USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
Carafresco: Penyegar Mulut Herbal Berbahan Aktif Sirih Merah dalam
Bentuk Sediaan Permen Kenyal Tanpa Pemanis Buatan untuk Inhibisi
Bakteri Penyebab Bau Mulut
BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KARSA CIPTA (PKM-KC)
BIDANG KESEHATAN
DIUSULKAN OLEH:
KETUA PELAKSANA:
ALBERTO CHRISTOPHER (1006686364, Angkatan 2010)
ANGGOTA:
EKA NURIN SHARFINA IRIANTO (1006661235, Angkatan 2010)
TEGAR MAULANA (1006775975, Angkatan 2010)
NAFIAN AWALUDIN (1006686654, Angkatan 2010)
HAISA YUANA (1106010061, Angkatan 2011)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
ii
Universitas Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Carafresco: Penyegar Mulut Herbal
Berbahan Aktif Sirih Merah dalam
Bentuk Sediaan Permen Kenyal Tanpa
Pemanis Buatan untuk Inhibisi Bakteri
Penyebab Bau Mulut
2. Bidang Kegiatan : PKM Karsa Cipta
3. Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap : Alberto Christopher
b. NPM : 1006686364
c. Jurusan : Teknologi Bioproses
d. Universitas/Institut : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Muhirin No. 22, RT 09, RW 06,
Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat
f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pembimbing:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ing. Ir. Misri Gozan M.Tech.
b. NIP : 196809221994031001
6. Biaya Kegiatan Total : Rp243.500
a. Dikti : Rp243.500
b. Sumber Lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Depok, 7 Juni 2013
Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Kimia
(Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu. P, DEA.)
NIP. 196011111986031004
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
(Drs. Kamarudin, M.Si)
NIP. 197010251998021001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Alberto Christopher)
NPM. 1006686364
Dosen Pendamping
(Dr. Ing. Ir. Misri Gozan M.Tech.)
NIP. 196809221994031001
iii
Universitas Indonesia
LEMBAR BIODATA
KETUA:
Nama : Alberto Christopher
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 16 Maret 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Muhirin No. 22, RT 09, RW 06,
Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat
Telepon : 08988832297
E-mail : [email protected]
ANGGOTA I:
Nama : Eka Nurin Sharfina Irianto
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gria Jakarta, Jl. Menteng Raya Blok A3
No.15, Pamulang, Tangerang Selatan
Telepon : 08567332748
E-mail : [email protected]
ANGGOTA 2:
Nama : Nafian Awaludin
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 18 April 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Komplek BB Padi, Sukamandi, Subang,
Jawa Barat
Telepon : 085693252025
E-mail : [email protected]
ANGGOTA 3:
Nama : Tegar Maulana
Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas, 7 Maret 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perumahan Graha Mutiara Blok E No.
12A, Bekasi Timur
Telepon : 081311443658
E-mail : [email protected]
ANGGOTA 4:
Nama : Haisa Yuana
Tempat, Tanggal Lahir : Payakumbuh, 24 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bukit Asri Blok C14 No.7, Bogor
Telepon : 085719522933
E-mail : [email protected]
iv
Universitas Indonesia
BIODATA PEMBIMBING
Nama : Dr. Ing. Ir. Misri Gozan M.Tech.
Tempat, Tanggal Lahir :
NIP : 196809221994031001
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknologi Bioproses
Perguruan Tinggi : Universitas Indonesia
1
Universitas Indonesia
A. JUDUL
Carafresco: Penyegar Mulut Herbal Berbahan Aktif Sirih Merah dalam Bentuk
Sediaan Permen Kenyal Tanpa Pemanis Buatan untuk Inhibisi Bakteri
Penyebab Bau Mulut.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, salah
satunya adalah kesegaran mulut. Faktanya, masalah kesegaran mulut telah
menjadi kekhawatiran orang-orang di seluruh dunia. Menurut Association
American Dental Hygienists, terdapat sekitar 40 juta orang Amerika menderita
bau mulut. Di Prancis, masalah ini dialami oleh 50% hingga 60% warganya,
sedangkan di Jepang sekitar 24%. Di Indonesia, walaupun belum ada data
terkait dengan masalah bau mulut, namun Indonesian Household Health
Survey menyatakan bahwa 90% penduduk Indonesia menderita penyakit
mulut pada tahun 2009. Fakta ini menunjukka bahwa masyarakat Indonesia
masih belum sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mulut mereka.
Umumnya, orang-orang akan menyikat gigi mereka, atau menggunakan
penyegar mulut, dalam upaya untuk menjaga kesegaran mulut mereka.
Penyegar mulut yang telah beredar di pasaran memiliki bentuk yang beragam,
seperti solid, liquid, atau gel dengan variasi rasa dan harga yang ditawarkan.
Akan tetapi, tidak semua produk penyegar mulut tersebut dapat dengan efektif
mengatasi bau mulut. Produk-produk tersebut hanya mengatasi sebagian
penyebab penyakit mulut, seperti hanya mencegah pembentukan plak gigi,
hanya memutihkan gigi, dan lain sebagainya. Terlebih lagi, bahan baku yang
digunakan dalam produk-produk tersebut biasanya berupa bahan kimia yang
cukup berbahaya. Penelitian yang dilakukan oleh Dental Journal of Australia
menyatakan bahwa kandungan alkohol dalam penyegar mulut dapat merusak
permukaan mulut dan memicu terbentuknya kanker mulut. Kandungan kimia
berbahaya inilah yang menyebabkan banyak penyegar mulut yang telah
beredar tidak dapat dikonsumsi dalam tubuh. Apabila ada sebagian penyegar
mulut ini yang terkonsumsi, maka bahan kimia berbahaya yang terkandung di
dalamnya dapat menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan efek berbahaya
lainnya bagi kesehatan tubuh.
Keseluruhan latar belakang inilah yang memotivasi penulis untuk
membuat inovasi baru akan penyegar mulut yang menggunakan bahan herbal
sehingga aman untuk dikonsumsi dalam tubuh. Produk yang akan penulis
usung akan berada dalam bentuk sediaan permen kenyal sehingga memberikan
efek kesegaran yang merata di dalam mulut dan praktis untuk digunakan.
Produk ini juga akan dapat mengatasi permasalahan bau mulut sampai kepada
akar permasalahannya, yakni dengan menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab bau mulut dengan kandungan zat aktif dari herbal (sirih merah) yang
digunakan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan produk yang penulis usung, berikut ini adalah masalah-
masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini:
2
Universitas Indonesia
1. Zat aktif apa yang terkandung dalam sirih merah yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut dan bagaimana zat aktif tersebut
bekerja?
2. Bagaimana formulasi penyegar mulut herbal dalam bentuk sediaan permen
kenyal yang tepat agar dapat dengan efektif menginhibisi bakteri penyebab
bau mulut dan memberikan efek kesegaran yang sesuai dengan keinginan
konsumen?
3. Bagaimana proses pembuatan penyegar mulut herbal dalam bentuk
sediaan permen kenyal yang efektif untuk dilakukan agar dapat
menghasilkan jumlah produkasi yang optimal dan efisien dalam tenaga,
waktu, dan biaya?
D. TUJUAN
Tujuan pembuatan penyegar mulut berbentuk sediaan permen kenyal
berbahan herbal ini, antara lain:
1. Menghasilkan produk penyegar mulut herbal tanpa pemanis buatan yang
aman untuk dikonsumsi dalam tubuh dan tidak menimbulkan efek
samping yang berbahaya.
2. Menciptakan produk penyegar mulut herbal yang mampu mengatasi
permasalahan bau mulut sampai kepada akar permasalahannya, yakni
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
3. Memperoleh formulasi penyegar mulut herbal berbentuk sediaan permen
kenyal yang memiliki efek kesegaran yang merata dan sesuai dengan
keinginan konsumen.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta
(PKM-KC) ini adalah terciptanya formulasi yang tepat untuk penyegar mulut
herbal berbahan aktif sirih merah dalam bentuk sediaan permen kenyal tanpa
pemanis buatan yang mampu menginhibisi bakteri penyebab bau mulut.
F. KEGUNAAN
Carafresco merupakan permen kenyal penyegar mulut berbahan herbal.
Zat aktif yang terkandung di dalamnya (sirih merah) mampu menginhibisi
pertumbuhan bakteri-bakteri dalam mulut. Pemanis alami (stevia) yan
digunakan sulit untuk dicerna oleh bakteri mulut sehingga mendukung
aktivitas inhibisi pertumbuhan bakteri mulut. Bentuknya yang berupa permen
kenyal mampu memberkan efek segar yang tahan lama dan menyeluruh dalam
rongga mulut, oleh karena itu Carafresco dinilai dapat menjadi produk yang
praktis, efektif, dan aman untuk dikonsumsi sebagai pemelihara kesegaran
mulut.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Bau mulut (halitosis) merupakan kelainan pada rongga mulut yang
biasanya muncul ketika rongga mulut tidak berada dalam kondisi yang segar
dan sehat. Bau mulut dapat disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal
di dalam rongga mulut yang mengandung komponen sulfur. Kandungan
sulfur inilah yang menyebabkan bau tidak sedap pada mulut. Terlebih lagi,
3
Universitas Indonesia
ada mikroorganisme yang berada dalam rongga mulut yang dapat
memproduksi sulfur, salah satunya adalah Solobacterium moorei yang
merupakan bakteri gram positif. Bakteri ini memproduksi komponen sulfur
yang dapat terakumulasi di permukaan lidah.
Produk penyegar mulut yang telah beredar di pasaran biasanya memiliki
komposisi, antara lain humektan, surfaktan, alkohol, metil salisilat, gliserin,
sodium sakarin, air, sodium lauril sulfat, dan chlorexidine. Di antara
komposisi tersebut, kandungan alkohol merupakan kandungan kimia yang
berbahaya apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih. Penggunaan
pemanis buatan (sodium sakarin) juga dapat memicu efek samping lain bagi
kesehatan tubuh. Bahan kimia tambahan lain, seperti sodium lauril sulfat dan
chlorexidine yang bertujuan untuk menjaga kesehatan rongga mulut ternyata
juga memberikan efek samping tertentu bagi kesehatan tubuh.
Konsumsi alkohol telah divonis sebagai salah satu penyebab kanker mulut.
Para peneliti menemukan bukti bahwa kandungan alkohol yang tinggi dalam
produk penyegar mulut dapat meningkatkan permeabilitas lapisan mukosa
mulut terhadap senyawa-senyawa berbahaya, seperti nikotin. Kandungan
racun yang berasal dari turunan alkohol seperti asetaldehid juga merupakan
senyawa yang memicu kanker. Senyawa ini dapat terakumulasi di dalam
rongga mulut ketika dikonsumsi sebagai komponen penyusun penyegar
mulut.
Piper ornatum (sirih merah) merupakan tanaman endemik Indonesia yang
memiliki aroma dan rasa yang unik, cocok sebagai bahan herbal penyegar
mulut. Daun sirih merah mengandung minyak atsiri yang sebagian besar
terdiri dari fenol, seperti kavikol, kavibetol, karvakrol, dan eugenol.
Kandungan minyak atsiri inilah yang menjadi zat aktif yang dapat
menginhibisi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut. Terlebih lagi, sirih
merah telah terpercaya menjadi obat herbal sejak masa 600 sebelum masehi
sebagai senyawa antiseptik dan antifungal. Hal ini disebabkan oleh
kandungan turunan fenol yang dimiliki oleh sirih merah, yakni kavikol, yang
memiliki sifat antiseptik lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol
biasanya.
Stevia rebaudiana (stevia) merupakan salah satu spesies dari genus
Asteraceae yang biasa dikenal sebagai sweetleaf atau sugarleaf. Di Indonesia,
stevia dapat digunakan sebagai bahan tambahan makanan dengan regulasi
yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, yakni Peraturan menteri Kesehatan
no. 033 tahun 2012 mengenai bahan tambahan makanan. Sebagai pemanis
pengganti gula, stevia memiliki rasa manis yang lebih manis 300x lipat dari
gula biasa karena kandungan stevioglikosidanya. Glikosida yang terkandung
dalam stevia tidak dapat dengan mudah didegradasi oleh bakteri. Dengan
demikian, penggunaan stevia juga dapat mengurangi risiko kerusakan gigi
akibat bakteri.
Dalam penghilangan komponen sulfur oleh senyawa fenol, chemical shift
antara ion OH dan NH sangatlah penting. Fenomena ini sangat ditentukan
oleh ikatan hidrogen dengan banyaknya gugus hidrogen yang ada. Chemical
shift ini memicu pengikatan komponen ion proton, seperti sulfur dalam ion
OH yang masih bebas. Semakin banyak gugus fenol dalam suatu senyawa,
semakin tinggi pula derajat pengikatan komponen sulfurnya.
4
Universitas Indonesia
H. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan cara pengumpulan data yang
berkaitan dengan masalah kesehatan yang paing umum terjadi di
masyarakat. Hasil dari pengumpulan data melalui survey dan sumber-
sumber lainnya telah dijelaskan pada bagian latar belakang.
2. Studi Komprehensif
Pada tahap ini penulis melakukan pengolahan data dari survey yang
dilakukan terkait produk penyegar mulut, studi literatur, dan juga
konsultas dengan dosen pembimbing guna menunjang perancangan
produk penyegar mulut herbal ini. Studi literatur yang dilakukan
bersumber dari jurnal, paten, dan pustaka internet yang dapat mendukung
perancangan produk ini.
Melalui survey yang penulis lakukan, diperoleh daftar kebutuhan
konsumen akan produk penyegar mulut. Dengan hal ini penulis dapat
merancang produk penyegar mulut yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen sekaligus melengkapi kekurangan-kekurangan dari produk
penyegar mulut yang telah eredar di pasaran.
3. Perancangan Prototipe Produk
Pada tahap ini, perancangan prototype produk penyegar mulut herbal
berbentuk sediaan permen kenyal dilakukan berdasarkan informasi yang
diperoleh dari konsumen dan hasil dari studi komprehensif yang telah
dilakukan sebelumnya. Selain itu, perancangan prototype produk ini juga
didasarkan pada data literatur terkait bahan herbal yang digunakan dan
metode manufaktur yang telah dikumpulkan dan konsultasi dengan dosen
pembimbing. Perancangan prototype produk ini dilaksanakan dalam
beberapa tahap, antara lain:
a. Penentuan bahan material penyusun penyegar mulut herbal yang
akan digunakan. Keseluruhan bahan material yang dipilih bertujuan
untuk memenuhi spesifikasi produk penyegar mulut yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen, seperti efek kesegaran yang tahan
lama dan merata dalam mulut, aman untuk dikonsumsi, praktis, tidak
meinbulkan efek samping, dan menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab bau mulut.
b. Penentuan komposisi peyegar mulut herbal. Penentuan komposisi ini
dilakukan dengan melakukan studi terhadap jenis minyak atsiri dan
bahan kimia yang ada di dalam herbal yang digunakan agar dapat
dengan efektif menginhibisi bakteri penyebab bau mulut. Komposisi
produk ini juga disesuaikan dengan tingkat selera konsumen yang
menginginkan penyegar mulut yang tidak terlalu pedas di mulut dan
varian rasa yang digemari.
c. Penentuan varian rasa. Produk akan dibuat dengan 3 varian rasa,
yakni peppermint, strawberry mint, dan lemon mint.
Perancangan kemasan produk. Perancangan kemasan ini dilakukan
dengan bantuan software AutoCad 2007 dan Corel Draw X4.
5
Universitas Indonesia
4. Produksi Prototype Produk
Gambar prototipe alat dapat dilihat pada bagian Lampiran. Prototype
produk (1 varian rasa) akan diproduksi dengan langkah-langkah berikut:
a. Membeli bahan baku dan menyiapkan serta mensterilisasi alat yang
akan digunakan
b. Merebus 5 lembar daun sirih merah dalam 300 mL air mineral
c. Menambahkan 4 gram pemanis stevia dan 35 tetes ekstrak peppermint
oil
d. Memisahkan hasil larutan menjadi 2 bagian, dengan perbandingan 1 :
5 (isian permen : badan permen)
e. Menambahkan 30 tetes ekstrak peppermint oil dalam larutan bagian
isian permen
f. Memasukkan 50 gram gelatin dalam larutan bagian badan permen
sambil mengaduk dan memanaskannya
g. Memasukkan 1 tetes pewarna dan 5 tetes perisa serta 6 gram pemanis
stevia ke dalam adonan badan permen
h. Memasukkan setengah penuh adonan badan permen dalam cetakan
dan mendinginkannya dalam lemari pendingin selama 1 jam
i. Setelah 1 jam, mengeluarkan adonan dan memberikan 5 tetes larutan
isian permen dan menutupnya kembali dengan adonan badan permen
j. Mendinginkan kembali adonan permen yang terbentuk dalam lemari
pendingin selama 24 jam
k. Mengeluarkan permen yang telah jadi dari dalam cetakan dan
menyusunnya dalam kemasan yang telah dibentuk sebelumnya
5. Uji Prediksi Penjualan Parfum
Uji prediksi penjualan produk bertujuan untuk melihat seberapa
besar kemungkinan konsumen untuk memilih produk penyegar mulut
herbal ini. Uji ini dilakukan dengan wawancara konsumen yang dipilih
secara acak. Narasumber diminta untuk mencicipi prototype produk yang
dibawa dan memberikan komentar terhadap produk ini. Narasumber juga
diminta untuk memberikan komentar terkait harga produk yang
ditawarkan.
6. Desain Kelayakan Ekonomi Produk
Dengan berbagai komentar dan masukan yang telah diperoleh dari
hasil wawancara konsumen, penulis mengadakan desain kelayakan
ekonomi produk. Analisis ini terdiri dari langkah-langkah berikut:
a. Perhitungan pengeluaran (investasi awal, biaya bahan baku, dan biaya
pembuatan kemasan)
b. Perhitungan prediksi harga jual produk dengan mempertimbangkan
keuntungan yang ingin dihasilkan dan daya beli konsumen
c. Penyusunan neraca keuangan beserta dengan tingkat pengembalian
dan titik breakeven point serta analisis sensitivitas deviasi harga
7. Analisis dan Pembahasan
Tahap ini dikhususkan untuk melakukan analisis dan pembahasan
terhadap uji kelayakan ekonomi yang telah dilakukan. Analisis dan
6
Universitas Indonesia
pembahasan yang dihasilkan kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan
langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kekurangan produk.
8. Finalisasi dan Penyempurnaan Alat
Langkah strategis yang telah disusun pada pokok pembahasan
sebelumnya kemudian dilakukan pada tahap ini. Produk yang telah
mengalami perbaikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen
akan penyegar mulut yang diinginkan.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Rancangan Biaya
No. Nama Kuantitas Satuan Harga Satuan Harga Total
1 Daun Sirih Merah 15 lembar - -
2 Air mineral 1,2
(2 botol) L Rp2.500 Rp5.000
3 Perisa Peppermint 30
(1 botol) mL Rp21.000 Rp21.000
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Survey dan Pemetaan
Kebutuhan Konsumen
(Kuisioner dan
Wawancara)
Seleksi Bahan yang
akan Digunakan
Perancangan Komposisi
Permen
Perancangan Desain
Kemasan dan Produk
Uji Komposisi Parfum
Survey untuk Prediksi
Penjualan Parfum
(Wawancara)
Desain Kelayakan
Ekonomi Permen
Analisis dan
Pembahasan
Pembuatan Laporan
Akhir
7
Universitas Indonesia
4 Pewarna Makanan 90
(3 botol) mL Rp8.000 Rp24.000
5 Perisa Makanan 60
(2 botol) mL Rp8.000 Rp16.000
6 Stevia (SugarLeaf) 1 Box
(30 g) Rp16.000 Rp16.000
7 Gelatin Sapi 200 g Rp16.000 Rp32.000
8 Cetakan Permen 3 buah Rp7.000 Rp21.000
9 Pipet Tetes 2 buah Rp2.000 Rp4.000
10 Karton Kemasan
(A3) 3 buah Rp6.500 Rp19.500
11 Tinta printer 2 buah Rp25.000 Rp50.000
12 Kertas HVS A4 80
gram 1 rim Rp35.000 Rp 35.000
TOTAL BIAYA
Rp243.500
K. DAFTAR PUSTAKA
US patent 20130022554 A1 - Oral care formulations
EP 1641537 B1 - Nontoxic dental care herbal formulation for preventing
dental plaque and gingivitis
EP 2308565 A2 - Oral care compositions containing free-b-ring flavonoids
and flavans.
EP 1786396 A1 - Oral care composition comprising essential oils.
Regulation of the Minister of Health no. 033 in 2012 of the food additive.
L. LAMPIRAN
1. Formulasi Bahan Dasar Parfum
Tabel 3. Formulasi Bahan Dasar Parfum
Bahan Jumlah Satuan
Air Mineral 300 mL
Daun Sirih Merah 5 lembar
Gelatin 50 gram
Stevia 10 gram
Perisa (peppermint oil) 65 tetes
Perisa (lemon oil / strawberry oil) 5 tetes
Pewarna makanan 1 tetes
2. Desain Produk
Merk dari sebuah produk merupakan elemen penting dalam menarik
perhatian para konsumen. Dengan merk yang menarik, peluang
pemasaran produk di kalangan masyarakat akan lebih besar.
8
Universitas Indonesia
Permen kenyal penyegar mulu ini bernama “Carafresco”. Nama ini
di adaptasi dari bahasa Spanyol yaitu caramel dan fresco yang berarti
permen dan segar. Melalui merek ini, penulis bermaksud untuk
menyampaikan pada konsumen bahwa produk ini merupakan permen
penyegar mulut yang memiliki manfaat untuk menyegarkan mulut.
Berikut merupakan tampilan logo serta kemasan Carafresco.
Gambar 1. Logo Produk (Sumber : Penulis)
Gambar 2. Kemasan Carafresco dalam 3 Dimensi (Bagian Dalam (Kiri) dan Bagian Luar (Kanan)) (Sumber : Penulis)
Gambar 3. Prototype Carafresco
(Sumber : Penulis)
9
Universitas Indonesia
Berikut ini contoh kemasan luar dari Carafresco. Pada kemasan ini
akan tercantum beberapa informasi penting mengenai produk parfum ini
seperti komposisi, informasi gizi, instruksi penyimpanan serta netto
permen
Gambar 4. Tampilan Kemasan Luar Carafresco (Rasa Peppermint) Dalam Dua Dimensi (Sumber : Penulis)
Top Related