5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 1/13
REPUBLIK INDONESIADEPARTEMEN PERHUBUNGAN
PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL(P.K.P.S)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 2/13
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : KM 20 TAHUN 2009TANGGAL : 17 FEBRUARI 2009
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
1. Landasan Hukum
Peraturan ini diumumkan secara resmi di bawah kewenangan Undang-undangNo.1/2009 tentang Penerbangan, Bab XIII – Keselamatan Penerbangan,Bagian Keempat – Sistem Manajemen Keselamatan Penyedia JasaPenerbangan.
2. Ruang Lingkup dan Penerapan
a. Ruang lingkup
(1) Peraturan ini menguraikan persyaratan untuk suatu penyedia layananSafety Management System (SMS) yang beroperasi sesuai denganICAO Annex 6 – Operation of Aircraft, ICAO Annex 11 – Air Traffic Services , dan ICAO Annex 14 – Aerodromes .
(2) Di dalam konteks peraturan ini, istilah “Penyedia Layanan” harusdipahami dengan merujuk pada suatu organisasi yang berkaitandengan penyediaan layanan penerbangan.
(3) Peraturan ini lebih memperhatikan proses dan aktifitas yang
berkaitan dengan keselamatan daripada jabatan keselamatan,perlindungan lingkungan, atau kualitas layanan pelanggan.
(4) Penyedia layanan bertanggung jawab untuk layanan keselamatanatau produk yang disewa atau dibeli dari organisasi lain.
(5) Peraturan ini menetapkan persyaratan minimum yang dapat diterima;penyedia layanan dapat menetapkan persyaratan yang lebih ketat.
b. Penerapan dan penerimaan
Penyedia layanan harus mulai menerapkan Safety Management System
(SMS) yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udarapada :
(1) Operator pesawat atau penyedia layanan lainnya : 1 Januari 2009.(2) Operator Bandara Internasional : 1 Januari 2010.(3) Operator Bandara Domestik ; 1 Januari 2011.
Mengandung sedikitnya :
(1) mengenali ancaman keselamatan dan penilaian dan mengurangiresiko;
(2) memastikan tindakan perbaikan diperlukan untuk mempertahankansuatu tingkat keselamatan yang dapat diterima dapat dilaksanakan;
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 3/13
(3) menyediakan pengamatan yang berkelanjutan dan penilaian tingkatkeselamatan yang teratur dapat dicapai; dan
(4) suatu tujuan untuk membuat peningkatan tingkat keselamatan secaramenyeluruh.
3. Referensi
ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft, ICAO Annex 11- Air Traffic Services danICAO Annex 14 – Aerodromes , dan The ICAO Safety Management Manual (Doc 9859).
4. Definisi
Untuk tujuan dari Peraturan Menteri ini, istilah :
Acceptable Level of Safety berarti kinerja keselamatan minimum daripenyedia layanan yang harus dicapai ketika melaksanakan fungsi kegiatan inti ,yang dinyatakan dengan angka dari indikator kinerja keselamatan dan targetkinerja keselamatan.
Accountability berarti kewajiban atau kemauan untuk bertanggungjawab atassuatu tindakan seseorang.
Consequence berarti hasil potensial dari suatu ancaman.
Hazard berarti suatu keadaan, obyek atau kegiatan dengan potensimenyebabkan luka terhadap orang, kerusakan terhadap peralatan ataustruktur, kehilangan materi, atau pengurangan kemampuan untukmelaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
Mitigation berarti suatu tindakan terhadap ancaman potensial atau untukmengurangi resiko kemungkinan atau keparahan.
Predictive berarti suatu metode yang menangkap kinerja suatu sistemsebagaimana terjadi dalam operasi normal sebenarnya.
Probability berarti kemungkinan suatu keadaan atau kejadian tidak amandapat terjadi.
Reactive berarti adopsi dari suatu pendekatan dimana tindakan pengamananadalah suatu tanggapan terhadap suatu kejadian yang telah terjadi, sepertiinsiden dan kecelakaan.
Risk berarti penilaian, yang dinyatakan dengan istilah kemungkinan yang telahdiperkirakan dan keparahannya , dari akibat ancaman yang diambil sebagairujukan dari situasi terburuk yang dapat diramalkan.
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 4/13
Risk Management berarti identifikasi, analisis dan eliminasi, dan ataupencegahan pada suatu tingkat resiko yang dapat diterima yang mengancamkemampuan dari suatu organisasi.
Safety berarti suatu keadaan dimana resiko luka terhadap orang atau
kerusakan harta benda dikurangi sampai pada, dan dipertahankan di bawah,suatu tingkat yang dapat diterima melalui suatu proses berkelanjutan dariidentifikasi ancaman dan manajemen resiko yang berkelanjutan.
Safety Assesment berarti suatu analisis sistematis dari perubahan peralatanatau prosedur yang diajukan untuk mengenali dan mencegah kelemahansebelum perubahan tersebut dilaksanakan.
Safety Assurance berarti suatu tindakan yang diambil oleh penyedia layananberkaitan dengan pengamatan kinerja keselamatan dan tindakan yang diambil.
Safety Audit berarti tindakan yang dilaksanakan oleh Otoritas PenerbanganSipil berkaitan dengan program keselamatan, dan tindakan yang diambil olehpenyedia layanan berkaitan dengan SMS .
Safety Management System berarti suatu pendekatan sistematis untukmengelola keselamatan, termasuk struktur organisasi yang diperlukan,kewajiban,kebijakan dan prosedur.
Safety Manager berarti seseorang yang bertanggungjawab memberikanpanduan dan arahan untuk sistem manjemen keselamatan organisasi.
Safety Oversight berarti suatu kegiatan Otoritas Penerbangan Sipil sebagaibagian dari program keselamatan, dilaksanakan dengan memperhatikanpenyedia layanan SMS , untuk mengkonfirmasikan pemenuhan terhadapkebijakan keselamatan perusahaan, tujuan, sasaran, dan standar secaraberkelanjutan.
Safety Performance Indicator berarti sasaran yang telah ditentukan olehpenyedia layanan , berkaitan dengan komponen utama penyedia layanan SMS ,dan dinyatakan dalam angka-angka.
Safety Performance Monitoring berarti kegiatan dari penyedia layanansebagai bagian dari SMS , untuk mengkonfirmasikan pemenuhan kebijakankeselamatan perusahaan , tujuan , sasaran dan standar secara berkelanjutan.
Safety Performace Target berarti sasaran jangka menengah atau panjangdari penyedia layanan SMS , yang ditentukan dengan menimbang antara yangdiinginkan dan yang tercapai pada setiap individu penyedia layanan, dandinyatakan dalam angka-angka.
Safety Policy berarti suatu pernyataan yang mencerminkan manajemenkeselamatan organisasi dan menjadi landasan dimana organisasi SMS
dibangun. Kebijakan keselamatan menggariskan metode dan proses yang akandigunakan oleh organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 5/13
Safety Programme berarti suatu rangkaian peraturan dan kegiatan yangdiarahkan untuk peningkatan keselamatan.
Safety Requirement berarti prosedur operasi,teknologi, sistem dan programdimana ukuran kehandalan, ketersediaan, kinerja dan atau ketepatan dapat
ditetapkan untuk mencapai indikator kinerja dan target kinerja.
Severity berarti akibat yang mungkin akibat dari kejadian atau kondisi tidakaman , dengan merujuk pada situasi paling buruk yang dapat diramalkan.
Sistem berarti serangkaian proses dan prosedur yang diorganisasikan.
Sistematic berarti bahwa kegiatan manajemen keselamatan akandilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan berlaku dengan carayang konsisten pada keseluruhan organisasi.
5. Umum
Penyedia layanan harus menetapkan ,mempertahankan, dan berpegang padaSafety Management System (SMS) yang sesuai dengan ukuran, sifat, dantingkat kerumitan operasi yang diizinkan untuk dilaksanakan pada SpesifikasiOperasi dan ancaman keselamatan dan resiko yang berkaitan dengan operasi.
6. Kebijakan keselamatan dan Sasaran
a. Persyaratan Umum
(1) Penyedia layanan harus menyatakan kebijakan keselamatanorganisasi.
(2) Kebijakan keselamatan harus ditandatangani oleh Accountable Executive perusahaan.
(3) Kebijakan keselamatan harus sesuai dengan persyaratan hukum yangberlaku dan standar internasional, praktek industri terbaik dan
mencerminkan komitmen organisasi berkaitan dengan keselamatan.
(4) Kebijakan keselamatan harus dikomunikasikan, dengan pengesahanyang dapat dilaksanakan, terhadap keseluruhan perusahaan.
(5) Kebijakan keselamatan harus memasukan pernyataan secara jelastentang ketentuan sumber daya manusia dan keuangan yangdiperlukan dalam pelaksanaannya.
(6) Kebijakan keselamatan harus, antara lain memasukan sasaran berikut:(a) komitmen untuk melaksanakan suatu SMS ;
(b) komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dari tingkatkeselamatan;
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 6/13
(c) komitmen untuk manajemen resiko keselamatan;(d) komitmen untuk mendorong pekerja untuk melaporkan isu
keselamatan;(e) pembentukan standar secara jelas untuk tingkah laku yang dapat
diterima;
(f) identifikasi tanggung jawab dari manajemen dan pekerja dalamkaitannya dengan kinerja keselamatan.
(7) Kebijakan keselamatan harus ditinjau ulang secara berkala untukmemastikan bahwa hal tersebut masih relevan dan sesuai denganorganisasi.
(8) Penyedia layanan harus menetapkan sasaran keselamatan untukSMS .
(9) Sasaran keselamatan harus dikaitkan pada indikator kinerja
keselamatan, target kinerja keselamatan dan persyaratan keselamatandari penyedia layanan SMS .
b. Struktur Organisasi dan tanggung jawab
(1) Suatu penyedia layanan harus menunjuk seorang Accountable Executive yang bertanggung jawab dan dapat dimintai tanggung jawabatas nama penyedia layanan untuk memenuhi persyaratan sesuaiperaturan dan harus memberitahu Ditjen Perhubungan Udara tentangnama dari orang tersebut.
(2) Accountable Executive harus seseorang, orang yang dapat dikenali,tanpa memandang fungsi lain, harus memiliki tanggung jawab utamauntuk pelaksanaan dan merpertahankan SMS .
(3) Accountable Executive harus memiliki:(a) kendali penuh atas sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk
operasi yang ijinkan pada Sertifikat Operasi ;(b) kendali penuh atas sumber daya keuangan yang diperlukan untuk
operasi yang diijinkan pada sertifikat operasi;(c) wewenang akhir atas operasi yang dijinkan untuk dilaksanakan
pada sertifikat operasi;(d) bertanggunng jawab langsung atas urusan organisasi; dan(e) bertanggung jawab akhir dari segala urusan keselamatan.
c. Rencana Pelaksanaan SMS
(1) Suatu penyedia layanan harus mengembangkan dan mempertahankansuatu rencana pelaksanaan SMS .
(2) Pelaksanaan SMS harus merupakan ketetapan organisasi yang akanmengadopsi dalam pengelolaan keselamatan dalam suatu cara yang
akan memenuhi kebutuhan keselamatan organisasi.
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 7/13
(3) Rencana pelaksanaan SMS harus memasukan berikut ini;(a) sasaran dan kebijakan keselamatan;(b) rencana keselamatan;(c) uraian sistem;(d) analisis kesenjangan;
(e) komponen SMS ;(f) tanggungjawab dan peran SMS ;(g) kebijakan pelaporan keselamatan;(h) cara pelibatan pekerja;(i) pelatihan keselamatan;(j) komunikasi keselamatan;(k) pengukuran kinerja keselamatan;(l) peninjauan ulang oleh manjemen atas kinerja keselamatan.
(4) Rencana pelaksanaan SMS harus diikuti oleh manajemen seniororganisasi.
(5) Penyedia layanan harus, sebagai bagian dari rencana pengembanganSMS , melengkapi uraian sistem.
(6) Uraian sistem harus memasukkan :(a) interaksi sistem dengan sistem lain dalam sistem transportasi
udara;(b) fungsi sistem;(c) pertimbangan kinerja manusia yang dibutuhkan dalam operasi
sistem;
(d) komponen perangkat keras dari sistem;(e) komponen perangkat lunak dari sistem;(f) prosedur yang berkaitan dalam menentukan panduan operasi dan
penggunaan sistem;(g) lingkungan operasi; dan(h) penyewaan dan pembelian produk dan layanan.
(7) Suatu penyedia layanan harus, sebagai bagian dari pengembanganrencana pelaksanaan, melengkapi analisis kesenjangan, untuk :(a) Identifikasi pengaturan keselamatan dan struktur yang dapat ada di
keseluruhan organisasi;
(b) Menentukan pengaturan keselamatan tambahan yang diperlukanuntuk melaksanakan dan mempertahankan SMS organisasi; dan
(c) Rencana pelaksanaan SMS harus secara nyata menekankankoodinasi antara SMS penyedia layanan dan SMS dari organisasilain yang harus disediakan selama penyediaan layanan.
d. Koordinasi rencana tanggap darurat
Suatu penyedia layanan harus mengembangkan dan mempertahankan,atau mengkoordinasikan, dengan sesuai, suatu rencana tanggap daruratyang harus memastikan :
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 8/13
(1) Perpindahan secara teratur dan efisien dari operasi normal ke operasidarurat;
(2) Penunjukan otoritas darurat;(3) Penunjukan penanggungjawab darurat;(4) Payung koordinasi usaha darurat;
(5) Kelanjutan operasi secara aman, atau mengembalikan pada operasinormal secepatnya.
e. Dokumentasi
(1) Penyedia jasa harus membuat dan menyimpan dokumentasi SMS ,dalam bentuk kertas atau elektronik, untuk menjelaskan hal-hal berikut:(a) Kebijakan keselamatan;(b) Tujuan keselamatan;(c) Persyaratan, prosedur dan proses SMS ;(d) Tanggung jawab dan kewenangan untuk prosedur dan proses; dan
(e) Keluaran SMS .
(2) Penyedia jasa harus, sebagai bagian dari dokumentasi SMS , membuatdan menyimpan Safety Management System Manual (SMSM), untukmenyampaikan pendekatan organisasi terhadap keselamatan keseluruh organisasi.
(3) SMSM harus mendokumentasikan semua aspek dari SMS , dan isinyaharus mengikutsertakan hal-hal berikut:(a) ruang lingkup Safety Management System ;
(b) kebijakan dan tujuan keselamatan;(c) tanggung jawab keselamatan;(d) personel kunci keselamatan;(e) prosedur kendali dokumentasi;(f) identifikasi hazard dan skema manajemen resiko;(g) pengawasan pelaksanaan keselamatan;(h) tanggap darurat/perencanaan terhadap segala kemungkinan.(i) manajemen perubahan; dan(j) promosi keselamatan.
7. Manajemen resiko keselamatan
a. Umum
(1) Penyedia jasa harus membuat dan menyimpan Safety Data Collection And Processing Sistem (SDCPS) yang tersedia untuk identifikasi hazard dan analisis, penilaian dan mitigasi resiko keselamatan.
(2) SDCPS penyedia jasa harus mengikutsertakan metode reaktif, proaktifdan prediktif dari koleksi data keselamatan.
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 9/13
b. Identifikasi hazard
(1) Penyedia jasa harus membuat suatu cara formal untuk secara efektifmengumpulkan, mencatat, bertindak dan mengambil umpan balik darihazard pada operasi, yang mengkombinasikan metode reaktif, proaktif
dan prediktif dari pengumpulan data keselamatan. Cara formal daripengumpulan data keselamatan harus mengikutsertakan sistempelaporan wajib, sukarela dan rahasia.
(2) Proses identifikasi hazard harus mengikutsertakan langkah-langkahberikut:(a) Pelaporan hazard , kejadian atau concern keselamatan;(b) Pengumpulan dan penyimpanan data keselamatan;(c) Analisis data keselamatan; dan(d) Distribusi informasi keselamatan yang telah disaring dari data
keselamatan.
c. Manajemen resiko
(1) Penyedia jasa harus membuat dan memelihara proses manajemenresiko formal yang menjamin analisis, penilaian dan mitigasi resiko darikonsekuensi hazard sampai pada tingkatan yang dapat diterima.
(2) Resiko dari konsekuensi setiap hazard yang diidentifikasi melalui prosesidentifikasi hazard seperti yang dijelaskan pada bagian 7.2 harusdianalisa berkenaan dengan kemungkinan dan kerumitan suatu
kejadian, dan dinilai untuk mengetahui batasannya.
(3) Organisasi harus mendefinisikan tingkatan manajemen dengankewenangan untuk membuat keputusan batasan resiko keselamatan.
(4) Organisasi harus mendefinisikan kendali keselamatan untuk setiapresiko yang dinilai sebagai berada didalam batasan.
8. Jaminan Keselamatan
a. Umum
(1) Penyedia jasa harus membuat dan mempertahankan proses jaminankeselamatan untuk menjamin bahwa kendali resiko keselamatandikembangkan sebagai konsekuensi dari identifikasi hazard dan aktifitasmanajemen resiko berdasarkan paragraf 7 dapat mencapai tujuan yangdimaksud.
(2) Proses jaminan keselamatan harus memberlakukan SMS apakahkegiatan dan/atau operasi dilakukan secara internal atau outsource .
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 10/13
b. Pengawasan dan pengukuran pelaksanaan keselamatan
(1) Penyedia jasa harus, sebagai bagian dari kegiatan jaminan keselamatanSMS , membuat dan menyimpan alat-alat yang diperlukan untuk mengujipelaksanaan keselamatan dari organisasi sebagai perbandingan dengan
kebijakan dan tujuan keselamatan yang disetujui, dan untuk memvalidasikeefektifan dari kendali resiko keselamatan yang diimplementasikan.
(2) Pengawasan dan pengukuran pelaksanaan keselamatan berarti harusmengikutsertakan hal-hal berikut:(a) pelaporan keselamatan;(b) audit keselamatan;(c) survei keselamatan;(d) tinjauan keselamatan;(e) pelajaran keselamatan; dan(f) investigasi keselamatan internal.
(3) Prosedur pelaporan keselamatan harus membuat suatu kondisi untukmenjamin pelaporan keselamatan yang efektif, termasuk kondisi beradadibawah perlindungan tindakan disiplin/administratif harus berlaku.
c. Manajemen perubahan
(1) Penyedia jasa harus, sebagai bagian dari kegiatan jaminan keselamatanSMS , membuat dan menyimpan proses formal untuk manajemenperubahan.
(2) Proses formal untuk manajemen perubahan harus:(a) Mengidentifikasi perubahan didalam organisasi yang dapat
mempengaruhi proses dan pelayanan yang telah ada;(b) Menjabarkan rencana untuk menjamin pelaksanaan keselamatan
sebelum mengimplementasikan perubahan; dan(c) Menghilangkan atau memodifikasi kendali resiko keselamatan yang
tidak lagi dibutuhkan disebabkan oleh perubahan lingkunganoperasional.
d. Pengembangan berkelanjutan dari sistem keselamatan
(1) Penyedia jasa harus, sebagai bagian dari kegiatan jaminan keselamatanSMS , membuat dan menyimpan proses formal untuk mengidentifikasipenyebab unjuk kerja yang dibawah standar dari SMS , menentukanimplikasi operasinya, dan memperbaiki situasi yang menyebabkan unjukkerja dibawah standar untuk menjamin pengembangan berkelanjutandari SMS .
(2) Pengembangan berkelanjutan dari penyedia jasa SMS harusmengikutsertakan:(a) Evaluasi proaktif dan reaktif dari fasilitas, peralatan, dokumentasi dan
prosedur, untuk memeriksa keefektifan strategi untuk kendali resikokeselamatan; dan
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 11/13
(b) Evaluasi proaktif dari prestasi perseorangan, untuk mengujipemenuhan tanggung jawab keselamatan.
9. Promosi keselamatan
a. Umum
Penyedia jasa harus membuat dan menyimpan pelatihan keselamatanformal dan kegiatan komunikasi keselamatan untuk menciptakan lingkungandimana tujuan keselamatan organisasi dapat dicapai.
b. Pelatihan keselamatan
(1) Penyedia jasa harus, sebagai bagian dari kegiatan promosikeselamatan, membuat dan menyimpan program pelatihan keselamatan
yang menjamin bahwa personel telah dilatih dan mempunyai kompetensiuntuk melaksanakan tugas-tugas SMS .
(2) Ruang lingkup pelatihan keselamatan harus sesuai dengan keterbatasanperseorangan dalam SMS .
(3) Accountable Executive harus mengikuti pelatihan kewaspadaankeselamatan mengenai: (a) kebijakan dan tujuan keselamatan;(b) tanggung jawab dan peranan SMS ; dan
(c) jaminan keselamatan
c. Keselamatan Komunikasi
(1) Suatu penyedia jasa akan, seperti memisahkan akitifitas promosi,mengembangkan dan memelihara alat-alat komunikasi keselamatan,untuk:(a) memastikan bahwa semua staf sadar akan SMS ;(b) konvesi keselamatan informasi kritis;(c) menjelaskan mengapa tindakan keselamatan tertentu diambil;(d) menjelaskan mengapa prosedur keselamatan diperkenalkan atau
diubah;dan(e) konvesi informasi keselamatan umum
(2) Alat-alat komunikasi keselamatan yang formal meliputi:(a) kebijakan keselamatan dan prosedur;(b) surat kabar; dan(c) buletin.
d. Kebijakan Kualitas
Suatu penyedia layanan akan memastikan bahwa kebijakan mutu
organisasi adalah konsisten dengan, dan mendukung pemenuhan dariSMS .
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 12/13
e. Implementasi SMS
(1) Suatu penyedia layanan jasa boleh menerapkan SMS oleh suatupendekatan dibuat bertahap, yang meliputi empat tahap ketika diuraikandalam sub paragraf (2) melalui / sampai sub paragraf (5) tentang
paragraf ini.
(2) Tahap 1 perlu menyediakan suatu rancangan bagaimana kebutuhanSMS akan dijumpai dan terintegrasi kepada aktifitas pekerjaanorganisasi dan kerangka tanggung jawab untuk implementasimenyangkut SMS :(a) mengidentifikasi eksekutif yang dapat dipertanggung jawabkan dan
tanggung jawab manager keselamatan;(b) mengidentifikasi orang (atau kelompok perencanaan) di dalam
organisasi yang bertanggung jawab untuk menerapkan SMS ;(c) menguraikan sistem (operator udara, jasa penyedia ATC , organisasi
pemeliharaan yang disetujui, lapangan terbang operator yangbersertifikat);
(d) melakukan suatu analisis celah menyangkut sumber daya yangmeninggalkan pentas organisasi dengan nasional dan kebutuhaninternasional untuk penetapan suatu SMS ;
(e) mengembangkan suatu rencana implementasi SMS yangmenjelaskan bagaimana organisasi akan menerapkan SMS atasdasar kebutuhan nasional dan standar dan rekomendasi praktis,uraian sistem dan hasil dari analisis celah;
(f) mengembangkan dokumentasi yang relevan kepada hasil sasaran
dan kebijakan keselamatan; dan(g) mengembangkan dan menetapkan alat-alat komunikasi keselamatan.
(3) Tahap 2 perlu melaksanakan penerapan unsur-unsur menyangkut SMS ,rencana implementasi proses reaksi yang mengacu pada manajemenresiko keselamatan:(a) mengambil resiko manajemen dan identifikasi yang menggunakan
proses reaktif;(b) pelatihan relevan untuk:
i. komponen perencanaan implementasi SMS ; danii. manajemen resiko keselamatan (proses reaktif).
(c) dokumentasi relevan untuk :i. komponen perencanaan implementasi SMS ; danii. manajemen resiko keselamatan (proses reaktif).
(4) Tahap 3 perlu mempraktekkan unsur-unsur rencana implementasi SMS yang mengacu pada resiko keselamatan yang proaktif dan proses yangbersifat prediksi:(a) Mengambil resiko manajemen dan identifikasi proaktif dan proses
bersifat prediksi.(b) Pelatihan relevan untuk:
i. Komponen perencanaan implementasi SMS ; dan
ii Manajemen resiko keselamatan (proses proaktif dan prosesbersifat prediksi).
5/17/2018 PKPS SMS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pkps-sms 13/13
(c) Dokumentasi relevan untuk:i. Komponen perencanaan implementasi SMS ; danii Manajemen resiko keselamatan (proses proaktif dan proses
bersifat prediksi).
(5) Tahap 4 perlu mempraktekkan penerapan jaminan keselamatanoperasional:(a) Pengembangan dari tingkatan penerimaan tentang keselamatan;(b) Pengembangan target dan indikator keselamatan;(c) SMS yang berkelanjutan;(d) Pelatihan relevan jaminan operasional keselamatan; dan(e) Dokumentasi relevan jaminan keselamatan operasional.
MENTERI PERHUBUNGAN
ttd
Ir. JUSMAN SYAFII DJAMAL
Top Related