Pembentukan Konsep Siswa
Tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel
Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing
(Suatu Studi Kasus Pada Tiga Siswa Kelas X SMA N 2 Bener, Tegalrejo Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Rosa Delima Indriastuti
031424001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
Pembentukan Konsep Siswa
Tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel
Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing
(Suatu Studi Kasus Pada Tiga Siswa Kelas X SMA N 2 Bener, Tegalrejo Yogyakarta)
Oleh:
Rosa Delima Indriastuti
NIM. 031424001
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Tanggal………………...
Drs. Domi Severinus. M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
Pembentukan Konsep Siswa
Tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel
Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing
(Suatu Studi Kasus Pada Tiga Siswa Kelas X SMA N 2 Bener, Tegalrejo Yogyakarta)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Rosa Delima Indriastuti NIM. 031424001
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 18 Desember 2007
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Drs. Domi Severinus, M.Si. .......................
Sekretaris : Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. .......................
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. .......................
Anggota : Drs. FX. Kartika Budi, M.Pd .......................
Anggota : Drs. A. Atmadi, M.Si. .......................
Yogyakarta, ............. Januari 2008
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Dekan,
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
T u H a n ‐ k u … Bicaralah padaku bila aku kesepian … Bisikkan dukungan – Mu …
Bila aku dirundung KeCeMaSaN Dengarkanlah suaraku bila aku jatuh
Sudilah menjadi bagiku … “Penghibur dalam PerjalanaN” Tempat bernaung diwaktu panas
Tempat berteduh dikala “ H u J a N ” Tongkat penuntun dalam kelelahan dan penolong dalam “B a H a y A “
S e M o g A … Aku berhasil mencapai tujuaN – ku Sekarang dan juga nanti Pada akhir H I D u P – k u.
(doa para peziarah dalam perjalanan menuju Santiago de Compostela)
Sebagai ungkapan Syukur
Kupersembahkan karya ini bagi:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Bapak & Ibu ku yang Terkasih
Suami Tercinta Heribertus Sugiri
Mas Bayu dan Adikku Oni
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2007
Penulis,
Rosa Delima Indriastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Rosa Delima Indriastuti. Pembentukan Konsep Siswa Tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel Menggunakan Eksperimen Terbimbing. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana konsep awal siswa tentang hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel, (2) Bagaimana perubahan konsep siswa tentang hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing , (3) Bagaimana konsep siswa tentang hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2007 – 27 April 2007 di SMA Negeri 2 Bener, Tegalrejo, Yogyakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-2 yang berjumlah 33 orang. Dari ke 33 siswa dipilih 3 siswa sebagai partisipan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu: pretest, wawancara awal, proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing, dan posttest.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ditemukan adanya pemahaman konsep (konsep awal) partisipan yang belum benar mengenai hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel sebelum mengalami proses pembelajaran, (2) Partisipan mengalami perubahan konsep menjadi lebih benar, (3) Setelah mengalami proses pembelajaran, masih ada beberapa pemahaman partisipan mengenai hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel yang belum berhasil diubah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Misconceptions are a troubling issue for teachers and students in high school science. This is especially true in physics due to its often abstract nature. For example, studying everythings about gases, included Boyle’s Law for gases inside. The purpose of this study was to understand the level of student understanding’s about Boyle’s Law for gases. The understanding developed based on students response to the amount of task relating to Boyle’s Law. The research was also aimed at reveal whether there was misconceptions among students relating to Boyle’s Law. Participants of this study was students of middle class XI science stream state of high school, Sentolo I, Yogyakarta. This research could be categorized as descriptive qualitative. The instrument employed in this research including problems relating to Boyle’s Law especially and kinetic theory of gas generally for test written importance and than interview. Test written to be used to know level of participant understanding’s. The problems was tried out to a group of students prior to revision in order to discover the extent to which misconception occurred. Interview was employed at participant that probably have misconception see from test written result. Result of research indicate that as a whole the understanding of participant about Boyle’s Law for gases still less shown by average level of concept insight to reach round 50,84%. It is interesting to note that, for the greater part of participant do not understand the concept of mol, mass and mass of molecules; equation of ideal gases; pressure of a gas in sealed syringe. At this research misconception happened in understand the concept of temperature, volume and mass of a gas in different state of compression; energy kinetic of molecules and rms speed of molecules. Misconceptions often reflect a basic lack of understanding hidden beneath the ability to use equation to solve problems because many of the problems could be solved through memorization of the formulae, rather than through any conceptual understanding of the content.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kebesaran kasih dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembentukan Konsep Siswa Tentang Hukum
Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel Menggunakan Metode
Eksperimen Terbimbing”, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
di perguruan tinggi dengan jenjang pendidikan strata satu.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak terbantu dengan
bimbingan, kesempatan, sarana, fasilitas, dan dukungan spiritual yang telah diberikan
oleh berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk Drs. Domi Severinus, M. Si. selaku Dosen Pembimbing, yang dengan
penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan sejak
awal penyusunan skripsi, penelitian hingga akhir penulisan skripsi ini.
2. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
khususnya Bpk Sunarjo dan Bpk Aloysius Sugeng yang telah mengabdikan
diri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa JPMIPA
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bpk Drs. Winarso, selaku Guru Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Negeri
I Bener, Tegalrejo atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian terhadap siswa-siswi yang diasuhnya.
4. Bapakku Vincentius Idrus & Ibuku Lucia Sri Lestari, atas doa, dana, nasihat
dan dukungan yang tiada henti-hentinya. Terima kasih banyak, ”Maafkan aku
telah banyak mengecewakan, aku mencintai dan mengasihimu”.
5. Suamiku terkasih Heribertus Sugiri, engkau telah menemaniku,
menguatkanku dan mengisi hari-hariku. Engkau takkan kulupakan dalam
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setiap waktuku, namamu selalu ada dalam hatiku. Terima Kasih telah
memilihku menjadi ”pendamping hidupmu”, aku mencintaimu dan akan
selalu setia padamu.
6. Kakakku Ignatius Bayu Sudibyo dan adikku Emilda Oktaviani atas perhatian,
dukungan dan doanya. Tetap semangatttt!!!! Selamat Berjuang! Aku rindu
berkumpul, ngobrol dan bernyanyi bersama di dapur kita yang sederhana
namun bersih, tenang, damai dan indah sambil diiringi gitar. Kapan lagi
ya???
7. Teman-temanku: Mb. Nina, Joe, Lucy, dan semua teman angkatan 2003 atas
perjuangan kita bersama di bangku kuliah, melewati hari-hari penuh
tantangan, saling memotivasi satu sama lain. Untuk semua itu, meskipun
tidak akan pernah terulang, namun tetap akan menjadi kenangan.
Karya ini masih jauh dari sempurna. Menyadari hal itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya
ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya
pendidikan sains.
Yogyakarta, Desember 2007
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PENGESAHAN............................................................................................... iii
PERSEMBAHANAN...................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian............................................................................... 5
BAB II. DASAR TEORI ................................................................................. 7
A. Pembelajaran Fisika............................................................................. 7
B. Peranan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Fisika......................... 9
B.1 Peran Guru...................................................................................... 9
B.2 Peranan Siswa................................................................................. 13
C. Konsep ................................................................................................. 14
C.1 Pengertian Konsep ........................................................................ 14
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.2 Pembentukan Konsep ................................................................... 17
C.3 Memahami Konsep ....................................................................... 19
C.4 Proses Perubahan Konsep............................................................. 20
D. Miskonsepsi ......................................................................................... 24
E. Metode Eksperimen Terbimbing ......................................................... 26
F. Lembar Kerja Siswa............................................................................. 28
G. Wawancara........................................................................................... 30
BAB III.METODE PENELITIAN .................................................................. 33
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 33
C. Subjek Penelitian ................................................................................. 33
D. Disain Penelitian .................................................................................. 34
1. Kegiatan Penelitian......................................................................... 34
2. Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................. 36
3. Pengumpulan Data Penelitian......................................................... 37
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 38
F. Metode Pengumpulan Data.................................................................. 39
G. Analisa Data......................................................................................... 40
1. Pre-test .......................................................................................... 41
2. Post-test.......................................................................................... 42
3. Lember Kerja Siswa....................................................................... 42
4. Transkrip rekaman video ............................................................... 43
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASANNYA..................................................................... 44
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 44
B. Data Penelitian dan Analisis data........................................................ 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 103
A. Kesimpulan .......................................................................................... 103
B. Saran .................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 107
LAMPIRAN..................................................................................................... 108
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Hasil Pretest ............................................................................................ 108
LAMPIRAN 2
Hasil Posttest Siswa ................................................................................ 131
LAMPIRAN 3
Lembar Kerja Siswa................................................................................ 149
LAMPIRAN 4
Contoh Hasil Wawancara ....................................................................... 167
LAMPIRAN 5
Foto-Foto ................................................................................................ 181
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Paul, seorang anak kelas X yang cerdas, diminta untuk menjelaskan
mekanisme yang menyebabkan terjadinya musim di bumi dan fase bulan.
Meskipun materi ini telah dipelajari dalam pembelajaran sains (fisika) di kelas
sebelumnya, namun dalam penjelasannya, Paul menunjukkan beberapa konsepsi
yang keliru tentang terjadinya musim di Bumi. Misalnya ia yakin bahwa musim
disebabkan oleh kedekatan bumi pada matahari, musim dingin akan terjadi bila
bumi berada paling dekat dengan matahari dan musim panas akan terjadi bila
bumi terletak paling jauh dari matahari. Untuk fase bulan ia menjelaskan bahwa
bayangan bumi di bulan adalah penyebabnya (Mestre,1994).
Seperti Paul, banyak siswa yang telah mengikuti pembelajaran fisika di
kelas memiliki konsepsi yang keliru tentang meteri yang telah diajarkan, konsepsi
tersebut tidak cocok dengan penjelasan ilmiah. Konsep yang mereka bangun
dalam proses pembelajaran ternyata tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau
pengertian yang diterima oleh pakar dalam bidang fisika. Bila hal ini yang terjadi
tentu saja tujuan belajar, yakni memahami dan mengerti apa yang dipelajari
tidaklah tercapai.
Menurut Piaget sebagaimana dikutip oleh Suparno (2001:112) mengerti
adalah proses adaptasi intelektual dimana pengalaman dan ide baru diinteraksikan
dengan apa yang sudah diketahui untuk membentuk struktur atau pengertian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
baru. Jika dalam pembelajaran siswa tidak mengerti dengan benar tentang materi
yang diberikan, ini berarti siswa memiliki jaringan konsep yang salah. Jaringan
konsep yang salah ini selanjutnya akan ia gunakan untuk membentuk struktur atau
pengertian baru yang salah pula. Dalam hal ini bagaimanapun konsepsi siswa
yang keliru sangat menghambat pembelajaran. Oleh karena itu siswa yang
mengalami salah konsepsi perlu segera dideteksi, dibantu untuk mengatasi
beberapa konsepsi yang keliru sehingga menghasilkan perubahan konsep.
Menurut Posner dkk sebagaimana dikutip oleh Suparno (2000:16) ada dua macam
perubahan konsep yaitu proses asimilasi dan proses akomodasi.
Terjadi proses asimilasi bila dalam perkembangan pengetahuan siswa
hanya menambahkan unsur baru pada konsep-konsep lamanya, karena konsep-
konsep yang dimiliki masih sesuai dengan pengalaman baru yang dijumpainya.
Sedangkan proses akomodasi terjadi apabila siswa mengalami ketidaksesuaian
konsep-konsep lama yang dimiliki dengan pengalaman baru yang dijumpai.
Konsep-konsep yang dimiliki tidak dapat digunakan untuk menjelaskan gejala
atau fenomena yang sedang dihadapi. Dalam proses ini siswa akan mengubah
total konsep-konsep lamanya dan mengganti dengan konsep-konsep yang baru,
disini terjadi perubahan konsep secara drastis atau radikal.
Dalam perubahan konsep ini guru perlu merancang suatu metode
pembelajaran, dimana tujuan utamanya adalah untuk menciptakan empat kondisi
yang diperlukan agar siswa mengalami perubahan konsep yaitu, 1) siswa harus
menjadi tidak puas dengan konsep-konsep mereka saat itu, 2) konsep yang baru
harus dapat dimengerti atau dipahami, 3) konsep yang baru harus masuk akal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4) konsep yang baru harus bermanfaat (Waltson, Bruce and Richard
Kopnicek:2005). Dengan kondisi inilah akan terjadi proses akomodasi. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengalami perubahan konsep adalah dengan
eksperimen terbimbing yang menyediakan pristiwa anomali diikuti wawancara
diagnosis dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai penuntunnya. Peristiwa
anomali adalah pristiwa yang bertentangan dengan pemikiran atau gagasan siswa.
Dalam metode ini siswa dirangsang untuk terlibat secara aktif dalam meramalkan,
mengobservasi, melakukan eksperimen, menjelaskan aktivitas mereka, menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan mengungkapkan pemikiran atau gagasan-gagasan
mereka yang dituangkan dalam LKS. Guru hanya bertugas dalam mengarahkan
dan menuntun tindakan siswa, menggunakan pertanyaan-pertanyaan lewat
wawancara untuk menggali gagasan-gagasan siswa sehingga dapat berpikir logis
dan ilmiah.
Metode belajar ini adalah merupakan implementasi dari sejumlah
prinsip-prinsip konstruktivisme tentang bagaimana pengetahuan diperoleh.
Pendekatan ini mempunyai pola umum sebagai berikut: - Fase pertama,
mengungkapkan gagasan atau ide atau prapersepsi siswa tentang konsep yang
dipelajari, - Fase kedua, mendiskusikan dan mengevaluasi prakonsepsi, - Fase
ketiga menciptakan konflik antara konsep dan prakonsepsi, dan – Fase keempat,
mendorong dan mengarahkan rekonstruksi konsep (akomodasi) dalam pikiran
siswa (Nussbaum dan Nivick, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Diharapkan data yang dihadapi diartikan dan digunakan untuk mengubah
konsep yang ada, sehingga dapat diterima dalam diri siswa dan pada akhirnya
terbentuk konsep-konsep baru yang sesuai dengan gagasan para ahli.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berminat untuk menyelidiki
bagaimana konsep awal siswa dan pembentukan konsep siswa melalui akomodasi
setelah siswa mengalami pembelajaran dengan menggunakan metode yang telah
dijelaskan di atas. Selain itu peneliti juga mengkaji bagaimana proses berpikir
siswa dalam mengubah (akomodasi) konsep-konsep yang ada hingga membentuk
konsep-konsep baru yang sesuai dengan gagasan para ahli. Untuk itu, maka
penelitian ini diberi judul “Pembentukan Konsep Siswa Tentang Hukum Ohm,
Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel Berbantuan Experimen
Terbimbing”. (Suatu Studi Kasus Pada Tiga Siswa Kelas I SMA N 2 Bener,
Tegalrejo Yogyakarta)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka
permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana konsep awal siswa tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan
Rangkaian Seri Paralel.
2) Bagaimana perubahan konsep siswa tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat,
dan Rangkaian Seri Paralel dengan menggunakan metode eksperimen
terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3) Bagaimana konsep siswa tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan
Rangkaian Seri Paralel setelah mengalami proses pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1) Mengetahui bagaimana konsep awal siswa tentang Hukum Ohm, Hambatan
Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel
2) Mengetahui bagaimana perubahan konsep siswa tentang Hukum Ohm,
Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel dengan menggunakan metode
eksperimen terbimbing.
3) Mengetahui bagaimana konsep siswa tentang Hukum Ohm, Hambatan Kawat,
dan Rangkaian Seri Paralel setelah mengalami proses pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dalam menerapkan teori yang diperoleh selama
kuliah, serta memperluas pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran fisika
yang menekankan pada perubahan konsep untuk membentuk konsep baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Guru/Calon Guru
Hasil penelitian ini secara teoritis dipakai sebagai pertimbangan dalam
mengembangkan pembelajaran fisika, guru/calon guru termotivasi untuk semakin
kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan tambahan
referensi bagi perpustakaan sehingga dapat menambah khasanah bacaan ilmiah
bagi mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
DASAR TEORI
A. Pembelajaran Fisika
Fisika atau sains dapat dipandang sebagai kesatuan dari proses, sikap
dan hasil (Kartika Budi, 1998:162). Sedangkan pembelajaran merupakan suatu
proses memperoleh pengetahuan (Reber dalam Muhibbin Syah, 2003:64). Dalam
pembelajaran, proses merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan dan
aktivitas itu terjadi karena adanya tahap-tahap aktivitas yang sistematis dan
terarah. Dalam pembelajaran fisika aktivitas-aktivitas yang dilakukan diantaranya
melakukan observasi, mengukur, memprediksi, mengklasifikasi, membandingkan,
menyimpulkan, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis
data, membuat laporan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitian.
Dengan aktivitas-aktivitas tersebut berarti siswa melakukan proses belajar dalam
hal ini belajar fisika.
Menurut kaum konstruktivis, belajar adalah merupakan proses aktif dari
siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungannya. Belajar bukan sekedar proses mekanik mengumpulkan
pengetahuan. Siswa dikatakan telah belajar fisika apabila teori fisika dan konsep
fisika yang disajikan menjadi bagian dari struktur kognitif siswa. Kaum
konstruktivis juga mengungkapkan bahwa mengajar fisika bukanlah sekedar
memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya, membuat makna dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
apa yang dipelajari, mencari kejelasan mengenai apa yang dipelajarinya, bersikap
kritis dan mengadakan justifikasi. Jadi mengajar dalam pembelajaran fisika adalah
suatu bentuk belajar sendiri (Suparno, 1997:62).
Dalam pembelajaran fisika disamping siswa harus berinteraksi dengan
guru, siswa juga harus diberikan kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan
obyek yang akan atau sedang dipelajarinya. Hal ini disebabkan karena bidang
telaah dalam fisika adalah semesta alam. Sehingga dalam pembelajaran fisika
penting untuk memahami dan menjelaskan alam bersama dengan berbagai
fenomena yang terjadi didalamnya. Karena itu, interaksi antara siswa dengan
lingkunagn merupakan ciri pokok dalam pembelajaran fisika. Dalam
pembelajaran fisika kedudukan siswa adalah sebagai subjek belajar yang artinya
dalam setiap proses kegiatan pembelajaran fisika, siswa harus berperan aktif.
Bantuan yang diberikan guru sebagai mediator maupun fasilitator sungguh
dimanfaatkan untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Sehingga hasil belajar
bukan semata-mata bergantung pada apa yang disajikan oleh guru, melainkan
sangat dipengaruhi oleh hasil interaksi antara berbagai informasi yang seharusnya
diberikan kepada siswa dan bagaimana siswa mengolah berbagai informasi
berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya.
Hasil pembelajaran fisika tidak cukup dengan hanya mengingat apa yang
dipelajari. Namun, yang terpenting adalah perilaku dalam mencari pengertian
konsep melalui kegiatan dalam belajarnya. Siswa perlu dilatih untuk berprilaku
sebagai seorang ilmuwan selama berlangsungnya pembelajaran fisika. Perilaku
seorang ilmuwan yang dapat diterapkan pada siswa antara lain adalah seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pemecah masalah, suka mempertanyakan dan mencari jawaban dengan
mengumpulkan berbagai informasi serta melakukan penelitian dan pengujian.
Perilaku yang tidak kalah penting adalah rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal
lain yang menjadi aspek pokok dalam pembelajaran fisika adalah siswa menyadari
keterbatasan pengetahuan mereka. Memiliki rasa ingin tahu untuk menggali
berbagai informasi yang baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka (Rohandi, 1998:121). Apabila hal itu diterapkan pada siswa,
niscaya pembelajaran di sekolah akan menampakkan hasil yang tidak
mengecewakan.
B. Peranan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Fisika
B.1 Peran Guru
Dalam pembelajaran fisika seorang guru berperan sebagai mediator dan
fasilitator yang membantu siswa agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar. Agar peran guru dapat berfungsi secara optimal maka guru dituntut
untuk menguasai materi atau bahan yang diajarkan secara luas dan mendalam
sehingga peran mediator dan fasilitator adalah sebagai berikut (Suparno, 1997:66)
a. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung
jawab dalam membuat rencana, proses, dan penelitian.
b. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-
gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. Menyediakan sarana
yang merangsang siswa berpikir secara produktif. Menyediakan kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus
menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konfik.
c. Memonitor, dan mengevaluasi apakah pemikiran siswa berkembang atau
tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa itu
berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu
mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan siswa.
Agar peran guru sebagai mediator dan fasilitator dapat dilaksanakan
secara optimal, maka diharapkan seorang guru menguasai beberapa hal berikut
(Suparno, 1997:68-71)
a. Menguasai Materi
Penguasaan materi secara luas dan mendalam memungkinkan seorang
guru menerima pandangan dan gagasan yang berbeda-beda dari siswa dan
menunjukkan apakah gagasan itu benar atau tidak, menyediakan berbagai
pengalaman belajar dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan siswa.
b. Menguasai Strategi Mengajar
Tugas guru adalah membantu siswa agar mampu mengkonstruksi
pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkret maka strategi mengajar
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi siswa. Driver dan Oldham
dalam Suparno (1997:69) menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan
dalam strategi pembelajaran sehingga siswa dapat mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Orientasi. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam
mempelajari suatu topik. Siswa diberi kesempatan untuk mengadakan
observasi terhadap topik yang hendak dipelajari.
2) Elisitasi. Siswa dibantu mengungkapkan idenya secara jelas dengan
berdiskusi, menulis, membuat poster, dan lain-lain. Siswa diberi kesempatan
untuk mendiskusikan apa yang diobservasikan, dalam wujud tulisan, gambar,
atau poster.
3) Restrukturisasi ide. Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan:
a) Klasifikasi ide yang dikontraskan dengan ide-ide orang lain atau teman
lewat diskusi ataupun pengumpulan ide. Berhadapan dengan ide-ide lain,
siswa dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasannya kalau tidak
cocok atau sebaliknya, menjadi lebih yakin bila gagasannya cocok.
b) Membangun ide baru. Ini terjadi bila dalam diskusi ide siswa bertentangan
dengan ide siswa yang lain atau ide siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan teman-teman.
c) Mengevalusi ide barunya dengan experimen. Kalau dimungkinkan, ada
baiknya bila gagasan yang baru dibentuk diuji dengan suatu percobaan
atau persoalan baru.
4) Pengunaan ide dalam banyak situasi. Ide atau pengetahuan yang telah
dibentuk oleh siswa perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang
dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap dan bahkan
lebih rinci dengan segala macam pengecualiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5) Mengkaji ulang bagaimana ide itu berubah. Dapat terjadi dalam aplikasi
pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, seseorang perlu
merevisi gagasannya entah dengan menambahkan suatu keterangan ataupun
mungkin dengan mengubahnya menjadi lebih lengkap.
c. Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan guru dengan siswa yang harmonis yang memungkinkan siswa
bekerja sama dengan guru, menyampaikan ide dan gagasan-gagasannya yang
kemudian mendiskusikannya dengan guru. Siswa berpandangan bahwa guru
adalah mitra mereka dalam membangun pengetahuan.
Dalam kegiatan pembelajaran fisika disamping guru disamping guru
bertanggung jawab atas kelancaran proses pembelajaran, hal yang perlu
ditekankan oleh seorang guru dalam pembelajaran fisika yaitu mengembangkan
perubahan konsep pada siswa yang sedang belajar. Sehingga selain sebagai
mediator dan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran fisika, seorang guru fisika
diharapkan bersikap sebagai berikut (Scott, Asoko, Driver, 1991:9-1 dalam
Suparno, 2005:118).
a. Sadar akan gagasan dan pengertian siswa berkaitan dengan bahan yang
dipelajari.
b. Sadar akan jalan konseptual dari topik yang sedang dipelajari.
c. Sensitif pada kemauan belajar siswa.
d. Mampu menciptakan tugas belajar yang mendorong dan memajukan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e. Yakin dengan pengertiannya sendiri sehingga dapat menghargai, menjawab,
dan menerima gagasan yang berbeda.
B.2. Peran Siswa
Peran siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika yaitu melibatkan diri
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bantuan yang diberikan guru sebagai
mediator maupun fasilitator sungguh dimanfaatkan untuk membentuk
pengetahuannya sendiri.
Berbagai pengalaman yang diberikan guru sungguh dimanfaatkan untuk
menemukan berbagai pengertian baru dan memperluas pengetahuan lama yang
telah dimiliki (siswa mengalami perubahan konsep). Pada tahap ini siswa
memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk menyesuaikan konsep serta ide
baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka (Betterncourt,
1989; Shymansky, 1992; Watt dan Pope dalam Suparno, 1997:62). Jika
pengalaman-pengalaman baru yang dihadapi dapat dijelaskan dengan
mengunakan konsep-konsep awal mungkin dengan cara mendefinisikan lebih
spesifik sesuai dengan fenomena-fenomena yang dihadapi maka diperoleh
konsep-konsep yang baru yang lebih luas dengan memperinci berbagai variabel
yang mempengaruhi atau mungkin konsep lama yang telah dimiliki tidak dapat
lagi digunakan untuk menjelaskan pengalaman baru yang dihadapi, untuk itu ia
harus mengubah skema lamanya.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan guru hendaknya dimanfaatkan
seoptimal mungkin sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berbagai kegiatan belajar yang dilakukan untuk memperoleh pengalaman belajar
antara lain dengan membuat hipotesis, menguji hipotesis, manipulasi objek,
memecahkan persoalan, mencari jawaban, menggambarkan, meneliti, berdialog,
mengadakan refleksi, mengungkapkan pertanyaan, mengekspresikan gagasan, dan
lain-lain (Suparno, 1997:62). Berbagai kegiatan diatas memungkinkan siswa
untuk mengembangkan skema-skema yang dimiliki. Disamping itu, dapat
membantu siswa dalam proses perubahan konsep baik yang memperluas konsep
ataupun membetulkan konsep yang salah.
C. Konsep
C.1. Pengertian konsep
Dalam proses pembelajaran fisika guru dan siswa selalu menghadapi dan
berhubungan dengan sejumlah konsep sesuai dengan pokok bahasan yang sedang
dipelajari. Konsep adalah gambaran mental sesuatu (Kartika Budi, 1987:234).
Gambaran mental itu diperoleh melalui generalisasi dari contoh-contoh, data-data,
dan peristiwa-peristiwa khusus. Dalam pembelajaran fisika konsep dapat berupa
objek (benda), gejala, situasi (kondisi), sifat-sifat, dan atribut dari suatu obyek
(Euwe Van den Berg, 1991:8). Konsep sebagai gambaran mental terbentuk
sebagai hasil aktivitas manusia baik mental maupun fisik. Konsep sendiri
merupakan hasil akhir dari persepsi. Untuk membedakan konsep yang satu dengan
konsep yang lain maka konsep itu harus menggunakan hakekat atau ciri yang
mengungkapkan anggota-anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Menurut Kartika Budi (1987:237) dalam pembelajaran fisika kita
berhadapan dengan konsep fisis, baik itu konsep konkrit maupun konsep proses.
Robert B. Sund dalam Kartika Budi (1987:235) menjelaskan bahwa konsep
konkrit adalah konsep yang mengacu pada obyek seperti benda-benda, besaran-
besaran atau atribut dari besaran misalnya batu baterai, gaya, tegangan, tekanan
dan sebagainya. Sedangkan konsep proses adalah konsep yang mengacu pada
proses dari benda-benda atau besaran-besaran fisis seperti pemuaian, perambatan
panas dan sebagainya. Selain itu dalam pembelajaran fisika kita juga menjumpai
konsep seperti konsep medan magnet, kuat medan magnet, momen putar dan
sebagainya. Untuk membedakan konsep-konsep tersebut dapat ditinjau dari
beberapa dimensi atau sudut padang kita terhadap objek tersebut. Menurut Favell
sebagaimna dikutip oleh Ratna Wilis Dahar (1989:79) menyebutkan bahwa
konsep dapat dibedakan dalam tujuh dimensi antara lain:
a. Atribut. Setiap konsep memiliki atribut yang berbeda-beda baik ditinjau dari
segi fisik maupun fungsinya. Misalnya konsep meja harus memiliki
permukaan yang datar dan sambungan-sambungan yang mengarah ke bawah
yang mengangkat permukaan itu dari lantai.
b. Struktur yaitu cara bagaimana atribut tersebut saling terkait. Ada tiga macam
struktur yaitu (1) struktur konjuktif yaitu konsep dimana terdapat dua atau
lebih sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep, seperti
percepatan adalah perubahan kecepatan tiap selang waktu. Dua atribut yaitu
perubahan kecepatan dan selang waktu harus ada agar memenuhi konsep
percepatan, (2) struktur disjunktif, yaitu konsep dimana satu dari dua atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lebih sifat harus ada, (3) struktur relasional manyatakan hubungan tertentu
antara stribut-stribut konsep seperti superposisi.
c. Keabstrakan. Ada konsep yang begitu konkrit dan abstrak misalnya jarak,
elektron.
d. Keinklusifan. Mengacu pada jumlah contoh yang dapat terlibat dalam
konsep.
e. Generalisasi atau keumuman. Bila diklasifikasikan konsep dapat dibedakan
dalam posisi superordinat atau subordinat, misalnya energi merupakan
superordinat dari energi kinetik.
f. Ketetapan. Menyangkut apakah ada sekumpulan aturan untuk membedakan
contoh-contoh dari noncontoh.
g. Kekuatan. Ditentukan sejauhmana orang setuju bahwa konsep itu penting.
Penjelasan yang kita berikan pada orang lain mengenai suatu konsep
dengan menunjuk salah satu atau lebih dari dimensi-dimensi yang dicakup oleh
konsep yang dimaksud akan memberikan gambaran pada orang tersebut mengenai
konsep yang dimaksud.
Konsep yang sudah dikuasai dengan benar, akan membantu siswa dalam
memecahkan suatu masalah. Sementara itu, tidak tertutup kemungkinan konsep
yang telah dikuasai siswa tidak tepat/salah, karena konsep awal siswa resisten
terhadap perubahan. Hal ini terjadi karena siswa percaya bahwa pengertian awal
mereka telah berjasa dalam memahami dunia ini. Maka dalam proses kegiatan
pembelajaran seorang guru harus membantu siswa dalam mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perubahan konsep sehingga siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih lengkap
dan benar.
C.2. Pembentukan Konsep (Concept Formation)
Konsep, sebagai gambaran mental, terbentuk sebagai hasil aktivitas
manusia baik mental maupun fisik; merupakan hasil akhir dari proses persepsi.
Persepsi adalah proses pemberian arti pada sederet informasi yang berhasil
ditangkap dan direkam indra. Arti yang ditangkap dari informasi itulah yang
kebanyakan berupa konsep (Moates, 1980 dalam Kartika Budi, 1987).
Secara umum proses persepsi dapat dijelaskan sebagai indra (sensory
register) menangkap dan merekam informasi. Melalui perhatian informasi
diseleksi. Informasi terseleksi dikirim ke otak. Otak mengolahnya. Pengolahan itu
berupa aktivitas mental seperti : mengklasifikasi, analisis-sintesis, proses asimilasi
dan akomodasi, pengujian-pengujian; yang akhirnya terbentuk gambaran mental
yang berupa arti atau interpretasi dari informasi (rangsangan, stimulus) yang
diterimanya. Komplikasi dan kualitas proses mental tersebut bergantung pada
jenis dan level konsep yang dibentuk serta peringkat perkembangan atau
kedewasaan pelaku pembentuk konsep tersebut.
Dua teori dasar pembentukan konsep adalah Teori Abstraksi dan Teori
Hipoteis (Neil Bolton, 1977 dalam Kartika budi, 1987). Menurut teori abstraksi
konsep dibentuk dengan menggeneralisasi fakta-fakta, contoh-contoh atau
pristiwa-prisatiwa khusus dengan mencari ciri-ciri esensial yang ada pada setiap
contoh dan mengabaikan hal-hal lain yang kurang hakiki yang belum tentu ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pada setiap contoh sebagai contoh konsep meja. Konsep kita tentang meja tidak
memuat jumlah kaki, bentuk, tinggi, lebar. Bila kita dihadapi meja dengan
berbagai macam bentuk serta ukuran dan jumlah kaki yang berbeda-beda kita
tetap mengatakan meja karena kita telah menangkap hakekat dari meja dan kita
tahu bahwa bentuk, ukuran dan banyaknya kaki bukanlah ciri esensial. Proses
berpikir seperti itu yaitu yang dimulai dari contoh-contoh khusus kemudian
sampai pada kesimpulan umum, kita kenal sebagai cara berpikir induktif.
Teori hipotesis mengatakan bahwa konsep mula-mula diajukan sebagai
hipotesis. Proses selanjutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis itu. Mecari
kebenaran konsep hipotesis berarti memberi contoh peristiwa-peristiwa yang
memenuhi atau cocok dengan konsep itu, atau mencoba menggunakan konsep itu
untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa alam. Konsep itu akan diterima sebagai
konsep yang benar bila ada peristiwa atau contoh-contoh yang memenuhi, atau
dapat dipakai untuk menjelaskan peristiwa alam. Makin banyak contoh yang
memenuhi dan makin banyak dapat dipergunakan untuk mengungkap misteri
alam, konsep itu akan diterima keberadaannya. Konsep hipotesis ini muncul
karena ketajaman para ilmuwan memandang peristiwa-peristiwa alam serta
tuntutan keinginan memecahkan masalah-masalah yang belum mampu
dipecahkan menggunakan konsep-konsep yang telah ada. Pembentukan konsep
secara hipotesis menggunakan cara berfikir deduktif yaitu dari umum ke khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
C.3. Memahami Konsep
Salah satu tujuan pembelajaran di sekolah adalah agar siswa memiliki
kemampuan untuk memahami hal yang dipelajari. Guru sebagai mediator dan
fasilitator harus membimbing dan menekankan siswa pada pemahaman tersebut.
Pemahaman menurut Kartika Budi (1987:233) merupakan salah satu aspek
kognitif yang sangat penting pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah .
Aspek ini merupakan aspek yang menonjol atau aspek yang paling ditonjolkan.
Bila diadakan kegiatan pembelajaran, maka pertama-tama yang akan dicapai
adalah memahami atau mengerti apa yang dipelajari.
Untuk memutuskan seseorang memahami suatu konsep maka diperlukan
kriteria atau indikator-indikator. Menurut Kartika Budi (1992:114) kriteria atau
indikator-indikator yang menunjukkan seorang siswa memahami suatu konsep
antara lain (1) dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan kalimat sendiri, (2) dapat menjelaskan makna dari konsep
bersangkutan kepada orang lain, (3) dapat menganalisis hubungan atntara konsep
dalam suatu hukum, (4) dapat menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan
menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika
baik secara teoritis maupun secara praktis, (c) memprediksi kemungkinan-
kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi,
(5) dapatmempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, (6) dapat
membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan, (7)dapat
membedakan konsepsi yang benar dan konsepsi yang salah. Berdasarkan kriteria
atau indikator-indikator tersebut, seorang guru dapat mengetahui siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kegiatan pembelajaran fisika apakah mengalami perubahan konsep baik yang
memperluas ataupun yang membetulkan konsep yang salah. Dengan semakin
bertambahnya konsep yang diketahui dan dipahami, dan sekaligus semakin tepat
konsep fisika dimengerti oleh siswa, maka mereka benar-benar menguasai bidang
fisika.
C. 4. Proses Perubahan Konsep
Siswa setiap kali membangun konsep baru melalui proses asimilasi dan
akomodasi skema mereka. Skema dapat dipikirkan sebagai konsep atau kategori.
Skema menurut Suparno (1997:30) merupakan suatu struktur mental seseorang
dimana ia secara intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Melalui
kontak dengan pengalaman baru, skema dapat dikembangkan dan diubah, yaitu
dengan asimilasi dan akomodasi. Sedangkan dalam penelitian ini lebih ditekankan
pada proses akomodasi.
Proses akomodasi terjadi jika seseorang tidak dapat lagi menggunakan
skema-skema lamanya yang telah dimiliki. Skema seseorang dibentuk dengan
pengalaman sepanjang waktu. Skema menunjukkan taraf pengertian dan
pengetahuan seseorang tentang dunia sekitarnya. Karena skema merupakan
konstruksi, maka bukan tiruan dari kenyataan dunia yang ada.
Menurut Posner dkk sebagaimana dikutip oleh Suparno (2000:17)
menyebutkan beberapa situasi dan kondisi yang memungkinkan proses perubahan
konsep (baik itu proses asimilasi maupun proses akomodasi) dapat terjadi yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Harus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang ada. Siswa mengubah
konsep mereka jika mereka percaya bahwa konsep yang telah mereka miliki
tidak dapat lagi digunakan untuk menghadapi situasi, pengalaman atau
gejala baru. Sumber ketidakpuasan terhadap konsep lama adalah adanya
peristiwa anomali, yaitu peristiwa yang bertentangan dengan yang
dipikirkan siswa bahkan siswa tidak dapat mengasimilasikan
pengetahuannya untuk memahami fenomena baru.
b. Konsep yang baru harus intelligible (dapat dimengerti). Siswa dapat
mengerti bagaimana pengalaman-pengalaman baru dapat didekati dengan
konsep-konsep baru tersebut.
c. Konsep yang baru harus masuk akal, yaitu mempunyai kemampuan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang dimunculkan oleh para pendahulu,
dan konsisten dengan teori dan pengetahuan lain atau dengan pengalaman
lama.
d. Konsep baru harus beguna, berguna untuk riset dan punya kemampuan
untuk dikembangkan dan membuka penemuan baru.
Proses pembelajaran fisika yang baik dan benar harus mengembangkan
perubahan konsep dan perubahan konsep itu terjadi secara cepat dan efisien.
Perubahan konsep dapat pula dipahami sebagai perubahan dan penataan
pengalaman (pemahaman) siswa menjadi pemahaman konsep yang benar (ilmiah),
mantap dan berdaya guna. Di bawah ini diuraikan secara singkat dua perubahan
konsep dalam pembelajaran fisika, yaitu proses perluasan konsep dan proses
pembetulan konsep yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a) Proses Perluasan Konsep
Proses yang pertama adalah proses memperluas konsep yang sudah ada.
Semua model pembelajaran dan pengajaran klasik dengan ceramah, menjelaskan
bab demi bab dari suatu bahan fisika sesuai dengan kurikulum yang direncanakan,
semua itu adalah proses untuk mengembangkan konsep fisika siswa. Beberapa
cara membantu siswa menambah konsep atau pengetahuan mereka tentang bahan
fisika, antara lain:
- Memberikan informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa.
Pemberian informasi baru atau tambahan konsep-konsep baru dapat
dilakukan antara lain guru menjelaskan konsep yang baru sesuai dengan
urutan kurikulum yang telah direncanakan.
- Siswa diberi bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan itu
sehingga konsepnya bertambah. Di sisni diperlukan bantuan pengarahan dari
guru.
- Siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah
disediakan baik dari buku maupaun multimedia fisika.
b) Proses Pembetulan Konsep
Proses yang kedua dalam perubahan konsep adalah proses membetulkan
konsep yang salah. Untuk proses ini tidak cukup guru menambah bahan fisika
dalam pembelajaran, tetapi harus memiliki strategi yang tepat untuk membetulkan
miskonsepsi yang dialami siswa. Siswa disadarkan bahwa konsep awal mereka itu
tidak tepat dengan situasi yang ada. Cara penyadaran dapat dengan menyediakan
data anomali. Siswa juga diajak untuk menjelaskan masalah baru dengan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lamanya yang memang ternyata tidak mencukupi. Maka, ia tertantang untuk
mengubah konsepnya.
Menurut Joan Davis (2001) sebagaimana dikutip oleh Suparno (2005:97)
seorang guru dalam mengajarkan perubahan konsep harus memperhatikan dua hal
pokok yaitu:
1) Membuka konsep awal siswa.
Perubahan konsep hanya mungkin terjadi bila siswa sadar akan konsep awal
mereka, entah benar entah tidak. Dari konsep awal itulah dapat dilihat di mana
miskonsepsi mereka dengan segala alasannya. Maka dalam hal ini diperlukan
kepiawian guru untuk membantu siswa berani mengungkapkan gagasan mereka.
2) Membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal.
Dalam langkah ini guru mencari beberapa teknik yang sesuai untuk
menantang agar siswa mengubah gagasan mereka yang tidak benar. Untuk dapat
mengubah kerangka berpikir siswa, seorang guru perlu mengerti ekologi
konseptual siswa, yaitu pengetahuan dan kepercayaan yang dipunyai siswa.
Hal ini meliputi antara lain:
a. Pengetahuan awal atau konsep yang telah ada dalam diri siswa
b. Relasi atara konsep-konsep tersebut dalam pikiran siswa
c. Pengetahuan baru tentang konsep-konsep alternatif yang dipunyai siswa
d. Keyakinan epistemologis siswa, yaitu keyakinan siswa yang membuat siswa
percaya bahwa pengetahuannya benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Miskonsepsi
Siswa sewaktu memasuki kelas untuk belajar fisika tidak dengan kepala
kosong tetapi kepala siswa sudah mempunyai pengetahuan yang berhubungan
dengan fisika (Euwe Van Den Berg, 1991:1). Misalnya, sebelum siswa mengikuti
pelajaran mekanika, mereka sudah banyak berpengalaman dengan peristiwa
mekanika (gerak, gaya, benda yang jatuh bebas dan sebagainya). Dengan
pengalamannya itu mereka mengembangkan banyak konsepsi mengenai konsep-
konsep fisika. Menurut Euwa Van Den Berg (1991:10) konsepsi adalah penafsiran
seseorang tentang konsep.
Dalam mempelajari suatu konsep tertentu konsepsi awal siswa tersebut
bisa jadi berbeda dengan konsepsi para fisikawan. Misalnya, inti konsep massa
jenis adalah bahwa utnuk jenis bahan tertentu hasil bagi antara massa dan volume
selalu tetap dan bahwa tetapan itu berbeda untuk setiap unsur/senyawa/campuran,
maka unsur/senyawa dapat dikenal dari massa jenisnya. Tetapi banyak siswa
mempunyai konsep berbeda, maka cenderung berpikir bahwa jika jumlah zat
(massanya) ditambah, maka massa jenisnya juga bertambah. Konsepsi siswa yang
tidak sesuai dengan konsepsi para fisikawan disebut miskonsepsi atau salah
konsepsi.
Suparno (2005:4) mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu konsep
yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para
pakar dalam bidang itu. Bentuknya dapat berupa konsep awal, kesalahan,
hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif, atau
pandangan yang naif. Kartika Budi (1998:254) mendefinisikan miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sebagai suatu konsep yang tidak sama bahkan bertentangan dengan konsepsi yang
dibangun oleh para ilmuan yang diterima sebagai konsepsi yang benar.
Namun ada pula konsepsi yang tidak sepenuhnya salah, tetapi
mengakibatkan salah pada konsepsi yang lain. Misalnya, gaya dipandang sebagai
tarikan atau dorongan mempunyai makna berbeda dengan “gaya adalah yang
menyebabkan kecepatan atau momentum berubah”, tetapi keduanya salah.
Konsepsi gaya sebagai “penyebab gerak”’tidak sepenuhnya salah, akan tetapi
dapat menghasilkan salah konsepsi pada konsep yang lain, misalnya gaya selalu
digambarkan searah dengan gerak; pada benda yang bertumbukan, setelah
peristiwa tumbukan berakhir, pada benda tetap dianggap masih mengalami gaya
untuk mempertahankan geraknya, yang bertentangan dengan konsep: “sebagai
hasil interaksi, gaya ada saat ada interaksi, dan gaya tak lagi ada setelah interaksi
berakhir”.
Untuk menyadarkan siswa akan miskonsepsi mereka, ada baiknya bila
seorang guru memberikan pengalaman belajar yang menantang konsep awal siswa
yang kurang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan percobaan, karena percobaan
dapat menantang intuisi siswa apakah benar atau tidak. Dengan mengalami dan
mengamati percobaan yang hasilnya terus-menerus berbeda, maka siswa
tertantang untuk mengubah gagasan atau konsep mereka. Dengan demikian
miskonsepsi dapat diluruskan dan membantu siswa mengembangkan konsep yang
lebih benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Metode Eksperimen Terbimbing
Ada dua bentuk metode eksperimen, yaitu: eksperimen bebas dan
eksperimen terbimbing. Eksperimen bebas adalah suatu metode pembelajaran
dimana seseorang bebas untuk melakukan atau mengembangkan hal-hal yang
berhubungan dengan percobaan. Eksperimen bebas biasa dilakukan oleh para
ilmuwan yang bertujuan untuk membuktikan pemikiran mereka. Bisa terjadi pada
eksperimen bebas ini para ilmuwan tidak dapat membuktikan pemikiran mereka
tetapi justru memperoleh pengetahuan baru, yang pada mulanya tidak mereka
duga sama sekali. Eksperimen bebas ini tidak biasa dilakukan oleh para siswa
dalam pembelajaran.
Eksperimen terbimbing adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa
melakukan percobaan peralatan sains dengan bimbingan seorang guru. Dalam hal
ini seorang guru selain bertugas membimbing siswa dalam melakukan setiap
langkah-langkah percobaan, guru juga bertugas mengembangkan dan mengajukan
pertanyaan penyelidikan, menimbulkan tanggapan, mencari penjelasan lebih
lanjut, dan membantu siswa mencapai kesimpulan atas dasar bukti yang mendasar
(Wenning, 2005:5)
Metode eksperimen terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator.
Metode ini lebih cocok untuk sains karena ilmu pengetahuan alam adalah ilmu
yang eksperimental, artinya kebenaran teori IPA selalu diuji dengan percobaan
(Euwe Van den Berg, 1991:1). Metode eksperimen terbimbing berfungsi sebagai
suatu cara untuk memperoleh pengetahuan/keterampilan dengan mencoba,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berbuat atau melakukan sesuatu, sehingga aktivitas siswa lebih banyak pada
mempraktekkan sesuatu yang diamati.
Beberapa keunggulan pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing menurut Moedjiono dan Moh. Dimyanti (1991:78) antara lain:
(1) Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang
diperlukannya melalui percobaan yang dilakukan.
(2) Siswa memperoleh kesempatan untuk mebuktikan kebenaran teoritis secara
empiris melalui eksperimen, sehingga siswa terlatih membuktikan ilmu secara
ilmiah.
(3) Siswa berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dalam
rangka menguji kebenaran hipotesis.
Metode eksperimen terbimbing juga memiliki kelemahan, beberapa
kelemahan pembelajaran dengan metode eksperimen ayaitu sebagai berikut:
(1) Memerlukan peralatan, bahan dan/atau sarana eksperimen bagi setiap siswa
atau sekelompok siswa, hal ini perlu dipenuhi karena akan mengurangi
kesempatan siswa bereksperimen jika tidak tersedia.
(2) Jika eksperimen memerlukan waktu yang lama, akan mengakibatkan
berkurangnya kecepatan laju pembelajaran.
(3) Kurangnya pengalaman para siswa maupun guru dalam melaksanakan
eksperimen akan menimbulkan kesulitan tersendiri dalam melakukan
eksperimen.
(4) Kegagalan/kesalahan dalam eksperimen akan mengakibatkan perolehan hasil
belajar (berupa informasi, fakta) yang salah atau menyimpang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Walaupun metode eksperimen terbimbing memiliki kelemahan seorang
guru tidak boleh meninggalkan atau mengesampingkan penggunaan metode
eksperimen bila situasi pembelajaran menuntut digunakan metode eksperimen.
Metode eksperimen terbimbing memiliki prosedur yang sama dengan proses
pembelajaran yang biasanya berlangsung. Ada kegiatan persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Dalam kegiatan persiapan guru merancang langkah-langkah
eksperimen yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan media sebagai pendukung agar siswa sungguh terlibat aktif.
Siswa melakukan eksperimen terbimbing dengan cara mengikuti
langkah-langkah eksperimen dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah
dirancang oleh peneliti agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan sebagai
hasil dari proses pembelajaran. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru perlu
menginformasikan apa saja yang perlu dilakukan, diamati dan dicatat selama
eksperimen. Guru hanya sebagai fasilitator, sebagian besar kegiatan dilakukan
oleh siswa. Setelah pembelajaran berlangsung, guru perlu mengadakan evaluasi
untuk mengetahui sejauh mana siswa mempu mengumpulkan dan mengkonstruksi
pengetahuannya selama eksperimen serta pengalaman apa saja yang mereka
dapatkan. Dalam penelitian ini selain menggunakan Lembar Kerja Siswa, peneliti
juga melakukan wawancara diagnosis.
F. Lembar Kerja Siswa
LKS merupakan lembar kerja siswa yang digunakan agar proses
pembelajaran berjalan baik, siswa dapat terlibat secara terus-menerus dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kegiatan yang releven dalam membangun kompetensi (Fika: 2005). Lembar kerja
siswa merupakan rancangan kegiatan yang khusus dibuat untuk siswa, agar dapat
digunakan oleh siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu
lembar kerja siswa juga merupakan sarana dalam pembelajaran fisika yang dapat
digunakan dalam kegiatan demonstrasi, eksperimen, diskusi, dan dapat juga
digunakan sebagai media dalam tugas kokurikuler. Lembar kerja siswa pada
umumnya berbentuk buku atau lembaran-lembaran yang berisi beberapa
komponen.
Komponen-komponen penting yang terdapat dalam lembar kerja adalah
(1) kompetensi dasar, (2) materi pokok, (3) sub materi pokok, (4) indikator hasil
belajar, (5) petunjuk, dan (6) kegiatan belajar.
Petunjuk dibagi menjadi dua bagian yaitu petunjuk umum dan petunjuk
khusus. Petunjuk berisikan hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa dalam
mempelajari suatu materi selama kegiatan pembelajaran.
Kegiatan belajar dibagi dalam beberapa kegiatan. Dalam setiap kegiatan
memuat sub pokok bahasan yang akan diajarkan lengkap dengan tujuan yang
harus dicapai oleh siswa, langkah-langkah percobaan, dasar teori atau materi awal
yang harus dipelajari oleh siswa, soal-soal latijan, penarikan kesimpulan oleh
siswa, dan lembar kerja.
Dalam penyusunan lembar kerja siswa, bila tidak ada keharusan untuk
menggunakan format tertentu maka guru atau sekolah dapat menentukan sendiri
format dan isi lembar dari lembar kerja siswa tersebut. Yang terpenting dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
lembar kegiatan siswa tersebut bukan formatnya, melainkan fungsinya yaitu untuk
lebih membelajarkan siswa. Lembar kerja siswa yang paling baik adalah dapat
melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang relevan dan berkesinambungan.
Kegiatan dalam lembar kegiatan siswa antara lain (1) membaca uraian atau
penjelasan, (2) menjawab pertanyaan, (3) mengerjakan tugas, (4) mengerjakan
latihan-latihan, (5) mencatat data dari demonstrasi ke dalam tabel yang telah
disediakan, (6) melakukan eksperimen dan mencatat data dalam tabel yang telah
disediakan, (7) menganalisis data melalui pertanyaan-pertanyaan, (8) menarik
kesimpulan, (9) menguji kesimpulan.
G. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi
semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi
(Nasution1982:131). Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara
verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan,
namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telpon. Peneliti menerima
informasi yang diberikan tanpa mambantah, mengecam, menyetujui atau tidak
menyetujui. Dengan wawancara peneliti bertujuan untuk memperoleh data yang
dapat diolah untuk memperoleh generalisasi atau hal-hal yang bersifat umum yang
menunjukkan kesamaan dengan situasi-situasi lain. Sekalipun keterangan yang
diberikan oleh informan bersifat pribadi dan subyektif, tujuan bagi peneliti adalah
menemukan prinsip yang lebih obyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Wawancara tida sekedar omong-omong atau percakapan biasa, dalam
wawancara diperlukan kemampuan mengajukan pertanyaan yang dirumuskan
secara tajam, halus dan tepat, dan kemampuan untuk menangkap buah pikir orang
lain dengan cepat. Wawancara memerlukan keterampilan dan kecepatan berpikir,
ia harus dengan tajam meneliti kesesuaian suatu keterangan dengan keterangan
lain.
Wawancara merupakan alat yang ampuh untuk mengungkapkan
kenyataan, apa yang dipikirkan atau dirasakan orang tetang berbagai aspek.
Melalui tanya jawab kita dapat memasuki alam pikiran orang lain, sehingga kita
peroleh gambaran tentang dunia mereka. Wawancara dapat berbentuk wawancara
bebas (tak berstruktur) dan wawancara terstruktur.
Dalam wawancara bebas (tak-berstruktur) tidak dipersiapkan daftar
pertanyaan sebelumnya, guru atau bebas bertanya kepada siswa dan siswa dapat
dengan bebas menjawab. Ia boleh menanyakan apa saja yang dianggapnya perlu
dalam situasi wawancara itu. Lama interview juga tidak ditentukan dan diakhiri
menurut keinginan pewawancara. Namun ada baiknya bila pewawancara sebagai
pegangan mencata pokok-pokok penting yang akan dibicarakan sesuai dengan
tujuan wawancara.
Keuntungan dari wawancara bebas ialah kebebasan yang menjiwainya,
sehingga responden secara spontan dapat mengeluarkan segala sesuatu yang ingin
dikemukakannya. Dengan demikian pewawancara memperoleh gambaran yang
lebih luas tentang masalah itu karena setiap responden benas meninjau berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
aspek menurut pendirian dan pikiran masing-masing dan dengan demikian dapat
memperkaya pandangan peneliti (Nasution, 1982:137-138).
Sedangkan dalam wawancara terstruktur, semua pertanyaan telah
dirumuskan sebelumnya dengan cermat, dan urutannya pun secara garis besar
sudah disusun, sehingga memudahkan dalam praktiknya (Suparno, 2005:127).
Keuntungan dari wawancara terstruktur antara lain. (1) tujuan wawancara lebih
jelas dan terpusat pada hal-hal yang telah ditentukan lebih dahulu sehingga tidak
ada bahaya bahwa percakapan menyeleweng dan menyimpang dari tujuan. (2)
jawaban-jawaban mudah dicatat dan diberi kode, dan karena itu (3) data lebih
mudah diolah (Nasution,1982:137). Melalui wawancara terstruktur peneliti dapat
secara sistematis bertanya dan mengorek pemikiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalami
suatu kasus pada satu orang atau kelompok tertentu. Hasil penelitian ini hanya
berlaku terbatas pada siswa-siswi yang diteliti saja. Kesimpulan yang diperoleh
peneliti tidak dapat digeneralisasi pada keadaan-keadaan di luar kasus yang
diteliti.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian untuk pemilihan partisipan pada tanggal 28 Maret 2007 dan
pelaksanaan post-test pada tanggal 4 Mei 2007 dilakukan di SMA Negeri 2 Bener,
Tegalrejo, Yogyakarta. Sedangkan pelaksanaan proses pembelajaran pada tanggal
13, 20, dan 27 April 2007 dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar, lantai
II Universitas Sanata Dharma, Paingan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bener,
Tegalrejo, Yogyakarta yang pernah mendapatkan materi pelajaran tentang
Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel. Dari ke 33 siswa
dipilih sebagai partisipan berjumlah tiga (3) siswa. Partisipan yang dipilih yaitu
siswa yang mengalami salah konsep atau siswa yang memiliki konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kurang lengkap mengenai Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri
Paralel. Penelitian dibatasi hanya berlaku pada partisipan yang bersangkutan dan
bersifat studi kasus.
D. Disain Penelitian
1. Kegiatan Penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
I. Peneliti mengajukan tes kepada siswa berupa pertanyaan-pertanyaan
pemahaman siswa mengenai Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian
Seri Paralel, hal ini bertujuan untuk membuka konsep awal siswa dan menguji
pemahaman siswa. Pertanyaan tersebut berupa soal esai dan harus dijawab
beserta dengan alasan-alasannya.
II. Partisipan yang mengalami salah konsep akan dibimbing untuk melakukan
eksperimen. Sebelumnya partisipan diminta untuk membuat tentang
Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel. Partisipan
diminta untuk meramalkan atau memprediksi tentang fenomena yang akan
terjadi dalam eksperimen melalui permasalahan yang diajukan untuk masing-
masing percobaan. Prediksi yang dibuat harus diserta dengan penjelasan. Hal
ini bertujuan untuk mengungkapkan gagasan atau ide siswa tentang konsep
yang dipelajari.
III. Setelah prediksi dibuat, partisipan diminta untuk melakukan percobaan
(observasi) untuk menyelidiki fenomena-fenomena yang terjadi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
permasalahan yang diajukan dan mencatat datanya dalam Lembar Kerja
Siswa.
IV. Selama eksperimen berlangsung, partisipan diajak untuk berdiskusi dengan
peneliti melalui pertanyaan-pertanyaan panduan yang terdapat dalam LKS.
Pertanyaan-pertanyaan ini berfungsi untuk menunjukkan jalan pikiran siswa
serta membantu menuntun siswa dalam membangun konsep yang benar.
V. Setelah kegiatan percobaan (observasi) dilakukan, partisipan diminta untuk
memberikan penjelasan, menganalisis dan menarik kesimpulan atas hasil
observasinya dan kemudian membandingkannya dengan prediksi yang dibuat.
VI. Peneliti mengajukan tes untuk menguji kembali pemahaman partisipan setelah
melakukan eksperimen. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat apakah
peroses akomodasi benar-benar telah terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pembelajaran ini digunakan metode eksperimen terbimbing disertai
dengan wawancara diagnosis dan media pembelajarannya berupa lembar kerja
siswa. Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memberikan informasi kepada partisipan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan dan tujuan yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Peneliti memberikan lambar kerja siswa kepada partisipan untuk
melakukan serangkaian kegiatan, kemudian peneliti menuntun partisipan untuk
menjawab pertanyaan beserta dengan penjelasan yang terdapat di dalam Lembar
Kerja Siswa.
c. Peneliti membimbing partisipan dalam melakukan eksperimen, sehingga
siswa dapat melaksanakan eksperimen dan memperoleh data dengan lancar dan
terkontrol.
d. Setelah melakukan eksperimen peneliti menuntun partisipan dalam
mengolah dan menganalisis data, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS disertai juga dengan wawancara diagnosis, dan menarik kesimpulan.
e. Peneliti mengadakan penyelidikan kembali tentang pemahaman konsep
siswa melalui post-test sebagai tes akhir untuk mengetahui pemahaman partisipan
setelah melakukan eksperimen. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat apakah
peroses akomodasi benar-benar telah terjadi.
3. Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan empat macam
instrumen, yaitu pre-test , post-test, transkrip rekaman video, dan lembar kerja
siswa dengan metode eksperimen.
a. Data tentang ketidaktepatan atau salah konsep partisipan diperoleh dari
hasil pre-test dan .
b. Data tentang perubahan konsep dan pengetahuan yang dibangun siswa
melalui pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menggunakan lembar kerja siswa yang diberikan, wawancara dan pengamatan
visual dalam transkrip rekaman video.
c. Data pembentukan konsep partisipan setelah pembelajaran dengan metode
eksperimen terbimbing diperoleh dari hasil post-test, dan wawancara dalam
transkrip rekaman video.
E. Instrumen Penelitian
Ada dua macam instrumen penelitian, yaitu instrumen untuk melakukan
kegiatan pembelajaran dan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen untuk
melakukan kegiatan pembelajaran meliputi lambar kerja siswa, Rancangan
Pembelajaran dan peralatan percobaan. Sedangkan instrumen untuk
mengumpulkan data meliputi: test hasil belajar yang berupa pre-test, post-test, dan
transkrip rekaman video (audio visual).
a. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa akan memuat: topik, subtopik, alat, petunjuk,
penggunaan alat, masalah yang akan disajikan, serta lembar tugas yang diisi oleh
partisipan. Dengan Lembar Kerja Siswa peneliti bisa melihat prediksi serta alasan
atau gagasan yang dibuat partisipan, data atau hasil yang diperoleh pada waktu
observasi, dan dapat melihat penjelasan yang ditulis oleh partisipan.
b. Soal Pre-test dan Post-test
Dengan pre-test peneliti dapat mengetahui konsep awal, dan
ketidaktepatan atau kurang lengkapnya konsep awal yang dimiliki siswa.
Sedangkan dengan post-test peneliti dapat mengetahui bagaimana konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dibagun oleh siswa setelah siswa mengalami pembelajaran. Jenis soal untuk pre-
test dan post-test adalah berupa soal-soal esai disertai dengan penjelasan.
c. Transkrip Rekaman Video
Intrumen ini meliputi hasil wawancara (audio) dan pengamatan visual,
bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan pemahaman atau konsep siswa,
prediksi-prediksi siswa, gagasan-gagasan siswa dan proses berpikir siswa yang
diungkapkan melalui wawancara diagnosis selama mengalami proses
pembelajaran. Dengan rekaman video ini peneliti juga dapat melihat secara visual
jalannya tiap-tiap percobaan yang dilakukan siswa.
F. Metode Pengumpulan Data
1) Menguji konsep awal dan pemahaman siswa tentang Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel.
Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa dapat
dilihat dari hasil pre-test, yaitu melalui serangkaian pertanyaan-pertanyaan
konseptual mengenai Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel.
Pertanyaan-pertanyaan berupa soal esai yang harus dijawab berserta dengan
alasan-alasan yang melatarbelakangi jawaban tersebut. Hasil pre-test dan
wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif.
2) Poses perubahan konsep siswa tentang Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel yang dibangun siswa melalui pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing.
Data untuk menganalisis proses perubahan dan pengetahuan yang
dibangun siswa diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan visual dimana
peneliti merekam hasil wawancara dan pengamatan visual dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
video. Wawancara dilakukan selama berlangsungnya proses percobaan,
wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara mendalam. Pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan berpedoman pada fenomena percobaan yang diajukan.
Selain dari transkrip rekaman video, peneliti juga menganalisis jawaban
pertanyaan, analisis data, dan kesimpulan yang dikerjakan siswa melalui Lembar
Kerja Siswa, kemudian dilihat apakah konsep tersebut telah sesuai atau tidak,
sehingga dapat dilihat kesalahan-kesalahan yang mungkin masih terjadi dalam
membangun konsep. Semua perolehan data ini dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
3) Pembentukan konsep partisipan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing.
Pembentukan pengetahuan siswa tentang Hambatan Kawat, Hukum Ohm,
dan Rangkaian Seri Paralel dapat dianalisis melalui jawaban partisipan atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam post-test. Pendeteksian konsep yang
dibangun oleh partisipan dilakukan juga dengan wawancara diagnosis. Hasil post-
test dianalisis secara kualitatif dan diberi pembahasan untuk tiap hasil jawaban
post-test.
G. Analisis Data
Melalui hasil pre-test, post-test, dan transkrip rekaman video dapat
diketahui konsepsi siswa sebelum pembelajaran, konsepsi siswa setelah
pembelajaran, dan perubahan konsepsi siswa selama pembelajaran.. Data-data
yang diperoleh melalui instrumen-instrumen di atas dianalisis untuk masing-
masing bagian sehingga didapatkan gambaran pembentukan konsep melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
akomodasi dengan metode eksperimen terbimbing dan wawancara. Dari gambaran
pembentukan konsep tersebut kemudian dilakukan pembahasan.
1. Pre-test (Tes Awal)
Pre-test diberikan sebelum kegiatan eksperimen dilakukan. Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa, pemahaman siswa, dan
juga untuk mendeteksi ada tidaknya miskonsepsi yang dimiliki siswa tentang
Hambatan Kawat, Hukum Ohm, dan Rangkaian Seri Paralel. Soal tes berjumlah
18, masing-masing 2 soal untuk materi Rangkaian listrik sederhana, 3 soal untuk
Hukum Ohm, 4 soal untuk hambatan penghantar, 4 soal untuk Rangkaian seri, dan
5 soal untuk Rangkaian Paralel. Soal tes awal berbentuk esai.
Setiap jawaban dari pre-test akan dianalisis secara kualitatif. Peneliti
akan menganalisis jawaban setiap soal dengan penjelasan yang diberikan. Dengan
analisis ini peneliti akan melihat bagaimana hubungan jawaban setiap soal dengan
penjelasan yang mendasari jawaban. Penjelasan yang dibuat siswa
menggambarkan bagaimana konsep yang mereka miliki. Analisis ini akan
memberikan informasi bagi peneliti apakah siswa memiliki pemahaman yang
benar, mengalami miskonsepsi (salah konsep) , atau mungkin siswa memiliki
konsep yang kurang lengkap. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 3
siswa yang mengalami miskonsepsi atau juga yang memiliki ketidaklengkapan
konsep. Tiga siswa (partisipan) inilah yang selanjutnya akan dibimbing melalui
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Post-test (Tes Akhir)
Test akhir digunakan untuk mengetahui pembentukan konsep partisipan
setelah mengalami proses pembelajaran melalui eksperimen terbimbing. Soal-soal
dalam test akhir ini merupakan modifikasi dari soal-soal pre-test. Jumlah soal
dalam test ini berjumlah 17, masing-masing 3 soal untuk Hukum Ohm, 4 soal
untuk hambatan penghantar, 5 soal untuk Rangkaian seri, dan 5 soal untuk
Rangkaian Paralel. Soal test awal berbentuk esai.
Setiap jawaban dari post-test akan dianalisis secara kualitatif. Peneliti
akan menganalisis jawaban dari setiap soal dengan penjelasan yang diberikan.
Dengan analisis ini peneliti akan melihat bagaimana hubungan jawaban setiap
soal dengan penjelasan yang diberikan, kemudian akan diperoleh informasi
apakah siswa tersebut telah memiliki pemahaman yang benar tentang hukum
Ohm, hambatan kawat, dan rangkaian seri paralel atau malah sebaliknya.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa digunakan oleh partisipan selama kegiatan
eksperimen berlangsung. LKS ini dirancang dengan 3 bagian. Pertama bagian
pertanyaan persiapan percobaan, bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
mendorong siswa merumuskan suatu hipotesis terhadap fenomena yang dihadapi.
Bagian ini berfungsi untuk melihat bagaimana pemahaman siswa sebelum
melakukan eksperimen. Kedua bagian melakukan kegiatan, mencari data, dan
pertanyaan-pertanyaan yang membantu siswa dalam menganalisis data.
Selanjutnya dari analisis tersebut siswa didorong untuk membuktikan kebenaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
hipotesis yang telah dibuatnya. Ketiga bagian kesimpulan. Setelah memperoleh
data, menganalisis, dan menguji hipotesis, siswa diminta untuk menarik
kesimpulan. Data tertulis tiap bagian-bagian tersebut akan dianalisis untuk melihat
proses perubahan konsep siswa.
4. Transkrip rekaman video (audio-visual)
Proses perekaman video akan dilakukan selama proses berlangsungnya
pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing. Ini bertujuan untuk
mendokumentasikan jalannya eksperimen terbimbing yang dapat membantu
peneliti untuk menganalisis pembentukan konsep partisipan. Data yang dihasilkan
yakni wawancara (audio) dan pengamatan verbal (visual).
Agar wawancara serta proses kegiatan berjalan dengan lancar dan
terkendali maka peneliti menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang isinya
berupa pertanyaan-pertanyaan dan langkah kegiatan. Wawancara juga bertujuan
untuk mengungkap bagaimana proses berpikir siswa sampai terbangunnya konsep
yang baru. Pertanyaan-pertanyaan hasil wawancara akan dianalisis secara
kualitatif, sehingga akan diperoleh sebuah gambaran tentang pembentukan konsep
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Bab IV
Pelaksanaan Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasannya
Dalam bab ini peneliti akan memaparkan pelaksanaan penelitian, hasil
penelitian dan pembahasannya. Pelaksanaan penelitian meliputi (1) Pelaksanaan
Pre-test (2) Pemilihan partisipan (3) Pelaksanaan pembelajaran (4) Pelaksanaan
Post-test (5) Analisis Hasil Penelitian. Sedangkan untuk hasil penelitian dan
pembahasannya meliputi (1) Hasil dan Pembahasan Data Pre-test (2) Hasil dan
Pembahasan Data Post-test (3) Hasil dan Pembahasan Data selama pembelajaran.
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bener, Tegalrejo-Yogyakarta,
dimulai pada hari Rabu, 28 Maret 2007 dan berakhir hari Jumat, 4 Mei 2007
pukul 10.00 – 11.15 wib. Peneliti memilih SMA Negeri 2 sebagai tempat
penelitian karena peneliti pernah melaksanakan Praktek Pengajaran Lapangan
(PPL) selama tiga bulan di SMA ini.
Peneliti melaksanakan penelitian selama satu bulan berdasarkan izin
yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2. Kurun waktu ini digunakan
oleh peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa kelas X-II tentang Hukum
Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel.
Untuk mengetahui pemahaman konsep siswa tentang Hukum Ohm,
Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel, peneliti mengadakan pre-test
sebagai sarana untuk memilih tiga siswa dari tiga puluh tiga siswa kelas X-II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Ketiga siswa ini untuk selanjutnya dipilih sebagai partisipan dan akan dibimbing
melalui pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
Berikut jadwal pelaksanaan penelitian:
o 28 Maret 2007 : Pre-test
o 13 April 2007 : Wawancara Awal dan Treatment I
o 20 April 2007 : Treatment II
o 27 April 2007 : Treatment III
o 4 Mei 2007 : Post-test
Pre-test dan post-test dilaksanakan di SMA Negeri 2 sedangkan
wawancara awal, treatment I, treatment II dan treatment III dilaksanakan di
Laboratorium Elektronika Dasar, Lantai II Universitas Sanata Dharma, Paingan.
1. Pelaksanaan Pre-test
Pre-test dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2007 di SMA Negeri 2
Bener, Tegalrejo, Yogyakarta pukul 10.00 – 11.15 WIB. Peneliti mengadakan
Pre-test bertujuan untuk membuka konsep awal siswa, memilih 3 siswa sebagai
partisipan, dan menguji pemahaman partisipan. Pre-test terdiri dari 17 soal
pemahaman konsep, meliputi 2 soal konsep Rangkaian Listrik Sederhana, 3 soal
konsep Hukum Ohm, 3 soal konsep Hambatan Penghantar/Kawat, dan 4 soal
konsep Rangkain Seri dan 5 soal konsep Rangkaian Paralel. Soal-soal tersebut
berbentuk soal esai disertai dengan penjelasan.
a. Konsep mengenai Rangkaian Listrik Sederhana
Beberapa konsep yang harus dipahami berkaitan dengan arus listrik,
meliputi arus listrik terjadi dalam rangkaian tertutup dan terdapat sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tegangan, arus mengalir secara serempak, perubahan tegangan mempengaruhi
nilai kuat arus dalam rangkaian listrik. Berikut tabel mengenai konsep arus listrik
dan soal-soal pre-test mengenai arus listrik.
Tabel 1. Pre-test tentang Arus Listrik
Pertanyaan Materi Konsep Pre-test 1. Apa ayang kamu ketahui tentang arus listrik?
2. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan komponen listrik, gambarlah sebuah rangkaian listrik yang memuat komponen-komponen tersebut sehingga menjadi sebuah gambar rangkaian listrik yang lampunya menyala! ( Kabel dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan)
Rangkaian Listrik Sederhana
1. Arus listrik terjadi dalam rangkaian tertutup dan terdapat sumber tegangan
Bila komponen-komponen diatas diganti dengan simbol-simbol dibawah ini, gambarkah kembali rangkaian yang telah anda buat! Gambarkan pula jalannya arus!
Batu Baterai lampu kabel
b. Konsep mengenai Hukum Ohm
Dua konsep untuk membangun pemahaman mengenai Hukum Ohm, yaitu
pada nilai beda potensial (V) dan kuat arus (I) berubah-ubah nilai hambatan (R)
tetap, makin tinggi beda potensial (V) makin kuat kuat arusnya (I). Berikut tabel
mengenai konsep Hukum Ohm dan soal-soal pre-test mengenai Hukum Ohm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 2. Pre-test tentangi Hukum Ohm
Pertanyaan Materi Konsep Pre-test
Hukum
Ohm
1. Untuk nilai beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, nilai hambatan (R) tetap
2. Makin tinggi beda
potensial makin kuat arusnya.
1. Didalam suatu rangkaian listrik, apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt, apakah hambatannya berubah? jika berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil?
2. Apabila sumber tegangan dibuat tetap dan hambatan R diganti dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah: Arusnya berubah? Jika berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil?
3. Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat arus listriknya mengalami perubahan? Mengapa?
c. Konsep mengenai hambatan penghantar/kawat
Konsep yang harus dipahami untuk membangun pemahaman mengenai
hambatan kawat adalah hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat (ℓ), luas
penampang kawat (A), dan jenis kawat (ρ). Berikut tabel mengenai konsep
hambatan kawat dan soal-soal pre-test.
Tabel 3. Pre-test tentang hambatan penghantar/kawat
Pertanyaan Materi Konsep Pre-test
Ham
batan Kaw
at
1. Hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat
1. Apakah panjang kawat dalam suatu rangkaian mempengaruhi
hambatan pada rangkaian tersebut? 2. Dua buah besi yang diameternya sama tetapi panjangnya berbeda
masing-masing dihubungkan dengan sumber tegangan yang memiliki beda potensial yang sama. Apakah kuat arus listrik pada msing-masing kawat sama? Jelaskan?
3. Kawat A dan B yang terbuat dari bahan yg memiliki hambatan jenis berbeda. Masing-masing kawat dihubungkan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama. Apakah arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama? Mengapa?
d. Konsep mengenai Rangkaian Seri Paralel
Delapan konsep yang harus dipahami untuk membangun pemahaman
mengenai Rangkaian Seri Paralel, yaitu pada rangkaian seri hanya terdapat satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
jalan arus, besarnya arus listrik pada tiap bagian dalam rangkaian seri adalah
sama, tegangan/ beda potensial keseluruhan pada rangkaian seri merupakan
jumlah masing-masing tegangan beban penyusunnya, R1, R2, R3, ... ,Rn dapat
diganti dengan sebuah beban dengan resistensi Rp yang nilanya RP = R1 + R2 +
R3 + ... + Rn , rangkaian paralel hanya memiliki satu beda potensial persekutuan,
bila arus disalah satu cabang putus dicabang lain masih ada arus, jumlah kuat
arus yang menuju titik cabang sama dengan arus yang keluar dari titik cabang,
R1, R2, R3, ... ,Rn dapat diganti dengan sebuah beban dengan resistensi Rp yang
nilainya np RRRRR
1...1111
321
++++= . Berikut tabel mengenai konsep Rangkaian
Seri Paralel dan soal-soal pre-test.
Tabel 4. Pre-test tentang rangkaian seri paralel
Pertanyaan Materi Konsep Pre-test
1. Hanya ada satu jalan arus
1. .Perhatikan rangkaian di bawah! Apa yang akan terjadi pada lampu-lampu dalam rangkaian, jika salah satu lampu dalam rangkaian dikeluarkan/dihilangkan? Jelaskan?
2. Besarnya arus listrik pd tiap bagian dalam rangkaian seri adalah sama.
2. .Perhatikan gambar di bawah! Bila letak lampu dan resisitor (R) dirubah dari gambar (a) menjadi gambar (b). Apakah intensitas cahaya lampu tetap atau berubah? Jelaskan?
Rangkaian Seri
3. Tegangan keseluruhan pada rangkaian seri merupakan jumlah masing dari tegangan masing-masing beban penyusunnya. 4. R1, R2, R3,…., Rn dapat diganti dengan sebuah beban dgn resistansi Rp yang nilainya Rp = R1 + R2+ … +Rn
3. Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada lampu A, lampu B dan lampu C? a. Sama b. berbeda *Jelaskan jawaban Anda? 4. Dalam rangkaian seri, bagaimana hubungan beda potensial pada masing-masing lampu dengan beda potensial/tegangan totalnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1.Rangkaian Paralel hanya memiliki satu beda potensial persekutuan. 2. bila arus di salah satu cabang putus, dicabang lain tetap ada arus.
1. .Lihat gambar! Dua lampu disusun secara paralel. Sumber tegangan yang ideal disambung dengan dua lampu yaitu L1 dan L2. Mula-mula kedua lampu menyala.
a. Bagaimana besar tegangan V W dan XY: A. sama B. berbeda * Jelaskan jawaban Anda
Kemudian apa yang akan terjadi: b. Jika Lampu L2 dicabut maka arus listrik dalam lampu L1
akan: A. bertambah B. berkurang C. tidak berubah D. menjadi nol (0) sehingga lampu L1 akan padam. * Jelaskan jawaban Anda
2. Bagaimana beda potensial pada lampu A, B, dan C dibandingkan dengan beda potensial dititik PQ? a. Sama b. berbeda * Jelaskan jawaban anda
3. Jumlah kuat arus yang menuju titicabang sama dengan arus yang keluar titik cabang.
3. Pada rangkaian paralel bagaimanakah hubungan arus yang masuk simpul dengan arus yang keluar dari simpul (titik cabang)? 4. Lihat gambar! Lukislah jalannya arus pada rangkaian di bawah ini!
Jika Arus yang melewati lampu A (IA) = 2 A, Lampu B (IB) = 3 A dan arus yang melewati lampu C (I
B
C) = 5 A. Tentukan berapa besarnya arus yang masuk menuju titik cabang IQ?
R
angkaian Paralel
4. R1, R2, R3,…., Rn dapat diganti dengan sebuah beban dgn resistansi Rp yang nilainya
np 321 RRRRR1....1111
++++=
5. Tentukan hambatan pengganti rangkaian berikut? Berapa kuat arus yang mengalir pada I1?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Pemilihan Partisipan
Dari analisis jawaban pre-test, peneliti dapat memilih tiga siswa dari
tiga puluh tiga siswa kelas X-II sebagai partisipan. Peneliti menduga ketiga
partisipan ini mengalami miskonsepsi dan atau memiliki pemahaman yang kurang
lengkap mengenai arus listrik, hukum ohm, hambatan kawat/penghantar, dan
rangkaian seri paralel.
Pemilihan siswa sebagai partisipan tidak berdasarkan kriteria yang sama,
tetapi berdasarkan analisis dari jawabannya. Jawaban dan alasan yang ditulis oleh
partisipan merupakan gambaran konsepsi-konsepsi partisipan tentang
pemahaman suatu konsep. Setiap partisipan memiliki konsepsi-konsepsi yang
berbeda. Apabila jawaban siswa banyak menyimpang dari apa yang dimaksudkan
oleh para ilmuwan, maka peneliti menafsirkan bahwa siswa tersebut mengalami
miskonsepsi. Sedangkan apabila ditemukan jawaban dan alasanya tidak lengkap,
maka peneliti menafsirkan bahwa siswa tersebut memiliki pemahaman yang
kurang lengkap terhadap suatu konsep.
Satu kriteria yang berlaku adalah banyaknya miskonsepsi dan ketidak
lengkapan suatu konsep yang dimiliki siswa berdasarkan analisis jawabannya.
Ketiga partisipan yang dipilih sebagai partisipan adalah sebagai berikut:
a. Siswa A (partisipan A) : Siswa ini memiliki miskonsepsi pada no 6,9,12,
dan 14. dapat menjawab dengan baik pada soal no 7, dan 10. sedangkan semua
sisa pertanyaan tidak dapat dijawab dengan lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Siswa B (partisipan B) : Siswa ini memiliki miskonsepsi pada soal no 6, 8,
11, 12, 13, 15, 16, dan menjawab dengan baik pada no 7, 9, dan 10.
Sedangkan semua sisa pertanyaan tidak dapat dijawab dengan lengkap.
c. Siswa C (Partisipan C) : Siswa ini memiliki miskonsepsi pada soal no 6, 8,
13, dan 14. Dapat menjawab dengan baik soal no 7, 12, 17, 19, 20. sedangkan
semua sisa pertanyaan tidak dapat dijawab dengan lengkap.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini dilaksanankan di
laboratorium Elektronika Fisika Dasar Universitas Sanata Dharma, lantai 2,
kampus III, Paingan. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing mengenai hambatan kawat, Hukum
Ohm, dan Rangkaian Seri Pararel. Berikut ini tahap-tahap pelaksanaan
pembelajaran.
a. Peneliti mengidentifikasi kembali pemahaman awal partisipan dengan wawancara.
Wawancara awal dilaksanakan pada tanggal 13 April 2007 di
laboratorium Elektronika Dasar,Universitas Sanata Dharma, Paingan. Dilakukan
secara bergantian, partsipan A memerlukan waktu 20 menit, partisipan B
memerlukan waktu 25 menit dan partisipan C memerlukan waktu 25 menit. Hasil
wawancara didokumentasikan dengan menggunakan handycam berupa rekaman
video.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara diagnosis. Tujuan
wawancara ini adalah untuk menganalisa kembali pemahaman partisipan. Poin-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
poin pertanyaan yang diajukan kepada partisipan dalam wawancara dapat dilihat
pada lampiran.
Pada tahap ini, peneliti memperoleh data berupa pre-test, rekaman video
hasil.
b. Peneliti membimbing partisipan dalam eksperimen terbimbing
Peneliti memberikan lembar kerja kepada partisipan untuk masing-
masing percobaan. Lembar kerja berfungsi untuk menuntun partisipan dalam
melaksanakan percobaan dengan benar dan lancar. Ada dua bagian dalam lembar
kerja, yaitu bagian persiapan percobaan berupa pertanyaan persiapan percobaan
dan pelaksanaan percobaan. Peneliti menuntun partisipan untuk terlebih dahulu
menjawab pertanyaan-pertanyaan persiapan percobaan, menuntun partisipan
dalam menganalisis data, menjawab pertanyaan seputar percobaan, dan menuntun
partisipan dalam menarik kesimpulan.
1. Pembelajaran pertama mengenai hambatan kawat.
Peneliti memulai pembelajaran mengenai Hambatan Kawat tanggal 13
April 2007, pukul 13.30 – 16.30 WIB. Tujuan dari pembelajaran ini adalah
partisipan dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
hambatan penghantar.. Berikut langkah-langkah pembelajaran I percobaan
mengenai Hambatan kawat/penghantar:
1. Peneliti mempersiapan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
antara lain: voltmeter, ampermeter, power supplay (catu daya), saklar, kabel
penghubung, kawat nikelin berdiamater 0.5 mm dengan panjang 50 cm dan
30 cm, kawat email berdiameter 0.5 mm dan panjang 50 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Peneliti mengajukan tiga pertanyaan persiapan percobaan sebagai berikut
apakah penghantar itu mempunyai hambatan? Menurut anda faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya hambatan dari kawat
penghantar? Ramalkan pengaruh faktor-faktor itu terhadap hambatan
kawat!
3. Peneliti meminta partisipan untuk membuat rangkaian seperti gambar di
bawah ini!
4. Peneliti meminta partisipan untuk: - memasang kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan penampangnya
0.5 mm pada titik A dan B. - menutup saklar, membaca kuat arus dan tegangan. - mencatat hasilnya dan memasukkannya ke dalam tabel yang telah
disediakan.
Jenis kawat
Panjang kawat
Penampang kawat
V (volt)
I (A) IV Ω
Nikelin 50 cm 0.5 mm Nikelin 30 cm 0.5 mm
5. Peneliti meminta partisipan untuk: - membuka saklar dan melepas kawat nikelin yang pertama dan
menggantinya dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 dengan penampangnya 0.3 mm.
- menutup saklar, membaca kuat arus dan tegangan. - mencatat hasilnya dan memasukkan data ke dalam tabel.
Jenis kawat
Panjang kawat
Penampang kawat
V (volt)
I (A) IV Ω
Nikelin 50 cm 0.5 mm Nikelin 50 cm 0.3 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
6. Peneliti minta partisipan untuk membuka kembali saklar dan melepaskan
kawat nikelin yang berdiameter 0.3 mm dan menggantinya dengan kawat
email panjang 50 cm dengan penampang 0.5 mm. partisipan diminta untuk
menutup saklar, membaca kuat arus dan tegangan, serta mencatat hasilnya
dalam tabel.
Jenis kawat
Panjang kawat
Penampang kawat
V (volt)
I (A) IV Ω
Nikelin 50 cm 0.5 mm Email 50 cm 0.5 mm
7. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan panduan (lampiran) untuk
menuntun partisipan sehingga dapat menyimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hambatan kawat dan hubungannya.
Melalui pembelajaran ini diharapkan partisipan memiliki pemahaman
sebagai berikut: besarnya hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat,
penampang kawat dan juga jenis kawat. Semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar. Semakin besar penampang kawat maka semakin
kecil hambatannya. Dan bila panjang dan penampang kawat sama maka
hambatannya ditentukan oleh jenis kawat. Maka dapat dituliskan dalam sebuah
rumus R = ρ AL dengan R adalah hambatan, L adalah panjang kawat, A adalah
penampang kawat, dan ρ adalah jenis kawat.
2. Pembelajaran kedua dan ketiga mengenai Hukum Ohm dan Rangkaian Seri Paralel.
Pelaksanaan pembelajaran mengenai hukum ohm, dan rangkaian seri
paralel dilaksanakan hari jumat, 20 dan 27 April 2007 pukul 13.30 – 16.00 wib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tujuan dari pembelajaran mengenai hukum ohm adalah: agar partisipan
memahami hubungan antara hambatan, kuat arus, dan tegangan; partisipan
memahami tentang hukum ohm, dan memfasilitasi partisipan membangun
pemahaman mengenai hukum ohm. Dan tujuan dari pembelajaran mengenai
rangkaian seri paralel adalah: agar partisipan dapat menyelidiki kuat arus,
tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian listrik dengan alat, dapat
menyatakan hubungan antara tegangan total rangkaian dan tegangan dalam
masing-masing penghantar pada rangkaian seri dan paralel, dapat menghitung
hambatan total dari rangkaian seri dan paralel, dan dapat menyimpulkan sifat
rangkaian seri dan paralel.
Berikut langkah-langkah pembelajaran kedua percobaan mengenai
hukum ohm:
1. Peneliti mempersiapan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
antara lain: voltmeter, ampermeter, resistor, kabel, jepit buaya, batu baterai.
2. Peneliti bertanya pada partisipan sebagai persiapan percobaan sebagai
berikut: bagaimana hubungan antara kuat arus, tegangan, dan resistor?,
bagaimana bunyi hukum ohm?, kapan besaran-besaran RVI Δ
= berlaku
sebagai hukum ohm?, dalam hukum ohm apakah besarnya hambatan R
dipengaruhi oleh tegangan?
3. Peneliti menunjukkan pemahaman partisipan dari hasil tes yang diperoleh
bahwa besarnya hambatan R dipengaruhi oleh tagangan. Jadi nilai hambatan
akan berubah bila tegangan juga diubah-ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Untuk membuktikan pernyataan tersebut peneliti meminta partisipan untuk
melakukan percobaan sederhana dengan merangkai alat sebagai berikut:
5. Peneliti meminta partispan untuk mengukur kuat arus I dan tagangan V pada
resistor, untuk nilai V berbeda-beda. Kemudian mencatatnya dalam tabel
berikut:
No Tagangan (volt) Kuat arus (A) Ω= R
IV
6. Peneliti meminta partispan untuk membagi tegangan dengan kuat arus pada
setiap percobaan dan menuliskan hasilnya pada kolom yang telah tersedia.
7. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan panduan sehingga diperoleh
pemahaman mengenai Hukum Ohm.
Melalui pembelajaran ini diharapkan partisipan memiliki pemahaman
sebagai berikut: nilai kuat arus listrik dan tegangan dapat ditentukan dari
persamaan matematis I = RV , Pada hukum ohm, nilai resistor (R) selalu tetap
meskipun nilai tegangan dan kuat arus berubah.
Berikut langkah-langkah pembelajaran kedua percobaan mengenai
rangkaian seri paralel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Rangkaian Seri
Kegiatan 1: Menyelidiki bahwa besarnya arus listrik pada setiap bagian dalam
rangkaian seri adalah sama
1. Peneliti mempersiapan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
antara lain: voltmeter, ampermeter, resistor, kabel, jepit buaya, batu baterai.
2. Peneliti membuat rangkaian seperti pada gambar
3. Peneliti menanyakan apakah besar arus listrik pada setiap bagian dari
rangkaian tersebut sama besarnya? Apakah arus sebelum melewati
hambatan dan setelah melewati hambatan adalah sama? Mengapa?
4. Peneliti meminta partisipan untuk: - mengukur kuat arus listrik dengan mengubah letak ampermeter dari
setelah hambatan dan sebelum hambatan. - membandingkan besar arus yang ditunjukkan pada ampermeter.
No Letak Amperemeter I (Ampere) 1 Sebelum hambatan 2 Setelah hambatan
Kegiatan II: Menyelidiki hubungan kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada
rangkaian seri
1. Peneliti meminta partisipan untuk menyusun rangkaian berikut, sampai salah
satu, dua, atau semua lampu menyala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
saklar
Lampu A Lampu B Lampu C
2. Peneliti meminta partisipan untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika
salah satu lampu dilepas.
3. Peneliti meminta partisipan untuk mempredisi bagaimana besar kuat arus I1,
I2, dan I3 pada rangkaian tersebut.
4. Peneliti meminta partisipan untuk mengukur kuat arus berturut-turut: I1
(antara batere dan lampu 1), I2 (antara lampu 1 dan lampu 2), I3 (antara
lampu 2 dan lampu 3), I4 (antara lampu 3 dan batere). Data hasil pengukuran
dimasukkan dalam tabel.
No Jenis Arus Kuat Arus (amper) 1 I1 2 I2 3 I3 4 I4
5. Peneliti meminta partisipan untuk membandingkan besarnya I1, I2, I3, dan I4.
6. Peneliti meminta partisipan untuk memprediksi bagaimana besarnya
tegangan pada VAB, VBC, dan VCD.
7. Peneliti meminta partisipan untuk mengukur VAB, VBC, dan VCD, dan
memasukkan datanya dalam tabel.
No Jenis Tegangan volt VAB VBC VCD
1 2 3
Vtotal ……………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
8. Peneliti meminta partisipan untuk menganalisis dan membuat kesimpulan
sifat-sifat rangkaian seri. (dipandu oleh Peneliti)
Rangkaian Paralel
1. Peneliti meminta partisipan untuk menyusun rangkaian berikut.
2. Peneliti meminta partisipan untuk memprediksi bagaimana besarnya
tegangan (V) di A, B, C, dan PQ.
3. Peneliti meminta partisipan untuk mengukur besarnya tegangan (V) di A
(pada lampu A), B (pada lampu B), C (pada lampu C), dan PQ (di titik
simpul). Data hasil pengukuran dimasukkan ke dalam tabel.
No Tegangan Volt 1 VA 2 VB 3 VC 4 VPQ
4. Peneliti meminta partisipan untuk mengukur besar kuat arus yang melewati
lampu-lampu dalam rangkaian: I1 (pada lampu A), I2 (pada lampu B), I3
(pada lampu C), dan Itotal (di antara kutup positip batere dan titik Q). Data
hasil pengukuran dimasukkan ke dalam tabel.
No Tegangan Volt 1 I1 2 I2 3 I3 4 I4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Peneliti meminta partisipan untuk membuat analisis dan kesimpulan sifat-
sifat rangkaian paralel (dipandu oleh peneliti).
Melalui pembelajaran ini diharapkan partisipan memiliki pemahaman:
dalam rangkaian seri hanya ada satu jalan arus (bila salah satu lampu terputus,
disemua bagian lain tidak ada arus, lampu lainnya akan padam), besarnya arus
listrik pada tiap-tiap bagian rangkaian seri sama, tegangan keseluruhan adalah
jumlah dari tegangan masing-masing penyusunnya, R1, R2, R3, ..., Rn dapat diganti
dengan Rp = R1 + R2 + R3 ; Rangkaian paralele hanya memiliki satu beda
potensial persekutuan, bila salah satu cabang putus, dicabang lain tetap ada arus
(bila salah satu bagian lampu diputus, lampu pada bagian lain tetap menyala),
jumlah kuat arus yang menuju titik cabang sama dengan yang keluar titik cabang,
R1, R2, R3, ..., Rn dapat diganti dengan np RRRRR
1....1111
321
++++= .
Pada tahap ini peneliti memperoleh data berupa rekaman video
pembelajaran dan lembar kerja masing-masing partisipan.
c. Peneliti mengadakan penyelidikan kembali pemahaman konsep partisipan melalui posttest.
Pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Mei 2007 pukul
13.00 – 14.30 wib. Peneliti menggunakan test akhir (posttest) dan peta konsep
untuk menyelidiki pemahaman akhir partisipan setelah melaksanakan
pembelajaran (eksperimen). Pada tahap pembelajaran ini, peneliti memperoleh
data tertulis berupa jawaban pertanyaan partisipan dalam lembar kerja dan peta
konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4. Pelaksanaan Post-test
Postest dilaksanakan pada hari jumat, 4 Mei 2007 di SMA Negeri 2
Beber, Tegalrejo, Yogyakarta. Posttest diperuntukkan bagi tiga partisipan,
tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana konsep yang dibangun oleh siswa
setelah mengalami pembelajaran. Sama halnya dengan Pre-test, jenis soal untuk
posttest berupa soal-soal esai disertai dengan penjelasan.
Terdapat 17 soal post-test masing-masing 3 soal pemahaman mengenai
hukum ohm, 4 soal pemahaman mengenai hambatan kawat, 5 soal pemahaman
mengenai rangkaian seri, dan 5 soal pemahaman mengenai rangkaian paralel.
Berikut tabel mengenaimateri, konsep, dan pertanyaan-pertanyaan posttest.
Tabel 5. Materi, konsep, dan soal-soal Postest
Pertanyaan Materi Konsep Post-test
Hukum
Ohm
1. Untuk nilai beda
potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, nilai hambatan (R) tetap
2. Makin tinggi beda
potensial makin kuat arusnya.
1. Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar),
apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah: Hambatannya berubah? Apabila berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil?
2. Lihat gambar! Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat arus listriknya mengalami perubahan? Mengapa?
3. Lihat gambar ! Apabila sumber tegangan V dibuat
tetap dan hambatan R diganti dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah kuat arusnya berubah? Jika berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil? Mengapa?
Ham
batan K
awat
1. Hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat
4. a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya hambatan kawat tembaga tersebut! b. Bagaimana hubungan R dengan faktor-fator
tersebut? Tulis dalam persamaan matematis!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Dibawah ini adalah gambar kawat tembaga yg
berbentuk silinder yang memiliki hambatan jenis 1,68 x 10-8 Ω.m. hitunglah habatan kawat tembaga tersebut.
d. Bila ujung-ujung kawat tembaga tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan 10 volt, berapakah arus yang mengalir pada kawat tembaga tersebut?
1. Hanya ada satu jalan arus
4. 5. Apa yang akan terjadi pada lampu-lampu pada
rangkaian, jika salah satu lampu pada rangkaian dikeluarkan/dihilangkan? Jelaskan!
2. Besarnya arus listrik pd tiap bagian dalam rangkaian seri adalah sama.
6. Perhatikan gambar di bawah! Bila letak lampu
dan resisitor (R) dirubah dari gambar (a) menjadi gambar (b). Apakah intensitas cahaya lampu tetap atau berubah? Jelaskan?
R lampu
V
Rlampu
V(a) (b)
7. Lihat gambar di bawah! jika saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada lampu A, lampu B, dan lampu C! Jelaskan?
8. Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana kuat arus yang mengalir melalui lampu A, lampu B, dan lampu C?
Rangkaian Seri
3. Tegangan keseluruhan pada rangkaian seri merupakan jumlah masing dari tegangan masing-masing beban penyusunnya. 4. R1, R2, R3,…., Rn dapat diganti dengan sebuah beba
9. Lihat gambar! Jika R1= 5 Ω, R2 = 2.5 Ω, dan R3 =
10 Ω dan I = 10 A. Tentukanlah R total, beda potensial pada masing-masing lampu (VR1, VR2, VR3) dan beda potensial VAD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dgn resistansi Rp yang nilainya Rp = R1 + R2+ … +Rn
1. Rangkaian Paralel hanyamemiliki satu beda potensial persekutuan. 2. bila arus di salah satu cabang putus, dicabang lain tetap ada arus.
10. Lihat gambar! Prediksikan bagaimana kuat arus
yang mengalir melalui lampu A, lampu B, dan lampu C?
11. Bagaimana beda potensial pada lampu A, B, dan C
dibandingkan dengan beda potensial dititik PQ?
3. Jumlah kuat arus yang menuju titik cabang sama dengan arus yang keluar titik cabang.
12. Pada rangkaian paralel bagaimanakah hubungan
arus yang masuk simpul dengan arus yang keluar simpul (titik cabang)?
13. Perhatikan gambar! lukislah terlebih dahulu jalannya arus pada rangkaian! jika arus yang melewati lampu A (IA) = 2 ampere, lampu B (IB) = 3 ampere dan arus yang melewati lampu C (IC) = 5 ampere. Tentukan berapa besarnya arus yang masuk menuju titik cabang Q?
Rangkaian Paralel
4. R1, R2, R3,…., Rn dapat diganti dengan sebuah bebadgn resistansi Rp yang nilainya
p RRRR....1111
321
+++=
14. Tentukan hambatan pengganti rangkaian berikut? Berapa kuat arus yang mengalir pada I1?
5. Analisis Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengubah konsep
partisipan yang salah menjadi benar dan konsep yang kurang lengkap menjadi
lengkap dengan menciptakan konflik kognitif pada diri partisipan. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mengetahui apakah konsep awal siswa mengalami miskonsepsi dan atau memiliki
konsep yang tidak lengkap dapat dilihat dari jawaban pre-test partisipan. Apakah
konsep partisipan mengalami perubahan atau tidak setelah mengalami
pembelajaran dapat dilihat dari jawaban post-test partisipan. Untuk sampai pada
tahap perubahan konsep, diperlukan suatu keadaan atau kondisi yang disebut
dengan konflik kognitif. Apakah partisipan mengalami konflik kognitif atau tidak
selama pembelajaran dapat diketahui melalui proses pengamatan dan tanya jawab
saat melakukan percobaan melalui rekaman video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
B. Data Penelitian dan Analisis Data tabel.1 Data Pretest ke tiga Partisipan
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Awal (Hasil Pretest) kualifikasi jawaban
1 hantaran listrik yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif melalui konduktor. salah
2.a lampu dapat menyala karena arus listrik mengalir dari kutub + ke kutub -. benar Partisipan A
2.b Lihat lampiran pada soal pretest jawaban Partisipan benar
1
arus listrik suatu muatan listrik yang mengalir dari kutub + ke kutub - , satuannya amper. benar
2.a lampu menyala karena dirangkai secara tertutup/ dlm rangkaian tertutup dan ada sumber energi yang dihubungkan dengan bolam yang menggunakan kabel saklar.
benar Partisipan B
2.b Lihat lampiran pada soal pretest jawaban Partisipan benar
1 aliran muatan listrik benar
2.a lampu dpt menyala karena adanya beda potensial adanya aliran listrik yang bersumber dari baterai. kurang lengkap
Rangkaian Listrik Sederhana
Partisipan C
2.b Lihat lampiran pada soal pretest jawaban Partisipan benar
6 ya, berubah semakin kecil salah
7 ya, karena semakin besar V maka arus listriknya juga semakin besar. kurang lengkap Partisipan A
8 ya, arusnya berubah lebih kecil. salah
6 berubah lebih kecil, karena V = I . R, V dan R berbanding terbalik. salah
7 ya, karena V berbanding lurus dengan I. kurang lengkap
Hukum Ohm untuk nilai beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, nilai resistor (R) tetap.
Partisipan B
8 arusnya enggak berubah, karena arus listrik tersebut diberi hambatan R yang nilainya kecil. salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Awal (Hasil Pretest)
kualifikasi jawaban
6 berubah lebih besar dengan rumus R = V/I, V dan R berbanding lurus. Jadi apabila V bertambah R juga bertambah.
salah
7 iya, karena I = V/R, karena I berbanding lurus dengan V benar
Hukum Ohm untuk nilai beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, nilai resistor (R) tetap.
Partisipan C
8 arusnya lebih besar karena R bertambah kecil kurang lengkap
9 ya kurang lengkap
10. a tidak
10. b Tidak, karena hambatan jenis berubah, karena I dan R berbanding lurus maka jika besar R berubah maka I juga berubah
benar,
alasan salah
11. a tidak
Partisipan A
11. b sama salah
9 ya, karena kawat merupakan salah satu penghantar listrik yang dapat mempengaruhi. Semakin panjang kawat, maka hambatan semakin besar. benar
10. a tidak
10. b Tidak, karena arus yg mengalir melalui suatu penghantar tergantung dr panjang kawat, maupun hambatan jenis kawat masing-masing.
kurang lengkap
11. a tidak
Partisipan B
11. b Tidak, karena besarnya diameter tidak mempengaruhi arus listrik. salah
9 iya kurang lengkap
10.a sama
10. b beda salah
11. a V sama
Hambatan Kawat hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat. R sebanding dengan L R sebanding dengan ρ R berbanding terbalik dengan A
Partisipan C
11. b V sama salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Awal (Hasil Pretest)
12 lampu-lampu yg lain akan semakin terang, krn arusnya semakin besar (hny dipakai untuk lampu)
kualifikasi
13 gambar b lampu akan lebih terang krn, hambatannya setelah lampu. Shg arus listrik akan lebih besar. salah
14 lampu A, krn arus listrik yg plg besar mengalir, karena hambatan dibelakang lampu. salah
15 berbeda, krn hambatan A, B, dan C berbeda sehingga urutan dr yg plg besar adalah A, B, dan C. salah
Partisipan A
16
0,07100
7
100
1
100
4
100
2
100
1
25
1
50
1totR ==++=++=
salah
12 tetap hidup. Karena lampunya hanya dihilangkan saja jadi yg laintetap hidup. Bukan mati / padam salah
13 berubah. Jika lampu A maka nyala akan redup krn resistor terletak diantara lampu dan baterai. Dan bila lampu B nyala akan terang di bandingkan lampu A karena letak resistor setelah lampu
salah
14 lampu A karena arus listrik mengalir dari kutub + (tegangan) ke -, lampu trus baru resitor. salah
15 berbeda, krn setiap rangkaian listrik tersebut memiliki resistor yg letaknya berbeda-beda. salah
Partisipan B
16 ohm2.54
10
10
4
10
1
10
1
10
2totR ===++= salah
12 kedua lampu B dan C tidak akan menyala karena arus tidak mengalir (aliran arus terputus). benar
13 lampu akan lebih terang yang pada rangkaian (B) karena tidak melewati hambatan dahulu. salah
14 rangkaian A, karena I berbanding terbalik dengan R maka semakin banyak hambatan, maka nyala lampu akan redup dan sebaliknya lampu yg berada sebelum ada hambatannya.
salah
15 berbeda, dalam rangkaian seri V = berbeda. benar
Rangkaian Seri 1. Dalam rangkaian seri hanya ada satu jalan arus. (bila salah satu bagian terputus, disemua bagian lain tdk ada arus) 2. Besarnya arus listrik pd tiap bagian dlm rangkaian seri adalah sama 3. Tegangan keseluruhan pada rangkaian seri merupakan jumlah masing-masing dari tegangan masing-masing beban penyusunnya. 4. Rp = R1 + R2 + R3 + Rn
Partisipan C
16 R tot = 17,5 Ω ; V = I . R maka V = 10 A . 17,5 = 175 volt benar
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Awal (Hasil Pretest)
kualifikasi jawaban
17. a berbeda, Lampu 1 lebih besar
17. b bertambah, tegangan
17. c (tidak diisi)
17. d (tidak diisi)
17. e (tidak diisi)
18 (tidak diisi)
19 (tidak diisi)
salah
patisipan A
20 Rseri = R1 + R2 + R3 salah
17. a berbeda, krn disusun secara paralel
17. b tidak berubah
17. c (tidak diisi)
17. d (tidak diisi)
17. e (tidak diisi)
salah
18 sama, jumlah arus masuk = jumlah keluar benar
19 I total = 10 A
Rangkaian Paralel rangkaian paralel hanya memiliki satu beda potensial persekutuan. bila arus di salah satu cabang putus, di cabang lain tetap ada arus. cabang sama dengan yang keluar titik cabang. 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/Rn
Partisipan B
20 R2 dan R3 Paralel
20150,21211++===+
5101010 salah
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. a sama, karena I dan V sam
17. b bertambah, karena panjang pendeknya kabel juga mempengaruhi intensitas cahaya
17. c tidak berubah, karena I sama & tanpa hambatan
17. d tidak berubah, karena I sama & tanpa hambatan
17. e semakin redup karena kabel (+) panjang hambatan (+).
salah
18 arusnya terbagi
salah
19 I total = 10 A benar Partisipan C
20
R2 dan R3 Paralel
A0,2541
4010
RVI
Ω4051520R
Ω5R102
101
101
total
23
====
=++=
=⇒=+
benar
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tabel. 2 Data Postest ke tiga Partisipan
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Akhir (Hasil Postest)
kualifikasi
1 hambatan berubah menjadi lebih kecil. salah
2 ya, kuat arus mengalami perubahan, karena ikut berubah. kurang lengkap Partisipan A
3 ya arusnya berubah menjadi lebih besar, karena kalo R kecil maka I nya yg makin besar. benar
1 hambatannya tetap, karena dalam hukum ohm meski V dan I berubah, R tetap. benar
2 ya mengalami perubahan, karena nilai V sebanding dengan I, V berubah maka I juga berubah benar Partisipan B
3 iya arusnya berubah, menjadi lebih besar, karena I berbanding terbalik dengan R, I = V/R benar
1 hambatannya tetap, tdk ada perubahan. Karena menurut hukum ohm apabila V dan I diubah-ubah, R tetap meskipun ada selisih kecil sekali. benar
2 ya I mengalami perubahan, karena V mempengaruhi I, I = V/R benar
Hukum Ohm Untuk nilai beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, nila resistor (R) tetap.
partisipan C
3 ya arusnya berubah lebih besar, karena semakin kecil hambatan maka I semakin besar dan sebaliknya benar
4.a Panjang kawat jenis kawat → hambatan jenis kawat sumber tegangan
kurang lengkap
4.b R ≈ I1
R ≈ V V = I . R R = IV
salah
hambatan kawat hambatan kawat ditentukan oleh Panjang kawat, luas penampang kawat dan jenis kawat. R berbanding terbalik dgn A R sebanding dengan ℓ R sebanding dengan ρ
partisipan A
4.c 8
8
10.84,02
.10.68,1 −−
=Ω
mm
Ga tw mumet !!!
salah
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.d
I → V = I . R
I = A10.841
10.0,84V10
RV 11
8−
− ⇒=
Gngerti, Bingung !!!
Persamaan yg digunakan benar.
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Akhir (Hasil Postest)
kualifikasi
4.a
panjang kawat hambatan jenis kawat luas penampang kawat
benar
4.b
R sebanding dgn panjang kwt R berbanding terbalik dgn A R sebanding dgn hambatan jeni
benar
4.c
( )( )
6
8
266
10.7,0650m210.1,68
m10.7,065010.2,25.3,14rπA,A
ρR
−
−
−−
=
====l
benar
partisipan B
4.d I = V/R I = 10 V /R
kurang lengkap
4.a
1. Jenis kawat yang dipakai (ρ) 2. panjang pendeknya kawat (ℓ) 3. luas penampang kawat (A)
benar
hambatan kawat hambatan kawat ditentukan oleh panjang kawat, luas penampang kawat, dan jenis kawat R sebanding dgn L R sebanding dgn ρ R berbanding terbalik dgn A
partisipan C
4.b
Semakin panjang kawat yang dipakai maka hambatan semakin besar. Semakin luas penampangnya, maka hambatan semakin kecil. Semakin besar hambatan jenis kawat yang dipakai maka hambatan semakin besar.
benar
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.c
L. silinder πr2 t = 3,14 (3.10-3) (2 m) = 1884 . 10-5
Ω10x0,1610.1884
2.10x1,68A
ρR 35
8−
−
−
=⇒=l
kurang tepat
4.d I = A1600
10.0,1610
RV
3 == − benar
konsep/prinsip Partisipan kode soal Pemahaman Akhir (Hasil Postest)
kualifikasi
5 Lampu akan mati, tidak ada arus yang mengalir. benar 6 gambar b lebih terang karena letak hambatan setelah lampu. salah 7 Berbeda, tegangannya pd lampu A, lampu B, dan lampu C benar
8 sama, A paling terang B terang C redup
salah partisipan A
9 karena rangkaian seri, maka = 5 Ω + 2,5 Ω + 10 Ω = 17,5Ω benar
5 semua lampu akan mati karena jadi tidak ada arus benar 6 lebih terang di b, karena sebelum lampu ada R salah 7 berbeda, karena V sama untuk rangkaian seri. benar 8 sama, karena dlm rangkaian seri I nya selalu sama benar
R total = R1 + R2 + R3 = = 5 Ω + 2,5 Ω + 10 Ω = 17,5Ω
partisipan B
9 V1 = I . R1 = 50 V
V2 = I . R2 V = 25 V
V3 = I . R3 = 100 V
benar
5 semua lampu akan mati karena apabila lampu diambil maka arus akan terputus.
benar
Rangkaian Seri dalam rangkaian seri hanya ada satu jalan arus. (bila salah satu bagian terputus, disemua bagian lain tdk ada arus) besar arus listrik pd tiap bagian dlm rangkaian seri adl sama. Tegangan keseluruhan pd rangkaian seri merupakan jumlah masing-masing dr tegangan masing-masing beban penyusunnya. Rp = R1 + R2 + R3 + … + Rn
6 akan lebih terang di b karena arus akan melewati lampu dulu baru ke R.
salah
partisipan C
7 berbeda, karena beda potensial dlm rangkaian seri tidak akan sama tidak akan sama. benar
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 sama,karena dlm rangkaian seri I-nya sama. kurang lengkap
9
R total = 5 Ω + 2,5 Ω + 10 Ω = 17,5Ω V1 = I . R1 = 10 . 5 = 50 V V2 = I . R2 = 10 . 2,5 = 25 V V3 = I . R3 = 10 . 10 = 100
benar
10 sama besar salah
11 IQ = I total = IA + IB + IC = 2 A + 3 A + 5 A = 10 A
benar
12 sama, karena arus keluar = arus masuk
Benar, alasan salah
13 sama, karena yg masuk ke masing-masing cabang sama (paralel)
kurang lengkap partisipan A
14 ( )
A0,25A4
1
Ω40
V10
R
VI
Ω4051520totR
Ω5RΩ10
2
Ω10
1
Ω10
1
R
1
====
=++=
=⇒=+=
benar
10 sama, arus masuk cabang = arus keluar benar 11 IQ = I total = 2A + 3A + 5A = 10A benar 12 sama, karena rangkaiannya paralel kurang lengkap 13 berbeda, karena tergantung R-nya, I = V/R kurang lengkap
Rangkaian Paralel Rangkaian paralel hanya memiliki satu beda potensial persekutuan Bila arus disalah satu cabang putus, dicabang lain ttp ada arus. Jumlah kuat arus yg menuju titik cabang sama dengan yang keluar titik cabang. 1/Rp = 1/R1+1/R2+1/R3+ … +1/Rn
partisipan B
14 ( )
A0,25A4
1
Ω40
V10
R
VI
Ω4051520totR
Ω5RΩ10
2
Ω10
1
Ω10
1
PR
1
====
=++=
=⇒=+=
benar
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 sama, akan sama pada sebelum dan sesudah masuk simpul benar 11 IQ = I total = 2A + 3A + 5A = 10A benar 12 sama, dalam rangkaian paralel beda potensial akan sama. benar 13 berbeda, karena tergantung dari V dan R nya kurang lengkap
partisipan C
14
( )
A0,25A4
1
Ω40
V10
R
VI
Ω40515202
R34
R1
R PenggantiHambatan
Ω534
RΩ10
2
Ω10
1
Ω10
1
34R
134R
14R&3R
====
=++=++
=⇒=+=
=
benar
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel.3 Data Selama Pembelajaran
Materi Bagian Pembelajaran
Partisipan Percobaan
Hasil Observasi Wawancara
Partisipan A persiapan
Partisipan A tampak santai, Ia menganguk-anggukkan kepala saat peneliti memberi penjelasan tentang percobaan ini. semua pertanyaan-pertanyaan dapat partisipan jawab, namun tidak semuanya benar.
P: “A…, apakah penghantar itu mempunyai hambatan? A: “em… ya (tampak ragu-ragu)” P: “Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya
hambatan dari kawat penghantar? A: ”......” (diam sebentar), panjang kawat, luas penampang, em... lupa” P:”Coba A buat suatu hypotesa atau ramalan tentang pengaruh faktor-
faktor itu terhadap hambatan-hambatan kawat? Misalnya: kalau ….. menjadi 2 kali maka hambatannya menjadi … kali”
A: “(diam saja)) P:”Gimana A, Pengaruh faktor-faktor itu terhadap hambatan kawat?” A: (Ia tampak ragu-ragu, sambil menulis ia tampak berusaha mengingat-
ingat rumus hambatan tetapi salah, ia menulis V = I . R) gak tau mbak”
pelaksanaan
Percobaan berjalan dengan lancar meskipun partisipan tampak kurang antusias, ini tampak dari raut wajah partisipan yang cenderung musam, Ia tdk banyak tersenyum. partisipan juga kelihatan capek.
Contoh wawancara saat akan menemukan konsep tentang hambatan kawat: ................... (peneliti memberikan informasi pada A bahwa besarnya R dipengaruhi oleh jenis kawat (ρ) sebagai konstanta pembanding) P: “Coba kombinasikan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu
persamaan” A: “…….” (diam sejenak, tampak bingung memahami pertanyaan
tersebut) P: “ditulis dahulu R sebanding dengan apa saja” A: (sambil menulis) “ R sebanding dengan ℓ, R sebanding dengan A, R
sebanding dengan ρ” P: “Berbanding terbalik, jika dibuat sebanding menjadi seperti apa?” A : (tampak sudah tau) “R sebanding dengan 1/A” P : “nah sekarang tuliskan hubungan tersebut secara matematis, nanti itu
akan menjadi persamaan hambatan kawat” (A menulis dikertas, dibantu oleh peneliti cara penulisannya. Pertama A menuliskan R ≈ ℓ R ≈1/A R ≈ ρ Kedua Peneliti meminta A untuk menuliskannya menjadi satu, R cukup ditulis satu kali. Dan A menuliskan kembali R ≈ ℓ. 1/A . ρ . Ketiga peneliti meminta A untuk mengganti tanda ≈ (sebanding) dengan tanda = (sama dengan) dan konstanta pembandiong diletakkan diawal. A menuliskan kembali R = ρ ℓ/A)
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Partisipan B persiapan
Partisipan terlihat santai, tenang, dan antusias mendengarkan. beberapa kali partisipan tampak tersenyum. Tidak semua pertanyaan dapat partisipan jawab, ia tampak ragu-ragu. suara juga tidak tegas dan bernada rendah.
P: “B…, apakah penghantar itu mempunyai hambatan? B: (Sambil tersenyum-senyum) “tidak....(tampak ragu-ragu)” P: “Menurut B Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
besarnya hambatan dari kawat penghantar? B: (diam saja) [Pertanyaan diulang lagi, ia berusaha mengingat-ingat rumus tentang
hambatan. ia menulis rumus tersebut di atas kertas kemudian baru menjawab pertanyaan tadi]
B: “Panjang Kawat, massa jenis kawat, luas penampang kawat” P:”Sekarang coba B buat suatu hypotesa atau ramalan tentang pengaruh
faktor-faktor itu terhadap hambatan-hambatan kawat? Misalnya: kalau ….. menjadi 2 kali maka hambatannya menjadi … kali”
B: “ Pokoknya berbanding terbalik dengan ... “ (sambil tersenyum, tidak melanjutkan jawaban, ia tampak ragu-ragu)
pelaksanaan
Meskipun sudah dijelaskan oleh peneliti, partisipan tampak bingung katika merangkai rangkaian yang dikehendaki. kebingungan ini tidak hanya terjadi diawal percobaan tetapi juga pada saat pengambilan data ke dua. percobaan data ke dua sempat diulang karena peneliti menemukan data yang aneh. akhirnya partisipan B memasang rangkaian dibantu oleh peneliti. pada tahap ini, partisipan tampak gerogi dalam menganalisis data, ini tampak dari bahasa tubuh partisipan yang membolak-balik kertas sambil tersenyum dan memegang pensil sambil digigit. partisipan B memerlukan waktu lebih lama dibanding partisipan A dan C, hal ini dikarenakan kesulitan partisipan B dalam menyimpulkan hubungan R dgn faktor-faktor yang mempengaruhi R serta kesulitan menyatakan hubungan-hubungan tersebut dalam bahasa matematis.
Contoh wawancara saat akan mengambil data ke 2 adalah sebagai berikut: [B menghentikan aktivitasnya dan peneliti melanjutkan pertanyaannya] P: “Coba dilihat datamu…, samakah hambatan kedua kawat tersebut?” B: “Beda mbak”. [Sambil mengamati data] P: “Kenapa berbeda?” B: “Karena hambatan yang pertama panjangnya 50 yang kedua 30,
sehingga hambatan yang pertama lebih besar”. P: “Bagaimana dengan penampangnya?” B: “Tergantung diameternya, diameter yang ini (1). [Sambil menunjuk
kawat yang pertama, yaitu kawat Nikelin dengan panjang 50 cm, d = 0,5 mm] lebih gede”.
P: “Coba lihat lagi, bagaimana penampang kawatnya?” B: “Eh…oh sama, jadi diameternya sama”. P: “Jadi yang mempengaruhi apanya?” B: “Jenisnya sama, penampangnya sama, jadi…panjangnya,
eh…panjangnya mbak?” [Tampak gerogi, tersenyum sambil membuka-buka kertas, dan pensilnya digigit-gigit]
.................. [ada data yang aneh] P: “Coba kamu ulangi data dari nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter penampangnya 0,5 mm!” [B mengulangi lagi percobaan ini, Ia mengganti/memasang kembali dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter penampangnya 0,5 mm]
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persiapan
Partisipan tampak malu-malu, jalan sambil tersenyum. Ia mengangguk-anggukkan kepala saat peneliti memberi penjelasan tentang maksud dan tujuan percobaan. Ujung jari telunjuk partisipan ditempelkan dibagian kepala. Partisipan sering menundukkan kepala ketika peneliti mengajukkan pertanyaan-pertanyaan persiapan percobaan. Semua pertanyaan-pertanyaan dapat partisipan jawab, namun tidak semuannya benar, ia tampak ragu-ragu. suara tidak tegas dan bernada rendah
P: “C…, apakah penghantar itu mempunyai hambatan? C: (Sambil tersenyum-senyum) “punya… em… punya (tampak ragu-
ragu)” P: “Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya
hambatan dari kawat penghantar? C: ”Yang mempengaruhi? em… (sambil menulis, ia mengatakan)
panjang kawar, luas penampang dan jenis kawat.” P:”Coba C buat suatu hypotesa atau ramalan tentang pengaruh faktor-
faktor itu terhadap hambatan-hambatan kawat? Misalnya: kalau ….. menjadi 2 kali maka hambatannya menjadi … kali”
C: “em… kalau… kalau… (wajahnya tampak bingung, ia menundukkan kepalanya sambil memegang kertas Lembar kerja) hambatannya 2 kali hambatan lebih besar… em, ngak taulah mbak!”
H
amba
tan
Kaw
at
Partisipan C
pelaksanaan
Selain lincah partisipan tampak bersemangat dalam melaksanakan tahap-tahap percobaan, ia cepat tanggap. saat pembelajaran partisipan sempat mengalami kebingungan, ragu-ragu, yakin akan jawabannya, dan tampak senang ketika menemukan sendiri konsep tentang hambatan kawat.
Contoh kebingungan partisipan diungkapkan dalam wawancara sebagai berikut:: (C membelikkan kertasnya sampai tabel 1. A mengamati data-data tersebut sambil memegang pensil dan sesekali menempelkan bagian pangkal pensil pada bibirnya. Praktikan mengulangi pertanyaannya. (C diam sejenak sambil meletakkan tangannya pada dagu) P: “Faktor-faktor tadi apa saja???” C: “…….” (diam) P: “Coba lihat nilainya” C: (menjawab agak lama) “... semakin kecil hambatan semakin besar” P: “Coba sekarang dilihat satu persatu”, “kita lihat tebel 1 ya” “Bagaimana hubungan panjang kawat dengan hambatannya?” C : “semakin panjang kawat yang digunakan maka Rnya juga semakin
besar” P : “Coba dituliskan, diulangi lagi” C : (sambil menulis) “Semakin panjang kawat yang digunakan maka
Rnya juga semakin besar. P : “Jadi kalau begitu bagaimana hubungannya, sebanding atau
berbanding terbalik” C : “sebanding”
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Materi Bagian Pembelajaran
Partisipan Percobaan
Hasil Observasi Wawancara
persiapan
Partisipan A tampak santai, Ia menganguk-anggukkan kepala saat peneliti memberi penjelasan tentang percobaan ini. semua pertanyaan-pertanyaan dapat partisipan jawab, namun tidak semuanya benar.
(wajahnya tampak kusut, santai, telapak tangannya menopang dagu bagaian atas) P: “Bagaimana hubungan kuat arus, tegangan, dan resistor
(hambatan)?” A: “eeem... oh... (nada suaranya kecil) semakin besar tegangan semakin
besar arus, semakin besar R semakin kecil kuat arus” (peneliti meminta partisipan mengulangi jawabannya sampai 3 x , hal ini dikarenakan suara partisipan yang kurang jelas saat menjawab) P: “Apakah nilai kuat arus akan berubah jika tegangan diubah-ubah?” A: “Iya, mbak ... “ P: “untuk tegangan tertentu, apakah kuat arus akan berubah jika
hambatannya berubah-ubah?” A: “Iya, berbanding terbalik” ... ... ... P:”Ingat hukum Ohm?” A: “(menggeleng-gelengkan kepala) ...” P: “Bagaimana bunyi hukum Ohm?” A: “Ngak tau (sambil geleng-geleng kepala)” P: “kapan besaran-besaran I = ΔV/R berlaku sebagai hukum Ohm? A: “Tidak tau, mbak …” P: “Dalam Hukum Ohm, apakah besarnya hambatan R dipengaruhi oleh
tegangan?” A: “Iya…” P: “Jadi tegangan berubah R ikut berubah? yakin?” A: “Iya, mbak…”
H
ukum
Ohm
Partisipan A
Pelaksanaan
Percobaan berjalan dengan lancar meskipun partisipan tampak kurang antusias,ini tampak dari raut wajah partisipan yang cenderung musam, Ia tdk banyak tersenyum, telapak tangan sering sekali ditempelkan di dagu dan pipi sebagai penopang kepala. partisipan juga kelihatan capek.
Contoh wawancara saat pelaksanaan percobaan … … … P: “Untuk beban tertentu, bagaimana hubungan antara beda potensial
dan kuat arusnya?” A: “(diam saja…..)” P: “Bagaimana hubungannya ….? coba dilihat I nya bertambah besar atau kecil? bagaimana dengan tegangannya?” A: “em… semakin besar arus tegangannya juga semakin besar, sebanding … … (sambil tersenyum) V sebanding dengan I” P: “bagaimana nilai hambatan yang dipakai untuk beda potensial dan
kuat arus yang berubah-ubah?” A: “berubah…” P: “perubahannya kecil atau besar?” A: “besar …, eh kecil…, mendekati mbak…!” P: “nah baca informasinya, kalau perbedaan hambatan sangat kecil, nilai
hambatan itu sebenarnya tetap. Coba, coba… dari datamu, kamu
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buat grafik” (Partisipan membuat grafik pada kertas milimeter blok, dibantu oleh peneliti) P: “gimana grafiknya?” A: “linier mbak …” P: “Nah, lihat grafikmu, V dan I berubah-ubah? lalu bagaimana dengan R
nya (sambil menunjukkan garis yang linier pada grafik)” A: “tetap…” P: “coba baca informasinya?” A: “(sedang membaca)” P: “Jadi kapan, pada keadaan bagaimana I = ΔV/R berlaku sebagai
hukum ohm?” A: “em … (suaranya menjadi kecil) hambatannya selisihnya kecil” P: “ya kecil dalam hal ini berarti tetap, V nya berubah ngak?” A: “berubah….” P: “I nya?” A: “berubah, mbak ….” P: “jadi coba di jawab secara lengkap. Pada keadaan bagaimana I =
ΔV/R akan berlaku sebagai hukum ohm….” A: “R akan tetap, meskipun V dan I berubah-ubah” P: “Iya…. bagus, begitu (sambil tersenyum)
Partisipan B persiapan
Partisipan terlihat santai, tenang, dan antusias mendengarkan. beberapa kali partisipan tampak tersenyum. Tidak semua pertanyaan dapat partisipan jawab, ia tampak ragu-ragu. suara juga tidak tegas dan bernada rendah.
P: “Bagaimana hubungan kuat arus, tegangan, dan resistor
(hambatan)?” B: (tampak serius) “tegangan berbanding lurus dengan kuat arus, dan
berbanding terbalik dengan hambatannya” P: “Apakah nilai kuat arus akan berubah bila besarnya tegangan diubah-
ubah?” B: (mencoba menjawab, sambil menulis dan tampak serius) “tidak” P: “untuk tegangan tertentu, apakah kuat arus akan berubah jika
hambatannya berubah-ubah?” B: “(sambil memegang pensil dan digaruk-garukkan di kepala) “tidak
(sambil geleng-geleng)..” ... ... ... P:”Ingat hukum Ohm?” B: “Lupa” P: “Bagaimana bunyi hukum Ohm?” B: “Ngak tau mbak (sambil geleng-geleng kepala)” P: “Dalam Hukum Ohm, apakah besarnya hambatan R akan berubah jika
tegangan diubah-ubah?” B: “Iya…” P: “Jadi tegangan berubah R berubah? yakin” B: “Iya, mbak…”
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pelaksanaan
Selain lincah partisipan tampak bersemangat dalam melaksanakan tahap-tahap percobaan, ia cepat tanggap. saat pembelajaran partisipan sempat mengalami kebingungan, ragu-ragu, yakin akan jawabannya, dan tampak senang ketika menemukan sendiri konsep tentang hukum ohm.
Contoh wawancara saat pelaksanaan percobaan (partisipan merangkai rangkaian dibantu oleh peneliti. Partisipan mengukur kuat arus dan tegangan) P: “Untuk beban tertentu, bagaimana hubungan antara beda potensial
dan kuat arusnya?” B: “beda potensial …., em (ragu-ragu, partisipan menundukkan kepala
sambil tersenyum. Peneliti mengulagi pertanyaannya) P: “Bagaimana hubungannya ….?” B: “makin kecil kuat arusnya makin besar tegangannya” P: “Coba dilihat sekali lagi datanya” B: “eh… sebanding (sambil tersenyum) V sebanding dengan I P: “bagaimana nilai hambatan yang dipakai untuk beda potensial dan
kuat arus yang berubah-ubah?” B: “berubah…, mbak…” P: “perubahannya kecil atau besar?” B: “besar …, eh kecil…, mendekati mbak…!” P: “nah baca informasinya, kalau perbedaan hambatan sangat kecil, nilai
hambatan itu sebenarnya tetap. Coba, coba… dari datamu, kamu buat grafik”
(Partisipan membuat grafik pada kertas milimeter blok, dibantu oleh peneliti) P: “gimana grafiknya?” B: “linier mbak …” P: “Nah, lihat grafikmu, V dan I berubah-ubah? lalu bagaimana dengan R
nya (sambil menunjukkan garis yang linier pada grafik)” B: “tetap…” P: “coba baca informasinya?” B: “(sedang membaca)” P: “Jadi kapan, pada keadaan bagaimana I = ΔV/R berlaku sebagai
hukum ohm?” B: “em … (suaranya menjadi kecil) hambatannya selisihnya kecil” P: “ya kecil dalam hal ini berarti tetap, V nya berubah ngak?” B: “berubah….” P: “I nya?” B: “berubah, mbak ….” P: “jadi coba di jawab secara lengkap. Pada keadaan bagaimana I =
ΔV/R akan berlaku sebagai hukum ohm….” B: “R akan tetap, meskipun V dan I berubah-ubah” P: “Iya…. bagus, begitu (sambil tersenyum)” B: “(tersenyum…)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persiapan
Partisipan tampak tenang dibandingkan dengan percobaan terdahulu. Ia tampak duduk dengan santai sambil tersenyum-senyum dengan peneliti ketika menjawab pertanyaan persiapan percobaan. Tidak semua pertanyaan persiapan percobaan dapat dijawab oleh partisipan. beberapa pertanyaan dijawab dengan ragu-ragu, tampak malu, kepala ditundukkan, dan selalu menggelengkan kepala ketika tidak mengetahui jawabannya.
P: “Bagaimana hubungan kuat arus, tegangan, dan resistor (hambatan)? C: (Sambil tertawa) “tau tapi, em..., berbanding lurus semua I dan R” P: “Berbanding lurus semua, apa saja itu??? C: (mencoba menerangkan) “V berbanding lurus dengan I dan R” ... ... ... P:”Ingat hukum Ohm?” C: “tidak, mbak ...” P: “Bagaimana bunyi hukum Ohm?” C: “Ngak tau (sambil geleng-geleng kepala)” P: “kapan besaran-besaran I = ΔV/R berlaku sebagai hukum Ohm? C: “Tidak tau, mbak …” P: “Dalam Hukum Ohm, apakah besarnya hambatan R dipengaruhi oleh
tegangan?” C: “Iya…” P: “Jadi tegangan berubah R berubah? yakin” C: “Iya, mbak…”
Partisipan C
pelaksanaan
Partisipan tampak serius. Proses mencari data dapat berjalan dengan lancar. namun pada saat menganalisis data untuk menarik kesimpulan dan menghasilkan suatu konsep, beberapa kali partisipan diam sejenak, tampak tidak mengerti. Peneliti kembali menuntun partisipan sehingga mengerti. Partisipan juga mengalami kebingungan khususnya mengenai nilai R pada hukum Ohm yang tidak berubah-ubah, sebab dalam jawaban sebelumnya ia memprediksikan bahwa R akan berubah. kebingungan ini berakhir saat peneliti menjelaskan keistimewaan dalah Hukum Ohm.
P: ”coba lihat tabel di atas, untuk beban tertentu bagaimana hubungan
antara beda potensial dengan kuat arusnya?” C: ”V berbanding lurus dengan I” P: ”Bagaimana nilai hambatan yang dipakai untuk beda potensial dan
kuat arus yang berubah-ubah, tetap atau berubah?” C: “berubah” P: “Bila berubah, bagaimana perubahannya, besar atau kecil?” C: “kecil” P: “Coba baca informasinya: kalau perbedaan hambatan sangat kecil,
nilai itu sebenarnya tetap. Nah ... ketika diubah-ubah apakah nilai hambatan tersebut berubah-ubah?”
C: “teee..tap” (tampak bingung, ragu-ragu dalam menjawab ini tampak dari nada suara yang lirih)
(Peneliti meminta partisipan untuk membuat grafik dan membaca informasi. Pada kondisi dimana nilai V dan I pada suatu hambatan menghasilkan grafik yang linier, ini berarti hukum ohm berlaku) P: “Coba baca informasinya, jadi dalam keadaan bagaimana I = ΔV/R
berlaku sebagai Hukum Ohm?” C: “Pada keadaan jika V dan I diubah-ubah, nilai R tetap”
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Materi Bagian Pembelajaran
Partisipan Percobaan
Hasil Observasi Wawancara
persiapan
Partisipan A tampak cuek, serius, ia tidak banyak tersenyum. Tidak semua pertanyaan persiapan percobaan dalam setiap kegiatan dapat partisipan jawab. Banyak jawaban yang masih salah. jika tidak bisa menjawab dan tidak mengerti ia hanya menggelengkan kepala dan diam. sesekali ia menjawab dengan singkat “ngak tau mbak”
P: “coba prediksikan yang akan terjadi jika salah satu lampu dilepas” A: “Lampu yang lain jadi terang” P: “lho... kenapa?” A: “ya, karena arus yang dipakai untuk 2 lampu” P: “prediksikan bagaimana besarnya kuat arus I1, I2, dan I3, sama atau
berbeda” A: “(sambil menggelengkan kepala ...) “ngak tau, mbak ....” P: “kalau besarnya tegangan disini, disini..., dan disini (peneliti sambil
menunjukkan lokasi yang dimaksud) A: “berbeda, mbak ...”
R
angk
aian
Ser
i Par
alel
Partisipan A
pelaksanaan
Partisipan tampak serius, tampaknya partisipan kurang antusias, namun dalam pelaksanaannya, pembelajaran ini berjalan dengan lancar.
P: ”menurut jawabanmu melalui pertanyaan-pertanyaan diatas tadi,
sekarang kita akan gunakan hubungan V = I . R ... (pada proses ini peneliti menuntun partisipan untuk mendapatkan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian seri, peneliti meminta partisipan untuk mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh peneliti) Coba a, bagaimana tadi V total pada rangkaian seri”
A: (membalikkan kertas, mencari-cari data pada tabel 3) “jumlahnya, mbak”
P: “Coba tuliskan hubungannya...!” A: “(sambil menulis) Va + Vb + Vc = Vtotal “ P: “sekarang dalam rangkaian seri yang sama apanya tadi?” A: (langsung menjawab) “ I – nya” P: “Nah sekarang, ganti Va dengan persamaan hukum Ohm, misalnya Va
= I . Ra. Karena I – nya sama tidak usah pake simbol Ia, langsung saja dengan I, ngerti?”
A: “(mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti)” P: “sekarang coba, adik sendiri yang meneruskan ... “ A: ( menulis ... ) Va + Vb + Vc = Vtotal
I . Ra + I . Rb + I . Rc = I . Rtotal (peneliti meminta partisipan agar kedua ruas dibagi dengan I) Ra + Rb + Rc = RtotalP: “nah sekarang, Ra, Rb, Rc bisa kamu ganti dengan R1, R2, R3, dan
Rtotal bisa kamu ganti dengan Rs. Coba kamu ganti....!” A: (menulis ... ) Rs = R1 + R2 + R3
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berikut ini akan dibahas gambaran umum pemahaman awal (pre-test)
dan pemahaman akhir (post-test) partisipan, dan Rangkuman Analisis Data.
a. Pemahaman awal (pre-test) dan pemahaman akhir (post-test) partisipan
1. Rangkaian Sederhana
Dalam pre-test soal yang berhubungan dengan rangkaian listrik
sederhana adalah soal no 1, 2a dan 2b. Soal nomer 1 partisipan diminta
untuk mendefinisikan tentang arus listrik. Sedangkan no 2a dan 2b,
partisipan diminta untuk menggambarkan sebuah rangkaian listrik sederhana
yang lampunya dapat menyala. Soal no 2a partisipan diminta untuk
menggambarkan sebuah rangkaian listrik sederhana dengan menggunakan
gambar komponen-komponen listrik yang telah disediakan. Gambar-gambar
komponen tersebut berupa gambar komponen listrik yang nyata bukan
berupa gambar simbol-simbol komponen.
Sedangkan pada soal 2b, partisipan diminta untuk menggambarkan
kembali rangkaian yang telah dibuat pada soal no 2a tetapi dengan
menggunakan simbol-simbol yang telah tersedia. Ketiga partisipan dapat
menjawab dengan benar (lampiran). Ketiga partisipan tidak menunjukkan
adanya permasalahan pemahaman mengenai rangkaian listrik sederhana. Hal
ini menunjukkan bahwa pemahaman partisipan tentang rangkaian listrik
sederhana cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Hukum Ohm
Soal yang berhubungan dengan hukum Ohm adalah nomor 6, 7, dan 8.
soal no 6 merupakan soal yang menyatakan pengaruh sumber tegangan pada
hambatan, bila sumber tegangan diubah-ubah nilainya. Soal no 7 merupakan
soal yang menyatakan pengaruh tegangan dan hambatan pada Arus listrik,
bila Sumber tegangan diubah-ubah nilainya dan nilai hambatan tetap.
Sedangkan soal no. 8 menyatakan pengaruh sumber tegangan dan hambatan
pada Arus Listrik bila sumber tegangan dibuat tetap dan hambatannya
berubah-ubah nilaainya.
Dari jawaban ketiga partisipan menunjukkan adanya permasalahan
pemahaman mengenai Hukum Ohm, hal ini terlihat dari alasan yang
diungkapkan oleh partisipan bahwa apabila nilai V diubah maka nilai R juga
berubah. Seperti terungkap dari hasil pre-test dan wawancara berikut ini:
Partisipan A
P : “Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar), apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah hambatannya berubah?”
A : “Ya” P : “jadi lebih besar atau lebih kecil?” A : “menjadi semakin kecil” P : “Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat
arus listriknya mengalami perubahan?” A : ”Ya” P : “kenapa” A : “karena semakin besar V maka arus listriknya juga semakin besar” P : “Apabila sumber tegangan V dibuat tetap dan hambatan R diganti
dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah arusnya berubah? Kalau berubah jadi lebih besar atau lebih kecil?”
A : “ya berubah, jadi lebih kecil”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Partisipan B
P : “Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar), apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah hambatannya berubah?”
B : “Ya” P : “Jadi lebih besar atau lebih kecil” B : “lebih kecil” P : “Alasannya kenapa?” B : “karena V = I . R, V dan R berbanding terbalik” P : “Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat
arus listriknya mengalami perubahan?” B : “Ya, karena V berbanding lurus dengan I” P : “Apabila sumber tegangan V dibuat tetap dan hambatan R diganti
dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah arusnya berubah? Kalau berubah jadi lebih besar atau lebih kecil?”
B : “enggak berubah, mbak…” Partisipan C
P : “Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar), apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah hambatannya berubah?”
C : “berubah” P : “Jadi lebih besar atau lebih kecil” C : “lebih besar” P : “alasannya?” C : “dengan rumus R = V/I, V dan R berbanding lurus jadi apabila V
bertambah R juga bertambah” P : “Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat
arus listriknya mengalami perubahan?” C : “Iya, karena I berbanding lurus dengan V” P : “Apabila sumber tegangan V dibuat tetap dan hambatan R diganti
dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah arusnya berubah? Kalau berubah jadi lebih besar atau lebih kecil?
C : “Berubah…, jadi lebih besar karena R bertambah kecil”
Dilihat dari jawaban ketiga partisipan ini, partisipan dapat menuliskan
hukum Ohm dengan benar. Partisipan mengerti simbol-simbol yang
digunakan dalam rumus. Tetapi untuk penggunaanya masih bingung dengan
pengertian hukum ohm itu sendiri.
Dalam hukum Ohm berlaku baahwa arus listrik yang mengalir pada
penghantar sebanding dengan tegangannya. Sehingga hambatan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dipengaruhi oleh perubahan tegangan. Besarnya hambatan diperoleh dari
perbandingan V/I. Jika V berubah maka I akan berubah, tetapi sedemikian
rupa sehingga harga V/I tetap. Dalam hal ini partisipan masih kurang
memahami bahwa perubahan tegangan akan menyebabkan perubahan arus
yang mengalir. Tetapi besarnya hambatan akan tetap karena hambatan
berfungsi sebagai variabel kontrol.
Setelah melakukan pembelajaran partisipan diberi post-test dengan
soal yang sama dengan pre-test, didapatkan hasil bahwa partisipan C dan
partisipan B menjawab dengan benar:
Partisipan B
- hambatan tetap
- I mengalami perubahan
- I berubah menjadi lebih besar
dengan alasan sebagai berikut:
- karena dalam hukum ohm meski V dan I berubah, R tetap.
- Karena V sebanding dengan I, V berubah maka I jg berubah.
- karena I berbanding terbalik dengan R, I = V/R.
Partisipan C
- ketika V diubah-ubah hambatan tidak berubah
- I (kuat arus) akan berubah bila R tetap dan V-nya diubah-ubah
- jika R diubah-ubah dengan nilai R yang semakin kecil, dan V tetap
maka besarnya arus akan berubah dengan perubahan lebih besar.
Dan partisipan C memberikan alasan sebagai berikut:
- karena menurut hukum ohm apabila V dan I diubah-ubah, R tetap
meskipun ada selisihnya.
- karena V mempengaruhi besarnya I (I = V/R)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- kalau semakin kecil hambatan maka I semakin besar (berbanding
terbalik)
Sedangkan Partisipan A menjawab:
- hambatan berubah menjadi lebih kecil, bahwa pada hukum ohm R
akan berubah jika V dan I diubah-ubah.
- kuat arus mengalami perubahan, I ikut berubah jika R tetap dan V
diubah-ubah.
- jika R diubah menjadi lebih kecil dan V tetap, arusnya akan berubah
menjadi lebih besar.
Dari jawaban ketiga partisipan dapat diprediksikan bahwa partisipan C
memiliki pemahaman cukup baik, sedangkan partisipan A dan B memiliki
pemahaman konsep yang belum lengkap.
3. Hambatan Kawat/Penghantar
Soal-soal yang berhubungan dengan penghantar dan hambatan adalah
soal no 9, 10, dan 11. Dari jawaban pertisipan, dapat diketahui bahwa
pemahaman siswa mengenai penghantar dan hambatan belum sempurna.
Soal-soal tersebut menanyakan tentang pengaruh dari panjang penghantar,
diameter penghantar, dan jenis penghantar terhadap besarnya hambatan dan
arus listrik yang mengalir. Menurut ke tiga partisipan panjang suatu
pengahantar mempengaruhi besarnya hambatan. Hal ini tampak dari ketiga
partisipan yang menjawab “ya” pada pertanyaan no 9 mengenai pengaruh
panjang kawat pada suatu rangkaian terhadap besarnya hambatan.
Sedangkan pada pertanyaan no. 10 mengenai pengaruh hambatan jenis,
jawaaban dan penjelasan ke tiga patisipan beragam. Dua partisipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
menjawab berbeda. Partisipan A menjawab benar namun alasannya salah.
Hal ini terungkap dari hasil pre-test dan wawancara berikut:
Partisipan A P : “Kawat A dan B yang terbuat dari bahan yang memiliki hambatan jenis
berbeda. Masing-masing kawat dihubungankan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama, apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?
A : “Tidak, karena hambatan jenis berubah” P : “Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?” A : “Tidak, karena I dan R berbanding lurus maka jika besar R berubah maka I
juga berubah” P : “Berdasarkan apa kamu menjawab seperti itu?” A : “Cuma nebak aja mbak, tapi ingat dikit ama rumus yang ada I sama R nya
itu lho”.
Dari hasil wawancara dapat diungkapkan bahwa partisipan ini
menjawab dengan tidak yakin, masih ragu-ragu apakah rumus yang
digunakan untuk menjawab sudah benar atau belum. Pre-test dan
Wawancara dengan partisipan lain menunjukkan hal sebagai berikut:
Partisipan B P : “Kawat A dan B yang terbuat dari bahan yang memiliki hambatan jenis
berbeda. Masing-masing kawat dihubungankan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama, apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?”
B : “Tidak, karena arus yang mengalir melalui kawat suatu penghantar tergantung pada hambatan jenis masing-masing kawat.
P : “Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?” B : “Tidak, karena arus yang mengalir tergantung dari panjang kawat”.
(saat itu partisipan B menuliskan Rumus yang Ia ingat R = Alρ )
Partisipan memahami adanya rumus yang dapat digunakan untuk
menjawab persoalan ini. Namun meskipun telah menggunakan rumus
hambatan, pemahaman partisipan ini belum sempurna. Untuk menjawab
pertanyaan ini, partisipan perlu memikirkan hubungan V = I . R.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Arus yang mengalir pada suatu rangkaian dipengaruhi oleh beda
potensial (tegangan) dan hambatan penghantar,sedangkan besarnya
hambatan penghantar tergantung pada hambatan jenis penghantar, panjang
kawat, dan luas penampang kawat.
Partisipan ke-3 hanya memberikan jawaban dalam pre-test dan
wawancara sebagai berikut:
Partisipan C P : “Kawat A dan B yang terbuat dari bahan yang memiliki hambatan jenis
berbeda. Masing-masing kawat dihubungankan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama, apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?”
C : “sama” P : “Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?” C : “beda” P : “alasannya” C : “gak tau mbak…”
Dengan melihat jawaban ini, peneliti menduga bahwa pertisipan C
memiliki pemahaman yang salah tentang materi ini. Ia tidak memahami
bahwa hambatan jenis kawat yang berbeda akan berpengaruh terhadap
besarnya hambatan jenis kawat. Partisipan C juga tidak memahami bahwa
besarnya hambatan mempengaruhi besarnya arus. Jika besarnya hambatan
sama sedangkan beda potensial yang dipakai sama maka besarnya kuat arus
yang mengalir juga akan sama ( V = I . R). Tetapi partisipan C menjawab
besarnya hambatan sama dan besarnya arus yang mengalir berbeda.
Partisipan A dan B menjawab benar namun alasan salah. Peneliti menduga
bahwa paertisipan A dan partisipan B memiliki pemahaman kurang lengkap
mengenai materi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pada pertanyaan 11, jawaban partisipan pun beragam. Pertanyaan ini
menanyakan tentang pengaruh diameter kawat (luas penampang kawat).
Masing-masing partisipan menjawab dalam pre-test dan wawancara sebagai
berikut:
Partisipan A P : “Dua buah besi yang panjangnya sama dan diameternya berbeda, masing-
masing dihubungkan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama. Apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?”
A : “Tidak” P : “Apakah arus listrik yang mengalir sama?” A : “sama”
Pada pertanyaan ini peneliti memperkirakan bahwa partisipan hanya
sekedar memebak saja. Partisipan pun tidak mengungkapkan alasan secara
tertulis pada lembar kerja, hal ini dimungkinkan karena pada pertanyaan
sebelumnya partisipan A ragu-ragu dengan rumus yang digunakan untuk
menjawab.
Partisipan B
[Ada perbedaan jawaban partisipan B pada saat pre-test dan pada saat wawancara] Pada saat wawancara:
P : “Dua buah besi yang panjangnya sama dan diameternya berbeda, masing-masing dihubungkan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama. Apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?”
B : “Tidak” P : “apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?” B : “Tidak
Sedangkan yang ditulis pada lembar kerja adalah sebagai berikut:
a. Apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama? Iya sama b. Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama? Iya sama.
P : “Kemarin kok jawabannya “sama” B : (sambil tersenyum) “… lupa mbak” P : “Ya, alasanya apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
B : “… Ya karena diameter kawat itu mempengaruhi arus listrik”
Tampak bahwa partisipan B ragu-raguan atas jawaban yang ia tertulis
di pre-test, maka saat wawancara Ia mengubah jawaban tersebut. Disini
tampaknya partisipan mengingat persamaan R = IV . Sedangkan partisipan
ke-3 (Partisipan C) baik saat pre-test maupun wawancara tidak menjawab
pertanyaan pada no.11
Jadi dari analisis di atas dapat diketahui bahwa partisipan memiliki
pemahaman awal yang kurang lengkap mengenai Hambatan Kawat.
Setelah melakukan pembelajaran (percobaan) partisipan diberi post-
test dengan konsep soal yang sama tetapi bentuknya berbeda dengan soal
pre-test. Ada empat pertanyaan dalam post-test, pertanyaan pertama
“sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan kawat!”.
Jawaban patisipan B dan partisipan C adalah sebagai berikut:
- panjang kawat
- jenis kawat
- luas penampang kawat
Sedangkan partisipan A menjawab:
- Panjang kawat
- Jenis kawat ⇒ hambatan jenis
- Sumber Tegangan
Pertanyaan kedua “bagaimana hubungan R dengan faktor-faktor
tersebut?tulislah dalam persamaan matematis?”. Partisipan B dan C
menjawab sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
- Semakin panjang kawat yang dipakai maka hambatan semakin
besar.
- Semakin luas penampangnya, maka hambatan semakin kecil.
- Semakin besar hambatan jenis kawat yang dipakai maka hambatan
semakin besar
- ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ =
AR lρ
Terlihat jelas bahwa partisipan B dan C menguraikan terlebih dahulu
hubungan masing-masing variabel, kemudian menuliskan persamaan
matematisnya. Sedangkan partisipan A menjawab dengan salah:
- R ∼ I1
- R ∼ V
- Persamaan yang ditulis V = I . R
Tampak bahwa partisipan A mempunyai konsep yang tidak tepat
mengenai hambatan kawat. Ia tidak memahami dengan benar faktor-faktor
yang mempengaruhi hambatan dan simbol-simbolnya.
Pertanyaan ketiga adalah pertanyaan terapan, berupa perhitungan
matematis yang menanyakan besarnya R pada sebuah kawat berbentuk
silinder yang memiliki hambatan jenis 1,68 x 10-8 Ω.m
Pertanyaan ini dapat dijawab dengan baik oleh partisipan B dan C
dengan menggunakan rumus yang tepat A
R lρ= . Sedangkan partisipan A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
mengalami kesulitan dalam menjawab. Rumus yang digunakan tidak
teridentifikasi dan terdapat tulisan “Ga Tw mumet” pada lembaran post-test.
Pertanyaan keempat masih berhubungan dengan soal sebelumnya “bila
ujung-ujung kawat tembaga tersebut berhubungan dengan sumber tegangan
10 volt. Berapakah arus yang mengalir pada kawat tembaga tersebut?”
Pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan tepat oleh partisipan C.
Dari jawaban-jawaban ketiga partisipan dapat disimpulkan bahwa
partisipan C telah memiliki pemahaman cukup baik menegnai hambatan
kawat/penghantar. Partisipan B memiliki pemahaman yang kurang lengkap,
sedangkan partisipan A tidak mengalami perubahan konsep. Pemahaman
partisipan A mengenai hambatan penghantar masih salah.
4. Rangkaian Seri Paralel
Soal-soal pre-test yang berhubungan dengan rangkaian Seri Paralel
adalah 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Soal-soal 12, 13, 14, 15, dan 16
bertanya mengenai Rangkaian Seri sedangkan no 17, 18, 19, dan 20 bertanya
mengenai Rangkaian Paralel. Sedangkan soal-soal post-test yang
berhubungan dengan rangkaian paralel adalah 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
dan 14.
a) Rangkaian Seri
Soal no 12 menanyakan tentang pengaruh lampu dalam rangkaian jika
salah satu lampu di lepas dari fitingnya. Jawaban Partisipan A dan B adalah
jika salah satu lampu dicabut dari fitingnya, lampu dalam rangkaian itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
akan tetap hidup dan akan menyala semakin terang karena arusnya semakin
besar (hanya dipakai untuk 2 lampu saja). Sedangkan jawaban Partisipan C
adalah kedua lampu tidak menyala karena arus/aliran arus terputus. Dari
jawaban pre-test ini menunjukkan bahwa pada bagian ini, partisipan C
memiliki pemahaman yang baik.
Setelah melakukan pembelajaran partisipan diuji kembali dengan soal-
soal post-test yang isinya sama dengan soal-soal pre-test. Partisipan A,
partisipan B, dan partisipan C dapat menjawab dengan benar bahwa lampu
akan mati, dengan alasan sebagai berikut:
- karena apabila lampu diambil maka arusnya akan terputus.
- Karena arus tidak dapat mengalir, terputus, jadi tidak ada arus.
Dari hasil post-test ini menunjukkan bahwa pemahaman ketiga partisipan
mengalami perubahan.
Dalam soal no 13 Partisipan diminta untuk memprediksi tentang
perubahan terang lampu jika R diubah seperti pada gambar!
Ketiga partisipan menjelaskan bahwa lampu akan menyala lebih
terang jika dipasang sebelum melewati hambatan dari pada dipasang
setelah melewati hambatan. Pada bagian ini tampak bahwa pertisipan
mengalami miskonsepsi. Terang lampu akan tetap sama dalam satu
rangkaian tertutup meskipun diletakkan sebelum atau sesudah hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berikut hasil pre-test dan wawancara dari partisipan B
P : “Coba lihat gambar ini! Bila letak lampu tadinya disini … (Peneliti menunjukkan gambar) sebelum hambatan dan terus letak lampu diubah jadi di sini setalah hambatan. Gimana apakah terangnya lampu tetap atau berubah?
B : “Berubah mbak…, lampu ini (sambil menunjuk lampu A pada gambar) akan menyala redup karena arusnya melewati R dulu baru ke lampu. Sedangkan yang ini (sambil menunjuk Lampu B pada gambar) nyalanya akan terang karena resisitor letaknya setelah lampu.”
Setelah pembelajaran ketiga partisipan diberi post-test dengan soal
yang sama dengan pre-test, diperoleh jawaban dari ketiga partisipan sebagai
berikut:
- akan lebih terang di b karena arus akan melewati lapu dulu baru R
- di b lebih terang karena letak hambatan setelah lampu.
- Arus melewati lampu dahulu baru ke R, Inya semuanya ke lampu
dulu.
Dari jawaban di atas menunjukkan pemahaman partisipan yang belum
tepat menurut fisika. Mereka beranggapan bahwa arus ketika melewati
hambatan berbeda setelah keluar dari hambatan. Seolah-olah arus akan
diserap oleh hambatan sehingga berkurang nilainya. Dalam hal ini
pemahaman partisipan masih salah meskipun sudah mengalami proses
pembelajaran.
Dalam soal 14 ini partisipan diminta untuk memprediksi tentang
bagaimana beda potensial/tegangan pada masing-masing lampu, sama atau
berbeda. Ketiga partisipan mengatakan bahwa tegangan tiap-tiap lampu
berbeda. Alasan yang dikemukakan juga berbeda-beda, seperti terungkap
dari hasil pretset dan wawancara sebagai berikut:
Partisipan A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
P: “A... pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada tiap lampu A, lampu B, dan lampu C”
A: “ berbeda mbak ...” P: “lho... kenapa kok berbeda?” A: “karena hambatan A, B, dan C berbeda sehingga mulai dari yang paling
besar adalah A, B, dan C”
Partisipan B
P: “Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada tiap lampu A, lampu B, dan lampu C”
B: “em... (sambil tersenyum, tampak ragu-ragu, ia menundukkan kepala sambil tersenyum dan pensil digoyang-goyangkan) berbeda...mbak”
P: “Ya ... kenapa berbeda .. ?” B: “Karena.. karena (berpikir, diam sejenak) setiap rangkaian listrik
tersebut memiliki resistor yang letaknya berbeda-beda”
Dari hasil wawancara diatas terungkap bahwa partisipan A dapat
menjawab dengan benar, tetapi alasan atas jawaban tidaklah benar. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipan A dan partisipan B belum memiliki
pemahaman yang lengkap tentang nilai tegangan pada rangkaian seri.
Partisipan C
P: “C... pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada tiap lampu A, lampu B, dan lampu C”
C: “(diam sejenak, sambil tersenyum) berbda mbak...” P: “menurutmu... kenapa berbeda?” C: “ya... dalam rangkaian seri V nya berbeda, kalaui Inya sama jadi
tergantung Rnya” P: “yakin?” C: “yakin,mbak...”
Sedangkan partisipan C dapat menjawab benar dengan alasan yang
benar pula. Hal ini menunjukkan bahwa partisipan C sudah memiliki
pemahaman yang cukup baik mengenai nilai tegangan pada rangkaian seri.
Setelah melakukan proses pembelajaran, dari hasil post-test ketiga
partisipan menjawab dengan benar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
- berbeda, tegangan pada lampu A, lampu B, dan lampu C. V pada
rangkaian seri berbeda, Inya sama dan tergantung besarnya R.
- berbeda, karena V berbeda untuk rangkaian seri.
- berbeda, karena beda potensial dalam rangkaian seri tidak akan
sama, dipengaruhi oleh R dan I-nya sama..
dari jawaban hasil post-test menunjukkan bahwa pemahaman partisipan sudah
benar.
Soal 15 ini meminta partisipan untuk menyelesaikan persoalan
matematis. Soal ini sebenarnya hendak mengukur pemahaman partisipan
mengenai hambatan pengganti pada rangkaian seri. Ketiga partisipan
mencoba menjawab dan menuliskan persamaan yang menurut mereka benar.
Partisipan B menjawab salah, ia menggunakan persamaan hambatan
pengganti untuk rangkaian paralel bukan untuk rangkaian seri. Sedang
patisipan A dan partisipan C menjawab benar.
Dari hasil post-test dengan soal yang sama dengan pre-test
menunjukkan bahwa ketiga partisipan dapat menjawab dengan benar.
Mereka menggunakan persamaan hambatan pengganti untuk rangkaian seri
yaitu Rp = R1 + R2 + R3
b) Rangkain Paralel
Soal 17a. Partisipan diminta untuk melihat gambar dan diminta untuk
memprediksi bagaimana besarnya tegangan VW dan XY. Pada soal 17b
partisipan diminta untuk memperdiksi apa yang akan terjadi apabila salah
satu lampu dicabut dari Fitingnya dan bagimana besarnya arus pada masing-
masing lampu. Jawaban partisipan A menjawab tegangannya akan
bertambah pada tiap lampu. Partisipan B menjawab intensitas cahaya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
akan berubah sedangkan partisipan C menjawab intensitas cahaya akan
bertambah, karena panjang pendeknya kabel juga mempengaruhi.
Meskipun jawaban partisipan tidak seperti yang dikehendaki oleh peneliti
tetapi jawaban partisipan ini mengungkapkan bahwa lampu-lampu tidak
akan mati jika salah satu lampu dicabut.
Setelah melakukan pembelajaran ketiga partisipan menjawab dengan
benar bahwa : “ meskipun salah satu lampu pada salah satu cabang dicabut,
lampu yang lain akan tetap hidup karena dicabang lain masih ada arus”
Dalam soal no 18 ini partisipan diminta untuk menulis hubungan arus
yang masuk cabang (simpul) dengan arus yang keluar titik cabang. Ketiga
partisipan menjawab dengan benar, Imasuk = Ikeluar.
Dari hasil post-test, ketiga partisipan dapat menjawab dengan benar
bahwa pada titik percabangan arus yang masuk sama dengan arus yang
keluar.
Soal 19 ini dimaksud untuk membuktikan apakah jawaban partisipan
pada soal 18 benar atau sekedar menjawaab. Soal ini merupakan soal
penerapan dengan perhitungan matematis yang sederhana mengenai arus
pada titik cabang Imasuk = Ikeluar. Dalam soal ini partisipan juga diminta untuk
menggambarkaan arah arus dan menamai masing-masing arus tersebut,
misalnya I1, I2, dst. Jawaban dari partisipan A, partisipan B, dan partisipan C
sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
I = IA + IB + IC
= 2A + 3A + 5A = 10A
Setelah pembelajaran, dari hasil post-test jawaban partisipan tetap
sama dengan jawaban pada pre-test.
Soal no 20 meminta partisipan untuk menyelesaikan persoalan
matematis. Soal ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur pemahaman
partisipan mengenai besarnya hambatan pengganti pada rangkaian paralel.
Ketiga partisipan menjawab dan menuliskan persamaan yang menurut
mereka benar. Partisipan C menjawab dengan benar, Partisipan A
menjawab kurang tepat, persamaan yang digunakan untuk mencari
hambatan pengganti sudah benar, namun secara aljabar partisipan A masih
mengalami kekeliruan. Jawaban dari partisipan B salah, Ia menggunakan
persamaan hambatan pengganti untuk seri bukan paralel.
Setelah pembelajaran partispan A, B dan C dapat menjawab dengan
benar. Partisipan A, partisipan B, dan partisipan C menggunakan persamaan
hambatan pengganti untuk paralel 321p R
1R1
R1
R1
++= kemudian
menggunakan hubungan I = RV untuk mencari besarnya kuat arus (I).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan
pembelajaran, pemahaman partisipan mengalami perkembangan konsep ke
arah yang benar . Hal ini menunjukkan pemahaman partisipan sudah benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Rangkuman Analisis Data
Analisis data pre-test, post-test, dan proses selama pembelajaran
menunjukkan adanya perubahan pemahaman partisipan dibandingkan pemahaman
partisipan sebelum menerima pembelajaran dengan metode eksperimen, walaupun
perubahan pemahaman yang terjadi tidak sama untuk setiap konsep yang
mengalami masalah. Untuk lebih jelas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
konsep Sebelum pembelajaran
Sesudah pembelajaran
Hambatan Kawat
o kurang mengerti besaran-besaran serta simbol-simbol yang mempengaruhi besarnya hambatan kawat.
o kurang memahami dan ragu-ragu bahwa panjang penghantar mempengaruhi besar hambatan kawat.
o kurang memahami bahwa nilai hambatan kawat akan mempengaruhi besar arus yang mengalir pada kawat.
• Lebih mengerti besaran dan simbol yang mempengaruhi besar hambatan kawat.
• memahami panjang kawat
mempengaruhi besar hamabtan kawat.
• memahami bila hambatan
kawat mempengaruhi arus yang mengalir pada kawat, tetapi tidak dapat memberikan alasan yang tepat.
Hukum Ohm o Dapat menuliskan rumus matematis Hukum Ohm, tetapi kurang mengerti simbol dan besaran yang terkait di dalamnya.
o tidak bisa menyebutkan bunyi hukum ohm.
o tidak memahami hubungan sebab akibat dalam hukum ohm tersebut.
• lebih mengerti simbol dan besaran dalam hukum ohm.
• Bisa menyebutkan bunyi
hukum Ohm dengan baik. • masih belum memahami
hubungan sebab akibat pada hukum Ohm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Rangkaian Seri o Kurang memahami bahwa dalam rangkaian seri, hanya terdapat satu jalan arus. Maka jika satu lampu dicabut dari fitingnya lampu yang lain akan mati.
o kurang memahami bahwa tegangan dalam rangkaian seri merupakan jumlah dari tengan masing-masing beban penyusunnya.
o Besarnya kuat arus pada setiap bagian dalam rangkaian seri tidak sama.
o Partisipan masih keliru dalam menggunakan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian seri.
• Memahami bahwa dalam rangkaian seri terdapat satu jalan arus. Salah satu lampu dicabut dari fitingnya lampu yang lain akan mati.
• memahami bahwa
tegangan dalam rangkaian seri merupakan jumlah dari tegangan masing-masing beban penyusunnya.
• Besarnya kuat arus pada
setiap bagian dalam rangkaian seri adalah sama.
• partisipan dapat menggunakan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian seri dengan benar.
Rangkaian Paralel
o Memahami bahwa jumlah arus masuk pada titik percabangan sama dengan arus yang keluar melalui titik percabangan.
o Tegangan/beda potensial pada rangkaian paralel berbeda.
o Partisipan masih keliru dalam menggunakan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian paralel.
• Memahami bahwa jumlah arus masuk pada titik percabangan sama dengan arus yang keluar melalui titik percabangan.
• Tegangan / beda potensial pada rangkaian paralel sama.
• partisipan dapat menggunakan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian paralel dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ditemukan adanya pemahaman konsep (konsep awal) siswa yang belum benar
pada partisipan sebelum mengalami proses pembelajaran dalam memahami
konsep-konsep yang berhubungan dengan Hukum Ohm, Hambatan kawat,
Rangkaian Seri Paralel, yaitu:
a. Partisipan mengalami pemahaman yang salah dalam memahami konsep
Hukum Ohm. Dalam pemahaman partisipan, hambatan (R) akan berubah-
ubah nilainya apabila nilai tegangan (V) dan kuat arus (I) diubah-ubah.
b. Partisipan tidak dapat menyebutkan bunyi hukum ohm, mereka dapat
menuliskan rumus matematis Hukum Ohm, tetapi kurang memahami
sebab akibat dalam Hukum Ohm tersebut.
c. Mengenai Konsep Hambatan Kawat, tiap-tiap partisipan memiliki
pemahaman yang beragam atau berbeda-beda. Partisipan A dan partisipan
B memiliki pemahaman yang kurang lengkap dalam memahami konsep
Hambatan kawat. sedangkan partisipan C memiliki pemahaman yang salah
mengenai konsep hambatan kawat. Pemahaman tiap-tiap partisipan
terungkap sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
- Panjang kawat mempengaruhi besarnya nilai hambatan. Tetapi tiap-tiap
partisipan tidak dapat menjelaskan alasannya.
- Partisipan A dan B menjawab bahwa jika besar R berubah dan V tetap
maka I juga akan berubah. Partisipan C menjawab bahwa nilai R akan
sama.
- Besarnya diameter kawat tidak mempengaruhi besarnya hambatan
sehingga tidak mempengaruhi besarnya arus listrik.
d. Partisipan memiliki pemahaman yang kurang lengkap dalam memahami
konsep Rangkaian seri:
- Partisipan tidak memahami bahwa rangkaian seri hanya memiliki satu
jalan arus.
- Tegangan (V) dalam rangkaian seri berbeda.
- Partisipan A dan partisipan B menggunakan persamaan hambatan
pengganti untuk paralel. sedangkan partisipan C menjawab Rtotal = R1 + R2
+ R3 + ... + Rn
e. Partisipan mengalami pemahaman yang kurang lengkap terkait dengan
konsep Rangkaian Paralel:
- Lampu akan tetap menyala jika salah satu lampu diambil dari rangkaian.
- Tegangan pada tiap lampu berbeda-beda tergantung dari hambatan dan
besarnya arus.
- Jawaban partisipan terhadap besarnya kuat arus pada rangkaian paralel
tidak terdeteksi karena tidak dijawab oleh partisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
- Partisipan A dan partisipan B: R = R1 + R2 + R3 sedangkan partisipan C
menjawab dengan benar 321p R
1R1
R1
R1
++=
2. Setelah mengalami pembelajaran, secara keseluruhan partisipan A, partisipan
B, dan partisipan C mengalami perubahan pemahaman konsep kearah yang
lebih baik. Konsep siswa setelah mengalami pembelajaran dapat pembaca
lihat pada tabel halaman 78.
3. Setelah pembelajaran ada beberapa pemahaman partisipan yang belum
berhasil diubah secara sempurna:
Partisipan A
- Masih mengalami pemahaman yang salah mengenai konsep Hukum Ohm:
hambatan (R) akan berubah bila V dan I juga diubah-ubah.
- Masih kurang lengkap dalam menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya hambatan kawat.
- Masih memahami bahwa masih ada arus pada rangkaian seri meskipun
salah satu lampu diambil..
Partisipan B
- masih kurang lengkap dalam menjelaskan mengenai beda potensial pada
rangkaian paralel yang nilainya sama.
- masih kurang lengkap dalam menjelaskan mengenai kuat arus pada
rangkaian paralel yang nilainya berubah.
Partisipan C
- masih kurang lengkap dalam menjelaskan mengenai beda potensial pada
rangkaian paralel yang nilainya sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
- masih kurang lengkap dalam menjelaskan mengenai kuat arus pada
rangkaian paralel yang nilainya berubah.
4. Terdapat permasalahan-permasalahan yang dialami oleh partisipan selama
melakukan pembelajaran:
a. Partisipan kesulitan dalam membaca gambar rangkaian dan kemudian
menyusunnya menjadi rangkaian yang nyata.
b. Partisipan bingung dengan kabel-kabel yang berwarna merah dan hitam.
ditemukan adanya miskonsepsi bahwa dalam persepsi partisipan: kabel
hitam bernilai negatif maka kabel tersebut harus dihubungkan dengan
kutup negatif. begitu juga sebaliknya kabel berwarna merah bernilai positif
maka harus dihubungkan dengan kutup positif.
c. Partisipan hanya memahami Hukum Ohm dan Hambatan kawat sebagai
persamaan matematis saja tetapi tidak memahami persamaan dengan
benar.
B. SARAN
1. Miskonsepsi atau pemahaman yang kurang lengkap hampir selalu
ditemukan dialami oleh siswa dalam setiap materi pelajaran yang
diajarkan. Penelitian serupa dapat dilakukan dengan metode yang sama
dengan mengambil materi-materi fisika yang lain.
2. Penelitian pada materi pelajaran yang mencakup konsep-konsep tentang
Hukum Ohm, Hambatan Kawat, dan Rangkaian Seri Paralel ini dapat pula
dilakukan terhadap siswa SD, SMP maupun perguruan tinggi tentu dengan
bobot soal yang sesuai dengan jenjang pendidikan itu. Sehingga faktor-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
faktor yang banyak menimbulkan permasalahan selama proses belajar
mengajar semakin banyak ditemukan dan diperhatikan oleh semua pihak.
3. Penelitian semacam ini dapat pula dikembangkan dengan mencari sumber-
sumber miskonsepsi dan selanjutnya merumuskan langkah-langkah untuk
mengatasi miskonsepsi-miskonsepsi yang dialami oleh siswa.
4. Ketika penelitian ini dilakukan, materi Listrik Dinamis sudah selesai
diajarkan namun hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa siswa
kurang menguasai konsep-konsep yang diajarkan dan ditemukan
permasalahan dimana-mana. Dengan guru mengajarkan konsep secara
lebih mendalam diharapkan pembelajaran terkait dengan materi ini di
kemudian hari akan mengurangi permasalahan pada pemahaman siswa.
5. Permasalahan-permasalahan yang dialami oleh siswa terkait dengan
penelitian ini hendaknya diperhatikan sebab kelancaran proses
pembelajaran berikutnya bergantung dari tuntas tidaknya permasalahan
yang dialami oleh partisipan mengenai pemahaman konsep-konsep yang
sebelumnya diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR PUSTAKA
Berg, E.V.,dkk.(1991). Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Berg, Euwe van den. 1991. Buku Sumber Fisika Eksperimental untuk Sekolah
Menengah. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Bingham, Jane. 2004. Percobaan-percobaan Sains. Bandung: Pakar Raya
Blton, Neil 1977. Concept Formation. Oxford: Pergamon Press.
Chiu, M.H (2000). Reflections and implikation of research on conceptual change.
Chinese Journal of Research in Science Education, 7, 1-34.
Kartika Budi, Fr. Y.,(1992), Oktober;”Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa
Salah Konsepsi yang Terjadi,”Widya Dharma hal.113-134,
Yogyakarta:Sanata Dharma.
----------------, (1987)”KONSEP: Pembentukan dan Penanamannya,” Sumbangan
Pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika hal.233-246,
Yogyakarta:Sanata Dharma.
----------------, 1992. Pemahaman Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi yang
Terjadi, dalam Widya Dharma, edisi Oktober
----------------, 1998. Pemetaan Konsep Sebagai Strategi Membangun Kesatuan
Pengetahuan IPA pada Siswa (Mahasiswa), dalam Pendidikan
Matematika dan Sains: Tantangan dan Harapan (kumpulan
karangan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Moates, Danny R. & Gary M. Schumacher.,(1980). An Introduction to Cognitive
Psychology, California: Wadsworth Publishing Company.
Nana Sudjana, (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Soeitoe, S. (1969). Psychologi Beladjar, Djakarta: Bursa Buku FIP IKIP Djakarta.
Suharman, MS. 2005 Psikologi Kognitif, Surabaya: Srikandi.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius
Suparno, P. 2005, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika,
Jakarta: Gramedia
Wenning Carl J (2005). Lavel of Inquiry: Hierarchies of Pedagogical Practicel
and inquiry Process dalam Jurnal of Physics Teacher Education on
Line Vol 2. No 3 : http: // www.phy.Ilstu.edu/JPTEO
White, R., & Gunstone, R. (1992). Probing Understanding. New York: Falmer
Press.
W. Thomas Griffith, (2001). The Physics of Everyday Phenomena: A Conceptual
Introduction to Physics, Pacific University.
http://www.exploratorium.edu/IFI/resources/workshops/teachingforconcept.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110Nama :........................................
Arus Listrik No / Kelas :........................................
Jawab:
Gambar Dari gambarrmu! Jelaskan kenapa lampu tersebut menyala?
Batu Baterai lampu kabel
Gambar
Pertanyaan 2: Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan komponen listrik, gambarlah sebuah rangkaian listrik yang memuat komponen-komponen tersebut sehingga menjadi sebuah gambar rangkaian listrik yang lampunya menyala! ( Kabel dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan)
Bila komponen-komponen seperti diatas diganti dengan simbol-simbol dibawah ini, gambarkan kembali rangkaian yang telah anda buat dengan menggunakan simbol-simbol tersebut! Gambarkan pula jalannya arus!
Pertanyaan 1: Apa yang kamu ketahui tentang arus listrik?
Pertanyaan 3: Lampu A berada 10 meter dari sumber tegangan dan lampu B berada 100 meter dari sumber tegangan. Mana yang akan terlebih dahulu menyala: lampu A, lampu B, atau kedua-duanya? Jelaskan?
10 m100 m
A B
Sumber tegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
Pertanyaan 4: Kota Solo, Klaten, dan Yogya dialiri listrik dari PLTD yang bertempat di Solo. Pada suatu ketika pembangkit listrik tersebut dipadamkan. Kemudian pembangkit listrik tersebut dihidupkan lagi. Pertanyaannya sebagai berikut:
1. Apakah ketiga kota menyala bersama? ................................ 2. Jika tidak bersamaan, kota mana yang terlebih dulu menyala dan kota mana yang
kemudian?................................................................... Jelaskan Prediksimu tersebut!
Pertanyaan 5: Lampu L disusun dengan sumber tegangan I. Sumber tegangan II disusun seperti pada gambar. Kedua sumber adalah sama dan ideal, artinya tegangannya tetap bagaimanapun besarnya arus listrik. Mula-mula saklar dibuka, jika saklar ditutup:
a. maka terangnya lampu akan: bertambah/berkurang/tidak berubah (Coret yang tidak perlu) Jelaskan:
b. maka arus listrik di dalam lampu akan: bertambah/berkurang/tidak berubah (Coret yang tidak perlu) Jelaskan:
c. maka beda potensial/tegangan lampu akan: bertambah/berkurang/tidak berubah (Coret yang tidak perlu) Jelaskan:
d. maka arus listrik yang mengalir lewat sumber tegangan I akan: bertambah/berkurang/tidak berubah (Coret yang tidak perlu) Jelaskan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
Hukum Ohm
Pertanyaan 6: Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar), apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah:
Hambatannya berubah? .................................................................................................... Apabila berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil?....................................................... Jelaskan:
Pertanyaan 7: Lihat gambar di atas! Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat arus listriknya mengalami perubahan? Mengapa?
Penjelasan:
Pertanyaan 8: Lihat gambar di atas! Apabila sumber tegangan V dibuat tetap dan hambatan R diganti dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah:
a. Hambatannya berubah?........................................................................................... b. Apabila berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil? Jelaskan mengapa? Penjelasan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
113
Hambatan Kawat
Pertanyaan 9 : Apakah panjang kawat dalam suatu rangkaian mempengaruhi besarnya hambatan kawat pada rangkaian tersebut?
Jawab:
Pertanyaan 10 : Kawat A dan B yang terbuat dari bahan yg memiliki hambatan jenis berbeda. Masing-masing kawat dihubungkan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama.
a. Apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?............................................................................. b. Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?............................................ Jelaskan:
Pertanyaan 11 : Dua buah besi yang panjangnya sama dan diameternya berbeda, masing-masing dihubungkan dengan sumber tegangan yang beda potensialnya sama.
a. Apakah besarnya hambatan kedua kawat pada rangkaian sama?............................................................................. b. Apakah besarnya arus listrik yang mengalir pada kedua kawat sama?............................................ Jelaskan:
Rangkaian Seri
Pertanyaan 12: Perhatikan rangkaian di bawah! Apa yang akan terjadi pada lampu-lampu dalam rangkaian, jika salah satu lampu dalam rangkaian dikeluarkan/dihilangkan? Jelaskan?
Jawaban dan penjelasan prediksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
114
Pertanyaan 13: Perhatikan gambar di bawah! Bila letak lampu dan resisitor (R) dirubah dari gambar (a) menjadi gambar (b). Apakah intensitas cahaya lampu tetap atau berubah? Jelaskan?
Jawaban dan penjelasan prediksi:
CB
Pertanyaan 14: Semua tahanan yang digambarkan dengan tanda adalah sama besarnya. Di rangkaian manakah lampu akan menyala paling terang? Jelaskan!
A
D
Lampu akan samaterang dalam semua
rangkaian
FE
Keterangan tanda:= hambatan= Lampu
Penjelasan & Prediksi:
a. sama b. Berbeda (lingkari jawaban yang menurutmu benar)
Pertanyaan 15: Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada lampu A, lampu B dan lampu C? a. Sama b. berbeda
Jelaskan jawabanmu:
Pertanyaan 16: Lihat gambar! Jika R1= 5 Ω, R2 = 2.5 Ω, dan R3 = 10 Ω dan I = 10 A. Tentukanlah R total, beda potensial pada masing-
masing lampu (VR1, VR2, VR3) dan beda potensial VAD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
115
Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya!)
Rangkaian Paralel
Pertanyaan 17: Lihat gambar! Dua lampu disusun secara paralel. Sumber tegangan yang ideal disambung dengan dua lampu yaitu L1 dan L2. Mula-mula kedua lampu menyala.
a. Bagaimana besar tegangan V W dan XY: A. sama B. berbeda * Jelaskan jawaban Anda Kemudian apa yang akan terjadi: b. Jika Lampu L2 dicabut maka arus listrik dalam lampu L1 akan: A. bertambah B. berkurang C. tidak berubah D. menjadi nol (0) sehingga lampu L1 akan padam. * Jelaskan jawaban Anda c. Jika Lampu L2 dicabut maka beda potensial antara titik X dan Y akan: A. menjadi nol (0) B. berkurang C. bertambah D. tidak berubah * Jelaskan jawaban Anda d. Jika Lampu L2 dicabut maka beda potensial antara titik V dan w akan: A. menjadi nol (0) B. berkurang C. bertambah D. tidak berubah * Jelaskan jawaban Anda
e. Bagaimana intensitas cahaya tiap lampu (L1, L2), jika Lampu L3 ditambahkan paralel ke dalam rangkaian? Jelaskan? Penjelasan:
Pertanyaan 18: Pada rangkaian paralel bagaimanakah hubungan arus yang masuk simpul dengan arus yang keluar dari simpul (titik cabang)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
116
Penyelesaian:
Jika Arus yang melewati lampu A (IA) = 2 amper, Lampu B (IB) = 3 amper dan arus yang melewati lampu C (IC) = 5 amper. Tentukan berapa besarnya arus yang masuk menuju titik cabang IQ? Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya)
Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya)
Referensi:
Breg, Euwe van den, 1991; Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga: Universitas kristen Satya Wacana. W. Thomas Griffith, 2001; The Physics of Everyday Phenomena: A Conceptual Introduction to Physics, Pacific University ................................................., Physic by Inquiry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Hukum Ohm
Pertanyaan 6: Di dalam suatu rangkaian listrik (lihat gambar), apabila sumber tegangan V diubah dari 4 volt menjadi 6 volt. Apakah:
Hambatannya berubah? .................................................................................................... Apabila berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil?....................................................... Jelaskan: yakin Tidak yakin
Pertanyaan 7: Lihat gambar di atas! Bila R dibuat tetap dan sumber tegangan V diubah-ubah, apakah kuat arus listriknya mengalami perubahan? Mengapa?
Penjelasan:
yakin Tidak yakin
Pertanyaan 8: Lihat gambar di atas! Apabila sumber tegangan V dibuat tetap dan hambatan R diganti dengan hambatan yang nilainya lebih kecil, apakah:
c. Apakah arusnya berubah?........................................................................................... d. Apabila berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil? Jelaskan mengapa? Penjelasan:
yakin Tidak yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
Hambatan Kawat
e. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan kawat tembaga tersebut! Jawab: 1. .................................................................................................................................... 2. .................................................................................................................................... 3. .................................................................................................................................... yakin Tidak yakin
f. Bagaimana hubungan R dengan faktor-fator tersebut? Tulis dalam persamaan matematis!
Jawab: yakin Tidak yakin
g. Dibawah ini adalah gambar kawat tembaga yg berbentuk silinder yang memiliki hambatan jenis 1,68 x 10-8 Ω.m. Hitunglah habatan kawat tembaga tersebut.
Penyelesaian:
yakin Tidak yakin
h. Bila ujung-ujung kawat tembaga tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 10 volt, berapakah arus yang mengalir pada kawat tembaga tersebut?
Penyelesaian:
yakin Tidak yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
Rangkaian Seri
Jawaban dan penjelasan prediksi
Jawaban dan penjelasan prediksi:
a. sama b. Berbeda (lingkari jawaban yang menurutmu benar)
Jelaskan jawabanmu:
yakin Tidak yakin
yakin Tidak yakin
yakin Tidak yakin
Pertanyaan 15: lihat gambar ! Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana kuat arus yang mengalir melalui lampu A, lampu B dan lampu C?
Pertanyaan 12: Perhatikan rangkaian di bawah! Apa yang akan terjadi pada lampu-lampu dalam rangkaian, jika salah satu lampu dalam rangkaian dikeluarkan/dihilangkan? Jelaskan?
Pertanyaan 13: Perhatikan gambar di bawah! Bila letak lampu dan resisitor (R) dirubah dari gambar (a) menjadi gambar (b). Apakah nyala lampu tetap atau berubah? Jelaskan?
Pertanyaan 15: lihat gambar! Pada saat saklar ditutup, prediksikan bagaimana beda potensial atau tegangan pada lampu A, lampu B dan lampu C?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
113
a. sama b. Berbeda (lingkari jawaban yang menurutmu benar)
Jelaskan jawabanmu:
yakin Tidak yakin
Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya!)
Rangkaian Paralel
Pertanyaan 18: Pada rangkaian paralel bagaimanakah hubungan arus yang masuk simpul dengan arus yang keluar dari simpul (titik cabang)?
Penyelesaian: yakin Tidak yakin
Pertanyaan 19: Perhatikan gambar! Lukislah terlebih dahulu jalannya arus pada rangkaian di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
114
Jika Arus yang melewati lampu A (IA) = 2 amper, Lampu B (IB) = 3 amper dan arus yang melewati lampu C (IC) = 5 amper. Tentukan berapa besarnya arus yang masuk menuju titik cabang IQ? Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya)
yakin Tidak yakin
a. sama b. Berbeda (lingkari jawaban yang menurutmu benar)
Pertanyaan 20: Perhatikan gambar diatas! Bagaimana beda potensial pada lampu A, B, dan C dibandingkan dengan beda potensial dititik PQ?
Jelaskan jawabanmu:
yakin Tidak yakin
Pertanyaan 20: lihat gambar di atas! Prediksikan bagaimana kuat arus yang mengalir melalui lampu A, lampu B dan lampu C?
a. sama b. Berbeda (lingkari jawaban yang menurutmu benar) Jelaskan jawabanmu:
yakin Tidak yakin
Pertanyaan 20: Tentukan hambatan pengganti rangkaian berikut dan berapa kuat arus yang mengalir pada I1?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
115
Penyelesaian: (kerjakan dengan caranya)
yakin Tidak yakin Terima Kasih Referensi:
Breg, Euwe van den, 1991; Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga: Universitas kristen Satya Wacana. W. Thomas Griffith, 2001; The Physics of Everyday Phenomena: A Conceptual Introduction to Physics, Pacific University ................................................., Physic by Inquiry
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Hukum Ohm
Tujuan:
o Untuk menyelidiki hubungan antara kuat arus, tegangan (beda potensial), dan hambatan dalam sebuah
rangkaian listrik.
o Untuk memfasilitasi siswa membangun pemahaman mengenai hukum Ohm.
Alat :
o Multimeter 2 buah
o Kabel
o Resistor
o Catu daya atau batu baterai
o Saklar
o Papan rangkaian
Pertanyaan Persiapan Percobaan
1. Bagaimana hubungan antara kuat arus, tegangan, dan resistor (hambatan)?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
2. Apakah nilai kuat arus (I) akan berubah bila besarnya tegangan (V) diubah-ubah?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…....
3. Untuk tegangan tertentu, a) Apakah kuat arus (I) akan berubah jika hambatan (R) diubah-ubah? b) Bagaimana
perubahannya?
Jawab:
a)………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b) Perubahannya: (misalnya: makin kecil nilai hambatan (R) makin kuat/besar kuat arusnya)
Untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan, dan resistor (hambatan) lakukanlah percobaan berikut
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
Percobaan I: Menyelidiki antara kuat arus, tegangan, dan resistor (hambatan)
Langkah percobaan:
1. Rangkailah alat seperti pada gambar berikut ini!
2. Dengan hambatan tetap, tutup saklar! baca dan catat nilai yang tertera pada ampermeter dan voltmeter
dalam tabel.1. Buka saklar!
3. Tambahkan nilai tegangan, tutup saklar! Baca dan catat kembali nilai yang tertera pada ampermeter dan
voltmeter dalam tabel.1
4. Ulangi langkah 2-3 sebanyak 5 kali!
5. Dengan nilai tegangan (V) yang tetap. Rangkailah alat seperti pada gambar di atas.
6. Tambahkan resistor pada rangkaian. Baca dan catat nilai yang tertera pada ampermeter dan voltmeter
dalam tabel.2.
7. Ulangi langkah 6 sebanyak 4 kali!
DATA
Tabel.1
Resistor______________ohm
Percobaan Ampermeter
(amper)
Voltmeter
(volt)
1
2
3
4
Tebel.2
Tegangan____________volt
Percobaan Ampermeter
(amper)
Voltmeter
(volt)
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
5
Analisis dan Kesimpulan
1. Bagaimana hubungan tegangan dengan kuat arusnya?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. Bagaimana hubungan kuat arus dengan hambatannya?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
3. Sekarang kombinasikan dua hubungan tersebut dalam satu persamaan!
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
Informasi
Selanjutnya ditetapkan: nilai hambatan (R) suatu beban adalah perbandingan beda potensial antara ujung-ujung
beban dengan kuat arus dalam beban tersebut. Jadi besarnya hambatan beban tersebut:
RVI Δ
= dapat diubah menjadi IV
RΔ
=
Pertanyaan Persiapan Percobaan untuk memahami Hukum Ohm
1. Bagaimana bunyi hukum Ohm?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
2. Kapan besaran-besaran RVI Δ
= berlaku sebagai Hukum Ohm?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
3. Dalam hukum Ohm, apakah besarnya hambatan R dipengaruhi oleh tegangan? Jadi apakah nilai hambatan akan
berubah bila tegangan juga diubah-ubah?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Untuk membuktikan pernyataan tersebut lakukanlah percobaan sederhana berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
113
Percobaan II
Langkah Percobaan:
1. Rangkailah alat seperti pada gambar berikut ini!
2. Tutup saklar! Ukur kuat arus (I) dan tegangan (V) pada resistor, baca dan catat dalam tabel.3
3. Ulangi langkah 3 sebanyak 5 kali untuk nilai V yang berbeda, baca dan catat kembali kuat arus dan tegangan
ke dalam tebel.3.
4. Dari data yang diperoleh, bagilah nilai tegangan dengan kuat arus (IVΔ
) pada tiap percoban. Dan tuliskan
hasilnya pada kolom yang tersedia.
DATA
Tabel.3
Percobaan Ampermeter
(amper)
Voltmeter
(volt) R =
IVΔ
(ohm)
1
2
3
4
5
Analisis dan Kesimpulan
1. Untuk beban tertentu, bagaimana hubungan antara beda potensial dengan kuat arusnya?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. Bagaimana nilai hambatan yang dipakai untuk beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah, tetap atau
berubah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
114
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
3. Bila berubah, bagaimana perubahannya, besar atau kecil?
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
Informasi
Kalau perbedaan hambatan sangat kecil, nilai hambatan itu sebenarnya tetap
4. Gambarlah grafik Δ V vs I. Kemiringan grafik disebut hambatan R
Informasi
Pada kondisi di mana nilai V dan I pada suatu hambatan menghasilkan grafik yang linier, ini berarti hukum Ohm
berlaku.
Kesimpulan
Jadi pada keadaan yang bagimana RVI Δ
= akan berlaku sebagai Hukum Ohm?
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Hambatan Penghantar/Kawat
Tujuan:
o Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan penghantar.
Alat dan bahan:
o Voltmeter
o Ampermeter
o Power Supplay (catu daya)
o Saklar
o Kabel Penghubung
o Kawat Nikelin dengan diameter dan panjang yang berbeda-beda.
o Kawat Email dengan panjang 50 cm dan diameter 0.3 mm.
Pertanyaan Persiapan Percobaan
1. Apakah penghantar itu mempunyai hambatan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….........................................................................
2. Menurut Anda faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya hambatan dari kawat penghantar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….............................................
.........................................................................................................................................................................................
3. a. Buatlah hipotesa atau ramalan tentang pengaruh faktor itu terhadap hambatan kawat.
Jawab:
Misalnya:
Kalau………menjadi dua kali maka hambatan menjadi ………… kali lebih besar.
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………..................................................................................................................................................
b. coba jelaskan mengapa Anda meramalkan demikian?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
Untuk menguji setiap jawaban Anda lakukanlah percobaan berikut
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini!
2. Pasanglah kawat Nikelin yang panjangnya 50 cm dan berdiameter 0.5 mm pada titik A dan B. Tutup Saklar,
kemudian baca kuat arus dan tegangannya. Catatlah hasilnya dalam tabel.1 yang telah tersedia!
Tebel.1
Jenis kawat Panjang kawat Penampang
kawat
V
(volt)
I (A) IVΩ
Nikelin 50 cm 0.5 mm
Nikelin 30 cm 0.5 mm
3. Ulangi kegiatan di atas dengan kawat besi yang panjangnya 30 cm. Baca dan catat hasilnya pada tabel.1 di
atas.
4. Samakah hambatan kedua kawat tersebut? Mengapa!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
5. Buka kembali saklar dan lepaskan kawat tersebut dan ganti dengan kawat nikelin panjang 50 cm dan diameter
0.5 mm. Tutup saklar! Baca kuat arus dan tegangan, catat hasilnya dalam tabel.2
Tebel.2
Jenis kawat Panjang kawat Penampang kawat
V (volt)
I (A) IVΩ
Nikelin 50 cm 0.5 mm Nikelin 50 cm 0.3 mm
6. Buka kembali saklar dan ganti dengan kawat tembaga yang panjangnya 100 cm dan diameternya 1 mm. Baca
dan catat hasilnya ke dalam tabel di atas.
7. Apakah hambatan kedua kawat tembaga tersebut sama? Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
8. Catat kembali hasil pengukuran dari tabel 1 pada kawat nikelin dengan panjang 50 cm dan pada tabel 2 pada
kawat tembaga yang berdiameter 0.5 mm ke dalam tabel.3
Tabel.3
Jenis kawat Panjang kawat Penampang kawat
V (volt)
I (A) IVΩ
Nikelin 50 cm 0.5 mm Email 50 cm 0.3 mm
9. Samakah besar hambatan pada tabel.3? Mengapa?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
10. Berdasarkan dari ketiga tabel di atas, faktor apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan
kawat/penghantar?
Hambatan kawat bergantung pada:…………………….
…………………….
…………………….
..……………………
.…………………….
11. Berdasarkan percobaan di atas, bagaimana hubungan R dengan faktor-faktor tersebut?
Jawab:
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
12. Coba sekarang kombinasikan hubungan-hubungan tersebut dalam satu persamaan!
Jawab:
………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Tujuan:
o Menyelidiki kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian listrik dengan alat.
o Dapat menyatakan hubungan antara tegangan total rangkaian dan tegangan dalam masing-masing
penghambat pada rangkaian seri dan parallel.
o Dapat menghitung hambatan total dari rangkaian seri dan parelel.
o Dapat menyimpulkan sifat rangkaian seri dan parallel.
Alat
o Voltmeter
o Ampermeter
o Lampu (2,8 volt) (3 buah, + fitting)
o Kabel
o Jepit buaya
o Baterai
Kegiatan I: Menyelidiki hubungan kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada rangkaian seri
Pertanyaan Persiapan Percobaan
saklar
Lampu A Lampu B Lampu C
1. Coba prediksikan apa yang akan terjadi jika salah satu lampu dilepas dari fittingnya? Mengapa?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Prediksikan bagaimana besarnya kuat arus I1 (arus yg melewati lampu 1), I2 (arus yg melewati lampu 2), dan I3
(arus yg melewati lampu 3)? Sama/berbeda. Jelaskan predisimu!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Coba bandingkan besarnya I1, I2, dan I3. Mana yang lebih besar? Jelaskan?
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Prediksikan bagaimana besarnya tegangan pada VAB, VBC, dan VCD?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Lakukanlah kgiatan di bawah ini
5. Rangkailah peralatan seperti pada gambar di atas! Tutup Saklar! Ukurlah tegangan antara dua ujung lampu 1
dengan voltmeter (titik A-B). juga ukurlah tegangan antara dua ujung lampu 2, dan tegangan antara dua ujung
lampu 3. Catat hasilnya dalam tabel.3. Ingat: voltmeter dipasang paralel dengan lampu yang diukur.
Tabel.3
lampu Jenis Tegangan
Nilai Tegangan
(V)
1 VAB
2 VBC
3 VCD
Vtotal atau VAD
6. Bagaimanakah besarnya tegangan pada tiap-tiap lampu?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
7. Apakah jawabanmu pada pertanyaan no 4 benar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
8. Bandingkan VAB + VBC + VCD dengan Vtotal. Apa kesimpulan anda?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
9. Sekarang dengan Ampermeter, ukur kuat arus berturut-turut: I1 (antara batere dan lampu 1), I2 (antara lampu 1
dan lampu 2), I3 (antara lampu 2 dan lampu 3), I4 (antara lampu 3 dan batere). Ampermeter jangan sampai
terbalik! Catat hasil pengukuran dalam tabel.4
Tabel.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
Lampu Jenis Arus Kuat Arus
(amper)
1 I1
2 I2
3 I3
4 I4
10. Bandingkanlah besarnya tiap-tiap kuat arus (I1, I2, I3, dan I4).
11. Bagaimana besarnya tiap-tiap kuat arus?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
12. Apakah jawabanmu pada pertanyaan no 2 benar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
13. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
14. Menurut jawaban anda melalui pertanyaan-pertanyaan di atas dan dengan berdasarkan hukum Ohm, tulislah
suatu kesimpulan mengenai hambatan dari penghambat-penghambat yang disusun seri.
Informasi :
Rangkaian diganti dengan sebuah hambatan pengganti Rp maka VAD = I Rp
Penyelesaian:
15. Secara keseluruhan sebutkan sifat-sifat rangkaian seri!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………
16. Dari kesimpulan nyatakan pengertian (definisi) rangkaian seri!
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
113
……………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Kegiatan II: Menyelidiki hubungan kuat arus, beda potensial, dan hambatan pada rangkaian paralel
Lihat gambar berikut!
1. Coba predisikan apa yang akan terjadi jika salah satu lampu diambil dari fittingnya? Jelaskan prediksimu!
Jawab:
2. Buatlah hipotesa atau ramalan bagaimana besarnya tagangan pada lampu A, lampu B, lampu C dan tegangan
pada titik PQ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Coba jelaskan mengapa anda meramalkan demikian?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Untuk menguji jawaban anda lakukan percobaan berikut!
4. Sekarang rangkailah lampu-lampu secara paralel seperti pada gambar di atas.
5. Ukurlah tegangan antara dua ujung lampu dengan voltmeter. Catat hasil pengukuran pada tabel.5
Tabel.5
Lampu Tegangan
Nilai yg terbaca
(volt)
1 VA
2 VBB
3 VC
total VPQ
6. Juga ukurlah tegangan antara dua ujung lampu 2 (VB), antara dua ujung lampu 3 (VB C); dan antara dua ujung
dari sumber daya (VPQ). Catatlah hasilnya dalam tabel. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
114
7. Bandingkan harga tegangan yang diukur tiap lampu!
8. Bagaimana besarnya masing-masing tegangan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
9. Apakah jawabanmu pada no 2 benar?
Jawab:
Lihat kembali Rangkaian berikut!
10. Tulislah sebuah hipotesa bagaimana besarnya arus pada titik P dan pada titik Q. Jelaskan alasan yang
mendasari hipotesamu tersebut?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
11. Prediksikan juga bagaimana besar arus pada titik P dengan besar arus yang melalui lampu 1, lampu 2, dan
lampu 3.
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
12. Dengan gambar dan arah panah, lukiskan arah arus dalam rangkaian tersebut.
Gambar!
Untuk menguji jawaban anda lakukan kegiatan berikut!
13. Sekarang dengan ampermeter, ukurlah arus antara sumber daya dan titik P (I1). Catat harga ini pada tabel. 6.
14. Ukurlah juga arus antara titik P dan lampu 1 (I2) ; antara titik P dan lampu 2 (I3) ; antara titik P dan lampu 3 (I4)
; antara titik P dan sumber daya (I5) ; dan antara titik Q dan sumber daya (I6). Catatlah harga masing-masing
pada tabel. 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
115
Tabel.6
No Arus Nilai yg terbaca pd Ampermeter
(ampere) 1 I1
2 I2
3 I3
4 I4
5 I5
6 I6
15. Bandingkan besarnya kuat arus di atas!
16. Bagaimana besarnya I1 (arus antara titik P dan sumber daya) dengan besarnya I6 (arus antara titik Q dan sumber
daya)? Apakah prediksimu pada no 10 benar?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
17. Bagaimana besar arus pada titik P dengan besar arus yang melalui lampu 1, 2, dan lampu 3?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
Informasi:
Arus antara titik P dan sumber daya atau antara titik Q dan sumber daya adalah arus dari rangkaian total (Itotal).
18. Bandingkan I1 + I2 + I3 dengan Itotal? Hubungan apa yang dapat anda simpulkan?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
19. Berdasarkan hukum Ohm, selidikilah suatu kesimpulan mengenai hambatan total dari penghambat-penghambat
yang disusun paralel!
Informasi:
Rangkaian diganti dengan sebuah hambatan pengganti Rp
Penyelesaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
116
20. Secara keseluruhan sebutkan sifat-sifat rangkaian paralel!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………
21. dari kesimpulanmu nyatakan pengertian (definisi) rangkaian paralel!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Contoh Wawancara selama proses pembelajaran Transkrip untuk subjek A [Subjek A datang dengan sedikit malu-malu, berjalan sambil tersenyum kemudian duduk pada tempat yang sudah di sediakan. Sedang peneliti duduk di sebelah kanan dari A dengan posisi saling berhadap-hadapan. Lembar kerja, pensil, dan alat-alat percobaan sudah ada di atas meja] percobaan I Hambatan Penghantar/Kawat [Sebelum percobaan dimulai praktikan mengajukan pertanyaan-pertanyaan persiapan percobaan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum percobaan, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan setelah percobaan dilakukan] [duduk sambil mengangguk-anggukkan kepala, ujung jari telunjuk ada di ujung kepala] P : “sudah siap? Santai aja ya. Di jawab saja sebisamu, jika tidak tau ya katakan saja ngak tau. A : (A menganggukkan kepalanya sambil tersenyum-senyum) “Iya mbak!” P : “Ya, sekarang coba A menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ya…!” A : (A mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda bahwa Ia mengerti apa yang peneliti maksudkan) P : “A…, apakah penghantar itu mempunyai hambatan? A : (Sambil tersenyum-senyum) “punya… em… punya (tampak ragu-ragu)” P : “Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya hambatan dari kawat penghantar? A : ”Yang mempengaruhi? em… (sambil menulis, ia mengatakan) panjang kawar, luas penampang dan jenis
kawat.” P :”Coba A buat suatu hypotesa atau ramalan tentang pengaruh faktor-faktor itu terhadap hambatan-
hambatan kawat? Misalnya: kalau ….. menjadi 2 kali maka hambatannya menjadi … kali” A : “em… kalau… kalau… (wajahnya tampak bingung, ia menundukkan kepalanya sambil memegang kertas
Lembar kerja) hambatannya 2 kali hambatan lebih besar… em, ngak taulah mbak!” P : “ Coba lihat gambar itu… “ (A membuka halaman sebaliknya dan melihat gambar rangkaian)
…………. Sambil melihat alat-alat, A diam…, ia tersenyum tampak bingung. Praktikan menjelaskan tentang nama-nama dan fungsi alat.
P : “Sekarang coba rangkaikan komponen-komponen tersebut seperti yang dimaksudkan pada gambar!” [A mulai merangkai, ia melihat gambar kemudian memasang satu per satu. Mula-mula ia mengambil batu baterai menghubungkannya ke kutup + multimeter… tetapi salah. Praktikan membantu menjelaskan cara menghubungkannya. A tampak bingung melihat gambar-gambar, kemudian A menghubungkan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter 50 mm. Rangkaian jadi , peneliti menjelaskan cara menghitung arus dan voltnya (tegangan). A mulai mengukur… dan mengambil kalkulator.] (A memasang kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter 0,5 mm) Data 1 P : “Coba A…, berapa besarnya Arus?” A : “… sebentar mbak! … em 0,045 Ampere” P : “nah… sekarang coba ukur berapa besar tegangannya?” A : “0,14 volt” [A mengganti kawat nikelin tersebut dengan kawat nikelin yang panjangnya 30 cm dan berdiameter 0,3 mm] P : “Sudah… ! Berapa besarnya arus?” A : “0,05 Ampere” P : “Berapa tegangannya… ?” A : “0,09 volt”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
P : “Coba dihitung V/I-nya?” A : “3,1 ohm dan 1,8 ohm” [A menghentikan aktivitasnya dan praktikan mengajukkan pertanyaan] P : “Coba dilihat datanya…, samakah hambatan kedua kawat tersebut?” A : (mulai menulis data) “Beda… , yang satu panjang kawat 50” (sambil menunjuk-nunjuk datanya) P : “Beda…, kenapa? Bagaimana diamaternya?” A : “sama… mbak!” P : “Berarti dalam hal ini yang mempengaruhi apanya?” A : “Panjangnya…” P : “panjang apanya?” A : “panjang kawat” P : “Sekarang dibalik lembarannya…!” [A membalik lembarannya] Data 2 P : “Ok… ! Masih eksperimen yang sama, ganti kawat tadi dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan
diamater penampang 0,5 mm” A mengubah kawat, sambil melihat gambar. Bingung… A diam saja. Ia mulai mengukur lagi Ampermeter dan voltnya. P : “Berapa… ?” A : “Kuat arusnya 0,045 A dan voltnya 0,1 volt” P : “Terus berapa V/I nya? A : “3,1 ohm” P : “Sekarang ganti dengan kawat nikelin panjang 50 cm dan diamater penampang 0,3 mm? [A mengganti lagi kawat tersebut dengan kawat nikelin panjang 50 cm dan diamaternya 0,3 mm.] P : “Berapa…?” A : “Kuat atusnya 0,035 ampere dan tegangannya 0,16 volt” P : “Berapa V/I-nya?” A : “4,57 ohm” P : “Nah sekarang…, apakah hambatan kedua kawat itu sama?” A : “Beda” P : “Apanya yang membuat beda” A : “Penampang kawat” [sambil terdiam dan mengetuk-ngetuk pensilnya ke meja. A terus memandangi data pada kertas yang diberikan.] P : “Yakin…?” A : (sambil tersenyum) “yakin” P : “Sekarang kita lanjutkan, ganti kawat tersebut dengan kawat nikelin dengan panjang 50 cm dan diamater
kawat 0,5 mm” [A langsung mengganti kawat tersebut dengan nikelin yang panjangnya 50 cm dan luas penampang 0,5 mm. kemudian A menghitung kuat arus yang mengalir dan tegangannya] P : “Berapa hasilnya…?” A : “kuat arusnya 0,045 A dan tegangannya 0,14 volt” P : “Berapa V/I nya? A : “3,1 ohm” P : “ Sekarang ganti kawat nikelin tersebut dengan kawat email yang panjang kawat 50 cm dan diameter
penaampang kawat 0,5 mm”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
[A mengganti kawat dan menghitung kuat arus serta tegangannya] P : “Berapa kuat arus dan tegangannya…?” A : “Kuat arusnya 0,01 A dan tegangannya 2,8 volt” P : “Berapa V/I nya? A : “2,8 ohm” P : “nah… coba lihat datanya, samakah besar hambatan untuk kedua kawat?” A : “Beda… mbak” P : “Beda??? Kenapa?” A : “Jenis kawatnya berbeda” P : “Berdasarkan dari ketiga tabel yang sudah kamu anlisis tadi, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya hambatan kawat/penghantar?” A : (sambil menulis) “panjang kawat, diameter kawat, jenis kawat” P : “Berdasarkan percobaan diatas, bagaimana hubungan R dengan faktor-faktor tersebut? Nah untuk
menjawab ini kita lihat dulu nilainya mulai dari tabel 1” [A membelikkan kertasnya sampai tabel 1. A mengamati data-data tersebut sambil memegang pensil dan sesekali menempelkan bagian pangkal pensil pada bibirnya. Praktikan mengulangi pertanyaannya. (A diam sejenak sambil meletakkan tangannya pada dagu]. P : “Faktor-faktor tadi apa saja???” A : “…….” (diam) P : “Coba lihat nilainya” A : (menjawab agak lama) “... semakin kecil hambatan semakin besar” P : “Coba sekarang dilihat satu persatu”, “kita lihat tebel 1 ya” “Bagaimana hubungan panjang kawat dengan hambatannya?” A : “semakin panjang kawat yang digunakan maka Rnya juga semakin besar” P : “Coba dituliskan, diulangi lagi” A : (sambil menulis) “Semakin panjang kawat yang digunakan maka Rnya juga semakin besar. P : “Jadi kalau begitu bagaimana hubungannya, sebanding atau berbanding terbalik” A : “sebanding” P : “Coba isymbolkan nulis sebanding itu dalam matematika ditulis seperti apa?” [A tidak tau simbolnya maka peneliti menunjukkan simbol sebanding itu. A menuliskan kembali dikertas hubungan tersebut. A menulis: “Besarnya hambatan sebanding dengan panjang kawat”] P : “Ok! Coba kita lihat tabel 2. Panjang kawat kan sama, berarti yang berbeda luas penampang kawat. Jadi
bagaimana hubungan dengan hambatannya? A : “em… semakin kecil luas penampang kawat yang digunakan maka hambatan akan semakin besar” P : “Nah, penampang kawat boleh disimbolkan dengan A” : jadi bagaimana hubungannya, sebanding atau berbanding terbalik? Coba tuliskan!” [A menulis hubungan tersebut di lembar kerja] A : “Sebanding!” P : “ Coba sekarang lakukanlah hal yang sama pada tabel 3, mana yang sama?” A : “… panjang kawat dan diameternya sama” P : “Yang berbeda apanya?” A : “jenis kawatnya, mbak… !” P : “jadi bagaimana hambatannya? Besarnya hambatan tergantung pada apanya?” A : “… jenis kawat!... jenis kawat yang digunakan.” P : (peneliti menulis di kertas lambang Rho (ρ)) “Nah… jenis kawat disymbolkan dengan rho ρ” [Peneliti memberikan informasi pada A bahwa besarnya R dipengaruhi oleh jenis kawat sebagai konstanta pembanding.]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
113
P : “Coba kombinasikan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu persamaan” A : “… (diam sejenak, tampak bingung memahami pertanyaan tersebut) P : “ditulis dahulu R sebanding dengan apa saja” A : (sambil menulis) “ R sebanding dengan ℓ, R sebanding dengan A, R sebanding dengan ρ” P : “Berbanding terbalik, jika dibuat sebanding menjadi seperti apa?” A : (tampak sudah tau) “R sebanding dengan 1/A” P : “nah sekarang tuliskan hubungan tersebut secara matematis, nanti itu akan menjadi persamaan hambatan
kawat” [A menulis dikertas, dibantu oleh peneliti cara penulisannya. Pertama A menuliskan R ≈ ℓ R ≈1/A R ≈ ρ Kedua Peneliti meminta A untuk menuliskannya menjadi satu, R cukup ditulis satu kali. Dan A menuliskan kembali R ≈ ℓ. 1/A . ρ . Ketiga peneliti meminta A untuk mengganti tanda ≈ (sebanding) dengan tanda = (sama dengan) dan konstanta pembandiong diletakkan diawal. A menuliskan kembali R = ρ ℓ/A]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
114
Transkrip untuk subjek B [Subjek B dipanggil, kemudian duduk ditempat yang telah disediakan. Posisi duduk peneliti ada disebelah kanan praktikan. Lembar kerja, pensil, alat-alat percobaan sudah ada di atas meja.] Percobaan I Hambatan Penghantar/kawat [Sebelum percobaan dimulai praktikan mengajukan pertanyaan-pertanyaan persiapan percobaan, hal ini dimaksudkan untuk memahami pemahaman siswa sebelum percobaan, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pembanding setelah percobaan dilakukan.] [B duduk dengan santai sambil memegang pene dan antusias mendengarkan] P : “Apakah penghatar itu mempunyai hambatan?” B : “Tidak…” (sambil tersenyum) P : “ Menurut B faktor-faktor apa saja yang dapat mempengarui besarnya hambatan dari kawat penghantar? B : (diam saja) [Pertanyaaan diulang lagi, ia berusaha\ mengingat-ingat rumus tentang hambatan. Ia mrnulis rumus tersebut di atas kertas kemudian baru menjawab pertanyaan tadi] B : “Panjang kawat”
Massa jenis kawat Luas penampang kawat P : “Sekarang coba buatlah sebuah hipotesa atau ramalan tentang pengaruh faktor-faktor tersebut misalnya
pendek” B : “Pokoknya berbanding terbalik dengan….”(Sambil tersenyum tidak melanjutkan jawaban, ia tampak
ragu-ragu) (Tahap Percobaan) P : “Coba lihat gambar itu?”
(B melihat gambar dan mengamatinya, sementara itu Praktikan menjelaskan cara pemakaian dan fungsi alat)
P : “Coba sekarang rangkaikan komponen-komponen ini seperti yang dimaksudkan pada gambar”. [ Tampak bingung harus merangkai dari mana, kesulitan merangkai! B mulai merangkai, B melihat gambar kemudian memsasng komponen itu. B memasang komponen-komponen itu sesuai dengan LKS dibantu oleh Peneliti] Tahap 1. B mengambil kabel kemudian B menghubungkan ke kawat Nikelin yang panjaangnya 50 cm dan berdiameter 0,5mm Data 1 [rangkaian sudah benar] P : “I-nya berapa?” B : “0,125 A” P : “Sekarang berapa tegangannya?” B : “4,5 Volt” P : “Sekarang coba hitung dengan kalkulator berapa besarnyaV/I” B : “36 Ohm…mbak”. P : “Nah sekarang ganti kawat tersebut dengan kawat Nikelin yang panjangnya 30 cm dan penampang kawat
0,5mm. (B mengganti kawat nikelin tersebut)
P : “Sudah kalau begitu berapa besarnya kuat arusnya sekarang?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
115
B : “0,105 Ampere mbak”. P : “Terus berapa tegangannya?” B : “0,25 Volt”. P : “Coba hitung V/I nya berapa?” (B menghitung dengan kalkulator) B : “2,38 Ohm mbak”. P : “Good”. [B menghentikan aktivitasnya dan peneliti melanjutkan pertanyaannya] P : “Coba dilihat datamu…, samakah hambatan kedua kawat tersebut?” B : “Beda mbak”. (Sambil mengamati data) P : “Kenapa berbeda?” B : “Karena hambatan yang pertama panjangnya 50 yang kedua 30, sehingga hambatan yang pertama lebih
besar”. P : “Bagaimana dengan penampangnya?” B : “Tergantung diameternya, diameter yang ini (1). (Sambil menunjuk kawat yang pertama, yaitu kawat
Nikelin dengan panjang 50 cm, d = 0,5 mm) lebih gede”. P : “Coba lihat lagi, bagaimana penampang kawatnya?” B : “Eh…oh sama, jadi diameternya sama”. P : “Jadi yang mempengaruhi apanya?” B : “Jenisnya sama, penampangnya sama, jadi…panjangnya, eh…panjangnya mbak?” (Tampak gerogi,
tersenyum sambil membuka-buka kertas, dan pensilnya digigit-gigit) Data 2 P : “OK! Masih eksperimen yang sama, ganti kawat tadi dengan kawat Nikelin yang panjangnya 50 cm dan
diameter penampangnya 0,55 mm”. [B segera mengganti kawat sambil melihat gambar, tampak masih kesulitan. Peneliti membantu dengan cara memberi petunjuk pada B. Kemudian Peneliti melihat rangkaian tersebut] P : “Nah, sekarang berapa Voltnya?” B : “4,5 Voltnya mbak” P : “Arusnya berapa?” B : ”0,125 A” P : “Coba ganti lagi dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter penampangnya 0,3 mm!” [B mengganti kawat nilekin] P : “Sekarang berapa I-nya?” B : “0,11 Ampere” P : “Sekarang Voltnya berapa B : “0,95 volt” [ada data yang aneh] P : “Coba kamu ulangi data dari nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter penampangnya 0,5 mm!” [B mengulangi lagi percobaan ini, Ia mengganti/memasang kembali dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter penampangnya 0,5 mm] P : “Nah berapa I-nya?” B : “0,13 A” P : “Voltnya?” B : “0,45 Volt”. P : “Nah sekarang V/I nya. Berapa V/I nya untuk nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter
penampangnya 0,5 mm?” B : “Yang pertama 3,46 Ohm dan 8,6 Ohm”. P : “Ok, sekarang lihat datanya!” [B melihat data]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
116
P : “Apakah hambatan kedua kawat tembaga tersebut sama?” B : “Beda”. P : “Apa yang beda?” B : “Em…he…he…he…penampang kawatnya”. [Sambil tertawa] Data 3 P : “Sekarang kita lanjutkan, ganti kawat ini dengan kawat nikelin yang panjangnya 50 cm dan diameter
penampangnya 0,5 mm [P menunjukkan kawat nikelin pada B, kemudian B mengganti kawat] Berapa Voltnya?”
B : “0,45 volt” P : “I-nya?” B : “0,13 ampere” P : “Sekarang ganti dengan kawat email yang panjangnya 50 cm dan sdiameter penampangnya 0,5 mm!” [B mulai mencari data dan menghitung volt dan tegangan] P : “Berapa tegangan dan arusnya?” B : “Tegangan 2,8 Volt dan arusnya 0,1 Ampere” P : “Coba lihat data Tbel 3, samakah besar hambatannya?” B : “Beda” P : “Apanya yang beda?” B : “jenis kawatnya” P : “Berdasarkan dari ketiga tabel di atas, faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya hambatan
kawat/penghantar?” B : “Jenis kawat, panjang kawat, penampang kawat” P : “Berdasarkan percobaan di atas, bagaiman hubungan R dengan gaktor=faktor tersebut?” [Membolak-baikkan kertas] P : “Bagaimana hubungan R nya dengan panjangnya?” [B melihat tabel 1] B : “Semakin panjang kawat hambatannya akan semakin besar. R sebanding dengan l” P : “lihat tabel 2, bagaimana hubungan R dengan faktor-faktornya? [ P mengajak B untuk melihat tabel 2, B
diam sejenak….] Yang sama apanya?” B : “Penampang kawat mbak…” P : “Jadi yang mempengaruhi apanya?” B : “Penampang kawatnya” P : “Bagaimana hubungannya dengan R?” B : “Semakin kecil penampang kawat hambatannya semakin besar” P : “Kalau begitu sebanding atau berbanding terbalik?” B : “berbanding terbalik!” P : “kalau begitu bagaimana hubungannya?” B : “jadi penampang kawat berbanding terbalik dengan R” [P mengajak partisipan untuk melihat data pada tabel 3] P : “Tabel 3 dipengaruhi oleh apa? Mana yang sama? B : “Jenis kawatnya” P : “jadi bagaimana hambatannya? Besarnya hambatan tergantung pada apanya?” B : “… jenis kawat!... jenis kawat yang digunakan.” P : (peneliti menulis di kertas lambang Rho (ρ)) “Nah… jenis kawat disymbolkan dengan rho ρ” [Peneliti memberikan informasi pada A bahwa besarnya R dipengaruhi oleh jenis kawat sebagai konstanta pembanding.] P : “Coba kombinasikan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu persamaan. Ditulis dahulu R sebanding
dengan apa saja” B : (sambil menulis) “ R sebanding dengan ℓ, R sebanding dengan A, R sebanding dengan ρ” P : “Berbanding terbalik, jika dibuat sebanding menjadi seperti apa?” B : (tampak sudah tau) “R sebanding dengan 1/A” P : “nah sekarang tuliskan hubungan tersebut secara matematis, nanti itu akan menjadi persamaan hambatan
kawat”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
117
[B menulis dikertas, dibantu oleh peneliti cara penulisannya. Pertama B menuliskan R ≈ ℓ R ≈1/A R ≈ ρ Kedua Peneliti meminta A untuk menuliskannya menjadi satu, R cukup ditulis satu kali. Dan A menuliskan kembali R ≈ ℓ. 1/A . ρ . Ketiga peneliti meminta A untuk mengganti tanda ≈ (sebanding) dengan tanda = (sama dengan) dan konstanta pembandiong diletakkan diawal. A menuliskan kembali R = ρ ℓ/A]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
118
Transkrip untuk subjek C Percobaan tentang Hukum Ohm
[Partisipan tampak tenang dibandingkan dengan percobaan terdahulu. Ia tampak duduk dengan santai sambil tersenyum-senyum dengan peneliti ketika menjawab pertanyaan persiapan percobaan. Tidak semua pertanyaan persiapan percobaan dapat dijawab oleh partisipan. beberapa pertanyaan dijawab dengan ragu-ragu, tampak malu, kepala ditundukkan, dan selalu menggelengkan kepala ketika tidak mengetahui jawabannya] P : “Bagaimana hubungan kuat arus, tegangan, dan resistor (hambatan)? C : (Sambil tertawa) “tau tapi, em..., berbanding lurus semua I dan R” P : “Berbanding lurus semua, apa saja itu??? C : (mencoba menerangkan) “V berbanding lurus dengan I dan R” ... ... ... ... ... P :”Ingat hukum Ohm?” C : “tidak, mbak ...” P : “Bagaimana bunyi hukum Ohm?” C : “Ngak tau (sambil geleng-geleng kepala)” P : “kapan besaran-besaran I = ΔV/R berlaku sebagai hukum Ohm? C : “Tidak tau, mbak …” P : “Dalam Hukum Ohm, apakah besarnya hambatan R dipengaruhi oleh tegangan?” C : “Iya…” P : “Jadi tegangan berubah R berubah? yakin” C : “Iya, mbak…” P : “Nah sekarang coba adik buat rangkaian seperti pada gambar” [Partisipan C merangkai rangkaian dibantu oleh peneliti] P : “Iya, rangkaian sudah benar. Coba sekarang kamu ukur kuat arus dan tegangannya” [Partisipan C mengukur kuat arus dan tegangan] P : “berapa kuat arusnya?” C : “0,2 amper mbak” P : “kalau tegangannya?” C : “2,2 volt” P : “sekarang coba tegangannya diubah-ubah” [Partisipan C mengubah tegangan dengan cara menambahkkan batu baterai, sehingga tegangannya bertambah] … … … … P : “Coba sekarang lihat datamu. Untuk beban tertentu, bagaimana hubungan antara beda potensial dan kuat
arusnya?” C : “beda potensial …., em (ragu-ragu, partisipan menundukkan kepala sambil tersenyum. Peneliti
mengulagi pertanyaannya) P : “Bagaimana hubungannya ….?” C : “makin kecil kuat arusnya makin besar tegangannya” P : “Coba dilihat sekali lagi datanya” C : “eh… sebanding (sambil tersenyum) V sebanding dengan I P : “bagaimana nilai hambatan yang dipakai untuk beda potensial dan kuat arus yang berubah-ubah?” C : “berubah…, mbak…” P : “perubahannya kecil atau besar?” C : “besar …, eh kecil…, mendekati mbak…!”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
119
P : “Nah baca informasinya, kalau perbedaan hambatan sangat kecil, nilai hambatan itu sebenarnya tetap. Coba, coba… dari datamu, kamu buat grafik”
[Partisipan membuat grafik pada kertas milimeter blok, dibantu oleh penelit] P : “gimana grafiknya?” C : “linier mbak …” P : “Nah, lihat grafikmu, V dan I berubah-ubah? lalu bagaimana dengan R nya (sambil menunjukkan garis
yang linier pada grafik)” C : “tetap…” P : “coba baca informasinya?” C : “(sedang membaca)” P : “Jadi kapan, pada keadaan bagaimana I = ΔV/R berlaku sebagai hukum ohm?” C : “em … (suaranya menjadi kecil) hambatannya selisihnya kecil” P : “ya kecil dalam hal ini berarti tetap, V nya berubah ngak?” C : “berubah….” P : “I nya?” C : “berubah, mbak ….” P : “jadi coba di jawab secara lengkap. Pada keadaan bagaimana I = ΔV/R akan berlaku sebagai hukum
ohm….” C : “R akan tetap, meskipun V dan I berubah-ubah” P : “Iya…. bagus, begitu (sambil tersenyum)” C : “(tersenyum…)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
120
Transkrip subjek A Percobaan tentang Rangkaian Seri Paralel [Partisipan A tampak cuek, serius, ia tidak banyak tersenyum. Tidak semua pertanyaan persiapan percobaan dalam setiap kegiatan dapat partisipan jawab. Banyak jawaban yang masih salah. jika tidak bisa menjawab dan tidak mengerti ia hanya menggelengkan kepala dan diam. sesekali ia menjawab dengan singkat “ngak tau mbak” ] P : “coba prediksikan yang akan terjadi jika salah satu lampu dilepas” A : “Lampu yang lain jadi terang” P : “lho... kenapa?” A : “ya, karena arus yang dipakai untuk 2 lampu” P : “prediksikan bagaimana besarnya kuat arus I1, I2, dan I3, sama atau berbeda” A : “(sambil menggelengkan kepala ...) “ngak tau, mbak ....” P : “kalau besarnya tegangan disini, disini..., dan disini (peneliti sambil menunjukkan lokasi yang dimaksud) A : “sama, mbak ...” ... ... ... P : “sekarang coba rangkai alat seperti pada gambar, kemudian hitung tegangan pada masing-masing
bebannya” [Partisipan A merangkai alat dan menghitung tegangan VAB, VBC, VCD, dan VAD] P : “Bagaimanakah besarnya tegangan tiap-tiap lampu? A : “beda, mbak” P : “Coba sekarang bandingkan VAB + VBC + VCD dengan Vtotal. Bagaimana hasilnya?” A : “sama mbak, VAB + VBC + VCD = Vtotal” ... ... ... P : “Sekarang dengan ampere meter, ukur kuat arus antara ini (sambil menunjuk), disini, dan disini!” ... ... ... P : “Nah..., bagaimana besarnya tiap-tiap arus ? A : “sama mbak...” P : “Coba apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?” A : “Tegangan pada rangkaian seri berbeda, tegangan total sama dengan tegangan masing-masing
hambatannya. Terus kuat arusnya sama” ... ... ... P : ”Menurut jawabanmu melalui pertanyaan-pertanyaan diatas tadi, sekarang kita akan gunakan hubungan V
= I . R ... (pada proses ini peneliti menuntun partisipan untuk mendapatkan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian seri, peneliti meminta partisipan untuk mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh peneliti) Coba a, bagaimana tadi V total pada rangkaian seri”
A : (membalikkan kertas, mencari-cari data pada tabel 3) “jumlahnya, mbak” P : “Coba tuliskan hubungannya...!” A : “(sambil menulis) Va + Vb + Vc = Vtotal “ P : “sekarang dalam rangkaian seri yang sama apanya tadi?” A : (langsung menjawab) “ I – nya” P : “Nah sekarang, ganti Va dengan persamaan hukum Ohm, misalnya Va = I . Ra. Karena I – nya sama tidak
usah pake simbol Ia, langsung saja dengan I, ngerti?” A : “(mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti)” P : “sekarang coba, adik sendiri yang meneruskan ... “ A : ( menulis ... ) Va + Vb + Vc = Vtotal
I . Ra + I . Rb + I . Rc = I . Rtotal (peneliti meminta partisipan agar kedua ruas dibagi dengan I) Ra + Rb + Rc = RtotalP : “nah sekarang, Ra, Rb, Rc bisa kamu ganti dengan R1, R2, R3, dan Rtotal bisa kamu ganti dengan Rs. Coba
kamu ganti....!” A : (menulis ... ) Rs = R1 + R2 + R3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
110
Gambar 1. Proses pemilihan partisipan (Pretest)
Gambar 2. Proses wawancara setelah Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
111
Gambar 3. Pembuatan Peta Konsep
Gambar 4. Pembelajaran mengenai Hambatan Kawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arus dan Rangkaian Listrik Sederhana @ 2007 Rossa Delima Indriastuti
112
Gambar 5. Pembelajaran mengenai Hukum Ohm
Gambar 6. Pembelajaran mengenai Rangkaian Seri Paralel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related