ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arum Tyas Asih
NIM : 121134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arum Tyas Asih
NIM : 121134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Oleh:
Arum Tyas Asih
121134060
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I,
Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Tanggal: 4 Februari 2016
Pembimbing II,
Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. Tanggal: 4 Februari 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
ANALISIS BUTIR SOAL PILHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Arum Tyas Asih
NIM: 121134060
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 18 Februari 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ......................
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ......................
Anggota 1 : Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. ......................
Anggota 2 : Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. ......................
Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. ......................
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan
Pengantaraku
Bunda Maria Penolongku
Santa Agnes Pelindungku
Bapak dan Ibu terkasih
Saudaraku Mbak Uut dan Mas Itok
tersayang
Sahabat-sahabatku yang selalu
mendukungku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Iman tanpa perbuatan adalah mati, perbuatan tanpa iman adalah sia-sia.
(Alkitab)
Berbagai ide yang melintas di benak sering lebih lengkap dibanding kalau kita
menciptakannya dengan susah payah.
(La Rochefoucauld)
Keunggulan dalam berkata-kata menciptakan kepercayaan diri, keunggulan dalam
berpikir menciptakan sesuatu yang besar, keunggulan dalam memberi
menciptakan cinta.
(Laotze)
Tidak ada obat sehebat harapan, tidak ada tonik sekuat pengharapan akan masa
mendatang.
(O.S. Marden)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Peneliti,
Arum Tyas Asih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arum Tyas Asih
Nomor Mahasiswa : 121134060
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 18 Februari 2016
Yang menyatakan,
Arum Tyas Asih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
Arum Tyas Asih
Universitas Sanata Dharma
2016
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas suatu tes
dengan melakukan analisis butir soal evaluasi. Evaluasi pendidikan merupakan
suatu suatu proses pengambilan keputusan sampai sejauh mana tujuan
pembelajaran dapat dicapai siswa. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat
evaluasi untuk dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Alat evaluasi perlu
diketahui kualitasnya dengan melakukan analisis tes pada butir soalnya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
beda, dan efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Populasi
dalam penlitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok. Sampel dalam penelitian
ini adalah 26 SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 atau
KTSP. Teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dilakukan untuk
mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh dengan
menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan
validitas isi memiliki butir soal yang valid sebesar 93,33%. Koefisien reliabilitas
Alpha sebesar 0,710. Hasil analisis tingkat kesukaran memiliki tingkat kesukaran
sebesar 36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Hasil analisis daya beda
memiliki daya beda sebesar 10% jelek, 76,67% cukup, dan 13,33% baik. Hasil
analisis efektifitas pengecoh memiliki pengecoh berfungsi sebanyak 12 butir
(40%) dan yang tidak berfungsi sebanyak 18 butir (60%).
Kata kunci : analisis butir soal, mata pelajaran PKn, pilihan ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF MULTIPLE-CHOICE ITEMS IN THE LAST
SEMESTER’S FINAL TEST OF THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ON
CIVIC EDUCATION SUBJECT GRADE 5 ELEMENTARY SCHOOL IN
DEPOK DISTRICT
Arum Tyas Asih
Sanata Dharma University
2016
The background of this study was to determine the quality of a test by
analyzing the evaluation of the question items. The educational evaluation is a
process of a decision-making to know how far the students can achieve the
learning objectives. An educational evaluation requires an evaluation tool which
can fulfill the learning objectives. The quality of the evaluation tool need to be
known by doing the test analysis in every items of the questions. The aim of this
research was to know the content validity, reliability, level of difficulty, different
power, and the effectiveness of the humbug from the final test multiple-choice
items of academic year 2014/2015 on civic education subject grade five
elementary school in the Depok district.
The type of this research was qualitative descriptive. For the data gathering
techniques, the researcher used documentation and interview techniques. The
population for this research was 49 Elementary Schools in Depok district. The
researcher used 26 Elementary Schools for the sample of this research which used
the curriculum 2006 or KTSP. The data analysis techniques which used for this
research was qualitative analysis to determine the validity of the content.
However, the quantitative analysis used to determine the reliability, level of
difficulty, different power, and effectiveness of the detractors with a Microcat
Iteman software 3.00 version.
The result of this research showed that based on the content validity, there
was 93,33% question items which were valid. The alpha reliability coefficient was
0,710. The result from the analysis of level difficulty had a difficulty level of
36,67% easy, 53,33% medium, and 10% difficult. The result from the analysis of
different power had a different power of 10% bad, 76,67% adequate, 13,33%
good. The result from the analysis of question’s humbug which had a good
function were 2 items (40%) and the question’s humbug which were not have a
good function are 18 items (60%).
Keywords: analysis question items, civil education subject, multiple-choice.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan atas segala penyertaan, kesehatan, terang Roh
KudusMu, bimbingan dan berakatMu sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK” ini
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan,
bimbingan, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
telah mengizin peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan kesempatan dan
dukungan kepada peneliti selama penulisan skripsi.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan
kepada peneliti selama penulisan skripsi.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran
kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran
kepada peneliti sehinga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
7. Pihak UPTD, Bappeda, dan pihak Sekolah Dasar yang telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Bapak, Ibu, dan Kakak yang telah memberikan dorongan, dukungan secara
material maupun spiritual.
9. Teman-teman seperjuangan Tina, Riza, Lia, Intan, Stefi, Sinta, Erlin, Yosi,
Titis, Yayan, Boni, Anton, dan Wawan yang telah memberikan
dukungannya.
10. Teman-teman PGSD 2012.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu selama penyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi bagi semua pihak
yang membacanya.
Yogyakarta, 18 Februari 2016
Peneliti,
Arum Tyas Asih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
F. Definisi Operasional ............................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 10
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 10
1. Evaluasi ......................................................................................... 10
2. Pilihan Ganda ................................................................................ 12
3. Instrumen Penelitian ...................................................................... 14
4. Analisis Butir Soal ........................................................................ 18
5. Validitas ........................................................................................ 19
6. Reliabilitas .................................................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
7. Tingkat Kesukaran ........................................................................ 25
8. Daya Beda ..................................................................................... 27
9. Efektifitas Pengecoh ...................................................................... 29
10. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ............................................ 31
11. Iteman ............................................................................................ 32
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 35
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 40
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 40
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 41
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 43
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 44
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 45
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 55
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 55
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 56
1. Validitas Isi ................................................................................... 56
2. Reliabilitas .................................................................................... 59
3. Tingkat Kesukaran ........................................................................ 61
4. Daya Beda ..................................................................................... 66
5. Efektifitas Pengecoh ...................................................................... 70
C. Pembahasan ......................................................................................... 87
1. Validitas Isi ................................................................................... 87
2. Reliabilitas .................................................................................... 88
3. Tingkat Kesukaran ........................................................................ 89
4. Daya Beda ..................................................................................... 90
5. Efektifitas Pengecoh ...................................................................... 91
6. Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh ........... 92
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Kesimpulan ......................................................................................... 96
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 97
C. Saran .................................................................................................... 98
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 99
LAMPIRAN SKRIPSI .................................................................................. 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Koefisien Korelasi ........................................................................... 22
Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 25
Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ............................................................. 26
Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran ............................................................ 27
Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda .......................................................................... 28
Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................................... 32
Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok ........................................... 41
Tabel 3.2 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok yang diteliti ....................... 43
Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS .................... 46
Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 50
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ............................................................. 51
Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ............................................................ 52
Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda .......................................................................... 53
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi .............................................................. 56
Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi ............................................ 58
Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 60
Tabel 4.4 Reliability Statistics ........................................................................ 61
Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran ............................................................. 62
Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran ............................................................ 62
Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran .................................................. 64
Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran ........................................................ 65
Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda .......................................................................... 67
Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda ............................................................. 68
Tabel 4.11 Persentase Daya Beda ................................................................... 69
Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh .............................................. 72
Tabel 4.13 Persentase Efektifitas Pengecoh .................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Input Data Iteman ........................................................................ 33
Gambar 2.2 Langkah Menjalankan Iteman ..................................................... 33
Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1 ............................................... 34
Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2 ............................................... 35
Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan ....................................... 37
Gambar 3.1 Input Data Iteman ........................................................................ 47
Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman ..................................................... 48
Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Iteman ............................... 50
Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman ................... 51
Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman ................................ 52
Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman ................ 54
Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi .................................................................. 59
Gambar 4.2 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman ................................ 60
Gambar 4.3 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ........................ 63
Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran ....................................................... 65
Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ........................ 67
Gambar 4.6 Diagram Daya Beda .................................................................... 70
Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman ........................ 71
Gambar 4.8 Diagram Efektifitas Pengecoh ..................................................... 85
Gambar 4.9 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ..................................... 93
Gambar 4.10 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ................................... 94
Gambar 4.11 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00 ................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Surat Izin Penelitian .................................................................
Daftar Nama Mahasiswa ..........................................................
Surat Keterangan Penelitian .....................................................
Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok ...........
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester
Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas
V SD di Kecamatan Depok ......................................................
Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V ............................
Data Check List ........................................................................
Hasil Analisis Data Menggunakan Software MicroCat Iteman
versi 3.00 ..................................................................................
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator ..........
Analisis Validitas Isi ................................................................
Rekap Hasil Analisis Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya
Beda, dan Efektifitas Pengecoh ................................................
Daftar Riwayat Hidup ..............................................................
102
103
104
105
110
111
112
113
118
119
134
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan
sampai sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013: 75).
Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan yaitu
menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek belajar yang
bervariasi, sebagai sarana untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui,
memotivasi belajar siswa, dan menyediakan informasi untuk tujuan
bimbingan dan konseling. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat
evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan
definisi alat evaluasi atau instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat
digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan secara
lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40).
Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu
teknik nontes dan teknik tes (Sukardi, 2009: 88). Teknik nontes meliputi
skala bertingkat (rating scale), kuesioner, daftar cocok (check list),
wawancara (interview), dan pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009:
79). Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mengukur
dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa pertanyaan atau perintah,
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa (Sudijono,
2011: 67). Tugas yang berupa pertanyaan atau perintah bisa juga disebut butir
soal. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir
soal dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki
validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto,
2012: 72).
Butir soal dalam tes perlu dianalisis mengenai validitas isi, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas pengecoh supaya dapat
mengetahui baik tidaknya suatu soal. Surapranata (2009: 51) menyatakan
bahwa validitas isi merupakan suatu alat ukur yang dipandang valid jika
sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Reliabilitas merupakan
ketetapan suatu alat penilaian dalam menilai apa yang dinilainya dan saat
digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2012: 16).
Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan tingkat kesukaran
adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu.
Daya beda merupakan analisis daya pembeda yang mengkaji butir-butir soal
dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa
yang tergolong mampu atau berprestasi dengan siswa yang tergolong kurang
lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Efektifitas Pengecoh merupakan
jawaban salah dari hasil suatu tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika
peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan
menyebabkan jawaban menjadi salah (Sudijono, 2011: 409).
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah SD Negeri Samirono
menjelaskan bahwa selama ini telah ada penelitian tentang analisis butir soal
yang dilakukan di SD N Samirono. Peneliti berasal dari Universitas Negeri
Yogyakarta. Kepala sekolah SD Negeri Samirono menuturkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penelitian tersebut dilakukan sudah sangat lama yaitu sekitar belasan tahun
yang lalu. Hal itu menunjukkan bahwa penelitian tentang analisis butir soal
masih jarang dilakukan khususnya di Kecamatan Depok.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, peneliti tertarik
mengangkat masalah ini untuk mengetahui seberapa baik validitas isi,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh butir soal.
Butir soal dalam suatu tes dianalisis untuk mengetahui kualitas butir soal
yang dapat dilihat dari validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang dianalisis pada butir soal pilihan
ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Analisis butir soal
menggunakan dua cara yaitu, analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif merupakan pengkajian soal berdasarkan prinsip-prinsip
pengukuran dan format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Analisis
kualitatif meliputi analisis validitas isi. Analisis kuantitatif merupakan
pengkajian butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik
diperoleh dari soal yang telah diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 173).
Analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh.
Analisis butir soal pilihan ganda dipilih karena dapat mencakup hampir
seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan (Sukardi, 2009: 126). Butir soal
tersebut dibuat berdasarkan Standar Kompetensi pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Penggunaan kurikulum
2006 (KTSP) dipilih karena saat ini hampir semua SD di kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menggunakan kurikulum 2006 (KTSP). Hanya terdapat 5 SD saja yang
menggunakan kurikulum 2013 dari 54 SD di kecamatan Depok, Sleman.
Butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dipilih pada
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan
Depok. Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dipilih karena bertepatan
dengan studi yang sedang ditempuh oleh siswa SD. Mata pelajaran PKn
semester genap terdapat 2 poin dalam Standar Kompetensi yaitu, (3)
memahami kebebasan berorganisasi, dan (4) menghargai keputusan bersama.
Mata pelajaran PKn dipilih karena materi pada mata pelajaran PKn kelas V
semester genap berhungan dengan kehidupan sosial antara lain berorganisasi
dan toleransi antar sesama. Analisis butir soal dilakukan pada kelas V karena
siswa kelas V sudah cukup besar untuk dilakukan penelitian sehingga hasil
jawaban siswa kelas V diharapkan akan memberikan hasil yang obyektif.
Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
Kabupaten Sleman. Lokasi dari Kecamatan Depok dekat dengan Universitas
Sanata Dharma Mrican tempat dimana peneliti menempuh studi. Kecamatan
Depok terdapat tiga desa yaitu Caturtunggal, Condongcatur, dan
Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus depan dan terdapat 49 SD
yang terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta. Kecamatan Depok
dipilih karena jarang dilakukan analisis butir soal.
Berdasarkan yang dipaparkan peneliti, penelitian tentang analisis butir
soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap di Kecamatan Depok masih
jarang dilakukan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui kualitas
butir soal. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti mengenai analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisis butir soal yang meliputi analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi analisis validitas
isi, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan pada
26 SD di Kecamatan Depok, Sleman yang dibagi menjadi 23 SD Negeri dan
3 SD Swasta yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP). Penelitian ini
menganalisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PKn kelas V SD.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan
akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas V SD di Kecamatan Depok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagaimanakah daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas
V SD di Kecamatan Depok?
5. Bagaimanakah efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan
akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas V SD di Kecamatan Depok?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok?
2. Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok.
3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
SD di Kecamatan Depok.
4. Mengetahui daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok.
5. Mengetahui efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
SD di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang analisis butir soal.
b. Sebagai bahan acuan dalam evaluasi pembelajaran PKn supaya dapat
mengembangkan kualitas evaluasi.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang
evaluasi pembelajaran PKn.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai cara
menganalisis butir soal tentang validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
b. Bagi Guru
Memberi masukan kepada guru dalam penyusunan soal agar lebih
memperhatikan kualitas soal yang akan diberikan kepada siswa.
c. Bagi Sekolah
Memberi masukan bagi pihak sekolah supaya dapat lebih
memperhatikan butir-butir soal yang akan diberikan kepada peserta
didik.
d. Bagi UPTD
Memberi tambahan arsip penelitian tentang analisis butir soal
sehingga dapat memberi masukan dalam pelaksanaan UAS supaya
lebih memperhatikan kualitas butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan
yang menganalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi.
2. Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri dari keterangan yang
belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat pernyataan dan beberapa
pilihan jawaban yang salah satunya merupakan jawaban yang benar.
3. Validitas Isi
Validitas isi merupakan kesesuaian antara isi instrumen atau isi kurikulum
dengan materi yang diajarkan.
4. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan
atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil yang
sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.
5. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu pengukuran yang dapat memberikan
peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu atau
seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat menunjukkan
sukar dan mudahnya suatu soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
6. Daya Beda
Daya beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen
penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang
memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.
7. Efektifitas Pengecoh
Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut
pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah
pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.
8. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan pendidikan yang
mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang paham dengan
perannya sebagai warga negara melalui model pembelajaran yang
demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang demokratis.
9. Kecamatan Depok
Kecamatan Depok merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang terbagi
menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Evaluasi
a. Definisi Evaluasi
Putra (2013: 75) menyatakan bahwa evaluasi merupakan suatu
proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai
sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa. Evaluasi
adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan
mengukurnya dari segi nilai dan arti (Arifin, 2009: 5). Tyler (dalam
Arikunto, 2012: 3) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal
apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi
merupakan proses mengumpulkan data atau informasi untuk
mengetahui pencapaian belajar peserta didik (Mardapi, 2008: 9).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses pengukuran, penggambaran, dan
pengumpulan data yang sistematis. Data digunakan untuk menentukan
pemahaman peserta didik. Evaluasi bertujuan untuk menentukan
sejauh mana tujuan pendidikan sudah dicapai oleh siswa.
b. Tujuan Evaluasi
Sukardi (2009: 9) menyatakan bahwa evaluasi memiliki
beberapa tujuan yaitu menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
macam aspek belajar yang bervariasi, sebagai sarana untuk
mengetahui apa yang siswa telah ketahui, memotivasi belajar siswa,
dan menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling.
Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa
tujuan yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik,
mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan kompetensi yang telah ditentukan, mengetahui
keunggulan dan kelemahan peserta didik, dan menentukan kenaikan
kelas. Arikunto (2012: 18) menjelaskan bahwa tujuan evaluasi antara
lain selektif, diagnostik, penempatan, dan pengukur keberhasilan.
Berdasarkan beberapa fungsi evaluasi dari atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah memotivasi dan mengukur
pemahaman peserta didik yang berdasarkan tujuan dan kompetensi
yang telah ditentukan. Evaluasi juga bertujuan untuk dapat diketahui
kelebihan dan kelemahan peserta didik dalam pembelajaran.
c. Model Evaluasi
1) Evaluasi Formatif
Sukardi (2009: 58) menjelaskan bahwa evaluasi formatif
bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan guru
tentang siswa guna menentukan tingkat perkembangan siswa
dalam satuan unit proses belajar mengajar. Evaluasi formatif
diberikan pada akhir setiap program yang dilakukan untuk
mengetahui apakah program itu telah dikuasai atau belum atau
untuk perbaikan mengajar (Sulistyorini, 2009: 89). Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
evaluasi formatif dilakukan secara periodik atau pada awal, tengah,
dan akhir dari proses pembelajaran (Sukardi, 2009: 58). Contoh
pelaksanaan evaluasi formatif adalah ulangan harian.
2) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan oleh para guru setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan waktu tertentu, misalnya
pada akhir proses pembelajaran, termasuk pada akhir semester
(Sukardi, 2009: 57). Sulistyorini (2009: 90) menyatakan bahwa
evaluasi sumatif mencakup aspek yang luas yaitu afektif, kognitif,
dan psikomotor. Fungsi evaluasi sumatif adalah sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran dan
penentuan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti siswa
(Sukardi, 2009: 58). Contoh pelaksanaan evaluasi sumatif adalah
ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.
2. Pilihan Ganda
a. Definisi Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan tipe tes yang terdiri atas suatu
keterangan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus
memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Azwar (2015: 80) menyatakan
bahwa pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan
atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu
pilihan jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar. Tes pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ganda merupakan jenis tes obyektif yang dapat mengukur
pengetahuan yang luas (Sukardi, 2009: 125).
Berdasarkan definisi tentang pilihan ganda di atas dapat
disimpulkan bahwa pilihan ganda merupakan tes obyektif yang terdiri
dari keterangan yang belum lengkap, kalimat pertanyaan, atau kalimat
pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satunya
merupakan jawaban yang benar.
b. Kelebihan Pilihan Ganda
Sukardi (2009: 125) menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki
beberapa kelebihan yaitu seperti pada uraian berikut.
1) Tes pilihan ganda bersifat fleksibel.
2) Tes pilihan ganda dapat mencakup hampir seluruh bahan pelajaran.
3) Tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor siswa.
4) Pengoreksian jawaban siswa dapat dikoreksi dengan cepat dengan
adanya kunci jawaban.
5) Hasil jawaban siswa dapat dikoreksi bersama guru dan siswa.
c. Kelemahan Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan yaitu seperti pada
uraian berikut (Sukardi, 2009: 126).
1) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.
2) Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab
dengan menebak.
3. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai
tujuan secara lebih berguna dan tempat (Arikunto, 2012: 40). Instrumen
penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Sukardi,
2009: 88). Teknik nontes meliputi skala bertingkat (rating scale),
kuesioner, daftar cocok (check list), wawancara (interview), dan
pengamatan (observation) (Sulistyorini, 2009: 79). Keterangan dari
masing-masing jenis teknik nontes dijelaskan sebagai berikut.
a. Skala Bertingkat (rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap
suatu hasil pertimbangan.
b. Kuesioner
Kuesioner sering disebut angket. Kuesioner merupakan daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
c. Daftar Cocok (check list)
Daftar cocok atau check list merupakan deretan pernyataan yang
sudah tersedia kolom dan responden tinggal membubuhkan tanda
check.
d. Wawancara (interview)
Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observation) yaitu suatu teknik yang dilakukan
dengan caara mengamati secara teliti serta mencatat secara sistematis.
Teknik tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk
mengukur dan menilai yang berbentuk pemberian tugas berupa
pertanyaan atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan prestasi siswa (Sudijono, 2011: 67). Brown (dalam Azwar,
2015: 73) menyatakan bahwa teknik tes memiliki empat tipe meliputi tipe
memilih alternatif (tipe Pilihan Ganda, tipe Benar-Salah, dan tipe
Memasangkan), tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem.
Keterangan dari masing-masing tipe dijelaskan sebagai berikut.
a. Tipe Memilih Alternatif
Tipe ini responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang
dianggap terbaik dari beberapa pilihan jawaban yang ada. Tipe
memilih alternatif memiliki tiga tipe yaitu, tipe Pilihan Ganda, tipe
Benar-Salah, dan tipe Memasangkan.
1) Tipe Pilihan Ganda
Tipe pilihan ganda terdiri dari kalimat pertanyaan atau
pernyataan dan beberapa pilihan jawaban. Salah satu pilihan
jawaban merupakan jawaban yang benar.
2) Tipe Benar-Salah
Tipe benar-salah berupa pernyataan dan dua pilihan jawaban
yaitu benar dan salah. Responden akan memeriksa pernyataan
tersebut memiliki kebenaran isi dan makna yang benar atau salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Tipe Memasangkan
Tipe memasangkan memiliki dua kelompok atau bagian.
Responden diharuskan untuk memasangkan dari kedua
kelompok atau bagian tersebut.
b. Tipe Jawaban Pendek
Tipe ini responden diminta untuk memberikan jawabannya dalam
bentuk kalimat pendek.
c. Tipe Karangan
Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang harus
memberikan jawaban yang terurai.
d. Tipe Problem
Tipe problem menghendaki responden merumuskan suatu prosedur
lebih dahulu yang akan digunakan dalam penyelesaian dari problem.
Suharsimi (dalam Sulistyorini, 2009: 161) menyatakan bahwa
suatu instrumen penilaian dapat dikatakan baik jika memenuhi ciri-ciri
tertentu. Purwanto (2007: 99) menyebutkan bahwa ciri-ciri tes yang baik
antara lain memiliki tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas
pengecoh. Keterangan dari masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai
berikut.
a. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran tergolong sedang dan tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Daya Deda
Daya beda yang baik jika bernilai positif dan memiliki nilai yang
tinggi.
c. Efektifitas Pengecoh
Pengecoh yang baik jika ada siswa yang terkecoh dalam memilih
pengecoh.
Instrumen penilaian dikatakan baik jika memenuhi beberapa
persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Keterangan dari
masing-masing ciri-ciri dijabarkan sebagai berikut.
a. Validitas
Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid jika dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Data yang dihasilkan dari instrumen penilaian
sesuai dengan kenyataan juga bisa dikatakan valid.
b. Reliabilitas
Instrumen penilaian dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen
penilaian dapat dipercaya karena hasil yang bersifat ajeg dan tidak
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
c. Objektivitas
Instrumen penilaian dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan
instrumen penilaian tidak ada unsur pribadi atau tidak ada faktor
subjektif yang mempengaruhi pada proses skoring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Praktikabilitas
Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan,
mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas.
e. Ekonomis
Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan
tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan
waktu yang lama.
4. Analisis Butir Soal
Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) menyatakan bahwa analisis
butir soal merupakan penelitian, pengkajian, dan penyelidikan butir soal
melalui informasi dari jawaban peserta tes guna untuk meningkatkan
mutu butir soal. Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara
menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh,
menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134).
Sudjana (2012: 149) menyatakan bahwa analisis butir soal juga bisa
menggunakan analisis daya beda.
Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal merupakan
penelitian, pengakajian, dan penyelidikan yang menganalisis validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
Analisis butir soal pada umumnya ada dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif mengkaji soal dalam
hal kelayakan pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan
format penulisan soal (Surapranata, 2009: 2). Kusaeri dan Suprananto
(2012: 173) menjelaskan bahwa analisis kuantitatif melakukan penelaahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
butir soal yang didasarkan pada data empirik dan data empirik diperoleh
dari soal yang telah diujikan.
5. Validitas
a. Definisi Validitas
Sudijono (2011: 163) mengemukakan bahwa validitas
merupakan salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik.
Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa validitas adalah derajat yang
menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.
Sugiyono (2014: 172) mengemukakan bahwa validitas itu merupakan
instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Arikunto (2012: 80) menyatakan bahwa validitas
merupakan sebuah tes yang dikatakan valid jika tes tersebut mengukur
apa yang hendak diukur. Validitas adalah sebuah tes yang dapat
memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas
merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas juga merupakan suatu tes hasil
belajar yang baik karena dapat memberikan informasi yang sesuai.
b. Macam-macam Validitas
Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas permukaan,
validitas logis, dan validitas empiris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Validitas Permukaan
Validitas permukaan melihat dari sisi muka atau tampang dari
instrumen yang secara sepintas suatu tes telah dianggap baik atau
belum dalam mengungkap fenomena yang akan diukur (Arifin.
2009: 248). Tes yang secara sepintas dianggap baik maka tes
tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas
permukaan.
2) Validitas Logis
Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi instrumen yang
memenuhi yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran (Arikunto, 2012: 80). Validitas isi ada dua macam,
validitas isi dan validitas konstruk (Widoyoko, 2015: 145).
a) Validitas Isi
Azwar (2015: 175) menjelaskan bahwa validitas isi
menunjukkan sejauhmana butir-butir dalam tes mencakup
keseluruhan isi yang tetap relevan dan tidak keluar dari tujuan
pengukuran. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi (Sugiyono,
2014: 182). Surapranata (2009: 51) menjelaskan bahwa
validitas isi juga disebut validitas kurikulum yang berarti suatu
alat ukur dianggap valid apabila sesuai dengan isi kurikulum
yang hendak diukur. Validitas isi menyangkut tingkatan
dimana item-item skala menggambarkan ranah konsep yang
sedang diteliti (Sarwono, 2006: 100).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian antara
isi instrumen atau isi kurikulum dengan materi. Validitas isi
mengukur tujuan tertentu yang telah ditetapkan yang sesuai
atau relevan dengan materi atau isi. Validitas isi bisa dilakukan
dengan cara melihat kesesuaian antara standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator dengan butir soal dalam tes.
b) Validitas Konstrak
Validitas konstrak berhubungan dengan pertanyaan sampai
mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis yang akan
diukur (Arifin, 2009: 257). Arikunto (2012: 82) menjelaskan
bahwa tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir
soal yang digunakan dapat mengukur setiap aspek berpikir.
Azwar (2015: 175) menyebutkan bahwa validitas konstrak
merupakan validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu tes
mengukut konstrak teoritik yang hendak diukur.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa validitas konstrak merupakan validitas yang mengukur
sampai mana suatu tes dapat mengukur fungsi psikologis,
aspek berpikir, dan konstrak teoritik yang hendak diukur.
3) Validitas Empiris
Arifin (2009: 249) mengemukakan bahwa validitas empiris
mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu
yang sesuai dengan apa yang hendak diukur. Sebuah instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika sudah diuji dari
pengalaman (Arikunto, 2012:81). Validitas empiris ada dua
macam yaitu validitas konkuren, dan validitas prediktif
(Sulistyorini, 2009: 166). Widoyoko (2015: 150) menjelaskan
bahwa validitas konkuren merupakan validitas yang hasilnya
sesuai dengan kriteria yang sudah ada atau berhubungan dengan
kriteria yang sudah ada. Validitas prediktif merupakan validitas
yang memiliki kemampuan memprediksikan apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang (Surapranata, 2009: 54).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang
termasuk dalam validitas logis.
c. Kriteria Validitas
Kriteria validitas harus memiliki skor lebih dari 0,30, jika
kurang dari 0,30 bisa dikatakan tidak valid (Sugiyono, 2014: 178).
Azwar (2015: 176) menyatakan bahwa dalam kriteria validitas
terdapat hubungan skor hasil tes dengan skor dari kriteria yang bisa
disebut analisis korelasional. Berikut ini merupakan tabel mengenai
kriteria validitas berdasarkan pendapat Surapranata (2004: 59).
Tabel 2.1 Koefisien Korelasi
No. Koefisien Korelasi Makna
1 0,00 – 0,20 Sangat rendah
2 0,20 – 0,40 Rendah
3 0,40 – 0,60 Cukup
4 0,60 – 0,80 Tinggi
5 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Sumber: Surapranata (2004: 59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi dibagi
ke dalam lima bagian yaitu koefisien korelasi 0,00 – 0,20 yang
bermakna sangat rendah, 0,20 – 0,40 yang bermakna rendah, 0,40 –
0,60 yang bermakna cukup, 0,60 – 0,80 yang bermakna tinggi, dan
0,80 – 1,00 yang bermakna sangat tinggi.
d. Rumus Validitas
Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari
Pearson. Validitas soal diukur dengan menggunakan rumus validitas
sebagai berikut (Masidjo, 2008: 247).
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi
∑x : jumlah skor dalam x (skor item per butir)
∑y : jumlah skor dalam y (skor item total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam x
∑y2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam y
N : jumlah responden
6. Reliabilitas
a. Definisi Reliabilitas
Sukardi (2009: 29) menyatakan bahwa reliabilitas adalah sama
dengan konsistensi atau keajegan. Reliabilitas merupakan derajad
konsistensi dari instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2014: 173). Reliabilitas merupakan ketetapan suatu alat
penilaian tersebut dalam menilai apa yang dinilainya atau alat
penilaian tersebut digunakan kapan saja akan memberikan hasil yang
sama (Sudjana, 2012: 16). Arifin (2009: 258) mengemukakan bahwa
reliabilitas merupakan tingkat atau derajad konsistensi dari suatu
instrumen yaitu suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu
atau kesempatan yang berbeda.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi, keajegan
atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan hasil
yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.
b. Kriteria Reliabilitas
Kriteria reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang
berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas suatu tes (mendekati 1),
semakin tinggi pula ketepatannya (Kusaeri dan Suprananto, 2012:
177). Sukardi (2008: 127) menyatakan bahwa suatu instrumen
mempunyai nilai reliabilitas tinggi jika hasil yang konsisten dalam
mengukur apa yang akan diukur. Suatu tes dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok
yang sama dan pada waktu yang berbeda (Arifin, 2009: 258). Kriteria
reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki (2014: 119) seperti pada
tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 2.2 Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah
2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah
3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup
4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi
5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi
Sumber: Basuki (2014: 119)
Tabel 2.2 merupakan kriteria reliabilitas yang dibagi menjadi lima
bagian, yaitu koefisien reliabilitas antara 0,00 – 0,19 yang bermakna
amat rendah, antara 0,20 – 0,39 yang bermakna rendah, antara 0,40 –
0,69 yang bermakna cukup, antara 0,70 – 0,89 yang bermakna tinggi,
dan antara 0,90 – 1,00 yang bermakna amat tinggi.
7. Tingkat Kesukaran
a. Definisi Tingkat Kesukaran
Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa
definisi tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu. Arikunto (2012: 223)
mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan bilangan yang
dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Tingkat
kesukaran merupakan pengukuran seberapa besar derajad kesukaran
suatu soal atau suatu soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah (Arifin, 2009: 266).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesukaran merupakan suatu pengukuran yang dapat memberikan
peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal yang dapat
menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.
b. Kriteria Tingkat Kesukaran
Kriteria dalam tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran
antara 0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar
0,00 menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar
1,0 menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012:
223). Kusaeri dan Suprananto (2012: 174) mengemukakan bahwa
semakin besar tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan,
berarti semakin mudah soal itu dan besarnya tingkat kesukaran
berkisar dari 0 sampai 1. Berikut ini merupakan kriteria tingkat
kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi (2001: 192).
Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna
1 0,00 – 0,30 Sulit
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00 Mudah
Sumber : Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)
Tabel 2.3 merupakan tabel karakteristik tingkat kesukaran yang
berkisar antara 0,00 – 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 – 0,70
termasuk soal yang sedang, dan 0,71 – 1,00 termasuk soal yang
mudah. Proporsi atau perbandingan antara soal kategori mudah,
sedang, dan sukar yang bisa digunakan adalah perbandingan 3-5-2
yang artinya 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit
(Sulistyorini, 2009: 174). Proporsi tersebut dapat dilihat ke dalam
bentuk tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2.4 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi
Mudah 30%
Sedang 50%
Sulit 20%
Sumber: Sulistyorini (2009: 174)
Tabel 2.4 tentang proporsi tingkat kesukaran tersebut bahwa tingkat
kesukaran dapat dikatakan baik jika memiliki proporsi tingkat
kesukaran dengan kategori mudah sebesar 30%, kategori sedang
sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%.
c. Rumus Tingkat Kesukaran
Istilah dalam evaluasi, tingkat kesukaran diberi simbol P (p besar),
singkatan dari proporsi. Arikunto (2012: 223) menyatakan bahwa
rumus mencari P adalah:
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
8. Daya Beda
a. Definisi Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan butir soal dapat membedakan
antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum
menguasai materi yang diujikan (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175).
Daya Beda adalah analisis yang mengkaji instrumen penilaian dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tujuan untuk mengetahui kesanggupan instrumen penilaian dalam
membedakan siswa yang tergolong berprestasi dengan siswa yang
tergolong lemah prestasinya (Sudjana, 2012: 141). Daya beda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta
didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang
kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Arifin,
2009: 273).
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa daya
beda merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen
penilaian dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang
memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi.
b. Kriteria Daya Beda
Daya beda berarti semakin tinggi daya beda berarti semakin
tinggi kemampuan soal membedakan siswa yang telah memahami
materi dengan siswa yang belum memahami materi dan daya beda
berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 (Kusaeri dan Suprananto,
2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan pendapat Arikunto (2012:
232) seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.5 Kriteria Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda Makna
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,21 – 0,40 Cukup
3 0,41 – 0,70 Baik
4 0,71 – 1,00 Baik sekali
Sumber: Arikunto (2012: 232)
Tabel 2.5 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20
yang bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Ebel (dalam
Arifin, 2009: 274) menyatakan bahwa daya beda berkisar antara 0 –
0,19 dikatakan buruk, 0,20 – 0,29 dikatakan cukup, 0,30 – 0,39
dikatakan baik, dan 0,40 ke atas dikatakan sangat baik.
c. Rumus Daya Beda
Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa daya beda dapat digunakan
rumus sebagai berikut.
Keterangan:
DP = daya pembeda soal.
WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah.
WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas.
n = 27% x N
9. Efektivitas Pengecoh
a. Pengertian Efektivitas Pengecoh
Efektifitas Pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil suatu
tes dan pengecoh akan menjadi efektif jika peserta didik terkecoh
dalam menjawab soal pilihan ganda dari suatu tes dan menyebabkan
jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban
(Sudijono, 2011: 409). Arifin (2009: 279) menyatakan bahwa
pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih
pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Efektifitas pengecoh
bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya suatu pilihan
jawaban yang tersedia (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 177).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas
pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang disebut pengecoh
akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik dengan jumlah
pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal.
b. Kriteria Efektifitas Pengecoh
Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan
dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%
pengikut tes. Pengecoh dikatakan berfungsi jika semua pengecoh ada
pemilihnya dan dikatakan tidak berfungsi jika ada pengecoh yang
tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015: 143).
c. Rumus Efektivitas Pengecoh
Arifin (2009: 273) menyatakan bahwa efektifitas pengecoh dihitung
dengan rumus sebagai berikut.
IP =
Keterangan:
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilik pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
10. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn merupakan suatu program
pendidikan yang menggabungkan unsur-unsur substantif dari
komponen Civic Education melalui model pembelajaran yang
demokratis, interaktif, serta humanis dalam lingkungan yang
demokratis (Ubaedillah dan Rozak, 2012: 15). Erwin (2011: 3)
menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu
bentuk pendidikan kebangsaan dan kewarganegaraan dari suatu
negara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan orang
dewasa yang mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang
memahami perannya sebagai warga negara (Wahab dan Sapriya,
2011: 32).
Berdasarkan definisi di atas, Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa menjadi warga
negara yang paham dengan perannya sebagai warga negara melalui
model pembelajaran yang demokratis, interaktif, serta humanis dalam
lingkungan yang demokratis.
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran PKn kelas V semester 2 tahun pelajaran 2014/2015
memiliki Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi.
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat.
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah.
4. Menghargai
keputusan bersama.
4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama.
4.2 Mematuhi keputusan bersama.
Tabel 2.6 merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
pada mata pelajaran PKn kelas V SD semester genap. Standar
Kompetensi ada 2 poin yaitu (3) Memahami kebebasan berorganisasi
(4) Menghargai keputusan bersama. Kompetensi Dasar ada lima poin,
tiga poin pada Standar Kompetensi 3 dan dua poin pada Standar
Kompetensi 4.
11. Iteman
Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak
(software) yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan
tes yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes
berdasarkan data empiris (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 178). Analisis
data dengan menggunakan Iteman perlu membuat input data dalam
bentuk TXT. Berikut merupakan gambar tentang input data Iteman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2.1 Input Data Iteman
Gambar 2.1 merupakan input data yang akan diolah dengan
menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Input data Iteman
memiliki lima baris. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit, soal
yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi kunci
jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat berisi
soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima
berisi data siswa dan jawaban siswa. Jika input data telah dibuat,
selanjutnya membuka software MicroCat Iteman dengan cara klik dua
kali (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 181).
Gambar 2.2 Langkah Menjalankan Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 2.2 tentang menjalankan Iteman, langkah pertama adalah
mengetik judul input data (contohnya INPUT.TXT) setelah enter the
name of the input file, kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya
akan berisi hasil analisis iteman (contohnya OUTPUT.TXT) setelah enter
the name of the output file, kemudian enter. Masukkan huruf “Y”,
kemudian enter. Mengetik judul file yang nantinya akan berisi skor hasil
analisis (contohnya SCORE.TXT) setelah enter the name of the score file,
kemudian anter. Selanjutnya akan muncul file hasil analisis atau output
Iteman di dalam folder yang sama dengan software Iteman berada.
Berikut merupakan tampilan hasil analisis dengan software Iteman.
Gambar 2.3 Tampilan Hasil Analisis Iteman 1
Gambar 2.3 merupakan tampilan hasil analisis dengan menggunakan
Software Iteman. Kusaeri dan Suprananto (2012: 179) menjelaskan bawa
Prop. Correct adalah tingkat kesukaran, Point Biser adalah daya beda,
dan Prop. Endorsing adalah efektifitas pengecoh. Berikut merupakan
tampilan kedua hasil analisis dengan menggunakan software Iteman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 2.4 Tampilan Hasil Analisis Iteman 2
Gambar 2.4 merupakan tampilan kedua dari hasil analisis dengan
menggunakan software Iteman. Bagian yang dilingkari pada gambar 2.3
bahwa Alpha merupakan koefisien reliabilitas. Koefisien Alpha digunakan
saat mengukur tes yang memiliki butir soal bersifat dikotomi atau pilihan
ganda (Arifin, 2009: 264).
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Amalia dan Widayati (2012) melakukan penelitian yang berjudul
analisis butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran ekonomi
akuntansi di kota Yogyakarta tahun 2012. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui kualitas butir soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA mata
pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012 baik soal seri
A, B, C, D, maupun E. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian
tersebut adalah siswa kelas XII SMA program studi IPS di Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan validitas butir soal yang
valid untuk soal seri A 87,5%, B 95%, C 75%, D 82,5%, dan E 75%. Hasil
reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu
soal seri A 0,833, B 0,843, C 0,803; D 0,785, dan E 0,768. Hasil tingkat
kesukaran sedang adalah A 62,5%, B 70%, C 65%, D 52,5%, dan E 47,5%.
Hasil daya pembeda soal A 55%, B 60%, C 57,5%, D 55% dan E 57,5%.
Hasil dari efektivitas pengecoh soal A 62,5%, B 37,5%, C 40%, D 50%, dan
E 35%.
Maenani dan Oktova (2015) melakukan penelitian yang berjudul
analisis butir soal fisika ulangan umum kenaikan kelas X Madrasah Aliyah
se-kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan
penelitian tersebut adalah untuk mengetahui reliabilitas, daya beda, tingkat
kesukaran, dan validitas butir soal fisika ulangan umum kelas X se-kecamatan
Banjarnegara, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012. Populasi sebanyak
980 siswa dan sampel sebanyak 277 siswa. Hasil tingkat kesukaran 8,57%
mudah, 57,14% sedang, 31,43% sukar, dan 2,86% sangat sukar. Hasil
validitas menunjukkan 28,57% soal tidak valid, 28,57% valid, dan 42,86%
sangat valid.
Suryawati dan Yulfikar (2012) melakukan penelitian yang berjudul
kualitas tes dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengetahui hasil belajar dan kualitas tes matematika siswa kelas VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
SMP Negeri 9 Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Kualitas tes
termasuk analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, dan
analisis pengecoh. Populasi dalam penelitian tersebut adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh dan sampel adalah 82 siswa. Hasil
penelitian untuk validitas menunjukkan hasil yang rendah dan sedang, untuk
tingkat kesulitan menunjukkan hasil yang cukup baik, analisis pengecoh
menunjukkan hasil yang baik sebesar 60% dan buruk sebesar 40%.
Berdasarkan beberapa penelitian yang terdahulu relevan dengan
penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis butir soal. Hal yang dianalisis
yaitu tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan efektifitas
pengecoh. Berikut merupakan literatur map dari penelitian yang relevan.
Gambar 2.5 Literatur map Penelitian yang Relevan
Amalia dan
Widayati (2012).
Analisis butir soal
tes kendali mutu
kelas XII SMA mata
pelajaran ekonomi
akuntansi di kota
Yogyakarta tahun
2012.
Maenani dan Oktova
(2015). Analisis butir
soal fisika ulangan
umum kenaikan kelas
X Madrasah Aliyah se-
kecamatan
Banjarnegara, Jawa
Tengah tahun pelajaran
2011/2012
Suryawati dan
Yulfikar (2012).
Kualitas tes dan hasil
belajar matematika
siswa kelas VIII SMP
Negeri 9 Banda Aceh
tahun pelajaran
2011/2012.
Yang perlu diteliti:
Analisis butir soal genap mata
pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2.5 merupakan literatur map yang berisi tentang penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis butir soal. Butir
soal yang dianalisis tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
beda, dan efektifitas pengecoh.
C. Kerangka Berpikir
Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses pengambilan keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran dicapai oleh siswa (Putra, 2013:
75). Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi atau instrumen
penilaian untuk dapat memenuhi tujuan (Arikunto, 2012: 40). Brown (dalam
Azwar 2013: 73) menyatakan bahwa alat evaluasi bisa berupa tipe butir soal
pilihan ganda.
Butir soal dikatakan baik jika dapat memenuhi tingkat kesukaran, daya
beda, dan efektifitas pengecoh (Purwanto, 2009: 99). Butir soal yang baik
juga harus memiliki validitas, memiliki reliabilitas, memiliki objektivitas,
memiliki praktikabilitas, dan memiliki ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Butir
soal perlu dianalisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh untuk dapat diketahui baik atau tidaknya kualitas
suatu butir soal.
Berdasarkan penjabaran di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
efektivitas pengecoh butir soal UAS semester genap mata pelajaran PKn
kelas V SD Tahun Pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
melakukan analisis butir soal. Analisis butir soal dilakukan dengan
menggunakan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Analisis kualitatif meliputi analisis validitas isi dan analisis kualitatif meliputi
analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok valid 100%.
2. Analisis reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki reliabilitas yang tinggi.
3. Analisi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang baik.
4. Analisis daya beda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki daya beda yang baik.
5. Analisis efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok sebagian besar butir soal memiliki pengecoh yang
berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif deskriptif. Sugiyono (2014: 14) menyatakan bahwa penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
data angka-angka yg didapatkan melalui proses pengumpulan data dari
populasi dan sampel yang diteliti. Darmawan (2013: 38) menyatakan bahwa
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan pemecahan
masalah berdasarkan data-data yang telah didapatkan.
Data-data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa soal, kunci
jawaban, dan jawaban siswa dari ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang fakta kelayakan soal tes. Hal yang
perlu dideskripsikan dalam hal kelayakan soal adalah tentang kualitas butir
soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015
mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Butir soal dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah
dari aspek validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan
efektifitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di semua SD di Kecamatan Depok yang
menggunakan kurikulum KTSP yaitu berjumlah 26 SD Negeri dan SD
Swasta di kecamatan Depok yang masing-masing 23 SD Negeri dan 3 SD
Swasta. Alasan peneliti memilih Kecamatan Depok karena Kecamatan Depok
jarang dilakukan penelitian analisis butir soal. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei dan Juni tahun 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu wilayah yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kualitas, dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014:
177). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah semua SD yang ada
di Kecamatan Depok sebanyak 49 SD. Berikut merupakan daftar nama
SD di Kecamatan Depok.
Tabel 3.1 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok
No Nama SD No Nama SD
1 SDN Corongan 26 SDN Babarsari
2 SD Bopkri Demangan III 27 SDN Bhaktikarya
3 SD Budi Mulia Dua 28 SDN Caturtnggal 1
4 SD Budi Mulia Dua CT 29 SDN Caturtunggal 3
5 SD Cahaya Bangsa Utama 30 SDN Caturtunggal 4
6 SD Islam Al-Islam 31 SDN Caturtunggal 6
7 SD Kanisius Sengkan 32 SDN Caturtunggal 7
8 SD Kanisius Tambakboyo 33 SDN Condongcatur
9 SD Muhammadiyah 34 SDN Kledokan
10 SD Muhammadiyah Gorongan 35 SDN Maguwoharjo 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No Nama SD No Nama SD
11 SD Muhammadiyah Kayen 36 SDN Mustokorejo
12 SD Teruna Bangsa 37 SDN Nanggulan
13 SDK Demangan Baru 1 38 SDN Ngringin
14 SDN Deresan 39 SDN Nogopuro
15 SDN Adisucipto 1 40 SDN Nolobangsan
16 SDN Adisucipto 2 41 SDN Percobaan 2
17 SDN Ambarukmo 42 SDN Perumnas 3
18 SDN Babarsari 43 SDN Perumnas Condongcatur
19 SDN Bhaktikarya 44 SDN Puren
20 SDN Caturtnggal 1 45 SDN Ringinsari
21 SDN Caturtunggal 3 46 SDN Samirono
22 SDN Caturtunggal 4 47 SDN Sarikarya
23 SDN Caturtunggal 6 48 SDN Tajem
24 SDN Caturtunggal 7 49 SDN Timbulharjo
25 SDN Condongcatur
Berdasarkan tabel 3.1 tentang daftar nama SD di Kecamatan
Depok dapat dijelaskan bahwa SD di Kecamatan Depok terdapat 49 SD
negeri dan swasta. Jumlah SD Negeri terdapat 37 SD dari 49 SD di
Kecamatan Depok. Jumlah SD Swasta terdapat 12 SD dari 49 SD di
kecamatan Depok.
2. Sampel
Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan
purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat
mewakili objek yang diteliti (Tukiran, 2012: 172). Sugiyono (2014: 177)
menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah atau dari
karakteristik dalam satu populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 26
SD yang ada di Kecamatan Depok yang menggunakan Kurikulum 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
atau KTSP. Berikut ini adalah tabel 3.1 tentang daftar SD di kecamatan
Depok, Sleman yang digunakan sebagai sampel penelitian.
Tabel 3.2 Daftar Nama SD di Kecamatan Depok yang diteliti
No Nama SD No Nama SD
1 SD Bopkri Demangan III 14 SDN Kalongan
2 SD Islam Al-Islam 15 SDN Karangwuni 7
3 SDK Demangan Baru 16 SDN Kledokan
4 SDN Adisucipto 1 17 SDN Mustokorejo
5 SDN Adisucipto 2 18 SDN Nanggulan
6 SDN Ambarukmo 19 SDN Ngringin
7 SDN Caturtunggal 3 20 SDN Nolobangsan
8 SDN Caturtunggal 4 21 SDN Ringin Sari
9 SDN Caturtunggal 6 22 SDN Samirono
10 SDN Condongcatur 23 SDN Sari Karya
11 SDN Corongan 24 SDN Tajem
12 SDN Deresan 25 SDN Teruna Bangsa
13 SDN Gejayan 26 SDN Timbul Harjo
Berdasarkan tabel 3.2 tentang daftar nama SD di Kecamatan
Depok yang diteliti dapat disimpulkan bahwa SD di Kecamatan Depok
akan diteliti ada 26 SD negeri dan swasta. Jumlah SD Negeri tedapat 23
SD dari 26 SD. Jumlah SD Swasta terdapat 3 SD dari 26 SD.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini tidak menggunakan variabel penelitian karena penelitian
ini termasuk penelitian kauntitatif deskriptif non eksperimental. Penelitian
kuantitatif deskriptif merupakan penelitian yang tidak melakukan kontrol dan
manupulasi variabel penelitian (Darmawan, 2013: 38). Hal itu berarti
penelitian ini tidak memberikan perlakuan tertentu yang bertujuan untuk
mengubah suatu keadaan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh dan
alat-alat yang digunakan peneliti dalam mengumpukan data (Darmawan,
2013: 159). Data-data yang telah didapatkan dan dikumpulkan, kemudian
diolah sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat menjawab rumusan masalah.
Teknik pengumpulan data dalam penlitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik dokumentasi, dan teknik wawancara.
1. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
menyelidiki data berupa benda-benda tertulis seperti, buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan nilai raport, dan catatan
harian (Arikunto, 2013: 201). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini
adalah meneliti data berupa butir soal pilihan ganda, jawaban siswa, dan
kunci jawaban dari soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mengetahui informasi secara lebih mendalam melalui
proses interaksi dan komunikasi (Tukiran, 2012: 207). Jenis wawancara
dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur (unstructured
interview). Sugiyono (2014: 320) menyatakan bahwa wawancara tak
berstruktur merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dan lengkap untuk mengumpulkan data. Teknik wawancara dalam
penelitian ini adalah informasi yang berkaitan dengan analisis butir soal
ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
PKn kelas V SD di Kecamatan Depok.
Wawancara yang dilakukan di UPTD Kecamatan Depok,
Kecamatan Depok salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten
Sleman. Kecamatan Depok terdapat tiga desa yaitu Caturtunggal,
Condongcatur, dan Maguwoharjo. Kecamatan Depok terdapat 9 gugus
dan terdapat 49 SD yang menggunkan kurikulum 2006 atau KTSP yang
terbagi menjadi 37 SD Negeri dan 12 SD Swasta.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipilih oleh peneliti berupa check list. Check
list adalah teknik pengumpulan data yang berupa pilihan dengan cara
memberi tanda pada kolom yang disediakan (Noor, 2011: 139). Check list
dalam penelitian ini berisi daftar SD yang sudah menyerahkan soal, jawaban
siswa, dan kunci jawaban dari ulangan akhir semester genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok. Cara
mengetahui SD yang sudah menyerahkan soal, kunci jawaban, dan jawaban
siswa dari ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas V dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang
tersedia. Daftar check list tentang data soal, kunci jawaban, dan jawaban
siswa UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD
di kecamatan Depok dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3 Data Soal, Kunci Jawaban, dan Jawaban Siswa UAS
No Nama SD Negeri dan Swasta Data yang telah didapatkan
Soal UAS Kunci jawaban Jawaban siswa
1 SD Bopkri Demangan III √ √ √
2 SD Islam Al-Islam
3 SDK Demangan Baru
4 SDN Adisucipto 1
5 SDN Adisucipto 2
6 SDN Ambarukmo
7 SDN Caturtunggal 3
8 SDN Caturtunggal 4
9 SDN Caturtunggal 6
10 SDN Condongcatur
11 SDN Corongan
12 SDN Deresan
13 SDN Gejayan
14 SDN Kalongan
15 SDN Karangwuni 7
16 SDN Kledokan
17 SDN Mustokorejo
18 SDN Nanggulan
19 SDN Ngringin
20 SDN Nolobangsan
21 SDN Ringin Sari
22 SDN Samirono
23 SDN Sari Karya
24 SDN Tajem
25 SDN Teruna Bangsa
26 SDN Timbul Harjo
Berdasarkan tabel 3.3 merupakan data soal, kunci jawaban, dan
jawaban siswa UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn
kelas V SD di kecamatan Depok yang akan diteliti. Instrumen check list
tersebut peneliti akan membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia
jika SD yang bersangkutan sudah menyerahkan data soal, kunci jawaban dan
jawaban siswa ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan Depok.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu
analisis kualitatif dan analisis kauntitatif. Analisis kualitatif menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tentang validitas isi pada butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
kecamatan Depok. Validitas isi dianalisis dengan cara membandingkan
kesesuaian antara materi pada butir soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Analisis kuantitatif
menganalisis tentang reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas
pengecoh butir soal pilihan ganda. Analisis kuantitatif, peneliti menggunakan
bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00. Berikut merupakan input data
yang diolah dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 3.1 Input Data Iteman
Gambar 3.1 merupakan input data yang akan diolah dengan
menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Kusaeri dan Suprananto
(2012: 180) menjelaskan bahwa dalam analisis butir soal dengan bantuan
software MicroCat Iteman versi 3.00 harus membuat file input data dalam
bentuk TXT pada gambar 3.1. Baris pertama berisi jumlah soal, jawaban omit,
soal yang belum sempat dijawab dan jumlah identitas. Baris kedua berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kunci jawaban. Baris ketiga berisi jumlah pilihan jawaban.baris keempat
berisi soal yang dianalisis yang dilambangkan dengan huruf Y. Baris kelima
berisi data siswa dan jawaban siswa. Langkah selanjutnya adalah membuka
software MicroCat Iteman dengan cara double click (Kusaeri dan Suprananto,
2012: 181).
Gambar 3.2 Langkah Menjalankan Iteman
Gambar 3.2 langkah selanjutnya adalah mengetik judul input data
(misalkan: INPUT.TXT) dalam aplikasi Iteman, enter. Enter the name of the
output file, ketik judul file yang nantinya akan berisi hasil analisis iteman
(misalkan OUTPUT.TXT), enter. Masukkan huruf “Y”, kemudian enter.
Enter the name of the score file, ketik judul file yang nantinya akan berisi
skor hasil analisis (misalkan SCORE.TXT), kemudian anter. Selanjutnya
akan muncul file hasil analisis di dalam folder.
Analisis dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi
3.00 digunakan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda,
dan efektifitas pengecoh yang termasuk dalam analisis kuantitatif. Analisis
validitas isi termasuk dalam analisis kuantitatif. Berikut penjelasan tentang
hal apa saja yang dianalisis dalam analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis validitas isi butir
soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di kecamatan Depok.
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan
kesesuaian antara materi dengan isi instrumen (Sugiyono, 2014: 182).
Hal ini berarti validitas isi dilakukan dengan cara membandingkan
kesesuaian antara materi pada butir soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran. Standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang digunakan dalam
analisis dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Analisis Kuantitatif
a. Reliabilitas
Reliabilitas soal merupakan konsistensi atau keajagan suatu soal
yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas berkisar antara 0
sampai dengan 1 yang berarti bahwa semkin tinggi indeks reliabilitas
suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula ketepatannya (Kusaeri
dan Suprananto, 2012: 177). Koefisien reliabilitas dapat dilihat
melalui koefisien Alpha pada Output Iteman. Koefisien Alpha
digunakan ketika mengukur tes yang mempunyai butir soal yang
bersifat dikotomi seperti pilihan ganda (Arifin, 2009: 264). Berikut
merupakan tampilan dari koefisien Alpha dalam Output Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 3.3 Tampilan Reliabilitas dalam Output Ieman
Gambar 3.3 pada bagian yang dilingkari merupakan koefisien
reliabilitas yang dilihat dari koefisien Alpha yang memiliki nilai
sebesar 0,710. Kriteria reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki
(2014: 119) seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah
2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah
3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup
4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi
5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi
Sumber: Basuki (2014: 119)
Tabel 3.4 tentang koefisien reliabilitas yang dibedakan menjadi
lima, yaitu koefisien reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19
bermakna korelasi yang amat rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna
korelasi yang rendah, di antara 0,40 – 0,69 bermakna korelasi yang
cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna korelasi yang tinggi, dan 0,90
– 1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan pengukuran yang memberikan
peluang menjawab benar karena dapat menunjukkan soal yang tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran pada
Output Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct (Azwar, 2015:151).
Berikut merupakan tampilan dalam Output Iteman.
Gambar 3.4 Tampilan Tingkat Kesukaran dalam Output Iteman
Gambar 3.4 pada bagian Prop. Correct (bagian yang dilingkari)
merupakan tingkat kesukaran yang memiliki nilai sebesar 0,816.
Kriteria dalam pengujian tingkat kesukaran berdasarkan pendapat
Rakhmat dan Suherdi (2001: 192) seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna
1 0,00 – 0,30 Sulit
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00 Mudah
Sumber: Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)
Tabel 3.5 di atas merupakan kriteria tingkat kesukaran berkisar
antara 0,00 – 0,30 termasuk sulit, antara 0,31 – 0,70 termasuk sedang,
dan 0,71 – 1,00 termasuk mudah. Proporsi tingkat kesukaran yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut (Sulistyorini, 2009: 174).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.6 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi
Mudah 30%
Sedang 50%
Sulit 20%
Sumber: Sulistyorini (2009: 174)
Tabel 3.6 merupakan proporsi tingkat kesukaran dengan kategori
mudah sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori sulit
sebesar 20%. Tingkat kesukaran yang baik jika memenuhi proporsi
tersebut.
c. Daya Beda
Daya beda merupakan pengukuran yang dapat mengkaji
instrumen penilaian yang dapat membedakan antara siswa yang
memahami materi dengan siswa yang kurang memahami materi.
Daya beda pada Output Iteman dinyatakan dalam Point Biserial
(Azwar, 2015: 151). Berikut merupakan tampilan dari daya beda
dalam Output Iteman.
Gambar 3.5 Tampilan Daya Beda dalam Output Iteman
Gambar 3.5 pada bagian Point Biser. (bagian yang dilingkari)
merupakan daya beda yang memiliki nilai 0,335. Pengujian daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
beda adalah berkisar antara – 1,00 sampai dengan + 1,00 (Kusaeri
dan Suprananto, 2012: 176). Kriteria dalam pengujian daya beda
menggunakan kriteria berdasarkan pendapat Arikunto (2012: 232)
seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda Makna
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,21 – 0,40 Cukup
3 0,41 – 0,70 Baik
4 0,71 – 1,00 Baik sekali
Sumber: Arikunto (2012 : 232)
Tabel 3.7 di atas merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 –
0,20 yang bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70
bermakna baik, dan 0, 71 – 1,00 bermakna baik sekali. Daya beda
yang yang bernilai negatif, semuanya tidak baik.
d. Efektifitas Pengecoh
Efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban salah yang berfungsi
jika dipilih secara merata oleh peserta didik. Arikunto (2012: 234)
menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi
dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes.
Efektifitas pengecoh pada Output Iteman dinyatakan dalam Prop.
Endorsing (Azwar, 2015: 151). Kriteria dalam pengujian efektifitas
pengecoh bahwa pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik
yang memilih pengecoh sama atau mendekati jumlah ideal (Arifin,
2009: 279). Berikut merupakan tampilan efektifitas pengecoh dalam
Output Iteman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3.6 Tampilan Efektifitas Pengecoh dalam Output Iteman
Gambar 3.6 pada Prop. Endorsing (bagian yang dilingkari)
merupakan efektifitas pengecoh dengan nilai pada Alt. atau pilihan
jawaban A 0,816 yang merupakan kunci karena memiliki tanda *
pada bagian Key, B 0,061, C 0,078, dan D 0,042.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini mengenai analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok. Penelitian ini dilakukan pada 26 SD Negeri dan Swasta di
Kecamatan Depok yang masing-masing berjumlah 23 SD Negeri dan 3 SD
Swasta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2015.
Penelitian ini menganalisis butir soal tentang validitas isi, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh. Butir soal dalam
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan dua teknik, yaitu analisis data
kualitaitf dan analisis data kuantitatif. Analisis data kuantitatif yaitu analisis
mengenai validitas isi, sedangkan analisis data kualitatif yaitu analisis
reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh supaya
dapat mengetahui baik tidaknya suatu soal.
Instrumen yang berupa check list yang berisi daftar SD yang sudah
menyerahkan soal, jawaban siswa, dan kunci jawaban siswa dari ulangan
akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
SD. Teknik pengumpulan data penggunakan teknik dokumentasi dan teknik
wawancara. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini meneliti data berupa
butir soal pilihan ganda, kunci jawaban, dan jawaban siswa. Teknik
wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur yang
melakukan tanya jawab kepada narasumber yang terpercaya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mendapatkan informasi tentang analisis butir soal pilihan ganda. Hasil
penelitian dapat terkumpul jawaban siswa sebanyak 768 siswa.
B. Hasil Penelitian
1. Validitas Isi
Validitas isi menunjuk suatu kondisi bagi sebuah instrumen yang
disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi (Sulistyorini,
2015: 165). Widoyoko (2015: 145) menjelaskan bahwa validitas isi
termasuk dalam validitas logis yang mengukur sejauh mana butir soal
dalam tes dapat mewakili dari instrumen tes yang ada. Analisis validitas
isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara materi dalam butir soal
pilihan ganda dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator. Analisis validitas dapat dilihat pada lampiran 10. Berikut
merupakan tabel hasil analisis validitas isi.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi
Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan
1 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
2 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
3 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
4 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
5 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
6 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
7 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan
8 Materi yang terdapat pada butir soal tidak
sesuai dengan SK, KD, dan indikator.
Tidak Valid
9 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
10 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
11 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
12 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
13 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
14 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
15 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
16 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
17 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
18 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
19 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
20 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
21 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
22 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
23 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
24 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
25 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
26 Materi yang terdapat pada butir soal tidak
sesuai dengan SK, KD, dan indikator.
Tidak Valid
27 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Butir Soal Hasil Analisis Validitas Isi Keputusan
28 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
29 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
30 Materi yang terdapat pada butir soal sesuai
dengan SK, KD, dan indikator.
Valid
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 28 butir soal pilihan ganda
dapat dikatakan valid dan 2 butir soal pilihan ganda tidak valid. Berikut
merupakan tabel yang berisi uraian butir soal pilihan ganda yang valid dan
tidak valid beserta persentasenya.
Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi
Kategori Keputusan Nomor Soal Jumlah Persentase
(%)
Materi yang terdapat
pada butir soal sesuai
dengan materi yang
diuraikan pada
indikator
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25,
27, 28, 29, 30
28 93,33%
Materi yang terdapat
pada butir soal tidak
sesuai dengan materi
yang diuraikan pada
indikator
Tidak Valid 8, 26 2 6,67%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.2 dapat diketahui 28 butir soal valid dengan besar
persentase sebesar 93,33%. Soal yang tergolong valid terdapat pada butir
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, dan 30 atau terdapat pada semua butir soal.
Butir soal yang tidak valid ada 2 butir yaitu butir soal nomor 8, dan 26
sebesar 6,67%. Hasil persentase di atas, dapat dilihat kedalam bentuk
diagram pie di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4.1 Diagram Validitas Isi
Diagram pie di atas terlihat bahwa persentase validitas isi yang
tergolong valid sebesar 93,33%. Validitas isi yang tergolong tidak valid
sebesar 6,67%. Hal itu berarti sebagian besar butir soal yang berjumlah 28
butir dapat dikatakan valid dengan standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan instrumen yang jika digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2014: 173). Analisis reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui keajagan suatu butir soal. Koefisien reliabilitas dapat dilihat
melalui koefisien Alpha pada Output Iteman. Koefisien Alpha digunakan
ketika mengukur tes yang mempunyai butir soal yang bersifat dikotomi
seperti pilihan ganda (Arifin, 2009: 264). Kriteria reliabilitas berkisar
antara 0 sampai dengan 1 yang berarti bahwa semkin tinggi indeks
reliabilitas suatu tes (mendekati 1), semakin tinggi pula ketepatannya
Diagram Validitas Isi
Valid (93,33%)
Tidak Valid (6,67%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(Kusaeri, 2012: 177). Berikut merupakan kriteria reliabilitas (Basuki,
2014: 119).
Tabel 4.3 Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1 0,00 – 0,19 Korelasi amat rendah
2 0,20 – 0,39 Korelasi rendah
3 0,40 – 0,69 Korelasi cukup
4 0,70 – 0,89 Korelasi tinggi
5 0,90 – 1,00 Korelasi amat tinggi
Sumber: Basuki (2014: 119)
Tabel 4.3 di atas merupakan koefisien reliabilitas yang dibedakan
menjadi lima, yaitu koefisien reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19
bermakna korelasi yang amat rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna
korelasi yang rendah, di antara 0,40 – 0,69 bermakna korelasi yang
cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna korelasi yang tinggi, dan 0,90 –
1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi. Berikut merupakan tampilan
hasil analisis relianilitas dalam Output Iteman.
Gambar 4.2 Tampilan Reliabilitas dalam Output Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4.2 pada bagian yang dilingkari merupakan hasil koefisien
reliabilitas yang dilihat dari koefisien Alpha sebesar 0,710. Berdasarkan
kriteria yang disebutkan oleh Basuki, hasil penghitungan reliabilitas
dengan menggunakan software Iteman dihasilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Alpha N of Items
0,710 30
Berdasarkan tabel 4.4 bahwa soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap mata pelajaran PKn kelas V tahun pelajaran 2014/2015 di
Kecamatan Depok memiliki reliabilitas sebesar 0,710 dari 30 butir soal.
Basuki (2014: 119) menyebutkan bahwa koefisien reliabilitas sebesar 0,70
sampai dengan 0,89 dikatakan tinggi. Hasil reliabilitas sebesar 0,710
sudah dapat dikatakan tinggi.
3. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar derajad kesukaran suatu butir soal. Tingkat kesukaran pada Output
Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct (Azwar, 2015:151). Kriteria
dalam pengujian tingkat kesukaran bahwa besar tingkat kesukaran antara
0,00 sampai dengan 1,0 yang berarti tingkat kesukaran sebesar 0,00
menunjukkan soal tersebut sukar dan tingkat kesukaran sebesar 1,0
menunjukkan suatu soal dikatakan terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223).
Kriteria tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Rakhmat dan Suherdi
(2001: 192) seperti pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna
1 0,00 – 0,30 Sulit
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00 Mudah
Sumber: Rakhmat dan Suherdi (2001: 192)
Tabel 4.5 merupakan kriteria tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 –
0,30 yang termasuk sukar, antara 0,31 – 0,70 yang termasuk sedang, dan
0,71 – 1,00 yang termasuk mudah. Proporsi tingkat kesukaran normal
yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Sulistyorini, 2009: 174).
Tabel 4.6 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Proporsi
Mudah 30%
Sedang 50%
Sulit 20%
Sumber: Sulistyorini (2009: 174)
Tabel 4.6 merupakan proporsi tingkat kesukaran dengan kategori
mudah sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori sulit
sebesar 20%. Tingkat kesukaran yang baik jika memenuhi proporsi
tersebut. Berikut merupakan tampilan gambar hasil output tingkat
kesukaran dengan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 4.3 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.2 merupakan hasil analisis butir soal dengan bantuan
software MicroCat Iteman versi 3.00 yang diambil tiga butir soal yang
memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah, sedang, dan sulit.
Butir soal nomor 11 memiliki nilai tingkat kesukaran sebesar 0,523 yang
tergolong sedang. Butir soal nomor 15 memiliki tingkat kesukaran sebesar
0,288 yang tegrolong sulit. Butir soal nomor 18 memiliki tingkat
kesukaran sebesar 0,971 yang tergolong mudah. Nilai tingkat kesukaran
pada butir soal nomor 11, 15, dan 18 menghasilkan nilai yang sama
dengan nilai dari kunci jawaban pada bagian Prop. Endorsing yang diberi
tanda bintang (*).
Hasil analisis tingkat kesukaran dengan menggunakan software MicroCat
Iteman versi 3.00 berdasarkan kriteria yang disebutkan Rakhmat (2001:
192) dihasilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No Item Tingkat
Kesukaran
Klasifikasi
1 0,816 MUDAH
2 0,617 SEDANG
3 0,260 SULIT
4 0,624 SEDANG
5 0,520 SEDANG
6 0,540 SEDANG
7 0,887 MUDAH
8 0,865 MUDAH
9 0,327 SEDANG
10 0,944 MUDAH
11 0,523 SEDANG
12 0,490 SEDANG
13 0,690 SEDANG
14 0,578 SEDANG
15 0,288 SULIT
16 0,819 MUDAH
17 0,878 MUDAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No Item Tingkat
Kesukaran
Klasifikasi
18 0,971 MUDAH
19 0,727 MUDAH
20 0,271 SULIT
21 0,435 SEDANG
22 0,870 MUDAH
23 0,690 SEDANG
24 0,529 SEDANG
25 0,358 SEDANG
26 0,741 MUDAH
27 0,434 SEDANG
28 0,836 MUDAH
29 0,510 SEDANG
30 0,354 SEDANG
Tabel 4.7 merupakan hasil yang terlihat bahwa soal pilihan ganda
ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
PKn kelas V SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesukaran yang
beragam. Tingkat kesukaran yang tergolong mudah sebanyak 11 butir
soal dari 30 soal. Tingkat kesukaran yang tergolong sedang sebanyak 16
butir soal dari 30 soal. Tingkat kesukaran yang tergolong sulit sebanyak 3
butir soal dari 30 soal. Arikunto (2012: 222) menyebutkan bahwa soal
yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Hal
ini berarti sebanyak 16 butir soal tergolong tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sulit yaitu tergolong sedang. Hasil yang analisis butir soal pada
tabel 4.7 dapat dilihat melalui tabel persentase berikut ini.
Tabel 4.8 Persentase Tingkat Kesukaran
Kategori Butir Jumlah Persentase
Mudah 1, 6, 7, 10, 16, 17,
18, 19, 22, 26, 28
11 36,67 %
Sedang 2, 4, 5, 8, 9, 11, 12,
13, 14, 21, 23, 24,
25, 27, 29, 30
16 53,33 %
Sulit 3, 15, 20 3 10 %
Jumlah 30 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.8 didapatkan hasil persentase tingkat kesukaran sebesar
36,67% pada kategori mudah, butir soal nomor 1, 6, 7, 10, 16, 17, 18, 19,
22, 26, dan 28 sebanyak 11 butir soal. Hasil persentase tingkat kesukaran
sebesar 53,33% pada kategori sedang, butir soal nomor 2, 4, 5, 8, 9, 11,
12, 13, 14, 21, 23, 24, 25, 27, 29, dan 30 sebanyak 16 butir soal. Hasil
persentase tingkat kesukaran sebesar 10% pada kategori sulit, butir soal
nomor 3, 15, dan 20 sebanyak 3 butir soal. Hasil persentase di atas, dapat
dilihat kedalam bentuk diagram pie berikut ini.
Gambar 4.4 Diagram Tingkat Kesukaran
Diagram pie pada gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat tiga warna
yaitu warna biru, warna merah, dan warna hijau. Warna biru dengan
persentase tingkat kesukaran sebanyak 36,67% termasuk dalam kategori
mudah. Warna merah dengan persentase tingkat kesukaran sebanyak
53,33% termasuk dalam kategori sedang. Warna hijau dengan persentase
tingkat kesukaran sebanyak 10% termasuk dalam kategori sulit. Hasil
tingkat kesukaran tersebut memiliki proporsi tingkat kesukaran sebesar
36,67% mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Proporsi tersebut kurang
Diagram Tingkat Kesukaran
Mudah (36,67%)
Sedang (53,33%)
Sulit (10%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
sesuai dengan proporsi yang dijelaskan oleh Sulistyorini (2009: 174)
dengan persentase sebesar 30% mudah, 50% sedang, dan 20% sulit.
Tingkat kesukaran dengan kategori sedang memiliki persentase yang
mendekati proporsi normal yaitu 53,33% sedangkan proporsi normal 50%,
namun tingkat kesukaran dengan kategori mudah dan sulit memiliki
persentase yang cukup jauh 36,67% mudah dan 10% sulit sedangkan
proporsi normal 30% mudah dan 20% sulit.
4. Daya Beda
Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan
peserta didik yang kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria
tertentu (Arifin, 2009: 273). Analisis daya beda dilakukan untuk
mengetahui butir soal yang mampu membedakan siswa yang menguasai
materi dan yang kurang menguasai materi. Daya beda pada Output Iteman
dinyatakan dalam Point Biserial (Azwar, 2015: 151). Kriteria dalam
pengujian daya beda adalah berkisar antara –1,00 sampai dengan +1,00
(Kusaeri, 2012: 176). Kriteria daya beda berdasarkan Arikunto (2012: 232)
seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Kriteria Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda Makna
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,21 – 0,40 Cukup
3 0,41 – 0,70 Baik
4 0,71 – 1,00 Baik sekali
Sumber: Arikunto (2012 : 232)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.9 merupakan kriteria daya beda terdiri dari 0,00 – 0,20 yang
bermakna jelek, 0,21 – 0,40 bermakna cukup, 0,41 – 0,70 bermakna baik,
dan 0,71 – 1,00 bermakna baik sekali. Berikut merupakan tampilan dari
hasil analisis daya beda dengan bantuan software MicroCat Iteman versi
3.00.
Gambar 4.5 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman Versi 3.00
Gambar 4.5 pada butir soal nomor 11 memiliki daya beda sebesar
0,440 tergolong baik memiliki nilai tingkat kesukaran yang sedang. Butir
soal nomor 15 memiliki daya beda sebesar 0,213 tergolong cukup yang
memiliki nilai tingkat kesukaran yang sulit. Butir soal nomor 18 memiliki
daya beda sebesar 0,293 tergolong cukup yang memiliki tingkat kesukaran
yang mudah. Berdasarkan kriteria yang disebutkan oleh Arikunto (2012:
232), hasil penghitungan daya beda dengan menggunakan software
MicroCat Iteman versi 3.00 dihasilkan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Beda
No Butir Daya Beda Klasifikasi
1 0,335 CUKUP
2 0,263 CUKUP
3 0,193 JELEK
4 0,333 CUKUP 5 0,353 CUKUP 6 0,392 CUKUP 7 0,328 CUKUP 8 0,336 CUKUP 9 0,209 JELEK
10 0,293 CUKUP
11 0,440 BAIK
12 0,306 CUKUP 13 0,321 CUKUP 14 0,334 CUKUP 15 0,213 CUKUP
16 0,385 CUKUP
17 0,384 CUKUP
18 0,293 CUKUP
19 0,413 BAIK
20 0,391 CUKUP
21 0,353 CUKUP
22 0,286 CUKUP
23 0,328 CUKUP
24 0,135 JELEK
25 0,271 CUKUP
26 0,455 BAIK
27 0,403 CUKUP
28 0,314 CUKUP
29 0,451 BAIK
30 0,409 CUKUP
Tabel 4.10 terlihat bahwa soal ulangan akhir semester genap tahun
pelajara 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan Depok
memiliki daya beda yang bervariasi. Daya beda yang tergolong jelek
terdapat 3 soal dari 30 soal yaitu pada butir soal nomor 3, 9, dan 24. Daya
beda yang tergolong cukup terdapat 23 soal dari 30 soal yaitu pada butir
soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
25, 27, 28, dan 30. Daya beda yang tergolong baik terdapat 4 soal dari 30
soal yaitu pada butir soal nomor 11, 19, 26, dan 29. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebanyak 23 soal tergolong soal cukup dan 4 soal
tergolong baik yang dapat membedakan antara siswa yang memiliki
pemahaman yang baik dan memiliki pemahaman yang kurang. Hasil di
atas, dapat dilihat dalam bentuk tabel persentase berikut ini.
Tabel 4.11 Persentase Daya Beda
Kategori Butir Jumlah Persentase
Jelek 3, 9, 24 3 10%
Cukup 1, 2, 4, 5, 6, 7,
8, 10, 12, 13,
14, 15, 16, 17,
18, 20, 21, 22,
23, 25, 27, 28,
30
23 76,67%
Baik 11, 19, 26, 29 4 13,33%
Baik Sekali – 0 0 %
Jumlah 30 100 %
Tabel 4.11 terlihat bahwa presentase daya beda sebanyak 10%
dengan kategori jelek pada butir soal nomor 3, 9 dan 24 sebanyak 3 butir
soal. Persentase daya beda sebanyak 76,67% dengan kategori cukup pada
butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21,
22, 23, 25, 27, 28, dan 30 sebanyak 23 butir soal. Persentase daya beda
sebanyak 13,33% dengan kategori baik pada butir soal nomor 11, 19, 26,
dan 29 sebanyak 4 butir soal. Persentase daya beda sebanyak 0% dengan
kategori baik sekali menunjukkan bahwa tidak ada butir soal yang
mendapatkan daya beda dengan kategori baik sekali. Hasil persentase di
atas, dapat dilihat kedalam bentuk diagram pie berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.6 Diagram Daya Beda
Diagram pie pada gambar 4.6 terlihat bahwa terdapat tiga warna
yaitu warna biru, warna merah, dan warna hijau. Warna biru dengan
persentase daya beda sebanyak 10% termasuk dalam kategori jelek.
Warna merah dengan persentase daya beda sebanyak 76,67% termasuk
dalam kategori cukup. Warna hijau dengan persentase daya beda
sebanyak 13,33% termasuk dalam kategori baik. Hasil persentase daya
beda di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar soal memiliki daya beda
yang baik dengan persentase daya beda sebanyak 70%.
5. Efektifitas Pengecoh
Analisis efektifitas pengecoh dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik terkecoh dalam menjawab soal pilihan ganda.
Pengecoh dianggap baik jika jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
itu mendekati jumlah ideal (Arifin, 2009: 279). Arikunto (2012: 234)
menyebutkan bahwa suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan
baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Pengecoh dikatakan
berfungsi jika semua pengecoh ada pemilihnya dan dikatakan tidak
berfungsi jika ada pengecoh yang tidak ada pemilihnya (Azwar, 2015:
Diagram Daya Beda
Jelek (10%)
Cukup (76,67%)
Baik (13,33%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
143). Efektifitas pengecoh pada Output Iteman dinyatakan dalam Prop.
Endorsing (Azwar, 2015: 151). Berikut merupakan tampilan dari hasil
analisis efektifitas pengecoh dengan bantuan software MicroCat Iteman
versi 3.00.
Gambar 4.7 Hasil Output dengan software MicroCat Iteman Versi 3.00
Gambar 4.7 pada butir soal nomor 11 memiliki pengecoh pada
pilihan jawaban A, B, dan D yang memiliki daya beda pada alternative
statistics yang bernilai negatif yang berarti pengecoh berfungsi
sebagaimana mestinya atau pemilihnya berasal dari siswa yang kurang
cakap (Azwar, 2015: 151). Butir soal nomor 15 memiliki pengeoch pada
pilihan jawaban A, dan B yang memiliki daya beda pada alternative
statistics yang bernilai negatif sedangkan pengecoh D memiliki daya beda
yang positif. Butir soal nomor 18 memiliki pengecoh B, C, dan D yang
memiliki daya beda yang negatif. Kunci jawaban yang terdapat tanda
bintang (*) memiliki daya beda pada alternative statistics yang bernilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
positif. Surapranata (2009: 131) menyatakan bahwa kunci jawaban yang
yang memiliki daya beda pada alternative statictics yang positif
menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi.
Berikut merupakan hasil analisis efektifitas pengecoh dengan bantuan
software MicroCat Iteman versi 3.00 sebanyak 30 butir soal.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh
No
Butir
Prop.
Endorsing
Hasil
(%)
Kategori
1 A 0,816
B 0,061
C 0,078
D 0,042
81,6%
6,1%
7,8%
4,2%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
2 A 0,109
B 0,617
C 0,115
D 0,154
10,9%
61,7%
11,5%
15,4%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
3 A 0,477
B 0,260
C 0,145
D 0,113
47,7%
26%
14,5%
11,3%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
4 A 0,236
B 0,091
C 0,624
D 0,047
23,6%
9,1%
62,4%
4,7%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
5 A 0,109
B 0,215
C 0,148
D 0,520
10,9%
21,5%
14,8%
52%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
6 A 0,323
B 0,065
C 0,540
D 0,068
32,3%
6,5%
54%
6,8%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
7 A 0,068
B 0,029
C 0,887
D 0,014
6,8%
2,9%
88,7
1,4%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
8 A 0,865
B 0,072
C 0,036
D 0,025
86,5%
7,2%
3,6%
2,5%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
9 A 0,018
B 0,513
1,8%
51,3%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No
Butir
Prop.
Endorsing
Hasil
(%)
Kategori
C 0,327
D 0,126
32,7%
12,6%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
10 A 0,017
B 0,944
C 0,017
D 0,018
1,7%
94,4%
1,7%
1,8%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
11 A 0,168
B 0,145
C 0,523
D 0,164
16,8%
14,5%
52,3%
16,4%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
12 A 0,490
B 0,311
C 0,094
D 0,098
49%
31,1%
9,4%
9,8%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
13 A 0,007
B 0,280
C 0,690
D 0,022
0,7%
18%
69%
2,2%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
14 A 0,171
B 0,129
C 0,578
D 0,111
17,1%
12,9%
57,8
11,1%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
15 A 0,267
B 0,290
C 0,288
D 0,150
26,7%
29%
28%
15%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
16 A 0,819
B 0,070
C 0,060
D 0,048
81,9%
7%
6%
4,8%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
17 A 0,048
B 0,031
C 0,878
D 0,039
4,8%
3,1%
87,8%
3,9%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
18 A 0,971
B 0,020
C 0,007
D 0,003
97,1%
2%
0,7%
0,3%
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
19 A 0,081
B 0,038
C 0,727
D 0,150
8,1%
3,8%
72,7%
15%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
20 A 0,271
B 0,034
C 0,280
D 0,413
27,1%
3,4%
28%
41,3%
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No
Butir
Prop.
Endorsing
Hasil
(%)
Kategori
21 A 0,340
B 0,435
C 0,089
D 0,135
34%
43,5%
8,9%
13,5%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
22 A 0,027
B 0,027
C 0,870
D 0,073
2,7%
2,7%
87%
7,3%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
23 A 0,690
B 0,035
C 0,020
D 0,257
69%
3,5%
2%
25,7%
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
24 A 0,063
B 0,529
C 0,402
D 0,007
6,3%
52,9%
40,2%
0,7%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
25 A 0,285
B 0,306
C 0,358
D 0,043
28,5%
30,6%
35,8%
4,3%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
26 A 0,016
B 0,741
C 0,181
D 0,057
1,6%
74,1%
18,1%
5,7%
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
27 A 0,135
B 0,288
C 0,132
D 0,434
13,5%
28,8%
13,2%
43,4%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
28 A 0,836
B 0,063
C 0,060
D 0,039
83,6%
6,3%
6%
3,9%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh tidak berfungsi dengan baik
29 A 0,510
B 0,102
C 0,128
D 0,255
51%
10,2%
12,8%
25,5%
Kunci jawaban
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
30 A 0,339
B 0,150
C 0,151
D 0,354
33,9%
15%
15,1%
35,4%
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Pengecoh berfungsi dengan baik
Kunci jawaban
Tabel 4.12 tentang efektifitas pengecoh di atas bahwa butir soal
nomor 1 memiliki hasil persentase pengecoh pada pengecoh B sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
6,1% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik
karena Arikunto (2012: 234) menyatakan bahwa pengecoh yang dapat
dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%
pengikut tes. Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
7,8% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 4,2% yang
berarti kategori pengecoh tidak berfungsi dengan baik karena pengecoh
dipilih kurang dari 5% pengikut tes. Opsi A sebagai kunci jawaban
dengan nilai sebesar 81,6%
Butir soal nomor 2 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan nilai
sebesar 61,7%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
10,9% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 11,5% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15,4% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 3 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan nilai
26%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 47,7%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 14,5% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 11,3% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Butir soal nomor 4 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan nilai
62,4%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 23,6%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 9,1% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 4,7% yang termasuk kategori pengecoh
yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 5 pada opsi D sebagai kunci jawaban dengan nilai
52%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 10,9%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 21,5% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. pengecoh C memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 14,8% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 6 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan nilai
54%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 32,3%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 6,5% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 6,5% yang termasuk kategori pengecoh
yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 7 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan nilai
88,7%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 6,8%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2,9% yang termasuk
kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 1,4% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 8 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan nilai
86,5%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 7,2%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,6% yang termasuk
kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2,5% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 9 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan nilai
32,7%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 1,8%
yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 51,3% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 12,6% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 10 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan
nilai 94,4%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
1,7% yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 1,7% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 1,8% yang termasuk
kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 11 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 52,3%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
16,8% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 14,5% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 16,4% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 12 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 49%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 31,1%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 9,4% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 9,8% yang termasuk kategori pengecoh
yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 13 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 69%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 0,7%
yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 18% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2,2% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Butir soal nomor 14 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 57,8%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
17,1% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 12,9% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 11,1% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 15 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 28%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 26,7%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 29% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik namun besar presentase
pengecoh B lebih tinggi dari pada kunci jawaban C sebesar 28,8%.
Pengecoh D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 16 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 81,9%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 7%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 6% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki hasil
persentase pengecoh sebesar 4,8% yang termasuk kategori pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 17 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 87,8%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4,8% yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,1% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,9% yang termasuk
kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 18 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 97,1%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2%
yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 0,7% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 0,3% yang termasuk
kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 19 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 72,7%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
8,1% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,8% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 20 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 27,1%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
3,5% yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 28% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 41,3% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik namun besar persentase
pengecoh D jauh lebih besar dari pada kunci jawaban yang hanya sebesar
27,1%..
Butir soal nomor 21 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan
nilai 43,5%. pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 34%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 8,9% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 13,5% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 22 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 87%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2,7%
yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2,7% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 7,3% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 23 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 69%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,5%
yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 2% yang
termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
D memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 25,7% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 24 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan
nilai 52,9%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
6,3% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 40,2% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 0,7% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 25 pada opsi C sebagai kunci jawaban dengan
nilai 35,8%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
28,5% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 30,6% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 4,3% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 26 pada opsi B sebagai kunci jawaban dengan
nilai 74,1%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
1,6% yang termasuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 18,1% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 5,7% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Butir soal nomor 27 pada opsi D sebagai kunci jawaban dengan
nilai 43,4%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
13,5% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 28,8% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh C
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 13,2% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 28 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 83,6%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
6,3% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pengecoh C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 6% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 3,9% yang termasuk kategori
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 29 pada opsi A sebagai kunci jawaban dengan
nilai 51%. Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 10,2%
yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh
C memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 12,8% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D memiliki
hasil persentase pengecoh sebesar 25,5% yang termasuk kategori
pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Butir soal nomor 30 pada opsi D sebagai kunci jawaban dengan
nilai 35,4%. Pengecoh A memiliki hasil persentase pengecoh sebesar
33,9% yang termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pengecoh B memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15% yang
termasuk kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik. Pengecoh D
memiliki hasil persentase pengecoh sebesar 15,1% yang termasuk
kategori pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Hasil analisis efektifitas pengecoh dari 30 butir soal terdapat
pengecoh yang berfungsi dan tidak berfungsi. Pengeocoh butir soal
berfungsi jika semua atau 3 pengecohnya berfungsi dalam satu soal.
Pengecoh tidak berfungsi jika memiliki 1, 2 atau 3 pengeecoh yang tidak
berfungsi dalam satu soal. Berikut merupakan tabel persentase efektifitas
pengecoh.
Tabel 4.13 Persentase Efektifitas Pengecoh
Kategori Efektifitas
Pengecoh
Butir Soal Jumlah Persentase
(%)
Berfungsi 2, 3, 5, 6, 11, 12, 14,
15, 21, 27, 29, 30
12 40%
Tidak berfungsi 1, 4, 7, 8, 9, 10, 13,
16, 17, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 26, 28
18 60%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel 4.12 pengolahan data, terdapat 12 butir soal
yang tergolong butir dengan pengecoh yang berfungsi dari 30 butir soal
yaitu pada nomor 2, 3, 5, 6, 11, 12, 14, 15, 21, 27, 29, dan 30. dan jika
dirubah kedalam bentuk persentase sebesar 40%. Butir soal dengan
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik sebesar 18 butir soal dari 30
butir soal yaitu pada nomor 1, 4, 7, 8, 9, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23,
24, 25, 26, dan 28 dan jika dirubah kedalam bentuk persentase sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
60%. Hasil persentase dapat dilihat kedalam bentuk diagram pie pada
halaman
Gambar 4.8 Diagram Efektifitas Pengecoh
Diagram pie pada gambar 4.8 terlihat bahwa terdapat 2 warna,
yaitu warna biru dan warna merah. Warna biru dengan persentase
pengecoh yang berfungsi sebesar 40%. Warna merah dengan persentase
pengecoh yang tidak berfungsi sebesar 60%. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa 40% butir soal memiliki pengecoh yang berfungsi sedangkan butir
soal dengan pengecoh yang tidak berfungsi memiliki hasil persentase
sebanyak 60%. Hal ini berarti butir soal yang memiliki pengecoh yang
berfungsi lebih sedikit dari pada pengecoh yang tidak berfungsi.
Hasil analisis efektifitas pengecoh menunjukkan bahwa 60% butir
soal memiliki pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik. Hal itu
menunjukkan bahwa sebagian besar butir soal memiliki pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik. Berikut merupakan salah satu soal yang
memiliki pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.
10. Kewajiban anggota dalam organisasi adalah ....
Diagram Efektifitas Pengecoh
Berfungsi (40%)
Tidak Berfungsi (60%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a. dipilih sebagai pengurus organisasi
b. mematuhi tata tertib atau aturan organisasi
c. mendapat honor atau gaji jika menjadi pengurus
d. diberi penghargaan atas jasa-jasa dalam memajukan organisasi
Soal nomor 10 memiliki 4 pilihan jawaban dengan kunci jawaban
pada pilihan jawaban b, sedangkan a, c, dan d merupakan pengecoh.
Pengecoh a, c, dan d merupakan pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik. Pengecoh a bernilai sebesar 0,017 atau 1,7%. Pengecoh c bernilai
0,017 atau 1,7%. Pengecoh d bernilai 0,018 atau 1,8%.
Penyebab pengecoh tidak berfungsi karena ketiga pengecoh sangat
jauh berbeda dengan kunci jawaban. Pertanyaan yang ditanyakan adalah
mengenai kewajiban anggota dalam organisasi dan jawabannya adalah
pada pilihan jawaban b yaitu mematuhi tata tertib atau aturan organisasi.
Pengecoh a yaitu dipilih sebagai pengurus organisasi, pengecoh c yaitu
mendapat honor atau gaji jika menjadi pengurus, dan pengecoh d yaitu
diberi penghargaan atas jasa-jasa dalam memajukan organisasi. Ketiga
pengecoh jelas-jelas bukan merupakan kewajiban karena itu siswa dapat
dengan mudah menjawab soal dengan benar.
Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik seperti pada soal nomor
10 harus diberbaiki. Perbaikan yang bisa dilakukan yaitu dengan
mengganti pengecoh berisi materi yang mendekati kunci jawaban.
Pertanyaannya adalah tentang kewajiban anggota dalam organisasi dan
pengecoh bisa diganti dengan materi tentang kewajiban selain dalam
berorganisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
C. Pembahasan
Pembahasan berisi tentang keterkaitan antara kajian pustaka yang diuraikan
pada bab II, hasil analisis data (validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya beda, dan efektifitas pengecoh) dengan hasil penelitian terdahulu.
1. Validitas Isi
Validitas isi juga disebut validitas kurikulum yang berarti suatu
alat ukur dianggap valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak
diukur (Surapranata, 2009: 51). Azwar (2015: 175) menjelaskan bahwa
validitas isi menunjukkan sejauhmana butir-butir dalam tes mencakup
keseluruhan isi yang tetap relevan dan tidak keluar dari tujuan
pengukuran. Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrumen dengan materi (Sugiyono, 2014: 182). Berdasarkan
pendapat para ahli, validitas merupakan kesesuaian antara isi instrumen
atau isi kurikulum dengan materi yang dilakukan dengan
membandingkannya.
Pengujian validitas isi sangat penting dalam proses penyusunan tes
prestasi belajar dan harus dilakukan oleh suatu panel yang terdiri dari para
ahli dalam bidang yang sesuai (Azwar, 2015: 175). Penelitian ini, analisis
validitas isi butir soal tidak menggunakan panel ahli melainkan
didasarkan pada kesesuaian antara materi dalam butir soal pilihan ganda
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada mata
pelajaran PKn kelas V SD. Hasil analisis data yang dilakukan peneliti
untuk mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
memiliki butir soal yang valid sebanyak 93,33% dan 6,67% tidak valid.
Hal ini berarti sebagian besar butir soal pilihan ganda yang berjumlah 28
butir soal dari 30 butir soal dapat dikatakan valid dan 2 butir soal tidak
valid. Valid dalam penelitian ini adalah adanya kesesuaian antara materi
dalam butir soal pilihan ganda dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator pada mata pelajaran PKn kelas V SD.
2. Reliabilitas
Sudjana (2012: 16) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan
ketetapan suatu alat penilaian tersebut dalam menilai apa yang dinilainya
atau alat penilaian tersebut digunakan kapan saja akan memberikan hasil
yang sama. Reliabilitas merupakan tingkat atau derajad konsistensi dari
suatu instrumen yaitu suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan
hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda (Arifin, 2009: 258). Sugiyono (2014: 173)
menyatakan bahwa reliabilitas merupakan instrumen yang jika digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Berpedoman pada pendapat para ahli, dapat disimpulkan
bahwa reliabilitas merupakan suatu tingkat atau derajad konsistensi,
keajegan atau ketetapan suatu alat penilaian yang dapat menghasilkan
hasil yang sama saat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Analisis reliabilitas juga dilakukan dalam penelitian Amalia dan
Widayati (2012) yang menghasilkan reliabilitas butir soal tes kendali
mutu kelas XII SMA mata pelajaran ekonomi dengan koefisien reliabilitas
yang tinggi yaitu soal seri A 0,833, B 0,843, C 0,803; D 0,785, dan E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
0,768. Hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui
reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran PKn kelas
V tahun pelajaran 2014/2015 memiliki reliabilitas sebesar 0,710 dari 30
butir soal. Basuki (2014: 119) menyebutkan bahwa koefisien reliabilitas
sebesar 0,70 sampai dengan 0,89 dikatakan tinggi. Namun berdasarkan
pendapat Surapranata (2009: 114) menyatakan bahwa untuk pengukuran
dibidang pendidikan memiliki koefisien reliabilitas minimal 0,8. Hal itu
berarti hasil reliabilitas sebesar 0,710 sudah dapat dikatakan tinggi,
namun belum cukup untuk pengukuran dalam bidang pendidikan.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal pada
tingkat kemampuan tertentu (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 174). Arifin
(2009: 266) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran merupakan
pengukuran sebesar derajad kesukaran soal atau suatu soal yang tidak
terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran merupakan
bilangan yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
(Arikunto, 2012: 223). Berpedoman pada pendapat para ahli, dapat
disimpulkan bahwa tingkat kesukaran merupakan suatu pengukuran yang
dapat memberikan peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu atau seberapa besar derajad kesukaran suatu soal
yang dapat menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal.
Tingkat kesukaran harus mempunyai keseimbangan.
Keseimbangan yang dimaksud adalah soal-soal yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar secara proporsionl yaitu 30% mudah, 50% sedang, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
20% sulit (Sulistyorini, 2009: 174). Cara ini juga dilakukan dalam
penelitian Amalia dan Widayati (2012), Maenani dan Oktava (2015), dan
Suryawati dan Yulfikar (2012). Analisis butir soal dalam penelitian ini
terdapat 30 butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori
mudah sebesar 11 butir atau sebesar 36,67%, kategori sedang sebesar 16
butir atau 53,33%, dan kategori sulit sebesar 3 butir atau 10%. Hal ini
menandakan bahwa tingkat kesukaran memiliki proporsi sebesar 36,67%
mudah, 53,33% sedang, dan 10% sulit. Proporsi tersebut kurang sesuai
dengan proporsi yang dijelaskan oleh Sulistyorini (2009: 174). Tingkat
kesukaran kurang seimbang jika dilihat dari tingkat kesukaran dengan
kategori mudah dan sulit sebesar 36,67% dan 10% yang normalnya 30%
mudah dan 20% sulit, namun tingkat kesukaran dengan kategori sedang
memiliki persentase yang mendekati proporsi normal yaitu 53,33%
sedangkan proporsi normal 50%.
4. Daya Beda
Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) menyatakan bahwa daya beda
merupakan kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang
telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai
materi yang diujikan. Daya beda merupakan analisis daya pembeda yeng
mengkaji instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
kesanggupan instrumen penelitian dalam membedakan siswa yang
tergolong berprestasi dengan siswa yang tergolong lemah prestasinya
(Sudjana, 2012: 141). Arikunto (2012: 226) mengemukakan bahwa daya
beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa daya beda
merupakan suatu pengukuran yang mengkaji suatu instrumen penilaian
dimana suatu soal dapat membedakan antara siswa yang memahami
materi dengan siswa yang belum memahami materi.
Daya beda berkisar mulai dari -1 sampai +1, namun hanya harga
positif saja yang memiliki arti dalam analisis (Azwar, 2015: 139). Cara ini
juga dilakukan dalam penelitian Amalia dan Widayati (2012). Koefisien
daya beda dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Arikunto
(2012: 232) yang menyatakan bahwa daya beda kategori 0,00-0,20
dikatakan jelek, 0,21-0,40 dikatakan cukup, 0,41-0,70 dikatakan baik, dan
0,71-1,00 dikatakan baik sekali. Analisis butir soal dalam penelitian ini
terdiri dari 30 butir soal yang memiliki hasil daya beda dengan kategori
jelek sebesar 10%, kategori cukup sebesar 76,67%, dan kategori baik
sebesar 13,33%. Hasil persentase daya beda tersebut, dapat dilihat bahwa
sebagian besar soal memiliki daya beda dengan kategori cukup dengan
persentase daya beda sebanyak 76,67%.
5. Efektifitas Pengecoh
Arifin (2009: 279) menjelaskan bahwa pengecoh dianggap baik
jika jumlah peserta didik yang memilih pengecoh itu sama atau mendekati
jumlah ideal. Sudijono (2011: 409) menyebutkan bahwa efektifitas
pengecoh merupakan jawaban salah dari hasil tes dan pengecoh akan
efektif jika peserta didik terkecoh dalam memilih jawaban yang
menyebabkan jawaban menjadi salah. Arikunto (2012: 234) menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
bahwa suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling
sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Berdasarkan pendapat para ahli,
dapat disimpulkan bahwa efektifitas pengecoh merupakan suatu jawaban
salah yang disebut pengecoh akan berfungsi jika dipilih oleh peserta didik
dan jumlah peserta didik yang memilih pengecoh sama atau mendekati
jumlah ideal dari pengecoh yang tersedia serta paling sedikit dipilih oleh
5% pengikut tes.
Efektifitas pengecoh diperiksa untuk melihat apakah semua
pengecoh telah berfungsi sebagaimana mestinya yaitu apakah pengecoh
telah dipilih oleh lebih banyak siswa kelompok rendah sedangkan
kelompok tinggi hanya sedikit (Azwar, 2015: 141). Cara ini juga
dilakukan dalam penelitian Suryawati dan Yulfikar (2012). Penelitian ini,
hasil analisis efektifitas pengecoh butir soal memiliki pengecoh yang
berfungsi sebanyak 12 butir dari 30 butir soal dan memiliki persentase
sebesar 40%. Butir soal yang memiliki pengecoh yang tidak berfungsi
dengan baik terdapat 18 butir dari 30 butir soal dan memiliki persentase
sebesar 60%. Hasil persentase efektifitas pengecoh tersebut dapat dilihat
bahwa sebagain besar butir soal memiliki pengecoh yang tidak berfungsi
dengan hasil sebesar 60%, sedangkan pengecoh yang berfungsi hanya
sebesar 40%.
6. Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh
Butir soal yang tingkat kesukarannya sangat rendah atau sangat
tinggi akan mempunyai daya beda yang kurang baik (Azwar, 2015: 136).
Kunci jawaban yang memiliki daya beda pada alternative statictics yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
positif menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi (Surapranata,
2009: 131). Pemilih kunci jawaban yang ditandai simbol (*) memiliki
nilai sama dengan tingkat kesukaran dan alternatif jawaban yang
merupakan pengecoh harus memiliki daya beda pada alternative statictics
yang negatif, hal itu berarti pemilihnya berasal dari siswa yang kurang
cakap (Azwar, 2015: 151). Hal tersebut berarti tingkat kesukaran, daya
beda dan efektifitas pengecoh saling berhubungan. Berikut merupakan
sampel dari hasil analisis tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas
pengecoh dengan bantuan software MiroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 4.9 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 4.9 merupakan hasil analisis butir soal nomor 11 (Seq.
No.) yang menunjukkan bahwa tingkat kesukaran (Prop. Correct) soal ini
adalah 0,523 tergolong sedang. Daya beda (Point Biser.) pada butir soal
nomor 11 adalah 0,440 tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesukaran yang tergolong sedang memiliki daya beda yang
tergolong baik. Besar tingkat kesukaran menghasilkan nilai yang sama
dengan kunci jawaban (Key) C yang ditandai oleh simbol bintang (*) yaitu
sama-sama sebesar 0,523.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kunci jawaban C sebesar 0,523 memiliki daya beda pada
alternative statistics yang positif artinya kunci jawaban telah berfungsi.
Efektifitas pengecoh (Prop. Endorsing) pada butir soal nomor 11
mempunyai pengecoh yang semuanya berfungsi. Pengecoh A memiliki
nilai sebesar 0,168 dengan persentase 16,8%, pengecoh B bernilai 0,145
dengan persentase 14,5%, dan pengecoh D bernilai 0,164 dengan
persentase 16,5% yang masing-masing pengecoh memiliki daya beda pada
alternative statictics yang negatif atau pemilihnya berasal dari siswa yang
kurang cakap.
Gambar 4.10 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 4.10 merupakan hasil analisis butir soal nomor 15 (Seq.
No.) yang memiliki tingkat kesukaran (Prop. Correct) sebesar 0,288 yang
tergolong sulit. Daya beda (Point Biser.) menunjukkan nilai sebesar 0,213
yang tergolong cukup. Hal ini berarti tingkat kesukaran yang tergolong
sulit memiliki daya beda yang tergolong cukup. Besar tingkat kesukaran
menghasilkan nilai yang sama dengan kunci jawaban C yaitu sama-sama
bernilai 0,288. Kunci jawaban C berfungsi sebagaimana mestinya sebesar
0,288 yang memiliki nilai daya beda pada alternative statistics yang
positif. Efektifitas pengecoh (Prop. Endorsing) pada butir soal nomor 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
semuanya berfungsi. Penegcoh A bernilai 0,267 atau 26,7%. Pengecoh B
bernilai 0,290 atau 29%. Pengecoh D bernilai 0,150 atau 15%. Pengecoh
A dan B memiliki daya beda pada alternative statistics yang negatif.
Pengcoh D memiliki daya beda pada alternative statistics yang positif
berarti pengecoh D banyak dipilih oleh peserta tes (Surapranata, 2009:42).
Gambar 4.11 Hasil Output MiroCat Iteman versi 3.00.
Gambar 4.11 merupakan hasil analisis butir soal nomor 18 (Seq.
No.) yang memiliki nilai tingkat kesukaran (Prop. Correct) sebesar 0,971
yang tergolong mudah. Daya beda (Point Biser.) sebesar 0,293 yang
tergolong cukup. Tingkat kesukaran yang tergolong mudah menghasilkan
daya beda yang tergolong cukup. Besar tingkat kesukaran menghasilkan
nilai yang sama dengan kunci jawaban A yaitu sama-sama sebesar 0,971.
Kunci jawaban A sebesar 0,971 memiliki daya beda pada alternative
statistics yang positif artinya kunci jawaban telah berfungsi sebagaimana
mestinya. Efektifitas pengecoh (Prop. Endorsing) pada butir soal nomor
18 tidak berfungsi karena bernilai kurang dari 5% yaitu penegcoh B
sebesar 0,020 atau 2%, pengecoh C 0,007 atau 0,7%, dan pengecoh D
0,003 atau 0,3%. Tanda negatif pada pengecoh B, C, dan D berarti
pengecoh dipilih oleh kelompok rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka jawaban
atas rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Validitas isi butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok terdapat 28 butir soal yang valid dari 30 butir soal atau 93,33%
valid dan terdapat 2 butir soal yang tidak valid atau 6,67%. Hal ini berarti
sebagian besar butir soal pilihan ganda yang berjumlah 28 butir dapat
dikatakan valid dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,710 yang dapat dikatakan
tinggi.
3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki tingkat kesukaran dengan kategori mudah sebesar
36,67%, kategori sedang sebesar 53,33%, dan kategori sukar sebesar 10%.
4. Daya beda butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki daya beda dengan kategori jelek sebesar 10%, kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
cukup sebesar 76,67%, dan kategori baik sebesar 13,33%. Hasil tersebut
sebagian besar soal memiliki daya beda dengan kategori cukup sebesar
76,67%.
5. Efektifitas Pengecoh butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas V SD di
Kecamatan Depok memiliki pengecoh yang berfungsi sebanyak 12 butir
dari 30 butir soal dan memiliki persentase sebesar 40%, serta memiliki
pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik tedapat 18 butir dari 30 butir
soal dan memiliki persentase sebesar 60%. Hasil tersebut sebagian besar
soal memiliki pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik sebesar 60%,
sedangkan pengecoh yang berfungsi hanya 40%.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya yang
diuraikan sebagai berikut.
1. Sampel yang didapatkan dalam penelitian ini belum ideal karena data
yang didapatkan belum lengkap dari SD di Kecamatan Depok yang
menggunakan kurikulum 2006 atau KTSP dikarenakan kurangnya
komunikasi dengan pihak SD sehingga terjadi kesalahpahaman dan
kelalaian dalam proses pengambilan sampel.
2. Analisis validitas dalam penelitian ini tidak menggunakan panel ahli
melainkan didasarkan pada kesesuaian antara materi dalam butir soal
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
C. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang analisis butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
PKn kelas V SD di kecamatan Depok saran yang diberikan peneliti sebagai
berikut.
1. Penelitian sejenis selanjutnya diharapkan peneliti dapat lebih aktif
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian seperti
pihak UPTD dan pihak SD supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau
kelalaian.
2. Penelitian sejenis selanjutnya akan lebih baik jika dapat menggunakan
panel ahli dalam penelitian tentang analisis validitas isinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR REFERENSI
Amalia, N. A., & Widayati, A. (2012). Analisis butir soal tes kendali mutu kelas
XII SMA mata pelajaran ekonomi akuntansi di kota Yogyakarta tahun 2012.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 10(1), 1-26. Diunduh pada 24 April
2015, dari http://eprints.uny.ac.id/7727/.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2015). Tes prestasi fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi
belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, I., & Hariyanto (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Erwin, M. (2011). Pendidikan kewarganegaraan Republik Indonesia. Bandung:
PT Refika Aditama.
Kusaeri., & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Maenani, L., & Oktova, R. (2015). Analisis butir soal fisika ulangan umum
kenaikan kelas X madasrah aliyah se-kecamatan Banjarnegara, Jawa Tengah
tahun pelajaran 2011/2012. Berkala Fisika Indonesia, 7(1), 5-11. Diunduh
pada 24 April 2015, dari
http://journal.uad.ac.id/index.php/BFI/article/download/1539/1049.
Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia.
Masidjo, I. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Noor, J. (2011). Metodologi penelitian: Skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah.
Jakarta: Kencana.
Purwanto, E. (2007). Metode penelitian kuantitatif untuk administrasi publik dan
masalah-masalah sosial. Yogyakarta: Gava Media.
Putra, S. R. (2013). Desain evaluasi belajar berbasis kinerja. Yogyakarta: Diva.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Rakhmat, C., & Suherdi, D. (2001). Evaluasi pengajaran. Bandung: CV. Maulana.
Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sudijono, A. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Sudjana, N. (2012). Penilaian proses hasil belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2009). Evaluasi pendidikan: Prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sulistyorini. (2009). Evaluasi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Yogyakarta: TERAS.
Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas dan interpretasi hasil tes.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: PL3ES.
Ubaedillah, A., & Rozak, A. (2012). Pendidikan kewarga[negara]an (Civic
Education) pancasila, demokrasi, HAM, dan masyarakat madani. Jakarta:
Prenada Media Grup.
Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori & landasan pendidikan
kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Widoyoko, E. P. (2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yulfikar, & Suryawati. (2012). Kualitas tes dan hasil belajar matematika siswa
kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal
Peluang, 1(1), 71-80. Diunduh pada 24 April 2015, dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/view/1300.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa
No Nama Mahasiswa NIM
1 Mustika Ayu Kurniansari 121134022
2 Annisa Sinta Putir 121134037
3 Bonifatius Rudi Ardiyanto 121134087
4 Kurniawan Haryanto 121134069
5 Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031
6 Laurensia Erlina Apriliawati 121134064
7 Yosica Ronandha 121134036
8 Felix Nola Yan Fajar 121134076
9 Maria Stefani Mustida Nugraha 121134042
10 Natalia Desy Cahyaningtyas 121134166
11 Intan Utami 121134175
12 Arum Tyas Asih 121134060
13 Tina Yuniasari 121134130
14 Feriza Anggraeni 121134174
15 Adinda Titis Kumudaswara 121134161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 4 Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di
Kecamatan Depok
Butir Soal Kunci
Jawaban
Butir Soal Kunci
Jawaban
1 A 16 A
2 B 17 C
3 B 18 A
4 C 19 C
5 D 20 A
6 C 21 B
7 C 22 C
8 A 23 A
9 C 24 B
10 B 25 C
11 C 26 B
12 A 27 D
13 C 28 A
14 C 29 A
15 C 30 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 7 Data Check List
No Nama SD Data yang telah didapatkan
Soal UAS Kunci
Jawaban
Jawaban
Siswa
1 SD Bopkri Demangan III √ √ √
2 SD Islam Al-Islam √ √ √
3 SDK Demangan Baru √ √ √
4 SDN Adisucipto 1 √ √ √
5 SDN Adisucipto 2 √ √ √
6 SDN Ambarukmo √ √ √
7 SDN Caturtunggal 3 √ √ √
8 SDN Caturtunggal 4 √ √ √
9 SDN Caturtunggal 6 √ √ √
10 SDN Condongcatur √ √ √
11 SDN Corongan √ √ √
12 SDN Deresan √ √ √
13 SDN Gejayan √ √ √
14 SDN Kalongan √ √ √
15 SDN Karangwuni 7 √ √ √
16 SDN Kledokan √ √ √
17 SDN Mustokorejo √ √ √
18 SDN Nanggulan √ √ √
19 SDN Ngringin √ √ √
20 SDN Nolobangsan √ √ √
21 SDN Ringin Sari √ √ √
22 SDN Samirono √ √ √
23 SDN Sari Karya √ √ √
24 SDN Tajem √ √ √
25 SDN Teruna Bangsa √ √ √
26 SDN Timbul Harjo √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 8 Hasil Analisis Data Menggunakan Software MicroCat Iteman versi
3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 9 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian organisasi.
3.1.1 Mendeskripsikan pengertian
organisasi.
3.1.2 Menyebutkan contoh-contoh
tujuan organisasi.
3.1.3 Menyebutkan contoh-contoh
anggota organisasi.
3.1.4 Merumuskan contoh struktur
organisasi
3.1.5 Merumuskan contoh tata
tertib sekolah.
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan
masyarakat.
3.2.1 Menjelaskan tujuan,
anggota, struktur, dan tata
tertib berbagai organisasi di
sekolah dan masyarakat.
3.3 Menampilkan
peran serta dalam
memilih organisasi di
sekolah.
3.3.1 Memahami prinsip-prinsip
mengenal organisasi, serta
sikap dalam memilih dan
memanfaatkan organisasi.
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Mengenal bentuk-
bentuk keputusan
bersama.
4.1.1 Memahami definisi
keputusan bersama.
4.1.2 Memahami bentuk-bentuk
keputusan bersama.
4.1.3 Memahami prinsip-prinsip
musyawarah dan mufakat.
4.2 Mematuhi
keputusan bersama.
4.2.1 Memahami definisi dan
bentuk-bentuk keputusan
bersama, serta musyawarah
dan mufakat.
4.2.2 Menentukan sikap yang
tepat terhadap keputusan
bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 10 Analisis Validitas Isi
Mata Pelajaran PKn Kelas V SD di Kecamatan Depok
Satuan Pendidikan : SD di Kecamatan Depok Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : PKn Alokasi Waktu : 90 menit
Kelas/Semester : V/2 Jumlah Soal : 30 butir soal
Nomor
Soal
Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Keterangan
1 Perhatikan pernyataan tentang
pengertian organisasi berikut!
(1) Himpunan atau kumpulan orang
yang mempunyai tujuan dan
kepentingan bersama, mempunyai
pengurus, mempunyai peraturan,
dan program kerja yang jelas.
(2) Bentuk persekutuan antara dua
orang yang bekerja sama serta tidak
terikat dalam rangka mencapai
tujuan yang telah di tentukan.
(3) Organisasi dapat dikatakan sebagai
suatu kerjasama di dalam kelas
berdasarkan pembagian tugas yang
telah ditetapkan.
(4) Kelompok kerjasama yang
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
dilakukan untuk mencapai tujuan
atau cita-cita ketua organisasi.
Berdasarkan pernyataan di atas,
pengertian organisasi yang benar
adalah ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
2 Berikut ini yang merupakan jenis
organisasi berdasarkan proses
pembentukannya adalah ....
a. organisasi resmi, tidak resmi, dan
masyarakat
b. organisasi formal, informal, dan
nonformal
c. organisasi bisnis, formal, dan
pemerintah
d. organisasi sosial, informal, dan
swadaya
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
anggota
organisasi
Sesuai
3 Makna kebebasan berorganisasi
adalah ....
a. kebebasan berkehendak dalam
memilih organisasi, menyatakan
pendapat, menentukan tujuan,
menjadi pengurus, dan
mendapatkan hak organisasi.
b. kemerdekaan untuk berkehendak
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Mendeskripsikan
pengertian
organisasi
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
sesuai hati nurani dalam
berorganisasi disertai rasa tanggung
jawab dan tanpa mengganggu hak
anggota lain.
c. kemerdekaan untuk bersama-sama
menyatakan pendapat sesuai
kemauan diri dengan penguh
tanggung jawab dalam
berorganisasi.
d. hak anggota organisasi untuk bebas
memilih organisasi dan aktif
menjadi pengurus organisasi sesuai
dengan kehendak hati.
4 Manfaat berorganisasi adalah ....
a. dapat membantu mengembangkan
bakat dan minat di bidang olahraga
dan seni.
b. memudahkan mendapat dukungan
orang lain untuk kepentingan
pribadi.
c. melatih dan mengembangkan jiwa
kepemimpinan.
d. wahana belajar menyelesaikan
masalah pribadi.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
tujuan organisasi.
Sesuai
5 Perhatikan data berikut!
(1) Bertujuan untuk kesejahteraan
rakyat.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
tujuan organisasi.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
(2) Adanya aturan mengikat secara
formal berdasarkan UU.
(3) Mandiri dalam hal pendanaan,
regulasi, dan pelaksanaan program.
(4) Didirikan dengan tujuan terbatas
hanya untuk para anggota.
Berdasarkan data di atas, yang
merupakan ciri-ciri organisasi non
pemerintah adalah ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
6 Berikut ini yang merupakan proses
terbentuknya organisasi adalah ....
a. kesepakatan pimpinan dalam
mencapai tujuan organisasi.
b. perekrutan anggota organisasi
untuk kepentingan pengurus.
c. pembuatan aturan yang mengikat
untuk mencapai tujuan organisasi.
d. pembagian kedudukan dan
wewenang sesuai kepentingan
ketua organisasi.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
tujuan organisasi.
Sesuai
7 Tujuan bendahara organisasi adalah ....
a. membuat notula rapat dan membuat
catatan-catatan administratif.
b. membuat kebijakan pelaksanaan
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
tujuan organisasi.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
program-program organisasi.
c. mengelola keuangan dan membuat
laporan keuangan.
d. mengatur, mengarahkan, dan
mengelola organisasi.
8 Dasar hukum kebebasan berorganisasi
terdapat dalam pasal ....
a. 28 UUD 1945
b. 27 UUD 1945
c. 26 UUD 1945
d. 25 UUD 1945
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Tidak Sesuai
9 Perhatikan data berikut!
(1) Bijaksana dan bertanggung jawab.
(2) Acuh terhadap pendapat orang lain.
(3) Ikut organisasi yang tujuannya
tidak baik.
(4) Memaksakan kehendak dalam
berorganisasi.
(5) Aktif dalam organisasi sekolah
untuk mengembangkan jiwa
kepemimpinan.
Berdasarkan data di atas, sikap yang
tidak baik dalam menggunakan
kebebasan berorganisasi adalah ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (4)
c. (3) dan (4)
d. (5) dan (1)
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Merumuskan
contoh tata tertib
organisasi
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
10 Kewajiban anggota dalam organisasi
adalah ....
a. dipilih sebagai pengurus organisasi.
b. mematuhi tata tertib atau aturan
organisasi.
c. mendapat honor atau gaji jika
menjadi pengurus.
d. diberi penghargaan atas jasa-jasa
dalam memajukan organisasi.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Merumuskan
contoh tata tertib
organisasi
Sesuai
11 Perhtikan lambang-lambang organisasi
berikut!
(1) (2)
(3) (4)
Berdasarkan lambang di atas, manakah
yang merupakan lambang organisasi
sosial?
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.1 Mendeskripsikan
pengertian
organisasi.
Menyebutkan
contoh-contoh
anggota
organisasi.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
12 Fungsi komite sekolah adalah ....
a. mendorong kerjasama masyarakat
dengan sekolah dan pemerintah
terkait dengan peningkatan
penyelenggaraan pendidikan
berkualitas.
b. mengawasi sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan
dengan memeriksa capaian program
sekolah dan hasil program sekolah.
c. membantu sekolah dengan cara
mencarikan murid dana sebanyak-
banyaknya dan membantu mencari
tenaga pengajar.
d. menilai mutu pendidikan di sekolah
dan membuat laporan kepada
masyarakat serta pemerintah
daerah.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di
lingkungan sekolah
dan masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
13 Tugas guru adalah ....
a. menjadi inspektur upacara dan
menetapkan petugas upacara.
b. mengajar semua mata pelajaran dari
kelas I-VI.
c. melaksanakan, menilai hasil
pembelajaran dan mengevaluasi
proses pembelajaran.
d. melaksanakan supervisi kepada
kepala sekolah.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di
lingkungan sekolah
dan masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
14 Berikut ini contoh-contoh organisasi.
(1) PMI
(2) PPP
(3) PMR
(4) PSSI
Organisasi yang anggotanya para pelajar
di sekolah adalah ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di
lingkungan sekolah
dan masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
15 Manfaat koperasi sekolah bagi siswa
adalah ....
a. menyediakan keperluan siswa
seperti alat tulis menulis, seragam
sekolah, buku-buku pelajaran,
makanan, dan minuman, yang
diperolah secara gratis.
b. menambah pengetahuan dan
keterampilan siswa dalam
berkoperasi, sehingga suatu saat
semua siswa dipilih menjadi
pengurus koperasi.
c. modal koperasi berasal dari
simpanan pokok dan simpanan
wajib sehingga secara tidak
langsung melatih siswa untuk
menabung dan mengelola tabungan.
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh organisasi di
lingkungan sekolah
dan masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
d. memberi bekal dan modal usaha
untuk dapat mendirikan koperasi
saat siswa lulus dan terjun di dalam
masyarakat.
16 Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Membina dan mengembangkan
bakat dan minat para pemuda dan
remaja.
(2) Membantu pemerintah
desa/kelurahan untuk
merencanakan dan mengelola
pelaksanaan pembangunan.
(3) Menjaga stabilitas nasional guna
terwujud keutuhan NKRI.
(4) Meningkatkan ketakwaan dan
keimanan warga masyarakat.
Pernyataan di atas yang merupakan
tujuan organisasi pemuda adalah ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh
organisasi di
lingkungan
sekolah dan
masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
17 Tujuan organisasi keagamaan adalah ....
a. menghasilkan laba untuk
meningkatkan kesejahteraan.
b. melayani masyarakat tanpa melihat
ada atau tidaknya laba.
c. meningkatkan ketakwaan dan
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh
organisasi di
lingkungan
sekolah dan
masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
keimanan warga masyarakat.
d. membina dan mengembangkan
bakat dan minat para pemuda dan
remaja.
masyarakat.
18 Sikap yang baik ketika terpilih menjadi
ketua kelas adalah ....
a. menerima dengan penuh tanggung
jawab
b. meminta pemilihan diulang
c. meminta dijadikan wakil
d. pindah sekolah
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.3 Menampilkan
peran serta
dalam memilih
organisasi di
sekolah.
Memahami
prinsip-prinsip
mengenal
organisasi, serta
sikap dalam
memilih dan
memanfaatkan
organisasi.
Sesuai
19 Berikut ini cara yang digunakan dalam
memilih ketua kelas adalah ....
a. melalui rapat wali murid dan guru
b. penunjukan langsung oleh kepala
sekolah
c. cara demokrtis melalui musyawarah
kelas
d. pemunguta suara yang diikuti oleh
seluruh warga sekolah
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.3 Menampilkan
peran serta
dalam memilih
organisasi di
sekolah.
Memahami
prinsip-prinsip
mengenal
organisasi, serta
sikap dalam
memilih dan
memanfaatkan
organisasi.
Sesuai
20 Adanya tujuan dalam organisasi sangat
penting karena dapat ....
a. memberikan arah kegiatan
organisasi
b. memudahkan organisasi mendapat
laba
c. meningkatkan kesejahteraan para
3. Memahami
kebebasan
berorganisasi.
3.2 Menyebutkan
contoh
organisasi di
lingkungan
sekolah dan
masyarakat
Menjelaskan
tujuan, anggota,
struktur, dan tata
tertib berbagai
organisasi di
sekolah dan
masyarakat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
anggota organisasi
d. meningkatkan persatuan dan
kesatuan dalam organisasi
21 Pengertian keputusan bersama adalah ....
a. keputusan yang diambil oleh ketua
organisasi untuk kepentingan
bersama
b. keputusan yang diambil dengan
melibatkan semua orang yang
berkepentingan
c. keputusan yang diambil karena
tidak mencapai mufakat
d. keputusan yang dibacakan secara
bersama-sama
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk
keputusan
bersama.
Memahami
definisi keputusan
bersama.
Sesuai
22 Cara yang bijaksana untuk mengatasi
perbedaan adalah ....
a. memperjuangkan hak minoritas
b. mengedepankan ego msing-masing
c. saling menghormati dan
menghargai
d. menyeragamkan perbedaan agar
bersatu
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.2 Memahami
keputusan
bersama.
Menentukan sikap
yang tepat
terhadap
keputusan
bersama.
Sesuai
23 Tujuan musyawarah adalah ....
a. menyatukan pendapat atau
menghasilkan mufakat
b. memenangkan pendapat mayoritas
anggota
c. memenangkan kepentingan
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk
keputusan
bersama.
Memahami
prinsip-prinsip
musyawarah dan
mufakat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
minoritas
d. menghasilkan keputusan
24 Di bawah ini yang merupakan contoh
penerapan keputusan bersama di
masyarakat adalah ....
a. menjadi sukarelawan bencana alam
b. ikut gotong royong menata taman
desa
c. ikut dalam kegiatan pemilihan
kepala desa
d. merapikan tempat tidur dan
menyapu halaman
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Memahami
keputusan
bersama.
Memahami
bentuk-bentuk
keputusan
bersama.
Sesuai
25 Perhatikan contoh-contoh keputusan
bersama berikut!
(1) Mewakili ayah dalam rapat RT
karena ayah sedang sibuk
(2) Mengerjakan PR di rumah
(3) Mencuci seragam sendiri
(4) Membantu ayah di kantor
Contoh yang merupakan keputusan
bersama di rumah adalah ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk
keputusan
bersama.
Memahami
bentuk-bentuk
keputusan
bersama
Sesuai
26 Tata cara musywarah yang benar
adalah ....
a. mengikuti cara musyawarah orang
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.1 Mengenal
bentuk-bentuk
keputusan
Memahami
prinsip-prinsip
musyawarah dan
Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
luar negeri
b. bermusyawarah dengan
mengedepankan rasa kekeluargaan
c. aktif memberikan pendapat untuk
mendapatkan dukungan publik
d. berani menyangkal pendapat orang
lain, meski pendapat itu benat
bersama mufakat.
27 Di Minangkabau sebutan untuk budaya
musyawarah adalah ....
a. Dewan Desa
b. Rembug Desa
c. Majelis Syura
d. Dewan Nagari
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.2 Memahami
keputusan
bersama.
Memahami
definisi dan
bentuk-bentuk
keputusan
bersama, serta
musyawarah dan
mufakat.
Sesuai
28 Pengertian voting adalah ....
a. pengambilan keputusan bersama
yang dilakukan berdasarkan jumlah
suara terbanyak.
b. pengambilan keputusan bersama
yang dicapai mufakat dalam
musyawarah.
c. pengambilan keputusan bersama
secara demokratis karena perseta
musyawarah kurang dari kuorum.
d. pengambilan keputusan secara
penunjukan langsung oleh pengurus
dan disahkan oleh ketua organisasi.
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.2 Memahami
keputusan
bersama.
Memahami
definisi dan
bentuk-bentuk
keputusan
bersama, serta
musyawarah dan
mufakat.
Sesuai
29 Berikut ini alasan dilaksanakan voting 4. Menghargai 4.2 Memahami Memahami Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
adalah ....
a. musyawarah dead lock
b. musyawarah sudah selesai
dilaksanakan
c. banyak waktu yang tersedia untuk
voting
d. di akhir musyawarah telah tercapai
kata mufakat
keputusan
bersama.
keputusan
bersama.
definisi dan
bentuk-bentuk
keputusan
bersama, serta
musyawarah dan
mufakat.
30 Perhatikan cuplikan berita aktual
berikut!
...
“Secara aklamasi Ibu Megawati resmi
kembali menjadi ketua umum dan
sekaligus sebagai formatur tunggal,”
ujar Pemimpin Paripurna I Kongres IV,
Frans Lebu Raya, Kamis (9/4). Ketua
DPD PDI Perjuangan dari NTT itu
mengungkapkan, 34 perwakilan
pimpinan daerah (DPD) dan 489
pimpinan cabang (DPC) bulat mendaulat
Megawati sebagai imam politik kader
PDI Perjuangan.
...
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/
Pengertian aklamasi dalam cuplikan di
atas adalah ....
a. Pernyataan setuju secara lisan dari
4. Menghargai
keputusan
bersama.
4.2 Memahami
keputusan
bersama.
Memahami
definisi dan
bentuk-bentuk
keputusan
bersama, serta
musyawarah dan
mufakat.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
seluruh anggota musyawarah.
Pernyataan setuju dilakukan
melalui voting.
b. Pernyataan setuju secara lisan dari
seluruh panitia musyawarah.
Pernyataan setuju dilakukan tanpa
melalui voting.
c. Pernyataan setuju secara lisan dari
seluruh ketua musyawarah.
Pernyataan setuju dilakukan
melalui pemungutan suara.
d. Pernyataan setuju secara lisan dari
seluruh anggota musyawarah.
Pernyataan setuju dilakukan tanpa
melalui pemungutan suara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 11 Rekap Hasil Analisis Validitas Isi, Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh
Tabel rekap hasil analisis validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh
No
Butir
Validitas
Isi
Karakteristik Butir Alasan
Tingkat
Kesukaran
(Prop.
Correct)
Daya
Beda
(Point
Biserial)
Efektifitas Pengecoh
Prop.
Endorsing
Hasil
(%)
1 Valid 0,816 0,335 A 0,816
B 0,061
C 0,078
D 0,042
81,6%
6,1%
7,8%
4,2%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, C), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
2 Valid 0,617 0,263 A 0,109
B 0,617
C 0,115
D 0,154
10,9%
61,7%
11,5%
15,4%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingakat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, C, D)
3 Valid 0,260 0,193 A 0,477
B 0,260
C 0,145
D 0,113
47,7%
26%
14,5%
11,3%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingakat Kesukaran : Sulit
3. Daya Beda : Jelek
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, C, D).
4 Valid 0,624 0,333 A 0,236
B 0,091
C 0,624
D 0,047
23,6%
9,1%
62,4%
4,7%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, B), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
5 Valid 0,520 0,353 A 0,109
B 0,215
C 0,148
D 0,520
10,9%
21,5%
14,8%
52%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, C)
6 Valid 0,540 0,392 A 0,323
B 0,065
C 0,540
D 0,068
32,3%
6,5%
54%
6,8%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, D)
7 Valid 0,887 0,328 A 0,068
B 0,029
C 0,887
D 0,014
6,8%
2,9%
88,7
1,4%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (A), 2
pengecoh tidak berfungsi (B, D)
8 Valid 0,865 0,336 A 0,865
B 0,072
C 0,036
D 0,025
86,5%
7,2%
3,6%
2,5%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (B), 2
pengecoh tidak berfungsi (C, D)
9 Valid 0,327 0,209 A 0,018
B 0,513
C 0,327
D 0,126
1,8%
51,3%
32,7%
12,6%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Jelek
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, D), 1
pengecoh tidak berfungsi (A)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
10 Valid 0,944 0,293 A 0,017
B 0,944
C 0,017
D 0,018
1,7%
94,4%
1,7%
1,8%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak
berfungsi (A, C, D)
11 Valid 0,523 0,440 A 0,168
B 0,145
C 0,523
D 0,164
16,8%
14,5%
52,3%
16,4%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Baik
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, D)
12 Valid 0,490 0,306 A 0,490
B 0,311
C 0,094
D 0,098
49%
31,1%
9,4%
9,8%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (B, C, D)
13 Valid 0,690 0,321 A 0,007
B 0,280
C 0,690
D 0,022
0,7%
28%
69%
2,2%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (B), 2
pengecoh tidak berfungsi (A, D)
14 Valid 0,578 0,334 A 0,171
B 0,129
C 0,578
D 0,111
17,1%
12,9%
57,8
11,1%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, D)
15 Valid 0,288 0,213 A 0,267
B 0,290
C 0,288
D 0,150
26,7%
29%
28%
15%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sukar
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
16 Valid 0,819 0,385 A 0,819
B 0,070
C 0,060
D 0,048
81,9%
7%
6%
4,8%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, C), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
17 Valid 0,878 0,384 A 0,048
B 0,031
C 0,878
D 0,039
4,8%
3,1%
87,8%
3,9%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak
berfungsi (A, B, D)
18 Valid 0,971 0,293 A 0,971
B 0,020
C 0,007
D 0,003
97,1%
2%
0,7%
0,3%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh tidak
berfungsi (B, C, D)
19 Valid 0,727 0,413 A 0,081
B 0,038
C 0,727
D 0,150
8,1%
3,8%
72,7%
15%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Baik
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, D), 1
pengecoh tidak berfungsi (B)
20 Valid 0,271 0,391 A 0,271
B 0,034
C 0,280
D 0,413
27,1%
3,4%
28%
41,3%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat kesukaran : Sukar
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (C, D), 1
pengecoh tidak berfungsi (B)
21 Valid 0,435 0,353 A 0,340
B 0,435
C 0,089
D 0,135
34%
43,5%
8,9%
13,5%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, C, D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
22 Valid 0,870 0,286 A 0,027
B 0,027
C 0,870
D 0,073
2,7%
2,7%
87%
7,3%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (D), 2
pengecoh tidak berfungsi (A, B)
23 Valid 0,690 0,328 A 0,690
B 0,035
C 0,020
D 0,257
69%
3,5%
2%
25,7%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 1 pengecoh berfungsi (D), 2
pengecoh tidak berfungsi (B, C)
24 Valid 0,529 0,135 A 0,063
B 0,529
C 0,402
D 0,007
6,3%
52,9%
40,2%
0,7%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Jelek
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, C), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
25 Valid 0,358 0,271 A 0,285
B 0,306
C 0,358
D 0,043
28,5%
30,6%
35,8%
4,3%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (A, B), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
26 Valid 0,741 0,455 A 0,016
B 0,741
C 0,181
D 0,057
1,6%
74,1%
18,1%
5,7%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Baik
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (C, D), 1
pengecoh tidak berfungsi (A)
27 Valid 0,434 0,403 A 0,135
B 0,288
C 0,132
D 0,434
13,5%
28,8%
13,2%
43,4%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
28 Valid 0,836 0,314 A 0,836
B 0,063
C 0,060
D 0,039
83,6%
6,3%
6%
3,9%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Mudah
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 2 pengecoh berfungsi (B, C), 1
pengecoh tidak berfungsi (D)
29 Valid 0,510 0,451 A 0,510
B 0,102
C 0,128
D 0,255
51%
10,2%
12,8%
25,5%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Baik
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (B, C, D)
30 Valid 0,354 0,409 A 0,339
B 0,150
C 0,151
D 0,354
33,9%
15%
15,1%
35,4%
1. Validitas Isi : Valid
2. Tingkat Kesukaran : Sedang
3. Daya Beda : Cukup
4. Efektifitas Pengecoh : 3 atau atau semua pengecoh
berfungsi (A, B, C)
Tabel pedoman dalam menentukan keputusan
1. Validitas Isi
Valid Materi yang terdapat pada butir soal sesuai dengan
materi yang diuraikan pada indikator.
Tidak Valid Materi yang terdapat pada butir soal tidak sesuai dengan
materi yang diuraikan pada indikator.
2. Tingkat Kesukaran
No. Kriteria Tingkat Kesukaran Makna
1 0,00 – 0,30 Sulit
2 0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3. Daya Beda
No. Kriteria Daya Beda Makna
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,21 – 0,40 Cukup
3 0,41 – 0,70 Baik
4 0,71 – 1,00 Baik sekali
4. Efektifitas Pengecoh : pengecoh berfungsi jika dipilih paling sedikit 5% dari peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Arum Tyas Asih merupakan anak ketiga dari
pasangan Ponidi dan Karmilah. Lahir di Sleman, 25 Juli
1994. Pendidikan awal dimulai di TK Kanisius Jetis Depok
pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di
SD Negeri Sutan pada tahun 2000-2006. Penulis
melanjutkan ke pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Minggir pada tahun 2006-
2009. Penulis melanjutkan ke pendidikan jenjang atas di SMA Negeri 1 Seyegan
pada tahun 2009-2012. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma
(USD), Fakultas Keguruan dan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di SD
penulis mengikuti kegiatan seperti pramuka. Ketika di SMP penulis aktif
mengikuti kegiatan seperti seni musik. Ketika di SMA penulis aktif mengikuti
kegiatan seperti karawitan. Ketika di perguruan tinggi penulis mengikuti seminar
atau workshop yang diselenggarakan oleh universitas, fakultas, maupun prodi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related