Download - pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Transcript
Page 1: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

BAB I

GAGASAN PROYEK PERUBAHAN

A. LATAR BELAKANG

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari

agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu

Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program

Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi

program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan

pencapaiannya melalui Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya

derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai

dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJMN) 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi

ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya

akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di

daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan

pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas

pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan, (5)

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

1

Page 2: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6)

meningkatnya responsivitas sistem kesehatan

Dalam mendukung keberhasilan pencapaian sasaran

pembangunan kesehatan sesuai Renstra Tahun 2015-2019, Kementerian

Kesehatan telah menetapkan kebijakan operasional, antara lain sebagai

berikut: (1) Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019 akan

difokuskan pada empat area prioritas, yakni: Penurunan Angka Kematian

Ibu dan Angka Kematian Bayi, Perbaikan Gizi Masyarakat, khususnya

untuk Pengendalian Prevalensi Balita Pendek (Stunting), Pengendalian

Penyakit Menular, khususnya Human Immunodeficiency Virus-Acquired

Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS), Tuberkulosis (TB), dan Malaria,

Pengendalian Penyakit Tidak Menular, khususnya Hipertensi, Diabetes

Mellitus, Obesitas, dan Kanker (khususnya Leher Rahim dan Payudara)

dan Gangguan jiwa.

Kebijakan operasional yang ke-2 adalah Peningkatan jangkauan

sasaran terutama pada keluarga, tanpa mengabaikan pendekatan-

pendekatan lain yang selama ini sudah berhasil dilaksanakan yaitu

menjangkau sasaran berbasis Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM), menjangkau sasaran berbasis UKS (Usaha Kesehatan Sekolah),

menjangkau sasaran berbasis Upaya Kesehatan Usia Kerja(UKUK), dan

untuk sasaran kelompok usia lanjut dengan pendekatan Posbindu Usila.

(3) Prioritas perencanaan dan penganggaran diarahkan pada pemenuhan

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

2

Page 3: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

kebutuhan kegiatan-kegiatan promotif dan preventif. Pemenuhan

kebutuhan kegiatan-kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan setelah

kebutuhan kegiatan-kegiatan promotif dan preventif dipenuhi. (4) Sumber

daya manusia (SDM) adalah modal utama dalam pembangunan nasional.

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian

secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang

terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua

pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga

membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian

yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29%

disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan

13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang

berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan

penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit

pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-

sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian

disebabkan diabetes.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit

Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia,

peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan

miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

3

Page 4: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan

diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta

jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa

dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit

menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun,

dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030.

Di Indonesia, salah satu masalah kesehatan masyarakat yang

sedang kita hadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban

ganda penyakit, yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang

harus ditangani, dilain pihak semakin meningkatnya penyakit tidak

menular. Proporsi angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari

41,7% pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007 (Riskesdas

2007).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan

tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia, seperti hipertensi

(31,7 %), penyakit jantung (7,2%), stroke (8,3‰), diabetes melitus (1,1%)

dan diabetes melitus di perkotaan (5,7%), asma (3,5%), penyakit sendi

(30,3%), kanker/tumor (4,3‰), dan cedera lalu lintas darat (25,9%). Stroke

merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, jumlahnya

mencapai 15,4%, hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%,

kanker 5,7%, penyakit saluran nafas bawah kronik (5,1%), penyakit

jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung lainnya 4,6%.

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

4

Page 5: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Angka kematian pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah

perkotaan akibat stroke 15,9% yang merupakan penyebab utama

kematian, diabetes melitus 14,7%, penyakit jantung iskemik 8,7%,

hipertensi dan penyakit jantung lain masing-masing 7,1%, kecelakaan lalu

lintas 5,2%, kanker (payudara, leher rahim, dan rahim) 4,8%, penyakit

saluran nafas bawah kronik (3,2%), sedangkan di pedesaan akibat stroke

11,5% yang menempati peringkat kedua setelah TB, hipertensi 9,2%,

penyakit jantung iskemik 8,8%, diabetes melitus 5,8%, kanker 4,4%, dan

penyakit saluran pernafasan bawah kronik 4,2%.

Sementara itu angka kematian pada kelompok usia 55-64 tahun di

daerah perkotaan akibat stroke 26,8% sebagai penyebab utama kematian,

hipertensi 8,1, penyakit jantung iskemik 5,8%, penyakit saluran

pernafasan bawah kronik 5,1%, penyakit jantung lain 4,7%, dan kanker

3,2%. Sedangkan di pedesaan akibat stroke 17,4% juga sebagai

penyebab utama kematian, hipertensi 11,4%, penyakit jantung iskemik

5,7%, penyakit jantung lain 5,1%, penyakit saluran pernafasan bawah

kronik 4,8%, dan kanker 3,9%.

Permasalahan kesehatan jiwa sangat besar dan menimbulkan

beban kesehatan yang signifikan. Data Riskesdas tahun 2013

menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala

depresi dan ansietas) sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas. Hal ini

berarti lebih dari 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional di

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

5

Page 6: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Indonesia. Sedangkan untuk gangguan jiwa berat seperti gangguan

psikosis, prevalensinya adalah 1,7 per 1000 penduduk. Ini berarti lebih

dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikosis). Angka

pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa berat sebesar 14,3%

atau sekitar 57.000 kasus.

Gangguan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA juga berkaitan

dengan masalah perilaku yang membahayakan diri, seperti bunuh diri.

Berdasarkan laporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa

angka bunuh diri sekitar 0.5 % dari 100.000 populasi, yang berarti ada

sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang dilaporkan dalam satu tahun. Prioritas

untuk kesehatan jiwa adalah mengembangkan Upaya Kesehatan Jiwa

Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang ujung tombaknya adalah Puskesmas

dan bekerja bersama masyarakat dalam mencegah meningkatnya

gangguan jiwa masyarakat.

Penyakit tidak menular tertentu dapat digolongkan menjadi satu

kelompok utama dengan faktor resiko yang sama seperti kardiovaskuler,

diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronik, asma, kanker tertentu

dan penyakit sendi dan tulang. Faktor resiko tersebut antara lain

mengkonsumsi tembakau, pola makan yang tidak seimbang misalnya

tinggi lemak dan rendah serat, pola makan yang salah seperti

mengandung zat pengawet, zat pewarna dan lain-lain, stres, kurang olah

raga/aktifitas fisik dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif terhadap

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

6

Page 7: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

kesehatan. PTM merupakan penyakit yang dapat dicegah apabila faktor

resikonya dikendalikan. Penanggulangan PTM merupakan kombinasi

upaya inisiatif pemeliharaan mandiri oleh petugas, masyarakat dan

individu yang bersangkutan. Tantangan yang kita hadapi adalah

bagaimana mengembangkan sistem pelayanan yang dapat mendukung

upaya pemeliharaan kesehatan mandiri pada masyarakat, dengan lebih

mengedepankan pendekatan promotif dan preventif.

Untuk menjamin tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan

nasional bidang kesehatan, diperlukan pedoman Standar Pelayanan

Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disingkat SPM

Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak

diperoleh setiap warga secara minimal. Sebagaimana yang tercantum

dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomer 43 Tahun 2016

tentang SPM Bidang Kesehatan, diantaranya meliputi Setiap warga

negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan

sesuai standar; Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas

mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; Setiap penderita

hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; Setiap

penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

7

Page 8: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

standar; Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar.

Upaya kesehatan paripurna yang terintegrasi dan komprehensif

sesungguhnya sudah dicanangkan oleh pemerintah yaitu berupa upaya

promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif. Dinas Kesehatan sebagai

penggerak upaya promotif dan preventif harus semakin giat

mengkumandangkan pencegahan dan pengendalian faktor resiko

penyakit yang harus terintegrasi dengan pelayanan kesehatan yang

bertindak selaku lokomotif penggerak upaya kuratif dan rehabilitatif. Kalau

ini dapat terwujud, merupakan suatu keniscayaan visi kesehatan yang

ingin membuat rakyat sehat akan dapat tercapai.

Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM)

adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat

(kelompok masyarakat, organisasi, industri, keagamaan, dll) melalui

upaya promotif/promosi kesehatan dan preventif/pencegahan untuk

mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan faktor resiko PTM

secara terpadu. Penyelenggaraan deteksi dini faktor resiko PTM terpadu

dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Sistem manajemen dan

pembiayaannya berdasarkan kesepakatan warga melalui rembug warga,

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat serta jadwal dan jenis

kegiatannya juga ditetapkan oleh masyarakat. Kegiatan ini hendaknya

diintegrasikan dengan Desa Siaga, bermitra dengan

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

8

Page 9: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

stakeholder/pengambil keputusan Desa Siaga seperti Forum Kesehatan

Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, PKK, dan lain-lain. Selain itu

juga dilegitimasi dan difasilitasi oleh desa/kelurahan setempat dan di

dukung penuh oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan dan sektor terkait.

Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah Forum kesehatan di Desa

yang merupakan wadah partisipasi bagi masyarakat dalam

mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat desa untuk

merencanakan, menetapkan, koordinasi dan penggerak kegiatan serta

monitoring evaluasi pembangunan kesehatan di desa. FKD

beranggotakan berbagai unsur di masyarakat meliputi : Kepala Desa dan

perangkatnya (RT,RW), Badan Perwakilan Desa, TP PKK, Lembaga

Sosial/Swadaya Masyarakat, Toma, Toga, Kader. Keberadaan forum ini

dibuktikan dengan adanya surat keputusan (SK) Kepala Desa yang

dilengkapi struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing anggota.

Selain itu tugas dari FKD mampu melaksanakan survey mawas diri

dalam rangka identifikasi masalah kesehatan maupun potensi yang ada di

wilayah desa tersebut. Hasil SMD meliputi masalah kesehatan, penyebab

atau faktor resiko baik lingkungan maupun perilaku, serta potensi yang

ada di wilayah tersebut dibawa ke tingkat Musyawarah Masyarakat Desa

(MMD) sebagai tindak lanjut dari kegiatan SMD dengan tujuan

menentukan prioritas masalah, pemecahan masalah dan kesepakatan

tindak lanjut dengan memanfaatkan potensi yang ada.

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

9

Page 10: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Pengertian Desa Siaga Sehat Jiwa adalah Desa yang

masyarakatnya sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi

ancaman kesehatan jiwa masyarakat. Tersedianya pelayanan kesehatan

dari, oleh dan untuk masyarakat desa dengan menggunakan fasilitas yang

tersedia sehingga menjadi masyarakat sehat jiwa. Tujuan dari Desa Siaga

Sehat Jiwa adalah orang yang sehat jiwa tetap sehat, yang resiko jadi

sehat jiwa dan yang gangguan jiwa jadi mandiri dan produktif.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 71 Tahun

2016, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada

Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Mengolah dan menyiapkan data sebagai bahan penyusunan

rencana kerja;

b. Mengolah dan menyiapkan data sebagai bahan perumusan

kebijakan teknis program pencegahan, pengendalian

penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa;

c. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan program

pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular, dan

kesehatan jiwa.

d. Melakukan kegiatan program pengamatan penyakit,

meliputi : pengumpulan, pengolahan dan analisa data

kegiatan pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular,

dan kesehatan jiwa;

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

10

Page 11: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

e. Melakukan bimbingan dan pembinaan teknis kegiatan

program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular,

dan kesehatan jiwa;

f. Melakukan pembinaan klinik berhenti merokok;

g. Melakukan pengamatan penyakit tidak menular;

h. Melakukan pembinaan pos pembinaan terpadu yang ada di

masyarakat;

i. Melakukan peningkatan mutu pelayanan pos pembinaan

terpadu;

j. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan

program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular,

dan kesehatan jiwa, serta menyajikan alternatif

pemecahannya;

k. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanakan

tugas berjalan sesuai dengan proporsi masing-masing;

Sesuai dengan fungsi di atas, salah satu tugas pokok seksi pencegahan

penanggulangan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa adalah

melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

antara lain ; melakukan bimbingan dan pembinaan teknis kegiatan

program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular, dan

kesehatan jiwa, melakukan pembinaan pos pembinaan terpadu yang ada

di masyarakat, melakukan peningkatan mutu pelayanan pos pembinaan

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

11

Page 12: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

terpadu dan menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan

program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular, dan

kesehatan jiwa, serta menyajikan alternatif pemecahannya. Dengan

kondisi tersebut dan disesuaikan dengan tupoksi maka, penulis

mengambil judul Optimalisasi pelaksanaan Posbindu Penyakit Tidak

Menular (PTM) dan Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa melalui Peran

serta Forum Kesehatan Desa (FKD) dalam di Kabupaten Tegal.

B. GAGASAN PERUBAHAN

Berdasarkan masalah tersebut di atas, berupa belum optimalnya

posbindu PTM dan menuju desa siaga sehat jiwa terdapat faktor-faktor

penyebab antara lain :

1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang posbindu

PTM dan kesehatan jiwa

2. Belum optimalnya kegiatan posbindu PTM, khususnya capaian

kunjungan sasaran sesuai dengan target SPM deteksi dini

faktor resiko PTM usia 15 th ketas

3. Belum dimasukannya kegiatan Posbindu PTM dan Kesehatan

Jiwa sebagai prioritas atau bagian dari kegiatan Forum

Kesehatan Desa (FKD) dalam Pengembangan Desa Siaga

Aktif

4. Belum adanya sosialisasi dan wacana pembentukan desa

siaga sehat jiwa di Kabupaten Tegal.

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

12

Page 13: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Mendalami faktor-faktor tersebut di atas yang menjadi masalah

pokok/utama adalah belum optimalnya kegiatan posbindu PTM dan belum

adanya sosialisasi dan wacana pembentukan desa siaga sehat jiwa di

Kabupaten Tegal.

C. TUJUAN PERUBAHAN DAN KRETERIA KEBERHASILAN

Tujuan jangka pendek (2 bulan)

1. Terlaksananya sosialisasi optimalisasi Posbindu PTM

dan menuju Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa

2. Terlaksananya pendampingan FKD dalam percepatan

peran serta

Tujuan jangka menengah ( 1 tahun)

1. Adanya komitmen bersama FKD untuk

mengoptimalkan posbindu PTM dan menuju desa

siaga sehat jiwa

2. Sebagai bahan usulan masuk kegiatan Rencana

Kegiatan Anggaran (RKA) tahun 2018, baik di Dinas

Kesehatan, Puskesmas dan Desa

Tujuan jangka panjang ( > 1 tahun)

1. Tercapainya peningkatan cakupan kunjungan

posbindu PTM dan terwujudnya salah satu/beberapa

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

13

Page 14: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

desa di Kabupaten Tegal menjadi desa siaga sehat

jiwa

Kreteria Keberhasialan adalah tercapainya 100% sasaran usia

produktif dan usia lansia mendapat pelayanan skrining kesehatan di

Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM) dan Orang dengan Gangguan

Jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan dan tidak diterlantarkan.

D. MANFAAT PERUBAHAN

Dengan adanya optimalisasi posbindu PTM dan menuju desa siaga

sehat melalui peran serta FKD diharapkan akan mempercepat

terwujudnya masyarakat desa yang Peduli, Tanggap dan Mampu

mengenali serta mengatasi permasalahan kesehatan, bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan yang dihadapi secara Mandiri, sehingga

derajat kesehatan masyarakat meningkat, khususnya di bidang penyakit

tidak menular dan kesehatan jiwa

E. RUANG LINGKUP PERUBAHAN

Adapun yang dilakukan dalam proyek perubahan ini adalah :

1. Membentuk Tim Efektif

2. Pertemuan Lintas Program & Lintas Sektor

3. Sosialisasi Optimalisasi Posbindu PTM dan Menuju

Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa

4. Rekrutmen dan Pembentukan Struktur Organisasi

5. Pelatihan Kader Desa

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

14

Page 15: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

6. Evaluasi Peran serta FKD

F. PERSETUJUAN MENTOR

Nama Mentor : dr. Meliansyori

Jabatan : Kepala Bidang P2P

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

Dengan ini menyetujui gagasan proyek perubahan atas nama :

Slamet Sukamto,S.Gz

Mentor

dr. Meliansyori

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

15

Page 16: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. JUDUL

OPTIMALISASI PELAKSANAAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK

MENULAR (PTM) DAN MENUJU DESA SIAGA SEHAT JIWA

MELALUI PERAN SERTA FORUM KESEHATAN DESA (FKD) DI

KABUPATEN TEGAL

B. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Kepala

Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dan

Kesehatan Jiwa (Keswa) di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal yang

diantaranya adalah melakukan bimbingan dan pembinaan teknis

kegiatan program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular,

dan kesehatan jiwa, melakukan pembinaan pos pembinaan terpadu

yang ada di masyarakat, melakukan peningkatan mutu pelayanan pos

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

16

Page 17: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

pembinaan terpadu dan menginventarisasi permasalahan yang

berhubungan dengan program pencegahan, pengendalian penyakit

tidak menular, dan kesehatan jiwa, serta menyajikan alternatif

pemecahannya. Untuk itu perlu dilakukan beberapa perubahan

terhadap kondisi yang ada saat ini.

Area organisasi yang bermasalah adalah belum optimalnya

kegiatan posbindu PTM dan belum adanya sosialisasi dan wacana

pembentukan desa siaga sehat jiwa di Kabupaten Tegal. Hal ini terlihat

pada masih ada desa yang belum mempunyai Posbindu PTM, capaian

kunjungan skrining pelayanan kesehatan yang masih rendah, jumlah

FKD yang aktif, jumlah kasus gangguan jiwa masih banyak dan

cenderung meningkat.

Melihat kondisi yang saat ini sedang berlangsung maka adapun

kondisi yang diinginkan adalah terwujudnya masyarakat desa yang

Peduli, Tanggap dan Mampu mengenali serta mengatasi permasalahan

kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan yang dihadapi

secara Mandiri, melalui peran serta Forum Kesehatan Desa (FKD,

sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat khususnya di

bidang penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa

Peran serta FKD yang dimaksud dalam hal ini adalah Semua

komponen masyarakat yang masuk dalam organisasi FKD mampu

menggerakan anggota masyarakat lainnya untuk selalu datang ke

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

17

Page 18: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Posbindu PTM dalam kegiatan skrining / deteksi dini faktor-faktor

penyakit tidak menular (PTM) sebagai bagian dari perilaku hidup sehat,

yaitu cek kesehatan berkala dan bersama menuju Desa yang

masyarakatnya sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi

ancaman kesehatan jiwa masyarakat.

C. MENTOR

Nama Mentor : dr.Meliansyori

Jabatan : Kepala Bidang P2P

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

Alamat Instansi : Jl. Dr. Soetomo 1b Slawi

Nomer Telepon : (0283) 49164

Alamat Email : [email protected]

D. PROJECT LEADER

Nama Project Leader : Slamet Sukamto,S.Gz

Jabatan : Kepala Seksi P2 PTM & Keswa

Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

Alamat Instansi : Jl. Dr. Soetomo 1b Slawi

Nomer Telepon : (0283) 49164

Alamat Email : [email protected]

E. MILESTONES

Tabel 2.1

Milestones Proyek Perubahan

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

18

Page 19: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

No TAHAP UTAMA Waktu

A

B

C

Jangka Pendek Terbentuknya Tim pelaksana kegiatan

proper tingkat kabupaten, dengan

diterbitkan nya SK Tim Pelaksana

Kegiatan Peran serta FKD.

Tersedianya pendukung sarana

sosialisasi, seperti penentuan sampel

desa yang dipilih, dana untuk

operasional kegiatan sosialisasi.

Terlaksananya sosialisasi bagi 3 (tiga)

desa dengan kreteria mempunyai FKD

aktif, adanya posbindu ptm dan adanya

kasus gangguan jiwa

Terlaksananya pendampingan FKD,

dengan kegiatan rekrutmen dan

pelatihan kader

Terlaksananya tindak lanjut

pendampingan FKD berupa monitoring

dan evaluasi di tingkat desa

Jangka Menengah Terlaksananya koordinasi lanjutan dan

evaluasi tingkat Kabupaten berupa

komitmen bersama

Tersusunnya usulan Rencana Kegiatan

dan Anggaran (RKA) tahun 2018 ,

dengan masuknya rencana kegiatan

Peran serta FKD pada tahun 2018.

Mg I Juni s.d

Mg IV Juni

2017

Mg I Juli s/d

Mg IV Juli

2017

Mg II Agust

2017 s.d Mar

2017

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

19

Page 20: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Jangka Panjang Terlaksananya Peran serta FKD dalam

optimalisasi pelaksanaan Posbindu

PTM dan didapatkan capaian 100%

kunjungan.

Terlaksananya Peran serta FKD

menuju desa siaga sehat jiwa

Bln April 2018

PUSDIKLAT Kemendagri Regional Yogyakarta, Diklat PIM IV Angkatan 19, 2017

20

Page 21: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

20

Terlaksananya nya sosialisasi & pendampingan optimalisasi posbindu PTM & menuju desa siaga sehat jiwa

Tahap IPersiapan

Tahap IIPengorganisas

ian

Tahap IIIPelaksanaan

Tahap VI Monev

Rapat dan Konsultasi dengan mentor

Mencari dan membentuk Tim Kerja

Melakukan koordinasi dengan

Pembuatan SK Tim Kerja

Inventarisasi Kebutuhan Proyek Perubahan

Jadwal dan Rencana Kegiatan

• Sosialisasi Peran serta FKD• Pelatihan Kader

Kesehatan Desa

Gambar 2.1MILESTONE JANGKA PENDEK ( 2 BULAN)

Pendampingan FKD & Kader Kesehatan

Page 22: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Tabel 2.2

Roadmap Proyek Perubahan Jangka Pendek

No Tahapan Kegiatan Indikator Target/Capaian Bukti Fisik

1 Persiapan

1. Rapat dan Konsultasi

dengan mentor

2. Mencari dan

membentuk Tim Kerja

3. Melakukan koordinasi

dengan stakeholder

1. Adanya kesepakatan

dan persetujuan

2. Adanya dukungan

dari Tim Kerja

3. Adanya dukungan

dari para stakeholder

100%

100%

1 kali

100%

7 kali

1. Adanya dokumen dan

photo

2. Undangan,Daftar

hadir dan photo

3. SPT,Surat Dukungan

dan photo

20

Page 23: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

No Tahapan Kegiatan Indikator Target/Capaian Bukti Fisik

2 Pengorganisasian

1. Pembuatan SK Tim

Kerja

2. Inventarisasi

Kebutuhan Proyek

Perubahan

3. Menyusun Jadwal dan

Rencana Kegiatan

1. Terbitnya SK Tim

Kerja dan Surat Tugas

2. Ketersedianya daftar

inventaris kebutuhan

3. Adanya kejelasan

dalam pelaksanaan

kegiatan

1. 1 buah dokumen SK

2. 1 buah dokumen

daftar inventaris

3. 1 buah dokumen

penyusunan jadwal

dan rencana

kegiatan

1. SK Kepala Dinas

2. Dokumen Daftar

Kebutuhan

3. Dokumen jadwal

dan rencana

kegiatan

21

Page 24: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

No Tahapan Kegiatan Indikator Target/Capaian Bukti Fisik

3 Pelaksanaan

1. Sosialisasi Peran

serta FKD

2. Pelatihan Kader

Kesehatan Desa

1. Terlaksananya sosialisasi

peran serta FKD

2. Terlaksananya pelatihan

kader kesehatan desa

1. 1 kali

kegiatan

2. 1 kali

kegiatan

1. Undangan,Daftar

Hadir, Photo

2. Undangan,Daftar

Hadir, Photo

22

Page 25: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

No Tahapan Kegiatan Indikator Target/Capaian Bukti Fisik

4 Evaluasi 1. Pendampingan

FKD & Kader

Kesehatan

1. Terlaksananya

pendampingan FKD

& Kader Kesehatan

1. 1 kali

kegiatan di

masing2 lokus

1. Undangan,

Daftar

Hadir ,Photo

23

Page 26: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

24

Terlaksananya koordinasi

lanjutan dan evaluasi tingkat

Kabupaten berupa

KOMITMEN BERSAMAEvaluasi

Koordinasi

Advokasi & Pendampingan Penyusunan Rencana

Kegiatan

Rapat Tim Kerja Pertemuan

Evaluasi Lintas Sektor dengan FKD

• Pendampingan Desa & Puskesmas

Gambar 2.2MILESTONE JANGKA MENENGAH ( 1

TAHUN)

Page 27: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Tabel 2.3

Roadmap Proyek Perubahan Jangka Menengah

No Kegiatan Indikator Target/Capaian Bukti Fisik

1 Rapat Tim Kerja

Terlaksananya persiapan

pertemuan evaluasi tk Kab1 bahan persentasi

Adanya dokumen dan

photo

2

Pertemuan

Evaluasi Lintas

Sektor dengan

FKD

Terlaksananya pertemuan

evaluasi linsek dengan FKD

100%

1 kali

1 dokumen

komitemen bersama

Undangan,Daftar hadir,

photo dan dokumen

3

Pendampingan

Desa &

Puskesmas

Terlaksananya pendampingan

desa dan puskesmas

100 %

1 kali

SPT, Laporan Hasil

Pendampingan, Photo

25

Page 28: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

26

Terlaksananya PERAN SERTA

FORUM KESEHATAN DESA

(FKD) dalam optimalisasi

posbindu PTM & menuju desa

siaga sehat jiwa

Gambar 2.3MILESTONE JANGKA PANJANG ( > 1

TAHUN)

Monitoring & Evaluasi

• Kegiatan posbindu PTM dan desa siaga sehat jiwa menjadi agenda rutinitas tahun dari FKD dengan pembiayaan dari desa

Page 29: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

F. TATA KELOLA PROYEK

Dalam penyelesaian proyek perubahan agar berjalan sesuai

dengan rencana perlu suatu tata kelola proyek perubahan. Berikut

masing-masing peran dalam proyek perubahan antara lain :

a. Pembina, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

Bertindak sebagai pembina dan memberikan legitimasi dalam

pengerjaan proyek perubahan

b. Penanggungjawab, yaitu Kepala Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta

berdasarkan sikap profesionalisme

Memberikan dukungan penuh kepada project leader dalam

pelaksanaan proyek perubahan

Memberikan bimbingan dan masukan kepada project leader

dalam mengatasi kendala yang muncul selama proses

implementasi proyek perubahan berlangsung

c. Coach, yaitu sebagai pemberi arahan dan masukan sehingga proyek

ini dapat dilaksanakan

Melakukan monitoring secara regular tehadap kegiatan

Melakukan masukan dan arahan dalam pembuatan proyek

perubahan mulai dari penyusunan proposal sampai

implementasi

27

Page 30: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

d. Project Leader, yaitu Kasi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak

Menular dan Kesehatan Jiwa

e. Tim Teknis, yaitu beberapa stakeholder antara lain :

1. Kasi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan Dinas

Kesehatan

2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa

3. Dinas Sosial

4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bamada Slawi

5. Dinas Satpol PP

6. Puskesmas

yang memberikan dukungan,masukan, membantu dan bekerjasama

dengan project leader kegiatan proyek perubahan ini.

Bersama-sama melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Pelatihan

Kader dan Pendampingan FKD

f. Tim Administrasi, yaitu staf yang membantu project leader dalam

melaksanakan proyek perubahan.

Memberikan masukan dan membantu dalam pelaksanaan

proyek perubahan dalam tehnis pelaksanaan, evaluasi dan

pelaporan

28

Page 31: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Gambar 2.4

Peranan Tata Kelola Proyek Perubahan

G. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

Daftar Stakeholder yang terlibat

Internal :1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

29

PEMBINA

PROJECT LEADER

PENANGGUNGJAWAB

COACH

TIM TEKNIS TIM ADMINISTRASI

Page 32: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

4. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular dan Kesehatan Jiwa

5. Kepala Seksi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan

6. Semua Staf Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Eksternal :1. Dinas Sosial Kabupaten Tegal

2. Kepala Seksi Pemberdayaan pada Dipermasdes Kab. Tegal

3. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bamada Slawi

4. Dinas Satpol PP

5. Camat

6. Tim Penggerak PKK Kecamatan

7. Kepala Puskesmas beserta jajarannya

8. Kepala Desa

9. Tim Penggerak PKK Desa

10. Forum Kesehatan Desa (FKD)

11. Kader Kesehatan Desa

12. Tokoh Masyarakat

13. Tokoh Agama

14. Organisasi Masyarakat (Ormas)

30

Page 33: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Gambar 2.5Netmap Hubungan Kerja Stakeholder

Keterangan :

: Jalur advokasi ++ : Sangat mendukung: Jalur koordinasi + : mendukung: Jalur komando: Jalur informasi formal

31

ORMASKADINKES KABID

P2P KABID KESMAS

TP PKK KEC

KECAMATAN

DINSOS

PUSKESMAS

DESA

KADER

TOGA/TOMA

SATPOL PP

KASI PEMBERDAYAAN & PROMKES

STIKES BAMADA

DINPERMASDES

TP PKK DESA

++

++

+

++

+

+ ++

++

++

++

++

+

+

++

+

KASI P2 PTM & KESWA

FKD

Page 34: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Gambar 2.6

Pengelompokan Stakeholder

32

Latens Promoters

Apathetik Defenders

1. Ormas

2. Toma

3. Toga

1. Kadinkes

2. Kabid P2P

3. Kabid Kesmas

4. Kasi P2 PTM & Keswa

5.Kasi Promkes

6.Staf P2 PTM & Keswa

7.Puskesmas

1. Camat

2. Kepala Desa 3. FKD4. Kader Kesehatan Desa5. TP PKK Kec & Desa6. Dinas Sosial7. Dinpermasdes8. Stikes Bamada9. Satpol PP

Page 35: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Mengelola stakeholder berdasarkan kelompok

1. Promoters (High Influence/High Interst)

Mereka benar-benar bisa membuat upaya berjalan

Jika positif, mereka perlu diperkuat dan dilibatkan dalam

pekerjaan yang akan dinikmatinya

Jika gagasanya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu

mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik

2. Latens (High Influence/Low Interest)

Mereka bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan

akan pentingnya upaya bagi kepentingan merekja sendiri

atau untuk kebaikan yang lebih besar

Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu

dilakukan kontak dengan mereka

Tunjukkan bagaimana upaya memiliki efek positif

terhadap isu maupun populasi yang menjadi

perhatiannya.

3. Defenders(Low Influence/High Interst)

Mereka bisa sangat membantu jika mereka tetap

mendapat informasi dan kita perlu khawatir tentang

keterlibatannya di masa datang

33

Page 36: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Mereka sering memberikan waktu dan ketrampilannya

saat upaya perlu bertahan hidup

4. Apathetics (Low Influence/Low Interest)

Strategi :

Menarik orang/organisasi kedalam proses dan menggerakkan ke arah

Promoters

Memperlakukan mereka dengan respek

Memberi informasi apapun, training, mentoring, dan/atau dukungan

yang diperlukan agar mereka tetap terlibat

Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan yang

menarik minat dan menggunakan bakat mereka

Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi

kecil, dan secara terus menerus mengingatkan pencapaian upaya

Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan

Mengaja mereka mengerjakan pembuatan konsep, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi upaya dari sejak awal

Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan/pengaruh,

mereka perlu dibantu belajar bagaimana :

o Memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja

bersama orang/lain, dan

o Mengembangkan ketrampilan pribadi, berikir kritis, dan politis

34

Page 37: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Strategi Komunikasi

Dalam pelaksanaan proyek perubahan diperlukan stategi

komunikasi yang dikembangkan terhadap stakeholder untuk mendukung

kelancaran kegiatan dengan menggunakan metode komunikasi timbal

balik dengan para pemangku kepentingan. Memberikan informasi kepada

stakeholder mengenai rencana proyek perubahan dan manfaat serta

berharap peran aktif stakeholder terhadap proyek perubahan, dengan

membuat masing-masing stakeholder berperan penting dalam proyek

perubahan, sehingga satu sama lain saling mendukung untuk

mensukseskan proyek perubahan ini.

H. PENGANGGARAN

Proyek perubahan yang akan dilaksanakan ini tidak lepas dari

anggaran yang dibutuhkan. Kegiatan proyek perubahan diusahakan

kolaborasi dengan kegiatan-kegiatan program P2 PTM & Keswa yang

belum dilaksanakan dan telah direncanakan menggunakan anggaran

APBD II seperti kegiatan sosialisasi, sehingga anggaran proyek

perubahan menjadi minim. Selain itu dapat kolaborasi dengan kegiatan-

kegiatan Puskesmas yang pelaksanaannya mengikutsertakan

masyarakat, terutama FKD. Namun bila kegiatan proyek perubahan tidak

bisa diikutsertakan dengan kegiatan program atau kegiatan puskesmas,

anggaran menggunakan swadaya.

35

Page 38: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

BAB III

ACUAN PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini dapat berjalan sesuai

yang direncanakan, maka perlu dibentuk Tim Efektif yang setiap

anggota mempunyai tugas dan tanggung jawab. Pembentukan tim

efektif tersebut berkaitan dengan proyek perubahan yang akan

penulis lakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, antara lain

sebagai berikut :

36

Page 39: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Gambar 7

Tim Efektif Proyek Perubahan

37

PEMBINA

Kadinkes Kab.Tegal

Dr. Hendadi Setiaji,M.Kes

PROJECT LEADER

Kasi P2 PTM

Slamet Sukamto,S.Gz

PENANGGUNGJAWAB

Kabid P2P

Dr. Meliansyori

COACH

Drs. H.Mirza Erapuragi

TIM TEKNIS

Dosen Stikes Bamada (Firman Hidayat,M.Kep,Ns,Sp.Kep.J)

Kasi Pelayanan Dasar Dinpermades

Kasi Rehabsos Disabilitas Dinas Sosial (Sri Widowati,SIP)

Satpol PP (Suyoto)

Puskesmas

TIM ADMINISTRASI

Staf Sie P2 PTM & Keswa

Safrudin

Mahmudah khurotul Aini,SKM

Kasi Pemberdayaan & Promkes

Slamet SKM

Page 40: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Tabel 3.1

Nama dan Jabatan Tim Efektif

N

O

NAMA JABATAN DALAM TIM

1 dr. Meliansyori Mentor

2 Drs. H.Mirza Erapunagi Coach

3 Slamet Sukamto,S.Gz Project Leader

4 Firman Hidayat,M.Kep,Sp.Kep.J Ketua Tim Teknis

5 Safrudin Ketua Tim Administrasi

Tabel 3.2

Peran masing-masing anggota Tim

NO TIM EFEKTIF PERAN

1 Mentor a. Sebagai pembina dan pengawas

b. Memberikan dukungan penuh kepada

project leader dalam implementasi

proyek perubahan

c. Memberikan bimbingan kepada project

38

Page 41: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

leader dalam mengatasi kendala yang

muncul selama proses implementasi

berlangsung

2 Coach a. Melakukan monitoring secara regular

tehadap kegiatan

b. Melakukan masukan dan arahan dalam

pembuatan proyek perubahan mulai dari

penyusunan proposal sampai

implementasi

3 Project Leader a. Melakukan eksekusi keseluruhan

tahapan yang telah dirancang dengan

mempergunakan seluruh sumber daya

yang di miliki

b. Mengambil inisiatif dalam dialog dengan

mentor dan coach

c. Secara aktif melaporkan progres

implementasi proyek perubahan kepada

coach

d. Mengacu pada milestones sebagai dasar

pencapaian target perubahan

e. Menggerakan seluruh stakeholder terkait

dalam mendukung keseluruhan tahapan

implementasi perubahan

39

Page 42: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

4 Tim Teknis a. Memberikan dukungan dan masukan ke

project leader tentang proyek perubahan

b. Bekerja sama dengan project leader

melakukan kegiatan sosialisasi dan

pelatihan kader sesuai dengan tugas

pokok masing-masing stakeholder

5. Tim Administrasi a. Memberikan masukan dan membantu

dalam pelaksanaan proyek perubahan

dalam tehnis pelaksanaan, evaluasi dan

pelaporan

B. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH / KENDALA

Potensi masalah / kendala yang dihadapi oleh Kepala Seksi

Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dan

Kesehatan Jiwa dalam menganalisa optimalisasi pelaksanaan

posbindu PTM dan menuju desa siaga sehat jiwa melalui peran

serta Forum Kesehatan Desa (FKD) antara lain :

40

Page 43: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Tabel 3.3

Potensi Kendala / Masalah

NO Kendala Strategi Mengatasi Masalah

1 Awal implementasi proyek

perubahan bertepatan dengan

bulan puasa Ramadhan

Kegiatan pertemuan/sosialisasi/

pelatihan yang melibatkan orang

banyak/masyarakat dilaksanakan

setelah bulan Ramadhan

2 Proyek perubahan menuju desa

siaga sehat jiwa merupakan hal

baru

Meningkatkan frekuensi

komunikasi dan koordinasi dengan

stakeholder terkait

3 Terbatasnya sarana dan

prasarana penunjang

Mempergunakan segala sarana

dan prasarana yang tersedia

dengan maksimal

4 Jadwal kegiatan banyak

berbenturan dengan kegiatan

rutinitas

Penyesuaian dan koordinasi

tentang pelaksanaan penting

5 SDM FKD dan Kader Kesehatan

yang terbatas

Maksimalkan SDM yang ada

41

Page 44: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

42

Page 45: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

C. RENCANA KEGIATAN DAN PENJADWALAN

Tabel 3.4

Rencana Kegiatan

No Tahapan Kegiatan Waktu Indikator Target Keterangan

1 Persiapan 1. Rapat dan Konsultasi

dengan mentor

2. Mencari dan

membentuk Tim Kerja

Mg I Juni s.d

Mg II Juni

2017

1. Adanya

kesepakatan dan

persetujuan

2. Adanya dukungan

dari Tim Kerja

100%

100%

1 kali

1. Adanya dokumen

dan photo

2. Undangan,Daftar

hadir dan photo

43

Page 46: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

3. Melakukan koordinasi

dengan stakeholder

3. Adanya dukungan

dari para

stakeholder

100%

7 kali

3. SPT,Surat

Dukungan dan

photo

Pengorganisasian

1. Pembuatan SK Tim

Kerja

2. Inventarisasi

Kebutuhan Proyek

Perubahan

3. Menyusun Jadwal dan

Rencana Kegiatan

Mg III Juni

s.d Mg IV

Juni 2017

1. Terbitnya SK Tim

Kerja dan Surat

Tugas

2. Ketersedianya

daftar inventaris

kebutuhan

3. Adanya kejelasan

dalam pelaksanaan

kegiatan

1. 1 buah dokumen

SK

2. 1 buah dokumen

daftar inventaris

3. 1 buah dokumen

penyusunan

jadwal dan

rencana kegiatan

1. SK Kepala Dinas

2. Dokumen Daftar

Kebutuhan

3. Dokumen jadwal

dan rencana

kegiatan

44

Page 47: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

3 Pelaksanaan

1. Sosialisasi Peran serta

FKD

2. Pelatihan Kader

Kesehatan Desa

Minggu I

Juli s.d

Minggu II

Juli 2017

1. Terlaksananya

sosialisasi peran

serta FKD

2. Terlaksananya

pelatihan kader

kesehatan desa

1. 1 kali kegiatan

2. 1 kali kegiatan

1. Undangan,Daftar

Hadir, Photo

2. Undangan,Daftar

Hadir, Photo

4 Evaluasi 1.Pendampingan FKD &

Kader Kesehatan

Minggu III

Juli 2017

1. Terlaksananya

pendampingan FKD

& Kader Kesehatan

1. 1 kali kegiatan

di masing2 lokus

1. Undangan, Daftar

Hadir ,Photo

45

Page 48: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

Tabel 3.5

Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

JANGKA PENDEK

JUNI JULI

I II III IV I II III IV

I PERSIAPAN

Rapat dan Konsultasi dengan mentor

Mencari dan membentuk Tim Kerja

Melakukan koordinasi dengan

stakeholder

II PENGORGANISASIAN

Pembuatan SK Tim Kerja

Inventarisasi Kebutuhan Proyek

Perubahan

Menyusun Jadwal dan Rencana

Kegiatan

III PELAKSANAAN

Sosialisasi Peran serta FKD

Pelatihan Kader Kesehatan Desa

IV EVALUASI

Pendampingan FKD & Kader

Kesehatan

46

Page 49: pimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.compimivppsdmyogyakartahome.files.wordpress.com/2019/…  · Web viewPTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara

47