TUGAS I
Contoh Kerja Statis dan Kerja Dinamis
I. Contoh Kerja Statis
1. Pekerjaan Pemecah Batu
Gambar 1. Pekerja Pemecah Batu
Pada gambar di atas tampak seorang lelaki sedang mengayunkan kapak
untuk pemecah batu. Pekerjaan memecah batu jenis batu split ini dilakukan secara
manual oleh pekerja. Pekerjaan ini melakukan gerakan tangan berulang-ulang
dengan tenaga maksimum, frekuensi yang cukup tinggi dan terus-menerus. Untuk
melakukan pergerkan pada lengan saat proses pemecahan batu, maka otot-otot
pada leher dan bahu akan berkontraksi dan akan terus berkontraksi selama
pekerjaan tersebut berlangsung. Kontraksi yang terjadi akan menekan pembuluh
darah yang menyebabkan berkurangnya aliran darah pada otot-otot tangan yang
sedang bekerja. Bagaimanapun, dalam kondisi demikian demikian dibutuhkan
darah yang banyak karena kerja otot yang terus-menerus. Dua hal dapat terjadi
disini. Otot-otot leher atau bahu akan menjadi sangat lelah meskipun hanya
melakukan sedikit gerakan atau tidak ada gerakan sama sekali. Pada saat yang
bersamaan pengurangan aliran darah ke tangan akan mempercepat kelelahan yang
terjadi pada otot. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya risiko gangguan pada
kesehatan khususnya keluhan pada muskuloskeletal tubuh.
2. Pekerjaan Kasir Swalayan
Gambar 2. Pekerja Kasir
Tenaga kerja kasir umumnya dilakukan oleh tenaga kerja perempuan.
Pekerjaan kasir tergolong statis karena berada dalam posisi berdiri dalam waktu
lama dan melakukan aktivitas yang sama secara berulang. Pekerjaan ini biasa
dilakukan dalam posisi duduk ataupun berdiri. Namun pada Gambar dapat dilihat
seorang pekerja kasir pada suatu swalayan yang melakukan pekerjaan secara
berdiri.
Dampak dari terlalu lama berdiri dapat membuat otot menjadi kaku
sehingga secara efektif bisa mengurangi suplai darah ke otot-otot. Akibatnya
aliran darah berkurang sehingga mempercepat timbulnya kelelahan dan
menyebabkan nyeri pada otot-otot punggung, kaki dan leher (otot-otot ini
digunakan untuk mempertahankan posisi tubuh). Pekerja tidak hanya merasakan
ketegangan otot tapi juga ketidaknyamanan lainnya seperti berkumpulnya darah di
kaki, serta berdiri terlalu lama mengakibatkan radang pembuluh darah.
Peradangan ini dari waktu ke waktu berkembang menjadi varises kronis dan
menyakitkan.
II. Contoh Kerja Dinamis
1. Pekerjaan Tukang Becak
2. Pekerjaan Perawat
TUGAS II
Menghitung Jumlah Kalori
Contoh Kasus
Berikut ini merupakan data aktivitas yang dilakukan oleh seseorang :
Tabel 1. Data Aktivitas
No. Jenis AktivitasKalor Dibutuhkan
(kCal/Jam/Kg Berat Badan)
Lama Aktivitas
(Jam)
1 Membaca dengan intonasi keras 1,5 2
2 Berdiri dengan tenang 1,5 2
3 Menjahit dengan tangan 1,59 1,5
4Berdiri dengan konsentrasi pada
satu objek1,63 2,5
Total 6,22 8
Jika berat badan dari orang tersebut yaitu 50 kg. Maka berapa total kalori yang
dibutuhkan, dan tergolong ke dalam kriteria beban kerja apa?
Penyelesaian:
Untuk menghitung beban kerja maka digunakan rumus perhitungan sebagai
berikut:
Total Beban Kerja=Kalor Dibutuhkan (Kcal) x Lama Aktivitas (Jam) x Berat Badan (kg)Total Waktu (jam)
Total Beban Kerja=(1,5 x 2 x 50 ) + (1,5 x 2 x 50 )+ (1,59 x 1,5 x 50 ) + (1,63 x 2,5 x 50 ) 8
Total Beban Kerja=533 8
(kCal / Jam /Kg Berat Badan)
Total Beban Kerja= 66,625 (kCal /Jam /KgBerat Badan)
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kategori nilai beban kerja tersebut
termasuk ke dalam kategori rendah.
Top Related