Download - Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Transcript
Page 1: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Penuntun Praktikum Parasitology Kedokteran

Khusus Cacing & Serangga

Bagian ParasitologyFAKED UNSRAT MANADO

2009

Oleh :

Dr. Mona Tumewu – Wagey DAP, Sp.ParK

Page 2: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

A. Untuk diagnosa penyakit cacingan, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi :

1. Pemeriksaan tinja2. Pemeriksaan anal swab3. Pembiakan4. Pemeriksaan PA (dengan biopsi)5. Pemeriksaan immunologis yang saat ini sedang dikembangkan.6. Pemeriksaan darah7. Pemeriksaan foto Rö

Ad. 1. Pemeriksaan tinjaa) Cara makroskopik

Pada pemeriksaan tinja ini perlu diperhatikan :* Warna : kuning, putih, hijau, hitam* Bau tinja : bau amis seperti ikan, bau asam, bau busuk

* Adanya : lendir, darah, potongan jaringan sisa makanan, sisa obat seperti minyak,zat besi, magnesium, fosfat, barium, jamur

* Konsistensi tinja : padat, lembek, cair

Page 3: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

b) Cara mikroskopik* Bahan yang diperlukan :- Lidi sepanjang ± 5 cm- Larutan eosin 2% dalam acquadestilata- Tinja yang akan diperiksa, object glass, kaca penutup* Cara pemeriksaan adalah sbb :Ambil kaca objek, di atasnya diletakkan 1 tetes cairan cosin, kemudian ambil kotoran dengan ukuran ± sebesar kepala korek api (1-2 mm). Lalu kotoran tadi dicampur dengan cara dikocok perlahan – lahan pada tetesan eosin, hati – hati kocokan yang dibuat jangan terlalu lebar. Sesudah homogen suspensinya maka jikaada bahan yang kasar dikeluarkan, baru ditutup dengan kaca penutup (deck glass) & dilihat pada mikroskop dengan pembesaran 10x. Bila terdapat telur cacing sesuai jenis cacing maka pemeriksaan +. Nilai positif bisa berkisar + (+1) sampai IIIII (+5).

Page 4: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Ad. 2. Pemeriksaan anal swabKhusus untuk cacing Oxyuris VermicularisBahan yang diperlukan :• Gelas objek• Lakban (selofan) jernih 25 mm2

• Batang gelas panjang 10 cm (kayu)• Penderita

Pemeriksaan dilakukan pagi hari.Cara pemeriksaan :• Penderita diminta untuk membuka pakaian dalam (cd) dan dalam

posisi knee chest position.• Lakban / selofan dilipat meliputi ujung batang gelas dengan posisi

bagian yang berperekat ada di bagian luar ; dipegang dengan baik oleh jari – jari tangan kanan.

• Bokong penderita dibuka dengan tangan kiri.• Buat pulasan lakban tadi mengelilingi daerah prianal sesuai jarum

jam. Setelah selesai maka lakban tadi dibuka di atas gelas objek kemudian diperiksa di mikroskop. Bila +, terlihat telur Oxyuris Vermicularis yang berbentuk lonjong yang asimetris.

Page 5: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Ad. 3. PembiakanKhusus untuk Trichinella Spiralis. Disini dipakai hewan percobaan yaitu tikus jenis Rattus.Cara pemeriksaan :Jaringan biopsi otot penderita yang diduga menderita trichinosis diberi makan pada tikus Rattus , lalu beberapa hari kemudian mencari larva Trichinella Spiralis, biasanya di dalam otot diafragma.

Ad. 4. Pemeriksaan PA dengan biopsiPemeriksaan ini biasa dilakukan untuk cacing yang hidup di hepar, kandung empedu, usus, dsb.Cara pemeriksaan :Diambil sepotong jaringan dari organ tubuh yang diduga sakit, dengan cara biopsi lalu diproses pembuatan preparat secara PA dan dilihat di mikroskop (pemeriksaan memakai microtom).

Ad. 5. Pemeriksaan immunologis / serologisPemeriksaan ini sedang dikembangkan, memberi hasil yang akurat tapi harga masih mahal. Test – test tersebut dapat berupa :1) IHA Test (Test hemaglutinasi tidak langsung) 2) Test Kulit3) Test elisa 4) Test PCR

Page 6: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Test – test tersebut di atas yang sudah ada, yakni untuk diagnosa :* Schistosomiasis* Trichinosis* Viscural larva migrans* Filariasis

Ad. 6. Pemeriksaan darah (khusus untuk cacing filaria).Catatan : pengambilan darah harus sesuai periodisitas filaria. Kalau nocturna, penderita harus tidur dulu, dan di malam hari baru ambil darahnya, tapi bisa juga dimanipulasi dengan menidurkan penderita pada siang hari dalam ruang gelap tanpa sinar.Bahan yang diperlukan :* Jarum tusuk steril * Kapas beralkohol* Gelas objek * Gelas penutup* Penderita * Larutan warna Giemsa, bufferCara pemeriksaan :Setelah jari manis tangan kiri penderita disterilkan dengan kapas beralkohol, lalu ditusuk. Darah diteteskan pada kaca objek dan dilebarkan dengan ujung kaca objek lain dengan diameter ± 2 cm. Keringkan, baru diwarnai dengan Giemsa + buffer, lalu cuci dengan acquadest, keringkan lalu dengan memakai olie emusi preparat dilihat di mikroskop.

Page 7: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga

Ad. 7. Pemeriksaan foto Rö Khusus foto thorax yaitu untuk mengdiagnosa cacing paragonimus westermani, juga bisa melalui pemeriksaan USG untuk membantu diagnosa infeksi cacing lainnya dalam organ tubuh.

B. Untuk Arthropoda, biasanya yang dilakukan adalah mengawetkan serangga tersebut dengan formalin atau cairan pengawet lainnya. Bisa juga dipakai test serologis khusus untuk serangga.

Page 8: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga
Page 9: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga
Page 10: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga
Page 11: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga
Page 12: Penuntun Praktikum Cacing & Serangga