1
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATERI SISTEM RESPIRASI DI SMAN 1 PURWOSARI
Mareta Arisswara Edy, Ibrohim, dan Sueb
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Email:[email protected];
[email protected];[email protected].
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk multimedia interaktif
dengan pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) dan juga bertujuan untuk
mengetahui validitas, kepraktisan dan keefektifan multimedia interaktif dengan
PBM dalam meningkatkan hasil belajar.Produk multimedia interaktif dengan
PBMmemperoleh pencapaian validitas media sebesar 97,81% dengan kriteria
sangat valid, rerata tingkat validitas materi sebesar 100% dengan kriteria
sangat valid, dan tingkat validitas RPP dan silabus sebesar 97,67% dengan
kriteria sangat valid. Hasil uji kepraktisan menunjukkantingkat kepraktisan
media sebesar 99,09% dengan kriteria sangat praktis. Uji keefektifan terhadap
hasil belajar siswa menunjukkan hasil belajar siswa sebesar 86,68 % dengan
kriteria sangat efektif. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan
bahwa multimedia interaktif dengan PBM layak digunakan dan dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Kata kunci: multimedia interaktif, pembelajaran berdasarkan masalah, hasil
belajar
Abstract: The objectives of this study were to produce interactive multimedia
based on problem based learning (PBL) and to determine the validity,
practicality, and effectiveness of the multimedia to the learning outcomes. The
analysis result was 97.81% on media validity average (very valid), 100% on
topic validity average (very valid), and 97.67% on lesson plan validity average
(very valid). The result of practicality test was 99.09% (very practical). The
effectivity on student’s learning outcomes was 86.68% (very effective). The
result of this research and development showed that interactive multimedia
using problem based learning was valid to be used to increase student’s
cognitive learning outcomes.
Keywords: interactive multimedia, problem based learning, learning outcomes
Kurikulum 2013 yang menuntut pola pembelajaran yang pada awalnya satu arah
menjadi pembelajaran interaktif dan adanya dukungan dari perkembangan
teknologi informasi menjadikan multimedia pembelajaran berkembang menjadi
multimedia pembelajaran interaktif dengan berbagai keuntungan. Keuntungan
penggunaan multimedia interaktif ditemukan dari hasil penelitian Nandi (2006)
yang menyimpulkan penggunaan multimedia interaktif dalam proses belajar
dapat melibatkan siswa dan media secara langsung dan interaktif. Pengalaman
siswa akan lebih bertambah dan siswa tidak akan terpaku pada materi yang ada,
akan tetapi dapat memilih sesuai apa yang dibutuhkannya. Penggunaan
2
multimedia interaktif akan menunjukkan hasil yang lebih efektif apabila
dipadukan dengan model pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach).Eristi (2007) menjelaskan bahwa media
pembelajaran interaktif efektif digunakan karena melibatkan siswa untuk
menggunakan teknologi komunikasi sehingga siswa mendapatkan informasi dan
pengalaman belajar yang baru. Hasil penelitian Leow (2014) mengungkapkan
bahwa multimedia interaktif menunjang pembelajaran aktif dan
fleksibel.Multimedia interaktif juga meningkatkan kualitas belajar siswa,
memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan memusatkan pembelajaran
pada siswa
Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 model pembelajaran yang
diutamakan dalam pembelajaran salah satunya yaitu model pembelajaran
berdasarkan masalah (PBM). Rusman (2011:232) mendefinisikan model
pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge). Hosnan
(2014:100) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran berdasarkan masalah
guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk secara aktif
menyelesaikan masalah dan membangun pengetahuannya, sementara pusatnya
yaitu siswa. Keuntungan penerapan model PBM ditemukan dari hasil penelitian
Yokhebed et al. (2012) yang menyimpukan model PBM menjadikan siswa
tertarik untuk belajar dan aktif dalam kegiatan memecahkan masalah dan
meningkatkan hasil belajar.
Hasil wawancara dan observasi di SMAN 1 Purwosari yang dilaksanakan
pada tanggal 4 Oktober 2014 guru mengungkapkan bahwa siswa kurang aktif
bertanya, memberikan tanggapan, danmenjawab pertanyaan dalam pembelajaran.
Rerata hasil tes materi sistem respirasi kelas XI MIA 1 tahun pelajaran 2013/2014
sebesar 66,21 tergolong rendah. Guru juga menjelaskan persentase siswa yang
mengikuti remedi paling tinggi sebesar 56, 75% yaitu pada materi sistem
respirasi. Untuk mengatasi permasalahan yang telah diungkapkan oleh guru maka
penggunaan multimedia pembelajaran interaktif dengan PBM perlu
3
dipertimbangkan penggunaannya oleh guru untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran dan kompetensi pada Kurikulum 2013. Smith (2005) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa memberikan respons positif terhadap
pembelajaran berdasarkan masalah. Pembelajaran berdasarkan masalah
memberikan pengalaman belajar langsung sehingga kemampuan kerjasama,
berbicara di depan umum, dan berpikir tingkat tinggi meningkat. Mencermati
permasalahan yang dikemukakan tersebut, pengembang berencana melakukan
pengembangan multimedia interaktif yang dipadukan dengan PBM. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif dengan PBMdan
mengetahui validitas, kepraktisan, dan keefektifan multimedia interaktif dengan
PBM.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang akan
menghasilkan produk multimedia interaktif dengan PBM. Model pengembangan
yang digunakan model pengembangan Borg dan Gall (1983:626) yang diadaptasi
dan disederhanakan.Penelitian ini hanya dilakukan pada tahap 1 sampai 7.Uji
coba produk dilakukan pada tahap preliminary field testing dan main product
testing. Pada uji coba tahap preliminary field testing dilakukan validasi oleh ahli
media, ahli materi, ahli pendidikan, dan praktisi lapangan. Pada main product
testing dilakukan uji coba lapangan untuk memperoleh data mengenai kepraktisan
dan keefektifan produk. Subjek uji coba lapangan yaitu 37 siswa kelas XI MIA 1
di SMA Negeri 1 Purwosari.Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
datameliputi angket validasi,angket respons siswa, soal evaluasi, dan lembar
observasi. Data dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut.
P =
x 100 % (Sumber: Arikunto, 2010: 282)
Keterangan :
P = persentase validitas
x = jumlah skor jawaban responden dalam satu item pernyataan
xi = jumlah skor ideal dalam satu item pernyataan
100 % = konstanta
4
Kriteria validitas tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Data Persentase Validitas Produk
Skor Persentase Kriteria
5
4
3
2
1
90%-100%
75%-89%
65%-74%
40%-64%
0%-39%
Sangat valid
Valid
Cukup valid
Kurang valid
Tidak valid
Sumber: Arikunto (2010: 282)
Tabel 2 Kriteria Penilaian Data Persentase Kepraktisan Produk Persentase Kriteria
81%-100%
61%-80%
41%-60%
21%-40%
0%-20%
Sangat praktis
Praktis
Cukup Praktis
Kurang Praktis
Sangat Praktis
(Sumber: diadaptasi dari Akbar (2013: 42)
Tabel 3 Kriteria Penilaian Data Persentase Keefektifan Produk
Persentase Kriteria
81%-100%
61%-80%
41%-60%
21%-40%
0%-20%
Sangat efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Sangat Efektif
(Sumber: diadaptasi dari Akbar (2013: 82)
Berdasarkan Tabel 1,2, dan 3, apabila menunjukkan kriteria, sangat
valid/valid, sangat praktis/praktis, dan sangat efektif/efektif, maka produk yang
dikembangkan dapat dikatakan layak digunakan.
HASIL
Validitas diperoleh dari validasi oleh validator ahli media, ahli materi, ahli
pendidikan, dan praktisi lapangan. Penyajian ringkasan data hasil validasi media
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tingkat Validitas (%) Keseluruhan Aspek Media Pada Multimedia Interaktif dengan
PBM Oleh Dua Validator
No Komponen yang Dinilai Validator 1 Validator 2 Rerata Kriteria
1 Komponen Multimedia
Interaktif
96,67
100 95,83 Sangat Valid
2 Pengorganisasian
Tampilan
96,67 100 95,83 Sangat Valid
3 Keinteraktifan 100 100 100 Sangat Valid
4 Penilaian Secara
Keseluruhan
100 100 100 Sangat Valid
Rerata Nilai Keseluruhan 98,33 100 97,91 Sangat Valid
5
Penyajian ringkasan data hasil validasi materi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Tingkat Validitas (%) Keseluruhan Aspek Materi Pada Multimedia Interaktif dengan PBM
Oleh Dua Validator
Data uji kepraktisan diperoleh dari perhitungan angket respons siswa dan
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Penyajian ringkasan data hasil
perhitungan angket respons siswa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Tingkat Kepraktisan (%) Keseluruhan Aspek Multimedia Interaktif dengan PBM
No Aspek yang dinilai Rerata Kriteria
1 Animasi, teks, audio, gambar, dan video 96,63 Sangat Praktis
2 Penyajian Materi 95,79 Sangat Praktis
3 Penyajian soal 96,14 Sangat Praktis
4 Pengorganisasian tampilan 97,19 Sangat Praktis
5 Penilaian secara keseluruhan 96,58 Sangat Praktis
Rerata Nilai Keseluruhan 96,47 Sangat Praktis
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif dilaksanakan
berdasarkan Silabus dan RPP yang telah disusun, sehingga RPP dan silabus
divalidasi. Perhitungan validasi silabus dan RPP dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Tingkat Validitas (%) RPP dan Silabus
Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui kepraktisan media
melalui keterlaksanaan sintaks pembelajaran berdasarkan masalah dan
penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran.Penilaian keterlaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh observer. Penyajian ringkasan data hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 8.
No Komponen yang Dinilai Validator 1 Validator 2 Rerata Kriteria
1 Kelayakan isi 100 100 100 Sangat Valid
2 Penilaian Aspek Bahasa 100 100 100 Sangat Valid
3 Visualisasi 100 100 100 Sangat Valid
4 Soal Evaluasi 100 100 100 Sangat Valid
Rerata Nilai Keseluruhan 100 100 100 Sangat Valid
No Aspek yang Dinilai Validator 1 Validator 2 Rerata Kriteria
1 Silabus 95,87 100 97,93 Sangat Valid
2 RPP 94,82 100 97,41 Sangat Valid
Rerata Nilai Keseluruhan 95,34 100 97,67 Sangat Valid
6
Tabel 8Tingkat Keterlaksanaan (%) Keseluruhan Aspek Multimedia Interaktif dengan PBM
Data uji keefektifan diperoleh dari nilai tes evaluasi hasil belajar kognitif
yang berjumlah 20 soal. Soal tes evaluasi yang digunakan untuk uji keefektifan
telah divalidasi kemudian diujicobakan pada 36 siswa kelas XI MIA 2 untuk
mengetahui taraf kesukaran, daya beda, dan reliabilitas soal.Penyajian ringkasan
hasil perhitungan nilai tes evaluasi dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Tingkat Ketuntasan Siswa Kelas XI MIA 1 SMAN 1 Purwosari (%)
Nilai Jumlah Siswa Persentase
< KKM (75) 3 8,11
> KKM (75) 34 91,89
Rerata kelas 37 86,68
PEMBAHASAN
Pengembangan ini menghasilkan produk multimedia interaktif dengan
PBM. Penggunaan multimedia interaktif dengan PBM diharapkan dapat
membantu guru menyampaikan materi pembelajaran khususnya materi sistem
respirasi dengan menarik.Danim (2008: 7) mengemukakan bahwa media
pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan
oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta
didik.Produk multimedia interaktif dengan PBM berisi halaman awal (kurikulum,
menu materi, petunjuk, dan pengembang) dan menu materi (motivasi, fenomena,
materi, dan latihan).
Menu kurikulum berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator.Fungsi menu kurikulum ini yaitu agar pengguna mengetahui kompetensi
yang diperoleh dengan menggunakan multimedia interaktif dengan pembelajaran
No Aspek yang Dinilai Pertemuan Rerata Kriteria
1 2 3
1 Keantusiasan 100 86,67 86,67 91,11 Sangat Baik
2 Kemudahan pengoperasian 100 90 90 93,33 Sangat Baik
3 Kemenarikan 100 90 100 96,67 Sangat Baik
4 Keinteraktifan 100 90 95 94,99 Sangat Baik
5 Keterlaksanaan sintaks PBM 100 100 100 100 Sangat Baik
6 Pemanfaatan media dalam
pembelajaran
100 100 100 100 Sangat Baik
Rerata Nilai Keseluruhan 100 92,77 95,27 96,01 Sangat Baik
7
berdasarkan masalah.Munadi (2010:187) menyatakan pemilihan media harus
memperhatikan ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.Media pembelajaran
dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Menu petunjuk
penggunaan berfungsi untuk menjelaskan fungsi setiap link dan tool serta
caramengoperasikan multimedia interaktif dengan pembelajaran berdasarkan
masalah. Menu pengembang berisi biodata pengembang multimedia interaktif.
Di dalam menu materi terdapat beberapa menu motivasi, fenomena, materi
dan latihan.Fungsi menu motivasi yaitu untuk membangkitkan sikap positif siswa
untuk menjaga kesehatan sistem respirasi dan membangkitkan semangat siswa
untuk belajar.Yamin (2013:180) menyatakan salah satu manfaat media yaitu
menimbulkan sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap
peningkatan proses belajar. Menu fenomena bertujuan untuk memfasilitasi
tahapan orientasi permasalahan terhadap siswa sehingga siswa dapat menemukan
masalah yang akan dipecahkan.Hosnan (2014:41) mengungkapkan dengan
mengamati fenomena dan rahasia alam, siswa akan tertantang mengeksplorasi
rasa keingintahuannya sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi.
Pada tahap pengorganisasian siswa untuk belajar terdapat instruksi dalam
multimedia interaktif dengan PBM untuk membimbing pengguna dalam
merumuskan masalah yang berkaitan dengan fenomena yang disajikan dalam
multimedia interaktif. Menurut Yamin (2013:164) dengan merumuskan masalah
dapat merangsang berpikir tingkat tinggi, mengeluarkan pendapat dan
menggunakan wawasan. Setelah pengguna selesai merumuskan masalah akan
dibimbing memasuki tahap penyelidikan individual dan kelompok berupa
pengumpulan informasi untuk menjawab rumusan masalah. Instruksi pada
multimedia interaktif akan membimbing pengguna memilih menu materi yang
disajikan untuk mengumpulkan informasi. Kharida et al. (2009) menjelaskan
bahwa PBM menghendaki siswa aktif dalam memecahkan masalah yang telah
dirumuskan dengan cara mengumpulkan data, investigasi, dan eksplorasi.
Pada tahap pengumpulan informasipengguna dibimbing untuk mengkaji
materi yang ada pada menu materi. Suprijono (2014:72) menyatakan dengan
melibatkan siswa dalam pengumpulan informasi siswa dapat berpikir struktural,
8
aktif, kreatif, mandiri dalam berfikir serta pembelajaran akan lebih bermakna.
Penjabaran materi pada multimedia interaktif dengan pembelajaran berdasarkan
masalah mengombinasikan teks, video, animasi, suara, dan gambar.
Yamin(2013:179) menjelaskan bahwa media menyampaikan informasi yang dapat
didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan suatu
masalah, suatu konsep, suatu proses atau prosedur yang bersifat abstrak dan tidak
lengkap menjadi lengkap dan jelas. Novana et al. (2012) menjelaskan bahwa
multimedia interaktif memberikan kemudahan dalam memvisualisasikan objek
yang besar dan tidak mudah dalam pengadaannya.
Setelah mengumpulkan informasi, pengguna akan dibimbing memasuki
tahapan pengembangan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap pengembangan
dan penyajian hasil karya terdapat instruksi dalam multimedia interaktif dengan
PBM untuk melakukan kegiatan mengasosiasikan dan mengaitkan informasi yang
diperoleh.Inel & Balim (2010) mengungkapkan kegiatan mengasosiakan dan
mengaitkan informasi dapat meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan,
mengembangkan kemampuan berfikir kritis dari pemahaman ke aplikasi, sintesis
dan analisis.Instruksi selanjutnya dalam multimedia interaktif dengan
pembelajaran berdasarkan masalah yaitu mengomunikasikan hasil karya.Hosnan
(2014:75) mengungkapkan bahwa dalam kegiatan komunikasi guru dan siswa
dapat berbagai informasi dan saling memberikan saran terhadap data yang
disajikan.Kegiatan mengomunikasikan hasil karya dapat mengasah rasa percaya
diri, mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar, dan melatih
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas.Instruksi terakhir dalam
multimedia interaktif dengan PBM yaitu melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Herman (2006) menyatakan pembelajaran
berdasarkan masalah membiasakan siswa merefleksi tentang efektivitas cara
berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah.
Menu latihan berisi soal latihan pilihan ganda yang bejumlah 20 soal.Soal
latihan telah divalidasi dan diujicobakan kepada 36 siswa untuk mengetahui taraf
kesukaran, indeks daya pembeda, dan reliabilitas.Menurut Arikunto (2013:72)
sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memiliki persyaratan
tes yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan
9
ekonomis.Soal latihan berfungsi untuk mengukur pemahaman konsep siswa
terhadap materi sistem respirasi setelah melakukan pembelajaran dengan
multimedia interaktif dengan PBM. Hal tersebut didukung oleh pernyataan
Arikunto (2013:39) yaitu evaluasi merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk
mengukur pencapaian tujuan.
Validitas multimedia interaktif dengan PBM ditentukan melalui validasi
oleh validator yaitu ahli media, ahli materi, ahli pendidikan, dan praktisi lapangan.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh validator ahli media, ahli materi,
ahli pendidikan, dan praktisi lapangan produk multimedia interaktif dengan PBM
mendapatkan nilai validitas media sebesar 97,91% dan nilai validitas materi
sebesar 100%. Menurut Arikunto (2010:282) hasil validasi media dan materi
memiliki kriteria sangat valid dengan keterangan produk dapat digunakan dan
tidak diharuskan revisi sehingga multimedia interaktif dengan PBM dikatakan
layak digunakan.
Kepraktisan multimedia interaktif dengan PBM ditentukan melalui
perhitungan angket respons siswadan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Nieveen (2010:90) menyatakan bahwa produk yang dikembangkan
dikatakan praktis jika pengguna (guru dan siswa) menyatakan produk mudah
digunakan. Angket respons siswa diberikan kepada 37 siswa kelas XI MIA 1.
Berdasarkan uji kepraktisan multimedia interaktif dengan PBM mendapatkan nilai
kepraktisan sebesar 99,09%. Menurut Akbar (2013:42), persentase pencapaian
99,09% termasuk kategori sangat praktis dengan keterangan produk dapat
digunakan dan tidak diharuskan revisi. Hasil uji kepraktisan menunjukkan bahwa
multimedia interaktif dengan PBM mudah digunakan sehingga dapat mendukung
fungsi media yang dikemukakan Munadi (2010:7) yaitu media pembelajaran
sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Fibriani et al.(2014) mengungkapkan bahwa hasil belajar dapat
ditingkatkan dengan penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran.
Pernyataan tersebut dibuktikan oleh nilai tes evaluasi yang menunjukkan
persentase rerata nilai sebesar 86,06% dengan kriteria sangat efektif. Penggunaan
10
multimedia interaktif dengan pembelajaran berdasarkan masalah dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif. Hosnan (2014:299) menyatakan penggunaan
pembelajaran berdasarkan masalah membantu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa
yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan norma. Surjono &
Susila (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan penggunaan media pem-
belajaran interaktif dinilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek
afektif maupun aspek kognitif.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan secara keseluruhan yaitu telah dihasilkan multimedia interaktif
dengan pembelajaran berdasarkan masalah yang valid, praktis, dan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan simpulan di atas, maka penggunaan multimedia interaktif dengan
PBM perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut yaitu penggunaan
multimedia interaktif dengan PBM hendaknya berpedoman pada RPP dan silabus
yang menyertai multimedia interaktif; sebaiknya guru menjelaskan cara
pengoperasian sebelum menggunakan multimedia interaktif dengan PBM dalam
pembelajaran di kelas; dan sebaiknya guru mempelajari dan memahami sintaks
dari pembelajaran berdasarkan masalah.
Ucapanterimakasih: Seluruh pihak SMAN 1 Purwosari.
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2013. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Educational Research An Introduction. Fourt
Edition . New York: Longman Inc.
Danim, S. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
11
Eristi, S D. 2007. The Effectiveness of Interactive Instruction CD Designed
Through The Pre-School Students. Makalah disajikan pada International
Educational Technology (IETC) Conference, Nicosia, 3-5 Mei 2007. Dalam
Eric database, (Online), (http://eric.ed.gov/?q=THR+EFFECTIVENESS
+OF+INTERACTIVE+INSTRUCTION+CD+DESIGNED+THROUGH+TH
E+PRESCHOOL+STUDENTS&id=ED500139), diakses 2 November 2014.
Fibriani, L., Damris, M., & Risnita. 2014.Pengembangan Multimedia Interaktif
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Kesetimbangan Kimia SMA. Jurnal Edu-Sains, (Online), 3 (1): 1-5,
(http://online-journal.unja.ac.id/index.php/edusains/article/view/1760), diakses
17 April 2015.
Herman, T. 2006. Membangun Pengetahuan Siswa Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional MIPA,
Fakultas MIPA UNY, Yogyakarta, 1 Agustus.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Inel, D. & Balim, A.G. 2010. The Effects of Using Problem-Based Learning In
Science And Technology Teaching Upon Students Academic
Achivement and Levels. Asia-Pacific Forum on Science Learning and
Teaching, (Online), 11(2): 1-24, (http://e-resources.pnri.go.id:2126/ehost
/pdfviewer/pdfviewer?sid=8102b0e0-62d6-4916-830ba5e7f014ab4a%40
sessionmgr198&vid=2&hid=124), diakses 2 November 2014.
Leow, F.T. 2014. Interactive Multimedia Learning: Inovating Classroom
Education in a Malaysian University. The Turkish Online Journal of
Education Technology, (Online), 13 (2): 99-110,
(http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1022913.pdf) diakses 5 November
2014.
Kharida, L.A., Rusilowati, A., & Pratinyo, K. 2009. Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, (Online), 5(1): 83-89, (http://journal.unnes.ac.id/nju/
index.php/JPFI/article/download/1015/925), diakses 25 November 2014.
Munadi, Y. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press.
Nandi, 2006. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di
Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, (Online), 6
(1): 1-9, (http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI
/197901012005011NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf
__Penggunaan_Multimedia__Interaktif.pdf) diakses 2 November 2014.
12
Nieveen, N., McKenney, S., & Akker , J.V.D. 2006. Educational Design
Research: The Value of Variety. Dalam Akker, J.V.D., Gravemeijer, K.,
McKenney, S., & Nieveen, N (Eds.), Educational Design Research (hlm.
144-184). Enchede: Axis Media-ontwerpens.
Novana, T., Budi, A.P., & Sukaesih, S. 2012. Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbahasa Inggris Materi Vertebrata Sebagai Suplemen
Pembelajaran Di SMA. Unnes Journal of Biology Education, (Online), 1
(1): 95-99, (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe), diakses 2
November 2014.
Permendikbud RI Nomor 69. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikdud RI Nomor 103. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rusman, 2011. Model –Model Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Smith, R.S. 2005. Implementing A Problem Based Learning Approach for
Teaching Research Methods in Geography. The Turkish Online Journal
of Education Technology, (Online), 29 (1): 203-221, (http://e-
resources.pnri.go.id:2126/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=6ea79314-
b965-4811-9826-a147770036a6%40sessionmgr114&vid=1&hid=118),
diakses 5 Desember 2014.
Suprijono, A. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Surjono, H.K. & Susila, H.R. 2013. Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Bahasa Inggris untuk SMK. Jurnal PendidikanVokasi, (Online), 3 (1):
45-52,(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=138029
&val=438&title=Pengembangan%20Multimedia%20Pembelajaran%20B
ahasa%20Inggris%20untuk%20SMK), diakses 11 November 2014.
Yamin, M. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Referensi.
Yokhebed, Sudarisman, S., & Sunarni, W. 2012. Pembelajaran Biologi
Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar. Jurnal Inkuiri, (online), 1(3): 183-194,
((http://jurnal.pasca.uns.ac.id/index.php/ink/article/view/146), diakses 30
November 2014.
Top Related