PERBEDAAN ANTARA PENGARUH CERAMAH DENGAN
CERAMAH-TESTIMONI TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR
TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU GURU WANITA
SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Margarita Krishna Setiawati
NIM : 058114062
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkaraku kuserahkan padaMu, Allah pembelaku
Segala kuatirku kutaruh di kakiMu, Allah pemeliharaku
Bila Kau yang membuka pintu, tak ada satupun dapat menutupnya
Bila Kau yang mengangkat aku, tiada yang dapat merendahkanku
Selama aku masih bisa bernafas, masih sanggup berjalan
Kukan selalu memujiMu
Meski ku tlah tahu pasti, Engkau ada di Sorga
Dengarlah Tuhan, kumerindukanMu
Kupersembahkan karya kecil ini untuk:
Bapa di Surga yang memegang sejarah kehidupanku
Keluargaku yang merupakan hadiah bagiku dari Bapa
Saudara-saudariku yang selalu memberi semangat
Almamaterku
v
vi
PRAKATA
Segala pujian dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan Yesus
Kristus karena hanya oleh berkat, anugerah, kasih, kekuatan, dan pertolongan-Nya,
serta terang Roh Kudus-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi yang berjudul Perbedaan Antara Pengaruh Ceramah dengan Ceramah-
Testimoni Tentang Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta. Skripsi ini disusun guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program
Studi Ilmu Farmasi (S.Farm).
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah,
hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kekuatan disaat kulemah, menghapus
air mata dan memberi sukacita disaat kusedih, serta mengulurkan tangan-Nya
disaat kuterjatuh, dan bila penulis dapat berdiri tegak sampai hari ini, bukan
karena kuat dan hebatku, melainkan semua karena Yesus.
2. Walikota Yogyakarta c.q BAPEDA Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian di Kota Yogyakarta.
3. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin melakukan
penelitian kepada guru-guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
4. Yayasan Kanker Indonesia yang bersedia bekerja sama melakukan penelitian.
vii
5. Rita Suhadi M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
6. Dra. I.M. Sunarsih, S.U., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis.
7. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis.
8. dr. Fx. Ediati Triningsih M.Sc.,Sp.PA, yang telah membantu memberikan
ceramah serta dukungan moril selama penelitian
9. Bapak, Ibu, mas Andreas, dan mbak Lisa yang selalu memberikan cinta,
dukungan, motivasi, doa, dan selalu setia mendengar keluh kesahku. Bapak dan
ibu yang memberikan asupan gizi selama ini, khususnya ibu atas bantuannya
menyiapkan konsumsi untuk ceramah. Tanpa semua itu aku tidak akan jadi
seperti sekarang.
10. Aris Widayati, M.Si., Apt. atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan
penelitian yang telah direncanakan dan diprogramkan.
11. Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si. yang bersedia menjadi
pembimbing ketiga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan mengenai
statistik untuk pengolahan data, juga memberikan motivasi dan dukungan moril
dalam melakukan penelitian.
12. Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah memberikan arahan dan bimbingan
mengenai statistik untuk pengolahan data.
viii
13. Teman-teman seperjuanganku: Hesti, Rosye, Kaka, Yuan, dan Jerry atas kerja
sama dan pahit-getirnya dalam menyelesaikan penelitian kita.
14. Bu Cicilia S. yang membantu dalam pergumulanku, Mas Adven yang selalu
mengingatkan ’jangan khawatir dengan segala persoalanmu’ dan untuk telinga
yang mendengarkanku, Mas Yoyo yang selalu berkata ’sabar ya, semangat!’, mas
Kobo yang mengirimkan skripsinya untuk dibaca, mas Bayu dan mas Danang atas
koreksian abstraknya.
15. Ari, Cici, Shasha atas persaudaraan yang kita bangun selama ini di dalam Tuhan.
16. Mas FX. Sunarto yang senantiasa setia membuatkan surat pengantar untuk
melakukan penelitian kepada sekolah-sekolah dasar di Kota Yogyakarta kepada
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, memintakan tanda tangan Dekan untuk
keperluan surat menyurat dan sertifikat.
17. Pak Wiwid dan Bu Wiwid, pegawai YKI, yang membantu semua persiapan dan
pelaksanaan ceramah.
18. Teman-teman kelas B angkatan 2005, khususnya kelompok praktikum C atas
persahabatannya selama ini dan teman-teman FKK angkatan 2005, atas
kebersamaannya dalam proses belajar dan saling membangun dalam presentasi
yang asyik.
19. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
ix
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Harapan penulis adalah skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca semua.
Yogyakarta, 9 Januari 2009
Penulis
x
xi
INTISARI
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang jaringan serviks, menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling sering diderita kaum wanita di Yogyakarta. Walaupun demikian, kanker serviks dapat dideteksi secara dini dengan tes papsmear rutin untuk mengetahui sel-sel yang bertendensi menjadi kanker. Tetapi, kesadaran masyarakat melakukan papsmear masih rendah. Karena itu, perlu dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang kanker serviks dan papsmear. Ceramah dan ceramah-testimoni merupakan alternatif model edukasi yang dapat dilakukan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimental dengan desain pretest-posttest intervention with control group. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif evaluatif dan statistik uji menggunakan uji beda Paired T-Test (data terdistribusi normal) dan Wilcoxon (data terdistribusi tidak normal) dalam 1 kelompok dan Independent T-Test (data terdistribusi normal) dan Mann-Whitney U Test (data terdistribusi tidak normal) untuk kelompok yang berbeda dengan taraf kepercayaaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh intervensi yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku dari pretes ke postes pada kelompok perlakuan dengan metode ceramah dan ceramah-testimoni. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara ceramah dengan ceramah-testimoni hanya pada sikap segera setelah intervensi (p=0,039), dimana ceramah memberikan peningkatan sikap yang lebih tinggi daripada ceramah-testimoni.
Kata kunci: kanker serviks, papsmear, ceramah, ceramah-testimoni, pengetahuan,
sikap, perilaku.
xii
ABSTRACT
Servical cancer is a cancer which attacked servix. It is the second cancer which ofen suffered by woman in Yogyakarta. Servical cancer can be detected earlier with papsmer test routinely. However, the awareness of people to do papsmear are still low. Therefore, it is necessary to improve people’s knowledge, attitude, and behavior about servical cancer and papsmear. Lecture and lecture-testimony is an alternative education model to be done.
The aim of this research was to know if there are some significant differences between the influence of lecture from lecture-testimony towards Female Elementary School Teachers’s knowledge, attitude, and behaviour in Yogyakarta. This research is experimental quasi research with pretest-posttest intervention with control group design. The data analysis was evaluative descriptive analysis and the statistic test using Paired T-Test (for normal distribution data) and Wilcoxon (for abnormal distribution data) in one group and Independent T-Test (for normal distribution data) and Mann-Whitney U Test (for abnormal distribution data) to different group with level of significance 95%.
The result of the research shows that there is a significant intervension influence towards knowledge, attitude, and behaviour from pretest to posttest in the treatment group. There is only a significant difference of influence towards attitude immediately after intervention (p=0,039), in which the lecture give higher improve to attitude than lecture-testimony. Keywords: servical cancer, papsmear, lecture, lecture-testimony, knowledge,
attitude, behavior.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PRAKATA....................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... x
INTISARI......................................................................................................... xi
ABSTRACT .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xxv
BAB I. PENGANTAR..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah ....................................................................... 5
2. Keaslian Penelitian......................................................................... 6
3. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 9
A. Kanker .................................................................................................. 9
xiv
1. Definisi........................................................................................... 9
2. Gejala-gejala Klinis........................................................................ 9
3. Penyebab Kanker ........................................................................... 10
4. Skrining Kanker ............................................................................. 10
5. Pencegahan Kanker........................................................................ 11
B. Kanker Serviks ..................................................................................... 11
1. Definisi........................................................................................... 11
2. Epidemiologi .................................................................................. 12
3. Gejala ............................................................................................. 13
4. Penyebab ........................................................................................ 14
5. Faktor Risiko.................................................................................. 14
6. Stadium Klinik ............................................................................... 14
7. Diagnosis........................................................................................ 15
8. Pencegahan..................................................................................... 16
C. Papsmear ............................................................................................. 17
1. Definisi........................................................................................... 17
2. Prosedur dan Ketentuan Papsmear ................................................ 17
3. Interpretasi Hasil Papsmear ........................................................... 19
D. Edukasi................................................................................................. 21
E. Edukasi Kesehatan ............................................................................... 21
F. Ceramah ............................................................................................... 22
G. Ceramah-testimoni ............................................................................... 22
xv
H. Pengetahuan ......................................................................................... 23
I. Sikap..................................................................................................... 25
J. Perilaku ................................................................................................ 27
K. Landasan Teori..................................................................................... 30
L. Kerangka Konsep................................................................................. 31
M. Hipotesis............................................................................................... 32
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 33
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 33
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 34
C. Definisi perasional ............................................................................... 35
D. Subyek Penelitian................................................................................. 36
E. Tempat Peneltitian ............................................................................... 37
F. Waktu Penelitian .................................................................................. 37
G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 37
H. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 38
1. Penentuan Subyek Penelitian ......................................................... 38
2. Pengurusan Izin Penelitian............................................................. 41
3. Penelusuran Data Populasi............................................................. 41
4. Pembuatan Kuesioner .................................................................... 42
5. Pelaksanaan Intervensi ................................................................... 49
6. Pengambilan Data .......................................................................... 51
7. Pengolahan Data ............................................................................ 52
xvi
I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian ................................................... 56
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 58
A. Karakteristik Responden ...................................................................... 58
1. Umur .............................................................................................. 58
2. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 59
3. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear 60
4. Riwayat Melakukan Papsmear ...................................................... 62
B. Pengaruh Ceramah dan Ceramah-Testimoni tentang Kanker
Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta ................................ 63
C. Perbedaan Antara Pengaruh Ceramah dan Ceramah-testimoni
Tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota
Yogyakarta ........................................................................................... 68
1. Perbandingan Kelompok Intervensi (Ceramah dan Ceramah-
testimoni) dengan Kelompok Kontrol............................................ 68
2. Perbandingan Kelompok Intervensi Ceramah dengan Ceramah-
testimoni......................................................................................... 71
D. Persentase Perbedaan Peningkatan Nilai Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Responden antara Kelompok Ceramah dengan Ceramah-
testimoni Bila Ditinjau dari Umur, Tingkat Pendidikan, Latar
Belakang Informasi, dan Riwayat Melakukan Papsmear.................... 80
xvii
1. Umur .............................................................................................. 80
2. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 87
3. Latar Belakang Informasi............................................................... 93
4. Riwayat Papsmear ......................................................................... 98
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 105
A. Kesimpulan .......................................................................................... 105
B. Saran..................................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 108
LAMPIRAN..................................................................................................... 110
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Profil Pertanyaan dalam Kuesioner mengacu ke NCI................. 44
Tabel II. Jenis Pertanyaan dan Pengelompokan Pernyataan
Berdasarkan Variabel Dalam Kuesioner..................................... 45
Tabel III. Frekuensi Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota
Yogyakarta yang menjadi responden dalam setiap kelompok
perlakuan..................................................................................... 58
Tabel IV. Frekuensi Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di
Kota Yogyakarta yang menjadi responden dalam setiap
kelompok perlakuan.................................................................... 59
Tabel V. Frekuensi Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks
dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta
yang Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan .. 61
Tabel VI. Frekuensi Riwayat Melakukan Papsmear Guru Wanita
Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden
Dalam Setiap Kelompok Perlakuan ............................................ 62
Tabel VII. Signifikansi Perubahan Nilai Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Responden................................................................................... 63
Tabel VIII. Perbandingan Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 66
Tabel IX. Signifikansi Kelompok Kontrol-Kelompok Intervensi............... 69
xix
Tabel X. Nilai Signifikansi Perbedaan Pengaruh Ceramah dengan
Ceramah-Testimoni terhadap Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Responden..................................................................... 72
Tabel XI. Perbedaan Peningkatan Perilaku Antara Kelompok Ceramah
dengan Ceramah-Testimoni ........................................................ 78
Tabel XII. Frekuensi Responden Kelompok Ceramah dan Ceramah-
Testimoni yang Sudah Melakukan Papsmear Setelah
Intervensi dan Alasan Responden yang Belum Papsmear ......... 79
Tabel XIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut
Rentang Umur ............................................................................. 81
Tabel XIV. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur ....... 83
Tabel XV. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur ....... 85
Tabel XVI. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut
Tingkat Pendidikan ..................................................................... 88
Tabel XVII. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat
Pendidikan................................................................................... 89
xx
Tabel XVIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat
Pendidikan................................................................................... 91
Tabel XIX. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar
Belakang Informasi ..................................................................... 94
Tabel XX. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang
Informasi ..................................................................................... 96
Tabel XXI. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang
Informasi ..................................................................................... 97
Tabel XXII. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat
Melakukan Papsmear ................................................................. 99
Tabel XXIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan
Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear ... 100
TabelXXIV. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan
Papsmear .................................................................................... 101
xxi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat reproduksi wanita ................................................................ 11
Gambar 2. Frekuensi Relatif Kanker yang Menyerang Kaum Wanita Di
Indonesia Tahun 1994-1997........................................................ 12
Gambar 3. Frekuensi Relatif Kanker yang Menyerang Kaum Wanita di
Yogyakarta Tahun 1994-1999 .................................................... 13
Gambar 4. Proses edukasi ............................................................................. 21
Gambar 5. Skema Rancangan Penelitian (Pretest-Posttes Control Group
Design) ........................................................................................ 31
Gambar 6. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 32
Gambar 7. Skema rancangan pretest-posttest intervention with control
group design................................................................................ 33
Gambar 8. Kerangka Kuesioner.................................................................... 43
Gambar 9. Skema Analisis Data ................................................................... 53
Gambar 10. Frekuensi Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota
Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap
Kelompok Perlakuan................................................................... 59
Gambar 11. Frekuensi Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di
Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap
Kelompok Perlakuan................................................................... 60
xxii
Gambar 12. Frekuensi Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks
dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota
Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap
Kelompok Perlakuan................................................................... 61
Gambar 13. Frekuensi Riwayat melakukan Papsmear Guru Wanita
Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden
Dalam Setiap Kelompok Perlakuan ............................................ 62
Gambar 14. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Pengetahuan
Pretes-Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan untuk Setiap
Kelompok.................................................................................... 66
Gambar 15. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Sikap Pretes-
Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan untuk Setiap Kelompok......... 67
Gambar 16. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-
Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan untuk Setiap Kelompok......... 67
Gambar 17. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-
Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan antara Kelompok Ceramah-
Ceramah-testimoni ...................................................................... 71
Gambar 18. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-
Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan antara Kelompok Ceramah
dengan Ceramah-testimoni ......................................................... 74
Gambar 19. Proses Belajar.............................................................................. 75
xxiii
Gambar 20. Perbedaan Peningkatan Perilaku Antara Kelompok Ceramah
dengan Ceramah-Testimoni ........................................................ 78
Gambar 21 Frekuensi Responden Kelompok Ceramah dan Ceramah-
testimoni yang Sudah Melakukan Papsmear Setelah
Intervensi dan Alasan Responden yang Belum Papsmear ......... 80
Gambar 22. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut
Rentang Umur ............................................................................. 81
Gambar 23. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur ....... 83
Gambar 24. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur ....... 85
Gambar 25. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut
Tingkat Pendidikan ..................................................................... 88
Gambar 26. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat
Pendidikan................................................................................... 90
Gambar 27. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat
Pendidikan................................................................................... 91
xxiv
Gambar 28. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang
Informasi ..................................................................................... 94
Gambar 29. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan
Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi ............ 96
Gambar 30. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang
Informasi ..................................................................................... 97
Gambar 31. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat
Melakukan Papsmear ................................................................. 99
Gambar 32. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan
Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear ... 100
Gambar 33. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan
Papsmear .................................................................................... 102
xxv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Kuesioner penelitian ................................................................... 110
Lampiran 2. Data Validitas Kuesioner ............................................................ 113
Lampiran 3. Daftar Sekolah Dasar yang Diundang dalam Ceramah............... 114
Lampiran 4 Daftar Sekolah Dasar yang Diundang dalam Ceramah-
testimoni...................................................................................... 116
Lampiran 5. Normalitas Pretes, Postes, dan Postes 1 Bulan Untuk Setiap
Variabel dari Setiap Kelompok................................................... 118
Lampiran 6. Jenis Analisis untuk Tiap Variabel ............................................. 119
Lampiran 7. Normalitas selisih antara pretes-postest dan pretes-postest 1
bulan untuk setiap variabel dari setiap kelompok ....................... 120
Lampiran 8. Jenis Analisis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
yang signifikan dari intervensi dari Tiap Variabel...................... 121
Lampiran 9. Jenis Analisis untuk untuk melihat ada atau tidak adanya
perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni dari Tiap Variabel......................................... 122
Lampiran 10.Hasil Skoring Kelompok Ceramah Pretes .................................. 123
Lampiran 11.Hasil Skoring Kelompok Ceramah Postes.................................. 125
Lampiran 12.Hasil Skoring Kelompok Ceramah Postes 1 Bulan .................... 127
Lampiran 13.Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni Pretes ................ 129
Lampiran 14.Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni Postes ................ 131
xxvi
Lampiran 15.Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni Postes 1 Bulan .. 133
Lampiran 16.Hasil Skoring Kelompok Kontrol Pretes-Postes ........................ 135
Lampiran 17.Hasil Skoring Kelompok Kontrol Postes 1 Bulan ...................... 137
Lampiran18. Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan
Kelompok Ceramah .................................................................... 139
Lampiran19. Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan
Kelompok Ceramah-Testimoni................................................... 140
Lampiran20. Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan
Kelompok Kontrol ...................................................................... 141
Lampiran21 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-Postes (prepos1) dan
Pretes-Postes 1 Bulan (Prepos2) Kelompok Ceramah ................ 142
Lampiran22 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-Postes (prepos1) dan
Pretes-Postes 1 Bulan (Prepos2) Kelompok Ceramah-
Testimoni .................................................................................... 143
Lampiran23 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-Postes (prepos1) dan
Pretes-Postes 1 Bulan (Prepos2) Kelompok Kontrol .................. 144
Lampiran 24 Uji Signifikasi Satu Kelompok................................................... 145
Lampiran 25 Uji Signifikasi Satu Kelompok Ceramah-Kontrol...................... 148
Lampiran 26 Uji Signifikasi Satu Kelompok Ceramah-Testimoni-Kontrol .... 149
Lampiran27 Output Uji Signifikasi Kelompok Ceramah-Ceramah-
Testimoni .................................................................................... 150
Lampiran28 Surat Ijin Penelitian Validitas-Raliabilitas.................................. 152
xxvii
Lampiran 29 Surat Ijin dari Dinas Perijinan Walikota Yogyakarta................. 153
Lampiran 30 Surat Ijin Menyebarkan Kuesioner ............................................ 155
Lampiran 31 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ........... 156
Lampiran 32 Gambaran Umum Testimoni dan Ceramah ................................ 157
Lampiran 33 Materi Ceramah .......................................................................... 158
xxviii
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dewasa ini kanker menjadi salah satu penyakit yang memerlukan perhatian
dan pengobatan khusus di bidang kesehatan. Kanker merupakan suatu kondisi
patologis dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal yaitu tumbuh sangat
cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama, dapat menyusup dan menekan jaringan
tubuh normal sehingga akan mempengaruhi fungsi tubuh. Insidensi penyakit ini
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Menurut WHO (2008), jumlah kematian
karena kanker di dunia, tahun 2007 hingga 2030 diprediksi meningkat sebesar 45%.
Bahkan, di sebagian besar negara berkembang, kanker menjadi penyebab kematian
terbesar nomor dua setelah penyakit kardiovaskular (Anonim, 2008a).
Salah satu jenis kanker yang menyerang kaum wanita adalah kanker serviks.
Kanker serviks adalah kanker yang terbentuk pada jaringan serviks. Pada fase
permulaan kanker serviks, terdapat kemungkinan bahwa penderita belum mempunyai
keluhan-keluhan, mereka masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana
biasanya. Pada fase yang lebih lanjut, akan timbul keluhan-keluhan seperti
perdarahan intermenstrual, perdarahan kontak (contact bleeding), gangguan defekasi,
nyeri di bawah perut, atau fluor vaginalis yang abnormal. Faktor pendorong
terjadinya kanker serviks antara lain Human Pappiloma Virus (HPV), melakukan
1
xxix
hubungan seksual di usia muda, sering melahirkan, dan berganti-ganti pasangan
seksual, merokok (Velde, et al., 1996).
Pada tahun 2006, di dunia khususnya di negara berkembang, kanker serviks
menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita kaum
wanita dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak menyebabkan kematian
(Anonim, 2007a). Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1994-1997 insidensi kanker
serviks menempati urutan pertama (Ghozali dan Irianiwati, 1997). Berdasarkan
Badan Registrasi Kanker bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Gajah Mada, frekuensi relatif kanker serviks di Yogyakarta tahun 1994-1999
menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita oleh kaum
wanita, setelah kanker payudara (Ghozali dan Irianiwati, 1999).
Seperti jenis kanker lainnya, apabila ditemukan secara dini, kanker serviks
dapat mudah disembuhkan, tetapi seringkali penyakit ini sulit untuk disembuhkan dan
menyebabkan kematian. Kesulitan upaya penyembuhan penyakit ini antara lain
disebabkan karena pasien datang memeriksakan diri pada saat kanker yang
dialaminya sudah pada fase lanjut. Hal ini disebabkan pada fase lanjut, upaya
penyembuhan yang dapat dilakukan hanya terapi paliatif (Yuswanto dan Sinaradi,
2000).
Papsmear merupakan suatu metode pendeteksian kanker serviks secara dini
dengan mengambil sel-sel dari dinding leher rahim untuk melihat perubahan-
perubahan yang terjadi pada sel yang bertendensi menjadi sel kanker serviks (Velde,
et al., 1996). Akan tetapi, berdasarkan Yayasan Kanker Indonesia Pusat, kesadaran
2
xxx
dan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker serviks dengan melakukan papsmear
masih rendah (Susilo, dkk., 2000).
Perilaku untuk melakukan papsmear perlu ditingkatkan guna menurunkan
morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks. Upaya meningkatkan perilaku
papsmear secara teratur dapat dilakukan dengan terlebih dahulu meningkatkan
pengetahuan dan sikap seseorang tentang kanker serviks dan papsmear. Pengetahuan
seseorang mengenai suatu hal yang baru menjadi behavioral investment jangka
panjang bagi orang tersebut untuk dapat mengambil keputusan dalam melakukan
sesuatu yang menjadi konsekuensi dari hal baru yang diterimanya (Notoatmodjo,
2003). Adanya pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear yang diterima
oleh kaum wanita, dinilai dapat menumbuhkan sikap yang didasarkan dari kesadaran
masing-masing individual. Sikap yang dimiliki oleh individual ini dapat terwujud ke
dalam suatu pola perilaku untuk melakukan papsmear jika tidak terdapat hambatan.
Untuk meningkatkan pengetahuan kaum wanita tentang kanker serviks dan
papsmear dapat dilakukan dengan memberikan edukasi/pendidikan kesehatan.
Ceramah dan ceramah-testimoni merupakan alternatif model edukasi yang dapat
dipilih. Ceramah merupakan metode edukasi yang diberikan untuk kelompok besar,
dimana metode ini sesuai untuk sasaran/subyek yang berpendidikan tinggi maupun
rendah (Notoatmodjo, 2003). Dengan mempertimbangkan kelemahan metode
ceramah yang dilakukan secara sepihak akan mematikan keaktifan peserta (Soebroto,
dkk., 2001), maka metode ceramah dalam penelitian ini dirangkaikan dengan sesi
tanya jawab antara narasumber dengan peserta ceramah sehingga terjadi komunikasi
3
xxxi
secara dua arah yang diharapkan bahwa peserta dapat lebih memahami materi yang
diberikan. Metode ceramah yang disertai testimoni dari penderita kanker serviks yang
telah sembuh dan yang sudah melakukan papsmear, diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang lebih besar daripada metode ceramah saja. Hal ini disebabkan karena
menurut Suharnan (2005), ingatan kesaksian (eyewitness testimony) dari seorang
saksi yang melihat atau mengalami sendiri suatu peristiwa akan menjadi salah satu
bahan pertimbangan penting dalam mengambil keputusan.
Penelitian ini menggunakan guru wanita sekolah dasar sebagai responden
karena guru memiliki nilai lebih dan dianggap sebagai panutan dalam masyarakat
sehingga informasi yang didapatkan, nantinya bisa disebarkan kepada ibu-ibu lain.
Pemilihan guru sekolah dasar dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan data dari
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bagian kepegawaian, guru wanita sekolah dasar
menempati jumlah terbanyak dibandingkan jenjang pendidikan yang lain.
Farmasis sebagai salah satu tenaga kesehatan dituntut untuk lebih berperan
aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, karena banyak penyakit yang
insidensinya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Farmasis dapat berperan aktif
dalam memberikan pelayanan informasi kesehatan atau edukasi kesehatan kepada
masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan pola hidup
sehat dan menurunkan morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh suatu
penyakit.
Dalam upaya mewujudkan pelayanan kefarmasian guna meningkatkan
kesehatan masyarakat, dalam hal ini secara khusus terkait dengan penyakit kanker
4
5
xxxii
serviks dan perilaku melakukan papsmear yang telah dipaparkan di atas, maka
dilakukan penelitian mengenai perbedaan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-
testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan
perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Setelah diketahui metode
yang lebih efektif, maka hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam
pemilihan metode edukasi sehingga tujuan edukasi kesehatan dapat tercapai lebih
optimal.
1. Perumusan Masalah
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah:
a. Seperti apakah karakteristik guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta
yang menjadi responden dalam penelitian bila ditinjau dari umur, tingkat
pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,
dan riwayat melakukan papsmear?
b. Apakah ceramah dan ceramah-testimoni memberikan pengaruh yang
signifikan berupa peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita
sekolah dasar di Kota Yogyakarta?
c. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap
pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota
Yogyakarta?
d. Berapa persentase perbedaan peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan
perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta antara kelompok
5
xxxiii
intervensi ceramah dengan ceramah-testimoni bila ditinjau dari umur, tingkat
pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,
dan riwayat melakukan papsmear?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan oleh penulis, penelitian
mengenai perbedaan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni tentang
kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru
wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta belum pernah dilakukan dan
dipublikasikan.
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan seperti:
a. Pengaruh penyuluhan tentang kanker serviks terhadap perilaku ibu dalam
deteksi dini kanker serviks di RT 05 RW 03 di Kelurahan Bulak: penelitian
pra-eksperimental (one group pratest-postes design) oleh Christina Dewi P.
(2006) dari Universitas Airlangga. Dalam penelitian ini hanya dilakukan satu
intervensi saja yaitu penyuluhan, dimana pengaruh penyuluhan pada
kelompok intervensi tidak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis
data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test dan Mc. Nemar Test.
b. Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan diskusi dalam
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perubahan kadar gula darah pasien
Diabetes Mellitus tipe II di Rumah Sakit Umum Dokter Pirngadi Medan oleh
Hiswani (2008) dari Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan antara metode
6
xxxiv
ceramah dengan metode diskusi terhadap pengetahuan, sikap, dan kadar gula
darah pasien Diabetes Mellitus tipe II dengan rancangan nonequivalent
control group desain pretes dan postes.
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberi informasi di bidang
farmasi komunitas tentang aplikasi dalam pemilihan metode edukasi berupa
ceramah atau ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan kaum wanita dan menurunkan
insidensi kanker serviks.
b. Manfaat Metodologis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah mengenai
perbandingan keefektifan dua metode edukasi yaitu ceramah dan ceramah-
testimoni tentang kanker serviks dan papsmear kepada guru wanita.
c. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kaum wanita untuk
melakukan papsmear secara rutin sehingga dapat mencegah serta menurunkan
insidensi kanker serviks, khususnya di Kota Yogyakarta.
7
xxxv
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap pengetahuan,
sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang
menjadi responden dalam penelitian ini bila ditinjau dari umur, tingkat
pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,
dan riwayat melakukan papsmear.
b. Mengetahui signifikasi pengaruh ceramah dan ceramah-testimoni yang berupa
peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di
Kota Yogyakarta.
c. Mengetahui ada-tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan,
sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang diberi
edukasi kesehatan tentang kanker serviks dan papsmear dengan metode
ceramah dan ceramah-testimoni.
d. Mengetahui persentase perbedaan peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan
perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta antara kelompok
intervensi ceramah dengan ceramah-testimoni bila ditinjau dari umur, tingkat
pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear,
dan riwayat melakukan papsmear.
8
xxxvi
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kanker
1. Definisi
Kanker merupakan suatu kondisi patologis dimana terjadi proliferasi sel
yang tidak beraturan karena sel kehilangan kontrol secara normal sehingga terjadi
pertumbuhan dan diferensiasi yang tidak beraturan, dapat mengalami invasi dan
seringkali mengalami metastasis ke jaringan atau organ lain (Anonim, 2008b).
Kanker bukan merupakan penyakit yang menular (Anonim, 2007b).
Banyak jenis kanker dapat disembuhkan apabila terdeteksi pada stadium
awal, tetapi penyembuhan dalam waktu yang panjang juga terkadang mungkin
terjadi pada kanker stadium lanjut. Walaupun demikian, pada kasus-kasus
tertentu, kesembuhan tidak selalu dapat dicapai, dimana terapi paliatif hanya akan
memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik khususnya pada pasien geriatri
(Anonim, 2008b).
2. Gejala-gejala Klinis
Gejala-gejala pertumbuhan kanker dibagi menjadi gejala lokal dan gejala
sistemik. Gejala lokal pertumbuhan kanker antara lain adanya kompresi jaringan
sekitar kanker dapat menimbulkan nyeri atau hilangnya fungsi organ, terjadi
ulserasi karena nekrosis, kehilangan darah, obstruksi (karena pertumbuhan atau
metastasis kanker). Gejala sistemik pertumbuhan kanker meliputi penurunan berat
9
xxxvii
badan (dapat disebabkan oleh efek obstruksi suatu kanker pada saluran cerna atau
dapat juga merupakan akibat produksi suatu zat dari kanker yang menyebabkan
katabolisme meningkat), terjadi gejala-gejala paraneoplastik yang disebabkan
karena pengeluaran zat aktif dari sel kanker ke dalam sirkulasi (Velde, et al.,
1996).
3. Penyebab Kanker
Terdapat tiga agen penyebab kanker, meliputi:
a. Karsinogen kimia, seperti amin aromatis, nitrosamina dan nitrosamida,
karsinogen pengalkil, karbohidrogen polisiklik.
b. Karsinogen fisik, seperti sinar radioaktif yang ditimbulkan oleh sinar X,
radium, bom atom, sinar UV; asap rokok.
c. Karsinogen biologik, seperti parasit, bakteri, dan virus.
(Yuswanto dan Sinaradi, 2000)
4. Skrining Kanker
Kanker biasanya dapat dideteksi pada pasien yang memiliki faktor risiko
tetapi asimtomatik (tidak mengalami gejala), yaitu dengan melakukan tes skrining
dan pemeriksaan fungsi organ tubuh (meliputi tiroid, rongga mulut, kulit, kelenjar
limfe, testis, prostat, atau ovarium) yang dilakukan secara rutin. Diagnosis secara
dini dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh kanker.
Deteksi dini dapat diikuti dengan terapi yang tepat dan cepat sehingga dapat
mengurangi biaya yang dikeluarkan pasien untuk berobat (Anonim, 2008b).
10
xxxviii
5. Pencegahan Kanker
Menurut WHO (2005), diperkirakan lebih dari 40% dari seluruh kanker
dapat dicegah. Pencegahan kanker bersifat umum dan khusus. Pencegahan umum
meliputi promosi kesehatan (misalnya memperbaiki pola hidup dan makan sehat,
menghindari bahan-bahan karsinogen, mengurangi faktor risiko yang dapat
dimodifikasi) dan deteksi dini. Sedangkan pencegahan khusus merupakan upaya
pencegahan terhadap suatu jenis kanker tertentu, misalnya vaksin Hepatitis B
untuk mencegah kanker hati, vaksin HPV pada wanita 9-26 tahun untuk
mencegah kanker serviks (Anonim, 2007b).
B. Kanker Serviks
1. Definisi
Kanker serviks adalah kanker yang terbentuk pada jaringan serviks yang
menghubungkan antara uterus dan vagina (Anonim, 2007a).
Gambar 1. Alat reproduksi wanita (Anonim, 2007b)
11
xxxix
Sebelum menjadi kanker, terjadi perubahan pada sel-sel dinding serviks.
Keadaan awal ini disebut Cervical Intraepithelial Neoplasia (CIN) yang
merupakan peringkat prakanker. Masa CIN terdiri dari beberapa derajat yang
ditetapkan berdasarkan histologik tingkat diferensiasi, kelainan inti, dan aktivitas
mitotiknya. Berdasarkan hal-hal tersebut CIN diklasifikasikan menjadi CIN I,
CIN II, CIN III (Anonim, 2008c).
2. Epidemiologi
Pada tahun 2006, di dunia khususnya di negara berkembang, kanker
serviks menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita
kaum wanita dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak menyebabkan
kematian (Anonim, 2007b). Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Badan
Registrasi Kanker bagian Patologi Anatomi Indonesia tahun 1994-1997, insidensi
kanker serviks menempati urutan yang pertama (Ghozali dan Irianiwati, 1997).
0
5
10
15
20
25
30
% in
side
nsi
Jenis Kanker
Cervix Uteri (27,71%)Female Breast (19,34%)Ovary (7,87%)Skin (5,77%)Thyroid (4,45%)Rectum (3,57%)Lymphonode (3,11%)Corpus Uteri (3,09%)Nasopharynx (2,79%)Soft Tissue (2,55%)
Gambar 2. Frekuensi Relatif Kanker yang Menyerang Kaum Wanita Di Indonesia
Tahun 1994-1997 (Ghozali dan Irianiwati, 1997)
Berdasarkan Badan Registrasi Kanker bagian Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 1994-1999, frekuensi relatif kanker
12
xl
serviks di Yogyakarta menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling
banyak diderita kaum wanita setelah kanker payudara (Ghozali dan Irianiwati,
1999).
0
5
10
15
20
25
30%
insi
dens
i
Jenis Kanker
Female Breast (26,51%)Cervix Uteri(16,43%)Ovary (7,59%)Skin (7,05%)Not Known (6,53%)Rectum (5,26%)Corpus Uteri (4,15%)Lymphonode (3,73%)Colon (3,36%)Thyroid (2,36%)
Gambar 3. Frekuensi Relatif Kanker yang Menyerang Kaum Wanita di
Yogyakarta Tahun 1994-1999 (Ghozali dan Irianiwati, 1999)
3. Gejala
Pada fase awal kanker serviks, terdapat kemungkinan bahwa penderita
belum mempunyai keluhan, penderita masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa mengalami gangguan. Walaupun demikian, kadang-kadang ada pula yang
mengalami gejala keputihan atau perdarahan sesudah hubungan seksual.
Pada fase yang lebih lanjut, sebagai akibat nekrosis dan perubahan
proliferatif jaringan serviks, timbul keluhan-keluhan seperti keluarnya darah
vaginal yang abnormal di luar masa menstruasi (perdarahan intermenstrual),
perdarahan pada masa menopause, perdarahan kontak (contact bleeding),
gangguan defekasi, nyeri di bawah perut atau menyebar, limfedema, fluor
vaginalis yang abnormal, disuria, patah tulang karena metastasis sel kanker,
penurunan berat badan (Velde, et al., 1996).
13
xli
4. Penyebab
Penyebab kanker serviks belum diketahui secara pasti, namun pada 90-
96% kasus kanker serviks ditemukan HPV (Human Pappiloma Virus) positif.
Oleh karena itu, meskipun tidak semua penderita kanker serviks disebabkan virus
HPV, tetapi dapat dikatakan bahwa HPV mempunyai peran besar dalam
terjadinya kanker serviks (Yuswanto dan Sinaradi, 2000). Jenis virus HPV yang
paling banyak menyebabkan kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18, dimana
menyebabkan lebih dari 70% kanker serviks di Asia Pasifik dan di dunia (Velde,
et al., 1996).
5. Faktor Risiko
Faktor risiko yang menjadikan seorang wanita menderita kanker serviks
adalah mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda, melahirkan pada usia
muda, sering melahirkan, sering berganti-ganti pasangan seks yang meningkatkan
risiko penularan penyakit menular seks, kebersihan alat vital tidak diperhatikan,
merokok (Susilo, dkk., 2000).
6. Stadium Klinik
Stadium klinis kanker serviks terbagi sebagai berikut:
a. Stadium 0 (lesi tumor belum menembus membrana basalis)
b. Stadium I (lesi tumor masih terbatas di serviks)
IA: lesi telah menembus membrana basalis, tetapi diameter permukaan kanker
masih kecil (<7 mm)
IB: membrana basalis sudah hancur, kanker sudah mencapai stroma
14
xlii
c. Stadium II (lesi telah keluar dari serviks meluas ke parametrium dan dua
pertiga vagina proksimal)
IIA: lesi telah meluas ke dua pertiga vagina proksimal
IIB: lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai dinding panggul.
d. Stadium III (lesi telah keluar dari serviks meluas ke parametrium dan
sepertiga vagina distal)
IIA: lesi telah meluas ke sepertiga vagina distal
IIB: lesi telah meluas ke parametrium sudah mencapai dinding panggul.
e. Stadium IV (lesi menyebar keluar dari organ genitalia)
IVA: lesi meluas keluar rongga panggul, menyebar ke mukosa vesika urinaria
IVB: lesi meluas ke mukosa rektum, organ jauh seperti hati, otak, tulang, dll.
(Yuswanto dan Sinaradi, 2000)
7. Diagnosis
a. Vaginal toucher
Vaginal toucher dilakukan dengan pemeriksaan panggul melalui vagina
dengan tangan oleh tenaga medis untuk memeriksa adanya kelainan yang
terdapat pada serviks. Pada pemeriksaan ini diperlukan tenaga ahli yang
berpengalaman untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan yang
menyebabkan ketegangan dari otot perut ataupun lesi (Velde et al., 1996).
b. Papsmear
Papsmear merupakan cara diagnosis yang paling umum. Selain itu papsmear
juga dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker serviks secara dini, sehingga
15
xliii
apabila diketahui pada stadium awal dapat memudahkan untuk mengambil
langkah pengobatan (Velde, et al., 1996).
c. Kolposkopi
Pada teknik kolposkopi, ginekologis memasukkan spekulum ke vagina untuk
membuka jalan sehingga serviks dapat diperiksa dengan mikroskop dengan
perbesaran 6 sampai 40 kali. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada antara
hari ke-8 dan ke-13 siklus (pada waktu lendir serviks jernih). Kolposkopi
tidak dilakukan pada saat periode menstruasi karena darah menstruasi dapat
menyulitkan ginekologis mengamati sel serviks. Selama kolposkopi,
ginekologis mungkin menggunakan laser untuk membakar area yang
abnormal, selain itu juga mungkin menggunakan loop untuk mengambil
jaringan yang abnormal (Anonim, 2008d).
d. Biopsi
Diagnosis dengan cara biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan
serviks yang dicurigai bertendensi menjadi kanker. Jaringan yang diambil
untuk diperiksa lebih banyak apabila dibandingkan teknik diagnosis yang lain
(Velde, et al., 1996).
8. Pencegahan
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan mengurangi faktor
risiko yang mendorong ke arah terjadinya kanker serviks antara lain pasangan
seksual tunggal/setia pada pasangan, memakai kondom ketika berhubungan
seksual khususnya untuk golongan risiko tinggi, tidak merokok, mengurangi
16
xliv
aktivitas seksual, tidak berhubungan seksual di usia muda, menjaga kebersihan
alat vital, vaksinasi anti HPV, dan berperilaku hidup sehat (Velde, et al., 1996).
Di Indonesia, vaksin HPV pada wanita yang belum menikah, dilakukan mulai
usia 18 tahun, untuk mencegah virus HPV tipe 16 dan 18 (Anonim, 2008d.)
C. Papsmear
1. Definisi
Papsmear merupakan suatu cara untuk memeriksa sel-sel yang diambil
dari serviks, yaitu bagian yang menghubungkan antara uterus dan vagina. Tujuan
utama papsmear adalah mendeteksi adanya sel kanker atau sel abnormal yang
bertendensi untuk menjadi sel-sel kanker. Pemeriksaan papsmear juga dapat
mendeteksi adanya proses inflamasi atau infeksi pada organ serviks. Pemeriksaan
papsmear dilakukan dengan membuka vagina dengan spekulum, kemudian
mengambil sel-sel pada dinding serviks dengan menggunakan suatu alat (spatula
atau sikat cytobrush). Kemudian sel dan mukus yang diambil diapuskan di obyek
glass dan dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop,
ada atau tidak adanya kelainan sel-sel yang mengarah menjadi kanker serviks
(Anonim, 2008c).
2. Prosedur dan Ketentuan Papsmear
Papsmear dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pernah
melakukan hubungan seksual. Wanita yang sudah tidak aktif melakukan
hubungan seksual/menopause juga masih perlu untuk melakukan papsmear
17
xlv
karena risiko kanker serviks meningkat seiring dengan meningkatnya umur
(Susilo, dkk., 2000). Selain itu, wanita yang harus melakukan papsmear adalah
yang mengalami keputihan yang parah, berganti-ganti pasangan seksual,
mengalami perdarahan setiap hubungan seksual, wanita yang menikah pada usia
muda (kurang dari 20 tahun), atau wanita yang pernah melakukan hubungan
seksual sebelum umur 20 tahun, pernah melahirkan lebih dari 3 kali(Anonim,
2008b).
Papsmear dilakukan setahun sekali. Bila dalam tiga kali pemeriksaan
berturut-turut hasilnya normal, maka untuk selanjutnya pemeriksaan dapat
dijarangkan, misalnya setiap tiga tahun sekali. Pada wanita kelompok risiko
tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali setahun atau sesuai petunjuk dokter.
Wanita umur 65-70 tahun yang melakukan papsmear sebanyak tiga kali berturut-
turut dan hasilnya normal atau tidak ada sel yang abnormal, dapat berkonsultasi
dengan dokter untuk menghentikan papsmear (Susilo, dkk., 2000).
Papsmear dapat dilakukan setiap saat kecuali pada masa menstruasi,
waktu yang paling baik untuk melakukan papsmear adalah antara 10-20 hari
dihitung setelah hari terakhir periode menstrual. Dua hari sebelum papsmear
sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan melalui vagina seperti sabun
spermisida, krim, gel, atau supositoria yang dapat menyebabkan penyimpangan
dalam pemeriksaan sel-sel serviks. Selain itu juga tidak boleh melakukan
hubungan seksual satu atau dua hari sebelum papsmear karena dapat
mengacaukan hasil pemeriksaan (Anonim, 2007b).
18
xlvi
Papsmear dilakukan oleh dokter, bidan, atau perawat yang terlatih untuk
melakukan papsmear, tidak memerlukan waktu yang panjang, dapat dilakukan di
rumah sakit, puskesmas, laboratorium klinik, tempat praktek dokter spesialis
obstetriginekologi (Anonim, 2007b). Pada saat melakukan papsmear, pasien tidak
mengalami rasa sakit karena pada jaringan serviks tidak terdapat saraf yang dapat
menerima respon.
3. Interpretasi Hasil Papsmear
Ada beberapa klas yang menunjukkan hasil papsmear, yaitu:
a. Klas 0 (hasil tidak dapat dinilai)
Hasil smear tidak dapat dinilai karena sel epitel tertutup darah atau radang
yang banyak, sangat sedikit sel yang didapat, kurang baik dalam fiksasi.
Papsmear akan diulang 6-12 minggu.
b. Klas I (smear normal/negatif)
Tidak menunjukkan tanda-tanda abnormalitas sel epitel leher rahim.
Walaupun demikian tetap diperlukan papsmear rutin 1-2 tahun lagi.
c. Radang
Adanya radang biasanya disebabkan infeksi, diperlukan pemeriksaan lanjutan
untuk menentukan penyebab infeksi dan menentukan pengobatan yang tepat.
d. Klas II-Atipia
Hasil papsmear atipia ringan menunjukkan adanya perubahan ringan pada sel
dan biasanya dapat kembali normal setelah 12 bulan. Untuk itu papsmear
dilakukan setiap 12 bulan hingga hasilnya normal.
19
xlvii
e. HPV
Keberadaan virus ini dapat dideteksi dengan papsmear. Walaupun demikian
papsmear tidak dapat menentukan jenis virus HPV. Adanya infeksi virus
HPV diperlukan kontrol papsmear secara teratur tiap enam bulan hingga dua
kali smear yang didapat hasilnya normal.
f. Klas II-Displasia Ringan/CIN I
Hasil smear dinyatakan displasia ringan atau Cervical Intraepithelial
Neoplasia I menggambarkan terjadi perubahan sel epitel serviks yang
abnormal (sel tumbuh dengan cara yang tidak sehat) dan bisa berkembang
menjadi kanker dalam jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan terapi untuk
mengobati abnormalitas sel. Frekuensi papsmear setelah terapi dilakukan
setiap enam bulan pada tahun pertama, lalu dilanjutkan setiap dua tahun.
g. Klas III-Displasia Sedang/Berat atau CIN II/CIN III
Hasil smear dinyatakan displasia sedang/berat atau Cervical Intraepithelial
Neoplasia II/III menggambarkan abnormalitas yang semakin berat, semakin
kecil kemungkinannya untuk dapat kembali menjadi normal bahkan semakin
tumbuh memburuk yang akhirnya dapat menjadi karsinoma invasif. Setelah
terapi, papsmear tetap dilakukan setiap enam bulan pada tahun pertama, lalu
dilanjutkan setiap satu tahun.
h. Klas IV dan V (Karsinoma in situ atau invasif)
Konsultasi dengan ahli kebidanan dan kandungan.
20
xlviii
D. Edukasi
Pendidikan atau edukasi dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian
bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna
mencapai perubahan perilaku (tujuan). Pendidikan yang merupakan suatu proses
mempunyai masukan dan keluaran. Masukan dalam suatu proses pendidikan adalah
sasaran pendidikan atau anak didik yang mempunyai berbagai karakteristik,
sedangkan keluarannya adalah tenaga atau lulusan yang mempunyai kualifikasi
tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2003).
Gambar 4. Proses edukasi (Notoatmodjo, 2003)
E. Edukasi Kesehatan
Edukasi kesehatan sangat penting untuk menunjang program-program
kesehatan yang lain. Edukasi kesehatan merupakan behavioral investment jangka
panjang, dimana hasil investasi edukasi kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun
kemudian. Dalam waktu yang pendek (immediate impact), edukasi kesehatan hanya
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat. Sedangkan
peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung terhadap indikator
kesehatan. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil
jangka menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya
Masukan (input): sasaran belajar berupa subyek edukasi yaitu individu,
kelompok, atau masyarakat.
Proses belajar : mekanisme dan interaksi
terjadinya perubahan kemampuan (perilaku)
pada diri subyek belajar.
Keluaran (output): hasil belajar berupa
kemampuan atau perubahan perilaku dari subyek belajar.
21
xlix
perilaku kesehatan akan berpengaruh kepada meningkatnya indikator kesehatan
masyarakat sebagai keluaran (output) edukasi kesehatan (Notoatmodjo, 2003).
Edukasi kesehatan adalah bagian dari seluruh upaya kesehatan yang
menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku sehat. Pendidikan
kesehatan diperlukan untuk mendorong perilaku dalam menunjang kesehatan
(Soebroto, Ghozali, dan Yuliati, 2001).
F. Ceramah
Untuk memilih metode edukasi harus memperhatikan subyek edukasi
apakah itu merupakan individu, kelompok, masyarakat/massa. Selain itu, tingkat
pendidikan formal harus menjadi pertimbangan tersendiri.
Ceramah merupakan metode edukasi yang diberikan untuk kelompok besar,
lebih dari 15 orang, metode ini sesuai untuk sasaran/subyek yang berpendidikan
tinggi atau rendah (Notoatmodjo, 2003). Metode ceramah memiliki kelemahan karena
sering dilakukan secara sepihak tanpa memberi kesempatan kepada peserta untuk
aktif berperan serta (Soebroto, dkk., 2001).
G. Ceramah-Testimoni
Ceramah-testimoni merupakan metode edukasi yang merupakan gabungan
antara ceramah dengan didukung testimoni. Testimoni merupakan pernyataan dari
seseorang tentang kejadian yang dialami dan diyakininya. Testimoni dari seseorang
mengenai pengalaman yang terkait dengan kesehatan dapat mempengaruhi perilaku
22
l
kesehatan orang lain. Hal ini disebabkan karena menurut Suharnan (2005), ingatan
kesaksian (eyewitness testimony) dari seorang saksi yang melihat atau mengalami
sendiri suatu peristiwa akan menjadi salah satu bahan pertimbangan penting dalam
mengambil keputusan. Akan tetapi perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang bersifat dinamis yang menimbulkan konsekuensi suatu problematika,
sehingga perlu pendekatan pemecahan masalah yang spesifik dan terus menerus
diperbaharui (Hardon, et al., 2001). Metode ceramah-testimoni dapat menjadi lebih
kuat mempengaruhi pendengar karena adanya testimoni ini menguatkan informasi
yang diberikan melalui ceramah. Sehingga dengan demikian terdapat kemungkinan
bahwa peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku pada ceramah-testimoni akan
lebih tinggi daripada ceramah saja.
H. Pengetahuan
Pengetahuan adalah pandangan subyek terhadap suatu stimulus yang
ditangkap melalui indera dan dikenal serta dipahami sehingga menimbulkan
pembentukan sikap, baik itu negatif maupun positif.
Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan,
yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk di dalam tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
23
li
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek, harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, atau menyimpulkan terhadap obyek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan menghubungkan bagian-bagian di
dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Secara definitif, sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
materi. Penilaian itu ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri
atau kriteria yang telah ada.
24
lii
I. Sikap
Menurut Berkowitz (cit Azwar, 2007), sikap seseorang terhadap obyek
adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) ataupun perasaan tidak
mendukung (unfavorable) terhadap obyek tersebut. Menurut Purwanto (cit Anonim,
2008f), sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap obyek tadi.
Sikap dikatakan sebagai respon evaluatif yang berarti bahwa bentuk respon
yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu,
yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk,
positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka,
yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap obyek sikap dalam
bentuk perilaku (Azwar, 2007).
Sikap memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:
a. Suatu sikap mempunyai arah, berarti bahwa sikap akan menunjukkan apakah
seseorang akan menyetujui atau tidak menyetujui, mendukung atau tidak
mendukung, memihak, atau tidak memihak suatu obyek sikap (Azwar, 2007).
b. Intensitas atau kekuatan sikap pada setiap orang belum tentu sama. Sikap positif
dan negatif mempunyai derajat kekuatan yang bertingkat-tingkat (Azwar, 2007).
c. Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. (Purwanto cit Anonim,
2008f).
25
liii
d. Sikap dapat berubah-ubah, pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu, karena itu sikap
dapat dipelajari (Purwanto cit Anonim, 2008f).
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan
yang dimiliki orang (Purwanto cit Anonim, 2008f).
f. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu
obyek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah berkenaan
dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas (Purwanto cit
Anonim, 2008f).
g. Spontanitas menunjukkan sejauhmana kesiapan subyek untuk menyatakan
sikapnya secara spontan (Azwar, 2007).
Menurut Azwar (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap
obyek sikap antara lain:
a. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk
apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor
emosional.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau
searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
26
liv
c. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap
berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,
karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman setiap individu.
d. Media Massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya,
berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung
dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh pada sikap konsumen.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan, tidaklah mengherankan jika pada gilirannya
konsep tersebut mempengaruhi sikap.
f. Faktor Emosional
Kadang kala suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang
berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
J. Perilaku
Potensi reaksi terhadap obyek sikap bisa dinyatakan dalam bentuk reaksi
berupa perilaku yang konsisten bila individu dihadapkan pada stimulus sikap, tetapi
bisa juga tidak. Hal tersebut bergantung pada berbagai kondisi serta situasi di mana
dan pada waktu apa individu tersebut berada pada saat ia harus mengekspresikan
27
lv
sikapnya. Apabila individu berada dalam situasi yang betul-betul bebas dari berbagai
bentuk tekanan atau hambatan yang dapat mengganggu ekspresi sikapnya, maka
dapat diharapkan bahwa bentuk-bentuk perilaku yang ditampakkan merupakan
ekspresi sikap yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa potensi reaksi yang sudah
terbentuk dalam diri individu itu akan muncul berupa perilaku aktual sebagai
cerminan sikap terhadap suatu hal. Faktor yang menentukan bentuk respon individu
terhadap stimulus yang diterimanya antara lain stimulus itu sendiri, latar belakang
pengalaman individu, motivasi, sikap individu, dan sebagainya (Azwar, 2007).
Penelitian Rogers (cit., Notoatmodjo, 2003) mengungkapkan bahwa sebelum
orang berperilaku, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu
awareness (kesadaran), dimana orang mulai menyadari dalam arti mengetahui
stimulus atau obyek terlebih dahulu; interest, dimana orang mulai tertarik kepada
stimulus; evaluation, yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya dan hal ini menunjukkan sikap responden yang lebih baik lagi; trial,
dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru; dan adoption, dimana subyek telah
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Notoatmodjo (2003) gejala-gejala jiwa yang mempengaruhi
perilaku manusia antara lain :
a. Pengamatan
Pengamatan adalah pengenalan obyek dengan cara melihat, mendengar, meraba,
membau, dan mengecap.
28
lvi
b. Perhatian
Ada dua batasan tentang perhatian, yaitu perhatian yang merupakan pemusatan
energi psikis yang tertuju kepada suatu obyek dan perhatian yang merupakan
banyak-sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang sedang dilakukan.
c. Tanggapan
Setelah melakukan pengamatan, maka akan terjadi gambaran yang tinggal dalam
ingatan inilah yang disebut tanggapan.
d. Fantasi
Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan yang telah
ada. Dalam proses belajar-mengajar, fantasi ini sangat penting, dan terwujud
dalam daya kreativitas sasaran belajar.
e. Ingatan
Ingatan adalah kemampuan menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-
kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat cepat, setia, teguh, luas, dan siap.
f. Berpikir
Berpikir adalah aktivitas yang sifatnya idealistis yang menggunakan abstraksi-
abstraksi. Dalam berpikir, orang meletakkan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang ada pada dirinya berupa pengertian-pengertian.
g. Motif
Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif
29
lvii
tidak dapat diamati. Yang dapat diamati adalah kegiatan atau mungkin alasan-
alasan melakukan tindakan tersebut.
K. Landasan Teori
Insidensi kanker serviks di dunia menempati peringkat kedua, di Indonesia
menempati peringkat pertama, dan di Yogyakarta menempati urutan kedua sebagai
jenis kanker yang paling banyak menyerang kaum wanita.
Walaupun demikian, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap
kanker serviks masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya masyarakat yang
telah melakukan papsmear secara rutin sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.
Berdasarkan fakta ini, maka dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat tentang pentingnya papsmear untuk deteksi dini kanker serviks.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
tentang kanker serviks dan papsmear dapat dilakukan dengan memberi edukasi
kesehatan. Edukasi tersebut dapat dikemas diantaranya dalam bentuk model edukasi
ceramah dan ceramah-testimoni. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta, yang kemudian
pengetahuan tersebut akan mendasari timbulnya suatu sikap yang pada akhirnya
dapat dikristalisasikan dalam bentuk perilaku melakukan papsmear. Partisipasi aktif
guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta untuk melakukan papsmear
diharapkan menjadi langkah awal mengurangi insidensi kanker serviks khususnya di
Yogyakarta. Selain itu, informasi yang telah diperoleh dapat disebarkan ke ibu-ibu
30
lviii
lain, sehingga dengan penyebaran informasi mengenai kanker serviks dan papsmear
oleh kader-kader ini diharapkan akan meningkatkan kesehatan masyarakat,
khususnya kaum wanita.
Keefektifan antara metode ceramah dan ceramah-testimoni dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam pemilihan metode edukasi mengenai kanker serviks dan
papsmear sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai lebih maksimal.
L. Kerangka Konsep
Rancangan penelitian ini mengacu pada Pratiknya (2001), dimana dalam
penelitian dilakukan pengukuran/observasi sebanyak dua kali yaitu pengukuran awal
(0) dan pengukuran akhir (1).
Kelompok perlakuan (P):
0 P 1
Gambar 5. Skema Rancangan Penelitian (Pretest-Posttes Control Group Design) (Pratiknya, 2001)
Berdasarkan rancangan penelitian di atas, maka dikembangkan kerangka
konsep penelitian dimana dengan adanya edukasi kesehatan berupa ceramah maupun
ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear diharapkan akan
memberikan pengaruh berupa peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku guru
wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Kemudian peningkatan nilai pengetahuan,
sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang memperoleh
31
lix
edukasi berupa ceramah dan ceramah-testimoni dibandingkan, sehingga dapat
diketahui keefektifan kedua metode tersebut.
Kerangka konsep dalam penelitian ini, dapat dilihat lebih jelas pada Gambar
6 berikut ini:
Gambar 6. Kerangka Konsep
M. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh intervensi yang signifikan pada kelompok perlakuan baik
ceramah maupun ceramah-testimoni terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku
guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan nilai pengetahuan, sikap,
dan perilaku antara kelompok perlakuan yang diberi intervensi ceramah dengan
kelompok yang diberi intervensi ceramah-testimoni.
Ceramah
Pengetahuan, Sikap, dan perilaku
Ceramah-testimoni
Peningkatan pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang
signifikan
Peningkatan pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang
signifikan
Perbedaan peningkatan pengetahuan,
sikap, dan perilaku yang
signifikan
32
lx
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (Quasi-
Experimental research) dengan rancangan penelitian pretest-posttest intervention
with control group dan deskriptif evaluatif. Penelitian ini termasuk dalam
eksperimental semu karena tidak memungkinkan untuk mengontrol semua hal yang
berpengaruh dan mengalami kesulitan teknis dan etik untuk dapat melakukan
randomisasi subyek (Pratiknya, 2001). Jenis eksperimental semu digunakan dalam
penelitian ini untuk melihat efek edukasi berupa ceramah dan ceramah-testimoni
terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota
Yogyakarta. Rancangan penelitian deskriptif evaluatif digunakan untuk
menggambarkan dan mengevaluasi karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat
pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, dan
riwayat melakukan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku
guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
Kelompok eksperimen:
01------------P1-------------11-----------21
02------------P2-------------12-----------22
Kelompok kontrol:
0k-------------TP-------------------------2k
Gambar 7. Skema rancangan pretest-posttest intervention with control group design
33
lxi
Keterangan:
P1 : perlakuan ceramah
P2 : perlakuan ceramah dan testimoni
TP : tanpa perlakuan
01 : pengukuran pretes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku sebelum P1
02 : pengukuran pretes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku sebelum P2
0k : pengukuran pretes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pada kelompok
kontrol tanpa perlakuan
11 : pengukuran postes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku setelah P1
21 : pengukuran postes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku 1 bulan setelah P1
12 : pengukuran postes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku setelah P2
22 : pengukuran postes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku 1 bulan setelah P2
2k : pengukuran postes tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku pada kelompok
kontrol untuk kontrol setelah satu bulan
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah intervensi yang berupa
ceramah dan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear.
2. Variabel tergantung (dependent) dalam penelitian ini adalah nilai pengetahuan,
sikap, dan perilaku guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta tentang kanker
serviks dan papsmear yang didapatkan dari kuesioner.
34
lxii
C. Definisi Operasional
1. Kanker Serviks adalah kanker atau pertumbuhan yang tidak terkontrol yang
terbentuk pada jaringan serviks yang menghubungkan uterus dengan vagina.
2. Papsmear adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi secara
dini ada atau tidak adanya kanker serviks, yang dilakukan dengan cara mengambil
sel-sel yang terdapat pada jaringan epitel leher rahim oleh dokter, bidan, atau
perawat yang terlatih dan hasilnya diperiksa di laboratorium klinik oleh ahli
Patologi Anatomi.
3. Responden dalam penelitian ini adalah semua guru wanita sekolah dasar di Kota
Yogyakarta, baik negeri maupun swasta yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner, dan atau bersedia menghadiri acara ceramah dan ceramah-testimoni
yang diadakan oleh peneliti, serta memenuhi kriteria inklusi.
4. Ceramah adalah metode edukasi berupa pemaparan materi mengenai kanker
serviks dan papsmear dari narasumber yang berkompeten (tim dokter YKI)
kepada responden secara dua arah.
5. Ceramah-testimoni adalah metode edukasi berupa pemaparan materi mengenai
kanker serviks dan papsmear dari narasumber yang berkompeten (tim dokter
YKI) kepada responden secara dua arah dengan disertai sharing/berbagi
pengalaman dan motivasi dari saksi atau orang yang pernah mengalami kanker
serviks dan telah melakukan papsmear.
6. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden mengenai kanker serviks dan
papsmear yang dapat diukur dengan kuesioner.
35
lxiii
7. Sikap adalah pandangan hidup dan kecenderungan responden untuk melakukan
tindakan pencegahan kanker serviks dengan melakukan papsmear dengan
kesadaran yang didasari oleh pengetahuan, dimana hasilnya dapat diukur dengan
kuesioner.
8. Perilaku adalah hasil dari segala macam bentuk pengetahuan dan sikap responden
yang terwujud dalam suatu tindakan untuk melakukan papsmear, meneruskan
pengetahuan tentang kanker serviks dan papsmear, dan menganjurkan untuk
melakukan papsmear yang diukur dengan kuesioner.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah semua guru wanita sekolah dasar
di Kota Yogyakarta baik negeri maupun swasta yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner, dan atau bersedia menghadiri acara ceramah atau ceramah-testimoni yang
diadakan oleh peneliti, serta memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah guru yang bekerja di sekolah dasar negeri maupun swasta di
Kota Yogyakarta, berjenis kelamin wanita, sudah menikah, belum pernah melakukan
papsmear atau terakhir melakukan papsmear pada pertengahan tahun 2005.
Guru-guru wanita dinilai sebagai sasaran edukasi yang tepat karena dengan
predikat sebagai guru, mereka telah memiliki nilai lebih dalam pandangan masyarakat
dan dianggap sebagai panutan, sehingga dinilai mampu menjadi kader-kader untuk
mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanggulangi kanker
serviks dengan melakukan deteksi dini melalui papsmear.
36
lxiv
E. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta. Untuk memenuhi jumlah
sampel minimal yang ditetapkan, maka intervensi berupa ceramah dilakukan empat
tahap yaitu satu kali di Aula Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY, dua kali di Aula
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, dan satu kali di Aula Sekolah Dasar Pangudi
Luhur Yogyakarta. Sedangkan intervensi berupa ceramah-testimoni dilakukan
sebanyak dua tahap, yaitu satu kali di Aula Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY
dan satu kali di Aula Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Pengisian postes setelah
satu bulan dilakukan di masing-masing sekolah dasar yang guru wanitanya termasuk
sebagai responden. Untuk kelompok kontrol baik pemberian kuesioner awal maupun
akhir dilakukan di masing-masing sekolah dasar yang masuk dalam randomisasi.
Sedangkan ceramah yang digunakan sebagai reward untuk kelompok kontrol
dilakukan di Aula Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY.
F. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari Bulan April - November 2008.
Pengambilan data dilakukan dari Bulan Juli - November 2008.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner, yakni dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
37
lxv
tertulis kepada responden untuk dijawab. Untuk mengukur data kuantitatif
dibutuhkan suatu skala pengukuran dan pada kuesioner ini digunakan skala Likert.
H. Tata Cara Penelitian
1. Penentuan Subyek Penelitian
Subyek penelitian/responden ditentukan dengan menggunakan teknik
multistages cluster random sampling. Teknik sampling ini dilakukan mengacu
pada Pratiknya (2001) dengan cara sebagai berikut:
a. Membagi wilayah Kota Yogyakarta sebagai wilayah penelitian ke dalam
klaster yang lebih kecil ruang lingkupnya yaitu kecamatan-kecamatan, lalu
disusun daftar klaster beserta penomorannya. Terdapat 14 kecamatan di Kota
Yogyakarta yaitu Kecamatan Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan,
Umbulharjo, Kotagede, Jetis, Tegalrejo, Mantrijeron, Wirobrajan, Ngampilan,
Pakualaman, Kraton, Mergangsan, dan Gedongtengen.
b. Menetapkan jumlah klaster yang akan dipilih atas dasar jumlah responden
berdasarkan hasil perhitungan besar sampel.
c. Memilih klaster dengan cara random murni.
Berdasarkan tabel panduan untuk menentukan banyaknya klaster sampel
(Luts, 1982 cit. Pratiknya) dengan taksiran proporsi 0,50 dan jumlah klaster
14, maka didapatkan klaster sampel minimal sebanyak tujuh untuk masing-
masing kelompok yaitu ceramah, ceramah-testimoni dan kontrol. Pemilihan
secara random dilakukan dengan menggunakan tabel random. Hasil
38
lxvi
randomisasi diperoleh: klaster sampel untuk ceramah meliputi: Kecamatan
Mergangsan, Danurejan, Wirobrajan, Gondokusuman, Gondomanan,
Gedongtengen, dan Pakualaman. Sedangkan klaster untuk ceramah-testimoni
meliputi: Gondomanan, Pakualaman, Danurejan, Kotagede, Jetis,
Umbulharjo, dan Kraton. Klaster sampel untuk kelompok kontrol meliputi:
Kraton, Gondomanan, Pakualaman, Kotagede, Jetis, Ngampilan, dan
Mergangsan.
d. Membuat daftar sekolah dasar dari semua klaster yang terpilih sebagai klaster
sampel.
e. Memilih sekolah dasar dari daftar sekolah dasar tersebut, sebanyak yang
dikehendaki dengan menggunakan teknik random.
f. Melakukan identifikasi individu yang memenuhi kriteria inklusi penelitian di
dalam klaster yang terpilih.
Penentuan sampel pada teknik multistages cluster random sampling
dilakukan sebagai berikut (Pratiknya, 2001):
a. Menentukan jumlah keseluruhan subyek sampel yang dihitung menggunakan
rumus besar sampel minimal:
xpxqZNxdxpxqNxZn
αα
22
2
)1( +−= (Pujirahardjo, 1993)
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = besar populasi (2012 guru wanita)
39
lxvii
p = estimator proporsi populasi (0,5) dan q = (1-p) = 0,5
Zα = harga standar normal (1,96), karena menggunakan harga α = 5%
d = penyimpangan yang ditolerir (10%)
5,05,096,1)12012(%)10(
5,05,096,1201222
2
xxxxxxn
+−=
= 91,71
≈ 92 orang untuk setiap kelompok perlakuan
b. Menentukan jumlah klaster sampel dilakukan dengan menggunakan tabel
(Luts, 1982 cit. Pratiknya). Berdasarkan tabel didapatkan jumlah klaster
sampel untuk masing-masing perlakuan sebesar tujuh kecamatan.
c. Menentukan jumlah keseluruhan guru wanita sekolah dasar dalam klaster-
klaster sampel (c1), dan menyusun daftar guru wanita sekolah dasar pada tiap
klaster (c2).
d. Menentukan jumlah subyek yang harus dipilih dari tiap klaster sampel dengan
cara, d = 1
2
caxc
Keterangan:
a = jumlah keseluruhan subyek sampel
c1= jumlah seluruh guru wanita sekolah dasar dalam seluruh klaster sampel
c2= jumlah seluruh guru wanita sekolah dasar dalam setiap klaster sampel
d = jumlah subyek sampel (guru wanita sekolah dasar) yang harus dipilih
dari setiap klaster
40
lxviii
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh jumlah guru sekolah dasar
yang akan dipilih sebagai subyek penelitian. Namun, karena data yang
diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tidak menyebutkan secara
pasti daftar dan jumlah guru untuk setiap sekolah dasar, maka rumus di atas
tidak dapat diaplikasikan. Untuk mengatasinya, maka pengambilan sampel
dilakukan dengan merandom sekolah dasar untuk setiap klaster sampel yang
terpilih. Langkah ini dilakukan dengan mengambil sekolah dasar dalam
jumlah yang sama untuk setiap kecamatan pada masing-masing kelompok
perlakuan. Kemudian memilih guru wanita dari tiap sekolah dasar tersebut
hingga memenuhi jumlah sampel yang dikehendaki. Sekolah dasar yang
sudah terpilih untuk suatu kelompok perlakuan tidak diikutsertakan kembali
dalam proses randomisasi untuk kelompok perlakuan yang lain.
2. Pengurusan Izin Penelitian
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan izin melakukan penelitian pada
populasi penelitian yaitu pada guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
Proses pengurusan izin penelitian dimulai dengan memasukkan permohonan izin
dan proposal penelitian ke bagian perizinan Walikota Yogyakarta c.q. BAPEDA
kota Yogyakarta. Kemudian, perizinan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta.
3. Penelusuran Data Populasi
Penelusuran data populasi dilakukan melalui Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
bagian pusat data kepegawaian. Di bagian ini ditelusuri data mengenai populasi
41
lxix
penelitian yang meliputi daftar dan jumlah SD di Kota Yogyakarta, daftar guru
sekolah dasar yang ada di Kota Yogyakarta. Berdasarkan data yang diberikan,
sekolah dasar yang ada di Kota Yogyakarta berjumlah 225, dengan rincian 14
sekolah dasar di Kecamatan Mantrijeron, 13 sekolah dasar di Kecamatan Kraton,
18 sekolah dasar di Kecamatan Mergangsan, 31 sekolah dasar di Kecamatan
Umbulharjo, 20 sekolah dasar di Kecamatan Kotagede, 29 sekolah dasar di
Kecamatan Gondokusuman, 10 sekolah dasar di Kecamatan Danurejan, 6 sekolah
dasar di Kecamatan Pakualaman, 11 sekolah dasar di Kecamatan Gondomanan,
10 sekolah dasar di Kecamatan Ngampilan, 13 sekolah dasar di Kecamatan
Wirobrajan, 10 sekolah dasar di Kecamatan Gedongtengen, 23 sekolah dasar di
Kecamatan Jetis, dan 17 sekolah dasar di Kecamatan Tegalrejo. Sedangkan
jumlah guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta adalah 2012 orang.
4. Pembuatan kuesioner
Pembuatan kuesioner meliputi tiga tahap yaitu:
a. Pembuatan kuesioner
Kuesioner terdiri dari empat bagian. Pada bagian pertama kuesioner
ingin diketahui karakteristik demografi responden. Bagian kedua kuesioner
menggambarkan pengetahuan responden tentang kanker serviks dan
papsmear. Dalam bagian pengetahuan, diukur pemahaman responden tentang
definisi, penyebab, faktor risiko, gejala, stadium, deteksi dini dengan
papsmear, pelaksanaan papsmear, interpretasi hasil papsmear, proses
papsmear, dan upaya-upaya pencegahan terjadinya kanker serviks. Bagian
42
lxx
ketiga kuesioner mengukur sikap responden mengenai deteksi dini kanker
serviks dengan papsmear. Bagian keempat mengukur perilaku responden
yang terwujud dengan melakukan papsmear, perilaku untuk meneruskan
pengetahuan yang telah diperoleh dari ceramah atau ceramah-testimoni, serta
perilaku untuk menganjurkan ibu lain untuk melakukan papsmear.
Gambar 8. Kerangka Kuesioner
Item-item pernyataan pada bagian II hingga bagian IV dalam
kuesioner disusun berdasarkan atas variabel-variabel penelitian yang ingin
diketahui yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku berdasarkan panduan dari
National Cancer Institute (NCI) (2007a). Dari poin-poin yang ada, kemudian
Kuesioner
Bagian I Karakteristik demografi responden, meliputi nama, umur, alamat, status pernikahan, lama menikah, jumlah anak, dan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, riwayat melakukan papsmear.
Bagian III Sikap responden mengenai papsmear sebagai upaya untuk deteksi dini kanker serviks
Bagian II Tingkat pengetahuan responden tentang kanker serviks dan papsmear diukur pemahaman responden tentang definisi, penyebab, faktor risiko, gejala, stadium, deteksi dini dengan papsmear, pelaksanaan papsmear, interpretasi hasil papsmear, proses papsmear dan upaya-upaya pencegahan terjadinya kanker serviks.
Bagian IV Perilaku responden dalam deteksi dini kanker serviks, apakah responden melakukan papsmear atau tidak, perilaku untuk meneruskan pengetahuan yang telah diperoleh dari ceramah atau ceramah-testimoni serta perilaku untuk menganjurkan ibu lain untuk melakukan papsmear.
43
lxxi
dibuat pernyataan-pernyataan yang relevan mengenai kanker serviks dan
papsmear sesuai dengan materi yang nantinya akan diberikan kepada
responden.
Tabel I. Profil Pertanyaan dalam Kuesioner mengacu ke NCI (2007) No Pertanyaan
1 Pengukuran Aspek Pengetahuan a. Definisi Penyakit kanker serviks. b. Etiologi penyakit kanker serviks. c. Tanda dan gejala penyakit kanker serviks. d. Faktor risiko kanker serviks. e. Upaya pencegahan kanker serviks. f. Pengertian papsmear. g. Arti penting melakukan papsmear. h. Proses papsmear. i. Rekomendasi jadwal papsmear yang teratur. j. Kapan sebaiknya waktu ideal untuk papsmear? k. Bagaimana hasil papsmear dilaporkan? l. Interpretasi hasil papsmear. m. Apa yang harus dilakukan jika hasil tidak normal?
2 Pengukuran Aspek Sikap a. Pendapat tentang ancaman kanker serviks pada penurunan kualitas hidup. b. Upaya pencegahan kanker serviks. c. Pendapat tentang deteksi dini kanker serviks dengan papsmear. d. Pendapat tentang hambatan (kerugian) deteksi dini dengan papsmear. e. Pendapat tentang hal yang mendukung (keuntungan) deteksi dini dengan
papsmear. f. Pendapat tentang tempat melakukan papsmear. g. Pendapat tentang biaya papsmear.
3 Pengukuran Aspek Perilaku a. Melakukan atau tidak melakukan papsmear. b. Meneruskan pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain atau tidak. c. Menganjurkan melakukan papsmear atau tidak.
44
lxxii
Pertanyaan dalam kuesioner merupakan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan tersebut disusun dengan modifikasi skala Likert dari 5 pilihan
menjadi 4 pilihan yaitu SS (sangat setuju) , S (setuju), TS (tidak setuju), STS
(sangat tidak setuju). Modifikasi skala Likert dilakukan dengan
menghilangkan pilihan jawaban di tengah yaitu Ragu-ragu (R). Hal ini
dilakukan karena kategori jawaban di tengah memiliki arti ganda yang tidak
diharapkan dalam suatu instrumen, bisa diartikan belum dapat memutuskan
atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral. Jawaban di tengah juga
menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi mereka
yang ragu atas arah kecenderungan jawabannya, setuju atau tidak setuju.
Selain itu, modifikasi ini dilakukan untuk melihat kecenderungan pendapat
responden ke arah setuju atau tidak setuju. Kuesioner dibuat dengan bahasa
yang sederhana agar mudah dipahami dan tidak terjadi perbedaan penafsiran
yang nantinya dapat mempengaruhi hasil. Butir-butir pernyataan dalam
kuesioner yang disusun bersifat favorable dan unfavorable.
Tabel II. Jenis Pertanyaan dan Pengelompokan Pernyataan Berdasarkan Variabel
Dalam Kuesioner Jenis pertanyaan Variabel No pertanyaan
Favorable Unfavorable Pengetahuan 1, 2 ,3, 4, 5, 6, 7, 8,
10, 11, 12, 15, 17, 18, 19
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12,
5, 10, 15, 17, 18, 19
Sikap 9,13, 14, 16, 20, 21 9, 14, 16, 20, 21 13
Perilaku 22, 23, 24 22,23,24 -
45
lxxiii
Sistem penilaian dibagi menjadi 2 cara yaitu untuk pernyataan favorable dan
unfavorable. Penilaian untuk pernyataan yang favorable adalah SS = 4, S = 3,
TS = 2, STS = 1 sedangkan untuk pertanyaan yang unfavorable adalah SS =1,
S = 2, TS = 3, STS = 4
Kuesioner perlu diuji sebelum digunakan sebagai instrumen
penelitian. Uji yang dilakukan meliputi uji validitas, uji reliabilitas dengan
menghitung nilai Alpha Cronbach dan uji pemahaman bahasa.
b. Uji Validitas
Validitas memiliki arti sejauh mana data yang ditampung pada suatu
kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam suatu daftar pertanyaan
dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas yang dilakukan adalah uji
validitas isi (content validity).
Uji validitas dari setiap butir pernyataan dalam kuesioner pada
penelitian ini diukur dengan menggunakan program Statistical Product and
Service Solution (SPSS) versi 12 for Windows dengan analisis Pearson
Product Momen pada tingkat kepercayaan 95%. Analisis ini menunjukkan
validitas hubungan antarsetiap butir pernyataan. Setiap butir pernyataan
dinyatakan valid jika koefisien korelasi ( r ) bernilai positif dan r tabel < r
hitung (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi
antara 0,520 – 0,878.
46
lxxiv
Uji validitas dilakukan kepada guru-guru wanita sekolah dasar di Kota
Yogyakarta di luar sampel penelitian sebanyak 15 orang. Uji validitas ini
dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Bumijo, Sekolah Dasar Negeri Bener, dan
Sekolah Dasar Negeri Sagan. Setelah dilakukan tiga kali uji validitas, maka
diperoleh kuesioner yang valid.
Dari uji validitas diperoleh hasil bahwa dari 24 butir pernyataan
kuesioner, terdapat empat butir pernyataan yang masih belum valid. Untuk
keempat butir pernyataan tersebut dilakukan uji validitas professional
adjustment dari pakar yang ahli dalam bidang patologi anatomi kedokteran
RSUP dr. Sardjito Yogyakarta yaitu dr. Fx. Ediati Triningsih M.Sc.,Sp.PA,
empat butir pernyataan tersebut direvisi oleh dr. Fx. Ediati Triningsih
M.Sc.,Sp.PA sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Dilakukan juga uji pemahaman bahasa kepada guru-guru wanita sekolah dasar
tersebut dimana peneliti mendampingi satu persatu guru dalam mengisi
kuesioner dan menanyakan apakah pernyataan dalam kuesioner mudah
dipahami atau tidak.
c. Uji Reliabilitas
Menurut Azwar (2006), reliabilitas merupakan ukuran suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan
dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas ( r ) yang angkanya berada dalam rentang 0-1,0. Semakin
47
lxxv
tinggi nilai koefisian reliabilitas/mendekati angka 1 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Dan sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien
reliabilitas/menjauhi angka 1 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Menurut
Azwar (2006), suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Alpha > 0,60.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan internal konsistensi
dalam estimasi reliabilitas, dimana dalam pendekatan ini hanya memerlukan
satu kali tes kepada suatu kelompok individu sebagai subyek. Dalam
pendekatan ini diperlukan pembelahan tes menjadi 2 kelompok pertanyaan
yang disebut metode belah dua (split-half method). Pembelahan tes sedapat
mungkin pada setiap belahan berisi item dalam jumlah yang sama banyak
(Azwar, 2006). Dalam penelitian ini metode belahan yang digunakan adalah
pembelahan gasal-genap (odd-even splits). Cara pembelahan ini diharapkan
akan diperoleh dua bagian yang setara dari segi isi dan taraf kesukaran item-
itemnya. Cara pembelahan ini juga menghindari kemungkinan terjadinya
pengelompokan item-item tertentu ke dalam salah satu belahan saja. Koefisien
korelasi yang diperoleh adalah 0,724. Kemudian dilanjutkan menghitung
Formula Spearman-Brown yang merupakan formula koreksi terhadap
koefisien korelasi antara dua bagian tes. Koefisien reliabilitas dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 for
Windows dengan analisis reliabilitas yang menggunakan koefisien Alpha
Cronbach. Nilai koefisien reliabilitas dalam penelitian ini adalah 0,8399.
48
lxxvi
5. Pelaksanaan Intervensi
a. Penyebaran undangan untuk responden yang digunakan sebagai sampel
Undangan untuk menghadiri ceramah maupun ceramah-testimoni
disebarkan kepada guru wanita sekolah dasar masing-masing sekolah dasar,
diharapkan minimal tiga guru yang dapat menghadiri acara tersebut.
b. Pelaksanaan ceramah dan ceramah-testimoni
Intervensi dilakukan kepada kelompok ceramah dan ceramah-
testimoni secara terpisah. Intervensi berupa ceramah maupun ceramah-
testimoni oleh salah satu tim dokter dari YKI yang berkompeten. Materi
edukasi tentang kanker serviks dan papsmear diperoleh dari Yayasan Kanker
Indonesia yang telah standar untuk setiap ceramah yang diberikan. Sedangkan
untuk testimoni, narasumber, yaitu penderita kanker serviks yang telah
sembuh, membagikan pengalamannya yang meliputi gejala yang dialami,
bagaimana testimoner mengetahui tentang penyakitnya (deteksi atau
diagnosis), tindakan pengobatan dan penanganan yang dilakukan, motivasi
untuk sembuh, motivasi kepada guru-guru untuk mencegah kanker serviks
dengan papsmear. Untuk ceramah-testimoni, sebelum intervensi ceramah,
dilakukan testimoni terlebih dahulu oleh Ibu Silah Pardjono seorang penderita
kanker serviks yang telah sembuh, dilanjutkan sesi tanya jawab atau
pertanyaan interaktif dua arah antara testimoner dengan responden. Setelah itu
dilanjutkan dengan ceramah dan sesi tanya jawab antara responden dengan
narasumber.
49
lxxvii
Model ceramah yang dilakukan berupa pemaparan materi mengenai
kanker serviks dan papsmear dari narasumber yang berkompeten (tim dokter
YKI) kepada responden secara dua arah. Hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan pendapat Soebroto dkk. yang menyatakan bahwa metode
ceramah memiliki kelemahan, karena sering dilakukan secara sepihak tanpa
memberi kesempatan kepada peserta untuk aktif berperan serta karena itu Hal
ini diharapkan bahwa peserta dapat lebih memahami materi tentang kanker
serviks dan papsmear yang diberikan.
Setelah proses intervensi (baik ceramah maupun ceramah-tetimoni)
tahap I dilakukan, responden yang hadir belum memenuhi jumlah minimal
yang dipersyaratkan. Untuk itu dilakukan proses randomisasi ulang dengan
prosedur yang sama dan dilakukan penyebaran undangan dan intervensi lagi
hingga memenuhi jumlah sampel minimal yang memenuhi kriteria inklusi.
Intervensi ceramah pertama kali dilakukan di Aula Yayasan Kanker
Indonesia cabang DIY. Tetapi karena responden yang hadir dan memenuhi
kriteria inklusi kurang dari jumlah minimal sampel yang dibutuhkan, maka
dilakukan intervensi ceramah berikutnya dengan responden yang berbeda,
hasil dari randomisasi sekolah dasar yang belum menghadiri undangan pada
ceramah I. Hal ini dilakukan untuk memenuhi jumlah sampel minimal yang
dibutuhkan. Pada penelitian ini, jumlah sampel minimal terpenuhi setelah
melakukan ceramah sebanyak empat kali, dimana tempat ceramah berikutnya
50
lxxviii
dilakukan di Aula Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sebanyak dua kali dan
di Aula Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta.
Sedangkan pada kelompok intervensi berupa ceramah-testimoni,
jumlah sampel minimal terpenuhi setelah dilakukan ceramah-testimoni
sebanyak dua kali dengan responden yang berbeda, yaitu satu kali di Aula
Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY dan satu kali di Aula Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta.
Untuk kelompok kontrol tidak diberi intervensi, peneliti datang ke
sekolah dasar yang digunakan untuk kontrol dan memberikan kuesioner yang
digunakan untuk pretes sekaligus postes kepada guru wanita di sekolah dasar
tersebut tanpa memberikan intervensi apapun. Sebagaimana etika penelitian
terhadap manusia, maka diberikan reward terhadap kelompok kontrol, dimana
responden untuk kelompok kontrol juga diundang dalam acara ceramah
tentang kanker serviks dan papsmear setelah pengukuran akhir.
Untuk semua guru yang menghadiri acara baik ceramah maupun
ceramah-testimoni diberikan sertifikat sebagai tanda telah mengikuti acara
tersebut, juga sebagai reward terhadap guru yang menghadiri undangan.
6. Pengambilan Data
a. Pretes
Pretes dilakukan sebelum responden mendapatkan intervensi baik ceramah,
ceramah-testimoni maupun kontrol untuk mengetahui pengetahuan, sikap,
perilaku dasar/awal dari responden.
51
lxxix
b. Postes
Segera sesudah intervensi dilakukan postes untuk mengukur pengetahuan dan
sikap responden setelah menerima edukasi kesehatan berupa ceramah atau
ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear. Pada kelompok
kontrol tidak dilakukan postes segera setelah intervensi, karena pada
kelompok ini tidak diberikan intervensi apapun. Selain itu karena responden
menolak untuk mengisi kuesioner yang sama sebanyak dua kali berturut-turut,
maka postes ini dianggap sama dengan pretes.
c. Postes satu bulan setelah intervensi
Satu bulan setelah intervensi dilakukan pengambilan postes kembali
di masing-masing sekolah dasar guru yang menjadi responden. Postes satu
bulan setelah intervensi dilakukan untuk melihat peningkatan perilaku, dan
untuk melihat bagaimana konsistensi pengetahuan dan sikap responden
setelah satu bulan intervensi, apakah ada perubahan atau tidak. Untuk
kelompok kontrol, postes ini diberikan satu bulan setelah pemberian pretes.
7. Pengolahan Data
a. Manajemen data
Untuk menjamin keakuratan data, dilakukan manajemen data yaitu:
1) Editing
Melakukan pemeriksaan kuesioner hasil penelitian apakah sudah lengkap
isi jawabannya. Juga dilakukan pemilihan kuesioner yang memenuhi
kriteria inklusi sampel untuk pengolahan data selanjutnya.
52
lxxx
2) Processing
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menjumlahkan angka dari setiap item pernyataan yang dijawab oleh
responden. Pengelompokan item pernyataan dalam kuesioner didasarkan
variabel-variabel yang akan diteliti yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Lalu melakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.
3) Cleaning
Data yang dimasukkan ke program komputer diperiksa lagi kebenarannya.
b. Analisis data
Analisis data yang digunakan dapat dilihat dari skema analisis data berikut:
Gambar 9. Skema Analisis Data
Uji Signifikasi satu kelompok, untuk mengetahui signifikansi ada pengaruh intervensi (ceramah dan ceramah-testimoni) yang berupa peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Paired t-test (data terdistribusi normal) dan Wilcoxon (data yang terdistribusi tak normal).
Uji Signifikasi kelompok intervensi (ceramah dan ceramah-testimoni) dengan kontrol untuk mengetahui ada-tidaknya perbedaan yang signifikan
antara kelompok kontrol-intervensi untuk setiap variabel. 2 Sample Independent t-test (data terdistribusi normal) dan Mann Whitney
U-Test (data terdistribusi tidak normal).
Uji Signifikasi kelompok ceramah dengan ceramah-testimoni untuk mengetahui ada-tidaknya perbedaan yang signifikan kedua kelompok tersebut untuk masing-masing variabel.
2 Sample Independent t-test (data terdistribusi normal) dan Mann Whitney U-Test (data terdistribusi tidak normal).
Data Ceramah, Ceramah-testimoni, Kontrol
Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
53
lxxxi
1) Uji Normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model
penelitian. Tujuan uji ini untuk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang akan digunakan dalam penelitian (Azwar, 2006). Uji normalitas
dilakukan dengan program statistik menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov. Uji normalitas yang dilakukan ada dua yaitu normalitas pretes,
postes, dan postes 1 bulan untuk setiap variabel dari setiap kelompok dan
normalitas selisih antara pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan untuk
setiap variabel dari setiap kelompok.
2) Uji Signifikasi yakni untuk mengetahui sginifikasi antara:
a) Uji beda Paired T-test (jika dua data yang dibandingkan terdistribusi
normal) atau Wilcoxon (jika minimal salah satu dari dua data yang
dibandingkan terdistribusi tidak normal) dalam satu kelompok antara
pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan untuk setiap variabel yang
diteliti. Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara pretes
dan postes/postes 1 bulan sehingga dapat diketahui apakah ceramah
dan ceramah-testimoni memberikan pengaruh berupa peningkatan
pengetahuan, sikap, dan perilaku.
b) Uji beda Two Sample Independent T-test (jika dua data yang
dibandingkan terdistribusi normal) atau Mann-Whitney U Test (jika
minimal salah satu dari dua data yang dibandingkan terdistribusi tidak
normal) dalam dua kelompok yang berbeda, yaitu kontrol-intervensi
(ceramah dan ceramah-testimoni) atau ceramah-ceramah-testimoni.
54
lxxxii
Uji beda ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan
nilai pengetahuan, sikap, perilaku yang signifikan pada kelompok
perlakuan, dibandingkan kelompok kontrol, juga untuk mengetahui
adanya perbedaan yang signifikan antara perubahan nilai pengetahuan,
sikap, dan perilaku antara kelompok intervensi ceramah dengan
ceramah-testimoni.
Analisis Mann-Whitney U Test dan Two sampel independent T-
test merupakan prosedur untuk suatu variabel independent (edukasi)
yang mempunyai dua level diskrit dan suatu variabel dependent
continous (pengetahuan, sikap, dan perilaku).
3) Metode statistik deskriptif evaluatif
Metode ini digunakan untuk melihat persentase perubahan pengetahuan,
sikap, dan perilaku responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan, latar
belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, serta riwayat
melakukan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan
perilaku guru wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta. Analisis data
dilakukan dengan menghitung selisih antara nilai postes dan pretes yang
kemudian dicari nilai rata-ratanya (mean). Hasil dari rata-rata dibagi
dengan jumlah item pernyataan yang dikalikan dengan peningkatan nilai
maksimum (nilai tertinggi (4) – nilai terendah (1) = 3) dan dibuat dalam
bentuk persentase.
55
lxxxiii
P = %100)3(
xNxX
Keterangan:
P : Persentase (%)
X: Rata- rata nilai selisih antara pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan
N: Jumlah item pertanyaan
I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama penelitian ini antara lain:
a. Sulitnya mendapat tanggapan dari kepala sekolah dan guru-guru sekolah
dasar, dimana banyak guru-guru sekolah dasar yang tidak menghadiri acara
ceramah maupun ceramah-testimoni yang diadakan oleh peneliti. Hal ini
menyebabkan peneliti sulit untuk mendapatkan jumlah sampel minimal yang
dipersyaratkan dan harus mengadakan acara tersebut lebih dari satu kali.
Untuk mengatasi kesulitan ini, maka peneliti melakukan upaya memohon
bantuan kepada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk membuatkan surat
rekomendasi kepada sekolah-sekolah dasar yang akan diundang untuk
menghadiri ceramah dan ceramah-testimoni, mengadakan acara ceramah dan
ceramah-testimoni di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang tempatnya
sudah diketahui dengan pasti oleh guru-guru sekolah dasar sebagai responden,
memberikan sertifikat kepada guru-guru yang hadir dalam acara ceramah
maupun ceramah-testimoni.
56
lxxxiv
b. Waktu penelitian harus mundur dari yang seharusnya karena sulitnya
mencocokkan waktu antara peneliti dengan guru wanita sekolah dasar.
2. Kelemahan penelitian
a. Sulitnya melakukan multistages cluster random karena banyaknya guru
wanita sekolah dasar yang sudah diundang namun tidak dapat menghadiri
acara ceramah maupun ceramah-testimoni. Hal ini menyebabkan peneliti
harus melakukan randomisasi ulang pada sekolah dasar yang sudah diundang
tapi tidak menghadiri.
b. Sulit mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian misalnya
latar belakang informasi yang pernah diterima oleh responden dan informasi
yang diterima responden sebelum postes selama satu bulan setelah intervensi
dan kondisi fisik-psikis yang akan mempengaruhi proses dan hasil pengisian
kuesioner.
57
lxxxv
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang menjadi
responden dalam penelitian ini meliputi: umur, tingkat pendidikan, latar belakang
informasi tentang kanker serviks dan papsmear, serta riwayat melakukan papsmear.
1. Umur
Dalam penelitian ini, responden dibagi menjadi empat kelompok umur
dengan rentang umur 10 tahun.
Tabel III. Frekuensi Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang
menjadi responden dalam setiap kelompok perlakuan
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol Rentang umur
(tahun) Σ responden Persentase(%) Σ responden Persentase
(%) Σ
responden Persentase
(%)
21-30 16 17,39 12 13,04 15 16,31
31-40 22 23,91 25 27,18 16 17,39
41-50 37 40,22 45 48,91 35 38,04
51-60 17 18,48 10 10,87 26 28,26
Σ 92 100 92 100 92 100
Kelompok umur yang memiliki frekuensi terbesar baik dalam kelompok
ceramah, ceramah-testimoni, maupun kontrol terdapat pada rentang umur 41-50
tahun. Frekuensi terkecil pada kelompok ceramah dan kontrol adalah rentang
58
lxxxvi
umur 21-30 tahun, sedangkan pada kelompok ceramah-testimoni adalah rentang
umur 51-50 tahun.
05
101520253035404550
Frek
uens
i Res
pond
en (%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
rentang umur (tahun)
ceramah ceramah-testimoni kontrol
Gambar 10. Frekuensi Umur Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang
Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan
2. Tingkat Pendidikan
Tabel IV. Frekuensi Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang menjadi responden dalam setiap kelompok perlakuan
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol Tingkat
Pendidikan Σ responden
Persentase(%)
Σ responden
Persentase(%)
Σ responden
Persentase (%)
SLTA sederajat 3 3,26 5 5,43 1 1,09
SPG 6 6,52 4 4,35 4 4,35 Diploma II 27 29,35 34 36,96 51 55,43 Strata I 53 57,61 49 53,26 36 39,13 Strata II 3 3,26 0 0,00 0 0
Σ 92 100 92 100 92 100
Dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi lima kategori
berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir yang pernah ditempuh oleh
responden, yaitu: SLTA dan sederajat, SPG (Sekolah Pendidikan Guru), Diploma
59
lxxxvii
II, Strata I, dan Strata II. Berdasarkan data yang diperoleh, latar belakang
pendidikan terakhir yang pernah diterima guru sekolah dasar yang menjadi
responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV dan Gambar 11.
0
10
20
30
40
50
60Fr
ekue
nsi R
espo
nden
(%)
SLTAsederajat
SPG DiplomaII
Strata I Strata II
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol
Gambar 11. Frekuensi Tingkat Pendidikan Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan
Pada kelompok ceramah dan ceramah-testimoni, pendidikan terakhir
yang pernah diterima oleh responden paling banyak adalah Strata I, sedangkan
kelompok kontrol responden yang terbanyak berpendidikan terakhir Diploma II.
3. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear
Dalam penelitian ini, responden dikelompokkan menjadi dua kategori
berdasarkan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, yaitu
belum pernah dan sudah pernah menerima informasi tentang kanker serviks dan
papsmear. Pernah mendapatkan informasi pada penelitian ini memiliki makna
bahwa responden sudah pernah mendapatkan informasi sebelum dilakukan
penelitian, baik berasal dari media cetak (majalah, brosur, surat kabar), media
60
lxxxviii
elektronik (radio, internet, televisi), tenaga kesehatan, rumah sakit, Kucala,
instansi pendidikan (Universitas Gajah Mada), relasi (saudara, teman, tetangga).
Karakteristik responden ditinjau dari latar belakang informasi yang pernah
diterima responden dapat dilihat pada Tabel V dan Gambar 12.
Tabel V. Frekuensi Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi
Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol Latar
belakang informasi
Σ responden
Persentase (%)
Σ responden
Persentase(%) Σ responden Persentase
(%) Belum pernah 68 73,91 74 80,44 53 57,61 Sudah pernah 24 26,09 18 19,56 39 42,39 Σ 92 100 92 100 92 100
0102030405060708090
Frek
uens
i Res
pond
en (%
)
Belum Sudah
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol
Gambar 12. Frekuensi Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan
Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan
Pada kelompok ceramah, ceramah-testimoni, maupun kontrol, responden
yang belum pernah mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear
memiliki frekuensi yang lebih banyak daripada yang sudah pernah mendapatkan
informasi.
61
lxxxix
4. Riwayat Melakukan Papsmear
Berdasarkan riwayat sudah atau belum pernah melakukan papsmear,
maka responden dibagi menjadi dua kategori yaitu belum pernah melakukan
papsmear dan sudah pernah melakukan papsmear. Riwayat responden sudah atau
belum pernah melakukan papsmear dapat dilihat pada Tabel VI dan Gambar 13.
Tabel VI. Frekuensi Riwayat Melakukan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol Riwayat papsmear Σ
respondenPersentase
(%) Σ
respondenPersentase
(%) Σ
responden Persentase
(%) Belum pernah
papsmear 67 72,83 74 80,44 72 78,26
Sudah pernah
papsmear 25 21,17 18 19,56 20 21,74
Σ 92 100 92 100 92 100
0102030405060708090
Frek
uens
i Res
pond
en (%
)
Belum pernah papsmear Sudah pernah papsmear
Ceramah Ceramah-testimoni Kontrol
Gambar 13. Frekuensi Riwayat melakukan Papsmear Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta yang Menjadi Responden Dalam Setiap Kelompok Perlakuan
Pada kelompok ceramah, ceramah-testimoni, maupun kontrol, responden
yang belum pernah melakukan papsmear menempati urutan yang lebih tinggi
daripada responden yang sudah melakukan papsmear.
62
xc
B. Pengaruh Ceramah dan Ceramah-Testimoni tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Guru Wanita Sekolah
Dasar di Kota Yogyakarta
Untuk mengetahui apakah ceramah atau ceramah-testimoni tentang kanker
serviks dan papsmear yang diberikan memberikan pengaruh terhadap pengetahuan,
sikap, dan perilaku responden, maka dilakukan perbandingan antara nilai pretes-
postes dan pretes-postes satu bulan untuk setiap variabel dari setiap kelompok. Dari
perhitungan statistik diperoleh hasil nilai signifikasi yang ditunjukkan pada tabel VII.
Tabel VII. Signifikasi Perubahan Nilai Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Responden Kelompok Variabel Perbandingan Signifikasi
Pretes-postes 0,000* Pengetahuan Pretes-postes 1 bulan 0,000* Pretes-postes 0,000* Sikap
Pretes-postes 1 bulan 0,000* Pretes-postes 0,260**
Ceramah
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,000* Pretes-postes 0,000* Pengetahuan Pretes-postes 1 bulan 0,000* Pretes-postes 0,000*
Sikap Pretes-postes 1 bulan 0,004*
Pretes-postes 0,166**
Ceramah-testimoni
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,000* Pretes-postes 1*** Pengetahuan Pretes-postes 1 bulan 0,030* Pretes-postes 1*** Sikap
Pretes-postes 1 bulan 0,170** Pretes-postes 1***
Kontrol
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,017* Keterangan:
* terdapat perubahan nilai yang signifikan
** tidak terdapat perubahan nilai yang signifikan
*** antara kedua nilai yang dibandingkan tidak terdapat perbedaan sama sekali
63
xci
Dari hasil output uji signifikasi baik dengan Wilcoxon maupun Paired T-Test
didapatkan nilai signifikasi dari uji hipotesis null yang berbunyi tidak ada perubahan
nilai yang signifikan antara selisih pretes dengan postes atau postes satu bulan.
Apabila nilai signifikasi > 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis null
diterima, yang berarti tidak ada perubahan nilai antara pretes dengan postes atau
postes satu bulan. Dan apabila nilai signifikasi < 0,05, maka kesimpulan yang diambil
adalah hipotesis null ditolak atau dengan kata lain ada perubahan nilai antara pretes
dengan postes atau postes satu bulan.
Hasil dari uji signifikasi menunjukkan bahwa:
1. Pada kelompok ceramah menunjukkan
a. ada perubahan nilai pengetahuan yang signifikan antara pretes-postes dan
pretes-postes satu bulan.
b. ada perubahan nilai sikap yang signifikan antara pretes-postes dan pretes-
postes satu bulan.
c. perubahan nilai perilaku yang signifikan hanya ditunjukkan pada pretes-
postes satu bulan setelah intervensi.
2. Pada kelompok ceramah-testimoni menunjukkan
a. ada perubahan nilai pengetahuan yang signifikan antara pretes-postes dan
pretes-postes satu bulan.
b. ada perubahan nilai sikap yang signifikan antara pretes-postes dan pretes-
postes satu bulan.
64
xcii
c. tidak ada perubahan nilai perilaku yang signifikan antara pretes-postes segera
setelah intervensi, perubahan nilai perilaku yang signifikan ditunjukkan pada
pretes-postes satu bulan.
3. Pada kelompok kontrol
a. antara pretes-postes tidak terdapat perbedaan nilai pengetahuan sama sekali,
tetapi pada pretes-postes satu bulan ada perubahan nilai pengetahuan yang
signifikan.
b. antara pretes-postes tidak terdapat perbedaan nilai sikap sama sekali, tetapi
pada pretes-postes satu bulan tidak ada perubahan nilai sikap yang signifikan.
c. antara pretes-postes tidak terdapat perbedaan nilai perilaku sama sekali, tetapi
ada perubahan nilai perilaku yang signifikan antara pretes-postes satu bulan.
Perubahan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden pada setiap
kelompok bisa berupa penurunan atau peningkatan. Karena itu untuk melihat apakah
perubahan yang terjadi berupa penurunan atau peningkatan nilai pengetahuan, sikap,
dan perilaku, maka dapat dilihat dari rata-rata selisih nilai postes-pretes dan postes
satu bulan-pretes yang dibagi dengan jumlah item pernyataan dikalikan peningkatan
nilai maksimum (3) dalam bentuk persentase.
Persentase perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku responden pada
kelompok ceramah, ceramah-testimoni, dan kontrol dapat dilihat pada Tabel VIII.
Sedangkan perbandingan besar perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku
responden dari pretes-postes dan pretes-postes satu bulan antara kelompok ceramah,
ceramah-testimoni, dan kontrol dapat dilihat secara jelas pada gambar 14, 15, dan 16.
65
xciii
Tabel VIII. Perbandingan Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Kelompok Variabel Perbandingan Rata-rata selisih
Persentase (%)
Pretes-postes 5,52 36,81 Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan 4,90 32,68 Pretes-postes 1,91 10,63
Sikap Pretes-postes 1 bulan 1,58 8,76
Pretes-postes -0,13 -1,45
Ceramah
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 2,51 27,90
Pretes-postes 5,02 33,48 Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan 3,91 26,09 Pretes-postes 1,10 6,10
Sikap Pretes-postes 1 bulan 0,83 4,59
Pretes-postes 0,08 0,85
Ceramah-testimoni
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 2,96 32,85
Pretes-postes 0 0 Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan -0,98 -6,52 Pretes-postes 0 0
Sikap Pretes-postes 1 bulan -0,40 -2,23
Pretes-postes 0 0
Kontrol
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,36 3,99
-4-202468
101214
peru
baha
n ni
lai
peng
etah
uan
(%)
pre-pos pre-pos 1 bulan
ceramah ceramah-testimoni kontrol
Gambar 14. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Pengetahuan Pretes-Postes
dan Pretes-Postes 1 Bulan
66
xciv
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
peru
baha
n ni
lai s
ikap
(%)
pre-pos pre-pos 1 bulan
ceramah ceramah-testimoni kontrol
Gambar 15. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Sikap Pretes-Postes dan
Pretes-Postes 1 Bulan
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
Per
ubah
an N
ilai P
erila
ku (%
)
pre-pos pre-pos 1 bulan
ceramah ceramah-testimoni kontrol
Gambar 16. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan
Dari hasil uji signifikasi dan perhitungan rata-rata perubahan nilai variabel
baik itu pengetahuan, sikap, dan perilaku, dapat diketahui bahwa ceramah dan
ceramah-testimoni memberikan pengaruh yang signifikan berupa peningkatan
pengetahuan, sikap, dan perilaku responden. Tetapi terdapat keanehan pada kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan intervensi pada penelitian ini, yaitu pada variabel
pengetahuan dan perilaku menunjukkan adanya perubahan nilai yang signifikan
antara pretes-postes 1 bulan. Pada variabel pengetahuan, perubahan yang terjadi
67
xcv
berupa penurunan nilai pengetahuan setelah satu bulan. Hal ini bisa terjadi karena
pada kelompok kontrol tidak mendapatkan informasi mengenai kanker serviks dan
papsmear sehingga responden bisa dikatakan asal mengisi pertanyaan pada
kuesioner. Sedangkan pada variabel perilaku, perubahan yang terjadi berupa
peningkatan nilai perilaku. Hal ini terjadi karena berdasarkan wawancara, terdapat
beberapa guru yang melakukan papsmear selama jeda satu bulan dalam penelitian,
yang disebabkan adanya papsmear gratis dari instansi tertentu. Selain itu juga karena
ketidakmungkinan mengontrol adanya input/informasi yang diterima oleh responden
pada kelompok kontrol selama jeda waktu satu bulan penelitian.
C. Perbedaan antara Pengaruh Ceramah dengan Ceramah-Testimoni tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta 1. Perbandingan Kelompok Intervensi (Ceramah dan Ceramah-Testimoni)
dengan Kelompok Kontrol
Sebelum dilakukan perbandingan antara ceramah dengan ceramah-
testimoni, maka masing-masing kelompok intervensi ini terlebih dahulu
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Fungsi perbandingan dengan kelompok
kontrol adalah untuk mengoreksi kelompok yang diberi intervensi dengan
kelompok yang tidak diberi intervensi dalam penelitian, sehingga diharapkan
adanya perubahan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku adalah murni karena
intervensi yang diberikan. Adanya hal-hal dari luar penelitian yang dapat
mempengaruhi nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden tidak bisa
68
xcvi
dikontrol oleh peneliti, karena tidak mungkin membatasi responden untuk tidak
mendapatkan informasi tentang kanker serviks dan papsmear, tidak melakukan
papsmear gratis yang diadakan oleh instansi tertentu, ataupun faktor-faktor lain
yang mempengaruhi responden (seperti daya ingat, kedalaman refleksi, cara
pandang).
Hasil uji signifikasi antara kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi baik itu ceramah maupun ceramah-testimoni untuk selisih pretes-postes
dan pretes-postes satu bulan dari setiap variabel (pengetahuan, sikap, dan
perilaku) dapat dilihat pada Tabel IX berikut ini.
Tabel IX. Signifikasi Kelompok Kontrol-Kelompok Intervensi
Kelompok Variabel Perbandingan Signifikasi
Pretes-postes 0,000* Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan 0,000*
Pretes-postes 0,000* Sikap
Pretes-postes 1 bulan 0,000*
Ceramah-Kontrol
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,000*
Pretes-postes 0,000* Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan 0,000*
Pretes-postes 0,000* Sikap
Pretes-postes 1 bulan 0,011*
Ceramah-testimoni- Kontrol
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0,000* Keterangan:
* terdapat perbedaan yang signifikan
69
xcvii
Dari hasil uji signifikasi antara kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi ceramah dan ceramah-testimoni, baik dengan Mann-Whitney (untuk
data yang berdistribusi normal) maupun Two Sample Independent T-test (untuk
data yang berdistribusi tidak normal) didapatkan nilai signifikasi dari uji hipotesis
null yang berbunyi tidak ada perbedaan nilai yang signifikan antara selisih pretes
dengan postes/postes satu bulan pada kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi ceramah atau ceramah-testimoni. Apabila nilai Signifikasi > 0,05, maka
kesimpulan yang diambil adalah hipotesis null diterima, yang berarti tidak ada
perbedaan nilai yang signifikan pada kelompok kontrol antara kelompok
intervensi ceramah atau ceramah-testimoni. Dan apabila nilai Signifikasi < 0,05,
maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis null ditolak atau dengan kata lain
ada perbedaan nilai yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi ceramah atau ceramah-testimoni.
Hasil dari uji signifikasi menunjukkan bahwa:
1. Ada perbedaan yang signifikan pada nilai selisih pretes-postes dan pretes-
postes satu bulan untuk variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku antara
kelompok ceramah dengan kelompok kontrol.
2. Ada perbedaan yang signifikan pada nilai selisih pretes-postes dan pretes-
postes satu bulan untuk variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku antara
kelompok ceramah-testimoni dengan kelompok kontrol.
Adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi
tersebut dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 17 dan 18.
70
xcviii
-505
101520253035
peru
baha
n ni
lai
peril
aku
(%)
pengetahuan sikap perilaku
ceramah (prepos) ceramah (prepos 1 bulan)kontrol (prepos) kontrol (prepos 1 bulan)
-505
101520253035
peru
baha
n ni
lai
peril
aku
(%)
pengetahuan sikap perilaku
ceramah-testimoni (prepos) ceramah-testimoni (prepos 1 bulan)kontrol (prepos) kontrol (prepos 1 bulan)
Gambar 17. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-Postes dan
Pretes-Postes 1 Bulan antara Kelompok Ceramah-Kontrol dengan Ceramah-testimoni – Kontrol
Melalui perbandingan dengan kontrol, maka pengaruh luar yang dapat
mengganggu hasil penelitian dapat dikoreksi. Dengan demikian, adanya
perbedaan yang signifikan pada peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan
perilaku antara kedua kelompok intervensi terhadap kontrol, menunjukkan bahwa
intervensi yang diberikan benar-benar memberikan pengaruh terhadap
pengetahuan, sikap, dan perilaku responden.
2. Perbandingan Kelompok Intervensi Ceramah dengan Ceramah-testimoni
Setelah dilakukan perbandingan antara kelompok kontrol dengan
kelompok intervensi, dan didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai pretes-postes atau pretes-postes satu bulan untuk setiap variabel dari
setiap kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, maka selanjutnya dilakukan
perbandingan antara kelompok ceramah dengan ceramah-testimoni.
71
xcix
Nilai signifikasi antara kelompok intervensi ceramah dengan kelompok
ceramah-testimoni dapat dilihat pada Tabel X berikut ini.
Tabel X. Nilai Signifikasi Perbedaan Pengaruh Ceramah dengan Ceramah-Testimoni
terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Responden Kelompok Variabel Perbandingan Signifikasi
Pretes-postes 0.555** Pengetahuan
Pretes-postes 1 bulan 0.265** Pretes-postes 0.039*
Sikap Pretes-postes 1 bulan 0.122**
Pretes-postes 0,168**
Ceramah- Ceramah-testimoni
Perilaku Pretes-postes 1 bulan 0.248**
Keterangan:
* ada perbedaan yang signifikan
** tidak ada perbedaan yang signifikan
Dari hasil output uji signifikasi antara kelompok intervensi ceramah
dengan ceramah-testimoni, baik dengan Mann-Whitney maupun Two Sample
Independent T-test didapatkan nilai signifikasi dari uji hipotesis null yang
berbunyi tidak ada perbedaan nilai yang signifikan antara pengaruh ceramah
dengan ceramah-testimoni terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku responden.
Jika nilai signifikasi > 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis null
diterima. Dengan kata lain tidak ada perbedaan nilai antara pengaruh ceramah
dengan ceramah-testimoni terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku responden.
Dan jika nilai signifikasi < 0,05, maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis
72
c
null ditolak atau dengan kata lain ada perbedaan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku responden.
Hasil dari uji signifikasi menunjukkan bahwa:
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni terhadap pengetahuan, baik itu pada selisih pretes-postes
maupun pretes-postes satu bulan.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-
testimoni terhadap sikap yaitu pada selisih pretes-postes, sedangkan pada
selisih pretes-postes satu bulan tidak ada perbedaan antara pengaruh antara
ceramah dengan ceramah-testimoni.
3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan
ceramah-testimoni terhadap perilaku, baik itu pada selisih pretes-postes
maupun pretes-postes satu bulan.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, adanya perbedaan yang
signifikan antara ceramah dengan ceramah testimoni hanya ditunjukkan pada
variabel sikap untuk selisih nilai pretes-postes, dimana apabila dilihat dari rata-
rata perubahannya, dapat diketahui bahwa perubahan nilai sikap pada kelompok
ceramah (10,63%) lebih tinggi dari kelompok ceramah-testimoni (6,10%) (Tabel
VIII). Perbedaan antara peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku antara
kelompok ceramah dengan ceramah-testimoni bisa dilihat pada Gambar 18.
73
ci
-505
101520253035
peru
baha
n ni
lai (
%)
pengetahuan sikap perilaku
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
-505
101520253035
peru
baha
n ni
lai (
%)
pengetahuan sikap perilaku
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 18. Perbandingan Persentase Perubahan Nilai Perilaku Pretes-Postes dan Pretes-Postes 1 Bulan antara Kelompok Ceramah dengan Ceramah-testimoni
Menurut Suharnan (2005), ingatan kesaksian (eyewitness testimony) dari
seorang saksi yang melihat atau mengalami sendiri suatu peristiwa akan menjadi
salah satu bahan pertimbangan penting dalam mengambil keputusan sehingga
metode ceramah-testimoni akan memberikan peningkatan pengetahuan, sikap,
dan perilaku yang lebih besar dari metode ceramah saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ceramah memberikan
pengaruh berupa peningkatan pengetahuan dan sikap yang lebih tinggi daripada
metode ceramah-testimoni. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa metode ceramah-testimoni akan memberikan peningkatan pengetahuan
maupun sikap yang lebih tinggi dari ceramah. Hal ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori proses edukasi yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Proses
edukasi menurut Notoatmodjo (2003) terdiri dari:
74
cii
Gambar 19. Proses belajar
Responden dalam penelitian yang merupakan input proses edukasi,
menurut Suharnan (2005) dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Ceramah
maupun ceramah-testimoni dilakukan setelah responden selesai mengajar,
sehingga responden sudah kecapaian pada saat mengikuti acara yang diadakan.
Kecapaian fisik dapat mempengaruhi keadaan emosi seseorang, dimana
menyebabkan mood seseorang menjadi jelek. Keadaan emosi responden yang
kurang mendukung akan mempengaruhi proses kognitif responden seperti proses
berpikir, menerima, dan mengingat informasi yang diberikan.
Sedangkan proses belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh kondisi/situasi
lingkungan, tempat dilaksanakannya acara, dan waktu pelaksanaan. Pada ceramah
diadakan dalam empat kali acara karena responden yang hadir lebih sedikit
daripada ceramah-testimoni yang hanya dilakukan dalam dua kali pelaksanaan.
Hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi responden, dimana berdasarkan
pengamatan peneliti, pada kelompok ceramah konsentrasi peserta lebih tinggi bila
dibandingkan pada kelompok ceramah-testimoni. Selain itu, pada kelompok
ceramah, peserta memiliki lebih banyak waktu untuk mendengarkan narasumber
dan tanya jawab interaktif daripada kelompok ceramah-testimoni yang harus
mendengarkan testimoner serta tanya jawab dengan testimoner. Hal ini dapat
Masukan (input): sasaran belajar berupa subyek edukasi yaitu individu,
kelompok, atau masyarakat.
Proses belajar : mekanisme dan interaksi
terjadinya perubahan kemampuan (perilaku)
pada diri subyek belajar.
Keluaran (output): hasil belajar berupa
kemampuan atau perubahan perilaku dari subyek belajar.
75
ciii
memberi pengaruh sehingga pada kelompok ceramah lebih menguasai materi
daripada kelompok ceramah-testimoni.
Pada kelompok ceramah-testimoni lebih dari ¾ bagian responden hadir
pada saat acara dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Menurut pengamatan, pencahayaan tempat yang digunakan untuk pelaksanaan
ceramah-testimoni kurang mendukung, dimana hal ini dapat mempengaruhi
fungsi visual dengan indera penglihatan responden untuk mengikuti materi yang
sedang diberikan.
Walaupun demikian, pada variabel perilaku, metode ceramah-testimoni
lebih besar memberikan pengaruh berupa peningkatan nilai perilaku responden.
Hal ini dapat disebabkan adanya testimoni dari seorang penderita kanker yang
sudah sembuh ini dapat memberikan pengaruh yang lebih mendalam hingga
mendorong responden untuk melakukan papsmear, meneruskan pengetahuan
tentang kanker serviks dan papsmear yang didapatkan dari ceramah atau
ceramah-testimoni, serta menganjurkan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk
melakukan papsmear sebagai wujud pembentukan perilaku.
Perubahan nilai perilaku hanya bisa dilihat dari selisih antara nilai pretes-
postes satu bulan setelah intervensi. Hal ini karena postes segera setelah
intervensi dilakukan segera setelah responden mendapatkan intervensi di tempat
yang sama dimana dilaksanakan intervensi. Dengan demikian, responden belum
bisa mewujudkan sikapnya yang muncul dari edukasi yang diterima melalui
perilaku melakukan papsmear, meneruskan pengetahuan tentang kanker serviks
76
civ
dan papsmear yang didapatkan dari ceramah atau ceramah-testimoni, dan
menganjurkan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk melakukan papsmear.
Sedangkan dalam waktu satu bulan setelah intervensi, sudah memberikan waktu
kepada responden untuk mewujudkan perilakunya.
Pada kelompok kontrol, variabel pengetahuan, sikap, dan perilaku terjadi
perubahan antara selisih pretes-postes dan selisih pretes-postes satu bulan. Hal ini
terjadi karena selama satu bulan antara pembagian kuesioner awal-kuesioner
akhir, peneliti tidak mungkin mengontrol semua hal yang dapat mempengaruhi
seperti informasi tentang kanker serviks dan papsmear yang didapatkan dari luar
penelitian, adanya instansi-instansi tertentu yang mengadakan kegiatan papsmear
gratis atau pengaruh lainnya. Selain itu, karena manusia yang merupakan individu
yang memiliki akal dan pikiran yang dinamis, selalu dipengaruhi faktor luar yang
mungkin mendukung atau bahkan mengancam keberadaannya jika
mempertahankan hal baru yang diterimanya, memiliki kedalaman refleksi dan
pandangan yang sangat mungkin akan berubah, maka akan sangat sulit untuk
mengendalikan isi pikiran/ingatan yang menentukan tingkat pengetahuan ataupun
sikap seseorang terhadap suatu stimulus.
Pada kelompok kontrol, terjadi perubahan berupa peningkatan perilaku.
Hal ini terjadi, karena berdasarkan wawancara dengan responden, ternyata pada
saat jeda selama satu bulan ada beberapa guru yang mendapatkan papsmear gratis
dari instansi tertentu.Walaupun pada variabel perilaku antara kelompok ceramah
dengan ceramah-testimoni tidak memberikan perbedaan yang signifikan, tetapi
77
cv
pada kelompok ceramah-testimoni jumlah responden yang melakukan papsmear
setelah satu bulan intervensi lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok
ceramah saja. Responden dalam kelompok ceramah yang melakukan papsmear
setelah diberi intervensi ada dua orang, sedangkan responden kelompok ceramah-
testimoni yang melakukan papsmear ada empat orang. Selain itu perilaku
responden kelompok ceramah-testimoni dalam meneruskan informasi dan
menganjurkan melakukan papsmear lebih banyak daripada kelompok ceramah.
Hal ini bisa dilihat dalam Tabel dan Gambar
Tabel XI Perbedaan Peningkatan Perilaku Antara Kelompok Ceramah dengan Ceramah-Testimoni
Melakukan papsmear Meneruskan informasi
Menganjurkan papsmear
Kelompok
Σ (orang)
Persentase (%)
Σ (orang)
Persentase (%)
Σ (orang)
Persentase (%)
Ceramah 2 2,17 65 70,65 63 68,48 Ceramah-testimoni
4 4,35 78 84,78 72 78,28
0102030405060708090
nila
i per
ilaku
(%)
melakukanpapsmear
meneruskaninformasi
menganjurkanpapsmear
ceramah ceramah-tstimoni
Gambar 20 Perbedaan Peningkatan Perilaku Antara Kelompok Ceramah dengan Ceramah-Testimoni
78
cvi
Selama waktu satu bulan setelah pelaksanaan intervensi, responden
belum melakukan papsmear karena berbagai alasan. Alasan yang terbanyak
adalah kesibukan yang dihadapi responden sebagai guru (pada kelompok ceramah
46,74% dan pada kelompok ceramah-testimoni 50%). Alasan-alasan lain adalah
karena biaya, masih merasa takut/khawatir, masih dalam masa bulan puasa,
sedang hamil, menunggu umur, anak sakit. Hal ini bisa dilihat lebih jelas pada
Tabel 11. Dengan demikian, bisa diketahui bahwa adanya testimoni juga
memberikan pengaruh tersendiri untuk meningkatkan perilaku responden untuk
melakukan papsmear, walaupun secara statistik tidak berbeda bermakna dengan
pengaruh yang diberikan dengan metode ceramah saja.
Tabel XII. Frekuensi Responden Kelompok Ceramah dan ceramah-testimoni yang Sudah Melakukan Papsmear Setelah Intervensi dan Alasan Responden yang Belum
Papsmear Ceramah Ceramah-testimoni Alasan belum papsmear setelah
ceramah Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase
(%) Sudah papsmear 2 2,17 4 4,35
Kesibukan 43 46,74 46 50
Biaya 0 0,00 3 3,26
Takut/khawatir 14 15,22 14 15,22
Biaya, takut/khawatir, kesibukan 8 8,70 9 9,78
Lain-lain (bulan puasa, sedang hamil, menunggu umur,anak sakit) 25 27,17 16 17,39
Σ 92 100 92 100
79
cvii
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
frek
uens
i res
pond
en
sudah papsmear
kesibukanbiaya takut/khawatir
biaya, kesibukan, takut/khawatir
lain-lain
ceramah ceramah-testimoni
Gambar 21. Frekuensi Responden Kelompok Ceramah dan Ceramah-testimoni yang Sudah Melakukan Papsmear Setelah Intervensi dan Alasan Responden yang
Belum Papsmear
D. Persentase Perbedaan Peningkatan Nilai Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Responden antara Kelompok Ceramah dengan Ceramah-testimoni Bila Ditinjau dari Umur, Tingkat Pendidikan, Latar Belakang Informasi, dan
Riwayat Melakukan Papsmear 1. Umur
Lunardi (cit Notoatmodjo, 2003) berpendapat bahwa umur berhubungan
dengan kemampuan individual untuk menyerap materi edukasi yang diberikan.
Dengan semakin bertambahnya umur, maka terdapat kemungkinan menurunnya
kemampuan seseorang untuk menerima/mengerti suatu hal baru, yang disebabkan
karena menurunnya fungsi organ yang digunakan untuk menerima informasi
seperti indera penglihatan dan pendengaran.
80
cviii
Perubahan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden bila ditinjau
dari umur antara kelompok ceramah dan ceramah-testimoni dapat dilihat
selengkapnya pada Tabel XIII, XIV, XV dan Gambar 22, 23,24.
Tabel XIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Kelompok Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni(CT)
Rentang umur
(tahun) C CT % selisih
pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
21-30 16 12 20 18,61 15,37 15,74
31-40 22 25 12,63 11,41 12,89 8
41-50 37 45 11,05 9,91 9,09 6,52
51-60 17 10 7,19 5,10 10 9,78
0
5
10
15
20
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan ceramah
0
5
10
15
20
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 22. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur
Pada penelitian ini, berdasarkan tinjauan umur pada kelompok ceramah
dapat dilihat bahwa peningkatan nilai pengetahuan tertinggi terdapat pada
kelompok responden dengan umur 21-30 tahun (pretes-postes 20% dan pretes-
81
cix
postes 1 bulan 18,61%), diikuti berturut-turut kelompok umur 31-40 tahun
(pretes-postes 12,63% dan pretes-postes 1 bulan 11,41%), 41-50 tahun (pretes-
postes 11,05% dan pretes-postes 1 bulan 9,91%), dan 51-60 tahun (7,19% dan
pretes-postes 1 bulan 5,10%). Dengan demikian menunjukkan bahwa semakin
bertambah tua umur responden, maka peningkatan nilai pengetahuan juga
semakin menurun.
Sedangkan pada kelompok ceramah-testimoni walaupun tidak secara
mulus menggambarkan bahwa semakin bertambah umur, peningkatan
pengetahuan yang ditunjukkan juga akan semakin rendah. Peningkatan
pengetahuan terbesar juga ditunjukkan terdapat pada kelompok umur yang
termuda yaitu 21-30 tahun (pretes-postes 15,37 %), kemudian kelompok umur 31-
40 tahun (pretes-postes 12,89 %), 51-60 tahun (pretes-postes 10 %), 41-50 tahun
(pretes-postes 9,09 %).
Dari hasil penelitian baik pada kelompok ceramah dan ceramah-
testimoni menguatkan pendapat Lunardi, bahwa semakin bertambah umur maka
kemampuan untuk menerima/mengerti informasi baru akan semakin berkurang
sehingga semakin bertambah umur, maka peningkatan pengetahuan juga akan
semakin berkurang.
Peningkatan pengetahuan dari pretes-postes berbeda nilainya dengan
pretes-postes satu bulan, dimana peningkatan pengetahuan pretes-postes satu
bulan setelah intervensi lebih rendah dibandingkan peningkatan pretes-postes
segera setelah intervensi. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori lupa Solso cit
82
cx
Suharnan (2005), dimana dinyatakan bahwa lupa merupakan kegagalan seseorang
di dalam menggali/mengingat kembali informasi yang telah disimpan di gudang
ingatan. Para ahli berpendapat bahwa fenomena lupa terjadi karena ada kerusakan
informasi yang disimpan di dalam gudang ingatan akibat jarang digunakan atau
karena adanya interferensi atau terhalang oleh informasi yang lain yang dapat
berupa informasi yang baru (new information) atau informasi yang lama (old
information).
Tabel XIV. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Rentang
umur (tahun) C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1
bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes
1 bulan 21-30 16 12 18,06 10,76 6,48 7,41 31-40 22 25 10,35 7,83 8,44 2,89 41-50 37 45 8,86 9,46 5,31 2,84 51-60 17 10 7,84 6,54 2,22 10
0
5
10
15
20
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap (%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan Ceramah
0
5
10
15
20
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap (%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 23. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur
83
cxi
Berdasarkan tinjauan umur, peningkatan sikap terbesar karena pengaruh
ceramah ditunjukkan pada kelompok umur termuda yaitu 21-30 tahun (18,06%
untuk pretes-postes dan 10,76% untuk pretes-postes 1 bulan) dan semakin
bertambah tua usia responden menunjukkan peningkatan sikapnya juga semakin
rendah. Adanya pola yang seperti ini secara garis besar sama dengan pola yang
ditunjukkan pada peningkatan pengetahuan sebelumnya.
Hasil penelitian ini menguatkan pendapat Notoatmodjo (2003), yang
menguraikan bahwa sebelum orang berperilaku, di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yaitu awareness (kesadaran), dimana orang mulai
menyadari dalam arti mengetahui stimulus atau obyek terlebih dahulu, interest,
dimana orang mulai tertarik kepada stimulus, evaluation, yakni menimbang-
nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya dan hal ini
menunjukkan sikap responden. Dengan demikian, pembentukan sikap seseorang
juga dipengaruhi stimulus yang berupa pengetahuan yang diterimanya. Sehingga
secara normal, seharusnya semakin tinggi pengetahuan seseorang mengenai suatu
obyek maka semakin tinggi pula sikap yang dimilikinya. Hal ini terjadi karena
input informasi yang cukup besar, menimbulkan timbulnya stimulus yang
mendorong reaksi individual berupa sikap yang didasari oleh proses evaluasi
dalam diri individu dan memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus juga besar.
Fenomena ini tidak ditunjukkan oleh kelompok ceramah-testimoni,
dimana pada kelompok ini menunjukkan bahwa peningkatan sikap yang tertinggi
antara pretes-postes terdapat pada kelompok responden umur 31-40 (8,44%). Hal
84
cxii
ini dapat terjadi karena proses pembentukan sikap pada diri seseorang tergantung
proses evaluasi yang terjadi dalam diri orang tersebut. Dengan demikian, proses
evaluasi dalam setiap individu akan berbeda, tergantung kesadaran yang timbul
dalam diri setiap individu setelah dia mendapatkan informasi/pengetahuan
sebagai stimulus.
Tabel XV. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni(CT) Rentang
umur (tahun) C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
21-30 16 12 2,78 33,33 1,85 36,11 31-40 22 25 -4,55 28,79 -0,44 34,67 41-50 37 45 -0,90 26,73 1,73 28,40 51-60 17 10 -2,61 24,18 0 42,22
-5
5
15
25
35
45
peni
ngka
tan
nila
i per
ilaku
(%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan Ceramah
-5
5
15
25
35
45
peni
ngka
tan
nila
i per
ilaku
(%
)
21-30 31-40 41-50 51-60
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 24. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Rentang Umur
85
cxiii
Dari tabel maupun dari gambar dapat dilihat bahwa segera setelah
intervensi hanya terjadi peningkatan perilaku yang sangat kecil apabila
dibandingkan dengan peningkatan perilaku satu bulan setelah intervensi. Hal ini
terjadi karena responden baru mempunyai kesempatan untuk mewujudkan
pengetahuan dan sikapnya selama 1 bulan setelah intervensi. Dari hasil ini, maka
dapat diketahui bahwa peningkatan perilaku hanya ditunjukkan dari postes setelah
satu bulan intervensi.
Berdasarkan tinjauan umur, peningkatan perilaku menunjukkan pola
yang sama dengan peningkatan pengetahuan dan sikap responden, dimana
peningkatan perilaku terbesar karena pengaruh ceramah adalah kelompok umur
21-30 tahun (33,33%) dan menurun seiring dengan bertambahnya umur
responden. Hal ini menguatkan pendapat Rogers yang menyatakan bahwa
perilaku berhubungan dengan sikap seseorang, bila sikap seseorang terhadap
suatu obyek menunjukkan intensitas yang tinggi, maka perilaku individu yang
bersangkutan akan sesuai dengan sikap yang dimilikinya. Selain itu karena
kelompok umur tersebut 21-30 tahun merupakan kelompok umur dengan faktor
risiko yang cukup besar dimana pada kelompok umur tersebut merupakan umur
produktif yang memberikan kemungkinan lebih besar untuk sering melakukan
hubungan seksual dan melahirkan, maka kesadaran yang timbul dalam diri
responden untuk mewujudkan sikapnya dalam perilaku melakukan papsmear,
meneruskan pengetahuan yang didapatkan, dan menganjurkan ibu-ibu lain untuk
melakukan papsmear juga lebih besar.
86
cxiv
Lain halnya dengan kelompok ceramah-testimoni yang walaupun secara
garis besar juga menunjukkan pola bahwa semakin bertambah umur maka
peningkatan perilaku juga semakin menurun. Tetapi pada kelompok ini
menunjukkan peningkatan perilaku terbesar justru pada kelompok umur tertua
(51-60 tahun). Hal ini bisa disebabkan karena adanya pengetahuan bahwa dengan
meningkatnya umur maka semakin meningkat pula risiko terkena kanker serviks.
Selain itu biasanya semakin bertambahnya umur, maka akan semakin meningkat
pula kesadaran seseorang untuk memikirkan kesehatan dan kesejahteraan orang
lain juga. Hal ini akan mendasari responden untuk meneruskan informasi yang
didapatkan serta menganjurkan ibu-ibu di tempat tinggalnya untuk melakukan
papsmear.
2. Tingkat Pendidikan
Menurut Effendy (cit. Anonim, 2008) salah satu faktor yang perlu
diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan suatu penyuluhan/edukasi
kesehatan adalah latar belakang tingkat pendidikan responden. Pendidikan dapat
mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang
diterimanya. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
lebih mudah menerima informasi baru yang diterimanya, baik dihubungkan
dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang atau dihubungkan dengan cara
pandang yang lebih terbuka terhadap inovasi dari informasi-informasi baru.
Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
mudah menerima informasi baru yang didapatnya.
87
cxv
Perubahan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku pada kelompok
intervensi ceramah maupun ceramah-testimoni bila ditinjau dari tingkat
pendidikan dapat dilihat selengkapnya pada tabel XVI, XVII, XVIII dan gambar
25, 26,27.
Tabel XVI. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Latar Belakang
Pendidikan Terakhir C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes
1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1
bulan SLTA sederajat 3 5 17,78 16,30 4,44 3,11
SPG 6 4 3,33 7,78 4,44 6,11 Diploma II 27 34 10,54 7,49 11,05 7,32
Strata I 53 49 13,67 12,41 12,24 9,98 Strata II 3 0 14,81 14,81 0 0
02468
1012141618
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
SLTA dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
02468
1012141618
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
SLTA dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 25. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
Pada kelompok ceramah, peningkatan pengetahuan yang terbesar
terdapat pada kelompok dengan latar belakang pendidikan terakhir SLTA dan
88
cxvi
sederajat (17,78 %), diikuti Strata II (14,81%), Strata I (13,67%), Diploma II
(10,54%), dan SPG (3,33%), seperti ditunjukkan pada Tabel XV dan Gambar 24.
Walaupun peningkatan pengetahuan yang terbesar ditunjukkan pada kelompok
dengan tingkat pendidikan SLTA dan sederajat, namun jika diperhatikan lebih
jelas, mulai dari Strata II menunjukkan penurunan peningkatan pengetahuan
seiring dengan penurunan tingkat pendidikan responden. Demikian juga
ditunjukkan pada kelompok ceramah-testimoni, peningkatan pengetahuan terbesar
terdapat pada responden dengan tingkat pendidikan Strata I (12,24%), dan diikuti
Diploma II (11,05%), SPG (4,44%), dan SLTA sederajat (4,44%). Hal ini
menguatkan pendapat Effendy yang menyatakan semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin mudah untuk menerima informasi yang baru.
Tabel XVII. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni(CT) Tingkat
Pendidikan C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
SLTA sederajat 27 5 7,41 12,96 -4,44 2,22
SPG 3 4 18,52 11,11 13,89 15,28
Diploma II 6 34 7,41 4,94 3,78 4,39
Strata I 53 49 12,89 10,38 8,17 4,11
Strata II 3 0 -3,70 -1,85 0 0
89
cxvii
-5
0
5
10
15
20pe
ning
kata
n ni
lai s
ikap
(%
)
SLTA, dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan Ceramah
-5
0
5
10
15
20
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap
(%)
SLTA, dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 26. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
Peningkatan sikap yang terbesar baik itu pada kelompok ceramah
maupun ceramah-testimoni terdapat pada kelompok responden dengan tingkat
pendidikan SPG, diikuti Strata I, Diploma II, SLTA dan sederajat, baru kemudian
Strata II. Pada kelompok ceramah, peningkatan sikap pada kelompok responden
dengan tingkat pendidikan SPG sebesar (18,52%), Strata I (12,89%), Diploma II
(7,41%), SLTA sederajat (7,41%), dan yang terakhir Strata II (-3,70%).
Sedangkan pada ceramah-testimoni peningkatan sikap pada kelompok responden
dengan tingkat pendidikan SPG sebesar (13,89%), Strata I (8,17%), Diploma II
(3,78%), dan SLTA sederajat (-4,44%). Dengan demikian pola peningkatan sikap
ditinjau dari tingkat pendidikan responden tidak menunjukkan pola yang sama
dengan peningkatan pengetahuan. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat
Notoatmodjo yang menyatakan bahwa pembentukan sikap pada diri individu akan
meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan yang dimilikinya.
Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan karena menurut Azwar (2007)
90
cxviii
pembentukan sikap seseorang sangat bergantung bagaimana dia menanggapi
stimulus informasi baru dan kedalaman evaluasi dalam diri individu tersebut yang
menumbuhkan kesadaran atau pandangan hidup dalam hal ini mengenai kanker
serviks dan papsmear.
Tabel XVIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok
Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Tingkat
Pendidikan C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
SLTA, dan sederajat 27 5 -9,26 27,78 4,44 40
SPG 3 4 11,11 7,41 0 36,11Diploma II 6 34 -0,82 23,46 0 33,33
Strata I 53 49 -1,68 32,29 1,111 31,56Strata II 3 0 -7,41 11,11 0 0
-10-505
10152025303540
peni
ngka
tan
nila
i per
ilaku
(%
)
SLTA, dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan Ceramah
-10-505
10152025303540
peni
ngka
tan
nila
i per
ilaku
(%
)
SLTA, dansederajat
SPG Diploma Strata I Strata II
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 27. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Tingkat Pendidikan
91
cxix
Pada kelompok ceramah, peningkatan perilaku tertinggi ditunjukkan oleh
responden dengan kelompok tingkat pendidikan Strata I (32,29%), kemudian
diikuti SLTA sederajat (27,78%), Diploma II (23,46%), Strata II (11,11%), lalu
SPG (7,41%). Sedangkan kelompok ceramah-testimoni peningkatan perilaku
tertinggi dimiliki responden dengan kelompok tingkat pendidikan SLTA dan
sederajat (40%), kemudian diikuti SPG (36,11%), Diploma II (33,33%), dan
Strata I (31,56%).
Pola yang ditunjukkan pada nilai peningkatan perilaku tidak sesuai
dengan pola pada peningkatan sikap ataupun pengetahuan, apabila ditinjau dari
tingkat pendidikan responden. Hal ini dapat dijelaskan dengan pendapat Azwar
(2006) yang menyatakan potensi reaksi terhadap obyek sikap bisa dinyatakan
dalam bentuk reaksi berupa perilaku, tergantung pada berbagai kondisi serta
situasi di mana dan pada waktu apa individu tersebut berada pada saat ia harus
mengekspresikan sikapnya. Jika tidak terdapat hambatan atau tekanan yang
memungkinkan seseorang mewujudkan sikapnya, maka dia akan mengkristalkan
sikapnya dalam bentuk perilaku. Hambatan yang timbul adalah kesibukan karena
pekerjaan, biaya, takut, sedang dalam bulan puasa, dan lain-lain. Berdasarkan
pertanyaan tambahan yang diberikan kepada responden mengenai alasan mereka
belum melakukan papsmear sebagai salah satu wujud pengkristalan sikapnya
adalah karena kesibukan (± 50 %), biaya, takut, dan lain-lain.
92
cxx
3. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear
Adanya latar belakang informasi yang pernah diterima responden
sebelum mendapatkan intervensi dapat mempengaruhi kemampuan responden
dalam menerima informasi yang didapatnya, dimana seseorang akan mengakses
kembali ingatan yang sudah pernah ada. Seperti disampaikan dalam teori lupa
Solso cit Suharnan (2005) bahwa fenomena lupa terjadi karena ada kerusakan
informasi yang disimpan di dalam ingatan akibat jarang digunakan, karena
interferensi atau terhalang oleh informasi yang lain, dapat berupa informasi yang
baru (new information) atau informasi yang lama (old information), maka dapat
dikatakan adanya pengulangan pemberian informasi kepada seseorang dapat
menguatkan ingatan seseorang mengenai suatu obyek. Dengan demikian, adanya
latar belakang informasi yang pernah diterima responden akan mempengaruhi
peningkatan pengetahuan seseorang.
Perubahan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku antara kelompok
ceramah dan ceramah-testimoni bila ditinjau dari latar belakang informasi tentang
kanker serviks dan papsmear dapat dilihat selengkapnya pada tabel XIX, XX,
XXI dan gambar 28, 29, 30.
93
cxxi
Tabel XIX. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Riwayat
melakukan papsmear
C CT% selisih
pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah menerima informasi 68
74 13,76 12,46 12,19 9,70
Sudah pernah menerima informasi 24
18 8,06 6,48 6,91 4,57
02
4
6
810
1214
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bulan Ceramah
02
4
6
810
1214
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 28. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, baik pada kelompok ceramah
maupun ceramah-testimoni, kelompok responden yang belum pernah menerima
informasi justru mengalami peningkatan pengetahuan yang jauh lebih besar dari
kelompok yang sudah menerima informasi. Peningkatan pengetahuan ini
ditunjukkan pada kelompok ceramah yang belum pernah menerima informasi
(13,76%) dan yang sudah pernah menerima informasi (8,06%). Sedangkan pada
94
cxxii
kelompok ceramah-testimoni, yang belum pernah menerima informasi (12,19%)
sedangkan yang sudah pernah menerima informasi (6,91%).
Hasil yang diperoleh ini tidak mendukung teori bahwa seseorang yang
sudah pernah menerima informasi, kemudian mendapatkan informasi yang sama
akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi, yang disebabkan penguatan ingatan
yang dimilikinya. Ini dapat dijelaskan dengan teori adaptasi pengetahuan Piaget
yang menyetakan bahwa proses adaptasi intelektual dilakukan dimana
pengalaman dan ide baru diinteraksikan dengan apa yang sudah diketahui untuk
membentuk struktur pengertian yang baru. Bila pengalaman yang baru masih
sesuai dengan skema yang dimiliki oleh seseorang maka skema itu hanya akan
dikembangkan melalui proses asimiliasi, tetapi bila pengalaman baru itu berbeda
dengan dengan skema yang ada maka skema yang lama akan diubah sampai
terjadi kesetimbangan (proses akomodasi) (Suparno, 2001). Pada kasus ini,
responden yang sudah menerima informasi sebelumnya akan mencocokkan
informasi lama dengan informasi yang baru diterimanya. Karena informasi
mengenai kanker serviks dan papsmear dari berbagai sumber pada prinsipnya
sama, maka proses adaptasi yang terjadi adalah asimilasi. Dengan demikian,
responden yang sudah pernah menerima informasi sebelumnya hanya akan
mengembangkan skema yang sudah dimilikinya, dan bila terjadi penambahan
hanya sedikit, sehingga peningkatan pengetahuan pada responden yang sudah
menerima informasi lebih kecil daripada responden yang belum pernah
mendapatkan informasi sebelumnya. Selain itu peningkatan pengetahuan yang
95
cxxiii
dimiliki seseorang karena menerima informasi, sangat dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan, pandangan hidup, maupun keadaan psikologis individu tersebut.
Tabel XX. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Latar belakang
mendapat informasi C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah menerima informasi 68 74 12,34 11,44 6,16 6,16
Sudah pernah menerima informasi 24 18 5,79 1,34 35,18 20,38
05
10152025303540
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap
(%)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
05
10152025303540
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap
(%)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 29 Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
Pada intervensi ceramah, kelompok responden yang belum pernah
menerima informasi menunjukkan peningkatan sikap yang lebih besar (12,34%)
daripada yang belum pernah menerima informasi (5,79%). Peningkatan sikap ini
menunjukkan pola yang sama dengan peningkatan pengetahuan. Ini menguatkan
pendapat Notoatmodjo bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan
yang dimiliki oleh individu bersangkutan.
96
cxxiv
Berbeda dengan kelompok intervensi ceramah-testimoni yang
menunjukkan bahwa kelompok responden yang sudah menerima informasi justru
memiliki peningkatan sikap yang lebih besar (20,38%) daripada yang belum
pernah menerima informasi (6,16%). Hal ini terjadi karena menurut Azwar (2007)
pembentukan sikap seseorang sangat ditentukan kedalaman proses evaluasi dari
dalam individu tersebut.
Sikap yang dimiliki responden akan diwujudkan sebagai perilaku.
Peningkatan perilaku responden dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:
Tabel XXI. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT)
Tingkat Pendidikan C CT
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah menerima informasi 68 74 -1,80 30,89 0 36,64Sudah pernah menerima informasi 24 18 -0,47 19,44 16,12 53,16
-100
10
2030
4050
60
peni
ngka
tan
nila
i pe
rilak
u (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
-100
10
2030
4050
60
peni
ngka
tan
nila
i pe
rilak
u (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 30. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Kelompok Ceramah
dan Ceramah-Testimoni Menurut Latar Belakang Informasi
97
cxxv
Pada kelompok ceramah, peningkatan nilai perilaku pada kelompok
responden yang belum pernah menerima informasi (30,89%) lebih besar dari
kelompok responden yang sudah pernah menerima informasi (19,44%).
Berkebalikan dengan kelompok intervensi ceramah-testimoni yang menunjukkan
bahwa kelompok responden yang sudah pernah menerima informasi (53,16%)
lebih besar dari kelompok responden yang belum pernah menerima informasi
(36,64%). Pada kedua kelompok ini memiliki pola yang sejalan dengan yang
ditunjukkan pada peningkatan nilai sikap ditinjau dari latar belakang informasi.
Hal ini menguatkan pendapat Rogers yang menyatakan bahwa perilaku yang
terwujud merupakan kristalisasi sikap yang dimiliki individu.
4. Riwayat Melakukan Papsmear
Riwayat melakukan papsmear tidak secara langsung mempengaruhi
pengetahuan responden. Walaupun demikian, biasanya seseorang yang pernah
melakukan papsmear, sedikit-banyak sudah mengetahui tentang pentingnya
papsmear. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian pada kelompok ceramah-
testimoni yang menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan pada kelompok
responden yang sudah pernah melakukan papsmear (9,75%) lebih besar daripada
kelompok yang belum pernah melakukan papsmear (8,44%).
Berbeda pada ceramah peningkatan nilai pengetahuan terbesar justru
terdapat pada kelompok responden yang belum pernah melakukan papsmear
(14,63%) lebih besar dari yang sudah pernah melakukan papsmear (5,96%). Hal
ini dapat dijelaskan dengan uraian Piaget yang menyatakan bahwa setiap
98
cxxvi
pengetahuan mengandaikan suatu interaksi dengan pengalaman yang sudah
pernah dialami (Suparno, 2001). Ini menjelaskan bahwa seseorang yang sudah
pernah melakukan papsmear, juga memiliki latar belakang pengetahuan mengenai
papsmear itu sendiri. Seperti yang tercantum pada Tabel XXII dan Gambar 31
berikut:
Tabel XXII. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Ceramah dan
Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) riwayat
melakukan papsmear
C CT % selisih
pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah papsmear 67 74 14,63 13,53 11,29 8,44Sudah pernah papsmear 25 18 5,96 3,18 10,62 9,75
02468
10121416
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
02468
10121416
peni
ngka
tan
nila
i pe
nget
ahua
n (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 31. Perbandingan % Perubahan Nilai Pengetahuan antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
99
cxxvii
Pengetahuan yang diterima bisa menimbulkan pembentukan sikap
responden. Perubahan nilai sikap antara kelompok ceramah dan ceramah-
testimoni bila ditinjau dari riwayat melakukan papsmear, dapat dilihat
selengkapnya pada tabel XXIII dan gambar 32.
Tabel XXIII. Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Riwayat
Melakukan Papsmear
C CT% selisih
pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah papsmear 67 74 12,27 10,28 6,23 3,38Sudah pernah papsmear 25 18 6,22 4,67 5,56 9,57
02
4
6
810
1214
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap
(%)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
0
2
46
810
12
14
peni
ngka
tan
nila
i sik
ap
(%)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 32 Perbandingan % Perubahan Nilai Sikap antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
Sikap individu akan dipengaruhi oleh pengalaman yang pernah
dialaminya, sehingga riwayat melakukan papsmear yang sudah pernah dilakukan
sebelumnya akan menjadi dasar sikap yang dimiliki seseorang pada waktu yang
100
cxxviii
akan datang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian pada kelompok ceramah-
testimoni, dimana peningkatan sikap kelompok responden yang sudah pernah
melakukan papsmear (9,57%) lebih tinggi dari peningkatan pengetahuan
responden yang belum pernah melakukan papsmear (3,38%).
Sedangkan pada kelompok ceramah, responden yang belum pernah
melakukan papsmear (12,27%) justru menunjukkan peningkatan pengetahuan
yang lebih tinggi daripada kelompok responden yang sudah pernah melakukan
papsmear (6,22%). Hal ini bisa disebabkan karena tingginya kesadaran yang
mampu ditimbulkan akibat stimulus yang berupa informasi tentang kanker serviks
dan papsmear, sehingga menimbulkan sikap untuk cenderung setuju dan
mendukung mengenai informasi yang diberikan.
Perubahan nilai perilaku antara kelompok ceramah dan ceramah-
testimoni bila ditinjau dari riwayat melakukan papsmear, dapat dilihat
selengkapnya pada tabel XXIV dan gambar 33.
Tabel XXIV. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Ceramah dan Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
Jumlah Ceramah (C) Ceramah-testimoni (CT) Riwayat
Melakukan Papsmear
C CT% selisih
pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
% selisih pretes-postes
% selisih pretes-postes 1 bulan
Belum pernah papsmear 67 74 -1,33 28,52 0,75 35,44Sudah pernah papsmear 25 18 -4,31 23,69 1,23 22,22
101
cxxix
-5
5
15
25
35
45pe
ning
kata
n ni
lai
peril
aku
(%)
belum sudah
pretes-postes Ceramah pretes-postes 1 bln Ceramah
-5
5
15
25
35
45
peni
ngka
tan
nila
i pe
rilak
u (%
)
belum sudah
pretes-postes Ceramah-testimoni pretes-postes 1 bln Ceramah-testimoni
Gambar 33. Perbandingan % Perubahan Nilai Perilaku antara Ceramah dan
Ceramah-Testimoni Menurut Riwayat Melakukan Papsmear
Menurut Azwar (2007) faktor yang menentukan bentuk respon individu
terhadap stimulus yang diterimanya antara lain adalah stimulus itu sendiri, latar
belakang pengalaman individu, motivasi, sikap individu. Adanya riwayat sudah
pernah melakukan papsmear akan mempengaruhi responden untuk kembali
melakukannya lagi. Hal ini karena seseorang yang sudah pernah melakukan
papsmear tidak akan merasa takut, malu, atau tertekan, karena dia sudah
merasakan bahwa keuntungan yang didapat dengan melakukan papsmear jauh
lebih besar daripada rasa takut atau malu tersebut.
Pada kelompok ceramah peningkatan nilai perilaku responden yang
belum pernah melakukan papsmear (28,52%) lebih tinggi dari kelompok
responden yang sudah pernah melakukan papsmear (23,69%). Demikian juga
ditunjukkan pada kelompok ceramah-testimoni, peningkatan nilai perilaku
kelompok responden yang belum pernah melakukan papsmear (35,44%) jauh
lebih tinggi dari kelompok responden yang sudah pernah melakukan papsmear
102
cxxx
(22,22%). Hal ini tidak sesuai dengan teori di atas, karena perilaku yang
diwujudkan sebagai kristalisasi sikap hanya akan terjadi jika tidak ada hambatan
atau tekanan untuk mewujudkannya.
Intervensi ceramah-testimoni memberikan pengaruh peningkatan
perilaku yang lebih besar daripada ceramah saja. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya testimoni dapat mempengaruhi seseorang untuk mewujudkan perilaku,
dalam hal ini perilaku melakukan papsmear, meneruskan informasi, dan
menganjurkan ibu-ibu lain untuk melakukan papsmear.
Bila dilihat dari semua karakteristik, maka secara garis besar
peningkatan pengetahuan dari pretes-postes berbeda nilainya dengan pretes-postes
1 bulan. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori lupa Solso cit Suharnan (2005),
dimana dinyatakan bahwa lupa merupakan kegagalan seseorang di dalam
menggali/mengingat kembali informasi yang telah disimpan di gudang ingatan.
Para ahli berpendapat bahwa fenomena lupa terjadi karena ada kerusakan
informasi yang disimpan di dalam ingatan akibat jarang digunakan, karena
interferensi atau terhalang oleh informasi yang lain, dapat berupa informasi yang
baru (new information) atau informasi yang lama (old information).
Selain itu terjadi perubahan nilai peningkatan sikap antara pretes-postes
segera setelah intervensi dengan pretes-postes 1 bulan baik pada kelompok
ceramah maupun ceramah-testimoni. Perubahan nilai peningkatan sikap ini terjadi
karena menurut Purwanto cit Anonim (2008f) salah satu karakteristik sikap
103
cxxxi
adalah dapat berubah-ubah bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat
tertentu yang mempermudah atau mempersulit sikap pada orang itu.
Adanya hambatan/tantangan atau situasi yang mendukung akan
mempengaruhi seseorang untuk mewujudkan sikap yang telah dimilikinya dalam
bentuk perilaku nyata. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan
responden mengenai alasan mengapa responden belum melakukan papsmear
selama jeda waktu satu bulan, dan diketahui bahwa 50% responden tidak
melakukan papsmear karena kesibukan, selain itu karena takut, biaya, sedang
dalam masa bulan puasa, dan lain-lain.
104
cxxxii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil dan analisis data didapatkan kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Karakteristik guru wanita sekolah dasar yang digunakan sebagai responden
sebagian besar berumur 41-50 tahun, sebagian besar berlatar belakang pendidikan
Strata I, sebagian besar belum pernah menerima informasi tentang kanker serviks
dan papsmear, serta sebagian besar belum pernah melakukan papsmear.
2. Ceramah dan ceramah-testimoni memberikan pengaruh yang signifikan pada
peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku.
3. Tidak ada perbedaan antara pengaruh ceramah dan ceramah-testimoni pada nilai
pengetahuan (pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan), nilai sikap (pretes-postes 1
bulan), dan nilai perilaku. Perbedaan yang signifikan hanya terdapat pada prestes-
postes sikap.
4. Persentase rata-rata peningkatan nilai pengetahuan, sikap, dan perilaku responden
yang tertinggi pada kelompok ceramah dan ceramah-testimoni:
a. Pada kelompok ceramah, rata-rata peningkatan pengetahuan yang tertinggi
ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 21-30 tahun (20%),
SLTA dan sederajat (17,78%), belum pernah mendapatkan informasi
(13,76%), dan belum pernah melakukan papsmear (14,63%).
105
cxxxiii
b. Pada kelompok ceramah, rata-rata peningkatan sikap yang tertinggi
ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 21-30 tahun (18,06%),
SPG (18,52%), belum pernah mendapatkan informasi (12,34%), dan belum
pernah melakukan papsmear (12,27%).
c. Pada kelompok ceramah, rata-rata peningkatan perilaku yang tertinggi
ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 21-30 tahun (33,33%),
Strata I (32,29%), belum pernah mendapatkan informasi (30,89%), dan belum
pernah melakukan papsmear (28,52%).
d. Pada kelompok ceramah-testimoni, rata-rata peningkatan pengetahuan yang
tertinggi ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 21-30 tahun
(15,37%), Strata I (12,24%), belum pernah mendapatkan informasi (12,19%),
dan belum pernah melakukan papsmear (11,29%).
e. Pada kelompok ceramah-testimoni, rata-rata peningkatan sikap yang tertinggi
ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 31-40 tahun (8,44%),
SPG (13,89%), sudah pernah mendapatkan informasi (35,18%), dan belum
pernah melakukan papsmear (6,23%).
f. Pada kelompok ceramah-testimoni, rata-rata peningkatan perilaku yang
tertinggi ditunjukkan pada kelompok responden dengan umur 21-30 tahun
(36,11%), SLTA dan sederajat (40%), sudah pernah mendapatkan informasi
(53,16%), dan belum pernah melakukan papsmear (35,44%).
106
cxxxiv
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya:
a. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan responden yang berbeda.
b. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan tempat penelitian yang lebih luas.
c. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan waktu pengamatan
perilaku/pengambilan postes setelah intervensi diperpanjang (2-3 bulan untuk
responden yang sama) untuk memberikan cukup waktu/kesempatan untuk
mewujudkan perilakunya, sehingga diharapkan responden yang melakukan
papsmear sebagai wujud perilaku jauh lebih banyak.
d. Metode ceramah sebaiknya diikuti oleh peserta dengan jumlah tidak terlalu
banyak (20-40 orang).
2. Bagi Yayasan Kanker Indonesia atau instansi kesehatan terkait:
a. Untuk diperoleh hasil/output edukasi kesehatan yang lebih optimal, maka
pemberian edukasi kesehatan mengenai kanker serviks dan papsmear dengan
metode edukasi yang sejenis dan dengan tujuan menghasilkan kader-kader
baru, maka dapat dilakukan pada masyarakat dengan kelompok responden
muda (21-30 tahun), belum pernah menerima informasi tentang kanker seriks
dan papsmear, serta belum pernah melakukan papsmear.
b. Perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
kesehatan masyarakat baik mengenai kanker serviks dan papsmear melalui
ceramah dan ceramah-testimoni.
107
cxxxv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007a, Cervical Cancer, National Cancer Institute, U.S. National Institute of Health, http://www.cancer.gov/cancertopics/types/cervical, diakses tanggal 25 Februari 2008.
Anonim, 2007b, Pengetahuan Umum Seputar Kanker, Dari Definisi Hingga Terapi,
www.detak.org/articles.php?id=12, diakses pada tanggal 24 Oktober 2008 Anonim, 2008a, Are the number of cancer cases increasing or decreasing in the
world?, http://www.who.int/features/qa/15/en/index.html, diakses pada tanggal 4 Desember 2008
Anonim, 2008b, Cancer Screening,
http://www.merck.com/mmpe/sec11/ch147/ch147d.html, diakses pada tanggal 4 Desember 2008
Anonim, 2008c, kolposkopi,
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/tutorials/colposcopy/og069103.pdf, diakses pada tanggal 4 Desember 2008
Anonim, 2008d, LPPKN: Menangani Kanker Serviks, www.lppkn.gov.my/BM/e-
kanser_serviks.asp, diakses pada tanggal 19 September 2008 Anonim, 2008e, Referensi Kesehatan: Penyuluhan Kesehatan,
http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/, diakses pada tanggal 26 November 2008
Anonim, 2008f, Referensi Kesehatan: Sikap, http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/sikap/, diakses 26 November 2008
Azwar, S., 2007, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Ed. 2, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta Azwar, S., 2006, Reliabilitas dan Validitas, Edisi 3, Pustaka Pelajar, Yogyakarta . Ghozali. A., Irianiwati, 1999, Laporan Tahunan BRK IAPI, Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Hardon A., et al, 2001, Applied Health Research Anthropology of Health And Health
Care, Third Edition, Netherland, p.20-39.
108
cxxxvi
Notoatmodjo, S., 1993, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta
Pratiknya, A.W., 2001, Dasar–dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta. Pujirahadjo, W. J., 1993, Penemuan Sampel Dalam: Metode Penelitian dan Statistik
Terapan, Airlangga University Press, Surabaya. Soebroto, J.B., Ghozali, A., Yuliati, E., Rancang Bangun Alat Pembuat Model Peraga
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Untuk Meningkatkan Jangkauan/Kuantitas dan Efektivitas Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara di Masyarakat, Jurnal Asosiasi Politeknik Indonesia, Vol II, No. 3.
Shalahuddin, M., 1991, Pengantar Psikologi Umum, Edisi I, Bina Ilmu, Surabaya Suharnan, 2005, Psikologi Kognitif, Penerbit Srikandi, Surabaya Suparno, P., 2001, Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, 112-119, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta Susilo, A., Marsaban, J., Wirahadikusumah, S., Martosewojo, S., Pringgohardjoso, S.,
dkk., 2000, Informasi Dasar Tentang Kanker Pedoman Bagi Penyuluh Kanker, 1-18, YKI, Yogyakarta
Velde, C.J.H., Bosman, F.T., Wagener, D.J.Th., 1996, Onkologie, Edisi 5,
diterjemahkan oleh Arjono, 1-6,493, UGM Press, Yogyakarta. Yuswanto, Ag., Sinaradi, F., 2000, Kanker, 29-35, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
109
cxxxvii
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
KUESIONER
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat Rumah :
Asal SD :
Status : menikah/belum menikah*
Lama menikah :
Jumlah anak :
Pendidikan terakhir :
Nomor yang bisa dihubungi HP/Telp. rumah :
Pernahkah Anda memperoleh informasi tentang kanker serviks : pernah/belum*
Jika pernah informasi tersebut anda peroleh dari :
Pernahkan Anda melakukan papsmear : pernah/belum*
Jika pernah kapan Anda melakukan papsmear terakhir kali :
Keterangan : *coret yang tidak perlu
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah
disediakan dengan memberi tanda cek ( √ ).
Keterangan :
SS : sangat setuju (Bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan)
S : setuju (Bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan)
TS : tidak setuju (Bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan)
STS : sangat tidak setuju (Bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan)
110
cxxxviii
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Kanker leher rahim (kanker serviks) merupakan kanker yang
menyerang dinding bagian yang menghubungkan antara vagina
dan rahim.
2 Kanker leher rahim dapat disebabkan oleh virus.
3 Kanker leher rahim didahului dengan tahap prakanker.
4 Penyakit menular seksual dapat dapat meningkatkan
terjadinya kanker leher rahim.
5 Penderita kanker leher rahim stadium awal/dini selalu
mengalami perdarahan setelah berhubungan intim.
6 Papsmear (tes deteksi kanker leher rahim) merupakan uji yang
dilakukan untuk mengetahui kelainan sel-sel leher rahim yang
mengarah menjadi kanker leher rahim.
7 Kalau didapatkan hasil papsmear yang abnormal seawal
mungkin akan sangat menguntungkan karena dapat diketahui
adanya kanker leher rahim sedini mungkin.
8 Pengambilan sel permukaan leher rahim dengan suatu alat
melalui vagina dan kemudian hasilnya diperiksa di
laboratorium merupakan tahapan tes papsmear.
9 Kaum wanita sebaiknya melakukan papsmear secara teratur,
yaitu setiap setahun sekali atau sesuai petunjuk dokter.
10 Saat menstruasi adalah waktu yang tepat untuk malakukan
papsmear.
11 Hasil papsmear yang negatif berarti tidak ada sel kanker.
12 Hasil papsmear menunjukkan ada atau tidak adanya sel
abnormal yang mengarah ke kanker leher rahim.
13 Pemeriksaan lebih lanjut tidak perlu dilakukan jika hasil
papsmear negatif.
111
cxxxix
NO PERNYATAAN SS S TS STS
14 Penderita kanker leher rahim akan mengalami penurunan
kualitas hidup (penurunan kualitas hidup dalam hal kesehatan,
pekerjaan, dan sosial).
15 Kanker leher rahim hanya dapat dicegah dengan obat-obatan.
16 Deteksi dini kanker leher rahim sebaiknya dilakukan dengan
papsmear.
17 Proses papsmear membutuhkan waktu berjam-jam.
18 Rasa sakit dialami saat melakukan papsmear.
19 Papsmear hanya bisa dilakukan di Rumah Sakit.
20 Biaya yang diperlukan untuk papsmear lebih murah
dibanding dengan pengobatan kanker leher rahim.
21 Saya akan melakukan papsmear dalam waktu dekat ini.
22 Saya pernah melakukan papsmear.
23 Saya sudah meneruskan pengetahuan saya mengenai kanker
leher rahim dan papsmear .
24 Saya sudah menganjurkan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal
saya untuk melakukan papsmear.
Pada posttest 1 bulan setelah intervensi, kuesioner ditambah dengan pertanyaan: 25. Bila satu bulan setelah ceramah ibu belum melakukan papsmear, apakah alasan
Ibu? a. Biaya b. Takut / khawatir c. Kesibukan d. Lain-lain.................
26. Apakah acara ceramah ini memberi manfaat bagi Ibu? a. Ya b. Tidak Alasan ........................
112
cxl
Lampiran 2. Data Validitas Kuesioner
No Item pertanyaan Hasil korelasi dengan variabel y 1 Satu (1) 0.648** 2 Dua (2) 0.554* 3 Tiga (3) 0.713** 4 Empat (4) 0.609* 5 Lima (5) 0.640* 6 Enam (6) 0.785** 7 Tujuh (7) -0.405 (tidak valid) 8 Delapan (8) 0.648** 9 Sembilan (9) 0.395 (tidak valid) 10 Sepuluh (10) 0.594* 11 Sebelas (11) 0.340 (tidak valid) 12 Dua belas (12) 0.721** 13 Tiga belas (13) 0.536* 14 Empat belas (14) 0.138 (tidak valid) 15 Lima belas (15) 0.630* 16 Enam belas (16) 0.878** 17 Tujuh belas (17) 0.765** 18 Delapan belas (18) 0.529* 19 Sembilan belas (19) 0.633* 20 Dua puluh (20) 0.520* 21 Dua puluh satu (21) 0.598** 22 Dua puluh dua (22) 0.742** 23 Dua puluh tiga (23) 0.774** 24 Dua puluh empat (24) 0.794**
113
cxli
Lampiran 3. Daftar Sekolah Dasar yang Diundang dalam Ceramah
No Kecamatan Nama SD Keterangan SD Muh. Suryowijayan Tidak Hadir SD Kanisius Pugeran Tidak Hadir SDN Gedongkiwo Ceramah I SD Muh. Jogokaryan Tidak Hadir
1 Mantrijeron
SDN Suryodiningratan II Tidak Hadir SDN Kyai Mojo Tidak Hadir SD Tarakanita Tidak Hadir SD BOPKRI Gondolayu B Ceramah II SDN Cokrokusuman Tidak Hadir
2 Jetis
SDN Jetisharjo I Tidak Hadir SDN Lempuyangwangi I, II, III Ceramah II SDN Lempuyangan III Tidak Hadir SDN Lempuyangan II Ceramah II 3 Danurejan
SD Muh. BAusasran I Ceramah II SD Muh. Wirobrajan II Ceramah I SD Muh. Wirobrajan III Tidak Hadir SD BOPKRI Wirobrajan Ceramah I SDN Tegalmulyo Ceramah I SD Kanisius Tegalmulyo Tidak Hadir
4 Wirobrajan
SDN Tamansari II Ceramah III SDN Baciro I Tidak Hadir SD BOPKRI Demangan III Ceramah II SDN Terbansari II Ceramah II SDN Ungaran III Ceramah II SD Kanisius Gayam III Tidak Hadir SD Muh. Demangan Ceramah III
5 Gondokusuman
SDN Ungaran II Ceramah III SD Muh. Kauman Ceramah III SD Pangudi Luhur Ceramah I & Ceramah IV 6 Gondomanan SDN Ngupasan I Tidak Hadir SD Keputran X Ceramah I SD Keputran XI Ceramah II SDKeputran V Ceramah II 7 Kraton
SD Keputran IV Tidak Hadir SDN Tukangan I Tidak Hadir SDN Puro Pakualaman I Tidak Hadir SDN Tukangan II Ceramah I 8 Pakualaman
SD Islamiyah Pakualaman Tidak Hadir
114
cxlii
No Kecamatan Nama SD Keterangan SD Muh. Ngupasan I Tidak Hadir SD Muh. Purwo I Tidak Hadir SDN Serangan Ceramah III 9 Ngampilan
SD Muh. Purwo II Tidak Hadir SD Muh. Danunegaran Ceramah I SDN Surokarsan II Tidak Hadir SDN Pujokusuman III Tidak Hadir SDN Pujokusuman II Ceramah III
10 Mergangsan
SDN Karanganyar Ceramah III 11 Gedongtengen SD Netral B Ceramah III 12 Kotagede SDN Baluwati Ceramah III
SD Muh. Miliran Ceramah III 13 Umbulharjo SD Bina Anak Soleh Ceramah III 14 Tegalrejo SD Kanisius Kalam Kudus Ceramah IV
115
cxliii
Lampiran 4. Daftar Sekolah Dasar yang Diundang dalam Ceramah-testimoni
No Kecamatan Nama SD Keterangan SD Bhineka Tunggal Ika Ceramah-testimoni II SDN Vidya Qasana Ceramah-testimoni I SDN Badran II Ceramah-testimoni I SDN Jetis I Ceramah-testimoni II
1 Jetis
SDN Jetisharjo II Ceramah-testimoni II SD Muh. Sukonandi Ceramah-testimoni II SDN Dalem Ceramah-testimoni I SDN Gedongkuning Tidak hadir SDN Kotagede I Tidak hadir SDN Kotagede III Tidak hadir SDN Kotagede VII Ceramah-testimoni I SDN Randusari Tidak hadir SDN Rejowinangun II Ceramah-testimoni I SD Muh. Kleco I Ceramah-testimoni II SD Muh. Kleco II Ceramah-testimoni II SDN Kotagede I Tidak hadir SDN Kotagede III Tidak hadir
2 Kotagede
SD Muh. Purbayan Ceramah-testimoni I SD Netral A Tidak hadir SD Netral D Ceramah-testimoni II 3 Gedongtengen SDN Gedong tengen I Ceramah-testimoni II SD Muhammadiyah Tegalrejo Ceramah-testimoni II SDN Tegalrejo I Tidak hadir SDN Blunyahrejo Tidak hadir SD Muhammadiyah Karangwaru Ceramah-testimoni II SDN Karangrejo Ceramah-testimoni II SDN Pingit Ceramah-testimoni I
4 Tegalrejo
SDN Tegalrejo II Tidak hadir SDN Suryodiningratan II Tidak hadir SDN Suryodiningratan IV Tidak hadir SDN Suryowijayan Tidak hadir
5 Mantrijeron
SD Kanisius Pugeran Ceramah-testimoni II SD Muhammadiyah Karangkajen I Ceramah-testimoni II SD Kanisius Kintelan I Tidak hadir SDN Kintelan I Ceramah-testimoni I SDN Mergangsan Tidak hadir
6 Mergangsan
SDN Percobaan I Ceramah-testimoni I SD Muhammadiyah Notoprajan Tidak hadir 7 Ngampilan SDN Ngabean II Ceramah-testimoni II
116
cxliv
No Kecamatan Nama SD Keterangan SD Muhammadiyah Sukonandi II Tidak hadir SD Kanisius Sang Timur II Ceramah-testimoni II SDN Glagah Ceramah-testimoni I SDN Golo Ceramah-testimoni II SDN Nitikan II Tidak hadir SDN Nitikan I Tidak hadir
8 Umbulharjo
SDN Tahunan I Tidak hadir SDN Panembahan I Ceramah-testimoni II SDN Panembahan II Ceramah-testimoni II SDN Keputran II Ceramah-testimoni II SDN Keputran VII Ceramah-testimoni II SDN Keputran IX Ceramah-testimoni II
9 Kraton
SD Taman Muda IP Ceramah-testimoni II SDN Lempuyangan I Ceramah-testimoni I SDN Lempuyangan III Ceramah-testimoni II 10 Danurejan SD Muhammadiyah Bausasran II Ceramah-testimoni II
117
cxlv
Lampiran 5. Normalitas Pretes, Postes, dan Postes 1 Bulan Untuk Setiap Variabel dari Setiap Kelompok
Kelompok Variabel Test Signifikansi Interpretasi
Pretes 0,011 Tidak normal Postes 0,759 Normal Pengetahuan
Postes 1 bulan 0,298 Normal
Pretes 0,020 Tidak normal
Postes 0,053 Normal Sikap Postes 1 bulan 0,117 Normal
Pretes 0,000 Tidak normal
Postes 0,000 Tidak normal
Ceramah
Perilaku Postes 1 bulan 0,004 Tidak normal
Pretes 0,020 Tidak normal
Postes 0,237 Normal PengetahuanPostes 1 bulan 0,818 Normal
Pretes 0,222 Normal Postes 0,021 Tidak normal Sikap
Postes 1 bulan 0,129 Normal
Pretes 0,001 Tidak normal Postes 0,001 Tidak normal
Ceramah-testimoni
Perilaku Postes 1 bulan 0,000 Tidak normal
Pretes 0,586 Normal
Postes 0,586 Normal PengetahuanPostes 1 bulan 0,270 Normal
Pretes 0,061 Normal Postes 0,061 Normal Sikap
Postes 1 bulan 0,057 Normal
Perilaku Pretes 0,001 Tidak normal Postes 0,001 Tidak normal
Kontrol
Postes 1 bulan 0,002 Tidak normal
118
cxlvi
Lampiran 6. Jenis Analisis untuk Tiap Variabel
Kelompok Variabel Perbandingan Distribusi data Jenis analisis
Pretes-postes Tidak normal-normal WilcoxonPengetahuan
Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-normal WilcoxonPretes-postes Tidak normal-normal Wilcoxon
Sikap Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-normal Wilcoxon
Pretes-postes Tidak normal-tidak normal Wilcoxon
Ceramah
Perilaku Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-tidak normal Wilcoxon
Pretes-postes Tidak normal-normal WilcoxonPengetahuan
Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-normal WilcoxonPretes-postes Normal-tidak normal Wilcoxon
Sikap Pretes-postes 1 bulan Normal-normal Paired T-test
Pretes-postes Tidak normal-tidak normal Wilcoxon
Ceramah-testimoni
Perilaku Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-tidak normal Wilcoxon
Pretes-postes Normal-normal Paired T-testPengetahuan
Pretes-postes 1 bulan Normal-normal Paired T-testPretes-postes Normal-normal Paired T-test
Sikap Pretes-postes 1 bulan Normal-normal Paired T-test
Kontrol
Perilaku Pretes-postes 1 bulan Tidak normal-tidak normal Wilcoxon
119
cxlvii
Lampiran 7. Normalitas selisih antara pretes-postest dan pretes-postest 1 bulan untuk setiap variabel dari setiap kelompok
Kelompok Variabel Signifikansi d1 (selisih antara postes-pretes)
Signifikansi d2 (selisih antara postes 1 bulan
-pretes) Pengetahuan 0.212 Normal 0.168 Normal
Sikap 0.056 Normal 0.049 Tidak normal Ceramah Perilaku - - 0.003 Tidak normal
Pengetahuan 0.366 Normal 0.331 Normal Sikap 0.281 Normal 0.063 Normal Ceramah-
testimoni Perilaku - - 0.097 Normal
Pengetahuan 0.000 Tidak normal 0.043 Tidak normal Sikap 0.000 Tidak normal 0.000 Tidak normal Kontrol
perilaku - - 0.000 Tidak normal
120
cxlviii
Lampiran 8. Jenis Analisis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari intervensi dari Tiap Variabel
Jenis variabel Keterangan Jenis analisis statistik
Pengetahuan C-Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Pengetahuan 1 bulan C- Kontrol Normal-normal 2 sample T-test independent
Sikap C- Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Sikap 1 bulan C- Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku C- Kontrol Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku 1 bulan C- Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Pengetahuan CT- Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Pengetahuan 1bulan CT- Kontrol Normal-normal 2 sample T-test independent
Sikap CT- Kontrol Normal-tdk normal Mann-Whitney
Sikap 1 bulan CT- Kontrol Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku CT- Kontrol Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku 1 bulan CT- Kontrol Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
121
cxlix
Lampiran 9. Jenis Analisis untuk untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan antara pengaruh ceramah dengan ceramah-testimoni dari Tiap Variabel
Jenis variabel Keterangan Jenis analisis statistik
Pengetahuan C-CT Normal-normal 2 sample T-test independent
Pengetahuan 1 bulan C-CT Normal-normal 2 sample T-test independent
Sikap C-CT Normal-normal 2 sample T-test independent
Sikap 1 bulan C-CT Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku C-CT Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
Perilaku 1 bulan C-CT Tdk normal-tdk normal Mann-Whitney
122
cl
Lampiran 10 Hasil Skoring Kelompok Ceramah (Pretes)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 4 2 3 1 4 4 1 4 1 4 1 3 2 1 3 1 1 3 4 3 1 1 1 4 3 4 4 4 1 4 4 1 2 4 2 1 4 4 3 1 1 4 3 3 3 1 1 1 5 3 3 1 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 1 6 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 7 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 8 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 9 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1
10 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 11 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 3 1 3 1 1 1 1 12 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 13 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 14 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 15 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 2 1 16 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 17 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 18 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 19 4 2 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 21 3 3 3 4 1 2 4 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 22 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 3 1 1 1 23 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 4 2 1 1 1 24 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 2 2 2 25 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 26 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 27 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 28 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 29 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 30 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 1 1 1 31 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 32 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 1 3 1 1 1 33 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 1 3 3 4 3 3 2 4 3 1 1 1 34 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 35 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 36 4 4 3 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 1 1 37 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 38 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 1 2 39 4 4 4 4 1 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 40 4 1 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 1 1 1 41 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 1 1 1 42 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 45 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 1 46 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 47 3 2 1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 1 3 3 48 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 49 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 1 3 4 50 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 3 1 2 4 3 1 1 2
123
cli
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 4 4 4 3 2 2 4 3 1 1 1 52 4 1 4 3 2 4 4 4 2 4 1 3 3 2 3 4 3 2 1 4 4 1 1 1 53 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 1 4 3 54 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 4 3 3 3 4 4 1 1 2 55 3 3 1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 56 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 2 57 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 58 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 1 1 1 59 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 60 4 3 3 1 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 2 4 3 1 4 3 61 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 62 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 3 1 63 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 1 64 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 1 1 65 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 66 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 67 3 3 4 3 1 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 68 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2 69 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 2 4 3 2 2 2 70 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 1 2 71 3 3 1 3 2 3 4 1 3 1 3 3 2 4 3 3 1 1 1 3 3 2 1 2 72 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 3 1 1 1 73 3 4 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 2 1 74 3 3 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 1 75 1 1 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 2 2 1 76 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 79 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 3 3 80 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 3 2 4 3 2 2 2 81 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 82 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 83 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 1 3 1 4 3 1 1 1 84 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 1 1 1 85 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 1 2 2 86 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 87 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 88 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3 1 1 1 2 89 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 90 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 1 1 1 91 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 1 1 1 92 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 1 1 1
124
clii
Lampiran 11 Hasil Skoring Kelompok Ceramah (Postes)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 1 1 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 1 3 4 4 1 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 5 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 1 3 3 1 1 1 6 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 2 1 1 7 4 4 4 4 3 4 4 2 4 1 3 4 1 4 3 4 4 4 4 1 4 1 1 1 8 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 1 9 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 2 2
10 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 11 4 4 3 4 1 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 12 4 4 3 4 1 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 1 1 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 14 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 1 4 4 3 3 4 3 2 2 2 15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 1 1 1 16 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 1 1 1 17 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 18 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 19 2 4 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 1 1 20 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 21 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 1 1 22 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 1 2 2 23 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 2 2 24 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 1 1 25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 26 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 1 1 1 27 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 28 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 30 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 31 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 32 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 1 1 33 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 34 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 35 2 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 36 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 1 1 1 37 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 1 1 38 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 39 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 40 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 41 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 42 3 3 2 3 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1 43 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 1 1 45 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 1 1 46 3 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 47 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 1 3 3 48 3 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 1 49 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 1 3 4 50 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 2 1 1
125
cliii
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 1 52 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 1 1 53 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 2 55 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 56 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 1 57 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 2 1 1 58 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 59 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 60 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 1 4 4 61 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 1 4 4 62 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 64 4 4 3 4 1 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 1 3 1 1 1 65 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 66 4 4 4 4 3 4 4 2 4 1 2 4 4 3 3 4 3 1 4 4 3 2 2 2 67 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 68 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 69 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 3 1 4 3 2 1 1 70 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 71 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 2 72 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 73 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 1 1 1 74 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 75 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 1 3 4 3 2 1 2 76 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 1 77 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 78 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 1 79 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 1 3 3 80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 1 3 1 1 4 4 1 1 1 81 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 82 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 1 3 4 4 1 1 1 83 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 1 4 3 1 1 1 84 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 1 1 1 85 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 86 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 87 2 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 88 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 1 2 89 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 90 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 91 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 1 1 1 92 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 1 4 4
126
cliv
Lampiran 12 Hasil Skoring Kelompok Ceramah (Postes 1 Bulan)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 5 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 6 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 7 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 8 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 9 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 1 3 3 4 3 1 3 1
10 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 2 1 3 2 11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 1 1 4 4 12 3 3 3 4 2 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 13 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 1 2 3 14 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 15 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 16 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 17 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 18 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 19 3 4 4 4 2 2 4 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 21 4 3 3 4 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 22 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 3 23 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 25 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 26 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 1 3 3 27 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 30 1 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 2 3 3 31 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 32 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 33 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 1 4 3 1 3 3 34 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 35 2 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 37 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 38 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 4 4 1 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 1 3 3 40 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 3 41 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 42 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 45 4 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 46 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3 3 47 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 1 3 3 48 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 49 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 50 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3
127
clv
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 52 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 3 4 4 3 4 3 2 3 3 54 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 55 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 56 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 57 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 58 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 59 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 60 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 1 4 3 61 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 62 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 64 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 3 4 3 2 3 3 65 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 66 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 67 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 68 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 69 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 70 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 2 1 3 3 71 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 2 72 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 73 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 1 1 1 74 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 75 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 1 3 4 3 2 1 2 76 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 1 77 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 78 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 2 2 3 3 79 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 80 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 81 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 82 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 83 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 1 4 3 3 3 4 3 1 3 3 84 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 1 1 1 85 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 86 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 87 2 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 88 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 1 2 89 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 90 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 91 3 2 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 1 1 1 92 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 1 4 4
128
clvi
Lampiran 13 Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni (Pretes)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 1 1 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 6 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 1 2 1 7 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 1 3 8 3 3 2 3 4 4 4 1 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 1 9 3 3 3 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 1 3
10 2 2 2 1 4 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 1 11 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 1 4 4 12 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 13 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 14 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 1 3 3 2 1 1 15 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 1 4 3 2 1 1 16 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 17 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 18 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 19 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 1 1 20 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 21 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 22 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 1 4 1 4 4 1 1 1 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 24 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1 25 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 1 1 1 26 3 4 3 4 1 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 1 3 27 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 28 4 2 2 2 1 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 29 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 3 30 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 1 31 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 32 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 1 33 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 34 4 4 1 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 35 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 1 1 36 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 37 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 38 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 1 1 1 1 39 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 1 1 40 1 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 1 2 1 1 41 3 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 42 4 1 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 1 3 3 3 4 1 3 2 1 1 2 43 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 1 4 2 2 3 2 44 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 2 45 4 3 3 4 1 3 4 1 3 3 2 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 46 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 47 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 2 48 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 1 2 4 3 1 2 2 49 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 2 1 1 50 1 2 3 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 1 4 2 1 2 3 3 2 2 2
129
clvii
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 52 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 53 3 3 3 4 1 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 1 1 54 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 1 1 55 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 1 1 4 56 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 57 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 1 1 58 4 3 1 3 4 4 4 1 4 1 1 1 1 4 3 3 1 1 2 3 3 1 1 4 59 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 60 3 1 2 3 4 4 4 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 1 1 1 61 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 62 4 4 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 3 63 4 3 3 4 1 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 64 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 1 3 4 2 1 2 2 65 3 1 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 66 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 67 3 2 4 4 2 4 4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 1 1 68 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 69 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 70 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 71 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 72 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 73 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 75 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 76 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 1 77 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 2 3 3 3 3 1 1 1 78 4 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 79 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 3 80 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 2 4 2 2 1 4 4 1 1 1 81 4 3 4 3 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 82 4 2 1 3 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 1 4 3 3 3 4 4 2 1 1 83 4 2 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 2 2 1 84 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 1 3 2 4 3 2 2 2 85 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 1 3 86 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 87 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 88 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 89 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 90 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 1 3 91 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 4 2 4 4 1 4 4 4 1 1 1 92 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 1 1
130
clviii
Lampiran 14 Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni (Postes)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 2 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 7 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 8 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 1 1 9 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 2 1 4 4 4 3 4 4 1 2 3
10 3 3 3 3 2 1 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 11 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 1 4 4 12 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 13 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 14 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 15 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 2 1 1 16 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 1 2 2 17 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 4 3 3 3 2 1 2 18 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 1 19 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 1 1 20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 21 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 24 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 1 1 25 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 1 3 1 26 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4 27 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 1 1 1 28 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 1 1 1 29 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 3 4 1 3 3 30 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 1 2 2 31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 32 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 34 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 1 1 1 35 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 1 4 3 2 1 1 36 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 1 1 37 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 1 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 1 1 39 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 1 1 40 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 2 1 1 41 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 4 2 3 2 42 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 3 1 1 2 43 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 3 4 4 1 2 2 3 2 44 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 1 2 45 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 1 1 1 46 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 47 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 2 2 48 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 2 2 49 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 1 50 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2
131
clix
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 52 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 4 3 1 2 3 53 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 2 1 1 54 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 1 55 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 3 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4 56 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 1 1 57 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 1 1 58 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 1 4 59 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 60 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 3 1 3 4 3 1 1 1 61 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 2 1 1 62 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 1 3 63 3 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 64 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 1 3 4 3 1 2 2 65 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 1 1 66 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 3 3 4 4 4 3 1 4 4 67 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 1 1 68 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 69 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 70 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 1 4 3 3 2 2 2 71 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 72 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 1 1 73 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 74 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 75 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 76 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 1 1 77 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 1 78 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 79 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 1 1 1 81 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 2 82 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 2 4 1 4 3 3 1 4 4 2 1 1 83 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 2 2 1 84 4 2 4 1 2 4 4 4 3 4 2 2 1 3 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 85 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 86 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 87 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 3 2 4 4 3 3 4 4 1 4 4 88 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 1 2 1 89 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 90 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 4 2 1 3 91 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 2 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 92 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 1 3 4 3 1 1 1
132
clx
Lampiran 15 Hasil Skoring Kelompok Ceramah-Testimoni (postes 1 bulan)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 3 4 3 1 3 4 6 4 4 1 2 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 7 4 4 1 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 8 4 4 2 4 2 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 9 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
10 1 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 4 4 1 1 4 4 11 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 12 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 13 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 14 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 15 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 16 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 2 2 3 3 17 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 19 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 21 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 2 3 3 22 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 23 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 24 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 1 3 3 25 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 26 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 29 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 30 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 31 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 32 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 1 3 3 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 34 3 3 3 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 35 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 36 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 37 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 38 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 1 2 2 39 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 1 4 3 1 4 3 40 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 41 3 3 4 1 2 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 2 1 3 4 3 3 3 2 4 3 43 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 44 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 2 3 3 45 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 1 1 46 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 47 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 4 3 3 4 4 1 3 3 48 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 49 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 50 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
133
clxi
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 1 2 2 52 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 2 2 53 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 1 1 3 4 4 2 3 4 54 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 55 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 56 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 2 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 57 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 4 4 2 4 4 58 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 4 4 1 4 4 59 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 2 60 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 4 3 1 3 3 61 4 4 1 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 3 3 4 4 2 4 4 62 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 63 3 4 4 1 2 4 4 1 1 1 1 1 3 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 64 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 2 1 4 4 4 3 4 2 2 2 2 65 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 66 3 4 3 4 2 4 4 4 4 1 4 4 3 4 2 4 1 3 4 4 3 1 4 4 67 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 68 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 69 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 72 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 4 1 3 4 4 2 3 3 73 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 74 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 2 2 2 75 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 76 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 77 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 78 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 79 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 80 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 1 1 81 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 2 3 3 82 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 83 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 84 3 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 85 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 86 4 4 2 3 1 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 87 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 88 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 89 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 90 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3 3 91 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 1 3 3 92 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3
134
clxii
Lampiran 16 Hasil Skoring Kelompok Kontrol (Pretes=Postes)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 4 3 2 1 1 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 5 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 1 4 3 2 2 2 6 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 7 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 1 1 1 8 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 9 4 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 2 2 3 4 3 2 1 4 2 1 2 1
10 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 11 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 12 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 13 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 3 3 14 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 1 1 15 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 16 4 4 3 4 1 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 2 1 1 4 3 1 1 1 17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 18 4 4 3 4 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 19 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 20 4 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 1 1 1 21 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 22 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 3 3 23 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 1 1 1 24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 26 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 28 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 1 3 3 29 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 30 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 32 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 1 1 2 33 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 1 1 1 34 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 3 35 4 3 3 4 3 1 4 2 4 3 1 1 4 1 3 1 4 4 4 1 1 1 1 1 36 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 1 1 1 37 3 3 2 3 3 1 3 1 3 4 1 1 4 1 4 1 4 4 4 1 1 1 1 1 38 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 39 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 2 3 40 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 41 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 42 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 3 3 3 3 2 1 1 43 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 44 4 2 2 3 3 1 4 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 45 4 3 3 4 1 3 4 4 3 2 1 4 1 4 2 2 4 2 1 4 3 1 1 1 46 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 1 3 47 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 1 1 3 48 4 3 2 1 1 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 1 1 49 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 1 50 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 1 3 3
135
clxiii
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 4 4 3 4 1 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 4 1 2 4 3 1 1 1 52 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 53 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 54 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 3 3 1 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 55 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 2 3 1 1 1 1 56 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 2 4 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 4 3 57 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 1 58 3 2 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 1 59 3 2 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 3 4 3 3 2 4 3 2 1 1 60 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 61 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 62 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 63 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 64 1 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 65 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 66 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 67 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 68 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 69 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 1 70 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 1 1 71 4 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 3 3 72 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 73 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 74 4 2 2 2 1 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 1 75 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 76 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 77 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 78 4 2 3 4 1 3 4 3 4 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 1 79 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 80 4 2 4 1 2 4 4 4 3 3 3 1 2 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 81 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 82 4 3 3 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 83 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 2 4 3 3 1 4 3 1 3 3 84 4 3 3 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1 85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 1 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 86 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 87 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 88 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1 2 3 89 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 90 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 91 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 92 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3
136
clxiv
Lampiran 17 Hasil Skoring Kelompok Kontrol (Postes 1 Bulan)
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 5 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 7 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 8 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 9 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 4 2 1 1 1
10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 11 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4 12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 13 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 15 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 16 4 2 3 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 3 4 1 1 1 1 17 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 18 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 1 1 19 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 20 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 1 1 1 21 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 1 1 22 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 23 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 24 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 4 4 27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 29 4 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 30 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 31 4 2 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 1 1 1 32 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3 33 3 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 1 1 34 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3 35 4 3 3 4 3 2 4 2 4 3 2 1 4 1 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 36 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 1 1 1 1 37 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 38 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 1 39 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 1 3 2 4 3 3 3 4 4 1 1 3 40 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 41 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 42 4 3 2 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 1 1 1 43 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 44 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 1 2 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 1 45 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 46 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 1 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 47 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 3 48 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 1 49 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 4 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 50 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 1
137
clxv
Item pertanyaan responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2451 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 1 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 3 3 52 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 2 3 1 1 1 1 53 4 3 3 1 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 54 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 56 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 57 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 1 3 3 58 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 59 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 60 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 1 2 2 61 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 62 3 3 1 3 2 4 3 4 4 1 4 4 4 3 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 63 4 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 2 2 64 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 65 3 3 4 3 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 66 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 67 3 3 2 3 3 4 4 3 4 1 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 2 1 1 1 68 4 3 3 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 3 2 4 3 3 3 3 4 1 3 3 69 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 1 1 1 1 70 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 71 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 1 72 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 73 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 74 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 75 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 1 76 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 77 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 1 1 3 78 3 3 3 2 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 1 1 1 1 79 3 3 3 2 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 80 3 3 3 1 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 81 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 82 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 83 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 1 2 2 2 84 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 85 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 86 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 87 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 88 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 89 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 90 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 91 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 92 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 1 1 1
138
clxvi
Lampiran 18 Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan Kelompok Ceramah PENGETAHUAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretes postes1 postes2 N 92 92 92
Mean 44,9130 50,4348 49,8152 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5,98469 4,52904 4,68556
Absolute ,168 ,070 ,102 Positive ,086 ,069 ,102
Most Extreme Differences
Negative -,168 -,070 -,071 Kolmogorov-Smirnov Z 1,612 ,671 ,975 Asymp. Sig. (2-tailed) ,011 ,759 ,298
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. SIKAP One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 18,5109 20,4239 20,0870 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,89939 2,10303 2,26125
Absolute ,158 ,141 ,124 Positive ,085 ,082 ,094
Most Extreme Differences
Negative -,158 -,141 -,124 Kolmogorov-Smirnov Z 1,519 1,348 1,191 Asymp. Sig. (2-tailed) ,020 ,053 ,117
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PERILAKU One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 4,4348 4,3043 6,9457 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1,62605 1,79584 1,95197
Absolute ,289 ,288 ,185 Positive ,289 ,288 ,092
Most Extreme Differences
Negative -,189 -,234 -,185 Kolmogorov-Smirnov Z 2,777 2,762 1,775 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
139
clxvii
Lampiran 19 Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan Ceramah-Testimoni PENGETAHUAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 45,6413 50,6630 49,5543 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5,19209 4,75851 4,00923
Absolute ,159 ,108 ,066 Positive ,108 ,062 ,064
Most Extreme Differences
Negative -,159 -,108 -,066 Kolmogorov-Smirnov Z 1,521 1,032 ,633 Asymp. Sig. (2-tailed) ,020 ,237 ,818
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. SIKAP One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 19,2826 20,3804 20,1087 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,51294 2,37590 2,24566
Absolute ,109 ,157 ,122 Positive ,088 ,114 ,087
Most Extreme Differences
Negative -,109 -,157 -,122 Kolmogorov-Smirnov Z 1,048 1,508 1,170 Asymp. Sig. (2-tailed) ,222 ,021 ,129
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PERILAKU One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 4,7391 4,8152 7,6957 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1,43634 1,55436 1,56710
Absolute ,207 ,200 ,218 Positive ,207 ,200 ,216
Most Extreme Differences
Negative -,113 -,121 -,218 Kolmogorov-Smirnov Z 1,990 1,919 2,094 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
140
clxviii
Lampiran 20 Output Uji Normalitas Pretes, Postes, Postes 1 Bulan Kontrol PENGETAHUAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 45,0326 45,0326 44,0543 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3,71351 3,71351 4,65364
Absolute ,081 ,081 ,104 Positive ,081 ,081 ,104
Most Extreme Differences
Negative -,077 -,077 -,083 Kolmogorov-Smirnov Z ,774 ,774 1,000 Asymp. Sig. (2-tailed) ,586 ,586 ,270
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. SIKAP One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 18,0217 18,0217 17,6196 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,45387 2,45387 2,67196
Absolute ,138 ,138 ,139 Positive ,091 ,091 ,139
Most Extreme Differences
Negative -,138 -,138 -,126 Kolmogorov-Smirnov Z 1,321 1,321 1,334 Asymp. Sig. (2-tailed) ,061 ,061 ,057
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PERILAKU KONTROL One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PRETES POSTES1 POSTES2 N 92 92 92
Mean 5,2391 5,2391 5,5978 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1,64664 1,64664 1,72289
Absolute ,211 ,211 ,194 Positive ,152 ,152 ,152
Most Extreme Differences
Negative -,211 -,211 -,194 Kolmogorov-Smirnov Z 2,020 2,020 1,864 Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,002
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
141
clxix
Lampiran 21 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-postes (Prepos1) dan Pretes-postes 1 bulan (Prepos2) Kelompok Ceramah PENGETAHUAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPOS1 POSPOS2 N 92 92
Mean 5,5217 4,9022 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 6,06101 6,48084
Absolute ,110 ,116 Positive ,110 ,112
Most Extreme Differences
Negative -,087 -,116 Kolmogorov-Smirnov Z 1,059 1,113 Asymp. Sig. (2-tailed) ,212 ,168
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. SIKAP One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean 1,9130 1,5761 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,78004 2,97696
Absolute ,139 ,142 Positive ,139 ,142
Most Extreme Differences
Negative -,083 -,082 Kolmogorov-Smirnov Z 1,338 1,361 Asymp. Sig. (2-tailed) ,056 ,049
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PERILAKU One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPO1 PREPOS2 N 92 92
Mean -,1304 2,5109 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1,43134 2,41558
Absolute ,297 ,188 Positive ,279 ,188
Most Extreme Differences
Negative -,297 -,144 Kolmogorov-Smirnov Z 2,850 1,800 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,003
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
142
clxx
Lampiran 22 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-postes (Prepos1) dan Pretes-postes 1 bulan (Prepos2) Kelompok Ceramah-Testimoni PENGETAHUAN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean 5,0217 3,9130 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5,38818 5,48455
Absolute ,096 ,099 Positive ,096 ,099
Most Extreme Differences
Negative -,078 -,048 Kolmogorov-Smirnov Z ,920 ,947 Asymp. Sig. (2-tailed) ,366 ,331
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. SIKAP One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean 1,0978 ,8261 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,52051 2,65863
Absolute ,103 ,137 Positive ,103 ,137
Most Extreme Differences
Negative -,085 -,116 Kolmogorov-Smirnov Z ,990 1,314 Asymp. Sig. (2-tailed) ,281 ,063
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. PERILAKU One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean ,0761 2,9565 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,51853 2,00501
Absolute ,461 ,128 Positive ,461 ,127
Most Extreme Differences
Negative -,398 -,128 Kolmogorov-Smirnov Z 4,417 1,230 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,097
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
143
clxxi
Lampiran 23 Output Uji Normalitas Selisih Pretes-postes (Prepos1) dan Pretes-postes 1 bulan (Prepos2) Kelompok Kontrol PENGETAHUAN PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean ,0000 -,9783 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,00000(c) 4,26068
Absolute ,085 Positive ,040
Most Extreme Differences
Negative -,085 Kolmogorov-Smirnov Z ,815 Asymp. Sig. (2-tailed) ,521
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed. SIKAP PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean ,0000 -,4022 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,00000(c) 2,78954
Absolute ,144 Positive ,101
Most Extreme Differences
Negative -,144 Kolmogorov-Smirnov Z 1,384 Asymp. Sig. (2-tailed) ,043
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed. PERILAKU PREPOS1 PREPOS2 N 92 92
Mean ,0000 ,3587 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,00000(c) 1,31418
Absolute ,260 Positive ,260
Most Extreme Differences
Negative -,229 Kolmogorov-Smirnov Z 2,491 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed.
144
clxxii
Lampiran 24 Uji Signifikasi Satu Kelompok PENGETAHUAN CERAMAH PRETES-POSTES PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b)
POSTES - PRETES
Z -7,301(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test SIKAP CERAMAH PRETES-POSTES Test Statistics(b)
POSTES1 -
PRETES Z -4,565(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test PERILAKU CERAMAH PRETES-POSTES Test Statistics(b)
POSTES - PRETES
Z -1,126(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,260
a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test PENGETAHUAN CERAMAH-TESTIMONI PRETES-POSTES Test Statistics(b)
POSTES - PRETES
Z -7,038(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statistics(b)
POSTES1 -
PRETES Z -6,577(a) Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test SIKAP CERAMAH PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b)
POSTES1 -
PRETES Z -4,565(a) Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test PERILAKU CERAMAH PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b)
POSTES1 -
PRETES Z -6,779(a) Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test PENGETAHUAN CERAMAH-TESTIMONI PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b)
POSTES1 -
PRETES Z -5,828(a) Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
145
SIKAP CERAMAH-TESTIMONI PRETES-POSTES Test Statistics(b)
POSTES - PRETES
Z -3,856(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test SIKAP CERAMAH-TESTIMONI PRETES-POSTES 1 BULAN Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Pair 1
PRETES - POSTES1 -,82609 2,65863 ,27718 -1,37667 -,27550 -2,980 91 ,004
PERILAKU CERAMAH-TESTIMONI PRETES-POSTES PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b) Test Statistics(b)
a Based on negative ranks. a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test b Wilcoxon Signed Ranks Test PENGETAHUAN KONTROL PRETES-POSTES 1 BULAN Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Pair 1
PRETES - POSTES1 ,97826 4,26068 ,44421 ,09590 1,86062 2,202 91 ,030
POSTES1 -
PRETES Z -7,844(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
POSTES - PRETES
Z -1,384(a)Asymp. Sig. (2-tailed) ,166
146
SIKAP KONTROL PRETES-POSTES 1BULAN Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper Pair 1
PRETES - POSTES1 ,40217 2,78954 ,29083 -,17552 ,97987 1,383 91 ,170
PERILAKU KONTROL PRETES-POSTES 1 BULAN Test Statistics(b)
POSTES - PRETES
Z ,000(a)Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
147
Lampiran 25 Output Uji Signifikasi Kelompok Ceramah-Kontrol PENGETAHUAN pretes-postes Test Statistics(a) PREPOS Mann-Whitney U 1196,000Wilcoxon W 5474,000Z -9,125Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Grouping Variable: KELOMPOK PENGETAHUAN pretes-postes 1 bulan Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper PREPOS Equal
variances assumed
6,634 ,011 7,272 182 ,000 5,88043 ,80861 4,28497 7,47590
Equal variances not assumed
7,272 157,281 ,000 5,88043 ,80861 4,28329 7,47758
SIKAP pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan Test Statistics(a) PREPOS PREPOS1 Mann-Whitney U 2024,000 2791,500Wilcoxon W 6302,000 7069,500Z -6,805 -4,017Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000
a Grouping Variable: KELOMPOK PERILAKU pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan Test Statistics(a) PREPOS PREPOS1 Mann-Whitney U 4002,000 2115,500Wilcoxon W 8280,000 6393,500Z -,891 -6,059Asymp. Sig. (2-tailed) ,373 ,000
a Grouping Variable: KELOMPOK
148
Lampiran 26 Output Uji Signifikasi Kelompok Ceramah-Testimoni – Kontrol PENGETAHUAN pretes-postes Test Statistics(a) PREPOS Mann-Whitney U 1426,000Wilcoxon W 5704,000Z -8,457Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Grouping Variable: KELOMPOK PENGETAHUAN pretes-postes 1 bulan Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper PREPOS Equal
variances assumed
4,156 ,043 6,755 182 ,000 4,89130 ,72407 3,46265 6,31996
Equal variances not assumed
6,755 171,513 ,000 4,89130 ,72407 3,46207 6,32054
SIKAP pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan Test Statistics(a) PREPOS PREPOS1 Mann-Whitney U 2944,000 3321,000Wilcoxon W 7222,000 7599,000Z -3,995 -2,546Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,011
a Grouping Variable: KELOMPOK PERILAKU pretes-postes dan pretes-postes 1 bulan Test Statistics(a) PREPOS PREPOS1 Mann-Whitney U 4002,000 1252,000Wilcoxon W 8280,000 5530,000Z -1,433 -8,396Asymp. Sig. (2-tailed) ,152 ,000
a Grouping Variable: KELOMPOK
149
Lampiran 27 Output Uji Signifikasi Kelompok Ceramah – Ceramah-Testimoni PENGETAHUAN Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper PREPOS Equal
variances assumed
,196 ,658 ,591 182 ,555 ,50000 ,84550 -1,16825 2,16825
Equal variances not assumed
,591 179,537 ,555 ,50000 ,84550 -1,16840 2,16840
PREPOS1 Equal variances assumed
,621 ,432 1,117 182 ,265 ,98913 ,88515 -,75735 2,73561
Equal variances not assumed
1,117 177,155 ,265 ,98913 ,88515 -,75767 2,73593
SIKAP pretes-postes Test Statistics(a) PREPOS1 Mann-Whitney U 3678,000Wilcoxon W 7956,000Z -1,546Asymp. Sig. (2-tailed) ,122
a Grouping Variable: KELOMPOK SIKAP pretes-postes 1 bulan Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)Mean
DifferenceStd. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper PREPOS Equal
variances assumed
,008 ,929 2,084 182 ,039 ,81522 ,39123 ,04329 1,58715
Equal variances not assumed
2,084 180,279 ,039 ,81522 ,39123 ,04324 1,58720
150
PERILAKU pretes-postes 1 bulan Test Statistics(a) PREPOS1 Mann-Whitney U 3820,000Wilcoxon W 8098,000Z -1,154Asymp. Sig. (2-tailed) ,248
a Grouping Variable: KELOMPOK
151
Lampiran 28 Surat Ijin Penelitian Validitas-Reliabilitas
152
Lampiran 29 Surat Ijin dari Dinas Perijinan Walikota Yogyakarta
153
154
Lampiran 30 Surat Ijin Menyebarkan Kuesioner
155
Lampiran 31 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
156
1
Lampiran 32. Gambaran Umum Testimoni dan Ceramah
A. GAMBARAN UMUM TESTIMONI
1. Tujuan Testimoni
Untuk memperkuat pengetahuan tentang kanker serviks dan papsmear,
mendorong sikap serta membangkitkan semangat berperilaku peserta ceramah-
testimoni tentang pentingnya papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks.
2. Materi Testimoni
Materi testimoni meliputi:
a. Perkenalan (nama, umur, alamat, status, lama menikah, jumlah anak,
pendidikan terakhir)
b. Perjalanan ditemukannya penyakit kanker serviks
c. Gambaran umum (gejala, tanda, perasaan, perubahan pola makan/pola hidup,
dll)
d. Upaya pencegahan kanker serviks (diberi pengarahan bahwa pencegahan
lebih baik daripada pengobatan)
e. Upaya pengatasan kanker serviks (terapi yang ditempuh, namun pada
akhirnya diharapkan dapat mengarahkan bahwa pengobatan yang terbaik
adalah terapi medis dengan obat-obatan)
B. GAMBARAN UMUM CERAMAH
1. Tujuan Ceramah
Untuk memberikan pengetahuan tentang kanker serviks dan papsmear
kepada peserta ceramah sehingga nantinya akan dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilakunya.
157
2
2. Materi Ceramah
a. Perkenalan (nama, umur, alamat, status, lama menikah, jumlah anak,
pendidikan terakhir)
b. Penjelasan mengenai kanker serviks dan papsmear
c. Penjelasan mengenai pentingnya papsmear sebagai deteksi dini kanker
serviks
d. Tingginya angka kanker serviks di Yogyakarta dan Indonesia
e. Faktor risiko kanker serviks
158
3
Lampiran 33. Materi Ceramah
159
4
160
5
161
6
162
7
163
8
164
9
165
10
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Perbedaan Antara
Pengaruh Ceramah dengan Ceramah-Testimoni
tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Guru Wanita
Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta” memiliki nama
lengkap Margarita Krishna Setiawati. Penulis
dilahirkan di Sleman pada tanggal 4 Mei 1987 sebagai
putri dari bapak Petrus Gerardus Sukidjan dan ibu
Verina Carina Sumaryati. Pendidikan formal yang
telah ditempuh oleh penulis: TK Kanisius Kadirojo
pada tahun 1992–1993, SD Kanisius Kadirojo pada tahun 1993–1999, SLTP Negeri 4
Depok pada tahun 1999–2002, SMU Negeri 1 Depok pada tahun 2002–2005,
kemudian penulis melanjutkan sekolah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma pada tahun 2005–2009. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah praktikum
Botani Dasar dan praktikum Kimia Analisis.
166
Top Related