PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA (KKN) EKSPEDISI - PROGRAM PERTUKARAN
PELAJAR DAERAH PERBATASAN DAN KOTA: EKSPLORASI SUMBER
DAYA PEMUDA DAERAH PERBATASAN
BIDANG KEGIATAN
PKM - GT
Diusulkan oleh:
Meila Sabridatia Putri 220110100007 Angkatan 2010
Ina Islamia 220110100069 Angkatan 2010
Silmi Kaffah 220110110110 Angkatan 2011
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2013
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : KULIAH KERJA NYATA (KKN) EKSPEDISI - PROGRAM
PERTUKARAN PELAJAR DAERAH
PERBATASAN DAN KOTA:
EKSPLORASI SUMBER DAYA
PEMUDA DAERAH PERBATASAN
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM AI ( ) PKM GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Meila Sabridatia Putri
b. NIM : 220110100007
c. Fakultas : Keperawatan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjadjaran
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Cikutra Terusan Komplek Citra
Green Garden no.45 RT/RW 003/005
Bandung 40124 / 085793045522
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Urip Rahayu S.Kp., M.Kep.
b. NIP : 19750128 200812 1 002
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Sukaasih III no.33 RT/RW 04/07
Desa Sindanglaya Kodya Bandung
40195 / 08562034606
Jatinangor, 5 Maret 2013
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Ketua Pelaksana Kegiatan
Hana Rizmadewi A., S.Kp., MN Meila Sabridatia Putri
NIP. 19770806 200112 2 001 NIM. 220110100007
Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Dosen Pendamping
Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS Urip Rahayu S.Kp., M.Kep.
NIP. 19631117988101001 NIDN. 0028017505
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul KULIAH KERJA NYATA (KKN) EKSPEDISI - PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR
DAERAH PERBATASAN DAN KOTA: EKSPLORASI SUMBER DAYA
PEMUDA DAERAH PERBATASAN untuk diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis.
Tulisan ini berisi gagasan untuk mengembangkan pemberdayaan
mahasiswa perguruan tinggi agar dapat berguna bagi Indonesia di wilayah
perbatasan dengan demikian, potensi di daerah tersebut dapat terkelola dengan
baik dan lebih terperhatikan oleh pemerintah nantinya.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu pembuatan karya tulis ini, antara lain :
1. Bapak H. Mamat Lukman, S.KM., S.Kp., M.Si., sebaai Dekan Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
2. Ibu Hana Rizmadewi Agustina, S.Kp., MN.,sebagai Pembantu Dekan III bidang kemahasiswaan Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran yang
telah memberikan dukungan, dan motivasi.
3. Urip Rahayu S.Kp., M.Kep. selaku Dosen Pendamping yang telah memberikan arahan, perhatian, dan saran kepada kami.
4. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberi motivasi 5. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini adalah jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penulis menerima dengan tangan terbuka segala
bentuk kritik dan saran yang diberikan untuk perbaikan karya tulis ini di waktu
yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya dan diharapkan gagasan yang terdapat di dalamnya dapat dijadikan
sebagai solusi terhadap permasalahan yang ada.
Jatinangor, Maret 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
RINGKASAN vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan dan Manfaat 1
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan 2
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya 3
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan 3
Pihak-Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu 4
Langkah-Langkah Strategis 5
KESIMPULAN
Gagasan yang Dianjurkan 6
Teknik Implementasi yang Dibutuhkan 6
Prediksi Hasil yang Diperoleh 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Biodata Ketua Kelompok
Biodata Anggota kelompok
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Alur KKN Ekspedisi 5
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas
perairannya lebih besar daripada luas daratan. Indonesia juga terkenal akan hasil
alamnya yang melimpah dan kekayaan geologi dengan jumlah besar. Akan tetapi,
letak Indonesia yang strategis ini jika tidak dibarengi dengan upaya untuk
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat lokal, khususnya
di daerah-daerah perbatasan, maka akan terjadi ketimpangan yang serius, terutama
degradasi nasionalisme dan penurunan rasa kepemilikan terhadap bangsa
Indonesia, sebagai akibat tidak terperhatikan keadaannya.
Daerah perbatasan adalah titik penting dalam sistem pertahanan sebuah
negara yang harus selalu termonitor keadaannya. Selain karena letaknya yang jauh
dari ibukota negara, biasanya daerah perbatasan juga merupakan daerah terpencil
yang sarana transportasi dan komunikasinya amat kurang.
Salah satu peran mahasiswa, yakni sebagai Agen Perubahan, hendaknya
dapat membantu mengatasi permasalahan ini. Mahasiswa dengan tingkat
intelektual yang tinggi jika dibarengi dengan pengabdian kepada masyarakat,
tentu akan sangat membantu dalam menjawab persoalan-persoalan. Mahasiswa
melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang difasilitasi oleh perguruan
tinggi, adalah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat di daerah yang
terpencil di provinsi.
Melalui metode studi deskriptif kepustakaan, penulis memberikan gagasan
mengenai pemberdayaan mahasiswa perguruan tinggi dalam meningkatkan
sumber daya manusia masyarakat lokal untuk mengelola potensi di daerah
perbatasan melalui program yang diberi nama KKN-Ekspedisi. Prosedur
penulisan dilakukan dengan mengidentifikasi kasus, menyusun kerangka pikir,
menentukan gagasan, penelusuran pustaka, analisis deskriptif, perumusan solusi,
serta pengambilan kesimpulan dan rekomendasi.
Program KKN-Ekspedisi yang dimaksud adalah menyalurkan mahasiswa-
mahasiswa yang akan melaksanakan KKN ke daerah-daerah perbatasan untuk
membantu masyarakat lokal daerah tersebut dalam mengelola potensi daerah
sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya di perkuliahan. Pada prinsipnya,
program ini bukan hanya sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat saja,
tetapi juga untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, terutama SDM
perguruan tinggi itu sendiri. Lebih dari itu juga, daerah perbatasan yang selama ini
terpinggirkan akan lebih terperhatikan keadaannya, sehingga rasa nasionalisme
dan kepemilikan terhadap bangsa Indonesia lebih tertanam dalam jiwa. Oleh
sebab itu, program yang kami tawarkan, akan sangat membantu dalam
pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kondisi daerah perbatasan seharusnya termonitor dengan baik karena
daerah perbatasan merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara.
Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas
wilayah, kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam, menjaga menjaga
keamanan dan keutuhan wilayah. Namun sayangnya, selama ini daerah perbatasan
diliputi berbagai permasalahan, baik internal maupun eksternal, serta kurang
terperhatikan keadaannya sehingga angka kemiskinan masih sangat tinggi.
Poetranto (2011) mengemukakan pembangunan wilayah perbatasan pada
hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, karena
berpengaruh penting bagi kedaulatan Negara yang merupakan pendorong bagi
peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya, mempunyai
keterkaitan yang saling mempengaruhi dengan kegiatan yang dilaksanakan di
wilayah lainnya yang berbatasan dengan wilayah maupun antar Negara, serta
berpengaruh terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, baik skala regional
maupun nasional.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penulisan PKM-GT ini adalah sebagai berikut:
1. Memberdayakan sumber daya yang telah terdidik dengan baik meliputi: mental, fisik dan ilmu pengetahuan di tingkat universitas untuk
pembangunan Indonesia di wilayah perbatasan.
2. Membantu pemerintah untuk mendapatkan pemuda berpotensi yang dapat dijadikan penerus untuk pembangunan daerah perbatasan.
3. Meningkatkan sumber daya manusia di wilayah perbatasan Indonesia.
Sedangkan beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui
penulisan PKM-GT ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan 4 peran sebagai mahasiswa (Agent of Change) generasi pengubah), Agent of Social Control (generasi pengontrol), Iron Stock
(generasi penerus) dan Moral Force (gerakan moral) serta mematangkan
kesiapan para mahasiswa untuk terjun ke masyarakat setelah lulus nanti.
2. Mahasiswa dapat berpikir visioner (jauh ke depan) untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan negara dengan pembangunan dan menaruh perhatian
serta peduli, khususnya kepada wilayah perbatasan Indonesia.
3. Pemerintah dapat lebih mudah untuk mendapatkan pemuda berpotensi yang dapat dijadikan penerus untuk pembangunan daerah perbatasan.
4. Masyarakat daerah perbatasan tetap merasa terperhatikan dari pembangunan yang dilakukan di sana, walaupun berada di daerah
terpencil.
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Daerah perbatasan biasanya merupakan daerah terpencil, miskin, bahkan
tidak berpenduduk dan jauh dari perhatian pemerintah. Keberadaan daerah ini
secara geografis sangatlah strategis, karena merupakan batas negara. Daerah ini
juga seharusnya mendapatkan perhatian serius agar tidak menimbulkan
permasalahan yang dapat mengganggu keutuhan wilayah Indonesia, khususnya
daerah yang terletak di daerah pulau terluar karena berbatasan langsung dengan
viiiocial-negara lain.
Manurung (2011) mengemukakan bahwa pada level lokal, permasalahan
yang dihadapi berupa keterisolasian, keterbelakangan, kemiskinan, mahalnya
harga barang dan jasa, keterbatasan prasarana dan sarana pelayanan publik
(infrastruktur), rendahnya kualitas SDM pada umumnya, dan penyebaran
penduduk yang tidak merata. Pada level nasional, permasalahannya meliputi:
Kebijakan pemerintah yang kurang berpihak kepada pembangunan daerah
perbatasan; Tapal batas negara; Penyelundupan tenaga kerja Indonesia (TKI);
Masih kurangnya personil, anggaran, prasarana dan sarana, serta kesejahteraan;
Terjadinya perdagangan lintas batas illegal; Kurangnya akses dan media
komunikasi serta informasi dalam negeri; Terjadinya proses pemudaran
(degradasi) wawasan kebangsaan; Illegal fishing dan logging oleh negara
tetangga; serta belum optimalnya koordinasi lintas sektoral dan lintas wilayah
dalam penanganan wilayah perbatasan. Dan pada level internasional,
permasalahannya berupa kesenjangan prasarana dan sarana dibandingkan dengan
negara tetangga, terjadinya eksodus WNI ke negara tetangga dikarenakan hampir
seluruh wilayah kecamatan di perbatasan tidak memiliki akses jalan menuju
ibukota kabupaten dan rendahnya daya saing penduduk setempat dibandingkan
dengan negara tetangga.
Permasalahan permasalahan diatas telah mengakibatkan kesulitan dalam mempercepat kemajuan wilayah perbatasan dibandingkan dengan perkotaan,
sehingga angka kemiskinan masih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan strategi dan kebijakan yang terpadu antar tingkat pemerintahan, yang
terintegrasi pada beberapa daerah dan wilayah, dilakukan secara intensif dan
berkesinambungan, serta memerlukan partisipasi perguruan tinggi secara aktif
melalui program-program pembangunan dan peningkatan mutu SDM melalui
program-program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa. Akan tetapi
KKN yang ada sekarang hanya berfokus pada daerah provinsi masing-masing,
padahal di daerah-daerah perbatasan yang lebih memerlukan program seperti ini
sama sekali tidak tersentuh karena tidak memiliki perguruan tinggi.
Program yang kami beri nama KKN-Ekspedisi, merupakan salah satu
usulan realisasi peran serta perguruan tinggi secara aktif dalam membangun
daerah perbatasan. Di program ini, para mahasiswa didistribusikan ke daerah-
daerah perbatasan untuk diberdayakan dalam meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) lokal untuk mengelola potensi daerahnya. Seiring dengan
berjalannya program kerja selama KKN, para mahasiswa juga ditekankan untuk
melihat potensi dari para pemuda setempat melalui program unggulan pencarian bakat (mentoring) untuk selanjutnya direkomendasikan dalam program pertukaran pemuda agar mendapatkan pendidikan dan / atau pelatihan di kota
dengan melakukan kontrak berupa ikatan dinas bersama pemerintah, sehingga
setelah mendapatkan ilmunya nanti, para pemuda dapat kembali ke daerahnya
masing-masing untuk membangun daerahnya.
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya
Dalam rangka perbaikan terus menerus dalam pembangunan daerah
perbatasan, didirikanlah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)
berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara Pasal 18 ayat (1)
dan Perpres RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola
Perbatasan. Adapun tugas pokoknya antara lain: 1. Memfasilitasi perumusan
kebijakan pembangunan rencana induk dan rencana aksi pengelolaan serta
pemanfaatan Batas Wilayah Negara (BWN) dan Kawasan Perbatasan (KP); 2.
Melakukan koordinasi dan memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran pembangunan BWN dan KP; 3.Melakukan koordinasi dan memfasilitasi
pelaksanaan pembangunan lintas ixocial, pengendalian dan pengawasan serta
evaluasi dan pelaporan pengelolaan BWN dan KP.
Akan tetapi, karena masih baru, BNPP dianggap belum dapat bergerak
sesuai harapan masyarakat (http://wilayahperbatasan.com). Wilayah perbatasan
masih termasuk daerah tertinggal serta terisolir. Keadaan masyarakatnya masih
jauh dari sejahtera.
Pada tahun 2012, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada
(UGM) telah melakukan program KKN ke wilayah perbatasan, banyak hal positif
dari hasilnya tapi tidak menutupi juga bahwa banyak hal negatif dari pandangan
masyarakat yang tinggal di daerah sana. Untuk itu, program kami mengusulkan
untuk diadakan pelatihan bagi peserta lolos sebelum berangkat ke daerah
perbatasan dan mengadakan pencarian bakat dengan sistem mentoring untuk pemuda yang berpotensi agar dapat melaksanakan pendidikan dan / atau pelatihan
di kota.
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki melalui Gagasan
Masyarakat yang berada di wilayah perbatasan pada umumnya masih
belum banyak tersentuh oleh program-program pembangunan sehingga akses
terhadap pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik masih
sangat terbatas dan terisolir dari wilayah di sekitarnya. Oleh karena itu tingkat
kesejahteraan masyarakat yang hidup di daerah tersebut sangat memerlukan
perhatian dan keberpihakan pembangunan yang besar dari semua jenjang
pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.
Sebagai salahsatu pendukung dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, yang salahsatunya adalah
optimalisasi potensi wilayah daerah tertinggal, melalui program ini kami
merekomendasikan untuk mengatasi ketertinggalan daerah perbatasan dengan
kerjasama antara Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dengan Kementrian
Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) juga Kemendinas, Kemenpora,
Menkokesra, Kemenegpdt dan Kemenpera yang memfokuskan pada
pengembangan berbagai daerah di wilayah kabupaten / kotanya untuk dapat
meningkatkan kemampuan SDM sosial dalam mengolah potensi daerah dalam
berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, ekonomi, dan lain-lain melalui
mahasiswa sebagai motor penggerak program.
Selain itu melalui program ini, mahasiswa juga akan melaksanakan
program unggulan yang diberikan oleh pihak Dikti yaitu program pendekatan
intrapersonal ialah mentoring yang dalam pelaksanaannya desertai dengan
penanaman moral dan pengamalan Pancasila juga pengetahuan tentang
kenegaraan lainnya agar rasa cinta tanah air dan bangsa tidak luntur sehingga
nasionalisme masyarakatnya tetap terjaga. Optimalisasi potensi-potensi daerah
tersebut, baik SDA maupun SDM tentu akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan membawa angin segar bagi pembangunan daerah perbatasan
menjadi lini terdepan dalam kemajuan negara, yang memiliki daya saing tinggi,
baik dalam pendidikan, ekonomi, dan sektor lainnya.
Pihak-Pihak Terkait dalam Implementasi Gagasan
Membangun daerah perbatasan tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja,
akan tetapi perlu dukungan komprehensif dan berkesinambungan dari berbagai
pihak. Begitupun dalam implementasi gagasan ini perlu dukungan dari berbagai
pihak, antara lain :
1. Instansi Pemerintah Dalam implementasi gagasan ini, keterlibatan pemerintah diwakili
melalui lembaga legislatif dan eksekutif. Lembaga legislatif seperti DPR
dan MPR yang berkewenangan dalam mengatur kebijakan, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Dasar / Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART), dapat mempertimbangkan seberapa besar biaya
yang akan dikeluarkan untuk program ini. Sedangkan keterlibatan instansi
seperti Dikti, KPDT, Kementrian sosial, serta Kementrian Dalam Negeri,
serta BNPP dapat mewakili lembaga eksekutif. Pemerintah melalui instansi-
instansi tersebut dapat berperan serta dalam kegiatan-kegiatan dalam bentuk
dukungan finansial, sarana, dan prasarana pembekalan, pelatihan, serta
pembangunan yang mendukung terlaksananya program.
2. Institusi Pendidikan Dukungan dari institusi perguruan tinggi sangat diperlukan untuk
mendorong keterlibatan mahasiswa dalam memberdayakan spesifik ilmunya
untuk membantu meningkatkan mutu SDM lokal membantu pelaksanaan
teknis pembangunan daerah perbatasan.
3. Media Informasi dan Komunikasi Massa Kemampuan media untuk mengolah isu, berita, maupun ide tentang
daerah perbatasan secara objektif dan proporsional merupakan sarana dan
media dalam mendidik dan membangun kesadaran masyarakat luas sehingga
memegang peranan penting, baik dalam sosialisasi program maupun
pemberitaannya.
Langkah-Langkah Strategis dalam Implementasi Gagasan
Poetranto (2011) mengemukakan bahwa pembangunan daerah perbatasan
merupakan upaya terencana untuk mengubah suatu wilayah yang dihuni oleh
komunitas dengan berbagai permasalahan sosial, ekonomi dan keterbatasan
infrastruktur, untuk menjadi daerah yang lebih maju dengan komunitas yang
kualitas hidupnya sama bahkan lebih baik dari masyarakat yang lebih maju.
Pembangunan daerah perbatasan, tidak hanya meliputi pembangunan aspek
ekonomi, tetapi juga aspek sosial, budaya, pendidikan dan penerapan moral
Pancasila, kesehatan dan keamanan masyarakat.
Untuk dapat memungkinkan berjalannya pembangunan guna mencapai
tujuan yang diharapkan, pemberdayaan masyarakat adalah salah satu kunci
keberhasilan percepatan pembangunan daerah perbatasan, disamping dukungan
dari perguruan tinggi melalui program ini. Dengan pemberdayaan masyarakat
program pembangunan dapat direncanakan dan dilaksanakan serta diawasi, untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam setiap aktivitas kehidupan masyarakat,
hingga berhasil guna dan berdaya guna bagi masyakat itu sendiri. Ini perlu
dioptimalkan dengan menumbuhkembangkan nilai-nilai kebersamaan dan
semangat gotong royong, agar lebih berdampak bagi peningkatan nilai-nilai
persatuan dan kesatuan, hingga terwujudnya ketahanan nasional.
Adapun skema alur program KKN Ekspedisi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Gambar 1 Skema Alur Program KKN Ekspedisi
PRESENTASI
DENGAN
PIHAK DIKTI
DAN
REKTORAT PRESENTASI PEMUDA YANG
TELAH
DIREKOMENDASIKAN
PEMBUAT
AN
LAPORAN
PELAKSANAAN PROKER
DARI MAHASISWA
PELAKSANAAN PROKER
UNGGULAN PENCARIAN
BAKAT MELALUI
PROGRAM MENTORING
PENGUMUMAN
PENEMPATAN
DAERAH
TRAINING BAGI
PESERTA LOLOS
PEMBUKAAN PENDAFTARAN
KEMENDIKNAS, KEMENPORA, MENKOKESRA, KEMENEGPDT, KEMENPERA
DIKTI KPDT BNPP
PT
SOSIALISASI KEPADA MAHASISWA SELEKSI
ADMINIS
TRASI
PRESE
NTASI
WAWAN
CARA
Brainstroming,
Training, Kunjungan
KEPUTUSAN SELANJUTNYA
DISERAHKAN PADA PIHAK DIKTI
Pertama-tama program ini disahkan dan dianjurkan oleh Dikti, KPDT dan
BNPP kepada perguruan tinggi yang ditunjuk dengan dibantu pihak pemerintah
(Kemendinas, Kemenpora, Menkokesra, Kemenegpdt dan Kemenpera) lalu
diadakan sosialisasi pada mahasiswa di tiap perguruan tinggi. Selanjutnya
pendaftaran dengan berbagai persyaratan seperti mengisi formulir, menulis esai
tentang alasan mengikuti program ini dan surat rekomendasi dari pihak kampus.
Peserta yang memenuhi syarat administrasi, dapat mengikuti seleksi selanjutnya
berupa presentasi tentang proker yang sesuai dengan bidang dan di luar bidang
perkuliahannya yang akan dilaksanakan di daerah yang dipilih oleh peserta.
Setelah dinyatakan lolos pada proses presentasi, selanjutnya peserta wajib untuk
melakukan wawancara dengan pihak perguruan tinggi terkait yang didampingi
seorang psikolog untuk mengetahui keadaan dan kesiapan psikis para peserta.
Pengumuman peserta yang lolos akan diberitahukan oleh pihak perguruan
tinggi bersamaan dengan nama daerah yang ditujunya. Sebelum pemberangkatan
mahasiswa ke daerah yang telah ditetapkan, para peserta lolos diberikan bekal
tambahan selama 3 hari. Pelaksanaan proker akan dilakukan selama kurang lebih
4 minggu bersamaan dengan proses pencarian bakat warga di daerah itu melalui sistem mentoring. Setelah selesai melakukan kegiatan KKN Ekspedisi ini, para
peserta wajib membuat laporan tertulis yang akan dipresentasikan di hadapan
pihak rektorat dan Dikti dengan mencantumkan beberapa pemuda yang telah
direkomendasikan sehingga para pemuda tersebut mendapatkan kesempatan untuk
belajar di daerah yang maju dan setelahnya dapat kembali mengabdi untuk
pembangunan daerahnya. Akan tetapi, untuk pemuda yang akan diberikan
kesempatan diserahkan kembali keputusannya kepada pihak Dikti.
KESIMPULAN
Gagasan yang Dianjurkan
Dengan melihat kondisi dan keadaan wilayah Indonesia di bagian
perbatasan, kami memberikan gagasan untuk melakukan pemberdayaan
mahasiswa perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan mutu sumber dasar
manusia lokal di daerah perbatasan dan merekomendasikan para pemuda daerah
setempat yang memiliki potensi dalam bidang tertentu baik untuk diberikan
pendidikan dan / atau pelatihan di kota yang berikatan dinas (pertukaran pemuda),
sehingga setelah selesai pendidikan di kota nanti para pemuda dapat kembali ke
daerahnya masing-masing untuk meneruskan pembangunan.
Teknik Implementasi yang Dibutuhkan
Teknik implementasi yang akan dapat dilakukan dalam mewujudkan
gagasan tertulis ini dimulai dengan menginisiasi sebuah forum antar akademisi,
pemerintah dan profesional teknis juga beberapa perwakilan dari lembaga
mahasiswa untuk membicarakan pentingnya perhatian pada wilayah daerah
perbatasan Indonesia dan peran serta mahasiswa sebagai Agent of Change
(generasi perubah), Agent of Social Control (generasi pengontrol), Iron Stock
(generasi penerus) dan Moral Force (gerakan moral) yang sesuai dengan tri
dharma perguruan tinggi yaitu; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian pada masyarakat yang semua ini wajib
diterapkan untuk menjadikan Indonesia negara yang lebih baik lagi.
Prediksi Hasil yang Diperoleh
Pemberdayaan mahasiswa merupakan kegiatan untuk menggunakan secara
maksimal dari sumber daya yang sudah terdidik di tingkat perguruan tinggi.
Dengan mengerahkan sumber daya ini, diharapkan dapat digunakan untuk
membangunan wilayah perbatasan Indonesia, setidaknya untuk mengolah potensi
dan memperhatikan kondisi mereka di sana. Sehingga pemerintah akan lebih
mudah untuk mengontrol dan memperhtikan keadaaan masyarakat Indonesia lebih
dalam.
Dengan dilakukannya pencarian bakat melalui sistem mentoring dan pendekatan khusus personal seiring dalam program KKN Ekspedisi ini
berlangsung, juga dapat memudahkan daerah setempat untuk memiliki generasi
penerus berpotensi yang akan dididik untuk memajukan daerah asalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, Harmen. 2011. Memprioritaskan Pendidikan di Wilayah
Perbatasan.Accessed on http://wilayahperbatasan.com.
Kurniadi, Dendy. 2009. Strategi Pengembangan Wilayah Perbatasan Antarnegara:
Memacu Pertumbuhan Ekonomi Entikong Kabupaten Sanggau Provinsi
Kalimantan Barat. Tesis tidak diterbitkan.Program Studi Teknik
Pengembangan Wilayah dan Kota Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro.
Manurung, Krisman. 2011. Strategi Pembangunan Kawasan Perbatasan. Accessed
on: http://www.tabloiddiplomasi.org
Poetranto, Tri. 2011. Bagaimana Mengatasi Permasalahan di Daerah
Perbatasan.Accessed on: http://www.balitbang.kemhan.go.id
Tim Dosen. 2010. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Kewarganegaraan.
Bandung: UPT Bidang Studi Universitas Padjadjaran.
Tim Redaksi. Pembangunan Daerah Tertinggal. Accessed on : http://
www.oganilirkab.go.id
LAMPIRAN
Biodata Ketua Kelompok
Nama : Meila Sabridatia Putri
NPM : 220110100007
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 23 Mei 1992
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : Terapi Instrumen Kecapi Suling
Menurunkan Insomnia pada Lansia di
Panti Wredha
Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih : -
Jatinangor, 5 Maret 2013
Anggota Kelompok
Meila Sabridatia Putri
NPM. 220110100007
Biodata Anggota Kelompok
Nama : Ina Islamia
NPM : 220110100069
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 3 Agustus 1992
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : Disaster Nursing Action (DNA)
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih: PKM-GT 2012 didanai Dikti
Jatinangor, 5 Maret 2013
Ketua Kelompok
Ina Islamia
NPM. 220110100069
Nama : Silmi Kaffah
NPM : 220110110110
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 19 Maret 1994
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : Revitalisasi Peran dan Fungsi Puskesmas
sebagai Sarana Promotif dan Prefentif
Terhadap Prevalensi Penyakit Menular
Tertinggi di Indonesia Yakni HIV/AIDS,
TBC dan Malaria
Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih: PKM-GT 2012 didanai Dikti
Jatinangor, 5 Maret 2013
Anggota Kelompok
Silmi Kaffah
NPM. 220110110110
Top Related