SIKAP
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya senang mengikuti pelajaran ekonomi
2 Saya selalu membawa buku paket saat pelajaran ekonomi
3 Dalam pembelajaran ekonomi, saya serius memperhatikan penjelasan guru
4 Saya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran ekonomi
5 Jika saya mengalami ketidakjelasan materi ekonomi yang diajarkan, saya akan bertanya
6 Saya akan mencatat hal – hal yang penting pada saat pembelajaran ekonomi walaupun guru tidak memintanya
7 Saya senang dengan metode pembelajaran yang digunakan pada pelajaran ekonomi
8 Saya senang mengerjakan soal – soal ekonomi yang diberikan
9 Saya terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok
10 Saya tidak keberatan jika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusi
11 Saya bosan mengikuti pembelajaran ekonomi karna guru hanya menggunakan metode ceramah
12 Saya menegur teman yang ribut pada saat proses pembelajaran ekonomi berlangsung
13 Saya selalu menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru
14 Saya selalu membuat keributan di kelas saat pelajaran ekonomi
15 Saya senang mengikuti pembelajaran ekonomi karena bisa mengambil nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 29
KUISONER PENILAIAN MINAT
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya memiliki kesadaran diri untuk belajar tanpa disuruh
2 Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan prestasi
3 Saya belajar ketika ada ujian saja
4 Saya tertarik untuk mempelajari materi ekonomi di luar jam
pelajaran
5 Saya berusaha untuk mencari sumber belajar lain tentang
materi ekonomi
6 Saat istirahat saya meluangkan waktu ke perpustakaan
7 Apabila esok ada pelajaran ekonomi, malam sebelumnya
saya akan belajar untuk mempersiapkannya
8 Jika penjurusan nanti saya akan memilih jurusan IPS
9 Saya selalu mempersiapkan pertanyaan sebelum pelajaran
ekonomi
10 Saat guru ekonomi berhalangan hadir, saya senang karena
memang tidak suka pelajaran ekonomi
11 Saya selalu mengikuti pelajaran ekonomi dan tidak pernah
membolos
12 Saya selalu merasa puas dengan nilai yang saya dapat
selama ini
13 Saya merasa tidak tersaingi bila teman saya mendapat nilai
yang lebih baik daripada saya
14 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat waktu
15 Saya paling menyukai ekonomi dibandingkan sejarah dan
geografi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 30
KUISONER PENILAIAN MORAL NILAI KEJUJURAN
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Bila ditanya guru siapa saja yang mencontek waktu ulangan, saya selalu bilang tidak tahu
2 Korupsi itu perlu, bila memang itu dapat menguntungkan diri sendiri
3 Saya akan mengembalikan pena teman yang tertinggal di kelas
4 Saya akan mengatakan bahwa tugas sudah dikerjakan walaupun sebenarnya belum dikerjakan
5 Saya selalu menggunakan uang sesuai dengan ’untuk apa uang itu saya minta dari orangtua?’
6 Saya akan membertitahukan kepada guru, bila ada teman yang menyontek
7 Saya menyontek saat ulangan
8 Saya tidak akan bertanya pada teman saat ulangan
9 Saya percaya dengan ungkapan bahwa “Jujur itu Hancur”
10 Saya selalu menjawab jujur jika orangtua bertanya tentang nilai ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 31
KUISONER PENILAIAN MORAL NILAI KERJASAMA
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya berusaha membantu teman yang kesulitan belajar
2 Saya cenderung lebih senang mengerjakan tugas secara individu daripada kelompok
3 Kerjasama dalam mengerjakan ujian sangat baik untuk dilakukan
4 Setiap anggota kelompok harus saling membantu satu sama lain dalam mengerjakan soal diskusi
5 Setiap anggota kelompok harus memberikan ide atau gagasan dalam mengerjakan soal
6 Saya senang mengerjakan soal secara berkelompok
7 Saya terlibat aktif dalam kerja atau diskusi kelompok
8 Saya cenderung sibuk sendiri ketika diajak mengerjakan soal secara berkelompok
9 Saling tolong menolong adalah salah satu motto hidup saya
10 Saya percaya bahwa pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama, hasilnya akan lebih optimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 32
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR
2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR
3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi dalam kelompok
4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR 5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran
dengan PPR
6 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR
8 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR
9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Yogyakarta, Februari 2012
Guru Mitra Observer
(...............................) ( ..................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 33
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Nama : No. Absen : No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat
dengan mempelajari materi Pendapatan Nasional? Manfaat apa yang anda peroleh?
2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut?
3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi?
4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait?
5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait?
6 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pemblajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui?
7 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
Yogyakarta, Februari 2012 Siswa Observer (................................) ( ...............................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 34
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU MITRA
1. Berapa jumlah siswa di kelas XC?
2. Bagaimana keadaan siswa kelas XC secara umum?
3. Apakah ada permasalahan di kelas XC?
4. Bagaimana sikap siswa XC di kelas saat Ibu sedang menjelaskan pelajaran
Ekonomi?
5. Bagaimana dengan keaktifan siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran
ekonomi?
6. Apakah siswa dapat bekerjasama dengan baik saat Ibu memberi tugas
kelompok?
7. Bagaimana sikap kejujuran siswa kelas XC saat mengikuti ulangan harian?
8. Bagaimana dengan nilai prestasi siswa kelas XC?
9. Usaha apa yang dilakukan siswa apabila ada hal yang belum dipahami?
10. Bagaimana cara Ibu meningkatkan prestasi belajar siswa yang kurang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 35
PERHITUNGAN RUMUS KONVERSI
Kategori Interval Skor Sangat Baik x > X1 + 1,80SBi
Baik Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80SBi Cukup Baik Xi - 0,60SBi < x ≤ Xi + 0,60SBi Kurang Baik Xi – 1,80SBi < x ≤ Xi – 0,60SBi
Sangat Kurang Baik x ≤ Xi – 1,80SBi Keterangan:
Xi : Rerata Ideal =1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi : Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
Berdasarkan rumus konversi data di atas, maka setelah didapatkan data-data kuantitatif, untuk mengubahnya ke dalam data kualitatif diterapkan konversi sebagai berikut:
Skor Maksimal = 5
Skor Minimal = 1
Xi = ½ (5+1) = 3
SBi = 1/6 (5-1) = 0,67
Sangat Baik = X > 3 + (1,8 x 0,67) Kurang baik = 3- (1,8 x 0,67) < X ≤ 2,60
= X > 3 + 1,21 = 3 – 1,21 < X ≤ 2,60
= X > 4,21 = 1,79 < X ≤ 2,60
Baik = 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ 4,21
= 3 + 0,40 < X ≤ 4,21 Sangat Kurang Baik = X≤ 1,79
= 3,40 < X ≤ 4,21
Cukup baik = 3 – 0,40 < X ≤ 3,40
= 2,60 < X ≤ 3,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 36
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN
Kuesioner Penilaian Sikap (C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11* 12 13 14* 15 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 3 5 3 3,7 2 3 3 3 3 3 5 3 4 3 2 1 2 2 2 3 2,8 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3,1 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 2 5 4 3 4 4,1 5 3 5 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 4 1 3 3,2 6 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3,5 7 4 5 3 3 4 5 4 3 3 4 4 5 4 5 3 3,9 8 5 5 3 3 4 3 5 3 4 3 5 3 3 2 5 3,7 9 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 5 3 3 3 3,3
10 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3,3 11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3,6 12 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3,4 13 4 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4,3 14 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4,2 15 3 5 4 4 5 4 1 4 4 4 1 4 4 3 3 3,5 16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
17 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 3,3 18 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4,0 19 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 4 3,0 20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 4,6 21 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4,0 22 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3,8 23 5 3 4 4 3 5 4 3 5 5 4 3 3 3 4 3,9 24 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4,3 25 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3,5 26 4 5 3 4 5 5 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4,1 27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4,1 28 4 5 3 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 3 4 3,9 29 5 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3,1 30 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 1 3 3 2 3 3,1 31 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4,5 32 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4,7 33 3 5 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3,3 34 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3,9
RATA-RATA 4,00 4,26 3,44 3,44 3,88 4,06 3,71 3,68 3,88 3,79 2,91 3,94 3,59 3,65 3,71 3,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Kuesioner Penilaian Minat (C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2 3* 4 5 6 7 8 9 10* 11 12 13 14 15 1 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3 2 3,4 2 3 3 2 3 3 1 3 5 4 4 5 1 2 3 5 3,1 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3,0 4 4 3 2 3 2 4 3 2 3 4 5 3 2 5 5 3,3 5 5 3 4 3 3 1 4 3 4 2 4 1 3 5 3 3,2 6 4 4 3 4 4 3 5 5 3 5 5 4 3 3 5 4,0 7 5 5 4 3 3 4 4 2 3 4 5 4 3 5 3 3,8 8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 5 3 4 3 5 3,2 9 5 5 3 4 4 2 5 3 3 3 5 3 3 4 3 3,7
10 4 3 4 3 3 3 3 5 3 4 5 3 3 3 3 3,5 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2,8 12 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3,1 13 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 4 3,6 14 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4,1 15 3 1 1 3 3 1 2 3 2 3 4 5 5 3 3 2,8 16 4 4 3 3 4 5 3 2 2 4 5 4 2 4 4 3,5 17 4 4 3 4 4 3 4 5 3 3 5 3 3 3 4 3,7 18 4 4 4 3 4 3 5 1 3 3 5 3 3 4 3 3,5 19 3 4 1 2 3 2 2 5 3 2 5 4 4 3 3 3,1 20 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 3 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
21 4 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 4 5 3 3,7 22 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3,4 23 4 3 2 3 3 2 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3,4 24 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 3 4,1 25 4 3 5 2 3 1 1 1 2 2 3 3 3 3 1 2,5 26 5 4 3 3 3 2 3 3 3 4 5 2 3 5 5 3,5 27 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3,3 28 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3,3 29 4 4 4 2 3 3 4 5 3 3 3 3 2 3 3 3,3 30 4 4 3 4 3 3 3 1 3 2 5 3 5 3 2 3,2 31 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 1 4 5 3,6 32 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1,4 33 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3,3 34 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3,5
RATA-RATA 4,00 3,74 3,12 3,09 3,18 2,85 3,41 3,29 2,94 3,18 4,38 3,15 3,26 3,62 3,24 3,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kejujuran/C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1* 2* 3 4* 5 6 7* 8 9* 10 1 3 5 4 3 3 3 3 3 5 4 3,6 2 2 4 5 5 3 4 4 2 3 3 3,5 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 5 3,3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 3,7 5 1 5 5 5 4 3 2 3 3 5 3,6 6 3 5 1 4 4 3 2 3 3 4 3,2 7 3 4 4 3 3 3 3 3 3 5 3,4 8 2 3 3 3 5 3 2 3 3 5 3,2 9 3 5 5 2 4 3 3 3 5 5 3,8
10 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2,8 11 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3,2 12 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2 13 4 3 5 3 5 3 3 3 3 4 3,6 14 3 3 4 3 4 3 4 4 4 5 3,7 15 1 5 4 4 3 2 5 4 4 1 3,3 16 3 4 5 4 5 3 4 2 3 5 3,8 17 2 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2,9 18 2 5 5 3 5 3 2 3 5 4 3,7 19 2 5 5 4 5 2 4 2 4 5 3,8 20 3 4 5 4 5 3 4 3 4 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
21 2 5 4 4 3 3 2 3 4 4 3,4 22 3 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 23 2 2 3 2 5 2 3 3 3 4 2,9 24 2 4 5 4 5 3 3 3 4 3 3,6 25 2 5 4 4 4 1 5 4 5 3 3,7 26 3 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4,3 27 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3,5 28 3 3 5 3 5 3 3 3 3 4 3,5 29 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3,7 30 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3,3 31 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4,4 32 1 5 5 3 5 1 3 1 5 5 3,4 33 3 4 3 2 5 2 3 3 3 4 3,2 34 3 5 4 4 3 3 4 3 5 4 3,8
RATA-RATA 2,59 4,00 4,06 3,44 4,12 2,79 3,38 3,09 3,71 4,12 3,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerjasama/C3)
NO RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2* 3* 4 5 6 7 8* 9 10 1 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3,5 2 4 1 2 5 5 3 3 4 2 4 3,3 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4,1 4 4 4 2 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 1 2 5 5 1 5 3 5 3 3,5 6 4 2 2 3 4 3 3 3 5 5 3,4 7 4 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4,1 8 4 3 2 4 4 5 5 3 5 5 4 9 5 2 1 5 5 5 5 3 5 5 4,1
10 3 4 3 5 4 5 3 3 3 4 3,7 11 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3,4 12 3 3 3 4 4 4 4 3 3 5 3,6 13 5 3 3 4 4 3 5 3 5 3 3,8 14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 15 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3 16 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3,9 17 3 2 5 4 4 3 4 3 4 5 3,6 18 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4,5 19 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4,4 20 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
21 4 2 4 5 4 4 3 4 5 4 3,9 22 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4,1 23 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 4,4 24 5 1 4 5 5 3 4 5 5 5 4,2 25 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3,4 26 5 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4 27 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3,7 28 4 3 3 5 4 3 4 3 5 3 3,7 29 5 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 30 3 3 3 5 5 5 5 3 4 5 4,1 31 4 1 4 4 5 3 4 3 4 3 3,5 32 5 5 1 5 5 5 1 1 5 5 3,8 33 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3,4 34 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4,1
RATA-RATA 4,0588 2,73529 3,0303 4,52941 4,3529 3,9118 3,8824 3,3824 4,3235 4,265 3,85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 37
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I
Kuesioner Penilaian Sikap (C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11* 12 13 14* 15 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 1 3 5 4 3,8 2 4 4 4 3 4 5 3 4 3 2 1 2 4 3 4 3,3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4,1 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 2 5 3 4 4 3,6 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3,5 6 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 5 4 4 5 4,0 7 4 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4,3 8 5 5 3 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3 5 3,7 9 4 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3,6
10 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3,4 11 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3,6 12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3,3 13 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3,8 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3,9 15 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3 2,6 16 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
17 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 5 3 4 3,9 18 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4,2 19 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 5 5 3,7 20 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4,3 21 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3,9 22 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3,6 23 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 5 3 4 3,9 24 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 3 5 3 4 5 4,3 25 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 1 2 4 5 3 3,3 26 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4,2 27 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3,7 28 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3,5 29 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3,3 30 2 2 2 2 4 2 1 2 2 4 1 3 5 3 3 2,5 31 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4,3 32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4,9 33 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3,8 34 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3,9
RATA-RATA 4,15 4,2059 3,765 3,647 3,765 3,7941 3,5882 3,68 3,91 3,76 2,94 3,6 3,68 3,88 3,97 3,76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Kuesioner Penilaian Minat (C2)
NO NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA RESPONDEN 1 2 3* 4 5 6 7 8 9 10* 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 5 3 5 2 4 5 3 4 3 3 3,5 2 3 3 1 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 5 3 2,6 3 4 3 2 2 3 4 3 1 2 1 4 2 2 3 2 2,5 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 5 3 4 4 4 3,6 5 5 4 5 3 3 5 3 5 3 2 5 2 2 5 3 3,7 6 4 3 3 4 3 2 5 5 3 4 4 4 3 3 5 3,7 7 4 5 4 3 3 4 3 2 2 3 5 3 3 5 2 3,4 8 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 5 3 3 4 5 3,2 9 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 5 1 4 3 4 3,3
10 4 4 3 3 3 3 5 5 3 4 5 3 4 4 2 3,7 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2,8 12 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3,3 13 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3,5 14 5 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4,0 15 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 5 5 3 2 2,3 16 4 4 3 3 4 5 3 2 2 4 5 4 4 4 4 3,7 17 5 4 4 5 4 5 3 5 3 3 5 2 2 5 3 3,9 18 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 5 2 2 4 2 3,1 19 3 2 2 2 3 1 2 5 2 2 5 3 4 4 2 2,8 20 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
21 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 4 5 3 3,9 22 3 3 3 3 3 2 4 5 3 4 4 3 2 3 3 3,2 23 3 3 2 3 3 3 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3,3 24 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 3 3,9 25 5 4 5 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2,9 26 4 5 5 3 4 2 3 3 3 4 5 4 3 5 5 3,9 27 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 5 3 3 4 2 3,4 28 5 4 4 3 3 3 3 5 4 3 5 2 3 5 3 3,7 29 4 3 5 2 3 2 4 5 2 5 5 2 3 3 3 3,4 30 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 3 5 3 3 3,0 31 4 4 3 3 4 3 3 2 3 5 4 4 1 4 5 3,5 32 5 4 5 5 5 3 4 3 3 5 5 1 1 5 5 3,9 33 4 3 2 3 3 4 3 1 3 1 4 4 4 4 3 3,1 34 2 4 5 3 4 3 4 4 2 1 4 3 2 4 3 3,2
RATA-RATA 3,94 3,56 3,32 3,1 3,35 3,118 3,35 3,38 2,62 3,3 4,44 3,03 3,06 3,94 3,26 3,39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kejujuran/C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1* 2* 3 4* 5 6 7* 8 9* 10 1 3 5 5 2 5 3 3 3 5 4 3,8 2 2 4 5 5 5 1 3 2 3 3 3,3 3 1 3 3 2 4 2 3 3 3 5 2,9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3,9 5 3 5 2 4 5 3 3 3 4 5 3,7 6 4 5 1 3 4 3 3 3 2 3 3,1 7 2 2 3 3 2 3 3 3 4 5 3 8 2 3 1 3 5 3 2 3 5 5 3,2 9 1 5 5 2 5 3 4 3 4 5 3,7
10 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 3,2 11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3,2 12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3,1 13 3 2 5 3 4 3 3 3 2 4 3,2 14 2 4 5 3 3 3 4 5 4 5 3,8 15 1 5 4 5 5 1 5 5 5 1 3,7 16 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 17 1 3 1 4 5 1 3 1 4 5 2,8 18 1 5 5 4 5 3 3 3 5 5 3,9 19 1 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4,2 20 3 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
21 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3,4 22 2 4 4 3 4 4 3 3 4 5 3,6 23 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 24 2 5 4 3 4 3 4 4 5 5 3,9 25 3 5 4 4 5 2 4 4 5 3 3,9 26 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 4,4 27 3 4 3 4 4 3 4 2 1 3 3,1 28 3 4 5 3 5 3 3 3 3 3 3,5 29 3 4 3 4 3 3 5 4 5 3 3,7 30 3 4 3 4 5 3 3 3 5 5 3,8 31 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4,7 32 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4,6 33 1 4 3 4 5 2 3 3 3 4 3,2 34 3 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4,1
RATA-RATA 2,53 4,09 3,62 3,7 4,35 2,912 3,62 3,26 3,97 4,1 3,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerjasama/C3)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2* 3* 4 5 6 7 8* 9 10 1 4 3 3 5 5 4 3 3 4 5 3,9 2 3 1 3 5 4 3 3 3 3 5 3,3 3 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4,1 4 4 2 4 5 5 2 4 4 5 5 4 5 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 4,3 6 3 2 2 4 5 5 4 3 5 5 3,8 7 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 4 8 4 4 3 5 5 5 4 3 5 5 4,3 9 4 3 3 5 5 3 3 3 5 5 3,9
10 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3,7 11 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3,5 12 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3,6 13 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3,5 14 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4,4 15 4 1 2 4 1 1 3 3 5 3 2,7 16 4 2 5 5 5 3 5 4 5 4 4,2 17 1 3 3 5 5 5 5 3 5 5 4 18 5 2 5 5 5 5 5 3 5 5 4,5 19 3 2 3 5 4 3 3 4 5 5 3,7 20 4 2 5 5 4 3 4 4 4 4 3,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
21 4 2 4 4 4 3 3 3 5 5 3,7 22 5 3 2 5 5 5 4 3 5 5 4,2 23 4 4 3 5 5 5 4 3 5 5 4,3 24 4 2 5 5 4 4 4 3 5 5 4,1 25 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4,4 26 5 2 3 4 4 4 5 4 5 4 4 27 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3,7 28 5 3 3 5 5 3 4 3 5 5 4,1 29 4 3 4 5 4 3 3 5 5 4 4 30 3 3 2 5 5 5 3 2 4 4 3,6 31 4 1 5 4 4 4 5 5 4 3 3,9 32 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4,8 33 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3,6 34 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4,3
RATA-RATA 3,94 2,706 3,41 4,65 4,44 3,85 3,94 3,53 4,559 4,38 3,94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 38
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II
Kuesioner Penilaian Sikap (C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11* 12 13 14* 15 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 3,7 2 4 4 3 3 4 5 3 4 3 2 1 2 4 3 4 3,3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3,0 4 3 5 4 3 5 5 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3,7 5 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3,5 6 5 4 4 3 3 5 5 4 4 3 5 4 3 3 5 4,0 7 4 5 4 4 5 5 3 3 4 5 3 5 4 5 4 4,2 8 5 5 4 3 3 3 5 3 4 3 3 4 3 2 5 3,7 9 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 3 5 4,3
10 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3,5 11 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3,6 12 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3,3 13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3,9 14 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4,3 15 3 5 4 3 4 4 2 4 3 3 1 4 4 1 4 3,3 16 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
17 4 2 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3,7 18 4 4 3 3 4 5 4 3 4 5 2 5 4 3 4 3,8 19 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3,5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4,9 21 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 3,8 22 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4,0 23 5 5 4 4 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4,1 24 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4,3 25 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 5 3 3,5 26 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4,4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3,9 28 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3,9 29 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3,3 30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3,1 31 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4,3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 1 3 3 5 5 3,4 33 4 5 4 3 3 5 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3,5 34 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3,9
RATA-RATA 4,1 4,3 3,7 3,6 3,71 4,09 3,79 3,65 4 3,9 2,79 3,7 3,62 3,53 4,1 3,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Kuesioner Penilaian Minat (C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2 3* 4 5 6 7 8 9 10* 11 12 13 14 15 1 3 3 3 3 3 5 4 5 3 5 5 3 4 3 3 3,7 2 4 4 2 3 3 3 3 5 3 4 5 1 2 3 5 3,3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 4,3 4 4 3 4 3 4 5 4 2 2 5 5 3 4 5 5 3,9 5 5 5 3 3 4 2 5 4 3 3 5 3 2 5 3 3,7 6 4 3 3 3 4 4 5 3 2 4 4 3 4 5 3,6 7 5 4 4 3 4 5 5 2 3 3 5 4 3 5 3 3,9 8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3,2 9 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 5 1 1 3 4 2,8
10 4 4 3 3 4 3 4 5 3 3 5 3 3 3 3 3,5 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2,8 12 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3,3 13 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3,5 14 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3,9 15 1 1 5 3 2 1 2 3 2 3 3 5 5 3 2 2,7 16 4 5 3 3 4 5 3 2 2 3 5 4 3 4 4 3,6 17 4 4 3 4 4 5 5 4 4 1 3 3 4 4 3 3,7 18 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 5 3 2 3 3 3,1 19 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 5 4 4 3 4 3,1 20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 3 4,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
21 5 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4,0 22 3 4 3 3 3 2 3 5 3 4 4 3 2 3 4 3,3 23 4 4 1 5 4 3 5 5 3 3 5 5 3 5 5 4,0 24 5 5 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 3 4,1 25 4 4 5 2 2 1 3 1 1 2 4 3 4 3 1 2,7 26 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3,6 27 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3,5 28 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3,4 29 4 4 4 2 3 3 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3,3 30 4 2 3 2 1 4 1 1 1 1 5 1 3 3 1 2,2 31 4 4 4 3 4 3 5 2 3 4 4 4 1 4 4 3,5 32 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 1 3 5 5 4,3 33 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3,5 34 4 4 4 5 4 3 4 4 3 2 4 2 2 5 3 3,5
RATA-RATA 3,912 3,765 3,441 3,235 3,353 3,294 3,667 3,471 2,853 3,235 4,441 3,118 3,118 3,853 3,588 3,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kejujuran/C2)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1* 2* 3 4* 5 6 7* 8 9* 10 1 2 5 4 2 3 3 3 4 5 3 3,4 2 2 2 5 4 3 3 3 2 4 3 3,1 3 3 5 3 5 5 3 5 5 5 5 4,4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3,8 5 3 5 4 3 4 3 3 4 4 5 3,8 6 3 5 1 3 3 3 3 2 5 3 3,1 7 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 3,6 8 1 3 3 3 5 3 2 3 3 5 3,1 9 3 4 5 3 5 2 3 3 4 5 3,7
10 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3,2 11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3,2 12 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3,3 13 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3,2 14 2 3 5 2 4 3 4 4 4 4 3,5 15 1 5 4 4 4 1 5 5 4 1 3,4 16 3 4 4 4 5 2 2 4 3 5 3,6 17 1 3 5 2 3 4 1 4 3 4 3 18 2 5 5 3 5 3 2 4 5 5 3,9 19 2 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4,1 20 3 5 4 4 5 3 1 3 5 5 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
21 2 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3,6 22 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3,3 23 1 2 3 3 5 3 3 3 3 5 3,1 24 2 4 5 4 4 3 4 5 4 3 3,8 25 3 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4,5 26 3 5 4 4 5 3 5 5 4 5 4,3 27 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3,5 28 3 3 5 3 5 3 3 3 3 5 3,6 29 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3,7 30 3 5 1 5 5 3 2 3 4 5 3,6 31 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4,7 32 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4,9 33 2 3 4 3 4 3 3 4 3 5 3,4 34 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3,7
RATA-RATA 2,65 4,06 3,94 3,53 4,15 3,029 3,353 3,65 3,91 4,18 3,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerjasama/C3)
NO. RESPONDEN
NO. ITEM PERNYATAAN RATA-RATA 1 2* 3* 4 5 6 7 8* 9 10
1 4 3 2 5 5 5 4 2 4 5 3,9 2 4 1 2 4 5 4 3 3 2 5 3,3 3 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 4,3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4,4 5 4 3 2 4 3 4 5 4 4 5 3,8 6 3 3 2 5 5 5 4 3 5 5 4 7 5 3 3 5 5 4 4 4 5 3 4,1 8 4 3 2 5 5 5 3 2 5 5 3,9 9 3 4 3 5 5 5 3 3 5 5 4,1
10 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 3,7 11 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3,5 12 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3,5 13 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3,5 14 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4,2 15 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3,2 16 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3,8 17 4 1 3 5 4 5 5 3 5 5 4 18 5 4 3 5 5 5 4 3 5 5 4,4 19 4 2 4 4 4 3 4 3 5 5 3,8 20 5 2 5 5 5 4 4 5 5 4 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
21 4 3 5 4 4 4 3 5 4 5 4,1 22 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3,6 23 5 1 2 5 5 5 5 4 4 5 4,1 24 5 1 4 5 5 3 5 5 5 3 4,1 25 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4,8 26 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3,7 27 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3,8 28 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 4 29 5 3 4 5 4 3 3 4 5 4 4 30 4 4 2 5 5 5 5 4 4 5 4,3 31 4 2 5 4 4 3 4 4 4 4 3,8 32 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4,8 33 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3,5 34 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4,4
RATA-RATA 4,147 2,706 3,235 4,56 4,441 4,088 4,03 3,618 4,324 4,5 3,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 39
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I
Indikator No. Soal Pretest No. Soal Postest
1. Pengertian/indikator pendapatan nasional.
2. Produk nasional neto/NNP. 3. Gross Domestic Product/GDP. 4. Pendapatan yang
dibelanjakan/DI. 5. Produk Nasional Bruto/PNB. 6. Contoh pajak bumi dan
bangunan. 7. Transfer payment. 8. Perhitungan pendapatan
nasional. 9. Rumus menghitung NNP. 10. Perhitungan pendapatan
perorangan/personal income.
1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related