7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 1/4
Pengertian Bank Konvensional dan Definisi Serta Prinsip
1 . Pengertian Bank Konvensional
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998‘’
Bank Konvensional adalalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Pada bank konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh
imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah
diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga
pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana (debitor)
adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian terhadap ketiga
kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini
bank konvensional berfungsi sebagai lembaga perantara saja tidak adanya ikatan emosional yang
kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak
mempunyai keinginan yang bertolak belakang.
2. Prinsip-prinsip bank konvensional
Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional
menggunakan dua metode, yaitu :
Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito
berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga
tertentu.
Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya
dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.
7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 2/4
3.Sistem bunga bank konvensional:
o Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu
untung untuk pihak bank
o Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan
Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu
untung untuk pihak Bank
o Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat
ganda saat keadaan ekonomi sedang baik
o Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama
Islam
o Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agamaIslam
o Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi
4. Hukum bank konvensional
Ada yang berpendapat bahwa bank konvensional hukumnya haram. Namun, ada juga
yang berpendapat boleh, karena dianggap darurat. Pasalnya kita masih belum mampu keluar darisistem bank konvensional tersebut. Menurut yang berpendapat haram, orang yang bekerja di
bank-bank tersebut pun haram hukumnya karena makan gaji dari hasil riba (haram). Kalau
diikuti, Bank Indonesia (sebagai induk semua bank di Indonesia) pun masih memakai sistem
konvensional. Yaitu, menganut sistem bunga yang dianggap riba (haram) oleh pendapat pertama.
Sampai sekarang pun, untuk penyelenggaraan haji masih banyak jamaah yang menggunakan jasa
bank konvensional.
Tahun 1976 di Mesir diadakan diskusi yang sangat berbobot dipimpin oleh Syekh
Muhammad Faraj As-sanhuri dan dihadiri oleh 14 ulama yang sangat terkemuka. Lima mewakili
Mazhab Hanafi, empat mewakili Mazhab Maliki, tiga Mazhab Syafi'i, dan seorang bermazhab
Hanbali. Di akhir diskusi tersebut, empat ulama mengharamkan, sembilan membolehkan dan
seorang belum dapat memberi putusan. Selanjutnya Mufti Mesir yang kini menjabat Pimpinan
7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 3/4
Tertinggi Al-Azhar, Syekh Al-Azhar Sayyid Muhammad Thanthawi, cenderung membolehkan
bank konvensional/deposito dalam berbagai bentuknya walau dengan penentuan bunga terlebih
dahulu. Menurutnya, di samping penentuan tersebut menghalangi adanya perselisihan atau
penipuan di kemudian hari, juga karena penetuan bunga dilakukan setelah perhitungan yang
teliti, dan terlaksana antara nasabah dengan bank atas dasar kerelaan mereka. Terlebih,
perbankan menjadi salah satu pilar utama dari pembangunan ekonomi secara khusus dan
pembangunan nasional secara umum, yang manfaatnya kembali kepada seluruh masyarakat.
Tahun lalu, tepatnya 27 Ramadhan 1423 H/2 Desember 2002 M, Majma al-Buhust al-
Islamiyah salah satu badan tertinggi al-Azhar, mengadakan rapat membahas soal bank
konvensional yang dipimpin oleh Syekh Al-Azhar. Forum itu memutuskan: "Mereka yang
bertransaksi dengan atau bank-bank konvensional dan menyerahkan harta dan tabungan merekakepada bank agar menjadi wakil mereka dalam menginvestasikannya dalam berbagai kegiatan
yang dibenarkan, dengan imbalan keuntungan yang diberikan kepada mereka serta ditetapkan
terlebih dahulu pada waktu-waktu yang disepakati bersama orang-orang yang bertransaksi
dengannya atas harta-harta itu, maka transaksi dalam bentuk ini adalah halal tanpa syubhat
(kesamaran), karena tidak ada teks keagamaan di dalam Alquran atau dari Sunnah Nabi yang
melarang transaksi di mana ditetapkan keuntungan atau bunga terlebih dahulu, selama kedua
belah pihak rela dengan bentuk transaksi tersebut." Allah berfirman: "Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan jalan yang batil. Tetapi
(hendaklah) dengan perniagaan yang berdasar kerelaan di antara kamu. (QS. an-Nisa': 29).
Dikemukakan juga dalam fatwa tersebut bahwa boleh jadi ada yang berkata: "Bank-bank
tersebut dapat merugi, maka bagaimana mereka menetapkan keuntungan terlebih dahulu bagi
investor? Jawabannya: "Kalau bank itu merugi dalam satu transaksi, dia dapat memperoleh
keuntungan dalam banyak transaksi lainnya. Dengan demikian keuntungan ini dapat menutupi
kerugian itu. Di samping itu, dalam keadaan rugi dapat saja persoalan dikembalikan kepada
pengadilan.
Kesimpulannya, penetapan keuntungan terlebih dahulu bagi mereka yang
menginvestasikan harta mereka melalui bank-bank atau selain bank adalah halal dan tanpa
syubhat dalam transaksi itu. Ini termasuk dalam persoalan "Al-Mashalih Al-Mursalah",
bukannya termasuk persoalan aqidah atau ibadat-ibadat yang tidak boleh dilakukan atas
7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 4/4
perubahan atau penggantian. Tetapi, tentu saja ada ulama yang tidak setuju. Agaknya kita dapat
berkata bahwa Bank-bank Syariah yang melaksanakan kegiatannya antara lain dalam bentuk
mudharabah dan lain-lain, dapat dipastikan sejalan dengan tuntunan agama. Namun demikian,
bank konvensional tidak dapat dipastikan keharamannya, bahkan dia pun boleh jadi halal. Ini
terbukti dengan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang sangat berwewenang itu.
Memperoleh gaji/honorarium dari bank-bank tersebut dapat dibenarkan, bahkan kendati bank-
bank konvensiobnal itu melakukan transaksi riba. Bekerja dan memperoleh gaji di sana pun
masih dapat dibenarkan, selama bank tersebut mempunyai aktivitas lain yang sifatnya halal.
Begitu fatwa Mufti Mesir yang lalu, Syekh Jad al-Haq. Wa ALlah A'lam.
Top Related