Download - PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

Transcript
Page 1: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME

AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan High Profile yang terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia 2012 – 2014)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

MILADITA SEPNIATI AISYAH

NIM. 208082000023

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

i

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME

AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empiris pada PerusahaanHigh Profile yang terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia 2012 – 2014)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Miladita Sepniati Aisyah

NIM. 208082000023

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2015 M

Page 3: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis, tanggal 9 Oktober 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas

Mahasiswa:

1. Nama : MILADITA SEPNIATI AISYAH

2. NIM : 208082000023

3. Jurusan : Akuntansi Audit

4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Modal dan Konservatisme akuntansi

terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Perusahaan High

Profileyang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012 –

2014).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Oktober2014

1. Dr. Dharmajaya., MA

NIP.

2. Wilda Farah, SE., M.Si., Ak., CPA., CA

NIP. 19830326 200912 2 005

3. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

Page 4: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, tanggal 22 Desember 2015 telah dilakukan ujian Skripsi atas

Mahasiswa:

1.Nama : Miladita Sepniati Aisyah

2. NIM : 208082000023

3. Jurusan : Akuntansi Audit

4. Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Modal dan Konservatisme akuntansi

terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Perusahaan High

Profile yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012 –

2014).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Desember 2015

Dr. Desmadi Saharuddin, MA

NIP. 19720711 20051 1 007

Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak

NIP. 19760924 200604 2 002

Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., CA., CMA

NIDN. 2009058601

Dr. Rini., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760315 200501 2 002

Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA

NIP. 19720516 20090 1 1006

Page 5: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Miladita Sepniati Aisyah

NIM : 208082000023

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi Audit

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 15 Desember 2015

(Miladita Sepniati Aisyah)

Page 6: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Miladita Sepniati Aisyah

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 September 1990

3. Alamat : Jl. Bintan E 23 no 15 benda baru, Pamulang,

Rt 005, Rw 017. Tangerang Selatan.

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : Bambang Sukoco SE., MM., MBA.

6. Nama Ibu : Dra. Kurniati M.Pd. Alm (Kandung)

Hj. Iis Risnawati (Tiri)

7. Nama Kakak : Anggi Budiansyah SE,.

8. Nama Adik : Dwi Naafiana Sari

Debby Diastri Rianto

Anastio Nurhadi

Deva Dwi Isrianto

9. Anak ke dari : 2 dari 6 bersaudara

10. Nomor Telepon : 085710332086

11. E-mail : [email protected]

B. Data Pendidikan Formal

1. 1995-1996 : Tk Islam Al-Ikhsan

2. 1996 - 2002 : SDN Benda Baru 2

3. 2002 - 2005 : SLTPN 2 Pamulang

4. 2005 - 2008 : SMAN 2 Pamulang

5. 2008 - 2015 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

vi

INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE AND ACCOUNTING

CONSERVATISM TOWARD EARNING QUALITY

(Emipiric Study Company High Profile In Indonesia Stock Exchange 2012- 2014)

ABSTRACT

This research is analyze the influence of capital structure and accounting

conservatism in simultaneously and partially toward earning quality. The data

used secondary data obtained from financial report company. Sample ussing 132

sample company. A method of analysis used is multiple regression. This research

show that there are simultaneous influence on variables (capital structure and

accounting conservatism) toward earning quality, seen significant value under

0.05 and value Fvalue (3.755) > Ftable (3.006). This research also shows the value

of the capital stucture tvalue registration (2.525) bigger than ttable (1.978) with

sig.0,014 < 0,05then declared there is influence toward earning quality.This

research also shows the value of the accouting conservatism tvalue registration (-

0.923) smaller than ttable (1.978) with sig.0,360 > 0,05then declared there is not

influence toward earning quality. On the determination of the test there is

influence of7,9% % of the independent variables (capital structure and

accounting conservatism) of the dependent variable (earning quality). Meanwhile,

a total of 92,1% is affected by other variables and not included into this

regression analysis, such as liquidity, earning persistence, growt earning and

Investment Opportunity Set

Keyword: Capital structure, Leverage, Conservatism Accounting, Earning

Responses Coefficient, Earning Quality

Page 8: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

vii

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME AKUNTANSI

TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empirispada Perusahaan High Profile yang terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia2012 – 2014)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal

dan konservatisme akuntansi secara simultan dan parsial terhadap Kualitas Laba.

Data yang digunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan Populasi dalam Penelitian ini adalah Perusahaan high profile yang

terdaftar di BEI periode 2012 sampai 2014. Sampel penelitian ini ditentukan

dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 132 perusahaan sampel.

Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel (struktur

modal dan konservatisme akuntansi) terhadap kualitas laba. terlihat nilai

signifikan di bawah 0,05 dan nilai Fhitung (3.755) > Ftabel (3.006). Hasil penelitian

ini juga menunjukkan nilai thitung pada variabel struktur modal sebesar (-2.525)

lebih besar dari ttabel (1.978) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,014 < 0,05

maka dinyatakan struktur modal terdapat pengaruh negative terhadap kualitas

laba, sedangkan pada variabel konservatisme akuntansi nilai Thitung diperoleh

sebesar -0.923 < Ttabel 1.978 sebesar dengan tingkat signifikansi 0,360 > 0,05

maka dinyatakan tidak terdapat pengaruh terhadap kualitas laba. Pada uji

determinasi terdapat pengaruh sebesar 7,9% dari variabel independen (struktur

modal dan konservatisme akuntansi) terhadap variabel dependen (kualitas laba).

Sedangkan, sebanyak 92,1% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk ke

dalam analisis regresi ini, seperti likuiditas, persistensi laba, pertumbuhan laba,

dan Investment Opportunity Set.

Kata Kunci: struktur modal, leverage, konservatisme akuntansi, earning response

coeficient dankualitas laba

Page 9: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti

panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang

telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Struktur Modal dan konservatisme akuntansi Terhadap Kualitas

Laba (Studi empiris padaPerusahaan High Profile Di Bursa Efek Indonesia

2012 – 2014)”. Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Peneliti sangat bersyukur

atas selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Almarhumah Mamah tercinta dan Papah yang selalu memberikan limpahan

kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-putusnya untuk

penulis, serta Mamih yang telah menyemangati, memberikan do’a dan

semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.

2. Kepada Keluargaku Kakek, Nenek,AA dan semua adik-adiku serta sahabat

yang selalu memberikan perhatian, dukungan, dan do’a.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. IbuDr. Rini., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, semangat, ilmu

pengetahuannya dan selalu sabar dalam menghadapi kekurangan yang peneliti

miliki selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa

terselesaikan. Terima kasih atas segala bimbingan dan konsultasi yang telah

diberikan selama ini.

5. Bapak Hepi Prayudiawan,SE., MM., Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan,

semangat, ilmu pengetahuannya dan selalu sabar dalam menghadapi

Page 10: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

ix

kekurangan yang peneliti miliki selama penyusunan skripsi hingga akhirnya

skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala bimbingan dan

konsultasi yang telah diberikan selama ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam

mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Teman-teman seperjuangan Ite, Adit, dan Ka Dina yang selalu berjuang

bersama pada masa-masa penyelesaian skripsi serta buat anak-anak Akuntansi

A 2008, Terutama Kiki dan Muchsin yang rela memberikan tenaga dan

pikirannya serta dorongan semangat dalam membantu menyelesaikan skripsi

dan seluruh sahabat terbaik terima kasih atas bantuan, semangat dan do’anya.

9. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi peneliti, suatu

kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,

terima kasih banyak.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti

harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, September 2015

(Miladita Sepniati Aisyah)

Page 11: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

x

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skripsi ........................................................................ i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. iv

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v

Abstract ............................................................................................................ vi

Abstrak ........................................................................................................... vii

Kata Pengantar .............................................................................................. viii

Daftar Isi ........................................................................................................ x

Daftar Tabel ................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 11

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 14

A. Landasan Teori ........................................................................ 14

1.Struktur Modal ..................................................................... 14

a. TeoriTrade off(Trade off Theory) ...................................... 15

b.Teori Agensi (Agency Theory) .......................................... 17

c. Teori Assimetri (Assimetry Theory) .................................. 19

d. Teori Pecking Order (Pecking Order Theory) .................. 19

e. Teori Sinyal (Signaling Theory) ....................................... 21

2. Leverage .............................................................................. 22

3. Konservatisme Akuntansi

a. Definisi ............................................................................. 25

b. pengukuran ........................................................................ 30

Page 12: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

xi

c. Faktor pengaruh ............................................................... 30

4. Kualitas laba ........................................................................ 35

5. ERC ..................................................................................... 38

B. Penelitian terdahulu .................................................................. 40

C. Keterkaitan antara variablel...................................................... 46

D. Kerangka Pemikiran ................................................................. 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 50

B. Metode Penentuan Sampel ................................................. 51

C. Metode Pengumpulan Data ............................................... 53

D. Metode Analisis Data ......................................................... 54

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................ 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 71

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 71

1. Deskripsi Objek Penelitian ................................................. 71

2. Deskripsi Sampel Penelitian ............................................... 72

B. Hasil Uji Analisis Penelitian .................................................... 74

1. Hasil Uji Deskriptif ............................................................ 74

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 75

a. Hasil Uji Normalitas Data .............................................. 75

b. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................. 78

c. Hasil Uji Autokorelasi ................................................... 79

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... 79

3. Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 82

a. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ............................. 82

b. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................. 83

4. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ......... 85

5. Hasil Koefisien Determinasi(Adjusted R2) ......................... 86

C. Pembahasan ............................................................................. 87

Page 13: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

xii

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .......................................... 91

A. Kesimpulan .............................................................................. 91

B. Saran ......................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

LAMPIRAN .................................................................................................... 99

Page 14: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 40

3.1 Tabel Operasional Variabel ..................................................... 70

4.1 Proses Seleksi Populasi Perusahaan High Profile .................... 72

4.2 Hasil Uji Deskriptif Data .......................................................... 74

4.4 Hasil Uji Normalitas Data Secara Statistik .............................. 77

4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................... 78

4.6 Hasil Uji Autokolerasi .............................................................. 79

4.8 Hasil Uji Heterokedatisitas ....................................................... 81

4.9 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...................................... 82

4.10 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) .......................................... 83

4.11 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ........................ 85

4.12 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .............................. 86

Page 15: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 49

4.3 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik ................................ 76

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 80

Page 16: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Daftar Sample Perusahaan........................................................ 100

2 Daftar Rincian Variabel Data Perusahaan ................................ 103

3 Lampiran Hasil Output ............................................................. 110

Page 17: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan menyajikan berbagai informasi keuangan yang

berguna bagi bankir,kreditor, pemilik serta pihak-pihak yang berkepentingan

dalam menganalisis serta menginterprestasikan kinerja perusahaan dan kondisi

perusahaan. Para investor, kreditor dan pihak lain menggunakan laba untuk

membantu mengevaluasi daya yang menghasilkan laba, meramalkan laba

masa depan, menetapkan resiko investasi dan memberi pinjaman kepada

perusahaan (SAFC 1, dalam Hendriksen dan Michael, 2000:340). Oleh karena

itu Investor sebagai salah satu pihak yang berkepentingan menjadikan laba

perusahaan sebagai perhatian utama (Farida et al., 2014:47). Laba yang

berhasil dicapai perusahaan menjadi bahan pertimbangan oleh investor atau

kreditor dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi atau

memberikan tambahan kredit (Marisatusholekha dan Budiono 2015:54).

Teori agency adalah teori yang membahas hubungan antara pemilik

dan agen (manajemen perusahaan) yang dapat menimbulkan konflik. Menurut

Bringston dan Houston (2006:54), Terjadinya konflik disebabkan adanya

perbedaan kepentingan yang ditimbulkan antara pemegang saham dengan

manajer dan pemegang saham dengan kreditur. Adanya kepentingan yang

bertentangan terhadap laporan keuangan, tidak dapat di pungkiri adanya

kemungkinan manajemen tidak melaporkan laba sesuai dengan kondisi yang

Page 18: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

2

terjadi di dalam perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas laba yang di

laporkan perusahaan (Marisatusholeha dan Budiono, 2015:54).

Kualitas laba yang dihasilkan perusahaan mempengaruhi reaksi pasar

yang diberikan. (Dira dan Astika 2015:54). Berdasarkan penelitian Ray Ball

dan Philip brown (1968), Yuanita (2008) dalam Farida et al., (20014:47)

terdapat hubungan signifikan antara pengumuman laba dengan perubahan

saham. Pernyataan tersebut memberikan pemahaman terhadap kasus yang

terjadi pada Bank Lippo yang mengalami pelaporan ganda yang berawal dari

laporan keuangan Triwulan III tahun 2002 menerbitkan laporan keuangan ke

publik pada tgl 28 september 2002 berbeda dengan yang diterbitkan Bursa

Efek Indonesia pada tanggal 30 september 2002, Dimana terjadi unsur

pelanggaran pasal 93 undang-undang pasar modal terhadap PT. Bank Lippo

Tbk yang memberikan informasi yang menyesatkan pada laporan keuangan

per 30 September 2002 yang telah menimbulkan ketidakpastian di masyarakat

sehingga harga efek di bursa saham PT. Lippo Tbk pun mengalami fluktuasi

harga yang tajam yang disebabkan misleading information. Akibatnya laporan

keuangan yang diterbitkan menggerakan harga saham keseluruhan di bursa

efek. Laporan keuangan yang disampaikan ke publik tanggal 28 November

2002 per 30 september 2002 mencatat total aktiva sebesar Rp. 24,185 triliun,

laba tahun berjalan sebesar Rp 98,77 dan Current Asset Rasio sebesar 24,77%.

Ternyata Setelah di audit pada tanggal 27 desember 2002 laporan keuangan

semestinya per 30 september 2002 mencatat total aktiva 22,8 triliun, rugi

tahun berjalan 1,273 triliun dan rasio kecukupan modal 4,23%. Investor akan

Page 19: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

3

melihat kinerja perusahaan berjalan dengan bagus pada tanggal 30 september

2002 diterbitkandi bulan berikutnya. Sesungguhnya tanggal 30 september

mengalami rugi setelah di audit tanggal 27 desember 2002, Sehingga

keputusan–keputusan investor akan menguntungkan perusahaan seperti

melakukan pembelian saham Lippo secara besar-besaran ditanggal 28

november 2002. Tentunya keputusan yang dilakukan investor akan

merugikannya dengan dasar infomasi yang salah maka keputusan yang

diambilnya juga tidak tepat. Dengan demikian pengumuman informasi laba

yang dikeluarkan perusahaan akan mempengaruhi harga saham sehinggga

investor akan merespon informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.

Praktek memanipulasi laba agar terlihat kinerja perusahaan bagus bertujuan

untuk menarik investor agar menginvestasikan dananya pada perusahaan

mereka. Kejadian ini mengakibatkan laba perusahaan menjadi tidak

berkualitas. Ketika perusahaan mengalami kenaikan laba maka akan terjadi

kecenderungan perubahaan positifpada harga saham dan sebaliknya jika laba

mengalami penurunan maka akan terjadi perubahaan negatif pada harga

saham.

Pada saat diumumkan, pasar mempunyai harapan tentang berapa

besarnya laba perusahaan atas dasar informasi yang tersedia secara publik.

Selisih antara laba harapan dan laba laporan atau actual earnings disebut

sebagai laba kejutan (unexpected earnings). Laba kejutan mempresentasikan

informasi yang belum tertangkap oleh pasar sehingga pasar akan bereaksi

Page 20: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

4

pada saat pengumuman yang tercermin dari perubahan harga saham (return)

perusahaan tersebut. (Eka Larasanta Buana, 2013:2).

Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba yang mempunyai sedikit

persepsian didalamnya dan dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang

sesungguhnya. Semakin besar gangguan persepsian yang terkandung didalam

laba akuntansi maka semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut.

(Marisatusholekha dan Boediono 2015:54).

Earning Respones Coeficient merupakan salah satu ukuran atau proksi

yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. ERC Ini menjadi model

penelitian untuk mengindikasikan kemungkinan naik–turunya harga saham

atas reaksi pasar terhadap informasi laba yang di umumkan oleh perusahaan.

Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba akan tercemin dengan tingginya

ERC, demikian sebaliknya (Farida, et al., 2014:47).

Dalam penelitianDhian Eka Irawati (2012), Rizki Novianti (2012),

Yenny Wulansari, Farida, et al., Dira dan Astika (2014), Marisatusholeha dan

Budiono (2015), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas laba

yakni ukuran perusahaan, struktur modal, peluang pertumbuhan, likuiditas,

investment opportunity set. Penelitian ini menggunakan struktur modal

sebagai faktor kualitas laba.

Struktur modal merupakan hasil dari keputusan pendanaan yang pada

intinya apakah memilih menggunakan utang atau ekuitas untuk mendanai

aktivitas operasional perusahaan. (Farida, et al,. 2014:55). Struktur modal

timbul akibat adanya teori konflik agency yakni perbedaan kepentingan antara

Page 21: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

5

manajer dan pemegang saham (investor). Dimana manajer menggunakan

pendanaannya memakai kebijakan utang. Sedangkan investor menginginkan

perusahaan menggunakan pendanaannya melalui modal. Semakin tinggi

tingkat utang maka semakin besar tingkat beban bunga yang akan ditanggung

perusahaan. Pendanaan berupa utang lebih disukai daripada modal oleh

manajer karena adanya pertimbangan biaya emisi obligasi lebih murah

daripada biaya emisi saham baru (Seftianne dan Ratih handayani, 2011:41).

Oleh sebab itu sebelum mengambil keputusan investasi, investor perlu melihat

penggunaan utang perusahaan, karena hal tersebut berpengaruh terhadap

tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dan return yang diterima

perusahaan. (Farida et al,. 2014).

Konsep struktur modal sangat penting terutama untuk menunjukkan

kepada analisis keuangan dalam melihat trade off antara risiko dengan tingkat

keuntungan dari berbagai tipe keputusan finansial (Marisatusholekha dan

Budiono 2015:55). Semakin tinggi tingkat utang maka maka semakin besar

tingkat beban bunga yang akan ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu

sebelum mengambil keputusan investor melihat penggunaan utang untuk

memperoleh laba.

Struktur modal di ukur dengan leverage. Leverage merupakan suatu

variable untuk mengetahui seberapa besar asset perusahaan yang dibiayai oleh

hutang perusahaan (Iriwati, 2012 dalam Dira dan Astika 2014:67). Leverage

diukur dengan menghitung debt ratio yaitu dengan membandingkan antara

total utang dengan total aset dari suatu perusahaan periode tertentu (Otomegah

Page 22: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

6

calvin 2012:30). Perusahaan yang memiliki hutang tinggi dapat berdampak

Semakin tinggi tingkat utang maka financial leverage juga akan semakin

tinggi. Jika tingkat leverage suatu perusahaan tinggi maka akan memiliki

kecendrungan untuk melakukan manajemen laba yang besar sehingga kualitas

laba yang di hasilkan akan menjadi rendah (Paulina Warianto 2012:2). Jadi

meskipun kondisi laba perusahaan semakin baik, pemegang saham (investor)

beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur. Sehingga

laba yang dihasilkan perusahaan kurang direspon oleh pasar

(Marisatusholekha dan Budiono 2015:54).

Kinerja perusahaan yang buruk mengurangi minat investor yang

menyebabkan pemegang saham tidak puas dan memicu untuk megganti

manajer. Manajer yang merasa posisinya terancam mendorong melakukan

pengaturan pelaporan keuangan dengan praktik pengaturan tingkat

konservatisme. Praktik ini membolehkan perusahaan memilih salah satu

metode dari sekumpulan metode saat situasi yang sama. Metode ini membuat

manajer mengatur tingkat konservatime berdasarkan metode akuntansi yang

dipakai (Hendrianto, 2012:62).

Perilaku manajer dalam memanipulasi laporan keuangan agar terlihat

baik sangat berkaitan dengan teori keagenan yang menyatakan bahwa manajer

mempunyai kecendrungan menaikan laba untuk menyembunyikan kinerja

yang buruk (Luthfy Hikmah, 2013:331). Menurut Watts (2003) Kecendrungan

manajer untuk menaikan laba dapat didorong oleh adanya empat masalah

Page 23: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

7

pengontrakan yakni informasi asimetrik, masa kerja terbatas manajer,

kewajiban terbatas manajer dan pay-off sismetrik.

Konservatisme adalah reaksi yang cenderung mengarah pada sikap

kehati-hatian atau disebut prudent reaction dalam menghadapi ketidakpastian

yang melekat dalam perusahaan dan melingkupi aktivitas bisnis dan ekonomi

untuk mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan resiko inhern yang

menjadi ancaman dalam lingkungan bisnis sudah cukup di pertimbangkan .

Prinsip konservatisme sebenarnya sudah tidak digunakan lagi sejak

tahun 2010. Penggantinya adalah konsep predunceyang menggunakan current

value sebagai indikator pengukuran laporan keuangan yang dapat dimengerti,

relevan, dapat diandalkan dan sebanding. Predunce pada dasarnya hampir

sama dengan konservatisme akuntansi, hanya saja lebih menekan pada kehati-

hatian dalam pelaksanaan penilaian yang dibutuhkan untuk membuat

perkiraan yang akan sangat diperlukan ketika berada pada posisi

ketidakpastian sehingga asset atau pendapatan dan kewajiban atau

pengeluaran tidak akan dilebih-lebihkan (Luthfiany Hikmah, 2012:331).

Implikasi Akuntansi konservatisme tidak saja berkaitan dengan dengan

pemilihan metode akuntansi, tetapi juga estimasi yang mengakibatkan nilai

buku aktiva menjadi relatip lebih rendah dan menilai kewajiban dengan nilai

yang lebih tinggi (Devi Arviandi Saputra, 2013:21).

Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan

menghasilkan angka-angka pendapatan dan asset cenderung rendah, serta

angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya laporan keuangan akan

Page 24: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

8

menghasilkan laba yang terlalu rendah. Kecenderungan ini terjadi karena

konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta

mempercepat pengakuan biaya (Fatmariani, 2013:2).

Dengan demikian Konservatisme adalah tindakan kehati-hatian dalam

menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang yang dilakukan manajer untuk

menutupi kinerja perusahaan yang buruk, yang diwujudkan dengan prinsip-

prinsip memperlambat pengakuan pendapatan, mempercepat biaya,

merendahkan nilai dan meninggikan utang yang dapat dilihat dari metode-

metode akuntansi yang digunakan perusahaan.Kencenderungan prinsip

memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya

menyebabkan understatement terhadap laba dalam periode kini yang dapat

mengarah pada overstatement terhadap laba pada periode-periode berikutnya,

sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode

tersebut.Sehinggakonservatisme akuntansi merupakan asimetri dalam

memverifikasi laba dan rugi. Semakin besar tingkat perbedaan tingkat

verifikasi yang diminta terhadap laba dari pada rugi, maka semakin tinggi

tingkat konservatisme akuntansi.

Menurut Penman dan Zhang (2002) dalam Agung Suaryana (2004:5)

menjelaskan hubungan antara akuntansi konservatisme dan kualitas laba

bergantung pada pertumbuhan investasi perusahaan. Pertumbuhan investasi

yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat pengembalian

(rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga menghasilkan

kualitas laba yang rendah. Laba yang berfluktuasi akan mengurangi laba untuk

Page 25: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

9

memprediksi kas perusahaan di masa akan datang. Kualitas laba digunakan

untuk meprediksi laba masa akan datang dengan kemampuan laba periode

sekarang.

Penman dan Zhang (1999) dalam Tuwentina dan wirama

(2015:185)menemukan kualitas laba yang rendah pada perusahaan yang

konservatif serta memiliki pertumbuhan investasi yang berfluktuasi. Berbeda

dengan hasil penelitian tersebut, menurut Kazemi et al. (2011), prinsip

konservatisme pada dasarnya dianggap sebagai keuntungan karena dapat

meminimalisir pandangan optimistis pihak manajemen dan menghindari sikap

yang cenderung berlebihan dalam laporan keuangan.

Menurut Sadidi et al., (2011) menemukan bahwa indeks kualitas laba

yang disajikan berdasarkan indeks konservatisme memiliki kemampuan untuk

menggambarkan beberapa perbedaan antara return asset operasional dan

return saham saat ini dari tahun ini sampai tahun berikutnya, sehingga

mencerminkan laba yang berkualitas. Konservatisme diukur berdasarkan Putu

tuwetina dan wirama (2014:190) dimana laba dikurang aliran kas operasi

dikurang depresiasi lalu dibandingkan dengan asset total menghasilkan indeks

konservatisme.

Sample penelitian ini menggunakan perusahaan high profile yang

terdaftar di BEI. Perusahaan yang termasuk dalam tipe industri high profile

adalah perusahaan yang termasuk dalam sektor industri primer dan sekunder

yaitu perusahaan yang memproduksi barang. (Dirgantari, 2002). Pemilihan

perusahaan high profile sebagai sampel karena memiliki beberapa

Page 26: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

10

karakteristik diantaranya menurut Farida et al., (2014:50) memiliki tingkat

sensivitas tinggi terhadap kerusakan lingkungan dan memiliki kompleksivitas

terhadap stake holder yang retan terhadap potensi resiko yang dihadapi

perusahaan, serta menurut Reni Retno Anggraini (2000) kerakteristik

perusahaan high profile memiliki kecendrungan tingkat politis yang tingggi

dalam menggungkapkan informasi yang banyak dan perusahaan dengan

kepemilikan manajer yang lebih besar.Pertimbangan memilih perusahaan high

profile sebagai sample adalah high profile lebih banyak mendapat perhatian

dari masyarakat akibat kegiatan operasional perusahaan yang mengolah bahan

baku menjadi produk setengah jadi atau produk jadi dan menghasilkan residu

yang kemungkinan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan apabila tidak

dikelola dengan baik sehingga dituntut memiliki tanggung jawab sosial yang

tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas seberapa

besar “Pengaruh Struktur Modaldan Konservatisme AkuntansiTerhadap

Kualitas Laba. (Studi Empiris Pada Perusahaan High Profile Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).Penelitian ini

merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang

dilakukan Kadek Prawisanti Dira dan Ida Bagus Putra Astika, (2014).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Terdapat penambahan variabel independen berupa konservatisme

akuntansiyang diperoleh dari penelitian Putu Tuwetina dan Dewa Gede

Wirama (2014). Selain disarankan oleh peneliti terdahulu, variabel tersebut

Page 27: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

11

juga merupakan bagian dari karakteristik personal yang berpengaruh

terhadap kualitas laba suatu perusahaan. Penelitian sebelumnya hanya

menguji pengaruh struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba serta

ukuran perusahaan pada kualitas laba. Sedangkan penelitian ini menguji

analisa pengaruh struktur modal dan konservatisme akuntansi terhadap

kualitas laba.

2. Menggunakan tahun penelitian 2012-2014 sedangkan penelitian

sebelumnya menggunakan tahun penelitian 2009-2011.

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan High

Profile terdaftar di BEI pada penelitian sebelumnya hanya menggunakan

Perusahaan Manufaktur.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara variabel struktur modal dan

konservatisme akuntansi secara simultan terhadap kualitas laba?

2. Apakah terdapat pengaruh antara variabel struktur modal secara parsial

terhadap kualitas laba?

3. Apakah terdapat pengaruh antara variabel konservatisme akuntansi secara

parsial terhadap kualitas laba?

Page 28: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

12

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh antara variabel struktur modal

dankonservatisme akuntansi secara simultan terhadap kualitas laba.

2. Untuk menganalisis pengaruh antara variabel struktur modal secara parsial

terhadap kualitas laba.

3. Untuk menganalisis pengaruh antara variabel konservatisme akuntansi

secara parsial terhadap kualitas laba.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi Civitas Akademik Sebagai bahan pertimbangan untuk menambah

referensi sebagai rekomendasi penelitian yang akan dilaksanakan di

waktu yang akan datang.

2. Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

Laba perusahaan dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

kualitas laba sehingga dijadikan informasi bagi masyarakat.

3. Bagi masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk menambah

referensi sebagai rekomendasi penelitian yang akan dilaksanakan di

waktu yang akan datang.

Page 29: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

13

b. Manfaat Praktis

1. Bagi investor Sebagai bahan pertimbangan serta informasi bagi

manajer dan investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan

aspek-aspek yang mempengaruhinya, serta sebagai salah satu masukan

mengenai kinerja perusahaan sehingga mempertimbangkan kebijakan

calon investor dalam menanamkan modalnya.

2. Bagi perusahaan High Profiledapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan khususnya dalam pengambilan keputusan

terhadap tingkat kualitas laba dan faktor apa saja yang mempengaruhi

kualitas laba.

3. Bagi peneliti diharapkan dengan adanya penelitian ini peneliti dapat

menggali ilmu tentang apa yang telah dikemukakan di atas dan dapat

dipraktekan di kehidupan yang sesungguhnya.

Page 30: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Struktur Modal

Struktur modal merupakan masalah penting bagi perusahaan karena

baik atau buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap

posisi keuangan perusahaan. Struktur modal yang optimal merupakan

struktur modal yang diperkirakan akan menghasilkan biaya modal rata-rata

tertimbang yang paling rendah yang diharapkan dapat meningkatkan harga

saham perusahaan. Namun sumber dana mana yang akan digunakan

perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu:

struktur aktiva, profitabilitas, pembayaran dividen, ukuran perusahaan,

tingkat pertumbuhan perusahaan, stabilitas dari earning, sikap manajemen,

suku bunga, inflasi, keadaan pasar modal, pertumbuhan pasar, stabilitas

penjualan, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, pajak, pengendalian,

sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilaian kredibilitas, kondisi

pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.

Struktur modal merupakan hasil dari keputusan pendanaan yang

pada intinya apakah memilih menggunakan utang atau ekuitas untuk

mendanai aktivitas operasional perusahaan. (Farida, et al,. 2014:55).

Permasalahan dari struktur modal adalah bagaimana perusahaan dengan

cepat memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya dengan

mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya modal perusahaan

Page 31: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

15

dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal inilah yang menjadi

tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber

pembiayaan yang paling optimal (Rodoni dan Ali, 2010:138).Terdapat

beberapa teori yang menjadi dasar penelitian di struktur modal yakni Teori

Trade off, Teori Agensi, Teori asimetri informasi, Teori pecking order,

Teori signal.

a. Teori Trade off (Trade off Theory)

Teori trade off berusaha menemukan rasio utang yang optimal

dengan mempertimbangkan antara manfaat dan biaya dari penggunaan

utang. Teori ini menyatakan bahwa struktur modal optimal akan tercapai

bila manfaat nilai tambah dari penggunaan utang yang berupa

penghematan pajak dapat menutupi peningkatan biaya financial distress

sehubungan dengan penggunaan utang. Teori trade-off yang sering juga

disebut teori yang berdasarkan pajak menyatakan bahwa pada struktur

modal yang optimal akan diperoleh keuntungan bersih dari penggunaan

pajak seimbang dengan biaya financial distress dan kebangkrutan.

(Wermer Ria Murhadi 2011:9)

Teori ini dibangun untuk memperbaiki teori struktur modal

Modigliani dan Miller dengan kondisi terdapat pajak, dimana

penggunaan utang akan memberikan manfaat penghematan pajak.

Dalam pandangan teori ini, penerbitan saham akan menjauhkan dari titik

optimal dan akan memberikan kabar buruk bagi investor. Menurut

Myers (1984) dalam Warmer (2011:9), perusahaan yang mengadopsi

teori ini seharusnya menetapkan target debt to value ratio dan secara

Page 32: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

16

bertahap berusaha untuk mencapainya. Namun Myers (1984) juga

menyarankan bahwa manager akan menolak untuk menerbitkan saham

bila dirasakan sahamnya telah mengalami undervalue di pasar.

Konsekuensinya adalah investor mempersepsikan penerbitan saham

hanya akan terjadi bila saham tersebut sesuai atau lebih tinggi dari nilai

pasar. Hal ini berdampak pada kecenderungan investor untuk bereaksi

negatif terhadap penerbitan saham dan manajemen akan menolak untuk

menerbitkan saham. (Murhadi 2011:92)

Menurut Rista Bagus Santika (2011:175), menjelaskan model

teori trade off yang menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal

dapat ditentukan dengan menyeimbangkan keuntungan atas penggunaan

utang dengan cost financial dan agency problems. Teori ini merupakan

kesimbangan antara keuntungan dan kerugian atas penggunaan hutang.

Mirza (1996) the trade – off model memang tidak dapat dipergunakan

untuk menentukan modal yang optimal secara akurat dari suatu

perusahaan tetapi melalui model ini memungkinkan dibuat 3 kesimpulan

tentang penggunaan leverage yaitu:

1. Perusahaan dengan risiko usaha yang lebih rendah dapat meminjam

lebih besar tanpa harus dibebani oleh expected cost of financial

distress sehingga diperoleh keuntungan pajak karena penggunaan

hutang yang lebih besar

2. Perusahaan yang memiliki tangible assets dan marketable assets

seharusnya dapat menggunakan hutang yang lebih besar dari pada

Page 33: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

17

perusahaan yang memiliki nilai terutama dari intangible assets.Hal

ini disebabkan intangible assets lebih mudah untuk kehilangan nilai

apabila terjadi financial distress,dibandingkan standar asset dan

tangible asset

3. Perusahaan di negara yang tingkat pajaknya tinggi seharusnya

memuat hutang yang lebih besar dalam struktur modalnya dari pada

perusahaan yang dibayarkan diakui pemerintah sebagai biaya

sehingga mengurangi pajak penghasilan.

b. Teori agensi (Agency Theory).

Teori keagenan merupakan sekelompok gagasan mengenai

pengendalian organisasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa

pemisahan kepemilikan dengan manajemen menimbulkan potensi

bahwa keinginan pemilik diabaikan ketika pemilik (manajer)

mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan ada pihak lain, terdapat

hubungan keagenan antara kedua belah pihak (Robinson, 2008:47).

Teori agensi atau teori keagenan muncul ketika terdapat dua

pihak yang saling terkait dimana pihak pertama setuju untuk memakai

jasa pihak tertentu. Sari (2011:4) menyatakan bahwa teori keagenan

mendeskripsikan pemegang saham sebagai prinsipal dan manajemen

sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh

pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham.

Untuk itu manajemen diberikan sebagian kekuasaan untuk membuat

keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham. Oleh karena itu,

Page 34: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

18

manajemen wajib mempertanggungjawabkan semua upayanya kepada

pemegang saham.

Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak

atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan)

diasumsikan menerima kepuasan bukan saja dari kompensasi keuangan

tetapi juga dari syarat-syarat yang terlibat dalam hubungan keagenan,

seperti jumlah waktu luang, kondisi kerja yang menarik, keanggotaan

klub dan jam kerja yang fleksibel. Menurut Brigham dan Houston

(2006:54), hubungan keagenan dapat timbul di antara:

a. Pemegang Saham Dengan Manajer

Masalah keagenan dapat timbul jika manajer menempatkan

tujuan dan kesejahteraan mereka sendiri pada posisi yang lebih tinggi

dari kepentingan pemegang saham. Tindakan manajer yang

oportunistik tersebut akan mempertinggi biaya perusahaan dan

mengurangi kemakmuran pemegang saham.

b. Pemegang saham (melalui manajer) dengan kreditur.

Kreditur memiliki klaim atas sebagian dari arus kas

perusahaan untuk pembayaran bunga dan pokok utang. Mereka

memiliki klaim atas aset perusahaan saat perusahaan mengalami

kebangkrutan. Pada saat perusahaan mengalami kebangkrutan,

keputusan harus segera diambil untuk mengatasi kondisi tersebut,

yaitu apakah akan melikuidasi perusahaan dengan menjual seluruh

aset atau melakukan reorganisasi. Manajemen perlu segera bertindak

dan khususnya manajer memilih mereorganisasi dengan tujuan

Page 35: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

19

mempertahankan pekerjaannya. Keputusan manajer ini tentu saja

berdampak pada pemegang saham atau kreditur atau kedua belah

pihak tersebut.

c. Teori Asimetri (Assimetric Theory)

Teori infomasi Asimetri merupakan suatu kondisi dimana

manajer perusahaan memiliki lebih banyak informasi tentang operasi

dan prospek kedepannya dari perusahaan dibandingkan dengan pihak

lainnya. Adanya asimetri infomasi membuat manajer perusahaan lebih

leluasa bertindak didalam menentukan strategi capital structure karena

lebih menguasai informasi yang terjadi didalam perusahaan. Informasi

baru yang ada selalu relevan dengan harga saham yang beredar dipasar,

sebenarnya informasi ini bersifat murah dan harus tersedia bagi semua

pihak. Namun, karena kompetisi pasar diantara para investor membuat

informasi baru segera direflesikan kedalam harga saham dipasar secara

cepat, sehingga terjadi pula kompetisi dalam mencari informasi untuk

mendapatkan keuntungan sesaat. (Seftianne dan Ratih handayani,

2011:42)

d. Teori Pecking Order (Pecking Order Theory)

Donalson pada tahun (1961) dalam Sudiyatno (2011:174)

memperkenalkan packing order theory, meskipun penamaan ini

dilakukan oleh Myers (1984). Secara singkat teori ini menyatakan

bahwa:

Page 36: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

20

a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil

operasi perusahaan berwujud laba ditahan)

b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka

perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih

dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti

oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi),

baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru

diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to

equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan

eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih

disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan.

Menurut Myers (1996) perusahaan lebih menyukai penggunaan

pendanaan dari modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran

kas, laba ditahan dan depresiasi. Urutan penggunaan sumber

pendanaan dengan mengacu pada packing order theory adalah:

internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal

sendiri). (Saidi, 2004).

Teori pecking order yang didasarkan pada temuan dari Myers &

Majluf (1984) dalam Werner Ria Murhadi (2011:92) menyarankan bahwa

perusahaan memiliki preferensi dalam memilih sumber pendanaannya.

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai penggunaan

dana internal daripada eksternal dalam rangka membiayai pengembangan

usahanya. Bila sumber pendanaan internal yang berasal dari financial

Page 37: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

21

slack tidak mencukupi, maka barulah dipergunakan sumber pendanaan

eksternal. Bila sumber pendanaan eksternal dibutuhkan, maka pilihan

utama akan diambil dari penggunaan utang dengan cara menerbitkan

obligasi. Penerbitan saham baru dilakukan sebagai upaya terakhir dari

perusahaan bila sumber pendanaan internal dan utang tidak mencukupi

(Brealey dan Myers, 2003). Keuntungan dari pendanaan internal adalah

tidak memerlukan biaya penerbitan dan tidak perlu memberikan

informasi keterbukaan (disclosure) mengenai kondisi keuangan

perusahaan yang mungkin saja meliputi kesempatan investasi yang

potensial dan keuntungan yang diharapkan bila kesempatan investasi

tersebut diambil.

e. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya

sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan

bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain. Teori sinyal

(signaling theory) yang digunakan untuk menjelaskan bahwa pada

dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberi

sinyal positif maupun negatif kepada pemakainya. Demikian juga

dengan teori agensi yang digunakan untuk menjelaskan bahwa laporan

Page 38: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

22

keuangan merupakan akibat pemisahan kepemilikan dan kepengelolaan

perusahaan (Sulistyanto, 2008:65).

Teori sinyal merupakan kenaikan dividen sering diikuti dengan

kenaikan harga saham, dan sebaliknya. Fenomena ini setidaknya

memperlihatkan bahwa investor lebih menyukai dividen daripada capital

gains. Modigliani dan Miller berpendapat bahwa kenaikan dividen ini

merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen

perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan

datang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan dividen di

bawah kenaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai sinyal

bahwa perusahaan akan menghadapi masa sulit di waktu mendatang

(Sawir, 2004:147).

2. Leverage

Leverage merupakan suatu variable untuk mengetahui seberapa

besar aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan (Dira dan

Astika 2014:67). Leverage diukur dengan menghitung debt ratio yaitu

dengan membandingkan antara total utang dengan total aset dari suatu

perusahaan periode tertentu (Otomegah Calvin 2012:30). Jika tingkat

leverage suatu perusahaan tinggi maka akan memiliki kecenderungan untuk

melakukan manajemen laba yang besar sehingga kualitas laba yang di

hasilkan akan menjadi rendah (Paulina Warianto 2012:2).Leverage

digunakan untuk menjelaskan kemampuan perusahaan dalam menggunakan

Page 39: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

23

aset dan sumber dana untuk memperbesar hasil pengembalian kepada

pemiliknya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan menggunakan lebih banyak utang dalam struktur

modalnya. Brigham dan Houston (2001:33) menjelaskan bahwa:

1. Penggunaan utang akan memberikan perlindungan pajak, sebagai

akibatnya penggunaan utang yang lebih besar akan mengurangi pajak

dan menyebabkan makin banyak laba operasi perusahaan yang akan

diterima investor.

2. Dalam dunia nyata perusahaan memiliki rasio utang yang meminta

utang kurang dari 100% dengan alasan untuk mengurangi dampak

potensi kebangkrutan yang buruk.

3. Terdapat batas tingkat penggunaan utang dimana struktur modal

optimal terjadi ketika manfaat perlindungan pajak marjinal sebanding

dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan manajerial

Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki

utang yang lebih besar dibandingkan modal. Kerugian yang timbulkan dari

penggunaan leverage, yaitu:

1 Semakin tinggi debt ratio, semakin berisiko perusahaan, karena

semakin tinggi biaya tetapnya yaitu berupa pembayaran bunga.

2 Jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan dan operating

income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan

menyebabkan kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2001)

Page 40: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

24

Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan memiliki tiga

implikasi penting, yaitu:

1. Memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat

mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang

terbatas.

2. Kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk

memberikan marjin penganggaran, sehingga jika pemegang saham

hanya memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka risiko

perusahaan sebagian besar ada pada kreditur.

3. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas

investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran

bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar atau

leverage (Brigham dan Houston, 2001).

Leverage dibagi menjadi dua yaitu leverage operasi (operating

leverage) dan leverage keuangan (financial leverage). Leverage operasi

adalah suatu indikator perubahan laba bersih yang diakibatkan oleh

besarnya volume penjualan sedangkan leverage keuangan merupakan

penggunaan utang untuk meningkatkan laba. Semakin besar rasio

leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Dengan demikian,

perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi

hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan

cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba. Hal ini

berujung pada kualitas laba yang rendah.

Page 41: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

25

Struktur modal di ukur dengan leverage. Leverage merupakan

suatu variable untuk mengetahui seberapa besar asset perusahaan yang

dibiayai oleh hutang perusahaan (Dira dan Astika 2014:67). Leverage

diukur dengan menghitung debt ratio menggunakan rumus :

3. Konservatisme Akuntansi

a. Konservatisme Akuntansi

Kinerja perusahaan yang buruk mengurangi minat investor yang

menyebabkan pemegang saham tidak puas dan memicu untuk

mengganti manajer. Manajer yang merasa posisinya terancam

mendorong melakukan pengaturan pelaporan keuangan dengan praktik

pengaturan tingkat konservatisme. Praktik ini membolehkan perusahaan

memilih salah satu metode dari sekumpulan metode saat situasi yang

sama. Metode ini membuat manajer mengatur tingkat konservatime

berdasarkan metode akuntansi yang dipakai. (Hendrianto, 2012:62).

Perilaku manajer dalam memanipulasi laporan keuangan agar terlihat

baik sangat berkaitan dengan teori keagenan yang menyatakan bahwa

manajer mempunyai kecendrungan menaikan laba untuk

menyembunyikan kinerja yang buruk.

Sumber : Marisatusholekha dan Eddy Budiono 2015

Page 42: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

26

Soewardjono (2005:245) menjelaskan bahwa: “Konservatisme

adalah sikap dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil

tindakan atau keputusan atas dasar outcome yang terjelek dari

ketidakpastian tersebut”. C. Rollin Niswonger dan Philip E. Fess

menjelaskan suatu ungkapan sikap konservatif yaitu mengakui kerugian

yang mungkin terjadi dan tidak mengakui laba yang belum direalisir

(anticipate no profit and provide for all losses).

Konservatisme adalah prinsip dalam pelaporan keuangan yang

dimaksudkan untuk mengakui dan mengukur aktiva dan laba dilakukan

dengan penuh kehati-hatian oleh aktivitas ekonomi dan bisnis di

lingkupi dengan ketidakpastian (Wibowo, 2002 dalam Nugroho dan

Indriana, 2012).

Implikasi konsep konservatisme menurut Soewardjono

(2010:245) terhadap prinsip akuntansi yaitu mengakui biaya atau rugi

yang memungkinkan akanterjadi, tetapi tidak segera mengakui

pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan

terjadinya besar. Implikasi tersebut dapat dilihat dari pelaporan labadan

aset yang lebih rendah atau pelaporan hutang yang lebih tinggi (Calvin

Oktomegah 2012:37).

Konservatisme akuntansi secara tradisional didefinisikan

sebagai antisipasi terhadap semua rugi tetapi tidakmengantisipasi laba

(Nathania Pramudita, 2012:2). Pengantisipasian rugi berarti pengakuan

Page 43: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

27

rugi sebelumsuatu verifikasi secara hukum dapat dilakukan, dan hal

yang sebaliknya dilakukan terhadap laba.

Konservatisme biasanya didefinisikan sebagai reaksi kehati-

hatian (prudent) terhadap ketidakpastian, ditujukanuntuk melindungi

hak-hak dan kepentingan pemegang saham (shareholders) dan pemberi

pinjaman (debtholders) yangmenentukan sebuah verifikasi standar yang

lebih tinggi untuk mengakui goodnews daripada badnews (Lara, et

al.,2005).

Standar akuntansi yang berlaku mengijinkan perusahaan untuk

memilih berbagai metode yang dapat diterapkan dalam kondisi atau

transaksi yang sama. Kebebasan memilih standar akuntansidapat

menghasilkan angka-angka yang berbeda dalam laporankeuangan yang

pada akhirnya akan menyebabkan laba yangcenderung konservatif dan

laba yang cenderung optimis/liberal.

Metode yang paling konservatif dalam penilaian persediaan

adalahmetode LIFO (asumsi perekonomian dalam keadaan

inflasi),sedangkan yang paling optimis/liberal adalah metode FIFO.

Kedua metode itu akan menghasilkan laba yang berbeda. Penerapan

metode LIFO akan menghasilkan laba yang lebih kecil dibandingkan

metode FIFO (dalam keadaan inflasi). Metode penyusutan atau

amortisasi bagi aktiva tetap atau tak berwujud akan lebih konservatif

jika periode penyusutan semakin pendek, dan semakin optimis jika

periode penyusutan semakin panjang. Metode penyusutan/amortisasi

Page 44: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

28

double declining balance relative lebih konservatif dibandingkan

metode garis lurus karenamenghasilkan biaya yang lebih tinggi

sehingga laba menjadi relatif kecil. Standar akuntansi mengenai

pengakuan biaya riset danpengembangan memungkinkan perusahaan

untuk memilih metode yang lebih sesuai dengan keadaan perusahaan.

Jika biaya risetdiakui sebagai cost pada periode berjalan, maka

perusahaan akanmenghasilkan laporan yang cenderung konservatif.

Sebaliknyaapabila biaya riset dicatat sebagai aktiva, maka laporan

keuangancenderung optimis.

Penman dan Zhang (2002) dan Wolk et al (2001) menyatakan

bahwa akuntansi konservatif tidak saja berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi, tetapi juga estimasi yang seringkali diterapkan

berkaitan dengan akuntansi akrual.Agung Suaryana (2004:4)

menyebutkan bahwa konservatisme merupakan praktik akuntansi yang

mengurangi laba (dan menurunkan aktiva bersih) ketika menghadapi

bad news, akan tetapi tidak meningkatkan laba (dan meningkatkan nilai

aktiva bersih) ketika menanggapi good news.

Dengan demikian konservatisme adalah tindak kehati-hatian

dalam menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang yang dilakukan

manajer untuk menutupi kinerja perusahaan yang buruk, yang

diwujudkan dengan prinsip-prinsip memperlambat pengakuan

pendapatan, mempercepat biaya, merendahkan nilai dan meninggikan

Page 45: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

29

utang yang dapat dilihat dari metode-metode akuntansi yang digunakan

perusahaan.

Kencenderungan prinsip memperlambat pengakuan pendapatan

serta mempercepat pengakuan biaya menyebabkan understatement

terhadap laba dalam periode kini yang dapat mengarah pada

overstatement terhadap laba pada periode-periode berikutnya, sebagai

akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut.

Konservatisme akuntansi merupakan asimetri dalam

memverifikasi terhadap laba dan rugi. Semakin besar tingkat perbedaan

tingkat verifikasi yang diminta terhadap laba dari pada rugi, maka

semakin tinggi tingkat konservatisme akuntansi.

Penman dan Zhang, 2002 dalam Agung Suaryana (2004:5

menjelaskan hubungan antara akuntansi konservatisme dan kualitas

laba bergantung pada pertumbuhan investasi perusahaan. Pertumbuhan

investasi yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat

pengembalian (rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga

menghasilkan kualitas laba yang rendah. Laba yang berfluktuasi akan

mengurangi laba untuk mempredisksi kas perusahaan di masa akan

datang. Kualitas laba digunakan untuk meprediksi laba masa akan

datang dengan kemampuan laba periode sekarang.

Page 46: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

30

b. Pengukuran konservatisme

Menurut Sadidi et al. (2011) menemukan bahwa indeks kualitas

laba yang disajikan berdasarkan indeks konservatisme memiliki

kemampuan untuk menggambarkan beberapa perbedaan antara return

asset operasional dan return saham saat ini dari tahun ini sampai tahun

berikutnya, sehingga mencerminkan laba yang berkualitas.

Konservatisme diukur berdasarkan model Givonly dan Hayn (2000)

yang digunakan oleh Putu tuwetina (2014). Menggunakan rumus indeks

konservatisme sebagai berikut:

c. Faktor pengaruh konservatisme

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan

menggunakan konservatisme atau tidak, diantaranya:

1. Debt covenant (kontrak utang)

Debt covenant hypothesis memprediksikan bahwa semakin

tinggi jumlah pinjaman atau utang yang ingin di dapatkan oleh

perusahaan maka perusahaan berupaya menunjukan kinerja yang

baik pada debt holder. Upaya tersebut dilakukan dengan menurunkan

tingkat konservatisme dengan menyajikan aset dan laba setinggi

mungkin dan utang serendah mungkin. (Fatmariani, 2011:6)

Sumber : Tuwetina dan wirama 2014

Page 47: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

31

2. Bonus plan

Teori informasi memprediksi bahwa perusahaan cenderung

untuk tidak menginformasikan kabar buruk untuk menaikkan harga

saham (Calvin Oktomegah 2011:2). Bagaimanapun informasi privat

perusahaan harus secepatnya disampaikan. Untuk perusahaan dengan

kepemilikan yang lebih terkonsentrasi, free rider akan berkurang dari

investor kecil yang ada dan kos yang dikeluarkan lebih rendah untuk

mendeteksi kecurangan. Dalam perspektif yang panjang, semakin

rendah cost investor untuk mendeteksi kecurangan semakin tinggi

probabilitas perusahaaan untuk terdeteksi dan semakin tinggi cost

yang diharapkan di masa mendatang (net benefit) dari peningkatan

laba (Qiang, 2003, dalam Calvin Oktomegah 2011:38)

3. Political Cost

Bagi perusahaan, intensitas politik sering berkaitan dengan

ukuran perusahaan (Watts dan Zimmerman, 1986). Political cost

mengungkapkan bahwa perusahaan besar kemungkinan menghadapi

biaya politis lebih besar dibanding perusahaan kecil. Perusahaan

besar biasanya lebih diawasi oleh pemerintah dan masyarakat. Jika

perusahaan besar mempunyai laba yang tinggi secara relatif

permanen, maka pemerintah dapat terdorong untuk menaikkan pajak

dan meminta layanan publik yang lebih tinggi kepada perusahaan.

Akhirnya, manajer perusahaan besar mungkin cenderung memilih

metode akuntansi yang menunda pelaporan laba untuk mengurangi

Page 48: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

32

tanggungan political cost olehperusahaan (Calvin Oktomegah

2011:38).

4. Financial distress (kesulitan keuangan)

Menurut Herdianto (2012:64) menyatakan Kesulitan keuangan

mempunyai banyak arti. Pada kondisi sesungguhnya, kesulitan

keuangan tergambar dari ketidakmampuan atau tidak tersedianya

dana untuk membayar kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo.

Peneliti terdahulu berbeda-beda dalam mengartikan kesulitan

keuangan, di mana perbedaan ini tergantung dari cara mengukurnya.

Secara umum kegiatan perusahaan dianggap sebagai suatu proses

arus kas, yang dimulai dari penarikan kas dari berbagai sumber,

kemudian dilakukan pembelanjaan kas pada harta perusahaan dan

dilakukan pengoperasian atas harta perusahaan tersebut. Tahap

selanjutnya adalah menginvestasikan kembali kas yang diperoleh

dari operasi perusahaan tersebut dan diakhiri dengan pengembalian

kas. Dalam proses pengembalian kas tersebut, perusahaan dapat

menemukan masalah kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan

tersebut secara umum dapat disebabkan:

1. Faktor internal

Menurut Damodaran (1997), faktor internal penyebab kesulitan

keuangan merupakan faktor dan kondisi yang timbul dari dalam

perusahaan yang bersifat mikro ekonomi.

Page 49: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

33

2. Faktor eksternal

Menurut Damodaran (1997), faktor eksternal kesulitan

keuangan merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang bersifat

makro ekonomi yang mempengarhi baik secara langsung maupun

tidak langsung terhadap kesulitan keuangan perusahaan.

Kesulitan keuangan dapat membawa suatu perusahaan

mengalami kegagalan pembayaran (default), tidak sesuai dengan

kontrak yang telah disepakati. Kegagalan pembayaran tersebut,

mendorong debitor untuk mencari penyelesaian dengan pihak

kreditor, yang pada akhirnya dapat dilakukan restrukturisasi

keuangan antara perusahaan, kreditor dan investor, (Ros dan

Westerfield, 1996). Akibat kesulitan keuangan adalah sebagai

berikut:

1. Risiko biaya kesulitan keuangan mempunyai dampak negative

terhadap nilai perusahaan yang meng-offset nilai pembebasan

pajak (tax relief) atas peningkatan level hutang.

2. Jikapun manajer perusahaan menghindarkan likuidasi ketika

kesulitan, hubungannya dengan supplier, pelanggan, pekerja, dan

kreditor menjadi rusak parah.

3. Supplier penyedia barang dan jasa secara kredit mungkin lebih

berhati-hati, atau bahkan menghentikan pasokan sama sekali, jika

Page 50: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

34

mereka yakin tidak ada kesempatan peningkatan perusahaan

dalam beberapa bulan.

4. Pelanggan mungkin mengembangkan hubungan dengan supplier

mereka, dan merencanakan sendiri produksi mereka dengan

andaian ada keberlanjutan dari hubungan tersebut. Adanya

keraguan tentang longevity perusahaan tidak menjamin kontrak

yang baik. Pelanggan umumnya menginginkan jaminan bahwa

perusahaan cukup stabiluntuk menepati janji.

Penyelesaian kesulitan keuangan yang dihadapi debitor

berkaitan dengan tertunda pembayaran pokok dan bunga pinjaman,

adalah sebagai berikut:

1. Menjual harta-harta utama perusahaan. Agar penjualan harta

tersebut dapat terealisir dalam waktu singkat, maka perlu

mempertimbangkan harga jual dan harta dibutuhkan oleh banyak

perusahaan atau konsumen.

2. Melakukan penggabungan usaha (merger) dengan perusahaan

lain.

3. Mengurangi pengeluaran modal atau penelitian dan

pengembangan. Cara ini dilakukan melalui peninjauan kembali

terhadap kebijakan yang telah digariskan dalam rangka

meningkatkan efisiensi perusahan di semua sektor.

4. Menerbitkan saham-saham atau surat berharga baru. Cara ini sulit

dilakukan bagi perusahaan dalam kondisi kesulitan keuangan,

Page 51: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

35

karena calon pemegang saham akan menilai kelayakan

perusahaan dari semua aspek.

5. Negosiasi dengan pihak bank, kreditor, sub kontraktor dan

supplier, merupakan salah satu alternatif yang mungkin

dilaksanakan oleh manajemen, di mana pihak kreditor akan

menyetujui solusi tersebut apabila ada kepastian tanggal

pembayaran terhadap kewajiban yang tertunda.

6. Melakukan penukaran modal saham terhadap hutang (exchanging

equity for debt)

7. Mencatatkan perusahaan untuk bankrupt (filing for bankruptcy)

8. Pengalihan hutang menjadi obligasi konversi (convertible bond).

4. Kualitas Laba

Menurut Nafarin (2007), laba (income) adalah perbedaan antara

pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk

periode tertentu. Laba adalah jawaban untuk investor mengenai perkiraan

keuntungan perusahaan di masa yang akan datang (Bandi,2009). Salah satu

indikator laba berkualitas adalah adanya reaksi investor saat

diumumkannya informasi tersebut, yang dapat diamati dari pergerakan

harga saham. (Farida et al., 20014:47). Laba akuntansi yang berkualitas

adalah laba yang mempunyai sedikit presepsian didalamnya dan dapat

mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Semakin besar

gangguan persepsian yang terkandung didalam laba akuntansi maka

Page 52: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

36

semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut. (Marisatusholekha dan

Boediono 2015:54). Menurut Yeni wulansari (2013:5) mengatakan kualitas

laba yang tinggi menunjukkan bahwa investor tertarik pada informasi laba.

Ketika keuntungan perusahaan meningkat, maka laba perusahaan dikatakan

berkualitas.

Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan

kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh

komponen akrual dan kas dan dapat mencerminkan kinerja keuangan

perusahaan yang sesungguhnya (Djamaluddin, 2008).Kualitas laba adalah

jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga ke-

mampuan perusahaan pada awal dan akhir periode tetap sama. Dechows et

al, (2010) mendefenisikan kualitas laba sebagai berikut:

“Higher quality earnings provide more information about the

features of a firm’s financial performance that are relevant to a specific

decision made by a specific decision-maker.”

Dari defenisi diatas, terdapat tiga hal yang harus digarisbawahi

(Dechows et al, 2010). Pertama, kualitas laba tergantung pada informasi

yang relevan dalam membuat keputusan. Dengan demikian pendefenisian

kualitas laba diatas hanya dalam konteks model keputusan tertentu. Kedua,

kualitas dari angka laba yang dilaporkan dilihat dari apakah informasi

tersebut menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Ketiga,

kualitas laba secara bersama-sama ditentukan oleh relevansi dari kinerja

keuangan yang mendasari keputusan.

Page 53: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

37

Dechows et al, (2010) mengklasifikasikan proksi dari kualitas laba

ke dalam tiga kategori utama yaitu: kategori pertama, sifat laba (properties

of earnings) meliputi: persistensi laba (ear-nings persistence), ukuran

besarnya akrual (magnitude of accruals), nilai sisa model akrual (residual

models accrual), perataan laba (earnings smoothness), dan ketepatan

pengakuan rugi (timely loss recognition). Kategori kedua, respon investor

terhadap laba (investor responsiveness to earning) meliputi: earnings

response coefficient (ERC). Dan kategori ketiga, indikator eksternal dari

salah saji laba (indicators external of earnings misstatement meliputi:

Accounting and Auditing Enforcement Releases (AAERs), pernyataan

kembali (restatements), dan ketidakefisienan prosedur internal kontrol

berdasarkan Sarbanes Oxley Act(internal control procedure deficiencies

reported under the Sarbanes Oxley Act).

Earning Response Coefficient merupakan salah satu ukuran atau

proksi yang digunakan untuk mengukur kualitas laba. ERC Ini menjadi

model penelitian untuk mengindikasikan kemungkinan naik–turunya harga

saham atas reaksi pasar terhadap informasi laba yang di umumkan oleh

perusahaan. Kuatnya reaksi pasar terhadap informasi laba akan tercemin

dengan tingginya ERC, demikian sebaliknya (Farida, et al., 2014:47).

Earnings response coefficient (ERC) adalah salah satu ukuran yang

digunakan untuk mengukur kualitas laba. ERC adalah suatu reaksi atas laba

yang diumumkan oleh perusahaan, Reaksi ini mencerminkan kualitas laba

yang dilaporkan perusahaan. Untuk menghitung earning response

Page 54: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

38

coefficient diperlukan beberapa langkah, yaitu menghitung Cummulative

Abnormal Return (CAR) dan menghitung nilai Unexpected Earnings (UE).

Kemudian meregresikan UE terhadap CAR.

5. ERC

Earnings response coefficient (ERC) dapat didefinisikan sebagai

efek satu satuan mata uang dari laba yang diharapkan pada return saham dan

menggambarkan reaksi investor terhadap pengumuman laba atau rugi

tersebut. ERC menunjukkan kuat lemahnya reaksi pasar terhadap

pengumuman laba, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi

kandungan dalam informasi laba. Jika investor mempunyai persepsi bahwa

informasi keuangan itu memiliki kredibilitas tinggi, maka ia akan bereaksi

terhadap laporan keuangan tersebut secara kuat (Tiolemba, 2008 dalam Eka

Lara Santi 2013:2).

Reaksi yang diberikan investor tergantung dari kandungan informasi

dalam laba masing-masing perusahaan, sehingga mengakibatkan earnings

response coefficient (ERC) berbeda antara satu perusahaan dengan

perusahaan lainnya. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan

earnings response coefficient (ERC) tersebut adalah risiko sistematik yang

diukur dengan menggunakan beta, leverage yang merupakan proksi dari

struktur modal, persistensi laba dimana kemampuan menghasilkan laba yang

permanen akan menyebabkan ERC berbeda setiap perusahaan, kesempatan

Page 55: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

39

bertumbuh (growth opportunities), the similiarity of investor expectations,

dan the informativeness of price yang diproksi dengan ukuran perusahaan

(firm size) (Scott, 2009). Jadi, ERC didefinisikan sebagai perkiraan

perubahan harga saham yang terjadi akibat pengumuman laba

perusahaanyang masuk ke informasi pasar (Dhaliwal, 1991 dalam Eka

larasanti buana 2013:4)

Dalam menghitung earning response coefficient diperlukan beberapa

langkah, yaitu menghitung Cummulative Abnormal Return (CAR) dan

menghitung nilai Unexpected Earnings (UE). Kemudian meregresikan UE

terhadap CAR. Perhitungan CAR sebagai berikut:

CARit = α0 + α1 UEi.t + ε

Sumber: Scott, 2012

Page 56: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

40

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai

variabel struktur modal (SM), Konservatisme Akuntansi (KNSV) terhadap

Kualitas Laba (KL), dapat dilihat dari table 2.1

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

1. Kadek

Prawisanti

Dira Dan Ida

Bagus Putra

Astika. (2014)

Pengaruh

struktur

modal,

likuiditas,

pertumbuhan

laba dan

ukuran

perusahaan

pada kualitas

laba

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Annual Report

(Laporan

Tahunan)

Populasi :

Perusahaan in

Tehran

Stock Exchange

Sample :

33 peusahaan

Tahun 2009-2011

Analisis data:

Regresi berganda

Variabel lain:

Likuiditas,

pertumbuhan laba

Ukuran

perusahaan

√ √ Struktur modal

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba. hipotesis

penelitian

ditolak, namun

struktur modal

memiliki arah

positif pada

kualitas laba jika

di ukur dengan

ERC.

Likuiditas tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba bila diukur

dengan ERC

Pertumbuhan

laba tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba diukur

dengan ERC

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

positif pada

kualitas laba

yang diukur

dengan ERC.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 57: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

41

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

2. Putu

Tuwentina

dan Dewa

Gede Wirama.

(2014)

Pengaruh

konservatisme

akuntansi dan

Good

Coorporate

Governace

pada kualitas

laba

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Laporan

keuangan

Populasi :

Perusahaan listing

di BEI

Sample :

55 perusahaan

Tahun 2008-2012

Analisis data:

Regresi linear

berganda

Variabel lain:

Good Cooperate

Governance

√ √ Konservatisme

berpengaruh

positif terhadap

kualitas laba.

Penerapan Good

cooperate

governance

(CGPI) tidak

berpengaruh

pada kualitas

laba.

3. Chusnulia

Aryandhita

Widyanti,

Mekani

Vestari, dan

Dessy Noor

Farida. (2014)

Faktor-faktor

yang

mempengaruh

i kualitas laba

pada

perusahaan

High Profile

yang terdaftar

di BEI

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Laporan

keuangan

Populasi :

Perusahaan High

Profile terdaftar

di BEI

Sample :

176 Perusahaan

Tahun 2008-2012

√ √ Persistensi laba

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba.

Peluang

pertumbuhan

berpengaruh

positif terhadap

kualitas laba

Resiko

berpengaruh

negative

terhadap kualitas

laba.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 58: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

42

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

Analisis data:

Regresi linear

berganda

Variabel lain:

Persistensi laba,

peluang

pertumbuhan,

resiko,

ukuran

perusahaan,

kualitas CSR,

kualitas auditor.

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

negative

terhadap kualitas

laba

Kualitas CSR

berpengaruh

negative

terhadap kualitas

laba.

Kualitas auditor

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba

Struktur modal

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba.

4. Marisatusholl

ekha dan

Eddy

Budiono.

(2015)

Pengaruh

Komisaris

Independen,

Reputasi

KAP,

Persistensi

Laba,dan

Struktur

Modal

terhadap

kualitas laba.

(studi pada

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Laporan

keuangan

Populasi :

Perushaan

Telekomunikasi

Sample :

4 Perusahaan

Tahun 2009-2013

Analisis data:

Statistik

√ Komisaris

independent

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba

Reputasi KAP

tidak terdapat

pengaruh yang

signifikan

reputasi KAP

terhadap kualitas

lab

Tidak terdapat

pengaruh yang

signifikan

persistensi laba

terhadap kualitas

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 59: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

43

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

perusahan

telekomunikas

i yang

terdaftar di

BEItahun

2009-2013

deskriptif,

Asumsi klasik,

Regresi berganda,

Pengujian

hipotesis

Varuabel Lain:

Komisaris

Independen,

Reputasi KAP,

Persistensi laba.

laba.

Tidak terdapat

pengaruh

Struktur modal

terhadap kualitas

laba.

5 Dhian Eka

Irawati

(2012).

Pengaruh

Struktur

modal,

pertumbuhan

laba, ukuran

perusahaan,

dan Likuiditas

Terhadap

Kualitas laba

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Laporan

keuangan

Populasi :

Perushaan

Manufaktur

Sample :

33 Perusahaan

Tahun 2008-2010

Analisis data:

Regresi linear

berganda

Varuabel Lain:

Pertumbuhan

Laba, Ukuran

Perusahaan, dan

Likuiditas

Struktur modal,

pertumbuhan

laba, ukuran

perusahaan, dan

likuiditas

berpengaruh

terhadap kualitas

laba.

Pengujian secara

parsial

pertumbuhan

laba dan

likuiditas

berpengaruh

negatif

signifikan

terhadap kualitas

laba. Struktur

modal dan

ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kualitas

laba

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 60: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

44

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

6. Rizki

Novrianti

(2012).

Kajian

Kualitas Laba

pada

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Laporan

keuangan

Populasi :

Perusahaan

Manufaktur

Sample :

31 Perusahaan

Tahun 2008-2009

Analisis data:

Regresi linear

berganda

Varuabel Lain:

Ukuran

Perusahaan,

Kualitas Akrual,

dan Investment

Opportunity Set

Adanya

pengaruh secara

simultan antara

ukuran

perusahaan,

struktur modal,

kualitas akrual,

Investment

Opportunity Set

(IOS) terhadap

kualitas laba.

Pengujian secara

parsial

menunjukkan

bahwa variabel

kualitas akrual

dan Investment

Opportunity Set

(IOS)

berpengaruh

secara positif

terhadap kualitas

laba,

Sedangkan

ukuran

perusahaan dan

struktur modal

tidak

berpengaruh

terhadap kualitas

laba.

7. Hashem

Valipour

And Mehdi

Moradbeygi

(2012)

Corporate

Debt

Financing

And Earnings

Quality

Jenis penelitian :

Kuantitatif

Sumber data :

Teheran Stock

Exchange

Populasi :

Perusahaan

Manufaktur

Terdapat

pengaruh Debt

Financing

terhadap Earning

Quality.

Low debt

financing

berpengaruh

positif terhadap

debt financing

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 61: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

45

No. Judul Peneliti

(tahun)

Metodologi

penelitian

SM

(X1)

KNSV

(X2)

KL

(Y)

Hasil penelitian

(kesimpulan)

Sample :

81 Perusahaan

Tahun 2005-2009

Analisis data:

Regresi linear

berganda

Varuabel Lain:

Debt financing

dan earning

quality.

High debt quality

berpengaruh

negative

terhadap debt

financing dan

earning quality

Page 62: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

46

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

a. Pengaruh antara Struktur Modal dan Konservatisme Secara

Simultan terhadap Kualitas laba.

Struktur modal yang diukur dengan proksi leverage mengukur

tingkat hutang. Leverage merupakan suatu variable untuk mengetahui

seberapa besar asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang perusahaan

(Dira dan Astika 2014:67). Sedangkan Konsep konservatisme menurut

Soewardjono (2010:245) terhadap prinsip akuntansi yaitu mengakui biaya

atau rugi yang memungkinkan akanterjadi, tetapi tidak segera mengakui

pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya

besar. Implikasi konsep tersebut dapat dilihat dari pelaporan laba dan aset

yang lebih rendah atau pelaporan hutang yang lebih tinggi (Calvin

Oktomegah 2012:37). Perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang

tinggi, berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan

proporsi aktivanya perusahaan akan cenderung melakukan manipulasi

dalam bentuk manajemen laba. Hal ini berujung pada kualitas laba yang

rendah. Sehingga Peneliti menduga terdapat pengaruh secara simultan

antara struktur modal dan konservatisme terhadap kualitas laba.

Ha1: Struktur modal dan konservatisme secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas laba.

b. Pengaruh antara Struktur Modal terhadap Kualitas Laba

Informasi laba perusahaan yang ber-leverage tinggi kurang

direspon oleh investor yang akan tercermin pada penurunan harga saham

atau penurunan volume penjualan sahamnya. Sehingga semakin tinggi

Page 63: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

47

nilai leverage suatu perusahaan maka semakin rendah nilai ERC-nya.

(Paulina Wiranto, 2012:2).Struktur modal adalah hasil atau akibat dari

keputusan pendanaan (financial decision) yang pada intinya memilih

apakah menggunakan utang atau ekuitas untuk mendanai aktivitas

operasional perusahaan. Penggunaan utang yang lebih besar dibandingkan

dengan ekuitas pemegang saham menyebabkan semakin besar pula beban

bunga yang akanditanggung perusahaan. Oleh sebab itu, sebelum

mengambil keputusan investasi, investor tidak hanya melihat kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba tetapi juga penggunaan utang

perusahaan, karena hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keuntungan

yang diperoleh perusahaan dan return yang akan diterima oleh investor.

Informasi laba perusahaan yang memiliki leverage tinggi akan kurang

direspon oleh investor. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi

cenderung nilai kualitas laba yang diproksikan dengan Earning Response

Coefficient rendah karena laba yang dilaporkan oleh perusahaan adalah

laba yang menguntungkan untuk kreditur. Akibat utang yang tinggi, laba

sebagian besar akan dibagikan untuk kreditur dalam bentuk pembayaran

bunga dan pokok pinjaman, bukan untuk pemegang saham. Dampak lain

yang ditimbulkan dari besarnya utang adalah risiko gagal bayar juga

mungkin dialami oleh perusahaan yang bila terjadi terus-menerus dapat

menyebabkan terjadinya kebangkrutan Ambarwati (2008). Dengan utang

yang tinggi mempunyai tingkat leverage tinggi pula sehingga kualitas laba

yang dihasilkan menjadi rendah. Hipotesis yang dirumuskan menjadi

struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba.

Ha2: Struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba

Page 64: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

48

c. Pengaruh antara Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba

Menurut Tuwentina dan Wirama (2014:185) menjelaskan

konservatisme menjadi solusi dari adanya konflik agency dimana

konservatisme diterapkan melalui metode pencatatan laporan keuangan.

Penman dan Zhang (1999) menemukan kualitas laba yang rendah pada

perusahaan yang konservatif serta memiliki pertumbuhan investasi yang

berfluktuasi. Berbeda dengan hasil penelitian tersebut, menurut Kazemi

et al.(2011), prinsip konservatisme pada dasarnya dianggap sebagai

keuntungan karena dapat meminimalisir pandangan optimistis pihak

manajemen dan menghindari sikap yang cenderung berlebihan dalam

laporan keuangan. Sadidi et al. (2011) menemukan bahwa indeks

kualitas laba yang disajikan berdasarkan indeks konservatisme memiliki

kemampuan untuk menggambarkan beberapa perbedaan antara return

aset operasional dan return saham saat ini dari tahun ini sampai tahun

berikutnya, sehingga mencerminkan laba yang berkualitas. Menurut

Watts (2002), akuntansi konservatif bermanfaat untuk menghindari

konflik kepentingan antara investor dan kreditor karena konservatisme

akuntansi dapat mencegah pembagian dividen yang berlebihan kepada

investor.Peneliti menduga terdapat pengaruh positif konservatisme

akuntansi pada kualitas laba. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prinsip

konservatisme yang berpihak kepada investor dengan cenderung bersifat

melindungi investor dari kesalahan berinvestasi akibat kekeliruan dalam

menganalisis informasi laba perusahaan sehingga hipotesis yang

dirumuskan adalah: Konservatisme akuntansiberpengaruh positif pada

kualitas laba.

Ha3: konservatisme berpengaruh terhadap kualitas laba.

Page 65: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

49

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran konseptual pada dasarnya merupakan review atau

tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan

keterikatan antara variabel yang diteliti. Berdasarkan tinjauan pustaka yang

telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan High Profile

Variabel Independen (X)

1. Struktur Modal (X1) 2. Konservatisme Akuntansi (X2)

Variabel Dependen (Y):

Kualitas Laba (Y)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinieritas 3. Uji Autokorelasi 4. Uji Heteroskedastisitas

Analisis / Interpretasi

Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Hipotesis

1. Uji F (Secara Simultan) 2. Uji t (Secara Parsial) 3. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R

2)

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

Page 66: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitiankuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah cara untuk

memperoleh pengetahuan ataumemecahkan masalah yang dihadapi dan

dilakukan secara hati-hati dan sistematis, dan data-datayang dikumpulkan

berupa rangkaian atau kumpulan angka-angka (Nasehudin & Gozali,2012).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kausalitas, yaitu penelitian yang berguna untuk menganalisis hubungan antar

satu variable dengan variable lainnya atau bagaimana suatu variable

mempengaruhi variable lainnya. Metode penelitian kuantitatif adalah cara

untuk memperoleh pengetahuan ataumemecahkan masalah yang dihadapi dan

dilakukan secara hati-hati dan sistematis, dan data-datayang dikumpulkan

berupa rangkaian atau kumpulan angka-angka (Nasehudin & Gozali,2012).

Adapun sifat penelitian ini dikatagorikan penelitian deskriptif

explanatory. Sugiyono (2012:24) menyatakan bahwa, penelitian explanatory

merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-

variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu variabel dengan yang lain.

Sugiyono (2012:49) menyatakan bahwa penelitian tingkat ekplanasi

(level of exlpanation) adalah tingkat penjelasan. Penelitian ini bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara

Page 67: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

51

satu variabel dengan variabel yang lain sedangkan penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau hubungan

dengan variabel yang lain.

B. Metode Penelitian Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

yang mempunyai karakteristik tertentu. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan High

Profile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai

tahun 2014 berjumlah 154 perusahaan.Perusahaan dengan kategori High

profile dikarakteristikan sebagai industri yang memiliki tingkat sensivitas

tinggi terhadap kerusakan lingkungan, kompleksivitas terhadap stake holder

yang retan terhadap potensi resiko yang dihadapi perusahaan, memiliki

kecendrungan tingkat politis yang tingggi dalam menggungkapkan

informasi yang banyak dan perusahaan dengan kepemilikan manajer yang

lebih besar.

Adapun yang termasuk ke dalam perusahaan High profile adalah

perusahaan yang bergerak di industri primer dan industri sekunder.

Pengelompokan ini mengikuti aturan yang berlaku di Bursa Efek Indonesia,

yaitu untuk industri primer adalah industri yang langsung mengolah hasil

Page 68: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

52

sumber daya alam, antara lain pertanian (sektor 1) dan pertambangan (sektor

2). Industri sekunder adalah industri yang mentransformasikan bahan baku

ke dalam produk setengah jadi melalui proses pabrikasi, diantaranya industri

dasar dan kimia (sektor 3), industri barang konsumsi (sektor 5), dan industri

lain-lain (sektor 4).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut atau sebagian dari elemen-elemen populasi. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak memungkinkan mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dan tenaga, serta waktu.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode

purposive sampling.Metode purposive sampling yaitusampel yang diambil

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel yang sesuai

dengan tujuan penelitian (Yama dan Adityawati, 2009).

Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan beberapa

kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan High Profileyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam

kurun waktu tahu 2012 sampai 2014

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit

dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember secara konsisten dan lengkap selama periode 2012 sampai

2014

3. Perusahaan yang menghasilkan laba selama periode 2012-2014

Page 69: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

53

4. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.

5. Memiliki data lengkap terkait variabel.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti

bagi pemakai (Umar, 2010:129). Sedangkan, teknik pengolahan data adalah

cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

(Sugiyono, 2012:11).

Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang

bersifat data sukunder, yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara

membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber

dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2012:139).

Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak

langsung dari perusahaan. Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo

(2009:147), data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari berbagai

literatur yang berhubungan dengan struktur modal, konservatisme

akuntansi dan kualitas laba. Penelitian ini hanya menggunakan data

sekunder berupa :

a. Data laporan keuangan auditan untuk periode tahun 2012-2014 yang

diperoleh dari website BEI (www.idx.co.id), website perusahaan dan

www.sahamok.co.id

Page 70: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

54

b. Data Transaksi harian berupa historis harga saham (high and Low), data

transaksi bulanan berupa historis harga saham (close), close, IHSG.

Data ini diambil dari www.idx.co.id dan www.yahoofinance.co.id

2. Teknik dan pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi yang dimaksudkan sebagai cara untuk mengumpulkan data

dengan mempelajari dan mencatat bagian yang dianggap penting dari

berbagai sumber yang resmi. Teknik dokumentasi ditujukan untuk

memperoleh data langsung terutama seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel laporan, jurnal).

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan

keuangan auditan perusahaan Emitten yang dijadikan sampel yaitu

perusahaan High profile yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.

D. Metode Analisa Data

Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel

bebas atau variabel penjelas (independent/explanatory variable) terhadap satu

variabel terikat (dependent variable), metode analisis data dalam penelitian ini

(strutur modal dan konservatisme akuntansi) menggunakan model regresi

berganda atau Multiple Regression (Ghozali, 2013:5).

Tahapan penelitian dalam menganalisis pengaruh struktur modal, dan

konservatisme akuntansi terhadap kualitas laba adalah sebagai berikut:

Page 71: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

55

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), maka perlu digunakan pengujian asumsi klasik. Uji

asumsi dasar yang dilakukan adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model

regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2013:27).

1) Analisis Grafik

Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Untuk dapat mengetahui apakah model regresi tersebut

mengalami normalitas atau tidak dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun dasar

pengambilan keputusan. (Santoso, 2002:214) adalah:

(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi

normalitas.

(b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

Page 72: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

56

distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2) Analisis Statistik

Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji

Kolmogorov Smirnovdengan bantuan program SPSS 22. Dalam

penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas

dengan menggunakan statistik Kolmogorov–Smirnov (Ghozali,

2013:30). Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

(a) Dengan membandingkan K-Shitung dengan K-Stabel :

(1) Jika K- Shitung< K- Stabel , Ho ditolak.

(2) Jika K- Shitung> K- Stabel , Ho diterima.

(b) Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

(1) Probabilitas > 0,05, maka Ho ditolak.

(2) Probabilitas < 0,05, maka Ho diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel bebas (independen) dalam model

regresi (Ghazali, 2013:95). Multikolinieritas merupakan keadaan dimana

satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier

dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas

digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinearitas dapat juga

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Information

Page 73: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

57

Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 22. Apabila

nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10

maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu

homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan residual. Kebanyakan data

cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran-ukuran (kecil, sedang

dan besar).

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

melihat hasil output SPSS 22 melalui grafik scatterplot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized (Ghozali, 2013:125). Dasar analisis dari uji

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

58

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Glejser yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing

variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Apabila koefisien

korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada

tingkat kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala

heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di

atas 5%, mengindikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama

lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data rentet waktu (time series) karena “gangguan” pada

seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data

crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi

Page 75: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

59

karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu

kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi (Ghozali 2013:110).

Autokorelasi adalah korelasi antara sesama urutan pengamatan

dari waktu ke waktu. Untuk memeriksa adanya aotukorelasi, biasanya

dilakukan uji statistik Durbin – Watson. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan

= 5%. Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada

autokorelasi (Santoso, 2002:219).

2. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2013:88).

Apabila Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05

Page 76: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

60

maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2013:88). Uji t digunakan untuk mengetahui

apakah pengaruh variabel independen berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak

(Santoso, 2007:168). Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan

dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah

penolakan Ho yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Kriteria

dalam uji parsial (Uji t) dapat dilihat sebagai berikut:

Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel

1) Apabila - thitung< - ttabel atau thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Apabila thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ - ttabel,maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi

1) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho ditolak,

2) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho diterima,

3. Analisis Regresi Linier Berganda

a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Page 77: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

61

Menurut Ghozali (2013:87) menyatakan Uji Koefisien

Determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel

bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R².

Adjusted R² ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini

lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh

> 0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam

melakukan suatu estimasi.

Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika Adjusted R²semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

b. Uji Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan model regresi linier berganda dimana variabel

independen yaitu Struktur Modal terhadap variabel dependen yaitu

Kualitas laba. Model regresi linier berganda penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + έ

Keterangan:

Y = Kualitas Laba

a = Konstanta

b1…b2 = Koefisien regresi terhadap dugaan

X1 = Struktur Modal

X2 = Konservatisme Akuntansi

έ = Standar Error

Page 78: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

62

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing–masing variabel yang

digunakan disertai dengan operasional serta cara pengukurannya. Adapun

operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen

Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba yang mempunyai

sedikit presepsian didalamnya dan dapat mencerminkan kinerja perusahaan

yang sesungguhnya. Semakin besar gangguan presepsian yang terkandung

didalam laba akuntansi maka semakin rendah kualitas laba akuntansi

tersebut. (Marisatusholekha dan Boediono 2015:54). Menurut Yeni

wulansari (2013:5) mengatakan kualitas laba yang tinggi menunjukkan

bahwa investor tertarik pada informasi laba.

Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat mencerminkan

kelanjutan laba (sustainable earnings) dimasa depan, yang ditentukan oleh

komponen akrual dan kas dan dapat mencerminkan kinerja keuangan

perusahaan yang sesungguhnya (Djamaluddin, 2008).Dechows et al, (2010)

mendefenisikan kualitas laba sebagai berikut:

“Higher quality earnings provide more information about the

features of a firm’s financial performance that are relevant to a specific

decision made by a specific decision-maker.”

Dari defenisi diatas, terdapat tiga hal yang harus digarisbawahi

(Dechows et al, 2010). Pertama, kualitas laba tergantung pada informasi

yang relevan dalam membuat keputusan. Dengan demikian pendefenisian

kualitas laba diatas hanya dalam konteks model keputusan tertentu. Kedua,

Page 79: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

63

kualitas dari angka laba yang dilaporkan dilihat dari apakah informasi

tersebut menggambarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Ketiga,

kualitas laba secara bersama-sama ditentukan oleh relevansi dari kinerja

keuangan yang mendasari keputusan.Variable dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Kualitas Laba sebagai variable Y. Terdapat

beberapa proksi yang dapat digunakan dalam pengukuran kualitas laba

antara lain persistensi laba, Discretionary Accruals, ketepatan waktu, dan

Earnings Respons Coefficients (Dechow, 2010). Pada penelitian ini,

kualitas laba diukur dengan proksi Earnings Response Coefficients (ERC)

karena peneliti ingin melihat kualitas laba berdasarkan respon investor atas

informasi laba yang diungkapkan oleh perusahaan sesuai dengan teori

agensi bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang tidak menimbulkan

asimetri informasi antara investor sebagai principal dan manajemen

perusahaan sebagai agen. Koefisien respon pada dasarnya merupakan

suatu upaya untuk memahami bagaimana suatu informasi dapat

mempengaruhi harga saham (Bruegger dan Dunbar, 2009). ERC

merupakan koefisien regresi antara harga saham yang diproksikan dengan

CAR, dan laba akuntansi yang diproksikan dengan Ue dengan rumus:

Keterangan:

CARit : Cummulative Abnormal Return Perusahaan i pada tahun t

CARit = CAR (-3, +3) = ∑

Sumber : Diantimala, 2008

Page 80: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

64

Arit : Abnormal return Perusahaan i pada tahun t yang merupakan

selisih antara return perusahaan dengan return pasar

Untuk menentukan abnormal return (Soewardjono, 2005) dapat digunakan

rumus berikut ini :

F.

Keterangan :

ARit = Return abnormal perusahaan i pada waktu t

Rit = Return perusahaan i pada waktu t

Rmt = Return pasar pada waktu t

Untuk memperoleh data abnormal return, terlebih dahulu harus mencari

return saham harian dan return pasar harian

a) Return saham harian dihitung dengan rumus

Keterangan :

Rit = Return saham perusahaan i pada hari t

Pit = Harga penutupan saham i pada hari t

Pit-1 = Harga penutupan saham i pada hari t-1

b) Return pasar harian dihitung sebagai berikut

𝑨Rit = 𝑹it 𝑹mt

𝑹it=

𝑹mt=

Page 81: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

65

Keterangan :

Rmt = Return pasar harian

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1

Setelah menghitung CAR, langkah berikutnya adalah menghitung

Unexpected earnings yang diukur menggunakan pengukuran laba per

lembar saham (Riyatno, 2007):

Keterangan:

UEi.t = Unexpected Earnings Perusahaan i pada periode t

AEi.t-1 =Laba setelah pajak perusahaan i pada tahun t-i

AEi.t-1 =Laba setelah pajak perusahaan i pada tahun t-1

Kemudian ERC dihitung dengan persamaan regresi sebagai berikut atas

data tiap-tiap perusahaan:

Keterangan:

CARi.t : CAR perusahaan yang diperoleh dari akumulasi AR pada

Interval dari hari t-3 hingga t+3

UEi.t : Unexpected Earnings Perusahaan i pada periode t

CARit = α0 + α1 UEi.t + ε

Sumber: Scott, 2012

UEi.t=

Sumber: Daud dan Syariffudin, 2008

Page 82: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

66

α0 : Konstanta

α1 : ERC

UEi.t : Unexpected Earnings

ε : Standar Error

2. Variabel Independen

Beberapa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain:

a. Struktur Modal (X1)

Struktur modal merupakan hasil dari keputusan pendanaan yang

pada intinya apakah memilih menggunakan utang atau ekuitas untuk

mendanai aktivitas operasional perusahaan. (Farida, et al,. 2014:55).

Permasalahan dari struktur modal adalah bagaimana perusahaan dengan

cepat memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya

dengan mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya modal

perusahaan dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal inilah yang

menjadi tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi

sumber pembiayaan yang paling optimal (Rodoni dan Ali, 2010:138).

Horne(2005:232)menjelaskan struktur modal adalah bauran atau

proporsi pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili

oleh hutang, saham preferen, dan ekuitas saham biasa.

Struktur modal yang diukur dengan leverage merupakan suatu

variabel untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh

Page 83: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

67

hutang perusahaan (Dira dan Astika 2014:68). Utang yang dimiliki

perusahaan berhubungan dengan keuntungan yang akan diperoleh

perusahaan (Keshtavar et al., 2013). Jika tingkat leverage suatu

perusahaan tinggi maka akan memiliki kecendrungan untuk melakukan

manajemen laba yang besar sehingga kualitas laba yang di hasilkan

akan menjadi rendah (Paulina Warianto 2012:2). Namun Semakin

tinggi hutang perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin

dinamis. Investasi yang meningkat menunjukkan adanya prospek

keuntungan di masa yang akan datang. Pihak manajemen akan lebih

terpacu untuk meningkatkan kinerjanya agar hutang-hutang perusahaan

dapat terpenuhi sehingga dampak positifnya adalah perusahaan akan

lebih berkembang. Keputusan untuk menentukan struktur modal dapat

dilihat dari harga sahamnya (Chowdhury and Chowdhury, 2010).

Rumus leverage:

Keterangan :

Levit = Leverage perusahaan i pada tahun t

TUit = Total Utang perusahaan i pada tahun t

TAit = Total Asset perusahaan i pada tahun t

Sumber : Marisatusholekha dan Eddy Budiono 2015

Page 84: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

68

b. Konservatisme (X2)

Soewardjono (2005:245) menjelaskan bahwa: “Konservatisme

adalah sikap dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil

tindakan atau keputusan atas dasar outcome yang terjelek dari

ketidakpastian tersebut”.Konservatisme biasanya didefinisikan sebagai

reaksi kehati-hatian (prudent) terhadap ketidakpastian, ditujukanuntuk

melindungi hak-hak dan kepentingan pemegang saham (shareholders)

dan pemberi pinjaman (debtholders) yangmenentukan sebuah verifikasi

standar yang lebih tinggi untuk mengakui goodnews daripada badnews

(Lara, et al.,2005).Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang

jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka pendapatan dan asset

cendrung rendah, serta angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya

laporan keuangan akan menghasilkan laba yang terlalu rendah.

Kecendrungan ini terjadi karena konservatisme menganut prinsip

memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan

biaya (Fatmariani, 2013:2).Penman dan Zhang, 2002 dalam Agung

Suaryana (2004:5) menjelaskan hubungan antara akuntansi

konservatisme dan kualitas laba bergantung pada pertumbuhan investasi

perusahaan. Pertumbuhan investasi yang temporer atau berfluktuasi

akan menghasilkan tingkat pengembalian (rate of return) yang temporer

atau berfluktuasi sehingga menghasilkan kualitas laba yang rendah.

Laba yang berfluktuasi akan mengurangi laba untuk mempredisksi kas

perusahaan di masa akan datang. Kualitas laba digunakan untuk

Page 85: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

69

meprediksi laba masa akan datang dengan kemampuan laba periode

sekarang.Konservatisme diukur berdasarkan model Givoly dan Hayn

(2000) yang digunakan pula oleh Wirama (2008) dan Ahmed et al.

(2000). Berikut rumus penghitungan indeks konservatisme:

Keterangan:

KNSV = Indeks Konservatisme

L = Laba Bersih

AKO = Aliran Kas Operasi

Sumber : Tuwetina dan wirama 2014

Page 86: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

70

Tabel 3.1

Tabel Operasional variabel Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Struktur modal Struktur modal diukur dengan menggunakan leverage.

Keterangan:

Levit= Leverage perusahaan i pada tahun t

TUit= Total Utang perusahaan i pada tahun t

TAit = Total Asset perusahaan i pada tahun t

Skala Rasio

Konservatisme Konservatisme diukur dengan menggunakan metode:

Keterangan:

KNSV : Indeks Konservatisme

L : Laba Bersih

AKO : Aliran Kas Operasi

Skala Rasio

Kualitas Laba Kualitas laba diukur dengan Earning Responces

cooficient (ERC). ERC merupakan koefisien regresi

antara harga saham yang diproksikan dengan CAR, dan

laba akuntansi yang diproksikan dengan Ue dengan

rumus:

CARit : Cummulative Abnormal Return Perusahaan i

pada tahun t

Arit : Abnormal return Perusahaan i pada tahun t

yang merupakan selisih antara return perusahaan dengan

return pasar

Skala Rasio

Sumber : Tuwetina dan wirama 2014

Sumber : Marisatusholekha dan Eddy Budiono 2015

CARit = α0 + α1 UEi.t + ε

Sumber: Scott, 2012

Page 87: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan High Profile yang

terdaftar di BEI. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dan

mengurangi criteria adalah sebanyak 44 perusahaan, dimana penelitian

dilakukan selama 3 tahun yaitu tahun 2012 hingga tahun 2014, sehingga

terkumpul sebanyak 132 sampel. Data penelitian ini diperoleh dari laporan

keuangan auditan dan harga saham yang terdaftar di situs resmi Indonesia

Stock Exchange yaitu www.idx.co.idwww. sahamok.com dan

www.yahoofinance.com. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh kualitas laba yang dalam penelitian ini diukur dengan Earnings

Response Coefficientsyangmerupakan koefisien regresi antara harga saham

diproksikan dengan CAR, dan laba akuntansi diproksikan dengan Ue

terhadap struktur modal yang dihitung dengan leverage dan konservatisme

yang dihitung dengan indeks konservatisme.

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan

ditampilkan dalam tabel. Berikut tabel yang ditampilkan:

Page 88: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

72

Table 4.1

Proses Seleksi Sample berdasarkan kriteria No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan High Profile yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia dalam kurun

waktu tahu 2012 sampai 2014

154

2. Perusahaan tidak mempublikasikan

laporan keuangan yang telah diaudit

dengan menggunakan tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember

secara konsisten dan lengkap selama

periode 2012 samapi 2014

(20)

3 Perusahaan yang menghasilkan rugi dan

dolar selama periode 2012-2014

(75)

5. Data tidak lengakap terkait variabel (15)

6. Jumlah perusahaan yang memenuhi

kriteria

44

Total sampel data selama tiga

tahunpenelitian dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014

132

2. Deskripsi sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara

purposive sampling, sehingga sampel penelitian ini merupakan perusahaan

High Profile yang memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, seperti laporan keuangan perusahaan auditan dan

laporan harga saham. Berikut nama-nama peusahaan yang menjadi objek

penelitian ini:

No Nama Perusahaan Kode

1 Astra Agro Lestari. Tbk AALI

2 Alkindo Naratama. Tbk ALDO

3 Asahimas Flat Glass. Tbk AMFG

4 Asiaplast Industries. Tbk APLI

5 Ratu Prabu Energi. Tbk ARTI

6 Astra Otoparts. Tbk AUTO

7 Bisi Internasional Tbk BISI

Page 89: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

73

No Nama Perusahaan Kode

8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON

9 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

10 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

11 Citatah Tbk CTTH

12 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

13 Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk DSFI

14 Ekadharma International Tbk EKAD

15 Elnusa Tbk ELSA

16 Golden Energy Mines Tbk GEMS

17 Gajah Tunggal Tbk GJTL

18 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

19 Indal Aluminium Industry Tbk INAI

20 Indospring Tbk INDS

21 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

22 Jembo Cable Company Tbk JECC

23 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA

24 KMI Wire and Cable Tbk KBLI

25 Kabelindo Murni Tbk KBLM

26 Lion Metal Works Tbk LION

27 Lionmesh Prima Tbk LMSH

28 Mitra Investindo Tbk MITI

29 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO

30 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA

32 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

33 Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS

34 Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk SCCO

35 Sampoerna Agro Tbk SGRO

36 SMART Tbk SMAR

37 holcim indonesia tbk SMCB

38 Semen indonesia (persero) tbk SMGR

39 Selamat Sempurna Tbk SMSM

40 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA

41 Timah (Persero) Tbk TINS

42 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

43 Trias Sentosa Tbk TRST

44 Trisula International Tbk UNIT

Sumber:www.idx.co.id danwww.sahamok.com

Page 90: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

74

B. Hasil Uji Analisa Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan fasilitas

elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi

22.Untuk memudahkan perolehan data sehingga dapat menjelaskan

variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif

diperoleh sebanyak 132 data observasi untuk perusahaan high profile

yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 3 tahun dari

tahun 2012 sampai 2014 dengan jumlah perusahaan sampel 44

perusahaan. Berikut tabel hasil olahan data mengenai statistik

deskriptif adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Deskriptif Data

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SM 132 .1219694 2.6721852 .445137978 .2771522263

KNSV 132 -.6189536 .8115346 .191134341 .2699448610

KL 132 -86.3357825 17.6736143 -1.629512089 11.0788562443

Valid N

(listwise) 132

Sumber: data diolah, 2015

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing

variabel penelitian. Berdasarkan Tabel di atas, hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif terhadap kualitas laba menunjukkan

nilai minimum sebesar -086.3357825, nilai maksimum sebesar

17.6736143 dengan rata-rata sebesar -1.629512089 dan standar

deviasi 11.0788562443. Hasil analisis dengan menggunakan statistik

Page 91: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

75

deskriptif terhadap konservatisme akuntansimenunjukkan nilai

minimum sebesar -0.6189536., nilai maksimum sebesar 0.8115346

dengan rata-rata sebesar 0.191134341dan standar deviasi

0.2699448610. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap struktur modal menunjukkan nilai minimum sebesar

0.1219694 nilai maksimum sebesar 2.6721852 dengan rata-rata

0.445137978 dan standar deviasi 0.2771522263.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan.Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan

statistik, adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 92: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

76

1) Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Salah satu menentukan uji normalitas yaitu dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis

lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal (Ghozali, 2013:160). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas dengan melihat dari segi grafik yang ditunjukan pada

gambar grafik p-p plot berikut ini:

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik

Sumber: data diolah, 2015

Hasil pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

Page 93: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

77

diagonal. Grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai

karena asumsi normalitas (Ghozali, 2013:160).

2) Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2013:163). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-

smirnov adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Secara Statistik

S

Sumber: data diolah, 2015

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal Parametersa,b Mean -.5694

Std. Deviation 1.08284

Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .074

Negative -.126

Test Statistic .126

Asymp. Sig. (2-tailed) .133c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 94: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

78

Terlihat uji kolmogorov-smirnov menyatakan bahwa nilai

unstandarized residual memiliki nilai Asymp. sig. > 0,05, ini

mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen.Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka

dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients

Sumber: data diolah, 2015

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai Varian Inflation Factor (VIF). Nilai VIF yang

diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan

tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan

bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari

0,10 keadaan seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

-.309 -.305 -.303 .997 1.003

-.128 -.116 -.111 .997 1.003

Page 95: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

79

c. Hasil Uji Autokolerasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, sebab jika terjadi autokorelasi maka persamaan regresi

tersebut menjadi tidak baik atau tisak layak dipakai prediksi (Sunyoto,

2013). Autokorelasi adalah korelasi antara sesama urutan pengamatan

dari waktu ke waktu. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-

Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan alfa = 5%. Apabila D-W

terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso,

2002:19).

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1.988

a. Predictors: (Constant), KNSV, SM

b. Dependent Variable: KL

Sumber: data diolah, 2015

Pada tabel di atas diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar

1.988, berdasarkan nilai durbin watson sebesar1.988maka hasil

membuktikan tidak terjadi autokolerasi, terletak antara -2 sampai +2

maka tidak ada autokorelasi.

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi

Page 96: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

80

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas

kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan

yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji

Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik

dan secara statistik, adapun uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2009:125-126).

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik

Sumber: data diolah, 2015

Page 97: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

81

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat

dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di

atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi. (Ghozali 2013:139).

2) Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan

uji glejser yaitu dengan meregresikan antara variabel independen

dengan nilai absoulut residualnya. Apabila koefisien korelasi dari

masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat

kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala

heteroskedastisitas dan jika nilai signifikansi antara variabel

independen dengan absoulut residual lebih dari 0.05 maka tidak terjadi

masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka

hasil uji glejser dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Glejser)

coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.196 .247 4.848 .000

SM -.473 .415 -.143 -1.139 .259

KNSV .073 .482 .019 .152 .880

a. Dependent Variable: abs_res

Sumber: data diolah, 2015

Page 98: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

82

Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai sig. kedua variabel

independen lebih dari 0.05 disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah heterokedositas secara statistik pada model regresi linier.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:177). Hasil uji

statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka hasil uji penelitian berpengaruh secara

simultan atau bersama-sama.

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.119 2 8.560 3.755 .029b

Residual 141.347 62 2.280

Total 158.466 64

a. Dependent Variable: LNKL

b. Predictors: (Constant), KNSV, SM

Sumber: data diolah, 2015

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh

sebesar Fvalue3.755> Ftabel sebesar 3.006dengan tingkat signifikansi

0,029< 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga

dapat dikatakan bahwa struktur modaldankonservatisme

Page 99: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

83

akuntansiterhadap kualitas laba berpengaruh secara simultan (bersama-

sama).

b. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05 (Ghozali, 2013:178).

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .499 .339 1.472 .146

SM -1.441 .571 -.303 -2.525 .014

KNSV -.610 .661 -.111 -.923 .360

a. Dependent Variable: LNKL

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh

struktur modal berpengaruhterhadap kualiatas laba dan variabel

konservatisme akuntansi menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap kualitas laba berikut ini adalah hasil penjelasan

mengenai pengaruh antar variabel independen terhadap kualitas laba:

1) Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba

Page 100: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

84

Variabel struktur modal dengan nilai tvalue lebih besar

dari ttabel sebesar -2.525>1.978atau nilai sig.Lebihkecil dari 0,05

(0,014< 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa struktur

modalberpengaruhtetapi punya arahnegatif terhadap kualitas

laba, hal ini membuktikan bahwa semakin tingginya struktur

modalmaka akan semakin bagus nilai kualitas laba yang

diperoleh. Hal ini disebabkan karena tingkat utang lebih rendah

dari pada aset maka struktur modal yang diproksikan dengan

leverage memiliki financial leverage yang rendah. Sesuai

dengan penelitian Dahliwal (1991) dalam Agung Suaryana

(2005) dan Imroatussolihah (2013) menyatakan struktur modal

berpengaruh negatifterhadap kualitas laba. Namun laba yang

baik hanya menguntungkan kreditur sehingga laba yang

dihasilkan investor kurang direspon pasar (Romasari, 2013

dalam Marisatusholeka dan Budiono 2015:54).

2) Pengaruh konservatisme terhadap kualitas laba

Variabel konservatisme akuntansi dengan nilai thitung

sebesar -0,923<1.978 atau nilai sig. Lebihbesar dari 0,05

(0,360> 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak

yang berarti konservatisme tidak berpengaruhterhadap kualitas

laba, Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Tara

Setyaningtyas (2009:83). Kualitas laba yang di proksi dengan

Page 101: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

85

ERC tidak terdapat perbedaanrespon pasar yang signifikan

terhadap kecenderungan pelaporan keuanganbaik yang

konservatif atau pun optimis dan tidak terdapat perbedaanrespon

pasar karena tidak adanya pembeda atas sifat

konservatismeyang sifatnya persisten / permanen.

4. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,

adapun hasil uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) .499 .339

SM -1.441 .571

KNSV -.610 .661

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 0.499-1.441X1- 0.610X2+ 0,339

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta

sebesar 0,499. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel struktur

Page 102: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

86

modaldan konservatisme akuntansidianggap konstan atau bernilai 0

(nol), maka kualitas laba akan meningkat sebesar 0,499satuan.

Koefisien regresi pada variabel struktur modalsebesar -1.441,

hal ini berarti jika variabel struktur modal bertambah satu satuan maka

variable Kulitas labaakan menurun sebesar -1.441, satuan, dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

Koefisien regresi pada variabel konservatisme akuntansisebesar

-0.610, hal ini berarti jika variabel konservatisme akuntansibertambah

satu satuan maka variabel kualitas laba akan menurun sebesar -0.610,

satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

5. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2).

Menurut Ghozali (2013:177) untuk menentukan seberapabesar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, Maka

Adapun hasil uji determinasi AdjustedR2. perlu diketahui nilai

koefisien determinasi (Adjusted R-Square) adalah

Tabel. 4.12

Hasil Uji keofisien Determinasi (Adjusted R2).

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .329a .108 .079 1.50990

Sumber: data diolah, 2015

Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda

(R), koefisien determinasi (Adj R Square) dan koefisien determinasi

yang disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel model

Page 103: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

87

summaryb di atas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda

(R) sebesar 0,329. Ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal dan

konservatisme akuntansi pengaruh terhadap kualitas laba yang

mempunyai hubungan yang kecil. Hasil pada tabel di atas juga

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar

0,108 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan

(Adjusted R Square) adalah 0,79. Hal ini berarti 7,9% variasi dari

kulitas laba bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen (struktur

modal dan kualitas laba). Sedangkan sisanya (100% - 7.9% = 92,1%)

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini,

seperti likuiditas, persistensi laba, pertumbuhan laba, struktur modal,

kualitas auditor dan kualitas akrual.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel struktur modal

berpengaruh terhadap kualitas laba dan konservatisme akuntansi tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba, berikut ini interpretasi hasil penelitian.

1. Pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba secara simultan

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh

sebesar 3755 lebih besar Ftabel sebesar 3006dengan tingkat signifikansi

0,029< 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga

Page 104: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

88

dapat dikatakan bahwa struktur modaldan konservatisme akuntansiterhadap

kualitas laba berpengaruh secara simultan (bersama-sama).

2. Pengaruh struktur modal terhadap kualitas laba

Hasil uji secara parsial struktur modal pada kualitas laba

menunjukan Ha2 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dahliwal (1991) dalam Agung Suaryana (2005) dan

Imroatussolihah (2013) yang menyatakan bahwa struktur modal

berpengaruh tetapi memiliki arah negatif terhadap kualitas laba. Ha2 ini

ditunjukan dengan hasil uji t terhadap struktur modal mempunyai nilai t

hitung lebih besar dari t tabel sebesar -2.454>1.978dan signifikasi sebesar

0,14 niali p-value < 0,05 sehingga Ha2 diterima yang berarti bahwa

Struktur modal berpengaruh tetapi memiliki arah negatif terhadap Kualitas

laba secara parsial. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan Rosidi (2010),

Irawati (2012), Noviati (2013), Dira dan astika (2014), Marisatusholekha

dan budiono (2015).

Penelitian struktur modal yang diproksikan dengan leverage

membuktikan apabila tingkat utang lebih tinggi dari pada aset maka

financial leverage tinggi. Penggunaan utang yang lebih besar dibandingkan

dengan ekuitas pemegang saham menyebabkan semakin besar pula beban

bunga yang akan ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu, sebelum

mengambil keputusan investasi, investor tidak hanya melihat kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba tetapi juga penggunaan utang

Page 105: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

89

perusahaan, karena hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat keuntungan

yang diperoleh perusahaan dan return yang akan diterima oleh investor.

Informasi laba perusahaan yang memiliki leverage tinggi akan kurang

direspon oleh investor. (Farida et al 2014). Dampak lain yang ditimbulkan

dari besarnya utang adalah risiko gagal bayarjuga mungkin dialami oleh

perusahaan yang bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya

kebangkrutan(Dhaliwal et al. (1991) dan Dhaliwal et al. (1994) dalam

Ambarwati (2008)).

Sebaliknya jika tingkat utang lebih rendah daripada aset maka

financial leverage juga semakin rendah. Dengan adanya tingkat leverage

yang rendah maka perusahaan tidak melakukan manipulasi terhadap

manajemen laba hal ini mengakibatkan kualitas laba yang dihasilkan akan

menjadi tinggi. Kualitas Laba yang tinggi menggambarkan keadaan laba

yang baik. Karena menajer lebih memilih kebijakan pendanaannya untuk

memperoleh informasi mengenai prospek masa depan perusahaan terhadap

biaya keuangan yang lebih rendah. (Valipour dan moradbeygi 2011).

3. Pengaruh konservatisme terhadap kualitas laba

Hasil uji secara parsial konservatisme pada kualitas laba

menunjukan Ha3 ditolak. Konservatisme tidak berpengaruh pada kualitas

laba. Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Tara (2009). Hal ini

ditunjukan dengan hasil uji t terhadap struktur modal mempunyai nilait

hitung sebesar -.923 lebih kecil 1.978 dan nilai sig. sebesar 0,360 nilai p-

value>0,05 sehingga Ha3 ditolak yang berarti bahwa konservatisme tidak

Page 106: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

90

berpengaruh terhadap Kualitas laba secara parsial. Hasil ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tara setyaningtyas (2009:81).

Menjelaskan di mana respon yang positif saat laporan keuangan cenderung

konservatif disebabkan oleh perilaku investor yang high risk averse pada

saat inflasi. Sehingga konservatisme dianggap sebagai goodnews.Hubungan

konservatisme tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas laba jika di

proksikan dengan earning response coeficient (ERC) sehingga tidak

terdapat perbedaanrespon pasar yang signifikan terhadap kecenderungan

pelaporan keuanganbaik yang konservatif atau pun optimis dan tidak

terdapat perbedaanrespon pasar karena tidak adanya pembeda atas sifat

konservatismeyang sifatnya persisten/permanen.Namun penelitian ini tidak

sesuai dengan Penman dan Zhang, 2002 dalam Agung Suaryana (2004:5)

menjelaskan hubungan antara akuntansi konservatisme dan kualitas laba

bergantung pada pertumbuhan investasi perusahaan. Pertumbuhan investasi

yang temporer atau berfluktuasi akan menghasilkan tingkat pengembalian

(rate of return) yang temporer atau berfluktuasi sehingga menghasilkan

kualitas laba yang rendah. Laba yang berfluktuasi akan mengurangi laba

untuk mempredisksi kas perusahaan di masa akan datang. Kualitas laba

digunakan untuk meprediksi laba masa akan datang dengan kemampuan

laba periode sekarang.

Page 107: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sturktur modal dan

konservatisme akuntansi, terhadap kualitas laba. Objek dalam penelitian ini

adalah perusahaan High Profileyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda ditemukan bahwa struktur

modal dan konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laba

secara simultan.Karena Struktur modal dan konservatisme bersama-sama

dapat di ukur perhitungannnya dengan melihat aset dan hutang perusahaan

dimana leveragesebagai proksi dari struktur modal merupakan suatu

variable untuk mengetahui seberapa besar asset perusahaan yang dibiayai

oleh hutang perusahaan (Dira dan Astika 2014:67). Sedangkan dampak dari

konsep konservatisme dapat dilihat dari pelaporan laba dan aset yang lebih

rendah atau pelaporan hutang yang lebih tinggi (Calvin Oktomegah

2012:37). Perusahaan yang mempunyai proporsi hutangnya lebih tinggi

dibandingkan dengan proporsi aktivanya perusahaan akan cenderung

melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba. Hal ini berujung pada

kualitas laba yang rendah.

2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda ditemukan bahwa struktur

modalberpengaruhterhadap kualitas laba. Tetapi memiliki arah yang negatif.

Page 108: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

92

Karena struktur modal yang diproksikan dengan leverage membuktikan

apabila tingkat utang lebih tinggi dari pada aset maka financial leverage

tinggi. Jika tingkat leverage suatu perusahaan tinggi maka akan memiliki

kecendrungan untuk melakukan manajemen laba yang besar sehingga

kualitas laba yang di hasilkan akan menjadi rendah (Paulina Warianto

2012:2). Ketika penggunaan utang yang lebih besar dibandingkan dengan

ekuitas pemegang saham menyebabkan semakin besar pula beban bunga

yang akan ditanggung perusahaan. Sedangkan utang yang rendah akan

menghasilkan kualitas laba yang tinggi. Kualitas Laba yang tinggi

menggambarkan keadaan laba yang baik. Karena menajer lebih memilih

kebijakan pendanaannya untuk memperoleh informasi mengenai prospek

masa depan perusahaan terhadap biaya keuangan yang lebih rendah.

(Valipour dan moradbeygi 2011).

3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda ditemukan bahwa

konservatisme akuntansitidakberpengaruhterhadap kualitas laba secara

parsial. Di mana respon yang positif saat laporan keuangan cenderung

konservatif disebabkan oleh perilaku investor yang high risk averse pada

saat inflasi. Sehingga konservatisme dianggap sebagai goodnews.Tidak

terdapat perbedaanrespon pasar yang signifikan terhadap kecenderungan

pelaporan keuanganbaik yang konservatif atau pun optimis dan tidak

terdapat perbedaanrespon pasar adalah karena tidak adanya pembeda atas

sifat konservatismeyang sifatnya persisten / permanen.Tara setyaningtyas

(2009:83)

Page 109: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

93

B. Saran

Hasil menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas laba, sedangkan konservatisme akuntansitidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap kualitas laba maka perlu adanya analisa laporan

keuangan untuk meningkatkan kualitas laba, dengan demikian peneliti akan

memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya:

1. Melakukan penelitian dengan periode yang lebih lama (Lima tahun) agar

menghasilkan data yang lebih baik lagi.

2. Menambahkan jumlah variabel yang dapat mempengaruhi kualitas laba,

sehingga akan menghasilkan data yang lebih baik lagi, seperti

liquidity,earning persistence, growt earning and Investment Opportunity Set

3. Melakukan ekspansi penilitian terhadap objek penelitian misal perusahaan-

perusahaan jasa dan lain-lain

Page 110: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

94

DAFTAR PUSTAKA

Agnes.“Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi, Padang, 2010.

Amanita, Novi Yushita, Rahmawati & Hanung Triatmoko. Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance, Kualitas Auditor Eksternal, Dan Likuiditas

Terhadap Kualitas Laba.Jurnal Economia, Volume 9, Nomor 2.Jakarta,

2013.

Andayani, Sri mulyani dan Nur fadjrih asyik. “ Faktor-faktor yang mempengaruhi earnings Response coefficient pada perusahaan yang Terdaftar di bursa efek jakarta”JAAI VOLUME 11 NO. 1, 35–45: JUNI 2007.

Andri Rachmawati Dan HanungTriatmoko. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Simposium

Nasional Akuntansi X Unhas Makasar 26 – 28 Juli 2007.

Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan“, Cetakan Pertama, Ghalia

Indonesia, Jakarta, 2004.

Brealey, R.A., Myers, S.C., dan Marcus, A.J, “Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Perusahaan”, Edisi Lima, Jilid Dua, Erlangga, Jakarta, 2007.

Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

alih bahasa Ali Akbar Yulianto”, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba

Empat, Jakarta, 2006.

Buana, Eka larasanta. “Pengaruh risiko sistematik, persistensi laba dan

kesempatan bertumbuh terhadap earnings response coefficient (ERC)”. Jurnal eproc, jakarta:2013.

Darsono dan Ashari, “Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”, Andi,

Yogyakarta, 2005.

David sukardi kodrat dan cristian Herdinata Graha ilmu.Manajemen based on

Emprical Research. Graha ilmu, Jakarta. 2009

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya, “Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan”, E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372, Bali,2013.

Page 111: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

95

Dira, Kadek Prawisanti dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh Struktur modal,

Likuiditas, Pertumbuhan laba dan Ukuran Perusahaan pada Kualitas Laba.

E-jurnal akuntansi Universitas Udayana 7.1, hal.64-78. Bali 2014.

Eldon S. Hendriksen dan Michael F.Van Breda. Teori akuntansi, edisi Lima, buku

satu. Interaksa, Batam. 2002 Paulina, Warianto dan Ch. Rusiti. “Pengaruh ukuran perusahaan, struktur modal,

Likuiditas dan investment opportunity set (ios) terhadap Kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Skripsi:Universitas atma jaya yogyakarta 2013

Fala, Dwi Yana Amalia. Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian

Ekuitas Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance.Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi X Unhas 26 – 28 Juli. Makasar 2007.

Farida, Dessy Noor dan Chusnulia Aryandhita Widayanti, Mekani Vestrai dan.

Faktor – factor yang mempengaruhi Kualitas Laba Pada perusahaan High

profile yang terdaftar di BEI. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis vol. 11

no.1. 2014.

Fatmariani. Pengaruh struktur kepemilikan, debt covenant dan growth

opportunities terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jounal economic:2013.

Fred N kerlinger. 1990. Asas–asas Penelitian Behavioral. Gajah mada university

press, Yogyakarta.

Fuad, M.“Pengantar Bisnis”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Undip, Semarang, 2013. Irawati, Dhian Eka. “Pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusa-

haan dan likuiditas terhadap kualitas laba”. Accounting Analysis Journal 1:2012.

Halim, Abdul.“Manajemen Keuangan Bisnis”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005. Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2010. Hanafi, Mamduh M.“Manajemen Keuangan”, BPFE, Yogyakarta, 2008. Harjito, A., dan Martono.“Manajemen Keuangan”, Yogyakarta, 2005. Harmiza, Harun, Sambharakreshna, Yudhanta. “Struktur Modal (Capital

Structure) Konsep dan Aplikasi”, Percikan, 2008.

Page 112: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

96

Hendrianto. “Tingkat kesulitan keuangan perusahaan dan konservatisme

Akuntansi di indonesia”. Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi – vol. 1, no. 3, mei 2012

Herawati, Titin, ”Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan”, e-journal Universitas Padang, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-20, Padang, 2012.

Hikmah, Luthfiany.”Analisis perbedaan prinsip konservatisme akuntansi dalam

penerapannya di ifrs” Accounting analysis journal 2 (3) (2013) Horne, C Van. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Ke dua belas,

Jakartta, 2005. Husnan, Suad, “Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka

Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama”, BPFE, Yogyakarta, 2004. Hartono, Jogiyanto, “Teori Portofolio dan Analisa Investasi”, BPFE, Yogyakarta,

2003. Imroatussolihah, E. Pengaruh risiko, leverage, peluang pertumbuhan, persistensi

laba dan kualitas tanggung jawab sosial perusahaan terhadap earning response coefficient pada perusahaan high profile.Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(1).(2013).

Indriantoro dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2009. Keown, J Arthur, dkk, “Manajemen keuangan : Prinsip dan penerapan, edisi 10

jilid 2”, Salemba Empat, Jakarta, 2010. Moradbeygi, Mehdi dan Hashem Valipour.Corporate Debt Financing and

Earnings Quality. Journal of Applied Finance & Banking, vol.1, no.3, 139-157.Makasar 2011

Mardiyanto, Handono, “Intisari Manjaemen Keuangan”, Grasindo, Jakarta, 2008. Marisatusholekha dan Eddy Budiono. Pengaruh Komisaris Independen, Reputasi

Kap, PersistensiLaba, Dan Struktur Modal Terhadap Kualitas Laba(Studi

Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia

Tahun 2009-2013). Jurnal Bina Ekonomi Volume 19 Nomor 1. 2015 Mulyadi, ”Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”, BPFE:

Yogyakarta, 2006. Munawir, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta, 2002.

Page 113: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

97

Murhadi, Werner Ria. “Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara”. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, VOL.13, NO. 2: 91-98, September 2011

Novianti, Rizky. “Kajian kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI”. Accounting Analysis Journal 1 (2):2012.

Oktomogah Calvin. Faktor–faktor yang mempengaruhi penerapan konservatisme

pada perusahaan manufaktur di BEI.Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi vol

1 no 1. Jakarta:2012 Pramudita, Nathania. “Pengaruh tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang

terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur di bei”. Jurnal ilmiah mahasiswa akuntansi – vol. 1, no. 2, maret 2012.

Puspita, Novita Santi. “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan

Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2009 (Studi Kasus pada Sektor Industri Food and Beverages)”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Jakarta, 2010.

Reeve, James M, et.al, “Pengantar Akuntansi – Adaptasi Indonesia”, Salemba

Empat, Jakarta, 2009. Robinson, Pearce, “Manajemen Strategis”, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”, Edisi 1, Mitra Wacana

Media, Jakarta, 2010.

Santoso, Singgih. “Statistik Parametrik, Konsep dan aplikasi dengan SPSS. Alex

Media Komputindo, Jakarta:2010.

Sapariyah, Rina Ani. Pengaruh Rasio Capital, Assets, Earning Dan Liquidity

TerhadapPertumbuhan Laba Pada Perbankan Di Indonesia(Study Empiris

Pada Perbankan Di Indonesia). Skripsi STIE “AUB” SURAKARTA.2008

Setyaningtyas, Tara. “Pengaruh konservatisme laporan keuangan, danSiklus hidup

perusahaan terhadap koefisien responLaba”. Skripsi: Universitas sebelas

maret, surakarta. 2009. Sjahrial, Dermawan. “Manajemen Keuangan Edisi 2”, Mitra Wacana Media :

Jakarta, 2008.

Suaryana, Agung.Pengaruh Konservatisme Laba Terhadap Koefisien Respons

Laba. Skripsi Universitas Udayana. 2005.

Sudana, I Made “Manajemen Keuangan Perusahaan : Teori dan Praktik”,

Erlangga, Jakarta, 2011.

Page 114: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

98

Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan

R&D”, Alfabeta, Bandung, 2012 Sugiono, Arief dan Edy Untung. “Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan

Keuangan”, Grasindo, Jakarta, 2008. Suharyadi dan Purwanto, S.K, “Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern

Buku 1”, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh konservatisme dan Good

Corporate Governance pada kualitas laba. E-jurnal akuntansi Universitas

Udayana 7.1, hal.185-201. Bali 2014

Wulansari,Yenny.“Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas Dan

Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bei”. SkripsiUniversitas Negeri Padang juni 2013 Yuliana, Dinnul Alfian Akbar dan Rini Aprillia, “Pengaruh Struktur Modal Dan

Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertanian Di Bursa Efek Indonesia (Perusahaan yang Terdaftar Di BEI)”, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Jakarta, 2009.

Wijayanti DP, Ratna. “Leverage dan firm size terhadap earning response

coefficient (erc) dengan voluntary Disclousure sebagai variabel intervening. Volume 2, Nomor 2, Agustus 2013

Page 115: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

99

LAMPIRAN

Page 116: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

100

LAMPIRAN

DAFTAR SAMPEL

PERUSAHAAN

Page 117: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

101

No Nama Perusahaan Kode

1 Astra Agro Lestari. Tbk AALI

2 Alkindo Naratama. Tbk ALDO

3 Asahimas Flat Glass. Tbk AMFG

4 Asiaplast Industries. Tbk APLI

5 Ratu Prabu Energi. Tbk ARTI

6 Astra Otoparts. Tbk AUTO

7 Bisi Internasional Tbk BISI

8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON

9 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

10 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

11 Citatah Tbk CTTH

12 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

13 Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk DSFI

14 Ekadharma International Tbk EKAD

15 Elnusa Tbk ELSA

16 Golden Energy Mines Tbk GEMS

17 Gajah Tunggal Tbk GJTL

18 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

19 Indal Aluminium Industry Tbk INAI

20 Indospring Tbk INDS

21 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

22 Jembo Cable Company Tbk JECC

23 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA

24 KMI Wire and Cable Tbk KBLI

25 Kabelindo Murni Tbk KBLM

26 Lion Metal Works Tbk LION

27 Lionmesh Prima Tbk LMSH

28 Mitra Investindo Tbk MITI

29 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO

30 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA

32 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

33 Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS

34

Supreme Cable Manufacturing Corporation

Tbk SCCO

35 Sampoerna Agro Tbk SGRO

36 SMART Tbk SMAR

37 holcim indonesia tbk SMCB

38 Semen indonesia (persero) tbk SMGR

39 Selamat Sempurna Tbk SMSM

40 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA

Page 118: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

102

41 Timah (Persero) Tbk TINS

42 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

43 Trias Sentosa Tbk TRST

44 Trisula International Tbk UNIT

Page 119: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

103

LAMPIRAN

DAFTAR RINCIAN

DATA PERUSAHAAN

2012-2014

Page 120: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

104

No Nama Perusahaan Kode Struktur Modal

2012 2013 2014

1 Astra Agro Lestari. Tbk AALI 0.2459 0.5650 0.3621

2 Alkindo Naratama. Tbk ALDO 0.4900 0.5360 0.5532

3 Asahimas Flat Glass. Tbk AMFG 0.2113 0.2200 0.1873

4 Asiaplast Industries. Tbk APLI 0.3451 0.2828 0.1753

5 Ratu Prabu Energi. Tbk ARTI 0.4025 0.4118 0.4546

6 Astra Otoparts. Tbk AUTO 0.3824 0.2424 0.2951

7 Bisi Internasional Tbk BISI 0.1316 0.1383 0.1422

8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 0.2200 0.2119 0.1580

9

PT Budi Starch & Sweetener

Tbk BUDI

0.6286 0.6285 0.6313

10

Charoen Pokphand Indonesia

Tbk CPIN

0.3379 0.3671 0.4755

11 Citatah Tbk CTTH 0.6988 0.7577 0.7808

12 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.1567 0.1285 0.1220

13

Dharma Samudera Fishing Ind.

Tbk DSFI

0.6198 0.5918 0.5574

14 Ekadharma International Tbk EKAD 0.2991 0.3082 0.3358

15 Elnusa Tbk ELSA 0.5245 0.4772 0.3916

16 Golden Energy Mines Tbk GEMS 0.1566 0.2619 0.2144

17 Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.5743 0.6271 0.6270

18 Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 0.2251 0.2828 0.2471

19 Indal Aluminium Industry Tbk INAI 0.7889 0.8351 0.8375

20 Indospring Tbk INDS 0.3173 0.2020 0.1990

21

Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk INTP

0.1466 0.1364 0.1419

22 Jembo Cable Company Tbk JECC 0.7985 0.8809 0.8387

23 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.5654 0.6484 0.6637

24 KMI Wire and Cable Tbk KBLI 0.2725 0.3368 0.2966

25 Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.6310 0.5879 0.5518

26 Lion Metal Works Tbk LION 0.1423 0.1660 0.2602

27 Lionmesh Prima Tbk LMSH 0.2413 0.2204 0.1713

28 Mitra Investindo Tbk MITI 0.3617 0.2894 0.2451

29 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 0.6651 0.6540 0.6312

30

Prima Alloy Steel Universal

Tbk PRAS

0.5145 0.4891 0.4670

31

Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk PTBA

0.3318 0.3533 0.4146

32 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.5644 2.6722 0.6615

33 Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS 0.7978 0.8303 0.7543

Page 121: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

105

No Nama Perusahaan Kode Struktur Modal

2012 2013 2014

34

Supreme Cable Manufacturing

Corporation Tbk SCCO

0.5601 0.5984 0.5082

35 Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.3555 0.4020 0.4481

36 SMART Tbk SMAR 0.4498 0.6472 0.6268

37 holcim indonesia tbk SMCB 0.3082 0.4110 0.4906

38 Semen indonesia (persero) tbk SMGR 0.3166 0.2919 0.2714

39 Selamat Sempurna Tbk SMSM 0.4308 0.4081 0.3444

40 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.6615 0.7106 0.6637

41 Timah (Persero) Tbk TINS 0.2529 0.3794 0.4249

42 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 0.4101 0.4069 0.3927

43 Trias Sentosa Tbk TRST 0.3817 0.4757 0.4599

44 Trisula International Tbk UNIT 0.3671 0.4745 0.4517

Page 122: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

106

No Nama Perusahaan Kode KNVS

2012 2013 2014

1 Astra Agro Lestari. Tbk AALI -0.1470 -0.0778 -0.1335

2 Alkindo Naratama. Tbk ALDO 0.2228 0.1810 0.1105

3 Asahimas Flat Glass. Tbk

AMF

G -0.6190 -0.5028 -0.5320

4 Asiaplast Industries. Tbk APLI 0.4476 0.7655 0.6526

5 Ratu Prabu Energi. Tbk ARTI 0.1122 0.0648 0.1238

6 Astra Otoparts. Tbk AUTO -0.2029 -0.2178 0.0548

7 Bisi Internasional Tbk BISI -0.0510 0.0687 0.0598

8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 0.1958 0.0750 0.1645

9

PT Budi Starch & Sweetener

Tbk BUDI

0.4304 0.5150 0.4839

10

Charoen Pokphand Indonesia

Tbk CPIN

0.0480 0.0901 -0.0717

11 Citatah Tbk CTTH 0.7388 0.6099 0.6077

12 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS 0.1166 -0.1136 0.1169

13

Dharma Samudera Fishing Ind.

Tbk DSFI

0.1546 0.5385 0.5704

14 Ekadharma International Tbk EKAD 0.0728 0.0600 0.0499

15 Elnusa Tbk ELSA -0.1567 -0.3163 -0.4775

16 Golden Energy Mines Tbk GEMS 0.0918 0.0093 0.0265

17 Gajah Tunggal Tbk GJTL 0.3929 0.3837 0.3340

18

Champion Pacific Indonesia

Tbk IGAR

0.3651 0.4137 0.3218

19 Indal Aluminium Industry Tbk INAI 0.0511 0.3079 0.2605

20 Indospring Tbk INDS -0.2376 -0.0653 0.0130

21

Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk INTP

0.3809 0.3281 0.3281

22 Jembo Cable Company Tbk JECC 0.3126 0.0409 0.2128

23 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA 0.1165 0.1286 0.2570

24 KMI Wire and Cable Tbk KBLI 0.2455 0.2408 0.4058

25 Kabelindo Murni Tbk

KBL

M 0.1037 0.1181 0.2996

26 Lion Metal Works Tbk LION 0.0699 0.0805 0.1254

27 Lionmesh Prima Tbk LMSH -0.0685 0.1635 0.2044

28 Mitra Investindo Tbk MITI 0.2196 0.3099 0.1193

Page 123: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

107

29 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 0.3613 0.3909 0.4535

30

Prima Alloy Steel Universal

Tbk PRAS

0.0435 -0.0402 -0.0216

31

Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk PTBA

-0.0952 -0.1278 -0.1048

32 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.2521 0.1457 0.2366

33 Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS 0.0403 0.1931 0.1849

34

Supreme Cable Manufacturing

Corporation Tbk SCCO

0.1982 0.1489 0.1761

35 Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.1514 0.2215 0.4107

36 SMART Tbk SMAR 0.1997 0.1983 0.1387

37 holcim indonesia tbk SMCB 0.5176 0.5289 0.4864

38 Semen indonesia (persero) tbk SMGR 0.3161 0.2947 0.3279

39 Selamat Sempurna Tbk

SMS

M 0.7081 0.7078 0.7000

40 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.1373 0.1670 0.1991

41 Timah (Persero) Tbk TINS 0.4054 -0.5230 0.0756

42 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 0.3058 0.3709 0.3138

43 Trias Sentosa Tbk TRST 0.7680 0.6326 0.8115

44 Trisula International Tbk UNIT 0.2910 0.2658 0.3708

Page 124: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

108

No Nama Perusahaan Kode Kuslitas Laba

2012 2013 2014

1 Astra Agro Lestari. Tbk AALI -57.5783 -0.8505 -1.5962

2 Alkindo Naratama. Tbk ALDO 0.9660 1.5024 -2.0583

3 Asahimas Flat Glass. Tbk AMFG 4.6434 7.8224 -1.2864

4 Asiaplast Industries. Tbk APLI -0.1577 0.5939 -0.0917

5 Ratu Prabu Energi. Tbk ARTI 0.0015 -1.5531 2.5202

6 Astra Otoparts. Tbk AUTO 1.5286 0.0597 3.4060

7 Bisi Internasional Tbk BISI 1.3287 17.6736 -0.9567

8 Betonjaya Manunggal Tbk BTON -2.7905 -0.2242 0.8590

9

PT Budi Starch &

Sweetener Tbk BUDI

1.2146 -0.0431 -0.3813

10

Charoen Pokphand

Indonesia Tbk CPIN

2.8811 1.3412 1.5732

11 Citatah Tbk CTTH 0.3508 -0.1976 -0.4920

12 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS -0.1924 -0.6605 0.3339

13

Dharma Samudera Fishing

Ind. Tbk DSFI

0.2887 -0.2544 14.3992

14

Ekadharma International

Tbk EKAD

0.5530 0.8692 -19.6390

15 Elnusa Tbk ELSA 0.2618 0.2167 -0.1647

16 Golden Energy Mines Tbk GEMS 0.3117 -0.4425 -1.7805

17 Gajah Tunggal Tbk GJTL -0.5456 0.4255 -1.4047

s18

Champion Pacific Indonesia

Tbk IGAR

1.1122 -1.4237 -1.3254

19

Indal Aluminium Industry

Tbk INAI

1.7355 -0.4768 -0.8156

20 Indospring Tbk INDS -1.6863 1.0495 2.8065

21

Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk INTP

0.7102 -1.1452 -7.8318

22 Jembo Cable Company Tbk JECC -6.6808 -1.9424 -14.8807

23

JAPFA Comfeed Indonesia

Tbk JPFA

0.9962 0.0091 1.0806

24 KMI Wire and Cable Tbk KBLI 0.8819 0.7207 12.3822

25 Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.7600 -1.0169 -0.9926

26 Lion Metal Works Tbk LION 1.2597 -0.3123 2.7283

27 Lionmesh Prima Tbk LMSH -0.3129 -0.3944 0.9141

28 Mitra Investindo Tbk MITI -1.5364 0.1998 -0.0061

29 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO -2.4565 -1.5579 -60.4557

30

Prima Alloy Steel

Universal Tbk PRAS

0.5386 0.9743 3.0788

Page 125: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

109

No Nama Perusahaan Kode Kuslitas Laba

2012 2013 2014

31

Tambang Batubara Bukit

Asam Tbk PTBA

2.6192 1.8108 -3.5602

32 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY -0.2698 0.0324 -1.2717

33

Radiant Utama Interinsco

Tbk RUIS

-0.1565 -0.0106 -1.0084

34

Supreme Cable

Manufacturing Corporation

Tbk

SCCO

0.6161 -0.4107 -2.9890

35 Sampoerna Agro Tbk SGRO 0.3798 -7.2587 -0.8302

36 SMART Tbk SMAR 0.0708 -0.5246 -1.4130

37 holcim indonesia tbk SMCB 1.1378 0.5439 1.4777

38

Semen indonesia (persero)

tbk SMGR

1.4063 -0.8132 -13.0956

39 Selamat Sempurna Tbk SMSM 4.8663 0.3980 -1.4909

40 Tunas Baru Lampung Tbk TBLA 0.2225 -0.0460 -0.2608

41 Timah (Persero) Tbk TINS 0.0890 -0.3999 -9.5468

42 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO -86.3358 -0.3618 -2.8462

43 Trias Sentosa Tbk TRST 0.1036 0.7606 2.6967

44 Trisula International Tbk UNIT -0.0230 0.9508 0.3734

Page 126: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

110

LAMPIRAN

HASIL OUTPUT

SPSS 22

Page 127: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

111

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SM 132 .1219694 2.6721852 .445137978 .2771522263

KNSV 132 -.6189536 .8115346 .191134341 .2699448610

KL 132 -86.3357825 17.6736143 -1.629512089 11.0788562443

Valid N

(listwise) 132

Model Summaryb

Mo

del R

R

Squa

re

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .329a .108 .079 1.50990 .108 3.755 2 62 .029 1.988

a. Predictors: (Constant), KNSV, SM

b. Dependent Variable: KL

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.119 2 8.560 3.755 .029b

Residual 141.347 62 2.280

Total 158.466 64

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), KNSV, SM

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KL -.2715 1.57354 65

SM .448714533 .3312815593 65

KNSV .202909808 .2858024544 65

Page 128: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

112

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .499 .339 1.472 .146

SM -1.441 .571 -.303 -2.525 .014

KNSV -.610 .661 -.111 -.923 .360

a. Dependent Variable:KL

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

-.309 -.305 -.303 .997 1.003

-.128 -.116 -.111 .997 1.003

Charts

Page 129: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

113

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.196 .247 4.848 .000

SM -.473 .415 -.143 -1.139 .259

KNSV .073 .482 .019 .152 .880

a. Dependent Variable: abs_res

Page 130: PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KONSERVATISME …

114

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal Parametersa,b Mean -.5694

Std. Deviation 1.08284

Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .074

Negative -.126

Test Statistic .126

Asymp. Sig. (2-tailed) .133c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.