LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) “BERKAH”
DALAM PEMBERDAYAAN SEKTOR PERTANIAN PADI DESA
SUWARI KECAMATAN SANGKAPURA KABUPATEN GRESIK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung
Oleh:
MUHAMMAD ILFAN
NIM. 12402183132
Dosen Pembimbing Lapangan
SUMINTO, M.Pd.I
NIDN. 2007047902
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG 2021
II
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari, Tanggal : Selasa, 2 Maret 2021.
Di : Tulungagung
Judul : Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
“Berkah” Dalam Pemberdayaan Sektor Pertanian
Padi Desa Suwari Kecamatan Sangkapura
Kabupaten Gresik.
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
,Suminto M.Pd.I
NIDN. 2007047902
MENGESAHKAN
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd. I., M.M
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proses penulisan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
dengan baik. Sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
qiyamah nanti.
Dalam penulisan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berjudul Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Berkah” Dalam
Pemberdayaan Sektor Pertanian Padi Di Desa Suwari Kecamatan
Sangkapura Kabupaten Gresik. Penulis melihat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini tidak akan terselesaikan tanpa ada dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Mafthukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah IAIN Tulungagung.
4. Siswahyudianto, S.Pd. I., M.M. selaku Kepala Laboratorium
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Suminto, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama
menjalani PPL.
6. Subaidi selaku Ketua Gapoktan “Berkah” Desa Suwari yang telah
memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
7. Drs. Ruhan, M.Pd.I. selaku Kepala Desa Suwari yang telah
memberikan fasilitas kepada kami selama Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
iv
8. Seluruh staff dan anggota dari Gapoktan Berkah Desa Suwari yang
telah berkenan membantu kami selama melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
9. Orang tua beserta keluarga penulis yang telah memberikan dukungan
penuh demi terselesaikannya Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
10. Semua pihak yang ikut berpartisipasi hingga terselesaikannya
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini tanpa bisa penulis
sebut satu per satu dengan tanpa mengurangi rasa terima kasih dan
hormat penulis kepada beliau semua.
Semoga laporan ini dapat dijadikan acuan peserta Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) untuk tahun – tahun berikutnya dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PPL). Penulis meminta maaf
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam melaksanakan
program maupun penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan laporan PPL ini.
Gresik, 26 Februari 2021
MUHAMMAD ILFAN
NIM. 12402183132
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Desa dan Lembaga ..................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik .............................................................................. 8
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 9
D. tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ................................. 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Peran Gapoktan Dalam Pemberdayaan .............................................. 11
B. Proses Pemberdayaan Sektor Pertanian Padi ..................................... 13
C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pemberdayaan .............. 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Berita acara harian individual
B. Form bukti konsultasi dengan DPL
C. Foto-foto kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Sektor pertanian mempunyai peranan strategis terutama
sebagai penyedia pangan rakyat Indonesia, berkontribusi nyata dalam
penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, bioenergi, penyerapan
tenaga kerja yang akan berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan
dan menjaga pelestarian lingkungan. Untuk mewujudkan kedaulatan
dan kemandirian pangan diperlukan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
profesional, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan
organisasi bisnis.
Gabungan Kelompok tani memegang peranan penting dalam
pemberdayaan sektor pertanian di Indonesia untuk menjadi salah satu
media penyelesaian permasalahan-permasalahan pertanian. Selain itu,
Gabungan kelompok tani dapat menguatkan petani untuk bersatu dan
bekerjasama untuk kebaikan sesama petani dan bukan sebaliknya untuk
saling menjatuhkan dan menjadi lemah dihadapan para perusahaan
kapital besar dan pasar modern. Bahkan, Gapoktan lebih lanjut dapat
membuat petani justru berjalan bersama-sama dengan perusahaan besar
dan pasar moderen untuk kerjasama mutualisme yang lebih baik.1
Dalam skala terkecil adalah kelompok tani. Skala lebih luas,
para petani dalam satu desa membentuk Gabungan Kelompok tani
(Gapoktan) yang merupakan gabungan dari beberapa kelompoktani
yang terdapat di desa tersebut. Ciri Gapoktan sebagai lembaga sosial
ekonomi sudah jelas karena tujuan utamanya adalah meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan menjadi lembaga gerbang
yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-lembaga
lain di luarnya. Gapoktan diharapkan berperan untuk fungsi-fungsi
pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan sarana produksi,
1 Syahyuti, : ̏ Kebijakan Pengembangan Gambungan Kelompok Tani ̏ ( Yogyakarta: UGM 2007)
Hal. 15-35.
2
pemasaran produk pertanian, dan menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan petani.
Gapoktan sangat diperlukan dalam rangka pemberdayaan
petani. Oleh karena itu, petani dapat menumbuh kembangkan
kelembagaan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan
memperjuangkan kepentingan petani itu sendiri sesuai dengan
perpaduan antara budaya, norma, nilai, dan kearifan lokal petani serta
dapat memanfaatkan dan menumbuhkan segala potensi sumber daya
yang ada.2
Pemberdayaan petani di pedesaan oleh pemerintah hampir
selalu menggunakan pendekatan kelompok. Salah satu kelemahan yang
mendasar adalah kegagalan pengembangan kelompok, karena tidak
dilakukan melalui proses sosial yang matang. Kelompok yang dibentuk
terlihat hanya sebagai alat kelengkapan proyek, belum sebagai wadah
untuk pemberdayaan masyarakat secara hakiki. Introduksi kelembagaan
dari luar kurang memperhatikan struktur dan jaringan kelembagaan
local yang telah ada, serta keikhasan ekonomi, sosial, dan budaya yang
berjalan. Pendekatan yang top-down planning menyebabkan partisipasi
masyarakat tidak tumbuh.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui peran Gapoktan Berkah dalam
pemberdayaan terhadap petani di desa suwari.
b. Untuk mengetahui proses pemberdayaan para petani di desa
suwari.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat di
dalam pemberdayaan.
2 Pujiharto ̏ Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ̏ , ( Purwokerto;
Universitas Muhammadiyah, 2010) Hal. 65-67.
3
2. Kegunaan
a. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan refrensi
tentang gabungan kelompok tani dalam pemberdayaan sektor
pertanian padi yang berkaitan dengan jurusan dan bagi
fakultas ekonomi dan bisnis islam di dalam pengembangan
masyarakat islam.
b. Untuk Lembaga
Diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai
tambahan informasi tentang peran gabungan kelompok tani
dalam pemberdayaan sektor pertanian padi serta dijadikan
acuan alternatif untuk daerah lain.
c. Bagi mahasiswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran
untuk mengimplikasikan dan mengembangkan pemikiran
dari teori- teori yang telah diperoleh melalui program
pemberdayaan yang ada di gabungan kelompok tani berkah di
desa suwari.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan PPL dengan melakukan observasi dan
wawancara yang dilakukan Hampir setiap hari dalam 1 (bulan) lebih
yang menyesuaikan dengan jam kerja Kantor Gapoktan Desa suwari,
Gapoktan buka yakni mulai pukul 09.00 s/d 13.00 WIB.
Praktik pengalaman lapangan (PPL) Gelombang I Tahun 2021,
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI), Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN)
dilaksanakan di Kantor Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani)
Berkah yang beralamat di Jl. Raya Suwari, Desa Suwari, Kecamatan
Sangkapura, Kabupaten Gresik, 61181. PPL berlangsung selama 1
(satu) bulan lebih, mulai tanggal 18 Januari 2021 s/d26 Febrari 2021.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Desa dan Lembaga
Nama Lembaga : Gabungan Kelompok Tani “Berkah”
Nama Desa : Suwari
Kecamatan : Sangkapura
Kabupaten : Gresik
Nomor Kode Wilayah : 352517003
Nomor Kode Pos : 61181
Telepon Lembaga : 0812-3124-7697
Telpon Desa : 0813-3536-7190
1. Sejarah Desa
Asal Usul Desa Suwari merupakan nama dari seorang
muslimah, salah satu penyebar Agama Islam yang bernama Siti
Rayyan atau Retno Suwari, Dikisahkan di wilayah barat kampung
ada gunung yang sekarang ada gunung langgar, dahulu gunung ini
dikuasai oleh bangsa jin sehingga masyarakat menjadi takut
karena tiap malam selalu terdengar suara-suara jin dan
genderuwo. Setelah berlalu beberapa lama suara-suara itu hilang
dan berganti dengan suara seorang perempuan yang sedang
mengaji. Dan seluruh masyarakat di sekitarnya menjadi takjub
dan tertarik dengan kemerduan suara perempuan mengaji
tersebut. Akhirnya masyrakat berbondong-bondong ingin
mengetahui siapa yang punya suara tersebut dan apa yang
dibacanya. Ternyata suara itu adalah suara muslimah yang
bernama Siti Rayyan yang merupakan seorang murid dari Sunan
5
Giri. Adapun yang dibacanya adalah ayat-ayat suci Al-Quran.
Dan dari kejadian itulah yang semula suara-suara yang
menakutkan berganti dengan suara yang menyejukkan maka desa
ini diberi nama ”SUWARI” artinya suara seorang putri yang
sedang mengaji.
2. Kondisi Desa
Wilayah Desa Suwari terdiri dari 6 (enam) dusun yaitu : (1)
Dusun Maninju, (2) Dusun Suwari Timur, (3) Dusun Suwari
Barat (4) Dusun Bakung, (5) Dusun Padang Korong Korong, dan
(6) Dusun Pameghatan, yang masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis
seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini.
3. Visi
“Menata Masyarakat Lebih Baik dan Berwibawa”
4. Misi
a. Mewujudkan Masyarakat yang Beriman, Bertaqwa dan
Berakhlakul Karimah
b. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Masyarakat yang Berilmu
dan sehat melalui Pengelolaan Pendidikan dan Kesehatan.
c. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Aparatur yang
Profesional, Dinamis dan Bermoral.
d. Meningkatkan Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pembangunan sesuai Hak dan Kewajiban.
e. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (Good
Governance)
f. Mewujudkan Kondisi Daerah yang Aman, Tertib dan Damai
dengan menegakkan Supremasi Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
g. Penanggulangan Kemiskinan dan Meningkatkan Taraf Hidup
Masyarakat.
6
h. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Daerah dengan Titik
Berat Ekonomi Kerakyatan.
i. Mengembangkan dan Membudayakan Sumber Daya Alam dan
Bantuan Secara Optimal dan Berkelanjutan.
5. Struktur Pemerintah Desa Suwari
a. Kepala Desa : Drs. Ruhan, M.Pd.I
b. Sekretaris Desa : Ezzul Chovizi, M.Pd.I
c. Kaur TU dan Umum : Mastiani
d. Kaur Keuangan : Muhammad Ali, S.Pd
e. Kaur Perencanaan : Nofal Rohadi, S.Pd.I
f. Kasi Pemerintahan : Abdul Haris, S.Pd
g. Kasi Kesejahteraan : Mas’adiyah, S.Pd
h. Kasi Pelayanan : Yustina, S.Pd.I
i. Kasun Maninju : Dzul Ezzil Ezzati, S.Pd.I
j. Kasun Padang : Saenol Arifin, S.Pd.I
k. Kasun Suwari Timur : Ach. Efendi
l. Kasun Suwari Barat : Fathorrahman, S.Pd
m. Kasun Bakung : Mustain, S.Pd
n. Kasun Pamegatan : Syuaib
6. Sejarah Lembaga
Gapoktan Berkah Desa Suwari didirikan pada tahun 2010
bermula dari adanya kesadaran masyarakat untuk mengelola
pertanian di Desa Suwari. Masyarakat membentuk kelompok
yang di musyawarahkan bersama dengan seluruh lapisan
masyarakat. Yang diketuai oleh bapak syafie Mengingat Desa
Suwari yang mempunyai enam Dusun maka kelompok tani
terbagi menjadi enam poktan yaitu poktan maninju, suwari
timur, suwari barat, padang, bakung, dan pameggetan.
Dibentuknya enam poktan ini bertujuan agar masing-masing
dusun mampu berkoordinasi dengan mudah. Para perintis
Gapoktan Desa Suwari merasa bahwa bentuk gabungan kelompok
tani ini adalah bentuk kelompok yang paling tepat karena hal ini
7
mengutamakan pada kegiatan sosial kemasyarakatan dan
pemberdayaan ekonomi pedesaan untuk kesejahteraan anggota.
Dibentuknya Gapoktan ini dengan maksud bahwa petani modern
tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang modern tetapi
perlu ada organisasi yang dicirikan, yaitu dengan adanya
organisasi ekonomi yang mampu menyentuh dan menggerakkan
perekonomian di Desa melalui pertanian.
7. Visi
Membangun SDM dan meningkatkan perekonomian
masyarakat desa yang bertumpu pada sektor pertanian.
8. Misi
Terciptanya masyarakat yang mandiri dan berdaya dalam
mengelola SDA dengan tidak mengabaikan kelestarian
keseimbangan alam.
9. Struktur Organisasi Gapoktan Berkah
a. Penasehat
Drs. Ruhan, M.Pd.I
b. Ketua
Subandi
c. Wakil Ketua
Nida’i
d. Sekretaris
1) Rahman
2) Ali
e. Bendahara
1) Mustain
2) Mustiyani
f. Anggota
1) Efendi
2) Sakdu
3) Ezzul
4) Dzulkifli
8
5) Suadi
6) H. Sidi
7) Mas’adiyah.
8) H. Burhani
9) Hafidi
B. Pelaksanaan Praktik
Praktek pengalaman lapangan merupakan hal yang wajib
dilakukan mahasiswa semester atas untuk melatih menjadi pribadi
yang kompeten di bidang masing-masing. Pelaksanaan praktek
pengalaman lapangan terbagi menjadi beberapa gelombang dengan
tujuan dan sasaran yang sama yakni berhadapan dengan masyarakat
umum. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Agama Islam
Negeri Tulunagung.
Pelaksanaan praktek pengalaman lapangan yang
diselengarakan oleh kampus IAIN Tulungagung gelombang 1
dimulai pada tanggal 18 Januari s/d 26 Februari 2021. Praktek
pengalaman lapangan ini dijalankan berbeda dari tahun sebelumnya
kita masih melakukan ppl daring/online karena masih adanya covid
di lingkungan iain tulungagung. ahirnya dilaksanakan pada daerah
masing-masing mahasiswa. Setiap peserta PPL mengajukan lembaga
tempat PPL pada desa masing-masing untuk mempermudah peserta
PPL dan juga menjauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan
adanya covid. dalam hal tertentu dan yang bersifat urgent maka
diperbolehkan observasi ke lapangan dengan mengikuti persyaratan
menjaga protokol kesehatan.
Kegiatan yang dikerjakan selama PPL berlangsung yakni
melakukan pendalaman materi yang diselengarakan oleh tim
laboratorium FEBI di aplikasi zoom maupun youtube. Selanjunya
melakukan resume dari materi yang telah disampaikan minimal 1000
kata. Selain itu, mendatangi lembaga PPL yakni Kantor Lembaga
9
dan kantor kepala desa untuk meminta izin melakukan
observasi,survei, wawancara, dan meminta penjelasan mengenai
sejarah dan potensi yang dimiliki Desa. Mendokumentasikan
kegiatan dan potensi yang telah diketahui. Membuat laporan akhir
yang dikerjakan secara individu diarahkan oleh dosen pembimbing
lapangan. Dan terakhir membuat video presentasi hasil akhir laporan
kemudian di uploud pada aplikasi youtube. Pada jam pelaksanaan
PPL diberikan kebebasan asalkan sesuai dengan tata tertib peserta
PPL FEBI IAIN tulungagung.
C. Permasalahan di Lapangan
Selama menjalankan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
yang dilakukan di Gapoktan Berkah Desa Suwari, saya mendapatkan
banyak pelajaran dan pengalaman baru yang tidak pernah didapatkan
selama bangku perkuliahan. Pada saat ini permasalahan yang dihadapi
oleh petani yaitu Hama monyet salah satu hama yang sulit
dikendalikan yang selalu memakan dan merusak ladang petani setiap
musim panen padi para kawanan monyet pasti turun ke sawah-sawah
petani di desa suwari biasanya datang berkelompok ada 10
kelompok sebelum itu ada yang memantau dari atas sebelum turun
ke sawah untuk memakan dan merusak tanaman padi yang sudah
mulai menguning sehingga mengakibatkan para petani megalami
kerugian selain itu ada juga hama babi hutan biasanya menyerang
ladang pada malam hari sehingga petani dibuat kewelahan dengan
adanya dua hama tersebut hama moyet disiang hari dan hama babi
hutan di malam hari Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya
untuk mengurangi pengendalian populasi hama monyet dan babi
hutan harus dilakukan. Peran serta kerjasama masyarakat dan
kelompok tani sangat diperlukan selama proses pengendalian
tersebut. Selain itu permasalahan yang dihadapi ialah keterlambatan
pupuk yang sering terjadi setiap tahunnya dikarenakan ada
permainan harga oleh kios-kios agar bisa menaikkan harga di bulan
10
berikutnya.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari lembaga dalam menyikapi masalah yang
terjadi di atas yaitu dengan cara mengatasinya menggunakan anjing
sebagai penjaga kebun, memasang orang-orangan, hingga
membunuhnya, namun tetap saja monyet itu menjadi gangguan bagi
petani. petani juga membekali diri dengan senapan untuk
menembak monyet yang masuk keladang mereka. Di malam hari
para petani memburu babi hutan dengan anjing sebagai penunjuk
jalan. bapak subandi mengatakan dengan kerjasama antara masrakat
dan kelompok petani hama monyet dan hama babi hutan bisa
teratasi meskipun sebagian ladang petani mengalami kerusakan
namun tidak mengalami kerugian. Selain itu untuk masalah
keterlambatan pupuk pemerintah daerah sudah mengantisipasi hal
tersebut agar menekan perusahaan penyedia pupuk untuk tahun
berikutnya agar tidak terlambat di dalam pendistribusian pupuk ke
petani.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Peran Gapoktan dalam Pemberdayaan Sektor Pertanian Padi
Peran yang dilakukan oleh Gapoktan dalam memberdayakan
petani di Desa Suwari tidaklah sedikit. Gapoktan berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan perubahan pada masyarakat
Suwari agar lebih mandiri dan berdaya. Adapun berbagai peran yang
telah dilaksanakan Gapoktan Desa Suwari adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan Pupuk.
Gapoktan Desa Suwari menyediakan pupuk subsidi dan bibit
untuk petani yang membutuhkan. Adanya pupuk bersubsidi dari
pemerintah yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan petani
dalam berusaha tani sangat membantu petani terutama untuk
anggota yang bergabung dengan Gapoktan. Anggota Gapoktan
dapat melakukan penghematan dalam biaya produksi mereka.
Selain itu ketergabungan dalam Gapoktan dapat memiliki akses
yang lebih. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak “Subandi”
selaku ketua Gapoktan Desa Suwari bahwa: “Gapoktan Desa
Suwari memfasilitasi penyediaan pupuk dan bibit.Hal ini kami
lakukan agar masyarakat Desa Suwari ketika memasuki masa
panen tidak kerepotan mencari sapras pertanian. Jadi kami
mengkoordinir masyarakat yang membutuhkan keperluan
pertanian nanti kami yang meyediakan.” Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat diketahui bahwa penyediaan pupuk oleh Gapoktan
Desa Suwari sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Suwari.
2. Penyediaan Modal
Gapoktan telah menyediakan modal yang dibutuhkan oleh
anggota kelompok tani di desa suwari. Modal ini berasal dari
bentuk kerjasama dengan Bumdes desa suwari Modal ini dapat
dipinjamkan bagi anggota kelompok tani yang ingin meminjam
12
modal yang diperuntukkan untuk penggunaan pemenuhan
kebutuhan anggota Gapoktan. Pengembalian pinjaman modal
tersebut dapat dilakukan dengan dengan beransur selama satu
tahun dengan membayar setiap bulannya 1,5 persen dari pinjaman
dan bunga 0,5 persen, sehingga para petani mampu untuk
melunasi pinjaman dari Gapoktan.
3. Menyediakan informasi.
Gapoktan memfasilitasi para petani melalui kegiatan
penyuluhan maupun sosialisasi dengan memberikan informasi-
informasi yang diperlukan petani untuk mendukung kegiatannya
di bidang pertanian. Dalam hal ini Gapoktan Desa Suwari
menjalankannya sebagai kegiatan rutinan setiap sekali atau dua
kali dalam setahun. Seperti yang diutarakan oleh Bapak “Ezzul”
selaku Anggota Gapoktan Desa Suwari bahwa:“Dengan adanya
penyampaian informasi yang dilakukan Gapoktan melalui kegiatan
penyuluhan maupun sosialisasi ini bisa menambah wawasan saya
mengenai pertanian, bahwa selama ini sistem pertanian yang saya
lakukan masih kurang benar padahal saya menganggap sudah
benar.Dengan mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut banyak
manfaat yang saya peroleh.”
4. Pemasaran Produk Pertanian
Kegiatan dan program-program yang dilakukan oleh
Gapoktan Desa Suwari bisa dikatakan belum maksimal. Karena di
setiap kegiatan partisipasi masyarakat masih sebagian yang aktif,
sehingga belum bisa memaksimalkan di dalam menghasilkan
produk-produk. Dalam hal ini, Gapoktan memfasilitasi pemasaran
hasil produksi dari masyarakat maupun anggota kelompok tani.
Gapoktan membantu menyalurkan produk mereka ke pedagang
besar dan pedagang kecil.
5. Menyediakan Fasilitas Hand Traktor kepada petani
Gapoktan sudah memilik dua unit Hand traktor yang berada
di dua poktan suwari barat dan suwari timur Adanya Hand traktor
13
memudahkan para petani dalam mengelola sawah. Petani tidak
lagi memakai bantuan hewan karena sekarang sudah memiliki
traktor dalam penggunannya. namun itu masih belum mencukupi
karena ada sebagian poktan yang belum mempunyai hand traktor
dikarenakan pengajuan Hand traktor kepada pemerintah daerah
belum turun di tahun sekarang maka nanti mengajukan lagi di
tahun berikutnya.
B. Proses Pemberdayaan Sektor Pertanian Padi
Di era globalisasi ini “pemberdayaan” menjadi sebuah kata
yang manis untuk diucapkan, meski keberhasilan upaya tersebut
tidaklah semudah membalik telapak tangan. Setumpuk harapan
untuk memperkuat posisi tawar dan peningkatan kesejahteraan harus
terus dikembangkan secara mandiri. Bersatu, bekerjasama, dan
saling membantu, akan membuat lebih kuat. Mengenai
pemberdayaan ini, khususnya di bidang pertanian, penguatan petani
melalui penumbuhan kelembagaan merupakan hal yang tepat dan
layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Gabungan Kelompok Tani Berkah Desa Suwari merupakan
wadah atau tempat berpadunya kesadaran yang tumbuh dari bawah
(petani) untuk bersatu dan bekerja keras meraih kesejahteraannya.
Menurut Bapak Subandi para petani di Desa Suwari masih
membutuhkan bimbingan yang dikoordinasikan melalui HIPPA dan
didukung oleh PPL Pertanian. Menurut beberapa keterangan para
petani padi untuk proses yang harus dilakukan agar hasil yang
dicapai petani optimal adalah:
1. Proses pembibitan
Sebelum ditanam, tanaman padi harus disemaikan lebih
dahulu, persemaian itu harus disiapkan dan dikerjakan dengan
baik, maksudnya agar diperoleh bibit yang baik, sehingga
pertumbuhannya baik pula.
14
2. Proses pengolahan lahan
Pengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah
disiapkan sejak 3 Minggu sebelum penanaman, pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara
tradisional dan cara modern.
a). Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu
pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan alat -alat
sederhana seperti sabit, cangkul, bajak, dan garu yang semuanya
dikerjakan oleh manusia atau dibantu oleh binatang misalnya
kerbau atau sapi.
b). Pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan cara
modern yaitu pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan
mesin. Dengan traktor dan alat - alat pengolah sawah yang serba
dapat bekerja sendiri.
3. Proses penanaman bibit padi
Pekerjaan penanaman didahului dengan pekerjaan
pencabutan bibit di persemaian. Bibit yang akan dicabut adalah
bibit yang sudah berumur 20 hari (tergantung jenisnya), berdaun 6
- 8 helai sebelum persemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air
agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan.Caranya,
5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian
ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai
putus.
Ciri-ciri bibit yang baik antara lain: 1) Umurnya tidak lebih
dari 25 hari, 2) Tingginya kurang lebih 25 cm, 3) Berdaun 5- 7
helai, 4) Bebas dari hama dan penyakit.
Bibit-bibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan
yang cukup besar untuk memudahkan pengangkutan. Disawah,
ikatan -ikatan bibit itu dibariskan berbanjar dalam petak-petak.
Bibit yang sudah dicabut itu harus segera ditanam. Jadi, kalau
15
direncanakan akan menanam pada suatu hari, maka pencabutan
bibit dilakukan pada hari itu juga. Itu asal aja ditanam. Misalnya
tidak menggunakan jarak tanaman antara bibit yang satu dengan
yang lain.Penanaman padi yang baik harus menggunakan jarak ke
kanan dan ke kiri dengan jarak tanam 20x20 cm, hal ini untuk
memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan, maupun
pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh
sinar matahari yang cukup dan z at-zat makanan secara merata.
4. Proses pemeliharaan
Pekerjaan -pekerjaan pemeliharaan terhadap tanaman padi,
meliputi pengairan, penyiangan dan penyulaman, pemupukan dan
pemberantasan hama/penyakit
5. Proses pemupukan
Setiap pemupukan selalu bertujuan untuk menambah zat-
zat dan unsur - unsur makanan yang dibutuhkan tumbuh-
tumbuhan didalam tanah. Untuk tanaman padi, pupuk yang
digunakan antara lain:
a). Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7 -10
hari sebelum tanaman dapat digunakan . Pupuk-pupuk alam:
pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos. Banyaknya kira-kira
10 ton setia ha.
b). Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya pupuk
urea dan poska.
C. Faktor Pendukung Dan penghambat Dalam Pemberdayaan
Dalam upaya pemberdayaan pertanian melalui pelaksanaan
program Gapoktan terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaannya. Faktor pendukung dan
penghambat tersebut akan berpengaruh terhadap berlangsungnya
kegiatan program pemberdayaan petani di desa suwari. Dari hasil
wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan kami menemukan
16
beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pelaksanaan program pemberdayaan petani melalui Gapoktan di desa
suwari.
1. Adanya respon dari pemerintah setempat adalah salah satu faktor
pendukung kegiatan, sedangkan faktor penghambat yaitu
kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.
2. Keberadaan Gapoktan sangat membantu masyarakat dalam hal
bercocok tanam, selain dari tambahan pengetahuan yang
diberikan juga adanya bantuan dana untuk modal petani.
3. Adanya perhatian pemerintah daerah dalam hal kegiatan yang
nampak dari Hand traktor dan saluran irigasi untuk lahan
pertanian yaitu dari dinas pertanian dan instansi terkait adalah
faktor pendukung.
4. Masyarakat kurang memikirkan peningkatan Tanaman Bernilai
Ekonomi Tinggi. hanya fokus kepada penanaman padi saja.
Sedangkan pemilik sawah kurang memanfaatkan lahannya untuk
tanaman sejenis sayur-sayuran dan Lada yang dapat memberi
nilai ekonomi yang tinggi.
5. Pemerintah daerah sebagai penentu kebijakan kurang tegas
menentukan suatu keputusan pada perusahaan pendistribusian
pupuk sehingga pupuk ketika dibutuhkan selalu mengalami
keterlambatan.
17
BAB IV
A. Kesimpulan
1. Peran Gapoktan dalam pemberdayaan petani di desa suwari
menjadikan petani yang berkualitas yang baik dan pemikiran yang
bisa berkembang. Serta memberikan hal yang baru bagi petani desa
suwari, dimana masyarakat yang dulu cara pemikirannya masih
sederhana kini hal itu sudah dapat berubah menjadi lebih baik. peran
gapoktan dalam pemberdayaan diantaranya a. menyediakan pupuk,
b. penyediaan modal, c. menyediakan informasi, d. memasarkan
produk pertanian, dan e. menyediakan fasilitas hand traktor.
2. Agar hasil padi yang optimal maka perlu dalam proses
pemberdayaan petani padi dilakukan dengan cara yang benar dan
baik. Harus dilakukan step by step dari proses pembibitan,
pengolahan lahan, penanaman bibit padi, proses pemeliharaan
sampai proses pemupukan. Maka dari itu dengan adanya bimbingan
melalui HIPPA dan didukung oleh PPL maka para petani akan
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
3. Yang menjadi pendukung dalam langkah-langkah yang dilakukan
oleh Kelompok Tani dan Gapoktan adalah adanya dukungan dari
pemeritah daerah yang bisa kita liat melalui Hand Traktor dan
saluran irigasi yang memudahkan para petani dalam melakukan
kegiatan pertanian dalam hal mengelola lahan. Selain itu adanya
respon dari pemerintah setempat yang turut mendukung keberadaan
Gapoktan, yang tentunya menjadi motifasi bagi para pengurus dan
anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Adapun
faktor penghambat yakni masih kurangnya fasilitas yang memadai
yang dapat mendukung jalannya kegiatan pertanian, selain itu
18
pemerintah daerah kebijakan kurang tegas menentukan suatu
keputusan pada perusahaan pendistribusian pupuk sehingga pupuk
ketika dibutuhkan selalu mengalami keterlambatan setiap tahun.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a) Perlu adanya hubungan jalin silaturrahmi antara Gapoktan
Berkah Desa suwari dengan IAIN Tulungagung diharapkan
timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan
b) Bimbingan dan dukungan moral dari dosen pembimbing tetap
dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa dapat
menjalankan tugas tidak mengalami kesulitan yang berarti saat
pelaksanaan kegiatan.
c) Program pembekalan lebih diefisienkan, dan lebih ditekankan
pada permasalahan yang mungkin ditemukan ketika kegiatan
berlangsung apalagi untuk sekarang dengan adanya covid 19.
d) Meningkatkan koordinasi satu sama lain, mahasiswa, DPL
TPL, agar lebih memudahkan di dalam melaksanakan praktik
pengalaman lapangan di lembaga masing-masing.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL
a) Perlu adanya dukungan dari semua elemen dan kesadaran petani
guna menunjang kelancaran dan keberhasilan program Gapoktan
di dalam pemberdayaan petanian.
b) Menindak lanjuti program kerja yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa PPL yang sekiranya dapat bermanfaat bagi Gapoktan
Berkah Desa Suwari maupun bagi petani lainnya.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL
Mahasiswa hendaknya lebih aktif untuk dapat bekontribusi
membantu para petani mengenai Masalah Pemberdayaan Pertanian,
serta peran manfaat adanya kita sebagai mahasiswa maka akan
19
mebantu menemukan solusi dari permasalahan yang dilami oleh
petani.
DAFTAR RUJUKAN
Pujiharto. 2010. Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian di
Pedesaan. Dalam e-Jurnal Fakultas Pertanian, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan Sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Analisis
Kebijakan Pertanian. vol.5. no. 1: 15-35.
20
LAMPIRAN
21
BERITA ACARA HARIAN PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG I TAHUN 2021
Pada tanggal 18 Januari 2021 Sampai tanggal 26 Februari 2021,
yang bertempat Di Desa suwari, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten
Gresik Lembaga Gapoktan “Berkah” telah dilaksanakan PPL Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
gelombang I Tahun 2021 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai
berikut :
Nama : Muhammad Ilfan
NIM : 12402183132
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin, 18
Januari 2021 08.34
Mendatangi ke rumah ketua lembaga
silaturrahmi melaksanakan ppl di Gapoktan
Berkah Di Desa suwari.
2 Selasa, 19
Januari 2021 10.00 Mengunjungi tempat ke gapoktan
3 Rabu, 20
Januari 2021 07.05
Mempelajari apa yang akan dijadikan studi
kasus dalam penelitian
4 Kammis, 21
Januari 2021 18.23
Mencari informasi tentang pertanian dengan
browsing
5 Jum’at, 22
januari 2021 10.00
Mewawancarai ketua Gapoktan Berkah
mengenai awal terbentuknya Gapoktan, peran
Gapoktan bagi para petani, dan manfaat setelah
adanya gapoktan.
6 Sabtu, 23
Januari 2021 07.45
Melakukan hasil analisis terkait dengan hasil
Wawancara yang kemaren
22
7 Minggu, 24
Januari 2021 09.00
Mewawancarai ketua sekretaris Desa mengenai
penyuluhan pertanian, permasalahan yang
terjadi dilapangan.
8 Senin, 25
Januari 2021 06.40
Melakukan hasil analisis terkait dengan hasil
Wawancara yang kemaren
9 Selasa, 26
Januari 2021 18.30 Melakukan pertemuan via zoom dengan DPL
10 Rabu, 27
Januari 2021 11.00
Membaca dan memahami isi dari buku
pedoman
11 Kammis, 28
Januari 2021 09.21
Mencari referensi tentang pertanian dan
lembaga Gapoktan.
12 Jumat, 29
Januari 2021 13.00 Mencari ide membuat judul laporan
14 Sabtu, 30
Januari 2021 16.00 Meminta persetujuan Judul PPL kepada DPL
15 Minggu, 31
Januari 2021 08.00 Mulai menyusun dalam Membuat laporan
16 Senin, 01
Februari 2021 09.35
Melakukan wawancara kepada kepala desa
suwari
17 Selasa, 02
Februari 2021 07.12
Melakukan wawancara kepada anggota
gapoktan
16 Rabu, 03
Februari 2021 11.00
Melakukan analisis terkait dengan hasil
Wawancara
17 Kammis, 04
Februari 2021 17.01
Melakukan analisis terkait dengan hasil
Wawancara
18 Jumat, 05
Februari 2021 09.00
Melakukan analisis terkait dengan hasil
Wawancara
19 Sabtu, 06
Februari 2021 14.24
Mulai melakukan survey kelapangan hari
pertama
20 Minggu, 07
Februari 2021 08.38 Mulai melakukan survey kelapangan hari kedua
21 Senin, 08 09.46 Mendalami tentang tata cara di dalam proses
23
Februari 2021 pembibitan
22 Selasa, 09
Februari 2021 19.00
Mewancarai ketua gapoktan untuk kedua
kalinya
23 Rabu, 10
Februari 2021 17.00
Membuat tugas resume pembekalan ppl
gelombang ke 1
24 Kammis, 11
Februari 2021 15.22
Mencari kekurangan apa yang perlu di
tambahkan di dalam membuat laporan
25 Jumat, 12
Februari 2021 07.59
Mulai membuat vidio tentang hasil observasi di
Gapoktan
26 Sabtu, 13
Februari 2021 15.37
Mengedit dan mengaplod ke youtube hasil
vidio kemaren
27 Minggu, 14
Februari 2021 09.00 Mulai mengerjakan di dalam pembuatan essai
28 Senin, 15
Februari 2021 12.30
Melakukan wawancara kepada kepala desa
tentang pemberdayaan ekonomi desa bentuknya
seperti apa
29 Selasa, 16
Februari 2021 06.12
Wawancara kepada masyarakat dampak dari
pemberdayaan oleh Desa
30 Rabu, 17
Februari 2021
Melanjutkan pembuatan essai dengan hasil
Wawancara
26, Februari, 2021
Ttd
Muhammad Ilfan
(12402183132)
24
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Muhammad Ilfan
NIM : 12402183132
Jurusan : Ekonomi Syariah
Nama DPL : Suminto, M.Pd.I
Lokasi PPL : Gapoktan Berkah DesaSuwari
Judul Laporan : Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Berkah dalam Pemberdayaan Sektor
Pertanian Padi
No Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1
Judul Pembuatan dan
Penyusunan Laporan PPl dan
Essai Untuk pembuatan buku
bunga rampai
Membuat Essai Minimal
15 Lembar dengan tema
pemberdayaan ekonomi
pendesaan
2
Tulungagung, 02 Maret 2021
SUMINTO, M.Pd.I
NIP. 2007047902
25
Foto Foto Kegiatan PPL
Foto Bersama Kepala Desa Suwari
Foto Bersama Aparat Desa
Foto Bersama Ketua Gapoktan
26
Foto Bersama Bapak Nida’i
Via Zoom Bersama DPL
Top Related