Direktur Bina Kelembagaan K3
Peningkatan Investasi K3 Indonesia Dalam Mengatasi Pandemi di Dunia Kerja serta MenurunkanKecelakaan Kerja dan PAKHery Sutanto, ST, MM
Pekerja/buruh di tempat kerja berhadapan dengan berbagai Hazard dan berisikoPekerja/buruh aset penting (human Capital):
berhadapan dengan berbagaiHazard Risiko KK/PAK
Pandemi Covid-19Pekerja/buruh Juga kelompokyg rentan penularan Covid-19
Program P2 Covid-19 terintegrasi dalamProgram dan kegiatan K3
Berbagai Upaya sektor ketenagakerjaan Kesiapsiagaan dan keberlangsungan usaha
K3 merupakan Investasi …?
Berhak mendapatkanperlindungan TK
K3 merupakan aspek pentingperlindungan TK menjamin hak dalam mewujudkan kesejahteraan
COST ?atau
INVESTASI?
Pembiayaan K3
Investasi K3
Dalam Konteks Kerangka Kerja K3, Investasi
Indonesia:
• Regulasi K3
• Profil K3 Nasional,
• Program K3 Nasional,
• Sistem manajemen K3,
• Pengawas K3 dan SDM K3 lainnya,
• Dewan K3 Nasional, Asosiasi Profesi dan
Lembaga K3 lainnya.
• Reformasi Pengawasan KTK K3
Regulasi K3
0201
03
Pasal 27 ayat (2) dan Pasal
28 D ayat (2)
UUD 1945
Pasal 86, Pasal 87
UU NO. 13 TAHUN 2003
TENTANG
KETENAGAKERJAAN
UU NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN
KERJA
PP 50 TAHUN 2012
TENTANG
PENERAPAN SMK3
04
PERATURAN
PELAKSANAAN K3
(STANDAR, PEDOMAN,
PETUNJUK TEKNIS K3
DLL .)
05
1. Konvensi 155 tentang K3 dan Lingkungan (OSH and The WorkEnvironment)
2. Konvensi 161 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja (OccupationalHealth Services)
3. Konvensi ILO 187: Landasan Peningkatan Keselamatan danKesehatan Kerja, 2006melalui Peraturan Presiden No. 34 Tahun 2014
4. Konvensi ILO tentang Ketenagakerjan Maritim, 2006 diratifikasimelalui UU No. 15 Tahun 2016
5. ILO Guideline of OSH on Maritime, 2014
Konvensi ILO terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Peraturan Perundang-Undangan :
1.Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja ;2.Undang-undang UAP Tahun 1930 (Stoom Ordonantie)3.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821)
4.Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan ;5.Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;6.Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan
persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit.7.Undang-Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Berkelanjutan.8.Undang-Undang No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani.
Profil Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
10.Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan
11.Peraturan Pemerintah No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida.
12.Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan kesehatan kerja radiasi
13.Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi.
14.Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja;
15.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman 16.Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
Peraturan Perundang-undangan :
Profil Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
Kerangka Hukum Nasional tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
Konvensi ILO No. 81 tahun 1947 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan (Disahkan oleh
UU No. 21 tahun 2003)
UU No. 3 tahun 1951 tentang Deklarasi Efektivitas Pengawasan
Ketenagakerjaan di Seluruh Indonesia No. 23 tahun 1948
Republik Indonesia
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2016 tentang
Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan
MENINGKATKAN SINERGI DAN KOLABORASI STAKEHOLDER K3
• Mengembangkan Srategi dan Program K3 Nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang K3 untukmewujudkan arah kebijakan K3, yang meliputi :
• Promosi K3 Nasional
• Penguatan kapasitas sumber daya K3
• Pengawasan dan penegakan hukum norma K3
• Penguatan sistem pelaporan dan manajemen informasi K3 Nasional
• Penguatan koordinasi, sinergi dan kolaborasi K3
1. Pembaharuan pendekatan dalam pembinaan danpengawasan serta pelayanan publik menggunakanplatform digital (Teman K3)
2. Penguatan SDM Pengawas Ketenagakerjaanmenyesuaikan kondisi perubahan di era revolusi industri 4.0. dan menghadapi situasi pandemi penyakit(profesional, tepercaya, peduli dan inovatif berbasis teknologi digital)
3. Operasional Kelembagaan yg efektif, efisien, cepat dan tepat untuk optimalisasi fungsi pengawasan KTK
Reformasi Pengawasan KTK K3
Respon Pembinaan Pengawasan KetenagakerjaanPada Masa Pandemi Covid-19
• Surat Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nomor B.5/51/AS0202/I/2020 Tentang Kewaspadaan Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat Yang Tidak Diketahui Penyebabnya Pada Pekerja, 24 Januari 2020;
• Surat Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nomor 5/193/AS.02.02/III/2020 Tentang Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Penyebaran Covid-19 diTempat Kerja, 12 Maret 2020;
• Surat Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 5/228/AS.03.00/IV/2020, Tentang Pelaksanaan Pengawasan Ketenagakerjaan Pada Pandemi Covid-19, 8 April 2020;
• Surat Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 5/334/AS.02.02/IX/2020 Tentang Antisipasi Meningkatnya Kasus Konfirmasi Covid-19 Di Tempat Kerja, 28 September 2020;
KEBIJAKAN KEMNAKER RI
PADA MASA PANDEMI COVID-19
Kepdirjen No.
5/77/HM.01/VII/2020
tentang Pedoman
Penyusunan
Perencanaan
Keberlagsungan Usaha
Dalam Menghadapi
Pandemi
Corona Virus
Disease 2019 (Covid-
19) bagi Usaha Kecil
dan Menengah
(UKM)
SE
Menaker No.
M/3/HK.04/III/2020
tentang
Perlindungan
Pekerja/Buruh dan
Kelangsungan Usaha
dalam Rangka
Pencegahan dan
Penanggulangan
Covid-19.
SE
Menaker No.
M/8/HK.04/V/2020
tentang
Perlindungan
Pekerja/Buruh
dalam
Program JKK pada
Kasus PAK karena
Corona Virus
Disease 2019
(Covid-19)
SE
Menaker No.
M/8/HK.04/V/2020
tentang
Perlindungan
Pekerja/Buruh
dalam
Program JKK pada
Kasus PAK karena
Corona Virus
Disease 2019
(Covid-19)
Kepdirjen No.
5/36/HM.01/IV/2020
tentang Pedoman
Penyusunan
Perencanaan
Keberlangsungan
Usaha Dalam
Menghadapi Pandemi
Covid-19
KEPMENAKER
No. 312
Tahun 2020
tentang
Pedoman
Penyusunan
Perencanaan
Keberlangsungan
Usaha dalam
Menghadapi
Pandemi
Penyakit
Kepdirjen No.
5/76/HM.01/VII/
2020 tentang
Protokol
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja
(K3) Kembali
Bekerja dalam
Pencegahan
Penularan
Covid-19KEPMENAKER No. 317
Tahun 2020 tentang
Senam Pekerja Sehat
1. Mendorong Pimpinan Perusahan, APINDO, SP/SB, Assosiasi K3, untuk melaksanakan Pencegahan Covid-19 di Perusahaan Dalam Rangka Perlindungan Tenaga Kerja.
2. Perusahaan Harus Produkif Tetapi Tetap AmanBeradaptasi Dengan Covid-19 Melalui PerencanaanKeberlangsungan Usaha.
3. Panduan Produktif & Aman Kembali Bekerja Pasca WFH.
4. Program JKK guna perlindungan Covid-19 Akibat Kerja.
5. Meningkatkan Pembinaan Pengawasan Dalam Upaya P2 Covid-19.
6. Meningkatkan Kolaborasi Dengan Stakeholder (APINDO, DK3N, SP/SB ILO, BP Jamsostek, Assosiasi K3 lainnya)
7. Melaksanakan sosialisasi, Informasi dan publikasi upayapencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempatkerja dengan teknologi infomasi dan melalui berbagaimedia sosial.
Peran dan Strategi
P2 Covid-19
di Tempat Kerja
Salah satu upaya penanggulangan dampakpandemia adalah :
Menyusun Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
Upaya untuk membantu dunia usaha dalam mempersiapkan diri merespon kemungkinan dampak yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19.
Melindungi keberlangsungan usaha dari dampak pandemi dan mencegah penyebaran Covid-19 di tempat kerja, sehingga aktivitas usaha tetap berjalan, walaupun dengan keterbatasan sumber daya”
(Telah disusun Panduan P2 Covid-19 di tempat kerja)
PENGEMBANGAN LAYANAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DAN PUBLIKASI
Mengembangkan SISNAKER Kemnaker, dengan maksud dan tujuan sebagai sarana informasi, konsultasi maupun pengaduanpermasalahan Ketenagakerjaan termasuk K3 dan WLKP yang memuat objek K3 --> Kolaborasi dengan Pemda melalui DinasKetenagakerjaan sebagai Admin (https://wajiblapor.kemnaker.go.id)
&Sistem Pelayanan K3 (TEMAN K3) yang merupakan layananterpadu berbasis online (daring) yang meliputi PJK3, Kelas
Virtual Pembinaan K3, Data Pengawas KetenagakerjaanSpesialis K3, Data dan Pemeriksaan dan Pengujian ObjekK3, dan Pelaporan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat
Kerja, Pelaporan Medical Check Up (https://temank3.id)
MENINGKATKAN PEMBINAAN PENGAWASAN DALAM
MASA PANDEMI
Mengembangkan Mekanisme Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan yang Dapat
Dilaksanakan secara Offline dan/atau Online
(Dalam Penyusunan Pedoman Pengawasan KTK pada masa
Pandemi)
Meningkatkan Implementasi Program Promotif dan Preventif
Pelayanan Kesehatan Kerja dalam P2 Covid-19 di Tempat Kerja
GPS merupakan kegiatan untuk membudayakan hidup sehat di tempat kerja
GPS sebagai bagian dari implementasi budaya K3, dengan tujuan :
meningkatkan derajat kesehatan pekerja, lingkungan kerja yang aman dan
sehat, produktivitas kerja optimal dan pembiayaan kesehatan lebih efisien.
Top Related