USULAN PROGRAM KREATIVTTAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAMTEH HERBAL BERKfIASIAT
tr;i,xJffi::,:ffi!,AllN SISIK NAGA
BIDAFIG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh :
Henokh Teofilus Rory / 1013015034 12010
Hardian/ 1013015051 I 2010
Aulia Rahtnan / 1013015036 /2010
Esi Oseda R. /1013015028 / 2010
Vilca H.S/ 1113015017 I 20lI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
HALAMAN PENGESAHANUSULAN PROGRAM KREATTVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan :Teh Herbal Berkhasiat Anti Kanker Dari DaunSisik Naga (Drymoglossum piloselloides {L.J
Presl)2. Bidang Kegiatan : 1if ffU-f
( ) PKM-r3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkapb. NIMc. Jurusand. Perguruan Tinggie. Alamat Rumah dan No. Telp.
f, Alamat email4. AnggotaPelaksana Kegiatan5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkapb. NIPc. Alamat Rumah danNo. Teip.
6. Biaya Kegiatan Totala. DIKTIb. Sumber lain
7. Jangka waktu pelaksanaan
Bid. Kemahasiswaan
Samarinda, 18 September 2012
Ketua Pelaksana Kegiatan
Henokh Teofilus RorvNrM.101301s034
( )PKM-K ( )PKMKC( ) PKM-M
Henokh Teofilus Rory1013015034FarmasiUniversitas MulawarmanJl. Panglima M.Noor RT.39 GppsEl-Shaddai samarinda No [email protected] ( lima )orang
Fajar Prasetya S.Farm.M.Si, AptD82t0A4 200812 I 0003Jl. Kemakmuran Gang 1 No 3RT.08 No.Hp: 081 1258016
Rp. 12.500.000,-
3 Bulan
NrDN.0004108204
Menyetujui,
A. JUDUL
TEH HERBAL BERI(HASIAT ANTI KANKER DARI DAUN SISIK NAGA
(Drymo gloss um piloselloides [L.l Presf
B. Latar Belakang Masalah
Attgka kejadian penderita kanker di Indonesia, dimana setiap 1000
penduduk terdapat 4,3 orang yang menderita kanker dan dengan jumlah
penduduk 237,6 juta jiwa pada tahun 2010, kanker menjadi penyebab kematian
ke-4 terbesar untuk penyakit tidak menular. Jenis kanker yang paling sering
ditemui adalah kanker paru-paru, payudara,leher rahim, dan usus besar.
Pengobatan kanker membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebagai
gambaran, satu paket obat kemoterapi bisa mencapai puluhan juta
Rupiah.Padahal, setidaknya butuh enam kali pengobatan. Hingga kini
penanggulangan penyakit kanker pada umumnya dilakukan dengan tindakan
operasi, kemoterapi, dan radiasi. Cara pengobatan dengan operasi mempunyai
kelemahan, yaitu hanya dapat digunakan pada kanker yang terlokalisir, sedangkan
untuk kanker yang tidak terlokalisir tidak dapat dilakukan operasi karena
memungkinkan terjadinya penyebaran sel tumor. Pengobatan secara radiasi dan
kemoterapi memiliki kelemahan berupa sifat toksiknya yang dapat menurunkan
fungsi fisiologis dari organ-organ tubuh.
Meningkatnya jumlah kanker dipicu oleh berbagai faktor.Penyebab
terbesarnya ialah kurangnya konsumsi buah dan sayuran, konsumsi makanan yang
menggunakan penyedap, dan kurangnya aktivitas fisik atau olahraga. Perubahan
pola hidup masyarakat yang semakin serba instan, risiko terkena kanker menjadi
semakin tinggi. Terutama di negara berkembang yang masih memiliki kesadaran
rendah terhadap penyakit ini, kanker menjadi salah satu penyebab utama
kematian.
Indonesia memiliki 25.000 - 30.000 jenis tanaman dan sekitar 6.000
diantara jenis tanaman tersebut memiliki potensi untuk dijadikan tanaman obat,
sehingga memungkinkan untuk pengembangan pengobatan tradisional dengan
menggunakan tanaman obat yang ada di Indonesia.
Pemanfaatan bahan alam sebagai obat, sebenarnya sudah dilakukan oleh
bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. Tanaman obat merupakan tanaman yang
digunakan dalam perawatan dan pengobatan penyakit. Tanaman obat merupakan
dasar dari pengobatan tradisional. Kekayaan dan potensi daerah Kalimantan
Timur sangat mendukung untuk pengembangan pemakaian tanaman obat, dimana
tanaman obat dengan berbagai macam bahan dan kandungannya berpeluang besar
dalam pengobatan kanker. Mahalnya biaya untuk penyediaan obat antikanker
serta toksisitas yang tinggi dari obat-obatan tersebut terhadap organ tubuh,
mendorong usaha untuk pengobatan penyakit kanker dengan memanfaatkan bahan
alami yang diharapkan mempunyai aktivitas yang lebih tinggi dengan toksisitas
yang rendah.
Dalam menemukan solusi terhadap masalah-masalah tersebut dilakukanlah
berbagai jenis penelitian dengan memamfaatkan tanaman-tanaman disekitar.
Salah satunya adalah tanaman sisik naga.Tanaman sisik naga (Drymoglossum
piloselloides L.) yang termasuk famili Polypodiaceae diduga mempunyai
kandungan zat antikanker yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker,
dengan demikian dapat digunakan sebagai obat kanker pada hewan serta
diharapkan dapat diaplikasikan pada manusia. Penggunaan tanaman obat juga
dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan lain sehingga aktivitas antikankernya
semakin meningkat.
Keberadaan tanaman sisik naga yang melimpah di Indonesia dan belum
diberdayagunakannya tanaman ini sebagai bahan baku obat melatarbelakangi
dipilihnya tanaman sisik naga (Drymoglossum piloselloides L.) dalam penelitian
ini.
B. Perumusan Masalah
1. Berapa jumlah rendemen daun sisik naga ?
2. Apakah ekstrak daun sisik naga berpotensi sebagai antikanker ditinjau dari
LC50 pada pengujian menggunakan metode BSLT ?
C.
1.
2.
a
4.
J.
4.
Apakah ekstrak daun sisik naga berpotensi sebagai pencegah kanker
ditinjau dari nilai IC 50 pada pengujian dengan metode uji aktivitas
antioksidan menggunakan DPPH ( 1,1-diphenyl-2 picrylhydrazyl) ?
Bagaimana cara pengolahan dan formulasi sediaan teh sisik naga?
Tujuan Penelitian
Mengetahui jumlah rendamen dari daun sisik naga.
Mengetahui potensi ekstrak daun sisik naga sebagai antikanker jika
ditinjau dari nilai LC 50 pada pengujian menggunakan metode BSLT (
Brine Shrimp Lethality Test).
Mengetahui potensi ekstrak daun sisik naga sebagai pencegah kanker jika
ditinjau dari nilai IC 50 pada pengujian menggunakan metode uji aktivitas
antioksidan menggunakan DPPH (1, I - Diphenyl - 2 P iuyl Hydrazyl ).
Mengetahui bagaimana cara pengolahan dan formulasi sediaan teh sisik
naga.
D. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini berupa artikel tentang
penelitian yang sangat berguna bagi perkembangan pemanfaatan obat herbal flora
di tanah air.
E. Kegunaan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bermanfaat terutama bagi masyarakat luas dan
penderita kanker. Jika selama ini pengobatan kanker menggunakan kemoterapi,
radiasi, dan proses operasi yang prosesnya membutuhkan biaya yang lebih mahal,
maka dengan penggunaan teh dari daun tanaman sisik naga (Drymoglossum
piloselloides L.) yang akan diteliti, diharapkan dapat membantu dalam hal
pengobatan kanker dan pemanfaatan tanaman obat herbal Indonesia. Disamping
itu, dengan dikembangkannya daun sisik naga sebagai agen kemopreventif,
diharapkan dapat meringankan beban penderita kanker dan meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat.
4
F. Tinjauan Pustaka
Banyak tumbuhan obat mempunyai potensi sebagai obat antikanker.
Dalam penggunaannya, tumbuhan obat ini dapat bisa dipakai bersamaan dengan
pengobatan medis, setelah pengobatan medis selesai dilakukan atau sebelum
mendapatkan pengobatan medis. Di Indonesia, penggunaan tumbuhan obat
memang belum diakui secara resmi, meski dari pengalaman turun temurun jelas
bahwa tumbuhan obat mempunyai manfaat yang sangat besar untuk kesehatan.
Berbeda dengan di negara Cina dan India yang sudah mengakui cara pengobatan
tradisional secara resmi. Padahal lndonesia merupakan sumber tumbuhan obat
terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Saat ini diketahui terdapat sekitar 40 ienis
tumbuhan obat asli Indonesia yang dipercaya mempunyai efek antikanker.
Sehingga sayang sekali jika tidak dimanfaatkan secara optimal (Mangan, 2005).
Kanker cervix merupakan penyebab utama kematian pada wanita di
berbagai belahan dunia. Daun sisik naga diketahui mengandung senyawa aktif
diantaranya flavonoid. Kandungan flavonoid dikenal sebagai antioksidan yang
sangat potensial dan diketahui mampu menurunkan resiko kanker.
(Suwaerni,2009)
Berdasarkan penggunaan empiris dimasyarakat tanaman yang bernama
China, Bao Shu Lian,berlchasiat sebagai antiradang, penghilang nyeri (analgesik),
pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan
sebagai obat batuk (antitusif). Sisik naga juga mengandung minyak atsiri, sterol
atau triterpen, fenol, flavonoid, tanin, dan gula.
Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daun dan seluruh herba
segar yang telah dikeringkan. Untuk obat minum, rebus 15-60 gram daun, lalu air
rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusan herba segar
buat mencuci kudis, koreng, atau obat kumur bagi yang menderita sariawan atau
radang gusi.
Cara penggunaan lainnya, giling herba segar hingga halus. Setelah itu
bubuhkan ke tempat yang sakit, terutama untuk kudis, kurap, radang kulit
bernanah, rudang kuku, atau luka berdarah.
Daun tanaman yang diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar ini
dapat digunakan untuk pengobatan gondong (parotitis), TBC kulit dengan
pembesaran kelenjar getah bening (slrrofuloderma), sakit kuning (iaundice), sukar
buang air besar (sembelit), disentri, kencing nanah, batuk, abses paru-paru disertai
batuk darah, mimisan, berak darah, muntah darah, rematik, keputihan (leukore),
dan kanker pay.udara.
Berdasarkan Penelitian Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides [L] Pres.) Kemampuan antioksidan
ekstrak daun sisik naga memiliki IC50 sebesar 100.76 mcg/ml, hal ini
mennnjukkan bahwa dengan konsentrasi 100.76 mcg/ml ekstrak daun sisik naga
dapat menangkal radikal bebas DPPH sebesar 50% (Dalimunthe, 2011).
Antioksidan dikelompokkan menjadi 3 golongan berdasarkan
kemampuannya yaitu sartgat tinggi jika IC50 berkisar antara 10-20 mcglml,
sedang 2I-100 mcg/ml, rendah 101-200 mcg/ml, dan tidak mempunyai
kemampuan antioksidan jika IC50 lebih dari 200 mcglml (Cahyana,2009).
Berdasarkan Penelitian Uji Aktivitas Antiproliferasi Ekstrak Air Daun
Sisik Naga (Drynogtossum piloselloides [L] Pres.) terhadap Sel Lestari Hela
Invitro. Penelitian ini menggunakan senyawa DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhidrazyl) sebagai radikal bebas. Kemampuan antioksidan diukur sebagai
penunrnan serapan larutan DPPH akibat adanya penambahan ekstrak.
Kemampuan antioksidan ekstrak daun sisik naga memiliki IC50 sebesar 100,76
mcg/ml, hal ini menunjukkan bahwa dengan konsentrasi 68,2978 mcg/ml ekstrak
daun sisik naga memiliki kemampuan sebagai antioksidan dengan kategori
sedang (Abdillah, 2006).
Berdasarkan jurnal penelitian Uji Efek Sitotoksisitas Dan Antiproliferatif
Ekstrak Aseton Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides IL.l Presl.)
terhadap sel Siha merurnjukkan bahwa ekstrak aseton daun sisik naga
(Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.) mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap
sel SiHa dengan LC50 sebesar 137,088 pglml. Hasil uji doubling time
menunjukkan bahwa ekstrak aseton daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides
[L.] Presl.) mempunyai efek antiproliferatif terhadap sel SiHa dengan doubling
6
time sebesar 30,6 jam pada sampel kadar 78,125 pglml; 28,1 jam pada sampel
kadar 39,0625 pglml; 23 jampada kontrol sel dan 23,1iam pada kontrol pelarut.
(Suwaerni,20A9)
Berdasarkan Jurnal penelitian Uji Antiproliferatif Supernatan Perasan
Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides [L.J Presl.) Terhadap Sel SiHa
menunjukkan bahwa supernatan perasan daun sisik naga (D. piloselloides [L.]
Presl.) mempunyai aktivitas sitotoksik dengan nilai LC50 sebesar 9,87Yo vlv-
Supernatan perasan daun sisik naga (D. piloselloides [L.l Presl.) mempunyai
aktivitas antiproliferatif dengan nlIai doubling time yaitu: 49,81jam pada kadar
0,16yo vlv; 38,72jam pada kadar 0,08% vlv; 33,05 jam pada kadar 0,04yo v/v dan
23,37 jam pada kontrol sel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supernatan
perasan daun sisik naga (D. piloselloides [L.] Presl.) mempunyai aktivitas
antiproliferatif terhadap sel SiHa (Diana 2009).
Suatu ekstrak dikatakan aktif berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality
Zesl (BSLT) jika harga LCso < 1000 ppm.Nilai LCso< 30 ppm berpotensi sebagai
antikanker. Apabila dalam pengujian menggunakan Artemia salina Leach ini
memperlihatkan hasil yang cukup baik, maka dapat dilakukan pengujian lebih
lanjut untuk antikanker (Restasari, 2009).
Pembuatan sediaan teh untuk tujuan pengobatan banyak dilakukan
berdasarkan pengalaman seperti pada pembuatan infus yang dilakukan pada teh
hitam sebagai minuman (BPOM zu,2010).
G. Metode Pelaksanaan Program
1. Uji Toksisitas dengan Metode BSLT.
Metode Meyer et al. digunakan untuk mempelajari toksisitas sampel
secara umum dengan menggunakan telur udang (Artemia
salina Leach). Penetasan Larva Udang, disiapkan bejana untuk penetasan telur
udang. Di dalam bejana tersebut diletakkan lampu untuk menghangatkan suhu
dalam penetasan, sedangkan di ruang sebelahnya diberi air laut.Kedalam air laut
dimasukkan + 50-100 mg telur udang untuk ditetaskan. Pada bagian telur ditutup
dengan aluminium foil, dan lampu dinyalakan selama 48 jam untuk menetaskan
telur. Diambil larva udang yang akan diuji dengan pipet.
il. Prosedur Uji Toksisitas dengan Metode BSLT.
Sebanyak 100 pL air laut yang mengandung larvaudang sebanyak T0-12
ekor dimasukkan ke dalam wadah uji (vial). Ditambahkan larutan sampel yang
akan diuji masing-masing sebanyak 100 pL, dengan konsentrasi 10, 100, 200,
500 dan 1000 ppm. Untuk setiap konsentrasi dilakukan 3 kali pengulangan
(triplikat).Larutan diaduk sampai homogen. Untuk kontrol dilakukan tanpa
penambahansampel. Larutan dibiarkan selama 24 jatn, kemudian dihitung jumlah
larva yang mati dan masih hidup dari tiap lubang. Angka mati dihitung dengan
menjumlahkan larva yang mati dalam setiap konsentrasi (3 lubang).Angka hidup
dihitung dengan menjumlahkan larva yang hidup dalam setiap konsentrasi (3
lubang), kemudian dihitung akumulasi mati dan akumulasi hidup tiap
konsentrasi. Selanjutnya dihitung mortalitas LC50. Nilai LC50 merupakan
konsentrasi dimana zat yang menyebabkan kematian 50% yang diperoleh
dengan memakai persamffn regresi linier y: a * bx.
1) Peralatan dan Bahan Penelitian
a) AIat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah botol vial, mikropipet,
timbangan analitik, rotary evaporator, water bath, toples kaca, bola lampu,
spektrofotometer UV-Visible dan beberapa alat kaca yang dibutuhkan.
b) Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini arfiara lain daun sisik naga,
aquadest, metanol, n-heksana, etil asetat, dan n-butanol yang berfungsi sebagai
pelarut, air laut, Artemia salina, dan Ragi.
b. Prosedur Uji Aktivitas Antioksidan Dengan metode efek peredaman
terhadap Radikal Bebas DPPH (1, 1 -dipenyl-2-p icrylhidrazil).
Dimasukkan 2 ml larutan DPPH 40 ppm kemudian ditambahkan 2 ml ekstrak di
dalam tabung reksi bertutup. Dibuat kontrol positif dengan menambahkan 2 ml
DPPH 40 ppm ke dalam 2 ml Vitamin dan dibuat kontrol DPPH dengn
menambahkan 2 mI DPPH 40 ppm ke dalam 2 ml metanol. Dihomogenkan dan
dibiarkan di tempat gelap selama 30 menit pada suhu kamar.Diukur
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh pada
penentuan panjang gelombang. Dihitung o/o aktivitas antioksidan, LC50 dan
analisis data
1) Peralatan dan Bahan Penelitian
a) Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain timbangan
analitik yang digunakan untuk menimbang simplisia dan bahan padat lainnya,
wadah kaca (toples kaca) yang digunakan untuk proses ekstraksi dengan maserasi,
rotary evaporator yang berfungsi untuk memekatkan ekstrak metanol cair yang
diperoleh, water bath yang digunakan untuk memekatkn ekstrak metanol cair
yang diperoleh, botol kaca yang berfungsi untuk menampung cairan hasil
saringan, corong buhner yang digunakan untuk menyaring hasil ekstraksi, corong
pisah 250 ml yang digunakan memishkn arfiara fase pada fraksinasi,
spektrofotometer UV-Visible, dan beberapa alatkaca yang dibutuhkan (labu ukur,
labu ukur gelap, corong, gelas kimia, pipet, batang pengaduk, kaca arloji, cawan
penguap, dan lain-lain).
b) Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain daun sisik naag,
aquadest, metanol, n-heksana, etil asett dan n-butanol yang berfungsi sebagai
pelarut, vitamin C yang berfungsi sebagai zat antioksidan kontrol, dan pereaksi
DPPH ( l, 1 - diphe nyl - 2 -p i c ry I hy dr azy D y ang berfungsi untuk uj i antioksidan.
3. Pembuatan Teh Sisik Naga
Daun sisik naga yang masih segar di pisahkan dari akarnya kemudian di
cuci dengan tiga kali bilasan, bilas dengan air matang dan ditiriskan. Daun sisik
naga dan daun tee yang bersih dipotong halus-halus kemudian keduanya
dicampurkan dan diaduk hingga merata. Campuran keduanya kemudian dioven
pada suhu 105 C selama 2 jam, hasil pengeringan ditimbang X gram dan
dipreskan dalam kantong teh.
H. Jadwal Kegiatan
I. Rancangan Biaya
1. Bahan Habis Pakai
Jenis Kegiatan Bulan I Bulan 2 Bulan 3
I 2 -t 4 1 2aJ 4 I 2 J 4
Penyiapan Sampel
Ekstraksi
uji BSLT
uji DPPH
Preformulasi Sediaan
Teh
Pengepakan
No. Nama Bahan Keperluan Harga perunit (Rn)
Totat (Rp)
1. Larva Udane 100 s 5000,- 50.000.-
2. Etanol Pro Analyzed(Merck) 25L 3.397.000,-
3. n-Heksan Pro Analyzed(Merck) 2,5 L 1.047.000,-
4. n-Butanol ProAnalvzed
10L 125.000,- 1.250.000,-
5 Air suline 5L 5000,- 25.000,-
6 Air Laut 10L 20.000,- 200.000,-
7 DPPH 300 ms 2.000.000,- 2.000.000,-
8 Etil asetat pro analyzed(Merck) 2,5 L 1.543.000,-
9 Silika eel 1Ks 1.817.000,-
Jumlah 11.029.000,-
10
2. Bahan Penunjang PKMNo. Jenis
Keeiatan/PembiayaanKeperluan Biaya per unit
(Rn)Total (Rp)
I Biaya pemeliharaanalat laboratorium 750.000,-
2. Tabune Vial 75 Buah 2.000,- 150.000-,
Kertas PembungkusTeh
50 buah 1.000,- 50.000,-
4. Gelas Plastik 50 buah 1.000"- 50.000,-
5. Toples 5 buah 15.000.- 75.000"-
6. Kertas Foto 2nack 30.000.- 60.000,-
7. Tinta Printer 4 buah 25.000,- 100.000,-
8. Tissue gulung 2oack 20.000,- 40.000,-9. Benans Bandul I buah 10.000,- 10.000,-
10. Peralatan Tulis Kantor 226.000,- 226.000,Jumlah 1.471.000.-
J. Daftar Pustaka
Abdillah, Ardi . (2006). Uji Aktivitas Antiproliferasi El<strak Air Daun Sisik Naga
(Drymoglossum Piloselloides [LJ Pres.) Terhadap Sel Lestari Hela Invitro. Bogor
: Institut Pertanian Bogor Fakultas Farmasi.
Badan POM zu. (2010). Acuan Sediaan Herbal Volume Kelima Edisi Pertama.
Jakarta : Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, Dan Produk
Komplemen Direktorat Obat Asli.
Dalimunthe, Aminah dan Poppy Anjelisa Z, Hsb. (2011). Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides [LJ
Pres.) Medan ; Fakultas Farmasi Universitas Sulawesi Utara.
Diana, Laily. (2009). Uji Antiproliferatif Supernatan Perasan Daun Sisik Naga
(Drymoglossum Piloselloides [L.J Presl.) Terhadap Sel Siha. Yogiakarta ;
Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Farmasi.
Mangan Y.(2005). Cara Bijak Menaklukqn Kanker. PT.AgroMedia Pustaka.:
Depok
11
Restasari, A., Kusrini, D., dan Fachriyah, E. (2009). Isolasi dan ldentifikasi
Frolrsi Teraktif dari Ekstrak Kloroform Daun Ketapang(Terminalia catappa
Linn). Universitas Diponegoro : Semarang
Suwaemi, Litik. (2009) . Uji Efek Sitotoksisitas Dan Antiproliferatif El<strak
Aseton Daun Sisik Naga (Drymoglossum Piloselloides [L.J Presl.) Terhadap Sel
Si ha. Y oglakartz : Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Farmasi.
LAMPIRAN1. Biodata ketua serta anggota kelompoka. Biodata Ketua KelompokIDENTITAS DIRI1. Nama2. NIM3. TempaVTgl. Lahir4. Jenis Kelamin5. Agama6. Alamat Rumah7. Alamat Sekarang8. Telp9. Email
Henokh Teofilus Rory1013015034Samarinda, 19 Maret 1991
Laki-lakiKristen ProtestanJalan Pm Noor RT 39 Gereja GPPSJalan Pm Noor RT 39 Gereja [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD Katolik 2Wr. Soepratman Samarinda 1997-20032. SMP: SMPN I Samarinda2003-20063. SMA: SMA I Samarinda2006-2009PENGALAMAN KERJA:
1. Peringkat Directur Multi Level Marketing PT.OXY CJDW " AiT MinumOXY"
Henokh Teofilus RorvNrM. 101301s034
Samarinda, 18 Oktober 2012KeJpra Kelompok
t2
RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD 006 Waru 1998-20042. SMPN 4 PPU 2004-20073. SMAN 2 PPU 2007-2010PENGALAMAN KERJA:1. Asisten Laboratorium Biologi Sel Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Samarinda, 1 8 Oktober 2012
b. Biodata AnggotaIDENTITAS DIRI1. Nama2. NIM3. Tempat/Tgl. Lahir4. Jenis Kelamin5. Agama6. Alamat Rumah7. Alamat Sekarang8. Telp9. Email
IDENTITAS DIRI1. Nama2. NIM3. Tempat/Tgl. Lahir4. Jenis Kelamin5. Agama6. Alamat Rumah7. Alamat Sekarang8. Telp9. Email
RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD: SD 001 TanjungRedeb 1998-20042. SMP : SMPN 09 Berau 2004-20073. SMA : SMAN 4 Berau 2007-2010
Kelompok
HardianI 01 301 50s 1
Enrekang, 3l Mei 1992Laki-lakiIslamJalan Abu Bakar Desa Sebulu Kec. Waru Kab. PPUJalan KS Tubun Dalam GG. Wiratirta RT. 17 No. 37085753808908paambunanh adian@y ahoo. com
Esi Oseda R1013015034Tanjung Redeb, 19 September 1992Laki-lakiKristen ProtestanJalan Mangga 1 RT 10 RW 08 Tanjung Redeb,BerauJalan Perjuangan 7 Kost Barito no.1 Samarinda085250660139
1013015051
l3
IDENTITAS DIRI1. Nama2. NIM3. Tempat/Tgl. Lahir4. Jenis Kelamin5. Agama6. Alamat Rumah7. Alamat Sekarang8. Telp9. Email
RIWAYAT PENDIDIKA}{1. SD 017 Samarinda ( 1998 -2004)2. MTS Darul Ihsan( 2004-2007 )3. MA Darul lhsan Samarinda (2007-2010)
IDENTITAS DIRI
Aulia Anwari RahmanI 01 301 5036Samarinda, 11 Januari 1993
Laki-lakiIslamJalan AW.Syahrani Komplek Guru Blok AN22aJalan AW.Syahrani Komplek Guru Blok AN22a0855521 30178
Samarinda, 1 8 Oktober 2012Anggota Kelornpok
MEsi Oseda RNIM. 101301s028
Samarinda, l8 Oktober 2012Anggota Kelompok
NA,ulia Anwari RahmanNrM. 1013015036
1. Nama2. NIM3. TempaVTgl. Lahir4- Jenis Kelamin5. Agama6. Alamat Rumah7. Alamat Sekarang8. Telp9. Email
Vilca H.S11130150317Balikpapan, 01 Agustus 1993PerempuanKristen ProtestanJl Durian Long IkisJalan Pramuka Gang Keluarga Kost An-Nur085349980049
RIWAYAT PENDIDIKAN1. SD : SD Methodist Medan 1999-20052. SMP : SMP Swasta Methodist 7 Medan 2005-2008
t4
3. SinfA : SMAN1 Long Ikis 2008-20i iSamarinda, I 8 Oktober 20T2Anggota Kelompok
A
@Mktrtu\/:t^- Lf sV Ir!4 lr.D
NrM. 1113015017
IDI.ITT A'T' At larrrf1r n
1. Nama2. NIP
DCSEN PENDA1UPING
3. Jenis Keliimin4. Pekerjaan5. Pangkat/golongan6. Jabatan akaciemik7. Alamat rumah
8. E-mail9. No Hp
Pendidikan1. Tahun 2004 Lulus Sarjana (Sl) Farmasi dari Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta2. Tahun 2007 Luius Magister Farmasi Kiinik (S2) dari Universitas Gacijah
Mada Yogyakarta3. Tahun 2008 Lulus Profesi Apoteker dari Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Pengalaman KerjaMulai 2008 sampai sekarang menjadi staf pengajar di Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman
Samaiinda, l8 Oktober 2012
Faiar Prasetya, S.Farm., M.Si., Apt198210A4 200812 1 003Laki-lakiStaf Pengajar Fakultas FarmasiPenata muda tk. Y III.bAsisten ahliJl. Kemakmuran Gg.l, no.03, Rt.08,Samarinda Kaltim, 7 5l I7faj arpraset y a@farmasi. unmul. ac. id081 1258016