i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Albertin
NIM: 131134099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Oleh:
Albertin
NIM: 131134099
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. Tanggal, 4 Januari 2017
Dosen Pembimbing II
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Tanggal, 4 Januari 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa
memberkati, menemani dan membimbing penulis dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Marthinus Alang dan Mama Selfi Pabunga yang selalu memberikan
doa, motivasi, semangat, dukungan, dan cinta kasih kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Adikku Sharilus Aldy yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
4. Anthonius Bertyn Dua Lembang yang sudah mau meluangkan waktu
untuk menemani, memberikan motivasi, dukungan, cinta dan kasih serta
selalu sabar mendengarkan dari kejauhan suka duka penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan selama
berdinamika di PGSD Sanata Dharma
6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta para pendidik
yang tergabung dalam program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan banyak pengetahuan baik secara akademik maupun
afektif kepada penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang
engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”
(Yesaya 41: 10)
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 23: 18)
“Jangan lupa berdoa dan berusaha, selesaikan tepat waktu!”
“Selfi Pabunga”
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”
(Yeremia 29: 11)
Kuatkan dan teguhkan hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka,
sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan
membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau”
(Ulangan 31: 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
Peneliti
Albertin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Albertin
Nomor Mahasiswa : 131134099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI
YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 24 Januari 2017
Yang menyatakan,
Albertin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Albertin. (2017). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II A SD
Negeri Babarsari Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi.
Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari
adanya potensi dan masalah terkait dengan pendidikan lingkungan hidup. Media
penunjang untuk memperkenalkan pendidikan lingkungan hidup adalah melalui
buku cerita bergambar. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas IIA SD
Negeri Babarsari, Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk dan
mengetahui kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas IIA. Pengembangan
penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan
kuisioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IIA
SDN Babarsari, sedangkan kuisioner digunakan untuk validasi kualitas buku
cerita bergambar oleh dosen ahli, guru kelas IIA, dan 1 siswa kelas IIA SDN
Babarsari. Uji coba produk dengan kuisioner dilakukan kepada 6 siswa kelas IIA
SDN Babarsari sebagai subjek penelitian.
Hasil validasi dosen ahli, guru kelas II A dan 1 siswa kelas II A dengan
total skor keseluruhan 4,63 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk
kepada 6 siswa kelas II A SDN Babarsari dengan total skor keseluruhan 4,75
dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: pendidikan lingkungan hidup, buku cerita bergambar, pembelajaran
membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Albertin (2017).The Development of Picture Story Books Environmental
Education Based on Reading Learning To Elementary School Students
Class II A Babarsari Yogyakarta Academic Year 2016-2017. Thesis.
Yogyakarta. Faculty of Teacher Training and Education, Elementary
School Teacher Education, Sanata Dharma University.
This research is about the developement starting from the potential and
problem related to the education of living environment. The supporting medium to
introduce living environment education is by using story books with pictures. This
research focuses on the distribution of books with pictures based on living
enviromental education for students grade IIA, SD Negeri Babarsari, Yogyakarta.
This reseach was Reseach and Development or R&D research. The aims
of develope the product and to know the quality of books with pictures for
students in grade IIA. Steps in developing this research (1) potentian and the
problems, (2) gathering the data, (3) design product, (4) validation, (5) design
revision, (6) tasting the product. Instrument used in this research is the questions
for the interview and questioner. Interview is used to analyse the teacher’s needs
the class IIA Babarsari Primary School, while the questionnaire is used to validate
the quality of picture books by expert lecturers, teacher class IIA, and one
students in class IIA Babarsari Elementary School. Product trials with
questionnaire conducted to sixth grade IIA Babarsari Elementary School as a
research subject.
The validation results of expert lecturers, teacher in class IIA, and oe
students in class IIA with a total overall score of 4,63 with the category of “very
good”. The results of product testing to six students in class IIA Babarsari Primary
School with a total overall score of 4,75 in the category of “very good”.
Keywords: environment education, pictures stor book, reading learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II A SD Negeri
Babarsari Yogyakarta Tahun Ajaran 2016-2017”.
Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa ada banyak pihak yang telah membantu, mendukung,
serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. Kaprodi PGSD.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakaprodi PGSD.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. Dosen pembimbing I yang telah
membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Dosen pembimbing II yang
memberikan bimbingan serta masukan bagi peneliti dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Para validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk.
7. Prihamanto, S.Pd,. Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang telah
memberikan izin dalam melakukan penelitian di SD Negeri Babarsari.
8. Guru SD Negeri Babarsari yang telah membantu peneliti dalam melakukan
analisis kebutuhan.
9. Seluruh siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari yang telah bersedia
berpartisipasi dalam melakukan uji coba produk.
10. Bapak dan Mama, Bapak Marthinus Alang dan Mama Selfi Pabunga, om dan
tante serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, cinta, dukungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
kasih sayang, dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Tuhan Yesus akan selalu memberkati Bapak dan Mama.
11. Adik Sharilus Aldy, yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
peneliti dalam menjalani penelitian hingga selesainya skripsi ini.
12. Anthonius Bertyn Dua Lembang, yang selalu mendukung, memberikan
motivasi, cinta, semangat serta perhatian agar penulis segera menyelesaikan
skripsi ini tepat waktu. Terima kasih sudah menjadi pendengar yang baik
dalam suka maupun duka dan selalu bersedia memberikan solusi dalam proses
pengerjaan skripsi ini meskipun dari kejauhan. Semoga Tuhan Yesus selalu
memberkatimu.
13. Teman-teman PGSD angkatan 2013. Teman-teman PPL. Teman-teman skripsi
se Payung yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendukung,
mendoakan, dan saling berbagi cerita sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
14. Hangout’s Group : Wulan, Lilis, Vera, Melati, dan Gia. My Friendzone
Forever : Yuli dan Erint. Nike dan Hanna. Solata Borneo-Jogja Group : Indah,
Baron, Rani, Richard, Robby, dan Revin. Pak.Pdt.Dominikus R.L beserta istri,
Kak Ela Aricha, dan teman-teman gereja JOKIB yang telah mendukung,
mendoakan, dan saling berbagi cerita sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik
15. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis. Terima kasih untuk semuanya,
semoga kita selalu berbahagia dan diberkati oleh Tuhan.
Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat
berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih
memerlukan banyak kritik dan saran untuk dapat memperbaiki kekurangan-
kekurangannya dan demi kebaikan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 24 Januari 2017
Peneliti,
Albertin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
1.5 Batasan Istilah ........................................................................................ 8
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................... 8
1.7 Analisis Kebutuhan ................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 10
2.1.1 Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................. 10
2.1.2 Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................... 15
2.1.3 Buku Cerita Anak Bergambar .................................................... 17
2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar ............................... 17
2.1.3.2 Pilar – Pilar Cerita ....................................................... 18
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Anak ........................................... 21
2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak........................................... 21
2.1.4.2 Karakteristik Anak SD Kelas Rendah .......................... 24
2.1.5 Membaca .................................................................................... 26
2.1.5.1 Pengertian Membaca ................................................... 26
2.1.5.2 Tujuan Membaca ......................................................... 27
2.1.6 Gerakan Literasi Sekolah .......................................................... 29
2.1.6.1 Prinsip-prinsip Kegiatan Membaca ............................. 30
2.1.6.2 Langkah-langkah Kegiatan Membaca Literasi............. 32
1. Membacakan Nyaring .............................................. 32
2. Membaca Dalam Hati .............................................. 34
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 36
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 41
2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 43
3.2 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Potensi dan Masalah ....................................................................... 49
2. Pengumpulan Data ......................................................................... 50
3. Desain Produk ................................................................................ 50
4. Validasi Desain .............................................................................. 50
5. Revisi Desain .................................................................................. 51
6. Uji Coba Produk ............................................................................. 51
3.3 Setting Penelitian .................................................................................. 51
3.3.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 51
3.3.2 Subjek Penelitian ....................................................................... 52
3.3.3 Waktu Penelitian ....................................................................... 52
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 54
3.4.1 Wawancara ................................................................................ 54
3.4.2 Observasi ................................................................................... 54
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 55
3.5.1 Wawancara ................................................................................ 55
3.5.2 Observasi ................................................................................... 57
3.5.3 Kuisioner ................................................................................... 57
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 62
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif ................................................. 62
3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif ............................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................ 67
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita .......................................... 67
a. Potensi dan Masalah ............................................................. 67
b. Pengumpulan Data ................................................................ 68
c. Desain Produk Awal ............................................................. 70
1. Konsep Buku .................................................................... 71
2. Tokoh ............................................................................... 71
3. Format dan Ukuran Buku ................................................. 72
4. Isi dan Tema Buku ........................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
5. Judul Buku ....................................................................... 73
6. Desain Gambar ................................................................. 74
7. Teknik Pengerjaan ............................................................ 75
8. Warna ............................................................................... 77
9. Tipografi ........................................................................... 77
10. Teknik Cetak ..................................................................... 79
d. Validasi .................................................................................. 79
1. Data Hasil Validasi Dosen Ahli ....................................... 79
2. Data Hasil Validasi Guru Kelas II A ................................ 81
3. Data Hasil Validasi Salah Satu Siswa Kelas II A ............. 82
e. Revisi Desain ........................................................................ 84
f. Uji Coba Produk ................................................................... 99
4.2 Kualitas Buku Cerita ............................................................................ 101
4.3 Pembahasan ......................................................................................... 103
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan .......................................................................................... 113
b. Keterbatasan Pengembangan ............................................................... 114
c. Saran .................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 116
LAMPIRAN .................................................................................................... 120
BIODATA PENULIS ..................................................................................... 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Literasi Kelas Rendah ................................................ 30
Tabel 2.2 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Rendah .................................. 31
Tabel 2.3 Tahap Membaca Nyaring ............................................................... 32
Tabel 2.4 Tahapan Membaca Dalam Hati ....................................................... 34
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara ....................................................... 56
Tabel 3.2 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ..................... 58
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Pakar dan Guru ............ 59
Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa ..................................... 60
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Siswa ........................... 61
Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima .............................................................. 64
Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif dan Kualitatif ........................ 66
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara ....................................................... 69
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Adul dan Kirun ................................................. 72
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Dosen Ahli ................................. 80
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Guru Kelas II A .......................... 81
Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Siswa Kelas II A ......................... 83
Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita dari Dosen Ahli ................................... 84
Tabel 4.7 Ringkasan Uji Coba Produk .......................................................... 101
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Validator ......................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya .................... 39
Bagan 3.1 Model Pengembangan Hasil Modifikasi ........................................ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Judul Buku ................................................................................. 74
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan ................................................................ 75
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna ............... 76
Gambar 4.4 Gambar Sesudah Diwarnai Menggunakan Adobe Photoshop
CS6 ............................................................................................. 76
Gambar 4.5 Font untuk Judul Buku ............................................................... 78
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita .................................................................. 78
Gambar 4.7 Box Caption Sebelum Revisi ..................................................... 88
Gambar 4.8 Box Caption Setelah Revisi ........................................................ 88
Gambar 4.9 Caption Sebelum Revisi ............................................................ 89
Gambar 4.10 Caption Setelah Revisi .............................................................. 89
Gambar 4.11 Nama Tokoh Sebelum Revisi .................................................... 90
Gambar 4.12 Nama Tokoh Setelah Revisi ....................................................... 90
Gambar 4.13 Penjelasan Sebelum Revisi ........................................................ 91
Gambar 4.14 Penjelasan Setelah Revisi .......................................................... 91
Gambar 4.15 Dialog Sebelum Revisi .............................................................. 92
Gambar 4.16 Dialog Setelah Revisi ................................................................ 92
Gambar 4.17 Ekspresi Sebelum Revisi ........................................................... 93
Gambar 4.18 Ekspresi Setelah Revisi ............................................................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 4.19 Air Sebelum Revisi .................................................................... 94
Gambar 4.20 Air diberi sampah Setelah Revisi .............................................. 94
Gambar 4.21 Air Sebelum Revisi..................................................................... 95
Gambar 4.22 Air diberi sampah Setelah Revisi ............................................... 95
Gambar 4.23 Background Sebelum Revisi ..................................................... 96
Gambar 4.24 Background Setelah Revisi ........................................................ 96
Gambar 4.25 Sampah dan Air Sebelum Revisi ............................................... 97
Gambar 4.26 Sampah dan Air Setelah Revisi .................................................. 97
Gambar 4.27 Keterangan Jenis Sampah Sebelum Revisi ................................ 98
Gambar 4.28 Keterangan Jenis Sampah Setelah Revisi ................................... 98
Gambar 4.29 Keterangan Jenis Sampah Sebelum Revisi................................. 99
Gambar 4.30 Keterangan Jenis Sampah Setelah Revisi ................................... 99
Gambar 4.31 Cover Sebelum Revisi ............................................................... 93
Gambar 4.32 Cover Setelah Revisi ................................................................. 93
Gambar 4.33 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi .......................... 105
Gambar 4.34 Ilustrasi yang Digunakan dalam Buku Cerita .......................... 109
Gambar 4.35 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita ............................ 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II A ............................. 121
Lampiran 2. Hasil Validasi Dosen Ahli ....................................................... 123
Lampiran 3. Hasil Validasi Guru Kelas II A ............................................... 129
Lampiran 4. Hasil Validasi Siswa Kelas II A ............................................... 132
Lampiran 5. HasilUji Coba Produk 6 Siswa ................................................. 134
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian ................................................................. 146
Lampiran 7. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................. 147
Lampiran 8. Dokumentasi ............................................................................ 148
Lampiran 9. Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah) ............................ 150
Lampiran 10. Biodata Penulis ........................................................................ 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Anak-anak merupakan individu yang harus dibentuk sejak dini. Terutama
dalam hal membaca yang dimana melihat kenyataan di Indonesia minat baca
masyarakat sangatlah rendah. Minat baca masyarakat Indonesia dikatakan rendah
karena menurut data Bank Dunia tahun 1998 menginformasikan bahwa anak-anak
Indonesia berada pada level paling rendah dengan nilai 51,7 dan nilai tersebut di
bawah Filipina, Thailand dan Singapura (Siswanti, 2010: 124). Sedangkan BPS
tahun 2006 mempublikasikan bahwa membaca bagi masyarakat Indonesia belum
menjadikan kegiatan tersebut sebagai sumber untuk mendapatkan informasi,
masyarakat lebih memiliki menonton televisi (85,9%) dan mendengarkan radio
(40,3%) dari pada membaca (23,5%) (Siswanti, 2010: 124). Budaya membaca
sangat penting ditanamkan demi kemajuan sumber daya masyarakat (SDM). Salah
satu yang terlihat adalah terbatasnya buku-buku bacaan yang bervariasi atau buku
bacaan yang menarik minat baca anak. Sementara siswa SD terutama kelas bawah
lebih tertarik kepada buku bacaan yang memiliki banyak gambar dari pada banyak
tulisan. Hal ini terbukti dari hasil observasi yang dilakukan di kelas II A SD
Negeri Babarsari. Peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan
didalam kelas yang dimana minat baca mereka terhadap buku cerita bergambar
sangat tinggi.
Pada masa anak-anak, usaha pembentukan dalam arti peletakan pondasi
minat yang baik dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun, yaitu sesudah anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mulai dapat mempergunakan bahasa lisan (memahami yang dikatakan dan
berbicara), walaupun masih pada taraf bahasa yang jauh dari sempurna menurut
ukuran dewasa (Tampubolon, 1987: 229).
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencangkup isi, memahami makna bacaan. Apabila kemampuan
membaca anak sangat baik, otomatis mereka akan cepat menyerap setiap
informasi dan pengetahuan dari luar (Putro, 2011: 1). Cara-cara membaca yang
paling efisien dan efektif untuk menemukan informasi fokus diperlukan teknik-
teknik yang umum ialah: baca-pilih, baca lompat, baca layap, dan baca tatap,
disamping itu dalam membaca untuk studi, ada dua metode yang biasanya
dipergunakan, yaitu CATU (Cari, Tulis Kembali, Uji) dan SURTABAKU
(Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulang) (Tampubolon, 1987: 244).
Pada hakikatnya cerita pada anak memiliki sifat yang khas dibandingkan
dengan cerita orang dewasa pada umumnya. Tema-tema yang sering digunakan
untuk para pembaca anak-anak belum tentu disajikan untuk dewasa bahkan
sebaliknya. Dalam sebuah cerita terjadi penyampaian informasi antara penulis
kepada sasaran baca yaitu anak-anak, melalui sebuah cerita (Nufus, 2013: 3).
Untuk dapat menarik keinginan anak dalam menumbuhkan minat bacanya adalah
dengan cara menggunakan media.
Salah satu contohnya adalah media buku cerita yang bergambar. Menurut
Nurgiyanto (2010: 152) buku bergambar merupakan salah satu strategi dalam
mmenarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya. Kebiasaan anak dekat
dengan buku bergambar akan menimbulkan keaktifan membaca yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menumbuhkan/meningkatkan kebiasaan membaca anak (Astuti, 2012: 2). Gambar
digunakan untuk memperkaya teks, mengkonkretkan karakter dan alur secara
naratif serta digunakan sebagai daya tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi
teks yang masih terbatas, selain itu kegiatan membaca buku bergambar akan
membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar juga menanamkan
kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktifitas membaca untuk dapat
memperoleh informasi (Astuti, 2012: 1-2).
Menurut peneliti dengan buku bergambar diharapkan mampu merangsang
imajinasi anak dan membantu anak dalam memperkaya imajinasinya. Buku cerita
bergambar untuk anak usia SD kelas bawah identik dengan lebih banyak gambar
dari pada tulisan dan pada umumnya jika ditulis hanya dengan menggunakan
kalimat yang singkat serta kata-kata yang mudah dapat lebih dimengerti dan
diserap dibandingakan dengan banyak kata-kata dan sedikit gambar yang
seharusnya digunakan untuk anak usia SD kelas atas yang memiliki tingkat
bahasa lebih tinggi dan lebih cepat memahami.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan bagian yang penting di dalam hidup
yang berkelanjutan. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti lingkungan hidup
bagi semua maka perlu adanya pemahaman pengetahuan lingkungan hidup sejak
awal, pengetahuan lingkungan hidup perlu diberikan kepada generasi penerus dan
pewaris bangsa melalui pendidikan tentang lingkungan hidup yang diberikan
dalam bentuk mata pelajaran disekolah (WA, 2010: 82). Kualitas lingkungan yang
semakin menurun diyakini memicu berbagai masalah dan bencana yang
memerlukan terlibatan manusia dalam upaya pemecahannya, kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memecahkan masalah merupakan perilaku yang penting bagi keberhasilan
pendidikan lingkungan hidup (PLH) yang berkelanjutan (enviromental education
for sustainability) kenyataan di lapangan seiring perkembangan kehidupan
modern tidak selalu dibarengi dengan kesiapan dalam hal kemampuan umat
manusia untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan (Purwanto, 2012:
56).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada wali kelas II A SD
Negeri Babarsari pada tanggal 16 September 2016, yang menunjukkan bahwa
masih ada sedikitnya dua siswa yang masih belum lancar membaca. Selain itu
peneliti juga melihat antusias siswa-siswi kelas II A sangat besar terhadap buku
cerita bergambar. Mereka selalu meminta izin kepada guru untuk membaca buku
cerita yang ada dikelas jika mereka telah selesai mengerjakan tugas yang
diberikan untuk mengisi waktu kosong. Dalam hal ini juga, wali kelas II A
mengatakan bahwa ketersediaan buku untuk belajar membaca dalam bentuk buku
cerita bergambar masih sangat kurang terutama yang berbasis tentang lingkungan
hidup sementara ketertarikan siswa kelas rendah terhadap cerita bergambar sangat
tinggi. Buku cerita yang tersedia di sekolah juga kebanyakan yang lebih banyak
tulisan dari pada gambarnya, hal ini yang menyebabkan anak tidak benar-benar
memahamai apa maksud dari bacaan tersebut karena mereka terlalu fokus dan
terlalu tertarik dengan gambarnya saja. Selain hasil dari wawancara kepada wali
kelas, peneliti juga mendapati beberapa anak terlihat masih kurang menyadari
pentingnya lingkungan disekitar mereka. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
peningkatan atau perubahan dalam media pembelajaran terutama pada buku cerita
bergambar yang berbasis lingkungan.
Berdasarkan temuan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara dan
observasi saat PPL yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti ingin
mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan
hidup. Diharapkan buku cerita ini dapat membantu menyadarkan pentingnya
menjaga lingkungan hidup dan diharapkan siswa lebih memperkaya imajinasi dan
kreativitasnya melalui buku cerita bergambar. Selain itu juga diharapkan buku
cerita bergambar yang dikembangkan ini mampu mendorong siswa untuk dapat
turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat mendukung program
literasi di sekolah. Untuk itu peneliti mengambil judul “Pengembangan Buku
Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk
Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II A SD Negeri Babarsari”.
Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini
diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajara bagi guru dalam memperkenalkan
pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk buku cerita bergambar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri
Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A
SD Negeri Babarsari?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup adalah :
1. Menjelaskan bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A
SD Negeri Babarsari.
2. Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
kelas II A SD Negeri Babarsari.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk
lebih mengetahui lebih dalam tentang pendidikan lingkungan hidup melalui buku
cerita bergambar. Hasil dari produk penelitian ini berupa buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas rendah (dua). Dengan
belajar menggunakan buku cerita bergambar ini, diharapkan juga siswa dapat
dengan lebih muda untuk meningkatkan kemampuan membacanya terutama bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
siswa yang belum bisa membaca karena buku ditunjang dengan gambar-gambar
yang dapat menarik minat belajar membacanya.
1.4.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan mampu membuat guru untuk menggunakan buku
cerita bergambar sebagai acuan atau media dalam mengajar. Buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini dapat menambah panduan
guru dalam memvariasikan kegiatan pembelajaran membaca dikelas agar dapat
lebih mudah dipahami siswa SD.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini sebagai acuan untuk dapat lebih mengembangkan dan
menyediakan ketersediaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca
bagi siswa kelas rendah terutama bagi kelas II SD yang membahas tentang
lingkungan hidup.
1.4.4 Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata
Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berupa sebuah
modul untuk pembelajaran membaca kelas II SD.
1.4.5 Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita bergambar
khususnya untuk mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Sebagai seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
calon guru peneliti mengharapkan agar anak dapat terbantu dalam pembelajaran
membaca melalui buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
ini.
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Buku cerita bergambar adalah buku-buku bergambar yang mengandung
ilustrasi yang sangat dinikmati terutama membantu anak untuk lebih mudah
memahami hubungan cerita dan gambar. Selain itu juga dapat merangsang
imajinasi anak dalam memperkaya imajinasinya.
1.5.2 Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu proses untuk membangun
populasi manusia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan dan segala masalah
yang berkaitan dengan lingkungan.
1.5.3 Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.
Terutama dalam menemukan informasi yang diperlukan.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah :
1.6.1 Bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar anak).
1.6.2 Mengandung kegiatan siswa yang variatif dan sesuai dengan
perkembangan bahasa anak.
1.6.3 Buku cerita bergambar selain dilengkapi dengan modul yang sangat
disukai anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.4 Buku cerita dibuat full color untuk menarik minat anak.
1.6.5 Buku cerita menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
1.7 Analisis Kebutuhan
Langkah awal penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas rendah (dua) ini
adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini didapatkan
dari hasil wawancara (wawancara terlampir). Analisis kebutuhan ini dilakukan di
SD Negeri Babarsari yang beralamat di Jl. Babarsari, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wawancara dilakukan dan ditujukan kepada wali kelas II A pada tanggal 16
September 2016. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan membaca kelas II terutama dikelas II A dalam
pembelajaran membaca. Selain itu juga wawancara ini untuk mengetahui sejauh
mana ketersediaan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
sebagai penunjang pembelajaran membaca di SD tersebut. Hal ini bertujuan agar
buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti dapat membantu dan
memudahkan siswa dalam memahami tentang pendidikan lingkungan hidup.
Selain itu juga sebagai media dalam membantu siswa yang belum lancar
membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian lingkungan
kepada manusia. Pendidikan berperan serta dalam menjaga lingkungan,
pendidikan lingkungan hidup melalui pendidikan ditunjukkan dengan adanya
kerjasama antara Kementrian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006
mencanangkan Program Adiwiyata sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman
(memorandum of undestanding) pada tanggal 3 Juni 2005 antara Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional (Afandi, 2013: 100).
Menurut Frederick J. Mc Donald (dalam Kurniawan, gurupendidikan.com)
menyatakan pendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses menuju tujuan untuk
mengubah sifat manusia atau peserta didik. Menurut Carter V. Good (dalam
Kurniawan, gurupendidikan.com) menafsirkan pendidikan sebagai proses
pengembangan keterampilan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang
berlaku dalam masyarakat. Proses di mana seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan, terutama di lingkungan sekolah sehingga mencapai keterampilan
sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun
populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total
(keseluruhan) dan masalah yang berkaitan dengannya, serta masyarakat yang
memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk
bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif (Wulandari, 2016:
1154). Pendidikan lingkungan hidup memasukkan aspek afektif yaitu tingkah
laku, nilai dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang
berkelanjutan. Pencapaian tujuan afektif ini biasanya sukar dilakukan (Wulandari,
2016: 1154). Visi pendidikan lingkungan hidup yaitu: Terwujudnya manusia
Indonesia yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk
berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup
(Widodo, 2015: 68).
Sekolah Dasar sebagai salah satu lembaga formal, memiliki peran yang
sangat penting dalam rangka membantu terwujudnya program adiwiyata. Program
adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam kehidupan yang antara
lain meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan
kelestarian fungsi lingungan hidup dan sumber daya alam. Pelaksanaan adiwiyata
itu sendiri secara langsung berhubungan dengan siswa melalui pendidikan
berbasis lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai
tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan
(Agustiningsih, 2015: 178). Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan program adiwiyata maka
ditetapkan 4 komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh yang meliputi
(1) kebijakan berwawasan lingkungan; (2) pelaksanaan kurikulum berbasis
lingkungan, (3) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; dan (4) pengelolaan
sarana pendukung ramah lingkungan (Agustiningsih, 2015: 178).
Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan
cermat dan benar apabila mengembangkan program adiwiyata yakni : kebijakan,
kurikulum, kegiatan, dan sarana prasarana. Sehingga secara terencana pengelolaan
aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam
program adiwiyata (Istiadi, 2015: 5) :
1. Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya, lingkungan
2. Kurikulum berbasis lingkungan
3. Kegiatan berbasis partisipatif
4. Sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan
Peradaban manusia dalam setiap periode waktu yang dilewati terus
mengalami perubahan dan kemajuan seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Perubahan yang terjadi ini selain memberikan manfaat positif juga
dapat berdampak negatif. Salah satu dampak yang telah terjadi dan masih terus
berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah
dampak bagi lingkungan yang ada disekitar manusia itu sendiri (Purwanto, 2012:
55). Masalah yang menyangkut lingkungan dari waktu ke waktu dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
semakin sulit dan kompleks, sementara kemampuan manusia untuk mengatasi
masalah lingkungan tidak meningkat dan berkembang secara signifikan dengan
meningkat dan kompleksnya masalah lingkungan itu sendiri (Purwanto, 2012:
55).
Manusia dapat memahami lingkungan hidup berdasarkan pandangan-
pandangan tentang lingkungan hidup yang berkembang ditengah-tengah
hidupnya. Berbagai pandangan tentang hidup terdapat hubungan yang tak dapat
dipisahkan. Hal ini didukung berdasarkan atas kesadaran, bahwa lingkungan
hidup merupakan tempat tinggal sekaligus sumber kehidupan bagi manusia.
Hidup manusia didunia mempunyai hubungan dengan tumbuhan, hewan, dan
benda-benda disekitarnya.
Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini sangat penting untuk segera
ditindak lanjuti dan menjadi tanggung jawab setiap masyarakat. Terutama kepada
para generasi muda bangsa yang sebaiknya ditanamkan sejak dini. Sekolah dasar
merupakan tempat atau wadah awal untuk mengenalkan pentingnya pendidikan
lingkungan hidup demi keberlangsungan kehidupan dibumi. Dengan adanya
pendidikan lingkungan hidup diharapkan bisa menciptakan sekolah atau
lingkungan yang hijau. Maka pendidikan lingkungan hidup sangat perlu untuk
diterapkan dan dibiasakan kepada siswa disekolah dasar sejak dini agar ketika
mereka sudah berada di masyarakat dapat mengetahui dan memahami bagaimana
menjadi masyarakat yang baik.
Lingkungan hidup merupakan semua benda dan juga kondisi termasuk di
dalamnya manusia juga aktifitasnya yang terdapat ruang yang dimana manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berada serta mempengaruhi kelangsungan hidup dan juga kesejahteraan hidupnya.
Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup Nomor. 23 Thn 1997 Pasal 1 yang
kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32 Thn 2009, keduanya itu
mendefinisikan mengenai pengertian lingkungan hidup ialah sebagai berikut :
“Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, serta juga makhluk hidup termasuk manusia dan juga perilakunya, yang
mempengaruhi perikehidupan serta juga kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lain” (Setiawan, dalam gurupendidikan.com). Selanjutnya didalam UU No.
32 Tahun 2009, pengertian lingkungan hidup tersebut diperjelas lagi dengan pasal
mengenai pengendalian lingkungan hidup ialah sebagai berikut: “Pengendalian
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup tersebut dilaksanakan didalam
rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup” (Setiawan, dalam
gurupendidikan.com). Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dari penjelasan yang telah dipapakan di atas, dapat diambil kesimpulan
mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup dan Adiwiyata adalah dapat diharapkan
menjadi salah satu alternatif solusi yang efektif dalam upaya meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap pelestrian dan fungsi lingkungan
hidup. Adiwiyata merupakan batu loncatan bagi siswa atau generasi muda
sekarang untuk dapat menjaga kelestarian dan pentingnya lingkungan hidup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kehidupan yang berkelanjutan. Program adiwiyata ini juga dapat menumbuhkan
niat siswa untuk menumbuhkan kecintaan akan lingkungan sejak dini.
2.1.2 Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan memberikan
kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap
yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk
melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana,
turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup,
mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup. Sesuai
dengan tujuan pendidikan lingkungan hidup, maka disusunlah kebijakan
pendidikan lingkungan hidup di Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan
iklim yang mendorong semua pihak berperan dalam pengembangan pendidikan
lingkungan hidup untuk pelestarian lingkungan hidup (Widodo, 2015: 69).
Menurut buku pedoman adiwiyata, tujuan pendidikan lingkungan (Ariffandi,
2012: 7) :
a. Pengetahuan/pengertian dan kesadaran
Hendaknya para siswa memperolah pengertian dan fakta-fakta
tentang sistem ekologis agar tercapai kesadaran dalam menghargai dan
memberikan apresiasi akan pentingnya lingkungan bagi manusia dan
sebaliknya.
b. Sikap dan nilai
Agar para siswa menyadari sikapnya, keinginan dan kebutuhannya
yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Ketrampilan/skill
Agar para siswa dapat mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah dan kemampuan mengambil keputusan yang berguna dalam
mengembangkan penyelesaian yang berhubungan dengan masalah-
masalah lingkungan
d. Aksi dan partisipasi
Agar para siswa dapat menerapkan pengetahuan dan
ketrampilannya untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan dan
mecegah terjadinya masalah-masalah lingkungan yang baru.
Menurut Soeriatmadja dalam buku pedoman adiwiyata, pendidikan
lingkungan hidup harus mengandung beberapa tujuan yaitu (dalam Ariffandi,
2012: 7) :
a. Membantu siswa untuk memiliki kesadaran dan kepekaan
terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam secara
totalitas.
b. Membantu siswa memiliki pemahaman dasar tentang hubungan
timbal balik lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan
manusia.
Pada hakikatnya, tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian,
komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup
secara bijaksana dan memperbaiki kualitas hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.1.3 Buku Cerita Anak Bergambar
2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar
Gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar.
Gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Gambar juga
dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara materi
pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Nur’ aini, Farida (2010: 12) menyatakan
bahwa “alam pikir anak adalah gambar”. Dengan perkataan lain alam pikir anak
adalah bahasa gambar. Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di
pikirannya dalam bentuk nyata, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri.
Agar gambar dapat menjadi efektif sebaiknya buku cerita bergambar dapat
diletakkan pada konteks yang lebih bermakna.
Menurut Rampan (2012: 73) bahwa cerita anak-anak adalah cerita yang
sederhana dan kompleks. Menurut Nurgiyantoro (2010:154) gambar dalam buku
mengandung cerita. Buku bergambar banyak mengandung ilustrasi dan penting
untuk dinikmati dalam cerita. Buku cerita bergambar yang dimana fungsi
gambarnya hanya membantu dan lebih memperjelas atau menekankan dari teks
cerita. Ilustrasi dalam buku cerita yang bergambar dapat dijadikan sebagai
petunjuk untuk tokoh, setting, dan perasaan tokoh didalam cerita. Buku cerita
bergambar yang memiliki bahasa yang baik, gambar yang menarik, penampilan
fisik buku yang bagus dapat menarik dan memotivasi anak untuk membaca buku
tersebut. Sebaliknya jika ilustrasi gambar dan bahasa yang asal-asalan, maka anak
akan mendapatkan pengalaman bahwa membaca itu membosankan (Priyono,
2006: 3). Sebuah cerita yang bergambar akan menjadi menarik jika kisah cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan gambar terstruktur dan saling mengisi sehingga tidak ada bagian yang terasa
kurang atau berlebihan.
Kebiasaan anak dekat dengan buku bergambar akan menimbulkan keaktifan
membaca yang dapat menumbuhkan atau meningkatkan kebiasaan membaca pada
anak karena buku bergambar dirancang sebaik mungkin untuk menarik anak agar
memiliki minat baca yang besar. Buku cerita bergambar yang memiliki karakter
yang hidup dan jelas serta masuk akal membantu anak untuk dapat meningkatkan
kemampuan menalar dan berimajinasi. Buku gambar memiliki efek visualisasi
yang dapat merangsang mata untuk menikmati gambar dan memahami teks yang
memberi penjelasan pada gambar.
Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa
buku cerita bergambar mampu menarik minat baca anak jika dibuat semenarik dan
semudah mungkin. Selain itu juga dapat membantu anak untuk memperkaya
imajinasinya.
2.1.3.2 Pilar – Pilar Cerita
Menurut Rampan (2012: 73) bahwa sebuah cerita sebenarnya terdiri dari
beberapa pilar-pilar yaitu (1) tema, (2) tokoh, (3) latar, (4) alur, dan (5) gaya.
1. Tema merupakan rancang bangun cerita yang dikehendaki pengarang
harus dilandasi amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Namun, amanat ini harus dijalin secara menarik,
sehingga anak-anak tidak merasa sedang membaca wejangan moral.
Pembaca dihadapkan pada sebuah cerita yang menarik dan menghibur,
dan dari bacaan itu anak-anak atau orang tua mereka dapat membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pengertian dan menarik kesimpulan tentang pesan yang hendak
disampaikan pengarang. Umumnya tema yang dinyatakan secara terbuka
dan gamblang tidak akan menarik minat pembaca.
2. Pilar kedua adalah tokoh. Secara umum, tokoh dapat dibagi dua yaitu
tokoh utama (protagonis) dan tokoh lawan (antagonis). Tokoh utama ini
biasanya disertai dengan tokoh-tokoh sampingan yang umumnya ikut
serta dan menjadi bagian kesatuan cerita. Sebagai tokoh bulat, tokoh
utama ini mendapat porsi paling istimewa dibandingkan dengan tokoh-
tokoh sampingan. Kondisi fisik atau karakternya digambarkan secara
lengkap, sebagaimana manusia sehari-hari. Disamping itu, seiring pula
dihadirkan tokoh datar, yaitu tokoh yang ditampilkan secara satu isi (baik
atau jahat), sehingga dapat melahirkan tanggapan memuja atau
membenci dari para pembaca. Penokohan harus memperlihatkan
perkembangan karakter tokoh.
3. Pilar ketiga adalah latar. Peristiwa-peristiwa di dalam cerita dapat
dibangun dengan menarik jika penempatan latar waktu dan tempatnya
dilakukan secara tepat, karena latar berhubungan dengan tokoh, dan
tokoh berkaitan erat dengan karakter. Bangunan latar yang baik
menunjukan bahwa cerita tertentu tidak dapat dipindahkan ke kawasan
lain, karena latarnya tidak menunjang tokoh dan peristiwa-peristiwa khas
yang hanya terjadi di suatu latar tertentu saja. Dengan kata lain, latar
menunjukan keunikan tersendiri dalam rangkaian kisah, sehinggga
mampu membangun tokoh-tokoh spesifik dengan sifat-sifat tertentu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
hanya ada pada kawasan tertentu itu. Dengan demikian, tampak latar
memperkuat tokoh dan mengidupkan peristiwa-peristiwa yang dibina di
dalam alur, menjadikan cerita spesifik dan unik.
4. Alur merupakan pilar keempat. Alur menuntut kemampuan utama
pengarang untuk menarik minat pembaca. Secara sederhana, alur dapat
dikatakan sebagai rentetan peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Alur
dapat dibina secara lurus, dimana cerita dibangun secara kronologis.
Peristiwa-peristiwa demi peristiwa berkaiatan langsung satu sama lain
hingga cerita berakhir. Alur juga dapat dibangun secara episodik, dimana
cerita diikat oleh episode-episode tertentu, dan pada setiap episodenya
ditemukan gawatan, klimaks dan leraian. Alur juga dapat dibangun
dengan sorot balik atau maju. Sorot balik adalah paparan informasi atau
peristiwa yang terjadi di masa lampau, dikisahkan kembali dalam situasi
masa kini, sementara alur maju merupakan wujud ancang-ancang untuk
menerima peristiwa-peristiwa tertentu yang nanti akan terjadi.
5. Pilar kelima adalah gaya. Disamping pilar-pilar lainnya, gaya
menentukan keberhasilan sebuah cerita. Secara tradisional dikatan bahwa
keberhasilan sebuah cerita bukan pada apa yang dikatakan, tetapi
bagaimana mengatakannya. Kalimat-kalimat yang enak dibaca,
ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspence yang menyimpan
kerahasiaan, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh tantangan,
pengalaman-pengalaman baru yang bernuansa kemanusiaan, dan
sebagainya merupakan muatan gaya yang membuat pembaca terpesona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Disamping sebagai tanda seorang pengarang, gaya tertentu mampu
menyedot perhatian pembaca untuk terus membaca.
Kelima pilar-pilar tersebut diatas mendasari peneliti dalam menyusun
kerangka buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Pembuatan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang
dikembangkan oleh peneliti adalah tema yang dekat dan sangat dikenal anak dan
juga berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu dengan tema: banjir, yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh cerita yang akan membuat cerita menjadi hidup,
memiliki latar cerita yang dekat dengan dunia anak-anak dan mudah dimengerti,
alur yang digunakan dalam pembuatan buku ceita bergambar ini memiliki alur
maju yang dimulai dari adanya permasalahan, sebab dan akibat dan yang terakhir
penyelesaian dari permasalahan yang ada didalam cerita, dan pada pilar yang
terakhir yaitu gaya, peneliti membuat buku cerita memiliki daya tarik yang tinggi
terhadap pembaca kelas rendah dengan menghadirkan banyaknya gambar dari
pada tulisan dan menggunakan warna buku yang cerah. Hal ini dilakukan agar
mampu menarik minat pembaca untuk membacanya.
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Anak
2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak
Sudah sejak berabad-abad para ilmuwan dan para ahli memperhatikan seluk
beluk kehidupan anak, khususnya dari sudut perkembangannya, untuk
mempengaruhi proses-proses perkembangan agar mencapai tumbuh kembang
yang diinginkan. Anak harus tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa
yang matang, yang sanggup dan mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
senantiasa bergantung kepada orang lain atau bahkan menimbulkan masalah bagi
keluarga, kelompok atau masyarakat (Gunarsa, 2008: 16). Perkembangan manusia
tersebut dapat dicapai secara maksimal apabila lingkungannya juga mendukung
dalam setiap tahap pekembangannya.
Kunci untuk memahami perkembangan anak adalah “keseluruhan”.
Perkembangan anak mengacu pada proses dimana seorang anak tumbuh dan
mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Perkembangan tersebut
ditentukan secara genetik, serta dipengaruhi dan dimodifikasi oleh berbagai faktor
lingkungan seperti nutrisi, kondisi hidup dan segala hal yang dialami pada setiap
tahap kehidupan (Meggitt, 2012: 1).
Menurut Piaget, kemampuan kognitif yang memungkinkan pembentukan
pengertian, berkembang dalam dua periode utama yang mencangkup empat
tahapan – tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret dan
tahap operasional formal (Hurlock, 1989: 39).
Selama tahap sensorimotor perkembangan kognitif, anak mulai
mengembangkan pengertian akan dirinya sebagai terpisah dan berbeda dari
lingkungan, hubungan sebab akibat, waktu dan ruang. Tahap sensorimotor
berlangsung sejak lahir hingga saat anak berusia 2 tahun (Hurlock, 1989: 39).
Pada tahap ini Piaget mengatakan ada enam sub tahap yaitu: penggunaan refleks-
refleks awal, reaksi siklus primer, reaksi siklus sekunder, koordinasi skemata
sekunder, reaksi sikluas tersier, dan representasi simbolik. Intelegensi pada tahap
ini berdasarkan pada pengalaman perseptual (Salkind, 2009: 328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tahap praoperasional perkembangan kognitif yang berlangsung sejak usia 2
hingga 6 tahun, merupakan saat anak mampu menggunakan bahasa dan pemikiran
simbolik. Hal ini tampak dalam permainan imajinatif mereka. Saat ini merupakan
saat pemikiran egosentris; anak tidak mampu menerima pandangan orang lain dan
tidak mampu memecahkan masalah-masalah yang melibatkan konsep-konsep
bilangan atau kelas-kelas benda (Hurlock, 1989: 39). Karakteristik dari tahap ini
adalah munculnya sistem bahasa yang canggih, penalaran egosentris, dan
pemikiran yang terbatas pada persepsi indra (Salkind, 2009: 328).
Tahap ketiga dari perkembangan kognitif ialah tahap operasi konkret, yang
berlangsung sejak anak berusia 6 tahun hingga 11 atau 12 tahun. Pada waktu ini
konsep yang samar-samar dan tidak jelas dari masa prasekolah menjadi lebih
konkret dan spesifik. Ini memungkinkan anak memulai berpikir secara deduktif,
membentuk konsep ruang dan waktu, dan menggolong-golongkan objek. Mereka
mampu mengambil peran orang lain dan hal ini membuka jalan ke pengertian
tentang realitas yang lebih besar (Hurlock, 1989: 39). Tahap ini memungkinkan
perkembangan pemikiran yang dijalankan secara terbalik, operasi-operasi logis,
konvervasi, kemampuan untuk memecahkan masalah konkret dan pemikiran
berbasis pengalaman (Salkind, 2009: 328).
Dalam tahap keempat dan terakhir dari perkembangan kognitif, tahap operasi
formal, yang dimulai sekitar usia 11 atau 12 tahun dan terus berlanjut, anak
mampu mempertimbangkan semua kemungkinan dalam memecahkan masalah
dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dalil. Pemikiran anak menjadi lebih
luwes dan konkret dan mereka mampu menggabungkan informasi dari sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sumber yang berbeda (Hurlock, 1989: 39). Karakteristik dari tahap ini adalah
kemampuan untuk merumuskan dan menguji hipotesis – deduktif, dan pemikiran
yang tidak lagi terikat dengan persepsi indra (Salkind, 2009: 328).
Peneliti menyusun buku cerita dengan mempertimbangkan perkembangan
kognitif operasional konkret yang menurut peneliti sangat dekat dengan
lingkungan sekitar anak yang dapat diraba dan dilihat secara nyata dalam bentuk
asli. Maka diharapkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup ini disusun dengan kontekstual atau nyata dengan lingkungan anak sehingga
mempermudah anak untuk cepat memahaminya.
2.1.4.2 Karakteristik Anak SD Kelas Rendah
Sekolah Dasar (SD) sebagai jenjang pendidikan terendah dalam hierarki
sistem pendidikan di Indonesia berfungsi untuk menanaman kemampuan dan
keterampilan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Selain itu, sekolah dasar juga berfungsi untuk memberi bekal yang cukup kepada
siswa dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi diri dan lingkungan yang
ada (Febriani, 2012: 2).
Tahap sekolah dasar merupakan salah satu tahap yang akan dilalui setelah
mendapatkan pendidikan awal yaitu play group dan TK. Tingkat kelas di sekolah
dasar dibagi menjadi 2 tingkat yaitu kelas rendah / bawah dan kelas tinggi / atas.
Kelas rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 sedangkan kelas tinggi 4, 5, dan 6. Anak-anak
yang berada pada kelas rendah memiliki kisaran usia 6 / 7 tahun hingga 9 / 10
tahun sedangkan anak-anak yang berada pada kelas tinggi memiliki kisaran usia 9
/ 10 tahun hingga 12 / 13 tahun. Anak yang berada pada kelompok ini masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
termasuk dalam masa usia yang dini. Masa usia ini merupakan masa yang pendek
bagi seorang anak akan tetapi sangat penting bagi kehidupan dan
perkembangannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Tugas-tugas perkembangan pada anak-anak pada kelompok umur 6 sampai
12 tahun (Gunarsa, 1981: 63) :
1. Belajar kemampuan-kemampuan fisik yang diperlukan agar bisa
melaksanakan permainan atau olah raga yang biasa.
2. Membentuk sikap-sikap tertentu terhadap dirinya sebagai pribadi yang sedang
tumbuh dan berkembang.
3. Belajar bergaul dengan teman-teman seumurnya.
4. Memperkembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam membaca,
menulis, dan menghitung.
5. Memperkembangkan nurani, moralitas dan skala nilai.
6. Memperoleh kebebasan pribadi.
7. Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan institusi.
Karakteristik anak dimasa kelas rendah adalah (1) memiliki hubungan yang
kuat antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah; (2) cenderung suka memuji
diri sendiri; (3) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, maka
tugas/pekerjaan tersebut dianggap tidak penting; (4) suka membandingkan dirinya
dengan anak lain jika itu menguntungkan dirinya; (5) suka meremehkan orang
lain (Purwanti, 2015: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Untuk mengajarkan pendidikan berbasis lingkungan hidup terhadap siswa
kelas rendah sebaiknya mereka diminta menyebutkan contoh-contoh yang ada
disekitarnya. Seperti contohnya diajak untuk melakukan pembelajaran diluar kelas
atau dengan memberikan praktek langsung dilapangan untuk dapat mengenal
lebih dalam tentang lingkungan hidup. Adapun kegiatan atau program yang dapat
dilakukan oleh guru disekolah seperti membersihkan kelas, jumat bersih dengan
melakukan kerja bakti, menanam tanaman, pohon, bunga, sayuran, memberikan
pupuk, menyiram, bahkan mengajarkan siswa membuang sampah pada tempatnya
dengan cara paling mudah dengan memberikan tulisan “buanglah sampah disini”.
Kelas rendah lebih membutuhkan cara-cara sederhana dalam menanamkan
pendidikan berbasis lingkungan hidup, yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat sekitar (Widodo, 2015: 64).
2.1.5 Membaca
2.1.5.1 Pengertian Membaca
Membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Pembaca hanya
dapat berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai
media untuk menyampaikan perasaan dan pengalamannnya. Menurut Haryadi
(dalam Mugiharto 2015: 13) pengertian membaca dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
(1) pengertian sempit, maksudnya membaca hanya sebagai proses pengenalan
simbol-simbol tertulis, (2) pengertian agak luas, maksudnya membaca selain
sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis juga sebagai proses pemaduan
atau penataan berbagai unsur makna menjadi satu kesatuan ideal, dan (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pengertian luas, yaitu dari kedua hal tersebut membaca juga merupakan proses
atau kegiatan memberikan reaksi kritis terhadap bacaan dalam menentukan
signifikasi, nilai, fungsi dan hubungan isi bacaan itu dengan suatu masalah
kehidupan yang lebih luas serta dampak dari masalah yang dipaparkan pengarang.
Membaca merupakan proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang akan disampaikan penulis melalui tulisan (Hodgson, dalam Tarigan
2008: 7). Membaca dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain yaitu dengan
mengkomunikasikan isi yang terkandung dalam tulisan (Tarigan 2008: 7).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah
kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau pemahaman tentang isi
suatu tulisan yang dibaca. Dilakukan dengan memahami isi bacaan baik dipahami
dengan diam maupun dengan suara nyaring.
2.1.5.2 Tujuan Membaca
Setiap orang yang melakukan suatu hal pasti mempunyai tujuan. Sama
dengan halnya membaca, seseorang pasti memiliki tujuan dari apa yang dia baca.
Tujuan pokok membaca untuk mencari dan memperoleh informasi, mencangkup
isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008: 9). Tujuan proses membaca
adalah menerima atau memahami pesan yang terkandung dalam teks/tulisan
(Kumara, 2014: 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tujuan membaca menurut Prasetyono (2008: 58) sebagai berikut :
1. Tujuan membaca seseorang adalah untuk mendapatkan sebuah informasi.
Informasi yang dicari pembaca biasanya tentang fakta dan kejadian yang
terjadi di kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan dari sumber membaca adalah agar cita dirinya meningkat. Tujuan
ini bukan merupakan kebiasaan membaca, akan tetapi dilakukan sesekali
di depan orang lain.
3. Ada yang beranggapan bahwa tujuan dari membaca hanya untuk
melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada pada saat seseorang
merasa jenuh, dan sedih.
4. Membaca dengan tujuan rekreatif, maksudnya disini membaca untuk
mendapatkan kesenangan, atau hiburan.
5. Orang membaca biasanya juga mempunyai tujuan apa-apa, hanya karena
main-main, karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan, jadi hanya
untuk mengisi waktu senggang.
6. Tujuan membaca yang tinggi biasanya untuk mencari kehidupan atau
pengalaman dan mencari nilai kehidupan lainnya.
Sebaiknya selain anak dibiasakan untuk membaca anak juga harus dibiasakan
untuk mengikuti program literasi, pada kelas rendah perlu dibiasakan cara-cara
sederhana dalam membaca, seperti buku apa yang harus dibaca, kapan waktu yang
baik untuk membaca, cara membaca buku yang benar, memegang buku, membaca
dari masing-masing paragraf dan lain-lain agar siswa memiliki dasar-dasar
kemampuan dalam memulai kebiasaan membaca (Widodo, 2015: 65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.1.6 Gerakan Literasi Sekolah
Literasi dipandang oleh masyarakat maju sebagai kebutuhan yang sangat
penting bagi setiap manusia sebagai warga masyarakat dunia yang bergerak
dengan sangat cepat. Literasi secara tradisi dimaknai sebagai kemampuan
menggunakan bahasa untuk membaca dan menulis. Upaya yang ditempuh untuk
mewujudkannya berupa pembiasaan membaca oleh siswa dengan kegiatan
membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran dipagi hari dan 15 menit
sesudah pembelajaran selesai.
Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS (Gerakan Literasi Sekolah)
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, atau berbicara (dikdas.kemdikbud 2016: 2). Sebagian besar para pakar
pendidikan menganggap kemampuan literasi sebagai suatu hak asasi warga negara
yang wajib difasilitasi oleh negara selaku penyelenggara proses pendidikan
(Widodo, 2015: 60). Sebaiknya mulai dari sekolah dasar siswa memang sudah
diperkenalkan atau dibiasakan dengan bacaan. Seperti membaca majalah, koran,
buku bacaan, dan sebagainya. Hal seperti ini sekaligus dapat membantu mengasah
daya nalar dan minat baca. Pada kelas rendah pembelajaran literasi lebih
ditekankan pada pembangunan pondasi dasar siswa, siswa ditekankan pada
pengenalan simbol, gambar ataupun huruf, siswa dikenalkan secara bertahap
mulai yang mudah ke tingkat yang lebih sulit (Widodo, 2015: 63).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Menurut Tim Pengembangan Kurikulum (2013) ada kompetensi yang
disarankan pada kelas rendah, yaitu seperti pada tabel di bawah ini (Widodo,
2015: 63) :
Tabel 2.1 Kompetensi Literasi Kelas Rendah
Membaca Menulis Menyimak Berbicara
Mengenal bentuk
huruf
Membaca kata,
dan kalimat
dengan nyaring
Membaca dan
membedakan
huruf dengan
benar
Mengenal simbol
dan membaca
kalimat sederhana
Teknik membaca
yang benar
Menulis huruf
Menulis kata dan
kalimat sederhana
Menulis teks
terimaksih dan diri
sendiri
Semangat menulis
kata dan kalimat
Menyimak
sederhana teks
yang dibacakan
Menyimak
baacaan cerita
diri atau keluarga
Menyimak untuk
menghargai
orang lain
Berbicara
pengenalan diri
dan keluarga
Berbicara yang
tepat
pengucapanya
Membaca tulisan
resmi dan tidak
resmi
Menirukan
berbagai bentuk
bunyi
Menggunakan
kosakata yang
tepat
Menanggapai
pertanyaan
Sumber : Widodo, dkk dalam journal umsida (2015: 64)
2.1.6.1 Prinsip-prinsip Kegiatan Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk dapat memperoleh suatu
pemahaman tentang isi dari suatu tulisan. Adapun prinsip-prinsip yang harus
diketahui dalam kegiatan membaca yaitu :
a. Buku yang dibaca atau dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku
teks pelajaran.
b. Buku yang dibaca atau dibacakan adalah buku yang diminati oleh
peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang
dibawa dari rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini
tidak diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis,
dan lain-lain.
d. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini
dapat diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/
dibacakan, atau kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang
dibacakan apabila waktu memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi
dan kegiatan lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi.
e. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini
berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Guru
menyapa peserta didik dan bercerita sebelum membacakan buku dan
meminta mereka untuk membaca buku (dikdas.kemdikbud.go.id).
Tabel 2.2 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Rendah
Jenjang Konten bacaan yang sesuai
dengan peserta didik
Ilustrasi
SD Kelas
Rendah
1. Peserta didik didampingi
ketika memilih buku.
2. Buku mengandung informasi
yang sederhana dan atau
kejadian sehari-hari.
3. Cerita mengandung nilai
optimisme, bersifat inspiratif,
dan mengembangkan imajinasi.
4. Buku dapat bergenre fantasi
dengan tokoh binatang (fabel).
5. Buku mengandung pesan
nilainilai sesuai dengan tahapan
tumbuh kembang peserta didik
dalam berbagai aspek, antara
lain moral, sosial,kognitif.
6. Pesan moral cerita
disampaikan dengan tidak
menggurui.
1. Ilustrasi memiliki alur yang
sederhana.
2. Teks tidak perlu mengulangi
apa yang sudah digambarkan
oleh ilustrasi (buku bergambar
/picture books).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
7. Buku yang dibacakan dapat
berukuran besar (big book).
Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id
2.1.6.2 Langkah-langkah Kegiatan Membaca Literasi
Kegiatan pelaksanaan gerakan literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan
minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca. Membaca buku
dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan 15 menit sesudah
pembelajaran selesai. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah
membacakan buku dengan nyaring dan membaca dalam hati.
1. Membacakan Nyaring
Tujuan :
a. Memotivasi peserta didik agar mau membaca.
b. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca.
c. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
d. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik.
e. Guru / pustakawan / kepala sekolah menjadi teladan membaca.
Tabel 2.3 Tahap Membaca Nyaring
Tahap Membaca Kegiatan
1. Persiapan yang perlu
dilakukan
a. Memahami tujuan membacakan
nyaring, yaitu menumbuhkan minat
baca, memeragakan cara membaca, dan
menjadikan peserta didik lancar
membaca.
b. Mengetahui tingkat kemampuan
berpikir dan membaca peserta didik.
c. Memilih buku yang berkualitas baik
dan memiliki isi yang disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan jenjang dan minat peserta
didik.
d. Melakukan kegiatan prabaca dan
baca ulang dengan
Tujuan:
1. Mengetahui jalannya cerita, atau
isi/pesan dalam setiap buku yang
dibaca;
2. Mengetahui letak tanda-tanda baca
sehingga memungkinkan untuk
mengatur intonasi suara agar menarik
atau menentukan kapan harus jeda;
3. Mengantisipasi pertanyaan yang
ditanyakan oleh peserta didik; dan
4. Melakukan prediksi atau
menghubungkan isi bacaan dengan
topik lain yang relevan.
5. Menulis pertanyaan-pertanyaan
sebagai bahan diskusi.
6. Melatih intonasi, volume suara, dan
gerak tubuh agar dapat membacakan
buku dengan menarik serta ekspresi
wajah yang mendukung penceritaan.
2. Sebelum membacakan
nyaring
a. Memulai dengan menyapa peserta
didik dan menyebutkan alasan memilih
bacaan tersebut.
b. Menunjukkan sampul buku cerita
yang akan dibacakan dan
menyampaikan gambaran singkat
cerita.
c. Menyebutkan judul, pengarang, dan
ilustrator buku.
d. Menggali pengalaman peserta didik,
misalnya dengan menanyakan: Apakah
ada di antara mereka yang pernah
membaca buku tersebut? Apakah ada
yang memiliki buku itu? Atau, apakah
ada yang dapat menduga isi buku itu?
e. Mulai menyusuri ilustrasi, apabila
terdapat dalam buku atau bahan bacaan.
f. Membacakan buku dengan cara yang
sangat menarik.
3. Saat membacakan
nyaring
a. Suara dapat didengar seluruh peserta
didik: tidak terlalu cepat,disertai
intonasi, ekspresi, dan gestur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sesuai isi cerita.
b. Bersikap ramah.
c.Menanggapi komentar dan pertanyaan
peserta didik.
d. Mengingatkan peserta didik untuk
menyimak.
e. Membagi informasi dan berdiskusi
selama membacakan buku.
f. Mengajak peserta didik aktif
bertanya.
g. Mengajak peserta didik untuk
menceritakan apa yang dibacakan dan
apa yang dipikirkan (think aloud)
terkait bacaan.
4. Setelah membacakan
nyaring
a. Meminta peserta didik mengajukan
pertanyaan.
b. Guru mengajukan pertanyaan
seandainya peserta didik tidak bertanya.
c. Meminta peserta didik untuk
menceritakan ulang bacaan dengan
kata-katanya sendiri.
d. Meletakkan buku atau materi bacaan
di tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau oleh tangan peserta
didik.
e. Mencatat judul buku yang telah
dibacakan
Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id
2. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati (sustained silent reading) adalah kegiatan
membaca 15 menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa
gangguan. Guru menciptakan suasana tenang, nyaman, agar peserta
didik dapat berkonsentrasi pada buku yang dibacanya.
Tabel 2.4 Tahapan Membaca Dalam Hati
Tahap Membaca Kegiatan
1. Persiapan Membaca
dalam hati.
a. Memahami tujuan membaca dalam
hati, yaitu untuk menumbuhkan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
baca peserta didik.
b. Memastikan agar bacaan sesuai
dengan tingkat keterampilan membaca
peserta didik.
2. Sebelum membaca
dalam hati dilakukan.
a.Menawarkan kepada peserta didik
apakah mereka memilih sendiri buku
yang ingin dibaca dari sudut baca kelas
atau membawanya sendiri dari rumah.
b. Membebaskan peserta didik untuk
memilih buku yang sesuai dengan
minat dan kesenangannya.
c. Memberi semangat kepada peserta
didik bahwa ia harus membaca buku
tersebut sampai selesai, dalam kurun
waktu tertentu, bergantung pada
ketebalan buku.
d. Membolehkan peserta didik untuk
mencari buku lain apabila isi buku
dianggap kurang menarik.
e. Membolehkan peserta didik untuk
memilih tempat yang disukainya untuk
membaca.
f. Menyediakan buku-buku dengan
jenis dan judul yang variatif.
3. Saat membaca dalam
hati
Peserta didik dan guru bersama-sama
membaca buku masing-masing dengan
tenang selama 15 menit.
4. Setelah membaca
dalam hati
Guru dapat menggunakan 5–10 menit
setelah membaca untuk bertanya
kepada peserta didik tentang buku yang
dibaca.
Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id
Lingkungan kelas yang literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan
media kebahasaan dan cetakan, proses pembentukan kelas literasi tersebut
dilakukan secara berurutan agar tahap per tahap dapat dilakukan dengan baik dan
dapat dilakukan evaluasi secara tepat (USAID 2014, dalam Widodo (2015: 71).
Maka dari itu untuk menunjang terciptanya kelas yang literasi berbasis pendidikan
lingkungan hidup salah satu caranya dengan diperlukannya cara untuk mendesain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tempat dan suasana belajar. Menyediakan tempat hasil karya siswa dikelas agar
ketika siswa selesai membuat dapat melihat kembali apa yang sudah dibuat dan
bisa dibaca berulang-ulang kali. Selain itu perpustakaan kelas yang berada
didalam kelas juga dapat menunjang program literasi, dengan menyediakan buku
bacaan baik itu majalah, buku cerita, atau sebagainya namun masih disesuaikan
dengan tingkat perkembangan pada anak.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu peneliti
melakukan penelitian yang terkait dengan mengambil beberapa penelitian yang
sudah ada. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Anita, Kurniya Sari (2010) yang
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Cerita
Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Pada
Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran
2009/2010”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media cerita bergambar terhadap peningkatan keterampilan menyimak dan
membaca pada anak yang berkesulitan belajar kelas II SDN Petoran Jebres
Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen dengan rancangan eksperimen One group pre test-post
test design, yang mana sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu
tertentu, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal
(pre test) dan pengukuan akhir (post test). Penelitian ini menggunakan metode
analisis statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Bertand Wilcoxon) dengan bantuan SPSS release 13. Dari hasil analisis data
dapat diperoleh probabilitas nilai dari Z hitung adalah 0, 011 pada taraf
signifikansi (α) 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dan hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh positif penggunaan media cerita bergambar terhadap
peningkatan ketrampilan menyimak dan membaca pada anak berkesulitan belajar
kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta tahun ajaran 2009/2010 terbukti
kebenarannya.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Mugiharto, Maya Maharyani (2015)
yang melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa
Kelas XI”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mengembangkan
media pembelajaran berupa buku cerita bergambar tentang kehidupan sehari-hari
dan sebagai salah satu cara untuk keterampilan siswa terutama dalam
pembelajaran membaca. Penelitian ini menggunakan metode Research and
Development (R&D). Hasil penelitian ini adalah desain produk berupa buku cerita
bergambar serta dilengkapi evaluasi yang sesuai dengan tema ”Kehidupan Sehari-
hari”. Peneliti ini menggunakan 5 langkah dalam penelitiannya yaitu merumuskan
potensi dan masalah, mengumpulkan data, membuat desain produk, validasi
desain produk dan revisi desain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
setelah melakukan revisi dan rancangan yang divalidasi oleh ahli yaitu dapat
digunakan dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran membaca.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Wulandari, dkk (2016) dengan judul
“Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Siswa Di SMPN 4 Jombang”. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
masalah tentang pelaksanaan pembelajaran PLH dalam membentuk sikap peduli
lingkungan siswa di SMPN 4 Jombang dan gambaran sikap kepedulian siswa
terhadap lingkungan setelah pembelajaran PLH di SMPN 4 Jombang. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran PLH yang dilakukan guru dalam membentuk sikap peduli
lingkungan siswa di SMPN 4 Jombang dan untuk mendeskripsikan gambaran
sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah pembelajaran PLH di SMPN
4 Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuatitatif deskriptif,
dengan lokasi penelitian di SMPN 4 Jombang, Kecamatan Banjardowo,
Kabupaten Jombang. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru PLH (wali Kelas
VIII) dan siswa Kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan angket,
observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan
dari strategi pembelajaran yang dilakukan Guru PLH telah membuahkan hasil
berupa terbentuknya sikap peduli lingkungan pada diri siswa dalam melestarikan
lingkungan sekitarnya seperti menjaga kebersihan, merawat tanaman,
memanfaatkan barang bekas.
Berdasarkan ketiga penelitian relevan diatas maka peneliti berinisiatif akan
melakukan penelitian berupa pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas rendah.
Berikut ini adalah literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
relevan dengan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama
membahas tentang bagaimana pengaruh penggunaan media cerita bergambar
terhadap peningkatan keterampilan menyimak dan membaca pada anak
berkesulitan belajar agar anak dapat memiliki ketrampilan menyimak dan
membaca melalui buku cerita bergambar sedangkan peneliti akan
Anita, (2010)
Pengaruh
Penggunaan Media
Cerita Bergambar
Terhadap
Peningkatan
Keterampilan
Menyimak Dan
Membaca Pada
Anak Berkesulitan
Belajar Kelas II
SDN Petoran Jebres
Surakarta Tahun
Ajaran 2009/2010
Wulandari, dkk
(2016)
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Dalam Membentuk
Sikap Peduli
Lingkungan Siswa
Di SMPN 4
Jombang
Mugiharto, (2015)
Pengembangan
Buku Cerita
Bergambar tentang
Kehidupan Sehari-
hari untuk
Pembelajaran
Membaca Siswa
Kelas XI
Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk
Pembelajaran Membaca Siswa
Kelas 2A SD Negeri Babarsari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mengembangkan buku cerita bergambar yang menanamkan sikap peduli terhadap
lingkungan hidup dan membantu proses pembelajaran membaca.
Penelitian kedua berkaitan dengan pengembangan buku cerita tentang
kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran membaca. Dalam penelitian kedua ini
pembelajaran membaca ditanamkan melalui kehidupan sehari-hari sedangkan
peneliti akan mengembangkan buku cerita tentang pendidikan lingkungan hidup
untuk digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pembelajaran membaca.
Penelitian yang ketiga membahas tentang pendidikan lingkungan hidup dalam
membentuk sikap peduli lingkungan. Berbeda halnya yang akan dilakukan
peneliti, peneliti akan mengembangkan sebuah buku dalam bentuk buku cerita
bergambar untuk pembelajaran membaca kelas rendah yang berbasis pendidikan
lingkungan hidup.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut peneliti akan membuat pengembangan
buku cerita bergambar. Peneliti berharap agar buku cerita bergambar yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan atau penanaman kepada siswa kelas
rendah untuk dapat peduli kepada lingkungan sekitar, selain itu juga dapat
digunakan sebagai buku untuk proses pembelajaran membaca. Keistimewaan dari
buku cerita bergambar ini dikarenakan masih sedikit peneliti yang melakukan
penelitian dengan menggunakan buku cerita bergambar sebagai acuan dalam
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca, untuk itu peneliti
akan membuat buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca kelas rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan program pendidikan yang
diselenggarakan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada siswa bagaimana
pentingnya lingkungan untuk kehidupan dimasa mendatang. Mengajarkan
kepada siswa untuk lebih menyadari, memiliki sikap dan tanggung jawab
terhadap lingkungan sebagai manusia yang memiliki rasa kepedulian. Untuk itu
pendidikan lingkungan hidup memang sangat layak untuk di perkenalkan sejak
dini kepada anak-anak. Sebagai salah satu caranya melalui buku cerita
bergambar. Buku cerita bergambar yang dekat dengan anak-anak
memungkinkan untuk anak dengan mudah mengerti bagaimana pentingnya
lingkungan hidup. Selain dapat membuat anak lebih mudah mengerti tentang
lingkungan hidup buku cerita bergambar juga dapat membantu anak untuk
melatih dalam proses pembelajaran membaca. Anak-anak akan tertarik membaca
jika buku yang akan dia baca menarik rasa ingin tahunya baik melalui warna dan
gambar. Terutama untuk anak yang sedang dalam proses pembelajaran
membaca. Melalui buku cerita juga anak-anak dapat mengembangkan
imajinasinya dan menyerap nilai-nilai positif dari sebuah cerita. Buku cerita
bergambar menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti, yakni yang
menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Penggunaan
buku cerita bergambar ini juga dapat menjadi acuan anak untuk memahami
tentang lingkungan hidup sekaligus sebagai pondasi awal anak untuk mengawali
proses pembelajaran membaca. Selain itu juga anak dapat mengambil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mengadopsi nilai-nilai positif dalam cerita tersebut kemudian melaksanakannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal-hal tersebut yang dipaparkan diatas peneliti ingin
bermaksud untuk mengembangkan sebuah buku cerita yang merujuk kepada
pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran membaca untuk anak SD kelas
dua sehingga melalui buku cerita ini peneliti mengharapkan agar pesan moral
yang terkandung dalam cerita dapat diwujudkan dan di lakukan dalam
kehidupannya.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas yang sudah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri
Babarsari?
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A
SD Negeri Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
menggunakan Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:
407) pendekatan Research and Development (R&D yakni metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Sukmadinata (2007: 164) mengemukakan bahwa penelitian
Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
menggembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dihasilkan dari
penelitian ini tidak hanya berbentuk benda atau perangkat yang keras seperti
buku, alat tulis, atau pembelajaran yang lainnya melainkan ada pula yang
terdapat dalam bentuk lunak yang datanya disimpan secara digital dalam
bentuk CD. Tujuan akhir dari R & D adalah menghasilkan suatu produk yang
dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi;
produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil
analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah
dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130). Sehingga
pengembangan buku cerita bergambar ini dirancang dengan metode penelitian
dan pengembangan.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan
pengembangan (R&D) adalah langkah-langkah untuk mengembangkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menghasilkan produk yang sudah teruji kebenarannya. Pada penelitian kali ini
yang akan dikembangkan adalah produk berupa buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca dikelas
IIA SD Negeri Babarsari.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall
(dalam Sukmadinata, 2007: 169-170) dan pengembangan Sugiyono (2011:
298).
Langkah pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata,
2007: 169-170) adalah:
1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting)
Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2. Perencanaan (Planning)
Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak
dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian,
kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan Draf Produk (develop Preliminary Form of Product)
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument
evalusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12
subjek uji coba (guru). Selama ujian diadakan pengamatan, wawancara
dan pengedaran angket.
5. Merevisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
Melakukan uji coba yang lebih luas pada 15 sekolah dengan 30 sampai
dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru
sebelum dan sesudah menggunakan model yang diuji cobakan
dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data evaluasi dan kalau mungkin
dibandingkan dengan kelompok pembanding.
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product
Revision)
Tahap ini adalah menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.
8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational Field Testing)
Uji pelaksanaan dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan sampai
dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan
observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan Produk Akhir (Field Product Revision)
Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal.
Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran
untuk pengontrolan kualitas.
Sugiyono (2011: 298) memaparkan sepuluh langkah pengembangan pada
penelitian Research and Development, yaitu:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki kelebihan.
Akan tetapi, potensi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi
sebuah masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, namun
bisa didasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau
dokumentasi laporan.
2. Pengumpulan Data
Langkah setelah adanya potensi dan masalah adalah mengumpulkan
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk
tertentu. Dalam pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian
tertentu, tergantung dari masalah dan ketelitian tujuan yang hendak dicapai
oleh peneliti itu sendiri.
3. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak
dihasilkan. Desain produk ini masih bersifat hipoteik karena keefektifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dari produk tersebut masih belum terbukti. Oleh karena itu, masih
diperlukan pengujian terhadap produk tesebut.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan
rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga
kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan oleh
beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai
produk yang dibuat.
5. Revisi Desain
Revisi desain merupakan perbaikan kelemahan-kelemahan dari validasi
yang sudah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih
baik.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan yaitu menguji untuk membandingkan
efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk
dilakukan pada kelompok terbatas.
7. Revisi Produk
Revisi produk bertujuan untuk memperbaik kelemahan yang ada setelah
dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk
mendapatkan produk yang efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah
menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba pemakaian
tersebut juga harus dinilai kekurangaan dan hambatan yang muncul untuk
perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih
terdapat kekurangan dan kelemahan pada produk yang dibuat.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah
diujicoba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal.
Berdasarkan langkah-langkah Borg and Gall dan langkah-langkah
perkembangan menurut Sugiyono, peneliti mengambil beberapa langkah dari
dua teori tersebut. Prosedur pengembangan tersebut dibuat menjadi enam
langkah. Ini dilakukan karena dalam pengembangan produk ini hanya
dilakukan pada uji terbatas yaitu kepada siswa kelas II A selain itu juga
berapapun langkah yang digunakan dalam pengembangan tersebut tidak akan
mengurangi nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Keenam langkah tersebut
meliputi: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk;
(4) validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk.
3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan meliputi langkah-langkah penelitian yang
dilakukan. Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
akhir berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca kelas II SD. Langkah pengembangan produk
ini menggunakan model penelitian Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007)
dan Sugiyono (2011: 298).
Penelitian ini tidak mengambil keseluruhan dari metode Borg dan Gall
atau pun Sugiyono. Prosedur pengembangan disesuaikan dengan penelitian
yang dilakukan untuk mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini
menggunakan enam langkah yang diadopsi dari keduanya yaitu: (1) potensi
dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desai produk; (4) validasi desain; (5)
revisi desain; dan (6) uji coba produk. Hal ini dilakukan karena waktu yang
digunakan oleh peneliti sangat terbatas. Langkah-langkah penelitian
pengembangan tersebut sebagai berikut :
1. Potensi dan Masalah
Langkah awal peneliti adalah mencari potensi dan masalah mengenai
bagaimana pendidikan lingkungan hidup pada anak khususnya siswa kelas II
SD. Potensi dan masalah penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara yang
dilakukan kepada wali kelas II A SD Negeri Babarsari pada tanggal 16
September 2016. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
atau mengetahui sejauh mana kesadaran yang dimiliki siswa SD kelas II
terutama kelas II A terhadap pentingnya lingkungan hidup serta mencari tahu
sejauh mana pentingnya buku cerita untuk membantu siswa dalam proses
pembelajaran membaca. Selain itu juga dilakukan observasi saat jam istirahat
dan saat jam pembelajaran berlangsung didalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Pengumpulan Data
Hal kedua yang dilakukan adalah pengumpulan data. Ini dilakukan setelah
ditemukan atau telah mengetahui potensi dan masalah yang akan dilakukan
oleh peneliti. Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan
observasi. Hasil dari wawancara dan observasi digunakan sebagai bahan
untuk merencanakan produk yang berupa buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas II SD.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku cerita bergambar.
Buku cerita bergambar yang akan dihasilkan terdiri dari cover buku, isi buku,
dan anatomi buku. Prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover yaitu
warna cover buku yang dapat menarik dan minat, judul cover yang
mencangkup isi dari buku cerita, pemilihan gambar, penataan penulisan,
keserasian warna dan penataan gambar. Pada anatomi buku, yang dijadikan
sebagai acuannya adalah format dan ukuran buku, teknik pengerjaan, jumlah
halaman, tata letak, jenis font, jenis kertas cover dan isi buku.
4. Validasi Desain
Setelah buku cerita selesai dibuat, produk berupa buku cerita bergambar
tersebut kemudian divalidasikan oleh para ahli atau pakar yang lebih
mengerti. Ini dilakukan agar ahli atau pakar tersebut dapat menilai dari
produk yang dihasilkan jika sudah dinilai dan divalidasikan. Hal ini bertujuan
untuk memperbaiki produk yang sudah jadi agar lebih baik lagi. Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
desain bersifat penilaian terhadap produk berdasarkan pemikiran rasional,
belum secara fakta lapangan Validasi akan dilakukan oleh 2 dua ahli yakni
satu dosen ahli, satu guru kelas II dan satu siswa kelas II A SD Negeri
Babarsari. Tujuan validasi yang dilakukan untuk mendapatkan kritik atau
saran dari ahli dan siswa sehingga peneliti mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari produk yang sudah dihasilkan sehingga dilakukan revisi
desain.
5. Revisi Desain
Hasil validasi yang telah dilakukan digunakan sebagai bahan untuk
melakukan revisi produk yang akan dihasilkan. Revisi desain merupakan
perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan dari hasil validasi yang sudah
dilakukan oleh beberapa ahli yang terpercayai.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang
sudah dikembangkan dan dihasilkan. Uji coba produk ini dilakukan kepada
enam siswa kelas II A SD Negeri Babarsari.
3.3 Setting Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Babarsari yang dimana akan
dilakukan kepada enam siswa kelas IIA. SD Negeri Babarsari beralamatkan
di jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti
melakukan penelitian ini di SD tersebut dengan alasan merangkap dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
program PPL atau magang guru selama 3 bulan yang merupakan salah satu
syarat perkuliahan di PGSD.
3.3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah 1 siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari
tahun ajaran 2016/2017. Analisis kebutuhan dilakukan kepada wali kelas IIA
SD Negeri Babarsari. Uji coba produk yang sudah di revisi akan dilakukan
kepada enam siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari tahun ajaran 2016/2017.
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca dikelas IIA SD
Negeri Babarsari ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan
bulan Januari 2017. Analisis kebutuhan yang dilakukan kepada wali kelas IIA
pada tanggal 16 September 2016, dan uji coba produk dilakukan pada tanggal
21 November 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Langkah 1
Bagan 3.1 Model Pengembangan Hasil Modifikasi
Potensi dan Masalah
Analisis
Kebutuhan
Langkah 2
Pengumpulan Data
Langkah 3
Desain Produk
Langkah 4
Validasi Desain
Langkah 5
Revisi Desain
C
V
Langkah 6
Uji Coba Produk
Desain Produk Hasil Uji Coba Produk
C
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan data (Sugiyono 2014: 193). Sugiyono mengatakan teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket
(kuisioner), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Teknik pada
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan
observasi.
3.4.1 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti untuk mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dari
jumlah responden sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014: 194). Wawancara yang
dilakukan peneliti dengan narasumber bersifat terstrtuktur. Peneliti
menyediakan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber.
Wawancara yang dilakukan peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan.
Selain itu juga wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesadaran
siswa kelas dua SD terhadap lingkungan hidup dan juga penggunaan media
buku cerita bergambar sebagai bahan untuk pembelajaran membaca. Peneliti
melakukan wawancara ini kepada wali kelas IIA SD Negeri Babarsari.
3.4.2 Observasi
Observasi dilakukan peneliti saat pembelajaran, ini dilakukan untuk
mengamati siswa yang belum bisa membaca dan ketersediaan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup didalam kelas. Selain itu
juga dilakukan observasi kepada siswa-siswi disekolah bagaimana kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
mereka terhadap lingkungan yang ada dilingkungan sekolah seperti apakah
siswa sudah membuang sampah di tong sampah yang sesuai dan melakukan
piket secara rutin.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena yang diamati dalam penelitian (Sugiyono, 2014: 148). Instrumen
dalam penelitian dapat berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan
pedoman kuisioner (Sugiyono, 2014: 172). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian seperti wawancara,
observasi secara langsung dan kuisioner. Wawancara dan observasi dilakukan
untuk mendpatkan data diawal seperti bagaimana ketersediaan buku cerita
bergambar yang berbasis lingkungan hidup dan bagaimana kesadaran siswa
kelas II A SD Negeri Babarsari terhadap pentingnya lingkungan hidup.
Setelah wawancara dan observasi adapun kuisioner yang dibuat oleh peneliti
untuk digunakan sebagai bahan memvalidasi produk berupa buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh peneliti. Berikut dapat dilihat gambaran
umum tentang instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
melalui tabel kisi-kisi dibawah ini :
3.5.1 Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur.
Wawancara yang dimana dilakukan oleh peneliti dengan terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Hal
ini akan digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan data pada analisis
kebutuhan. Berikut kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara yang disusun oleh
peneliti :
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor
Aitem
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa yang mengalami
kesusahan membaca? 1
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut dalam kegiatan
pembelajaran membaca? 2
Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi
siswa seperti buku cerita bergambar? 3
Apakah siswa tertarik dengan buku cerita yang bergambar? 4
Apakah siswa menyadari pentingnya lingkungan bagi mereka? 5
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga
lingkungan? Seperti contoh mengenai kebersihan kelas 6
Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita
bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk
cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
7
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita
bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhan dalam
kebutuhan pembelajaran membaca?
8
Tabel diatas memaparkan daftar pertanyaan wawancara yang telah disusun
oleh peneliti. Pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti sebanyak sembilan
butir pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3.5.2 Observasi
Observasi menurut Arikunto (dalam Kurniawan, gurupendidikan.com)
adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencangkup semua kegiatan
perhatian ke objek dengan menggunakan alat penilaian sensorik atau suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan prosedur yang sistematis dan tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan yang
dimana peneliti juga mengambil bagian dari kegiatan penelitian yang
dilakukan. Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian yaitu
pembelajaran didalam kelas, saat melakukan kegiatan piket, dan saat
membuang sampah di tong sampah apakah sesuai dengan aturan. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana kesadaran siswa
SD Negeri Babarsari terhadap lingkungan sekitarnya dan apakah mereka
tertarik dengan buku cerita bergambar?
3.5.3 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
(Sugiyono, 2011: 142). Kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner
dalam bentuk penyataan. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan
produk yang sudah dikembangkan dan sebagai masukan untuk memperbaiki
produk jika masih terdapat kelemahan didalamnya. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup dilakukan pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
validasi terhadap produk yang akan dikembangkan. Kuisioner di susun untuk
mengetahui dan mengevaluasi kembali kualitas produk buku yang sudah
dikembangkan oleh peneliti. Kuisioner akan di berikan dan akan dinilai oleh
satu dosen ahli/pakar yang sudah memiliki kemampuan lebih dalam menilai
produk tersebut, satu guru kelas II A dan salah satu siswa kelas II A SD Negeri
Babarsari. Sebelum menyusun kuisioner peneliti membuat kisi-kisi terlebih
dahulu. Berikut akan dijelaskan kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk
menilai produk buku cerita bergambar untuk pakar dan Guru :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru
No. Topik Nomor Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
2.
Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
Tabel diatas merupakan kisi-kisi dari kuisioner untuk validasi ahli/pakar
dan guru. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti menyusun instrumen
kuisioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
buku cerita bergambar. Berikut contoh dari instrumen kuisioner yang
digunakan dalam penelitian pengembangan ini untuk ahli/pakar dan guru :
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar
dan Guru
No. Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2.
Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca
lebih lanjut.
3. Judul cover buku membawa
pesan yang akan disampaikan.
4.
Warna cover buku cerita
menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah.
6.
Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas rendah.
8.
Isi buku cerita memiliki gambar
dan teks yang saling
berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
11.
Ilustrasi buku cerita
memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
12. Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas rendah.
13. Isi buku berhasil memikat siswa
untuk terus mengikuti jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
cerita.
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
15. Pemilihan jenis huruf menarik
perhatian siswa.
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
17.
Tata letak/sistematika penulisan
tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Berikut akan dijelaskan kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk menilai
produk buku cerita bergambar untuk siswa :
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Topik Nomor Pertanyaan
1. Cover buku
c. Judul buku
d. Warna
1, 2
2.
Isi buku
f. Isi cerita
g. Bahasa yang digunakan
h. Tampilan gambar dan tulisan
i. Ketertarikan isi buku
3, 4, 5, 6, 7
3.
Anatomi buku
d. Rancangan halaman
e. Tata letak
f. Jenis huruf
8, 9, 10, 11
Tabel diatas merupakan kisi-kisi dari kuisioner untuk validasi siswa.
Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti menyusun instrumen kuisioner yang
akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bergambar. Berikut contoh dari instrumen kuisioner yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini untuk siswa :
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1.
Judul buku cerita
menarik bagi siswa
untuk membaca.
2.
Warna cover buku cerita
menarik bagi siswa
untuk membaca.
B. Isi buku cerita
3. Isi cerita mudah
dipahami oleh siswa.
4.
Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang
sesuai.
5.
Isi buku lebih banyak
gambar dibandingkan
tulisan.
6. Gambar buku cerita
jelas.
7.
Isi buku menarik bagi
siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
9. Jenis huruf menarik
perhatian siswa.
10. Jenis huruf mudah
dibaca bagi siswa.
11.
Penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan
siswa untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Keterangan:
Skor 5 : Sangat setuju
Skor 4 : Setuju
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang setuju
Skor 1 : Sangat kurang setuju
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono (2014: 207) merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Data penelitian ini dianalisis menggunakan dua teknik yaitu
kualitatif dan kuantitatif.
3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif
Teknik analisa data kualitatif diperolah dari wawancara yang dilakukan
kepada wali kelas II A serta hasil komentar yang diberikan oleh ahli/pakar,
wali kelas IIA dan 1 siswa SD Negeri Babarsari tahun ajaran 2016/2017 yang
melakukan validasi terhadap produk yang sudah dikembangkan. Komentar
tersebut berisikan tentang kritik dan saran yang diberikan oleh penilai baik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dari ahli/pakar, wali kelas II A dan salah satu siswa kelas II A untuk
dipergunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau untuk mengetahui
kelayakan produk dan perbaikan desain yang dikembangkan. Maka dari itu
peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut yang sesuai dengan
komentar dan saran dari para validator.
3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari penilaian ahli/pakar, wali kelas II A dan satu
siswa kelas IIA dalam proses validasi yang dilakukan dalam bentuk angka.
Data tersebut diperoleh dari lembar kuisioner yang dibuat dan dirancang oleh
peneliti dan kemudian dianalisis secara deskriptif melalui langkah-langkah
berikut :
a) Pengumpulan data kasar.
b) Pemberian skor untuk analisis kuantitatif.
c) Skor yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala
lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian
Acuan Patokan) yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima
(Sukardjo, 2005: 53)
Kategori Interval skor
Sangat baik x > Xi + 1,80 SB i
Baik Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi
Cukup baik Xi - 0,60 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi
Kurang baik Xi - 1,80 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi
Sangat kurang baik ≤ Xi – 1,80 SBi
Keterangan :
Xi = Rerata ideal =
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi = Simpangan baku ideal =
(skor maksimal ideal – skor minimal
ideal).
= Skor aktual
Berdasarkan rumus konveksi diatas maka berikut penjelasan mengenai
perhitungan PAP :
Xi = rerata ideal =
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal)
=
(5 + 1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) =
(skor maksimal ideal – skor minimal
ideal)
=
(5– 1) = 0,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sangat baik = > Xi + 1,80 SBi
= >3 + (1,80 x 0,67)
= >3 + 1,21
= x > 4,21
Baik = Xi + 0,60 SBi < ≤ Xi + 1,80 SBi
= 3 + (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (1,80 x 0,67)
= 3 + 0,40<x ≤ 3 + 1,21
= 3,40<x ≤ 4,21
Cukup baik = Xi –0,60 SBi < ≤ Xi + 0,60 SBi
= 3 – (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (0,60 x 0,67)
= 3 – 0,40<x ≤ 3 + 0,40
= 2,60<x ≤ 3,40
Kurang baik = Xi – 1,80 SBi < ≤ Xi – 0,60 SBi
= 3 – (1,80 x 0,67) <x ≤ 3 – (0,60 x 0,67)
= 3 – 1,21<x ≤ 3 – 0,40
= 1,79<x ≤ 2,60
Sangat kurang baik = ≤ Xi – 1,80 SBi
= x ≤ 3 – (1,80 x 0,67)
= x ≤ 3 – 1,21
= x ≤ 1,79
Berdasarkan dari perhitungan tersebut, data kuantitatif di atas
kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
dengan Skala 5 (Sukardjo 2005: 53)
Kategori Interval skor
Sangat baik >4,21
Baik 3,40< ≤ 4,21
Cukup baik 2,60< ≤ 3,40
Kurang baik 1,79< ≤ 2,60
Sangat kurang baik ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan ini ada satu masalah yang hendak
dipaparkan. Masalah tersebut mengenai bagaimana pengembangan buku cerita
bergambar ini. Masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka proses pengembangan buku cerita ini mengikuti enam tahap
berikut :
a. Potensi dan Masalah
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
buku cerita ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan peneliti lakukan dengan melakukan wawancara dengan wali
kelas II A dan melakukan observasi.
Kepedulian seorang siswa harus ditanamkan sejak dini terutama
dalam hal peduli terhadap lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan
tidak hanya berlaku di rumah dan masyarakat saja tetapi juga harus di
kembangkan di sekolah melalui pendidikan lingkungan hidup.
Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam menunjang pembentukan
dalam diri siswa tiap individunya. Pendidikan sekolah dasar merupakan
titik awal dalam perkembangan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dalam penyampaian materi kepada siswa, guru juga pasti
memerlukan media yang menunjang. Terutama dalam pembelajaran
membaca. Dalam pembelajaran membaca guru sangat membutuhkan
media berupa buku. Oleh karena itu, untuk menunjang penyampaian
materi tersebut peneliti akan melakukan pengumpulan data yang akan
digunakan sebagai media dalam penyampaian materi.
b. Pengumpulan Data
Setelah menemukan potensi dan masalah peneliti melakukan
langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data yaitu dengan melakukan wawancara
dan observasi. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kepedulian siswa terhadap lingkungannya dan sejauh mana buku cerita
bergambar dapat membantu dalam pembelajaran membaca. Selain
melakukan wawancara peneliti juga melakukan observasi yang dilakukan
didalam kelas, saat kegiatan piket kelas dan saat membuang sampah
ditong sampah. Kegiatan didalam kelas yang diobservasi saat didalam
kelas adalah mengamati siswa yang masih belum bisa membaca, selain itu
juga melihat bagaimana ketertarikan siswa terhadap buku cerita
bergambar. Ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi yang lebih
untuk digunakan dalam melakukan penelitian.
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas
IIA SD Negeri Babarsari dapat dilihat ditabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa
yang mengalami kesusahan membaca?
Masih ada yaitu putra dan laki-
laki.
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut
dalam kegiatan pembelajaran membaca?
Lambat membaca dan belum
lancar. Selain membaca,
menulisnya juga kurang.
Apakah sekolah menyediakan
kelengkapan buku bacaan bagi siswa
seperti buku cerita bergambar?
Ada diperpustakaan namun
kelengkapan buku bacaan seperti
buku cerita bergambar masih
sangat terbatas.
Apakah siswa tertarik dengan buku cerita
yang bergambar?
Sangat tertarik. Karena
mempermudah dan sangat
membantu anak untuk membaca
dan menulis. Terutama gambar
sangat membantu dalam proses
pembelajaran membaca.
Apakah siswa menyadari pentingnya
lingkungan bagi mereka?
Beberapa ada yang belum dan
beberapa sudah menyadari karena
terkadang disisipkan disela-sela
pembelajaran untuk
mengingatkan pentingnya
lingkungan bagi kehidupan.
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan
untuk menjaga lingkungan? Seperti
contoh mengenai kebersihan kelas
Sudah dilakukan setiap hari.
Seperti piket kelas setiap hari.
Menurut ibu apakah sekolah
membutuhkan buku cerita bergambar
untuk kebutuhan membaca siswa dalam
bentuk cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup?
Iya sangat membutuhkan. Karena
membantu anak terutama yang
membacanya masih kurang
disamping itu membiasakan anak
untuk belajar tentang lingkungan
hidup sejak dini melalui buku
cerita bergambar.
Saran apa yang akan ibu berikan terkait
dengan buku cerita bergambar yang
sedang beredar untuk kebutuhan
pembelajaran membaca?
Untuk kelas kecil sebaiknya buku
cerita bergambar harus ditambah.
Karena dengan adanya buku
cerita bergambar sangat
menunjang pembelajaran dikelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
terutama dalam hal pembelajaran
membaca.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tersebut narasumber
mengatakan bahwa sangat membutuhkan buku cerita bergambar terutama dalam
cerita yang mengangkat tentang lingkungan hidup. Narasumber mengatakan
bahwa dengan adanya buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup dapat
membiasakan anak untuk belajar tentang lingkungan hidup sejak dini melalui
buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar juga diharapkan mampu untuk
menjadi motivasi siswa dalam pembelajaran membaca terutama melalui gambar-
gambar yang dihadirkan didalam cerita karena siswa kelas rendah cenderung
menyukai gambar.
c. Desain Produk Awal
Langkah yang dilakukan selanjutnya oleh peneliti adalah
merancang buku cerita sesuai dengan yang dibutuhkan. Adapun beberapa
prinsip yang dijadikan sebagai langkah dalam penyusunan buku cerita
tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Konsep buku
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, konsep buku
ini adalah buku cerita bergambar dengan 2 tokoh manusia yang
berperan didalamnya. Cerita yang ada didalam buku ini
mempunyai nilai-nilai yang menanamkan sikap peduli terhadap
lingkungan. Menyadari bahwa sangat penting untuk selalu menjaga
lingkungan terutama dalam hal membuang sampah yang dimana
sampah seharusnya dibuang sesuai dengan tempatnya bukan
disembarang tempat. Dengan adanya buku cerita bergambar
mengenai lingkungan hidup ini diharapkan dapat membantu anak
untuk menyadari akan pentingnya lingkungan, membantu dalam
proses pembelajaran membaca karena gambar yang dihadirkan
mampu menarik minat baca anak dan merasa senang saat belajar.
Diharapkan guru maupun orang tua mampu membantu anak dalam
memahami jalan cerita.
2. Tokoh
Tokoh cerita pada buku cerita bergambar ini adalah dua anak
laki-laki. Dua anak laki-laki ini bernama Adul dan Kirun. Didalam
cerita tokoh tersebut menunjukkan sikap yang peduli terhadap
lingkungannya, mencari tahu apa penyebab dari banjir yang selalu
terjadi dan selalu melanda desanya. Tokoh ini dipilih karena
peneliti mengharapkan anak-anak yang membaca dapat
menempatkan dan memposisikan dirinya sebagai Adul dan Kirun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang peduli terhadap lingkungannya, sehingga setelah mereka
membaca buku cerita bergambar ini anak-anak yang membaca
dapat merasakan bahwa mereka tidak ingin kalah dengan sikap
yang dimiliki oleh Adul dan Kirun. Berikut tokoh Dul dan Kirun
yang ada pada cerita :
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Adul dan Kirun
Gambar Ciri-ciri
1. Memiliki postur badan yang
kurus.
2. Memiliki rambut yang lurus
dan dibelah kiri.
1. Memiliki postur tubuh yang
kurus.
2. Memiliki rambut yang
keriting.
3. Format dan Ukuran Buku
Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm atau sama dengan A5
dan memiliki halaman sebanyak 33 halaman sudah termasuk
sampul bagian depan dan belakang. Buku cerita bergambar ini
dilengkapi dengan tambahan berupa soal yang terdapat dihalaman
24 dalam bentuk refleksi yang dimana mengajak anak untuk dapat
merefleksikan buku yang telah dibaca. Selain refleksi yang ada
dihalaman 24, pada halaman 25 - 29 terdapat beberapa catatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
akan dilakukan oleh anak dalam bentuk “Rencanaku Untuk
Menjaga Lingkunganku” yang diberikan dengan tahapan-tahapan
dimulai dari terget 1 minggu, target 1 bulan dan target 1 tahun.
4. Isi dan Tema Buku
Isi dari buku ini merupakan buku cerita bergambar yang
merupakan hasil dari karangan yang peneliti buat dengan
imajinatif, menarik dan memiliki nilai moral yang dapat dipetik
oleh pembaca. Tema yang digunakan dalam buku cerita bergambar
ini adalah untuk anak-anak sehingga memerlukan gambar, warna
yang cerah, sehingga akan menarik perhatian anak selain itu juga
buku cerita bergambar ini menggunakan bahasa sederhana yang
akan mudah untuk dipahami oleh anak-anak.
5. Judul Buku
Judul buku yang digunakan oleh peneliti pada buku cerita
bergambar ini adalah “Desaku Dilanda Banjir”. Buku ini berisi
tentang nilai-nilai moral yang ditunjukan melalui sikap tokoh-tokoh
yang ada didalam cerita seperti sikap yang peduli terhadap
lingkungannya. Tokoh yang ada didalam cerita juga memiliki
karakter yang sangat peduli terhadap keadaan yang terjadi di
desanya. Berikut adalah gambar judul yang telah dibuat oleh
peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.1 Judul Buku
6. Desain Gambar
Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar
menggunakan sketsa tangan yang sederhana, yang akan
memberikan kesan yang simpel dan jelas agar tidak membuat anak
menjadi bingung, selain itu didukung juga dengan tambahan
background atau benda-benda yang akan mendukung suasana
dalam cerita agar terlihat lebih hidup dan nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan
7. Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan teknik
gabungan antara manual dan komputer. Sketsa digambar secara
manual atau dengan sketsa tangan kemudian di tracing, diproses,
dan diwarnai menggunakan program Adobe Photoshop CS6.
Berikut contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah berikan
warna :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum
diberikan Warna
Gambar 4.4 Gambar yang sudah diwarnai
menggunakan Adobe Photoshop CS6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
8. Warna
Warna yang digunakan adalah warna-warna yang terang dan
cerah hal ini disesuaikan dengan umur anak yaitu umur 7 – 9 tahun
(kelas rendah). Namun beberapa gambar disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dalam cerita seperti pada halaman 14 – 17 (warna
kurang cerah dan kurang terang menyesuaikan suasana didalam
cerita).
9. Tipografi
Gaya tipografi yang digunakan peneliti dalam pengembangan
buku cerita bergambar ini ada 2 yaitu Times New Romance dan
Kristen ITC Regular untuk judul buku cerita dan Comic Sans MS
untuk nama peneliti yang berada didepan bawah cover buku. Selain
itu Comic Sans MS juga digunakan pada kata pengantar, panduan
penggunaan buku, isi cerita, refleksi, biografi peneliti dan target
rencana kegiatan. Tipografi ini digunakan karena menurut peneliti
akan lebih mudah untuk dibaca dan dapat menarik perhatian anak-
anak untuk membaca. Berikut adalah tampilan font yang
digunakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.5 Font Times New Roman dan
Kristen ITC untuk Judul Buku
Gambar 4.6 Font Comic Sans MS untuk isi cerita
Font
Times
New
Roman
Font
Kristen
ITC
Regular
Font
Comic
Sans MC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
10. Teknik Cetak
Jenis kertas yang digunakan oleh peneliti dalam mencetak
cover buku cerita adalah kertas ivory 210 sedangkan jenis kertas
yang digunakan peneliti untuk mencetak isi buku adalah AP (Art
Paper) 150. Teknik penjilidan yang digunakan menggunakan
teknik penjilidan stapler, sementara untuk isi buku cerita
mengunakan cetak bolak balik.
d. Validasi
Dari hasil validasi tersebut dapat diperoleh skor rerata. Perhitungan
skor mengacu pada tabel konveksi nilai skala lima berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) yang sudah dijelaskan pada bab 3 yang terdapat
pada tabel 3.7.
Buku cerita bergambar disusun kemudian dilakukan penilaian
kepada dosen ahli, guru kelas II A, dan 1 siswa kelas II A. Berikut
merupakan hasil data validasi buku cerita anak oleh validator :
1. Data Hasil Validasi Dosen Ahli
Validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli pada
tanggal 31 Oktober 2016. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data
penilaian dan komentar pada buku cerita bergambar. Berikut
merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan
dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan
kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang
didapatkan oleh peneliti dari dosen ahli pada cover buku yang
mendapatkan nilai 4, 3, 3, dan 5 (baik, cukup baik, dan sangat baik), pada
isi buku cerita yang mendapatkan nilai 4, 5, 5, 5, 5, 4, 5, 4, dan 4 (baik dan
sangat baik), sedangkan pada anatomi buku yang mendapatkan nilai 4, 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5, dan 3 (baik, sangat baik, dan cukup baik). Diketahui bahwa total
validasi yang diperoleh oleh peneliti dari dosen ahli adalah 73 dengan rata-
rata skor (x) sebesar 4,29. Skor hasil validasi ini menunjukkan bahwa
produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”.
Dari hasil validasi tersebut yang didapatkan maka dapat disimpulkan
bahwa buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran.
2. Data Hasil Validasi Guru Kelas IIA
Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli, peneliti kemudian
melanjutkan validasi yang dilakukan oleh guru kelas II A SD Negeri
Babarsari. Validasi ini dilakukan pada tanggal 2 November 2016. Berikut
merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar :
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan
dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan
kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang
didapatkan oleh peneliti dari guru kelas II A pada cover buku yang
mendapatkan nilai 4, 5, 5, dan 5 (baik dan sangat baik), pada isi buku
cerita yang mendapatkan nilai 5, 5, 5, 5, 4, 5, 4, 5 dan 5 (sangat baik dan
baik), sedangkan pada anatomi buku yang mendapatkan nilai 5, 4, 5 dan 4
(sangat baik dan baik). Diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh
peneliti dari guru kelas II A adalah 80 dengan rata-rata skor (x) sebesar
4,70. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh
peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Dengan hasil yang didapatkan dari
guru kelas II A maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak
digunakan tanpa revisi.
3. Data Hasil Validasi Salah Satu Siswa Kelas IIA
Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli dan guru kelas II A,
peneliti kemudian melanjutkan validasi yang dilakukan oleh salah satu
siswa kelas II A SD Negeri Babarsari. Validasi ini dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tanggal 2 November 2016 setelah jam pulang sekolah agar tidak
mengganggu pembelajaran. Berikut merupakan data hasil validasi pada
buku cerita bergambar :
Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh 1 Siswa
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan
dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan
kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang
didapatkan oleh peneliti dari salah satu siswa kelas II A pada cover buku
yang mendapatkan nilai 5 dan 5 (sangat baik), pada isi buku cerita yang
mendapatkan nilai 5, 5, 5, 5 dan 5 (sangat baik), sedangkan pada anatomi
buku yang mendapatkan nilai 5, 5, 5 dan 4 (sangat baik dan baik).
Diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari salah satu
siswa kelas II A adalah 54 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,90. Hal ini
menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
kriteria “sangat baik”. Dengan hasil yang didapatkan dari salah satu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kelas II A maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak digunakan
tanpa revisi.
e. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil validasi yang sudah
didapatkan oleh peneliti, terdapat beberapa komentar yang diperoleh dari
dosen ahli. Dari komentar-komentar yang diberikan, peneliti telah
melakukan perbaikan agar diperoleh produk penelitian yang lebih baik
lagi. Berikut ini revisi produk yang dilakukan peneliti berdasarkan
komentar dari dosen ahli selaku validator :
Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli
Hal. Komentar Dosen Ahli Revisi
Box caption dibedakan
dengan dialog atau diberi
warna berbeda
Memperbaiki bentuk box
caption dengan bentuk yang
berbeda dengan dialog
9 - Tolong diberikan caption
sehingga cerita menjadi
asik
- Memberikan efek
genangan air atau
gunakan warna air abu-
abu sedikit dari pada
coklat.
- Memberikan caption pada
gambar
- Mengganti warna menjadi
warna sesuai dengan
genangan air
11 - Berikan nama si tokoh
agar lebih asik dan nama
tokoh di buat menjadi
huruf kapital diawal
kalimat agar jelas
maksudnya.
- Arah mata diganti
- Menambahkan nama tokoh
didepan kalimat dan
mengganti nama yang
huruf kecil menjadi huruf
kapital
- Arah mata dirubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
12 - Berikan penjelasan
mereka mau menghimbau
apa seperti untuk/agar
- Menambahkan penjelasan
agar lebih jelas dibelakang
kalimat untuk menjelaskan
himbauan apa yang akan
dilakukan
13 - Berikan dialog agar cerita
lebih hidup, posisi tokoh
dirubah
- Dialog terlalu baku, dibuat
santai saja
- Memberikan dialog
tambahan
- Dialog dirubah lebih santai
15 - Ekspresi mulut dirubah
karena sangat berpengaruh
- Beri sampah sedikit
- Merubah ekspresi mulut
- Diberikan sedikit sampah
16 &
17
- Air-air nya diberi sedikit
sampah
- Diberikan sampah-sampah
19 - Background biru tolong
diganti karena siluetnya
tidak terlihat
- Background dirubah
menjadi abu-abu
21 - Berikan sedikit sampah
yang nyangkut dan air
dibuat lebih keruh agar
terlihat sedang
dibersihkan
- Memberikan sampah yang
tersangkut dan membuat air
sedikit keruh
22 &23 - Tolong diberikan
keterangan jenis sampah /
keterangan warna
- Memberikan keterangan
jenis sampahnya
Cover Tolong berikan sampah-
sampah agar jelas banjir yang
disebabkan oleh pembuangan
sampah sembarangan dan
rubah jenis fontnya
Memberikan tambahan
gambar sampah-sampah dan
merubah jenis fontnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan komentar yang diberikan dosen ahli, peneliti
melakukan revisi dan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.7 Sebelum revisi Gambar 4.8 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.7 sebelum revisi bahwa box
caption memiliki model atau bentuk yang sama dengan dialog sehingga
membuat pembaca akan sulit membedakan mana bagian untuk dialog dan
mana bagian caption. Setelah dilakukan revisi pada box caption dan
dialog maka pembaca akan memahaminya dengan mudah seperti yang
terlihat pada gambar 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.9 Sebelum revisi Gambar 4.10 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.9 sebelum revisi bahwa belum
terdapat caption agar cerita lebih hidup dan efek pada genangan air yang
belum sesuai serta warna air yang belum sesuai. Setelah dilakukan revisi
dengan memberikan caption tambahan pada gambar agar cerita menjadi
asik dan mengganti warna menjadi warna yang sesuai dengan genangan
air seperti yang terlihat pada gambar 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.11 Sebelum revisi Gambar 4.12 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.11 bahwa belum ada nama
tokoh diawal kalimat agar cerita lebih asik, masih terjadi kesalahan pada
penulisan nama yang tidak menggunakan huruf kapital dan arah mata
pada penokohan yang tak sesuai dengan arah lawan bicara. Setelah
dilakukan revisi dengan menambahkan nama tokoh di depan kalimat,
mengganti nama menjadi huruf kapital diawal huruf dan mengubah arah
mata agar sesuai dan searah kepada lawan bicara seperti yang telihat pada
gambar 4.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 4.13 Sebelum revisi Gambar 4.14 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.13 bahwa belum ada
penjelasan apa yang harus mereka lakukan atau apa yang akan dihimbau
didalam dialog. Setelah dilakukan revisi dengan menambahkan nama
penjelasan agar lebih jelas dibelakang kalimat untuk menjelaskan
himbauan apa yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar
4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.15 Sebelum revisi Gambar 4.16 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.15 bahwa belum ada dialog
cerita, posisi tokoh yang masih terbalik dan dialog yang masih terlalu
baku. Setelah dilakukan revisi diberikan dialog tambahan agar cerita
lebih jelas, mengubah arah posisi tokoh agar sesuai dan dialog dirubah
menjadi lebih santai seperti yang terlihat pada gambar 4.16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.17 Sebelum revisi Gambar 4.18 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.17 bahwa ekspresi mulut
sangat berpengaruh dan pada gambar tersebut ekspresi mulut tidak sesuai
dengan situasi didalam cerita dan belum terlihat sampah-sampah yang
tergenang di air. Setelah dilakukan revisi ekspresi mulut akhirnya
dirubah agar sesuai dengan situasi yang ada didalam cerita dan
memberikan beberapa sampah yang tergenang di air seperti yang telihat
pada gambar 4.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.19 Sebelum revisi Gambar 4.20 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.19 bahwa air yang tergenang
belum memperlihatkan bahwa terjadi banjir karena tidak ada sampah
yang tergenang. Setelah dilakukan revisi air yang tergenang diberikan
sampah-sampah agar terlihat nyata bahwa sedang terjadi banjir seperti
yang telihat pada gambar 4.20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.21 Sebelum revisi Gambar 4.22 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.21 bahwa air yang tergenang
belum memperlihatkan bahwa terjadi banjir karena tidak ada sampah
yang tergenang. Setelah dilakukan revisi air yang tergenang diberikan
sampah-sampah agar terlihat nyata bahwa sedang terjadi banjir seperti
yang telihat pada gambar 4.22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.23 Sebelum revisi Gambar 4.24 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.23 bahwa background
membuat siluet dalam gambar tidak jelas atau tidak terlihat. Setelah
dilakukan revisi dengan merubah background menjadi warna abu-abu
maka siluet akan terlihat dengan sangat jelas seperti yang telihat pada
gambar 4.24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar 4.25 Sebelum revisi Gambar 4.26 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.25 bahwa tidak ada sampah
yang terlihat nyangkut di alat pembersih selokan dan air tidak terlihat
keruh. Setelah dilakukan revisi diberikan sampah yang tersangkut di alat
pembersih selokan dan merubah warna air menjadi keruh agar terlihat
bahwa selokan sedang dibersihkan seperti yang telihat pada gambar 4.26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gambar 4.27 Sebelum revisi Gambar 4.28 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.27 bahwa belum ada
keterangan jenis sampah disetiap tong sampah yang ada. Setelah
dilakukan revisi tong sampah diberikan keterangan jenis-jenis sampahnya
seperti yang telihat pada gambar 4.28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar 4.29 Sebelum revisi Gambar 4.30 Sesuai revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.29 bahwa belum ada
keterangan jenis sampah disetiap tong sampah yang ada. Setelah
dilakukan revisi tong sampah diberikan keterangan jenis-jenis sampahnya
seperti yang telihat pada gambar 4.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.31 Sebelum revisi Gambar 4.32 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.31 bahwa belum ada sampah
di depan cover agar jelas banjir disebabkan oleh pembuangan sampah
yang sembarangan dan merubah jenis font pada cover. Setelah dilakukan
revisi diberikan tambahan gambar-gambar sampah dan merubah jenis
fontnya seperti yang telihat pada gambar 4.28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
f. Uji Coba Produk
Produk yang sudah divalidasikan oleh 1 dosen ahli, 1 guru kelas
dan 1 siswa kelas II A kemudian di ujicobakan kembali kepada enam
siswa untuk mengetahui pendapat dari siswa. Uji coba dilakukan saat 10
menit sebelum jam istirahat selesai dan 10 menit setelah jam istirahat
selesai. Hal ini dilakukan karena menurut peneliti jika uji coba dilakukan
saat jam pulang sekolah akan membuat siswa terburu-buru mengerjakan
karena sudah dijemput oleh orang tua, selain itu hal ini dilakukan karena
telah mendapatkan izin dari kepala sekolah. Kegiatan uji coba dilakukan
pada tanggal 21 November 2016. Siswa dibagikan buku cerita bergambar
yang sudah direvisi kemudian siswa diberikan sedikit penjelasan
mengenai sistematis pengisian kuisioner. Kemudian siswa dibagikan
kertas kuisioner dan siswa diminta membaca buku cerita secara
berurutan dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir. Setelah
selesai mengisi lembar kuisioner siswa diminta untuk membantu peneliti
untuk menghitung hasil dari kuisioner untuk penilaian kualitas buku
cerita bergambar. Hasil kuisioner yang dilakukan terhadap enam siswa
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
pertama kelas II A adalah 55 dengan rata-rata skor (x) sebesar 5. Hal ini
menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
kriteria “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kedua, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
kedua kelas II A adalah 55 dengan rata-rata skor (x) sebesar 5. Hal ini
menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
kriteria “sangat baik”.
Ketiga, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
ketiga kelas II A adalah 53 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,81. Hal ini
menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki
kriteria “sangat baik.
Keempat, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
keempat kelas II A adalah 53 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,81. Hal
ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti
memiliki kriteria “sangat baik”.
Kelima, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
kelima kelas II A adalah 49 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,45. Hal
ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti
memiliki kriteria “sangat baik”.
Keenam, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa
keenam kelas II A adalah 49 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,45. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti
memiliki kriteria “sangat baik”.
Berikut dijelaskan ringkasan hasil kuisioner dari uji coba produk
yang dilakukan terhadap enam siswa kelas II A SD Negeri Babarsari:
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk
Siswa ke: Total Skor Rata-rata Skor
Pertama 55 5
Ke- dua 55 5
Ke- tiga 53 4,81
Ke- empat 53 4,81
Ke- lima 49 4,45
Ke- enam 49 4,45
Rata-rata total 4,75
4.2 Kualitas Buku Cerita
Setelah mengetahui hasil validasi yang dilakukan kepada satu dosen ahli,
satu guru kelas II A dan satu orang siswa II A mengenai produk yang
dikembangkan yaitu buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-
rata dari semua validator. Berikut di paparkan hasil rekapitulasi dari tiga
validator yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen Ahli 4,29 Sangat Baik
Guru Kelas II A 4,70 Sangat Baik
Siswa Kelas II A 4,90 Sangat Baik
Rata-rata 4,63 Sangat Baik
Dari hasil rekapitulasi yang dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh skor rerata
sebesar 4,63 dengan kategori yang dicapai yaitu “ sangat baik ”. Hal ini
ditunjukkan melalui judul cerita yang menggambarkan isi cerita, cerita yang
mudah dipahami oleh anak, menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
memudahkan anak untuk mengerti isi cerita, ilustrasi yang digunakan
memperjelas alur cerita, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak
terkhusus untuk anak yang sedang dalam proses pembelajaran membaca
(tidak panjang dan tidak pendek), jenis font dan ukuran font yang sesuai
untuk anak-anak, tulisan serta peletakan gambar yang sesuai dan buku cerita
memberikan pembelajaran tentang pentingnya lingkungan hidup bagi
kehidupan dimasa mendatang.
Berikut hasil rekapitulasi penilaian yang dilakukan oleh validator dalam
bentuk diagram batang :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4.33 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi
4.3 Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru
dalam membantu penyediaan media dalam bentuk buku cerita bergambar
selain itu lebih melengkapi kebutuhan siswa yang memiliki minat baca yang
tinggi. Selain untuk membantu proses pembelajaran membaca, buku cerita
bergambar ini dapat menanamkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan
hidup yang ada disekitarnya. Selain itu juga buku cerita bergambar ini
diharapkan mampu mendorong siswa untuk dapat turut serta dalam
menciptakan sekolah adiwiyata dan mendukung program liteasi di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas II A sangat setuju dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat buku cerita bergambar yang
berbasis pendidikan lingkungan hidup. Menurut guru kelas II A buku cerita
3,9
4
4,1
4,2
4,3
4,4
4,5
4,6
4,7
4,8
4,9
5
Dosen Ahli Guru Kelas II A Siswa Kelas II A
Rer
ata
Sk
or
Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
bergambar ini sangat menginspirasi siswa, membangkitkan semangat untuk
mencintai lingkungan, membuat siswa menjaga lingkungan dan dapat
menjadikan anak lebih peduli terhadap lingkungan. Bentuk fisik dari buku
cerita bergambar ini sangat menarik menurut guru kelas II A, menurut beliau
juga masih sangat sedikit buku cerita yang memberikan unsur tentang
lingkungan hidup di sekolah. Dari segi gambar, warna dan cerita buku yang
termasuk pendek mampu menarik minat baca anak. Hal ini membuat peneliti
semakin bersemangat dalam mengembangkan penelitian ini yaitu buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup pada kelas II A SD Negeri
Babarsari.
Buku cerita bergambar ini sangat mudah untuk membantu anak dalam
proses pembelajaran membaca atau pun membantu mereka menanamkan
sikap yang didapatkan dari cerita yang dibaca. Sejalan dengan yang
diungkapkan Huck (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) bahwa buku bergambar
(picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan
lewat dua cara, yaitu lewat ilustasi dan tulisan. Selain itu juga diungkapkan
oleh Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) bahwa buku cerita bergambar
adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling
menjalin. Dengan demikian, pembacaan terhadap buku cerita tersebut akan
terasa lebih lengkap, dapat dinikmati oleh pembaca dan konkret jika
dilakukan dengan melihat gambar dan membaca teks yang ada digambar.
Selain sebagai media yang sangat mudah untuk membantu anak dalam proses
pembelajaran membaca atau pun membantu mereka menanamkan sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
didapatkan dari cerita yang dibaca, buku cerita bergambar ini dapat
digunakan sebagai media untuk mendorong siswa turut serta dalam
menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat mendukung program literasi
disekolah serta nilai-nilai yang terkandung didalam buku cerita dapat di ambil
segi positifnya oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti ini memuat tentang
pendidikan lingkungan hidup. Hal ini didukung berdasarkan hasil analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas II A SD Negeri
Babarsari pada tanggal 16 September 2016. Pendidikan lingkungan hidup
diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran yang berhubungan dengan
saling ketergantungan ekonomi, sosial, politik, dan ekologi antara daerah
perkotaan dan pedesaan; memberikan kesempatan kepada setiap individu
untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap tanggung jawab, dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan
lingkungan; menciptakan pola baru perilaku individu, kelompok dan
masyarakat secara menyeluruh menuju lingkungan yang sehat, serasi dan
seimbang (Adisendjaja, 2007: 5). Melalui buku cerita bergambar yang
mengacu kepada pendidikan lingkungan hidup diharapkan siswa sudah bisa
menyadari sejak dini bagaimana menjaga dan merawat lingkungan agar tetap
terjaga sampai waktu mendatang. Selain untuk mengenalkan pendidikan
lingkungan hidup melalui buku cerita diharapkan juga dapat membantu siswa
dalam proses pembelajaran membaca yang dimana gambar atau pun alur
cerita mampu menarik minat baca anak untuk belajar membaca. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
hasil validasi yang dilakukan kepada tiga validator, buku cerita bergambar ini
mampu memberikan pembelajaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan
hidup yang juga memiliki kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Judul buku cerita bergambar yang dikembang oleh peneliti ini adalah
“Desaku di Landa Banjir”. Judul ini dibuat secara simpel sesuai dengan topik
yang akan diceritakan didalam buku cerita bergambar secara rinci, judul ini
dipilih oleh peneliti agar melalui judul ini anak langsung memahami apa
bacaan yang akan dibacanya. Buku cerita bergambar ini menceritakan dua
teman baik yang selalu memikirkan mengapa selalu terjadi banjir di desa
mereka. Dua teman baik ini adalah Adul dan Kirun. Berdasarkan hasil
validasi yang dilakukan judul buku sudah mewakili dan sudah
menggambarkan isi cerita. Gambar yang dibuat didalam buku cerita
menggunakan gambar sketsa tangan yang simpel dan sederhana, memberikan
kesan yang mudah dan jelas agar tidak mempersusah anak dalam memahami
jalan cerita. Pemilihan gambar yang digunakan oleh peneliti sangat jelas dan
sangat mudah untuk dapat dibedakan oleh anak. Gambar tersebut dibedakan
melalui fisik yang terlihat oleh mata baik itu untuk penokohan maupun
setting tempat yang akan memperjelas jalan cerita. Berdasarkan hasil validasi
yang didapatkan dari ketiga validator, gambar buku cerita menarik. Gambar
yang menarik dapat membangkitkan minat baca anak untuk membaca lebih
dalam.
Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti adalah buku cerita
dengan menampilkan tokoh manusia langsung sebagai tokoh dalam cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Menurut peneliti hal ini dilakukan agar anak dapat menempatkan dirinya
sendiri dalam cerita tersebut atau bahkan dapat membayangkan jika itu adalah
diri mereka sendiri. Karakter didalam cerita ini adalah karakter yang peduli
dengan lingkunganya. Suasana yang ada dalam cerita adalah menegangkan
dan sedih. Selain itu, didalam buku cerita bergambar juga di buat dengan latar
yang berbeda-beda. Adapun latar yang terdapat dalam buku cerita bergambar
yang dikembangkan peneliti yaitu rumah, selokan, pengungsian, dan
pepohonan. Berikut merupakan salah satu contoh ilustrasi cerita yang
digunakan dalam buku cerita :
Gambar 4.34 Ilustrasi yang Digunakan dalam Buku Cerita
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, bahwa ilustrasi yang
digunakan dibuat agar dapat memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dan karakter dalam cerita dengan sangat baik. Ilustrasi yang disiratkan dalam
bacaan memperjelas makna kata (Astuti, 2012: 3). Karena ilustrasi
merupakan teks visual yang dimaksudkan agar tampilan buku lebih menarik
dan dapat membuat anak memiliki rasa ingin membaca.
Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti ini menggunakan bahasa
yang sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh anak tetapi juga dibuat
sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang berlaku. Berikut merupakan contoh
penggunaan bahasa dalam buku cerita :
Gambar 4.35 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita
Berdasarkan hasil validasi guru kelas II A, buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana. Bahasa yang digunakan oleh peneliti ini mudah untuk
dibaca terutama untuk kelas rendah. Isi cerita yang dibuat mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
pembaca, mengajak pembacanya mengenal kehidupan cerita, pilihan kata
yang tepat, buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan
pikirannya, puncak atau klimaks cerita hingga akhir cerita, dan cerita tidak
terkesan bertele-tele dan membosankan (Mansyur, 1994). Peneliti
mengharapkan bahwa buku bergambar yang dikembangkan ini akan
membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar karena
menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak menggunakan istilah asing
yang susah untuk dipahami anak.
Buku cerita bergambar ini memiliki 33 halaman termasuk sampul
cover depan dan cover belakang. Namun untuk isi cerita sendiri memiliki 21
halaman. Buku cerita bergambar ini juga memiliki lembaran tambahan yang
berupa refleksi yang terdapat di halaman 24 dengan tujuan agar setelah anak
membaca anak dapat merefleksikan buku yang telah dibaca. Selain itu juga
terdapat 5 halaman terakhir setelah lembar refleksi yaitu dimulai dari halaman
25 – 29, 5 halaman tersebut merupakan target rencana menjaga lingkungan.
Peneliti mengharapkan bahwa setelah membaca buku cerita bergambar yang
berbasis pendidikan lingkungan hidup ini anak-anak dapat membuat rencana
kegiatan mereka dalam menjaga lingkungan dimulai dari 1 minggu pertama, 1
bulan dan 1 tahun. Berdasarkan hasil validasi guru, jumlah halaman sesuai
kemampuan baca pada anak kelas rendah yaitu tidak terlalu panjang dan juga
tidak terlalu pendek. Buku yang memiliki halaman sebanyak 33 halaman ini
sudah sesuai untuk usia anak kelas II SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Jenis font yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan buku
cerita bergambar ini ada 3 yaitu Times New Romance, Kristen ITC Regular
dan Comic Sans MS. Times New Romance dan Kristen ITC Regular
digunakan pada judul cerita, nama peneliti yang berada didepan bawah cover
menggunakan Comic Sans MS, untuk isi buku, kata pengantar, panduan
penggunaan buku, refleksi, biografi peneliti, dan rencana untuk menjaga
lingkungan menggunakan Comic Sans MS. Menurut validator dosen ahli
peneliti sudah benar dalam memilih jenis font yang digunakan dalam buku
cerita karena font Comic Sans MS bersifat mudah untuk dibaca oleh anak-
anak kelas rendah. Ukuran font yang digunakan dalam buku cerita di
kembangkan ada 3 yaitu dengan ukuran 56,9 untuk judul buku cerita, 18
untuk bagian kata pengantar, panduan penggunaan buku, refleksi, biografi
peneliti, dan rencana untuk menjaga lingkungan, dan 14 untuk isi didalam
cerita dan isi dari kata pengantar, panduan penggunaan buku, refleksi,
biografi peneliti, dan rencana untuk menjaga lingkungan. Berdasarkan hasil
validasi dosen ahli dan guru, jenis dan ukuran font sudah sesuai untuk anak-
anak. Buku yang dibuat memiliki rancangan halaman yang tertata baik, yaitu
pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas
margin sangat menentukan kenyamanan dalam membaca (Mansyur, 1994).
Buku yang dikembangkan memiliki tampilan lebih banyak gambar dari pada
tulisan.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk
yang dikembangkan oleh peneliti ini memiliki kualitas yang baik. Buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
bergambar yang dikembangkan selain untuk melengkapi bacaan siswa kelas
rendah yang memiliki minat baca yang tinggi, buku cerita ini dapat digunakan
oleh guru sebagai media dalam membantu beberapa siswa dalam proses
pembelajaran membaca sekaligus sebagai media dalam memperkenalkan dan
menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan dalam konteks pendidikan
lingkungan hidup yang dituangkan melalui buku cerita bergambar. Hal ini
dapat dibuktikan melalui hasil dari penilaian para validator. Isi cerita yang
dikembangkan oleh peneliti sangat singkat, menggunakan kalimat sederhana
sehingga membuat anak mudah untuk memahami bahkan mengingat alur
ceritanya. Ilustrasi didesign sejelas mungkin agar anak dapat mengerti
rangkaian dari cerita tersebut. Buku cerita bergambar ini disusun untuk dapat
memberikan pembelajaran kepada anak-anak sejak dini bahwa lingkungan
hidup sudah seharusnya dijaga dan dirawat demi kehidupan dimasa
mendatang. Hal ini dapat dibuktikan dari tokoh Adul dan Kirun yang sangat
peduli terhadap desa mereka yang sering dilanda banjir, untuk itu mereka pun
mempunyai rencana untuk menghimbau warga di desanya untuk tidak
membuang sampah sembarangan. Buku cerita yang dikembangkan oleh
peneliti dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara menarik yang diawali
dengan merancang gambar menggunakan sketsa tangan yang kemudian
diberikan warna menggunakan Adobe Photoshop CS6. Ilustrasi yang terdapat
dalam buku cerita untuk lebih memperjelas rangkai cerita dari awal sampai
akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 1 dosen ahli, 1 guru
kelas II A dan 1 siswa kelas II A dapat disimpulkan bahwa buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan oleh
peneliti termasuk dalam kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan
kepada kelas II A SD Negeri Babarsari dengan skor rata-rata yang dicapai
yaitu 4,63.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca ini menghasilkan hasil penelitian
yang menunjukan apakah pengembangan buku cerita ini berhasil atau tidaknya
penelitian yang dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1 Pengembangan buku cerita bergambar yang dikembang oleh peneliti
dilaksanakan melalui enam langkah. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, dan (6) uji coba produk.
Penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar ini dilakukan melalui
langkah-langkah pengembangan tersebut. Hasil penelitian ini adalah produk
berupa buku cerita bergambar yang telah di uji cobakan kepada enam siswa.
5.1.2 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca ini dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan
layak untuk digunakan. Buku cerita ini telah dikembangkan melalui tahap-
tahap pengembangan. Adapun salah satu tahapannya yaitu melalui tahap
validasi oleh para ahli. Validsi tersebut dilakukan kepada satu dosen ahli,
satu guru kelas II A, dan 1 siswa kelas II A. Hasil validasi yang didapatkan
yaitu dengan skor rata-rata 4,63 dengan kategori “sangat baik”. Hal ini
dukung oleh judul buku yang sudah menggambarkan isi cerita, buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
memberikan pembelajaran tentang bagaimana menjaga lingkungan hidup
agar tetap terjaga untuk hidup yang berkelanjutan, selain itu juga buku cerita
bergambar ini dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran
membaca, isi cerita dekat dengan anak-anak dan mudah dipahami, gambar
buku menarik, ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian cerita dan
penjiwaan tokoh, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak
(tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek).
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar ini mempunyai
keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
5.2.1 Wawancara untuk keperluan analisis kebutuhan hanya dilakukan kepada 1
guru saja sehingga permasalahan yang didapatkan masih dirasa kurang
mendalam.
5.2.2 Waktu pelaksanaan uji coba produk kurang memadai dikarenakan pihak
sekolah hanya memberikan waktu yang singkat untuk melakukan uji coba
produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
5.3 Saran
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan buku cerita ini, ada
beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran untuk
penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita bergambar yang peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut :
5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa
guru agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang sesuai dengan
kebutuhan siswa yang sebenarnya.
5.3.2 Waktu untuk pelaksanaan penelitian akan lebih baik jika dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang lebih maksimal agar didapatkan hasil yang lebih
valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Yusuf Hilmi. 2007. Pembelajaran Lingkungan Hidup. Artikel.
FPMIPA, Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan
Indonesia. Diunduh pada tanggal 15 April 2016.
Afandi, Rifki. 2015. Integritas Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan
Sekolah Hijau. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Vol.2, No. 1. Diunduh pada
tanggal 15 September 2016 dari jurnal.umsida.ac.id
Agustiningsih, A. 2015. Pengembangan Desain E-Komik Tematik Berbasis Pada
Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-Flash
Untuk Klas Permulaan Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran FKIP Universitas Jember Vol. 4, No. 4. Diunduh pada
tanggal 17 Agustus 2016 dari jurnal.unej.ac.id
Anita, Kurniya Sari. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar
Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca
Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres
Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret
Ariffandi, Sasongko Cahyo. 2012. Implementasi Program Adiwiyata di SDN
Lidahkulon I Kota Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (1-15). Diunduh pada tanggal 24 September 2016 dari
ejournal.unesa.ac.id
Astuti, Ratna Dwi. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa
Di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Febriani, M. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Apresiasi DongengBanyumas
bagi Siswa SD Kelas Rendah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Negeri Semarang Vol. 1(1), (1-8). Diunduh
pada tanggal 4 Agustus 2015 dari www.journal.unnes.ac.id
Gunarsa, D. Singgih. 1981. Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: PT.
BPK Gunung Mulia
Gunarsa, D. Singgih. 2008. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia
Hurlock, E., B. 1989. Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Istiadi, Yossa. 2015. Pendidikan Lingkungan Hidup Terlupakan Dalam
Kurikulum. Jurnal Universitas Pakuan. Diunduh pada tanggal 17
Agustus 2016 dari www.unpak.ac.id
Kumara, A. 2014. Kesulitan Berbahasa Pada Anak. Yogyakarta: PT. Kanisius
Mansyur, C, (1994). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya. Usaha
Nasional.
Meggitt, Carolyn. 2012. Memahami Perkembangan Anak. Jakarta: PT.Indeks
Mugiharto, M,. M. 2015. Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang
Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas
XI. Skripsi. Universitas Negeri Semarang
Nufus, D., D. 2013. Pengembangan Buku Pengayaan Cerita Anak Berbahasa
Jawa Berbasis Pendidikan Karakter dalam Lingkungan Keluarga.
Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang
Nur’aini, Farida. 2010. Membentuk Karakter Anak Dengan Dongeng. Surakarta:
Indiparent.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Think Yogyakarta
Priyono, Sugeng Agus. 2006. Perpustakaan Atraktif. Jakarta: PT Gramedia
Widisarana Indonesia
Purwanti, I. Y. (2015). Karakteristik Anak Usia SD (7-12 tahun). Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Purwanto, Agung. 2012. Pengaruh Paket Pembelajaran Pendidikan Lingkungan
Hidup dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memecahkan
Masalah Lingkungan. Jurnal Jurusan Kimia, FMIPA Universitas
Negeri Jakarta Vol. XIII, No.1. Diunduh pada 19 April 2016
Putro, Wahyu Dumadi. 2011. Metode 3 Langkah KUMACA (Aku Mahir
Membaca). Jakarta: PT. Wahyumedia
Rampan, Korrie Layun. 2012. Kreatif Menulis Cerita Anak Dasar-Dasar
Penulisan Cerita Anak. Bandung: Nuansa Cendekia.
Salkind, Neil J. 2009. Teori-teori perkembangan manusia. Bandung: Nusa Media
Sanjaya, H.W. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis Metode, dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Siswanti. 2010. Minat Membaca Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip,
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 8, No.2. Diunduh
pada 7 Desember 2016
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan r&d. Bandung: Alfabeta
Sukardjo. 2005. Evaluasi Pembelajaran. Diktat Mata Kuliah Evaluasi
Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran Program Pasca
Sarjana UNY. Tidak Diterbitkan.
Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tampubolon, DR.DP. 1987. Teknik membaca efektif dan efisien. Bandung:
Angkasa
Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa
WA, Suwarto. 2010. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Pengetahuan
Lingkungan Hidup Ditinjau Dari Kreativitas Siswa. Artikel Alumni
PKLH Pascasarjana UNJ. Diunduh pada tanggal 19 April 2016.
Widodo, Slamet, dkk. 2015. Peningkatan Kualitas Peserta didik Melalui
Implementasi Pembelajaran Abad 21: Membangun Kelas Literat
Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan
Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Umsida.
Diunduh pada tanggal 17 Agustus 2016 dari journal.umsida.ac.id
Wulandari, Tri Vita dkk. 2016. Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk
Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMPN 4 Jombang. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan Vol.3 No.4 (1153-1167). Diunduh
pada tanggal 24 September 2016 dari ejournal.unesa.ac.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
SUMBER ONLINE:
Depdiknas(2009)panduangurumembacadanmenulispermulaansekolahdasarkelas12
dan3_th2009.pdf.Jakarta: Depdiknas (diunduh pada tanggal 25
september 2016)
http://dikdas.kemdikbud.go.id (diunduh pada tanggal 25 september 2016)
http://dikdas.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/Buku-Saku_Gerakan-
Literasi-Sekolah-Ditjen-Dikdasmen-Kemendikbud-ok.pdf (diunduh
pada tanggal 24 September 2016)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=201245&val=6651&title=PE
NGARUH%20METODE%20PEMBELAJARAN%20TERHADAP
%20PENGETAHUAN%20LINGKUNGAN%20HIDUP%20DITINJ
AU%20DARI%20KREATIVITAS%20SISWA%20(Eksperimen%2
0pada%20Siswa%20Kelas%20X%20SMA%20Negeri%20Surakarta
) (diunduh pada tanggal 19 April 2016)
http://litbang.kemdikbud.go.id/data/puspendik/HASIL%20RISET/PIRLS/LAPOR
AN%20PIRLS%202011%20%20Analisis%20Hasil%20Belajar%20
Peserta%20Didik%20dalam%20Literasi%20Membaca%20melalui%
20Studi%20Internasional%20(PIRLS)%202011.pdf (diunduh pada
tanggal 24 September 2016)
www.gurupendidikan.com (diakses pada tanggal 24 September 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II A SD Negeri Babarsari
Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa
yang mengalami kesusahan membaca?
Masih ada yaitu putra dan laki-
laki.
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut
dalam kegiatan pembelajaran membaca?
Lambat membaca dan belum
lancar. Selain membaca,
menulisnya juga kurang.
Apakah sekolah menyediakan
kelengkapan buku bacaan bagi siswa
seperti buku cerita bergambar?
Ada diperpustakaan namun
kelengkapan buku bacaan seperti
buku cerita bergambar masih
sangat terbatas.
Apakah siswa tertarik dengan buku cerita
yang bergambar?
Sangat tertarik. Karena
mempermudah dan sangat
membantu anak untuk membaca
dan menulis. Terutama gambar
sangat membantu dalam proses
pembelajaran membaca.
Apakah siswa menyadari pentingnya
lingkungan bagi mereka?
Sudah sangat menyadari karena
terkadang disisipkan disela-sela
pembelajaran untuk
mengingatkan pentingnya
lingkungan bagi kehidupan.
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan
untuk menjaga lingkungan? Seperti
contoh mengenai kebersihan kelas
Sudah dilakukan setiap hari.
Seperti piket setiap hari,
membuang sampah sesuai
tongnya dan menyirami tanaman.
Menurut ibu apakah sekolah
membutuhkan buku cerita bergambar
untuk kebutuhan membaca siswa dalam
bentuk cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup?
Iya sangat membutuhkan. Karena
membantu anak terutama yang
membacanya masih kurang
disamping itu membiasakan anak
untuk belajar tentang lingkungan
hidup sejak dini melalui buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
cerita bergambar.
Saran apa yang akan ibu berikan terkait
dengan buku cerita bergambar yang
sedang beredar untuk kebutuhan
pembelajaran membaca?
Untuk kelas kecil sebaiknya buku
cerita bergambar harus ditambah
terutama gambar didalam buku
cerita agar anak-anak yang belum
bisa membaca bisa termotivasi.
Karena dengan adanya buku
cerita bergambar sangat
menunjang pembelajaran dikelas
terutama dalam hal pembelajaran
membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 2
HASIL VALIDASI DOSEN AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN 3
HASIL VALIDASI GURU KELAS II A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 4
HASIL VALIDASI 1 SISWA KELAS II A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 5
HASIL UJI COBA PRODUK 6 SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 6
SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 7
SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 9
Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LAMPIRAN 10
BIODATA PENULIS
Albertin lahir di Sangatta, 21 Januari 1995, sebagai anak
pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh
pendidikan dasar di SD YPPSB mulai tahun 2001 hingga
tamat pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan
pendidikan menengah pertama di SMP YPPSB hingga
tamat tahun 2010. Penulis kemudian melanjutkan
pendidikan menengah atas di SMA St. Fransiskus Assisi,
Samarinda dan ditamatkan pada tahun 2013.
Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Pendidikan di perguruan tinggi
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul : “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran
Membaca Siswa Kelas 2A SD Negeri Babarsari Yogyakarta Tahun Ajaran 2016-
2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related