PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN MUSABAQAH QIRA’ATIL KUTUB (MQK)
TINGKAT NASIONAL VI TAHUN 2017
“Dari Pesantren Untuk Penguatan Karakter dan Kepribadian Bangsa”
PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG JEPARA - JAWA TENGAH
29 NOVEMBER - 7 DESEMBER 2017
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI
2017
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salah satu agenda Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Tahun Anggaran 2017 adalah menyelenggarakan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah Kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI tahun ini merupakan kelanjutan dari kegiatan dua tahunan yang pernah dilakukan sebelumnya, Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) pertama kali diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Falah Bandung Jawa Barat pada Tahun 2004, kedua di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur pada Tahun 2006, ketiga di Pondok Pesantren Al-Falah Banjar Baru Kalimantan Selatan pada Tahun 2008 yang kemudian beralih menjadi kegiatan tiga tahunan dengan nama Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (MUFAKaT) ke empat yang diselengagrakan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2011, lalu kemudian kembali ke nomenklatur Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) lagi untuk penyelenggaraan tahun 2014 dengan penyesuaian menjadi kegiatan setiap tiga tahunan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi Provinsi Jambi. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren akan berupaya terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan Musabaqah Qira’atil Qutub (MQK) ini, karena dinilai memiliki dampak yang sangat positif dalam peningkatan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fiddiin) yang merupakan kajian pokok dan telah menjadi distingsi sekaligus ke-khasan lembaga pondok pesantren. Untuk mewujudkan kegiatan tersebut agar berjalan lancar dan sukses, berbagai upaya telah dilakukan di antaranya dengan penetapan Petunjuk TeknisPelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017. Kehadiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai guideline bagi panitia pelaksana, peserta, official, masyarakat, pondok pesantren, dan para pemerhati pondok pesantren agar tercapai efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK). Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini, kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat
ii
Nasional VI dapat berjalan sebagimana mestinya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Demikian, semoga buku petunjuk pelaksanaan ini bermanfaat, dan terima kasih atas saran dan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan penyelenggaraan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) di masa yang akan datang. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2017 Kepala Subdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly ttd Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd
iii
SAMBUTAN DIREKTUR PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Sholawat dan salam terlimpahcurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dengan ditetapkannya Petunjuk Teknis Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017 ini, diharapkan dapat meningkatkan aktifitas penyelenggaraan MQK yang pada gilirannya dapat meningkatkan semarak dan pencitraan pendidikan pesantren dan penguasaan kitab kuning bagi para santri pondok pesantren. Kebijakan trilogi pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan pondok pesantren sesungguhnya dimaksudkan untuk memaksimalkan peran pondok pesantren sebagai lembaga keagamaan (tafaqquh fiddin), lembaga kependidikan, dan lembaga sosial masyarakat, dengan berbagai program dicanangkan demi kemajuan di masa yang akan datang. MQK adalah salah satu instrumen untuk memperkuat kebijakan trilogi pengembangan pondok pesantren. Program ini merupakan kegiatan nasional bagi para santri di pondok pesantren yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. Kegiatan ini juga sebagai upaya perhelatan para santri dalam meningkatkan prestasi akademik mereka khususnya dalam kajian kutub at-turats (kitab kuning) yang selama ini menjadi primadona atau ke-khasan dalam kajian keilmuan di pondok pesantren. MQK merupakan salah satu wahana kompetisi bagi para santri menunjukkan kemampuannya dalam membaca, memahami, dan menjelaskan kandungan kitab kuning sebagai tradisi keilmuan di pondok pesantren. MQK juga menjadi salah satu instrumen penguatan dan pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan pesantren sesuai dengan semangat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2016 tentang Hari Santri. MQK juga menjadi wasilah untuk memperkuat 4 (empat) Pilar Penyangga Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di lingkungan pondok pesantren. Buku petunjuk pelaksanaan ini hadir sebagai ikhtiar maksimalisasi penyelenggaran MQK Tingkat Nasional VI di Pondok Pesantren Roudlotul
iv
Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi para pelaksana dan semua pihak yang mengikuti kegiatan ini. Akhirnya, saya ucapkan banyak terima kasih atas kerjasama yang terjalin antar berbagai pihak demi terselenggaranya MQK Tingkat Nasional Tahun 2017. Secara khusus kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara. Semoga Allah SWT memberkahi langkah dan ikhtiar kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2017
Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren ttd Dr. H. Imam Safe’i, M.Pd
v
vi
vii
viii
Halaman ini sengaja dikosongkan
ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i Sambutan Direktur......................................................................................... iii Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2431 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017 .................................................................. v Daftar Isi ....................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1 A Latar Belakang........................................................................ 1 B Maksud dan Tujuan ............................................................... 4 C Ruang Lingkup........................................................................ 4 D Pengertian Umum ................................................................... 5
BAB II PENDAHULUAN............................................................................ 7 A Jenis Kegiatan ........................................................................ 7 B Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................... 7 C Kepesertaan ........................................................................... 7 D Kepanitiaan ............................................................................. 9 E Tahapan Kegiatan .................................................................. 10 F Dewan Hakim dan Panitera .................................................... 15 G Sarana Prasarana Umum Kegiatan ........................................ 17 H Pelayanan ............................................................................... 18
BAB III KETENTUAN LOMBA MEMBACA, MENERJEMAHKAN, DAN MEMAHAMI KITAB KUNING ........................................................ 21
A. Ketentuan Umum .................................................................... 21 B Sistem Lomba ........................................................................ 23 C Penilaian ................................................................................. 25
BAB IV KETENTUAN DEBAT BAHASA ARAB ........................................ 27 A. Ketentuan Umum .................................................................... 27 B Sistem Lomba ........................................................................ 28 C Penilaian ................................................................................. 33 BAB V KETENTUAN DEBAT BAHASA INGGRIS ................................... 37 A. Ketentuan Umum .................................................................... 37 B Sistem Lomba ........................................................................ 38 C Penilaian ................................................................................. 43
BAB VI EKSEBISI ...................................................................................... 47 A. Ketentuan Umum .................................................................... 47 B Sistem Lomba ........................................................................ 48 C Penilaian ................................................................................. 49
x
BAB VII KEGIATAN PENUNJANG ............................................................. 51 A. Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren Se-Indonesia .............. 51 B Sarasehan Dan Musyawarah MQK ........................................ 52 C Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren ................... 53 D Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning ............................... 56 E Pentas Seni ............................................................................ 58 F Media Center MQK ................................................................. 59
BAB VII PENUTUP ..................................................................................... 61 LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Harian ......................................................... 63 Lampiran 2 Uraian Tugas Panitia Pusat ................................................... 65 Lampiran 3 Mars dan Hymne MQK .......................................................... 69 Lampiran 4 Logo, Maskot, dan Bendera ................................................... 73 Lampiran 5 Rekomendasi Jadwal Kedatangan dan Kepulangan ............. 79 FORM MQKN2017/Form/01 DATA PESERTA ................................................... 83 MQKN2017/Form/02 LEMBAR KONFIRMASI KAFILAH ........................ 84 MQKN2017/Form/03A REGISTRASI KEDATANGAN PESERTA ............. 86 MQKN2017/Form/03B REGISTRASI KEDATANGAN PESERTA -
DAFTAR REKAP REGISTRASI PESERTA .......... 87 MQKN2017/Form/04A PENDAFTARAN PENTAS SENI ........................... 88 MQKN2017/Form/04B PENDAFTARAN BAZAAR DAN PAMERAN ......... 89 MQKN2017/Form/05A FORM PENILAIAN - MEMBACA,
MENERJEMAHKAN, DAN MEMAHAMI KITAB KUNING - PENILAIAN DEWAN HAKIM................ 91
MQKN2017/Form/05B FORM PENILAIAN - MEMBACA, MENERJEMAHKAN, DAN MEMAHAMI KITAB KUNING - REKAPITULASI PENILAIAN................ 92
MQKN2017/Form/06A FORM PENILAIAN - DEBAT BAHASA ARAB/INGGRIS - PENILAIAN DEWAN HAKIM .... 93
MQKN2017/Form/06B FORM PENILAIAN - DEBAT BAHASA ARAB/INGGRIS - REKAPITULASI PENILAIAN .... 94
MQKN2017/Form/07A FORM PENILAIAN - EKSEBISI - PENILAIAN DEWAN HAKIM .................................................... 95
MQKN2017/Form/07B FORM PENILAIAN - EKSEBISI - REKAPITULASI PENILAIAN ........................................................... 96
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ada beberapa alasan mendasar mengapa pendidikan pesantren perlu mendapat
prioritas dari kebijakan Kementerian Agama. Pertama, secara historis, pendidikan pesantren dianggap sebagai sistem pendidikan tertua dan produk budaya Indonesia yang indigenous. Pesantren muncul bersamaan dengan proses islamisasi di Nusantara pada abad ke-13. penyelenggaraan pendidikan keagamaan semula berada di tempat-tempat pengajian ("nggon ngaji") yang mengajarkan dasar-dasar ilmu keislaman, seperti nahwu/sharf (Arabic grammar), al-Qur’an, hadits, akidah/tauhid (Islamic theology), fiqh, dan akhlak. Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri), yang kemudian disebut pesantrian atau pesantren. Meskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pendidikan pesantren merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang terstruktur, sehingga pendidikan ini sangat bergengsi.
Kedua,secara kelembagaan, pesantren saat ini telah menjadi sebuah institusi atau “kampus” yang memiliki potensi besar dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Di samping mempertahankan ciri khas dan keaslian isi (curriculum content)nya, misalnya sorogan dan bandongan, kebanyakan pesantren telah mengadopsi sistem klasikal-formal, baik berbentuk Raudlatul Athfal (TK Islam), madrasah (MI, MTs, MA), diniyah (ula, wustho, dan ulya), sekolah-sekolah umum (SD, SLTP, SMU), perguruan tinggi (agama dan umum), dan pendidikan tingkat tinggi (Ma'had Aly). Lebih jauh lagi, beberapa pesantren telah menyelenggarakan berbagai jenis program ketrampilan semisal agroindustri, industri rumah tangga, pertanian, perikanan, dan kelautan.
Ketiga, beberapa dekade terakhir pesantren mengalami perkembangan jumlah luar biasa dan menakjubkan, baik di wilayah pedesaan, pinggiran kota, maupun perkotaan. Data Kementerian Agama, misalnya, menyebutkan pada 1977 jumlah pesantren hanya sekitar 4.195 buah dengan jumlah santri sekitar 677.394 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan berarti pada tahun 1985, di mana pesantren berjumlah sekitar 6.239 buah dengan jumlah santri mencapai sekitar 1.084.801 orang. Dua dasawarsa kemudian, 1997, Kementerian Agama mencatat jumlah pesantren sudah mengalami kenaikan mencapai 224 % atau 9.388 buah, dan kenaikan jumlah santri mencapai 261 % atau 1.770.768 orang.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
2 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Berdasarkan data statistik Ditjen Kelembagaan Islam, Departemen Agama Republik Indonesia pada tahun 2001 ada 11.312 pesantren dengan 2.737.805 santri. Kemudian pada tahun 2005 jumlah pesantren kembali meningkat menjadi 14.798 pesantren dengan santri berjumlah 3.464.334 orang. Berdasarkan data Bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, pada tahun 2016 terdapat 28,194 pesantren yang tersebar baik di wilayah kota maupun pedesaan dengan 4,290,626 santri, dan semuanya berstatus swasta.
Selain menunjukkan tingkatkeragaman, orientasi pimpinan pesantren dan independensi kiai, jumlah ini memperkuat argumentasi bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan swasta yang sangat mandiri dan sejatinya merupakan praktek pendidikan berbasis masyarakat (community based education).
Dunia pesantren mengalami perkembangan dinamis yang cukup signifikan yang dalam tiga dasawarsa terakhir ini. Pertama, perubahan peningkatan kualitas infrastruktur/fisik pesantren. Secara fisik, penampilan pesantren sudah banyak berubah. Kini sejumlah pesantren baik pesantren tradisional (salaf) maupun pesantren modern (khalaf) telah memiliki fasilitas gedung yang mewah dan dilengkapi dengan peralatan modern seperti alat komunikasi, komputer, facsimile, laboratorium, dan sebagainya.
Kedua, perubahan menyangkut pola pengelolaan dan kepengasuhan teknis pesantren, dari bentuk kepemimpinan personal (tunggal) kiai menjadi bentuk pengelolaan secara kolektif dan profesional oleh yayasan.
Ketiga, adanya peningkatan jumlah program pendidikan yang diselenggarakan pesantren. Di samping mempertahankan nilai-nilai salafiyah dan tradisi pengkajian kitab kuning (turats), semakin banyak pesantren yang telah menyelenggarakan pendidikan formal (dalam bentuk madrasah, sekolah), diniyah, ma’had ‘aly, perguruan tinggi umum, dan berbagai program pengembangan lainnya.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena keterbukaan pesantren untuk menerima atau beradaptasi dengan dinamika perubahan yang terjadi di luar pesantren, walau penerimaan terhadap berbagai inovasi dan perubahan yang datang dari luar itu tidak sampai mencerabut akar-akar kultural pesantren. Ini selaras dengan kaidah yang banyak dipegangi kalangan pesantren: Al-muhâfadhatu ‘alâ qadîmis shâlih wal akhdzu bil jadîdil ashlâh.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
3
Dalam kerangka Al-muhâfadhatu ‘alâ qadîmis shâlih itulah, Kementerian Agama menyelenggarakan Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017. Hal tersebut penting karena langsung berkaitan dengan tradisi pengajaran kitab kuning yang telah lama ada dan hingga kini bertahan di pesantren. Pengajaran kitab kuning di pesantren adalah dalam rangka maintenance of islamic knowledge and conservation of islamic legacies, melestarikan warisan pengetahuan keislaman yang diperoleh secara turun temurun dari generasi salaf al-shâlih. Melalui tradisi pembacaan dan pengkajian kitab kuning di pesantren seperti itu, doktrin-doktrin dalam kitab kuning yang bersumber dan merujuk Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utama, menjadi “ruh” dan jiwa yang menggerakkan dan mengarahkan kehidupan pesantren. Lebih dari itu, tradisi kitab kuning juga mendasari bangunan keilmuan yang dikembangkan pesantren. Melalui pewarisan seperti itulah seluruh khazanah keilmuan yang dihasilkan oleh ulama’ salaf al-shâlih diterima, dikaji, dan dijaga keasliannya.
Pesantren yang telah lama hadir di bumi persada ini dengan meneguhkan bacaannya pada kitab-kitab kuning yang menjadi rujukan dalam musabaqah ini akan melahirkan santri-santri yang santun, berfikir rasional, dan tidak melakukan tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Hal ini patut diketengahkan, sebab dunia pesantren saat ini mendapat sorotan yang cukup serius baik yang menyangkut terorisme dan gerakan transnasional yang tumbuh di tanah air belakangan ini.
Dalam upaya meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri untuk terus mempelajari kitab-kitab kuning sebagai sumber utama kajian ilmu-ilmu agama Islam, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menerjemahkan dan memahami kitab-kitab kuning bagi para santri pondok pesantren, melalui kegiatan MQK antar pondok pesantren. Tentu saja, musabaqah ini bukan hanya semata-mata memperlombakan teknik-teknik membaca sebuah kitab kuning, tetapi juga kemampuan dalam memahami serta menyampaikan kandungan teks kitab kuning yang dibacanya kepada publik. Dengan demikian, forum ini merupakan ajang perlombaan kemampuan dalam membaca, memahami, serta mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif.
MQK juga menjadi salah satu instrumen penguatan dan pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan pesantren sesuai dengan semangat Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri. MQK juga menjadi washilah untuk memperkuat empat (4) pilar penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara di lingkungan Pondok pesantren.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
4 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
MQK pertama kali diselenggarakan tahun 2004 di Pondok Pesantren Al-Falah Bandung Jawa Barat. MQK II Tahun 2006 diselenggarakan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. MQK III dilaksanakan pada tahun 2008 diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan. Selanjutnya, kegiatan ini sempat berubah nama menjadi Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (MUFAKäT) dan diselenggarakan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2011. Kemudian tahun 2014, kembali dilakukan perubahan nomenklatur ke Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017 ini disusun dalam rangka memberikan acuan dan petunjuk bagi pelaksanaan MQK khususnya Panitia Pelaksana dalam menyiapkan segala sesuatunya demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan MQK, menjadi pedoman bagi para calon peserta MQK dan para pengasuh pondok pesantren dalam upaya mempersiapkan calon-calon peserta MQK, sebagai pedoman bagi para pihak lain yang terkait yang akan berpartisipasi dalam pelaksanaan MQK, sebagai pedoman para Dewan Hakim dalam melakukan pelaksanaan penilaian agar diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan aturan dan kaidah yang telah ditentukan, serta sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat luas pada umumnya dan khususnya masyarakat pondok pesantren agar lebih dapat mengetahui secara mendalam tentang penyelenggaraan MQK.
B. Maksud dan Tujuan Kegiatan MQK dimaksudkan sebagai ajang lomba/musabaqah kemampuan
santri pondok pesantren dalam membaca, memahami, dan mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif.
Tujuan kegiatan MQK adalah untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam bersumber kitab kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan, dan terjalinnya silaturahmi antar pondok pesantren seluruh Indonesia dalam rangka terwujudnya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Ruang Lingkup Ruang Lingkup Petunjuk Teknis MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017
meliputi penjelasan tentang jenis kegiatan, waktu dan tempat pelaksanaan, kepesertaan, tahapan kegiatan, ketentuan Lomba Membaca, Menerjemahkan,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
5
dan Memahami Kitab Kuning, ketentuan lomba debat bahasa Arab dan Inggris, ketentuan Eksebisi, serta Kegiatan Penunjang.
D. Pengertian Umum Pengertian umum dalam petunjuk teknis ini mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Pondok pesantren yang selanjutnya disebut pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menyelenggarakan satuan pendidikan pesantren dan/atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya;
2. Kitab kuning adalah kitab ke-Islam-an berbahasa Arab yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren;
3. Musabaqah Qira`atil Kutub yang selanjutnya disingkat menjadi MQK dalam petunjuk teknis ini adalah proses pelaksanaan musabaqah membaca, menerjemahkan dan memahami kitab kuning, debat bahasa Arab dan Inggris, eksebisi, serta kegiatan penunjang lainnya;
4. Kafilah adalah utusan dari provinsi dan pondok pesantren sebagai partisipan MQK.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
6 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan yang diselenggarakan dalam event MQK ini secara garis besar
terbagi ke dalam (2) dua:
1. Kegiatan Inti, yaitu kegiatan yang dilombakan:
a. Lomba Membaca, Menerjemahkan, dan Memahami Kitab Kuning; b. Lomba Debat Bahasa Arab dan Inggris; c. Eksibisi, yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di
pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Lomba ini diperkenankan membawa alat musik sederhana (akustik) untuk penampilan dan disiapkan oleh masing-masing tim.
2. Kegiatan Penunjang, yaitu kegiatan yang tidak dilombakan:
a. Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren; b. Sarasehan dan Musyawarah MQK; c. Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren; d. Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning; e. Pentas Seni; f. Media Center MQK.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017 dilaksanakan selama 9
(sembilan) hari mulai tanggal 29 November s.d. 7 Desember 2017, bertempat di Komplek Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah.
C. Kepesertaan 1. Setiap Provinsi diberi peluang yang sama untuk mengirimkan 1 (satu) kafilah
sebanyak maksimal 103 orang; terdiri dari 50 peserta majelis kitab kuning, 12 orang peserta debat, 10 orang peserta eksibisi, serta 31 orang panitia dan pembina yang terdiri dari 3 orang panitia dan 28 orang pembina.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
8 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
No Majelis Putera Puteri 1 Lomba Membaca, Menerjemahkan
dan Memahami Kitab Kuning 25 25
2 Debat Bahasa Arab 3 3 3 Debat Bahasa Inggris 3 3 4 Eksibisi 5 5
Jumlah 36 36 Jumlah peserta 72
Panitia 3 Pembina 28 Jumlah Panitia/Pembina 31
Jumlah setiap kafilah 103
2. Unsur peserta adalah santri pondok pesantren yang memenuhi syarat untuk menjadi peserta lomba MQK;
3. Unsur pembina adalah ustadz pesantren atau pegawai negeri sipil yang mendampingi peserta pada setiap bidang lomba;
4. Unsur panitia adalah pantia kontingen/kafilah sebagaimana ketentuan Petunjuk Teknis ini;
5. Khusus untuk unsur panitia/pembina, dapat ditambahkan dari jumlah yang telah ditentukan dan dapat melibatkan unsur pejabat dari pemerintah daerah/instansi lain dengan Surat Perjalanan Dinas (SPD) masing-masing instansi;
6. Bagi Provinsi yang mengutus panitia/pembina/peserta yang melebihi ketentuan, segala beban akomodasi, konsumsi dan lainnya dibebankan pada Provinsi yang bersangkutan;
7. Setiap Provinsi hanya berhak mengirimkan 1 (satu) kafilah. Sedangkan Provinsi tuan rumah penyelenggara MQK (Provinsi Jawa Tengah), diberikan kesempatan dengan mengirimkan peserta sebanyak 2 (dua) kafilah, yaitu 1 (satu) kafilah dari Provinsi dan 1 (satu) kafilah dari pondok pesantren penyelenggara;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
9
8. Panitia dan pembina bagi kafilah pondok pesantren penyelenggara berasal dari unsur pondok pesantren penyelenggara;
9. Peserta untuk setiap majelis Lomba Membaca, Menerjemahkan dan Memahami Kitab Kuning, Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris dan Eksibisi adalah santri putera dan puteri pada pesantren yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Berasal dari pondok pesantren yang mengajarkan kitab kuning yang dibuktikan dengan izin operasional pondok pesantren dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota yang masih berlaku;
b. Santri mukim pada pondok pesantren minimal dalam 12 bulan terakhir, yang dibuktikan dengan sekurang-kurangnya satu dari: (1) raport/kasyfuddarajah pesantren sekurang-kurangnya yang telah
ditempuh dalam 12 bulan terakhir; atau (2) surat keterangan dari pimpinan pesantren bahwa yang
bersangkutan adalah santri mukim dan aktif pada pondok pesantren sekurang-kurangnya dalam 12 bulan terakhir.
c. Memenuhi kriteria usia: (1) Peserta Marhalah Ula: Usia maksimal 14 tahun 11 bulan 30 hari
(Maksimal lahir 1 Januari 2003); (2) Peserta Marhalah Wustha: Usia maksimal Usia maksimal 17 tahun
11 bulan 30 hari (Maksimal lahir 1 Januari 2000); (3) Peserta Marhalah Ulya: Usia maksimal 20 tahun 11 bulan 30 hari
(Maksimal lahir 1 Januari 1997); (4) Peserta Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris dan Eksibisi:
Usia maksimal 20 tahun 11 bulan 30 hari (Maksimal lahir 1 Januari 1997).
Untuk membuktikan kriteria usia di atas, calon peserta wajib menunjukkan Akte Kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Ijazah Lembaga Pendidikan Formal terakhir;
d. Khusus peserta Debat Bahasa Arab, tidak pernah mendapat pendidikan formal dari negara yang berbahasa Arab (menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar resmi sehari-hari/bahasa resmi kenegaraan) yang dibuktikan dengan: surat pernyataan bermaterai Rp. 6.000,- ditandatangani oleh yang bersangkutan dan pimpinan pesantren;
e. Khusus peserta Debat Bahasa Inggris, tidak pernah mendapat pendidikan formal dari negara yang berbahasa Inggris (menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar resmi sehari-hari/bahasa resmi kenegaraan) yang dibuktikan dengan: surat pernyataan bermaterai Rp. 6.000,- ditandatangani oleh yang bersangkutan dan pimpinan pesantren.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
10 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
D. Kepanitiaan 1. Kepanitiaan MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017 terdiri dari Panitia
Pusat, Panitia Pelaksana Daerah, dan Panitia Kontingen/Kafilah; 2. Panitia Pusat terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan/atau melalui penugasan dengan Surat Tugas;
3. Panitia Pelaksana Daerah terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pondok Pesantren pada wilayah yang menjadi Tuan Rumah pelaksanaan MQK (Provinsi Jawa Tengah) yang ditetapkan melalui Keputusan pejabat yang berwenang dan/atau melalui penugasan dengan Surat Tugas;
4. Panitia Kontingen/Kafilah terdiri dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pondok Pesantren untuk masing-masing kontingen/kafilah yang ditetapkan melalui Keputusan pejabat yang berwenang dan/atau melalui penugasan dengan Surat Tugas.
E. Tahapan Kegiatan 1. Penentuan Lokasi Pelaksanaan
a. Lokasi pelaksanaan MQK ditentukan berdasarkan ajuan dari hasil kesepakatan antara Kementerian Agama Pusat dan Daerah dalam pelaksanaan MQK sebelumnya;
b. Ajuan tersebut diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Agama Pusat, untuk kemudian dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam;
c. Berdasarkan laporan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan lokasi pelaksanaan MQK. Untuk tahun anggaran 2017, MQK ditetapkan untuk dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah.
2. Desain Kegiatan
Kementerian Agama Pusat bersama-sama dengan Kementerian Agama Provinsi daerah penyelenggara menyusun desain pelaksanaan kegiatan, berupa Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) berikut Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
11
3. Pemberitahuan Kegiatan Setiap daerah diinformasikan tentang penyelenggaraan MQK yang dimaksudkan agar setiap daerah dapat mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan persiapan MQK.
4. Penentuan Personel Penentuan personel yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan MQK dilakukan melalui penetapan dengan keputusan pejabat yang berwenang pada tingkat pusat maupun daerah.
5. Rapat-rapat Koordinasi dan Kunjungan Lapangan Rapat-rapat koordinasi dan kunjungan lapangan dimaksudkan untuk memberikan informasi, melakukan koordinasi, mengidentifikasi potensi masalah atau kendala yang dapat muncul, serta mempersiapkan berbagai hal terkait penyelenggaraan MQK.
6. Pendaftaran Peserta
a. Setiap daerah melakukan seleksi untuk menetapkan peserta yang akan diutus untuk mengikuti MQK Tingkat Nasional. Adapun seleksi sebagaimana dimaksud dapat berbentuk MQK Tingkat Daerah atau sistem seleksi lainnya;
b. Setiap daerah melakukan konfirmasi kafilah melalui e-mail, dengan mengirimkan Lembar Konformasi Kafilah (Form MQKN2017/Form/02, scan format pdf) berikut Daftar Partisipan (peserta/panitia/pembina/lain-lain, format Ms Excel), serta Data Peserta (Form MQKN2017/Form/01) berikut Dokumen Pendukung yang diperlukan (scan format pdf), paling lambat Kamis, 31 Agustus 2017 kepada: (1) Panitia Pusat
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Cq. Subdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly Email: [email protected]
(2) Panitia Daerah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Cq. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Email: [email protected]
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
12 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
7. Persiapan Sarana Prasarana Kegiatan Panitia pusat maupun daerah mempersiapkan sarana prasarana berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan kegiatan.
8. Publikasi dan Sosialisasi Publikasi dan Sosialisasi MQK dilakukan melalui ekpos di berbagai Media Cetak dan Elektronik, termasuk dengan mengadakan Press Conference, serta Talk Show di Radio dan Televisi. Selain itu, publikasi dan sosialisasi juga dilakukan dengan pemasangan media pulikasi outdoor berupa baliho, spanduk, banner, balon udara, dan sebagainya.
9. Registrasi Kedatangan Peserta
a. Registrasi Kedatangan bagi Peserta, berupa Pemeriksaan Data dan Kelengkapan Dokumen Pendukung, Keabsahan, dan Cetak ID Card;
b. Registrasi Kedatangan dilakukan di lokasi penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017, dilayani sejak hari Rabu, 29 November 2017 pukul 10.00 WIB dan ditutup paling akhir hari Kamis, 30 November 2017 pukul 17.00 WIB. Melebihi waktu tersebut, pendaftaran dan pengesahan peserta tidak akan dilayani;
c. Pemeriksaan Data dan Kelengkapan Dokumen Pendukung dilakukan oleh personel dari unsur Panitia Pelaksana Daerah, dengan mekanisme sebagai berikut: (1) Masing-masing peserta mempersiapkan 1 (satu) map dokumen
yang terdiri dari Asli Form Data Peserta (Form MQKN2017/Form/01); Asli Form Registrasi Kedatangan (Form
MQKN2017/Form/03A); dan Asli Dokumen Pendukung, sesuai ketentuan. Khusus Dokumen Pendukung berupa Izin Operasional
Pondok Pesantren yang harus ditunjukkan oleh peserta, dapat menggunakan Salinan yang telah dilegalisasi oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang mengeluarkan Izin Operasional.
(2) Peserta melapor kepada petugas pemeriksa untuk dilakukan pemeriksaan data dan kelengkapan dokumen pendukung;
(3) Petugas pemeriksa melakukan pemeriksaan apakah peserta telah terdata dalam Database Peserta sesuai dengan data dalam Form MQKN2017/Form/01;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
13
(4) Petugas pemeriksa melakukan pemeriksaan apakah Dokumen Pendukung telah lengkap dan Dokumen Pendukung hasil scan yang telah disampaikan sebelumnya sesuai dengan Dokumen Asli yang ditunjukkan oleh peserta;
(5) Apabila terdapat perbedaan dan/atau ketidak sesuaian, petugas pemeriksa menyerahkan peserta tersebut kepada Panitia Pusat melalui Koordinator Bidang Kesekretariatan untuk ditentukan tindakan selanjutnya;
(6) Apabila tidak terdapat perbedaan dan ketidaksesuaian, Petugas Pemeriksa menandatangani Form MQKN2017/Form/03A pada kolom yang telah ditentukan;
(7) Petugas Pemeriksa mengarahkan peserta untuk melakukan proses selanjutnya, yaitu proses keabsahan.
d. Keabsahan dilakukan oleh personel dari unsur Panitia Pusat, dengan mekanisme sebagai berikut: (1) Peserta melapor ke petugas keabsahan, untuk dilakukan
proses keabsahan; (2) Proses keabsahan dilakukan untuk memeriksa apakah peserta
memenuhi seluruh persyaratan sebagai peserta MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan;
(3) Peserta wajib menjawab setiap pertanyaan dan memberikan penjelasan secara jujur atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh Petugas Keabsahan;
(4) Apabila terdapat perbedaan dan/atau ketidaksesuaian, petugas Keabsahan menyerahkan peserta tersebut kepada Panitia Pusat melalui Koordinator Bidang Keabsahan untuk ditentukan tindakan selanjutnya;
(5) Apabila tidak terdapat perbedaan dan ketidaksesuaian, Petugas Keabsahan menandatangani Form MQKN2017/Form/03A pada kolom yang telah ditentukan;
(6) Petugas Keabsahan mengarahkan peserta untuk melakukan proses selanjutnya, yaitu Cetak ID Card.
e. Cetak ID Card dilakukan oleh personel IT Pusat, dengan mekanisme sebagai berikut: (1) Peserta melapor ke petugas IT Pusat, untuk dilakukan proses
Cetak ID Card; (2) Petugas IT Pusat melakukan pengambilan foto peserta untuk
disertakan dalam ID Card; (3) Petugas IT Pusat mengisi nomor peserta (ganjil untuk putra
dan genap untuk putri) untuk disertakan dalam ID Card;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
14 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
(4) Petugas IT Pusat mencetak ID Card dan menyerahkan kepada peserta setelah peserta menandatangani Form MQKN2017/Form/03A pada kolom yang telah ditentukan;
(5) Petugas IT Pusat melakukan penatausahaan Form MQKN2017/Form/03A untuk setiap peserta per-kafilah.
f. Cetak Rekap Kafilah: (1) Setelah semua peserta melakukan pendaftaran, Tim IT akan
mencetak/print-out Daftar Rekap Registrasi Peserta (Form MQKN2017/Form/03B) dibuat rangkap 2 (dua);
(2) Daftar Rekap Registrasi Peserta ditandatangani pimpinan kafilah, serta Koordinator Bidang Kesekretariatan dan Keabsahan (lembar 1 untuk Pimpinan Kafilah dan lembar 2 untuk Koordinator Bidang Keabsahan).
10. Registrasi Kedatangan Panitia/Pembina
a. Registrasi Kedatangan bagi Panitia/Pembina berupa penyerahan Salinan Keputusan Penetapan Panitia/Surat Tugas/Dokumen penugasan lainnya, dan Cetak ID Card;
b. Registrasi Kedatangan dilakukan di lokasi penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional VI Tahun 2017, dilayani sejak hari Rabu, 29 November 2017 pukul 10.00 WIB dan ditutup paling akhir hari Kamis, 30 November 2017 pukul 17.00 WIB. Melebihi waktu tersebut, pendaftaran dan pengesahan peserta tidak akan dilayani;
c. Apabila data dalam Salinan Keputusan Penetapan Panitia/Surat Tugas/Dokumen penugasan lainnya berbeda dengan data partisipan yang dikirimkan sebelumnya, Cetak ID Card dilakukan setelah mendapatkan konfirmasi dari Panitia Pusat.
11. Penaikan Bendera Kafilah dilakukan setelah satu kafilah telah selesai
melaksanakan registrasi kedatangan;
12. Malam Ta’aruf dan Pelantikan Dewan Hakim adalah forum silaturahmi dalam rangka perkenalan antar kafilah dan panitia, sekaligus menyaksikan Pelantikan secara resmi Dewan Hakim;
13. Pertemuan Teknis (Technical Meeting) dilakukan setelah registrasi kedatangan, diikuti oleh keseluruhan kafilah dan panitia pada bidang terkait dalam rangka memberikan penjelasan teknis lomba berikut jadwal tampil peserta, serta ketentuan peran tim dalam debat bahasa arab dan debat bahasa inggris;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
15
14. Upacara Pembukaan
Upacara Pembukaan diselenggarakan pada: Hari : Jum’at Tanggal : 1 Desember 2017 Waktu : 14.00 - selesai Upacara Pembukaan Insya Allah akan dihadiri oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo beserta rombongan. Adapun susunan acara upacara pembukaan akan ditentukan kemudian.
15. Pelaksanaan Kegiatan Inti dan Penunjang
Pelaksanaan kegiatan inti dan penunjang diselenggarakan pada: Hari : Sabtu - Senin Tanggal : 2 - 4 Desember 2017 Keterangan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran Jadwal Harian Kegiatan
16. Upacara Penutupan
Upacara Penutupan diselenggarakan pada: Hari : Selasa Tanggal : 5 Desember 2017 Waktu : 19.00 - selesai Adapun susunan acara upacara penutupan akan ditentukan kemudian.
17. Pengendalian dan Pengawasan (Monitoring), Evaluasi, serta Pelaporan
a. Pengendalian dan pengawasan (monitoring) dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan;
b. Hasil pengendalian dan pengawasan dievaluasi sebagai bahan acuan bagi efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan selanjutnya;
c. Keseluruhan pelaksanaan kegiatan dilaporkan dalam bentuk laporan akademik dan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran negara.
F. Dewan Hakim dan Panitera Penilaian lomba dan penentuan pemenang dilakukan oleh Dewan Hakim
dibantu dengan Panitera dengan ketentuan:
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
16 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
1. Dewan Hakim
a. Dewan Hakim ditetapkan sejumlah 92 (sembilah puluh dua) orang yang terdiri dari: (1) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, sejumlah
masing-masing 1 (satu) orang, jumlah total 4 (empat) orang; (2) Koordinator, sejumlah masing-masing 1 (satu) orang untuk
setiap marhalah, jumlah total 4 (empat) orang; (3) Anggota, sejumlah masing-masing 3 (tiga) orang untuk setiap
bidang, jumlah total 84 (delapan puluh empat) orang. b. Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, serta
Anggota Dewan Hakim ditentukan dari unsur pesantren, Kementerian Agama, dan akademisi pendidikan Islam yang dipandang memiliki pemahaman mendalam tentang kepesantrenan di Indonesia, memiliki kemampuan berbahasa arab tingkat mahir, serta menguasai kitab yang dilombakan;
c. Koordinator ditentukan dari unsur Kementerian Agama; d. Dewan Hakim wajib memberikan penilaian yang jujur, adil, dan
bertanggungjawab; e. Sebelum pelaksanaan tugas, Dewan Hakim diwajibkan melakukan
Ikrar Sumpah Dewan Hakim.
2. Panitera Pusat
a. Panitera Pusat diambil dari unsur panitia pusat dan petugas lainnya, terdiri dari 1 (satu) orang koordinator dan panitera sejumlah masing-masing 1 (satu) orang untuk setiap bidang dengan jumlah total 29 (dua puluh sembilan) orang;
b. Panitera Pusat bertugas membantu dewan hakim sebagai penyiap alat dan bahan penilaian, announcer, time-keeper, serta tugas lain yang diperlukan.
3. Panitera Daerah
a. Panitera Daerah diambil dari unsur panitia daerah, terdiri dari 1 (satu) orang untuk setiap bidang dengan jumlah total 28 (dua puluh delapan) orang;
b. Panitera Daerah bertugas membantu dewan hakim untuk perekapan hasil penilaian, input data penilaian kedalam aplikasi, serta tugas lain yang diperlukan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
17
G. Sarana Prasarana Umum Kegiatan 1. Prasarana
Prasarana penyelenggaraan MQK antara lain terdiri atas:
a. Tempat/Ruang (1) Tempat Registrasi Kedatangan; (2) Tempat Kegiatan Inti yang terdiri dari Mimbar qira’at, yaitu
tempat penampilan dan penyajian peserta. tempat dewan hakim, serta tempat panitia dan petugas lainnya;
(3) Tempat Kegiatan Penunjang; (4) Tempat Sekretariat Panitia; (5) Tempat transit tamu undangan VVIP/VIP beserta rombongan; (6) Tempat pengunjung; (7) Tempat unsur pendukung, seperti titik distribusi konsumsi,
kesehatan, keamanan, lokasi parkir, MCK, dan sebagainya. b. Utilitas
(1) Kelistrikan, seperti titik aliran listrik, penerangan, dan sebagainya;
(2) Sanitasi dan air bersih; (3) Kebersihan, seperti tempat sampah, Tempat Pembuangan
Sementara, dan sebagainya; (4) Pemadam Kebakaran, seperti Alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan sebagainya. c. Tiang bendera sejumlah 37 (tiga puluh tujuh) unit:
(1) 1 (satu) tiang bendera utama untuk pengibaran bendera merah putih;
(2) 1 (satu) tiang bendera untuk pengibaran bendera MQK; (3) 35 (tiga puluh lima) tiang bendera untuk pengibaran bendera
kafilah.
2. Sarana Sarana umum berupa perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan MQK meliputi:
a. Perlengkapan personel dan administrasi, terdiri dari: (1) Alat Tulis Kantor (ATK) dan bahan habis pakai lainnya; (2) Sertifikat Keikutsertaan bagi kafilah dan Piagam bagi juara; (3) Perlengkapan untuk kafilah, dewan hakim, panitia dan petugas
lainnya, seperti ID-Card, seragam, dan sebagainya. b. Perlengkapan Pencitraan
(1) Dekorasi mimbar, panggung, dan tempat pelaksanaan; (2) Spanduk; (3) Umbul-umbul;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
18 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
(4) Baliho; (5) Standing Banner; (6) Balon Udara; (7) Poster, leaflet, maskot, dan sebagainya.
c. Perlengkapan elektronik, terdiri dari: (1) Perlengkapan sound system; (2) Perlengkapan telekomunikasi; (3) Perlengkapan Information Technology (IT).
d. Perlengkapan meubelair, terdiri dari: (1) Perlengkapan untuk peserta; (2) Perlengkapan untuk dewan hakim; (3) Perlengkapan untuk panitia dan petugas lainnya; (4) Perlengkapan untuk pengunjung.
H. Pelayanan Sekretariat panitia dan pelayanan informasi akan ditempatkan di komplek
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah. Garis pelayanan yang akan diberikan:
1. Kafilah
a. Pelayanan transportasi, akomodasi dan konsumsi kepada kafilah Provinsi diberikan sejak hari Rabu, 29 November 2017 sampai dengan hari Kamis, 7 Desember 2017. Apabila Kedatangan dan pemulangan kafilah di luar tanggal tersebut, hal-hal yang terkait dengan pelayanan menjadi tanggung jawab masing-masing kafilah;
b. Pelayanan transportasi bagi kafilah diberikan pada saat kedatangan dan kepulangan yaitu pelayanan transportasi dari dan ke lokasi perpindahan inter dan antar moda transporasi di Kota Semarang (stasiun, bandara, pelabuhan) ke lokasi pelaksanaan kegiatan;
c. Agar pelayanan bagi kafilah dapat diberikan secara maksimal, kafilah diharapkan dapat datang dan pulang secara bertahap (tidak dalam satu waktu yang bersamaan). Adapun rekomendasi waktu kedatangan dan kepulangan kafilah sebagaimana Lampiran Rekomendasi Jadwal Kedatangan dan Kepulangan Kafilah;
d. Pelayanan kepulangan kafilah diberikan setelah upacara penutupan. Apabila ada persoalan mendesak yang tidak dapat ditunda yang menyebabkan seluruh atau sebagian kafilah pulang/kembali ke daerah asal sebelum upacara penutupan, agar berkoordinasi dengan panitia bidang sekretariat;
e. Akomodasi untuk kafilah akan disediakan di komplek Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
19
f. Penempatan panitia Kanwil Provinsi (selain official/pendamping) di hotel atau rumah masyarakat dengan tanggungan masing-masing Provinsi;
g. Konsumsi untuk kafilah diberikan pada lokasi pelaksanaan kegiatan. Konsumsi didistribusikan melalui satu atau beberapa titik distribusi yang akan ditetapkan kemudian;
h. Setiap kafilah akan didampingi oleh staf penghubung/LO. Hal-hal yang terkait dengan pelayanan kafilah dapat dikoordinasikan dengan bidang terkait dengan difasilitasi oleh staf penghubung/LO.
2. Pelayanan transportasi, akomodasi dan konsumsi kepada Dewan Hakim
diberikan sesuai dengan kebutuhan.
a. Pelayanan transportasi bagi Dewan Hakim diberikan pada saat kedatangan dan kepulangan, serta dari dan ke lokasi pelaksanaan;
b. Akomodasi bagi dewan hakim diberikan di hotel yang akan ditetapkan kemudian;
c. Konsumsi bagi Dewan Hakim diberikan di hotel dan di lokasi khusus pada tempat pelaksanaan.
3. Pelayanan transportasi, akomodasi dan konsumsi kepada tamu
VVIP/VIP beserta rombongan diberikan sesuai dengan kebutuhan.
a. Pelayanan transportasi bagi tamu VVIP/VIP beserta rombongan diberikan pada saat kedatangan dan kepulangan, serta dari dan ke lokasi pelaksanaan;
b. Akomodasi bagi tamu VVIP/VIP beserta rombongan diberikan di hotel yang akan ditetapkan kemudian;
c. Konsumsi bagi tamu VVIP/VIP beserta rombongan diberikan di hotel dan di lokasi khusus pada tempat pelaksanaan.
4. Pelayanan transportasi, akomodasi dan konsumsi kepada panitia dan petugas lainnya diberikan sesuai dengan kebutuhan.
a. Pelayanan transportasi bagi panitia dan petugas lainya diberikan pada saat kedatangan dan kepulangan, serta dari dan ke lokasi pelaksanaan;
b. Akomodasi bagi panitia dan petugas lainnya diberikan di komplek Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah dan hotel yang akan ditetapkan kemudian;
c. Konsumsi bagi tamu panitia dan petugas lainya diberikan di hotel dan di lokasi khusus pada tempat pelaksanaan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
20 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
21
BAB III
KETENTUAN LOMBA MEMBACA, MENERJEMAHKAN, DAN MEMAHAMI KITAB KUNING
A. Ketentuan Umum Secara keseluruhan, majelis Lomba Membaca, Menerjemahkan, dan
Memahami Kitab Kuning berjumlah 28 majelis dan 3 (tiga) tingkat (marhalah), yaitu Marhalah Ula,Marhalah Wustha, dan marhalah ulya.Setiap majelis diikuti oleh peserta putera dan peserta puteri dari seluruh provinsi.
Adapun kitab yang dimusabaqahkan dalam masing-masing marhalah adalah sebagai berikut:
1. Marhalah Ula
a. Fiqh : Matn Safînah an-Najâ, karya Sâlim Samîr al-Hadlary; b. Nahw : Matn al-Âjurrûmîyah, karya Abu Abdillâh Muhamad
ash-Shanhâjî; c. Akhlaq : Washâyâ al-Âbâ li al-Abnâ’, karya asy-Syaikh
Muhammad Syâkir; d. Tarikh : Khulâshah Nûr al-Yaqîn, karya ‘Umar ‘Abd al-Jabbâr e. Tauhid : Aqîdah al-'Awâm, karya Ahmad Muhammad al-
Marzûqi al-Mâliki.
2. Marhalah Wustha
a. Fiqh : Fath al-Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâzh at-Taqrîb, karya Abû Abdillâh Syams ad-Dîn Muhammad Qâsim Al-Ghazziyy;
b. Nahw : Nazhm al-Âjurrûmîyah (al-‘Imrîthî), karya Syarf ad-Dîn Yahyâ al-‘Imrîthî;
c. Akhlaq : Ta'lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum, karya Burhân al-Islâm az-Zarnûjiy;
d. Tarikh : Nûr al-Yaqîn fî Sîrah Sayyid al-Mursalîn, karya asy-Syaikh Muhammad al-Khudhari Bik;
e. Tafsir : Tafsir al-Jalâlain, karya Jalâl ad-Dîn al-Mahalliy & Jalâl ad-Dîn as-Suyûthiy;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
22 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
f. Hadis : Al-Majelis al-saniyah Fil al-kalam Ala Arba’in An- Nawawiyah (Syarh Kitab Al-arbain An-Nawawi), karya Syaikh Ahmad bin Hijazi Al Fasyani;
g. Ushul Fiqh : Al-Waraqat, karya Abu al-Ma’ali Abdul Malik al-Haromain;
h. Balaghah : Al-Jauhar al-Maknûn, karya Abd ar-Rahmân Shaghîr Al-Akhdlariy;
i. Tauhid : Risâlah Ahl as-Sunnah Wa al-Jamâ'ah, karya KH. Hasyim Asy'ari.
3. Marhalah Ulya
a. Fiqh : Fath al-Mu’în bi Syarh Qurrah al-‘Ain bi Muhimmât ad-Dîn, karya Ahmad Zain al-Dîn al-Malîbârî;
b. Nahw : Syarh Ibn ‘Aqîl ‘alâ Alfîyah Ibn Mâlik, karya Bahâ’ ad-Dîn Abdullâh Ibn ‘Aqîl;
c. Akhlaq : Mukhtashor Ihya ‘Ulumu al-Din, karya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali;
d. Tarikh : Ar-Rahîq al-Makhtûm, karya Shafiy ar-Rahmân al-Mubârakfûri;
e. Tafsir : Marâh Labîd li Kasyf Ma’nâ al-Qur’ân al-Majîd, karya asy-Syaikh Muhammad ‘Umar Nawawi al-Jâwî;
f. Ilmu Tafsir : Al-Itqân Fî Ulûm al-Qur’ân, karya Jalâl ad-Dîn as-Suyûthiy;
g. Hadis : Nuzhatul Muttaqin Syrah’ala Riyadh ash-Shalihin, karya al-Syaikh Dr. Musthofa al-Bugho;
h. Ilmu Hadits : Manhaj Dzawî an-Nazhar Syarh Mazhûmah al-Atsar, karya Syekh Mahfud Termas;
i. Ushul Fiqh : Syarh al-Luma’ Bayan al-Mullama’ ‘an al- Lafzhi al-Luma’, karya KH.Sahal Mahfuzh al-Jawi;
j. Balaghah : Uqûd al-Jumân, karya Jalâl ad-Dîn as-Suyûthiy k. Tauhid : Hâsyiyah ad-Dasûqî ‘alâ Umm al-Barâhîn li as-
Sanûsiy, karya asy-Syaikh Muhammad ad-Dasûqî.
Peserta disamping membaca kitab yang dilombakan juga diwajibkan membaca naskah lain yang telah disiapkan oleh dewan hakim sesuai dengan tingkat dan bidang lomba khususnya untuk Marhalah Ula dan Wustha.
Peserta Lomba Membaca, Menerjemahkan dan Memahami Kitab Kuning dalam MQK adalah peserta yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan, dimana setiap peserta wajib mematuhi ketentuan:
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
23
1. Peserta wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi (menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
2. Penampilan peserta musabaqah:
a. Peserta harus menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia dan diatur dengan jadwal;
b. Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
c. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai;
d. Peserta yang akan tampil tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) atau alat komunikasi lainnya, merokok, atau kegiatan lain yang mengganggu etika kesopanan.
3. Peserta yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi oleh majelis hakim atau panitia. Adapun bentuk pelanggaran dan sanksi sebagai berikut:
a. Peserta yang melakukan pembohongan administratif dinyatakan gugur dengan sendirinya, meskipun telah dinyatakan sebagai pemenang.
b. Peserta yang melakukan suatu perbuatan yang dinyatakan mengganggu ketertiban proses musabaqah maka keabsahan dirinya sebagai peserta akan dipertimbangkan kembali;
c. Peserta yang pada saat tampil lomba dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak hadir, maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
d. Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan tampil, atau tidak mampu tampil karena alasan yang tidak dapat dibenarkan dianggap gugur penampilannya pada babak final, tetapi berhak atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
e. Peserta babak final yang tidak dapat tampil tanpa alasan yang dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan maka dinyatakan tidak berhak atas kejuaraan apapun.
B. Sistem Lomba 1. Pemilihan Maqra’ dan Soal
Maqra’ yang akan dibaca oleh peserta musabaqah, diatur sebagai berikut:
a. Maqra’ disiapkan oleh dewan hakim yang ditentukan maksimal 24 jam sebelum pelaksanaan MQK;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
24 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
b. Maqra’ dipilih dari kitab-kitab yang dimusabaqahkan, sesuai dengan tingkatan dan tahapan musabaqah;
c. Pemilihan maqra’ oleh peserta dilakukan melalui undian sebelum peserta naik mimbar musabaqah;
d. Maqra’ yang telah dipilih oleh masing-masing peserta tidak dapat ditukar kepada peserta lain.
2. Musabaqah
a. Musabaqah dilakukan dengan dua tahapan, yaitu penyisihan dan final;
b. Penilaian tahap babak penyisihan diikuti oleh semua peserta yang sudah mendapatkan keabsahan dari panitia bidang keabsahan dan telah ditentukan sebagai peserta yang memenuhi persyaratan untuk ikut dalam kegiatan musabaqah;
c. Babak final diikuti oleh peserta terbaik berdasarkan hasil penilaian pada babak penyisihan, sebanyak 12 orang untuk masing-masing bidang musabaqah, terdiri dari 6 (enam) peserta putera terbaik dan 6 (enam) peserta puteri terbaik;
d. Penentuan pemenang ditentukan oleh nilai tertinggi yang diberikan oleh dewan hakim;
e. Sebagai upaya peningkatan pelayanan dalam sistem penilaian maka akan digunakan Information Technology (IT), sehingga masyarakat pesantren secara terbuka dapat menyaksikan sistem penilaian yang dilakukan oleh dewan hakim;
f. Setiap peserta disediakan waktu tampil sekitar 12 menit, dengan rincian maksimal 6 (enam) menit pertama untuk membaca maqra, dan selebihnya untuk menjawab pertanyaan dewan hakim;
g. Ketentuan waktu musabaqah ditandai dengan lampu berwarna, yaitu: lampu kuning pertama tanda persiapan; lampu hijau tanda mulai membaca; lampu kuning kedua tanda peringatan akan habisnya waktu membaca; lampu merah pertama tanda berhenti membaca; lampu hijau kedua tanda mulai tanya jawab; dan lampu merah kedua tanda habisnya waktu;
h. Pemenang musabaqah terdiri atas: (1) Pemenang I, II, dan III peserta putera, serta pemenang I, II, dan
III peserta puteri untuk setiap majelis; (2) Pemenang harapan I, II, dan III peserta putera, serta pemenang
harapan I, II, dan III untuk peserta puteri pada setiap majelis;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
25
C. Penilaian 1. Kriteria Penilaian
Penilaian musabaqah dilakukan terhadap 2 (dua) komponen, yaitu komponen bacaan (bunyi) maqra dan komponen pemahaman makna maqra dengan skala dan bobot nilai masing-masing sebagaimana lampiran Form Penilaian Lomba Membaca, Menerjemahkan, dan Memahami Kitab Kuning.
2. Cara Penilaian:
a. Peserta maju ke majlis musabaqah setelah mendapatkan panggilan petugas (announcer), berdasarkan undian peserta;
b. Hakim/ ketua majlis membuka musabaqah dengan 'basmalah'; c. Setiap peserta musabaqah disediakan waktu maksimal 12 menit,
dengan mengikuti tanda waktu yang diatur oleh panitia; d. Peserta diminta untuk mendemonstrasikan bacaan membaca teks
maqra: sebagian atau seluruh teks maqra; e. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang aspek makna; dan
menjelaskan tentang makna bacaan sesuai dengan pertanyaan dari dewan hakim;
f. Teknik penyampaian pertanyaan: (1) Bahasa pengantar yang digunakan peserta dalam musabaqah
adalah bahasa Indonesia; (2) Dalam pertanyaan (soal) tentang makna, digunakan kata-kata
yang operasional, seperti: Bacalah, sebutkan, jelaskan dengan singkat, bedakan, bandingkan, berikan contoh, dan sebagainya;
(3) Khusus dalam bidang Nahwu dan Balaghah, diajukan pertanyaan untuk membuat contoh dari suatu qaidah di luar contoh yang terdapat dalam teks;
(4) Dihindari pertanyaan atau komentar dari hakim yang dapat ‘menggiring’ peserta untuk dapat membaca atau menemukan jawaban yang benar.
g. Aspek yang dinilai. (1) Penilaian dilakukan oleh dewan hakim terhadap 2 (dua) aspek,
yaitu: Bacaan semua atau sebagian maqra, yang penilaiannya
meliputi aspek Makhraj (panjang pendek dan intonasi), bentuk sharf, dan harakat i’rab.
Makna maqra, yang penilaiannya melilputi aspek: terjemah ke dalam bahasa Indonesia, kandungan makna (ide, pesan, hukum, tujuan, ringkasan/kesimpulan), dan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
26 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
wawasan terkait pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam kitab yang bersangkutan.
(2) Menggunakan standar yang sama dalam menilai aspek ‘bacaan maqra” bagi semua marhalah. Sedangkan dalam bidang makna digunakan standar yang berbeda, sesuai dengan materi dan tingkat keluasan serta kedalaman yang ditanyakan, terkait bidang ilmu dan marhalah masing-masing;
(3) Tiap anggota dewan hakim memberikan penilaian terhadap jawaban dari pertanyaan yang diajukannya sendiri, dan juga terhadap jawaban dari pertanyaan yang diajukan hakim lainnya.
3. Hasil Penilaian
a. Angka penilaian ditulis langsung oleh hakim pada form penilaian yang disediakan (Form MQKN2017/Form/05A);
b. Nilai dari para hakim diserahkan kepada panitera, untuk segera di lakukan pembobotan, penjumlahan dan pembagian nilai rata-rata (Form MQKN2017/Form/05B). Nilai akhir bergerak antara 500 (minimal) sampai 1.000 (nilai maksimal);
c. Nilai akhir ditayangkan melalui IT yang dapat dilihat langsung secara terbuka;
d. Pada babak penyisihan setiap majelis akan dipilih 6 peserta terbaik putera dan 6 peserta terbaik puteri untuk mengikuti babak final;
e. Penetapan pemenang MQK terbaik I,II, dan III, serta pemenang harapan I,II, dan III putera dan puteri akan dilakukan melalui sidang dewan hakim;
f. Keputusan pemenang didasarkan atas rangking hasil penilaian tertinggi;
g. Jika terjadi kesamaan skor pemenang, maka keputusan didasarkan atas penilaian tertinggi dari aspek makna;
h. Hasil penilaian para anggota dewan hakim dibuat rekapitulasinya oleh panitera;
i. Keputusan dewan hakim adalah keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat;
j. Pada babak final prosedur penetapan juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III dan segala sesuatu yang terkait dengan penetapan tersebut sama seperti yang dilakukan pada penetapan hasil babak penyisihan;
k. Hasil musabaqah babak final disampaikan pada upacara penutupan MQK.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
27
BAB IV
KETENTUAN DEBAT BAHASA ARAB
A. Ketentuan Umum Debat bahasa Arab adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai
tema tertentu dalam bahasa Arab dengan saling memberi alasan yang logis untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Pemberian alasan dimaksudkan agar debat tidak menjadi debat kusir.
Tujuan Umum lomba debat dalam MQK adalah debat sebagai media untuk menampilkan tingkat keterampilan berbahasa Arab, bukan sebaliknya, bahasa Arab sebagai media untuk menampilkan keterampilan berdebat. Adapun tujuan khusus dari lomba debat bahasa arab dalam MQK adalah
1. Memotivasi santri dalam belajar bahasa Arab; 2. Meningkatkan kepercayaan diri santri; 3. Meningkatkan kemampuan santri berkomunikasi lisan dalam bahasa
Arab; 4. Memperluas wawasan dan meningkatkan pola pikir santri; 5. Mempersiapkan santri agar mampu bersaing dalam era global ditinjau
dari segi komunikasi bahasa Arab.
Peserta Debat Bahasa Arab dalam MQK adalah peserta yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan, dimana setiap peserta wajib mematuhi ketentuan:
1. Peserta wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi (menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
2. Penampilan peserta musabaqah:
a. Peserta harus menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia dan diatur dengan jadwal;
b. Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
c. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
28 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
d. Peserta yang akan tampil tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) atau alat komunikasi lainnya, merokok, atau kegiatan lain yang mengganggu etika kesopanan.
3. Peserta yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi oleh majelis hakim atau panitia. Adapun bentuk pelanggaran dan sanksi sebagai berikut:
a. Peserta yang melakukan pembohongan administratif dinyatakan gugur dengan sendirinya, meskipun telah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Peserta yang melakukan suatu perbuatan yang dinyatakan mengganggu ketertiban proses musabaqah maka keabsahan dirinya sebagai peserta akan dipertimbangkan kembali;
c. Peserta yang pada saat tampil lomba dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak hadir, maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
d. Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan tampil, atau tidak mampu tampil karena alasan yang tidak dapat dibenarkan dianggap gugur penampilannya pada babak final, tetapi berhak atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
e. Peserta babak final yang tidak dapat tampil tanpa alasan yang dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan maka dinyatakan tidak berhak atas kejuaraan apapun.
B. Sistem Lomba 1. Debat akan dilaksanakan dalam Bahasa Arab Fushhah, apabila peserta
terpaksa harus menggunakan bahasa lain, maka peserta tersebut harus terlebih dahulu minta izin kepada dewan hakim yang sedang memimpin debat;
2. Debat dilaksanakan antara dua tim yang mempunyai pendapat yang berbeda, pro (المؤید) dan kontra (المعارض);
3. Satu tim terdiri atas tiga orang peserta. Tim yang kurang dari 3 orang tidak dapat mengikuti musabaqah;
4. Debat dilakukan dalam dua putaran, putaran pertama (penyisihan) dilakukan atas dasar power match (sistem ketemu) yang akan ditentukan kemudian sesuai dengan jumlah tim peserta debat, 6 (enam) tim terbaik maju ke putaran kedua (final);
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
29
5. Untuk debat putaran pertama (penyisihan), penentuan tim pro dan kontra ditentukan dengan cara undian, sedangkan untuk putaran kedua (final) akan ditentukan sesuai situasi dan kondisi;
6. Untuk menentukan urutan tim yang maju ke putaran kedua dilakukan berdasarkan:
a. Jumlah kemenangan yang diperoleh; b. Apabila terdapat dua tim atau lebih yang sama (draw) jumlah
kemenangannya, maka yang maju adalah tim yang mendapat jumlah akumulasi nilai yang tertinggi.
7. Skema debat dalam putaran kedua (final) adalah sebagai berikut :
8. Jadwal debat akan ditentukan oleh panitia. Debat putaran pertama, dilakukan pada jam 08.00 s/d 17.00, sedangkan final dapat dilakukan pada jam 20.00 sampai selesai;
9. Judul debat putaran pertama, diundi minimal 1 jam sebelum acara debat dimulai (bila memungkinkan diundi 1 hari sebelum acara debat);
Juara I dan II
Tim 1
Tim 2
Juara III dan Harapan I
Tim 3
Tim 4
Juara Harapan II dan Harapan III
Tim 5
Tim 6
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
30 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
10. Tema debat Bahasa Arab Putaran Pertama:
a. Pemimpin Wanita dalam perspektif Kitab Kuning; b. Kriteria Pemimpin dalam perspektif Kitab Kuning; c. Pendidikan Bela Negara di Pondok Pesantren; d. Fiqh Media Sosial dalam Pandangan Santri; e. Pendidikan Ramah Anak di Pondok Pesantren; f. Penanganan Kemungkaran dengan Kekerasan; g. Hukuman mati bagi pelaku korupsi; h. Pendidikan Seks di Pondok Pesantren; i. Keterbelakangan Kaum Muslimin disebabkan karena hilangnya
perhatian terhadap bahasa Arab; j. Legalisasi sentralisasi prostitusi sebagai solusi masalah sosial; k. Legalisasi perjudian sebagai upaya menambah pendapatan negara.
11. Tema debat Bahasa Arab Putaran Kedua:
a. At-Tsawabith dan Al-Mutaghayirat dalam Perspektif Kitab Kuning; b. Radikal vs Moderat dalam pandangan Santri; c. Kutub al-Mu’tabaroh dalam pandangan Santri;
12. Penyampaian pendapat
a. Ketua tim menyampaikan daftar peserta yang akan tampil kepada Dewan Hakim, setiap kali debat, minimal 10 menit sebelum acara debat dimulai;
b. Peserta melalui juru bicara mendefinisikan topik yang akan dibicarakan, kemudian mengemukakan pendapat timnya yang didukung dengan argumentasi serta mengemukakan contoh-contoh (opsional), kemudian di akhir debat mengemukakan kesimpulan dari pendapat akhir mereka. Dalam kesimpulan, tidak boleh mengemukakan argumentasi baru (mengemukakan contoh baru tidak dianggap mengemukakan argumentasi baru) dan sudah tidak diperkenankan menyerang pihak lawan lagi;
c. Peserta hanya dapat mengemukaan argumentasi yang bersifat debatable, tidak diperkenankan mengemukakan dalil-dalil yang bersifat qath’iy, seperti ayat-ayat Alquran dan Hadits Nabawy, agar debat tetap dapat berjalan. (Pendapat ulama serta qawaid fiqhiyah tetap boleh dikemukakan);
d. Peserta tidak diperkenankan membawa bahan cetakan, seperti buku dan majalah, demikian juga tidak diperkenankan membawa alat peraga yang dapat mengganggu keamanan, seperti benda tajam ke dalam arena debat;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
31
e. Catatan pribadi yang ditulis sendiri oleh peserta, dapat dibawa ke arena debat;
f. Setiap peserta hanya berhak berbicara dalam waktu maksimal 2 menit secara berturut-turut. Pembicara yang sama dapat berbicara lagi setelah diselingi oleh anggota timnya;
g. Skema penyampaian pendapat adalah sebagai berikut : (1) Perkenalan.
Ketua tim pro memperkenalkan timnya dalam waktu maksimal 30 detik;
Ketua tim kontra memperkenalkan timnya dalam waktu maksimal 30 detik.
(2) Penyampaian ide Tim pro menyampaikan ide awal tim mereka dalam waktu
maksimal 4 menit, termasuk mendefinisikan judul, batasan masalah dan masalah inti serta pembagian tugas intra timnya. Ketiga anggota tim pro diwajibkan berbicara;
Tim kontra menyampaikan ide awal tim mereka dalam waktu maksimal 4 menit, termasuk definisi tandingan, batasan masalah, masalah inti serta pembagian tugas intra timnya. Ketiga anggota tim kontra diwajibkan berbicara;
Ketika menyampaikan ide awal, tim lawan berhak menyampaikan intrupsi, yang harus diterima minimal satu kali. Apabila tim kontra tidak mampu meyampaikan definisi tandingan yang meyakinkan, maka debat tetap berlangsung dengan menggunakan definisi yang disampaikan tim pro.
(3) Pertanyaan dan jawaban. Tim kontra menyampaikan pertanyaan, kepada tim pro
dalam waktu maksimal 30 detik; Tim pro menjawab pertanyaan yang diajukan tim kontra
dalam waktu maksimal 2 menit. Ketiga anggota tim berhak ikut menjawab pertanyaan;
Tim pro menyampaikan pertanyaan kepada tim kontra dalam waktu maksimal 30 detik;
Tim kontra menjawab pertanyaan yang diajukan tim pro dalam waktu maksimal 2 menit. Ketiga anggota tim berhak ikut menjawab pertanyaan.
(4) Debat Tim pro menyampaikan sanggahan, kepada tim kontra
dalam waktu maksimal 3 menit. Sanggahan harus diikuti argumentasi;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
32 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Tim kontra menjawab sanggahan dalam waktu maksimal 6 menit. Jawaban harus diikuti argumentasi dan contoh. Ketiga anggota tim kontra wajib ikut berbicara;
Tim kontra menyampaikan sanggahan, kepada tim pro dalam waktu maksimal 3 menit. Sanggahan harus diikuti argumentasi;
Tim pro menjawab sanggahan dalam waktu maksimal 6 menit. Jawaban harus diikuti argumnatasi dan contoh. Ketiga anggota tim pro wajib ikut berbicara;
Ketika menjawab pertanyaan, tim lain berhak menyampaikan intrupsi, yang harus diterima minimal satu kali.
(5) Kesimpulan Tim kontra menyampaikan kesimpulan dari pendapat
mereka dalam waktu maksimal 1 menit; Tim pro menyampaikan kesimpulan dari pendapat mereka
dalam waktu maksimal 1 menit; Dalam menyampaikan kesimpulan, tidak diperkenankan
menyerang pihak lawan dan tidak diperkenankan menyampaikan argumentasi baru.
13. Makna bunyi lonceng/bel dan lampu:
a. Lonceng/bel satu kali pertanda pembicara harus mulai berbicara; b. Lampu hijau pertanda waktu penyampaian intrupsi dibuka; c. Lampu kuning, berarti waktu penyampaian intrupsi berakhir; d. Lampu merah berkedip, berarti pembicara harus mengakhiri
pembicaraannya; e. Lonceng/bel dua kali dan lampu merah, berarti waktu yang tersedia
habis dan pembicara harus mengakhiri pembicaraannya.
14. Intrupsi
a. Intrupsi hanya dapat disampaikan dalam dua kesempatan, masing-masing ketika menyampaikan ide awal dan ketika menjawab sanggahan. Dalam hal ini intrupsi disampaikan pihak lawan kepada pembicara yang sedang tampil;
b. Intrupsi dapat dilakukan setelah menit pertama selesai, sampai 2 menit sebelum waktu yang tersedia berakhir;
c. Intrupsi maksimal 30 detik; d. Intrupsi wajib diterima satu kali, sedangkan intrupsi yang lainnya
dapat diterima atau ditolak oleh pembicara;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
33
e. Intrupsi dapat dijawab sendiri oleh peserta yang sedang berbicara secara langsung dan dapat ditunda atau dialihkan untuk dijawab oleh anggota tim berikutnya;
f. Intrupsi diatur sebagai berikut : Sebelum peserta mulai berbicara, lonceng satu kali akan berbunyi, pertanda peserta harus mulai berbicara, setelah berlalu satu menit, lampu hijau menyala, pertanda waktu intrupsi dibuka, setelah waktu yang tersedia tinggal 2 menit, lampu kuning akan menyala, pertanda waktu intrupsi sudah habis. Setelah waktu yang tersedia habis, lonceng panjang berbunyi dan lampu merah menyala, pertanda waktu orasi habis dan pembicaraan harus diselesaikan. Bila pengenalan, pertanyaan dan intrupsi melebihi 30 detik, pengtur waktu dapat mengedip-ngedipkan lampu, menandakan waktunya selesai;
15. Peran Peserta Debat
a. Tim Pro harus mendukung judul dengan mengemukakan pendapat berikut argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan, di samping itu, tim ini harus membantah pendapat yang disampaikan oleh tim kontra;
b. Ketua tim pro harus mendefinisikan judul sekaligus menggambarkan permasalahan yang ada di dalamnya, kemudian membagi tugas untuk menjelaskannya antara dia dengan anggota timnya;
c. Tim Kontra harus membantah pendapat tim pro dengan memberikan argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan;
d. Ketua tim kontra harus mengemukakan definisi judul tandingan terhadap definisi yang disampaikan oleh tim pro, apabila tim kontra tidak mampu mengemukakan judul tandingan yang meyakinkan, maka debat berjalan dengan definisi yang diajukan oleh tim pro.
C. Penilaian 1. Setiap sesi debat harus dihakimi oleh dewan hakim yang ditetapkan oleh
panitia dengan jumlah ganjil;
2. Salah seorang dewan hakim bertindak sebagai ketua sidang, yang bertugas mengatur dan mengamankan jalannya debat. Untuk putaran keempat (final) ketua sidang dapat ditentukan dari luar dewan hakim;
3. Ketua dewan hakim membuka persidangan, memperkenalkan aturan debat, judul dan tim yang akan tampil serta mempersilahkan peserta tim untuk berbicara sekaligus mengumumkan hasil debat. Dalam kondisi pembicara menggunakan waktu lebih dari jatah yang tersedia, pengatur
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
34 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
waktu dapat mengedip-ngedipkan lampu. Hakim tidak diperkenankan mengomentari/ menafsirkan pembicaraan perserta;
4. Setiap hakim harus menilai dengan menang kalah (tidak diperkenankan draw);
5. Setiap hakim memberi penilaian secara individual, tidak diperkenankan konsultasi dengan hakim lain;
6. Ketua dewan hakim harus mengumumkan hasil debat di hadapan dua tim yang berdebat dengan memberikan komentar tentang jalannya debat dalam waktu maksimal 5 menit;
7. Setiap pembicara berhak mendapat nilai minimal 25, maksimal 50 setiap kali debat. Sedangkan tim berhak mendapat nilai minimal 75, maksimal 150;
8. Penilaian dibagi dalam lima bagian, masing-masing : Isi dengan bobot 35 %, penguasaan unsur bahasa dengan bobot 25 %, keterampilan/kelancaran bertanya, menyampaikan dan menjawab pertanyaan dengan bobot 20 %, adab/etika dengan bobot 10 %, dan intonasi/ bahasa tubuh 10 %;
9. Tim yang menang adalah tim yang mendapat dukungan terbanyak dari dewan hakim;
10. Penentuan pemenang berdasarkan urutan jumlah kemenangan, bila terdapat tim yang jumlah kemenangannya draw, maka urutan kemenangan berdasar akumulasi nilai terbanyak;
11. Apabila salah satu tim dinyatakan gugur, maka tim lawan berhak atas jumlah kemenangan maksimal, namun tidak mendapatkan nilai;
12. Hasil Penilaian:
a. Angka penilaian ditulis langsung oleh dewan hakim pada form penilaian yang disediakan (Form MQKN2017/Form/06A);
b. Nilai dari para hakim diserahkan kepada panitera, untuk segera di lakukan penghituang (Form MQKN2017/Form/06B);
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
35
c. Nilai akhir ditayangkan melalui IT yang dapat dilihat langsung secara terbuka;
d. Pada putaran pertama akan dipilih 6 tim terbaik putera dan 6 peserta terbaik puteri untuk mengikuti babak final;
e. Pada putaran kedua, prosedur penetapan juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III dan segala sesuatu yang terkait dengan penetapan tersebut sama seperti yang dilakukan pada penetapan hasil putaran pertama;
f. Penetapan pemenang terbaik I,II, dan III, serta pemenang harapan I,II, dan III putera dan puteri akan dilakukan melalui sidang dewan hakim;
g. Keputusan dewan hakim adalah keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat;
h. Hasil debat bahasa arab babak final disampaikan pada upacara penutupan MQK.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
36 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
37
BAB V
KETENTUAN DEBAT BAHASA INGGRIS
A. Ketentuan Umum Debat bahasa Inggris adalah pembahasan dan pertukaran pendapat
mengenai tema tertentu dalam bahasa Inggris dengan saling memberi alasan yang logis untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Pemberian alasan dimaksudkan agar debat tidak menjadi debat kusir.
Tujuan Umum lomba debat dalam MQK adalah debat sebagai media untuk menampilkan tingkat keterampilan berbahasa Inggris, bukan sebaliknya, bahasa Inggris sebagai media untuk menampilkan keterampilan berdebat. Adapun tujuan khusus dari lomba debat bahasa inggris dalam MQK adalah
1. Memotivasi santri dalam belajar bahasa Inggris; 2. Meningkatkan kepercayaan diri santri; 3. Meningkatkan kemampuan santri berkomunikasi lisan dalam bahasa
Inggris; 4. Memperluas wawasan dan meningkatkan pola pikir santri; 5. Mempersiapkan santri agar mampu bersaing dalam era global ditinjau
dari segi komunikasi bahasa Inggris.
Peserta Debat Bahasa Inggris dalam MQK adalah peserta yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan, dimana setiap peserta wajib mematuhi ketentuan:
1. Peserta wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi (menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
2. Penampilan peserta musabaqah:
a. Peserta harus menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia dan diatur dengan jadwal;
b. Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
c. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
38 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
d. Peserta yang akan tampil tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) atau alat komunikasi lainnya, merokok, atau kegiatan lain yang mengganggu etika kesopanan.
3. Peserta yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi oleh majelis hakim atau panitia. Adapun bentuk pelanggaran dan sanksi sebagai berikut:
a. Peserta yang melakukan pembohongan administratif dinyatakan gugur dengan sendirinya, meskipun telah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Peserta yang melakukan suatu perbuatan yang dinyatakan mengganggu ketertiban proses musabaqah maka keabsahan dirinya sebagai peserta akan dipertimbangkan kembali;
c. Peserta yang pada saat tampil lomba dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak hadir, maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
d. Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan tampil, atau tidak mampu tampil karena alasan yang tidak dapat dibenarkan dianggap gugur penampilannya pada babak final, tetapi berhak atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
e. Peserta babak final yang tidak dapat tampil tanpa alasan yang dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan maka dinyatakan tidak berhak atas kejuaraan apapun.
B. Sistem Lomba 1. Debat dilaksanakan antara dua tim yang mempunyai pendapat yang
berbeda, pro dan kontra;
2. Satu tim terdiri atas tiga orang peserta. Tim yang kurang dari 3 orang tidak dapat mengikuti musabaqah;
3. Debat dilakukan dalam dua putaran, putaran pertama (penyisihan) dilakukan atas dasar power match (sistem ketemu) yang akan ditentukan kemudian sesuai dengan jumlah tim peserta debat, 6 (enam) tim terbaik maju ke putaran kedua (final);
4. Untuk debat putaran pertama (penyisihan), penentuan tim pro dan kontra ditentukan dengan cara undian, sedangkan untuk putaran kedua (final) akan ditentukan sesuai situasi dan kondisi;
5. Untuk menentukan urutan tim yang maju ke putaran kedua dilakukan berdasarkan:
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
39
a. Jumlah kemenangan yang diperoleh; b. Apabila terdapat dua tim atau lebih yang sama (draw) jumlah
kemenangannya, maka yang maju adalah tim yang mendapat jumlah akumulasi nilai yang tertinggi.
6. Skema debat dalam putaran kedua (final) adalah sebagai berikut :
7. Jadwal debat akan ditentukan oleh panitia. Debat putaran pertama, dilakukan pada jam 08.00 s/d 17.00, sedangkan final dapat dilakukan pada jam 20.00 sampai selesai;
8. Judul debat putaran pertama, diundi minimal 1 jam sebelum acara debat dimulai (bila memungkinkan diundi 1 hari sebelum acara debat);
9. Tema debat Bahasa Inggris Putaran Pertama:
a. Pemimpin Wanita dalam perspektif Kitab Kuning; b. Kriteria Pemimpin dalam perspektif Kitab Kuning; c. Pendidikan Bela Negara di Pondok Pesantren; d. Fiqh Media Sosial dalam Pandangan Santri; e. Pendidikan Ramah Anak di Pondok Pesantren; f. Penanganan Kemungkaran dengan Kekerasan;
Juara I dan II
Tim 1
Tim 2
Juara III dan Harapan I
Tim 3
Tim 4
Juara Harapan II dan Harapan III
Tim 5
Tim 6
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
40 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
g. Hukuman mati bagi pelaku korupsi; h. Pendidikan Seks di Pondok Pesantren; i. Penggunaan bahasa asing adalah ancaman bagi bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan; j. Legalisasi sentralisasi prostitusi sebagai solusi masalah sosial; k. Legalisasi perjudian sebagai upaya menambah pendapatan negara.
10. Tema debat Bahasa Inggris Putaran Kedua:
a. At-Tsawabith dan Al-Mutaghayirat dalam Perspektif Kitab Kuning; b. Radikal vs Moderat dalam pandangan Santri; c. Kutub al-Mu’tabaroh dalam pandangan Santri;
11. Penyampaian pendapat
a. Ketua tim menyampaikan daftar peserta yang akan tampil kepada Dewan Hakim, setiap kali debat, minimal 10 menit sebelum acara debat dimulai;
b. Peserta melalui juru bicara mendefinisikan topik yang akan dibicarakan, kemudian mengemukakan pendapat timnya yang didukung dengan argumentasi serta mengemukakan contoh-contoh (opsional), kemudian di akhir debat mengemukakan kesimpulan dari pendapat akhir mereka. Dalam kesimpulan, tidak boleh mengemukakan argumentasi baru (mengemukakan contoh baru tidak dianggap mengemukakan argumentasi baru) dan sudah tidak diperkenankan menyerang pihak lawan lagi;
c. Peserta hanya dapat mengemukaan argumentasi yang bersifat debatable, tidak diperkenankan mengemukakan dalil-dalil yang bersifat qath’iy, seperti ayat-ayat Alquran dan Hadits Nabawy, agar debat tetap dapat berjalan. (Pendapat ulama serta qawaid fiqhiyah tetap boleh dikemukakan);
d. Peserta tidak diperkenankan membawa bahan cetakan, seperti buku dan majalah, demikian juga tidak diperkenankan membawa alat peraga yang dapat mengganggu keamanan, seperti benda tajam ke dalam arena debat;
e. Catatan pribadi yang ditulis sendiri oleh peserta, dapat dibawa ke arena debat;
f. Setiap peserta hanya berhak berbicara dalam waktu maksimal 2 menit secara berturut-turut. Pembicara yang sama dapat berbicara lagi setelah diselingi oleh anggota timnya;
g. Skema penyampaian pendapat adalah sebagai berikut : (1) Perkenalan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
41
Ketua tim pro memperkenalkan timnya dalam waktu maksimal 30 detik;
Ketua tim kontra memperkenalkan timnya dalam waktu maksimal 30 detik.
(2) Penyampaian ide Tim pro menyampaikan ide awal tim mereka dalam waktu
maksimal 4 menit, termasuk mendefinisikan judul, batasan masalah dan masalah inti serta pembagian tugas intra timnya. Ketiga anggota tim pro diwajibkan berbicara;
Tim kontra menyampaikan ide awal tim mereka dalam waktu maksimal 4 menit, termasuk definisi tandingan, batasan masalah, masalah inti serta pembagian tugas intra timnya. Ketiga anggota tim kontra diwajibkan berbicara;
Ketika menyampaikan ide awal, tim lawan berhak menyampaikan intrupsi, yang harus diterima minimal satu kali. Apabila tim kontra tidak mampu meyampaikan definisi tandingan yang meyakinkan, maka debat tetap berlangsung dengan menggunakan definisi yang disampaikan tim pro.
(3) Pertanyaan dan jawaban. Tim kontra menyampaikan pertanyaan, kepada tim pro
dalam waktu maksimal 30 detik; Tim pro menjawab pertanyaan yang diajukan tim kontra
dalam waktu maksimal 2 menit. Ketiga anggota tim berhak ikut menjawab pertanyaan;
Tim pro menyampaikan pertanyaan kepada tim kontra dalam waktu maksimal 30 detik;
Tim kontra menjawab pertanyaan yang diajukan tim pro dalam waktu maksimal 2 menit. Ketiga anggota tim berhak ikut menjawab pertanyaan.
(4) Debat Tim pro menyampaikan sanggahan, kepada tim kontra
dalam waktu maksimal 3 menit. Sanggahan harus diikuti argumentasi;
Tim kontra menjawab sanggahan dalam waktu maksimal 6 menit. Jawaban harus diikuti argumentasi dan contoh. Ketiga anggota tim kontra wajib ikut berbicara;
Tim kontra menyampaikan sanggahan, kepada tim pro dalam waktu maksimal 3 menit. Sanggahan harus diikuti argumentasi;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
42 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Tim pro menjawab sanggahan dalam waktu maksimal 6 menit. Jawaban harus diikuti argumnatasi dan contoh. Ketiga anggota tim pro wajib ikut berbicara;
Ketika menjawab pertanyaan, tim lain berhak menyampaikan intrupsi, yang harus diterima minimal satu kali.
(5) Kesimpulan Tim kontra menyampaikan kesimpulan dari pendapat
mereka dalam waktu maksimal 1 menit; Tim pro menyampaikan kesimpulan dari pendapat mereka
dalam waktu maksimal 1 menit; Dalam menyampaikan kesimpulan, tidak diperkenankan
menyerang pihak lawan dan tidak diperkenankan menyampaikan argumentasi baru.
12. Makna bunyi lonceng/bel dan lampu:
a. Lonceng/bel satu kali pertanda pembicara harus mulai berbicara; b. Lampu hijau pertanda waktu penyampaian intrupsi dibuka; c. Lampu kuning, berarti waktu penyampaian intrupsi berakhir; d. Lampu merah berkedip, berarti pembicara harus mengakhiri
pembicaraannya; e. Lonceng/bel dua kali dan lampu merah, berarti waktu yang tersedia
habis dan pembicara harus mengakhiri pembicaraannya.
13. Intrupsi
a. Intrupsi hanya dapat disampaikan dalam dua kesempatan, masing-masing ketika menyampaikan ide awal dan ketika menjawab sanggahan. Dalam hal ini intrupsi disampaikan pihak lawan kepada pembicara yang sedang tampil;
b. Intrupsi dapat dilakukan setelah menit pertama selesai, sampai 2 menit sebelum waktu yang tersedia berakhir;
c. Intrupsi maksimal 30 detik; d. Intrupsi wajib diterima satu kali, sedangkan intrupsi yang lainnya
dapat diterima atau ditolak oleh pembicara; e. Intrupsi dapat dijawab sendiri oleh peserta yang sedang berbicara
secara langsung dan dapat ditunda atau dialihkan untuk dijawab oleh anggota tim berikutnya;
f. Intrupsi diatur sebagai berikut : Sebelum peserta mulai berbicara, lonceng satu kali akan berbunyi, pertanda peserta harus mulai berbicara, setelah berlalu satu menit, lampu hijau menyala, pertanda waktu intrupsi dibuka, setelah waktu yang tersedia tinggal 2 menit,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
43
lampu kuning akan menyala, pertanda waktu intrupsi sudah habis. Setelah waktu yang tersedia habis, lonceng panjang berbunyi dan lampu merah menyala, pertanda waktu orasi habis dan pembicaraan harus diselesaikan. Bila pengenalan, pertanyaan dan intrupsi melebihi 30 detik, pengtur waktu dapat mengedip-ngedipkan lampu, menandakan waktunya selesai;
14. Peran Peserta Debat
a. Tim Pro harus mendukung judul dengan mengemukakan pendapat berikut argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan, di samping itu, tim ini harus membantah pendapat yang disampaikan oleh tim kontra;
b. Ketua tim pro harus mendefinisikan judul sekaligus menggambarkan permasalahan yang ada di dalamnya, kemudian membagi tugas untuk menjelaskannya antara dia dengan anggota timnya;
c. Tim Kontra harus membantah pendapat tim pro dengan memberikan argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan;
d. Ketua tim kontra harus mengemukakan definisi judul tandingan terhadap definisi yang disampaikan oleh tim pro, apabila tim kontra tidak mampu mengemukakan judul tandingan yang meyakinkan, maka debat berjalan dengan definisi yang diajukan oleh tim pro.
C. Penilaian 1. Setiap sesi debat harus dihakimi oleh dewan hakim yang ditetapkan oleh
panitia dengan jumlah ganjil;
2. Salah seorang dewan hakim bertindak sebagai ketua sidang, yang bertugas mengatur dan mengamankan jalannya debat. Untuk putaran keempat (final) ketua sidang dapat ditentukan dari luar dewan hakim;
3. Ketua dewan hakim membuka persidangan, memperkenalkan aturan debat, judul dan tim yang akan tampil serta mempersilahkan peserta tim untuk berbicara sekaligus mengumumkan hasil debat. Dalam kondisi pembicara menggunakan waktu lebih dari jatah yang tersedia, pengatur waktu dapat mengedip-ngedipkan lampu. Hakim tidak diperkenankan mengomentari/ menafsirkan pembicaraan perserta;
4. Setiap hakim harus menilai dengan menang kalah (tidak diperkenankan draw);
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
44 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
5. Setiap hakim memberi penilaian secara individual, tidak diperkenankan konsultasi dengan hakim lain;
6. Ketua dewan hakim harus mengumumkan hasil debat di hadapan dua tim yang berdebat dengan memberikan komentar tentang jalannya debat dalam waktu maksimal 5 menit;
7. Setiap pembicara berhak mendapat nilai minimal 25, maksimal 50 setiap kali debat. Sedangkan tim berhak mendapat nilai minimal 75, maksimal 150;
8. Penilaian dibagi dalam lima bagian, masing-masing : Isi dengan bobot 35 %, penguasaan unsur bahasa dengan bobot 25 %, keterampilan/kelancaran bertanya, menyampaikan dan menjawab pertanyaan dengan bobot 20 %, adab/etika dengan bobot 10 %, dan intonasi/ bahasa tubuh 10 %;
9. Tim yang menang adalah tim yang mendapat dukungan terbanyak dari dewan hakim;
10. Penentuan pemenang berdasarkan urutan jumlah kemenangan, bila terdapat tim yang jumlah kemenangannya draw, maka urutan kemenangan berdasar akumulasi nilai terbanyak;
11. Apabila salah satu tim dinyatakan gugur, maka tim lawan berhak atas jumlah kemenangan maksimal, namun tidak mendapatkan nilai;
12. Hasil Penilaian:
a. Angka penilaian ditulis langsung oleh dewan hakim pada form penilaian yang disediakan (Form MQKN2017/Form/06A);
b. Nilai dari para hakim diserahkan kepada panitera, untuk segera di lakukan penghituang (Form MQKN2017/Form/06B);
c. Nilai akhir ditayangkan melalui IT yang dapat dilihat langsung secara terbuka;
d. Pada putaran pertama akan dipilih 6 tim terbaik putera dan 6 peserta terbaik puteri untuk mengikuti babak final;
e. Pada putaran kedua, prosedur penetapan juara I, II, III dan juara harapan I, II, dan III dan segala sesuatu yang terkait dengan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
45
penetapan tersebut sama seperti yang dilakukan pada penetapan hasil putaran pertama;
f. Penetapan pemenang terbaik I,II, dan III, serta pemenang harapan I,II, dan III putera dan puteri akan dilakukan melalui sidang dewan hakim;
g. Keputusan dewan hakim adalah keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat;
h. Hasil debat bahasa inggris babak final disampaikan pada upacara penutupan MQK.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
46 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
47
BAB VI
EKSEBISI
A. Ketentuan Umum Eksebisi adalah pertunjukkan atraktif tentang nazham alfiyah ibnu Malik,
sebuah nadzam nahwu yang populer di pondok pesantren. Eksibisi diikuti oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah dengan membawa alat musik sederhana (akustik) untuk penampilan dan disiapkan oleh masing-masing Tim. Tujuannya adalah untuk mempopulerkan tradisi nadzam yang disampaikan dengan menggunakan perangkat musik sederhana sehingga lebih atraktif.
Peserta Eksebisi dalam MQK adalah peserta yang telah terdaftar dan dinyatakan sah oleh Tim Keabsahan, dimana setiap peserta wajib mematuhi ketentuan:
1. Peserta wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi (menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
2. Penampilan peserta musabaqah:
a. Peserta harus menggunakan nomor yang diperoleh dari panitia dan diatur dengan jadwal;
b. Peserta yang akan tampil dan mengikuti penentuan giliran pada hari yang ditentukan harus hadir 30 menit sebelum acara dimulai;
c. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai;
d. Peserta yang akan tampil tidak diperkenankan mengaktifkan handphone (HP) atau alat komunikasi lainnya, merokok, atau kegiatan lain yang mengganggu etika kesopanan.
3. Peserta yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi oleh majelis
hakim atau panitia. Adapun bentuk pelanggaran dan sanksi sebagai berikut:
a. Peserta yang melakukan pembohongan administratif dinyatakan gugur dengan sendirinya, meskipun telah dinyatakan sebagai pemenang;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
48 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
b. Peserta yang melakukan suatu perbuatan yang dinyatakan mengganggu ketertiban proses musabaqah maka keabsahan dirinya sebagai peserta akan dipertimbangkan kembali;
c. Peserta yang pada saat tampil lomba dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak hadir, maka hak tampilnya dinyatakan gugur;
d. Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan tampil, atau tidak mampu tampil karena alasan yang tidak dapat dibenarkan dianggap gugur penampilannya pada babak final, tetapi berhak atas kejuaraannya pada babak penyisihan;
e. Peserta babak final yang tidak dapat tampil tanpa alasan yang dibenarkan atau tampil dengan melanggar ketentuan maka dinyatakan tidak berhak atas kejuaraan apapun.
B. Sistem Lomba 1. Satu tim terdiri atas maksimal 5 (lima) orang peserta, dan sekurangnya
3 (tiga) orang peserta;
2. Setiap tim mempersiapkan pertunjukkan atraktif dalam membawakan Nazham Alfiyah Ibn Malik;
3. Tim diperkenankan untuk membawa alat musik sederhana (akustik) untuk penampilan dan disiapkan oleh masing-masing Tim;
4. Tim diperkenankan untuk menggunakan kostum khas daerah atau lainnya selama tidak melanggar ketentuan kesopanan dan kerapihan (menurut syari’at Islam);
5. Eksibisi dilakukan dalam satu babak untuk langsung ditentukan pemenang berdasarkan penilaian Dewan Hakim;
6. Jadwal tampil berdasarkan undian yang ditentukan sekurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan;
7. Waktu lomba ditentukan mulai pukul 08.00 s/d 17.00, dan dapat diperpanjang sampai pukul 21.00 apabila diperlukan;
8. Setiap tim diberikan waktu untuk menampilkan pertunjukkannya selama maksimal 15 (lima belas) menit;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
49
9. Makna bunyi lonceng/bel dan lampu:
a. Lonceng/bel satu kali dan lampu hijau pertanda Tim harus memulai penampilannya;
b. Lampu kuning, berarti waktu penampilan tinggal 2 menit; c. Lonceng/bel dua kali dan lampu merah, berarti waktu yang tersedia
habis.
C. Penilaian 1. Setiap penampilan diberikan penilaian oleh dewan hakim yang
ditetapkan oleh panitia dengan jumlah ganjil;
2. Setiap hakim memberi penilaian secara individual, tidak diperkenankan konsultasi dengan hakim lain;
3. Aspek yang dinilai meliputi Aspek Bacaan, terdiri dari aspek Hafalan Nazham, Gaya/Irama Bacaan, dan Harmonisasi Irama Bacaan dan Musik Pengiring, serta Aspek Penampilan, terdiri dari Kekompakan Tim, Visualisasi, dan Adab/Etika Tampil;
4. Salah satu dewan hakim yang ditunjuk harus memberikan komentar tentang penampilan tim dalam waktu maksimal 2 menit, sekaligus memberikan waktu bagi Tim berikutnya mempersiapkan diri;
5. Hasil Penilaian:
a. Angka penilaian ditulis langsung oleh dewan hakim pada form penilaian yang disediakan (Form MQKN2017/Form/07A);
b. Nilai dari para hakim diserahkan kepada panitera, untuk segera di lakukan penghitungan (Form MQKN2017/Form/07B);
c. Nilai akhir ditayangkan melalui IT yang dapat dilihat langsung secara terbuka;
d. Penetapan pemenang terbaik I,II, dan III, serta pemenang harapan I,II, dan III putera dan puteri akan dilakukan melalui sidang dewan hakim;
e. Keputusan pemenang didasarkan atas rangking hasil penilaian tertinggi;
f. Jika terjadi kesamaan skor pemenang, maka keputusan didasarkan atas penilaian tertinggi dari aspek bacaan;
g. Keputusan dewan hakim adalah keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat;
h. Hasil eksibisi disampaikan pada upacara penutupan MQK.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
50 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
51
BAB VII
KEGIATAN PENUNJANG
A. Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren Se-Indonesia 1. Latar Belakang
Pesantren dalam perkembangannya dewasa ini tengah menghadapi tantangan yang cukup mendasar, baik pada tantangan internal maupun eksternal pesantren. Pesantren kini dihadapkan dengan isu-isu radikalisme, trans-nasional, dan pembongkaran atas basis khitah pesantren sebagai institusi yang menghormati perbedaan, pluralitas, dan multikultur. Isu-isu itu kini semakin nyata dihadapi oleh kalangan pesantren. Berbagai tantangan di atas patut kiranya untuk dihadapi dan dilakukan tinjauan secara akademis dan penguatan kultur sehingga pesantren tetap kokoh. Di antara upayanya adalah melakukan pemahaman ulang dan kajian deradikalisasi keislaman di Indonesia melalui forum Halaqah pimpinan pondok pesantren. Untuk itu, Halaqah pimpinan/pengasuh pondok pesantren se-Indonesia dilaksanakan sebagai bagian di kegiatan MQK dengan tema “Pesantren dan Penguatan Sikap Keberagaman yang Moderat”, diharapkan mampu untuk menginventarisasi problematika atas pemahaman yang radikal dalam konsep-konsep beragama dan mencari langkah-langkah solutif atas problema yang dihadapinya.
2. Tujuan Tujuan penyelenggaraan Halaqah ini adalah menginventarisasi problematika atas berbagai fenomena radikal dalam beragama dan mencari rekonstruksi pemahaman keislaman yang moderat dan inklusif berbasis kitab kuning.
3. Waktu dan Tempat
Hari : Sabtu - Ahad Tanggal : 2 - 3 Desember 2017 Waktu : 08.00 - 17.00 WIB Tempat : Akan ditentukan kemudian
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
52 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
4. Bentuk Kegiatan Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren Se-Indonesia diselenggarakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untukmenginventarisasi problematika atas berbagai fenomena radikalisasi pesantren di Indonesia dan mencari rekonstruksi pemahaman keislaman yang inklusif berbasis kitab kuning, dengan fokus diskusi:
a. Kebijakan Pengembangan Tafaqquh Fiddin pada Pondok Pesantren;
b. Pesantren dan Tantangan Gerakan Radikalisme Keagamaan; c. Kitab Kuning dan Penguatan Tradisi Keilmuan di Pondok Pesantren d. Kebijakan Pendidikan Keagamaan Islam dan Penguatan Tradisi
Akademik Pesantren; dan e. Peran Serta Organisasi Sosial-Keagamaan dalam Meneguhkan
Khitah Pesantren.
5. Narasumber/Peserta Narasumber dan/atau peserta berasal dari unsur:
a. Pimpinan Pondok Pesantren; b. Akademisi Keagamaan Islam; c. Intelektual Muslim; d. Organisasi Sosial-Keagamaan Islam; dan/atau e. Kementerian Agama.
B. Sarasehan Dan Musyawarah MQK 1. Latar Belakang
Pesantren dan kitab kuning merupakan dua terminologi yang tidak dapat dipisahkan, sehingga pengkajian kitab kuning menjadi menu utama di setiap pesantren. Dalam upaya meningkatkan kembali perhatian dan kecintaan para santri untuk terus mempelajari kitab-kitab kuningsebagai sumber utama kajian ilmu-ilmu agama Islam, maka perlu diselenggarakan perlombaan membaca, menterjemahkan dan memahami kitab-kitab kuningbagi para santri pondok pesantren, melalui kegiatan Musabaqah Qira`atil Kutub (MQK) antar pondok pesantren. Dalam rangka evaluasiserta untuk mendapatkan formulasi kegiatan yang efektif dan efisien, maka sebagai bagian dari penyelenggaraan MQK, dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan Sarasehan dan Musyawarah MQK. Sebagai pengantar, Kontekstualisasi Kitab Kuning
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
53
dalam Pemecahan Problem Keumatan Dewasa juga menjadi topik dalam sarasehan musyawarah ini.
2. Tujuan Tujuan penyelenggaraan Halaqah ini adalah untuk mendapatkan masukan-masukan mengenai prospek dan pengembangan musabaqah, metodologi pembelajaran kitab kuning, serta penataan sistem desain penyelenggaraan bagi MQK berikutnya
3. Waktu dan Tempat
Hari : Ahad - Senin Tanggal : 3 - 4 Desember 2017 Waktu : 08.00 - 17.00 WIB Tempat : Akan ditentukan kemudian
4. Bentuk Kegiatan Sarasehan Dan Musyawarah MQK diselenggarakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka evaluasi serta untuk mendapatkan formulasi kegiatan yang efektif dan efisien, dengan fokus diskusi:
a. Pengantar : Kontekstualisasi Kitab Kuning dalam Pemecahan Problem Keumatan Dewasa Ini;
b. Evaluasi penyelenggaran MQK; c. Pengembangan Metodologi Pembelajaran Kitab Kuning; dan d. Penataan Sistem dan Desain Penyelenggaraan MQK.
5. Narasumber/Peserta Narasumber dan/atau peserta berasal dari unsur:
a. Tokoh Pesantren; b. Kementerian Agama Pusat; c. Kanwil Kementerian Agama Provinsi; dan d. Panitia/Pembina Kafilah,
C. Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren 1. Latar Belakang
Di samping sebagai lembaga pendidikan, dalam rangka meopang kemandirian ekonomi, pondok pesantren juga merupakan lembaga ekonomi yang melalui berbagai bidang usahanya telah menghasilkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
54 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
berbagai produk barang dan/atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan, kini, pondok pesantren yang memiliki konsentrasi pada pengembangan usaha cukup besar. Akan tetapi, di sisi lain ajang untuk mempromosikan produk pondok pesantren belum banyak dilakukan. Dalam konteks ini, MQK menjadi salah satu kesempatan untuk mensosialisasi, mempromosikan, sekaligus sebagai media kegiatan perdagangan/komersial produk pondok pesantren tersebut, melalui bazaar dan pameran produk pondok pesantren. Selain itu, sebagai suatu kegiatan yang memiliki skala cukup besar, ajang MQK menjadi lahan pasar potensial untuk penyediaan barang dan/jasa yang dibutuhkan oleh seluruh unsur yang terlibat dalam MQK, sehingga kehadiran bazaar oleh masyarakat sebagai dipandang perlu untuk menjadi bagian dari kegiatan MQK.
2. Tujuan Tujuan penyelenggaraan Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren ini adalah untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan produk pondok pesantren kepada khalayak ramai, menjaring pasar yang lebih luas bagi produk pesantren, upaya awal menjalin kerjasama antar berbagai instansi dalam pengembangan usaha pondok pesantren, menyediakan kebutuhan seluruh unsur yang terlibat dalam MQK, serta untuk turut menyemarakkan kegiatan MQK.
3. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu - Selasa Tanggal : 29 November - 5 Desember 2017 Waktu : 08.00 - 21.00 WIB Tempat : Lokasi yang ditetapkan dalam komplek Pondok
Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah
4. Bentuk Kegiatan Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren diselenggarakan dalam bentuk penyediaan lokasi bagi stand bazaar dan pameran dalam komplek Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
55
5. Ketentuan Bazaar dan Pameran
a. Partisipan utama bazaar dan pameran adalah pondok pesantren asal kafilah dan perorangan/masyarakat/UMKM di lingkungan lokasi pelaksanaan kegiatan;
b. Partisipan tambahan adalah Kementerian Agama Pusat, Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia, serta badan/lembaga/instansi pemerintah atau swasta;
c. Produk Bazaar dan Pamerandapat berupa: (1) Presentasi Barang/Jasa hasil usaha murni pesantren, berupa:
• Produk Agribisnis; • Produk Makanan dan Minuman Olahan; • Produk Kerajinan dan Souvenir; • Produk khas daerah asal pesantren; dan/atau • Profil bidang usaha jasa pesantren.
(2) Presentasi Buku dan/atau barang cetakan hasil karya dan/atau produksi murni pesantren, berupa: • Buku karya pimpinan/pengasuh/Tenaga Pengajar Tetap
pesantren; dan/atau • Brosur/Leaflet/Profil pesantren.
(3) Produk Makanan/Minuman (khusus bazaar); (4) Produk Kerajinan dan Souvenir khas daerah Jambi dan MQK
(khusus bazaar); (5) Produk Barang/Jasa lainnya yang mendapat persetujuan dari
Panitia. d. Stand dapat diisi dan diaktifkan mulai dari kedatangan kafilah pada
tanggal 29 November 2017 sampai upacara penutupan MQK yaitu pada tanggal 4 Desember 2017;
e. Masing-masing partispan akan diberikan fasilitas stand, berikut sarana prasarana penunjang sebagai berikut : (1) 1 (satu) Kavling Ukuran standar 3 x 3 m; (2) 1 (satu) Titik Penerangan; (3) 100 (seratus) Watt Daya listrik; (4) 1 (satu) Kursi dan 1 (satu) meja kecil.
f. Desain interior/dekorasi stand diserahkan sepenuhnya kepada partisipan;
g. Partisipan dapat mengajukan Permintaan Khusus seperti memesan lebih dari 1 (satu) kavling dan/atau membuat stand dari bahan lain yang dipersiapkan sendiri sesuai dengan luas kavling yang dipesan, meminta penerangan/titik lampu, dan meminta daya listrik tambahan. Biaya yang timbul atas permintaan khusus tersebut menjadi tanggungan masing-masing partisipan;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
56 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
h. Transportasi, Akomodasi, dan Konsumsi partisipan menjadi tanggung jawab masing-masing partisipan. Untuk fasilitas tidur partisipan dapat menempati standnya masing-masing;
i. Pendaftaran peserta bazaar dan pameran: (1) Mendaftar pada Panitia Bidang Seni, Bazaar, dan Pameran
MQK Tingkat Nasional VI dengan mengisi Formulir Pendaftaran (Form MQKN2017/Form/04B) dan dikirim melalui email ke alamat [email protected] dan [email protected] dengan menuliskan “Pendaftaran Bazaar dan Pameran MQK 2017” pada badan subjek email;
(2) Panitia akan melakukan seleksi dan menetapkan partisipan sebagai peserta bazaar dan pameran MQK;
(3) Partispan yang ditetapkan diwajibkan melakukan konfirmasi kesediaan sebelum tanggal 31 Agustus 2017;
(4) Partisipan wajib melapor pada saat kedatangan dan kapulangan, serta melaporkan identitas penjaga stand yang ditugaskan kepada Panitia Bidang Seni dan Pameran;
j. Petugas stand ditentukan maksimal 2 (dua) orang. Petugas stand membawa perlengkapan pribadi yang diperlukan dan menjadi tanggungan setiap partisipan;
k. Sarana MCK dan air bersih untuk partisipan disediakan di MCK terdekat dilokasi pelaksanaan kegiatan;
l. Tata Tertib Peserta Pameran : (1) Selalu menjaga K-3 (Keamanan, Ketertiban, dan Kebersihan); (2) Tidak diperkenankan mengadakan barang pameran atau
kegiatan yang melanggar ajaran Agama dan Hukum; (3) Peserta pameran tidak diperkenankan menata dan mendekorasi
stand pameran dengan melampaui batas yang telah ditentukan oleh Panitia;
(4) Panitia tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang selama dan sesudah pameran dilaksanakan.
D. Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning 1. Latar Belakang
Kegiatan MQK merupakan pertemuan yang melibatkan stakeholder pondok pesantren, baik di kalangan pemerintah, pondok pesantren, maupun pemerhati sosial-keagamaan. Kegiatan ini melibatkan kehadiran masyarakat yang bersifat masif sehingga menjadi kesempatan yang sangat berharga terutama bagi pengembangan kepesantrenan dan kitab kuning secara umum. Oleh karenanya, memaksimalkan kegiatan ini dalam konteks akademis melalui menyelenggarakan suatu forum
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
57
diskusi yang terbuka untuk umum menjadi sangat penting untuk dilakukan. Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada khalayak luas untuk lebih dapat memahami tentang pesantren dan kitab kuning, sehingga dapat menerapkan ajaran Islam dengan lebih baik.
2. Tujuan Tujuan penyelenggaraan Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap pesantren di Indonesia, pengetahuan dan pemahaman terhadap kitab kuning dan pengembangan metodologi dalam memahami kitab kuning, menjadi pendorong untuk menerapkan kandungan kitab kuning dalam kehidupan sehari-hari, untuk memperkaya wawasan kepesantrenan dan kitab kuning serta menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
3. Waktu dan Tempat
Hari : Sabtu - Senin Tanggal : 2 - 4 Desember 2017 Waktu : 14.00 - 17.00 WIB Tempat : Lokasi yang ditetapkan dalam komplek Pondok
Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah
4. Bentuk Kegiatan
Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning diselenggarakan dalam bentuk Paparan dan Diskusi, dengan topik diskusi:
a. Kitab Kuning dan Tantangan Modernitas; b. Kajian Metodologi Kitab Kuning; dan c. Pesantren dan Problem Islam-Indonesia Kekinian;
5. Narasumber dan Peserta
a. Narasumber diskusi adalah tokoh intektual pesantren nasional dan penulis metodologi kitab kuning;
b. Peserta diskusi terbuka bagi seluruh unsur masyarakat, termasuk bagi panitia dan kafilah.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
58 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
E. Pentas Seni 1. Latar Belakang
Seni dan Budaya merupakan bagian dari kodrat manusia. Mengapresiasi keindahan yang terkandung dalam seni dan budaya terbukti dapat memberikan ketenangan dan pencerahan. Ajang MQK yang merupakan ajang yang bersifat akademik tentunya memerlukan unsur hiburan yang dapat memberikan ketenangan sehingga peserta dapat memberikan usaha terbaiknya ketika tampil dalam lomba. Selain itu, perwakilan kafilah yang memiliki kebolehan dalam bidang seni memiliki tempat untuk mengekpresikan kebolehannya. Oleh karena itu, Pentas Seni diselenggarakan sebagai bagian rangkaian kegiatan MQK dalam rangka menyemarakkan kegiatan MQK.
2. Tujuan Tujuan penyelenggaraan Pentas Seni ini adalah sebagai ajang ekpresi seni budaya oleh peserta dalam memamerkan kebolehannya dibidang seni dan budaya, serta memberikan hiburan bagi khalayak ramai dalam rangka menyemarakkan kegiatan MQK
3. Waktu dan Tempat
Hari : Sabtu - Senin Tanggal : 2 - 4 Desember 2017 Waktu : 19.00 - 21.00 WIB Tempat : Lokasi yang ditetapkan dalam komplek Pondok
Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah
4. Bentuk Kegiatan
Pentas Seni diselenggarakan dalam bentuk panggung ekpos seni budaya yang bersifat terbuka untuk khalayak ramai
5. Ketentuan Pentas Seni
a. Partisipan dapat berasal dari unsur perwakilan dari masing-masing kafilah, pondok pesantren, artis lokal, artis nasional, dan instansi pemerintah;
b. Partisipan artis lokal dan nasional berikut perlengkapannya ditentukan dan disediakan oleh panitia dan manajemen artis yang bersangkutan;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
59
c. Partisipan yang ingin untuk ikut berpartisipasi wajib mendaftarkan kepada Panitia Bidang Seni, Bazaar, dan Pameran MQK Tingkat Nasional VI paling lambat tanggal 31 Agustus 2017, dengan mengirimkan Form Pendaftaran Pentas Seni (Form MQKN2017/Form/04A) melalui email ke alamat [email protected] dan [email protected] dengan menuliskan “Pendaftaran Pentas Seni MQK 2017” pada badan subjek email;
d. Seluruh perlengkapan penampilan disediakan oleh masing-masing partisipan;
e. Partisipan wajib selalu memelihara akhlaqul karimah, selalu berpakaian sopan dan rapi (menurut syari’at Islam), serta selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan;
f. Jenis Pentas Seni tidak diperkenankan mengandung unsur yang dapat menyinggung Suku, Agama, dan Ras (SARA);
g. Panitia akan melakukan seleksi dan menetapkan partisipan Pentas Seni, beserta jadwal tampil masing-masing;
h. Partisipan wajib siap di lokasi Pentas Seni 30 menit sebelum waktu tampil. Penampil yang tidak berada dilokasi pada jadwal tampil yang telah ditentukan dinyatakan tidak berhak tampil dan digantikan dengan penampil dengan jadwal selanjutnya.
F. Media Center MQK 1. Tujuan
Tujuan penyediaanMedia Center MQK ini adalah untuk memberikan akses serta dukungan sarana prasarana untuk mendapatkan dan mengolah informasi terkait penyelenggaran MQK
2. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu - Rabu Tanggal : 29 November - 6 Desember 2017 Waktu : 08.00 - 21.00 WIB Tempat : Lokasi yang ditetapkan dalam komplek Pondok
Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah
3. Bentuk
Media Center MQKdiadakan dalam bentuk penyediaan sarana prasarana untuk mendapatkan dan mengolah informasi terkait penyelenggaran MQK
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
60 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
61
BAB VIII
PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan ini kami susun untuk dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017 oleh seluruh pihak yang terkait.
Anggaran pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017 bersumber dari DIPA Kementerian Agama Pusat, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, bantuan/hibah dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, serta sumber lainnya yang bersifat tidak mengikat. Seluruh hasil rekaman dari penampilan dan penyajian peserta menjadi milik panitia penyelenggara.
Hal-hal lain yang belum diatur dan/atau jika dipandang perlu untuk dilakukan penyesuaian terhadap ketentuan dalam petunjuk pelaksanaan ini akan diatur kemudian dan diinformasikan kepada pihak terkait melalui Surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
62 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
LAMPIRAN
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
63
Lampiran 1. Jadwal Harian Kegiatan
No Hari,
Tanggal Pukul Kegiatan Peserta Tempat
1 Rabu, 29
November 2017
08.00 - 21.00 • Kedatangan Gelombang
Pertama • Registrasi Kedatangan
Kafilah dan Panitia
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
08.00 - selesai Penempatan kafilah
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren
Kafilah, Panitia, dan pengunjung
2 Kamis, 30 November
2017
08.00 - 17.00 • Kedatangan Gelombang
Kedua • Registrasi Kedatangan
Kafilah dan Panitia
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
08.00 - selesai Penempatan kafilah
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren
Kafilah, Panitia, dan pengunjung
19.00 - 21.00 Malam Ta’aruf dan Pelantikan Dewan Hakim
Perwakilan Kafilah, Panitia,
Dewan Hakim, Panitera,
Pemda Prov, Jateng,
Pemda Kab. Jepara, dan Unsur lain
terkait
Pendopo Rumah
Dinas Bupati Jepara
3 Jum’at, 1
Desember 2017
08.00 - 11.00 Techical meeting Perwakilan
Kafilah, Panitia
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
14.00 - 17.00 Upacara Pembukaan Kafilah, Panitia, dan pengunjung 08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran
Produk Pondok Pesantren
19.00 - 21.00 Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren (Hari I)
Panitia, Pimpinan Pondok
Pesantren Undangan
Akan Ditentukan Kemudian
4 Sabtu, 2
Desember 2017
08.00 - 17.00 Musabaqah
Kafilah, Panitia, dan pengunjung
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
14.00 - 17.00 Diskusi Kepesantrenan
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren
19.00- 21.00 Pentas Seni
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
64 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
No Hari, Tanggal Pukul Kegiatan Peserta Tempat
08.00 - 17.00 Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren (Hari II)
Panitia, Pimpinan Pondok
Pesantren Undangan
Akan Ditentukan Kemudian
5 Ahad, 3
Desember 2017
08.00 - 17.00 Musabaqah
Kafilah, Undangan
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
14.00 - 17.00 Diskusi Kepesantrenan
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren
19.00- 21.00 Pentas Seni
19.00 - 21.00 Sarasehan dan Musyawarah MQK (Hari I)
Panitia, Kepala Bidang
PDPontren/ TOS Se-Indonesia
Akan Ditentukan Kemudian
6 Senin, 4
Desember 2017
08.00 - 17.00 Musabaqah
Kafilah, Panitia, dan pengunjung
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
14.00 - 17.00 Diskusi Kepesantrenan
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren
19.00- 21.00 Pentas Seni
08.00 - 17.00 Sarasehan dan Musyawarah MQK (Hari II)
Panitia, Kepala Bidang
PDPontren/ TOS Se-Indonesia
Akan Ditentukan Kemudian
7
Selasa, 5 Desember
2017
08.00 - 17.00 Dharmawisata Kafilah Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin,
Jepara Jawa Tengah
14.00 - 17.00 Rapat Dewan Hakim Dewan Hakim
08.00 - 21.00 Bazaar dan Pameran Produk Pondok Pesantren Kafilah,
Panitia, dan pengunjung 19.00 - 21.00 Penutupan dan Gema
Shalawat
8 Rabu, 6
Desember 2017
08.00 - selesai Pemulangan Gelombang Pertama
Kafilah dan Panitia
Menyesuai-kan
9 Kamis, 7
Desember 2017
08.00 - selesai Pemulangan Gelombang Kedua
Kafilah dan Panitia
Menyesuai-kan
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
65
Lampiran 2 Uraian Tugas Panitia Pusat
Penanggung jawab 1. Bertanggung jawab secara umum atas penyelenggaraan MQK 2. Memberikan arahan agar teknis pelaksanaan berjalan lebih efektif dan
efisien Ketua 1. Menyusun disain Pelaksanaan MQK. 2. Memberikan arahan dan memonitor tugas-tugas panitia dalam
penyelenggaraan MQK. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan lembaga/instansi terkait,
baik di pusat maupun daerah. 4. Mengkoordinasikan tugas-tugas panitia 5. Menggali potensi yang dapat dimanfaatkan bagi suksesnya
penyelenggaraan MQK 6. Membuat laporan umum penyelenggaraan MQK Wakil Ketua 1. Bersama ketua menyusun disain Pelaksanaan MQK. 2. Bersama ketua memberikan arahan dan memonitor tugas-tugas panitia
dalam penyelenggaraan MQK. 3. Bersama ketua mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan
lembaga/instansi terkait, baik di pusat maupun daerah. 4. Bersama ketua mengkoordinasikan tugas-tugas panitia 5. Bersama ketua menggali potensi yang dapat dimanfaatkan bagi suksesnya
penyelenggaraan MQK Sekretaris 1. Menyusun draft Petunjuk Pelaksanaan MQK berdasarkan desain
pelaksanaan MQK 2. Mengkoordinasikan manajemen tertib administrasi seluruh tugas-tugas
panitia. 3. Menyediakan sarana dan prasarana kesekretariatan pada penyelenggaraan
MQK 4. Membuat draft surat-menyurat terkait dengan penyelenggaraan MQK. 5. Menginventarisir sumber pendanaan yang dapat dioptimalkan pada
penyelenggaraan MQK 6. Mengkoordinasikan pengalokasian anggaran yang tersedia di tingkat pusat
kepada panitia di tingkat daerah 7. Membuat draft laporan umum penyelenggaraan MQK.
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
66 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
8. Menyusun laporan akademik dan keuangan penyelenggaraan MQK Bidang Sekretariat 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan Sekretariat MQK 2. Menginventarisir dan membuat daftar kebutuhan sarana kerja panitia
penyelenggara di tingkat pusat. 3. Mengkoordinasikan layanan kesekretariatan dengan panitia daerah 4. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana kerja untuk memberikan
layanan administratif di tingkat pusat. 5. Menyiapkan, menyediakan alat dan bahan kepanitiaan, serta
melaksanakan tata administrasi persuratan dan kegiatan 6. Memastikan ketersediaan data yang dibutuhkan oleh bidang lain sesuai
permintaaan 7. Bersama-sama tim IT, melayani kedatangan kafilah 8. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Keabsahan 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan keabsahan MQK 2. Melakukan keabsahan terhadap peserta MQK 3. Berkoordinasi dengan bidang lain terkait registrasi kedatangan 4. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Transportasi 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan Transportasi MQK 2. Menyusun disain teknis layanan transportasi kafilah, panitia, dewan hakim,
tamu VVIP, VIP, dan Pejabat pusat. 3. Menggali potensi sumber-sumber untuk memberikan layanan transportasi
kafilah, panitia, dewan hakim, tamu VVIP, VIP, dan Pejabat pusat. 4. Menginventarisir data kebutuhan layanan transportasi. 5. Memberikan layanan transportasi penjemputan tamu VVIP, VIP, dan
Pejabat daerah. 6. Memberikan layanan transportasi penjemputan dan pengantaran
kepulangan kafilah, panitia, dewan hakim, tamu VVIP, VIP, dan Pejabat pusat.
7. Menyediakan sarana tranportasi pengerahan massa saat pembukaan dan penutupan.
8. Memberikan layanan transportasi mobilitas panitia. 9. Mengkoordinasikan layanan transportasi dengan instansi terkait di daerah
dan dengan bidang kepanitiaan lain. 10. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
67
Bidang Akomodasi dan Konsumsi 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan Akomodasi dan
Konsumsi MQK 2. Menyusun disain teknis layanan akomodasi dan konsumsi bagi peserta,
offcial/pendamping, tamu undangan, dan panitia. 3. Menggali potensi sumber-sumber penyedia jasa akomodasi dan konsumsi. 4. Menetapkan lahan, gedung, ruangan atau fasilitas lainnya sebagai sarana
prasarana penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi 5. Memberikan informasi jasa penginapan (hotel, motel, losmen, wisma, dan
lain sebagainya) yang dapat dimanfaatkan oleh tamu undangan baik atas biaya panitia maupun biaya sendiri.
6. Menginventarisir data kebutuhan akomodasi dan konsumsi. 7. Mengkoordinasikan pemenuhan kebutuhan akomodasi dan perlengkapan
dengan bidang lain dan instansi terkait di daerah. 8. Menetapkan kriteria penyedia jasa akomodasi dan konsumsi. 9. Memonitor dan mengkoordinasikan pemberian layanan akomodasi dan
konsumsi. 10. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Acara dan Protokoler 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahanacara dan protokoler
MQK 2. Memberikan masukan tentang susunan dan bentuk kegiatan dalam acara
pembukaan dan penutupan 3. Membuat draft detail susunan acara pembukaan dan penutupan. 4. Menginventarisir, membuat daftar dan menghubungi tamu undangan VVIP,
VIP, dan tamu undangan lainnya. 5. Mengatur posisi tamu undangan VVIP, VIP, dan tamu undangan lainnya. 6. Mengkoordinasikan susunan acara kepada para pejabat terkait. 7. Mengajukan petugas upacara pembukaan dan penutupan. 8. Mengkoordinasikan acara dan protokoler dengan panitia bidang yang lain 9. Berkoordinasi dengan Bidang Sekretariat dalam mendistribusikan
undangan, ID Card, serta administrasi tata persuratan lainnya 10. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Seni dan Pameran 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan Seni dan Pameran
MQK 2. Menyusun disain penyelenggaraan seni dan pameran
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
68 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan seni dan pameran dengan instansi terkait di pusat dan dengan panitia pelaksana di daerah;
4. Menggali potensi sumber-sumber ekpos seni serta menentukan dan mengatur jadwal ekpos seni
5. Melakukan pendataan dan memastikan peserta pameran /bazaar dari unsur pondok pesantren dan atau masyarakat;
6. Menetapkan skala prioritas jenis barang dan jasa yang akan dipamerkan/dijual
7. Mengkoordinasikan pemberian stand dan perlengkapan bagi peserta pameran/bazaar.
8. Mengatur jadwal petugas pemandu pameran; 9. Memonitor pelaksanaan seni dan pameran 10. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Publikasi dan Media Centre 1. Menyusun disain kegiatan publikasi dan guide line dokumentasi; 2. Menggali potensi sumber-sumber publikasi media cetak dan elektronik
nasional. 3. Menyiapkan press conference; 4. Mempublikasikan dan sosialisasi kegiatan baik melalui media cetak
maupun elektronik nasional dan daerah. 5. Menjalin hubungan dengan wartawan media cetak dan visual baik daerah
maupun nasional; 6. Mengkoordinasikan publikasi dan media centre dengan instansi terkait di
pusat dan dengan panitia pelaksana di daerah. 7. Memonitor penyampaian informasi melalui Media Centre MQK 8. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Bidang Penghubung/LO 1. Menginventarisir kebutuhan perlengkapan dan bahan bidang
Penghubung/LO MQK 2. Menyusun desain teknis layanan penghubung/LO 3. Menetapkan kriteria personel penghubung/LO 4. Memonitor proses rekruitmen staf penghubung/LO 5. Memonitor pemberian layanan penghubung/LO 6. Mengkoordinasikan dengan bidang terkait terhadap permasalahan yang
diajukan kepada staf penghubung/LO 7. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
69
Lampiran 3 Mars dan Hymne MQK
Mars MQK
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
70 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
71
Hymne MQK
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
72 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
73
Lampiran 4 Logo, Maskot, dan Bendera
LOGO MQK
Arti Logo: Logo MQK terbentuk dari karakter huruf kaligrafi kufi yang berdiri dan digabungkan dengan pola garis lengkungan serta paduan pola gothic. Bentuk Kubah berwarna merah dan Kitab Kuning berwarna kuning menggambarkan tradisi akademik kitab kuning di pesantren Indonesia. Ditambah dengan bentuk bintang sudut delapan berwarna merah putih seperti warna bendera di sekeliling logo, seringkali digunakan sebagai simbol islami yang memberikan makna bahwa khazanah kitab kuning semoga dapat menyebar-luas ke segala penjuru mata angin di nusantara Indonesia. Secara bentuk, Logo MQK ini memberikan kesan bentuk vertikal yang bermakna bersifat stabil, kuat serta megah. sedangkan garis yang membentuk lengkungan memberikan kesan keanggunan serta kekokohan, semangat serta dinamis.
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
74 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Sedangkan garis-garis gothic memberikan kesan kepercayaan dan religiusitas yang tinggi. Tulisan arabic "Musabaqah Qira`atil Kutub" dengan warna hitam berjenis Hesham Cortoba yang melambangkan klasik serta anggun
Filosofi Warna Tulisan MQK Pada Logo
Warna Hijau pada huruf M (Musabaqah/Kompetisi) berusaha melambangkan kebanggaan, kekuatan tekad dan religius, sifat kompetitif, keseimbangan, keselarasan, membangkitkan ketenangan serta dapat memupuk energi baru. Warna Biru pada huruf Q (Qira`atil/Membaca) berusaha menimbulkan kesan kedalaman sesuatu dan selalu menarik dan menantang untuk diselami lebih dalam. Selain itu, warna biru juga melambangkan ketenangan dan kepercayaan, keteraturan, perasaan dan pikiran mendalam, konsentrasi, cerdas serta bijaksana. Warna Kuning pada huruf K (Kutub/Kitab/Sumber Ilmu) berusaha memunculkan sifat-sifat bercahaya, momentum dan mengesankan. Selain itu, warna kuning ini juga melambangkan optimisme, harapan, toleransi, keberuntungan dan kehidupan.
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
75
MASKOT MQK VI
Nama Maskot:
SIPODANG (Santri Indonesia Pintar Optimis Berdaya dan Terpandang)
Filosofi Maskot
SIPODANG adalah personfikasi dari burung Kepodang, yaitu burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih. Karena kelebihannya itulah, burung Kepodang mendapatkan penghargaan yang tinggi dari komunitas pencinta burung, khususnya di Indonesia. Dalam beberapa budaya, burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti sekaligus juga melambangkan anak atau generasi muda.
Pemilihan SIPODANG sebagai maskot MQK VI adalah agar melalui penyelenggaraan MQK, Santri Indonesia haruslah memiliki kepintaran dan optimisme tinggi dalam menggali kelimuan keagamaan Islam melalui pemahaman kitab kuning, sehingga membuat berdaya, dalam artian memiiki kemampuan sebagai modal bagi sumbangsihnya dalam menciptakan masyarakat berakhlak dan berbudi pekerti mulia sebagai upaya penguatan karakter dan kepribadian bangsa, serta menjadi insan terpandang, dalam artian dihormati dan disegani di masyarakat. SIPODANG digambarkan membawa gunungan yang bergambarkan peta nusantara Indonesia. 4 (empat) jari tangan menandakan semangat 4 (empat) Pilar Penyangga Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. 3 (tiga) helai ekor yang dimaknai sebagai Islam, Iman dan Ihsan. Kopiah hitam bersematkan pin bendera merah putih dimaknai sebagai spirit nasionalisme. Tangan kanan membawa kitab kuning berjudul "akhlaq" mengandung makna perhelatan Musabaqah Qira'atil Kutub yang mengusung tema "Dari Pesantren Untuk Penguatan Karakter dan Kepribadian Bangsa".
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
76 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
BENDERA MQK
1. Bentuk dan Ukuran: Bendera Provinsi berbentuk segi empat panjang dengan sisi lebar/tinggi 200 cm, sisi panjang/datar 300 cm meter.
2. Gambar dan Warna: Dasar bendera berwarna putih Di tengah dasar segi empat arah memanjang terdapat gambar logo
MQK berwarna Perbandingan lebar logo dengan sisi panjang/datar adalah 7:9
300 cm
200 cm
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
77
BENDERA KAFILAH
1. Bentuk dan Ukuran: Bendera Provinsi berbentuk segi empat panjang dengan sisi lebar/tinggi 160 cm, sisi panjang/datar 240 cm meter.
2. Gambar dan Warna: Dasar bendera berwarna putih Di tengah dasar segi empat arah memanjang terdapat gambar logo
berwarna Logo merupakan lambang resmi provinisi bagi kafilah yang merupakan
utusan dari provinsi, atau lambang pesantren bagi kafilah yang merupakan kafilah pondok pesantren penyelenggara
240 cm
160 cm
Logo
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
78 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
79
Lampiran 5 Rekomendasi Jadwal Kedatangan dan Kepulangan
NO PROVINSI KEDATANGAN KEPULANGAN PULAU SUMATERA
1 Aceh 29 November 2017 7 Desember 2017
2 Sumatera Utara (SUMUT)
29 November 2017 7 Desember 2017
3 Sumatera Barat (SUMBAR)
29 November 2017 7 Desember 2017
4 Riau 29 November 2017 7 Desember 2017
5 Kepulauan Riau (KEPRI)
29 November 2017 7 Desember 2017
6 Jambi 29 November 2017 7 Desember 2017
7 Sumatera Selatan (SUMSEL)
29 November 2017 7 Desember 2017
8 Bangka Belitung (BABEL)
29 November 2017 7 Desember 2017
9 Bengkulu 29 November 2017 7 Desember 2017
10 Lampung 29 November 2017 7 Desember 2017
PULAU JAWA 11 DKI Jakarta 29 November 2017 7 Desember 2017
12 Jawa Barat (JABAR) 29 November 2017 7 Desember 2017
13 Banten 29 November 2017 7 Desember 2017
14 Jawa Tengah (JATENG)
29 November 2017 7 Desember 2017
15 PP. Roudlotul Mubtadiin
29 November 2017 7 Desember 2017
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
80 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
NO PROVINSI KEDATANGAN KEPULANGAN 16 DI Yogyakarta (DIY) 29 November 2017 7 Desember 2017
17 Jawa Timur (JATIM) 29 November 2017 7 Desember 2017
PULAU BALI DAN NUSA TENGGARA 18 Bali 30 November 2017 6 Desember 2017
19 Nusa Tenggara Barat (NTB)
30 November 2017 6 Desember 2017
20 Nusa Tenggara Timur (NTT)
30 November 2017 6 Desember 2017
PULAU KALIMANTAN 21 Kalimantan
Barat (KALBAR) 30 November 2017 6 Desember 2017
22 Kalimantan Tengah (KALTENG)
30 November 2017 6 Desember 2017
23 Kalimantan Selatan (KALSEL)
30 November 2017 6 Desember 2017
24 Kalimantan Timur (KALTIM)
30 November 2017 6 Desember 2017
25 Kalimantan Utara (KALTARA)
30 November 2017 6 Desember 2017
PULAU SULAWESI 26 Sulawesi
Utara (SULUT) 30 November 2017 6 Desember 2017
27 Sulawesi Barat (SULBAR)
30 November 2017 6 Desember 2017
28 Sulawesi Tengah (SULTENG)
30 November 2017 6 Desember 2017
29 Sulawesi Tenggara (SULTRA)
30 November 2017 6 Desember 2017
30 Sulawesi Selatan (SULSEL)
30 November 2017 6 Desember 2017
31 Gorontalo 30 November 2017 6 Desember 2017
MALUKU DAN PAPUA
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
81
NO PROVINSI KEDATANGAN KEPULANGAN 32 Maluku 30 November 2017 6 Desember 2017
33 Maluku Utara (MALUT)
30 November 2017 6 Desember 2017
33 Papua Barat 30 November 2017 6 Desember 2017
34 Papua 30 November 2017 6 Desember 2017
Lampiran Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
82 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Halaman ini sengaja dikosongkan
FORM
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
83
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
84 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
85
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
86 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
87
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
88 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
89
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
90 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
91
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
92 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
93
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
94 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
95
Form - Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional VI Tahun 2017
96 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin
Balekambang Jepara Jawa Tengah 29 November - 7 Desember 2017
CATATAN
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
CATATAN
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
CATATAN
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
CATATAN
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Top Related