PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS
UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM
PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic. Rer. Reg.
Laju pertumbuhan Provinsi Aceh lambat, termasuk 10 provinsi
termiskin di Indonesia (Sensus Nasional, BPS, 2010)
LATAR BELAKANG
2
TEORITIK
Konsep Pengembangan Wilayah Model Basis Ekspor
dan Pendekatan Sektor : Faktor penentu wilayah berkembang
cepat menekankan pada pengembangan sektor basis dan
sektor industri sebagai sektor strategis.
EMPIRIK
SEKTOR PERTANIAN : sektor basis (28,17%) penopang
perekonomian Aceh di luar sektor migas (Aceh dalam Angka,
2011) SEKTOR INDUSTRI (Non Migas) : kontribusi sangat rendah
(3,02%) terhadap perekonomian Aceh (Aceh dalam Angka,
2011) Dukungan Kebijakan Pemerintah : Prioritas pembangunan
ekonomi jangka panjang tahap 2 menekankan pada
pengembangan agroindustri komoditas perkebunan untuk
menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan (RKPA,
2012)
Pengembangan kegiatan industri produk hilir komoditas
perkebunan memiliki nilai tambah tinggi (Kemenperin, 2009)
Sehingga untuk meningkatkan laju pertumbuhan wilayah
dan laju pertumbuhan ekonomi wilayah di Provinsi Aceh
perlu adanya arahan pengembangan industri berbasis
komoditas unggulan subsektor perkebunan dalam
pengembangan wilayah di Provinsi Aceh
3
1 • Menentukan wilayah penghasil komoditas
unggulan perkebunan di Aceh.
2 • Menentukan wilayah pengembangan industri
berbasis komoditas unggulan perkebunan di Aceh.
3
• Mengidentifikasi karakteristik pengembangan kegiatan industri turunan berbasis komoditas unggulan perkebunan.
4
•Merumuskan arahan pengembangan industri berbasis komoditas unggulan perkebunan dalam pengembangan wilayah di Aceh.
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN DAN SASARAN
• Bagaimana komoditas unggulan subsektor perkebunan dapat mendukung pengembangan wilayah di Provinsi Aceh?
PERTANYAAN PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
Belum berkembangnya sektor industri yang didukung dengan sektor basis di
Provinsi Aceh membutuhkan adanya arahan pengembangan industri dalam
pengembangan wilayah di Provinsi Aceh.
RUANG LINGKUP WILAYAH PENELITIAN
4
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Fokus pada pembahasan pengembangan industri berbasis
perkebunan dalam pengembangan wilayah.
Pembahasan tentang penentuan komoditas unggulan perkebunan,
jenis industri turunan industri perkebunan dan penentuan wilayah
pengembangan industri.
INDIKATOR PENELITIAN
5
6
7
• Rasionalisme
• Penelitian dilakukan atas dasar teori yang telah ada sebelumnya. Pendekatan digunakan dalam menyusun konseptualisasi teoritik sesuai dengan tujuan penelitian untuk merumuskan arahan pengembangan industri dalam pengembangan wilayah di Aceh.
PENDEKATAN PENELITIAN
• Deskriptif
• Bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang ada. Dalam penelitian ini terkait kondisi komoditas unggulan perkebunan yang akan dikembangkan dalam mendukung pengembangan industri dalam pengembangan wilayah
JENIS PENELITIAN
• Primer
• Sekunder
METODE PENGUMPULAN DATA
8
POPULASI DAN SAMPEL
Penentuan sampel : Teknik Purposive Sampling.
Objek Purposive Sampling : Mewakili Pemerintah, Praktisi, Akademisi.
Pemilihan responden yang berkompeten dan/atau berpengaruh dalam
pencapaian sasaran : (Analisa Stakeholder)
9
VARIABEL PENELITIAN (1)
10
VARIABEL PENELITIAN (2)
11
VARIABEL PENELITIAN (3)
12
TEKNIK ANALISA DATA No Sasaran Data Input
Teknik Analisa
Data Output
1
Penentuan wilayah penghasil
komoditas unggulan subsektor
perkebunan.
- Tingkat Basis
- Tingkat daya saing
- Tingkat
Pertumbuhan
LQ
Shift Share
Jenis komoditas unggulan
perkebunan
- Nilai LQ
- Nilai SSA
- Nilai kontribusi
Analisa
Quartil
Wilayah penghasil
komoditas unggulan
perkebunan di Aceh
2
Menentukan wilayah
pengembangan industri
berbasis komoditas unggulan
perkebunan.
- Ketersediaan
pelabuhan laut
- Ketersediaan
pelabuhan udara
- Jaringan Jalan
- Angkatan Kerja
- Penduduk SMA
- Jumlah Penduduk
Hierarchical
Cluster
Pembagian wilayah
pengembangan industri
berbasis perkebunan
3
Mengidentifikasi karakter
pengembangan industri
turunan berbasis komoditas
perkebunan.
- Bahan Baku
- Tenaga Kerja
- Akses Pemasaran
AHP Bobot masing – masing
alternatif industri
- Bobot alternatif
industri
Analisa
Deskriptif
Karakteristik jenis industri
turunan
4
Merumuskan arahan
pengembangan industri
berbasis komoditas unggulan
perkebunan.
- Output 2
WP industri Analisa
Deskriptif
Arahan pengembangan
industri berbasis komoditas
unggulan perkebunan di
Aceh - Output 3
Jenis industri turunan
13
KERANGKA ANALISIS
14
GAMBARAN UMUM
Diagram Persentase Penggunaan Lahan Tahun 2011
Sumber : Aceh dalam Angka, 2012
Provinsi Aceh terletak di sebelah barat Pulau Sumatera di Indonesia. Terletak pada
ketinggian rata – rata 125 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah : 56.770,81 km2.
Penggunaan lahan terbesar : hutan seluas 2.291.080 Ha yaitu 40,36 % dari luas total.
Peruntukan penggunaan lahan perkebunan : 1001.081 Ha yaitu 18%. Lahan terkecil
industri : 3.928 Ha.
15
0.00
100,000.00
200,000.00
300,000.00
400,000.00
500,000.00
600,000.00
700,000.00
GAMBARAN UMUM
Kontribusi subsektor perkebunan terbesar terdapat pada Kabupaten Nagan
Raya, Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sedangkan kota yang tidak memiliki
kontribusi perkebunan adalah Banda Aceh.
PERTUMBUHAN NILAI PDRB SUB SEKTOR PERKEBUNAN
(JUTA RUPIAH) TAHUN 2008 - 2010
16
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penentuan Jenis Komoditas dan Wilayah Penghasil Bahan Baku
Komoditas Unggulan Perkebunan (Analisa LQ, SSA)
17
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Komoditas dan Wilayah Penghasil Bahan Baku Komoditas
Unggulan Perkebunan (Analisa LQ, SSA)
Karet
Kakao
Kelapa Sawit
Wilayah Penghasil
Bahan Baku :
1. Aceh Tamiang
2. Aceh Utara
3. Aceh Tenggara
4. Aceh Timur
5. Aceh Singkil
18
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Penentuan Wilayah Pengembangan Industri Berbasis Komoditas
Unggulan Perkebunan di Provinsi Aceh (Hierarchical Cluster)
Klaster 2
WP Industri (Akses Pemasaran Tinggi)
Klaster 1 WP Industri (Potensi Tenaga Kerja Tinggi)
19
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
3
WP Industri I (Potensi Bahan Baku Mentah Tinggi)
WP Industri II
(Akses Pemasaran Tinggi)
WP Industri III (Potensi Tenaga Kerja Tinggi)
Wilayah Pengembangan Industri Berbasis Komoditas Unggulan
Perkebunan di Provinsi Aceh (Hierarchical Cluster)
20
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Mengidentifikasi Karakteristik Pengembangan Jenis Industri Turunan
Berbasis Perkebunan (Analytical Hierarchi Process)
21
22
23
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Pengembangan Jenis Industri Turunan Berbasis
Perkebunan (Analytical Hierarchi Process)
No Karakteristik (Kriteria) Jenis Industri (Alternatif)
1
Industri yang berorientasi
pada ketersediaan
bahan baku mentah
- Minyak Sawit Mentah (CPO) (0,517)
- Industri Biji Coklat (0,343)
- Industri Getah Karet (0,421)
- Industri Karet Remah (0,226)
2
Industri yang berorientasi
pada sumber tenaga
kerja
- Industri Oleokimia Dasar (0,268)
- Industri Minyak Goreng (0,363)
- Industri Sabun (0,219)
- Industri Cocoa Butter (0,235)
- Industri Cocoa Powder (0,257)
- Industri Cokelat Batang (0,374)
3
Industri yang berorientasi
pada kemudahan akses
pemasaran
- Industri Latek Pekat (0,221)
- Industri Ban Dalam (0,249)
- Industri Alas Kaki (0,218)
24
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Merumuskan Arahan Pengembangan Industri Berbasis Komoditas
Unggulan Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi
Aceh (1)
No
Wilayah
Pengembangan
(Sasaran 2)
Jenis Industri
(Sasaran 3) Arahan Pengembangan Industri
I
Aceh Singkil
Aceh Tenggara
Aceh Utara
Aceh Tamiang
Aceh Timur
- Minyak Sawit
Mentah (CPO)
- Industri Biji Coklat
- Industri Getah
Karet
- Industri Karet
Remah
Pengembangan industri pada WP
Industri 1 diarahkan pada
pengembangan jenis industri
turunan berbasis komoditas
unggulan perkebunan yang
berorientasi pada pengolahan
sumber bahan baku mentah.
Pengembangan industri yang
berpotensi untuk dikembangkan
yaitu industri yang mengolah
bahan baku mentah atau industri
hulu perkebunan yakni Industri
CPO, Industri Biji Coklat, Industri
Getah Karet, dan Industri Karet
Remah.
25
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Merumuskan Arahan Pengembangan Industri Berbasis Komoditas
Unggulan Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi
Aceh (2)
No
Wilayah
Pengembangan
(Sasaran 2)
Jenis Industri
(Sasaran 3) Arahan Pengembangan Industri
II
Aceh Besar
Banda Aceh
Sabang
Lhokseumawe
Pidie
Bireuen
- Industri Latek
Pekat
- Industri Ban
Dalam
- Industri Alas
Kaki
Pengembangan industri pada
wilayah ini diarahkan pada
pengembangan jenis industri turunan
berbasis komoditas unggulan
perkebunan yang berorientasi pada
kemudahan akses pemasaran.
Wilayah tersebut memiliki
kecukupan dan kemudahan
aksesibilitas baik darat, laut, maupun
udara. Pengembangan jenis industri
turunan yang berpotensi untuk
dikembangkan yaitu Industri Latek
Pekat, Industri Ban Dalam, dan
Industri Alas Kaki.
26
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Merumuskan Arahan Pengembangan Industri Berbasis Komoditas
Unggulan Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi
Aceh (3)
No
Wilayah
Pengembangan
(Sasaran 2)
Jenis Industri
(Sasaran 3) Arahan Pengembangan Industri
III
Aceh Barat Daya
Nagan Raya
Gayo Lues
Bener Meriah
Simeulue
Aceh Selatan
Aceh Tengah
Langsa
Pidie Jaya
Aceh Jaya
Subulussalam
Aceh Barat
- Industri
Oleokimia
Dasar
- Industri Minyak
Goreng
- Industri Sabun
- Industri Cocoa
Butter
- Industri Cocoa
Powder
- Industri Cokelat
Batang
Pengembangan industri pada WP
Industri III diarahkan pada
pengembangan jenis industri turunan
berbasis komoditas unggulan
perkebunan yang berorientasi pada
sumber tenaga kerja.
Pengembangan industri yang
dikembangkan yaitu Industri
Oleokimia Dasar, Industri Minyak
Goreng, Industri Sabun, Industri
Cocoa Butter, Industri Cocoa
Powder, Industri Cokelat Batang.
27
KESIMPULAN Penentuan jenis komoditas unggulan perkebunan di Aceh yang berpotensi sebagai
bahan baku industri berbasis perkebunan adalah komoditas Karet, Kakao, dan
Kelapa Sawit.
Pembagian Wilayah pengembangan industri terbentuk menjadi menjadi tiga (3)
klaster, yaitu :
1. Wilayah Pengembangan Industri I, memiliki kecukupan bahan baku tinggi, terdiri atas Kabupaten
Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Utara, dan Aceh Singkil. WP diarahkan memiliki
pengembangan kegiatan jenis industri yang mengolah bahan baku mentah antara lain industri
turunan CPO, industri industri biji coklat, industri getah karet, dan industri karet remah.
2. Wilayah Pengembangan Industri II, memiliki ketersediaan akses pemasaran tinggi, terdiri atas
Kabupaten/Kota Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Lhokseumawe, Pidie, dan Bireuen. WP
diarahkan memiliki pengembangan kegiatan jenis industri turunan yang membutuhkan
kemudahan akses pasar antara lain industri turunan latek pekat, industri ban dalam, industri alas
kaki.
3. Wilayah Pengembangan Industri III, memiliki kecukupan tinggi pada ketersediaan tenaga kerja,
terdiri atas Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Gayo Lues, Bener Meriah, Simeulue, Aceh Selatan,
Aceh Tengah, Langsa, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Subulussalam dan Aceh Barat. WP diarahkan
memiliki pengembangan kegiatan jenis industri turunan yang membutuhkan ketersediaan tenaga
kerja tinggi antara lain industri turunan oleokimia dasar, industri minyak goreng, industri sabun,
industri cocoa butter, industri cocoa powder, industri cokelat batang.
• Da l a m s t u d i l a n j u t m e ng e na i p e ng e m b a ng a n w i l a ya h k hu su snya a s p e k e konom i , p e ng e m b a ng a n ke ung g u l a n l o k a l s e b a i k nya j u g a m e m p e r i n c i k om od i t a s u ng g u l a n d a r i s u b s e k t o r b a s i s l a i n nya ya ng d a p a t m end ukung p en i n g ka t a n l a j u p e r t um b uha n w i l a ya h khu su snya d a l a m p e ng e m b a ng a n w i l a ya h d i P r o v i n s i A c e h .
• Da l a m s t u d i l a n j u t m e ng e na i p e ng e m b a ng a n w i l a ya h ya ng b e r t u j u a n un t u k m e n i n g k a t k a n p e nd a p a t a n p e r k a p i t a ya ng m e ra t a d a n m e nye ra p t e n a g a k e r j a , p e r l u a d a nya k e s e r i u s a n p e m e r i n t a h d a l a m m em p e r s i a p k a n s k i l l a ng ka t a n ke r j a l o k a l ya ng a d a p a d a m a s i n g – m a s i n g w i l a ya h d i P r o v i n s i A c e h .
28
SARAN
TERIMAKASIH
29
Top Related