Lampiran : Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten BantulNomor : 440/........ Tahun 2014Tanggal : 2 Januari 2014
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR 440/.......... TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM JAMINAN
KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BANTUL DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA SERTA DI RUMAH SAKIT
TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa KESEHATAN adalah hak fundamental
setiap warga, karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh
perlindungan terhadap kesehatannya dan negara bertanggung jawab mengatur agar
terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan
kurang mampu (kelompok masyarakat rentan).
Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, berdampak pada semangat kemandirian daerah untuk meningkatkan
pelayanan di berbagai sektor pembangunan masyarakat yang didalamnya termasuk
upaya mensejahterakan masyarakat di daerah..
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2010 Tentang
Sistem Jaminan Kesehatan Daerah dan Peraturan Bupati Nomor: 15 tahun 2012 tentang
Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Nomor: 26 tahun
2012, Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2012,Peraturan Bupati Nomor 21 tahun 2013,
dan ............... Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menjamin akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang belum mempunyai jaminan kesehatan dan
mengembangkan upaya pemeliharaan kesehatan yang dijamin Pemerintah Daerah maka
dibentuklah “Unit Pelaksana Teknis Jaminan Kesehatan Daerah (UPT JAMKESDA) Kabupaten Bantul”.
Maksud diselenggarakannya Jamkesda adalah upaya untuk memberikan jaminan
pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat yang rawan miskin dan belum mempunyai
jaminan kesehatan dimana pembiayaannya dikelola secara mandiri, terkoordinasi dan
terpadu.
1 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Diperoleh kejelasan bagi Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bekerja sama
dengan UPT Jamkesda, Instansi terkait dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan bagi peserta Jamkesda.
B. Tujuan Khusus :
Adanya pedoman bagi UPT Jamkesda, Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK),
Instansi terkait dan masyarakat untuk:
a. Penyelenggaraan pelaksanaan jamkesda.
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi peserta dan penerima bantuan
Jamkesda berdasar prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Melakukan pengendalian terhadap pelayanan kesehatan bagi peserta dan
penerima bantuan Jamkesda berdasar pedoman dan standar yang telah
ditetapkan.
d. Melaksanakan pengajuan klaim pelayanan kesehatan peserta dan penerima
bantuan Jamkesda sesuai ketentuan.
e. Membuat pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan peserta dan penerima
bantuan Jamkesda.
f. Mendapatkan pelayanan jamkesda.
BAB III KEPESERTAAN
A. Peserta Jamkesda meliputi peserta PBI dan peserta COB a. Kepesertaan PBI meliputi ;
1. masyarakat rawan miskin yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bantul
dan atau Kartu Keluarga (KK) Bantul
2. masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan yang lain dari Pemerintah,
Institusi swasta atau asuransi kesehatan pribadi;
3. masyarakat yang memenuhi kriteria pendataan dari Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Bantul, sebagai pelaksana
teknis Badan Kesejahteraan Keluarga Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana ( BKK PP & KB)
4. masyarakat yang terdaftar dalam SK Bupati Bantul.
2 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
b. Kepesertaan COB meliputi ;Peserta jamkesda yang didaftarkan ke Bapel Jamkessos Propinsi DIY.
B. Identitas peserta Jamkesda. a. Kartu peserta Jamkesda adalah bukti sah atas hak peserta untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan masa berlaku
kartu selama 2 (dua) tahun, kecuali ada perubahan dalam hak penjaminan.
b. Berdasarkan SK Bupati Bantul data peserta jamkesda yang sudah diterima UPT
Jamkesda dilakukan pencetakan kartu oleh UPT Jamkesda dan kartu kemudian
didistribusikan oleh UPT Jamkesda bersama BKK, PP & KB paling lama 1 (satu)
bulan setelah dicetak.
c. Sebelum diterbitkannya Kartu Jamkesda oleh UPT Jamkesda, peserta Jamkesda
tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dengan menunjukkan surat rekomendasi
dari BKK, PP dan KB Kabupaten Bantul sebagai kartu peserta sementara.
d. Apabila ada kesalahan dalam identitas kartu peserta (pengganti kartu) maka kartu
berlaku jika disertai surat keterangan dari desa, yang dilegalisir oleh BKK, PP dan
KB Kabupaten Bantul.
e. Apabila kartu hilang maka peserta melapor ke kantor Kepolisian RI setempat untuk
mendapatkan surat keterangan kehilangan, kemudian di legalisir oleh BKK, PP dan
KB serta mendapatkan pengesahan dari UPT Jamkesda. Surat keterangan ini
berlaku sebagai pengganti kartu peserta.
f. Anak yang lahir dari peserta Jamkesda tidak secara otomatis menjadi peserta
Jamkesda.
BAB IV PENYELENGGARAAN JAMKESDA
A. PelayananKesehatan/Manfaat Yang Dijamin 1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PPK I) di Puskesmas :
a. Adminitrasi pelayanan
b. Pelayanan sesuai dengan indikasi medis
c. Pemeriksaan, pengobatan, gawat darurat (emergency) dan konsultasi medis.
d. Pelayanan rehabilitasi medis
e. Tindakan medis non spesialis, baik operatif maupun non operatif
f. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama
3 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
h. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis
i. Pelayanan Yankestradkom
j. Pelayanan KIA
2. Pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjutan (PPK II dan III) :a. Adminitrasi pelayanan.
b. Pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap klas III.
c. Pelayanan gawat darurat (emergency).
d. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis
dan subspesialis.
e. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis.
f. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.
g. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis.
h. Pelayanan rehabilitasi medis
i. Perawatan inap non intensif dan rawat inap intensif.
j. Pelayanan ambulan untuk rujukan pasien dari fasilitas kesehatan yang satu
ke fasilitas kesehatan lainnya dengan tujuan penyelamatan nyawa pasien.
k. Pelayanan Yankestradkom
l. Pelayanan KIA
3. Pelayanan yang tidak dijamin: a) Tidak sesuai dengan prosedur
b) Pelayanan kesehatan yang dilakukan PPK yang tidak bekerja sama dengan
Dinas Kesehatan Kab. Bantul, kecuali untuk kasus gawat darurat.
c) Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh jaminan kesehatan yang lain.
d) Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik.
e) Pelayanan kesehatan untuk mengatasi infertilitas
f) Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol
g) Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri
h) Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional (kecuali program
pemerintah)
i) Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan susu
j) Perbekalan kesehatan rumah tangga
k) Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian
luar biasa/wabah dan bakti sosial.
4 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
l) Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan
kesehatan yang diberikan.
m) General check up dan/atau keur kesehatan.
n) Klaim perorangan (kecuali kasus gawat darurat pada PPK yang tidak kerja
sama).
4. Pelayanan Kesehatan yang dibatasi (di Luar Paket INA CBG’s) : a) Pelayanan Ambulan :
1) Diberikan pada transportasi ambulan bagi pasien dengan kondisi tertentu
antar fasilitas kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai dengan standart biaya
ambulan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
b) Pelayanan Darah :1) Tarif pelayanan darah maksimal Rp. 360.000,- (tiga ratus enam puluh ribu
rupiah) per kantong (bag).
2) Biaya bahan medis pakai termasuk set transfuse sudah termasuk dalam
paket inap per hari.
c) Pelayanan terapi krio untuk kasus pemeriksaan IVA positif adalah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
d) Pelayanan Gawat Darurat di luar Faskes (PPK) yang tidak bekerjasama :1) Jamkesda memberikan pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan (PPK)
yang tidak bekerjasama untuk pelayanan gawat darurat setara dengan tarif
yang berlaku untuk faskes yang setara.
2) Tarif pelayanan gawat darurat oleh faskes tingkat pertama Rp. 100.000 –
Rp. 150.000,-
3) Tarif pelayanan gawat darurat oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
sesuai tariff INA-CBG’s.
4) Fasilitas kesehatan yang belum memiliki penetapan kelas Rumah Sakit,
menggunakan tariff INA-CNG’s Rumah Sakit kelas D.
e) Pelayanan Alat Bantu Kesehatan di luar paket INA-CBG’s : 1) Kacamata dibantu Rp. 150.000,- (diberikan paling cepat dua tahun sekali)
2) Alat bantu dengar, maksimal Rp. 1.000.000,- (diberikan paling cepat lima
tahun sekali atas indikasi medis).
3) Protesa alat gerak, maksimal Rp. 2.500.000,- (kaki palsu, tangan palsu dan
diberikan paling cepat lima tahun sekali atas indikasi medis)
5 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
4) Protesa gigi, maksimal Rp. 1.000.000,- (diberikan paling cepat dua tahun
sekali atas indikasi medis untuk gigi yang sama, Full protesa gigi maksimal
Rp.1.000.000,- dan masing-masing rahang maksimal Rp. 500.000,-)
5) Korset tulang belakang, maksimal Rp. 350.000,- (diberikan paling cepat
dua tahun sekali atas indikasi medis).
6) Collar neck, maksimal Rp. 150.000,- (diberikan paling cepat dua tahun
sekali atas indikasi medis)
7) Kruk, maksimal Rp. 350.000,- (diberikan paling cepat lima tahun sekali atas
indikasi medis).
f) Pelayanan Hemodialisa di Klinik Utama :Tarif maksimal dari standar Tarif INA-CBG’s untuk kelompok Rumah Sakit
Kelas D.
g) Pelayanan Continouous Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD), dengan ketentuan sebagai berikut :1) Pemasangan pertama sesuai dengan tariff INA-CBG’s
2) Consumables dan jasa pelayanan sebesar Rp. 5.940.000,- per bulan
3) Transfer set sebasar Rp. 250.000,- per set.
h) Tarif Pelayanan Kesehatan pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh Faskes tingkat pertama dan tingkat lanjutan yang melibihi standar diatur tersendiri.
B. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)a. PPK I adalah Puskesmas dan jaringannya (yang terdiri dari Puskesmas induk,
Puskesmas Pembantu dan Pos Yandu serta Puskesmas Keliling) di Kabupaten
Bantul
b. Rumah Sakit PPK II dan III yang kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul.
C. Prosedur Pelayanan Kesehatan 1. Syarat mendapatkan pelayanan di PPK I dan jaringannya:
a. Pelayanan Rawat Jalan
(1). Pasien menunjukkan kartu identitas asli pada saat pendaftaran
(2). Pelayanan diberikan pelayanan kesehatan sesuai indikasi medis.
(3). Pemeriksaan, tindakan, pengobatan dan pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi medis dengan mengacu pada juknis
b. Pelayanan Rawat Inap
6 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
a. Pasien menunjukkan kartu identitas asli pada saat pendaftaran
b. Rawat Inap hanya dapat dilakukan bagi Pasien yang telah mendapat surat
perintah rawat inap dari dokter atau instalasi gawat darurat sesuai dengan
kewenangan PPK.
c. Kelengkapan berkas klaim pasien :
(a). Foto copy kepesertaan
(b). Foto copy KTP peserta (bagi peserta yang yang ber KTP)
(c). Foto copy KTP orang tua (bagi peserta yang belum ber KTP)
(d). Foto copy Kartu Keluarga (C1)
(e). Pasien menanda tangani rekapitulasi biaya
(f). Perincian biaya pelayanan kesehatan
(g). Setiap pasien dibuatkan resume medik
(h). Pasien dibuatkan surat kontrol atau rujukan balik sesuai indikasi medis
(bila diperlukan)
2. Syarat mendapatkan pelayanan di PPK II dan III a. Pelayanan Rawat Jalan
1. Pasien menunjukkan kartu peserta asli dan menyerahkan berkas rawat jalan
yang meliputi :
1) Surat jaminan dari UPT Jamkesda
2) Foto copy kartu peserta
3) Foto copy KTP peserta (bagi yang telah berusia 17 tahun ke atas)
4) Foto copy Kartu Keluarga (C1)
5) Surat rujukan dari PPK
2. Untuk kasus gawat darurat melampirkan Surat Keterangan Gawat Darurat
(tidak diperlukan rujukan) dari Instalasi Gawat Darurat
3. Pelayanan diberikan sesuai indikasi medis.
4. Apabila diperlukan rawat inap, dibuatkan surat perintah rawat inap.
b. Pelayanan Rawat Inap1. Rawat Inap hanya dapat dilakukan bagi Pasien yang telah mendapat surat
perintah rawat inap dari dokter, surat rujukan atau instalasi gawat darurat.
2. Kelengkapan berkas pasien :
a. Surat Jaminan Rawat Inap dari Jamkesda (paling lambat dalam waktu 3 x
24 jam kerja)
b. Foto copy kepesertaan
7 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
c. Foto copy KTP peserta (bagi yang telah berusia 17 tahun ke atas)
d. Foto copy KTP orang tua (bagi peserta yg blm ber KTP)
e. Foto copy Kartu Keluarga (C1)
BAB VPEMBIAYAAN
A. Peserta COB1. Peserta COB mendapat bantuan pembiayaan sebesar Rp 10.000.000,- /jiwa/tahun
yang dibayar di UPT Jamkesda sebesar Rp 5.000.000,- /jiwa/tahun dan di Bapel
Jamkessos Provinsi DIY sebesar Rp 5.000.000,- /jiwa/tahun
2. Peserta COB yang telah mendapatkan penjaminan pembiayaan kesehatan
sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan masih membutuhkan
pelayanan kesehatan maka dibuatkan rekomendasi penjaminan pelayanan
kesehatan oleh Bupati Bantul (lewat Kepala Dinas Kesehatan Bantul) kepada
Gubenur DIY (lewat Kepala Dinas Kesehatan DIY) untuk mendapatkan jaminan
kesehatan selanjutnya.
B. Peserta PBI1. Peserta PBI mendapat bantuan pembiayaan sebesar Rp 10.000.000,- /jiwa/tahun
yang dibayar di UPT Jamkesda.
2. Peserta PBI yang telah mendapatkan penjaminan pembiayaan kesehatan sebesar
Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan masih membutuhkan pelayanan
kesehatan maka dibuatkan rekomendasi penjaminan pelayanan kesehatan oleh
Bupati Bantul (lewat Kepala Dinas Kesehatan Bantul) kepada Gubenur DIY (lewat
Kepala Dinas Kesehatan DIY) untuk mendapatkan jaminan kesehatan selanjutnya.
C. Tarif Pembiayaan untuk peserta PBI dan COB1. Tarif pembiayaan pada PPK I (Ralan dan Ranap) mengacu pada Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum.
2. Tarif pembiayaan pada PPK II dan PPK III (Ralan dan Ranap) mengacu pada:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013,
Tentang Standart Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
8 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan.
b. Suarat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK/MENKES/31/I/2014, Tentang Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Pada Fasilitas Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
3. Pembiayaan yang belum diatur di atas akan mengacu pada aturan yang berlaku.
D. Mekanisme pengajuan Klaim Pengajuan klaim ke UPT Jamkesda Kabupaten Bantul dilakukan secara kolektif
sebulan sekali dan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya sudah sampai di kantor
UPT Jamkesda.
a) Syarat-syarat klaim peserta PBI dan COBa. Klaim dari PPK Pertama (Puskesmas) :
a.1) Rawat Jalan :1) Surat Pengajuan klaim dari kepala PPK.
2) Rekapitulasi klaim pelayanan kesehatan (hard copy dan soft copy) yang
sudah ditandatangani oleh kepala PPK dan dilampiri foto copy bukti
pelayanan.
a.2) Rawat Inap : 1) Surat Pengajuan klaim dari kepala PPK.
2) Rekapitulasi klaim pelayanan kesehatan (hard copy dan soft copy) yang
sudah ditandatangani oleh kepala PPK dan dilampiri:
a. Surat keterangan dirawat
b. Surat identitas pasien (Foto Copy Kepesertaan, KTP, dan KK)
c. Rincian biaya dengan dilampiri bukti pelayanan (rawat inap,
penunjang diagnostik, resume medik, dll)
b. Klaim dari PPK Lanjutan/Rujukan (PPK II dan III) :b.1) Rawat Jalan :
1) Surat Pengajuan klaim dari kepala PPK.
2) Rekapitulasi klaim pelayanan kesehatan (hard copy dan soft copy) yang
sudah ditandatangani oleh kepala PPK dan dilampiri:
a. Surat jaminan dari UPT Jamkesda
b. Foto copy kartu peserta
c. Foto copy KTP peserta (bagi yang telah berusia 17 tahun keatas)
9 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
d. Foto copy Kartu Keluarga (C1)
e. Surat rujukan dari PPK (kecuali kasus UGD)
f. Untuk kasus gawat darurat melampirkan Surat Keterangan Gawat
Darurat (surat jaminan maksimal dalam waktu 3 x 24 jam kerja)
g. Untuk Kasus HD/Kemoterapi/Radiotrapi/Fisioterapi ditambahkan
berkas :
- Jadwal
HD/Kemoterapi/Radioterapi/Fisioter
api
- Protokol kemoterapi/radioterapi
- Rekomendasi dari Tim Komite Medik RS untuk
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yg berbiaya tinggi
dan ditanda tangani oleh dokter spesialis yang
berkompeten.
h. Untuk peserta Jamkesda COB berkas klaim diserahkan ke Jamkesda
rangkap 2 (dua) dengan ketentuan berkas asli untuk pengajuam
klaim ke UPT Jamkesda dan foto copy (legalisir rumah sakit) untuk
pengajuan klaim ke Bapel Jamkesos DIY.
i. Untuk peserta Jamkesda PBI berkas klaim dibuat rangkap 1 (satu)
dan diserahkan Jamkesda.
j. Berkas klaim diserahkan sesuai dengan pemberi jaminan/Surat
Keabsahan Peserta (Jamkesda atau Jamkesos) baik pasien ranap
ataupun pasien ralan.
b.2) Rawat Inap :1) Surat Pengajuan klaim dari kepala PPK.
2) Rekapitulasi klaim pelayanan kesehatan (hard copy dan soft copy) yang
sudah ditandatangani oleh kepala PPK dan dilampiri:
a. Surat Jaminan Rawat Inap/SKP dari Jamkesda (paling lambat dalam
waktu 3 X 24 jam Kerja)
b. Kelengkapan Identitas pasien (Foto copy kepesertaan, Foto copy KTP
peserta (bagi yang telah berusia 17 tahun ke atas) ,Foto copy KTP
orang tua (bagi peserta yg blm ber KTP), dan Foto copy Kartu
Keluarga)
c. Surat Rujukan/Surat Keterangan UGD.
10 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
d. Rincian biaya pelayanan dengan dilampiri : bukti pelayanan, hasil
penunjang diagnostik, resume medis, kasus tertentu (protokol terapi
dan rekomendasi komite medik, resep, dll)
e. Hasil Grouping,Txt file, xls file
f. Rekapitulasi softcopy dan Rekapitulasi hardcopi
g. Untuk peserta Jamkesda PBI berkas klaim dibuat rangkap 1 (satu)
h. Untuk peserta Jamkesda COB berkas klaim diserahkan ke Jamkesda
dibuat rangkap 2 (dua) dengan ketentuan berkas asli untuk pengajuam
klaim ke UPT Jamkesda dan foto copy (legalisir rumah sakit) untuk
pengajuan klaim ke Bapel Jamkesos DIY
i. Berkas klaim diserahkan ke pemberi Jaminan/Surat Keabsahan
Peserta (SKP) (Jamkesda atau Jamkesos) baik pasien ranap maupun
pasien ralan.
F. Verifikasi dan Pembayaran Klaima) Klaim yang telah masuk di UPTJamkesda akan dilakukan verifikasi
b) Hasil verifikasi klaim yang sudah dinyatakan lengkap dan benar akan dilanjutkan
dengan proses pengajuan pembayaran.
c) Hasil verifikasi klaim yang belum lengkap dan benar akan disampaikan ke PPK
dalam waktu sepuluh hari kerja (klaim tiap bulannya) terhitung dari tanggal
penerimaan klaim, untuk dilengkapi dan dibenarkan sampai dinyatakan benar dan
lengkap.
d) UPT Jamkesda akan membayar klaim paling lambat 30 hari kerja setelah berkas
klaim dinyatakan benar dan lengkap.
e) Pembayaran klaim dari PPK I (Puskesmas) lewat mekanisme pendapatan
Puskesmas.
f) Pembayaran klaim PPK II dan PPK III hanya bisa dibayar lewat transfer rekening
bank BPD DIY atas nama instansi (PPK II dan PPK III), bukan atas nama pribadi.
G. Pengelolaan dana Klaim :Dana klaim yang diterima PPK I (Puskesmas) PPK II dan PPK III (Rumah Sakit) dapat
dimanfaatkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
11 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
BAB VIPENGORGANISASIAN
Sesuai Peraturan Bupati nomor 60 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Bantul Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas kesehatan Kabupaten Bantul, penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan
bagi peserta JAMKESDA dilakukan oleh UPT JAMKESDA adapun dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan, UPT JAMKESDA menangani permasalahan yang timbul antara
peserta dan PPK, termasuk memantau, membina dan mengevaluasi serta mediator
apabila terjadi permasalahan.
BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dan evaluasi program Jamkesda dilakukan oleh Dinas Instansi yang terkait,
PPK dan UPT Jamkesda untuk menjaga agar tujuan Jaminan Kesehatan Daerah tercapai
sesuai ketentuan yang ditetapkan dan dapat memberikan gambaran pencapaian indikator
keberhasilan program.
A. INDIKATOR KEBERHASILAN
Sebagai patokan dalam menilai keberhasilan dan pencapaian dari pelaksanaan
program, ditentukan dengan indikator-indikator sebagai berikut :
1. Indikator input :
a. Tersedianya data kepesertaan yang sesuai dengan peraturan yang ada.
b. Tersedianya anggaran di APBD untuk mendukung penyelenggaraan
jamkesda.
c. Penerbitan dan pendistribusian kepesertaan sesuai dengan data yang ada dari
instansi yang berwenang.
2. Indikator Proses :
a. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan lanjutan.
b. Terlaksananya tugas dan wewenang UPT Jamkesda.
c. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan jamkesda.
3. Indikator Output
a. Jumlah kunjungan rawat jalan
b. Jumlah kunjungan rawat inap
c. Terpenuhinya ketercukupan dana jamkesda
12 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
B. KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI :
1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian
antara rencana dengan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Daerah,
sedangkan evaluasi dilakukan untuk melihat pencapaian indikator keberhasilan.
2. Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi
a. Manajemen kepesertaan, meliputi cakupan peserta, kepemilikan Kartu
Peserta, dan dokumentasi serta penanganan keluhan;
b. Manajemen pelayanan kesehatan, meliputi jumlah kunjungan kesehatan
(visite rate) di Puskesmas dan jaringannya serta RS, jumlah kasus rujukan
serta 10 penyakit terbanyak;
c. Manajemen keuangan, meliputi pencairan dana, penggunaan dana dan
pertanggungjawaban keuangan.
3. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi diarahkan agar pelaksanaan program berjalan secara
efektif dan efisien sesuai prinsip-prinsip kendali mutu dan kendali biaya.
Pemantauan merupakan bagian program di Dinas Kesehatan yang dilakukan
secara kolektif berdasarkan tugas dan fungsi sebagai pembina dan pelaksana
dalam penyelenggaraan program JAMKESDA Kabupaten Bantul.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala, baik bulanan, triwulan,
semester maupun tahunan, melalui :
a. Pertemuan dan koordinasi;
b. Analisis laporan;
c. Kunjungan lapangan dan supervisi;
d. Penelitian langsung termasuk survei kepuasan pelanggan.
C. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN1. Pembinaan dilakukan secara berjenjang oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Pelaksanaan pengawasan untuk program JAMKESDA dilakukan oleh dengan
cara:
a. Pengawasan langsung :
Pengawasan langsung dilakukan kepada PPK pada saat pelaksanaan kegiatan
di lapangan yang meliputi pelayanan administratif kepesertaan, pelayanan
kesehatan dan pengelolaan keuangan.
b. Pengawasan tidak langsung :
13 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
Pengawasan tidak langsung dapat dilakukan melalui laporan pelaksanaan
kegiatan monitoring dan evaluasi penanganan keluhan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten dan UPT JAMKESDA.
c. Pengawasan Fungsional :
Pengawasan fungsional ini dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Fungsional
(APF) antara lain Inspektorat , BPK.
d. Pengawasan Masyarakat/LSM :
Pengawasan masyarakat terhadap program JAMKESDA Kabupaten Bantul
dapat dilakukan oleh Ormas/LSM / Akademisi dengan persetujuan Bupati.
D. PELAPORANUntuk mendukung pemantauan dan evaluasi dilakukan pencatatan dan pelaporan
kegiatan secara berkala sesuai ketentuan.
BAB VIII PENANGANANAN KELUHAN
1. Penyampaian keluhan disampaikan oleh masyarakat penerima pelayanan,
masyarakat pemerhati dan petugas pemberi pelayanan serta petugas pengelola.
Pengaduan merupakan umpan balik bagi semua pihak yang terkait dalam upaya
penyelenggaraan program yang transparan dan akuntabel.
2. Prinsip–prinsip penanganan keluhan dilakukan, sebagai berikut :
a. Semua pengaduan harus memperoleh penanganan dan penyelesaian secara
memadai dan dalam waktu yang singkat serta diberikan umpan balik ke pihak
yang menyampaikannya;
b. Penanganan keluhan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang;
c. Pengaduan dapat disampaikan oleh masyarakat penerima layanan, masyarakat
pemerhati, dan petugas PPK;
d. Pengaduan dilakukan secara pasif maupun pro aktif;
e. Penyelesaian pengaduan terlebih dahulu ditangani dan diselesaikan oleh PPK
yang terdekat dengan sumber pengaduan (Pustu/Poskokesdes atau
Puskesmas/Kecamatan). Apabila terjadi kesulitan dalam menangani dan
menyelesaikan pengaduan pada tingkat terdekat, masalah yang dikeluhkan dapat
dirujuk pada tingkat yang lebih tinggi.
3. Peserta Jamkesda dan rumah sakit dapat menyampaikan keluhan kepada UPT
Jamkesda melalui:
14 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
a. Telepon: (0274) 368884
b. Fax: (0274) 368884
c. Surat kepada Kantor UPT Jamkesda, dengan alamat:
Jl. Marsda Adi Sucipto Nomor 53 Bantul Timur Trirenggo Bantul.
d. Email : [email protected]
4. UPT Jamkesda menanggapi, menyelesaikan dan menjawab keluhan melalui telepon,
fax, email dan surat.
BAB XI PENUTUP
Demikian buku petunjuk teknis Jamkesda dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya
dan hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan dibahas dalam rapat
koordinasi antara UPT Jamkessa dengan PPK.
Bantul, tgl Pebruari 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
d rg. MAYA SINTOWATI PANDJI, MM Pembina Utama Muda IV/c NIP: 19591105 198803 2 002
15 | Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Bantul Tahun 2014
Top Related