PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh:
ALVIANUS TRI OXFORD ZAI
151314038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN
Oleh :
Alvianus Tri Oxford Zai
151413038
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I,
Drs. Y.R. Subakti, M.Pd Tanggal 11 Juli 2019
Pembimbing II,
Brigida Intan Printina, M.Pd Tanggal 11 Juli 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Alvianus Tri Oxford Zai
151413038
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
pada tanggal 19 Juli 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si ………………
Sekretaris Dra. Theresia Sumini, M.Pd ………………
Anggota Drs. Yohanes Rasul Subakti, M.Pd ………………
Anggota Brigida Intan Printina, M.Pd ………………
Anggota Dr. Anton Haryono, M.Hum ………………
Yogyakarta, 19 Juli 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan anugrah dan pertolongan
kepada saya
2. Kedua orangtua dan saudara/i saya yang selalu memberikan semangat dan doa
sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini
3. Universitas Sanata Dharma
4. Pemerintahan Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan beasiswa kepada
saya sehingga saya bisa menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma
5. Teman-teman Ikatan Mahasiswa Nias
6. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus (Roma 15:5)
Pendidikan berisi pengetahuan untuk memenangkan masa depan (Alvianus T.O.Z)
You have to fight to reach your dream. You have to sacrifice and work hard for it
(Lionel Messi)
Setiap orang adalah nomor satu, rahasia sukses terletak pada kemauanmu,
curahkan semua tenaga dan pikiranmu (Terjemahan salah satu bait dari lirik lagu
“Everyone is number one” yang dipopularkan oleh Andy Lau).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Juli 2019
Alvianus Tri Oxford Zai
151314038
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Alvianus Tri Oxford Zai
NIM : 151314038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Penggunaan Model
Problem Based Learning pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan”.
Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk
menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakrta
Tanggal 19 Juli 2019
Yang Menyatakan,
Alvianus Tri Oxford Zai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN
Oleh
Alvianus Tri Oxford Zai
151314038
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan minat belajar
sejarah siswa dan (2) Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah
penggunaan model problem based learning.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model Kemmis
dan Mc Taggart yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah
32 siswa. Data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner minat, dan tes prestasi.
Analisis data menggunakan prosentase dari data komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Peningkatan minat belajar siswa
berdasarkan rata-rata prosentase, pada keadaan awal 111.76 (69.85 %) meningkat
menjadi 126.75 (79.22 %) setelah penggunaan model problem based learning;
(2) peningkatan prestasi belajar siswa baik dari segi pencapaian KKM (70)
maupun nilai rata-rata. Dari segi pencapaian KKM, pada pra siklus, 21 siswa
(65,62%) mencapai KKM, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 23 siswa
(82, 14 %) dan meningkat menjadi 27 siswa (93, 1 %) pada siklus II. Sementara
dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa, pada pra siklus sebesar 72, 16, kemudian
meningkat pada siklus I menjadi 79,76 dan pada siklus II menjadi 88,2. Ini
bermakna bahwa model problem based learning sesuai diterapkan dalam
pembelajaran sejarah, khususnya pada materi : “Sejarah Pergerakan Nasional
Bangsa Indonesia”
Kata Kunci : Minat Belajar, Prestasi belajar, Problem Based Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ENHANCEMENT OF LEARNING INTEREST AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF HISTORY THROUGH THE USE OF PROBLEM
BASED LEARNING MODEL
IN 1ST SOCIAL STUDENTS GRADE 11TH IN SMA NEGERI 1 KASIHAN
By
Alvianus Tri Oxford Zai
151314038
Sanata Dharma University
This study aimed to find out (1) The enhancement of students’ learning
interests of history and (2) The enhancement of students’ learning achievements
of history after using the problem based learning model.
This research was the Classroom Action Research (CAR) using Kemmis and
Mc Taggart Model which include the stages of planning, implementation,
observation, and reflection. The subjects in this study were 32 students of 1st
Social grade 11th. The data were collected through observations, questionnaires
of interest, and achievement test. The data were analyzed by using percentages of
comparative data.
The results of the study showed that (1) The enhancement of students’
learning interests based on the average percentage, in the initial state was 111.76
(69.85%) and increased in to 126.75 (79.22%) after the use of problem based
learning model; (2) Students’ learning achievements increased in terms of both
achievement of the minimum passing grade (70) and average value. In terms of
the minimum passing grade achievement, in pre-cycle, 21 students (65.62%)
reached the minimum passing grade, and increased in the first cycle to 23
students (82, 14%) and later increased to 27 students (93, 1%) in the second
cycle. The average value of students’ learning achievement in pre-cycle was
72.16, then increased in the first cycle to 79.76 and in the second cycle to 88.2. It
means that problem based learning model is suitable to be applied in historical
learning, especially on the material : “The History of the Nation Movement of
Indonesia”.
Keywords: Learning Interest, Learning Achievement, Problem Based Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugrah dan
penyertaan-Nya yang telah dicurahkan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir yang berupa Penelitian Tindakan
Kelas yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Terlaksananya penelitian dan selesainya penyusunan skripsi ini, tidaklah
terlepas dari dukungan semua pihak. Oleh sebab itu, saya mengucapkan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial Universitas Sanata Dharma
3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma
4. Drs. Y.R. Subakti, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan dukungan
5. Brigida Intan Printina, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan
6. Pihak Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
7. Kepala Sekolah beserta staff SMA Negeri 1 Kasihan, Bantul yang telah
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut
8. Guru Mata Pelajaran Sejarah di kelas XI IPS 1 yang telah memberikan
kesempatan untuk meneliti di kelas tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Seluruh siswa kelas XI IPS 1 yang telah membantu dan bekerjasama dalam
melakukan penelitian ini
10. Teman-teman mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2015, terutama bagi
mahasiswa yang satu payung penelitian dengan peneliti.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan terdapat
kesalahan serta kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan
saran demi perbikahn skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 19 Juli 2019
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................ i
Halaman Persetujuan ...................................................................................... ii
Halam Pengesahan .......................................................................................... iii
Halaman Persembahan .................................................................................... iv
Motto .............................................................................................................. v
Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................. vi
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis ........................................................................................................ vii
Abstrak ........................................................................................................... viii
Abstract .......................................................................................................... ix
Kata Pengantar ................................................................................................ x
Daftar Isi ......................................................................................................... xii
Daftar Tabel .................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran.............................................................................................. xvii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Permasalahan .......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Pemecahan masalah .................................................................................. 6
F. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB II : Kajian Teori, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis Penelitian
A. Kajian Teori .............................................................................................. 8
1. Pengertian Belajar ............................................................................... 8
2. Pembelajaran Sejarah .......................................................................... 13
3. Evaluasi pembelajaran ......................................................................... 15
4. Minat Belajar ...................................................................................... 17
5. Prestasi Belajar .................................................................................... 19
6. Model Problem Based Learning .......................................................... 20
7. Penelitian Tindakan Kelas ................................................................... 24
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 27
BAB III : Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 28
B. Setting Penelitian ...................................................................................... 28
C. Defenisi Operasional Variabel ................................................................... 28
D. Pengumpulan Data .................................................................................... 30
E. Instrument Penelitian ................................................................................ 31
F. Prosedur Penelitian ................................................................................... 36
G. Desain Penelitian ...................................................................................... 39
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 40
B. Pembahasan .............................................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V : Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan ............................................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................................... 62
Daftar Pustaka ................................................................................................ 63
Lampiran ........................................................................................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Persentase PAP Tipe I .................................................................... 35
Tabel 2 : Prestasi Belajar Sejarah Siswa Prasiklus ......................................... 40
Tabel 3 : Data Keadaan Awal Minat Belajar Siswa ....................................... 43
Tabel 4 : Frekuensi Data Awal Minat Belajar Siswa ...................................... 44
Tabel 5 : Persebaran Data keadaan awal Minat Belajar Siswa ....................... 45
Tabel 6 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus 1 .......................... 47
Tabel 7 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II ......................... 50
Tabel 8 : Data Keadaan Akhir Minat Belajar Siswa ....................................... 51
Tabel 9 : Frekuensi Data Akhir Minat Belajar Siswa ..................................... 53
Tabel 10 : Persebaran Data Keadaan Akhir Minat Belajar Siswa ..................... 53
Tabel 11 : Perbandingan Keadaan awal dan Akhir Minat Belajar .................... 55
Tabel 12 : Perbandingan Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Bagan Kerangka berpikir penelitian dengan menggunakan model
Problem Based Learning .............................................................. 27
Gambar 2 : Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan
Mc Taggart .................................................................................. 39
Gambar 3 : Diagram kriteria keadaan awal minat belajar sejarah siswa ........... 44
Gambar 4 : Diagram kriteria keadaan akhir minat belajar sejarah siswa........... 53
Gambar 5 : Grafik Peningkatan Minat Belajar Sejarah Siswa .......................... 57
Gambar 6 : Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas pada Prasiklus,
Siklus I, dan Siklus II ................................................................... 60
Gambar 7 : Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi Belajar Sejarah
Siswa ........................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ..................................................................................................... 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)............................................... 89
3. Materi Pembelajaran ................................................................................ 97
4. Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Sejarah Siswa ..................................... 111
5. Kuesioner Minat Belajar Sejarah Siswa ................................................... 115
6. Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Siklus I ........................................................... 119
7. Rincian Tingkat Kesukaran Soal Tes Prestasi Siklus I .............................. 121
8. Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Siklus II ......................................................... 122
9. Rincian Tingkat Kesukaran Soal Tes Prestasi Siklus II ............................ 124
10. Soal Tes Prestasi Siklus I ......................................................................... 125
11. Soal Tes Prestasi Siklus II ........................................................................ 131
12. Kunci Jawaban Tes Prestasi Siklus I ........................................................ 138
13. Kunci Jawaban Tes Prestasi Siklus II ....................................................... 139
14. Validitas Kuesioner Minat Belajar ........................................................... 140
15. Reliabilitas Kuesioner Minat Belajar........................................................ 143
16. Validitas Soal Tes Prestasi Siklus I ........................................................ 146
17. Reliabilitas Soal Tes Prestasi Belajar Siklus I .......................................... 148
18. Validitas Soal Tes Prestasi Siklus II ........................................................ 151
19. Reliabilitas Soal Tes Prestasi Belajar Siklus II ......................................... 153
20. Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ....................... 155
21. Lembar Observasi Aktivitas Guru di Kelas .............................................. 156
22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa di Kelas ............................................ 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
23. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 160
24. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................ 161
25. Surat Edaran Tentang Penerbitan Surat Keterangan Penelitian ................. 162
26. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................................... 163
27. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada sumber daya manusia di
dalamnya. Hal ini karena manusialah yang secara langsung mengelola dan
memajukan sebuah negara. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan yang mumpuni
untuk bisa melakukan semuanya itu. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh
melalui pendidikan di sekolah yang diwujudkan dalam kegiatan belajar.
Menurut W.S. Winkel yang dikutip oleh H. Nurochim,1 belajar adalah
aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai, dan sikap.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3, dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.2 Tujuan ini diharapkan dapat terwujud melalui
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Selain memperoleh pengetahuan dalam proses belajar mengajar di kelas,
siswa juga mampu meningkatkan ketrampilan, memperkokoh kepribadian, dan
1 H. Nurochim, Perencanaan pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
2013, hlm. 6 2 http://peraturan.go.id/uu/nomor-20-tahun-2003.html diakses tanggal 15 Maret 2019 pukul 17.17
WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memperbaiki perilaku atau sikap. Setelah proses belajar mengajar, kemudian
dilakukan pengujian untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang
telah diperoleh. Hasil dari pengujian ini merupakan sebuah prestasi dalam
bentuk nilai. Hal-hal tersebut sesuai dengan yang terdapat dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) dimana pendidikan adalah proses perubahan sikap
tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengujian dan pelatihan.
Namun, yang menjadi permasalahan serius yaitu ketika diadakan
pengujian terdapat siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, contohnya faktor kesehatan, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu, contohnya faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.3
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dapat mengambil bagian dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut, seperti meningkatan kualitas
pembelajaran. Tentunya diperlukan peran pendidik secara maksimal. Oleh
sebab itu, seorang pendidik harus melakukan perubahan dengan memperbaiki
kondisi lingkungan belajar, perubahan metode belajar, penggunaan media,
maupun penggunaan model pembelajaran yang kreatif.
3 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edisi Revisi), Jakarta, Rineka Cipta,
2010, hlm. 54-72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Banyak yang mengatakan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran yang
membosankan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh permasalahan lainnya
dimana pembelajaran cenderung berorientasi pada terselesaikannya materi
yang tercantum dalam kurikulum, siswa disuruh menghafal materi sejarah
yang begitu banyak. Cara seperti itu terkadang sulit dilakukan dan hanya
sesaat, kemudian setelah digunakan untuk tes, materi tersebut terlupakan.
Sebenarnya pembelajaran sejarah berisi pengetahuan masa lampau yang
mengandung nilai-nilai karakter yang dapat digunakan dalam membentuk
sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Jika proses pembelajaran sejarah
masih menggunakan cara-cara konvensional, maka proses pembelajaran hanya
akan memberikan informasi mengenai deretan fakta-fakta masa lampau.
Pembelajaran sejarah yang berlangsung demikian tentunya tidak akan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Pembelajaran sejarah dituntut
untuk berorientasi pada pendidikan kemanusiaan, yang memperhatikan nilai-
nilai dan norma-norma.4
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Kasihan pada tanggal 22 April 2019, peneliti mengamati
strategi mengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan perilaku siswa
selama proses pembelajaran. Guru menyuruh siswa untuk membaca dan
langsung mengadakan tanya jawab serta cenderung menyampaikan materi
dengan metode ceramah.
4Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah: Pengantar metode sejarah, Jakarta, Universitas Indonesia,
1975, hlm. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Hal ini membuat siswa sulit terlibat aktif dan tidak sungguh-sungguh
belajar. Mereka sibuk dengan urusannya masin-masing, seperti sibuk sendiri
dengan smartphone, membicarkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan
pelajaran bersama teman di sampingnya, maupun mengerjakan tugas mata
pelajaran lain. Hal ini menjadi salah satu indikator rendahnya minat siswa
dalam belajar sejarah yang berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Untuk itu, peneliti menggunakan model pembelajaran yang efektif dalam
mengatasi permasalahan yang ada. Dengan model pembelajaran yang tepat
dan kreatif, diharapkan minat siswa meningkat sehingga dapat terlibat aktif
dalam proses pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya prestasi
belajar siswa. Model pembelajaran yang tepat dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut yaitu model problem based learning (pembelajaran
berbasis masalah). Dalam model ini, siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok belajar, lalu guru memberikan permasalahan kepada siswa untuk
dipecahkan secara bersama-sama dalam kelompok. Kemudian, hasil
pemecahan masalah akan dipresentasikan di depan kelas.
Melalui penerapan model ini, siswa diharapan memiliki pengalaman
belajar dan siswa mampu membentuk pengetahuannya sendiri, berpikir secara
kritis, memiliki ketrampilan dalam mnyelesaikan masalah, dan meningkatkan
kerjasama dengan siswa lainnya. Hal ini akan mendorong sebagian besar
siswa untuk terus aktif untuk membentuk pengetahuannya sendiri melalui
penyelesaian masalah. Hal ini sesuai dengan pendekatan konstruktivisme,
dimana siswalah yang membentuk pengetahuannya sendiri. Guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sebagai fasilitator yang menuntun siswa untuk memperoleh pengetahuan
sendiri, sedangkan siswa merupakan subjek utama berdasarkan kurikulum
2013.
B. Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi permasahan pada
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Penggunaan metode ceramah membuat siswa kurang aktif dalam proses
pembelajaran
2. Siswa sibuk dengan urusannya sendiri
3. Prestasi peserta didik yang rendah
4. Strategi pengajaran guru sejarah yang membosankan
5. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada peningkatan
minat dan prestasi belajar sejarah melalui penggunaan model problem based
learning pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan dengan materi ajar
“Kebangkitan Pergerakan Nasional”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka
rumusan masalah yang diajukan penulis dalam penelitian ini yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Apakah penggunaaan model problem based learning dapat meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah?
2. Apakah penggunaaan model problem based learning dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah?
E. Pemecahan masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, pemecahan masalah yang
digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan model problem based learning
dalam pembelajaran sejarah.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran sejarah
setelah penggunaaan model problem based learning dalam pembelajaran
2. Mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah setelah
penggunaaan model problem based learning dalam pembelajaran.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam
mengembangkan model pembelajaran yang kreatif guna meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kualitas pembelajaran sejarah. Selain itu dapat memberikan motivasi bagi
guru khususnya guru mata pelajaran sejarah.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti selaku
calon guru mata pelajaran agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
sejarah di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Menurut W.S. Winkel yang dikutip oleh H. Nurochim, belajar
adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap.5 Menurut
Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.6
Secara Psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.7 Secara umum belajar dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.8
5 Nurochim, op. cit. 6 Slameto, op. cit. hlm. 2 7 Ibid, 8 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1999, hlm. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Nurochim, belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 9
1) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku
bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik), maupun
nilai dan sikap (afektif)
2) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau
dapat disimpan
3) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha.
Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan
4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan
fisik/kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-
obatan.
Belajar memiliki beberapa teori. Menurut Snelbecker, teori adalah
sekumpulan dalil yang mengikuti aturan-aturan tertentu. Aturan tersebut
dapat menghubungkan secara logis dalil satu dengan yang lain dan pada
data yang diamati. Oleh karena itu, bila teori yang dimaksudkan dalam
tulisan adalah teori belajar, dalil-dalilnya adalah dalil-dalil yang
berhubungan dengan pembicaraan psikologi dan akan dihubungkan pula
dengan data-data mengenai belajar dan teorinya dipandang dari segi
psikologi pula. 10
9 Nurochim, op. cit., hlm. 7 10 Mulyati, Psikologi Belajar, Yogyakarta, Andi, 2005, hlm. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berikut adalah berbagai teori belajar:
a. Teori Belajar kognitivistik
Teori ini lebih menekankan kepada proses belajar daripada hasil
belajar. Bagi yang menganut aliran ini, belajar tidak hanya melibatkan
hubungan antara stimulus dan respons. Lebih dari itu belajar melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori kognitivistik, ilmu
pengetahuan dibangun di dalam diri seseorang melalui proses interaksi
yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak hanya
berjalan terpatah-patah, terpisah-pisah, tetapi melalui proses mengalir,
bersinambung dan menyeluruh.11
Teori belajar kognitivisme memiliki perspektif bahwa para peserta
didik memproses informasi dan pelajaran melalui upaya mengorganisir,
menyimpan, dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru
dan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaiman
informasi diolah dan diproses. Teori ini memusatkan perhatian pada cara
manusia merasakan, mengolah, menyimpan, dan merespon informasi.12
Teori belajar koginitivisme memberikan kontribusi terhadap
penggunaan unsur kognif atau mental dalam proses belajar. Proses-
proses kognitif meliputi lima hal yang penting, yaitu : persepsi,
perhatian, ingatan, bahasa, dan berpikir.13
11 Nurochim, op. cit, hlm. 21 12 Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi pembelajaran motorik, majalengka, Referens,
2014, hlm. 75 13 Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Teori Belajar Konstruktivistik
Pembentukan pengetahuan menurut teori konstruktivistik
memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam
interaksinya dengan lingkungan. Belajar dilihat sebagai penyusunan
pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaboratif, dan refleksi
serta interpretasi.14
Teori konstruktivisme Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan
seseorang merupakan bentukan orang itu sendiri. Proses pembentukan
pengetahuan itu terjadi apabila seseorang mengubah atau
mengembangkan skema yang telah dimiliki dalam berhadapan dengan
tantangan, rangsangan, dan persoalan.15
Teori Piaget seringkali disebut konstruktivisme personal karena
lebih menekankan pada keaktifan pribadi seseorang dalm
mengkonstruksikan pengetahuannya. Selain itu Piaget banyak
melakukan penelitian tentang proses seorang anak dalam belajar dan
membangun pengetahuannya.16
c. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behaviorisme beorientasi pada hasil yang dapat
diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara objektif. Pengulangan dan
pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori ini adalah adalah
terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan
14 Nurochim, op. cit, hlm. 24 15 Heri rahyubi, op cit, hlm. 143 16 Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mendapat pengauatan yang positif dan perilaku yang kurang sesuai
mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasarkan atas
perilaku yang tampak. Dalam teori ini, guru tidak banyak memberikan
ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh, baik dilakukan
sendiri maupun simulasi.17
Teori Belajar Behavioristik menjelaskan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara
konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stumulans) yang
menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) berdasarkan hukum-
hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak,
baik internal maupun eksternal. Respon adalah akibat atau dampak,
berupa reaksi fisik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan,
asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (Stimulus-Respons).18
d. Teori Belajar Humanistik
Menurut Teori Belajar Humanistik, tujuan belajar adalah
memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasi jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunnya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.19
17 Ibid, hlm. 14 18 Nurochim, op. cit, hlm. 31 19 Ibid, hlm 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu
untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu daam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka. Para ahli humanistik mengungkapkan ada dua bagian pada
proses belajar, yaitu pemerolehan informasi baru dan personalia
informasi ini pada individu.20
2. Pembelajaran Sejarah
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar
dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama.
Belajar dapat terjadi tanpa guru atau kegiatan mengajar dan pembelajaran.
Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam
kelas. Menurut Winkel, pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang
dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrem yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.21
Sedangkan menurut Degeng, Pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran
yang diinginkan.22 Jadi, Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar
dimana dalam prosesnya terjadi interaksi antara guru dan siswa yang
saling bekerjasama.
20 Ibid 21 Nurochim, op. cit, hlm. 17-18 22 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, hlm. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pembelajaran tidak hanya untuk memberikan pengetahuan tentang
mata pelajaran tertentu bagi siswa, tetapi juga harus mampu membangun
karakter siswa yang lebih baik. Pada saat ini, salah mata pelajaran yang
mampu menjadi sarana pendidikan karakter adalah pelajaran sejarah.
Untuk itu perlunya menciptakan pembelajaran sejarah yang menarik.
Menurut Sartono Kartodirdjo, dalam rangka pembangunan bangsa,
pembelajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberikan
pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah tetapi juga
bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran
sejarahnya. 23
Dalam pembelajaran sejarah, peran penting pembelajaran terlihat
jelas bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi juga proses
pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan
kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah.
Dengan demikian, pembelajaran sejarah hendaknya memperhatikan
beberapa prinsip sebagai berikut: 24
a) Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif terhadap perkembangan
peserta didik dan perkembangan zaman
b) Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai.
Artinya, bukan hanya menyampaikan fakta tetapi juga mengupas fakta-
fakta tersebut dan mengambil intisari nilai yang terkandung di
dalamnya
23 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta , Aswaja Pressindo, 2014, hal. 35 24 Ibid, hlm. 56-57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c) Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak memaksakan
kreatifitas dan memaksa peserta didik hanya untuk menghafal teks.
3. Evaluasi pembelajaran
a) Pengertian evaluasi pembelajaran
Secara teoritis evaluasi adalah suatu usaha sitemik dan sistematik
untuk mengumpulkan, menyusun, mengolah data, fakta dan informasi
dengan tujuan menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi dari
suatu program, dan hasil kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam
rangka pengambilan keputusan, perencanaan, maupun perbaikan dari
suatu program.25
Terkait evaluasi terdapat dua istilah lainnya yang saling
berhubungan yaitu pengukuran dan penilaian. Evaluasi meliputi kedua
kegiatan tersebut. melakukan evaluasi berarti menyatukan dua kubu
yaitu pengukuran sebagai kegiatan kuantitatif dan penilaian sebagai
kualitatif. Pengukuran berarti membandingkan sesuatu yang diukur
dengat alat pembanding. Sementara penilaian merupakan proses
menafsirkan dan memberi simbol atau label pada hasil pengukuran.
Simbol atau label tersebut dalam evaluasi pembelajaran disebut
dengan nilai dan dinyatakan dengan angka atau huruf.26
b) Tujuan evaluasi pembelajaran
Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran antara lain:27
25 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Ombak, 2011, hal. 78 26 Susanto, op cit., hlm. 113 27Elis Ratnawulan dan Rusdiana H.A., Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Pustaka Setia, 2014,
hlm. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Untuk mengetahui keefektifan dan evisiensi sistem pembelajaran,
baik tujuan,materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan
maupun sistem penilaian
2) Untuk menghimpun bahan keterangan (data) yang dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf kemajuan anak didik dalam
mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu.
Secara Khusus, tujuan evaluasi pembelajaran antara lain :28
1) Memberikan klarifikasi tentang sifat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2) Memberikan informasi tentang ketercapaian tujuan jangka pendek
yang telah dilaksankan
3) Memberikan masukan untuk kemajuan pembelajaran
4) Memberikan informasi tentang kesulitan dalam pembelajaran
5) Untuk memilih pengalaman pembelajaran pada masa yang akan
datang.
c) Jenis alat evaluasi pembelajaran
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sebagai berikut : 29
1) Tes
Berdasarkan bentuknya, tes dibagi menjadi tiga, yaitu (1) tes
secara lisan, (2) tes tulisan, (3) tes tindakan.
2) Non-tes
28 Ibid, hlm. 27 29 Ibid, hlm. 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Alat evaluasi jenis non-tes, antara lain observasi,
wawancara, studi kasus, rating scale (skala penilaian), check list,
dan inventory.
4. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di laur diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat. 30 Menurut Hurlock, minat merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka
inginkan bila mereka bebas memilih. Ini mendatangkan kepuasan, bila
kepuasan berkurang, minatpun berkurang. 31 Dari kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah ketertarikan seseorang
terhadap sesuatu yang disukainya.
Timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu minat yanng berasal dari
pembawaan dan minat yang timbul karena ada pengaruh dari luar.
Pertama, minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan
sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat yang timbul karena
adanya pengaruh dari luar individu, timbul seiring dengan
30 Slameto, op. cit., hlm 180 31 Elisabeth Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, Jakarta, Erlangga, 1978, hlm 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
perkembangan individu bersangkutan, minat ini sangat dipengaruhi
oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat. 32
Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar suatu minat.
Di sekolah, minat peserta didik dapat diartikan sebagai kecenderungan
peserta didik terhadap objek atau suatu kegiatan, baik pelajaran
maupun kegiatan lain di sekolah, yang digemari dan disertai dengan
perasaan senang, adanya perhatian, serta keaktifan dalam
melaksanakannya. Dalam hal ini, seorang peserta didik pasti memiliki
kecenderungan untuk menyukai satu atau beberapa mata pelajaran dan
kegiatan sekolah.33 Minat peserta didik dapat diketahui dari
pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu objek tertentu.
b. Ciri-ciri minat belajar
Siswa yang berminat dalam pembelajaran memiliki ciri-ciri
sebagai berikut : 34
1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang suatu yang dipelajari secara terus menerus,
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati,
3) Memeperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang
diminati. Ada rasa ketertarikan pada suatu aktivitas-aktivitas yang
diminati,
32 Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta, Prenandamedia Group,
2013, hlm. 58 33 Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2018, hlm. 162 34 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003,
hlm. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya,
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
5. Prestasi Belajar
Menurut W.S Winkel, prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. 35 Proses belajar yang
dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang sikap,
nilai, pengetahuan, dan ketrampilan. Adanya perubahan tersebut tampak
dalam prestasi belajar yang diperoleh dari seluruh evaluasi yang berikan
oleh guru.36
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara
lain: 37
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasaldari dalam individu
sendiri, meliputi
1) faktor fisiologis, yaitu kondisi fisik
2) faktor psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat dan
bakat, motif dan motivasi, kognitif dan daya nalar
35 Syaifudin Azwar., Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yogyakrta,
Pustaka Belajar, 1996, hlm 124 36 Winkel, W.S.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, PT. Gramedia, 1983, hlm. 102 37Yudhi Munadi, Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan, Jakarta, Gaung Persada, 2010, hlm.
24-35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa,
yaitu :
1) faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan fisik alam dan
lingkungan sosial
2) faktor instrumental, berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, serta
guru.
6. Model Problem Based Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran
Proses pembelajaran di sekolah maupun di tingkat dasar dan
menengah memiliki berbagai macam model untuk mendukung
tersampaikannya materi ajar kepada peserta didik. Model pembelajaran
dikembangkan sedemikian rupa untuk mendukung jalannya proses
belajar-mengajar dengan baik. Model-model pembelajaran biasanya
disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengatahuan. Para ahli
menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip pendidikan, teori-
teori psikologi, sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori
lain. 38
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 39
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli
tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok dirancang
untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
38 Deni Darmawan dan Wahyudin, Model Pembelajaran di Sekolah, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2010, hlm. 1 39 Ibid, hlm. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Misalnya model berpikir induktif dirancang untuk
mengembangkan proses berpikir induktif.
4) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Misalnya model Synectic dirancang untuk
memperbaiki kreativitas dalam mengarang.
5) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : (1) urutan
langkah-langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip
reaksi, (3) sistem sosial, dan (4) sistem pendukung. Keempat
bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan
melaksanakan suatu model pembelajaran
6) Mamiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
7) Dampak tersebut meliputi : (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil
belajar yang dapat diukur, (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar
jangka panjang.
8) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
b. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
Model Problem Based Learning artinya model pembelajaran
berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah
satu model pembelajaran inovatif yang dapat menciptakan kondisi
belajar siswa lebih aktif dan kreatif. Melalui PBL, siswa terlibat secara
aktif dalam pemecahan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan
dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk
memecahkan masalah. 40
Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa tidak sekedar
mendengarkan ceramah guru atau berperan serta dalam diskusi, tetapi
siswa juga diminta menghabiskan waktunya di perpustakaan, di situs
web atau terjun di tengah-tengah masyarakat. Menurut Dewey sekolah
merupakan laboratorium untuk pemecahan masalah kehidupan nyata,
karena setiap siswa memiliki kebutuhan untuk menyelidiki lingkungan
mereka dan membangun secara pribadi pengetahuannya. Melalui
proses ini, sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh,
baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Artinya, setiap
siswa memperoleh kebebasan dalam menyelesaikan program
pembelajarannya. 41
Menurut Taufiq Amir, model Problem Based Learning memiliki
manfaat bagi siswa, sebagai berikut :42
1) Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar
karena pengetahuan itu didapatkan dengan konteks praktiknya,
sehingga akan lebih ingat
2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan
40 Imam Suyitno, Memahami Tindakan Pembelajaran : Cara Mudah dalam Perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, PT. Rafika Aditama, 2011, hlm. 31 41 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learninng itu Perlu, Bogor, Ghalia
Indonesia, 2012, hlm 74 42 Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Jakarta, Kencana Prenada
media Group, 2009, hlm. 27-29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Proses PBL mendorong siswa untuk bertanya, kritis, reflektif, dan
menemukan fakta-fakta, sehingga siswa terdorong untuk berpikir.
4) Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan ketrampilan sosial.
5) Membangun kecakapan belajar
6) Mampu membangkitkan minat dari dalam diri siswa karena PBL
meciptakan masalah dengan konteks pekerjaan. Dengan
permasalahan yang menantang, siswa akan bergairah untuk
menyelesaikannya.
Problem Based Learning memiliki ciri utama sebagai berikut : 43
1) Belajar dimulai dengan masalah yang berhubungan dengan dunia
nyata peserta didik
2) Mengorganisasikan permasalahan di seputar masalah, bukan di
seputar disiplin ilmu (interdisipliner)
3) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik
dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar
mereka sendiri, dalam kerangka berpikir ilmiah
4) Menuntut peserta didik dalam mendemonstrasikan apa yang telah
mereka pelajari dalam bentk suatu produk atau kinerja.
c. Langkah-langkah model Problem Based Learning
Pelaksanaan Problem Based Learning terdiri atas kegiatan
pendahuluan, penyajian, dan penutup. 44
43 Ali Mudlofir dan Evi Rysydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2016,73 44 Rusmono, op cit, hal 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1) Pendahuluan
a) Pemberian motivasi
b) Pembagian kelompok
c) Informasi tujuan pembelajaran
2) Penyajian
a) Mengorientasikan siswa kepada masalah
b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c) Membantu penyelididkan mandiri dan kelompok
d) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
3) Penutup
a) Merangkum materi yang telah dipelajari
b) Melaksanakan tes dan pemberian pekerjaan rumah.
7. Penelitian Tindakan kelas (PTK)
Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus peneliti di
kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan mutu (kualitas) proses
pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu
dalam suatu siklus. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.45
Dalam penelitian tindakan kelas, ada tiga unsur atau konsep,
yakni:46
a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui
metodelogi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis
untuk menyelesaikan suatu masalah
b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar
mengajar
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru
Dalam prakteknya, penelitian tindakan kelas memiliki empat
langkah, yaitu : 47
a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning)
b. Melaksanakan tindakan (acting) dan pengamatan (observasi)
c. Merefleksikan (reflecting) hasil pengamatan
d. Perbaikan atau perubahan perencanaan (replanning) untuk
pengembangan tingkat keberhasilan.
45 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru,
Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 45 46 Kunandar, Op cit., hlm. 46 47 Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta, Pustaka Book Publisher, 2007, hlm. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran seringkali dijumpai berbagai permasalahan,
khususnya pada pembelajaran sejarah. Dalam proses belajar mengajar sejarah
di sekolah pada umumnya berorientasi pada terselesaikannya materi yang
tercantum dalam kurikulum, siswa disuruh menghafal materi sejarah yang
begitu banyak. Penghafalannya terkadang sulit dilakukan dan hanya sesaat,
kemudian setelah digunakan untuk tes, materi tersebut terlupakan. Belum lagi
masalah lain yang menyatakan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajaran yang
membosankan. Munculnya argumen seperti ini bisa dikarenakan dari cara
guru yang mungkin kurang kreatif dalam penyampaian materi pelajaran
sejarah ataupun lebih dominan menggunakan metode ceramah. Hal ini
berpengaruh pada rendahnya minat dan hasil belajar siswa.
Oleh sebab itu, salah satu cara mutakhir untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar sejarah siswa adalah dengan menggunakan model problem based
learning. Model ini berorientasi pada pemecahan masalah. Dengan model ini,
siswa memiliki pengalaman belajar dimana siswa mampu membentuk
pengetahuannya sendiri, berpikir secara kritis, memiliki ketrampilan dalam
menyelesaikan masalah, dan meningkatkan kerjasama dengan siswa lainnya.
Hal ini tentunya mendorong sebagian besar siswa untuk terus aktif untuk
membentuk pengetahuannya sendiri melalui penyelesaian masalah. Hal ini
sesuai dengan pendekatan konstruktivisme, dimana siswalah yang membentuk
pengetahuannya sendiri. Setelah penerapan model problem based learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dalam proses pembelajaran, diharapakan mampu meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, minat dan hasil belajar siswa akan
meningkat melalui penggunaan Model Problem Based Learning dalam
pembelajaran sejarah. Kerangka berpikir dapat disusun ke dalam bagan
berikut :
Gambar 1 : Bagan Kerangka berpikir penelitian dengan menggunakan
model Problem Based Learning.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu penerapan model problem based
learning dapat mendorong peningkatan minat dan prestasi belajar siswa,
khususnya bagi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan dalam materi
“Sejarah Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia”.
Hasil penggunaan model Problem
Based Learning dalam proses
belajar mengajar yaitu yaitu terjadi
peningkatan minat dan prestasi
belajar siswa
Minat dan
prestasi belajar
sejarah siswa
pada siklus 2
Banyak siswa
yang
memiliki
minat dan
prestasi
rendah
Dilakukan proses
belajar mengajar
dengan
menggunakan
model Problem
Based Learning
Minat dan
prestasi belajar
sejarah pada
siklus 1 belum
mencapai target
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) Model Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan
yang terletak di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta
2. Subjek penelitian
Penelitian tindakan kelas ini melibatkan seluruh siswa di kelas XI
IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 32 orang siswa.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019 di semester
2, yaitu pada bulan April 2019 dengan menggunakan sistem siklus 1 dan
siklus 2. Penentuan waktu ini berdasarkan kalender akademik sekolah dan
juga mengikuti kebijakan dari sekolah serta guru mata pelajaran sejarah.
C. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis variabel, yaitu
variable variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ini adalah model problem based learning (X), sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah minat (Y1) dan prestasi belajar sejarah siswa (Y2).
1. Minat belajar
Minat adalah suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di laur
diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. 48
Menurut Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong
orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Ini mendatangkan kepuasan, bila kepuasan berkurang, minatpun
berkurang. 49 Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
minat adalah ketertarikan seseorang terhadap sesuatu yang disukainya.
Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar suatu minat. Di
sekolah, minat peserta didik dapat diartikan sebagai kecenderungan peserta
didik terhadap objek atau suatu kegiatan, baik pelajaran maupun kegiatan
lain di sekolah, yang digemari dan disertai dengan perasaan senang,
adanya perhatian, serta keaktifan dalam melaksanakannya.50
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil atas usaha siswa dalam proses belajar
yang menjadi tolak ukur dalam menentukan apakah siswa tersebut
menguasai materi pelajaran atau tidak. Menurut W.S Winkel yang dikutip
oleh Syaifudin Azwar, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan atau
48 Slameto, op. cit., hlm 180 49 Elisabeth Hurlock, op. cit. 50 Pupu Saeful Rahmat, op. cit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.51
Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-
perubahan dalam bidang sikap, nilai, pengetahuan, dan ketrampilan.
Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang diperoleh
dari seluruh evaluasi yang berikan oleh guru.52
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yang terdiri dari :
a) Siswa
Untuk mendapatkan hasil minat belajar dan hasil prestasi belajar
siswa dalam proses pembelajaran yang berupa nilai.
b) Dokumen
Berupa laporan nilai siswa sebelum dilaksankan penelitian serta
foto-foto kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran saat
penelitian.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data melalui observasi, penyebaran kuisoner, tes tertulis,
dan dokumentasi.
51 Syaifudin Azwar, op. cit. 52 Winkel, W.S., op. cit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a) Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa maupun guru selama pembelajaran di kelas. Ini
dilakukan sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran model
Problem Based Learning. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab rendahnya prestasi belajar siswa.
b) Penyebaran Kuesioner
Kuesioner dibagikan oleh peneliti dan diisi oleh siswa untuk
mengetahui minat belajar siswa.
c) Melakukan Tes Tertulis
Siswa akan mengerjakan soal-soal tertulis yang akan dibagikan
oleh peneliti setelah pembelajaran selesai. Dari situ, peneliti akan
mengetahui hasil prestasi belajar siswa.
d) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data nilai
ulangan harian siswa sebelum diterapkannya model Problem based
learning serta dengan mengumpulkan foto-foto selama proses
pembelajaran berlangsung.
E. Instrument Penelitian
1. Kuesioner Minat Belajar
Kuesioner berupa puluhan pertanyaan sederhana untuk mengetahui
minat belajar siswa. Kuesioner dibagikan oleh peneliti dan diisi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
siswa. Untuk mengetahui minat belajar sejarah siswa maka digunakan
analisis data kuantitatif, kualitatif, dan komparatif.
Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung berupa angka.
Sedangkan data kualitatif adalah data yang menjelaskan hasil dari data
kuantitatif. Data komparatif adalah data hasil perbandingan antara
beberapa data. Peneliti akan membandingkan hasil kuesioner yang diisi
siswa sebelum dan sesudah penerapan model problem based learning.
Perbandingan hasil minat awal dan minat akhir dilihat dari rata-rata hasil
persentase.
Kuesioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Penentuan skor
kuesioner menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima kategori. Untuk
pernyataan positif, pilihan jawabannya yaitu “Sangat Setuju (SS)” diberi
skor 4, “Setuju (S)” diberi skor 3, “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2,
“Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan
negatif, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” diberi skor 1, “Setuju (S)”
diberi skor 2, “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 3, “Sangat Tidak Setuju
(STS)” diberi skor 4.
Untuk menentukan indeks persentase minat dihitung dengan rumus
berikut ini.
% =n
𝑁 x 100
Keterangan :
n : nilai yang diperoleh
N : jumlah seluruh nilai atau nilai total (skor ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Suatu alat ukur dinyatakan sahih (valid), jika alat ukur tersebut
benar-benar mampu memberikan informasi empirik sesuai dengan apa
yang diukur.53 Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut
dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Instrumen
yang valid akan menghasilkan data yang valid pula.54
Untuk mengetahui tingkat validitas pernyataan kuesioner, maka
digunakan rumus korelasi Product Moment dari Carl, yaitu:55
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}
Keterangan:
rxy= koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,
N = jumlah siswa tes
XY = jumlah perkalian antara X dengan Y
X2 = kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dari Y
Keterangan hasil/korelasi
0,00-0,20 : Sangat rendah
0,21 -0,40 : Rendah
0,41-0,60 : Cukup
0,61-0,80 : Tinggi
0,81-1,00 : Sangat Tinggi
Suatu instrument juga harus reliabel. Kata reliabel berasal dari
bahasa Inggris, yaitu reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen
tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang
tetap atau ajek (konsisten) apabila dites berkali-kali.56
53 Bambang Subali, “Prinsip Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran”, Yogyakarta, UNY Press,
2012, hlm. 107 54 Eko Putra Widoyoko, “Evaluasi Program Pembelajaran”, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009,
hlm. 128 55 Ibid, hlm. 137 56 Ibid, hlm. 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Untuk mengetahui reliabilitas kuesioner maka menggunakan
rumus :57
𝐫𝟏𝟏 = (𝐧
(𝐧 − 𝟏))(𝟏 −
∑ 𝛔𝐢𝟐
𝛔𝐭𝟐 )
Keterangan :
r11 = Reliabilitas seluruh item/soal
n = Jumlah item
σ2i = Varians item
2. Soal-soal Tes Prestasi belajar
Tes merupakan suatu alat berupa serangkaian pertanyaan dari peneliti
yang harus dijawab oleh siswa atau kelompok untuk mengukur sejauh
mana kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah dibahas.
Siswa akan mngerjakan soal-soal tertulis yang akan dibagikan oleh
peneliti. Dari sini, peneliti akan mengetahui prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sejarah siswa, maka
digunakan analisis data kuantitatif, kualitatif, dan komparatif. Data
kuantitatif adalah data yang dapat dihitung berupa angka. Data kualitatif
adalah data yang menjelaskan hasil dari data kuantitatif. Data komparatif
adalah data hasil perbandingan antara beberapa data. Peneliti
membandingkan hasil belajar pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Prestasi belajar sejarah siswa diperoleh dari tes tertulis yang
diselengggarakan oleh peneliti. Tes tersebut menggunakan instrument soal
pilihan ganda yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah disepakati
oleh guru dan peneliti.
57 Ibid, hlm. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rumus untuk mengetahui nilai siswa yaitu :
Nilai =skor yang diperoleh
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100
Untuk mengetahui tingkat validitas soal, maka digunakan rumus
korelasi Product Moment dari Carl yaitu :
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2}
Untuk mengetahui reliabilitas soal tes prestasi menggunakan rumus
Spearman-Brown dengan teknik belah dua, sebagai berikut:
𝑟11 = 2 . 𝑟 1
2⁄ 12⁄
1 + 𝑟 12⁄ 1
2⁄
Keterangan:
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Data-data yang didapatkan oleh peneliti akan diolah dengan teknik
statistik. Data-data yang berupa angka akan diubah menjadi nilai dengan
berdasarkan Patokan Acuan Penelitian (PAP) Tipe I. Pada patokan ini
peserta didik dianggap memiliki kompetensi apabila mencapai skor
minimal 65 % (Cukup). Berikut adalah tabel PAP Tipe I. 58
Tabel 1 : Persentase PAP Tipe I
Persentase Kategori
90 % -100 % Sangat Tinggi
80 % - 89 % Tinggi
65 % - 79 % Cukup
55 % - 64 % Kurang
Dibawah 55 % Sangat Kurang
58 S. Widanarto Prijowuntato, “Evaluasi Pembelajaran”, Yogyakarta, USD Press, 2016, hlm. 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Prosedur Penelitian
1. Pra Siklus
a. Permohonan izin penelitian
Sebelum meneliti di kelas, peneliti harus mengurus surat izin
penelitian yang diperoleh dari Dinas Pendidkan dan pihak sekolah.
b. Pengumpulan nilai ulangan harian siswa
Setelah mendapat izin, peneliti menghubungi guru mata pelajaran
sejarah dan meminta nilai ulangan harian siswa, dalam hal ini adalah
siswa kelas XI IPS 1.
c. Observasi
Peneliti akan melakukan pengamatan pada saat guru melaksanakan
proses belajar mengajar di kelas yang akan diteliti. Tujuannya untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa.
d. Pembagian kuesioner
Peneliti akan membagikan kuesioner kepada semua siswa yang
hadir. Tujuannya untuk mengetahui minat awal yang dimiliki siswa
dalam belajar sejarah.
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
langkah-langkah Model Problem Based Learning
2) Membuat powerpoint presentation terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3) Membuat instrument soal tes tertulis
b. Pelaksanaan Tindakan
Selama proses pembelajaran, peneliti mengajar sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan
kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut meliputi :
1) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok, kemudian
memberikan permasalahan untuk diselesaikan oleh siswa melalui
diskusi
2) Setelah berdiskusi, salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, sementara siswa dari kelompok lainnya
menyimak serta memberikan tanggapan atau pertanyaan.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan observasi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan model Problem Base Learning. Dalam hal ini,
aspek yang diperhatikan adalah keaktifan dalam berdikusi, hasil diskusi,
tanggungjawab serta tanggapan dalam menjawab pertanyaan dari
kelompok lain.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengadakan refleksi bersama dengan guru
agar pelaksanaan penelitian dapat berhasil. Dalam hal ini, peneliti
bersama guru akan melakukan evaluasi mengenai kelemahan dan
kesalahan yang terjadi selama siklus pertama. Dari sinilah peneliti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memikirkan pelaksanaan siklus kedua yang akan lebih baik daripada
siklus pertama.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
langkah-langkah Model Problem Based Learning
2) Membuat powerpoint presentation terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
3) Membuat instrument soal tes tertulis
b. Pelaksanaan Tindakan
Selama proses pembelajaran, peneliti mengajar sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan
kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut meliputi :
1) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberikan
permasalahan untuk diselesaikan oleh siswa melalui diskusi
2) Setelah berdiskusi, salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, sementara siswa dari kelompok lainnya
menyimak serta memberikan tanggapan atau pertanyaan.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan observasi dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dengan model Problem Base Learning. Dalam hal ini,
aspek yang diperhatikan adalah keaktifan dalam berdikusi, hasil diskusi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tanggungjawab serta tanggapan dalam menjawab pertanyaan dari
kelompok lain.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengadakan refleksi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Jika
penelitian tersebut tidak sesuai dengan target peneliti, maka akan
dilakukan penelitian siklus ketiga.
G. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain yang
akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua siklus, sebagai berikut
Gambar 2 : Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Siklus 2
Refleksi
Siklus 1
Perencanaan
Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
a. Pengumpulan nilai ulangan harian siswa
Setelah mendapat izin, peneliti menghubungi guru mata pelajaran
sejarah dan meminta nilai ulangan harian siswa. Nilai tersebut menjadi
acuan untuk menentukan langkah penelitian selanjutnya. Jika 75% dari
jumlah siswa sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
yang ditetapkan sekolah yaitu dengan nilai 70, maka penelitian tidak
bisa dilanjutkan. Tetapi apabila sebaliknya, jika siswa yang mencapai
KKM kurang dari 75% maka penelitian bisa dilanjutkan.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, nilai pengetahuan
siswa sebelum dilaksanakan penelitian, yaitu sebagai berikut.
Tabel 2 : Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
No. Nama Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 Adelia M. K. 80
2 Adila E. 76
3 Anggi M. 68
4 Anindita R. 76
5 Apheela L.N.P 76
6 Bagas C. A. 84
7 Cahyaning M. A. E. 64
8 Clarisa A. S. 76
9 Divka K. F. R. 80
10 Fajar E. N. 60
11 Fatimah R. A. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No. Nama Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
12 Hikmah T. U. 80
13 Igusti N. 64
14 Ikarno N. T. A. 60
15 Ineke D. P. 76
16 Jasmine V. K. L. 76
17 Jihan A. 60
18 Kharina P. E. B. S. 76
19 Kunta A. S. M. 60
20 Laila K. K. 76
21 Lulu P. R. 76
22 Marsya A. P. 64
23 Muhammad T.W. P. 76
24 Nava A. D. 76
25 Navilla A. 76
26 Nuricha F. 80
27 Odilia D. T. N. 76
28 Rachel L. E. P. 76
29 Ramadhan N. W. 64
30 Rhenantya R. D. 60
31 Sultan P. A. K. 68
32 Tiara R. T. 72
Jumlah 2308 ∑ 21 ∑ 11
Rata-rata 72,16
Persentase 65,62 % 34,38 %
Tabel di atas menunjukkan hasil belajar siswa sebelum
dilaksanakannya penelitian. Prestasi belajar siswa memiliki rata-rata
72,16. Hasilnya 21 siswa (65,62 %) memiliki hasil belajar yang
mencapai KKM, sedangkan 11 siswa (34,38 %) tidak mencapai KKM.
Oleh karena itu, peneliti boleh melakukan penelitian di kelas tersebut
sebab yang mencapai KKM kurang dari 75 % dari total jumlah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Observasi
Peneliti melakukan observasi di kelas XI IPS 1 pada jam ke-2
sampai jam ke-4 tanggal 22 April 2019. Peneliti mengamati strategi
mengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dan perilaku siswa
selama proses pembelajaran. Sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Guru menyuruh siswa
untuk membaca dan langsung mengadakan tanya jawab serta
cenderung menyampaikan materi dengan metode ceramah.
Hal ini membuat siswa sulit terlibat aktif dan tidak sungguh-
sungguh belajar. Mereka sibuk dengan urusannya masin-masing, seperti
sibuk sendiri dengan smartphone, membicarkan hal-hal yang tidak
berkaitan dengan pelajaran bersama teman di sampingnya, maupun
mengerjakan tugas mata pelajaran lain.
c. Pembagian kuesioner
Setelah melakukan observasi kegiatan belajar siswa dan cara guru
mengajar, peneliti membagikan kuesioner minat belajar sejarah dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa besar minat belajar awal yang
dimiliki siswa pada pelajaran sejarah sebelum dilaksanakannya model
Problem Based Learning. Kuesioner tersebut berisi 40 butir pernyataan
dan setelah dianalisis, semuanya valid. Hasil penyebaran kuesioner
tersebut, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3 : Data Keadaan Awal Minat Belajar Siswa
No Nama Jumlah Persentase Keterangan
1 Adila E. 116 72.5 Cukup
2 Anggi M. 108 67.5 Cukup
3 Apheela L.N.P 110 68.75 Cukup
4 Bagas C. A. 113 70.63 Cukup
5 Cahyaning M. A. E. 112 70 Cukup
6 Clarisa A. S. 96 60 Rendah
7 Divka K. F. R. 111 69.38 Cukup
8 Fajar E. N. 94 58.75 Rendah
9 Hikmah T. U. 113 70.63 Cukup
10 Igusti N. 107 66.88 Cukup
11 Ikarno N. T. A. 120 75 Cukup
12 Ineke D. P. 111 69.38 Cukup
13 Jasmine V. K. L. 120 75 Cukup
14 Jihan A. 107 66.88 Cukup
15 Kharina P. E. B. S. 115 71.88 Cukup
16 Kunta A. S. M. 117 73.13 Cukup
17 Laila K. K. 121 75.63 Cukup
18 Lulu P. R. 114 71.25 Cukup
19 Marsya A. P. 101 63.13 Rendah
20 Muhammad T. W. P. 112 70 Cukup
21 Nava A. D. 108 67.5 Cukup
22 Navilla A. 96 60 Rendah
23 Nuricha F. 121 75.63 Cukup
24 Odilia D. T. N. 122 76.25 Cukup
25 Rachel L. E. P. 123 76.88 Cukup
26 Ramadhan N. W. 121 75.63 Cukup
27 Rhenantya R. D. 105 65.63 Cukup
28 Sultan P. A. K. 100 62.5 Rendah
29 Tiara R. T. 127 79.38 Tinggi
Jumlah 3241 2026
Rata-rata 111.76 69.85 Cukup
Keterangan :
Rendah : 5 Siswa
Cukup : 23 Siswa
Tinggi : 1 Siswa
Tabel di atas menunjukkan minat awal belajar sejarah yang
dimiliki siswa. Dari 32 siswa yang terdaftar, hanya 29 siswa yang hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan mengisi kuesioner minat belajar. Hasil analisis data minat
menunjukkan bahwa rata-rata minat awal belajar yaitu 111.76
(69,85%), skor tertinggi yaitu 127 (79,38%) dan skor terendah yaitu 98
(58,75%). Seorang siswa (3,45%) memiliki minat belajar sejarah yang
tinggi, 23 siswa (79, 31%) memiliki minat belajar sejarah yang
cukup/sedang dan 5 siswa (17,24%) memiliki minat belajar sejarah
yang rendah.
Tabel 4 : Frekuensi Data Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah
Siswa
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 0 0 %
Tinggi 1 3,45 %
Cukup/Sedang 23 79,31 %
Rendah 5 17,24 %
Sangat Rendah 0 0 %
Jumlah 28 100 %
Gambar 3 : Diagram kriteria keadaan awal minat belajar sejarah siswa
3,45 %
79, 31 %
17,24 %Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup/Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Minat belajar siswa tersebut tersebar ke dalam beberapa indikator
yang telah ditetapkan oleh peneliti, sebagai berikut:
Tabel 5 : Persebaran Data Keadaan Awal Minat Belajar Sejarah Siswa
No Indikator Persentase
1 Memiliki rasa tertarik terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan Sejarah 28.88 %
2 Memiliki rasa suka terhadap kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan sejarah dan proses belajar sejarah 18.17 %
3 Senang dalam mengikuti berbagai proses belajar
sejarah 10.58 %
4 Mempunyai inisiatif dalam mengikuti proses
pembelajaran sejarah 7.16 %
5 Bertindak aktif dalam mengikuti proses belajar sejarah 10.43 %
6 Memiliki kebiasaan dalam melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan proses belajar sejarah 9.32 %
7 Menggemari sesuatu hal yang berhubungan dengan
sejarah 5.34 %
8 Merasa puas terhadap proses kegiatan belajar sejarah 10.12 %
Jumlah 100 %
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
langkah-langkah Model Problem Based Learning
2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Tumbuhnya Kesadaran
Nasional Bangsa Indonesia”
3) Membuat powerpoint presentation terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
4) Membuat instrument soal tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan Siklus Perrtama pada tanggal 26 April
2019. Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan kurikulum
2013 (Terlampir).
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada awal pembelajaran
sebagian besar siswa masih sibuk sendiri, mengobrol dengan suara
yang besar, bermain smartphone dan mengerjakan tugas mata
pelajaran lain. Namun, dapat dikondisikan oleh peneliti sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat
beberapa yang masih sibuk sendiri. Para siswa berhasil memecahkan
permasalahan yang ada dan mempresentasikannya di depan kelas.
Setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai, peneliti
melaksanakan tes tertulis yang berupa 20 soal pilihan ganda. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui meningkat atau tidaknya prestasi belajar
sejarah siswa dibandingkan dengan keadaan awal sebelum peneliti
menggunakan model Problem Based Learning. Dari 20 soal tersebut,
terdapat dua soal yang tidak valid. Hasil tes prestasi belajar sejarah
siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 6 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus 1
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Anggi M. 66.67
2 Anindita R. 72.22
3 Apheela L.N.P 72.22
4 Bagas C. A. 77.78
5 Cahyaning M. A. E. 66.67
6 Clarisa A. S. 72.22
7 Fajar E. N. 61.11
8 Fatimah R. A. 100
9 Hikmah T. U. 83.33
10 Igusti N. 66.67
11 Ikarno N. T. A. 66.67
12 Ineke D. P. 88.89
13 Jasmine V. K. L. 88.89
14 Jihan A. 72.22
15 Kharina P. E. B. S. 88.89
16 Kunta A. S. M. 77.78
17 Laila K. K. 94.44
18 Lulu P. R. 77.78
19 Marsya A. P. 72.22
20 Muhammad T. W. P. 88.89
21 Nava A. D. 72.22
22 Nuricha F. 88.89
23 Odilia D. T. N. 94.44
24 Rachel L. E. P. 100
25 Ramadhan N. W. 72.22
26 Rhenantya R. D. 72.22
27 Sultan P. A. K. 77.78
28 Tiara R. T. 100
Jumlah 2233 ∑ 23 ∑ 5
Rata-rata 79.76
Persentase 82,14 % 17,86 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel di atas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I
memiliki rata-rata 79.76 dimana mengalami peningkatan daripada hasil
belajar siswa sebelum diterapkannya model Problem Based Learning
pada pembelajaran. Dari 32 siswa yang terdaftar, hanya 28 siswa yang
hadir mengikuti pembelajaran dan tes prestasi. Hasilnya 23 siswa
(82,14 %) memiliki hasil belajar yang mencapai KKM, sedangkan 5
siswa (17,86 %) tidak mencapai KKM.
d. Refleksi
Dengan hasil demikian, peneliti berhasil mencapai target karena
lebih dari 75 % siswa telah mencapai KKM. Akan tetapi, peneliti
masih belum puas, sebab hasil belajar siswa masih bisa ditingkatkan
lagi. Untuk itu, peneliti ingin melaksanakan penelitian Siklus kedua.
Akan tetapi, beberapa hal harus diperhatikan agar pelaksanaannya
dapat berjalan dengan baik, seperti pengkondisian kelas yang lebih
ditingkatkan, serta mengusahakan agar banyak siswa yang
memberikan tanggapan atau bertanya ketika kelompok lain presentasi.
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
langkah-langkah Model Problem Based Learning
2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Organisasi-organisasi Perintis
Pergerakan Nasional”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3) Membuat powerpoint presentation terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
4) Membuat instrument soal tes tertulis
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan Siklus Kedua pada tanggal 29 April 2019.
Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan kurikulum
2013 (Terlampir).
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada awal pembelajaran
sebagian besar siswa masih sibuk sendiri, bermain smartphone dan
mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Namun, dapat dikondisikan
oleh peneliti sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik bahkan
lebih baik dari sebelumnya. Para siswa berhasil memecahkan
permasalahan yang ada dan mempresentasikannya di depan kelas.
Terdapat banyak siswa yang menanggapi presentasi kelompok dalam
bentuk pertanyaan maupun tambahan.
Setelah pembelajaran selesai, peneliti melaksanakan tes tertulis
yang berupa 20 soal pilihan ganda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dibandingkan dengan
prestasi belajar siklus pertama. Dari 20 soal tersebut, terdapat satu soal
yang tidak valid. Hasil tes prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 7 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II
No
. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 Adelia M. K. 84.21
2 Anggi M. 89.47
3 Anindita R. 78.95
4 Apheela L.N.P 89.47
5 Bagas C. A. 89.47
6 Cahyaning M. A. E. 89.47
7 Clarisa A. S. 89.47
8 Divka K. F. R. 84.21
9 Fajar E. N. 68.42
10 Hikmah T. U. 94.74
11 Igusti N. 68.42
12 Ikarno N. T. A. 89.47
13 Ineke D. P. 100
14 Jasmine V. K. L. 84.21
15 Jihan A. 89.47
16 Kharina P. E. B. S. 84.21
17 Kunta A. S. M. 94.74
18 Laila K. K. 94.74
19 Lulu P. R. 94.74
20 Marsya A. P. 84.21
21 Muhammad T. W. P. 89.47
22 Nava A. D. 89.47
23 Nuricha F. 100
24 Odilia D. T. N. 94.74
25 Rachel L. E. P. 100
26 Ramadhan N. W. 78.95
27 Rhenantya R. D. 78.95
28 Sultan P. A. K. 89.47
29 Tiara R. T. 94.74
Jumlah 2558 ∑ 27 ∑ 2
Rata-rata 88.2
Persentase 93,1 % 6,9 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel di atas menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus II
memiliki rata-rata 88.2 dimana mengalami peningkatan daripada
prestasi belajar siswa pada siklus I. Dari 32 siswa yang terdaftar,
terdapat 29 siswa yang hadir mengikuti pembelajaran dan tes prestasi.
Hasilnya 27 siswa (93,1 %) memiliki hasil belajar yang mencapai
KKM, sedangkan 2 siswa (6,9 %) tidak mencapai KKM.
Setelah tes tertulis, peneliti juga membagikan kuesioner minat
belajar kepada siswa untuk mengetahui peningkatan minat belajar
siswa setelah penggunaan model Problem Based Learninng. Dari
hasil penyebaran kuesioner tersebut, maka diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 8 : Data Keadaan Akhir Minat Belajar Siswa
No Nama Jumlah Persentase Keterangan
1 Adelia M. K. 128 80 Tinggi
2 Anggi M. 129 80.63 Tinggi
3 Anindita R. 125 78.13 Cukup
4 Apheela L.N.P 140 87.5 Tinggi
5 Bagas C. A. 127 79.38 Tinggi
6 Cahyaning M.A.E. 131 81.88 Tinggi
7 Clarisa A. S. 126 78.75 Cukup
8 Divka K. F. R. 123 76.88 Cukup
9 Fajar E. N. 94 58.75 Rendah
10 Hikmah T. U. 131 81.88 Tinggi
11 Igusti N. 103 64.38 Cukup
12 Ikarno N. T. A. 126 78.75 Cukup
13 Ineke D. P. 134 83.75 Tinggi
14 Jasmine V. K. L. 116 72.5 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Nama Jumlah Persentase Keterangan
15 Jihan A. 127 79.38 Tinggi
16 Kharina P. E. B. S. 132 82.5 Tinggi
17 Kunta A. S. M. 132 82.5 Tinggi
18 Laila K. K. 133 83.13 Tinggi
19 Lulu P. R. 140 87.5 Tinggi
20 Marsya A. P. 128 80 Tinggi
21 Muhammad T.WP 124 77.5 Cukup
22 Nava A. D. 116 72.5 Cukup
23 Nuricha F. 139 86.88 Tinggi
24 Odilia D. T. N. 128 80 Tinggi
25 Rachel L. E. P. 133 83.13 Tinggi
26 Ramadhan N. W. 138 86.25 Tinggi
27 Rhenantya R. D. 112 70 Cukup
28 Sultan P. A. K. 124 77.5 Cukup
29 Tiara R. T. 137 85.63 Tinggi
Jumlah 3676 2297,5 Tinggi
Rata-rata 126.75 79.22%
Keterangan :
Rendah : 1 Siswa
Cukup : 10 Siswa
Tinggi : 18 Siswa
Tabel di atas menunjukkan minat akhir belajar sejarah yang
dimiliki siswa. Dari 32 siswa yang terdaftar, terdapat 29 siswa yang
hadir dan mengisi kuesioner minat belajar. Hasil analisis data minat
menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar siswa setelah
digunakkannya model Problem Based Learning yaitu 126,9 (79,31%),
skor tertinggi yaitu 140 (87,5%) dan skor terendah yaitu 94 (58.75%).
18 siswa (62,07%) memiliki minat belajar sejarah yang tinggi, 10 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
(34,48%) memiliki minat belajar sejarah yang cukup dan seorang siswa
(3,45%) memiliki minat belajar sejarah yang rendah.
Tabel 9 : Frekuensi Data Keadaan Akhir Minat Belajar Sejarah
Siswa
Kriteria Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 0 0 %
Tinggi 18 62,07%
Cukup/Sedang 10 34,48%
Rendah 1 3,45 %
Sangat Rendah 0 0 %
Jumlah 29 100 %
Gambar 4 : Diagram kriteria keadaan akhir minat belajar sejarah siswa
Minat belajar siswa tersebut tersebar ke dalam beberapa indikator
yang telah ditetapkan oleh peneliti, sebagai berikut:
Tabel 10 : Persebaran Data Keadaan Akhir Minat Belajar Sejarah
Siswa
No Indikator Persentase
1 Memiliki rasa tertarik terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan Sejarah 29.82 %
2
Memiliki rasa suka terhadap kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan sejarah dan proses belajar
sejarah
17.87 %
62, 07 %
34,48 %
3,45 %
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup/Sedang
Rendah
Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No Indikator Persentase
3 Senang dalam mengikuti berbagai proses belajar
sejarah 10.37 %
4 Mempunyai inisiatif dalam mengikuti proses
pembelajaran sejarah 7.4 %
5 Bertindak aktif dalam mengikuti proses belajar
sejarah 10.04 %
6 Memiliki kebiasaan dalam melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan proses belajar sejarah 9.52 %
7 Menggemari sesuatu hal yang berhubungan
dengan sejarah 5.28 %
8 Merasa puas terhadap proses kegiatan belajar
sejarah 9.71 %
Jumlah 100 %
d. Refleksi
Hasil prestasi belajar siswa dengan jumlah yang mencapai KKM
93,1 % dengan rata-rata nilai 88.2 membuat peneliti merasa puas dengan
hasil yang didapat. Demikian juga dengan hasil akhir minat belajar siswa
yang mengalami peningkatan dari sebelumnya. Dengan demikian,
peneliti berhasil mencapai target. Untuk itu, penelitian ini berhenti
sampai pada siklus kedua.
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan,
peneliti memperoleh data-data minat dan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran sejarah. Minat Belajar awal dan akhir diperoleh melalui kuesioner
yang dibagikan oleh peneliti, sementara prestasi pra siklus diperoleh dari
dokumen guru mata pelajaran, sedangkan prestasi belajar pada siklus I dan II
diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Minat Belajar
Berdasarkan pengamatan peneliti saat pra siklus, banyak siswa yang
tidak serius belajar sejarah, mereka sibuk dengan smartphone mereka,
mengobrol hal-hal lain dengan teman di sampingnya, maupun
mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Hal ini menjadi salah satu
indikator rendahnya minat siswa dalam belajar sejarah yang juga didukung
oleh data keadaan awal minat belajar siswa pada Tabel 3.
Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan model Problem
Based Learning. Hasilnya, terjadi peningkatan minat belajar siswa yang
tampak pada data kondisi akhir minat belajar siswa yang ditunjukkan pada
Tabel 8. Berikut adalah perbandingaan antara data awal dan akhir minat
belajar siswa.
Tabel 11: Perbandingan Keadaan awal dan Akhir Minat Belajar
No Nama Minat
Awal
Minat
Akhir Selisih
Keterangan
Naik Turun
1 Adelia M. K. - 80 - - -
2 Adila E. 72.5 - - - -
3 Anggi M. 67.5 80.63 13.13
4 Anindita R. - 78.13 78.13 - -
5 Apheela L.N.P 68.75 87.5 18.75
6 Bagas C. A. 70.63 79.38 8.75
7 Cahyaning M.E 70 81.88 11.88
8 Clarisa A. S. 60 78.75 18.75
9 Divka K. F. R. 69.38 76.88 7.5
10 Fajar E. N. 58.75 58.75 0 - -
11 Fatimah R. A. - - - - -
12 Hikmah T. U. 70.63 81.88 11.25
13 Igusti N. 66.88 64.38 2.5
14 Ikarno N. T. A. 75 78.75 3.75
15 Ineke D. P. 69.38 83.75 14.37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No Nama Minat
Awal
Minat
Akhir Selisih Keterangan
16 Jasmine V.K.L. 75 72,5 2,5
17 Jihan A. 66.88 79.38 12.5
18 Kharina P.E.BS 71.88 82.5 10.62
19 Kunta A. S. M. 73.13 82.5 9.37
20 Laila K. K. 75.63 83.13 7.5
21 Lulu P. R. 71.25 87.5 16.25
22 Marsya A. P. 63.13 80 16.87
23 Muhammad TP 70 77.5 7.5
24 Nava A. D. 67.5 72.5 5
25 Navilla A. 60 - - - -
26 Nuricha F. 75.63 86.88 11.25
27 Odilia D. T. N. 76.25 80 3.75
28 Rachel L. E. P. 76.88 83.13 6.25
29 Ramadhan N.W 75.63 86.25 10.62
30 Rhenantya R.D. 65.63 70 4.37
31 Sultan P. A. K. 62.5 77.5 15
32 Tiara R. T. 79.38 85.63 6.25
Jumlah 2026 2297.5 271,5
Rata-rata 69.85% 79.22% 9,37%
Tabel di atas menunjukkan perbandingan minat belajar siswa pada
pelajaran sejarah sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning. Dari tabel tersebut tampak
bahwa terjadinya peningkatan minat belajar siswa yang dibuktikan dari
rata-rata persentase minat awal sebesar 69,85 % yang kemudian naik
menjadi 79,22 % setelah penggunaan model Problem Based Learning
dalam pembelajaran. Sehingga minat belajar siswa meningkat sebesar
9,37%.
Dengan demikian, maka penggunaan model Problem Based
Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pendapat Taufiq Amir tentang manfaat model Problem Based Learning
yang mampu membangkitkan minat dari dalam diri siswa karena PBL
menciptakan masalah dengan konteks pekerjaan. Dengan permasalahan
yang menantang, siswa akan bergairah untuk menyelesaikannya.
Gambar 5: Grafik Peningkatan Minat Belajar Sejarah Siswa
2. Prestasi Belajar
Rendahnya minat belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar yang
diperoleh. Sebelum dilaksanakannya peneltian, prestasi belajar siswa rendah
yang ditandai dengan masih banyaknya siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 2. Namun, kondisi teserbut dapat
diperbiki dengan menggunakan model Problem Based Learning dalam
pembelajaran. Hasilnya yaitu terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa
yang terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7. Berikut adalah perbandingan prestasi
belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan Siklus II.
69.85%
79.22%
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
Minat BelajarAwal
Minat BelajarAkhir
Minat Belajar Awal
Minat Belajar Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 12 : Perbandingan Prestasi Belajar Sejarah Siswa
No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Adelia M. K. 80 - 84.21
2 Adila E. 76 - -
3 Anggi M. 68 66.67 89.47
4 Anindita R. 76 72.22 78.95
5 Apheela L.N.P 76 72.22 89.47
6 Bagas C. A. 84 77.78 89.47
7 Cahyaning M. A. E. 64 66.67 89.47
8 Clarisa A. S. 76 72.22 89.47
9 Divka K. F. R. 80 - 84.21
10 Fajar E. N. 60 61.11 68.42
11 Fatimah R. A. 76 100 -
12 Hikmah T. U. 80 83.33 94.74
13 Igusti N. 64 66.67 68.42
14 Ikarno N. T. A. 60 66.67 89.47
15 Ineke D. P. 76 88.89 100
16 Jasmine V. K. L. 76 88.89 84.21
17 Jihan A. 60 72.22 89.47
18 Kharina P. E. B. S. 76 88.89 84.21
19 Kunta A. S. M. 60 77.78 94.74
20 Laila K. K. 76 94.44 94.74
21 Lulu P. R. 76 77.78 94.74
22 Marsya A. P. 64 72.22 84.21
23 Muhammad T.W. P. 76 88.89 89.47
24 Nava A. D. 76 72.22 89.47
25 Navilla A. 76 - -
26 Nuricha F. 80 88.89 100
27 Odilia D. T. N. 76 94.44 94.74
28 Rachel L. E. P. 76 100 100
29 Ramadhan N. W. 64 72.22 78.95
30 Rhenantya R. D. 60 72.22 78.95
31 Sultan P. A. K. 68 77.78 89.47
32 Tiara R. T. 72 100 94.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No. Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata 72.16 79.76 88.2
Siswa Yang Mencapai
KKM
21 Siswa
(65.62%)
23 Siswa
(82.14%)
27 Siswa
(93.1%)
Siswa Yang Tidak
Mencapai KKM
11 Siswa
(34.38%)
5 Siswa
(17.86%)
2 Siswa
(6.9%)
Tabel tersebut menunjukkan peningkatan prestasi belajar sejarah
siswa. Pada pra siklus atau sebelum penggunaan model PBL hanya terdapat
21 siswa (65,62%) yang tuntas dan 11 siswa (34, 38 %) tidak tuntas
sementara nilai rata-rata prestasi belajar siswa hanya sebesar 72, 16. Setelah
dilakukan tindakan pada siklus I, Jumlah siswa yang tuntas mencapai 23
siswa (82, 14 %), sedangkan yang tidak tuntas 5 siswa (17,86 %), rata-rata
nilai prestasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 79,76.
Kemudian, setelah dilaksanakannya tindakan pada siklus II, maka terdapat
27 siswa (93, 1 %) yang tuntas, sedangkan 2 siswa (6,9 %) tidak tuntas.
Rata-rata nilai prestasi siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan
yaitu 88,2.
Dengan demikian, maka penggunaan model Problem Based Learning
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Taufiq Amir tentang manfaat model Problem Based Learning, seperti siswa
lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar, meningkatkan
fokus pada pengetahuan, membangun kecakapan belajar, serta mendorong
siswa untuk bertanya, kritis, reflektif, dan menemukan fakta-fakta, sehingga
siswa terdorong untuk berpikir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 6 : Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II.
Gambar 7 : Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Prestasi Belajar Sejarah
Siswa
0
5
10
15
20
25
30
Prasiklus Siklus I Siklus II
2123
27
11
5 2
Tuntas Tidak Tuntas
72.1679.76
88.2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Prasiklus Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Kasihan pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019.
Berdasasrkan hasil analisis data minat dan prestasi belajar siswa, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran
dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai
rata-rata minat belajar awal 111.76 (69.85 %) yang kemudian pada minat
belajar akhir meningkat menjadi 126.75 (79.22 %).
2. Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, baik dari segi pencapaian KKM
(70) maupun nilai rata-rata. Dari segi pencapaian KKM, pada pra siklus
hanya terdapat 21 siswa (65,62%) yang mencapai KKM, kemudian
meningkat pada Siklus I dimana terdapat 23 siswa (82, 14 %) yang
mencapai KKM, dan terus meningkat pada Siklus II dimana terdapat lebih
banyak siswa yang mencapai KKM yakni 27 siswa (93, 1 %). Sementara
dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa, pada pra siklus hanya sebesar 72,
16, kemudian meningkat pada siklus I menjadi 79,76, kemudian, terus
mengalami peningkatan pada Siklus II menjadi 88,2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
B. Saran
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mencari solusi atau
permasalahan yang timbul di kelas serta untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran. Berkaitan dengan itu, peneliti menyempaikan beberapa saran
sebagai berikut
1. Bagi Sekolah
Alangkah lebih baik jika pihak sekolah memberikan aturan yang tegas
berkaitan dengan penggunaan smartphone di dalam kelas karena alat
tersebut dapat mengganggu konsentrasi siswa di kelas.
2. Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran yang efektif dapat membuat banyak
siswa lebih aktif untuk membentuk pengetahuan sendiri, sebab dengan
begitu siswa akan lebih mengerti dan tidak cepat lupa akan materi yang
dibahas. Sehingga minat dan prestasi belajar dapat meningkat. Model
pembelajaran yang mungkin dapat digunakan yaitu Problem Based
Learning.
3. Bagi Siswa
Dalam mengikuti pembelajaran, sebaiknya siswa lebih aktif dan
konsentrasi. Hal ini agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
tentunya agar siswa mampu menguasai materi yang dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber Buku
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta : Ombak
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Azwar, Syaifudin. 1996. Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakrta : Pustaka Belajar.
Darmawan, Deni dan Wahyudin. 2017. Model Pembelajaran di Sekolah.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Heri Rahyubi. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi pembelajaran motori.,
majalengka : Referens
Hurlock, Elisabeth. 2005. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Andi
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan. Jakarta :
Gaung Persada
Nurochim, H. 2013. Perencanaan pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Prijowuntato, S. Widanarto. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : USD
Press
Rahmat, Pupu Saeful. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana H.A. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung :
Pustaka Setia
Singer, Kurt. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung : Remadja Karya
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edisi Revisi).
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Subali, Bambang. 2012. “Prinsip Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran”.
Yogyakarta : UNY Press
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenandamedia Group
Susanto, Heri. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher
Suyitno, Imam. 2011. Memahami Tindakan Pembelajaran : Cara Mudah dalam
Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :PT. Rafika Aditama
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Taufiq Amir. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Prenada media Group
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran.Jakarta : Bumi Aksara
Widoyoko, Eko Putra. 2009. “Evaluasi Program Pembelajaran”. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT.
Gramedia
2. Sumber Internet
http://peraturan.go.id/uu/nomor-20-tahun-2003.html diakses tanggal 15 Maret
2019 pukul 17.17 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan
Kelas : XI
Program : IPS
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
1.1 Menghayati nilai-
nilai peradaban
dunia yang
menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
perbedaan
sebagai karunia
Tuhan yang Maha
Esa.
2.1 Mengembangkan
sikap jujur, rasa
ingin tahu,
tanggung jawab,
peduli, santun,
cinta damai
dalam
mempelajari
peristiwa sejarah
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
2.2 Menunjukan
sikap cinta tanah
air, nilai-nilai rela
berkorban dan
kerja sama yang
dicontohkan para
pemimpin pada
masa pergerakan
nasional, meraih
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
3.1 Menganalisis
sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Kerajaan-
Kerajaan
Besar
Indonesia pada
Masa
Kekuasaan
Hindu-Buddha
dan Islam
Sistem
Mengamati:
Membaca buku
teks tentang
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Tugas:
Membuat
laporan
tertulis
hasil
analisis
mengenai
sistem
pemerinta
4 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Hindu-Buddha
yang berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
3.2 Menganalisis
sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Islam di
Indonesia yang
berpengaruh pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
4.1 Menyajikan
warisan sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
yang
berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Hindu-
Buddha yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia
masa kini.
Sistem
pemerintahan
, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar Islam
di Indonesia
yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia
masa kini.
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi,
penjelasan dan
perluasan
bahan analisis
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
han,
sosial,
ekonomi,
dan
kebudaya
an
masyarak
at
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyarak
at
Indonesia
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofoli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
4.2 Menyajikan
hasil identifikasi
warisan sistem
pemerintahan,
sosial, ekonomi,
dan kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Islam di
Indonesia yang
berpengaruh
pada kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini, melalui
bacaan dan
sumber lain
yang tersedia.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
o:
Menilai
laporan
tertulis
hasil
analisis
mengenai
sistem
pemerinta
han,
sosial,
ekonomi,
dan
kebudaya
an
masyarak
at
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyarak
at
Indonesia
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini
Mengomunikasik
an:
Membuat
laporan hasil
analisis dalam
bentuk tulisan
dan atau media
lain mengenai
sistem
pemerintahan,
sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan
masyarakat
Indonesia pada
masa kerajaan-
kerajaan besar
Hindu-Buddha
dan Islam yang
berpengaruh
pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini
pemerinta
han,
sosial,
ekonomi,
dan
kebudayaa
n
masyaraka
t
Indonesia
pada masa
kerajaan-
kerajaan
besar
Hindu-
Buddha
dan Islam
yang
berpengar
uh pada
kehidupan
masyaraka
t
Indonesia
masa kini.
3.3 Menganalisis
keterkaitan antara
pemikiran dan
Peristiwa di
Eropa Yang
Berpengaruh
Mengamati:
Membaca buku
Tugas:
Membuat
karya tulis
4 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
peristiwa-
peristiwa penting
di Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja, Revolusi
Industri dan
pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada masa
itu dan masa kini.
4.3 Membuat karya
tulis tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa penting
di Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja, Revolusi
Industri yang
berpengaruh bagi
Indonesia dan
dunia.
terhadap
Kehidupan
Ummat
Manusia
Pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilism
e,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan bangsa
lain di dunia
pada masa itu
dan masa
kini.
teks tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa
antara
lain:
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi tentang
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainya
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofoli
o:
Menilai
karya tulis
peserta
didik
tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa
antara
lain:
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
yang terkait
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
Mengomunikasik
an:
Membuat karya
tulis mengenai
pemikiran dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis tentang
pemikiran
dan
peristiwa-
peristiwa
penting di
Eropa
antara
lain:
Merkantili
sme,
Renaissan
ce,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri
dan
pengaruhn
ya bagi
kehidupan
bangsa
Indonesia
dan
bangsa
lain di
dunia
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Eropa antara
lain:
Merkantilisme,
Renaissance,
Reformasi
Gereja,
Revolusi
Industri dan
pengaruhnya
bagi kehidupan
bangsa
Indonesia dan
bangsa lain di
dunia pada
masa itu dan
masa kini.
3.4 Menganalisis
keterkaitan antara
revolusi-revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan umat
manusia pada
masa itu dan
masa kini.
4.4 Menyajikan hasil
analisis tentang
revolusi-revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan umat
manusia dalam
Revolusi Besar
Dunia dan
Pengaruhnya
Terhadap
Ummat
Manusia
Revolusi-
revolusi
besar dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina, Rusia
dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia pada
masa itu dan
masa kini.
Mengamati:
Membaca buku
teks mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
5 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
bentuk tulisan
dan media lain.
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
Mengasosiasikan
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
Mengomunikasik
an:
Membuat
laporan dalam
bentuk tulisan
dan media lain
mengenai
keterkaitan
antara revolusi-
revolusi besar
dunia
(Perancis,
Amerika, Cina,
Rusia dan
Indonesia) dan
kehidupan
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
keterkaita
n antara
revolusi-
revolusi
besar
dunia
(Perancis,
Amerika,
Cina,
Rusia dan
Indonesia)
dan
kehidupan
umat
manusia
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
umat manusia
pada masa itu
dan masa kini,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lainnya
yang terkait.
3.5 Menganalisis
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika pada
masa itu dan
masa kini.
4.5 Menyajikan hasil
analisis tentang
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme dengan
gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
dalam bentuk
tulisan dan media
lain.
Ideologi,
Perang Dunia
dan
Pengaruhnya
terhadap
Gerakan
Kemerdekaan
di Asia dan
Afrika.
Perkembanga
n faham-
faham besar
seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi,
Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalisme
di Asia-
Afrika pada
masa itu dan
masa kini.
Mengamati:
Membaca buku
teks mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
Afrika
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
3 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data dan
informasi
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
yang terkait
mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Mengomunikasik
an:
Membuat
laporan dalam
bentuk tulisan
dan atau media
lain mengenai
hubungan
perkembangan
faham-faham
besar seperti
nasionalisme,
liberalisme,
sosialisme,
demokrasi, Pan
Islamisme
dengan gerakan
nasionalisme di
Asia-Afrika
pada masa itu
dan masa kini.
Afrika
pada masa
itu dan
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
hubungan
perkemba
ngan
faham-
faham
besar
seperti
nasionalis
me,
liberalism
e,
sosialisme
,
demokrasi
, Pan
Islamisme
dengan
gerakan
nasionalis
me di
Asia-
Afrika
pada masa
itu dan
masa kini.
3.6 Menganalisis Perang Dunia Mengamati: Tugas: 3 mg x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
4.6 Menyajikan hasil
analisis tentang
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB ),
pergerakan
nasional dan
regional dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
dan
Kelembagaan
Dunia
Pengaruh
PD I dan PD
II terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Membaca buku
teks mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n informasi
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PBB),
pergeraka
n nasional
dan
regional.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
lanjutan terkait
dengan
pertanyaan dan
materi
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional,
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
informasi dan
data yang di
dapat dari
bacaan dan
sumber lain
yang terkait
untuk
menyimpulkan
keterkaitan
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PBB),
pergeraka
n nasional
dan
regional.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis
pengaruh
PD I dan
PD II
terhadap
kehidupan
politik,
sosial-
ekonomi
dan
hubungan
internasio
nal (LBB,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
(LBB, PBB),
pergerakan
nasional dan
regional.
Mengomunikasik
an:
Menyajikan
dalam bentuk
tulisan dan atau
media lain
mengenai
pengaruh PD I
dan PD II
terhadap
kehidupan
politik, sosial-
ekonomi dan
hubungan
internasional
(LBB, PBB).
PBB),
pergeraka
n nasional
dan
regional.
3.7 Menganalisis
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya,
pendidikan dan
agama serta
perlawanan
kerajaan
Indonesia
terhadap
imperialisme dan
kolonialisme
Barat.
3.8 Menganalisis
Kebangkitan
Heroisme dan
Kesadaran
Kebangsaan
Pengaruh
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia
Sumpah
Pemuda
Pendudukan
meliter
Jepang di
Indonesia.
Akar-akar
nasionalisme
yang
Mengamati:
Membaca buku
teks dan
mengamati
sumber lain
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
Tugas:
Membuat
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
nasionalis
me.
6 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
peran Sumpah
Pemuda bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia pada
masa itu dan
masa kini.
3.9 Menganalisis
kehidupan sosial,
ekonomi, budaya,
militer dan
pendidikan di
Indonesia pada
zaman
pendudukan
Jepang.
3.10 Menganalisis
akar-akar
nasionalisme
Indonesia pada
masa
kelahirannya dan
pengaruhnya bagi
masa kini.
4.7 Menyajikan hasil
evaluasi tentang
pengaruh
imperialisme dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia dalam
bidang politik,
ekonomi, sosial-
budaya,
pendidikan dan
agama serta
perlawanan
kerajaan
terkandung
dalam
Sarekat
Islam,
Indische
Partij, dan
Budi Oetomo
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Bartat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Mengeksplorasik
an:
Mengumpulka
n data/inormasi
lanjutan
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait
mengenai
Imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
dan
menyimpulkan
pengaruh
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofoli
o:
Menilai
tulisan
dan atau
media lain
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
nasionalis
me.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Indonesia dalam
bentuk tulisan
dan media lain.
4.8 Menyajikan hasil
evaluasi
penerapan
semangat
Sumpah Pemuda
dalam kehidupan
generasi muda
Indonesia dan
dalam kehidupan
bernegara bangsa
Indonesia masa
kini, dalam
bentuk tulisan
atau media lain.
4.9 Membuat kliping
tentang
kehidupan sosial,
ekonomi, budaya,
militer dan
pendidikan di
Indonesia pada
zaman
pendudukan
Jepang.
4.10 Menyajikan
berbagai
peristiwa yang
menunjukkan
akar-akar
nasionalisme
Indonesia seperti
Sarekat Islam,
Indische Partij,
Budi Utomo,
dalam bentuk
tulisan dan media
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat di
Indonesia,
peran Sumpah
Pemuda bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia,
kehidupan
sosial,
ekonomi,
budaya, militer
dan pendidikan
di Indonesia
pada zaman
pendudukan
Jepang, serta
akar-akar
nasionalisme
Indonesia
Mengomunikasik
an:
Menyajikan
dalam bentuk
tulisan dan atau
media lain
tentang
imperialisme
dan
kolonialisme
Barat, Sumpah
Pemuda,
pendudukan
militer Jepang
dan akar-akar
nasionalisme.
dalam
menganali
sis
mengenai
Imperialis
me dan
kolonialis
me Barat,
Sumpah
Pemuda,
penduduk
an militer
Jepang
dan akar-
akar
nasionalis
me.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
lain.
3.11 Menganalisis
peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya bagi
kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
4.11 Menyajikan
gambaran
peristiwa-
peristiwa sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa dan
bernegara dalam
bentuk media
visual.
Proklamasi
Kemerdekaan
sebagai
Penegakan Hak
Bangsa
Indonesia
Peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi
17 Agustus
1945 dan
artinya bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa itu
dan masa
kini.
Mengamati:
Membaca buku
teks dan
mengamati
sumber lain
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Menanya:
Menanya dan
berdiskusi
untuk
mendapatkan
klarifikasi dan
pendalaman
pemahaman
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengeksplorasik
Tugas:
Membuat
media
gambar
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
Observasi
:
Mengamat
i kegiatan
peserta
didik
dalam
proses
mengump
ulkan
data,
analisis
data dan
pembuata
n laporan.
Portofolio
:
Menilai
8 mg x
4 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
an:
Mengumpulka
n data dan
ifnormasi
lanjutan
melalui bacaan
dan sumber-
sumber lain
yang terkait
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengasosiasikan
:
Menganalisis
dan
menyimpulkan
mengenai
peristiwa-
peristiwa
sekitar
proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
Mengomunikasik
an:
media
gambar
karya
peserta
didik
tentang
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
Tes:
Menilai
kemampu
an peserta
didik
dalam
menganali
sis materi
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamas
i 17
Agustus
1945 dan
artinya
bagi
kehidupan
berbangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Menyajikan
dalam bentuk
media gambar
peristiwa-
peristiwa
sekitar
Proklamasi 17
Agustus 1945
dan artinya
bagi kehidupan
berbangsa dan
bernegara pada
masa itu dan
masa kini.
dan
bernegara
pada masa
itu dan
masa kini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA N. 1 Kasihan
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas/Semester : XI IPS1 / 2 (Genap)
Materi Pokok : Sejarah Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia
Alokasi Waktu : 4x45 Menit (2xpertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menganalisis akar-
akar nasionalisme
Indonesia pada
masa kelahirannya
dan pengaruhnya
bagi masa kini
Pertemuan pertama (siklus 1)
3.10.1 Menjelaskan pengertian nasionalisme
3.10.2 Menjelaskan pengertian pergerakan
nasional
3.10.3 Menguraikan faktor-faktor munculnya
pergerakan nasional
3.10.4 Menganalis karakteristik pergerakan
nasional
3.10.5 Membandingkan perlawanan bangsa
Indonesia sebelum dan sesudah
munculnya kesadaran nasional
Pertemuan kedua (siklus 2)
3.10.6 Mendeskripsikan latar belakang dan
tujuan terbentuknya organisasi-
organisasi perintis pergerakan nasional
3.10.7 Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan
organisasi-organisasi perintis
pergerakan nasional
3.10.8 Menjelaskan berbagai dinamika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
terjadi di dalam organisasi-organisasi
perintis pergerakan nasional
4.10 Menyajikan
berbagai peristiwa
yang menunjukkan
akar-akar
nasionalisme
Indonesia seperti
Sarekat Islam,
Indische Partij,
Budi Utomo,
dalam bentuk
tulisan dan media
lain.
4.10.1 Menyajikan berbagai peristiwa yang
menunjukkan akar-akar nasionalisme
Indonesia melalui presentasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, diharapkan:
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian nasionalisme
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pergerakan nasional
3. Peserta didik dapat menguraikan faktor-faktor munculnya pergerakan
nasional
4. Peserta didik dapat menganalis karakteristik pergerakan nasional dan
perbedaannya dengan perlawanan kerajaan-kerajaan sebelum munculnya
kesadaran nasional
5. Peserta didik dapat mendeskripsikan organisasi-organisasi perintis
pergerakan nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
6. Peserta didik dapat Menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukkan
akar-akar nasionalisme Indonesia dalam bentuk presentasi
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Pengertian nasionalisme
Pengertian pergerakan nasional
Faktor-faktor munculnya pergerakan nasional
Budi Utomo
Sarekat Islam
Indische Partij
2. Konseptual :
Strategi pergerakan nasional
Bentuk – bentuk pergerakan nasional
3. Prosedural :
Berbagai upaya dalam pergerakan nasional
Tahap -tahap pergerakan nasional
4. Metakognitif :
Sebab – sebab kegagalan dan keberhasilan pergerakan nasional
Nilai – nilai karakter yang terkandung dalam peristiwa dan para tokoh
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintific Learning
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, presentasi, tanya-jawab.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media / Alat
- Power point presentation
- Laptop
- LCD Proyektor
- Spidol
- Gambar
2. Sumber Belajar
- Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMK/MAK
Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Hal. 92-101
- Wiharyanto, Kardiyat. 2006. Sejarah Indonesia Madya Abad XVI-
XIX. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Halaman 15-41
- Mustopo, Habib, dkk. 2014. Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
Kelas XI SMA. Jakarta : Yudhistira. Halaman143-151
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama/siklus 1 (2x45 Menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan kelas dengan memberi
salam dan doa.
b. Guru melakukan presensi
c. Guru memberi Motivasi dan Apersepsi.
10
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
d. Guru menyampaikan tujuan dan indikator
pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengamati
a. Guru mengajak peserta didik untuk membaca
materi tentang pengertian pergerakan nasional
dan faktor-faktor munculnya pergerakan
nasional
b. Guru mengajak peserta didik mengamati
powerpoint yang ada di LCD
Menanya
a. Guru mendorong peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan terkait dengan materi
yang dibaca
b. Guru mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan
dari peserta didik
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membentuk 3 kelompok diskusi dan
memberi topik berbeda kepada masing-masing
kelompok yang didasarkan dari pertanyaan-
pertanyaan peserta didik.
b. Peserta didik diajak berdiskusi dengan materi
yang berbeda sesuai dengan topik kelompok
masing – masing
c. Peserta didik berusaha mencari sumber -
sumber lain untuk memecahkan masalah dari
topik yang menjadi bagian dalam
kelompoknya.
Mengkomunikasikan
Guru meminta peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Mengasosiasi
a. Guru meminta peserta didik dari kelompok
lain untuk menanggapi hasil diskusi yang
dipresentasikan
b. Guru memberi penguatan dan tambahan
70
Menit
Penutup a. Guru dan peserta didik sama-sama memberi
kesimpulan dari materi yang dipelajari.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
10
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
pembelajaran bersama.
c. Guru memberi penguatan terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik
d. Guru menutup dengan salam
Pertemuan kedua/siklus 2 (2x45 Menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan c. Guru mengkondisikan kelas dengan memberi
salam dan doa.
d. Guru melakukan presensi
e. Guru memberi Motivasi dan Apersepsi.
f. Guru menyampaikan tujuan dan indikator
pembelajaran.
10
Menit
Kegiatan Inti Mengamati
a. Guru mengajak peserta didik untuk membaca
materi tentang organisasi perintis awal
pergerakan nasional
b. Guru mengajak peserta didik mengamati
powerpoint yang ada di LCD
Menanya
a. Guru mendorong peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan terkait dengan materi
yang dibaca
b. Guru mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan
dari peserta didik
Mengumpulkan Informasi
a. Guru membentuk 3 kelompok diskusi dan
memberi topik berbeda kepada masing-masing
kelompok yang didasarkan dari pertanyaan-
pertanyaan peserta didik.
b. Peserta didik diajak berdiskusi dengan materi
yang berbeda sesuai dengan topik kelompok
masing – masing.
70
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
c. Peserta didik berusaha mencari sumber -
sumber lain untuk memecahkan masalah dari
topik yang menjadi bagian dalam
kelompoknya.
Mengkomunikasikan
a. Guru meminta peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Mengasosiasi
a. Guru meminta peserta didik dari kelompok lain
untuk menanggapi hasil diskusi yang
dipresentasikan
b. Guru memberi penguatan dan tambahan
Penutup a. Guru dan peserta didik sama-sama memberi
kesimpulan dari materi yang dipelajari.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran bersama.
c. Guru memberi penguatan terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik
d. Guru menutup dengan salam
10
Menit
H. Penilaian
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
1. Kognitif (pengetahuan) Tes Tertulis
2. Afektif (Sikap) Kuesioner
3. Psikomotorik (Ketrampilan)
Presentasi
Kelompok
Bantul, April 2019
Peneliti,
Alvianus Tri Oxford
NIM 151314038
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
MATERI PEMBELAJARAN
SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL BANGSA INDONESIA
A. Pengertian Pergerakan Nasional
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidaklah
terlepas dari munculnya kesadaran nasional atau nasionalisme pada awal abad
ke-20. Nasionalisme memiliki berbagai macam arti. Secara umum
nasionalisme dapat diartikan sebagai paham yang meletakkan kesetiaan
tertinggi individu yang harus diberikan kepada negara dan bangsanya dengan
maksud bahwa individu sebagai warga negara yang memiliki sikap atau
perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan,
kehormatan, dan tegaknya kedaulatan negara dan bangsa.
Tumbuhnya rasa nasionalisme yang dimiliki bangsa Indonesia
menimbulkan adanya pergerakan nasional. Pergerakan nasional adalah
perwujudan nasionalisme dengan melakukan berbagai tindakan untuk
mengusir penjajah demi mewujudkan sebuah negara yang merdeka.
Pergerakan ini diawali dengan lahirnya sebuah organisasi Budi Utomo pada
tahun 1908. Sejak itu, perjuangan mulai bersifat nasional yang mengandalkan
persatuan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.
Hal ini tentunya berbeda dengan perlawanan berbagai kerajaan di
Nusantara terhadap penjajah. Hampir semua perlawanan kerajaan-kerajaan di
Indonesia dapat dipatahkan oleh penjajah. Hal ini karena :
Perlawanan tersebut bersifat lokal atau kedaerahan. Masih belum adanya
persatuan atau jiwa nasionalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Bergantung pada pemimpin yang cakap. Jika pemimpin telah ditangkap
atau dibunuh, maka perlawalan rakyat akan padam.
Perlawanan mengandalkan kekuatan senjata. Pihak yang memiliki senjata
yang canggih kemungkinan akan memenangkan perang. Nah, Belanda
memiliki senjata yang lebih hebat daripada rakyat Nusantara, sehingga
perlawanan rakyat bisa dipatahkan oleh penjajah.
Bangsa Nusantara mudah dipecahbelah oleh penjajah. Politik Devide et
Impera mampu dimanfaatkan oleh penjajah untuk memperlemah kekuatan
lawannya.
B. Faktor-faktor Penyebab Munculnya Pergerakan Nasional
1. Faktor internal
a. Politik etis, merupakan politik balas budi yang dirintis oleh Belanda
untuk membalas jasa dan kerja keras rakyat Nusantara. Politik ini
bertujuan menyejahterakan rakyat Nusantara. Salah satu bentuk balas
budi tersebut yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak
Indonesia untuk mengenyam pendidikan modern, seperti Soekarno,
Moh. Hatta, Agus salim, Tan Malaka, Ki Hajar Dewantara, dan
beberapa tokoh lainnya. Mereka mempelajari banyak hal termasuk ide-
ide pencerahan (aufklarung) yang menekankan pada gagasan otonomi,
kebebasan, demokrasi, antiperbudakan, kesamaan hak dan martabat,
dan sebagainya. Diilhami oleh pengetahuan yang luas serta dibarengi
pengalaman penderitaan sesama anak bangsa, para tokoh ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
memolopori lahirnya organisasi-organisasi pergerakan dengan tujuan
yang sama, yaitu Indonesia merdeka.
b. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi rakyat Nusantara yang
memprihatinkan. Berbagai penindasan, kekejaman, eksploitasi, dan
ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Kolonial Belanda
terhadap bangsa Nusantara telah menimbulkan kebencian dan
ketidakpuasan rakyat, yang kemudian memicu semangat perlawanan
terhadap penjajah.
c. Tumbuhnya kenangan akan kejayaan bangsa pada masa lampau
dimana Majapahit dan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar. Hal
ini memunculkan kesadaran dan semangat untuk membawa kembali
kejayaan bangsa.
2. Faktor eksternal
a. Kesuksesan pergerakan nasional di negara-negara lain seperti di Cina,
Prancis, India, Filipina, Turki, Amerika Serikat, dan Mesir. Hal ini
membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk menikmati
kesuksesan yang sama, yaitu kemerdekaan
b. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang pada tahun 1905 yang
menyadarkan bangsa Indonesia bahwa bangsa Barat bukanlah bangsa
yang superior yang dibuktikan dengan kekalahan Rusia oleh Jepang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
C. Karakteristik Pergerakan Nasional
1. Bersifat Nasional
Sejak tahun 1908, hampir seluruh Nusantara menjadi satu kesatuan
politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah kekuasaan kolonial
Belanda. Rakyat Nusantara memiliki rasa senasib sepenanggungan yang
menimbulkan rasa persatuan yang melahirkan kesadaran sebagai satu
bangsa dan kesadaran berbangsa.
2. Dipimpin dan Digerakkan oleh Kaum Terpelajar
Persatuan dan pergerakan nasional tidak terlepas dari peran kaum
pelajar dari berbagai daerah yang bertemu di tempat-tempat pendidikan
yang sekaligus membahas nasib dan masa depan bangsa Indonesia.
3. Perjuangan Menggunakan Jalur Organisasi
Para pelajar mendirikan berbagai organisasi dan berjuang dengan
cara-cara yang modern, seperti diplomasi, kampanye lewat media atau
pers, rapat akbar, kooperatif, maupun nonkoperatif. Jalur organisasi
digunakan karena tidak sanggup menandingi kekuatan persenjataan,
keuangan, serta institusi politik dan militer Belanda. Keberlangsungan
organisasi tetap terjaga kerena memiliki kader atau anggota yang terpelajar
dengan tujuan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
4. Memiliki Visi dan Misi yang jelas
Seiring munculnya kesadaran nasional, perjuangan melalui organisasi
diarahkan melalui visi misi yang sama. Tujuannya bukan hanya mengusir
penjajah saja, tetapi memerdekakan bangsa dan mewujudkan negara
Indonesia.
D. ORGANISASI PERINTIS AWAL PERGERAKAN NASIONAL
1. Budi Utomo
Budi Utomo (BU) didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908, di
Jakarta. Organisasi ini merupakan organisasi modern pertama yang
memberikan inspirasi kepada kaum nasionalis lainnya untuk berjuang.
Oleh karena itu, tanggal kelahiran organisasi ini diperingati sebagai hari
Kebangkitan Nasional.
Organisasi ini dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo yang
merupakan seorang tamatan dokter pribumi STOVIA (School Tot
Opleiding van Indische Artsen) di Jakarta. Saat itu ketika dia
mengunjungi almamaternya dan bertemu dengan pelajar-pelajar STOVIA
pada tahun 1907. Ia melontarkan gagasan-gagasan agar para mahasiswa
segera mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Ide tersebut mendapat tanggapan serius dari dr. Sutomo, Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji sehingga kemudian berhasil mendirikan
Budi Utomo. Nama Budi Utomo berasal dari kata Budi yang artinya
perangai atau tabiat, dan utomo yang artinya baik. Jadi, Budi Utomo ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkkan keluhuran budi,
kebaikan perangai atau tabiat.
Budi Utomo bertujuan untuk memajukan pengajaran dan kebudayaan
dangan bidang pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik
industri, dan kebudayaan. Sehingga organisasi ini bersifat nonpolitik dan
kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda. Organisasi ini kemudian
berkembang dan memiliki berbagai cabang di berbagai daerah di Jawa.
Sehingga pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan
kongres pertama di Yogyakarta untuk memilih pengurus pusat dan
mengesahkan AD/RT. Saat itu, yang terpilih sebagai ketua Budi Utomo
adalah Raden Adipati Tirtokusumo yang juga merupakan Bupati
Karanganyar. Dia dipilih dengan tujuan menarik perhatian yang luas dari
kalangan priyayi dan masyarakat.
Budi Utomo semakin berkembang yang ditandai dengan
bertambahnya anggota, baik dari masyarakat biasa maupun bagi para
pelajar. Namun, di dalam tubuh Budi Utomo, terdapat dua golongan yang
bertentangan. Pertentangan ini berkaitan dengan cara dalam menghadapi
pemerintah Kolonial Belanda. Golongan konservatif yang terdiri dari
kaum tua berpandangan bahwa perjuangan melawan Belanda dilakukan
dengan cara perjuangan sosial budaya. Selain itu, kaum tua menghendaki
organisasi hanya terbatas di wilayah Jawa dan Madura saja serta hanya
menggunakan bahasa Jawa. Sedangkan golongan radikal yang terdiri dari
kaum muda cenderung memilih untuk menempuh jalan perjuangan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
cara politik, serta menghendaki agar jangkauan organisasi meliputi seluruh
Indonesia dan menggunakan bahasa Melayu.
Perbedaan pendapat tersebut membuat beberapa kaum muda
mengeluarkan diri dari Budi Utomo. dr. Tjipto Mangunkusumo yang
merupakan kaum muda juga keluar dari Budi Utomo dan nantinya akan
mendirikan Indische Partij. Budi Utomo sebenarnya ingin berjuang secara
politik, namun terpaksa harus berjuang secara sosial budaya karena adanya
aturan Belanda yang melarang adanya organisasi politik. Organisasi ini
perlahan-lahan meredup seiring berkembangnya organisasi lain yang
bersifat politik.
Pada tahun 1928, Budi Utomo menambah asas perjuangannya yaitu
ikut berusaha untuk melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Hal ini
sebagai isyarat bahwa Budi Utomo menuju kehidupan yang lebih luas
meliputi seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1935 Budi Utomo
mengadakan fusi dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) suatu partai
yang dipimpin dr. Sutomo. Penggabungan kedua organisasi tersebut
melahirkan Partai Indonesia Raya (Parindra).
Keberadaan Budi Utomo sangatlah penting dalam memajukan
pendidikan dan kebuadayaan. Organisasi ini menjadi jembatan antara
pejabat kolonial dan para pelajar Jawa. Budi Utomo telah mewakili
aspirasi pertama rakyat Jawa ke arah kebangkitan dan juga aspirasi rakyat
Indonesia. Hal ini merupakan sumbangan yang besar bagi perjuangan
organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Sarekat Islam
Pada mulanya SI lahir karena adanya dorongan dari R.M.
Tirtoadisuryo seorang bangsawan dan pedagang dari Solo. Tahun 1909, ia
mendirikan perkumpulan dagang yang bertujuan untuk memberikan
bantuan pada para pedagang pribumi agar dapat bersaing dengan pedagang
asing. Ia kemudian mendapat dukungan dari seorang pedagang besar
bernama Kyai Haji Samanhudi dan mendirikan Sarekat Dagang Islam
(SDI) di Solo pada tahun 1911.
Organisasi ini didasarkan pada dua hal, yakni agama Islam dan
memperkuat kemampuan para pedagangan Islam agar dapat bersaing
dengan pedagang asing seperti pedagang dari Tionghoa dan India. Atas
usul Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto SDI berubah menjadi SI
(Sarekat Islam) pada September 1912. Hal ini agar ruang gerak organisasi
tidak terbatas dalam bidang perdagangan saja, tetapi juga dalam bidang
lainnya.
SI memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memajukan perdagangan
2. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang
usaha (permodalan)
3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk pribumi
4. Memajukan kehidupan agama Islam.
Pada tahun 1913, SI mengadakan konres pertamanya di Surabaya.
Dalam kongres tersebut diputuskan beberapa hal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. SI bukan partai politik
2. SI tidak bermaksud melawan pemerintah Belanda
3. HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua SI dan menetapkan
Surabaya sebagai pusat Organisasi.
Keanggotaan SI terbuka untuk semua lapisan masyarakat yang
beragama Islam dan membuat SI semakin berkembang pesat. Oleh sebab
itu, timbullah kekhawatiran dari pihak Gubernur Jendral Indenberg.
Sehingga permohonan Sarekat Islam sebagai organisasi nasional berbadan
hukum ditolak, dan hanya diperbolehkan berdiri secara lokal. Pada tahun
1914, telah berdiri sekitar 50 cabang SI di kota-kota besar seperti di Solo,
Semarang, Cirebon, dan sebagainya. Pada tahun 1915, dibentuk SSI
(Sentral Sarekat Islam) di Surabaya sebagai badan induk yang bertugas
mengkoordinir serta memajukan organisasi SI di daerah.
Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI nasional pertama
di Bandung, yang dihadiri oleh 80 SI lokal dengan anggota yang telah
mencapai 360.000 orang. Dalam kongres disepakati istilah “nasional”.
Artinya, SI menganggap perlunya semua suku bangsa di Indonesia ini
bersatu dan membentuk satu persatuan bangsa yaitu bangsa Indonesia. SI
mulai berhaluan politis yang tampak dari sikapnya yang menentang secara
terbuka praktik-praktik ketidakadilan akibat sistem kapitalisme serta
penindasan terhadap rakyat kecil yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.
Dari sini, Tjokroaminoto memolopori tuntutan Indonesia merdeka dengan
pemerintah sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sikap kritis SI terhadap terhadap praktik kapitalisme dan
memperjuangkan rakyat kecil menarik perhatian Indische Social
Demokratische Veereniging (ISDV) dari Belanda yang berhaluan marxis-
komunis. ISDV menyusup ke dalam SI dan juga merekrut Semaun dan
Darsono yang merupakan anggota SI yang militan dan berbakat. Dalam
perkembangan selanjutnya, muncul dua kubu dalam SI, yaitu :
1. Kubu nasionalis religious atau SI Putih, dengan asas perjuangan Islam
di bawah pimpinan Tjokroaminoto
2. Kubu ekonomi-degmatis yang dikenal dengan SI Merah, dengan
haluan sosialis kiri (komunisme) di bawah pimpinan Semaun dan
Darsono.
Demi menegakkan disiplin organisasi, Semaun dan semua pengurus
yang berhaluan kiri dikeluarkan dari SI. Kemudian Semaun mendirikan
Perserikatan Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1920, yang kemudian
berubahn menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924.
Pada Februari 1923, SI berubah nama menjadi PSI (Partai Sarekat
Islam). selanjutnya dalam kongresnya tahun 1926, PSI menerapkan politik
hijrah atau bersikap nonkooperatif terhadap pemerintah kolonial dengan
alasan pemerintah mengabaikan hak-hak pribumi. Pada tahun 1929, PSI
berubah menjadi PSII (Partai sarekat Islam Indonesia). Namun, terjadi
konflik antara golongan tua dan muda, yaitu antara Cokro-Salim dengan
kelompok Sukiman-Suryopranoto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Konflik tersebut sebenarnya hanya mengenai tekanan dari tujuan
PSII. Cokro-Salim menekankan asas agama, sedangkan Sukiman-Suryo
menekankan asas kebangsaan. Konflik semakin memuncak sehingga pada
tahunn 1932, Sukiman dan teman-temannya dipecat dari PSII dan
mendirikan Partai Islam Indonesia. Kemudian, PSII kembali mengalami
perpecahan menjadi tiga, yaitu PSII Tjokroaminoto, PSII Kartosuwiryo,
dan PSII Abikusno. Semua partai tersebut bertahan sampai masuknya
Jepang di Indonesia.
3. Indische Partij
Indische Partij (IP) didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung
oleh Tiga Serangkai yang terdiri dari Dr. Ernest Francois Eugene Douwes
Dekker (Danudirjo Setyabudi), dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan partai
politik pertama di Indonesia yang berdasarkan pada nasionalisme.
Pendirian organisasi ini merupakan kelanjutan dari Indische Bond
yang merupakan organisasi Eropa-Asia yang berdiri sejak tahun 1898.
Munculnya organisasi ini karena adanya sejumlah golongan orang Indo-
Belanda yang dianggap lebih rendah kedudukannya dari pada orang
Belanda asli (totok). Secara hukum mereka itu masuk dalam bangsa kelas
I, karena kedudukan ayahnya yang orang Belanda. Namun demikian
secara sosial karena ibunya orang pribumi mereka anggap lebih rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
oleh golongan Belanda totok. Sejumlah orang dari golongan Indo Belanda
itu kemudian mendirikan perkumpulan Indische Bond.
Perjuangan indische Bond dilanjutkan Douwes Dekker yang
merupakan campuran dimana ayahnya orang Belanda dan ibunya orang
Indonesia. Ia melakukan berbagai propaganda ke seluruh Jawa pada 15
September sampai dengan 3 Oktober 1912. Dia kemudian bertemu dengan
Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Mereka mendirikan
Indische Partij. Kemudian organisasi ini berkembang pesat yang tandai
dengan banyaknya cabang dengan anggota.
Dalam pandangan IP, Indonesia sebagai “National Home” semua
orang keturunan bumi putera, Belanda, Cina, Arab, dan sebagainya, yang
mengakui Hindia sebagai tanah air dan kebangsaannya. Organisasi ini
bersifat radikal dan bergerak dalam bidang politik.
Tujuan IP adalah untuk membangkitkan jiwa patriotism semua Inders
terhadap tanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka
agar mereka terdorong untk bekerjasama atas dasar persamaan
ketatanegaraan untuk memajukan tanah air Hindia dan untuk
mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Akar-akar nasionalisme pada IP, tampak dari pasal-pasal dalam
anggaran dasarnya, sebagai berikut
1. Memeliharan nasionalisme Hindia dengan meresapkan cita-cita
kesatuan kebangsaan semua Inders
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Memberantas rasa kesombongan rasial dan keistimewaan ras baik baik
dalam bidang ketatanegaraan maupun bidang kemasyarakatan
3. Memberantas usaha-usaha untuk membangkitkan kebencian agama
dan sektarisme, sehingga dapat memupuk kerjasama atas dasar
nasional
4. Memperkuat daya tahan rakyat Hindia dengan mengembangkan
individu kearah aktivitas yang lebih besar
5. Berusaha untuk mendapatkan hak bagi semua orang Hindia
6. Memperkuat daya rakyat Hindia untuk dapat mempertahankan tanah
air
7. Mengadakan unifikasi, perluasan,pendalaman, dan menghindiakan
pengajaran
8. Memperbesar pengaruh Pro-Hindia di dalam pemerintahan
9. Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Hindia
Cita-cita IP disebarluaskan melalui surat kabar De Expres, dengan
semboyan “Indies los van Holland” yang artinya Hindia lepas dari negeri
Belanda, dan”Indie voor Indiers” yang berarti Hindia untuk orang Hindia.
IP memperkenalkan paham kebangsaan yang disebut dengan Indische
Nationalism atau Nasionalisme Hindia yang tidak membedakan
keturunan, suku bangsa, agama, kebudayaan, bahasa, dan adat istiadat.
Kritik yang terlalu keras membuat Belanda mengawasi gerak gerik
para pimpinannya dengan ketat dan menolak permohonan organisasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
untuk memperoleh status badan hukum pada tahun 1913. Pada tahun
tersebut Belanda menangkap Tiga Serangkai dan dikirim ke Belanda. Hal
ini karena Belanda merasa khawatir terhadap organisasi ini yang dianggap
mengganggu ketertiban umum sebab bersifat politik. Sekaligus
dinyatakan sebagai oraganisasi terlarang. Setelah IP dibubarkan dan
pimpinannya menjalankan pembuangan organisasi itu kemudian bernama
Insulinde. Namun organisasi itu kurang mendapat sambutan dari
masyarakat. Kemudian tahun 1919 berganti nama menjadi National
Indische Partij (NIP).
Karena alasan kesehatan, pada 1914 Cipto Mangunkusumo
dipulangkan ke Indonesia. Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara
dipulangkan pada 1919. Douwes Dekker tetap terjun ke politik, sedangkan
Ki Hajar Dewantara terjun ke dunia pendidikan dengan mendirikan taman
siswa pada tahun 1922.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
KISI-KISI KUESIONER MINAT BELAJAR SEJARAH
No. Indikator Pernyataan +/- No.
Urut
1 Memiliki rasa
tertarik
terhadap hal-
hal yang
berkaitan
dengan
Sejarah
1. Sejarah mengandung nilai-nilai
kehidupan, sehingga saya tertarik
mempelajarinya
+ 22
2. Pelajaran sejarah tidak menarik sehingga
saya malas mengikuti pelajaran sejarah
di kelas
- 3
3. Saya tertarik membaca buku komik
bertema sejarah + 9
4. Ketika saya mendapatkan buku komik
bertema sejarah, saya hanya memilih
untuk menyimpannya saja sebagai
koleksi tanpa membacanya
- 23
5. Saya tertarik membaca artikel-artikel
sejarah (koran, internet, dll) karena dapat
menambah wawasan
+ 1
6. Saya merasa dengan membaca buku
sejarah dapat meningkatkan jiwa
nasionalisme dan patriotisme
+ 13
7. Saya tertarik dengan kisah perjuangan
para tokoh pahlawan dengan mambaca
buku sejarah
+ 2
8. Saya tertarik menonton berita atau acara
TV yang berkaitan dengan peringatan hari
bersejarah bangsa Indonesia (Hari
kemerdekaan, Hari Pahlawan, dsb)
+ 12
9. Jika waktu libur telah tiba saya akan
berkunjung ke museum + 4
10. Ketika ada lomba menulis artikel tentang
sejarah, saya mendaftarkan diri untuk
mengikuti lomba tersebut
+ 10
11. Saya hanya akan menulis artikel sejarah
jika mendapat tugas dari guru, itupun
saya tulis dengan sembarangan saja
- 25
12. Saya tertarik untuk mengikuti seminar-
seminar yang berkaitan dengan sejarah + 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No. Indikator Pernyataan +/- No.
Urut
2 Memiliki rasa
suka terhadap
kegiatan-
kegiatan yang
berkaitan
dengan
sejarah dan
proses belajar
sejarah
1. Saya suka menonton permentasan drama
bertema sejarah karena dapat
mempermudah dalam memahami
peristiwa sejarah
+ 16
2. Saya suka menonton film tentang
perjuangan seorang tokoh sejarah karena
membuat saya terinspirasi untuk berbuat
hal yang sama dalam kehidupan sehari-
hari
+ 36
3. Dalam pembelajaran sejarah, saya suka
bermain game online daripada membaca
buku teks sejarah
- 5
4. Saya tidak suka meninggalkan kelas pada
saat pelajaran sejarah berlangsung + 21
5. Membuat rangkuman materi sejarah
akan mempermudah saya dalam
membaca dan memahami sejarah
+ 26
6. Saya tidak suka membuat rangkuman
materi sejarah karena sudah ada di buku
teks
- 34
7. Saya suka duduk di depan agar materi
pelajaran sejarah dapat diterima dengan
baik
+ 38
3 Senang
dalam
mengikuti
berbagai
proses belajar
sejarah
1. Saya senang berpartisipasi dalam drama
bertema sejarah karena merasa seolah-
olah sebagai pelaku sejarah
+ 35
2. Saya senang berkunjung ke museum
karena bisa belajar hal-hal baru yang
tidak terdapat di buku sejarah
+ 37
3. Saya senang mendengarkan penjelasan
suatu peristiwa sejarah langsung dari
pelaku sejarah itu sendiri
+ 33
4. Jika sekolah menyelenggarakan studi
lapangan di tempat-tempat bersejarah
saya memilih untuk berfoto-foto tanpa
memperhatikan objek bersejarah di
dalamnya
- 15
4 Mempunyai 1. Ketika diskusi sejarah di kelas sedang + 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No. Indikator Pernyataan +/- No.
Urut
inisiatif
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
sejarah
berlangsung, saya berinisiatif
memberikan tanggapan terhadap
permasalahan yang dibahas
2. Ketika hendak mengikuti pelajaran
sejarah, saya menyiapkan diri dengan
membaca buku teks pelajaran sesuai
dengan topik materi yang akan diajarkan
oleh guru
+ 17
3. Saya merasa tidak perlu menyiapkan diri
sebelum pembelajaran sejarah dimulai
sebab nantinya akan dijelaskan oleh guru
- 39
5 Bertindak
aktif dalam
mengikuti
proses belajar
sejarah
1. Ketika diskusi di kelas, saya berusaha
aktif dengan memberikan tanggapan
terhadap permasalahan yang sedang
dibahas
+ 14
2. Saya bersemangat jika berkunjung dan
berwisata ke candi-candi + 18
3. Saat berdiskusi tentang sejarah di kelas,
saya memilih untuk ngobrol hal-hal lain
yang tidak berkaitan dengan topik yang
dibahas
- 27
4. Saya aktif bertanya kepada guru dalam
pembelajaran sejarah ketika terdapat
materi yang tidak jelas
+ 19
6 Memiliki
kebiasaan
dalam
melakukan
hal-hal yang
berkaitan
dengan
proses belajar
sejarah
1. Saya terbiasa dalam memberikan saran
dan masukan ketika diskusi sejarah di
kelas berlangsung
+ 6
2. Saya biasanya menemui guru di kantor
saat jam istrahat untuk menanyakan
materi yang belum saya pahami
+ 28
3. Saya terbiasa tidak memberikan
tanggapan/pertanyaan dalam
pembelajaran sejarah karena takut jika
salah
- 29
4. Saya biasanya memperhatikan dengan
sungguh-sungguh dari awal pelajaran
sejarah sampai akhir pelajaran
+ 8
7 Menggemari 1. Saya gemar membaca buku sejarah yang + 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No. Indikator Pernyataan +/- No.
Urut
sesuatu hal
yang
berhubungan
dengan
sejarah
disertai gambar (ilustrasi) tokoh atau
peristiwa sejarah
2. Saya tidak gemar membaca kisah tentang
perjuangan para tokoh pahlawan karena
mereka bukan idolaku
- 20
8 Merasa puas
terhadap
proses
kegiatan
belajar
sejarah
1. Saya merasa puas mendengarkan
penjelasan tour guide pada saat
berkunjung ke museum/candi
+ 40
2. Saya merasa puas membaca informasi
tentang sejarah melalui internet karena
lebih cepat dan ringkas
+ 31
3. Ketika memiliki akses internet, saya
memanfaatkannya untuk media sosial
daripada mencaritahu informasi tentang
sejarah
- 7
4. Pada saat berkunjung ke museum/candi ,
saya akan mengutamakan untuk berbicara
dengan teman dari pada mendengarkan
tour guide, lagipula informasinya
mungkin sudah ada di internet
- 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
KUESIONER MINAT BELAJAR SEJARAH
Nama :
Kelas :
Nama sekolah :
Petunjuk :
1. Bacalah setiap pertanyaan dalam kuesioner ini dengan teliti dan jawablah
setiap pertanyaan tersebut
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada satu pilihan anda kedalam kolom yang
tersedia
(SS) = Sangat Setuju
( S ) = Setuju
(TS) = Tidak Setuju
(STS)= Sangat Tidak Setuju
3. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban lama dengan dua garis
lurus (=), kemudian beri tanda (√) pada pilihan yang anda anggap tepat
4. Isi dengan benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kuesioner ini
dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi prestasi akademik kalian
5. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakan
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tertarik membaca artikel-artikel sejarah
(koran, internet, dll) karena dapat menambah
wawasan
2 Saya tertarik membaca kisah perjuangan para
tokoh pahlawan dengan mambaca buku sejarah
3 Pelajaran sejarah tidak menarik sehingga saya
malas mengikuti pelajaran sejarah di kelas
4 Jika waktu libur telah tiba saya akan berkunjung ke
museum
5 Dalam pembelajaran sejarah, saya suka bermain
game online daripada membaca buku teks sejarah
6 Saya terbiasa dalam memberikan saran dan
masukan ketika diskusi sejarah di kelas
berlangsung
7 Ketika memiliki akses internet, saya
memanfaatkannya untuk media sosial daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Pernyataan SS S TS STS
mencaritahu informasi tentang sejarah
8 Saya biasanya memperhatikan dengan sungguh-
sungguh dari awal pelajaran sejarah sampai akhir
pelajaran
9 Saya tertarik membaca buku komik bertema sejarah
10 Ketika ada lomba menulis artikel tentang sejarah,
saya mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba
tersebut
11 Pada saat berkunjung ke museum/candi , saya akan
mengutamakan untuk berbicara dengan teman dari
pada mendengarkan tour guide, lagipula
informasinya mungkin sudah ada di internet
12 Saya tertarik menonton berita atau acara TV yang
berkaitan dengan peringatan hari bersejarah bangsa
Indonesia (Hari kemerdekaan, Hari Pahlawan, dsb)
13 Saya merasa dengan membaca buku sejarah dapat
meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme
14 Ketika diskusi di kelas, saya berusaha aktif dengan
memberikan tanggapan terhadap permasalahan
yang sedang dibahas
15 Jika sekolah menyelenggarakan studi lapangan di
tempat-tempat bersejarah saya memilih untuk
berfoto-foto tanpa memperhatikan objek bersejarah
di dalamnya
16 Saya suka menonton permentasan drama bertema
sejarah karena dapat mempermudah dalam
memahami peristiwa sejarah
17 Ketika hendak mengikuti pelajaran sejarah, saya
menyiapkan diri dengan membaca buku teks
pelajaran sesuai dengan topik materi yang akan
diajarkan oleh guru
18 Saya bersemangat jika berkunjung dan berwisata
ke candi-candi
19 Saya aktif bertanya kepada guru dalam
pembelajaran sejarah ketika terdapat materi yang
tidak jelas
20 Saya tidak gemar membaca kisah tentang
perjuangan para tokoh pahlawan karena mereka
bukan idolaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No. Pernyataan SS S TS STS
21 Saya tidak suka meninggalkan kelas pada saat
pelajaran sejarah berlangsung
22 Sejarah mengandung nilai-nilai kehidupan,
sehingga saya tertarik mempelajarinya
23 Ketika saya mendapatkan buku komik bertema
sejarah, saya hanya memilih untuk menyimpannya
saja sebagai koleksi tanpa membacanya
24 Saya tertarik untuk mengikuti seminar-seminar
yang berkaitan dengan sejarah
25 Saya hanya akan menulis artikel sejarah jika
mendapat tugas dari guru, itupun saya tulis dengan
sembarangan saja
26 Membuat rangkuman materi sejarah akan
mempermudah saya dalam membaca dan
memahami sejarah
27 Saat berdiskusi tentang sejarah di kelas, saya
memilih untuk ngobrol hal-hal lain yang tidak
berkaitan dengan topik yang dibahas
28 Saya biasanya menemui guru di kantor saat jam
istrahat untuk menanyakan materi yang belum saya
pahami
29 Saya terbiasa tidak memberikan
tanggapan/pertanyaan dalam pembelajaran sejarah
karena takut jika salah
30 Saya gemar membaca buku sejarah yang disertai
gambar (ilustrasi) tokoh atau peristiwa sejarah
31 Saya merasa puas membaca informasi tentang
sejarah melalui internet karena lebih cepat dan
ringkas
32 Ketika diskusi sejarah di kelas sedang berlangsung,
saya berinisiatif memberikan tanggapan terhadap
permasalahan yang dibahas
33 Saya senang mendengarkan penjelasan suatu
peristiwa sejarah langsung dari pelaku sejarah itu
sendiri
34 Saya tidak suka membuat rangkuman materi
sejarah karena sudah ada di buku teks
35 Saya senang berpartisipasi dalam drama bertema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No. Pernyataan SS S TS STS
sejarah karena merasa seolah-olah sebagai pelaku
sejarah
36 Saya suka menonton film tentang perjuangan
seorang tokoh sejarah karena membuat saya
terinspirasi untuk berbuat hal yang sama dalam
kehidupan sehari-hari
37 Saya senang berkunjung ke museum karena bisa
belajar hal-hal baru yang tidak terdapat di buku
sejarah
38 Saya suka duduk di depan agar materi pelajaran
sejarah dapat diterima dengan baik
39 Saya merasa tidak perlu menyiapkan diri sebelum
pembelajaran sejarah dimulai sebab nantinya akan
dijelaskan oleh guru
40 Saya merasa puas mendengarkan penjelasan tour
guide pada saat berkunjung ke museum/candi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
KISI-KISI SOAL SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan
Kelas/Semester : XI IPS 1/2
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Jumlah Soal : 20
Kompetensi Dasar Materi Pokok
3. 10 Menganalisis akar-akar
nasionalisme Indonesia pada
masa kelahirannya dan
pengaruhnya bagi masa kini
Tumbuhnya Kesadaran Nasional
Bangsa Indonesia
Indikator Nomor
Soal
Tingkat
Kesukaran
Menjelaskan pengertian nasionalisme 1 Mudah
Menjelaskan pengertian pergerakan nasional 3 Sedang
10 Mudah
Menguraikan faktor-faktor munculnya pergerakan
nasional
2 Sedang
4 Mudah
6 Sedang
7 Sedang
12 Sedang
14 Sedang
18 Sedang
19 Sulit
20 Sulit
Menganalis karakteristik pergerakan nasional 8 Sulit
11 Sedang
13 Mudah
15 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Indikator Nomor
Soal
Tingkat
Kesukaran 16 Mudah
Membandingkan perlawanan bangsa Indonesia
sebelum dan sesudah munculnya kesadaran
nasional
5 Sulit
9 Sullit
17 Sedang
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Rincian Kesukaran Soal Siklus I
K.D Tingkat
Kesukaran
Nomor
Soal
Jumlah Tingkat Kesukaran Persentase
Mudah Sedang Sulit
3.10
Mudah 1, 4, 10, 13,
16. 5 25 %
Sedang
2, 3, 6, 7,
11, 12, 14,
15, 17, 18.
10 50 %
Sulit 5, 8, 9, 19,
20. 5 25 %
Total 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
KISI-KISI SOAL SIKLUS II
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kasihan
Kelas/Semester : XI IPS 1/2
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Jumlah Soal : 20
Kompetensi Dasar Materi Pokok
3. 10 Menganalisis akar-akar
nasionalisme Indonesia pada
masa kelahirannya dan
pengaruhnya bagi masa kini
Organisasi-Organisasi Perintis
Pergerakan Nasional
Indikator Nomor Soal Tingkat
Kesukaran
Mendeskripsikan latar belakang terbentuknya
organisasi-organisasi perintis pergerakan
nasional
1 Sedang
3 Sedang
4 Mudah
11 Sedang
12 Mudah
2 Sedang
Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan
organisasi-organisasi perintis pergerakan
nasional
6 Sedang
9 Sedang
10 Sedang
14 Sulit
19 Sulit
20 Sulit
Menjelaskan berbagai dinamika yang terjadi di
dalam organisasi-organisasi perintis pergerakan
nasional
5 Sedang
7 Sulit
8 Sulit
13 Sedang
15 Mudah
16 Mudah
17 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Indikator Nomor Soal Tingkat
Kesukaran
18 Sedang
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Rincian Kesukaran Soal Siklus II
K.D Tingkat
Kesukaran
Nomor
Soal
Jumlah Tingkat
Kesukaran Persentase
Mudah Sedang Sulit
3.10
Mudah 4, 12, 15,
16,17 5 25 %
Sedang
1, 2, 3, 5, 6,
9, 10, 11,
13, 18
10 50 %
Sulit 7, 8, 14, 19,
20 5 25 %
Total 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
SOAL TES PRESTASI SIKLUS I
Sekolah : SMA N. 1 Kasihan
Kelas : XI IPS 1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Waktu pengerjaan : 45 Menit
Nama Siswa :
No. Presensi :
Hari/tanggal :
Petunjuk pengerjaan
1. Tulislah identitas anda dengan lengkap
2. Ulangan bersifat close book
3. Bacalah setiap soal dengan teliti
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar
5. Dilarang bekerjasama atau menyalin jawaban teman
6. Selamat Mengerjakan
1. Berikut adalah sikap yang mencerminkan jiwa nasionalisme, kecuali…
a. Cinta tanah air
b. Mencintai produk-produk lokal
c. Mengidolakan penyanyi K-Pop
d. Bangga menjadi bagian dari bangsa dan negara
e. Menyerahkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan Negara
2. Munculnya pergerakan nasional bangsa Nusantara terinspirasi dari berbagai
peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri. Peristiwa-peristiwa di luar
negeri yang dimaksud yaitu:
a. Peristiwa kemerdekaan Singapura
b. Peristiwa kemerdekaan Amerika Serikat
c. Peristiwa kemerdekaan Korea Selatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
d. Terbentuknya Triple Aliance
e. Terbentuknya Triple Entente
3. Perhatikan pernyataan berikut :
(1) Mengusir penjajah
(2) Menjadi negara superpower
(3) Mendirikan negara yang berdaulat
(4) Merebut kemerdekaan
Tujuan pergerakan nasional ditunjukan oleh nomor…
a. (1), (2), dan (3) d. (1), (3), dan (4)
b. (2), (3), dan (4) e. (1), (2), (3) dan (4)
c. (1), (2), dan (4)
4. Yang dimaksud dengan politik etis yaitu…
a. Politik balas dendam d. politik balas budi
b. Politik tata krama e. politik adu domba
c. Politik bebas aktif
5. Perlawanan kerajaan-kerajaan sebelum munculnya kesadaran nasional dapat
dipatahkan oleh penjajah sehingga tidak berhasil mengusir penjajah dari
wilayah Nusantara. Hal ini terjadi karena faktor-faktor berikut, Kecuali…
a. Rakyat bergantung pada pemimpin perlawanan yang berkharisma
b. Kerajaan-kerajaan Indonesia kalah dalam bidang persenjataan
c. Penjajah menjanjikan kemerdekaan bagi seluruh rakyat di Nusantara
d. Perlawanan masih bersifat kedaerahan
e. Kerajaan-kerajaan di Nusantara mudah diadu domba oleh penjajah
6. Belanda menyelenggarakan politik etis untuk rakyat Nusantara. Salah satu
bentuk politik etis tersebut yaitu:
a. Belanda berhenti memonopoli perdagangan
b. Belanda mengajarkan rakyat Nusantara tentang etika yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Memberikan kesempatan kepada bangsa Nusantara untuk mengenyam
pendidikan
d. Belanda memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
e. Belanda membentuk angkatan bersenjata untuk Indonesia
7. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang pada tahun 1905 yang kemudian
mampu mempengaruhi semangat nasionalisme bangsa Nusantara.
Kemenangan Jepang tersebut membuktikan bahwa :
a. Bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa Eropa
b. Bangsa Eropa adalah bangsa yang superpower
c. Bangsa Eropa perlu ditakuti oleh bangsa Asia
d. Eropa memiliki kekuatan yang menghancurkan dunia
e. Bangsa Asia harus tunduk di bawah kekuasaan bangsa Barat
Perhatikan pernyataan berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9
(1) Perlawanan bersifat lokal atau kedaerahan
(2) Perlawanan dipimpin oleh kaum pelajar
(3) Perjuangan menggunakan jalur organisasi
(4) Mengandalkan persenjataan yang kuat
(5) Perlawanan bersifat nasional
(6) Perlawanan bergantung pada pemimpin yang berkharisma
8. Karakteristik perlawanan setelah munculnya kesadaran nasional ditunjukkan
oleh nomor…
a. (1), (2), dan (3) d. (2), (3), dan (5)
b. (2), (4), dan (6) e. (1), (3), dan (6)
c. (1), (4), dan (5)
9. Karakteristik perlawanan kerajaan-kerajaan sebelum munculnya kesadaran
nasional ditunjukkan oleh nomor…
a. (1), (4), dan (6) d. (1), (3), dan (6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
b. (2), (4), dan (6) e. 2), (3), dan (5)
c. (3), (4), dan (5)
10. Pergerakan nasional mulai terlihat ketika berdirinya organisasi Budi Utomo
pada tahun…
a. 1905 c. 1928 e. 1945
b. 1908 d. 1943
11. Pergerakan nasional dilakukan dengan menggunakan jalur organisasi. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan, kecuali…
a. Untuk menjaga keberlangsungan pergerakan nasional
b. Kesadaran bahwa Indonesia tidak sanggup menandingi kekuatan
persenjataan Belanda
c. Organisasi mendatangkan anggota yang banyak sehingga bisa menandingi
jumlah tentara Belanda ketika berperang
d. Organisasi memungkinkan timbulnya rasa persatuan dan kesatuan
e. Organisasi mampu melahirkan orang-orang yang terpelajar
12. Politik etis dirintis Belanda untuk rakyat Nusantara. Tujuan dilaksakannya
politik etis, yaitu
a. Untuk menyejahterakan rakyat Nusantara
b. Mencegah munculnya rasa nasionalisme
c. Memecah belah rakyat Nusantara
d. Sebagai strategi untuk terus menjajah Nusantara
e. Sebagai stretegi memperlemah perlawanan bangsa Nusantara
13. Pergerakan nasional dipelopori oleh kaum pelajar. Berikut yang bukan
merupakan kaum pelajar dalam pergerakan nasional, yaitu
a. Sukarno d. Diponegoro
b. Moh. Hatta e. Ki Hajar Dewantara
c. Tan Malaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
14. Salah satu penyebab munculnya kesadaran nasional dipengaruhi oleh
kenangan kejayaan bangsa Nusantara pada masa lalu. Yang dimkasud dengan
kejayaan tersebut, yaitu :
a. Kehebatan kerajaan di Nusantara seperti Majapahit dan Sriwijaya
b. Kekuatan kerajaan-kerajaan dalam mengusir penjajah
c. Keberhasilan kerajaan-kerajaan Nusantara yang menguasai seluruh dunia
d. Kehebatan kerajaan-kerajaan Nusantara dalam menghadapi bencana alam
e. Kerajaan-kerajaan di Nusantara yang saling berdamai tanpa peperangan
15. Pergerakan nasional bangsa Nusantara menggunakan jalur organisasi yang
didirikan oleh para pelajar. Salah satu bentuk perjuangan melalui organisasi
tersebut dilakukan dengan cara…
a. Kampanye melalui surat kabar
b. Melakukan aksi demo besar-besaran
c. Menyerang markas tentara Belanda
d. Menjadi budak Belanda
e. Belajar memegang senjata
16. Pergerakan nasional dipelopori oleh kaum terpelajar yang kemudian
mendirikan organisasi pergerakan nasional. Dimanakah para pelajar-pelajar
tersebut bertemu untuk mendiskusikan tentang pergerakan nasional
a. Di lokasi peperangan
b. Di tempat latihan perang
c. Di tempat pendidikan
d. Di dalam penjara
e. Di kantor Gubernur Jenderal Belanda
17. Salah satu penyebab Belanda berhasil mengalahkan perlawanan kerajaan-
kerajaan yaitu karena Belanda melancarkan politik Devide et Impera. Apa
yang dimaksud dengan politik Devide et Impera?
a. Politik balas budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
b. Politik adu domba yang memecah bela
c. Strategi perang dengan senjata yang canggih
d. Strategi perang gerilya
e. Politik etis
18. Kondisi sosial di masyarakat yang memprihatinkan memunculkan kebencian
rakyat terhadap Belanda sehingga menimbulkan pergerakan nasional. Kondisi
sosial yang dimaksud yaitu
a. Penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda
b. Munculnya kaum terpelajar di masyarakat
c. Politik etis yang dilaksanakan Belanda
d. Lahirnya organisasi pergerakan nasional
e. Pembangunan rumah sakit oleh Belanda
Perhatikan pernyataan berikut ini untuk menjawab soal nomor 19 dan 20
(1) Kesuksesan pergerakan nasional di Prancis
(2) Munculnya kaum terpelajar
(3) Politik etis
(4) Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905
19. Faktor-faktor internal yang menyebabkan munculnya kesadaran nasional
ditunjukkan oleh nomor…
a. (1) dan (2) d. (1) dan (4)
b. (2) dan (3) e. (2) dan (4)
c. (3) dan (4)
20. Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan munculnya kesadaran nasional
ditunjukkan oleh nomor…
a. (1) dan (2) d. (1) dan (4)
b. (2) dan (3) e. (2) dan (4)
c. (3) dan (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
SOAL TES PRESTASI SIKLUS II
Sekolah : SMA N. 1 Kasihan
Kelas : XI IPS 1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Waktu pengerjaan : 45 Menit
Nama Siswa :
No. Presensi :
Hari/tanggal :
Petunjuk pengerjaan
1. Tulislah identitas anda dengan lengkap
2. Ulangan bersifat close book
3. Bacalah setiap soal dengan teliti
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar
5. Dilarang bekerjasama atau menyalin jawaban teman
6. Selamat Mengerjakan
1. Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang memberikan
inspirasi kepada kaum nasionalis untuk berjuang merebut kemerdekaan.
Organisasi ini didirikan tanggal 20 Mei 1908. Sehingga tanggal kelahiran
organisasi ini diperingati sebagai …
a. Hari Sumpah Pemuda d. Hari Pahlawan
b. Hari Kebangkitan Nasional e. Hari Perjuangan
c. Hari Pendidikan Nasional
2. Pendirian Sarekat Dagang Islam didasarkan atas dua hal, yaitu…
a. Politik dan memajukan ekonomi seluruh rakyat Indonesia
b. Politik dan memajukan pedagang Islam
c. Agama Islam dan memajukan pedagang Islam
d. Gerakan sosial dan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
e. Gerakan politik dan sosial
3. Indiche Partij didirikan pada tahun 1912 oleh Tiga Serangkai. Siapakah tokoh-
tokoh tersebut?
a. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Sutomo
b. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara
c. Douwes Dekker, Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara
d. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan Sutomo
e. Ki Hajar Dewantara, Sutomo, dan Tjokroaminoto
4. Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Kyai Haji Samanhudi dan RM.
Tirtoadisuryo di Solo pada tahun…
a. 1908 c. 1910 e. 1912
b. 1909 d. 1911
5. Raden Adipati Tirtokusumo dipilih sebagai ketua Budi Utomo. Hal ini
dilakukan dengan tujuan…
a. R.A. Tirtokusumo memaksa para pimpinan organisasi agar memilih
dirinya sebagai ketua
b. R.A. Tirtokusumo memiliki banyak uang
c. Menarik perhatian kalangan masyarakat dan bangsawan
d. Membuat pihak Belanda takut terhadap organisasi tersebut
e. Menciptakan para pejuang yang mahir dalam mengangkat senjata
6. Budi Utomo (BU) pada awal terbentuknya memilih untuk berjuang di bidang
sosial budaya dan tidak ingin berjuang secara politik. Hal ini karena….
a. Belanda melarang organisasi politik saat itu
b. BU tidak tahu cara berpolitik
c. BU tidak berniat mengusir penjajah
d. BU bukan organisasi pergerakan nasional
e. Belanda telah berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Perhatikan pernyatan berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8
(1) Perjuangan dilakukan melalui sosial budaya
(2) Perjuangan dilakukan dengan cara politik
(3) Organisasi berlaku untuk semua orang di Indonesia
(4) Organisasi bersifat terbatas dan hanya untuk Jawa dan Madura
(5) Menggunakan bahasa Melayu
7. Dalam Budi Utomo, terdapat perbedaan pendapat antara golongan konservatif
dan golongan radikal. Hal-hal yang diinginkan oleh golongan konservatif
ditunjukkan oleh nomor…
a. (1) dan (2) c. (1) dan (4) e. (1) dan (5)
b. (1) dan (3) d. (2) dan (3)
8. Dalam Budi Utomo, terdapat perbedaan pendapat antara golongan konservatif
dan golongan radikal. Hal-hal yang diinginkan oleh golongan radikal
ditunjukkan oleh nomor…
c. (1), (2) dan (3) c. (1), (3) dan (5) e. (2), (4), dan (5)
d. (2), (3) dan (4) d. (2), (3) dan (5)
9. Sejak 1916, SI (Sareakat Islam) mulai berhaluan politis yang terlihat dalam
berbagai sikapnya terhadap pemerintahan Belanda. Sikap tersebut yaitu,
Kecuali…
a. Menentang praktik ketidakadilan sistem kapitalisme
b. Penindasan terhadap rakyat kecil
c. HOS Tjokroaminoto sebagai ketua SI memolopori tuntutan kemerdekaan
Indonesia
d. Membantu Belanda menerapkan sistem ekonomi kapitalisme
e. Memperjuangkan hak-hak rakyat Nusantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
10. Pada tahun 1928, Budi Utomo (BU) menambah asas perjuangannya yaitu ikut
berusaha untuk melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia. Hal ini
menadakan bahwa…
a. BU menuju perjuangan yang lebih luas meliputi seluruh Indonesia
b. BU berjuang sendiri tanpa adanya kerjasama dengan organisasi lain
c. BU ingin menyatukan Indonesia di bawah pimpinan Belanda
d. BU dipilih Belanda sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan di
Indonesia
e. BU terapaksa ikut melaksanakan cita-cita persatuan Indonesia tanpa ada
niat sama sekali
11. Indiche Partij didirikan sebagai kelanjutan dari organisasi Indische Bond.
Indiche Bond didirikan karena…
a. Orang Indonesia tidak mendapat pendidikan yang layak
b. Pemerintah Belanda mengizinkkan adanya organisasi politik
c. Keturunan Indo-Belanda diberikan hak istimewa dibandingkan kaum
lainnya
d. Adanya sikap diskriminasi pemerintah terhadap keturunan Indo-Belanda
e. Keturunan Indo-Belanda merasa bahwa merakalah yang berhak
memerintah Indonesia
12. Berikut adalah orang-orang yang berperan dalam mendirikan Budi Utomo,
Kecuali….
a. dr. Wahidin Sudirohusodo d. Soeraji
b. dr. Sutomo e. WR. Soepratman
c. Gunawan Mangnkusumo
13. Atas usulan HOS Tjokroaminoto, SDI (Sarekat Dagang Islam) berubah
menjadi SI (Sarekat Islam). Hal ini memiliki tujuan…
a. Untuk melawan pemerintah Belanda
b. Agar organisasi tersebut menjadi organisasi politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
c. Agar ruang gerak organisasi tidak terbatas dalam bidang perdagangan saja,
tetapi juga dalam bidang lainnya
d. Agar organisasi tersebut bisa dikontrol oleh Belanda
e. Supaya para pedagang Islam mendapat bantuan dana dari Belanda
14. Cita-cita IP disebarluaskan melalui surat kabar De Expres, dengan semboyan
“Indies los van Holland” yang artinya ………… dan ”Indie voor Indiers”
yang berarti…………..
a. Hindia lepas dari negeri Belanda dan Hindia untuk orang Hindia
b. Hindia adalah bagian dari Belanda dan Hindia adalah Indonesia
c. Hindia lepas dari Belanda dan Hindia adalah Indonesia
d. Hindia menghancurkan Belanda dan Hindia untuk orang Hindia
e. Hindia dipimpin oleh Belanda dan Hindia adalah alat oleh penguasa
Hindia Belanda
15. Pada tahun 1935, BU mengadakan fusi dengan PBI (Persatuan Bangsa
Indonesia) suatu partai yang dipimpin dr. Sutomo. Penggabungan kedua
organisasi tersebut melahirkan partai yang bernama
a. Partai Indonesia Raya (Parindra)
b. Parta Persatuan Budi Utomo (PPBU)
c. Partai Persatuan Bangsa Budi Utomo (PPBBU)
d. Partai Budi Utomo Indonesia (PBUI)
e. Partai Pergerakan Nasional (PPN)
16. SI (sarekat Islam) kemudian berubah nama menjadi PSI (Partai Sarekat
Islam), pada tahun 1929 PSI berubah menjadi PSII (Patai Sarekat Islam
Indonesia). Namun, organisasi mengalami perpecahan menjadi 4 organisasi.
Organisasi tersebut antara lain, Kecuali…
a. Partai Islam Indonesia
b. Indiche Partij
c. PSII Tjokroaminoto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
d. PSII Kartosuwiryo
e. PSSII Abikusno
17. Suwardi Suryaningrat yang merupakah salah satu tokoh Tiga Serangkai
kembali ke Indonesia pada tahun 1919 setelah menajalani masa pengasingan
di Belanda. Bagaimana bentuk perjuangannya setelah kembali ke Indonesia?
a. Terjun kembali ke dunia politik
b. Menjadi anggota DPR
c. Mendirikan taman siswa
d. Mendirikan perkumpulan pedagang
e. Mendirikan Budi Utomo
18. Di dalam SI terdapat dua kubu yang berbeda haluan. Sehingga Semaun dan
Darsono serta pengikutnya kemudian dikeluarkan dari SI. Lalu Semaun
mendirikan sebuah partai. Partai tersebut bernama….
a. Partai Sarekat Islam (PSI)
b. Partai PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia)
c. National Indische Partij (NIP)
d. Partai Komunis Indonesia
e. Partai Islam Indonesia
Perhatikan Pernyataan Berikut untuk menjawab nomor 19 dan 20
(1) Memajukan pedagang Islam
(2) Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk pribumi
(3) Memelihara sikap nasionalisme dan patriotisme penduduk Indonesia
(4) Memberantas rasa kesombongan rasial dan keistiwaan ras
(5) Mengkritik kebijakan pemerintah kolonial melalui surat kabar
19. Perjuangan Sarekat Islam ditunjukkan oleh nomor..
a. (1) dan (2) c. (1), (2) dan (5) e. (2), (3) dan (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
b. (2) dan (4) d. (1), (2) dan (4)
20. Perjuangan Indische Partij ditunjukkan oleh nomor…
c. (1) dan (2) c. (1), (2) dan (3) e. (3), (4) dan (5)
d. (2) dan (3) d. (2), (3) dan (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
KUNCI JAWABAN TES PRESTASI SIKLUS I
1. C 11. C
2. B 12. A
3. D 13. D
4. D 14. A
5. C 15. A
6. C 16. C
7. A 17. B
8. D 18. A
9. A 19. B
10. B 20. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
KUNCI JAWABAN TES PRESTASI SIKLUS 2
1. B 11. D
2. C 12. E
3. B 13. C
4. D 14. A
5. C 15. A
6. A 16. B
7. C 17. C
8. D 18. D
9. D 19. A
10. A 20. E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
VALIDITAS KUESIONER MINAT BELAJAR
No Nama Nomor Urut Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Adila E. 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3
2 Anggi M. 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3
3 Apheela LN 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
4 Bagas C. A. 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
5 Cahya MAE 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
6 Clarisa A. S. 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2
7 Divka K.F.R. 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
8 Fajar E. N. 2 2 3 3 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3
9 Hikmah T.U. 3 3 3 1 2 2 2 3 3 1 4 4 4 3
10 Igusti N. 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3
11 Ikarno NTA. 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3
12 Ineke D. P. 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3
13 Jasmine V.L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
14 Jihan A. 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3
15 Kharina PBS 4 3 4 2 4 3 1 4 4 3 1 3 3 3
16 Kunta ASM 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3
17 Laila K. K. 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3
18 Lulu P. R. 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
19 Marsya A. P. 3 3 3 1 3 3 3 2 2 1 3 4 2 2
20 Muh. TWP 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2
21 Nava A. D. 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
22 Navilla A. 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
23 Nuricha F. 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4
24 Odilia DTN 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3
25 Rachel LEP 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3
26 Ramadhan N 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3
27 Rhenantya R 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
28 Sultan PAK 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2
29 Tiara RT 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3
Jumlah X 82 81 87 70 87 80 70 84 76 56 84 92 85 83
Validitas (Rxy) 0.54 0.41 0.34 0.43 0.21 0.33 0.22 0.33 0.57 0.34 0.63 0.07 0.58 0.59
Keterangan S S R S R R R R S R T SR S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No Nama Nomor Urut Kuesioner
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Adila E. 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2
2 Anggi M. 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2
3 Apheela LN 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2
4 Bagas C. A. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
5 Cahya MAE 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
6 Clarisa A. S. 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
7 Divka K.F.R. 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
8 Fajar E. N. 1 2 2 3 2 3 2 3 4 1 2 3 3 2
9 Hikmah T.U. 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 1
10 Igusti N. 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 2
11 Ikarno NTA. 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3
12 Ineke D. P. 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
13 Jasmine V.L 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2
14 Jihan A. 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 1 2 3 2
15 Kharina PBS 1 3 3 3 2 2 2 3 1 3 1 4 1 2
16 Kunta ASM 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2
17 Laila K. K. 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2
18 Lulu P. R. 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
19 Marsya A. P. 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 1
20 Muh. TWP 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2
21 Nava A. D. 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
22 Navilla A. 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2
23 Nuricha F. 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 1 3 2 1
24 Odilia DTN 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
25 Rachel LEP 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4
26 Ramadhan N 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2
27 Rhenantya R 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2
28 Sultan PAK 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2
29 Tiara RT 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3
Jumlah X 78 90 73 94 78 86 79 87 82 74 64 83 83 61
Validitas (Rxy) 0.49 0.23 0.47 0.36 0.5 0.39 0.22 0.32 0.16 0.66 0.09 0.14 0.19 0.37
Keterangan S R S R S R R R SR T SR SR SR R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No Nama Nomor Urut Kuesioner
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Adila E. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
2 Anggi M. 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
3 Apheela LN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 Bagas C. A. 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
5 Cahya MAE 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
6 Clarisa A. S. 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2
7 Divka K.F.R. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
8 Fajar E. N. 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3
9 Hikmah T.U. 2 4 3 3 4 2 3 3 4 1 2 4
10 Igusti N. 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3
11 Ikarno NTA. 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3
12 Ineke D. P. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
13 Jasmine V.L 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 Jihan A. 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3
15 Kharina PBS 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
16 Kunta ASM 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 Laila K. K. 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3
18 Lulu P. R. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
19 Marsya A. P. 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2
20 Muh. TWP 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3
21 Nava A. D. 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
22 Navilla A. 3 3 3 2 3 3 1 4 4 2 2 3
23 Nuricha F. 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2
24 Odilia DTN 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
25 Rachel LEP 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 4 3
26 Ramadhan N 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4
27 Rhenantya R 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
28 Sultan PAK 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3
29 Tiara RT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Jumlah X 77 87 88 79 93 83 82 89 90 78 80 86
Validitas (Rxy) 0.36 0.65 0.61 0.62 0.59 0.35 0.05 0.09 0.22 0.38 0.55 0.29
Keterangan R T T T S R SR SR R R S R
Keterangan
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
S : Sedang
T : Tinggi
ST : Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
RELIABILITAS KUESIONER MINAT BELAJAR
Rumus Mencari Reliabilitas
r11 = (𝐧
(𝐧 − 𝟏))(𝟏 −
∑ 𝛔𝐢𝟐
𝛔𝐭𝟐 )
r11 = Reliabilitas seluruh item/soal
n = Jumlah item
σ2i = Varians item
σi2 =
∑ X2 −(∑X)2
NN
∑σ2i = Jumlah varians item
∑σi2 = σ1
2 + σ22+σ3
2 + ⋯ + ⋯
σ2t = Varians Total
σt2 =
∑ Y2 −(∑Y)2
NN
N = Jumlah Siswa
Diketahui Nomor Urut Kuesioner
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
∑ X 82 81 87 70 87 80 70 84 76 56 84 92 85 83
∑X2 242 233 267 184 273 226 186 252 216 112 260 300 255 243
∑XY 9243 9101 9761 7899 9756 8976 7864 9433 8601 6289 9506 10291 9557 9339
σ2 0.35 0.23 0.21 0.52 0.41 0.18 0.59 0.3 0.58 0.13 0.57 0.28 0.2 0.19
Diketahui Nomor Urut Kuesioner
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
∑ X 78 90 73 94 78 86 79 87 82 74 64 83 83 61
∑X2 222 286 193 312 218 262 227 269 246 204 156 249 249 139
∑XY 8795 10085 8224 10550 8783 9659 8864 9764 9191 8388 7170 9298 9306 6873
σ2 0.42 0.23 0.32 0.25 0.28 0.24 0.41 0.28 0.49 0.5 0.51 0.39 0.39 0.37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Diketahui Nomor Urut Kuesioner
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
∑ X 77 87 88 79 93 83 82 89 90 78 80 86
∑X2 211 271 272 223 305 249 242 277 290 224 236 262
∑XY 8648 9817 9897 8908 10465 9331 9172 9955 10091 8783 9039 9647
σ2 0.26 0.34 0.17 0.27 0.23 0.39 0.35 0.13 0.37 0.49 0.53 0.24
Dari Tabel di atas sudah terdapat nilai dari ∑ X, ∑X2, ∑XY , dan Varians
item (σ2) dari item 1 sampai 40. Maka Jumlah Varian seluruh item (σ2) yaitu
13,605.
Diketahui juga nilai ∑Y = 3241 dan ∑Y2 = 364319. Sekarang yang harus dicari
adalah nilai dari Varian total (σ2t), caranya sebagai berikut
σt2 =
∑ Y2 −(∑Y)2
NN
σt2 =
364319 −(3241)2
2929
σt2 =
364319 − 362209,69
29
σt2 =
2109,31
29
σt2 = 72,73
Setelah Varian seluruh item (σ2) dan Varian total (σ2t) sudah dihitung, maka
langsung dimasukan ke rumus Reliabiitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
r11 = (n
(n − 1))(1 −
∑ σi2
σt2 )
r11 = (29
(29 − 1))(1 −
13,605
72,73)
r11 = (1,04)(1 − 0,188)
r11 = (1,04)(0,812)
𝐫𝟏𝟏 = 𝟎, 𝟖𝟒
Jadi, Reliabilitas kuesioner minat belajar, yaitu 0,84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
VALIDITAS SOAL TES PRESTASI SIKLUS I
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adila E.
1 0
1 1 0 0 1 1
2 Anggi M.
1 1
1 1 0 0 1 0
3 Apheela LN
1 1
1 0 1 1 0 1
4 Bagas C. A.
1 1
0 1 1 1 1 0
5 Cahya MAE
0 1
1 1 0 1 1 1
6 Clarisa A. S.
1 1
1 1 1 0 0 1
7 Divka K.F.R.
1 1
1 1 1 0 0 1
8 Fajar E. N.
1 1
1 1 1 1 1 1
9 Hikmah T.U.
1 1
1 1 1 1 1 0
10 Igusti N.
1 0
1 1 1 1 0 1
11 Ikarno NTA.
0 1
1 1 1 1 1 1
12 Ineke D. P.
1 1
1 1 1 1 0 1
13 Jasmine V.L
1 1
1 0 1 1 1 1
14 Jihan A.
1 0
1 1 1 0 0 1
15 Kharina PBS
0 1
1 1 1 1 1 1
16 Kunta ASM
1 1
1 0 1 1 1 1
17 Laila K. K.
1 1
1 1 1 1 1 1
18 Lulu P. R.
1 1
1 1 1 0 1 1
19 Marsya A. P.
0 0
1 1 1 1 1 1
20 Muh. TWP
1 1
0 1 1 1 1 0
21 Nava A. D.
1 1
1 1 0 1 0 1
22 Navilla A.
1 1
1 1 1 0 1 1
23 Nuricha F.
1 1
1 1 1 1 1 1
24 Odilia DTN
1 1
1 1 1 1 1 1
25 Rachel LEP
1 1
0 0 1 0 1 1
26 Ramadhan N
1 1
1 1 0 1 0 0
27 Rhenantya R
1 0
0 1 1 1 1 1
28 Sultan PAK
1 1
1 1 1 1 1 1
∑X
24 23
24 24 23 20 20 23
Validitas (Rxy)
0.22 0.36
0.02 0.07 0.4 0.38 0.42 0.04
Keterangan
R R
SR SR S R S SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No Nama 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Adila E. 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
2 Anggi M. 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
3 Apheela LN 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
4 Bagas C. A. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
5 Cahya MAE 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
6 Clarisa A. S. 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
7 Divka K.F.R. 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
8 Fajar E. N. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Hikmah T.U. 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
10 Igusti N. 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0
11 Ikarno NTA. 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
12 Ineke D. P. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Jasmine V.L 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
14 Jihan A. 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
15 Kharina PBS 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 Kunta ASM 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
17 Laila K. K. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Lulu P. R. 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
19 Marsya A. P. 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
20 Muh. TWP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 Nava A. D. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
22 Navilla A. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 Nuricha F. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 Odilia DTN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 Rachel LEP 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
26 Ramadhan N 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
27 Rhenantya R 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
28 Sultan PAK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑X 19 20 23 25 25 26 20 26 18 19
Validitas (Rxy) 0.01 0.38 0.13 0.23 0.4 0.12 0.54 0.25 0.46 0.61
Keterangan SR R SR R S SR S R S T
Keterangan
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
S : Sedang
T : Tinggi
: Nomor Soal yang Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
RELIABILITAS SOAL TES PRESTASI BELAJAR SIKLUS I
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal tes prestasi, maka digunakan
rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua, yaitu:
𝑟11 = 2 . 𝑟 1
2⁄ 12⁄
1 + 𝑟 12⁄ 1
2⁄
Keterangan:
r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefesien reliabilitas
No. X Y X2 Y2 XY
1 6 6 36 36 36
2 7 6 49 36 42
3 6 7 36 49 42
4 8 6 64 36 48
5 5 7 25 49 35
6 6 7 36 49 42
7 5 6 25 36 30
8 9 9 81 81 81
9 7 8 49 64 56
10 4 8 16 64 32
11 7 5 49 25 35
12 8 8 64 64 64
13 8 8 64 64 64
14 6 7 36 49 42
15 8 8 64 64 64
16 7 7 49 49 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No. X Y X2 Y2 XY
17 8 9 64 81 72
18 6 8 36 64 48
19 5 8 25 64 40
20 8 8 64 64 64
21 6 7 36 49 42
22 8 8 64 64 64
23 8 9 64 81 72
24 9 9 81 81 81
25 8 5 64 25 40
26 6 7 36 49 42
27 7 7 49 49 49
28 9 9 81 81 81
Jumlah
(∑) 195 207 1407 1567 1457
Untuk mencari reliabilitas, pertama-tama harus mencari korelasi antara
skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2).
r 1 2⁄ 1
2⁄ = N∑XY−(∑X)(∑Y)
√{N∑X2−(∑X)2}{N∑Y2−(∑Y)2}
r1
2⁄ 12⁄ =
28x1457−(195).(207)
√{28x1407−(195)2}{28x1567−(207)2}
r1
2⁄ 12⁄ =
40796−40365
√(39396−38025)(43876−42849)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
r1
2⁄ 12⁄ =
431
√(1371)(1027)
r1
2⁄ 12⁄ =
431
√1408017
r1
2⁄ 12⁄ =
4311186,6
𝐫𝟏𝟐⁄ 𝟏
𝟐⁄ = 𝟎,𝟑𝟔𝟑
Setelah menemukan nilai korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2),
maka langsung dimasukan ke dalam rumus reliabilitas berikut.
𝑟11 = 2 . 𝑟 1
2⁄ 12⁄
1 + 𝑟 12⁄ 1
2⁄
𝑟11 = 2 x 0,363
1 + 0,363
𝑟11 = 0,726
1,363
𝑟11 = 0, 53
Jadi, Reliabilitas Soal Tes Siklus I yaitu 0, 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
VALIDITAS SOAL TES PRESTASI SIKLUS II
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Adelia M. K. 1 0 1
1 1 1 1 1 0
2 Anggi M. 0 1 1
1 1 1 1 1 1
3 Anindita R. 1 1 0
0 1 1 1 1 1
4 Apheela L.N.P 1 0 1
1 1 1 1 1 1
5 Bagas C. A. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
6 Cahyaning MAE 1 0 1
1 1 1 1 1 1
7 Clarisa A. S. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
8 Divka K. F. R. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
9 Fajar E. N. 1 0 1
1 1 1 1 0 1
10 Hikmah T. U. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
11 Igusti N. 1 0 1
1 0 1 1 1 1
12 Ikarno N. T. A. 0 0 1
1 1 1 1 1 1
13 Ineke D. P. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
14 Jasmine V. K. L. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
15 Jihan A. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
16 Kharina P.E.B.S. 1 1 1
1 0 1 1 1 1
17 Kunta A. S. M. 1 1 1
1 1 0 1 1 1
18 Laila K. K. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
19 Lulu P. R. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
20 Marsya A. P. 0 1 1
1 1 1 1 1 1
21 Muh.TWP 0 1 1
1 1 1 1 0 1
22 Nava A. D. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
23 Nuricha F. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
24 Odilia D. T. N. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
25 Rachel L. E. P. 1 1 1
1 1 1 1 1 1
26 Ramadhan N. W. 1 1 1
1 1 0 0 1 1
27 Rhenantya R. D. 1 1 1
1 1 1 1 0 1
28 Sultan P. A. K. 1 0 1
1 1 1 1 1 1
29 Tiara R. T. 1 1 1
1 1 1 0 1 1
∑ X 25 16 28
28 27 27 27 26 28
Validitas (Rxy) 0.0
2
0.3
2
0.2
2
0.2
2
0.4
1
0.0
5
0.0
5
0.3
9
0.0
9
Ket SR R R
R S SR SR R SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
No Nama 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Adelia M. K. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Anggi M. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Anindita R. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
4 Apheela L.N.P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Bagas C. A. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Cahyaning M A.E. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Clarisa A. S. 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 Divka K. F. R. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 Fajar E. N. 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0
10 Hikmah T. U. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Igusti N. 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0
12 Ikarno N. T. A. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Ineke D. P. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 Jasmine V. K. L. 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
15 Jihan A. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 Kharina P.E.B.S. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
17 Kunta A. S. M. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Laila K. K. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
19 Lulu P. R. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
20 Marsya A. P. 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
21 Muhammad TWP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 Nava A. D. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 Nuricha F. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 Odilia D. T. N. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 Rachel L. E. P. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 Ramadhan N. W. 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
27 Rhenantya R. D. 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
28 Sultan P. A. K. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
29 Tiara R. T. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑ X 19 26 27 26 26 26 27 27 26 24
Validitas (Rxy) 0.22 0.55 0.23 0.62 0.47 0.1 0.14 0.14 0.25 0.41
Ket R S R T S SR SR SR R S
Keterangan
R : Rendah T : Tinggi
SR : Sangat Rendah
S : Sedang : Nomor Soal yang Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
RELIABILITAS SOAL TES PRESTASI BELAJAR SIKLUS II
No X Y X2 Y2 XY
1 9 7 81 49 63
2 8 9 64 81 72
3 6 9 36 81 54
4 9 8 81 64 72
5 9 8 81 64 72
6 9 8 81 64 72
7 9 8 81 64 72
8 8 8 64 64 64
9 8 5 64 25 40
10 9 9 81 81 81
11 8 5 64 25 40
12 9 8 81 64 72
13 10 9 100 81 90
14 9 7 81 49 63
15 10 7 100 49 70
16 9 7 81 49 63
17 9 9 81 81 81
18 10 8 100 64 80
19 10 8 100 64 80
20 8 8 64 64 64
21 8 9 64 81 72
22 9 8 81 64 72
23 10 9 100 81 90
24 10 8 100 64 80
25 10 9 100 81 90
26 9 6 81 36 54
27 8 7 64 49 56
28 9 8 81 64 72
29 10 8 100 64 80
Jumlah
(∑) 259 227 2337 1811 2031
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Untuk mencari reliabilitas, pertama-tama harus mencari korelasi antara
skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2).
r 1 2⁄ 1
2⁄ = N∑XY−(∑X)(∑Y)
√{N∑X2−(∑X)2}{N∑Y2−(∑Y)2}
r1
2⁄ 12⁄ =
29x2031−(259).(227)
√{29x2337−(259)2}{29x1811−(227)2}
r1
2⁄ 12⁄ =
58899−58793
√(67773−67081)(52519−51529)
r1
2⁄ 12⁄ =
106
√(692)(990)
r1
2⁄ 12⁄ =
106
√685080
r1
2⁄ 12⁄ =
106827,7
𝐫𝟏𝟐⁄ 𝟏
𝟐⁄ = 𝟎,𝟏𝟑
Setelah menemukan nilai korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (r1/21/2),
maka langsung dimasukan ke dalam rumus reliabilitas berikut.
𝑟11 = 2 . 𝑟 1
2⁄ 12⁄
1 + 𝑟 12⁄ 1
2⁄
𝑟11 = 2 x 0,13
1 + 0,13
𝑟11 = 0,26
1,13
𝑟11 = 0, 23
Jadi, Reliabilitas Soal Tes Siklus II yaitu 0, 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Mata Pelajaran :
Praktikan :
Hari, tanggal :
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Guru membuka Pelajaran
2. Guru mengabsen/menyebut nama
3. Suara guru jelas
4. Guru memakai media
5. Guru memakai alat peraga
6. Guru sering bertanya kepada siswa
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
9. Guru memanfaatkan penguatan
10. Guru memberi tugas rumah
11. Sikap guru serius
12. Sikap guru santai
13. Guru menulis di papan tulis
14. Guru umumnya duduk di kursi
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping,
dan ke tengah
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut:
a. setiap indikator/tujuan pembelajaran
b. sekelompok indikator/tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Mata Pelajaran :
Praktikan :
Hari, tanggal :
NO. ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I
PRA PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran,
dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dan rencana kegiatannya
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pembelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki
belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
NO. ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa.
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya
Nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang telah dialokasikan
C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
2. Merespons positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
dan Siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
siswa
5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
NO. ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
kondusif
6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
dalam belajar
E. Penilaian proses dan hasil belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
F. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancer
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV PENUTUP
A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B. Pelaksanaan tindak lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Mata Pelajaran :
Praktikan :
Hari, tanggal :
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru/peneliti
3. Siswa bertanya kepada guru/peneliti dan mencari
permasalahan yang akan dipecahkan
4. Siswa menjawab pertanyaan guru/peneliti/teman
5. Siswa memecahkan permasalahan dengan
membaca materi pelajaran dari buku atau internet
6. Siswa mencatat hal-hal penting
7. Siswa bekerjasama dengan teman melalui diskusi
kelompok
8. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
9. Siswa menulis laporan hasil diskusi
10. Siswa melaporkan hasil diskusi secara lisan di
depan kelas
11. Siswa membuat kesimpulan materi yang barusan
dibahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Jadwal Penelitian
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni
Persiapan X X
Permohonan
izin X
Pengumpulan
data X
Analisis data X X
Penyusunan
laporan X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran
Peneliti menjawab pertanyaan siswa terkait tugas diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Presentasi Hasil Diskusi Kelompok di Depan Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related