Download - PENUNTUN PRAKTIKUM

Transcript

1 Kurikulum FK USU 2011

PENUNTUN PRAKTIKUM CARDIOVASCULAR SYSTEM-1

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

2 Kurikulum FK USU 2011

TATA TERTIB LABORATORIUM ANATOMI FK USU 1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal, berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu. 2. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu. Wajib membawa Atlas Anatomi. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mempelajari topik yang akan dibicarakan. 5. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban dan

3. 4.

ketentraman.

6.

Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Departemen Anatomi FK USU.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

3 Kurikulum FK USU 2011 PRAKTIKUM ANATOMI 1 (CVS-Pr1)

JANTUNG & SIRKULASI DARAH Pelajarilah letak Pericardium dan lapisan-lapisannya, serta lanjutannya; apa saja yang terdapat pada lapisan Pericardium. Pelajarilah ukuran, letak dan bentuk jantung, bagian Basis, Apex, Sulcus coronarius dan lapisan yang melapisinya Epicardium. Pelajari muara dan cabang-cabang dari : - A. Coronarius dexter dan A. Coronarius sinister, mana yang terbesar - A. Coronaria Circumflexia - sistem vena - otot-otot jantung - gambaran collateral, anastomose - Sinus coronarius. Pelajari proyeksi jantung pada dinding dada depan , permukaan Aorta, A. Pulmonalis, V. Pulmonalis dan dinding V. Pulmonalis. Pelajarilah dinding jantung pada keempat ruangan jantung (ventrikel dan atrium/auriculum), seperti konsistensinya, tebalnya, besarnya, keadaan pada saat diastole dan systole. Pelajarilah tempat-tempat dari : - katup Tricuspid, - katup Bicuspid/Mitralis - Sinus coronarius - Endocardium - Musculus Papillaris - Musculus Pectineus - Sulcus terminalis - Trabeculae carneae - Chorda tendineae - Ostium venosum - Fossa ovale - Ligamentum arteriosus Botalli Sino-arterial node dan Atrio-ventricular node; Atrio-ventricular bundle. Pelajari sistem aliran limfe jantung Perhatikan ukuran jantung (12,5 x 3,5 x 2,5 cm waktu berkontraksi) Pelajari pembuluh dan organ yang terlibat dalam sirkulasi pulmonal : - Truncus Pulmonalis, A. Pulmonalis kiri dan kanan - Valvula semilunaris pulmonalis - V. Pulmonalis, perhatikan banyaknya cabang vena yang kembali ke atrium kanan Pelajari pembuluh dan organ yang terlibat dalam sirkulasi sistemik : - Aorta - Valvula semilunaris aorticus - A. Anonyma, cabang-cabangnya - A. Carotis Communis kiri dan kanan, A. Carotis externa, A. Carotis internaBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

4 Kurikulum FK USU 2011

-

-

-

A. Subclavia kiri dan kanan, cabang-cabangnya : A. Axillaris Truncus Thyreocervicalis A. Vertebralis A. Thoracica suprema A. Thoracica interna A. Intercostalis suprema Aorta thoracalis, cabang-cabangnya : A. Intercostalis dorsalis dan anterior A. Phrenica superior A. Bronchialis, Oesophageal, Pericardial, Mediastinal Aorta abdominalis, cabang-cabangnya : A. Phrenica inferior Truncus Coeliacus A. Mesenterica Superior A. Mesenterica inferior A. Renalis kiri dan kanan A. Lumbales dorsalis A. Testicularis / Ovarica A. Sacralis media A. Iliaca communis, cabang-cabangnya : A. Iliaca externa dan A. Iliaca interna A. Femoralis Vena-vena yang kembali ke jantung, perhatikan venavena yang kembali melalui V. Porta, sistem V. Azygos

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

5 Kurikulum FK USU 2011

TATA TERTIB LABORATORIUM HISTOLOGI FK USU1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal, berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu. 2. 3. 4. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu. Wajib membawa pensil warna, atlas histologi dan kain lap flanel. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mengisi deskripsi atau keterangan yang terdapat pada lembar kerja praktikum. 5. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban,

ketentraman, bekerja efektif dan efisien, serta tidak mengganggu rekan praktikum. 6. Sebelum praktikum dimulai, periksa dahulu kelengkapan mikroskop dan slide histologi. Pada akhir praktikum kembalikan dalam kondisi seperti semula. 7. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dii Departemen Histologi FK USU.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

6 Kurikulum FK USU 2011

PRAKTIKUM HISTOLOGI (CVS-Pr2)

PRAKTIKUM HISTOLOGI PADA BLOK CARDIOVASCULARNo. 1. Judul Praktikum Struktur histologi Sistem Sirkulasi Jenis praktikum Prakt. Basah Jumlah Praktikum 1 X 3 jam Penanggung Jawab 1. dr. L. Donna Lubis 2. dr. Zukesti Effendi

PENUNTUN PRAKTIKUM HISTOLOGI CIRCULATORY SYSTEMTUJUAN PRAKTIKUM : Mengamati struktur sistem sirkulasi darah dan limfe. Sediaan jaringan : No. Sistem Sirkulasi Kode Sediaan 1. DS 7 Capillary and arteriole 2. DS 7 Venule and small vein 3. CV 1 Muscular artery and moderate vein 4. CV 2 Large artery 5. CV 2 Large vein 6. CV 3 Heart 7. CV 4 Ductus thoracicus Gambar 1 Capillary and Arteriole Esophagus (DS-7) 10 x 10 10 x 40

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

7 Kurikulum FK USU 2011

1. 2. 3. 4.

Keterangan _________________________ _________________________ _________________________ _________________________

Gambar 5. _____________________________ 6. ____________________________ 7. _____________________________ 8. _____________________________

Deskripsi gambar 1 No. 1. Perihal Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Gambar 2 Venule and Small Vein Esophagus (DS-7) 10 x 10 10 x 40 Capillary Arteriole

2.

3.

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 2 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

8 Kurikulum FK USU 2011

No. 1. 2. 3. 4.

Perihal Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Valve

Venula

Small Vein

Ada / Tidak Ada Gambar 3 Muscular Artery and Moderate Vein (CV-1)

Ada / Tidak Ada

10 x 10

10 x 40

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 3 No. Perihal 1. 2. 3. 4. Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Valve Muscular artery 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________ Moderate vein

Ada / Tidak Ada

Ada / Tidak AdaBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

9 Kurikulum FK USU 2011

Gambar 4 Large Artery Aorta (CV-2) 10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 4 No. 1. 2. 3. 4. Perihal Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Vasa vasorum 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________ Deskripsi

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

10 Kurikulum FK USU 2011

Gambar 5 Large Vein Vena Cava (CV-2) 10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 5 No. Perihal 1. 2. 3. 4. Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Vasa vasorum 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________ Deskripsi

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

11 Kurikulum FK USU 2011

Gambar 6 Heart (CV-3) 10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 6 No. Perihal 1. 2. 3. 4. Endocard Myocard Pericard Purkinje fibre 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________ Deskripsi

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

12 Kurikulum FK USU 2011

Gambar 7 Ductus Thoracicus (CV-4) 10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar 1. _______________________________ 2. _______________________________ 3. _______________________________ Deskripsi gambar 7 No. 1. 2. 3. Perihal Tunica intima Tunica media Tunica adventitia Deskripsi 4. _______________________ 5. ______________________ 6. _______________________

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

13 Kurikulum FK USU 2011

PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS-Pr3)PHYSICAL FITNESS (HARVARD STEP TEST) Harvard step test merupakan suatu tes kesanggupan badan dinamis/fungsional. Syarat-syarat test kesanggupan badan dinamis yang baik menurut Harvard adalah sebagai berikut: 1. Test harus memberikan pembebanan kepada berbagai golongan otot yang besar,sedemikian, sehingga kesanggupan seseorang lebih dibatasi oleh kemampuan susunan kardiovaskuler dan pernafasan dari kelelahan otot-otot itu sendiri. 2. 3. Test itu harus sedemikian berat, sehingga tidak lebih daripada 2/3 bagian yang di test Test itu harus yang dapat dikerjakan dengan baik tanpa memerlukan suatu dapat menyelesaikan test itu. keterampilan yang luar biasa (unusual skill). Alat-alat yang dipergunakan pada percobaan ini : 1. 2. 3. 1. bangku 19 inci stopwatch untuk menghitung lama masa kerja dan nadi sesudah kerja. metronom untuk mengatur irama kerja. Praktikan dengan hanya menggunakan baju kaos dan celana sport pendek tanpa

Perincian penyelenggaraan test Harvard sebagai berikut : sepatu, disuruh berdiri dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian di depan bangku yang akan digunakan. 2. 3. Sebuah metronom yang sebelumnya telah dicek ketelitiannya, memberi irama dengan Pada saat tanda mulai diberikan, praktikan menempatkan salah satu kakinya kecepata 120 kali/menit. (terserah kaki yang mana, kaki kanan atau kaki kiri) diatas bangku tepat pada suatu detikan metronom yang sekaligus merupakan tanda permulaan test. Pada saat salah satu stopwatch ditekan. Pada detikan metronom kedua praktikan menempatkan kedua kakinya penuh diatas alas bangku sehingga praktikan berdiri tegak diatas bangku. Pada detikan ketiga, praktikan turun dan menurunkan dulu kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada detikan keempat, kakinya yang kedua diturunkan pula, sehingga praktikan sekarang berdiri lagi tegak diatas lantai. Siklus ini terus menerus diulangi selama mungkin tetapi tidak lebih dari 5 menit. 4. 5. Praktikan waktu menaiki bangku harus tetap dalam sikap tegak dan tidak Praktikan harus mengikuti irama detikan metronom dengan tepat bilamana tampak ada diperkenankan membungkuk. tanda-tanda akan keluar dari irama, maka peringatan diberikan supaya kembali mengikuti irama dengan baik. 6. Apabila ternyata sikap/irama tetap salah selama 10-15 detik, walaupun telah berkalikali deberikan peringatan dan anjuran, maka test harus dihentikan dan lama masa kerja dicatat.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

14 Kurikulum FK USU 2011 7. Guna mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, kepada praktikan diberikan

izin untuk sekali-sekali mengubah langkahnya, dalam arti kata kalau mula-mula naik dengan kaki kanan, boleh mengubah dengan mulai naik dengan kaki kiri, akan tetapi pengubahan langkah semacam ini tidak boleh terlalu sering dilakukan. 8. 9. Selanjutnya setiap waktu kepada praktikan dianjurkan agar meneruskan kerja selama Pada saat test dihentikan, kedua stopwatch ditekan. Penghentian stopwatch I akan mungkin, sedapat-dapatnya sampai 5 menit. menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan penekanan stopwatch II merupakan tanda permulaan masa pemulihan dan sekaligus digunakan menghitung nadi danti. 10. 11. 12. Nadi dihitung pada arteri radialis dipergelangan tangan dari 1 1 menit, 2 2 Indeks kesanggupan badan dihitung dengan cara lambat atau cara cepat. Tiap-tiap test didahului oleh suatu test percobaan guna memberikan kesempatan menit, dan 3 3 menit.

kepada praktikan untuk membiasakan diri naik turun bangku dan mengikuti irama metronom. Test percobaan ini hanya dilakukan sebentar saja. Setelah tidak merasa lelah sama sekali barulah test yang sesungguhnya dimulai. 13. Suhu kamar harus berada diantara 230 - 350. A. Pada perhitungan cara lambat, maka indeks kesanggupan badan (IKB) Cara menghitung indeks kesanggupan badan : dihitung dengan rumus:

I.K.B =

Lama naik turun (dalam detik) x 100 2 x jumlah ketiga harga nadi tiap 30 dtk

Penilaian cara lambat: < 55 55 64 65 79 80 89 > 90 rumus : I K B = Lama naik turun nadi (dalam detik) x 100 5 x frekuensi nadi 30 dtk (pertama) < 55 55 80 > 80 : kesanggupan kurang : Kesanggupan sedang : Kesanggupan baik. : kesanggupan kurang : Kesanggupan sedang : kesanggupan cukup : kesanggupan baik : kesanggupan sangat baik

B. Perhitungan dengan cara cepat, maka indeks kesanggupan badan dapat ditentukan dengan

Indeks kesanggupan badan secara cepat dapat juga dinilai dengan daftar penilaian Harvard. PHYSICAL FITNESS (HARVARD STEP TEST)

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

15 Kurikulum FK USU 2011

I.

TIU TIK

: Dapat memahami pengertian kesanggupan badan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. : 1. Dapat menyebutkan definisi Physical Fitness

2. Dapat menyebutkan pembagian-pembagian fitness 3. Dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi physical fitness. 4. Dapat menyebutkan tes-test kesanggupan bada dinamis yang baik. II. TIU TIK : Dapat mendemonstrasikan cara-cara melakukan Harvard Step Test. : 1. percobaan ini. 2. Dapat mempersiapkan alat-atal yang perlu untuk percobaan ini. 3. Dapat melakukan test pendahuluan Harvard Step Test. Dapat mempersiapkan diri untuk

4. Dapat melakukan Harvard Step Test sebaik mungkin.5. Dapat menghitung indeks kesanggupan badan dengan perhitungan nadi secara lambat serta penilaiannya 6.Dapat menghitung indeks kesanggupan badan dengan perhitungan nadi secara cepat serta penilaiannya. III. TIU TIK : Dapat memahami hasil-hasil yang diharapkan diperbandingkan dengan hasilhasil observasi pada percobaan ini. : 1. Dapat menyebut pengaruh exercise terhadap system kardiovaskuler 2. Dapat menyebut pengaruh exercise terhadap system respiratori 3. Dapat menuliskan rumus indeks kesanggupan badan dengan cara lambat dan cepat. References: 1. Dhanutirto, Haryadi : Physical Fitness 2. A Physiological study with special refrence to the use of the Step Test 3. Z. O. Z ________________________________

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

16 Kurikulum FK USU 2011

Observation Sheet.

PERCOBAAN VIIPHYSICAL FITNESS (HARVARD STEP TEST) Nama/stb Tkt./Fak. Group/Meja Tanggal No . 1. Hasil observasi Pada Harvard Step Test : 2. 3. Nama : Gender B.B : T.B : Umur : Habitus : X/menit : : : : : .................................................. .................................................. .................................................. .................................................. Hasil yang diharapkan

Resting pulse : Nadi sesudah di test: a. dari 1 1 menit b. dari 2 2 menit c. dari 3 3 menit

4. 5. 6.

Lama melakukan test : Kesanggupan badannya dengan penilaian cara lambat Kesanggupan badannya dengan penilaian cara cepat Koreksi

Menit

Nilai

Tanda tangan

Instruktur IInstruktur II Total

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

17 Kurikulum FK USU 2011 PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 4 (CVS-Pr10)

Efek Bloker pada system CardiovaskularDisusun oleh : Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK Dr. Zulkarnain Rangkuty, Msi Tujuan Materi Praktikum Pelaksanaan 2. : : : Memperlihatkan efek Katekolamin dan -Bloker pada sistem Cardiovaskular. Penayangan slide presentasi

1. Ditunjukkan skema, patofisio farmakologi sistem Cardiovaskular. Ditunjukkan aktivasi reseptor pada sistem cardiovaskular : a. Pada jantung, stroke volume, headrate b. Pembuluh darah : Vasodilatasi dan Vasokontriksi c. Pada ginjal : Sekresi renin, keterlibatan RAAS. 3. Ditunjukkan : Dampak hambatan reseptor pada sistem Cardiovaskular. 4. Ditunjukkan perbedaan efek berbagai sediaan -Bloker pada sistem Cardiovaskular. 5. Menunjukkan interaksi sediaan -Bloker dengan obatobat Cardiovaskular pada jantung dan pembuluh darah. : * * Setelah pelaksanaan di atas tiap praktikan menganalisis kemungkinan efek -Bloker yang terjadi pada kasuskasus terpilih yang telah dipersiapkan. Analisis dilakukan berdasarkan buku teks Farmakologi dan buku teks Klinik serta berbagai informasi dari Internet/cybermedic.

Analisis

Pelaporan

:

Tiap kelompok/meja praktikum mempresentasikan analisis efek -Bloker pada kasus-kasus terpilih dan mendiskusikan sesama praktikum lainnya.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

18 Kurikulum FK USU 2011

PENUNTUN PRAKTIKUM CARDIOVASCULAR SYSTEM-2

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

19 Kurikulum FK USU 2011

PRAKTIKUM EMB CRP4 (CVS-Pr5)

Menemukan Best Evidence Suatu penyelesaian masalah dalam pendidikan profesi, khususnya profesi dokter adalah dengan metode pembelajaran berdasarkan masalah/Problem-Based Learning. Kesuksesan dari metode Problem-Based Learning adalah bagaimana menemukan bukti/literatur yang digunakan untuk mengatasi permasalahan klinis tersebut dan seringkali proses tersebut menyita banyak waktu dan pikiran. Hal ini dikarenakan beberapa permasalahan, diantantranya adalah bagaimana membuat pertanyaan, sumber informasi mana yang akan digunakan dan bagaimana menginterpretasikan informasi yang telah didapat. Bagaimana menemukan bukti akan sangat membantu pemecahan masalah dalam Problem-Based Learning. Best Evidence/bukti yang terbaik bersumber dari bagaimana suatu penelitian dilakukan (berdasarkan hierarki metodologi penelitian) dan fakta klinisnya. Untuk menemukan Best-Evidence kita memerlukan permasalahan klinis yang utama, dan sumber Best-Evidence harus berdasarkan format tersebut yang tentunya akan mempercepat proses pencarian yang benar-benar tepat dengan permasalahan klinis. Bagaimana menemukan Best-Evidence Mengatasi permasalahan dalam menemukan Best-Evidence kita dapat menggunakan metode 4S yang merupakan struktur hierarki dimana sebagai dasarnya adalah studies yaitu jurnal publikasi, diikuti dengan syntheses (Cochrane Reviews), synopses (Evidence-Based Journal Abstract) dan system.

Untuk mencari Best-Evidence, pencarian harus dimulai dari level yang tertinggi berdasarkan atas masalah klinis apa yang akan dicari. System Informasi klinis yang terbaik adalah system yang terintegrasi yang akan meringkas dan menyimpulkan informasi yang relevan yang sesuai dengan permasalahan klinis dan secara otomatis terhubung dengan elektronik medical-record serta keadaan yang spesifik dari pasien. Sebagai catatan yang perlu diketahui bahwa system tidak memberikan keputusan apa yang harus diambil. Keputusan yang diambil harus sesuai dengan system, permasalahan klinis, serta harapan yang diahrapkan dari pengobatan. Synopses Jika tidak dijumpai informasi Evidence-Based dari system, informasi yang terbaik adalah melalui synopsis penelitian individu. Syntheses

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

20 Kurikulum FK USU 2011

Cochrane Reviews merupakan salah satu sumber dari EBM yang memfokuskan pada pencegahan dan tindakan terapi, dan Cochrane Collaboration memberikan sesuatu yang lebih ringkas tentang diagnostic suatu tes. Studies Memerlukan waktu sekitar enam bulan sampai tahunan untuk menyimpulkan suatu penelitian individual agar didapatkan hasil seperti sintesis, synopsis ataupun untuk system. Jika semua sumber tidak melalui system, synopsis ataupun sintesi tidak dijumpai, maka saatnya kita unut melihat original studies seperti jurnal-jurnal yang dipublikasi. Syarat sumber bacaan/EBM yang ideal: 1. Sumber yang merupakan situs kesehatan/klinis. 2. Mudah untuk digunakan. 3. Cepat, hubungan yang reliabel. 4. Komprehensif/jurnal penuh. 5. Search engine yang efektif. 6. Menyertakan data primer. Secara umum sumber-sumber Evidence-Based Medicine terbagi atas dua yaitu : 1. Sumber Primer yaitu merupakan bukti langsung yang berasal dari peneliti pertama dan memusatkan pada topik-topik tertentu. Sumber primer merupakan artikel yang muncul dari hasil pencarian di MedLine. 2. Sumber Sekunder yaitu merupakan rangkuman dan analisis yang berdasarkan dari sumber primer. Sumber sekunder menganalisa dan menginterpretasikan hasil yang didapat dari sumber primer. Sumber EBM sekunder seperti Cochrane Library, Clinical Evidence, ACP Journal Club, dll. Pada proses pencarian sebaiknya dimulai dari sumber sekunder untuk menghemat waktu. Beberapa sumber EBM: Clinical evidence dari BMJ Publishing Group: http://www.clinicalevidence.com EBM journal: http://ebm.bmjjournals.com/ Family Practitioners InquiriesNetwork : http://www.fpin.org/ UpToDate: http://ebm.uptodate.com/ Physicians Information and Education Resource: http://pier.acponline.org/index.html ACP Journal Club: http://www.acpjc.org/ PubMed: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PubMed/ berisi jurnal asli yang gratis. PubMed: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query/static/clinical.html berisi konten untuk strategi terapi, diagnosis, prognosis, etiologi, dan prediksi klinis lainnyaBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

21 Kurikulum FK USU 2011

eMedicine: http://www.emedicine.com/ Cochrane Library (http://www.cochrane.org), terdiri dari beberapa bagian: o Cochrane Database of Systematic Reviews (Cochrane Reviews) bersisi Systematic Reviews yang selalu diperbaharui, dikelola oleh Cochrane Reviews Groups. o Database of Abstracts of Reviews of Effects (DARE), berisi abstrak dari Systematic Reviews. DARE dapat diakses melalui NHS Centre for Reviews : http://www.york.ac.uk/inst/crd/crddatabases.htm o Cochrane Central Register of Controlled Trials (Central), suatu database dari controlled trials yang diidentifikasi oleh Cochrane Review Groups. Data yang yang terdapat pada Central umumnya berasal dari MEDLINE, tetapi susah untuk dicari. o Cochrane Database of Methodology Reviews (CMDR), berisi daftar pustaka dari artikel dan buku dari synthesis penelitian.

Situs buku elektronik (e-book and libraries) o ACP Medicine yang di-update tiap bulan yang mencakup 15 bidang subspesialis dari Ilmu penyakit dalam (http://www.ACPMedicine.com/). o Harrisons Online berisikan update dari textbook klasik, Harrisons Principles of Internal Medicine (http://www.harrisons.accessmedicine.com/). o Stat!Ref mudah digunakan, digital medical library untuk tenaga kesehatan.Pengguna dapat menggunakan lebih dari 30 medical text termasuk Current Medical Diagnosis & Treatment dan Griffiths 5 Minute Clinical Consult (http://www.statref.com/).

Meta-Search Engines. o SUMSearch merupakan metode untuk mencari medical evidence dengan menggunakan internet. SUMSearch metode meta-searching dan contingency searching secara otomatis untuk mencari medical evidence (http://sumsearch.utscsa.edu/). o TRIP Plus merupakan meta-search engine yang mencari kualitas tertinggi dari informasi kesehatan ternasuk dari PubMeds Clinical Inquiries (http://www.tripdatabase.com/).

Internet Basic. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari berbagai macam informasi yang diinginkan, namun yang menjadi pertanyaan informasi mana yang paling tepat. Hal ini dikarenakan Search engine (mesin pencari) akan mulai mencocokkan dengan kata-kataBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

22 Kurikulum FK USU 2011

yang kita masukkan dengan semua database pada search engine tersebut. Untuk mengatasi hal ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan: 1. Search engine sesuai dengan informasi yang kita inginkan: Banyak pilihan search engine yang menyediakan fasilitas pencarian diantaranya adalah generic search engineseperti Yahoo, Google, Altavista, MSN, dan sebagainya. Adapula search engine yang disediakan untuk mencari informasiinformasi khusus seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, kesehatan dll. Diantara yang dapat digunakan untuk mencari informasi pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah Scholar Google (http://www.scholar.google.com/). Seach engine ini akan mencari semua kata yang cocok dengan pencarian yang berasal dari Top Domain Level yaitu yang berakhiran .edu, .org, .int, .gov, dan sebagainya. Khusus untuk informasi yang berkenaan dengan bidang kedokteran, seperti informasi yang berhubungan dengan Evidence-Based Medicine dibutuhkan panduan-panduan khusus. 2. Gunakan Boolean Logic untuk mencari informasi yang diperlukan. Untuk mempermudah proses pencarian dapat digunakan Boolean Logic yaitu membuat kata yang sesuai untuk proses pencarian. Boolean Logic diperkenalkan oleh George Boole yang mengkalim menemukan istilah Logic untuk pencarian di internet. Istilah dalam Boolean Logic seperti OR, AND, dan NOT seperti yang terlihat pada gambar. Penggunaan tanda lainnya pada table.

Feature Truncation Exact phrase Wildcard

Key * Or $ ?

Explanation Analy* = analysis, analytic, analytical, analyse, etc Words must be adjacent to each other heart attack Gyn?ecology = gynaecology, gynecology Randomi?* = randomisation, randomization, randomizedBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

23 Kurikulum FK USU 2011

Boolean

AND OR NOT

Article must include both terms Article can include either term Exclude article containing the term Example : econom* NOT economy

3. Membuat tabel pertanyaan untuk mempermudah pencarian. Dengan membuat pertanyaan dari tema ataupun topik yang ingin dicari akan mempermudah proses pencarian dalam bentuk pertanyaan berdasarkan PICO. Variable Patient/Problem/Population Intervention Comparison Outcome Keyword Synonim

Bentuk umum pertanyaan dalam proses pencarian adalah : ( OR synonim1 OR synonim2) AND ( OR synonim1 OR synonim2) AND ( OR synonim1 OR Synonim2)

Lembar Kerja Diagnosis

Target disorder

Totals

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

24 Kurikulum FK USU 2011

Present Positive a

Absent b a+b

Diagnostic test resultTotals

Negative

c

d

c+d

a+c

b+d

a+b+c+d

Sensitivity=a/(a+c) Specificity=d/(b+d) Likelihood ratio for a positive test result=LR+=sensitivity/(1 specificity) Likelihood ratio for a negative test result=LR=(1 sensitivity)/specificity Positive predictive value=a/(a+b) Negative predictive value=d/(c+d) Pre-test probability (prevalence)=(a+c)/(a+b+c+d) Pre-test odds=prevalence/(1 prevalence) Post-test odds=(pre-test odds) LR Post-test probability=(post-test odds)/(post-test odds+1)

PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS-Pr6) PRAKTIKUM FISIOLOGI STANNIUS LIGATURE DAN PERANGSANGAN NERVUS VAGUS Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

25 Kurikulum FK USU 2011

I. II.

Percobaan Stannius Ligature I & II Percobaan perangsangan Nervus-Vagus

Bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan : Kodok, kimograph, drum, lever, induktorium, baterai, elektroda, kunci morse, frog board, pinset halus, gunting, benang halus, mata pancing, jarum pentul, larutan Ringer. Persiapan-persiapan sebelum pencatatan : 1. 2. 3. Buatlah spinal animal Preparasi jantung kodok, seterusnya tetap dibasahi dengan Ringer solution Fiksasi jantung (pada apex ventriculi) ke lever dengan mata pancing

Percobaan : 1. Stannius Ligature I : Hitung frekuensi kontraksi jantung dalam keadaan normal (sebagai kontrol) Dilakukan ligalisasi antara sinus venosus dengan atrium (2 kali simpul) Catatlah perubahan-perubahan yang dilihat

2. Stannius Literature II : Setelah percobaan stannius ligature I selesai, lakukan ligalisasi antara atrium dan ventricle Catatlah perubahan-perubahan yang dilihat

3. Percobaan Pengaruh Perangsangan Nervus Vagus terhadap kerja jantung : Siapkan preparat baru Hitung frekuensi dari kontraksi jantung normal sebagai kontrol Cara perangsangan N. Vagus kiri dan kanan : tusukkan elektroda (jarum) sedalam 1 cm Catatlah perubahan-peribahan yang dijumpai Catat juga perubahan-perubahan yang dijumpai setelah injeksi intraventrikel : sulfas

pada membrana tympani kiri dan kanan dengan arah elektroda tegak lurus pinggir rahang atas

atropin 0,25 mg/ml .

STANNIUS LIGATURE DAN PERANGSANGAN NERVUS VAGUS I. TIU : 1. Mahasiswa dapat memahami 4 sifat jantung. 2. Dapat memahami pengaruh N. Vagus terhadap kontraksi jantung.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

26 Kurikulum FK USU 2011 TIK : 1. Dapat menyebutkan urutan-urutang perangsangan pada kontraksi jantung (sistem koduksi khusus) 2. Dapat menerangkan sifat-sifat inherent rythmicity dan conductivity pada jantung. 3. Dapat menyebutkan pengaruh perangsangan N. Vagus terhadap frekuensi dan kontraktility jantung. II. TIU TIK : A. Mahasiswa dapat mencatat hasil percobaan stannius ligature. B. Mahasiswa dapat mencatat hasil percobaan perangsangan N. Vagus. : A. 1. Dapat mempersiapkan alat-alat yang diperlukan. 2. Dapat mempersiapkan preparat jantung kodok insitu. 3. Dapat merekord kontraksi jantung kodok normal sebagai kontrol. 4. Dapat melakukan ligasi antara sinus venosus dengan atrium (SL.I). 5. Dapat merekord kontraksi jantung pada SL.I. 6. Dapat melakukan ligasi antara atrium dan ventricle. 7. Dapat merekord kontraksi jantung pada SL.II. B. 1. Dapat mempersiapkan sirkuit elektris. 2. Dapat mempersiapkan preparat jantung kodok insitu. 3. Dapat merekord kontraksi jantung kodok normal sebagai kontrol. 4. Dapat merekord akibat perangsangan N. Vagus kiri dan kanan. 5. Dapat merekord efek pemberian sulfas atropin 0,25 mg setelah perangsangan N. Vagus kiri dan kanan 6. Dapat mendemonstrasikan Vagal escape. III. TIU TIK : Mahasiswa dapat membandingkan hasil-hasil observasi dengan hasil-hasil yang diharapkan. : 1. Dapat menuliskan frekuensi kontraksi yang normal dari : sinus venosus, atrium, ventrikel. 2. Dapat menuliskan perubahan frekuensi akibat SL.I dan SL.II. 3. Dapat menuliskan pengaruh perangsangan N. vagus terhadap jantung. 4. Dapat menuliskan pengaruh perangsangan N. Vagus terhadap frekuensi denyut jantung setelah pemberian sulfas atropin. _________________________________

Observation Sheet. STANNIUS LIGATURE DAN PERANGSANGAN NERVUS VAGUS Nama/stb : .................................................. Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

27 Kurikulum FK USU 2011 Group/Meja Tanggal No. I. Hasil observasi Stannius Ligarure I : a. (sebelum SL.I) b. (sesudah SL.I) II. Sinus Atrium Frekuensi venosus dan terus ventricle kontraksi berkontraksi secara teratur (rythmis) Ya / tidak berhenti sebentar berkotraksi atrium dan ventricle lebih rendah dari semula Stannius Ligature II : Frekuensi denyut jantung (setelah SL.I) kontraksinya sebentar Atrium terus berkontraksi Frekuensi kontraksi Ya / tidak Ya / tidak Ya / tidak Sinus Ventricle venosus akan terus terhenti berkontraksi secara teratur (rythmis) x/menit Ya / tidak Ya / tidak Ya / tidak Frekuensi denyut jantung Ya / tidak Ya / tidak Frekuensi denyut jantung normal : : .................................................. .................................................. Hasil yang diharapkan x/menit x/menit

ventricle akan lebih rendah dari atrium Kesalahan pada: teknik/preparat/alat: Kesimpulan: Jantung mempunyai sifat : 1. III. inherent rhytmicity 2. conductivity Pengaruh nervus vagus terhadap jantung : 1. 2. Frekuensi denyut jantung normal Perangsangan Nervus vagus kiri ,frekuensi denyut jantung Kesalahan pada: teknik/preparat/alat 3. Perangsangan Nervus vagus kanan, frekuensi denyut jantung Kesalahan pada: teknik/preparat/alat Kesimpulan : lambat dari normal Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System Denyut jantung lebih x/menit Ya / tidak x/menit x/menit Ya / tidak

28 Kurikulum FK USU 2011 4. Ada perbedaan Ya / tidak Ya / tidak Perangsangan Nervus vagus setelah pemberian sulfas atropin 0,25 mg/ml frekuensi denyut jantung Kesimpulan : Sulfas atropin menghambat pengaruh Nervus vagus x/menit Ya / tidak Ya / tidak

perangsangan nervus vagus kiri dan kanan Vagal escape dijumpai

Koreksi Instruktur I

Nilai

Tanda tangan

Instruktur II

Total

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 2 (CVS-Pr7)

Pengaruh Kafein Pada Sistem KardiovaskulerDr. Datten Bangun, MSc., SpFK Prof. Aznan Lelo, PhD., SpFKBuku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

29 Kurikulum FK USU 2011

Tujuan Materi Praktikum

: Memperlihatkan efek minum kopi yang mengandung kafein terhadap sistem kardiovaskuler :

Bahan Kimia : 1. Larutan kopi Nescafe 1 sendok teh pada 200 cc air panas 2. Larutan decaeffeinated Alat : 1. Jam 2. Thermometer 3. Stetoskop Pelaksanaan : Mahasiswa yang bekerja dibagi dalam 2 group : Group I Group II : Diberi Nescafe : Diberi Decaffeinated

Mahasiswa yang bekerja : - Meminum minuman yang disediakan sebanyak 200 ml - Setelah itu mulut dibilas dengan 50 ml air sehingga semua tertelan - Sebelum minum sediaan, tekanan darah (TD) dan Denyut Nadi (DN) diukur, 2 kali, yaitu 15 menit dan 1 menit sebelum percobaan Pengamatan Pelaporan : : Setelah minum, TD dan DN diukur setiap 15 menit sebanyak 5 kali. Laporan praktikum dibuat oleh tiap group / meja, untuk tiap pengamatan. Bandingkan kedua hasil pengamatan dan nyatakan mana yang diberi kafein dan mana berisi decaffeinated drink. Buat grafik hasil pengamatan dengan satuan waktu pada garis horizontal dan nilai TD atau HR pada garis vertical. : Kopi adalah minuman yang mengandung gugus metilxantin yakni caffein. Caffeine bersifat merangsang jantung (cardiac stimulation) dan relaksasi otot polos. Efek ini dikatakan terjadi karena metilxantin menghambat kerja Phosphodiesterase (PDE). Selain itu metilxanthine juga dikatakan menghambat secara kompetitif reseptor adenosine di presynaptic noradrenergic neuron sehingga terjadi penglepasan noradrenalin, dan ini yang menyebabkan efek stimulan dari caffeine ini.

Pandangan Klinik

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

30 Kurikulum FK USU 2011

LABORATORIUM ANATOMIPENUNTUN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BLOK CARDIOVASKULER DI LABORATORIUM ANATOMI FK USUPRAKTIKUM ANATOMI 1 (CVS-Pr8)

DINDING THORAX & MEDIASTINUMBATAS & BENTUK DADA : Pelajari bentuk dada, segmen atas dan segmen bawah; bagaimana bentuknya; bentuk dada pada wanita. Pelajari tulang dan bentuk kerangka dinding dada serta bagian-bagian sendi serta pergerakannya. Pelajari Appertura thoracis superior; bentuknya; yang membentuknya (batas-batasnya); apa yang menutupinya; apa yang lewat disana. Pelajari Appertura thoracis inferior; bentuknya; yang membentuknya (batas-batasnya); apa yang menutupinya; apa yang lewat disana; apa yang membentuk Cupula dan kemana lanjutannya. MEDIASTINUM : Pelajarilah tempat Mediastinum, jaringannya dan batas-batas pembagiannya. Pelajarilah letak dan jalan : - N. Phrenicus - A. Carotis Communis kiri dan kanan - A. dan V. Anonyma - A. Dan V. Subclavia kiri dan kanan, perbedaannya - Aorta Ascendens - Bulbus aorticus - Arcus aortae - Aorta Descendens - Aorta thoracalis - V. Cava superior - V. Azygos dan V. Hemi azygos - Thymus - A. Intercostalis - Oesophagus - N. Vagus - Plexus N. Vagus. Trachea, Bifurcatio trachealis (pelajari Truncus sympathicus yang bukan berada pada Medistinum). N. Cardiacii.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

31 Kurikulum FK USU 2011 PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI (CVS-Pr9)

PRAKTIKUM BLOK KARDIOVASKULAR dr. H. Joko S. Lukito, Sp.PA dr. Hj. T. Kemala Intan, Sp.PA SISTEM VASKULAR Lebih kurang 60% tubuh manusia terdiri dari cairan. Cairan ini terdiri dari 40% cairan dalam sel (intra sel) dan cairan diluar sel (ekstrasel), berupa 15% cairan interstisial dan 5% cairan plasma. Gangguan aliran darah atau keseimbangan cairan mengakibatkan beberapa keadaan: edema, kongesti, perdarahan, syok dan tiga keadaan yaitu trombosis, emboli dan infark. Trombosis, emboli dan infark merupakan tiga keadaan yang terpenting yang dapat menyebabkan infark miokardium, emboli paru, cerebrovaskuler accidents (stroke). Penyakit vaskuler perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi arteri, vena dan saluran limfe. Umunya penyakit vaskuler ini disebabkan adanya oklusi pada saluran. Perbedaan fungsi keadaan klinis yang ditimbulkan oklusi pada arteri berbeda dengan gambaran klinis yang diakibatkan adanya bendungan pada vena atau saluran limfe pada arteri yang disertai iskemia sedangkan pada vena atau limfatik disertai kongesti dan edema. Kelainan utama yang sering dijumpai adalah arterosklerosis yang berarti pengerasan arteri. Pengerasan arteri ini dapat ditandai atas 3 kelainan, yaitu:1. Arterosklerosis 2. Monckebergs calcific sclerosis 3. Arteriosclerosis

TROMBUS PADA ARTERI Penjelasan: Thrombus adalah benda yang tersusun dari unsur-unsur darah yang terbentuk dalam darah atau jantunga semasa hidup seseorang. Trombus itu merupakan darah yang kering, bercak-bercak kelabu merah, rapuh dan melekat erat pada dinding. Perlu dibedakan dengan post mortem clot yang biasanya basah, lunak dan tidak melekat. Urutan terjadinya trombus: keping darah melekat pada dinding, fibrin

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

32 Kurikulum FK USU 2011

terbentuk, sel darah merah dan lekosit melekat - keping darah melekat dan terus bertambah. Dengan demikian terlihat lapisan-lapisan fibrin dan sel-sel daerah Zhan. Sediaan diambil dari sediaan darah otak pada kasus cerebrovaskular accident: Seorang wamita 68 tahun bangun tidur terasa berat dalam pergerakan anggota badan sebelah kiri, sehingga perlu pertolongan untuk dapat berjalan. Kesadaran dan lain-lain normal. Pertanyaan dan tugas:1. Bagaimana prinsip terbentuknya trombus di dalam pembuluh darah? Coba uraikan ! 2. Bagaimana perjalanan penyakit trombus tersebut, coba jelaskan ! 3. Gambarakan dan jelaskan kelainan yang saudara lihat pada sediaan saudara! Apakah fungsi sel makrofag pada proses ini?

JANTUNG / SUSUNAN KARDIOVASKULAR Kelainan Patologi susunan kardiovaskular dapat bersifat defek kongenital. Coba sebut beberapa contoh dengan pejelasannya! Kelainan yang didapat dapat bersifat sistemik (penyakit metabolik, defisinsi, radang) atau lokal (tromboembolus, neoplasma). Dalam mempelajari Patologi kardiovaskular, untuk dapat dengan cepat menghubungkan dengan sifat gejala kliniknya, saudara harus secepatnya melandasi pemikiran-pemikiran saudara dengan mengingat kembali: Pertanyaan dan tugas:1. Sifat khas/daya regenerasi sel /jaringan penyusunan: Sebut mulai dari lapisan terdalam: Jantung a Jantung b Jantung c Jantung d Pembuluh darah: a Pembuluh darah: b Pembuluh darah: c Kapiler:

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

33 Kurikulum FK USU 2011

2. Topografinya, misalnya:

untuk

dapat

menyadari

bahwa

memang

ada

keistimewaan tertentu, yang perlu mendapat perhatian khusus,

a. Jantung terletak pada rongga Keuntungan / kerugian b. Pembuluh darah di otak, berada dalam rongga yang tetap karena dibatasi oleh: Keuntungan / kerugian.. c. Pembuluh darah di paru yang mempunyai sistem Keuntungan ........ . d. Sirkulasi darah hati yang dibatasi sel Kupfer, disebut: Bermuara ke

3. Fungsi dalam keadaan manusia: a. Jantung, terutama sistem ventrikelnya berfungsi sebagai: ......................................... ..... b. Katup bilik jantung/aorta pulmonalis fungsinya ............................................ ..... c. Fungsi pembuluh: arteri, vena dan limfe.

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

34 Kurikulum FK USU 2011 PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS-Pr10) MENGUKUR TEKANAN DARAH Tekanan darah arteri : Tekanan darah arteri dapat ditentukan dengan mengukur tekanan yang harus diberikan dari luar pada arteria brachialis, sehingga lumen arteri itu tertutup dan pengaliran darah berhenti. Percobaan 1 : Penggunaan Sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah manometer air raksa yang dihubungkan dengan manchet karet selebar 12-13 cm yang dapat dipompa. Manchet itu diikatkan pada lengan atas. Sebuah pipa yang lain dihubungkan dari manchet itu ke satu pompa karet, dengan mana kita dapat mengembangkan manchet tadi. Pemompa karet itu juga dilengkapi dengan skrup dengan mana kita dapat mengeluarkan udara yang ada didalam manchet pelan-pelan (lihat gambar dibawah). Cara bekerja : Ikatkan manchet sphygmomanometer itu pada lengan atas kira-kira 2 cm dari lipatan siku. Manchet itu dipompa maka jaringan disekitar manchet akan tertekan, demikian pula arteri brachialis yang terdapat didalamnya. Tekanan yang diberikan dapat dibaca pada manometer. Sudah terjadinya penutupan lumen arteri dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu: a. cara paplasi b. cara auscultasi

Cara Paplasi Paplasilah nadi arteri radialis. Naikkan tekanan dalam manchet pelan-pelan, setiap kali pompa naikkan 10 mm Hg. Catatlah pada tekanan berapa nadi itu hilang. Kemudian tekanan didalam manchet dikurangi maka timbullah nadi radialis kembali dan catatlah pada tekanan berapa timbulnya nadi kembali. Kedua angka ini tidak pernah sama tetapi mendekati dengan tekanan Systolis yang sebenarnya. Cara Ascultasi. Palpasi tempat dimana letak arteri pada fossa antecubiti, maka ujung stethoscope diletakkan pada daerah tersebut. Berikanlah tekanan pada kantong karet lebih tinggi dari tekanan systole yaitu 180-200 mm Hg kemudian turunkanlah tekanan itu pelan-pelan kira-kira 3 mm perdetik. Pada satu saat akan terdengar bunyi yang nyaring pada stethoscope dan tekanan dimana terdengar bunyi yang pertama tadi ialah tekanan systolis. Jika tekanan diturunkan terus maka bunyi suara itu akan kurang nyaring dan akan bertambah kuat. Pada tekanan tertentu kuatnya suara itu akan berkurang dan menjadi lemah (lembut) dan Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

35 Kurikulum FK USU 2011 akhirnya hilang. Tekanan pada mana suara menjadi lemah biasanya dinyatakan sebagai tekanan diastolis. Pada pemeriksaan intra arteriel maka tekanan pada mana hilangnya suara tadi adalah mendekati tekanan diastolis yang sebenarnya. Catatlah harga-harga tadi sebagai berikut: Suara pertama terdengar (tekanan systolis), perubahan suara (tekanan diastolis I), hilangnya suara (tekanan diastolis II). Misalnya 120/80/70. Tekanan darah yang normal ialah systolis 120, diastolis 80 (120/80). Beda kedua tekanan itu disebut tekanan nadi yaitu dalam hal ini 40, ialah variasi tekanan yang terjadi pada arterial systole selama siklus jantung. Perubahan tekanan darah dan tekanan nadi pada waktu kerja dan perubahan sikap. Percobaan 2 : Istirahat. Catatlah tekanan darah dan denyut nadi pada seorang praktikan yang terlentang diatas tempat tidur selama 5 menit, hingga diperoleh harga yang tetap. Nadi dihitung setiap 30 detik. Waktu terlentang dianggap 0 menit. Hasil : - waktu : . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . tekanan darah : . . . . .. . . . . . . . . . . . denyut nadi : . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .

Percobaan 3 : Perubahan Sikap. Praktikan itu cepat bangun dari tidurnya tadi dan catatlah segera tekanan darah dan denyut nadi setiap 1 1 menit selama 15 menit. Segera setelah bangun dianggap 0 menit. Hasil : - waktu : . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . tekanan darah : . . . . .. . . . . . . . . . . . denyut nadi : . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .

Terangkan pendapat saudara dari perubahan-perubahan diatas. Percobaan 4 : Akibat menahan nafas (asphyxia). Periksalah tekanan darah pada waktu duduk. Kemudian suruh praktikan bernafas dalam dan menahan nafas itu selama mungkin. Pada waktu ini periksalah tekanan systole sebanyak mungkin. Setelah beristirahat beberapa saat sejenak maka ulangi percobaan itu dan catat pula pada tekanan diastole dan setelah istirahat sejenak maka ulangi lagi percobaan itu dan hitung pula sekarang denyut nadi. Bandingkanlah hasil yang didapat ini dengan hasil-hasil pada waktu duduk dan berilah keterangan saudara.

Percobaan 5 : Akibat kerja. Jangan dilakukan pada orang yang sakit jantung. Catatlah beberapa kali tekanan darah, manchet selalu pada lengan praktikan. Kemudian ia bekerja dengan naik turun pada sebuah Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

36 Kurikulum FK USU 2011 bangku yang tingginya 50 cm. Naik turun ini diatur dengan metronom yang bergerak 120 kali permenit atau dengan komando setiap detik : satu kaki kanan diatas bangku, dua kaki kiri naik bangku, tiga kaki kiri turun , empat kaki kanan turun. Ini dikerjakan dalam 2 menit dan setelah itu ia duduk dan ukurlah tekanan darah setiap menit hingga tekanan sewaktu istirahat dicapai. Apakah yang menyebabkan perubahan tekanan darah? _______________

MENGUKUR TEKANAN DARAH I. TIU : Dapat memahami tekanan darah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

37 Kurikulum FK USU 2011 TIK : 1. Dapat menyebutkan 2 faktor utama yang menentukan tekanan darah. 2. Menerangkan terjadinya Korotkov sound pada pangukuran tekanan darah dengan mempergunakan sphygmomanometer. 3. Dapat menyebut defenisi angka Reynold II. TIU TIK : Dapat mendemonstrasikan cara-cara mengukur tekanan darah dan denyut nadi pada berbagai keadaan. : 1. Dapat mendemonstrasikan cara mempergunakan sphygmomanometer. 2. Dapat mendemonstrasikan dan mencatat hasil pengukuran tekanan darah secara auscultasi dan paplasi dalam keadaan istirahat. 3. Dapat mendemonstrasikan dan mencatat pengukuran denyut nadi dalam keadaan istirahat.. 4. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan darah dan nadi pada perubahan sikap (cepat bangun dari tidur) selama 15 menit. 5.Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan darah dan nadi sewaktu duduk. 6.Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan systole sesering mungkin sewaktu menahan nafas. 7.Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan diastole sesering mungkin sewaktu menahan nafas. 8. Dapat mendemonstrasikan/mencatat denyut nadi sesering mungkin sewaktu menahan nafas. 9. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan darah dan nadi sehabis kerja 2 menit sampai didapat hasil sewaktu istirahat. III. TIU TIK : Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil-hasil observasi. : 1. Dapat mencatat tekanan darah, nadi sewakt istirahat. 2. Dapat mencatat tekanan darah, nadi pada perubahan sikap. 3. Dapat mencatat tekanan darah, nadi akibat menahan nafas. 4. Mencatat tekanan darah, nadi akibat kerja. 5. Dapat menjelaskan tekanan systole, diastole I dan II.

Observation Sheet. MENGUKUR TEKANAN DARAH Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

38 Kurikulum FK USU 2011

Nama/stb Group/Meja Tanggal

: : :

.................................................. .................................................. .................................................. Hasil yang diharapkan

No. Hasil observasi Praktekkan : 1. a. tekanan darah istirahat . . . . /. . . . . /. . . . . b. denyut nadi istirahat . . . . . . . / menit Ya / tidak Kesimpulan : tekanan darah dan denyut nadi berada dalam batas normal Kesalahan pada : teknik/preparat/alat: 2. Tekanan darah pada perubahan sikap : a. b. mula-mula lebih kecil/lebih besar/sama dengan waktu berbaring. Sesudah beberapa menit kembali sama dengan waktu istirahat Kesalahan pada : teknik/preparat/alat Kesimpulan : Ya / tidak Ya / tidak

3

a. b.

tekanan

darah

waktu

duduk . . . . . /. . . . .. /. . . . . . denyut nadi waktu duduk . . . . . . ./menit Kesalahan pada : teknik/preparat/alat: 4. a. akibat menahan nafas ; tekanan sistolis : 1 . 4. 2. 5. 3. 6. Ya / tidak

Kesimpulan : tekanan systolis makin tinggi Kesalahan pada : teknik/preparat/alat b. akibat menahan nafas ; tekanan diastolis : 1 . 4. 2. 5. 3. 6.

Kesalahan pada : teknik/preparat/alat. Kesimpulan : tekanan diastolis makin meninggi c. 5. Denyut nadi : 1. 2. 3. Ya / tidak Kesimpulan : denyut nadi makin bertambah Tekanan darah sehabis kerja 2 menit : Ya / tidak

1. . . . . / . . . . . /. . . . . . . 2. . . . . . ./ . . . . . . ./ . . . .Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

39 Kurikulum FK USU 2011 3. 5. . . . ./. . . . . . / . . . . . . . 4. . . . . . / . . . . . . / . . . . . . . ./ . . . . . / . . . . . . 6. . . . . ./ . . . . . / . . . . . . Ya / tidak

Kesimpulan : tekanan darah sehabis kerja naik Normal kembali setelah . . . . . . . .menit 6. Denyut nadi sehabis kerja :1. . . . . . . . . . . .menit 2. 3. 4. . . . . . . . . . . menit . . . . . . . . . . menit . . . . . . . . . . menit

Kesimpulan : denyut nadi bertambah

Ya / tidak

Koreksi Instruktur I

Nilai

Tanda tangan

Instruktur II

Total

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 1 (CVS-Pr11)

Bentuk Sediaan Obat Cardiovaskuler & Kajian Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi Obat Kardiovaskuler Disusun oleh :

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

40 Kurikulum FK USU 2011

Dr. Zulkarnain Rangkuty, MSi Prof. Aznan Lelo, PhD., SpFKTujuan 1. Memperlihatkan bentuk-bentuk sediaan obat kardiovaskuler lazim digunakan di klinik. 2. mengenal dan memahami interaksi yang mungkin terjadi pada resep polifarmasi obat kardiovaskuler I. Bentuk sediaan obat 1. Sediaan padat (solid ) - tablet 2. Sediaan cair - sirup - suntikan (ampul) II Pelaksanaan 1. Resep-resep polifarmasi Sediaan obat kardiovaskuler - mahasiswa dapat menunjukan-contoh-contoh bentuk sediaan obat kardiovaskuler - mahasiswa dapat mengkaji dan mendiskusikan: kelebihan dan kekurangan dari tiap bentuk sediaan obat kenapa bentuk sediaan obat di formulasi sedemikian rupa komponen dari bentuk sediaan obat bagaimana bentuk suatu sediaan obat tertentu harus disimpan farktor-faktor apa saja yang dapat merusak bentuk sediaan obat. bagaimana cara pemberian obat yang harus dilakukan untuk setiap bentuk sediaan obat tertentu Resep polifarmasi - mahasiswa mencara resep polifarmasi obat kardiovaskuler di Apotik atau dibangsal Rumah Sakit. - mahasiswa mengenal : nama dagang dan nama generik sediaan dari tiap item yang di resepkan bentuk formulasi dari sediaan yang diresepkan

Materi praktikum

2.

Mahasiswa dapat mengkaji ada atau tidak adanya interaksi farmaseutik, farmakokinetik atau farmakodinamik dari sediaan dalam resep polifarmasi tersebut. Pelaporan Laporan prPraktikum dibuat oleh setiap grup/meja praktikum dalam bentuk makalah yang berisi mengenai :Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System

3.

41 Kurikulum FK USU 2011

Makalah di

keuntungan dan kerigian dalam bentuk sediaan yang digunakan - kajian resep polifarmasi obat kardiovaskuler kumpul 1 minggu sebelum praktikum dilaksanakan. -

Buku Panduan Mahasiswa Cardiovascular System