Download - PHBS Slide

Transcript

DEPKES

GERAKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

PARADIGMA SEHAT

MAKRO

MIKRO

KABUPATEN/KOTA SESUAI KEPMENKES 1457/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota

PHBS DI TIAP TATANAN

Apa yang dimaksud dengan PHBS? Apa saja tujuan dari diadakannya program PHBS? Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS? Apa saja kegiatan PHBS? Bagaimana bentuk dan apa alasan dilakukannya pembentukan PHBS?

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Tempattempat Umum

PHBS DI RUMAH TANGGAPHBS DI SEKOLAH PHBS DI TEMPAT UMUM PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN PHBS DI TEMPAT KERJA

upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Bagi rumah tangga : Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit Anak tumbuh sehat & cerdas Produktivitas anggota keluarga meningkat Pengeluaran biaya dapat di alokasikan untuk pemenuhan gizi keluarga ,pendidikan & modal usaha untuk peningkatan pendapatan Bagi masyarakat : Mampu mengupayakan lingkungan sehat Mampu mencegah & menanggulangi masalah kesehatan Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti Posyandu,JPKM,tabungan bersalin,arisan jamban ,kelompok pemakai air,ambulan desa Bagi pemerintah kabupaten/Kota : Peningkatan kinerja dan citra Alokasi biaya penanganan masalah kesehatan dapat di alihkan unatuk pengembangan lingkungan sehat & penyedian sarana kesehatan merat bermutu & dan terjangkau Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS di rumah tangga

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Memberi ASI ekslusif Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan Ketersediaan air bersih Ketersediaan jamban sehat Kesesuaian jumlah lantai dengan jumlah penghuni rumah Lantai rumah bukan tanah Tidak merokok di dalam rumah Melakukan aktivitas fisik setiap hari Makan buah dan sayur setiap hari

Meningkatkan dukungan dan peran aktif petugas kesehatan, petugas lintas sector, media massa, organisasi masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, Tim penggerak PKK dan dunia usaha dalam pembinaan PHBS di rumah tangga. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk melaksanakan PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Pasangan Usia Subur. Ibu Hamil dan Menyusui. Anak dan Remaja. Usia lanjut . Pengasuh Anak

upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

Indicator prilaku, seperti kebersihan pribadi, tidak merokok, olahraga teratur, tidak menggunakan NAPZA, kuku siswa pendek dan bersih, ada dokter kecil. Menjadi peserta dana sehat. Indikator lingkungan, seperti ada jamban yang bersih, ada air bersih, ada tempat sampah, ada saluran pembuangan air limbah, ada ventilasi, kepadatan ruang kelas 1,5 m2 per murid, ada warung sehat, ada UKS, ada taman sekolah.

Meningkatkan dukungan dan peran aktif seluruh warga sekolah baik itu siswa, guru, pegawai dan lain-lain dalam pembinaan PHBS di tatanan sekolah Meningkatkan kemampuan peserta didik, guru dan pegawai untuk melaksanakan PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Merubah perilaku dan memberikan pendidikan tentang perilaku hidup bersih terutamanya pada peserta didik untuk mendistribusikan juga informasi yang didapat di lingkungan keluarga dan sekitarnya.

Siswa Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa) Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam,dll)

JENIS PENYAKIT

JUMLAH KASUS 40-60% 23,2 % 74,4 %

SUMBER DATA

KECACINGANANEMIA KARIES & PERODENTAL

Profil Dep Kes Tahun 2005Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007 SKRT Tahun 2001

upaya strategis terciptanya tempattempat umum sehat. Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum seperti pengunjung, pedagang, pengelola, awak angkutan, jamaah akan terhindar dari penyakit.

Bagi Masyarakat: Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan yang dihadapi Bagi Tempat Umum: Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi bersih, indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra tempat umum. Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum. Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota : peningkatan persentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah kabupaten/kota yang baik. Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempattempat umum.

PHBS di Pasar Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di pasar Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk PHBS di tempat ibadah Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat ibadah Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk

PHBS di tempat makan Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat makan Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Menutup makanan dan minuman Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk PHBS di angkutan umum (Bus, angkot, kereta,

pesawat, kapal laut,dll)

Menggunakan air bersih Menggunakan jamban Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di tempat makan Tidak meludah sembarangan

Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat di tempat-tempat umum. Meningkatnya tempat-tempat umum sehat, khususnya tempat perbelanjaan, rumah makan, tempat ibadah dan angkatan-angkatan

masyarakat pengunjung/pembeli pedagang petugas kebersihan, keamanan pasar konsumen pengelola (pramusaji) jamaah pemelihara/pengelola tempat ibadah remaja tempat ibadah penumpang awak angkutan umum pengelola angkutan umum

Penularan penyakit dapat terjadi di tempat-tempat umum karena kurang tersedianya air bersih dan jamban, kurang baiknya pengelolaan sampah dan air limbah, kepadatan vector berupa lalat dan nyamuk, kurangnya ventilasi dan pencahayaan, kebisingan dan lain-lain. Tempat-tempat umum yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, yang selanjutnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.

Penerapan PHBS di tempat-tempat umum, merupakan salah satu upaya strategis terciptanya tempat-tempat umum sehat. Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum seperti pengunjung, pedagang, pengelola, awak angkutan, jamaah akan terhindar dari penyakit.

upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung : Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat. Terhindar dari penularan penyakit. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan pasien. Bagi Institusi Kesehatan : Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan. Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Bagi Pemerintah Daerah : peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik. Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.

Menggunakan air bersih. Menggunakan jamban. Membuang sampah pada tempatnya, Tidak merokok di institusi kesehatan. Tidak meludah sembarangan. Memberantas Jentik nyamuk.

Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan. Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan. Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Pasien. Keluarga Pasien. Pengunjung. Petugas Kesehatan di institusi kesehatan. Karyawan di institusi kesehatan.

Lalu lalang berkumpulnya orang sakit dan sehat di institusi kesehatan dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di institusi kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di institusi kesehatan kepada penderita lain atau petugas di institusi kesehatan ini disebut dengan Infeksi Nosokomial. Data survei PHBS di Institusi Kesehatan per provinsi tahun 2004 (Profil Promosi Kesehatan) menunjukkan masih di bawah 50 % dari institusi kesehatan di provinsi yang sudah baik pelaksanaan PHBS-nya. Padahal institusi kesehatan seharusnya dapat menjadi contoh penerapan PHBS bagi masyarakat pengunjung dan institusi non kesehatan

upaya untuk member-dayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Bagi Pekerja: Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga. Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan. Bagi Masyarakat: Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja. Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.

Bagi Tempat Kerja : Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan. Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan. Meningkatnya citra tempat kerja yang positif. Bagi Pemeinerintah Provinsi dan Kahupaten/Kota : Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan. Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Tidak merokok di tempat kerja Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja. Menggunakan air bersih. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja. Meningkatkan produktivitas kerja. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Menurunkan angka absensi tenaga kerja. Menurunkan angka penyakit akibat ker ja dan lingkungan kerja. Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

seluruh pekerja, buruh dan karyawan pemimpin perusahaan

Promosi ttg PHBS Berikut jenis kegiatan PHBS (Zuraida,dkk, 2006) meliputi: PHBS Bidang Gizi, misalnya: Makan-makanan gizi seimbang Minum tablet besi selama hamil Member bayi ASI ekslusif Mengkonsumsi garam beryodium Member ibayi dan balita kapsul vitamin A PHBS Bidang KIA dan KB, misalnya: Memeriksakan kehamilan Persalinan ditolong tenaga kesehatan Menimbang balita setiap bulan Mengimunisasi lengkap bayi Ikut keluarga berencana Makan-makanan bergizi Ibu hamil tidak merokok

PHBS Bidang Kesehatan Lingkungan, misalnya: Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah buang air bessar Menghuni rumah sehat Memiliki akses dan menggunakan air bersih Memiliki akses dan menggunakan jamban Memberantas jentik nyamuk Membuang sampah di tempat sampah Cuci tangan Melakukan gotong royong di lingkungan sekitar PHBS Bidang Pemeliharaan Kesehatan, misalnya: Memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan Memanfaatkan puskesmas sebagai sarana kesehatan

PHBS Bidang gaya Hidup Sehat, misalnya: Tidak merokok di dalam rumah Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga setiap hari Makan sayur dan buah-buahan setiap hari PHBS Bidang Obat dan Farmasi, misalnya: Memiliki tanaman obat keluarga Tidak menggunakan NAPZA Menggunakan obat generic Jauhkan anak dari bahan-bahan berbahaya dan beracun Minum oralit jika diare