PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI BRANTAS
HADID WALIDAIN
I0112061
PROFIL SUNGAI BRANTAS Sungai Brantas
merupakan Sungai terbesar kedua di Pulau Jawa, terletak di Propinsi Jawa Timur.
Sungai Brantas mempunyai panjang ± 320 km dan memiliki luas wilayah sungai ± 14.103 km2 1.
Sungai Brantas terdiri dari 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Brantas, DAS Tengah dan DAS Ringin Bandulan serta DAS Kondang Merak
Aliran Sungai Brantas
Brantas memiliki sumber air dari simpanan Gunung Arjuno (di kota Batu) kemudian mengalir ke arah malang, menuju blitar,tulung agung, Kediri, jombang, mojokerto.
Di mojokerto bercabang ke arah Kali mas(Surabaya) dan ke Kali porong(Sidoarjo)
Potensi Yang Dimiliki Sungai Brantas
RIWAYAT BANJIR SUNGAI BRANTAS
PERMASALAHAN SUNGAI BRANTAS YANG MENYEBABKAN BANJIR 1. Penurunan dasar sungai Kali Brantas mulai dari Ploso
sampai Mojokerto serta di Kali Porong yang disebabkan penggalian pasir secara liar.
2. Kerusakan prasarana pengairan yang disebabkan antara lain oleh penggalian pasir secara liar.
3. Sedimentasi waduk yang diakibatkan kerusakan pada daerah tangkapan hujan oleh perambahan hutan, penebangan lindungan dan pola pertanian yang tidak sesuai.
4. Pencemaran air akibat pembuangan limbah yang melampaui daya dukung.
5. Pemukiman penduduk di daerah sempadan
UPAYA PENANGANAN BANJIR DI BRANTAS Prinsip-prinsip yang
digunakan 1. Pengendalian dimulai dari hulu
dengan mengoperasikan waduk-waduk untuk pengendalian banjir..
2. Pengaturan tinggi muka air dan debit yang mengalir di sungai akibat pembendungan dilakukan dengan mengatur operasi pintu air di bendungan atau bendung secara berantai. 3. Di hilir, aliran banjir di sungai dilewatkan melalui sungai Kali Porong menuju ke laut
4. Di Kota Surabaya, banjir di sungai Kali Surabaya diupayakan untuk dialirkan ke laut melalui pengoperasian Pintu Air Wonokromo.
UPAYA PENANGGULANGAN INFRASTRUKTUR UNTUK MENGURANGI BANJIR DI SUNGAI BRANTAS
Pembuatan Bangunan Pengontrol sedimen
Pembuatan Bangunan Groundsill
Pengendalian Banjir yang Sudah ada masih gagal
Banjir dibulan februari 2015
Penyebabnya ? Kenapa sudah dilakukan pencegahan masih terjadi banjir ?
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Departemen Pekerjaan Umum (PU) Siswoko mengatakan masyarakat sudah terlanjur berasumsi, pemerintah tidak membangun sesuatu untuk mengatasi banjir, padahal sebenarnya pemerintah sudah berbuat banyak baik fisik maupun struktur.
Solusi ? Agar Banjir Bisa teratasi
Pemerintah harus berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat untuk menanggulangi masalah banjir. Hal tersebut mengingat secara umum tingkat pendidikan masyarakat masih rendah. Sehingga perlu diadakn pendekatan ke masyarakat agar mau membantu melakukan tindakan-tindakan untuk pensegahan banjir.
Top Related