PETA REKONSILIASI BANK :Saldo kas menurut laporan bank pada akhir bulan ..................................xxxTambah :Setoran dalam perjalanan......................................................................xxx(ada setoran kas yang dilakukan perusahaan tetapi bankbelum mencatat dalam laporan bank)Kesalahan bank terjadi bila bank membayar cek lebihbesar dari yang seharusnya.....................................................................xxxJumlah saldo kas ditambah dengan penambahan.......................................................................................xxxx
JURNAL :Tergantung transaksi yang terjadi, antara lain :D: Kas................................xxxC: Piutang dagang.....................xxxC: Penghasilan bunga.................xxxC: Utang dagang........................xxx
D: Biaya administrasi bank...xxxD: Piutang dagang..............xxxD: Utang dagang.................xxxC: Kas.......................................xxx
Piutang dagang = Account Receivable (A/R)Piutang wesel = Note Receivable ( N/R)Utang dagang = Account Payable ( A/P )Utang wesel = Note Payable ( N/P)Biaya administrasi bank = Bank Service ChargePenghasilan Bunga = Interest RevenueKesalahan Bank = Bank ErrorKesalahan Perusahaan = Depositor ErrorCek yang beredar = Outstanding CheckSetoran dalam perjalanan = Deposit in TransitCek Kosong = Not Sufficient FundSado kas yang disesuaikan = Adjusted Cash Balance
Ilustrasi 1 :Saldo menurut catatan Cincai,Co per 31 Desember 20A sebesar Rp. 31.500.000,- . Jumlah tersebut tidak sama dengan saldo menurut laporan bank. Adapun penyebabnya adalah :
Adanya cek yang beredar Rp. 1.000.000,- Adanya setoran dalam perjalanan Rp. 1.500.000,- Biaya bank dan jasa giro belum tampak dalam catatan Cincai, Co jumlahnya masing-
masing adalah biaya bank Rp. 150.000,- dan jasa giro bank Rp. 200.000,- Cek kepada langganan keliru dicatat oleh Cincai, Co. Jumlah yang benar Rp.1.800.000,-
Jumlah yang salah Rp. 1.200.000,- Setoran Sancai, Co sebesar Rp. 800.000,- oleh bank keliru dicatat sebagai setoran Cincai,
Co.
Instruksi:
1. Hitunglah saldo menurut laporan bank per 31 Desember 20A2. Buatlah Rekonsiliasi Bank untuk menghitung Saldo yang benar pada tanggal 31
Desember 20A.
Pada akhir periode setelah pempostingan data dari jurnal ke buku besar,
dapat disusun neraca saldo. Dan tahap paling akhir dari siklus akuntansi
adalah pembuatan laporan keuangan. Kita dapat menggunakan neraca lajur
untuk mempermudah proses penyusunan laporan keuangan dan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses
penyusunan laporan keuangan.
Dalam penyusunan neraca lajur, sebelum dibukukan pada laba rugi
dan neraca, neraca saldo yang ada harus dikoreksi lagi, apakah perkiraan
yang ada sudah benar. Seluruh perkiraan pada posisi yang benar untuk
periode akuntansi, apakah pada kahir periode itu masih terdapat perkiraan
yang perlu disesuaikan sehubungan dengan rencana tutup buku. Bila masih
terdapat hal-hal yang harus disesuaikan, maka perlu adanya jurnal
penyesuaian tersebut. Jelasnya untuk kebenaran periode akuntansi maka
pada akhir periode perlu dilakukan suatu proses penyesuaian atas data-data
yang tercantum dalam neraca saldo, sehingga pembukuan dapat
memberikan data yang sebenar-benarnya.
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode
untuk menyesuaikan akun-akun agar menunjukkan keadaan yang
sebenarnya, setelah adanya transaksi-transaksi selama periode tertentu.
Jurnal penyesuaian ini dibuat pada akhir periode, pada saat akan menyusun
laporan keuangan. Tujuan dari proses penyesuaian adalah :
untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat
agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya
dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode
Rekening-rekening yang memerlukan penyesuaian
Rekening-rekening yang biasanya membutuhkan ayat penyesuaian
pada akhir periode disebabkan oleh :
Adanya persediaan barang dagang (dengan sistem pencatatan persediaan
secara fisik), sehingga selisih yang ada merupakan biaya/ pemakaian
persediaan itu
Adanya persediaan perlengkapan sehingga selisih yang ada merupakan
biaya/ pemakaian perlengkapan itu.
Penghapusan piutang-piutang yang diragukan
Penyusutan aktiva tetap
Biaya dibayar dimuka
Biaya yang masih harus dibayar
Penghasilan yang masih harus diterima
Penghasilan yang diterima dimuka
Dan lain-lain
Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada
perusahaan jasa, kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika perusahaan
menggunakan sistem pencatatan persediaan secara perpetual, maka
persediaan pada akhir periode sudah menunjukkan saldo yang sebenarnya
sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap persediaan. Akan tetapi jika
perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara fisik, maka
pada akhir periode harus membuat penyesuaian untuk saldo persediaan dan
melakukan stock opname, karena pada akhir periode saldo persediaan
belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap
persediaan barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan
harga pokok penjualan.
Di dalam praktek pemakaian ayat penyesuaian untuk perkiraan
persediaan barang dagang dan harga pokok penjualan ini dapat dilakukan
dengan 4 cara, yaitu :
a. Membuka perkiraan ikhtisar laba rugi
b. Membuka perkiraan harga pokok penjualan
c. Tanpa membuka perkiraan baru, sehingga persediaan awal langsung masuk
ke debit laba rugi dan persediaan akhir langsung masuk ke kredit laba rugi
serta debit neraca
d. Membuka lajur khusus kolom untuk harga pokok penjualan yang diletakkan
antara lajur neraca saldo yang diperbaiki dengan laba rugi.
Dalam kesempatan ini akan dibahas untuk cara a dan b saja,
sedangkan untuk c dan d akan diberikan contohnya saja.
a. Membuka perkiraan Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal penyesuaian untuk menghapuskan saldo persediaan awal dari
neraca saldo, jurnalnya adalah
Des 31: Ikhtisar Laba Rugi Rp xxx
Persediaan barang dagang (awal) Rp xxx
Dan untuk mencatat nilai persediaan yang sebenaranya pada akhir periode
(persediaan akhir), jurnalnya adalah :
Des 31 : Persediaan barang dagang (akhir) Rp xxx
Ikhtisar Rugi Laba Rp xxx
b. Membuka Perkiraan Harga Pokok Penjualan
Dapat pula dibuka perkiraan harga pokok penjualan dengan
konsekuensi seluruh perkiraan yang berhubungan dengan harga pokok
penjualan dibebankan pada harga pokok penjualan melalui jurnal
penyesuaian.
Perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan harga pokok penjualan
adalah :
Persediaan awal barang dagangan
Persediaan akhir barang dagangan
Pembelian barang dagangan
Biaya pengangkutan pembelian
Retur dan potongan pembelian
Potongan tunai pembelian
Saldo debet dari perkiraan-perkiraan diatas akan dikreditkan pada
akun harga pokok penjualan, dan saldo kredit perkiraan-perkiraan diatas
akan didebetkan pada akun harga pokok penjualan, selisih dari debet dan
kredit akun harga pokok penjualan itulah yang akan digunakan untuk
mencari laba kotor dengan cara diselisihkan dengan laba bersih.
Penjualan dan retur penjualan tidak berhubungan dengan
penentuan harga pokok penjualan, demikian pula biaya angkut penjualan,
adalah termasuk biaya-biaya usaha yang akan mengurangi laba kotor
penjualan.
Contoh soal pembuatan jurnal penyesuaian
Neraca saldo perusahaan dagang SUPER CUANTIQUE akhir tahun 2005
tampak sbb:
Perusahaan Super CuantiqueNeraca Saldo
per 31 desember 2005
Nama AkunSaldo
D K
kas Rp2.850,00piutang Rp4.600,00wesel tagih Rp8.000,00piutang bungapersediaan Rp38.600,00perlengkapan Rp650,00asuransi DDM Rp1.200,00peralatan Rp33.200,00akum.peny Rp2.400,00hutang dagang Rp47.000,00 pend.DDM Rp2.000,00hutang upahhutang bungawesel bayar jk pj Rp12.600,00modal Rp25.900,00prive Rp54.100,00penjualan Rp168.000,00potongan penj Rp1.400,00retur penjualan Rp2.000,00pend.bunga Rp600,00pembelian Rp91.400,00potongan pemb Rp3.000,00retur pemb Rp1.200,00b. angkut pemb Rp5.200,00beban upah Rp9.800,00beban sewa Rp8.400,00beban penybeban asuransibeban perlengbeban bunga Rp1.300,00ikhtisar rugi labajmlh Rp262.700,00 Rp262.700,00
Dan diketahui data-data tambahan pada akhir tahun 2005 perusahaan
dagang SUPER CUANTIQUE adalah sbb :
Persediaan yang masih ada Rp40.200.000,00
Pendapatan bunga yang diterima, tapi belum ditagih, Rp 400,00
Persediaan perlengkapan Rp100,00
Asuransi dibayar dimuka jatuh tempo selama tahun 2005 adalah
Rp1.000.000,00
Penyusutan Rp600.000,00
Pendapatan penjualan diterima dimuka selama tahun 2005 Rp1.300.000,00
Beban upah terhutang Rp400.000,00
Beban bunga terhutang Rp200.000,00
Dari data-data diatas, maka jurnal penyesuaian yang dapat disusun apabila
membuka akun ikhtisar laba rugi untuk mencatat persediaan akhir adalah
sebagai berikut :
Perusahaan Super CuantiqueJurnal penyesuaian
per 31 desember 2005
Tgl KeteranganRef Debet Kredit
2005Des-31 ikhtisar rugi laba
Rp38.600,00
persediaanRp38.600,00
persediaanRp40.200,00
ikhtisar rugi labaRp40.200,00
(mencatat nilai persediaan akhir)
Des-31 piutang bunga Rp400,00
pendapatan bunga Rp400,00(mencatat pend.bunga)
Des-31 beban perlengkapan Rp550,00
perlengkapan Rp550,00(mencatat pemakaian perlengk)
Des-31 beban asuransi Rp1.000,00
asuransi DDM Rp1.000,00(mencatat ass.yg kadaluarsa)
Des-31 Beban penyusutan Rp600,00
akm.penyusutan Rp600,00
(mencatat peny.peralt)Des-31 pendapatan DDM Rp1.300,00
penjualan Rp1.300,00(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
Des-31 beban gaji Rp400,00
utang gaji Rp400,00(mencatat utang gaji)
Des-31 beban bunga Rp200,00
utang bunga Rp200,00(mencatat utang bunga)
jumlahRp83.250,00
Rp83.250,00
Dan apabila membuka akun harga pokok penjualan untuk mencatat nilai
persediaan akhir dan mengeliminasi akun-akun yang berhubungan dengan
harga pokok penjualan adalah :
Perusahaan Super CuantiqueJurnal Penyesuaian
per 31 desember 2005
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit2005Des-31 harga pokok penjualan Rp135.200,00
persediaan brg dg (awal) Rp38.600,00 pembelian Rp91.400,00 beban angkut pemb Rp5.200,00persediaan brg dg (akhir) Rp40.200,00potongan pembelian Rp3.000,00retur pembelian Rp1.200,00 harga pokok penjualan Rp44.400,00(mencatat persed.akhir dan HPP)
Des-31 piutang bunga Rp400,00
pendapatan bunga Rp400,00(mencatat pend.bunga)
Des-31 beban perlengkapan Rp550,00
perlengkapan Rp550,00(mencatat pemakaian perlengk)
Des-31 beban asuransi Rp1.000,00
asuransi DDM Rp1.000,00(mencatat ass.yg kadaluarsa)
Des-31 Beban penyusutan Rp600,00
akm.penyusutan Rp600,00(mencatat peny.peralt)
Des-31 pendapatan DDM Rp1.300,00
penjualan Rp1.300,00(mencatat pend.DDM yg kadaluarsa)
Des-31 beban gaji Rp400,00
utang gaji Rp400,00(mencatat utang gaji)
Des-31 beban bunga Rp200,00
utang bunga Rp200,00(mencatat utang bunga)
jumlahRp184.050,00
Rp184.050,00
Setelah itu, ayat-ayat jurnal penyesuaian tersebut dapat dipindahkan ke
dalam buku besar dan neraca lajur untuk persiapan penyusunan laporan
keuangan.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian :
1. a. Prepaid expenses (beban dibayar dimuka) atau differed expense
(beban yang ditangguhkan).
Beban dibayar dimuka yaitu beban-beban yang dibayar tunai atau yang
telah terjadi dan dicatat sebagai aktiva sebelum beban tersebut digunakan,
dengan kata lain beban tersebut merupakan beban periode yang akan
datang.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2003 PT Indosat Tbk. Membayar premi asuransi kebakaran untuk satu tahun sebesar $ 60,000,000,- Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates Account Ref
Debit Credit
2003June
1 Prepaid InsuranceCash
$60,000,000 $60,000,00
0 Penyesuaian tanggal 31 Desember 2003Asuransi yang telah jatuh tempo 7/12 x $ 60,000,000,- = $ 35,000,000,-
Dates Account Ref
Debit Credit
2003Dec
31
Insurance ExpensePrepaid Insurance
$35,000,000 $35,000,0
00
2. Bila dicatat sebagai beban
Dates Account Ref
Debit Credit
2003June
1 Insurance ExspenseCash
$60,000,000 $60,000,00
0
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2003Asuransi yang belum jatuh tempo 5/12 x $ 60,000,000,- = $ 25,000,000,-
Dates Account Ref
Debit Credit
2003Dec
31 Prepaid InsuranceInsurance Expense
$25,000,000
$25,000,000
b. SuppliesPada tanggal 1 Maret 2003 PT Indosat Tbk. membeli perlengkapan toko untuk digunakan selama 1 tahun operasi sebesar $ 48,000,000,- secara tunai.
1. Bila dicatat sebagai harta :
Dates Account Ref
Debit Credit
2003March
1 Store SuppliesCash
$48,000,000 $48,000,00
0Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :Perlengkapan toko yang telah terpakai 10/12 x $ 48,000,000,- = $ 40,000,000
Dates Account Ref
Debit Credit
2003Dec
31 Store Supplies ExpenseStore Supplies $40,000,00
0$40,000,000
2. Bila dicatat sebagai beban :
Dates Account Ref
Debit Credit
2003March
1 Store Supplies ExpenseCash
$48,000,000 $48,000,00
0
Penyesuaian pada tanggal 31 Desember :Perlengkapan toko yang belum digunakan 2/12 x $ 48,000,000,- = $ 8,000,000,-
Dates Account Ref
Debit Credit
2003Dec
31
Store Supplies Store Supplies Expense
$ 8,000,000 $
8,000,000
2. Depreciation of fixed assets (plant assets)
Penyusutan adalah proses alokasi cost, bukan proses penilaian aktiva. Aktiva
tetap yang biasanya memiliki masa manfaat (useful life) lebih dari satu
tahun, selalu disusutkan. Biasanya depresiasi dilakukan setiap bulan.
Metode penyusutan ada lima, yaitu metode garis lurus (straight line),
metode saldo menurun (declining balance), metode jumlah angka tahun
(sum year digits), metode satuan produksi (units of product) dan metode
satuan waktu (units of activity).
Contoh :
PT Indosat Tbk. membeli peralatan pada tanggal 1 Desember 2004 seharga $ 60.000.000,- yang memiliki umur manfaat selama 5 tahun dengan nilai sisa $ 300.000,- perusahaan mengunakan straight line method sebagai metode penyusutannya.
Maka, jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
1 EquipmentCash
$60,000,000 $
60,000,000Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004
Depresiasi aktiva tetap bukan penilaian peralatan, tetapi proses alokasi
biaya. Biaya (beban) depresiasi akan selalu bertambah setiap bulan.
Akumulasi adalah total dari beban penyusutan yang telah terjadi.
Dates Account Re
fDebit Credit
2004Dec
31 Equipment Depreciation ExpenseAcc. Depresiation Equipment
$995,000
$ 995,000
3. Accrual expenses (beban-beban yang belum dibayar)
Yaitu beban yang sudah dikeluarkan tetapi belum dibayar atau dicatat pada
tanggal laporan keuangan.
Contoh :Pada tanggal 31 Desember 2004 terdapat beban gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar $ 6.000.000,-
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31 Salaries ExpenseSalaries Payable
$ 6,000,000 $
6,000,000
4. Accrued revenues (pendapatan yang belum diterima/
pendapatan terhimpun)
Yaitu pendapatan yang telah diperoleh, namun belum diterima kasnya.
Contoh :Pada tanggal 1 November 2004 PT Olympic Tbk. mengirim 6 set kursi kepada Toko Surya Furniture seharga $ 20,000,000,- Pembayaran akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Nov
1 Account ReceivableAccrued Revenue
$20,000,000 $20,000,00
0Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu = 2/4 x $ 20,000,000,- = $ 10,000,000
Maka jurnalnya :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31
Accrued RevenueService Revenue
$10,000,000 $10,000,000
5. Unearned revenues (pendapatan yang diterima dimuka) atau
differed revenues (pendapatan yang ditangguhkan).
Yaitu kewajiban yang muncul dari penerimaan kas dimuka sebelum
dilakukan penyerahan barang atau jasa.
Contoh :Pada tanggal 1 September 2004 PT Salemba Empat mendapat pesanan untuk membuat buku 400 eksemplar dengan harga $ 50,000,- perbuku. PT Salemba Empat mendapat pembayaran penuh dimuka. Pesanan akan diambil pada tanggal 1 Juli 2005.
Maka jurnal yang harus dibuat :1. Dicatat sebagai hutang
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Sept
1 CashUnearned Revenue
$20,000,000 $20,000,000
Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :4/10 x $ 20,000,000,- = $ 8,000,000,-
Maka jurnalnya :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31 Unearned RevenueService Revenue
$ 8,000,000 $
8,000,000
2. Dicatat sebagai penghasilan
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Sept
1 CashService Revenue
$20,000,000 $20,000,000
Jumlah yang harus disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2004 yaitu :6/10 x $ 20,000,000,- = $ 12,000,000,-
Maka jurnalnya :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31
Service RevenueUnearned Revenue
$12,000,000 $12,000,000
Summary Of Adjusting Process
- One purpose of adjusting process is to measure business income, so each
adjusting entry affects at least one income account, a revenue or an
expense.
- The other purpose of adjusting process is to up date the balance sheet
accounts.
Type of Account Debited
Category of Adjusting Entries
Type of Account Credited
ExpenseExpenseExpenseExpenseAssetsLiability
Prepaid ExpenseSuppliesDepreciationAccrued ExpenseAccrued RevenueUnearned Revenue
AssetsAssetsContra AssetsLiabilityRevenueRevenue
Pos-pos penyesuaian pada perusahaan jasa pada dasarnya sama dengan
pada perusahaan dagang. Pada perusahaan dagang dengan sistem
persediaan periodic, selain mempunyai persediaan perlengkapan, juga
mempunyai persediaan barang dagangan. Pada sistem persediaan periodic,
catatan persediaan tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia untuk dijual
atau yang telah dijual sepanjang periode tersebut.
Karena itu, pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan
perhitungan fisik atas persediaan barang dagangan yang masih tersedia
(stock opname), untuk menghitung berapa jumlah/ harga pokok persediaan
barang dagangan yang tersisa, sehingga harga pokok penjualan selama
periode bersangkutan dapat dihitung.
Dengan demikian, pada akhir periode akuntansi ada dua persediaan barang
dagangan, yaitu :
1. Persediaan barang dagangan awal
2. Persediaan barang dagangan akhir
Untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan, maka diperlukan jurnal
penyesuaian :
Contoh :Persediaan barang dagangan awal PT Semen Cibinong Tbk. pada 1 Desember 2004 sebesar $ 450,000,- Pada akhir periode, setelah dilakukan perhitungan fisik persediaan, diketahui jumlah persediaan barang dagangan akhir per 31 Desember 2004 sebesar $ 225,000,-
Maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah :
1. Mengnolkan jumlah persediaan barang dagangan awal
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31 Income SumarryInventory
$ 450,000 $ 450,000
2. Memunculkan (mencatat) jumlah persediaan barang dagangan akhir
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31 InventoryIncome Summary
$ 225,000$ 225,000
Pada perusahaan dagang, adakalanya debitur tidak dapat melunasinya
piutangnya sesuai kontrak penjualan, mungkin karena bangkrut atau alasan
lain, sehingga piutangnya tak tertagih. Untuk mengantisipasi hal ini, ada
perusahaan yang mencadangkan presentase piutang tak tertagih pada akhir
periode akuntansi. Maka akan muncul beban operasi karena tidak
tertagihnya piutang yang dinamakan beban piutang tak tertagih
(uncollectible accounts expense), beban piutang macet (bad debts expense),
atau beban piutang tak tertagih (doubtful accounts expense). Maka untuk
memutakhirkan akun piutang dagang dineraca, maka taksiran piutang tak
tertagih dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian :
Contoh :Total saldo akhir piutang PT Tonasa Tbk. $50,000,000,- Dari jumlah piutang tersebut, terdapat jumlah piutang yang tak tertagih sebesar 1%.Maka jurnal yang harus dibuat adalah :
Dates Account Ref
Debit Credit
2004Dec
31 Bad debts expenseAllowance For Doubtful Account
$ 100,000 $
100,000
Jurnal penutup
Kegiatan akhir dari suatu rangkaian proses akuntansi adalah kegiatan
yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan
buku. Kegiatan penutupan buku dilakukan karena perkiraan pendapatan,
beban dan prive adalah perkiraan sementara yang digunakan untuk
mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan dalam modal selama
periode akuntansi.
Pada akhir periode, saldo bersih dari saldo perkiraan-perkiraa itu harus
dicatat pada perkiraan yang permanen. Saldo tersebut harus dipindahkan
dari perkiraan sementara, sehingga siap digunakan untuk pengumpulan data
dalam periode akuntansi berikutnya. Kedua tujuan itu dapat dicapai dengan
ayat jurnal yang disebut ayat jurnal penutup. Perkiraan Ikhtisar Rugi
Labadimaksudkan untuk mengikhtisarkan data-data dati perkiraan
pendapatan dan beban. Perkiraan ini hanya digunakan pada akhir periode
akuntansi, yang akan dibuka dan kemudian ditutup lagi selama periode
penutupan buku.
Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode setelah
penyusunan Neraca Lajur atau Laporan Keuangan. Datanya dapat diambil
dari :
Neraca lajur
Laporan laba rugi
Laporan perubahan modal
Buku besar
Fungsi dari jurnal penutup adalah untuk menghilangkan perkiraan
nominal atau perkiraan pendapatan, biaya, prive dan saldo laba/ rugi.
Dengan adanya jurnal penutup maka perkiraan-perkiraan tersebut tadi akan
tanpa saldo, sehingga tidak dapat dibuka lagi pada awal periode berikutnya.
Membuat Jurnal Penutup
Ada empat macam ayat jurnal penutup yang diperlukan untuk
menutup perkiraan sementara pada perusahaan perseorangan pada akhir
periode. Keempat ayat jurnal itu adalah :
a. Setiap perkiraan pendapatan didebet dengan jumlah saldonya, dan
perkiraan Ikhtisar rugi laba dikredit dengan jumlah seluruh pendapatan
tersebut.
b. Setiap perkiraan beban dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan
Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah seluruh beban tersebut
c. Ikhtisar rugi laba didebet dengan jumlah saldonya (laba bersih), dan
perkiraan modal dikredit dengan jumlah yang sama. (dalam hal saldo rugi,
perkiraan yang didebet dan dikredit adalah kebalikannya
d. Perkiraan prive dikredit dengan jumlah saldonya, dan perkiraan modal
didebet dengan jumlah yang sama.
Untuk perusahaan perseroan seperti Perseroan terbatas (PT), maka tidak
akan ada prive dan penutupan ikhtisar rugi laba bukan pada modal tetapi
pada laba ditahan. Ayat jurnalnya sbb:
Des 31 Ikhtisar rugi laba xxx
Laba ditahan xxx
Ayat jurnal diatas dibuat jika perusahaan mendapatkan laba, tetapi jika
perusahaan mengalami kerugian maka kebalikannya. Dibawah ini adalah
illustrasi jurnal pnutup untuk perusahaan SUPER CUANTIQUE (pada contoh
soal kegiatan belajar 3)
Perusahaan Super CuantiqueJurnal Penutup
per 31 desember 2005
Tgl KeteranganRef Debet Kredit
2005Des-31 Penjualan
Rp169.300,00
Pendapatan bunga Rp1.000,00Persediaan (akhir) Rp40.200,00Potongan pembelian Rp3.000,00Retur pembelian Rp1.200,00
Ikhtisar rugi labaRp214.700,00
(menutup akun bersaldo kredit)
Des-31 Ikhtisar rugi laba
Rp160.850,00
Persediaan Rp38.600,00 Potongan penjualan Rp1.400,00
Retur penjualan Rp2.000,00 Pembelian Rp91.400,00 Beban angkut pembelian Rp5.200,00 Beban gaji Rp10.200,00 Beban sewa Rp8.400,00 Beban penyusutan Rp600,00 Beban asuransi Rp1.000,00 Beban perlengkapan Rp550,00 Beban bunga Rp1.500,00(menutup akun bersaldo debet)
Des-31 Ikhtisar rugi laba Rp53.850,00
Modal Rp53.850,00menutup akun ikhtisar rugi laba)
Des-31 Modal Rp54.100,00
Prive Rp54.100,00(menutup akun prive)
JumlahRp483.500,00
Rp483.500,00
Pada akhirnya nanti, setelah jurnal penutup di posting ke buku besar semua
perkiraan nominal akan bersaldo nol atau tanpa saldo.
Top Related