Download - perdes retrubusi

Transcript
Page 1: perdes retrubusi

PERATURAN DESA LANDUNGSARINOMOR 03 TAHUN 2009

TENTANGRETRIBUSI DESA LANDUNGSARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA DESA LANDUNGSARI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengelolaan fasilitas Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang merupakan kekayaan milik Desa, agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan pemanfaatan potensi desa, maka perlu diatur pengelolaan retribusi dengan Peraturan Desa ;

b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a diperlukan Peraturan Desa Landungsari;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolosi dan Nepotesme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Page 2: perdes retrubusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866) ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Kabupaten/Kota kepada Desa;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang Administrasi Desa;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tatacara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Desa

19. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembar Daerah

Page 3: perdes retrubusi

Kabupaten Malang Tahun 2006 Nomor 4/E);

Dengan Persetujuan BersamaBADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) LANDUNGSARI

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RETRIBUSI DESA LANDUNGSARI

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:1. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Landungsari, Kecamatan Dau,

Kabupaten Malang.2. Desa adalah Desa Landungsari.3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Landungsari.4. Perangkat desa adalah aparatur desa yang bertugas membatu Kepala Desa dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.5. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Landungsari.6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

9. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

10. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah suatu wadah untuk mengelola kubutuhan dan potensi desa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat desa;

11. Kewenangan Desa adalah hak dan kekuasaan Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan rumah tangganya sendiri untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Desa.

12. Koordinator Bidang Retribusi yang salah satu tugas pokok dan fungsinya melaksanakan penataan dan pengelolaan retribusi ;

Page 4: perdes retrubusi

13. Pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi, dimana proses jual beli terbentuk melalui tawar menawar, pasar tersebut dibangun dan dikelola oleh BUMDes Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dengan tempat usaha berupa toko, kios, bedak, los dan tenda, serta halaman ikutannya yang dimiliki/dikelola dengan Hak Pemakaian Pasar oleh Pedagang Kecil dan Menengah dengan usaha skala kecil dan modal kecil dengan proses jual beli ;

14. Retribusi Penataan dan Pengelolaan Pasar Landungsari dan lainnya yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan sebagai pembayaran atas pemberian dan pemanfaatan fasilitas pasar ;

15. Pelataran adalah suatu tempat yang disediakan atau dikuasai oleh Pemerintah Desa (BUMDes) yang bersifat terbuka seperti halaman, jalan, gang dan lain-lain di dalam lingkungan pasar atau pada tempat tertentu diluar kawasan pasar atau yang lain dipergunakan untuk memasarkan barang dagangan ;

16. Toko/Bedak adalah Bangunan di Pasar Landungsari yang beratap dan di pisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai dengan langit-langit yang dipergunakan untuk usaha berjualan ;

17. Los adalah bangunan tetap dalam lingkungan pasar yang berbentuk bangunan memanjang tanpa dilengkapi dinding ;

18. Kelas Pasar adalah klasifikasi Pasar mempunyai kriteria tertentu yang meliputi bangunan-bangunan, jumlah pedagang, luas areal pasar dan sistem arus barang dan orang baik didalam maupun diluar dan melayani tingkat wilayah ;

19. Fasilitas lain adalah sarana atau fasilitas yang disediakan didalam Pasar yang berupa kamar mandi / WC dan peturasan ;

20. Jasa Keramaian Pasar (radius) adalah jasa yang diperoleh pedagang pada tempat seperti lapangan, jalan, gang atau pelataran serta Toko/kios di luar kawasan pasar dengan memanfaatkan keramaian pasar yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan dalam kegiatan perdagangan ;

21. Pasar Insidental adalah kegiatan pasar yang dilakukan dalam penyelenggaraannya menjadi wewenang sepenuhnya oleh Pemerintah Desa atau BUMDes pada acara-acara tertentu;

22. Kios/Los Pasar Landungsari adalah tempat perorangan melakukan kegiatan perdagangan berbagai keperluan konsumen di Pasar Landungsari;

23. Pedagang adalah perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan perniagaan/perdagangan secara terus menerus dengan tujuan memperoleh laba ;

24. Izin Pemakaian Pasar adalah Izin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa untuk seseorang atau badan yang memakai Toko, Kios, Los Pasar yang dikuasai Pemerintah Desa Landungsari;

25. Pedagang tidak tetap adalah seseorang yang melakukan kegiatan perdagangan tetapi tidak memiliki tempat yang tetap yang memasarkan barang/jasa pada tempat-tempat seperti pelataran, jalan, gang dan lain-lain dalam lingkungan pasar yang dikelola oleh pemerintah Desa Landungsari ;

26. Sewa Tempat Usaha adalah pembayaran sewa atas penggunaan tempat usaha seperti Toko, Bedak dan Los di dalam Kawasan Pasar Landungsari yang menjadi aset Pemerintah Desa Landungsari ;

Page 5: perdes retrubusi

27. Biaya Administrasi adalah Biaya yang dikeluarkan oleh Orang Pribadi atau Badan Hukum dalam proses pengurusan perizinan maupun untuk mendapatkan rekomendasi/persetujuan atas fasilitas tambahan guna kepentingan kegiatan usaha perdagangan di dalam kawasan Pasar ;

28. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau organisasi yang sejenis, Lembaga, Bentuk Usaha Tetap dan Bentuk Badan lainnya ;

29. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Desa dan atau BUMDes berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan ;

30. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Desa dan atau BUMDes untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan ;

31. Wajib Retribusi Penataan dan Pengelolaan Pasar yang selanjutnya disebut Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi tertentu ;

32. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Desa yang bersangkutan ;

33. Surat Setoran Retribusi Desa, yang dapat disingkat SSRD, adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran Retribusi yang terutang ke Kas Desa atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Desa ;

34. Surat Ketetapan Retribusi Desa, yang dapat disingkat SKRD, adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi ;

35. Surat Ketetapan Retribusi Desa Lebih Bayar, yang dapat disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah kredit Retribusi lebih besar dari pada Retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang ;

36. Surat Tagihan Retribusi Desa, yang dapat disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda ;

37. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Desa dan Retribusi dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Desa dan Retribusi ;

Page 6: perdes retrubusi

BAB IISARANA DAN PRASARANA

Pasal 2

Kawasan Desa Landungsari merupakan sarana olah raga terpadu yang dibangun dengan fasilitas berupa :

a. tempat/ruangan yang meliputi : Lapangan Sepak Bola Stadion Dalam, Lapangan Sepak Bola Stadion Luar, Gedung Pertemuan di bagian depan Stadion ;

b. tempat usaha berupa Kios/Toko ;c. sarana periklanan ; dand. asilitas penunjang lainnya yang meliputi : jalan, areal parker dan kamar

mandi/toilet.

Pasal 3

(1) Sarana prasarana yang disediakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dan b termasuk fasilitas pendukungnya yang meliputi instalasi listrik, instalasi air bersih, instalasi pembuangan dan instalasi telpon.

(2) Sarana periklanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c adalah tempat pemasangan reklame di Kawasan Stadion yang disediakan dan diatur oleh Unit Pengelola secara terencana dan tertata rapi, dan ditempatkan di bagian-bagian strategis dalam kawasan stadion.

(3) Sarana periklanan yang disediakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak termasuk fasilitas lampu hias untuk kepentingan iklan yang dipasang.

(4) Jenis sarana periklanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari sarana periklanan permanen dan tidak permanent berbentuk spanduk dan sejenisnya.

Pasal 4

(1) Pengelolaan Kawasan Stadion sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilaksanakan sesuai dengan fungsinya yang meliputi :a.fungsi olah raga ;b. ungsi bisnis dan perdagangan ;c.fungsi sarana periklanan ;d. fungsi sarana pertunjukan ;e.fungsi rekreasi ; danf. fungsi sosial.

(2) Fungsi olah raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah pemanfaatan tempat/ruangan di dalam kawasan stadion sebagai sarana untuk peningkatan dan pengembangan prestasi beberapa cabang olah raga.

(3) Fungsi bisnis dan perdagangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b adalah pemanfaatan tempat/ruangan dan tempatusaha/kios/toko di dalam kawasan stadion sebagai tempat bisnismaupun usaha-usaha lain dan tempat usaha berjualan berbagaikeperluan sehari-hari.(4) Fungsi sarana periklanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Page 7: perdes retrubusi

huruf c adalah pemanfaatan fasilitas lain di dalam kawasanstadion sebagai tempat untuk mengembangkan saranapemasangan reklame baik di dalam stadion maupun di luarstadion, dengan tetap memperhatikan faktor keindahan dankeserasian dari kawasan stadion.(5) Fungsi sarana pertunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d adalah pemanfaatan tempat/ruangan di dalam kawasanstadion sebagai tempat menggelar pertunjukan dan hiburan selainolah raga.(6) Fungsi rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf eadalah pemanfaatan Kawasan Stadion sebagai tempat rekreasi.(7) Fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f adalahsebagai tempat yang menyelenggarakan kegiatan yang bersifatsosial, seperti kegiatan keagamaan, upacara dan lain-lain.BAB IIIPERIZINANPasal 5Setiap Orang atau Badan yang menggunakan tempat/ruangan, tempatusaha/kios/toko dan sarana periklanan di dalam kawasan stadionsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib memperoleh Izin secaratertulis dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk.Pasal 6Syarat-syarat dan tata cara memperoleh Izin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.BAB IVHAK DAN KEWAJIBANBagian KesatuPemakaian Tempat/RuanganPasal 7(1) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaantempat atau ruangan di Kawasan Stadion sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5, berhak atas pemakaian sarana prasarana danfasilitas pendukung yang disediakan berupa instalasi listrik,instalasi air bersih sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dalamformulir permohonan.(2) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaantempat atau ruangan di Kawasan Stadion sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib menjaga keamanan, kebersihan dan keutuhansarana prasarana dan fasilitas pendukung yang disediakan.(3) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaantempat atau ruangan di Kawasan Stadion sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenakan biaya sewa tempat/ruangan.(4) Besarnya biaya sewa tempat/ruangan sebagaimana dimaksudpada ayat (3), ditetapkan sebagaimana tercantum dalamLampiran.(5) Biaya sewa tempat/ruangan sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak

Page 8: perdes retrubusi

termasuk biaya asuransi, biaya beban pemakaian listrik danpemakaian air. (6) Biaya asuransi, biaya beban pemakaian listrik dan pemakaian airdiperhitungkan sesuai ketentuan yang berlaku serta data yangtertera pada alat meter sejak sewa tempat/ruangan dilaksanakan.(7) Pembayaran atas biaya asuransi, biaya beban pemakaian listrikdan pemakaian air sebagaimana dimaksud pada ayat (6) menjaditanggung jawab Orang atau Badan pemegang izin.Bagian KeduaPemakaian Tempat Usaha/Kios/TokoPasal 8(1) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaantempat usaha/kios/toko di kawasan Stadion sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5, berhak untuk menggunakan sarana danfasilitas pendukung yang disediakan berupa instalasi listrik,instalasi air bersih sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dalamformulir permohonan serta kepadanya diberikan Hak Pakai.(2) Jangka waktu Hak Pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1),adalah 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setelah memenuhipersyaratan.(3) Orang atau Badan yang memperoleh Hak Pakai sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), dikenakan biaya sewa tempatusaha/kios/toko.(4) Besarnya biaya sewa tempat usaha/kios/toko sebagaimanadimaksud pada ayat (3), ditetapkan sebagaimana tercantumdalam lampiran.(5) Biaya sewa tempat usaha/kios/toko sebagaimana dimaksudayat (4) tidak termasuk biaya asuransi, biaya beban pemakaianlistrik dan pemakaian air.(6) Biaya asuransi, biaya beban pemakaian listrik dan pemakaian airdiperhitungkan sesuai ketentuan yang berlaku serta data yangtertera pada alat meter sejak sewa tempat/ruangan dilaksanakan.(7) Pembayaran atas biaya asuransi, biaya beban pemakaian listrikdan pemakaian air sebagaimana dimaksud pada ayat (6) menjaditanggung jawab Orang atau Badan pemegang izin Hak Pakai.(8) Orang atau Badan yang memperoleh izin sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib menyediakan alat tabung pemadamkebakaran.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

8Pasal 9(1) Setiap orang atau Badan dilarang mengalihkan atau memindahtangankanhak pakai atas tempat usaha/Kios/Toko di dalamkawasan Stadion kepada Pihak Lain, tanpa persetujuan Bupati.(2) Apabila persetujuan dari Bupati telah ditetapkan, orang ataubadan sebagai pemohon baru yang akan memakai tempat usaha/Kios/Toko wajib membayar Biaya Sewa dan Biaya Balik Nama.

Page 9: perdes retrubusi

Bagian KetigaPemakaian Sarana Periklanan/ReklamePasal 10(1) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaansarana periklanan pada kawasan Stadion, berhak untukmemasang iklan/reklame produknya dan fasilitas pendukung yangdisediakan.(2) Orang atau Badan yang memperoleh izin atas penggunaansarana periklanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmenjaga keamanan, kebersihan dan keutuhan sarana prasaranadan fasilitas pendukung yang disediakan.(3) Orang atau Badan yang memperoleh izin sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dikenakan biaya.(4) Besarnya Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidaktermasuk biaya asuransi yang ditetapkan sebagaimana tercantumdalam lampiran.(5) Orang atau Badan yang memperoleh izin sebagaimana dimaksudpada ayat (1), apabila menggunakan fasilitas listrik diperhitungkansesuai ketentuan yang berlaku sejak sewa sarana periklanandilaksanakan.(6) Pembayaran atas biaya beban pemakaian listrik dan pemakaianair sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadi tanggung jawabOrang atau Badan pemegang izin Hak Pakai.Bagian KeempatPemakaian Fasilitas PenunjangPasal 11(1) Setiap Orang yang memanfaatkan fasilitas penunjang padakawasan Stadion berupa areal parkir dan kamar mandi/toiletdikenakan biaya.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

9(2) Besarnya Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkansebagaimana tercantum dalam lampiran.BAB VPENDAPATANPasal 12(1) Pendapatan pengelolaan kawasan Stadion diperoleh dari :a. Biaya sewa tempat/ruangan ;b. Biaya sewa tempat usaha/kios/toko ;c. Biaya sewa sarana periklanan, dan ;d. Biaya fasilitas penunjang lainnya.(2) Biaya fasilitas penunjang lainnya sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf e meliputi :a. parkir ;b. Kamar mandi/toilet.BAB VINAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Page 10: perdes retrubusi

Pasal 13Atas Pengelolaan Stadion Kanjuruhan di Kepanjen dikenakanretribusi sewa tempat/ruangan terhadap penggunaantempat/ruangan, tempat usaha/kios/toko dan sarana periklananserta fasilitas penunjang lainnya di kawasan stadion.Pasal 14Obyek retribusi sewa tempat/ruangan di Kawasan Stadion terdiridari :a. penggunaan tempat/ruangan ;b. penggunaan tempat usaha/kios/toko ;c. penggunaan sarana periklanan ;d. penggunaan fasilitas penunjang lainnya.Pasal 15Subyek retribusi adalah setiap Orang atau Badan yang yangmenggunakan tempat/ruangan, tempat usaha/kios/toko dansarana periklanan serta fasilitas penunjang lainnya di kawasanstadion.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

10BAB VIIGOLONGAN RETRIBUSIPasal 16Retribusi sewa tempat/ruangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 14 termasuk golongan Retribusi Jasa Usaha.BAB VIIICARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASAPasal 17Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan tingkat penyediaansarana prasarana dan fasilitas pendukung di Kawasan Stadion.BAB IXPRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPANSTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSIPasal 18(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnyatarif Retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya pengelolaanstadion.(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biayaadministrasi, biaya operasional dan pemeliharaan.BAB XSTRUKTUR DAN BESARAN TARIFPasal 19(1) Struktur dan besaran tarif berdasarkan pemakaian saranaprasarana dan fasiltas pendukung yang disediakan di kawasanstadion.(2) Struktur dan besaran tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Daerah ini.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

Page 11: perdes retrubusi

11BAB XIWILAYAH PUNGUTANPasal 20Retribusi yang terutang dipungut di tempat kawasan StadionKanjuruhan di Kepanjen.BAB XIITATA CARA PEMUNGUTANPasal 21Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.Pasal 22Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumenlain yang dipersamakan.BAB XIIITATA CARA PEMBAYARANPasal 23(1) Retribusi yang terutang harus dibayar sekaligus sejakditerbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.(2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaranretribusi diatur tersendiri dengan Peraturan Bupati.BAB XIVKEBERATANPasal 24(1) Wajib retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanyakepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD ataudokumen lain yang dipersamakan.(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesiadengan disertai alasan-alasan yang jelas.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

12(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2(dua) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali apabilaWajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangkawaktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luarkekuasannya.(4) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban pembayaranretribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.Pasal 25(1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dalam jangka waktu palinglama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterimaharus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.(2) Keputusan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas keberatandapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolakatau menambah besarnya retribusi yang terutang.(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (1) telah lewat dan Bupati atau Pejabat yang ditunjuktidak memberikan Keputusan atas keberatan yang diajukan,

Page 12: perdes retrubusi

maka dianggap telah dikabulkan.BAB XVPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARANPasal 26(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapatmengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.(2) Bupati dalam jangka waktu lama paling lama 12 (dua belas)bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaranretribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harusmemberikan keputusan ;(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)telah terlampaui dan Bupati tidak memberikan suatukeputusan, permohonan pengembalian kelebihan retribusidianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalamjangka waktu paling lama 1 (satu) bulan ;(4) Apabila wajib retribusi memiliki utang retribusi lainnya,kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1), langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebihdahulu utang retribusi tersebut.(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dilakukan dalam jangka waktu palinglama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

13(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusidilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Bupatimemberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulanatas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaranretribusi.Pasal 27(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusidiajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurangkurangnyamenyebutkan :a. nama dan alamat wajib retribusi ;b. masa retribusi ;c. besarnya kelebihan pembayaran ;d. alasan yang singkat dan jelas.(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusidisampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.(3) Bukti penerimaan oleh pejabat daerah atau bukti pengirimanpos tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima olehBupati .BAB XVIKADALUWARSA PENAGIHANPasal 28(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluwarsasetelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak

Page 13: perdes retrubusi

saat terutangnya retribusi, kecuali apabila wajib retribusimelakukan tindak pidana di bidang retribusi.(2) Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tertangguh apabila :a. diterbitkan surat teguran atau ;b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baiklangsung maupun tidak langsung.BAB XVIITATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI YANG KADALUWARSAPasal 29(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hakuntuk melakukan penagihan sudah kadaluwarsa dapatdihapuskan.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

14(2) Bupati menetapkan keputusan penghapusan piutang retribusidaerah yang sudah kadaluwarsa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) setelah mendapatkan persetujuan DewanPerwakilan Rakyat Daerah.BAB XVIIIPEMERIKSAANPasal 30(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untuk mengujikepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi dalam rangkamelaksanakan peraturan perundang-undangan RetribusiDaerah.(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib :a. memperlihatkan dan atau meminjamkan buku ataucatatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumenlain yang berhubungan dengan objek retribusi yangterutang ;b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atauruangan yang dianggap perlu dan memberi bantuan gunakelancaran pemeriksaan ;c. memberikan keterangan yang diperlukan.(3) Tata cara pemeriksaan retribusi diatur dengan KeputusanBupati.BAB XIXPENGELOLAAN KEUANGANPasal 31(1) Unit Pengelola wajib menyusun rencana kerja dan anggarantahunan.(2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat(1) serta laporan keuangan dan kinerja Unit Pengelola disusundan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan darirencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerjaDinas.

Page 14: perdes retrubusi

(3) Pendapatan dan belanja Unit Pengelola dalam rencana kerjadan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) dituangkan dalam rencana kerja dan anggaranDinas.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

15(4) Pendapatan yang diperoleh Unit Pengelola sehubungandengan jasa layanan yang diberikan merupakan PendapatanDaerah.(5) Unit Pengelola dapat memperoleh hibah atau sumbangan darimasyarakat atau badan lain dan merupakan PendapatanDaerah.BAB XXTATA CARA PENGAWASAN DAN PEMERIKSAANPasal 32(1) Terhadap seluruh kegiatan pungutan dan pembukuan keuanganatas pendapatan yang diperoleh, wajib dilakukan pengawasan danpemeriksaan.(2) Atas hasil pemeriksaan dan pengawasan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), wajib dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaandan Pengawasan dan ditandatangani oleh pihak-pihak yangberkepentingan.BAB XXIPENYIDIKANPasal 33(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan PemerintahDaerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untukmelakukan penyidikan tindak pidana di bidang pelanggaran izinsebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Hukum AcaraPidana yang berlaku.(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah :a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keteranganatau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidangpelanggaran izin agar keterangan atau laporan tersebutmenjadi lebih lengkap dan jelas ;b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenaiorang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidangpelanggaran izin ;c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi ataubadan sehubungan dengan tindak pidana di bidangpelanggaran izin ;J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

16d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumendokumenlain berkenaan dengan tindak pidana di bidangpelanggaran izin ;

Page 15: perdes retrubusi

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan buktipembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ;f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana di bidang pelanggaran izin;g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaansedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan/ataudokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ;h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang pelanggaran izin ;i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi ;j. menghentikan penyidikan ;k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikan tindak pidana di bidang pelanggaran izin menuruthukum yang bertanggung jawab.(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukandimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannyakepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi NegaraRepublik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.BAB XXIIKETENTUAN PIDANAPasal 34(1) Orang atau Badan yang melakukan pelanggaran izin dan tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 7,Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan Daerah ini,sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurunganpaling lama 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya sebesarRp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tindakpidana pelanggaran.J:\kumpulan perda\PERDA TAHUN 2005\PERDA No.6 tentang Pengelolaan Stadion Kanjuruhan .doc

17BAB XXIIIKETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUPPasal 35Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjangmengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam PeraturanBupati.Pasal 36Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalamLembaran Daerah Kabupaten Malang.

Page 16: perdes retrubusi

Ditetapkan di LandungsariPada tanggal : 26 April 2009Kepala Desa,