i
PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO
DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH
KABUPATEN KULON PROGO
Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Pagerharjo
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Yuni Silvianti
Nim : 14520027
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2018
ii
PENGEMBANGAN DESA WISATA NGLINGGO
DESA PAGERHARJO KECAMATAN SAMIGALUH
KABUPATEN KULON PROGO
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi Program Studi Ilmu Pemerintahan pada
Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta
Disusun Oleh :
Yuni Silvianti
14520027
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2018
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Pemerintahan pada Sekolah
Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 03 April 2018
Pukul : 12.00 WIB
Tempat : Ruang Ujian Skripsi STPMD “APMD” Yogyakarta
TIM PENGUJI
NAMA TANDA TANGAN
Ir. Muhammad Barori, M.Si
Ketua/Penguji/Pembimbing
Drs. Suharyanto, MM .
Penguji Samping 1
Ir. Nelly Tiurmida, MPA .
Penguji Samping 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan (Sarjana)
Gregorius Sahdan, S.IP., MA.
iv
Motto
“Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Orang Yang Percaya”
(Markus 9:23)
“Tidak Ada Hal Yang Mudah Dalam Perjuangan,
Tidak Ada Hal Yang Tidak Berhasil Bila Dikerjakan”
“Jangan Pernah Mengikuti Kemana Jalan Akan Berujung.
Buat Jalan Mu Sendiri Tinggalkanlah Jejak”
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan studi di Program Studi Ilmu Pemerintahan
(Sarjana) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ”APMD” Yogyakarta.
Peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini, skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua peneliti, Bapak Albert Suyoto dan Ibu Angela Widya. Mereka adalah
orang tua yang selalu mendukung dan mensupport peneliti dalam segala bidang
terutama dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga seluruh anggota keluarga besar yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
2. Bapak Drs. Suharyanto, M.M. sebagai Dosen wali akademik yang selalu memberikan
dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian skripsi saya.
3. Bapak Supali yang selalu menjadi motivasi saya untuk menjadi seorang wanita yang
kuat dan harus berguna untuk keluarga.
4. Kakak saya Adrianus Suwinto dan Adik saya Triana Julianti Hensi, yang telah
memberikan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.
5. Teman-teman saya seperjuangan Endy Marselino, Rici Mialina, Rila Pani antary,
Linggar Satria Pamungkas, Putri Remijawa, Laura Anasias, Alpinus, Tri Wahyuni,
Erik Pradika, Yovensius Yonni Dian Nanda, Yoga, Dens, Satria Reksy Pratama,
Nirmala, Om Dus, Zeni, Jumi, dll.
6. Teman-teman saya Anastasia, Agata Nelly, Parida, Ovi, Kak Diah, Dedek Varo, Bg
Elyas, Yudi, bg mimik, ce mizy, Atan, Randa, Akiong, Ucu Tungkris, Riko, Dessy,
Muhammad Hafrian Fajar, Marsianus Sutrisno, Long, Bg Wahyu, Aji, Bg Teddy,
Kak Vivie, Kak Dita, Kak Nona, kak Ola, Riko, Domi, dan semua orang yang sudah
hadir dalam hidup saya yang tidak bisa disebutkan lagi Terima kasih untuk kalian.
7. Informan yang telah memberikan keterangan pada saat penelitian, khususnya
masyarakat Desa Pagerharjo.
8. Teman-teman Almamater STPMD ”APMD” Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
izin bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Desa Wisata
Nglinggo (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Pagerharjo)”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S-1) Program Studi Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa
“APMD” Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Bantuan dan dukungan baik berupa moril dan spiritual dari semua pihak sangat membantu
penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan
Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD
“APMD” Yogyakarta periode 2015-2019.
3. Bapak Drs. Suharyanto, M.M. sebagai Dosen wali akademik yang selalu memberikan
dorongan kepada saya dari awal masuk kuliah sampai penyelesaian skripsi saya.
4. Bapak Ir. Muhammad Barori M.Si selaku pembimbing skripsi saya yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada saya sehingga terselesainya skripsi ini.
5. Dosen Penguji 1 (satu) Bapak Drs. Suharyanto, MM
6. Dosen penguji 2 (dua) IBu Ir. Nelly Tiurmida, MPA
7. Bapak/ibu Dosen, yang telah banyak memberikan materi kuliah khususnya dosen prodi
Ilmu Pemerintahan dan Seluruh staff serta karyawan-karyawan Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi peneliti maupun pihak-pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta, 03 April 2018
(Yuni Silvianti)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN .............................................................. x
INTISARI ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7
1. Tujuan ................................................................................... 7
2. Manfaat ................................................................................. 8
D. Kerangka Konseptual ................................................................ 8
1. Peran Pemerintah Desa ......................................................... 8
a. Peran ................................................................................. 8
b. Pemerintah Desa ............................................................. 10
c. Pengembangan Desa Wisata ................................................ 12
a. Pengembangan ............................................................... 12
b. Objek Wisata ................................................................. 14
E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 21
F. Metode Penelitian ..................................................................... 21
1. Jenis Penelitian...................................................................... 21
2. Unit Analisis ......................................................................... 22
3. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 23
4. Teknik Analisis Data............................................................. 26
viii
BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAGERHARJO ............................. 28
A. Profil Desa Pagerharjo .............................................................. 28
1. Sejarah Desa Pagerharjo ....................................................... 28
2. Kondisi Geografis ................................................................. 30
3. Kondisi Demografi................................................................ 31
4. Pemerintah Desa Pagerharjo ................................................. 40
5. Badan Permusyawaratan Desa Pagerharjo ............................ 47
6. Kelembagaan Desa................................................................ 48
B. Sejarah Nglinggo ....................................................................... 54
1. Kondisi Pariwisata Desa Wisata Nglinggo dan Ragam Objek
............................................................................................. 55
a. Daya Tarik Desa Wisata Nglinggo ................................. 57
b. Struktur Pengurus Desa Wisata Nglinggo ...................... 61
c. Sarana Penunjang Pariwisata Nglinggo ......................... 62
d. Jumlah Pengunjung Tahun 2017 ..................................... 63
e. Jumlah pendapatan pada Tahun 2017 ............................. 64
C. Rencana Pengembangan Desa Wisata Nglinggo dalam RPJMDES
................................................................................................... 65
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 66
A. Pengembangan Desa Wisata Nglinggo ...................................... 67
B. Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Wisata Nglinggo ...... 70
C. Promosi Desa Wisata Nglinggo .................................................. 73
D. Kendala dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo ............. 76
E. Peningkatan Kesejahteraan Warga Dusun Nglinggo .................. 79
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 82
A. Kesimpulan ................................................................................. 82
B. Saran ............................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
TABEL I.1 Subyek Penelitian.................................................................. 23
TABEL II.1 Nama – Nama Lurah / Kepala Desa Sebelum dan Sesudah
Berdirinya Desa Pagerharjo .................................................. 29
TABEL II.2 Jumlah kependudukan ........................................................... 32
TABEL II.3 Kesejahteraan Sosial ............................................................. 32
TABEL II.4 Tingkat Pendidikan Berdasarkan Usia .................................. 33
TABEL II.5 Mata Pencaharian .................................................................. 34
TABEL II.6 Penduduk Berdasarkan Agama ............................................. 35
TABEL II.7 Sarana Transportasi ............................................................... 36
TABEL II.8 Sarana Air Bersih dan Sanitasi ............................................. 37
TABEL II.9 Sarana Olahraga .................................................................... 38
TABEL II.10 Prasarana Kesehatan ............................................................. 39
TABEL II.11 Sarana Kesehatan .................................................................. 39
TABEL II.12 Sarana Pendidikan ................................................................. 40
TABEL II.13 Nama-Nama Pejabat Pemerintahan Desa Pagerharjo
Tahun 2017 ........................................................................... 46
TABEL II.14 Daftar Anggota BPD Desa Pagerharjo ................................. 48
TABEL II.15 Jumlah Pegawai Pemerintah Desa Pagerharjo ...................... 48
TABEL II.16 Pendidikan Pemerintah Desa Pagerharjo .............................. 49
TABEL II.17 Jumlah Pengunjung Tahun 2017 ........................................... 63
TABEL II.18 Jumlah Pendapatan Tahun 2017 ........................................... 64
x
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
GAMBAR II.1 Peta Desa Pagerharjo ............................................................ 30
GAMBAR II.2 Peta Desa Wisata Nglinggo .................................................. 56
BAGAN II.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pagerharjo ............. 45
BAGAN II.2 Struktur Pengurus Desa Wisata Nglinggo ............................ 61
xi
INTISARI
Penelitian ini mengambil Judul Pengembangan Desa Wisata Nglinggo. Lokasi
penelitian ada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Melalui UU No. 6 Tahun 2014, desa diberikan kewenangan untuk mengurus sendiri
pemerintahannya berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul dan hak tradisional yang
diakui dan dihormati. Dengan asas kemandirian, desa khusunya desa Pagerharjo ditantang
untuk dapat memaksimalkan potensi daerah guna membangum kesejahteraan desa, dalam
hal ini desa Pagerharjo berupaya untuk mengembangkan objek wisata kebun teh Nglinggo.
Rumusan masalah Bagaimana pengembangan objek wisata Kebun Teh Nglinggo? Tujuan
Penelitian yaitu: 1). Untuk mendeskripsikan Pengembangan Desa Wisata Nglinggo; 2).
Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah desa dalam pengembangan Desa
Wisata Nglinggo
Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Kualitatif yaitu, mendiskripsikan
fenomena yang ada pada Desa Wisata Nglinggo. Adapun informannya ditetapkan
berdasarkan kriteria dari peneliti yaitu : Kepala Desa, Ketua Pokdarwis, Tokoh Masyrakat,
Pelaku Usaha, Pengunjung, dan Tukang Parkir.
Adapun hasil penelitian sebagai berikut : 1). Pengembangan Desa Wisata Nglinggo
dari sisi jumlah alokasi anggaran masih terbatas, hal ini karena anggaran Desa yang
terbatas dan harus dibagi untuk memenuhi berbagai kepentingan lainnya. Sehingga banyak
fasilitas yang ada di Desa Wisata Nglinggo dibangun atas biaya dari pemerintah khususnya
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi; 2). Bahwa pembangunan sarana dan
prasarana Desa Wisata Nglinggo disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan seperti akses
jalan, area parkir, toilet, papan nama, warung kuliner, home stay, dan gazebo. Walaupun
belum optimal, fasilitas umum tersebut telah diupayakan peningkatannya secara terus
menerus; 3). Promosi Desa Wisata Nglinggo: Pada awalnya promosi dilakukan melalui cara-
cara yang sederhana misalnya dari mulut ke mulut yang kemudian berkembang dengan
menggunakan media sosial; 4). Kendala dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo:
Kendala yang berupa fisik misalnya penambahan fasilitas wisata terkendala tanah yang
adalah kebanyakan milik warga (bukan milik desa) sehingga ada kesulitan untuk
membangun; keterbatasan anggaran pemerintah desa; serta akses jalan yang sempit serta
masih terbatasnya sarana dan prasarana bagi pengunjung; 5). Peningkatan Kesejahteraan
Warga Dusun Nglinggo: Pengembangan Desa Wisata Nglinggo telah berkontribusi terhadap
peningkatan kesejahteraan warga Desa Pagerharjo khususnya warga dusun Nglinggo. Ada
sejumlah 30 orang yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata Nglinggo. Ada 17 orang
pelaku usaha khusus di kawasan objek wisata kebun teh Nglinggo dan ada beberapa warga
yang mengusahakan homestay. Desa Pagerharjo menjadi lebih dikenal dan dinamika
perekonomian desa menjadi lebih tinggi.
Kata Kunci : Pengembangan; Desa Wisata.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pandangan umum masyarakat Indonesia saat ini bahwa desa merupakan ujung tombak
pembangunan di Negara Indonesia ini, jika hendak membangun sebuah negara yang maju
maka harus diawali dari desa. Sejak ditetapkan Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang
Desa, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat melakukan penataan desa.
Penataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang
Desa berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan pemerintah desa sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundang-undangan. Hal tersebut untuk mewujudkan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan desa, mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat
Desa, mempercepat peningkat kualitas pelayanan publik, meningkatkan tata kelola
Pemerintahan Desa, dan meningkatkan daya saing Desa (Undang-Undang No 6 Tahun 2014
tentang Desa Pasal 7 Ayat 3).
Desa menurut Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1, adalah :
“Desa adalah desa dan desa adat yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan
di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut menjelaskan bahwa Desa mempunyai wewenang untuk mengurus sendiri
pemerintahannya. Dan mementingkan masyarakat setempat yang berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul dan hak tradisional yang diakui dan di hormati.
2
Asas pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 antara lain: Asas
Kemandirian, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa dan masyarakat
Desa untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dengan
kemampuan sendiri. Asas Rekognisi, yaitu pengakuan terhadap hak asal usul. Asas
Subsidiaritas, yaitu penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara
lokal untuk kepentingan masyarakat Desa.
Desa ditantang untuk dapat mengenali potensi masing-masing dan mengelolanya demi
kesejahteraannya sendiri. Namun, tanpa perencanaan dan pengelolaan yang baik, penggunaan
dana desa dapat melenceng dari tujuan awalnya. Sejalan dengan hal tesebut, potensi Sumber
Daya Alam (SDA) di desa juga harus dikelola secara berkelanjutan dan memberi manfaat
yang besar bagi masyarakat. Untuk mewujudkan kesejahteraannya sendiri, banyak cara yang
dapat dilakukan desa yang salah satunya adalah menggali dan mengembangkan potensi desa
yang ada di desa salah satunya adalah potensi desa disektor pariwisata.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber aset desa yang sangat penting dan
mampu memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi pembangunan. Produk wisata
konvensional saat ini pun mulai banyak ditinggalkan dan wisatawan beralih kepada produk
wisata yang lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan atraksi secara spesial. Kepuasan
wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata
melainkan juga pada keleluasaan dan intensitas interaksi dengan lingkungan dan masyarakat
lokal. Berdasarkan fakta di atas maka perlu dirumuskan bentuk pembangunan pariwisata
berkelanjutan yang lebih tepat dimasa mendatang. Konsep pariwisata pedesaan (rural
tourism) dengan cirinya produk yang unik, khas serta ramah lingkungan kiranya dapat
menjadi solusi baru bagi pengembangan kepariwisataan di dunia. Sebagai respon atas
3
pergeseran minat wisatawan tersebut maka di Indonesia pun tumbuh pilihan wisata baru
berupa desa-desa wisata di berbagai provinsi di Indonesia.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata disebutkan bahwa
maksud dari kepariwisataan ialah merupakan bagian intergral dari pembangunan nasional
yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab
dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup, serta
kepentingan nasional, sedangkan tujuan dari kepariwisataan diperlukan untuk mendorong
pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi
tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.
Berdasarkan undang-undang tersebut, menjadi jelas bahwa pembangunan pariwisata
terutama yang ditujukan untuk masyarakat, bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,
mampu bersaing di era perubahan serta mampu memelihara nilai-nilai agama dan kelestarian
budaya lokal dan daerah. Saat ini berbagai potensi wisata di daerah-daerah terus
dikembangkan dan dipromosikan, mengingat di era otonomi daerah sekarang menentukan
nilai-nilai kearifan lokalnya, apabila potensi-potensi wisata tersebut dikembangkan secara
baik dan berkesinambung, maka akan memajukan wisata nasional yang akan menjadikan
Indonesia Negara yang kaya akan pariwisata.
pengembangan objek wisata sebagai pelaksana meningkatkan potensi wisata. Sesuai
dengan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 pasal 26 ayat 1 Kepala Desa bertugas
menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Di dalam melaksanakan tugas
tersebut, Kepala Desa berwenang:
a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
4
b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
c. Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;
d. Menetapkan Peraturan Desa;
e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. Membina kehidupan masyarakat Desa;
g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
h. Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar
mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat
Desa;
i. Mengembangkan sumber pendapatan Desa;
j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa;
k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
l. Memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. Mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;
n. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Di dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kepala desa berwenang
mengembangkan sumber pendapatan desa secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel
melalui perbaikan administrasi pemerintahan desa. Terutama peran pemerintah desa sangat
diutamakan dan dapat mendorong kemandirian desa. Desa diharapkan mampu
5
mengoptimalkan potensi yang ada seperti potensi pasar desa, pengelolaan tanah desa dan
pariwisata desa. Adapun Peran Pemerintah Desa yaitu dengan menyediakan fasilitas sarana
dan prasarana yang memadai, akses Promosi dan pemasaran, pendanaan, penyediaan lahan
parkir, pengelolaan dan perencanaan pengembangan objek wisata yang berkelanjutan.
Perlu adanya peran pemerintah desa untuk membangun potensi desa menjadi desa
wisata. Melalui dinas-dinas terkait, perangkat-perangkat baik berupa regulasi, perijinan,
pajak dan sebagainya sehingga secara hirarkis administratif desa wisata berada di bawah
pembinaan dan tanggung jawab Pemerintah. Untuk menjadi desa wisata diperlukan
perangkat regulasi/norma sebagai aspek legalitas dan yuridis formal. Dengan memiliki dasar
hukum yang jelas dan kuat, desa wisata diharapakan dapat beraktivitas tanpa ada gangguan
misalnya keberatan dari pihak-pihak lain.
Salah satu model pengembangan pariwisata yang sejalan dengan pariwisata alternatif
adalah pariwisata berbasis masyarakat sebagai pola yang diyakini mampu memberikan
keuntungan dan pemerataan ekonomi, pelestarian lingkungan, pelestarian budaya lokal dan
pemberdayaan masyarakatnya. Pariwisata Berbasis Masyarakat adalah pengembangan
pariwisata dengan tingkat keterlibatan masyarakat setempat yang tinggi dan dapat
dipertanggungjawabkan dari aspek sosial, budaya dan lingkungan hidup, dengan
menggunakan pendekatan kerjasama antara para pihak seperti pemerintah, perguruan tinggi,
LSM, dan lembaga-lembaga penelitian pada keseluruhan tahapannya
Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai daya tarik wisata yang dapat memikat hati
para wisatawan baik alam, maupun buatan dan kebudayaan yang masih sangat kental dengan
masih adanya kerajaan Keraton Ngayogyakarta yang masih kukuh bertahan di Era
Moderenisasi. Yogyakarta juga terkenal sebagai pusat pelajar di Indonesia, terdapat banyak
6
sekali perguruan tinggi negeri maupun swasta. Sehingga Yogyakarta di sebut sebagai kota
budaya dan pelajar. Yogyakarta meiliki 4 kabupaten dan 1 kota yang disetiap kabupaten dan
kotanya terdapat objek wisata. Salah satunya adalah di Kabupaten Kulon Progo.
Kabupaten Kulon Progo terkenal dengan berbagai macam obyek wisata seperti Air
Terjun, Goa, Kebun Teh, Kali Biru, Waduk Sermo dan lain-lain. Kebun Teh Nglinggo adalah
salah satu objek Wisata Kebun Teh yang cukup terkenal di daerah Dusun Nglinggo, Desa
Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Keberadaan kebun
teh Nglinggo memang sudah lama, bahkan sudah belasan tahun silam. Tapi itulah kreatifitas
warga Nglinggo. Mereka menyulap perkebunan teh yang pada awalnya hanya dimanfaatkaan
hasil perkebunannya, kini menjadi tempat wisatawan untuk berkunjung. Inilah yang
menjadikan kebun teh Nglinggo menjadi tempat wisata di Kulon Progo yang wajib di
kunjungi.
Kebun Teh yang dulunya hanya digunakan para petani teh tradisional untuk dipetik
daun tehnya, sekarang menjadi tempat wisata yang ramai pengunjung. Secara tidak langsung
ini meningkatkan penghasilan para petani teh tradisonal. Karena selain mendapatkan
penghasilan dari daun teh, mereka mendapat penghasilan dari wisatawan. Selain kebun teh,
pesona lain yang ditawarkan oleh Desa Wisata Nglinggo adalah air terjun yang berada di
ketinggian 900 mdpl. Oleh warga sekitar air terjun ini disebut dengan nama Curug Watu
Jonggol, salah satu keistimewaan kebun teh Nglinggo adalah terdapatnya spot gardu pandang
yang biasa digunakan untuk menikmati panorama perbukitan yaitu bukit Ngisis, para
wisatawan juga bisa menikamti wisata Off-road, Jika menghendaki untuk menginap untuk
berburu sunrise atau menikmati pagi hari di perkebunan teh, disana sudah tersedia homestay
rimbono yang lengkap dengan tempat tidur, toilet yang bersih. Pemilik homestay pun akan
7
mempersiapkan makanan tradisional khas daerah Samigaluh. Di seputar kebun teh Nglinggo
juga sudah tersedia warung-warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan.
https://alampriangan.com/desa-wisata-nglinggo-jogja-tempat-asyik-untuk-dikunjungi/ Di
Unduh Pada 24 November 2017, Jam 2:11
Pada awalnya belum ada bantuan dari pemerintah kabupaten Kulon Progo maupun
Pemerintah Desa untuk Pengembangan Desa Wisata Nglinggo, sehingga Pengembangan
Desa Wisata Nglinggo dilakukan dengan kerja bakti warga dan rotong-royong setempat
seperti membangun tempat berteduh/ istirahat dan sarana prasarana yang diperlukan bagi
pengunjung Desa Wisata Nglinggo. Seperti halnya berupa Gapura, Gazebo, Gardu Pandang,
dan area parkir. Akses jalan aspal dari Pasar Plono menuju wilayah Desa Wisata Nglinggo
masih sempit dan berlubang. Diperlukan kewasapadaan jika melewati jalan tersebut, apalagi
ketika berpapasan dengan kendaraan roda 4. Di saat hari libur terjadi keterbatasan lahan
parkir dan sempitnya jalan menuju Desa Wisata Nglinggo menjadi penyebab utama
terjadinya penumpukan pengunjung.
Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
“Pengembangan Desa Wisata Nglinggo”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diatas, maka perumusan masalah adalah :
Bagaimana Pengembangan Desa Wisata Nglinggo?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mendeskripsikan Pengembangan Desa Wisata Nglinggo
85
Daftar Pustaka
Yoeti A Oka. 1993. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradynya
Paramita.
Yoeti A. 2001 Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradynya Paramita.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwantoro, Gamal, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. ANDY. Yogyakarta.
James L. Gibson. 2003 Organisasi, perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Erlangga.
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
James. J. Spillane. 1990. Pariwisata Indonesia dengan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
Daftar Laman
https://alampriangan.com/desa-wisata-nglinggo-jogja-tempat-asyik-untuk-dikunjungi/
Undang-Undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
Peraturan Menteri Desa Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan
Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa
Top Related