SISTEM HUKUM DI INDONESIA
NAMA KELOMPOK :1. ACIKA CHAERUNNISA (01)
2. BUNGA DAHLIA (07)3. DELA LUSIANA (09)
4. NANDHA ZULYANA EKA.S (24)5. RIKA DEWI ROSALIA (29)
6. SITI KHARISSOTUN NISA (36)KELAS : X AKUTANSI 3
SISTEM
HUKUM DI INDONESIA
PENGERTIAN HUKUM
UNSUR, CIRI, KAIDAH, DAN SIFAT HUKUM
TUJUAN HUKUM
PENGGOLONGAN HUKUM
SUMBER HUKUM DI INDONESIA
Immanuel Kant :Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak
bebas dari orang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan
Roseo Pound :1) Sebagai tata hukum yg
mengatur hubungan dan tingkah laku antar individu, 2) kumpulan dasar kewenangan dari putusan
pengadilan dan tindakan administrasi.
J. C. T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto :Hukum sebagai peraturan-peraturan yg bersifat memaksa, yg menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yg dibuat oleh
badan resmi yg berwajib, pelanggaaran thp peraturan-peraturan tadi berakibatkan
diambilnya tindakan, yaitu hukuman tertentu.
S. M. Amin, S.H. :Hukum sebagai kumpulan
peraturan yg terdiri dari norma dan sanksi dan tujuan hukum itu
adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan
manusia sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.
PENGERTIAN HUKUM
UNSUR, CIRI, KAIDAH, DAN SIFAT HUKUM
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat2. Peraturan itu diadakan oleh badan-
badan resmi yang berwajib3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan adalah tegas
UNSUR HUKUM
CIRI HUKUM
Adanya perintah atau larangan yang harus dipatuhi setiap orang.
SIFAT HUKUM
a. Hukum bersifat Mengaturb. Hukum bersifat Memaksa
KAIDAH HUKUM : Peraturan-peraturan hidup dalam
kemasyarakatan.
TATA KAIDAH HUKUM : Sistem hierarkis dan disederhanakan
dari tingkat bawah ke atas.
Ditinjau dari segi isinya, kaidah hukum dibagi menjadi tiga :1. Berisi perintah, kaidah hukum yg sudah ditetapkan mau tidak mau harus
dijalankan atau ditaati, seperti ketentuan wajib pajak.2. Berisi larangan, kaidah hukum mengatur ketentuan terhadap suatu
perbuatan yg tidak boleh dilakukan, seperti larangan mencuri.3. Berisi perkenaan, kaidah hukum mengatur ketentuan yg bukan
mengandung perintah dan larangan, melainkan suatu pilihan boleh digunakan atau tidak, namun jika digunakan akan mengikat secara hukum,
seperti perjanjian pernikahan.
TUJUAN HUKUM
Menciptakan ketertiban, ketentraman, kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.
Menurut O. Notohamidjojo, tujuan hukum ada tiga :1. Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat (segi reguler)
2. Mewujudkan keadilan (segi keadilan)3. Menjaga supaya manusia diperlakukan sebagai manusia (segi memanusiakan
manusia)
Dalam perkembangan masyarakat, fungsi hukum terdiri dari :a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batinc. Sebagai penggerak pembangunan
1. Hukum nasional, yaitu hukum yg berlaku di dalam suatu negara
2. Hukum internasional, yaitu hukum yg mengatur hubungan antara dua
negara atau lebih yg berlaku secara universal, baik secara
keseluruhan maupun bagi negara yg mengikat diri dalam perjanjian
internasional (traktat)3. Hukum asing, yaitu hukum yg
berlaku di dalam wilayah negara lain
1. Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum di dalam peraturan perundang undangan2. Hukum adat dan hukum
kebiasaan, yaitu hukum yg diambil dari peraturan-peraturan adat dan
kebiasaan.3. Hukum yurisprudensi, yaitu hukum
yg terbentuk dari putusan pengadilan
4. Hukum traktat, yaitu hukum yg ditetapkan oleh negara perserta
perjanjian internasional
PENGGOLONGAN HUKUM
A. MENURUT SUMBERNYA B. MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA
C. MENURUTBENTUKNYA
1. Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tulisan dan dicantumidak dientukkan dalam berbagai peraturan negara.
a. Hukum tertulis yang dikodifikasi, yaitu hukum yang disusun secara lengkap, sistematis, teratur, dan dibukukan sehingga tidak memerlukan aturan
pelaksanaan. Contohnya : Kitab Undang-undang Hukum Pidanab. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasi, yaitu hukum yang meskipun tertulis
namun tidak disusun secara sistematis dan masih terpisah pisah sehingga masih memerlukan aturan pelaksanaan dalam penerapnnya. Contohnya :
Undang-undang dan pp
2. Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang hidup, diyakini dan dipatuhi di dalam masyarakat meskipun tidak
dibentuk oleh prosedur formal.
1. Hukum Material, yaitu hukum yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat yang berlaku secara umum tentang hal-hal yang dilarang dan
diperbolehkan untuk dilakukan. Contohnya hukum dagang2. Hukum Formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan
dan menegakan serta melaksanakan hukum material dan bagaimana cara menuntutnya apabila sesorang telah dilanggar oleh orang lain, contohnya
KUHP.
1. Ius Constitutum (hukum positif/ berlaku sekarang), yaitu hukum yang berlaku saat ini bagi masyarakat tertentu dalam wilayah tertentu, contohnya UU Nomor
26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM2. Ius Constituendum (hukum negatif/ akan datang), yaitu hukum yang dicita-
citakan, diharapkan, atau direncanakan akan berlaku pada masa yang akan datang, contohnya rancangan undang-undang (RUU)
3. Hukum Universal, hukum asasi atau hukum alam, yaitu hukum yang berlaku di mana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
D. MENURUT WAKTU BERLAKUNYA
E. MENURUT CARA MEMPERTAHNKANNYA
1. Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi golongan tertentu saja
2. Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua golongan
3. Hukum antar golongan, yaitu hukum yang mengatur dua orang atau lebih yang masing-masing tunduk pada hukum yg berbeda.
1. Hukum Objektif, yaitu hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu.
2. Hukum Subjektif (hak), yaitu hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih.
1. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan apapun harus ditaati dan bersifat mutlak daya ikatnya.
2. Hukum yang mengatur atau melengkapi, yaitu kaidah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian.
F. MENURUT SIFATNYA
G. MENURUT WUJUDNYA
H. MENURUT PRIBADI YANG DIATURNYA
1. Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara yang menyangkut kepentingan umum/ publik. Dalam arti formal, hukum publik mencakup hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum
pidana2. Hukum Privat (hukum sipil), yaitu hukum yang menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Dalam arti luas, hukum privat mencakup hukum
dagang dan hukum adat. Hukum perdata mencakup hukum perorangan (pribadi), hukum keluarga, hukum kekayaan, hukum perorangan, dan
hukum waris.
I. MENURUT ISI MASALAH YANG DIATURNYA
SUMBER HUKUM DI INDONESIA
SUMBER HUKUM adalah segala hal yang menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan memaksa sehingga jika seseorang melanggar aturan tersebut, orang itu akan
dikenakan sanksi yang tegas dan nyata.
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM MATERIAL adalah keyakinan dan perasaan hukum individu dan pendapat umum yang
menentukan isi atau materi hukum.
SUMBER HUKUM FORMAL adalah perwujudan isi atau materi hukum material yang menentukan berlakunya
hukum itu sendiri.
SUMBER HUKUM FORMAL
A. Undang-Undang (UU) atau StatuaDalam arti material, UU adalah setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
isinya mengikat secara umum bagi semua warga negara. Contohnya UUD, Tap MPR.Dalam arti formal, UU adalah setiap peraturan yang karena bentuknya dapat disebut UU.
Misalnya, ketentuan pasal 5 ayat (1) UUD 1945 (amandemen) berbunyi “Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.” maka, UU yang dibentuk oleh presiden bersama dengan DPR diakui sebagai sumber hukum formal.
B. Hukum Tidak Tertulis atau KebiasaanDalam praktik penyelenggaraan negara, hukum tidak tertulis disebut konvensi.
Hukum tidak tertulis dipatuhi karena adanya kekosongan hukum tertulis yang sangat dibutuhkan masyarakat / negara. Maka, hukum tidak tertulis (kebiasaan) sering
digunakan hakim untuk memutuskan perkara yang belum pernah diatur di dalam UU.
C. Keputusan Hakim atau YurisprudensiYurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak
diatur oleh UU dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang serupa.
Yurisprudensi timbul karena adanya peraturan perundang-undangan yang kurang atau tidak jelas pengertiannya sehingga menyulitkan hakim dalam memutuskan suatu perkara.
D. TraktatTraktat adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan-
persoalan tertentu yang menjadi kepentingan negara bersangkutan.Dibagi dua macam :
1. Traktat bilateral, dibuat oleh dua negara. Traktat ini bersifat tertutup. Contoh : perjanjian dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC.
2. Traktat multilateral, dibuat atau dibentuk oleh lebih dari dua negara. Traktat ini bersifat terbuka bagi negara-negara lainnya. Contoh : PBB, NATO
E. Pendapat Ahli Hukum atau DoktrinDoktrin adalah pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas-
asas penting dalam hukum dan penerapannya. Doktrin sebagai sumber hukum formal banyak digunakan para hakim dalam memutuskan perkara melalui yurisprudensi.
Pendapat para ahli hukum tersebut menjadi dasar hakim dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu perkara.