7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
1/9
PERATURAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
82
TAHUN
2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA
ALOKASI
KHUSUS
BIDANG KESEHATAN,
SERTA SARANA
DAN
PRASARANA
PENUNJANG
SUBBIDANG SARPRAS
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN
2016
DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa
untuk melaksanakan
ketentuan
Pasal
12
Ayat
)
huruf b
dan Ayat
(7)
huruf
f
Undang-Undang
Nomor 14
Tahun 2015 tentang
Anggaran Pendapatan
dan Belanja
Negara
Tahun
Anggaran
2016,
Pasal
59 Peraturan
Pemerintah Nomor
55
Tahun
2005
tentang Dana
Perimbangan,
dan
ketentuan
Pasal
5 Ayat
(1)
huruf
d
dan
huruf
e,
serta
Pasal
5
Ayat
(4)
Peraturan
Presiden
Nomor
137 Tahun 2Ol5
tentang
Rincian
Anggaran
Pendapatan
dan Belanja Negara
Tahun
Anggaran
2016,
perlu
menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan
tentang
Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana
Alokasi
Khusus
Bidang
Kesehatan,
serta
Sarana
dan Prasarana
Penunjang
Subbidang
Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran
2016;
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
2/9
Mengingat :
1.
4.
2.
c.
6.
Undang-Undang
Nomor Nomor 17
Tahun
2003 tentang
Keuangan Negara
(Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun
2OO3
Nomor
47, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Nomor 4286);
Undang-Undang
Nomor 1 Tahun
2OO4
tentang
Perbendaharaan Negara
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2004
Nomor
5,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
Undang-Undang
Nomor
15 Tahun
2OO4 tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan
dan
Tanggung
Jawab
Keuangan
Negara
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OO4
Nomor
66, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2OO4
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor
104,
Tambahan Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 442
1)
;
Undang-Undang
Nomor 33
Tahun
2OO4
tentang
Perimbangan
Keuangan
Antara
Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun
2OO4
Nomor
126,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);
Undang-Undang
Nomor 36
Tahun
2OO9
tentang
Kesehatan
(Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang
Nomor 23
Tahun
2Ol4
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun 2Ol4
Nomor
244,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana
telah
diubah beberapa kali terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
9
Tahun
2015
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2015
Nomor 58,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5679);
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
3/9
11.
Undang-Undang
Nomor
14
Tahun
2OIS
tentang
tentang
Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Negara
Tahun
Anggaran
2OL6 (Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015
Nomor
278,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5767);
Peraturan
Pemerintah
Nomor
55
Tahun
2005 tentang
Dana Perimbangan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2005
Nomor
137,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4575);
Peraturan
Presiden
Nomor
137
Tahun
2015
tentang
Rincian
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
Tahun
2016
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015 Nomor 288);
Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
64
Tahun
2015
tentang
Organisasi
dan Tata
Kerja
Kementerian
Kesehatan
(Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2015 Nomor
1508).
MEMUTUSKAN:
MenetapKan
: PERATURAN MENTERI
KESEHATAN
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PENGGUNAAN
DANA
ALOKASI
KHUSUS
BIDANG
KESEHATAN,
SERTA
SARANA
DAN
PRASARANA
PENUNJANG
SUBBIDANG SARPRAS
KESEHATAN
TAHUN
ANGGARAN
2016.
Pasal
1
(1)
Dana
Aiokasi Khusus Bidang
Kesehatan,
serta
Sarana
dan Prasarana
Penunjang
Subbidang
Sarpras
Kesehatan
Tahun
Anggaran
2016 diberikan
kepada
daerah
untuk membantu
mendanai
kegiatan
bidang
kesehatan
yang
merupakan
urusan
daerah
sesuai
dengan
prioritas
pembangunan
kesehatan
nasional
tahun
2016.
8.
9.
10.
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
4/9
(2)
(3)
-4-
Dana Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan,
serta
Sarana
dan
Prasarana
Penunjang
Subbidang
Sarpras
Kesehatan
Tahun Anggaran
2016
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
ditetapkan melalui
Rencana
Kerja
Pemerintah
(RKP)
Tahun
2016.
Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan,
serta
Sarana
dan
Prasarana Penunjang
Subbidang
Sarpras
Kesehatan
Tahun Anggaran
2016
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(
1)
bertujuan
untuk
meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan
dasar,
pelayanan kesehatan
rujukan,
dan
pelayanan
kefarmasian dalam rangka
mendukung
pelaksanaan
Rencana Kerja Pemerintah
Tahun
2016.
Pasal
2
Dana
Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan,
serta
Sarana
dan
Prasarana
Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun
Anggaran
2O
16 terdiri atas:
a. dana alokasi
khusus
lisik
reguler bidang kesehatan;
b.
dana
alokasi
khusus
Iisik reguler
sarana
dan
prasarana penunjang
subbidang
sarpras
kesehatan;
dan
c.
dana alokasi khusus
nonlisik bidang
kesehatan.
Pasal
3
Dana alokasi
khusus fisik
reguler bidang kesehatan,
dan dana
alokasi khusus
lisik
reguler
sarana
dan
prasarana
penunjang
subbidang
sarpras
kesehatan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
2 huruf
a
dan
huruf
b diarahkan
untuk
kegiatan:
a.
subbidang
pelayanan
kesehatan dasar;
b. subbidang
pelayanan
kesehatan
rujukan;
dan
c.
subbidangpelayanankefarmasian.
Kegiatan subbidang
pelayanan
kesehatan
dasar
sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
a meliputi:
a. rehabilitasi
bangunan
Puskesmas
rusak
sedang
atau berat;
(1)
(21
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
5/9
-5-
b.
pembangunan gedung
untuk
peningkatan
fungsi
Puskesmas;
c.
pembangunan
Puskesmas
baru
termasuk
rumah
dinas;
d.
penyediaan
alat kesehatan
di
Puskesmas;
e.
penyediaan
alat
penunjang
di Puskesmas;
f.
penyediaan
Puskesmas
keliling
perairan;
g. penyediaan
Puskesmas
keliling roda
4
(empat);
h.
penyediaan
kendaraan operasional
roda
2
(dua);
i.
penyediaan
ambulans; dan/atau
j.
penyediaan perangkat sistem
informasi
kesehatan
di
Puskesmas.
(3)
Kegiatan
subbidang
pelayanan
kesehatan
rujukan
sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
b
meliputi:
a.
penyediaan
sarana
prasarana
dan
peralatan
medis
untuk
penguatan
rumah
sakit daerah
sesuai dengan standar kelas
rumah
sakit
yang
telah ditetapkan sampai
dengan
tahun
2015;
b.
penyediaan
sarana
prasarana
dan
peralatan
medis
untuk
penguatan
rumah
sakit umum
daerah sesuai
dengan
standar
rujukan
nasional/
provinsi/
regional;
c.
penyediaanambulans;
d.
penyediaan
mobil
jenazah;
e.
penyediaan
unit
transfusi
darah rumah
sakit
dan
bank darah rumah sakit;
f.
Penyediaan
Instalasi
Pengolahan
Air Limbah
(IPAL)
rumah sakit;
g.
instalasi
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana
rumah
sakit;
h.
peralatan
kalibrasi di rumah
sakit;
dan/atau
i.
pembangunan
rumah
sakit kelas D
pratama.
(41
Kegiatan
subbidang pelayanan
kefarmasian
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
c,
meliputi:
a.
penyediaan
obat
dan
bahan medis
habis
pakai
di
tingkat
Kabupaten/
Kota;
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
6/9
-6-
b.
pembangunan
baru, rehabilitasi,
sarana
pendukung
instalasi
farmasi
Kabupaten/
Kota;
pembangunan
baru,
rehabilitasi,
sarana
pendukung
instalasi
farmasi
Provinsi;
dan/atau
penyediaan
kendaraan
distribusi
(dua)/roda
4
(empat).
pengadaan
di
tingkat
pengadaan
di
tingkat
roda
.
(1)
Pasal 4
Penggunaan
kegiatan
yang
dibiayai
dengan
dana
alokasi
khusus fisik reguler sarana
prasarana
penunjang
subbidang
sarpras
kesehatan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
3 ayat
(1) pelaksanaannya
tidak
duplikasi
dengan sumber
pendanaan
1ain.
Pasai
5
Dana
alokasi
khusus nonfisik
Bidang
Kesehatan
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal
2
huruf
c
digunakan
untuk
kegiatan:
a. Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK);
b. akreditasiPuskesmas;
c.
akreditasi rumah sakit;
dan/atau
d. Jaminan Persalinan
(Jampersal)
Kegiatan
Bantuan
Operasional
Kesehatan
(BOK)
sebagaimana
dimaksud ayat
(1)
huruf a
meliputi:
a.
upaya kesehatan
promotif
dan
preventif;
b. dukungan manajemen
di Puskesmas;
dan
c. dukungan
manajemen
dinas
kesehatan
Kabupaten/
Kota.
Kegiatan
akreditasi Puskesmas
sebagaimana
dimaksud ayat
(1)
huruf
b meliputi:
a.
pendampingan
akreditasi
Puskesmas;
dan
b.
survei
akreditasi Puskesmas.
Kegiatan
akreditasi
rumah
sakit
sebagaimana
dimaksud
ayat
(1)
huruf c
meliputi:
a.
pendampingan
akreditasi rumah
sakit;
dan
(2\
(3)
(4)
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
7/9
7
b.
survei
akreditasi rumah
sakit.
(5)
Kegiatan
Jaminan
Persalinan
(Jampersal)
sebagaimana dimaksud
ayat
(1)
huruf
d meliputi:
a.
biaya operasional
rumah tunggu kelahiran;
b. biaya
operasional
ibu
hamil,
bersalin,
nifas,
tenaga
kesehatan, dan
pendamping
di
rumah
tunggu kelahiran;
dan/atau
c. biaya transportasi
dan/atau
perjalanan
dinas
ibu
hamil,
nifas, beserta
tenaga
kesehatan/pendamping
dari rumah ke
rumah
tunggu
kelahiran
maupun
dari
rumah
tunggu
kelahiran
ke
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dan
sebaliknya.
Pasal 6
Ketentuan
lebih
lanjut mengenai Penggunaan
Dana Alokasi
Khusus Bidang
Kesehatan,
serta
Sarana
dan Prasarana
Penunjang Subbidang Sarpras
Kesehatan
Tahun Anggaran
2016
tercantum dalam
Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan dari
Peraturan Menteri
ini.
Pasal 7
Kepala
Daerah, Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/
Kota,
Direktur
Rumah
Sakit
Provinsi,
dan Direktur
Rumah
Sakit
Kabupaten/Kota
harus
melakukan
pelaporan
secara
berjenjang dan berkala setiap tiga bulan.
Kepala Daerah sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
menyampaikan
laporan
pelaksanaan
kegiatan
dan
penggunaan
Dana
Alokasi Khusus
Bidang Kesehatan,
serta
Sarana dan
Prasarana
Penunjang
Subbidang
Sarpras
Kesehatan
Tahun
Anggaran
2016 kepada
Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri
Dalam
Negeri;
(1)
(2)
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
8/9
-8-
Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
menyampaikan
kompilasi
laporan
kepada
Sekretaris
Jenderal
Kementerian
Kesehatan
melaiui
Kepala
Biro
Perencanaan
dan
Anggaran.
Kompilasi
laporan
oleh
Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (3)
dilaksanakan paling
lambat
14
(empat
belas)
hari
setelah
triwulan
yang
bersangkutan
berakhir.
Pasal 8
Menteri,
Gubernur,
dan
Bupati/Walikota
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
secara
berjenjang
terhadap
penggunaan
Dana Alokasi
Khusus
Bidang
Kesehatan
serta
Sarana
dan Prasarana
Penunjang
Subbidang
Sarpras
Kesehatan
Tahun Anggaran
2016,
sesuai
dengan
tugas
dan
kewenangan
masing-masing.
Pasal
9
Peraturan
Menteri ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
1 Januari
20t6.
(3)
(4)
7/24/2019 Permenkes Nomor 82 Tahun 2015
9/9
-9-
Agar setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan
Menteri
ini dengan
penempatannya
dalam Berita
Negara
Republik
Indonesia.
Ditetapkan
di
Jakarta
pada
tanggal
7 Desember
2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
NILA FARID MOELOEK
Diundangkan
di
Jakarta
pada
tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN
HUKUM
DAN
HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA
NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
TAHUN NOMOR
Top Related