Download - PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI ... PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 1V SDN

Transcript

8

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS 1V SDN TUGU UTARA 11 PAGI JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Oleh SRI MULYANI

0701045290

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2011

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS 1V SDN TUGU UTARA 11 PAGI JAKARTA UTARA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh SRI MULYANI

0701045290

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA 2011

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : SRI MULYANI

NIM : 0701045290

Fakultas : FKIP

Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.

Jakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

Sri mulyani

 

i

 

ii

 

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada kedua orang

tuaku yang sudah merawat dan membesarkan aku

dengan penuh kasih sayang yang tulus dan doa yang

selalu engkau panjatkan untuk setiap langkahku, serta

kepada Adik-adikku tercinta yang selalu memotivasi

aku dalam menjalani segala masalah di dalam hidup

ini.

 

iv

MOTTO

"Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan

Orang Yang Kamu Cintai"

 

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan lahir batin sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya dan

sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutNya yang sholeh dan

sholehah.

Skripsi ini yang berjudul “Perbedaan Penggunaan Strategi

Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa kelas IV SDN Tugu Utara11 Pagi Jakarta

Utara” .Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

(UHAMKA).

Skripsi ini disusun sebagai langkah awal untuk penulisan skripsi.Dalam

penyusunan skripsi ini tentu penulis, mengalami berbagai hambatan. Namun,

berkat petunjuk, bimbingan, dan dorongan dari semua pihak, maka skripsi ini

dapat diselesaikan tepat waktu.

Melalui Penulisan ini penulis dengan tulus ingin mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Sukardi, M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

 

vi

2. Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi Ilmu

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. DR.

HAMKA.

3. Dra. Rahmiati, M.Psi, sebagai sekretaris Program Studi Ilmu Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

4. Drs. Chairil Iba, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan

arahan dan bimbingan pada penulis dalam menyusun skripsi ini.

5. Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seganap Dosen serta Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

selama ini.

7. Kedua Orang Tuaku Bapak Idi Sardi dan Ibu Hartini tersayang yang telah

memberikan dukungan moril dan doa tanpa henti. Terimakasih untuk

kesabaran dan keikhlasannya selama ini dalam merawat dan membesarkan

aku. Maaf atas segala ucapan maupun perbuatan yang tergores.

8. Adik- Adikku : Hardiansyah, Firmansyah, Indri Hardian Tika, Dita Amelia

tersayang yang telah memberikan motivasi yang tiada henti dan kebahagiaan

di dalam hidup ini.

9. Mahfud Sidiq, M.Pd, sebagai Kepala Sekolah SDN Tugu Utara 11 Pagi

Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian.

 

vii

10. Rekan-rekan guru dan staf SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada rekan-rekan seperjuangan PGSD-S1 khususnya (Titi, Bena, Nita,

Titin, Indah, Lia, Ida, Susi, Leo, Tari, Anien, Linda) Temen-teman BMG dan

RECOK terimakasih atas doa, bantuaanya dan kebersamaannya selama ini

dan terima kasih sudah menjadi sahabatku.

12. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Semoga apa yang telah mereka lakukan mendapatkan balasan dan menjadi

amal sholeh (amin) dan mudah-mudahan adanya skripsi ini dapat memperkaya

strategi pembelajaran dan dapat digunakan sebagai referensi atau alternatif lain

bagi pengajar dalam memberikan pengalaman belajar yang berbeda agar siswa

dapat mengembangkan berbagai kompetensi yang dibutuhkam sesuai dengan

tahap perkembangannya.

Penulis amat sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan.Oleh karena itu saran dan kritik yang dapat membangun

sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, September 2011

Sri Mulyani

 

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................... iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

PRAKATA ................................................................................................. vi

DAFTAR ISI.............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................... 6

E. Tujuan Penelitian................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian............................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori......................................................................... 8

1. Belajar dan Pembelajaran ............................................... 8

 

ix

2. Hasil Belajar ................................................................... 12

3. Hakikat IPA .................................................................... 14

4. Pengertian Strategi Pembelajaran ..................................... 16

5. Strategi Kontekstual ....................................................... 18

6. Strategi Project Based Learning ...................................... 21

B. Kerangka Berpikir ............................................................... 24

C. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu .............................................................. 25

B. Metode Penelitian................................................................ 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian........................................... 26

D. Definisi Operasional............................................................ 27

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 28

F. Uji Coba Instrumen ............................................................. 29

1. Validitas Instrumen......................................................... 29

2. Reliabilitas Instrumen..................................................... 31

G. Uji Prasyarat ........................................................................ 32

1. Normalitas....................................................................... 32

2. Uji Homogenitas ............................................................. 33

H. Teknik Analisis Data ........................................................... 34

I. Hipotesis Statistik ................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ..................................................................... 37

 

x

1. Data Hasil Belajar IPA

Kelas IVA (Kelas Eksperimen) ...................................... 38

2. Data Hasil Belajar IPA

kelas IB (Kelas Kontrol)...................................................... 39

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data................................... 40

1. Uji Normalitas ................................................................ 40

2. Uji Homogenitas ............................................................. 40

C. Pengujian Hipotesis ............................................................. 41

D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan.............................................................................. 44

B. Saran .................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

 

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas IV A (Kelas Eksperimen) ................................................. 37

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas IV B (Kelas Kontrol)......................................................... 39

Tabel 3 Kisi-Kisi Penulisan Naskah Soal ................................................ 59

Tabel 4 Analisis Validitas Uji Coba Instrumen ....................................... 72

Tabel 5 Analisis Validitas Uji Coba Instrumen ....................................... 78

Tabel 6 Analisis Realibilitas Uji Coba Instrumen ................................... 73

Tabel 7 Skor Hasil Belajar IPA (Kelas Eksperimen) ............................... 81

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen......... 82

Tabel 9 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA

(Kelas Eksperimen ...................................................................... 86

Tabel 10 Skor Hasil Belajar IPA (Kelas Kontrol)...................................... 87

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Kontrol..... 88

Tabel 12 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA............ 92

Tabel 13 Nilai-Nilai r Product Moment ..................................................... 100

Tabel 14 Nilai Kritis Untuk Uji lillifors..................................................... 102

Tabel 15 Nilai Persentil untuk Distribusi F................................................ 103

Tabel 16 Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t..................................................... 106

 

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar

IPA Kelas Eksperimen ......................................................... 38

Gambar 4.2 Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar

IPA Kelas Kontrol................................................................ 39

 

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen......... 47

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............... 54

Lampiran 3 Kisi-Kisi Penulisan Naskah Soal............................................ 59

Lampiran 4 Soal Uji Coba ......................................................................... 60

Lampiran 5 Kunci Jawaban Uji Soal Instrumen Validitas......................... 64

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 1 ............................................................ 65

Lampiran 7 Analisis Validitas Uji Coba Instrumen................................... 72

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Butir Soal ...... 73

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen Hasil Belajar

IPA ......................................................................................... 74

Lampiran 10 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar

IPA Siswa ............................................................................... 78

Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal......................... 79

Lampiran 12 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas (Kelas Eksperimen)...... 81

Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen.... 82

Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar

IPA Kelas Eksperimen ........................................................... 86

Lampiran 15 Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB (Kelas Kontrol) ....... 87

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas Ekspositori ...................................................... 88

 

xiv

Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA

Kelas Kontrol ........................................................................ 92

Lampiran 18 Uji Homogenitas Di Kelas IV A dan Kelas IV B .................... 94

Lampiran 19 Analisis Data Dengan Uji t ..................................................... 96

Lampiran 20 Nilai-Nilai R Product Moment ............................................. 100

Lampiran 21 Luas Di Bawah Lengkungan Normal Standar Dari O Ke Z... 101

Lampiran 22 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ............................................. 102

Lampiran 23 nilai Presentil Distribusi F ..................................................... 103

Lampiran 24 Nilai-Nilai Distribsi t .............................................................. 106

Lampiran 25 Izin Surat Riset ......................................................................... 107

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Mengadakan riset............................... 108

Lampiran 27 Riwayat Hidup ......................................................................... 109

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan bagian yang paling penting strategis

dalam membentuk kepribadian suatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,dan

pelatihan agar mereka sebagai penerus memiliki pengetahuan serta

keterampilan sehingga dimasa yang akan datang mampu berperan secara aktif

dalam melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. “Pendidikan menurut

kamus besar bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan”.1 Dalam kamus besar bahasa indonesia

bahwa dijelaskan pendidikan bertujuan untuk mendewasakan manusia melalui

sebuah pengalaman-pengalamannya, melalui pengajaran dan pelatihan, itulah

pentingnya sebuah pendidikan, terutama di zaman sekarang ini yang terus

berkembang, yang memerlukan kualitas sumber daya manusia yang handal.

Kualitas sumber daya manusia, jelas di tentukan oleh sejauh mana

memberikan kejelasan bagi penyelenggara pendidikan untuk dapat

semaksimal mungkin mewujudkan arah dan tujuan dalam proses pembelajaran

yang tepat guna sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya dapat

menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya saja, namun mereka juga

                                                            1 Muhibbin Syah 2010 Psikologi Pendidikan Bandung : Radika.hlm.10.

2  

 

mampu bersinergi dengan tuntutan perkembangan peradaban. Terutama dilihat

dari aspek pendidikan yaitu semua berawal dari tenaga pendidik yang dituntut

untuk menjadi tenaga profesional.

“Menurut Degeng, guru sebagai komponen penting dari tenaga

kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa”.2 Guru

harus mampu menterjemahkan tujuan pembelajaran yang tertulis menjadi

situasi pembelajaran yang efektif dan menarik dengan memperhatikan tahap-

tahap perkembangan peserta didik. Sehingga proses keegiatan beelajar

mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa menjadi pembelajaran yang

bermakna bagi siswa.

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan di

buat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik

untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan

pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar

yang dilakukan peserta didik.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran

yang sangat penting, SAINS merupakan proses pembelajaran dengan

pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar.

"IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling

                                                            2 Made Wena.2009.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.Jakarta: Bumi

Aksara.Hlm 2

3  

 

berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu keasatuan yang utuh, sedang berlakunya umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten." 3 Pembelajaran IPA bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat yang dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari, IPAjuga mampu mengembangkan keterampilan

proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

keputusan.

Kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan

kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang

memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas

belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya

menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.

Dalam kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang

belum memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah inovasi dan strategi

pembelajaran dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang

termotivasi dalam proses pembelajaran. Tidak jarang pula guru hanya

melakukan komunikasi satu arah yang membuat kadar belajar aktif siswa

rendah.

                                                            3 Usman Samatowa 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.

Jakarta: Depdikbud. Hlm. 3.

4  

 

Pada pelaksanaan proses pendidikan, memiliki banyak permasalahan

yang perlu diperhatikan. Salah satu permasalahan pembelajaran di sekolah

adalah lemahnya proses belajar mengajar di sekolah, guru dihadapkan pada

masalah pemilihan strategi pembelajaran. Oleh karena itu tidak semua strategi

pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, hal tersebut disebabkan

kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru di kelas. Banyak guru IPA dalam pembelajarannya

masih kurang bervariasi dalam menggunakan metode dan strategi

pembelajaran sehingga menyebabkan anak tidak mengerti akan materi yang

disampaikan oleh guru. Hal inilah yang menyebabkan mata pelajaran IPA

kurang diminati oleh peserta didik, sehingga hasil belajar IPA siswa kurang

baik.

Maka dari itu, untuk menanggulangi hal tersebut dan membuat proses

pembelajaran IPA menjadi menarik, menyenangkan dan mendapat perhatian

dari peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru dapat

menerapakan dan mengembangkan strategi pembelajaran konstektual dan

strategi pembelajaran berbasis proyek/tugas untuk pembelajaran IPA di

sekolah.

Oleh karena itu, dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas maka

peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian di sekolah tersebut dengan

judul penelitian “Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran konstektual

dengan Strategi Pembelajaran berbasis proyek Terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa SDN Tugu Utara 11 Pagi”.

5  

 

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut

1. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam

pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sudah tepat?

2. Mengapa hasil belajar IPA siswa rendah ?

3. Apakah strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa?

4. Apakah strategi pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa?

5. Apakah terdapat perbedaan antara strategi pembelajaran konstektual

dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA

siswa?

C. Pembatasan Masalah

Setelah memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

juga karena keterbatasan penulis dalam waktu, sarana dan prasarana, serta

pengetahuan menulis, maka untuk penelitian ini di batasi pada perbedaan

antara strategi pembelajaran konstektual dengan strategi pembelajaran

berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tugu Utara 11

Pagi

6  

 

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan di atas, maka diperlukannya rumusan masalah sehingga akan

mempermudah dalam pembahasan. Oleh karena itu rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut “Apakah terdapat perbedaan penggunaan strategi

pembelajran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan

strategi pembelajaran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis

proyek.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar, oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan memiliki

kegunaan sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti serta

melatih keterampilan menulis dan kemampuan menganalisis suatu masalah

pendidikan sebagai wujud untuk mengimplementasi ilmu yang telah

didapat selama kuliah.

2. Sebagai informasi dan masukan bagi guru dalam pemilihan strategi

pembelajaran yang tepat guna, efektif dan menarik sehingga dalam proses

7  

 

penyampaian materi pelajaran dikelas akan lebih inovatif dan terciptanya

komunikasi multi arah.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk memilih strategi dalam

pembelajaran IPA di SD.

4. Sebagai salah satu rujukan bagi kepala sekolah, guru dan siswa dalam

implementasi menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi

pembelajaran berbasis proyek

5. Sebagai referensi atau bahan acuan bagi pembaca yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut.

6. Terakhir untuk memperkaya khasanah pengetahuan/pendidikan khususnya

di Sekolah Dasar

8  

 

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar diambil dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan

agar dipahami. Belajar sendiri dalam kamus bahasa Indonesia adalah usaha

untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membentuk peserta

didik agar dapat belajar dengan baik.

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat Learnimg is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, “belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut “4 Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme

Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya

kependidikan. Menurut Gage dalam Sumantri belajar adalah sebagai suatu

proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari

                                                            4 Muhibbin Syah. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda. hlm. 88.

 

8

9  

 

pengalaman.5 Henry E. Garret dalam Sumantri berpendapat bahwa belajar

merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan

maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan

cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.6

“Wittig dalam bukunya Psychologi of Learning mendefinisikan

”belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala

macam/keseluruhan tingkah laku suatu organism sebagai hasil

pengalaman”.7 Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar

yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku. Selain itu

dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan

melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan

harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja

perubahan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab

masuknya kesan-kesan baru. Oleh karena itu, perubahan sebagai hasil dari

proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku

seseorang.

“Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan

oleh peserta didik atau murid.”8

                                                            5 Saiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. hlm.

13. 6 Saiful sagala.ibid. Hlm 13 7 Muhibbin Syah. Op.Cit. hlm. 89. 8Syaiful Sagala. Op.Cit. hlm. 61.

10  

 

Menurut Corey yang dikutip oleh Sagala menjelaskan bahwa

pembelajaran adalah “suatu proses dimana lingkungan seseorang sengaja

dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.”9

Sedangkan menurut Mulyasa “Pembelajaran merupakan suatu proses yang

kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan”10.

Berdasarkan difinisi diatas saya menyimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu proses dimana lingnkungan seseoranng yang berisi suatu aturan-

aturan didalamnya dan adanya interaksi maka terjadilah tujuan yang ingin dicapai

serta menghasilkan sebuah perubahan ( sifat, tingkah laku, cara berfikir).

Menurut Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.11

Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari siswa, guru

dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, spidol,

fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan

terdiri dari ruang kelas, perlengkapan terdiri dari ruangan kelas,

perlengkapan audio visual. Prosedur meliputi jadwal dan metode

penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah proses komunikasi dua arah, interaksi belajar-mengajar yang pada

                                                            9Syaiful Sagala. Ibid., hlm. 62. 10Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda

Karya. hlm. 69. 11http://id.wikipedia.org.wiki/pembelajaran-hakikat-belajar.html,.Diakses tanggal 25

Maret 2010.

11  

 

dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar. Yang meliputi unsur manusiawi, material,

fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi antara siswa sebagai pihak

yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai

subjek pokoknya.

Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran

yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran

yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan

perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Belajar merupakan

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar

hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh

sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

Lingkungan yang dipelajari siswa berupa keadaan alam, benda-

benda, makhluk hidup, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Kegiatan

balajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru

(pendidik), tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, dan

evaluasi.

Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa. Sebelum proses belajar

mengajar, guru harus merumuskan tujuan intruksional khusus atau sasaran

belajar siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang

hendaknya dapat dilakukan siswa.

12  

 

Tujuan belajar yang sewajarnya dapat diwujudkan guru dalam

kegiatan belajar anak didiknya di sekolah dasar, yakni :

a. Menjadikan anak-anak senang, bergembira dan riang dalam belajar.

b. Memperbaiki berpikir kreatif anak-anak, sifat keingintahuan, kerjasama, harga diri dan rasa percaya diri sendiri, khususnya dalam menghadapi kehidupan akademik.

c. Mengembangkan sikap positif anak-anak dalam belajar. d. Mengembangkan afeksi dan kepekaan terhadap peristiwa-

peristiwa yang terjadi dilingkungannya, khususnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial dan teknologi.12

Tujuan belajar merupakan komponen sistem pengajaran yang sangat

penting. Semua komponen pengajaran lainnya seperti pemilihan materi atau

bahan pengajaran, kegiatan guru dan peserta didik, pemilihan sumber

belajar yang akan dipakai, serta penyusunan tes, akan bertolak dari tujuan

belajar yang hendak dicapai peserta didik dalam proses pengajaran. Karena itu

kesadaran tentang tujuan-tujuan belajar di atas, semestinya direfleksikan guru-

guru sekolah dasar dalam kerangka membantu peserta didik meletakan dasar-

dasar kehidupan kearah perkembangan sikap, keterampilan dan daya cipta

yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk

pertumbuhan serta perkembangan mereka selanjutnya.

Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku

yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar,

seperti : perubahan yang secara psikologi akan tampil dalam tingkah laku

yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya,

motorik dan gaya hidupnya.

                                                            12Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 21.

13  

 

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya

penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar merupakan ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh pelajaran dapat diserap oleh siswa. Menurut

Degeng yang dikutip oleh Wena “Hasil belajar adalah semua efek yang

dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi

pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.”13

“Menurut Bloom dalam Suprijono, hasil belajar mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).”14

“Menurut Juliah dalam Jihad, hasil belajar adalah segala sesuatu

yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang

dilakukannya.”15 Sedangkan “menurut Hamalik dalam Jihad, hasil-hasil

belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan

sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.”16

“Menurut pandangan Biggs dan Telfer mengungkapkan hasil belajar adalah berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

                                                            13 Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara. hlm 6 14 Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm 6-7 15 Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi

Presindo. hlm.15. 16 Asep Jihad dan Abdul Haris. Ibid.

14  

 

tindakan belajar dan tindakan mengajar dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.”17

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu perubahan perilaku siswa secara nyata atau pencapaian

bentuk tingkah laku yang cenderung menetap pada ranah kognitif, afektif

dan psikomotorik setelah dilakukannya proses belajar mengajar yang sesuai

dengan tujuan pengajaran.

3. Hakikat IPA

Pembelajaran Sains membahas tentang gejala – gejala alam yang

disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan

pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Pembelajaran Sains berupaya

membangkitkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang

penuh dengan rahasia yang tak habis – habisnya.

IPA adalah salah satu subyek yang harus dipelajari dengan

melakukan dan berbuat. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep

pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait

dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA merupakan proses belajar

yang dibangun guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa

melalui percobaan-percobaan berdasarkan kejadian atau peristiwa dan

urutan melakukan suatu kegiatan yang sering kali menggunakan alat peraga,

media pembelajaran, serta dapat meningkatkan penguasaaan yang baik terhadap

materi pelajaran.

                                                            17 Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

hlm 3.

15  

 

“Purnell’s dalam Srini M. Iskandar mengemukakan pendapatnya

tentang IPA, yaitu IPA adalah pengetahuan manusia yang luas didapatkan

dengan bantuan aturan-aturan, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa-

hipotesa.”18

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam proses

pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya

untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang

alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan

masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan dan

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang

alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya

segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif

tentang alam semesta dengan segala isinya.

“Menurut Webster dalam Srini M. Iskandar IPA adalah pengetahuan

tentang alam dan gejalanya-gejalanya.”19 Hal senada diungkapkan Carin

dan Sun bahwa “Sains (IPA) adalah suatu sistem untuk memahami alam

semesta melalui observasi dan eksperimen terkontrol”.20 “Dalam Kamus

                                                            18 Srini M. Iskandar. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.

hlm. 2. 19 Srini M. Iskandar. Ibid. 20 Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi masyarakat

dalam pembelajaran sains di SD. Jakarta: Depdiknas. hlm 7.

16  

 

Besar Bahasa Indonesia sains (IPA) diartikan sebagai ilmu yang dapat diuji

atau dibuktikan kebenaranya atau berdasarkan kenyataan.”21

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah pengetahuan yang dimiliki manusia tentang alam dan gejala-gejala

yang terjadi di dalamnya yang didapatkan lewat serangkaian proses yang

sistematik melalui observasi dan eksperimen yang dapat diuji dan dibuktikan

kebenarannya.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai disiplin ilmu yang

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta,

konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu penemuan.

Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkan di kehidupan sehari-hari.

4. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis haluan

bertindak untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.22 Sementara itu

“Menurut Wina Senjaya, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.”23

                                                            21Alwi Hasan dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai

Pustaka. hlm. 978. 22 Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Inti Prima. Hlm 1 23 Taufik. Ibid. Hlm 13

17  

 

Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam kegiatan dengan

mengintregrasikan urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi

pelajaran, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

secara efektif dan efisien.24

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan

keberhasilan dalam mencapai tujuan. Menurut J. R. David yang dikutip oleh

Sanjaya “Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

method, or series of activities designed to achieves a particulareducational

goal.”25 Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Menurut Relgeluth,1983: Degeng, 1989, Strategi pembelajaran

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu ;

1) Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang study dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemiliha isi / materi, penataan isi, pembuatan diagram format dan sejenisnya.

2) Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan / atau untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.

3) Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variable strategi pembelajaran lainnya, dan berhubungan dengan penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar dan motivasi.”26

                                                            24 Asep Jihad dan Abdul Haris.Op. Cit. hlm 24. 25 Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan . Jakarta: Kencana. Hlm 126 26 Made Wena,Op.Cit, hlm. 5-6

18  

 

Strategi pembelajaran adalah sutu rencana yang harus dipersiapkan

semaksimal mungkin oleh guru sebelum memulai proses belajar mengajar,

strategi yang baik hendaknya harus di organisasikan, di perhatikan cara

penyampaiannya dan pengelolaannya sebaik-baiknya agar proses

pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih bermakna sehingga materi

yang diajarkan dapat diserap dengan baik.

Menurut Kemp “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilain pihak Dick & Carey menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.”27

Dalam pendidikan sangat diperlukan dalam pemilihan strategi yang

tepat, karena strategi tersebut salah satu faktor dalam keberhasilan kegiatan

belajar mengajar, apabila strategi itu tepat maka belajar siswa akan lebih

kreatif, dan meningkatkan daya nalar siswa.

Dari berbagai pengertian para ahli mengenai strategi pembelajaran,

maka dapat disimpulkan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

perencanaan yang harus dibuat dan direncanakan semenarik mungkin agar

peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga

tujuan pembelajaran akan tercapai dengan hasil yang baik.

5. Strategi Kontekstual

Di sekolah SDN Tugu Utara 11 pagi, dalam pembelajaran IPA

kurang meningkatkan kemandirian serta daya nalar siswa kurang

dimanfaatkan, karena pemilihan strategi yang kurang tepat, maka akan di

                                                            27 Made Wena, Op.Cit

19  

 

teliti dengan strategi kontekstual yaitu “strategi yang memerlukan konsep

belajar serta mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang

diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Berarti dalam strategi ini siswa

sangat berperan penting dalam pembelajaran, serta pembelajaran tersebut

bias diterapakan di kehidupan sehari-hari”.28

CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga

dalam kehidupan mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka. “29

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami.

Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antar materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antar pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini samgat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemulan dengan kehidupan nyata, bukan hanya bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memotivasi siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memehami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai prilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam kontek CTL bukan untuk ditumpuk

                                                            28 Nurhadi. Kurikulum 2004. Pertanyaan dan jawaban. Jakarta: Grasindo. Hlm 103 29 Wina sanjaya 2009.Strategi pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan

. jakarta : kencana . Hlm 235

20  

 

diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. 30

Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting

dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.

1) Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlapas dari pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

4) Memperaktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan prilaku siswa.

5) Melakukan refleksi (reflacting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurna strategi.31

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas, asas-asas ini yang melandasi plaksanaan Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, ketujuh asas CTL adalah: (1) konstruktivisme, (2) bertanya, (3) menemukan, (4) masyarakat belajar,(5) permodelan, (6) Refleksi (7) penilaian Nyata. 32

Menurut Johnson (2002) ada 7 komponen utama system

pembelajaran kontekstual:

a. Melakukan hubungan yang bermakna. b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan.

                                                            30 Wina sanjaya. Hlm 255 31 Taufik. Op.Cit. Hlm 39 32 Taufik. Op.Cit. Hlm 38

21  

 

c. Belajar yang diatur sendiri. d. Bekerja sama. e. Berfikir kritis dan kreatif. f. Mencapai standar yang tinggi. g. Menggunakan penilaian otentik.33

Berdasarkan pendapat dari para ahli maka dapat disimpulkan strategi

pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang mengkaikan

suatu materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Staregi Project Based Learning

Guru harus berubah untuk menjadikan mengajar IPA sebagai seni,

pembelajaran harus didesain sedemikian sehingga siswa dapat belajar secara

menyenangkan. Pada prinsipnya semua pendekatan ini membantu guru

mengaitkan antara materi yag diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa

dan mendorong mereka membuat keterkaitan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar harus dialami, baru dapat diperoleh maknanya, bermain

menjadi inspirasi untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan.

Kedekatan siswa belajar dengan alam akan melahirkan manusia-manusia

pembelajar yang memiliki kearifan lokal. Proses pembelajaran berlangsung

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan

transfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran lebih

dipentingkan dari pada hasil, di mana siswa belajar mengkonstruksi,

                                                            33 Nurhadi Op.Cit. Hlm104

22  

 

menemukan, bereksperimen sendiri terhadap desain pembelajaran yang

diberikan guru.

Project Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis

proyek. Definisi secara lebih komperehensif tentang Project Based Learning

menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) adalah sebagai

berikut :

a. Project-based learning is curriculum fueled and standards based. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Project Based Learning, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (aguiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah displin yang sedang dikajinya (The George Lucas Educational Foundation: 2005).

b. Project-based learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masingmasing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun (The George Lucas Educational Foundation: 2005).

c. Project-based learning asks students to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu,Project Based Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik (The George Lucas Educational Foundation: 2005).

23  

 

d. Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna. (The George Lucas Educational Foundation: 2005).Global SchoolNet (2000) melaporkan hasil penelitian the AutoDesk Foundation tentang karakteristik Project Based Learning. 34

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa Project Based

Learning adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, b. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada

peserta didik, c. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas

permasalahan atau tantangan yang diajukan, d. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk

mengakses danmengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,

e. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu, f. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang

sudah g. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif, h. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan

perubahan (Global SchoolNet, 2000).35

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikatakan

bahwa pendekatan Project Based Learning dikembangkan berdasarkan

faham filsafat konstruktivisme dalam pembelajaran. Konstruktivisme

mengembangkan atmosfer pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk

menyusun sendiri pengetahuannya, dan memberikan kebebasan kepada

peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek

                                                            34 Http//www.jurnal project based learning/diakses pada tanggal 30 januari 2011.php 35 jurnal project based learning Ibid

24  

 

secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat

dipresentasikan kepada orang lain.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, terdapat kaitan

erat antara penggunaan strategi pembelajaran dengan hasil belajar yang dicapai

siswa.  Dalam pembelajaran IPA di SD kelas V pendidik harus bisa memilih

strategi pembelajaran, metode atau teori belajar yang tepat agar siswa tidak jenuh

dalam belajarnya dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA mereka yang

sebelumnya rendah pada mata pelajaran ini.

Maka dari itu dalam pengajaran IPA akan digunakan strategi

pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran project based learning,

untuk membedakan strategi mana yang lebih memaksimalkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara strategi pembelajaran kontekstual

dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV

H1 : Ada perbedaan. antara strategi pembelajaran kontekstual dengan

strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV

25  

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada :

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan SDN Tugu Utara 11 Pagi.Jl.Komplek

UKA Rt008 Rw08 Tugu Utara Tanjung Priuk Jakarta Utara 14320

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei – Juni, pada siswa

kelas IV.SDN Tugu Utara11 Pagi. Tanjung Priuk Jakarta Utara 14320

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah ”Quasi Eksperimen yakni

desain yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen”.36 Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya

pengaruh startegi kontekstual dan strategi project based learning terhadap

hasil belajar IPA.

Pada penelitian ini subjek peneliti dikelompokkan menjadi dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan

                                                            36 Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung:Alfabeta.Hlm 114.

25

26  

 

kontekstual, dan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diberikan

perlakuan dengan menggunakan project based learning. Kelas IVA sebagai

kelompok eksperimen, yaitu kelas siswa yang menerima pelajaran dengan

menggunakan kontekstual, sedangkan kelas IVB sebagai kelompok kontrol

yaitu menerima pelajaran dengan menggunakan project based learning.

Pengumpulan data menggunakan metode tes tertulis dengan instrumen

soal tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar siswa. Karena pada penelitian ini

diberikan perlakuan yang berbeda terhadap ke dua kelompok, yaitu perlakuan

pembelajaran dengan Strategi pembelajaran kontektual pada kelas eksperimen

dan pembelajaran dengan strategi pembelajaran project based learning pada

kontrol.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya37.

Populasi menunjuk pada keseluruhan jumlah orang yang di

observasi. Populasi yang menjadi target dalam penelitian ini seluruh siswa

di SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara, dan yang menjadi populasi

terjangkau adalah siswa kelas IV yang terdiri dari kelas IV-A sebanyak 30

                                                            37 Sugiyono Ibid. hlm.117

27  

 

orang siswa dan kelas IV-B sebanyak 30 orang siswa. Total populasi

terjangkau sebanyak 60 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.38 Pengambilan

sampel dilakukan dengan teknik sempel jenuh, di mana semua anggota

populasi akan dipilih sebagai anggota sampel.

Dalam penelitian ini populasi terjangkau berjumlah 60 orang, Kelas

IV-A 30 siswa dipilih sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas siswa yang

diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran kontekstual,

sedangkan kelas IV-B 30 siswa sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang

diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran project based

learning.

D. Definisi Operasional

Strategi pembelajaran kontekstual strategi pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi

kehidupan nyata sehingga dalam kehidupan mendorong siswa untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan mereka, strategi yang memerlukan konsep

belajar serta mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang

diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Berarti dalam strategi ini siswa sangat

berperan penting dalam pembelajaran, serta pembelajaran tersebut bias

diterapakan di kehidupan sehari-hari

                                                            38Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. hlm. 6.

28  

 

Strategi pembelajaran bebasis proyek adalah merupakan model pembellajaran

yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas

dengan melibatkan kerja proyek. Project based learning merupakan pendekatan

pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan

pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada

orang lain.

Hasil belajar adalah pengukuran untuk mengetahui peningkatan dan

penguasaan serta memberikan gambaran pencapaian program pengajaran

secara menyeluruh yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari

penggunaan strategi pembelajaran.

Hasil belajar adalah berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa

memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu

interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar dari sisi guru tindakan

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk

pilihan ganda yang terdiri kelas eksperimen yang menggunakan strategi

pembelajaran kontekstual dan kelas kontrol menggunakan strategi project

based learning . Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah

30 soal dengan 4 pilihan jawaban.

29  

 

F. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data, maka perlu

diuji cobakan terlebih dahulu. Adapun tujuan dari uji coba instrumen yaitu

untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan sebagai alat untuk

mengambil data atau tidak.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

valid dan reliabel. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes

untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa

memperoleh pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji

coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal.

1. Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Validitas instrumen didefinisikan

sejauh mana instrumen itu merekam atau mengukur apa yang dimaksud

untuk direkam atau diukur.39 Agar penelitian ini dapat menghasilkan data

yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk

mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan

pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji validitas isi dari soal yang

dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat

mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi

pelajaran yang diberikan.

Validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi biserial.

                                                            39 Sumadi Suryabrata. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. hlm. 60

30  

 

Korelasi Biserial; rbis = St

MtMp −qp 40

Keterangan :

rbis : Koefisien Korelasi Biserial

Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari

validitasnya.

Mt : Rerata skor total.

St : Standar Deviasi dari skor total

p : Proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ =

SiswaSeluruhJumlahp

Benar menjawab yang Siswa Banyaknya

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

(q = 1 - p)

Kriteria pengujian validitas.

γpbi hitung > γpbi tabel = valid.

γpbi hitung < γpbi tabel = tidak valid.

Untuk meyakinkan bahwa alat tes hasil belajar yang digunakan

layak untuk digunakan dalam kegiatan penelitian maka instrument tersebut

terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 orang siswa yang bukan terpilih

sebagai sampel penelitian. Setelah dilakukan uji coba validitas, ternyata

dari 30 soal tes obyektif dihasilkan 7 soal drop dan 23 soal valid adalah (1,

                                                            40 Suharsimi Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. hlm.79.

31  

 

2, 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

30)

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui

ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Reliabilitas

instrumen dilakukan dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson).

r11 = .

Keterangan :

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan.

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p).

Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q.

n : Banyaknya item.

s : Standar deviasi dari tes.

Setelah dilakukan uji coba reliabilitas ternyata instrument tersebut

reliable dengan rhitung 0.86; sehingga dapat dipergunakan sebagai alat

pengukuran tes.

n Jumlah Sampel = 30 rhitung > rtabel

rtabel = 0,361.

Karena rhitung > rtabel, maka butir-butir soal yang valid di atas

dinyatakan reliabel.

32  

 

G. Uji Prasyarat

1. Normalitas

Untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA siswa yang

menggunakan strategi kontekstual dan strategi pembelajaran berbasis

proyek berdistribusi normal atau tidak, dilakukan perhitungan uji

normalitas dengan menggunakan uji lilliefors.

1) Hipotesis yang diajukan adalah:

: Data berasal dari populasi berdistribusi normal

: Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2) Menentukan harga

a) Hitung rata-rata nilai skor sempel.

b) Hitung standar deviasi nilai skor sempel.

c) Urutkan data sempel dari terkecil sampai terbesar ,

,… untuk dijadikan bilangan baku , ,… dengan

menggunakan rumus : = .

Keterangan:

: Bilangan baku S : Simpangan baku

: Rata-rata : Data ke - i

d). Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel

Z (luas lengkungan dibawah kurva normal standar dari 0 ke z,

dan disebut dengan F( ).

33  

 

e). Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan

disebut dengan S ( ) kemudian dibagi dengan jumlah sempel

(n).

f). Hitung selisih F ( )- S ( ) dan kemudian tentukan harga

mutlaknya. Ambil harga yang paling besar dari nilai itu

dinyatakan sebagai kemudian dibandingkan dengan

Kriteria pengujian

Terima jika < , maka data berdistribusi normal

Tolak jika ≥ , maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan variansi

(uji F).

F =

Keterangan:

: Variansi terbesar dari kedua kelompok data

: Variansi terkecil dari kedua kelompok data

Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

: =

: ≠

Keterangan:

34  

 

: Variansi kelas eksperimen.

: Variansi kelas kontrol.

: Data homogen.

: Data tidak homogen.

2) Menentukan nilai dengan rumus fisher, dengan mengetahui

terlebih dahulu variansi kedua kelompok penelitian tersebut.

3) Mencari

Untuk dk pembilang = dk penyebut dan α = 0, 05 maka dapat dilihat

pada tabel F.

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah

tahap analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil

belajar IPA siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual

dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran

berbasis proyek dengan taraf kesukaran α = 0, 05 dan α 0,01.

Rumus yang digunakan adalah t-test :

ttest =

Keterangan :

X1 : Skor prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual.

35  

 

X2 : Skor prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

project based learning.

SD1 : Simpangan baku siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual.

SD2 : Simpangan baku siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

project based learning.

n1 : Jumlah sampel siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual.

n2 : Jumlah sampel siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran

project based learning.

I. Hipotesis Statistik

Perumusan hipoteis statistik dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat.

H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 > μ2

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah:

H0 : Tidak ada perbedaan antara penggunaan strategi pembelajaran

kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap

hasil belajar IPA siswa.

H1 : Ada perbedaan antara penggunaan strategi pembelajaran kontekstual

dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar

IPA siswa.

36  

 

Keterangan :

μ1 : rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan strategi

kontekstual.

μ2 : rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan strategi

perbasis protek.

37  

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Belajar IPA kleas IVA (kelas eksperimen)

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar IPA

siswa kelas IVA dengan skor tertinggi 20 dan skor terendah 10. Skor rata-

rata 15,5,  simpangan baku 2,4, median 15,84 dan modus 16 (lampiran 12,

halaman 81). Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi

berkelompok sebagai berikut : Syarat K. P ≥ R = 6 x 7 ≥ 11 + 1

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA (Kelas

Eksperimen) SDN Tugu Utara 11Pagi Jakarta Utara

Frekuensi KelasInterval NilaiTengah (Xi)

Batas Nyata Absolut Kumulatif Relatif

10 – 11 10,5 9,5-11,5 3 3 10%

12 - 13 12,5 11,5-13,5 4 7 13,3%

14 – 15 14,5 13,5-15,5 7 14 23,3%

16 – 17 16,5 15,5-17,5 6 20 20%

18 – 19 18,5 17,5-19,5 8 28 26,7%

20 – 21 20,5 19,5-21,5 2 30 6,7%

Jumlah 30 - 100%

Selain bentuk tabel data hasil belajar IPA, juga digambarkan dalam bentuk

grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :

38  

 

Gambar 4.1. Grafik Histogram dan PoligonFrekuensiHasilBelajar IPA

KelasEksperimen

2. Data Hasil Belajar IPA kelas IVB (Kelas Kontrol)

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar

IPA siswa kelas IVB (kelas kontrol) dengan skor tertinggi 18 dan skor

terendah 8. Skor rata-rata 12,3, simpangan baku 3,01, median 35,9 dan

modus 14,3 (lampiran 15, halaman 87). Untuk lebih jelasnya data disajikan

dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut :Syarat K. P ≥ R = 6 x

7 ≥ 11 + 1.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Histogram

f

Batas Nyata

Poligon

Nilai Tengah

X1

39  

 

 

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVB (Kelas Kontrol)

SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara

Frekuensi KelasInterval NilaiTengah (Xi)

Batas Nyata Absolut Kumulatif Relatif

8 – 9 21,5 7,5-9,5 6 6 20%

10 – 11 23,5 9,5-11,5 8 14 26,6%

12 – 13 25,5 11,5-13,5 5 19 16,7%

14 – 15 27,5 13,5-15,5 5 24 16,7%

16 – 17 39,5 15,5-17,5 5 29 16,7%

18 – 19 31,5 17,5-19,5 1 30 3,3%

Jumlah 30 - 100%

Selain bentuk tabel data hasil belajar IPA, juga digambarkan dalam

bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Histogram

f

Batas Nyata

Poligon

Nilai Tengah

X1

40  

 

Gambar 4.2.

Grafik Histogram dan PoligonFrekuensiHasilBelajar IPA Kelas Kontrol

B. PengujianPersyaratan Analisis Data

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf

signifikansi 5%.

: Data berdistribusi normal

: Data tidak berdistribusi normal

Terima jika < : Data berdistribusi normal

Tolak jika > : Data tidak berdistribusi normal

Hasil penelitian uji normalitas hasil belajar IPA kelas IVA (kelas

eksperimen) diperoleh < yakni 0,1382<0,161 pada taraf

nyata α=0,05 dengan n = 30, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data

berdistribusi normal (lampiran 14, halaman 86).

Sedangakan hasil uji normalitas hasil belajar IPA kelas IVB (kelas

kontrol) diperoleh < yakni 0,1364<0,161 pada taraf nyata

α=0,05 dengan n = 30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal. (lampiran 17, halaman 92).

2. Uji Homogenitas

41  

 

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua

kelompok dilakukan dengan uji fisher. Dari hasil pengujian diperoleh

Fhitung = 1,07, Ftabel= 1,85 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan dk

pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena Fhitung<Ftabel, maka dapat

disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen (lampiran 18,

halaman 94)

C. Pengujian Hipotesis

Dari data penelitian didapat rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas

IVA (kelas eksperimen) di SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara adalah

15,5 dengan standar deviasi 2,4 (lampiran 13, halaman 85). Untuk rata-rata

hasil belajar IPA siswa kelas IVB (kelas kontrol) di SDN Tugu Utara 11 Pagi

Jakarta Utara adalah 12,3 dengan standar deviasi 3,01 (lampiran 16, halaman

91). Untuk mengetahui apakah ada perbedaan harga rata-rata hasil belajar IPA

kedua kelompok tersebut bermakna, maka perlu analisis lebih lanjut.

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan

perhitungan dengan uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 4,51

sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan

= 58. Pada taraf signifikan perhitungan diperoleh thitung = 4,51 sedangkan ttabel =

2,7436 pada taraf signifikan α = 0,01 dengan derajat kebebasan = 58. (lampiran

19 halaman 96)

Berarti thitung > ttabel yang menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima. Ini

menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil

belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual

42  

 

dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek. SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta

Utara.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab II telah diuraikan bahwa penerapan strategi kontekstual

merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Kontekstual adalah suatu

strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa

secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehinggadalam kehidupan

mendorong siswauntukdapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hal

ini terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

Berbeda dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, Project Based

Learning dikembangkan berdasarkan faham filsafat konstruktivisme dalam

pembelajaran. Konstruktivis mengembangkan atmosfer pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk menyusun sendiri pengetahuannya,

pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan

pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada

orang lain.

Hal ini terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Kedua

model pembelajaran ini pada pelaksanaan pembelajarannya sudah optimal, karena

43  

 

disesuaikan dengan materi pelajaran dan kedua strategi tersebut dapat

meningkatkan minat belajar anak.

Hal tersebut sesuai dengan perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan

setelah seluruh proses pembelajaran berlangsung. Siswa memperoleh hasil yang

kurang memuaskan dan berselisih jauh antara strategi kontekstual dengan strategi

pembelajaran berbasis proyek. Maka hal tersebut menyatakan bahwa kedua

metode pembelajaran tersebut kurang seimbang.

44  

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

Hasil perhitungan hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen diperoleh

rata-rata sebesar 15,5, median sebesar 15,84, modus sebesar 16 dan

simpangan baku sebesar 2,4. Sedangkan hasil perhitungan hasil belajar IPA

siswa kelas kontrol siswa diperoleh rata-rata sebesar 12,3, median sebesar

34,5 modus sebesar14,3 dan simpangan baku sebesar 3,01.

Perhitungan uji normalitas hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen

diperoleh = 0,1382<0,161 = . Hal ini berarti data hasil belajar IPA

siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan uji

normalitas hasil belajar IPA siswa kelas kontrol diperoleh =

0,1364<0,161 = . Hal ini berarti data hasil belajar IPA siswa kelas

kontrol berdistribusi normal.

Perhitungan uji homogenitas hasil belajar IPA kelas ekperimen dan

kontrol diperoleh Fhitung = 1,07<1,85 = Ftabel. Hal ini berarti kedua data

tersebut homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dan telah teruji secara

statistik didapat bahwa thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf

signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan = 58. Pada taraf signifikan

perhitungan diperoleh thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,7436 pada taraf

44

45  

 

signifikan α = 0,01 dengan derajat kebebasan = 58. thitung (4,51> ttabel = 2,002)

dan thitung (4,51> ttabel = 2,7436) yang menyebabkan H1 diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa

yang sangat signifikan dengan menggunakan strategi pembelajaran

Kontekstual dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek. SDN Tugu Utara 11

Pagi Jakarta Utara.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagaiberikut :

1. Diharapkan kepada guru IPA membuat dan mengembangkan rencana

pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik

minatsiswa dalam belajar IPA.

2. Diharapkan kepada guru IPA meningkatkan kemampuan dan

keterampilan dalam bentuk penguasaan raga strategi pembelajaran dan

ragam media guna membangkitkan minat dan motivasi, serta perhatian

siswa dalam pelajaran IPA, sehingga belajar IPA menjadi lebih menarik dan

menyenangkan.

3. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat sederhana, apa yang didapat

dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasila khir, tentu segala

keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi

untuk penelitian lebih lanjut, dengan memperhatikan kemungkinan adanya

variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi pembelajaran dengan

menggunakan strategi kontekstual dan strategi pembelajaran berbasis proyek.

46  

 

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Alwi Hasan dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai

Pustaka. Asep Jihad dan Abdul Haris.2008.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda

Karya. Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara. Muhibbin syah. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Nurhadi. Kurikulum 2004. Pertanyaan dan jawaban. Jakarta: Grasindo. S. Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta, Bumi Aksara, 1995) Saiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan . Jakarta: Kencana. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung:Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Inti Prima. Wina sanjaya 2009.strategi pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan .

jakarta : kencana http://id.wikipedia.org.wiki/pembelajaran-hakikat-belajar.html,. Diakses tanggal

25 Maret 2010  

46

47  

 

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : IVA/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu

benda.

II. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan)

dapat mengubah gerak dan bentuk benda.

III. Indikator

1. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuah benda

dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda.

2. Mengidentifikasibahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.

3. Mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam.

IV. Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak

sebuah benda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu

benda.

2. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk

suatu benda.

3. Siswa mampu mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan

tenggelam

48  

 

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline),Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility),

kerja sama ( cooperatioion), Ketelitian (carefulness), Percaya diri

(confidence), Keberanian (bravery)

V. Materi Pokok

Dorongan dan tarikan dapat menyebabkan benda bergerak. Ada

gerak yang semakin cepat, semakin lambat, berganti arah, dan berhenti.

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perubahan bentuk

karena diberi gaya. Misalnya, pada saat kita melihat pengrajin yang sedang

membentuk tanah liat menjadi sebuah guci dan genting.

Gaya yang terdapat di dalam air ada 3, yaitu terapung, melayang dan

tenggelam. Benda terapung berada pada permukaan air, benda melayang

berada diantara permukaan air dan dasar air dan benda tenggelam berada

pada dasar air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya terapung dan tenggelamnya

suatu benda bila dimasukkan ke dalam air adalah jenis benda dan kepadatan

suatu benda. Benda yang tenggelam menjadi melayang atau benda terapung

menjadi melayang. Hal ini terjadi apabila benda sama dengan berat air.

VI. Langkah- langkah pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Mengkondisikan kelas ( membersihkan sampah, merapihkan

bangku dan meja belajar).

2) Mengkondisikan siswa (berdoa &presensi).

3) Apersepsi

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

49  

 

b. Kegiatan inti

Eksplorasi

a. Guru memberikan pertanyaaan kepada siswa mengapa gerobak

bisa bergerak? Dan mengapa tanah liat bisa dibentuk menjadi

Guci?

b. Siswa mengungkapkan informasi (pengetahuan) yang dimilikinya

melalui jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru mengenai

gaya.

c. Siswa menyebutkan macam-macam gaya.

Elaborasi

d. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan diujicobakan (

Bangku/meja, bola, magnat, penggaris, kertas, kain wol, plastisin,

karet gelang, botol plastik, gambus, gelas bening, telur ayam,

garam, paku, dan kelereng).

1. Angkatlah meja belajarmu dengan teman sebangkumudalam

waktu 10 detik. Catat pada tabel pengamatan.

2. Lemparkan bola ke atas, amatilah bola sampai jatuh. Catatlah

pada tabel pengamatan.

3. Letakan peniti/klip di atas meja, dekatkan magnet ke peniti

/klip tersebut, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel

pengamatan.

4. Sobeklah 1 lembar kertas menjadi bagian-bagian kecil,

gosokkan penggaris pada kain woll selama 20 detik,

amatilah yang terjadi. Catatlah pada tebel pengamatan.

5. Rentangkan karet gelang sebanyak 5 kali, amatilah yang

terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

6. Gosokan amplas pada kayu. Amatilah yang terjadi. Catatlah

pada tabel pengamatan.

 

50  

 

 

TABEL PENGAMATAN I

Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!

Kesimpulan :

I. Judul Percobaan : Gaya mengubah bentuk suatu benda.

Alat dan Bahan :

a. plastisin

No. Kegiatan Gaya

Otot Pegas Gravitasi Magnet Listrik Gesek

1. Gaya yang digunakan pada saat mengangkat meja.

2. Gaya yang menyebabkan bola yang dilempar ke atas kemudian jatuh.

3. Gaya yang menyebabkan peniti/klip menempel pada magnet.

4. Gaya yang menyebabkan kertas-kertas kecil menempel pada penggaris.

5. Gaya yang bekerja pada karet gelang yang direntangkan.

6. Gaya yang bekerja pada amplas yang digosokan pada kayu

51  

 

b. karet gelang

c. botol plastik kosong

Cara Kerja :

1. Buatlah plastisin sesuai keinginanmu, amatilah yang terjadi. Catatlah

pada tabel pengamatan.

2. Mainkanlah karet gelang pada jari-jari tanganmu, amatilah yang

terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

3. Tekanlah badan botol plastik kosong sekuat tenagamu, amatilah yang

terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

4. Masukkan paku ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang

terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan

TABEL PENGAMATAN II

Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!

No. Kegiatan Terapung Melayang Tenggelam

1. Keadaan gabus di dalam

gelas bening

2. Keadaan kayu di dalam

gelas bening

3. Keadaan kelereng di dalam

gelas bening

4. Keadaan paku di dalam

gelas bening

Kesimpulan

52  

 

Konfirmasi

e. Siswa membacakan hasil pengamatannya.

f. Siswa diberikan penguatan secara lisan oleh guru dari hasil yang telah

mereka kerjakan dengan menggunakan alat peraga sederhana.

g. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi.

c. Kegiatan Akhir

1) Dibawah bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.

2) Evaluasi.

3) Menberikan pujian sebagai motifasi bagi siswa yang telah aktif

dalam kegiatan belajar.

4) Berdoa.

VII. Strategi Pembelajaran

Kontekstual

VIII. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya jawab, Penemuan

IX. Alat dan Sumber Belajar

a. Alat

Bangku, bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas

bening, telur ayam, garam, paku dan kelereng.

b. Sumber

1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas

IV. Halaman 89-97. Arya Duta.

2. Buku Sains untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Halaman 96-97. Arya Duta.

3. Buku Jelajah Kecerdasan Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 109-118. Qnia

Multiple Intelligences Approach.

53  

 

X. Penilaian

a. Bentuk Penilaian : Tertulis

b. Jenis Penilaian : Tes (Essay)

c. Soal

1. Gaya adalah . . . .

2. Bola dilemparkan ke atas kemudian jatuh ke bawah. Hal ini

menunjukkan adanya gaya . . . .

3. Gaya yang digunakan pada saat menimba air adalah . . . .

4. Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi . . . .

5. Kelereng yang disentilkan ke depan akan . . . .

` Jakarta, 21 juni2011

Guru Kelas IV, Peneliti, (Basuki S,Pd) (Sri Mulyani)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(Mahfud sidik M.Pd)

Kriteria penilaian : Jumlah benarx 2 = 10

54  

 

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas / Semester : IVA/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu

benda.

II. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan

tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk benda.

III. Indikator

1. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuahbenda

dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda.

2. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.

3. Mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam.

IV. Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah

gerak sebuah benda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan

suatu benda.

2. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk

suatu benda.

3. Siswa mampu mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan

tenggelam

55  

 

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), kerja sama ( cooperatioion), Ketelitian (carefulness), Percaya diri (confidence), Keberanian (bravery)

V. Materi Pokok

Dorongan dan tarikan dapat menyebabkan benda bergerak.Ada

gerak yang semakin cepat, semakin lambat, berganti arah, dan berhenti.

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perubahan

bentuk karena diberi gaya. Misalnya, pada saat kita melihat pengrajin

yang sedang membentuk tanah liat menjadi sebuah guci dan genting.

Gaya yang terdapat di dalam air ada 3, yaitu terapung, melayang

dan tenggelam.Benda terapung berada pada permukaan air, benda

melayang berada diantara permukaan air dan dasar air dan benda

tenggelam berada pada dasar air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya terapung dan

tenggelamnya suatu benda bila dimasukkan ke dalam air adalah jenis

benda dan kepadatan suatu benda. Benda yang tenggelam menjadi

melayang atau benda terapung menjadi melayang. Hal ini terjadi apabila

benda sama dengan berat air.

VI. Langkah- langkah pembelajaran

a. Kegiatan awal

1) Mengkondisikan kelas ( membersihkan sampah, merapihkan

bangku dan meja belajar).

2) Mengkondisikan siswa (berdoa & presensi).

3) Apersepsi

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Guru memberikan pertanyaan kepaada siswa mengapa gerobak

bias bergerak? Dan mengapa jarum tenggelam didalam air?.

56  

 

b) Siswa mengungkapkan informasi (pengetahuan) yang

dimilikinya melalui jawaban dari pertanyaan guru.

c) Siswa menyebutkan macam-macam gaya.

Elaborasi

d) Guru membagi siswa kedalam kelompok, 1 kelompok terdiri

dari 5 orang. 

e) Setiap kelompok menyiapkan alat–alat percoobaan (Bangku,

bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas bening,

telur ayam, garam, paku dan kelereng).

f) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

g) Kelompok merancang proses percobaan untuk mencapai hasil.

h) Kelompok menuliskan hasil percobaan dan mengisi LKS.

i) Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mendapatkan dan

mengelolah informasi yang dikumpulkan.

j) Dibawah bimbingan guru, setiap kelompok melakukan evaluasi

secara kantinu. Dievaluasi ualitasnya.

k) Hasil akhir berupa produk dan Atas bimbingan guru, setiap

kelompok melakukan percobaan untuk menguji kebenaran

jawaban.

l) Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil percobaan,

kemudian hasilnya diserahkan kepada guru.

Konfirmasi

m) Setiap kelompok membacakan hasil percobaannya.

n) Siswa diberikan penguatan secara lisan oleh guru dari hasil yang

telah mereka kerjakan.

o) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi

pelajaran.

Kegiatan Akhir

57  

 

1) Dibawah bimbingan guru siswa menyimpulkan materi

pelajaran.

2) Menberikan pujian sebagai motifasi bagi siswa yang telah

aktif dalam kegiatan belajar.

3) Evaluasi

4) Berdoa.

VII. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran berbasis proyek

VIII. Metode Pembelajaran

Dikusi, Tanya jawab, Penemuan

IX. Alat dan Sumber Belajar

• Alat

Bangku, bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas

bening, telur ayam, garam, paku dan kelereng.

• Sumber

4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar

kelas IV. Halaman 89-97. Arya Duta.

5. Buku Sains untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Halaman 96-97. Arya Duta.

6. Buku Jelajah Kecerdasan Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas

IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 109-118.

Qnia Multiple Intelligences Approach.

X. Penilaian

a. Bentuk Penilaian : Tertulis

b. Jenis Penilaian : Tes (Essay)

58  

 

c. Soal

1. Gaya adalah . . . .

2. Bola dilemparkan ke atas kemudian jatuh ke bawah. Hal ini

menunjukkan adanya gaya . . . .

3. Gaya yang digunakan pada saat menimba air adalah . . . .

4. Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi . . . .

5. Kelereng yang disentilkan ke depan akan . . . .

Jakarta, 21 Juni 2011

Guru Kelas V, Peneliti,

(Nanang Sigit S.Pd) (Sri Mulyani)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(Mahfud Sidik M.Pd)  

 

Kriteria penilaian : Jumlah benarx 2 = 10

59  

 

Lampiran 3

KISI-KISI PENULISAN NASKAH SOAL

Jenis Sekolah : Sekolah Dasar

Alokasi Waktu : 90 menit.

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Penulis : Sri mulyani

No. Indikator Materi

Pokok Nomor Soal Jumlah Soal Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. Menyebutkan

berbagai gerak benda akibat gaya dorongan dan tarikan

1,3,6,11,12,17, 23 7

PG

2. Menujukan gaya dapat mempengaruhi gerak benda

4,7,8,16,21,22, 24 7

PG

3. Mendemonstrasikan cara menggunakan gaya.

9,13,14,18,20,25,30 7

PG

4. Menyebutkan contoh-contoh perubahan bentuk benda akibat gaya.

5,10,28,27 4

PG

5. Menunjukan gaya dapat mempengaruhi bentuk benda.

GAYA

2,15,19,26,29 5

PG

Jumlah 30

60  

 

Lampiran 4

SOAL INSTRUMEN UJI VALIDITAS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/2 (Dua)

Alokasi waktu : 90 Menit

Tahun Pelajaran : 2010/2011

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar!

1. Tarikan pada dorongan merupakan macam dari ….… a. Daya c. Energi b. Gaya d. Kerja

2. Membuat mainan dari plastisin (lilin) gaya yang diberikan mengubah

…….. plastisin a. Ukuran c. Berat b. Warna d. Bentuk

3. Alat ukur gaya dinamakan ………..

a. Dinomometer c. Kilometer b. Termometer d. Amperemeter

4. Perubahan dibawah ini disebabkan karena gaya, kecuali . . . .

a.warna benda c. kecepatan benda b. bentuk benda d. kedudukan benda

5. Setiap benda yang ada dipermukaan bumi akan ditarik oleh bumi, gaya tarik bumi disebut juga dengan gaya ………… a. Listrik c. Apung b. Gravitasi d. Magnet

6. Benda dapat bergerak karena mendapat …

a. Tenaga c. Gaya b. Daya d. Energi

7. Di dalam air, batu akan terasa lebih ringan karena adanya gaya ……….

a. Gaya apung c. Gaya tarik b. Gaya dorong d. Gaya gravitasi

61  

 

8. Salah satu contoh gaya yang dapat menggerakan benda diam adalah ……. a. Mengerem roda sepada b. Mengkap bola yang melambung c. Mendorong meja d. Menekan plastisin

9. Balon yang berbentuk bulat kemudian ditiup berubah menjadi panjang. Hal ini disebabkan karena adanya gaya … a. Gravitasi c. Dorong b. Gesek d. Pegas

10. Di bawah ini yang merupakan contoh benda yang dapat berubah

bentuk karena adanya gaya adalah . . . . a. Bola yang dilempar c. mobil mogok yang didorong b. kereta kuda yang ditarik d. plastisin

11. Gaya dapat mengubah …….. benda dan ……. Benda

a. Bentuk dan gerak c. Jarak dan gerak b. Waktu dan jarak d. Waktu dan gerak

12. Benda dibawah ini bergerak, karena … oleh kuda

a. didorong b. diangkat c. ditarik d. dipukul

13. Gaya yang ditimbulkan oleh karet gelang yang direntangkan adalah . . .

a. gaya pegas c. gaya magnet b. gaya gesek d. gaya mesin

14. Salah satu contoh gaya dapat membuat benda menjadi diam adalah …

a. mendorong meja b. menangkap bola yang melambung c. mendorong mobil yang mogok d. menekan plastisin

15. Sepeda yang berjalan, bila ditambah gaya dari belakang akan …

a. melambat c. berhenti b. lebih cepat d. berbelok

62  

 

16. Kegiatan di rumah yang melakukan dorongan dan tarikan adalah … a. menyapu lantai b. mengangkat barang c. mencuci piring d. membuka dan menutup jendela

17. Becak bergerak dengan cara …

a. didorong b. ditarik c. dikayuh d. dipukul

18. Yang termasuk dorongan pada kegiatan berikut adalah … a. Membuka laci c. meniup balon b. Menggendong tas d. membuka jaket

19. Gaya yang ditimbulkan akibat dua buah permukaan yang saling

bersentuhan adalah … a. gaya gesekkan c. gaya magnet b. gaya berat d. gaya dorong

20. Gaya berikut yang berkaitan dengan gaya mesin adalah . . . .

a. kereta api c. becak b. gerobak d. sepeda

21. Ayah mengerem mobil, mobilpun berhenti karena adanya gaya…

a. gesek c. tarik b. gravitasi d. dorong

22. Tanah liat dapat dibuat guci atau genting, karena gaya dapat mengubah .

. . . a. bentuk benda c. warna tanah b. jenis tanah d. fungsi tanah

23. Ketika bermain layang-layang dapat terbang karena adanya gaya …

a. gravitasi c. magnet b. dorongan angin d. apung

24. Kelereng lebih cepat bergerak di atas lantai daripada di atas …

a. kaca c. marmer b. tanah d. cermin

63  

 

25. Gaya gesek ditentukan oleh …

a. halus kasarnya permukaan benda b. berat ringannya benda c. besar kecilnya benda d. jauh dekatnya gesekan

26. Berikut contoh benda yang tenggelam di dalam air adalah …

a. daun, gambus, bambu b. kayu, pelampung, bamboo c. rakit, gabus, perahu d. batu, paku, jarum

27. Para pemain ski salju dapat meluncur karena adanya gaya …

a.gravitasi c.dorong b.gesek d.magnet

28. Mengangkat beban di dalam air … dibanding di luar air. a. lebih berat c. seimbang b. lebih ringan d. sama

29. Buah kelapa jatuh kebawah dari pohonnya akibat pengaruh …

a. gaya gesekan c. gaya gravitasi b. gaya magnet d. gravitasi dorong

30. Kelereng disentilkan ke depan dan ditangkap oleh tangan temanmu,

gerakkan yang terjadi pada kelereng adalah . . . . a. kelereng bergerak ke depan semakin cepat b. kelereng bergerak ke depan semakin lambat c. kelereng bergerak ke depan semakin cepat dan memantul d. kelereng bergerak ke depan dengan cepat, lalu langsung berhenti

64  

 

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN UJI SOAL INSTRUMEN VALIDITAS

No. Kunci Jawaban

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

B d a c b c a c c a a c b b b d c c a d a b b b a d b b c c

65  

 

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : 1. 2. 3. 4. 5. Kelas :

II. Judul Percobaan : Macam-macam gaya

Alat dan Bahan :

a. meja d. penggaris g. amplas j. karet gelang

b. bola e. kain woll h. kayu

c. magnet f. kertas i. paku

Cara Kerja :

1. Angkatlah meja belajarmu dengan seorang teman dalam waktu 10

detik. Catatlah pada tabel pengamatan.

2. Lemparlah bola ke atas, amatilah bola sampai jatuh. Catatlah pada

tabel pengamatan.

3. Letakkan peniti/klip di atas meja, dekatkan magnet ke peniti/klip

tersebut, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

4. Sobeklah 1 lembar kertas menjadi bagian-bagian kecil, gosokkan

penggaris pada kain woll selama 20 detik., amatilah yang terjadi.

Catatlah pada tabel pengamatan.

5. Rentangkan karet gelang sebanyak 5 kali, amatilah yang terjadi.

Catatlah pada tabel pengamatan.

6. Gosokkan amplas pada kayu. Amatilah yang terjadi. Catatlah pada

tabel pengamatan.

 

66  

 

TABEL PENGAMATAN I

No. Kegiatan Gaya

Otot Pegas Gravitasi Magnet Listrik Gesek

1. Gaya yang

digunakan pada saat

mengangkat meja.

2. Gaya yang

menyebabkan bola

yang dilempar ke

atas kemudian jatuh.

3. Gaya yang

menyebabkan

peniti/klip menempel

pada magnet.

4. Gaya yang

menyebabkan kertas-

kertas kecil

menempel pada

penggaris.

5. Gaya yang bekerja

pada karet gelang

yang direntangkan.

6. Gaya yang bekerja

pada amplas yang

digosokan pada kayu

Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!

Kesimpulan :

67  

 

III. Judul Percobaan : Gaya mengubah bentuk suatu benda.

Alat dan Bahan :

a. plastisin

b. karet gelang

c. botol plastik kosong

Cara Kerja :

1. Buatlah plastisin sesuai keinginanmu, amatilah yang terjadi. Catatlah

pada tabel pengamatan.

2. Mainkanlah karet gelang pada jari-jari tanganmu, amatilah yang

terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

3. Tekanlah badan botol plastik kosong sekuat tenagamu, amatilah yang

terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.

68  

 

TABEL PENGAMATAN V

Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!

No. Kegiatan Berubah Tidak

berubah

1. Bentuk plastisin sebelum dibuat

mainan

2. Bentuk plastisin setelah dibuat

mainan

3. Karet gelang sebelum dimainkan

4. Karet gelang setelah dimainkan

5. Botol plastik kosong sebelum

ditekan

6. Botol plastik kosong setelah

ditekan

Kesimpulan :

69  

 

IV. Judul Percobaan : Gaya yang terjadi dalam air (terapung, melayang

dan tenggelam)

Alat dan Bahan :

a. gelas bening c. kelereng e. kayu

b. gabus d. paku

Cara Kerja :

1. Siapkangelas bening dan isilah dengan air secukupnya.

2. Masukkan gabus ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang

terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan.

3. Masukkan kayu ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang

terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan

4. Masukkan kelereng ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang

terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan

5. Masukkan paku ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang

terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan

TABEL PENGAMATAN VI

Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!

No. Kegiatan Terapung Melayang Tenggelam

1. Keadaan gabus di dalam

gelas bening

2. Keadaan kayu di dalam

gelas bening

3. Keadaan kelereng di dalam

gelas bening

4. Keadaan paku di dalam

gelas bening

Kesimpulan

70  

 

V. Judul Percobaan : Membandingkan gerakan benda pada berbagai jenis

permukaan

Alat dan Bahan 1. Balok kayu ( kereta dari balok kayu)

2. Papan luncur

3. Pasir

4. Karton

5. Kain

6. Ampelas

7. Batu bata

Langkah kerja 1. Siapkanlah papan luncur yang salah satu ujungnya diganjal dengan

tiga buah batu bata

2. Luncurkan balok kayu di atas papan luncur tersebut. Amatilah gerakan

balok yang sedang meluncur!

3. Lapisi papan luncur dengan pasir, kemudian luncurkan langkah (2).

4. Ganti lapisan papan luncur dengan karton, kain, dan ampelas, dan

lakukan langkah (2).

5. Catatlah hasil pengamatanmu pada table berikut ini.

71  

 

TABEL PENGAMATAN

Berilah tanda ”V” pada tabel sesuai hasil pengamatanmu.

No. Perlakuan Bergerak cepat Bergerak

lambat

Tidak

bergerak

1. Tidak dilapisi

2. Dilapisi pasir

3. Dilapisi karton

4. Dilapisi kain

5. Dilapisi ampelas

72  

 

Lam

pira

n 7 Nam

aN

omor

So

alNo.

Sisw

a1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

30X

X^2

1aj

i sap

utra

11

01

10

01

11

11

11

11

11

11

11

01

11

11

11

26676

2ak

bar

10

11

11

11

11

11

11

11

11

11

10

11

11

11

11

28784

3al

iya

putri

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

30900

4am

rin0

11

11

11

11

11

11

11

11

11

10

11

11

11

11

128

784

5ar

i wid

oyo

01

10

10

10

11

01

10

00

10

10

01

10

11

11

11

18324

6ba

gas w

ijaya

01

00

11

11

11

11

10

01

10

00

01

00

11

01

11

18324

7bu

di su

pria

nto

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

30900

8de

de w

ahyu

di1

00

10

10

01

11

11

11

11

11

11

00

11

11

11

123

529

9di

ta a

mel

ia1

01

11

10

00

01

11

11

10

11

11

01

11

11

10

021

441

10fa

dila

h1

11

11

11

10

01

11

11

11

11

11

11

11

11

10

026

676

11fa

dlan

00

11

10

00

11

10

10

01

00

10

00

11

10

11

11

16256

12ha

rdia

nsya

h1

11

10

10

11

01

11

11

11

11

11

11

11

11

11

026

676

13in

dah.

L0

00

11

10

11

01

10

01

11

01

10

00

10

01

11

016

256

14In

dra

11

11

01

10

11

11

11

11

01

11

11

11

11

11

11

27729

15ju

wita

put

ri1

10

11

11

11

01

01

11

01

10

11

10

11

11

11

023

529

16ka

mal

11

11

01

10

11

11

11

11

01

11

11

11

11

11

11

27729

17lin

da m

aulid

a1

00

11

11

10

11

11

01

11

01

11

00

10

01

10

120

400

18m

ifta

hulja

nah

10

11

11

11

11

11

10

11

11

01

10

11

10

11

10

24576

19m

.rizk

i1

01

11

11

01

11

11

11

11

11

11

01

11

11

11

127

729

20m

.yam

in1

11

11

11

01

11

11

11

01

11

11

11

11

11

01

127

729

21nu

rlela

10

11

00

11

11

11

11

11

01

11

10

11

11

01

11

24576

22nu

rfad

ilah

11

11

11

10

11

11

11

11

01

11

11

11

11

11

11

28784

23ni

tha

aulia

00

11

00

01

11

10

00

10

01

10

00

11

10

00

11

14196

24pa

nji.n

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

30900

25ra

ditiy

a0

11

10

00

10

01

01

11

10

11

10

11

11

11

00

018

324

26riy

an a

de p

utra

01

10

11

10

10

01

00

10

11

00

01

10

01

00

10

14196

27sr

i wah

yuni

11

11

10

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

29841

28ta

ufik

ram

adha

n1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

130

900

29tia

na p

utri

10

01

10

11

10

00

10

10

00

10

10

01

00

00

10

12144

30ul

fa m

ayas

ari

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

30900

∑22

1923

2723

2222

2026

2227

2527

2127

2421

2426

2422

1923

2726

2425

2526

2171

01770

8

p0,73

30,63

30,76

70,9

0,767

0,73

30,73

30,66

70,867

0,733

0,9

0,83

30,9

0,7

0,9

0,8

0,7

0,8

0,867

0,8

0,73

30,63

30,767

0,9

0,86

70,8

0,83

30,833

0,86

70,7

q0,26

70,36

70,23

30,1

0,233

0,26

70,26

70,33

30,133

0,267

0,1

0,16

70,1

0,3

0,1

0,2

0,3

0,2

0,133

0,2

0,26

70,36

70,233

0,1

0,13

30,2

0,16

70,167

0,13

30,3

Mp

25,82

25,53

24,87

24,44

23,96

25,14

2524

,124,04

25,18

24,67

25,08

24,67

24,67

24,37

25,08

24,9

25,42

24,27

25,75

25,82

25,53

24,87

24,44

24,92

25,33

25,12

2524

,04

25,24

Mt23

,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

23,67

St5,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

495,

49M

p-M

t2,

151,

861,

20,

780,

291,

471,

330,

430,

371,

521

1,41

11

0,7

1,42

1,24

1,75

0,6

2,08

2,15

1,86

1,2

0,78

1,26

1,67

1,45

1,33

0,37

1,57

p/q

2,75

1,73

3,29

93,

292,

752,

752

6,5

2,75

95

92,

339

42,

334

6,5

42,

751,

733,

299

6,5

45

56,

52,

33(M

p-M

t)/St

0,39

20,33

90,21

90,14

20,053

0,26

80,24

30,07

90,068

0,276

0,18

20,25

70,18

20,182

0,12

80,25

80,22

50,31

90,11

0,37

90,39

20,33

90,219

0,142

0,22

90,30

40,26

50,243

0,068

0,28

6

√p/q

1,65

81,31

41,81

33

1,813

1,65

81,65

81,41

42,55

1,658

32,23

63

1,528

32

1,52

82

2,55

21,65

81,31

41,813

32,55

22,23

62,236

2,55

1,52

8

rhitu

ng0,65

0,44

50,39

70,42

50,096

0,44

40,40

30,11

20,173

0,458

0,54

60,57

60,54

60,278

0,38

40,51

60,34

40,63

70,28

0,75

90,65

0,44

50,397

0,425

0,58

30,60

70,59

20,543

0,173

0,43

7

rtabe

l0,361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

10,

361

0,36

1K

eter

anga

nVa

lidVa

lidVa

lidVa

lidDrop

Valid

Valid

Drop

Drop

Valid

Valid

Valid

Valid

Drop

Valid

Valid

Drop

Valid

Drop

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Drop

Valid

TA

BE

L P

ER

HIT

UN

GA

N IN

STR

UM

EN

UJI

VA

LID

ITA

S B

UT

IR S

OA

L

73  

 

Lam

pira

n 8

Nam

aN

omor

So

alN

o.Si

swa

12

34

67

1011

1213

1516

1820

2122

2324

2526

2728

30X

X^2

1A

11

01

00

11

11

11

11

11

01

11

11

119

361

2B

10

11

11

11

11

11

11

10

11

11

11

121

441

3C

1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

94

D

01

11

11

11

11

11

11

01

11

11

11

121

441

5E

01

10

01

10

11

00

00

01

10

11

11

113

169

6F

01

00

11

11

11

01

00

01

00

11

01

113

169

7 G

1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

98

H

10

01

10

11

11

11

11

10

01

11

11

118

324

9I

10

11

10

01

11

11

11

10

11

11

11

018

324

10J

11

11

11

01

11

11

11

11

11

11

11

021

441

11K

0

01

10

01

10

10

10

00

01

11

01

11

1214

412

L 1

11

11

00

11

11

11

11

11

11

11

10

2040

013

M

00

01

10

01

10

11

01

00

01

00

11

010

100

14N

1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

915

O

11

01

11

01

01

10

11

11

01

11

11

017

289

16P

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

123

529

17 Q

10

01

11

11

11

11

01

10

01

00

11

116

256

18R

1

01

11

11

11

11

11

11

01

11

01

10

1936

119

S 1

01

11

11

11

11

11

11

01

11

11

11

2144

120

T 1

11

11

11

11

11

01

11

11

11

11

01

2144

121

U

10

11

01

11

11

11

11

10

11

11

01

119

361

22V

1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

923

W

00

11

00

11

00

10

10

00

11

10

00

110

100

24X

1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

925

Y

01

11

00

01

01

11

11

01

11

11

10

015

225

26Z

01

10

11

00

10

10

10

01

10

01

00

010

100

27A

A

11

11

01

11

11

11

11

11

11

11

11

122

484

28A

B

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

123

529

29A

C1

00

10

10

00

11

00

01

00

10

00

00

749

30A

D1

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

11

2352

9∑

2219

2327

2222

2227

2527

2724

2424

2219

2327

2624

2525

2154

710

653

p0,

7333

3333

0,63

30,

767

0,9

0,73

30,

733

0,73

30,

90,

833

0,9

0,9

0,8

0,8

0,8

0,73

30,

633

0,76

70,

90,

867

0,8

0,83

30,

833

0,7

q0,

2666

6667

0,36

70,

233

0,1

0,26

70,

267

0,26

70,

10,

167

0,1

0,1

0,2

0,2

0,2

0,26

70,

367

0,23

30,

10,

133

0,2

0,16

70,

167

0,3

pq0,

1955

5556

0,23

20,

179

0,09

0,19

60,

196

0,19

60,

090,

139

0,09

0,09

0,16

0,16

0,16

0,19

60,

232

0,17

90,

090,

116

0,16

0,13

90,

139

0,21

Spq

3,63

2222

22K

30

S^2

22,6

4555

56r h

itung

0,86

8557

43r h

tabe

l0,

361

Stat

usR

ELIB

EL

Inst

rum

en U

ji R

ealib

ilita

s But

ir S

oal

74  

 

Lampiran 9

75  

 

76  

 

77  

 

78  

 

Lampiran 10

Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar IPA Siswa

No ∑x Mp Mt p Q St Γbis Γtabel Ket.

1 22  25,82 23,67 0,73 0,26 5,49 0,65 0,361 Valid2 19  25,53 23,67 0,63 0,36 5,49 0,44 0,361 Valid3 23  24,87 23,67 0,76 0,23 5,49 0,39 0,361 Valid4 27  24,44 23,67 0,9 0,1 5,49 0,42 0,361 Valid5 23  23,96 23,67 0,76 0,23 5,49 0,9 0,361 Drop 6 22  25,14 23,67 0,73 0,26 5,49 0,44 0,361 Valid7 22  25 23,67 0,73 0,26 5,49 0,40 0,361 Valid8 20  24,1 23,67 0,66 0,33 5,49 0,11 0,361 Drop 9 26  24,04 23,67 0,86 0,13 5,49 0,17 0,361 Drop 10 22  25,18 23,67 0,73 0,26 5,49 0,45 0,361 Valid11 27  24,67 23,67 0,9 0,1 5,49 0,54 0,361 Valid12 25  25,08 23,67 0,83 0,16 5,49 0,57 0,361 Valid13 27  24,67 23,67 0,9 0,1 5,49 0,54 0,361 Valid14 21  24,67 23,67 0,7 0,3 5,49 0,27 0,361 Drop 15 27  24,37 23,67 0,9 0,1 5,49 0,38 0,361 Valid16 24  25,08 23,67 0,8 0,2 5,49 0,51 0,361 Valid17 21  24,9 23,67 0,7 0,3 5,49 0,34 0,361 Drop 18 24  25,42 23,67 0,8 0,02 5,49 063 0,361 Valid19 26  24,27 23,67 0,86 0,13 5,49 0,28 0,361 Drop 20 24  25,75 23,67 0,8 0,2 5,49 0,75 0,361 Valid21 22  25,82 23,67 0,73 0,26 5,49 0,65 0,361 Valid22 19  25,53 23,67 0,63 0,36 5,49 0,44 0,361 Valid23 23  24,87 23,67 0,76 0,23 5,49 0,39 0,361 Valid24 27  24,44 23,67 0,9 0,1 5,49 0,42 0,361 Valid25 26  24,92 23,67 0,86 0,13 5,49 0,58 0,361 Valid26 24  25,33 23,67 0,8 0,2 5,49 0,60 0,361 Valid27 25  25,12 23,67 0,83 0,16 5,49 0,59 0,361 Valid28 25  25 23,67 0,83 0,16 5,49 0,54 0,361 Valid29 26  24,04 23,67 0,86 0,13 5,49 0,17 0,361 Drop 30 21  25,24 23,67 0,7 0,3 5,49 0,43 0,361 Valid

79  

 

Lampiran 11

PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA BUTIR SOAL

∑x : 547 ∑x2 :10653

∑pq : 3,63 n : 30

1. Mencari standar deviasi

64,22

304,679

306,997310653

3030

29920910653

3030

54710653

2

2

2

2

2

22

2

==

−=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ ∑−∑

=

St

St

St

St

nn

xxSt

2. Mencari Realibilitas yang dihitung menggunakan rumus K-R 20, maka

( )

( )

( )( )868,0

839,003,164,2201,19

2930

64,2263,364,22

13030

1

11

11

11

11

2

2

11

==

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡⎥⎦⎤

⎢⎣⎡=

⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

=

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ∑−⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

=

rr

r

r

StpqSt

nnr

3. Kriteria Reliabilitas Tes

Tes reliabilitas jika rhitung > rtabel

80  

 

Tes tidak reliabilitas jika rhitung < rtabel

4. Menghitung rtabel

Dari tabel r product moment, diketahui bahwa dengan n = 30, harga r tabel

(0,05) = 0,361.

5. Kesimpulan

Karena rhitung > rtabel (0,868 > 0,361) untuk α = 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat

pengukuran tes hasil belajar.

81  

 

Lampiran 12

Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVA

SDN Tugu Utara 11 Pagi

(Kelas Eksperimen)

No Skor (x) (x2) 1 10 100 2 10 100 3 11 121 4 12 144 5 12 144 6 12 144 7 13 169 8 14 196 9 14 196 10 14 196 11 14 196 12 15 225 13 15 225 14 15 225 15 16 256 16 16 256 17 17 289 18 17 289 19 17 289 20 17 289 21 18 324 22 18 324 23 18 324 24 18 324 25 18 324 26 18 324 27 18 324 28 19 361 29 20 400 30 20 400 = 466 = 7478

 

82  

 

Lampiran 13 

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen

Rentangan (R ) = Data Tertinggi – Data Terendah

= 20 – 10

= 10

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 . log n

= 1 + 3,3 .log (30)

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,874

= 5,874 di bulatkan menjadi 6

Panjang kelas Interval (P) = 6,16

10==

KR

dibulatkan menjadi 2

Kelas Interval

Nilai tengah (Xi)

Frekuensi (fi) Xi. Fi Fkb Frekuensi

Relatif X ( )XXi − ( )2XXi− ( )2XXiFi −

10 – 11 10,5 3 31,5 3 10% 15,5 -5,2 27,04 81,12

12 - 13 12,5 4 50 7 13,3% 15,5 -3,2 10,24 40,96

14 – 15 14,5 7 101,5 14 23,3% 15,5 -1,2 1,44 10,44

16 – 17 16,5 6 99 20 20% 15,5 0,2 0,04 0,24

18 – 19 18,5 8 148 28 26,7% 15,5 2,8 7,84 22,4

20 – 21 20,5 2 41 30 6,7% 15,5 4,8 23,04 9,6

Jumlah 93 30 471 100% 69,64 164,76

83  

 

1. Rata-rata (X) sebagai berikut :

=

=

= 15,5

2. Median ( Me)

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnpbMe 2

1

Keterangan :

Me : Median

b : batas bawah kelas median

p : panjang kelas median

n : banyaknya sampel

Fkb : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

Fd : frekuensi kelas median

Diketahui : b = 15,5 , p = 2, n = 30 , F = 14 ƒ= 6

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnpbMe 2

1

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

6

143021

25,15

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −

+=6

141525,15

( )17,025,15 += 34,05,15 +=

84,15=

84  

 

3. Modus (Mo)

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

pbMo

Keterangan :

Mo : Modus

b : batas bawah

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus

b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus

diketahui : b = 15, 5 , p = 2 , b1 = 2 , b2 = 6

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbbpbMo

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=

62225,15

( )25,025,15 +=

5,05,15 +=

16=

85  

 

4. Simpangan Baku ( S)

( )( )1

2

−= ∑

nXXiFi

S

2976,164

=

68,5=

4,2=S

5. Varians Skor Nilai

St =

=

=

=

= 7,983

86  

 

 Lampiran 14 

Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen SDN Tugu Utara 11 Pagi

No. Xi XXi − Zi ( )ZiF ( )ZiS ( ) ( )ZiSZiF − 1 10 -5,7 -2,37 0,0089 0,0666 0,0577 2 10 -5,7 -2,37 0,0089 0,0666 0,0577 3 11 -4,7 -1,96 0,025 0,1 0,075 4 12 -3,7 -1,54 0,0618 0,2 0,1382 5 12 -3,7 -1,54 0,0618 0,2 0,1382 6 12 -3,7 -1,54 0,0618 0,2 0,1382 7 13 -2,7 -1,12 0,1314 0,2333 0,1019 8 14 -1,7 -0,06 0,4761 0,3666 0,1095 9 14 -1,7 -0,06 0,4761 0,3666 0,1095

10 14 -1,7 -0,06 0,4761 0,3666 0,1095 11 14 -1,7 -0,06 0,4761 0,3666 0,1095 12 15 -0,7 -029 0,3859 0,4666 0,0807 13 15 -0,7 -0,29 0,3859 0,4666 0,0807 14 15 -0,7 -0,29 0,3859 0,4666 0,0807 15 16 0,3 0,12 0,5478 0,5333 0,0145 16 16 0,3 0,12 0,5478 0,5333 0,0145 17 17 1,3 0,54 0,7054 0,6666 0,0388 18 17 1,3 0,54 0,7054 0,6666 0,0388 19 17 1,3 0,54 0,7054 0,6666 0,0388 20 17 1,3 0,54 0,7054 0,6666 0,0388 21 18 2,3 0,96 0,8315 0,9 0,0685 22 18 2,3 0,96 0,8315 0,9 0,0685 23 18 2,3 0,96 0,8315 0,9 0,0685 24 18 2,3 0,96 0,8315 0,9 0,0685 25 18 2,3 1,96 0,8315 0,9 0,0685 26 18 2,3 1,96 0,8315 0,9 0,0685 27 18 2,3 1,96 0,8315 0,9 0,0685 28 19 3,3 1,37 0,9147 0.9333 0,0186 29 20 4,3 1,79 0,9638 1 0,0362 30 20 4,3 1,79 0,9638 1 0,0362 X 15,7

S 2,4

87  

 

Dari perhitungan di atas didapat nilai Lhitung = 0,1382 , Ltabel untuk n = 30

dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161. Lhitung < Ltabel, sehingga

disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal.

Lampiran 15

Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Tugu Utara 11 Pagi

(Kelas Kontrol)

No Skor (x) (x2) 1 8 64 2 8 64 3 8 64 4 9 81 5 9 81 6 9 81 7 10 100 8 10 100 9 10 100 10 10 100 11 11 121 12 11 121 13 11 121 14 11 121 15 12 144 16 12 144 17 12 144 18 13 169 19 13 169 20 14 196 21 14 196 22 14 196 23 15 225 24 15 225 25 16 256 26 16 256 27 16 256 28 17 289 29 17 289 30 18 324 ∑x = 369 = 4761

88  

 

 

Lampiran 16 

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Ekspositori

Rentangan (R ) = Data Tertinggi – Data Terendah

= 18 – 8

= 10

Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 . log n

= 1 + 3,3 .log (30)

= 1 + 3,3 (1,477)

= 1 + 4,875

= 5,9 di bulatkan menjadi 6

Panjang kelas Interval (P) = 6,16

10==

KR

dibulatkan menjadi 2

Kelas Interval

Nilai tengah (Xi)

Frekuensi (fi) Xi. fi Fkb Frekuensi

Relatif X ( )XXi − ( )2XXi− `

( )2XXiFi −

8 – 9 8,5 6 51 6 20% 12,3 -3,8 14,44 86,64

10 – 11 10,5 8 84 14 26,6% 12,3 -1,8 3,24 25,92

12 – 13 12,5 5 62,5 19 16,7% 12,3 0,2 0,04 0,2

14 – 15 14,5 5 72,5 24 16,7% 12,3 2,2 4,84 24,2

16 – 17 16,5 5 82,5 29 16,7% 12,3 4,2 17,64 88,2

18 – 19 18,5 1 18,5 30 3,3% 12,3 6,2 38,44 38,44

Jumlah 81 30 371 100% 78,64 263,6

89  

 

1. Rata-rata (X) sebagai berikut :

=

=

= 12,3

2. Median ( Me)

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnpbMe 2

1

Keterangan :

Me : Median

b : batas bawah kelas median

p : panjang kelas median

n : banyaknya sampel

Fkb : jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median

Fd : frekuensi kelas median

Diketahui : b = 13,5 , p = 2, n = 30 , F = 19, ƒ = 5

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

f

FnpbMe 2

1

⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

⎛ −+=

5

193021

25,13

= 13,5 + 2

= 13,5 + 22,4

90  

 

= 35,9

3. Modus (Mo)

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbb

pbMo

Keterangan :

Mo : Modus

b : batas bawah

p : panjang kelas interval

b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus

b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus

diketahui : b = 13, 5 , p = 2 , b1 =2, b2 = 3

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

+=21

1

bbbpbMo

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

++=

32225,13

( )4,025,13 +=

8,05,13 +=

3,14=

91  

 

4. Simpangan Baku ( S)

( )( )1

2

−= ∑

nXXiFi

S

296,263

=

01,3=S

5. Varians Skor Nilai

St =

=

( )

3030

36947972

= 30

7,45384797 −

=30

3,258

=8,61

08,9=

92  

 

Lampiran 17

Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

SDN Tugu Utara 11 Pagi

No. Xi XXi − Zi ( )ZiF ( )ZiS ( ) ( )ZiSZiF −1 8 -4,3 -1,42 0,0778 0,1 0,0222

2 8 -4,3 -1,42 0,0778 0,1 0,0222

3 8 -4,3 -1,42 0,0778 0,1 0,0222

4 9 -3,3 -1,09 0,1379 0,2 0,0621

5 9 -3,3 -1,09 0,1379 0,2 0,0621

6 9 -3,3 -1,09 0,1379 0,2 0,0621

7 10 -2,3 -0,76 0,2236 0,33 0,1064

8 10 -2,3 -0,76 0,2236 0,33 0,1064

9 10 -2,3 -0,76 0,2236 0,33 0,1064

10 10 -2,3 -0,76 0,2236 0,33 0,1064

11 11 -1,3 -0,43 0,3336 0,47 0,1364

12 11 -1,3 -0,43 0,3336 0,47 0,1364

13 11 -1,3 -0,43 0,3336 0,47 0,1364

14 11 -1,3 -0,43 0,3336 0,47 0,1364

15 12 -0,3 -0,09 0,4641 0,57 0,1059

16 12 -0,3 -0,09 0,4641 0,57 0,1059

17 12 -0,3 -0,09 0,4641 0,57 0,1059

18 13 0,7 0,23 0,591 0,63 0,039

19 13 0,7 0,23 0,591 0,63 0,039

93  

 

20 14 1,7 0,56 0,7123 0,73 0,0177

21 14 1,7 0,56 0,7123 0,73 0,0177

22 14 1,7 0,56 0,7123 0,73 0,0177

23 15 2,7 0,89 0,8133 0,8 0,0133

24 15 2,7 0,89 0,8133 0,8 0,0133

25 16 3,7 1,22 0,8888 0,9 0,0112

26 16 3,7 1,22 0,8888 0,9 0,0112

27 16 3,7 1,22 0,8888 0,9 0,0112

28 17 4,7 1,56 0,9406 0.97 0,0294

29 17 4,7 1,56 0,9406 0,97 0,0294

30 18 5,7 1,89 0,9798 1 0,0202

X 12,3 S 3,01

Dari perhitungan di atas didapat nilai Lhitung = 0,1364 , Ltabel untuk n = 30

dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161. Lhitung < Ltabel, sehingga

disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal.

94  

 

Lampiran 18

UJI HOMOGENITAS DI KELAS IVA DAN KELAS IVB

SDN TUGU UTARA 11 PAGI

Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Nilai Varians Sampel

Jenis variabel : Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IVA dan kelas IVB di SDN Tugu Utara 11 Pagi

St 7,983 8,61 N 30 30

1. Mencari Nilai Fhitung

F =

= 8,61 7,983 = 1,07

2. Menentukan Derajat Kebebasan

dk1 = n1 – 1

= 30 – 1

= 29

dk2 = n2 – 1

= 30 – 1

= 29

95  

 

3. Menentukan Nilai Ftabel dari Tabel F

Taraf signifikan (α) = 0,05, maka dicari pada tabel F didapat Ftabel = 1,85

Akan dicari F0,05 (29/29)

F0,05 (29/30) = 1,85 F0,05 (29/29) = 1,85 + x 0

F0,05 (29/30) = 1,85

= 1,85

4. Penentuan Homogenitas

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika Fhitung ≥ Ftabel, berarti tidak homogen dan

Jika Fhitung ≤ Ftabel, berarti homogen

Ternyata Fhitung < Ftabel , atau 1,07 < 1,85, maka kedua variansi tersebut

homogen.

96  

 

Lampiran 19

ANALISIS DATA DENGAN UJI-t

Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05 dan α =

0,01

1. Hipotesis :

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa

kelas IV dengan menggunakan strategi kontekstual dan strategi

berbasis proyek.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa

kelas IV dengan menggunakan strategi kontekstual dan strategi

berbasis proyek.

2. Pengujian Hipotesis :

Tolak Ho jika thitung > ttabel

Terima Ho jika thitung < ttabel

3. Menghitung harga statistik dengan rumus :

ttest =

dimana nilai :

= 15,5 = 12,3

SD12 = 2,4 SD2

2 = 3,01

97  

 

n1 = 30 n2 = 30

ttest =

=

=

=

=

=

= 4,51

dk = n1 + n2 – 2

= 30 + 30 – 2

= 58

Mencari interpolasi pada tabel t, dengan taraf signifikan α 0,05

C = C0 – (B – B0)

B = nilai dk yang dicari

B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada

B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada

C = nilai ttabel yang dicari

98  

 

C0 = nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada

C1 = nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada

Dimana nilai :

B = 58 C0 = 2,021

B0 = 40 C1 = 2,000

B1 = 60

C = C0 – (B – B0)

C = 2,021 – (58 – 40)

= 2,021 – (18)

= 2,021 – 0,019

= 2,002

Mencari interpolasi pada tabel t, dengan taraf signifikan α 0,01

Dari tabel t diperoleh :

B = 58 C0 = 2,704

B0 = 40 C1 = 2,660

B1 = 60

C = C0 – (B – B0)

C = 2,704 – (58 – 40)

99  

 

= 2,704 – (18)

= 2,704 – (-0,0022) (18)

= 2,704 – (-0,0396)

ttabel = 2,7436

Pengujian Hipotesis

Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek dapat diketahui

berdasarkan uji t. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa thitung = 4,51 ttabel

(α = 0,05 ; n = 58) = 2,002. Serta jika pada taraf signifikan ttabel (α = 0,01 ; n = 58)

= 2,7436 diketahui t hitung 4,51. Oleh karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak, serta

karena

thitung = 4,51 > α = 0,05 ttabel (α = 0,05) = 2,002

thitung = 4,51 > α = 0,01 ttabel (α = 0,01) = 2,7436

maka Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara

hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan dengan menggunakan strategi

pembelajaran Kontekstual dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek.

 

 

100  

 

Lampiran 20

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan N 5% 1%

N 5% 1%

N 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,95 0,99 28 0,374 0,478 60 0,254 0,33 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,874 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278 10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,27

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,21 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,396 300 0,113 0,148 18 0,468 0,59 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,276 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,4906 50 0,297 0,361

n = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

101  

 

Lampiran 21

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z

(Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal)

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4

0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

1,0 1,1 1,2 1,3 1,4

1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

2,0 2,1 2,2 2,3 2,4

2,5 2,6 2,7 2,8 2,9

3,0 3,1 3,2 3,3 3,4

3,5 3,6 3,7 3,8 3,9

0000 0398 0793 1179 1554

1915 2258 2580 2881 3159

3413 3643 3849 4032 4192

4332 4452 4554 4641 4713

4772 4821 4861 4893 4918

4938 4953 4965 4974 4981

4987 4990 4993 4995 4997

4998 4998 4999 4999 5000

0040 0438 0832 1217 1591

1950 2291 2619 2910 3186

3438 3665 3869 4049 4207

4345 4463 4564 4649 4719

4778 4826 4864 4896 4920

4940 4955 4966 4975 4982

4987 4991 4993 4995 4997

4998 4998 4999 4999 5000

0080 0478 0871 1255 1628

1985 2324 2642 2939 3212

3461 3686 3888 4066 4222

4357 4474 4573 4656 4726

4783 4830 4868 4898 4922

4941 4956 4967 4976 4982

4987 4991 4994 4995 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0120 0517 0910 1293 1664

2019 2357 2673 2967 3238

3485 3708 3907 4082 4236

4370 4484 4582 4664 4732

4788 4834 4871 4901 4925

4943 4957 4968 4977 4983

4988 4991 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0160 0557 0948 1331 1700

2054 2389 2704 2996 3264

3508 3729 3925 4099 4251

4382 4495 5491 4671 4738

4793 4838 4875 4904 4927

4945 4959 4969 4977 4984

4988 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0199 0596 0987 1368 1736

2088 2422 2734 3023 3289

3531 3749 3944 4115 4265

4394 4505 4599 4678 4744

4798 4842 4878 4906 4929

4946 4960 4970 4978 4984

4989 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0239 0636 1026 1406 1772

2123 2454 2764 3051 3315

3554 3770 3962 4131 4279

4406 4515 4608 4686 4750

4803 4846 4881 4909 4931

4948 4961 4971 4979 4985

4989 4992 4994 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0279 0675 1064 1443 1808

2157 2486 2794 3078 3340

3577 3790 3980 4147 4292

4418 4525 4616 4693 4756

4808 4850 4884 4911 4932

4949 4962 4972 4979 4985

4989 4992 4995 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0319 0714 1103 1480 1844

2190 2518 2823 3106 3365

3599 3810 3997 4162 4306

4429 4535 4625 4699 4761

4812 4854 4887 4913 4934

4951 4963 4973 4980 4986

4990 4993 4995 4996 4997

4998 4999 4999 4999 5000

0359 0754 1141 1517 1879

2224 2549 2852 3133 3389

3621 3830 4015 4177 4319

4441 4545 4633 4706 4767

4817 4857 4899 4916 4936

4952 4964 4974 4981 4986

4990 4993 4995 4997 4998

4998 4999 4999 4999 5000

Sumber: Riduwan, M.B.A.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung.

102  

 

Lampiran 22 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

Taraf Signifikansi (α)

Ukuran Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300

5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285

6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265

7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247

8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233

9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223

10 0,394 0,258 0,239 0,224 0,215

11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206

12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199

13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190

14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183

15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177

16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173

17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169

18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166

19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163

20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160

25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142

30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

1,031 0,886 0,805 0,768 0,736

1,031 0,886 0,805 0,768 0,736

n � 30 √ n √ n √ n √ n √ n Sumber : Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

103  

 

La

mpiran 23

 

Nilai Persentil un

tuk Distribusi F 

  Bilangan

 Dalam

 Daftar Men

yatakan Fp; 

V2 =

dk

V1 =

dk

pem

bila

ng

penye

but

12

34

56

78

910

11

12

14

16

20

24

30

40

50

75

100

200

500

§

116

120

0216

225

230

234

237

239

241

242

243

244

245

246

24

824

9250

251

252

253

253

254

254

254

4052

4999

5403

5625

5764

5859

5828

5981

60

22

60

56

608

2610

66142

6169

6208

6234

6258

6286

6323

6323

6334

6352

63

61

63

66

218,5

119,0

019,1

619,2

519,3

019,3

319,3

619,3

719,3

81

9,3

919

,40

19

,41

19,4

219,4

319,4

419,4

519,4

619,4

719,4

719,4

819,4

919,4

91

9,5

01

9,5

098,4

999,0

199,1

799,2

599,3

099,3

399,3

499,3

699,3

89

9,4

099

,41

99

,42

99,4

399,4

499,4

599,4

699,4

799,4

899,4

899,4

999,4

999,4

99

9,5

09

9,5

0

310,1

39,5

59,2

89,1

29

,01

8,9

48,8

88,4

88,8

18,7

88,7

68,7

48,7

18,6

98,6

69,6

48,6

28,6

08

,58

8,5

78,5

78,5

48,5

48,5

334,1

230,8

129,4

628,7

128,2

427,9

127,6

727,4

927,3

42

7,2

327

,13

27

,05

26,9

226,8

326,6

926,6

026,5

026,4

126,3

026,2

726,2

326,1

82

6,1

42

6,1

2

47,7

16,9

45,4

16,3

96

,26

6,1

66,0

96,0

46,0

05,9

65,9

35,9

15,8

75,8

45,8

05,7

75,7

45,7

15

,70

5,6

85,6

65,6

56,6

45,6

321,2

018,0

012,0

615,9

815,5

215,2

114,9

814,8

014,6

61

4,5

414

,45

14

,37

14,2

414,1

514,0

213,9

313,8

313,7

413,6

913,6

113,5

713,5

21

3,4

81

3,4

6

56,6

15,7

95,4

15,1

95

,05

4,9

54,8

84,8

24,7

84,7

44,7

04,6

84,6

44,6

04,5

64,5

34,5

04,4

64

,44

4,4

24,4

04,3

84,3

74,3

616,2

613,2

712,0

611,3

910,9

710,6

710,4

510,2

710,1

51

0,0

59,9

69,8

99,7

79,6

89,5

59,4

79,3

89,2

99

,24

9,1

79,1

39,0

79,0

49,0

2

65,9

95,1

44,7

64,5

34

,39

4,2

84,2

14,1

54,1

04,0

64,0

34,0

03,9

63,9

23,8

73,8

43,8

12,7

73

,75

3,7

23,7

13,6

93,6

83,6

713,7

410,9

29,7

89,1

58

,75

8,4

78,2

68,1

07,9

87,8

77,7

97,7

27,6

07,5

27,3

97,3

17,2

37,1

47

,09

7,0

26,9

96,9

46,9

06,8

8

75,5

94,7

44,3

54,1

23

,97

3,8

73,7

93,7

33,6

83,6

33,6

03,5

73.5

23,4

93,4

43,4

13,3

83,3

43

,32

3,2

93,2

83,2

53,2

43,2

312,2

59,5

58,4

57,8

57

,46

6,3

77,0

06,8

46,7

16,6

26,5

46,4

76,3

56,2

76,1

56,0

75,9

85,9

05

,85

5,7

85,7

55,7

05,6

75,6

5

85,3

24,4

64,0

73,8

43

,69

3,3

73,5

03,4

43,3

93,3

43,3

13,2

83.2

33,2

03,1

53,1

23,0

83,0

53

,03

3,0

02,9

82,9

62,9

42,9

311,2

68,6

57,5

97,0

16

,63

5,8

06,1

96,0

35,9

15,8

25,7

45,6

75,5

65,4

85,3

65,2

85,2

05,1

15

,06

5,0

04,9

44,9

14,8

84,8

6

95,1

24,2

53,8

63,6

33

,48

3,2

23,2

93,2

33,1

83,1

33,1

03,0

73,0

22,9

82,9

32,9

02,8

62,8

22

,80

2,7

72,7

62,7

32,7

22,7

110,5

68,0

26,9

96,4

26

,06

5,3

95,6

25,4

75,3

55,2

65,1

85,1

15,0

05,9

24,8

04,7

34,6

44,5

64

,51

4,4

54,4

14,3

64,3

34,3

1

10

4,9

64,1

03,7

13,4

83

,33

3,0

93,1

43,0

73,0

22,9

72,9

42,9

12,8

62,8

22,7

72,7

42,7

02,6

72

,64

2,6

12,5

92,5

62,5

52,5

410,0

47,5

66,5

55,9

95

,64

5,0

75,2

15,0

64,9

54,8

54,7

84,7

14,6

05,5

24,4

14,3

34,2

541,7

4,1

24

,05

4,0

13,9

63,9

33,9

1

11

8,8

43,9

83,5

93,3

63

,20

3,0

93,0

12,9

52,9

02,8

62,8

22,7

92,7

42,7

02,6

52,6

12,5

72,5

32

,50

2,4

72,4

52,4

22,4

12,4

09,6

57,2

06,2

25,6

75

,32

5,0

74,8

84,7

44,6

34,5

44,4

64,4

04,2

94,2

14,1

04,0

23,9

43,8

63

,80

3,7

43,7

03,6

63,6

23,6

0

104  

 

V2

= dk

V1

= dk

pem

bila

ngpe

nyeb

ut1

23

45

67

89

1011

1214

1620

2430

4050

7510

020

050

124,

753,

883,

493,

263,

113,

002,

922,

852,

802,

762,

722,

692,

642,

602,

542,

502,

462,

422,

402,

362,

352,

322,

312,

309,

336,

935,

955,

415,

064,

824,

654,

504,

394,

304,

224,

164,

053,

983,

863,

783,

703,

613,

563,

493,

463,

413,

383,

36

134,

673,

803,

413,

183,

022,

922,

842,

772,

722,

602,

632,

602,

552,

512,

462,

422,

382,

342,

322,

282,

262,

242,

222,

219,

076,

705,

745,

204,

864,

624,

144,

304,

493,

944,

023,

963,

853,

783,

673,

593,

513,

423,

373,

303,

273,

213,

183,

16

144,

603,

743,

343,

112,

962,

852,

772,

702,

652,

552,

562,

532,

482,

442,

392,

352,

312,

772,

242,

212,

19

2,16

2,14

2,13

8,86

6,51

5,56

5,03

4,69

4,46

4,28

4,14

4,03

3,80

3,86

3,80

3,70

3,62

3,51

3,43

3,34

3,26

3,21

3,14

3,11

3,

063,

023,

00

154,

543,

683,

293,

062,

902,

792,

702,

642,

592,

492,

512,

482,

432,

392,

332,

292,

252,

212,

182,

152,

122,

102,

082,

078,

686,

365,

424,

894,

564,

324,

144,

003,

893,

693,

733,

673,

563,

483,

363,

293,

203,

123,

073,

002,

972,

922,

892,

87

164,

493,

633,

243,

012,

852,

742,

662,

592,

542,

452,

452,

422,

372,

332,

282,

242,

202,

162,

132,

092,

072,

042,

022,

018,

536,

235,

294,

774,

444,

204,

033,

893,

783,

593,

613,

553,

453,

373,

253,

183,

103,

012,

962,

892,

862,

802,

772,

75

174,

453,

593,

202,

962,

812,

702,

622,

552,

502,

452,

412,

382,

332,

292,

232,

192,

152,

112,

082,

042,

021,

991,

971,

968,

406,

115,

184,

674,

344,

103,

933,

793,

683,

593.

523,

453,

353,

273,

163,

083,

002,

922,

862,

792,

762,

702,

672,

65

184,

413,

553,

162,

932,

772,

662,

582,

512,

462,

412,

372,

342,

292,

252,

192,

152,

112,

072,

042,

001,

981,

951,

931,

928,

286,

015,

094,

584,

254,

013,

853,

713,

603,

513,

443,

373,

193,

193,

073,

002,

912,

832,

782,

792,

682,

622,

592,

57

194,

383.

523,

132,

902,

742,

632,

552,

482,

432,

382,

342,

312,

262,

212,

152,

112,

072,

022,

001,

961,

941,

911,

901,

888,

185,

935,

014,

504,

173,

943,

776,

633,

523,

433,

303,

303,

193,

123,

002,

922,

842,

762,

702,

632,

602,

542,

512,

49

204,

353,

493,

102,

872,

712,

602,

522,

452,

402,

352,

312,

282,

232,

182,

122,

082,

041,

991.

061,

921,

901,

871,

851,

848,

105,

854,

944,

434,

103,

873,

713,

563,

453,

373,

303,

233,

133,

052,

942,

862,

772,

692,

632,

562,

532,

472,

442,

42

214.

323,

473,

072,

842,

682,

572,

492,

422,

372,

322,

282,

252,

202,

152,

092,

052,

001,

961,

931,

891,

871,

841,

821,

818,

025,

784,

874,

374,

043,

813,

653.

513,

403,

313,

183,

173,

072,

992,

882,

802,

722,

632,

582,

512,

472,

422,

382,

36

224,

303,

443,

052,

822,

662,

552,

472,

402,

352,

302,

242,

232,

182,

132,

072,

031,

981,

931,

911,

871,

841,

811,

801,

787,

495,

724,

824,

313,

993,

763,

593,

453,

353,

263.

143,

123,

022,

942,

832,

752,

672,

582,

532,

462,

422,

372,

332,

31

234,

283,

423,

032,

802,

642,

532,

452.

382,

322,

282,

222,

202,

142,

102,

042,

001,

961,

911,

881,

841,

821,

791,

771,

767,

885,

664,

764,

263,

943,

713,

543,

413,

303,

213,

093,

072,

972,

892,

782,

702,

622,

532,

482,

412,

371,

322,

282,

26

244,

263.

43,

012,

782,

622,

512,

432,

362,

302,

262,

222,

182,

132,

092,

021,

981,

941,

891,

861,

821,

801,

761,

741,

737,

775,

614,

724,

223,

903,

673,

503,

563,

253,

173,

093,

032,

932,

852,

742,

662,

58]2

,49

2,44

2,36

2,33

2,27

2,23

2,21

254,

243,

382,

992,

762,

602,

492,

412,

342,

282,

242,

202,

162,

112,

052,

002,

961,

921,

871,

841,

801,

771,

741,

721,

717,

775,

574,

684,

183,

863,

633,

463,

323,

213,

133,

052,

992,

892,

812,

702,

622,

542,

452,

402,

322,

292,

232,

192,

17

105  

 

V2

= d

kV

1 =

dk

pem

bila

ngpe

nyeb

ut1

23

45

67

89

1011

1214

1620

2430

4050

7510

020

050

0

§

264,

223,

372,

892,

742,

592,

472,

392,

322,

272,

222,

182,

152,

102,

051,

991,

951,

901,

851,

821,

781,

761,

721,

701,

697,

735,

534,

644,

143,

823,

593,

423,

293,

173,

093,

023,

962,

862,

772,

662,

582,

502,

412,

362,

282,

252,

192,

152,

13

274,

213,

352,

962,

732,

572,

462,

372,

302,

252,

202,

162,

132,

082,

031,

971,

931,

881,

841,

801,

761,

741,

711,

681,

677,

685,

494,

604,

113,

793,

563,

393,

263,

143,

062,

982,

932,

832,

742,

632,

552,

472,

382,

332,

252,

212,

162,

122,

10

284,

203,

342,

952,

712,

562,

442,

362,

292,

242,

192,

152,

122,

062,

021,

961,

911,

871,

811,

781,

751,

721,

691,

671,

657,

645,

454,

574,

073,

763,

333,

363,

233,

112,

032,

952,

902,

802,

712,

602,

522,

442,

352,

302,

222,

182,

132,

092,

06

294,

185,

332,

932,

702,

542,

432,

352,

282,

222,

182,

142,

102,

052,

001,

941,

901,

851,

801,

771,

731,

711,

681,

651,

647,

605,

524,

544,

043,

733,

503,

333,

203,

063,

002,

922,

872,

772,

682,

572,

492,

412,

322,

772,

192,

152,

102,

062,

03

304,

173,

322,

922,

692,

532,

422,

342,

272,

212,

162,

122,

092,

041,

991,

931,

891,

841,

791,

761,

721,

691,

661,

641,

627,

565,

394,

514,

023,

703,

473,

303,

173,

062,

982,

902,

842,

742,

662,

552,

472,

382,

292,

242,

162,

132,

072,

032,

01

324,

153,

302,

902,

672,

512,

402,

322,

252,

192,

142,

102,

072,

021,

971,

911,

861,

821,

761,

741,

691,

671,

641,

611,

597,

505,

344,

463,

973,

663,

423,

253,

123,

012,

942,

862,

802,

702,

622,

512,

422,

342,

252,

202,

122,

082.

021,

981,

96

344,

133,

282,

882,

652,

492,

382,

302,

232,

172,

122,

082,

052,

001,

951,

891,

841,

801,

741,

711,

671,

641,

611,

591,

577,

445,

294,

423,

933,

613,

383,

213,

082,

972,

892,

822,

762,

662,

582,

472,

382,

302,

212,

152,

082,

041,

981,

941,

91

364,

113,

262,

862,

632,

482,

362,

282,

212,

152,

102,

062,

031,

981,

931,

872,

821,

781,

721,

691,

651,

621,

591,

561,

557,

395,

254,

383,

893,

583,

353,

183,

042,

942,

862,

782,

722,

622,

542,

432,

352,

262,

172,

122,

042,

001,

901,

861,

87

384,

103,

252,

852,

622,

462,

353,

262,

192,

142,

092,

052,

021,

961,

921,

851,

801,

761,

711,

671,

631,

601,

551,

531,

537,

355,

213,

343,

863,

543,

323,

153,

022,

912,

822,

732,

692,

592,

512,

402,

322,

222,

142,

082,

001,

971,

881,

841,

84

404,

083,

232,

842,

612,

452,

342,

252,

182,

122,

072,

022,

001,

951,

901,

841,

791,

7416

91,

661,

611,

591,

541,

511,

517,

315,

184,

313,

833,

513,

293,

122,

992,

882,

802,

702,

662,

562,

492,

372,

292,

202,

112,

051,

971,

941,

851,

801,

81

424,

073,

222,

832,

592,

442,

322,

242,

172,

112,

062,

011,

991,

941,

891,

821,

781,

731,

681,

641,

601,

571,

521,

501,

497,

275,

154,

293,

803,

493,

263,

102,

952,

862,

772,

682,

642,

542,

462,

352,

262,

172,

082,

021,

941,

911,

821,

781,

78

444,

063,

212,

822,

582,

432,

312,

232,

162,

102,

052,

001,

981,

921,

881,

812,

761,

721,

881,

631,

581,

561,

511,

501,

487,

245,

124,

293,

783,

463,

243,

072,

942,

842,

752,

662,

622,

522,

442,

322,

242,

152,

062,

001,

921,

881,

801,

701,

75

464,

053,

202,

812,

572,

422,

302,

222,

142,

092,

041,

991,

971,

911,

871,

801,

751,

711,

651,

621,

571,

541,

501,

481,

467,

215,

104,

243,

763,

443,

223,

652,

922,

822,

732,

642,

602,

502,

422,

302,

222,

132,

041,

981,

901,

861,

781,

761,

72

484,

043,

192,

802,

562,

412,

302,

212,

142,

082,

031,

961,

901,

861,

791,

741,

701,

641,

611,

561,

531,

501,

471,

457,

195,

084,

223,

743,

423,

203,

042,

902,

802,

712,

582,

482,

402,

282,

202,

112,

021,

961,

881,

841,

781,

731,

70

106  

 

Lampiran 24 NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI-t

α untuk uji dua fihak (two tail test)

0.50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01α untuk uji satu fihak {one tail test)

dk 0.25 0.10 1,05 0.025 0.01 0.0051 1,000 3.078 6.314 12,706 31.821 63.657 2 0.816 1,886 2,920 4.303 6,965 9,925 3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5,841 4 0,741 1.533 2,132 2,776 3.747 4,604 5 0,727 1.476 2,015 2,571 3.365 4.032 6 0.718 1.440 1.943 2.447 3,143 3,707 7 0.711 1,415 1.895 2.365 2,998 3,499 8 0,706 1,397 1.860 2,306 2.896 3,355 9 0.703 1,383 1.833 2,262 2,821 3,250 10 0.700 1,372 1,812 2.228 2,764 3.169 11 0.697 1.363 1.796 2,201 2,718 3,106 12 0,695 1,356 1,782 2.179 2,681 3,055 13 0.692 1,350 1.771 2.160 2,650 3,012 14 0.691 1.345 1,761 2.145 2,624 2,977 15 0.690 1.341 1.753 2.131 2,602 2.947 16 0,689 1,337 1,746 2.120 2,563 2,921 17 0.688 1,333 1.740 2,110 2.567 2.898 18 0,688 1,330 1.734 2.101 2.552 2,878 19 0,687 1,328 1.729 2,093 2,539 2,861 20 0.687 1,325 1.725 2.086 2,528 2,845 21 0.686 1,323 1.721 2,080 2,518 2,831 22 0,686 1,321 1,717 2.074 2,508 2,819 23 0.685 1,319 1,714 2.069 2.500 2,807 24 0.685 1.318 1,711 2.064 2.492 2,797 25 0.684 1.316 1.708 2.060 2,485 2.787 26 0.684 1.315 1.706 2,056 2,479 2,779 27 0,684 1,314 1.703 2,052 2,473 2,771 28 0,683 1,313 1.701 2.048 2,467 2.763 29 0,683 1.311 1.699 2.045 2,462 2,756 30 0,683 1.310 1.697 2.042 2.457 2,750 40 0.681 1,303 1.684 2.021 2.423 2,704 60 0,679 1.296 1,671 2.000 2.390 2,660 120 0,677 1,289 1.658 1.980 2.358 2,617 to 0,674 1,282 1.645 1,960 2.326 2.576

107  

 

108  

 

Lampiran 26 ket sekolah

109  

 

Lampiran 27

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap Sri Mulyani dilahirkan di Jakarta, pada

tanggal 20 Desember 1988 adalah anak kesatu dari pasangan Bapak Idi Sardi dan

Ibu Hartini.

Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN 07 Pagi Jakarta Utara dan lulus pada

tahun 2000. Kemudian melanjutkan kependidikan menengah pertama di SLTP

113 Kepulauan Seribu lulus tahun 2003. Jenjang SMA penulis selesaikan di SMA

69 Kepulauan Seribu dan lulus tahun 2006. Selesai SMA, penulis melanjutkan

perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA)

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan lulus pada bulan juli 2011.

Dalam menyelesaikan program sarjana pada tahun 2011 di Universitas

Muhammadiyah Prof. DR. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul “

Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Konstektual Dengan Strategi

Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV

SDN Tugu Utara II Pagi Jakarta Utara” di bawah bimbingan Bapak Drs.

Chairil Iba, M.Pd dan Bapak Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd.