i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN MEMBUAT ALAT PERAGA MATEMATIKA
“BANGUN DATAR” DENGAN “TRISERKA” PADA SISWA SMP
UDYANA UKIR GIANYAR
BIDANG KEGIATAN:
PKM – PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Ni Wayan Karmila Putri (NIM. 1113011081/Angkatan 2011)
Ni Putu Emi Puspita Sari (NIM. 1113011102/Angkatan 2011)
Ni Made Aristya Dewi (NIM. 1113011100/Angkatan 2011)
Ni Wayan Ary Susraeni (NIM. 1013011043/Angkatan 2010)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1
B. PERUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2
C. TUJUAN ........................................................................................................ 2
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................................... 2
E. KEGUNAAN ................................................................................................. 3
F. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................................. 4
G. METODE PELAKSANAAN ........................................................................ 5
H. JADWAL KEGIATAN ................................................................................. 6
I. RANCANGAN BIAYA .................................................................................. 7
J. LAMPIRAN
J.1. BIODATA KETUA, ANGGOTA KELOMPOK, SERTA DOSEN
PENDAMPING
J.2. GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI YANG AKAN
DITERAPKEMBANGKAN
J.3. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
J.4. DENAH LOKASI PELATIHAN
1
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kebanyakan siswa menganggap Matematika itu sulit. Anggapan yang
demikian menyebabkan partisipasi aktif siswa berkurang ketika belajar
Matematika. Keadaan ini terjadi juga di SMP Udyana Ukir yang terletak di
Kabupaten Gianyar. Sekolah menengah pertama yang dapat dikatakan tidak
memenuhi standar pelayanan minimal ini sangat memprihatinkan. Fasilitas
sekolah yang kurang, peserta didik yang sedikit, serta keterbatasan ekonomi
menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Kebanyakan siswa di SMP Udyana
Ukir merasa kesulitan memahami materi terutama Matematika. Oleh karena itu
diperlukan suatu alat peraga Matematika yang dapat menunjang pembelajaran
Matematika di SMP Udyana Ukir.
Alat peraga tidak harus didapatkan dengan cara membeli. Siswa dapat
dilatih untuk membuat sendiri alat peraga tersebut dengan bahan yang mudah
didapatkan. Salah satu bahan yang dapat digunakan oleh siswa untuk membuat
alat peraga yaitu “triserka”. Triserka merupakan triplek dari karton dan limbah
serbuk kayu. Maksudnya siswa SMP Udyana Ukir dapat dilatih membuat alat
peraga matematika dengan bahan triplek yang dibuat dari karton berlapis serbuk
kayu. Serbuk kayu yang digunakan merupakan limbah dari pengusaha kayu.
Limbah ini biasanya tidak dimanfaatkan lagi oleh beberapa pengusaha kayu di
Kabupaten Gianyar, khususnya di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud. Ada yang
dibakar begitu saja sehingga menimbulkan polusi udara.
Pemanfaatan triserka sebagai alat peraga Matematika dapat mengolah
kembali limbah serbuk kayu menjadi bahan yang berguna bagi pembelajaran
siswa SMP Udyana Ukir Gianyar. Selain itu siswa akan belajar mengolah limbah
menjadi bahan yang berguna sehingga dapat mengurangi polusi yang terjadi.
Siswa SMP Udyana Ukir juga memerlukan alat peraga Matematika yang dapat
dibuat dengan mudah dan dengan harga yang dapat dijangkau pula.
Alat peraga Matematika dibutuhkan oleh siswa SMP Udyana Ukir Gianyar
untuk menunjang pembelajaran Matematika. Alat peraga Matematika yang dibuat
sesuai dengan materi Matematika SMP. Adanya alat peraga Matematika dapat
meningkatkan minat belajar siswa karena materinya lebih mudah dipahami. Selain
2
itu, siswa SMP Udyana Ukir juga dapat belajar keterampilan membuat alat peraga
Matematika dengan memanfaatkan karton berlapis serbuk kayu.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka melalui program kreativitas
mahasiswa ini, akan dilaksanakan pelatihan membuat alat peraga Matematika
khususnya bangun datar dengan “triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir di
Kabupaten Gianyar.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah upaya yang dapat ditempuh untuk menyosialisasikan dan
melatihkan pembuatan alat peraga Matematika “bangun datar” dengan
“triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir di Kabupaten Gianyar?
2. Bagaimanakah antusiasme siswa dan guru di SMP Udyana Ukir mengenai
adanya pelatihan membuat alat peraga Matematika “bangun datar” dengan
“triserka”?
C. TUJUAN
Tujuan dari program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui upaya yang dapat ditempuh dalam menyosialisasikan dan
melatihkan pembuatan alat peraga Matematika “bangun datar” dengan
“triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir di Kabupaten Gianyar.
2. Mengetahui antusiasme siswa dan guru di SMP Udyana Ukir terhadap
pelatihan membuat alat peraga Matematika “bangun datar” dengan
“triserka”
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa yang
dilaksanakan dalam bentuk pengabdian masyarakat ini adalah adanya sosialisasi
mengenai pembuatan alat peraga Matematika “bangun datar” dengan “triserka”
3
pada siswa SMP Udyana Ukir di Kabupaten Gianyar. Melalui sosialisasi yang
dilakukan diharapkan adanya luaran berupa pembuatan alat peraga Matematika
“bangun datar” dengan triplek dari karton berlapis serbuk kayu.
Alat peraga Matematika dapat digunakan dalam pembelajaran untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga siswa akan lebih mudah memahami
Matematika. Siswa SMP Udyana Ukir akan terlatih membuat alat peraga sendiri
dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu. Sehingga limbah serbuk kayu dapat
diolah dengan ramah lingkungan. Selain itu siswa SMP Udyana Ukir mempunyai
kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang dengan membuat alat peraga
Matematika “bangun datar” yang nantinya dapat pula dipromosikan kepada SMP
lainnya. Pelatihan ini dapat meningkatkan kreativitas siswa untuk mengatasi
kekurangan fasilitas di SMP Udyana Ukir.
E. KEGUNAAN
Kegunaan program pelatihan pembuatan alat peraga Matematika “bangun
datar” dengan “triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan bekal keterampilan kepada siswa SMP Udyana Ukir sehingga
dapat membuat alat peraga Matematika “bangun datar” dengan “triserka”. Hal
ini dapat menumbuhkan jiwa kreatif, mandiri, dan peduli lingkungan bagi
siswa SMP Udyana Ukir Gianyar.
2. Membantu pemerintah menjalankan program penanggulangan limbah serbuk
kayu yang ramah lingkungan. Serta membantu pemerintah dalam bidang
pendidikan yaitu melatih siswa untuk membuat suatu alat peraga yang dapat
digunakan sebagai penunjang pembelajaran Matematika.
3. Mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa pengabdian terutama mengenai
pendidikan anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi. Selain itu,
mahasiswa juga dapat mengembangkan ide-ide kreatif memanfaatkan bahan
bekas menjadi alat peraga yang berguna dalam pembelajaran.
4
F. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini akan
dilaksanakan di SMP Udyana Ukir, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud
Kabupaten Gianyar. SMP Udyana Ukir merupakan sekolah swasta yang dinaungi
oleh sebuah yayasan. Jumlah siswa secara keseluruhan adalah 13 orang yang
terdiri dari kelas VII ada tiga orang siswa, kelas VIII ada empat orang siswa, kelas
IX ada enam orang siswa. SMP Udyana Ukir memiliki empat ruangan yang terdiri
dari tiga ruang kelas (satu ruang kelas VII, satu ruang kelas VIII, dan satu ruang
kelas IX) dan satu ruang guru. Guru di SMP Udyana Ukir banyaknya 20 orang.
Semua guru yang mengajar di sana merupakan guru honor dan guru dari yayasan
tersebut.
Siswa-siswa yang bersekolah di SMP Udyana Ukir berasal dari keluarga
yang kurang mampu (ekonomi bawah) sehingga untuk biaya pendidikan tiap
bulan, siswa tidak dikenai biaya apapun. Semua biaya ditanggung oleh yayasan.
Baju seragam pun diberikan oleh pihak sekolah. Karena lebih memfokuskan pada
biaya pendidikan siswa, bangunan sekolah kurang diperhatikan karena
kekurangan dana. Bangunan sekolah sudah tua, terlihat kurang nyaman untuk
melakukan pembelajaran dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain. Fasilitas
penunjang pembelajaran di SMP Udyana Ukir kurang memadai.
Siswa yang bersekolah di SMP Udyana Ukir ini berasal dari Desa
Lodtunduh saja. Pada jam istirahat, siswa biasanya bermain dengan teman-
temannya di halaman sekolah. Pada pembelajaran di kelas siswa merasa kesulitan
memahami materi pelajaran, khususnya Matematika. Matematika yang rumit
dapat disederhanakan dengan berbagai metode pembelajaran yang tepat.
Diperlukan pula alat peraga untuk beberapa materi Matematika supaya lebih
mudah dipahami. Siswa SMP Udyana Ukir sangat membutuhkan alat peraga
Matematika tersebut. Supaya mendapatkan alat peraga yang tidak mahal, siswa
dapat membuat alat peraga Matematika sendiri dengan keterampilan mengolah
bahan sederhana yang diperlukan. Kegiatan ini juga dibutuhkan untuk mengisi
waktu luang siswa dengan hal-hal yang positif. Selain itu, siswa juga
berpartisipasi memanfaatkan kembali limbah serbuk kayu menjadi bahan yang
berguna.
5
G. METODE PELAKSANAAN
Pelatihan akan dilaksanakan di SMP Udyana Ukir, Kabupaten Gianyar
dengan metode observasi dan metode wawancara.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini
adalah sebagai berikut.
1. Tahap pertama yaitu melakukan observasi dan wawancara mengenai kondisi
SMP Udyana Ukir Gianyar yang meliputi jumlah dan keadaan siswa, jumlah
dan keadaan guru serta pegawai, unsur fisik dan nonfisik sekolah, bantuan
pendidikan yang diterima, serta latar belakang berdirinya SMP Udyana Ukir.
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru di SMP Udyana Ukir,
serta beberapa siswa.
2. Tahap kedua yaitu melakukan sosialisasi mengenai alat peraga Matematika
“bangun datar” dengan “triserka” pada siswa dan guru SMP Udyana Ukir
serta kegunaan alat peraga tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan menjalin
kerja sama dengan kepala SMP Udyana Ukir untuk mengadakan pelatihan
pembuatan alat peraga tersebut.
3. Tahap ketiga yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
melakukan pelatihan membuat alat peraga Matematika “bangun datar” dengan
“triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir. Untuk serbuk kayunya dicari di
pengusaha kayu yang ada di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud.
4. Tahap keempat yang meliputi sebagai berikut.
a. Melakukan sosialisasi kepada siswa SMP Udyana Ukir mengenai cara
pembuatan alat peraga Matematika “bangun datar” dengan “triserka” pada
siswa SMP Udyana Ukir.
b. Mengadakan pelatihan tentang teknik membuat alat peraga Matematika
“bangun datar” dengan “triserka” pada siswa SMP Udyana Ukir. Pelatihan
akan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Pelatihan pertama dilakukan
pelatihan pembuatan alat peraga bangun datar dengan materi pengenalan
bentuk-bentuk bangun datar. Pelatihan kedua dilakukan pelatihan
pembuatan alat peraga bangun datar dengan materi kekongruenan, dan
kesebangunan.
6
c. Di akhir masing-masing pelatihan akan dilakukan penyuluhan cara
menggunakan alat peraga Matematika yang telah dibuat.
5. Tahap kelima yang meliputi sebagai berikut.
a. Penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan. Penyusunan laporan
dan pendokumentasian dilakukan sejalan dengan tahap pertama hingga
tahap keempat.
b. Evaluasi keberlanjutan program.
c. Pengumpulan laporan.
H. JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan program direncanakan seperti jadwal dalam tabel berikut.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
No. Kegiatan yang Dirancang Bulan ke:
1 2 3 4 5
1. Tahap Pertama
Pengajuan Usul PKM-M
Melakukan observasi mengenai unsur
fisik dan nonfisik SMP Udyana Ukir
serta melakukan wawancara dengan
kepala sekolah, guru, serta siswa.
2. Tahap Kedua
Sosialisasi alat peraga bangun datar
serta menjalin kerjasama dengan
pihak SMP Udyana Ukir Gianyar.
3. Tahap Ketiga
Menyiapkan alat dan bahan.
4. Tahap Keempat
Sosialisasi cara pembuatan alat
peraga Matematika “bangun datar”
dengan “triserka”.
Pelatihan pembuatan alat peraga
Matematika “bangun datar” dengan
“triserka”.
5. Tahap Kelima
Penyusunan laporan dan dokumentasi
kegiatan
Evaluasi terhadap keterlaksanaan dan
keberlanjutan program
Pengumpulan laporan
7
I. RANCANGAN BIAYA
Anggaran biaya pelaksanaan yang diusulkan untuk melaksanakan Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini sebesar Rp 9.645.000,00
dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2. Rancangan Biaya PKMM
No Jenis Anggaran Besarnya Biaya
1. Perlengkapan alat dan bahan, meliputi sebagai berikut.
a. Karton @ Rp 5.000,00 × 20 lembar × 2 pelatihan Rp 200.000,00
b. Lem Fox putih @ Rp 200.000,00 × 5 kaleng Rp 1.000.000,00
c. Lem Fox bening @ Rp 200.000,00 × 5 kaleng Rp 1.000.000,00
d. Gunting besi @ Rp 50.000,00 × 5 buah Rp 250.000,00
e. Penggaris besi @ Rp 20.000,00 × 5 buah Rp 100.000,00
f. Cutter + isi @ Rp 10.000,00 × 5 paket Rp 50.000,00
g. Cat minyak @ Rp 25.000,00 × 5 kaleng Rp 125.000,00
h. Kuas @ Rp 10.000,00 × 10 buah Rp 100.000,00
i. Pensil @ Rp 4.000,00 × 15 buah Rp 60.000,00
j. Karet penghapus @ Rp 5.000,00 × 15 buah Rp 75.000,00
k. Buku gambar A4 @ Rp 5.000,00 × 5 buah Rp 25.000,00
l. Penggaris segitiga dan busur derajat @ Rp 30.000,00 ×
4 paket Rp 120.000,00
m. Board marker berwarna @ Rp 10.000,00 × 5 buah Rp 50.000,00
n. Kotak alat peraga Rp 500.000,00
Jumlah Rp 3.655.000,00
2. Transportasi, meliputi sebagai berikut.
a. Uang pengganti bensin untuk 4 orang dari Singaraja ke
SMP Udyana Ukir (2 kali kegiatan) pada Tahap I dan II
@ Rp 40.000,00 pulang pergi = 4×2×Rp 40.000,00
Rp 320.000,00
b. Uang pengganti bensin untuk 4 orang pada tahap
pembelian alat dan bahan (2 kali) ditambah pengganti
bensin pulang pergi dari Singaraja ke SMP Udyana Ukir
@Rp 60.000,00 = 4×2×Rp 60.000,00
Rp 480.000,00
c. Uang pengganti bensin untuk 4 orang dari Singaraja ke
SMP Udyana Ukir pada pelatihan (3 kali kegiatan) @Rp
40.000,00 pulang-pergi = 4×3×Rp 40.000,00
Rp 480.000,00
d. Uang pengganti bensin untuk 4 orang pada tahap
pengawasan dan evaluasi keberlanjutan program (2 kali
kegiatan) @Rp 40.000,00 pulang-pergi Rp 320.000,00
Jumlah Rp 1.600.000,00
3. Konsumsi, meliputi sebagai berikut.
a. Konsumsi pelaksana, 8 kali kegiatan @ Rp 20.000,00 ×
3 (1 hari makan 3 kali) × 4 orang Rp 1.920.000,00
b. Konsumsi kepala sekolah dan guru saat pelatihan dan
sosialisasi sebanyak 21 orang @ Rp 20.000,00 untuk 3
kali kegiatan = 21 × 3 × 20.000,00
Rp 1.260.000,00
8
J.2. GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN
Siswa SMP Udyana Ukir akan dilatih membuat alat peraga Matematika
“bangun datar” dengan “triserka” yaitu triplek dari karton dan limbah serbuk
kayu. Alat peraga Matematika yang dibuat berupa jenis-jenis bangun datar dengan
materi kesebangunan, kekongruenan. Adapun cara pembuatannya yaitu sebagai
berikut.
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Campurkan lem fox putih, lem fox bening, dan serbuk kayu untuk membuat
lem yang rekatannya kuat.
3. Sketsalah berbagai jenis bangun datar (persegi panjang, persegi, jajargenjang,
belahketupat, layang-layang, trapesium, dan segitiga) yang akan dibuat pada
buku gambar.
4. Membuat berbagai bentuk bangun datar pada karton. Setiap jenis bangun
datar dibuat sepasang-sepasang dengan ukuran yang sama.
5. Potonglah bangun datar yang dilukis di karton.
6. Untuk sepasang bangun datar, 1 potongan bangun datar diisi campuran lem
fox dan serbuk kayu tadi setebal 1,5 cm secara merata di permukaan
potongan bangun datar tersebut.
7. Rekatkan potongan bangun datar yang lagi satu dengan potongan bangun
datar yang diisi lem tadi.
8. Biarkan sampai kering dan pastikan rekatannya sudah kuat.
9. Cat peraga bangun datar yang sudah kering dengan warna yang diinginkan.
10. Keringkan peraga bangun datar tersebut hingga dapat digunakan dengan baik.
Cara Penggunaan Alat Peraga
Pengenalan Konsep Bangun Datar Beserta Sifat-sifatnya.
1. Siswa diberikan 1 set bentuk bangun datar kemudian siswa diminta
mengelompokan bangun-bangun tersebut berdasarkan kesamaan bentuk.
2. Setelah itu siswa diminta untuk memperlihatkan persamaan dan perbedaan
bentuk satu sama lain.
3. Siswa diminta untuk mengukur panjang sisi-sisi dan besar sudut dari semua
bangun (persegi panjang, persegi, jajargenjang, belahketupat, layang-layang,
trapesium, dan segitiga). Kemudian siswa diminta untuk membuat tabel ciri-
ciri bangun datar berdasarkan pengamatannya.
Pengenalan Konsep Kesebangunan dan Kongruensi Pada Bangun Datar.
a) Konsep Kesebangunan
1. Siswa diberikan 1 set bangun datar dan diminta untuk mengidentifikasi satu
bangun datar dengan bangun datar yang lainnya. Siswa diminta untuk
memperhatikan bangun-bangun yang bentuknya sama. Misalkan siswa diminta
untuk memperhatikan beberapa buah bangun segitiga yang ada.
2. Siswa diminta untuk mengukur serta membandingkan panjang sisi dan sudut-
sudut dari beberapa segitiga tersebut. Misal sudut A dibandingkan dengan
sudut P, sudut B dengan sudut Q, sudut C dengan sudut R.
3. Bila hasil perbandingan sisi kedua segitiga tersebut sama. Misal AB : PQ =
AC : PR, dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, maka segitiga ABC
dan PQR dikatakan sebangun.
4. Siswa diminta untuk membandingkan bangun-bangun yang lainnya seperti
persegi panjang, persegi, jajaran genjang, belah ketupat, dan trapesium.
b) Konsep Kongruensi
Setelah siswa memahami konsep kesebangunan bangun datar, sekarang
siswa diajak untuk memahami bangun-bangun datar yang kongruen. Kegiatannya
hampir sama dengan mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun.
1. Siswa diberikan 1 set bangun datar dan diminta untuk mengidentifikasi satu
bangun datar dengan bangun datar yang lainnya. Siswa diminta untuk
memperhatikan bangun-bangun yang bentuknya sama. Misalkan siswa
diminta untuk memperhatikan beberapa buah bangun segitiga yang ada.
A B
C
P Q
R
2. Siswa diminta untuk mengukur serta membandingkan panjang sisi dan sudut-
sudut dari beberapa segitiga tersebut. Misal sudut A dibandingkan dengan
sudut P, sudut B dengan sudut Q, sudut C dengan sudut R. AB dibandingkan
dengan PQ, AC dengan PR, BC dengan QR.
3. Jika setelah diukur sisi kedua segitiga tersebut sama. Misal AB = PQ, AC =
PR, dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, maka segitiga ABC dan
PQR dikatakan kongruen.
4. Siswa diminta untuk membandingkan bangun-bangun yang lainnya seperti
persegi panjang, persegi, jajaran genjang, belah ketupat, dan trapesium.
P Q
R
A
C
B
J.4. DENAH LOKASI PELATIHAN
Pertamina
Patung Bayi
Sakah
Ke Sukawati
Ke Gianyar
Ke Silungan
SD N 3
Lodtunduh SMP
Udyana
Ukir
Ke Mawang
Tempat
Pelatihan
U
S
Rumah Warga
Ke
Mas
Bale Banjar
Silungan
Top Related