PENGARUH SOSIAL, KESADARAN MEREK DAN BAURAN
PEMASARAN SYARIAH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMILIHAN KPR SYARIAH
(Studi Kasus Nasabah Bank BNI Syariah DKI Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
GIVARI PRAMESWARI NASTITI
NIM : 11140810000147
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH
JAKARTA
2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
vi
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of social, brand awareness, and the sharia
marketing mix against the decision process of KPR Sharia election. Sampling
method used is purposive sampling method. Respondents in this study amounted to
100 people who have financing of KPR Sharia in BNI Sharia area of Jakarta. The
method of analysis used in this study is multiple linear regression. Results of testing
with SPSS 23.0 partially obtained X1 social variables obtained t arithmetic equal
to 2,812 with a significance level of 0,006, t value positive means social has positive
effect on decision process. For X2 brand awareness variables obtained t count
6,614 with a significance of 0,000, the value of t arithmetic positive this means that
brand awareness has positive effect on decision process. And for X3 variables
sharia marketing mix obtained t count 3,210 with 0,002 significance, this means
that the sharia marketing mix affects decision process positively. The test results
simultaneously using the F test obtained Ha results are accepted with the results of
statistical calculations show for 0,000 < 0,05. This means that the social variables,
brand awareness, and sharia marketing mix simultaneously have significant
influence on the decision process of KPR Sharia election.
Keywords: Social, Brand Awareness, Sharia Marketing Mix, Decision Process,
KPR Sharia, BNI Syariah
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Givari Prameswari Nastiti
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Mei 1995
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Alamat
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Telepon / No.HP : 081319769215
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
1. TK (1999-2000) : TK. Mutiara Tangerang
2. SD (2001-2006) : MI AL-Hikmah Jakarta Selatan
3. SMP (2007-2009) : SMPT AL-Ma’shum Mardiyah Cipanas-Cianjur
4. SMA (2010-2013) : SMAN 4 Tangerang Selatan
5. Diploma (2013-2014) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
6. S1 (2014-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Drs. Glen Fortuna Dela Fortega, SH. MM.
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 13 Februari 1967
Pekerjaan : Karyawan Swasta dan Dosen
Perumahan Ciputat Baru JL. Kenanga C. 16
Rt.006 Rw.008, Kelurahan Sawah,
Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Kode
Pos : 15413
:
viii
2. Ibu : Syarifah, Amd
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Februari 1969
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Adik : Gibran Rakha Rasendrya
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 September 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
4. Adik : Gavra Sajidan Ajda
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Agustus 2000
Pekerjaan : Pelajar
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sosial, kesadaran merek, dan
bauran pemasaran syariah terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang menggunakan
pembiayaan KPR syariah pada BNI Syariah wilayah DKI Jakarta. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil pengujian
dengan SPSS 23.0 secara parsial diperoleh X1 variabel sosial diperoleh t hitung
sebesar 2,812 dengan tingkat signifikansi 0,006, nilai t hitung positif hal ini berarti
sosial berpengaruh positif terhadap proses keputusan. Untuk X2 variabel kesadaran
merek diperoleh t hitung 6,614 dengan signifikansi 0,000, nilai t hitung positif hal
ini berarti kesadaran merek berpengaruh positif terhadap proses keputusan. Dan
untuk X3 variabel bauran pemasaran syariah diperoleh t hitung 3,210 dengan
signifikansi 0,002, hal ini berarti bauran pemasaran syariah berpengaruh positif
terhadap proses keputusan. Hasil pengujian secara simultan menggunakan uji F
diperoleh hasil Ha diterima dengan hasil perhitungan statistic menunjukkan sebesar
0,000 < 0,05. Hal ini berarti secara Bersama-sama variabel sosial, kesadaran merek,
dan bauran pemasaran syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
proses keputusan pemilihan KPR Syariah.
Kata Kunci: Sosial, Kesadaran Merek, Bauran Pemasaran Syariah, Proses
Keputusan, KPR Syariah, BNI Syariah
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menjadikan
manusa sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik umat
manusia menuju jalan kebenaran.
Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mengenai
“Pengaruh Sosial, Kesadaran Merek dan Bauran Pemasaran Syariah Terhadap
Proses Keputusan Pemilihan KPR Syariah (Studi Kasus Nasabah Bank BNI Syariah
DKI Jakarta)”. Penulis ucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada seluruh
dosen yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi tugas akhir ini,
dan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk
memperoleh gerar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali
menemui hambatan-hambatan akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,
motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua tercinta (Glen Fortuna Dela Fortega dan Syarifah), adik (Gibran
Rakha Rasendrya dan Gavra Sajidan Ajda), serta keluarga besarku tercinta
yang telah banyak memberikan dorongan, motivasi, semangat dan doa restunya
demi kelancaran dan kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M, Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ela Patriana, MM, selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus selaku
Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
xi
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak nasihat,
ilmu, pendapat, arahan, waktu luang membimbing dan terus memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Titi Dewi Warnida SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Leis Suzanawaty, SE., M.Si, selaku dosen penasehat akademik yang selalu
memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
7. Zulfikar Hadad, yang selalu memberikan doa, motivasi, perhatian akan skripsi
ini, semangat, saran, serta selalu setia membantu banyak hal dalam proses
pembuatan skripsi ini agar tujuan dan cita-cita kita cepat tercapai.
8. Teman-teman CCIT FTUI 2013 dan MIPS 2013 yang telah banyak membantu
dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
9. Teman-teman KKN BUMI 2016 yang telah memberikan semangat dan
motivasi.
10. Perpustakaan FEB dan Perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas
Indonesia dan tempat-tempat yang telah banyak memberikan inspiransi dalam
penyusunan skripsi ini.
11. Dan seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
Demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi lebih baik
dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Wassalamu’alaikum Wr.WB
Jakarta, 31 Juli 2017
Penulis,
Givari Prameswari Nastiti
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 14
A. Landasan Teori ............................................................................................... 14
1. Pengertian Pembiayaan KPR Syariah .................................................... 14
2. Akad Pembiayaan KPR Syariah ............................................................. 15
3. Faktor Sosial ........................................................................................... 21
4. Kesadaran Merek (Brand Awareness) .................................................... 23
5. Bauran Pemasaran Syariah ..................................................................... 26
6. Proses Keputusan ................................................................................... 40
B. Hubungan Antar Variabel .............................................................................. 43
1. Hubungan Faktor Sosial dengan Proses Keputusan ............................... 43
2. Hubungan Kesadaran Merek dengan Proses Keputusan ........................ 44
3. Hubungan Bauran Pemasaran Syariah dengan Proses Keputusan ......... 45
xiii
C. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 47
D. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 56
E. Hipotesis ............................................................................................................ 57
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 59
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 59
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................. 59
1. Populasi .................................................................................................. 59
2. Sampel .................................................................................................... 60
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 62
1. Data Primer (Primary Data) ................................................................... 62
2. Data Sekunder (Secondary Data) ........................................................... 64
D. Metode Analisis Data ..................................................................................... 64
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 65
2. Statistik Deskriptif .................................................................................. 67
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 67
4. Regresi Linier Berganda ......................................................................... 71
5. Uji Hipotesis ........................................................................................... 72
6. Koefisien Determinasi (Adjust R²) ......................................................... 75
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................................ 76
1. Variabel Bebas / Independen (X) ........................................................... 76
2. Variabel Terikat / Dependen (Y) ............................................................ 77
BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 79
A. Deskripsi Objek Penelitian............................................................................. 79
1. Sejarah Singkat BNI Syariah .................................................................. 79
2. Profile BNI Syariah ................................................................................ 80
3. Visi Misi BNI Syariah ............................................................................ 81
4. Struktur Organisasi BNI Syariah ............................................................ 82
B. Profil Responden ............................................................................................ 82
1. Jumlah Responden Domisili Kantor BNI Syariah DKI Jakarta ............. 83
2. Jenis Kelamin ......................................................................................... 83
3. Usia ......................................................................................................... 84
xiv
4. Pekerjaan ................................................................................................ 85
C. Uji Kualitas Data ............................................................................................ 85
1. Uji Validitas ........................................................................................... 85
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 89
D. Statistik Deskriptif ......................................................................................... 90
1. Variabel Sosial ....................................................................................... 90
2. Variabel Kesadaran Merek ..................................................................... 94
3. Variabel Bauran Pemasaran Syariah ...................................................... 99
4. Variabel Proses Keputusan ................................................................... 113
E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 117
1. Uji Normalitas ...................................................................................... 117
2. Uji Multikolonieritas ............................................................................ 120
3. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 121
F. Regresi Linier Berganda .................................................................................. 123
G. Uji Hipotesis ................................................................................................ 126
1. Uji Statistik t ......................................................................................... 126
2. Uji Statistik F ........................................................................................ 129
H. Koefisien Determinasi (R²) .......................................................................... 131
I. Interpretasi ....................................................................................................... 132
1. Pengaruh Sosial Terhadap Proses Keputusan ...................................... 132
2. Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Proses Keputusan .................... 133
3. Pengaruh Bauran Pemasaran Syariah Terhadap Proses Keputusan ..... 134
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 135
A. Kesimpulan .................................................................................................. 135
B. Saran ............................................................................................................ 136
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 138
LAMPIRAN ....................................................................................................... 143
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk DKI Jakarta ............................................................... 2
Tabel 1. 2 Penyaluran Pembiayaan KPR Syariah ................................................... 5
Tabel 1. 3 Persentase Produk Konsumer BNI Syariah ......................................... 10
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 47
Tabel 3. 1 Skala Likert .......................................................................................... 63
Tabel 3. 2 Operasional Variabel............................................................................ 77
Tabel 4. 1 Domisili Kantor BNI Syariah .............................................................. 83
Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 84
Tabel 4. 3 Usia Responden.................................................................................... 84
Tabel 4. 4 Pekerjaan Responden ........................................................................... 85
Tabel 4. 5 Hasil Validitas Variabel Sosial ............................................................ 86
Tabel 4. 6 Hasil Validitas Variabel Kesadaran Merek .......................................... 87
Tabel 4. 7 Hasil Validiras Variabel Bauran Pemasaran Syariah ........................... 88
Tabel 4. 8 Hasil Validitas Variabel Proses Keputusan ......................................... 88
Tabel 4. 9 Hasil Reliabilitas .................................................................................. 89
Tabel 4. 10 Memilih KPR BNI Syariah Karena Perilaku Gaya Hidup Islami ...... 90
Tabel 4. 11 Memilih KPR BNI Syariah Karena Sesuai dengan Organisasi ......... 91
Tabel 4. 12 Memilih KPR BNI Syariah Karena Informasi dari Keluarga ............ 92
Tabel 4. 13 Memilih KPR BNI Syariah Karena Lingkungan Kerja ..................... 93
Tabel 4. 14 KPR BNI Syariah Memiliki Relasi dengan Lingkungan Pekerjaan 93
Tabel 4. 15 Berbicara KPR Syariah yang Pertama Kali Diingat KPR BNI Syari 94
Tabel 4. 16 KPR BNI Syariah Mudah di Ingat ..................................................... 95
Tabel 4. 17 Saya Mengetahui KPR BNI Syariah .................................................. 96
Tabel 4. 18 KPR BNI Syariah Mudah Dikenal ..................................................... 96
Tabel 4. 19 Mengetahui KPR BNI Syariah Setelah diberikan Informasi ............. 97
Tabel 4. 20 Mengetahui KPR BNI Syariah setelah diberikan Saran .................... 98
Tabel 4. 21 Tidak Mengetahui KPR BNI Syariah ................................................ 98
Tabel 4. 22 Produk KPR BNI Syariah Terbebas dari Riba, Gharar, dan Maysir . 99
Tabel 4. 23 Produk KPR BNI Syariah Tergolong Aman (Bebas Riba) .............. 100
Tabel 4. 24 Produk KPR BNI Syariah Memiliki Spesifikasi yang Jelas ............ 101
Tabel 4. 25 Produk KPR BNI Syariah Memberikan Informasi Jelas Proses akd 101
Tabel 4. 26 Produk KPR BNI Syariah Sesuai dengan Prinsip Syariah ............... 102
Tabel 4. 27 Produk KPR BNI Syariah Sesuai dengan Harapan Saya ................. 103
Tabel 4. 28 Penetapan Harga Bersifat Jelas dan Tidak Memberatkan Nasabah . 103
Tabel 4. 29 Margin Keuntungan Tidak Berlebihan dan Bersifat Negosiasi ....... 104
Tabel 4. 30 Harga dan Margin Keuntungan Lebih Kompetitif (Murah)............. 105
Tabel 4. 31 Besarnya Angsuran Perbulan Terjangkau ........................................ 105
Tabel 4. 32 Kebijakan Uang Muka KPR BNI Syariah yang Minimum ............. 106
Tabel 4. 33 Angsuran KPR BNI Syariah Tetap Sampai Jangka Waktu ............. 107
Tabel 4. 34 Promosi yang dilakukan Berlandaskan Syariah ............................... 108
xvi
Tabel 4. 35 Promosi yang ditawarkan BNI Syariah Menarik ............................. 108
Tabel 4. 36 Promosi yang ditawarkan Dapat Membantu Anda .......................... 109
Tabel 4. 37 Promosi yang ditawarkan BNI Syariah Sesuai dengan yang diberi . 110
Tabel 4. 38 Kantor-kantor BNI Syariah Cukup Banyak Mudah ditemukan ....... 110
Tabel 4. 39 Jaringan ATM BNI Syariah Cukup Banyak .................................... 111
Tabel 4. 40 Lokasi Kantor BNI Syariah Strategis............................................... 112
Tabel 4. 41 Kebutuhan Akan Fasilitas Pembiayaan Rumah yang Memudahkan 113
Tabel 4. 42 Saya Mengetahui KPR BNI Syariah dari Informasi Keluarga ........ 114
Tabel 4. 43 Saya Mengetahui Informasi KPR BNI Syaria dari Iklan ................. 114
Tabel 4. 44 Sya Mengetahui Informasi KPR BNI Syariah dari Organisasi ....... 115
Tabel 4. 45 KPR BNI Syariah Sesuai dengan Keinginan dan Kebutuhan .......... 116
Tabel 4. 46 Saya Memutuskan Memilih KPR BNI Syariah ............................... 116
Tabel 4. 47 Analisis Statistik Uji Normalitas ..................................................... 120
Tabel 4. 48 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 121
Tabel 4. 49 Hasil Regresi Linier Berganda ......................................................... 124
Tabel 4. 50 Hasil Uji t ......................................................................................... 127
Tabel 4. 51 Hasil Uji F ........................................................................................ 130
Tabel 4. 52 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 131
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Top Property Award ........................................................................... 9
Gambar 2. 1 Skim Murabahah KPR Syariah ....................................................... 18
Gambar 2. 2 Skim Musyarakah Mutanaqisah KPR Syariah ................................ 21
Gambar 2. 3 Tingkat Kesadaran Merek ................................................................ 25
Gambar 2. 4 Tahap Proses Keputusan .................................................................. 42
Gambar 3. 1 Uji Hipotesis Dua Pihak ................................................................... 73
Gambar 4. 1 Logo BNI Syariah ............................................................................ 81
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian ...................................................................... 153
Lampiran 2 : Surat Penelitian Skripsi ................................................................. 159
Lampiran 3 : Tabel Jawaban Responden ............................................................ 160
Lampiran 4 : Hasil Uji Kualitas Data .................................................................. 168
Lampiran 5 : Statistik Deskriptif ......................................................................... 172
Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 183
Lampiran 7 : Regresi Linier Berganda ................................................................ 185
Lampiran 8 : Uji Hipotesis .................................................................................. 185
Lampiran 9 : Koefisien Determinasi ................................................................... 186
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah termasuk 5 (Lima) besar negara dengan jumlah
penduduk terbesar di dunia, pada tahun 2015 Indonesia menduduki urutan
keempat dengan jumlah penduduk 254.461.700 jiwa atau sebesar 3.45% dari
keseluruhan jumlah penduduk dunia (www.bps.go.id, 2015). Konsekuensi
logis dari jumlah penduduk yang besar tersebut adalah semakin tingginya akan
kebutuhan pokok manusia pada umumnya. Kebutuhan pokok manusia yang
meliputi kebutuhan pangan, sandang dan papan sudah menjadi hal yang tidak
dapat dihindari dalam kehidupan manusia.
Masing-masing pribadi manusia sangat membutuhkan kebutuhan
pokok tersebut untuk dapat bertahan hidup. Salah satu kebutuhan yang sangat
penting tersebut yaitu kebutuhan papan atau sarana hunian dalam bentuk
rumah. Karena memiliki rumah merupakan dambaan bagi setiap manusia
untuk mereka berlindung dan rumah menjadi pilar tumbuh kembangnya
keluarga yang baik dari sisi kesejahteraan, kesehatan hingga aspek sosial.
Semakin meningkatnya jumlah populasi penduduk di Indonesia ini
khususnya di DKI Jakarta, terbukti informasi yang didapatkan dari Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia mulai tahun 2013 sampai 2015 angka pencatatan jumlah
penduduk yang selalu meningkat di setiap tahunnya menimbulkan banyak
masalah yang berkaitan dengan tempat tinggal seseorang diperkotaan.
2
Tingginya biaya pembangunan sebuah rumah, dan sulitnya mencari lahan yang
tepat diperkotaan merupakan sebuah permasalahan yang berlanjut dan bahkan
akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan tuntutan –
tuntutan sosial ekonomi yang semakin berkembang.
Tabel 1. 1
Jumlah Penduduk DKI Jakarta
NO
KOTA
MADYA
JUMLAH JIWA
2013 2014 2015
1 Jakarta Pusat 1.085.643 1.114.581 1.122.516
2 Jakarta Utara 1.609.728 1.647.853 1.649.840
3 Jakarta Barat 2.183.666 2.234.397 2.237.160
4 Jakarta Selatan 2.074.320 2.113.411 2.114.851
5 Jakarta Timur 2.791.241 2.852.887 2.852.887
Sumber data diolah: www.dukcapil.kemendagri.go.ig
Meningkatnya penduduk merupakan isyarat yang sama akan
pemenuhan sarana hunian mereka. Banyaknya tata lingkungan perkampungan
dan rumah-rumah kumuh yang tumbuh diperkotaan ini menjadi masalah yang
paling nyata yang dapat kita lihat sehubungan dengan permasalahan tingkat
penduduk yang selalu meningkat dengan kebutuhan hunian tempat tinggal
yang layak bagi masyarakat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor:
07/Permen/M/2008 poin (a) menjelaskan bahwa perumahan dan pemukiman
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting
dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan
3
kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga
kelangsungan penyediaan perumahan dan pemukiman (Peraturan Menteri
Negara Perumahan Rakyat No. 8, 2008).
Namun untuk medapatkan rumah yang layak untuk sebuah keluarga
tidaklah mudah. Jumlah lahan yang makin terbatas membuat harga rumah
menjadi makin mahal, tidak mungkin terjangkau banyak kalangan masyarakat
dengan pendapatan rata-rata pada batas upah minimum regional atau di bawah
upah minimum regional. Karena itu, usaha untuk mendapatkan rumah saat ini
tidak hanya dilakukan secara tunai, tetapi juga dengan kegiatan pembiayaan.
Maka dari itu lahir kredit pemilikan rumah yang dilakukan oleh dunia
perbankan. KPR merupakan jenis layanan yang diberikan bank kepada para
nasabah yang berharap mendapatkan pelayanan untuk mendapatkan pinjaman
dalam pemberian kredit perumahan. (Heykal, 2014:520).
Banyaknya kebutuhan masyarakat akan keinginan memiliki rumah
tersebut, membuat bank menawarkan berbagai produk pembiayaan yang lebih
dikenal dengan istilah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk dapat
memudahkan masyarakat memiliki rumah yang diinginkan. Dengan adanya
KPR ini disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat dalam
pemenuhan kebutuhan rumah secara kredit. Produk pembiayaan ini bermula
dikelola oleh institusi pembiayaan konvensional saja. Akan tetapi, seiring
dengan berkembangnya bank – bank syariah di Indonesia maka banyak
produk-produk khusus nya pembiayaan yang menerapkan sistem syariah pada
Bank Umum Syariah.
4
Keberadaan bank syariah di Indonesia relatif masih cukup baru, dimana
bank umum syariah yang pertama kali berdiri adalah BMI (Bank Muamalat
Indonesia) yang berdiri pada tahun 1992. Adapun sekarang, perkembangan
bank syariah di Indonesia mengalami kenaikan yang diindikasikan dengan
keberadaan dua bank umum syariah yaitu: Bank Muamalat Indonesia (BMI)
dan Bank Syariah Mandiri (BSM) serta banyaknya bank-bank konvensional
yang membuka unit usaha syari’ah (UUS) dan membuka Bank Umum Syariah
seperti Bank BNI Syariah. Pada dasarnya, bank syariah adalah sama dengan
perbankan konvensional, yaitu sebagai instrument intermediasi yang menerima
dana dari orang-orang yang surplus dana (dalam bentuk penghimpunan dana)
dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan (dalam bentuk produk
penyaluran dana). Sehingga produk-produk yang disediakan oleh bank-bank
konvensional, baik itu produk penghimpunan dana (funding) maupun produk
pembiayaan (financing), pada dasarnya dapat pula disediakan oleh bank-bank
syariah (Haris, 2007:115).
Pada bank konvensional yang menjadikan KPR sebagai salah satu
produk perbankan, bank syariah juga mengeluarkan produk serupa, yang
membedakan dari bank konvensional adalah dengan menerapkan produk KPR
ini dengan sistem syariah. Perbedaan utamanya adalah pada prinsip yang
dijalankan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional, dalam
perbankan syariah biasa dikenal konsep berbasis bagi hasil dan juga
perdagangan. Sedangkan dalam perbankan konvensional dikenal sistem yang
berbasis bunga (Heykal, 2014:522).
5
Kehadiran KPR Syariah ini tentu saja bermanfaat bagi sebagian
masyarakat yang peduli akan syariat agama islam yang melarang penggunaan
riba dalam setiap transaksinya. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
penyaluran pembiayaan bank umum syariah berdasarkan penerimaan
pembiayaan bukan lapangan usaha kategori rumah tangga untuk pemilikan
rumah tinggal seperti yang tertera pada tabel 1.2.
Tabel 1. 2
Penyaluran Pembiayaan KPR
Sumber : (http://www.ojk.go.id, 2017)
Statistik perbankan syariah yang diterbitkan oleh OJK mencatat
pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal per bulan Juli 2017 sebesar
Rp.28.724 miliar rupiah, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar
0,34% (mom) atau tumbuh sebesar 16,4% dibandingkan periode yang sama
tahun 2016 (yoy). Persentase NPF KPR Syariah pada Juli 2017 mengalami
penurunan sebesar 1.46% dengan nilai 742 miliar rupiah dibandingkan periode
Januari 2017 yakni sebesar 753 miliar rupiah. Jumlah NPF di tahun 2017 ini
mengalami fluktuatif pada setiap bulannya bisa jadi mengalami kenaikan dan
di bulan berikutnya mengalami penurunan, namun di akhir per bulan juli NPF
pembiayaan KPR Syariah ini mengalami penurunan, artinya sebagian nasabah
6
mampu membayar angsuran KPR di bank syariah dan tidak mengalami kredit
macet pada setiap bulannya.
Namun bila dibandingkan dengan penyaluran KPR pada bank
konvensional jumlah persentase pertumbuhan pembiayaan KPR Syariah
masing sangat jauh. Dapat dilihat dari data pada tabel di atas pertumbuhan di
bulan yang sama pada bulan Juli 2017 pembiayaan KPR pada bank
konvensional mencapai Rp. 370.294 miliar rupiah, yang mengalami kenaikan
pada bulan sebelumnya sebesar 0.90% dan jumlah NPL KPR bank
konvensional pada tahun 2017 di setiap bulan nya selalu mengalami kenaikan.
Ini berarti pada KPR bank konvensional sebagian nasabah masih terdapat
kredit macet.
Disisi lain, pesatnya perkembangan KPR pada bank syariah ternyata
belum dapat diimbangi oleh pertumbuhan market share-nya KPR bank
konvensional. Dengan tingginya populasi umat Muslim di Indonesia saat ini
tidak serta merta menjadikan bank syariah sebagai pemenang pasar, hal ini
didukung dengan data yang dikeluarkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
yang menunjukkan bahwa sampai saat ini market share bank syariah di
Indonesia masih berkisar di angka 5% dari total asset bank secara nasional.
Bahkan jumlah nasabah bank syariah saat ini masih berada di bawah 10 juta
orang (www.ojk.go.id, 2015)
Berdasarkan data-data tersebut, sangat disayangkan bahwa begitu besar
pasar potensial yang dapat diraih oleh bank syariah di Indonesia namun tidak
dapat dimanfaatkan dengan optimal. Padahal bank syariah sendiri adalah bank
7
yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan tata caranya mengacu
kepada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist (Antonio dan Perwataatmadja, 1992:1)
Perbedaan pokok antara KPR konvensional dengan KPR Syariah
terletak pada akadnya. Pada bank konvensional, kontrak KPR didasarkan pada
suku bunga tertentu yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan KPR Syariah bisa
dilakukan dengan beberapa pilihan akad alternatif sesuai dengan kebutuhan
nasabah, di antaranya KPR iB Jual Beli (skema murabahah), KPR iB sewa
(skema ijarah), KPR iB sewa beli (skema Ijarah Muntahia Bittamlik-IMBT),
dan KPR iB kepemilikan bertahap (musyarakah mutanaqisah). Namun yang
banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli (skema
murabahah) dan kepemilikan bertahap (musyarakah mutanaqisah).
Kredit kepemilikan rumah haruslah terhindar dari praktik maisir
(perjudian), Gharar (ketidakjelasan), riba (tambahan), dan batil (ketidak
adilan). Karena setiap transaksi harus sesuai dengan prinsip syariah yang
melarang adanya bunga. Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah
larangan praktik riba dalam berbagai bentuk transaksi. Bunga bank termasuk
praktik riba karena bunga disyaratkan dimuka pada waktu menerima pinjaman
atas inisiatif dari pemberi pinjaman yang timbul pada awal akan diberikannya
pinjaman.
Dengan adanya perbankan syariah yang menerapkan produk
pembiayaan KPR syariah ini sangat berdampak dan menarik perhatian para
nasabah, khususnya nasabah yang ingin membeli rumah dengan
mempertimbangkan informasi-informasi tentang pengajuan pembiayaan KPR
8
pada perbankan syariah. Hal tersebut sangat wajar bagi seseorang yang selalu
mempertimbangkan banyak hal dalam mengambil keputusan, sikap tersebut
merupakan cerminan perilaku konsumen dalam memutuskan pilihan.
Menurut (Basu, 2002:28 dalam Noviasari dan Ikram, 2013:256)
mendefinisikan bahwa perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan dalam
mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan persiapan dan penentuan jadwal pada waktu
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan atau akan dimulai. Menurut Kotler
(2007:214) perilaku seorang konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta peran dan
status sosial.
Jadi dengan keadaan sosial yang berbeda-beda dari setiap konsumen
dapat menimbulkan banyak pandangan berbeda pula dari setiap orang terhadap
pengambilan keputusan menggunakan jasa perbankan untuk memenuhi
kebutuhan hidup setiap orang. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang
sangat mempengaruhi market share yang dapat diterima di pasaran perbankan
Indonesia. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa
pasar (market share). Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah
ekuitas merek. Setiap perusahaan harus mampu mendayagunakan elemen-
elemen dari ekuitas merek salah satunya yaitu adanya brand awareness atau
kesadara merek (Agustina dan Oetomo, 2014:2).
9
Menurut (Durianto dkk, 2004:54) kesadaran merek (brand awareness)
adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat
kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Strategi yang sukses dari brand awareness harus dapat menjelaskan keunikan
dari merek itu sendiri dan menjadikannya berbeda dari competitor yang ada.
Seperti produk pembiayaan KPR Syariah pada Bank BNI Syariah ini yaitu BNI
Griya iB Hasanah telah mendapatkan penghargaan Top Property Award 2016
predikat kategori KPR Syariah yang diberikan oleh majalah marketing.
Gambar 1. 1
Top Property Award
Sumber: Annual Report BNI Syariah 2017
BNI Griya iB Hasanah yang merupakan produk unggulan BNI Syariah
selama beberapa tahun terakhir ini masih menjadi produk yang memberikan
kontribusi terbesar dalam penyaluran pembiayaan consumer di tahun 2016,
yaitu sebesar 85,53% dari total pembiayaan consumer. Pembiayaan rumah ini
memprioritaskan pada pembiayaan pada pembiayaan rumah pertama.
10
Tabel 1. 3
Persentase Produk Konsumer BNI Syariah
Sumber: Annuar Report BNI Syariah, 2016
Produk KPR yang ada pada perbankan syariah pada dasarnya berbeda
dengan KPR yang ada di perbankan konvensional. Perbedaan ini dapat terjadi
Karena terdapat perbedaan prinsip, dalam perbankan syariah biasa dikenal
konsep berbasis bagi hasil dan juga perdagangan. Sedangkan perbankan
konvensional dikenal dengan sistem berbasis bunga yang sifatnya fluktuatif
sewaktu-waktu dapat berubah, hal tersebut dapat menyebabkan kecemasan
karena tidak ada nya jumlah pasti untuk pembayaran angsuran.
Dalam produk yang biasa dikenal dengan nama KPR Syariah ini
terdapat beberapa karakteristik yang berbeda, diantaranya adalah tidak adanya
pemberlakuan sistem kredit yang ada pada perbankan konvensional. Sementara
pada perbankan syariah dikenal sistem murabahah yang berbasis margin.
Dengan adanya peranan seperti itu, maka tentunya diharapkan terdapat
keuntungan bila memilih produk KPR Syariah yang merupakan produk yang
dikeluarkan bagi nasabah yang memerlukan pembiayaan dari bank syariah
untuk mendapatkan rumah. Keuntungan itu adalah margin keuntungan yang
11
nilainya tetap selama masa perjanjian tersebut, dengan margin keuntungan
yang sifatnya tetap tersebut, maka besarnya cicilan yang harus dibayarkan oleh
pihak nasabah kepada bank syariah tidak akan berubah dan juga tidak akan
memberatkan nasabah karena terhindar dari rasa kecemasan jika suatu saat
terjadi kenaikan pada besarnya jumlah angsuran. Hal inilah yang membedakan
antara bank syariah dengan bank konvensional.
Perilaku nasabah yang selalu berubah dan banyak tuntutan dewasa ini
harus selalu menjadi perhatian oleh perbankan syariah, baik mengenai kualitas
produk, harga, lokasi, maupun promosi, serta perilaku konsumen yang
dipengaruhi oleh faktor sosial serta penciptaan kesadaran merek. Seperti yang
dikatakan oleh (Noviasari dan Ikram, 2013:257) bahwa setiap konsumen
memiliki bermacam-macam keinginan untuk memenuhi kebutuhannya,
sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebelum
memutuskan melakukan pembelian juga berbeda-beda. Dengan kata lain, ada
faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain
kurang berpengaruh.
Dari paparan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
membahas permasalahan tersebut. Untuk pembahasan yang lebih jelas akan
dibahas dalam uraian berikutnya serta hasil dari penelitian ini akan penulis
susun dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Sosial, Kesadaran Merek
dan Bauran Pemasaran Syariah Terhadap Proses Keputusan Pemilihan KPR
Syariah (Studi Kasus Nasabah Bank BNI Syariah DKI Jakarta)”.
12
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, secara umum
penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yakni
cakupan penelitian hanyalah produk KPR Syariah. Produk – produk jenis
lainnya tidak termasuk didalam objek penelitian. Dari pembatasan masalah
tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa pokok – pokok permasalahan yang
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apakah sosial mempunyai pengaruh secara parsial terhadap proses
keputusan pemilihan KPR syariah ?
2. Apakah kesadaran merek mempunyai pengaruh secara parsial terhadap
proses keputusan pemilihan KPR syariah ?
3. Apakah bauran pemasaran syariah mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah ?
4. Apakah sosial, kesadaran merek, dan bauran pemasaran syariah
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap proses keputusan
pemilihan KPR syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang:
1. Untuk memahami apakah sosial berpengaruh pada proses keputusan
pemilihan KPR syariah secara parsial
2. Untuk memahami apakah kesadaran merek berpengaruh pada proses
keputusan pemilihan KPR syariah secara parsial
13
3. Untuk memahami apakah bauran pemasaran syariah berpengaruh pada
proses keputusan pemilihan KPR syariah secara parsial
4. Untuk memahami apakah sosial, kesadaran merek, dan bauran pemasaran
syariah berpengaruh pada proses keputusan pemilihan KPR syariah secara
simultan
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
1. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
2. Bagi akademisi
Dapat memberikan tambahan informasi yang berguna terhadap dunia ilmu
pendidikan khususnya pengetahuan dibidang pemasaran, selain itu dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi perusahaan
Adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan, dan jika memungkinkan dapat dijadikan acuan untuk
melakukan perbaikan dalam mengambil keputusan saat ini maupun masa
yang akan datang
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pembiayaan KPR Syariah
Menurut Muhamad (2014:302) pembiayaan dalam perbankan
syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif, menurut ketentuan Bank
Indonesia adalah penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun
valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga
syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara,
komitmen, dan kontinjensi pada rekening administratif serta sertifikat
wadiah Bank Indonesia.
Sedangkan menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan ini berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Dalam UU No. 21 Tahun 2008 juga dikatakan tentang perbankan
syariah menjelaskan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan
yang dipersamakan dengan itu berupa:
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
15
c) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang qardh; dan
d) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.
Ada perbedaan konsep kredit dengan konsep pembiayaan. Kredit
lebih menekankan mekanisme utang. Sedangkan pembiayaan adalah
kemitraan antara para pihak yang terkait dalam aktivitas bisnis. Dalam
pelaksanaan pembiayaan, bank syariah harus memenuhi:
a) Aspek Syar’i
b) Aspek Ekonomi
Maksudnya dalam setiap realisasi pembiayaan kepada para nasabah, bank
syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam (antara lain tidak
mengandung unsur maysir, gharar dan riba serta bidang usaha halal), di
samping tetap mempertimbangkan perolehan keuntungan baik bagi bank
syariah maupun nasabah itu sendiri (Muhamad, 2014:314).
Pengertian KPR syariah secara umum menurut Opera (2016:400)
adalah suatu fasilitas pembiayaan berdasarkan kepada hukum Islam antara
bank syariah dengan nasabah yang akan membeli atau memperbaiki
rumah.
2. Akad Pembiayaan KPR Syariah
Produk KPR yang ada pada perbankan syariah pada dasarnya
berbeda dengan KPR yang ada di perbankan konvensional. Perbedaan ini
dapat terjadi karena terdapat perbedaan prinsip antara perbankan syariah
dengan perbankan konvensional. Dalam perbankan syariah biasa dikenal
16
konsep berbasis bagi hasil dan juga perdagangan. Sedangkan dalam
perbankan konvensional dikenal sistem yang berbasis bunga. Dalam
produk yang biasa dikenal dengan nama KPR Syariah ini terdapat
beberapa karakteristik yang berbeda, diantanya adalah tidak adanya
pemberlakukan sistem kredit yang ada pada perbankan konvensional.
Sementara pada perbankan syariah dikenal sistem murabahah yang
berbasis margin, dan musyarakah mutanaqisah yang memiliki ciri khas
partisipasi kepemilikan.
a. Murabahah
KPR Syariah menggunakan sistem berbasis murabahah (jual
beli). Menurut Muhamad (2014:66), murabahah adalah transaksi jual
beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan
margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual
menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.
Dalam praktek perbankan syariah, murabahah selalu
menggunakan jenis al-ba’bisaman ajil atau muajjal (jenis
pembayaran secara tangguh atau cicilan). Jadi, murabahah merupakan
transaksi jual beli, dimana bank bertindak sebagai penjual dan
nasabah sebagai pembeli. Akad jenis ini adalah salah satu bentuk akad
bisnis yang mencari keuntungan bersifat pasti (certainly return) dan
telah diketahui dimuka (pre-determiner return). Dengan sistem
murabahah yang diterapkan dalam pembiayaan KPR Syariah ini
berarti pihak bank syariah harus memberitahukan harga perolehan
17
atau harga asal rumah yang dibeli dari developer kepada nasabah KPR
Syariah dan menentukan suatu tingkat keuntungan (profit margin)
sebagai tambahan (Haris, 2017:116). Salah satu diantara bank-bank
syariah di Indonesia yang menggunakan skim murabahah dalam
pembiayaan KPR Syariah ini ialah BNI Syariah.
Gambar 2. 1
Skim Murabahah KPR Syariah
Keterangan:
1a Developer perumahan menjual rumah kepada pihak bank syariah
secara tunai.
1b Bank syariah membeli kepada developer selaku supplier secara
tunai.
2a Bank syariah menjual rumah sebesar harga pokok atau asal
ditambah keuntungan yang disepakati Bersama, kepada nasabah KPR
Syariah secara tangguh atau angsuran
2b Nasabah membeli kepada bank syariah secara angsuraan.
18
Dalam semua pembiayaan murabahah, termasuk pembiayaan KPR
Syariah, terdapat rukun dan syarat yaitu sebagai berikut:
1) Pihak yang berakad
a) Penjual
b) Pembeli
2) Objek yang diakadkan
a) Barang diperjual belikan
b) Harga jual/keuntungan
3) Akad/sighat
a) Serah (ijab)
b) Terima (qabul)
Dengan mengacu pada skim murabahah, dapat disimpulkan
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam transaksi KPR Syariah
adalah sebagai berikut (Antonio, 2001:102):
1) Pihak bank harus memberitahukan biaya pembelian rumah
kepada nasabah KPR Syariah
2) Kontrak transaksi KPR Syariah ini haruslah sah
3) Kontrak tersebut harus bebas dari riba
4) Pihak bank syariah harus memberikan kejelasan tentang rumah
yang dijadikan obyek transaksi KPR Syariah
5) Penjual harus menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan
proses perolehan barang tersebut.
19
b. Musyarakah Mutanaqisah
Akad lain dalam melakukan pembiayaan KPR Syariah yaitu
menggunakan akad musyarakah mutanaqisah. Dalam KPR Syariah
dengan akad musyarakah mutanaqisah, pembiayaan KPR Syariah
dapat diberikan dengan menerapkan dua prinsip yaitu musyarakah
dan IMBT. Musyarakah adalah akad bagi hasil yang merupakan
penyertaan modal dari satu mitra usaha kepada mitra usaha yang lain
untuk jangka waktu tertentu. Akad musyarakah digunakan untuk
pembiayaan perumahan dan properti ketika bank dan nasabah
bersama-sama membeli rumah atau properti. Asset tersebut kemudian
disewakan kepada nasabah dengan biaya sewa bulanan. Bagian
pendapatan sewa nasabah digunakan sebagai penambahan
kepemilikan, sehingga pada waktu tertentu (saat jatuh tempo), rumah
atau property tersebut menjadi milik nasabah sepenuhnya (Opera,
2016:404).
Pembiayaan musyarakah mutanaqisah memiliki keunggulan
dalam kebersamaan dan keadilan, baik dalam berbagi keuntungan
maupun resiko kerugian, sehingga dapat menjadi alternatif dalam
proses kepemilikan asset (barang) atau modal (Kurniawan dan Inayah,
2013:282)
Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 menjelaskan dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana berdasarkan
20
kesepakatan, yaitu minimal 10% dari harga pembiayaan KPR Syariah
musyarakah mutanaqisah.
Gambar 2. 2
Skim Musyarakah Mutanaqisah KPR Syariah
Berikut merupakan penjelasan gambar 2.2 Dari skema
pembiayaan KPR Syariah dengan skim musyarakah mutanaqisah:
1) Terjadi kesepakatan antara bank dan nasabah untuk saling
bermitra membeli rumah atau properti.
2) Bank dan nasabah sama-sama saling menyertakan modal untuk
membeli rumah atau properti tersebut.
3) Rumah atau properti tersebut kemudian disewakan oleh bank
kepada nasabah.
4) Kemudian nasabah membayar kepada bank secara bulanan
5) Bagian pembayaran sewa tersebut digunakan nasabah sebagai
penambahan kepemilikan sehingga pada waktu tertentu (saat
21
jatuh tempo) rumah atau properti tersebut menjadi milik nasabah
sepenuhnya.
3. Faktor Sosial
a. Pengertian Faktor Sosial
Menurut Lamb dalam Ikram (2001:210) faktor sosial
merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan
secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas
yang secara terus-menerus bersosialisas di antara mereka sendiri baik
secara formal dan informal.
Menurut Primahua (2005:546) faktor sosial adalah
sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu
dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasaan.
b. Dimensi Faktor Sosial
Menurut (Kotler dan Keller, 2007: 217-222), perilaku seorang
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran dan status.
1) Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok
yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang
memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan
kelompok keanggotaan, sedangkan kelompok yang memiliki
22
pengaruh tidak langsung terhadap seseorang dinamakan
kelompok aspirasional.
Menurut Kotler (2007:217) kelompok acuan
mempengaruhi seseorang dalam 3 hal yaitu:
(a) Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan
gaya hidup baru.
(b) Mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang.
(c) Kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan
kelompok sehingga dapat memengaruhi pilihan seseorang
akan produk dan merek aktual.
2) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga
menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Bahkan, jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam
dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku
pembeli dapat tetap signifikan.
Menurut Noviasari dan Ikram (2013:258) anggota
keluarga merupakan acuan primer yang paling berpengaruh,
misalnya dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas
agama, politik, ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta.
3) Peran dan Status
23
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok
sepanjang hidupnya. Kedudukan orang tersebut di masing-
masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status.
Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-
orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan
status mereka di masyarakat. Oleh karena itu pemasar harus
menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.
4. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
a. Pengertian Kesadaran Merek
Kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari
suatu kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2004:57).
Menurut (Ferrinadewi, 2008:132) brand awareness dapat
diartikan sebagai kesadaran konsumen akan keberadaan nama merek
dalam benaknya ketika konsumen memikirkan suatu kategori produk
(recognition) dan merupakan nama yang paling mudah diingatnya
untuk kategori tersebut (recall).
Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan
konsumen untuk mengidentifikasikan suatu merek pada kondisi yang
berbeda, dapat dilakukan dengan pengenalan merek dan pengingat
kembali terhadap suatu merek tertentu. Kesadaran merek diciptakan
dan ditingkatkan dengan cara meningkatkan keakraban merek melalui
24
paparan berulang sehingga konsumen merasa mengenal merek
tersebut (Kotler, 2010:215).
Menurut (Rangkuti, 2004:243) mendefinisikan kesadaran
merek merupakan kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat
suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah
dirangsang dengan kata-kata kunci.
b. Tingkatan Kesadaran Merek
Terdapat beberapa tingkatan dari brand awareness. Tingkatan
kesadaran merek (brand awareness) secara berurutan dapat dilihat
seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2. 3
Tingkatan Kesadaran Merek
Sumber : Durianto dkk (2004:55)
25
Gambar di atas menunjukkan adanya empat tingkatan kesadaran
merek yang disebut piramida merek. Piramida kesadaran merek dari
tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah sebagai berikut :
1) Unaware of brand (tidak menyukai merek)
Merupakan tingkat yang paling terendah dalam piramida
kesadaran merek dimana konsumen tidak menyadari akan adanya
suatu merek. Jadi para konsumen tidak mengetahui keberadaan
suatu merek.
2) Brand recognition (pengenalan merek)
Yaitu tingkat minimal dari kesadaran merek. Brand
recognition merupakan pengukuran brand awareness, responden
kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan. Dimana nantinya
pengenalan suatu merek akan muncul kembali setelah dilaukan
pengingatan kembali dengan memakai bantuan (aided recall).
Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri
produk tersebut.
3) Brand recall (pengingat kembali tentang merek)
Yaitu adalah pengingat kembali terhadap suatu merek
tanpa diberikan bantuan (unaided recall). Hal ini diistilahkan
dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari
pengenalan, responden dalam hal ini tidak perlu dibantu untuk
memunculkan atau menginat merek tersebut.
4) Top of mind (puncak pikiran)
26
Yaitu adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak
konsumen. Dengan kata lain merek tersebut merupakan merek
utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen. Ini
bisa dijelaskan seperi apabila seseorang ditanya secara langsung
tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu
nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama
sekali merupakan puncak pikiran atau dapat disimpulkan top of
mind adalah merek yang pertama kali ada di benak atau pikiran
konsumen pada saat konsumen tersebt ditanya akan suatu merek
produk.
Upaya untuk meraih kesadaran merek, baik dalam tingkat
pengenalan maupun pengingatan kembali, melibatkan dua
kegiatan antara lain adalah berusaha untuk memperoleh identitas
merek dan mengkaitkannya dengan kelas produk tertentu.
5. Bauran Pemasaran Syariah
a. Pengertian Pemasaran Syariah
Kata Syariah berasal dari kata syara’a al-syari’a yang berarti
menerangkan atau menjelaskan sesuatu, atau berasal dari kata syir’ah
dan syari’ah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk
mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya
tidak memerlukan bantuan alat lain (Kartajaya dan Sula, 2006:25).
27
Syaikh Al-Qardhawi mengatakan dalam (Kartajaya dan Sula,
2006:25), cakupan dari pengertian syariah menurut pandangan Islam
sangatlah luas dan komprehensif (al-syumul). Di dalamnya
mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari
aspek ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya), aspek keluarga
(nikah, talak, nafkah, wasiat, dan warisan), aspek bisnis (perdagangan,
industri, perbankan, asuransi, utang piutang, pemasaran, dan hibah),
aspek ekonomi (permodalan, zakat, baitul-mal, fa’i, ghanimah), aspek
hukum dan peradilan, aspek undang-undang hingga hubungan antar
negara.
Rivai (2012:39) dalam bukunya “Islamic Marketing”
menambahkan bahwa menurutnya Islamic Marketing adalah sebuah
jenis muamalah yang berlandaskan dengan nilai-nilai Islam baik
dalam penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai, distribusi yang
pada akhirnya akan memberikan kepuasan pada pelanggan.
Menurut Kertajaya (2006:27) menyatakan bahwa: “syariah
marketing is a strategic business discipline that directs the process of
creating, offering, and exchanging values from one inisiator to its
stakeholders and the whole process should be in accordance with
muamalah principles in Islam”. Pemasaran Syariah adalah strategi
bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah
perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan,
28
pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau
perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam.
Kartajaya dan Sula (2006:25-27) menambahkan bahwa definisi
tersebut didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis Islami
yang tertuang dalam kaidah fiqih yang mengatakan “Al-muslimuna
‘ala syurutihim illa syarthan harrama halalan aw ahalla haraman”
(kaum muslim terikat dengan kesepakatan-kesepakatan bisnis yang
mereka buat, kecuali kesepakatan yang mengharamkan halal atau
menghalalkan yang haram). Selain itu, kaidah fiqih lain mengatakan
“Al-ashlu fil-mu’amalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun ‘ala
tahrimiha” (pada dasarnya semua bentuk muamalah (bisnis) boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya).
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas
yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan
nilai (value creating activities) yang memungkinkan siapapun yang
melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatanya
yang dilandasi atas kejujuran, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai
dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah simai atau
perjanjian transaksi bisnis dalam Islam. (Tamamudin, 2014:274)
Ini artinya bahwa dalam Syariah marketing seluruh proses, baik
proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai
(value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat
29
dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak
terjadi dalam suatu transaksi transaksi atau dalam proses suatu bisnis,
maka bentuk transaksi apa pun dalam pemasaran dapat dibolehkan
(Kartaja dan Sula, 2006:25-27).
b. Pengertian Bauran Pemasaran Syariah
Kotler dan Armstrong (2008:62) mengemukakan bahwa bauran
pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali yang di padukan perusahaan untuk menghasilkan respon
yang diinginkannya di pasar sasaran.
Sedangkan menurut Tjiptono (2014:41) bauran pemasaran
(marketing mix) merupakan alat yang dapat digunakan pemasar untuk
membentuk karakteristik jasa yang di tawarkan kepada pelanggan.
Bauran pemasaran menurut Boyd (2000:21) adalah kombinasi
dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan di pasar tertentu.
Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi, marketing
mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan
digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya (Assauri, 2010:198).
30
Yusanto dan Widjajakusuma (2002:169-170) menambahkan,
untuk membangun seluruh strategi pemasaran yang efektif, suatu
perusahaan dapat menggunakan variabel-variabel bauran pemasaran
(marketing mix) dan dalam menggagas bisnis Islami haruslah
diperhatikan implementasi syariat pada variabel-variabel tersebut
yakni pada variabel product, price, place, dan promotion.
Implementasi syariah dalam variabel-variabel bauran
pemasaran dapat dilihat, misalnya pada produk, barang dan jasa yang
ditawarkan adalah produk yang berkualitas atau sesuai dengan yang
dijanjikan. Pada variabel harga, terhadap pelanggan akan disajikan
harga yang kompetitif. Pada saluran distribusi, pebisnis muslim
sekali-kali tidak akan pernah melakukan tindak kezaliman terhadap
pesaing lain, suap untuk melincinkan saluran pasarnya, dan tindakan
lain. Pada promosi, pebisnis muslim juga akan menghindari iklan
porno, bohong dan promosi yang menghalalkan segala cara (Yusanto
dan widjajakusuma, 2002:170). Masing-masing elemen dalam bauran
pemasaran dapat dilihat pada dimensi sharia marketing mix (bauran
pemasaran syariah).
c. Dimensi Sharia Marketing Mix (Bauran Pemasaran Syariah)
Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif,
suatu perusahaan menggunakan variabel-variabel bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri atas:
1) Produk (product)
31
Produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan (Abdullah dan Tantri, 2012:153).
Produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang
fisik, jasa, dan gagasan (Rivai, 2012:12). Sementara menurut
Griffin (2005) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:92) pada
umumnya produk dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara,
sehingga terdapat setidaknya tiga kelompok produk, yaitu:
(a) Barang tidak tahan lama (nondurable goods), yaitu barang
yang biasanya habis dikosumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian dan memiliki umur ekonomis kurang dari satu
tahun.
(b) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang bisa
bertahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu
tahun.
(c) Jasa (services), yaitu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
Sama halnya dengan perbankan konvensional, produk
yang dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang,
melainkan berupa jasa. Ciri khas jasa yang dihasilkan harus
mengacu pada nilai-nilai syariah atau yang diperbolehkan dalam
Al-Quran (Umam, 2013:291).
32
Istilah produk dalam Islam adalah suatu yang dihasilkan
dari proses produksi yang baik, manfaat, dapat dikonsumsi,
berdaya guna dan dapat menghasilkan perbaikan material, moral
dan spiritual bagi konsumen. Dalam bauran pemasaran Islam,
produk yang ditawarkan harus berkualitas sesuai yang dijanjikan
oleh pemasar, produk yang halal sesuai dengan ketentuan agama.
Produk halal berasal dari kategori produk yang dapat diterima,
yang aman dan tidak berbahaya, dapat menjadi produk utama
yang menjadmin kemakmuran pemasaran Islam (Mohd
Ali:2012).
Dalam pendapat lain mendefinisikan produk dalam
perspektif syariah berarti menawarkan produk yang terjamin
kualitasnya. Produk yang dijual harus sesuai dengan selera serta
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Muhammad
dalam praktik elemen produk selalu menjelaskan kualitas barang
yang dijualnya. Kualitas produk yang dipesan oleh pelanggan
selalu sesuai dengan barang yang diserahkan (Alma dan Priansa,
2014:359-360).
Dalam syariah Islam ada enam hal yang perlu dipenuhi
ketika menawarkan sebuah produk, (Agustin, 2017:98) yaitu :
(a) Produk yang dijual dibutuhkan oleh semua orang
33
(b) Produk yang ditawarkan memiliki kejelasan barang, kejelasan
ukuran atau takaran, kejelasan komposisi dan menggunakan
bahan yang baik.
(c) Produk yang dijual tidak rusak dan cacat.
(d) Produk yang diperjualbelikan adalah produk yang halal
(e) Produk yang dijual tidak mengandung gharar dan penipuan
(f) Produk yang dijual tidak mencampur antara kualitas yang
rendah dengan yang baik.
2) Harga (price)
Menurut Agustin (2017:99) Definisi harga adalah
sejumlah uang yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau
menikmati sebuah barang atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk
mendapatka keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah
produk atau jasa.
Dalam konsep Islam seorang pebisnis boleh menetapkan
harga untuk suatu prosuk atau jasa namun demikian, dalam
penetapan harga tidak boleh harga yang terlalu tinggi sehingga
dapat memberatkan konsumen (Agustin, 2017:99).
Jika ditinjau dari syari’at Islam, terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga suatu produk.
Menurut Alma dan Priansa (2009:268), dalam penetapan harga
tidak hanya mementingkan keinginan pedagang sendiri namun
34
juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli
masyarakat. Dalam Islam, tidak dibenarkan mengambil
keuntungan sebesar-besarnya, tapi harus dalam batas-batas
kelayakan. Penetapan harga sebaiknya dilakukan atas dasar suka
sama suka atau saling ridho seperti yang terdapat pada firman
Allah berikut :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesame dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya
Allah maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisaa: 29).
Melalui ayat Al-Quran dan hadist tersebut dapat
diidentifikasi bahwa Islam telah mengatur perniagaan sedemikian
rupa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Menurut
Alma dan Priansa (2009:268), Islam tidak mengajarkan untuk
bersaing dalam hal harga dengan tujuan untuk menjatuhkan
pihak lain, tetapi bersaing dalam hal yang lain seperti kualitas,
layanan, dan nilai tambah serta tidak mementingkan keuntungan
diri sendiri dan mengesampingkan orang lain.
35
Rivai (2012:111) mengatakan bahwa berkaitan dengan
penetapan harga, Islam juga menaruh perhatian besar terhadap
kesempurnaan mekanisme pasar. Pasar yang bersaing sempurna
dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun
pembeli. Untuk itu jika mekanisme pasar terganggu, harga yang
adil tidak akan tercapai, demikian pula sebaliknya. Karena itulah
Islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan
mekanisme pasar yang sempurna.
Harga yang baik bagi semua pihak adalah harga yang tepat
atau kompetitif. Tidak mengambil keuntungan yang berlebihan
(Usman, 2015:113). Jasa yang dihasilkan oleh perbankan syariah
mampu memberikan sebuah nilai tambah (keuntungan) lebih dari
perbankan konvensional pada saat ini, artinya harga yang
ditawarkan oleh perbankan syariah tersebut mampu bersaing,
bahkan berhasil mengungguli perbankan konvensional (Umam,
2013:292).
3) Lokasi (place)
Distribusi atau lokasi adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran dengan cara
memasarkan produk tersebut. Distribusi meliputi jenis hubungan,
perantara, penyimpanan, lokasi, dan transportasi. Seorang
pebisnis muslim tidak akan melakukan tindakan kedzaliman
36
terhadap pesaing lain, siap untuk melicinkan saluran pasarnya,
dan machevialis tindakan lainnya (Agustin, 2017:103).
Kartajaya dan Sula (2006;216) mengatakan bahwasanya
dalam menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan
harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target
market, sehingga dapat efektif dan efisien. Pada intinya, dalam
menentukan marketing mix kembali harus didasari pada prinsip-
prinsip keadilan dan kejujuran. Perbedaan antara bisnis Islami
dan Non-Islami terletak pada aturan operasional yang menjadikan
halal dan haram, sehingga harus terdapat kehati-hatian dalam
menjalankan strategi.
Melakukan penetrasi pasar perbankan syariah yang baik
tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh tempat atau saluran
distibusi yang baik pula, untuk menjual jasa yang ditawarkan
kepada konsumen. Menyebarkan unit pelayanan perbankan
syariah hingga ke pelosok daerah adalah sebuah keharusan jika
ingin melakukan peneterasi pasar yang baik (Umam, 2013:292).
Maksud dari distribusi atau tempat disini, perusahaan
memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dipandang efektif
dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan konsumen
tanpa harus mendzalimi pesaing lain (Yusanto dan
Widjajakusuma, 2002:172).
37
Menurut Kartajaya dan Sula (2006:190-191), proses
distribusi atau delivery adalah bagaimana proses pengiriman atau
penyampaian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada konsumen. Proses delivery cukup penting karena
merupakan contact point yang memungkinkan konsumen bisa
langsung merasakan kepuasaan atau tidak terhadap layanan
perusahaan.
Sementara itu ditinjau dalam pemasaran bank, lokasi
(place) yang dimaksud adalah jejaring (networking) dimana
produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh
nasabah. Oleh karena itu, jejaring pemasaran bank itu berupa unit
layanan perbankan tidak berupa kantor bank itu sendiri saja
namun juga alat bantu berupa teknologi seperti mesin ATM
dimana produk dan jasa bank dapat di manfaatkan. Namun, dalam
hal ini bauran pemasaran berupa place difokuskan pada
pengertian sebagai lokasi fisik bank. Ini berarti tempat dimana
produk dan jasa bank disediakan untuk dapat dibeli dan
dimanfaatkan oleh nasabah. Termasuk lokasi bank disini adalah
letak kantor bank mulai dari kantor pusat, kantor cabang, kantor
cabang pembantu, dan kantor kas.
4) Promosi (promotion)
Promosi adalah sebagai sarana yang digunakan
perusahaan untuk menginformasikan, membujuk dan
38
mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka jual dengan harapan mereka
membeli produk tersebut. Salah satu bentuk promosi itu adalah
melalui periklanan, tujuan promosi dalam bentuk periklanan
adalah fokus untuk memberitahukan, menginformasikan kepada
konsumen atau calon konsumen tentang kelebihan produk yang
dijual (Agustin, 2017:100).
Promosi adalah strategi komunikasi produk antara
perusahaan dengan konsumen. Tujuannya untuk menjelaskan
tentang produk kepada konsumen melalui promosi penjualan,
iklan, dan publisitas. Dalam bauran pemasaran Islam promosi
yang dilakukan harus menghindari iklan yang mengumbar aurat,
bersifat bohong/penipuan terhadap konsumen, dan menjelekan
pesaing agar terlihat baik.
Kertajaya dan Sula (2006:63-64) dalam bukunya syariah
marketing menjelaskan salah satu ciri khas Syariah marketing
yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal
selama ini adalah sifatnya yang religious (dinniyyah). Seorang
syariah marketer akan selalu mematuhi hukum-hukum syari’at
dalam segala aktivitas pemasarannya, termasuk ketika melakukan
kegiatan-kegiatan promosi dimana harus senantiasa dijiwai oleh
nilai-nilai religious. Karena dalam hal tersebut seiring
bermunculan kesempatan untuk berbuat kecurangan atau
39
penipuan, maka penerapan nilai-nilai religius menjadi sangat
penting.
Dalam kegiatan promosi harus menggambarkan secara
riil apa yang ditawarkan dan produk-produk atau jasa-jasa
perusahaan tersebut. Promosi yang tidak sesuai dengan kualitas
atau kompetensi seperti menampilkan imajinasi yang terlalu
tinggi bagi konsumennya, adalah termasuk dalam praktik
penipuan dan kebohongan. Sehingga nilai-nilai kejujuran menjadi
elemen penting dalam melakukan promosi penjualan (Kartajaya
dan Sula, 2006:182). Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah bersabda, “apabila engkau berjual beli, maka katakan
‘Tidak boleh ada penipuan’ ,”(HR. Bukhari).
Menurut Agustin (2017:101) dalam Al-Qur’an tidak ada
larangan mempromosikan produk, baik barang atau jasa dengan
sistem periklanan. Bahkan periklanan pun dapat digunakan untuk
mempromosikan kebenaran bagaiaman seharusnya usaha bisnis
dalam Islam. Namun, periklanan yang berisi tentang pernyataan-
pernyataan yang dilebih-lebihkan termasuk ke dalam bentuk
penipuan. Tidak peduli apakah deskripsi pernyataan tersebut
sebagai metaphor atau sebagai kiasan tentu sudah pasti dilarang.
Hal ini tersirat dalam hadist sebagai berikut : “pedagang yang
jujur dan dapat dipercaya akan Bersama para nabi, orang-orang
40
yang benar-benar tulus dan para syuhada” (HR Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Oleh karena itu, pemasaran dalam tinjauan syariah
menyadarkan pedoman etikanya pada nilai-nilai islami yang
terdapat dalam Al-Quran dan Hadist. Promosi dalam tinjauan
syariah harus sesuai dengan sharia compliance yang
merefleksikan kebenaran, keadilan dan kejujuran kepada
masyarakat. Segala informasi yang terkait dengan produk harus
diberitahukan secara transparan dan terbuka. Sehingga tidak
berpotensi adanya unsur penipuan dan kecurangan dalam
melakukan promosi (Agustin, 2017:102).
6. Proses Keputusan
Menurut Kotler dan Keller (2007:240) “keputusan pembelian
adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai”.
Menurut Drumond (2007:251) menyatakan keputusan pembelian
yaitu mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk
memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis
dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta
kerugiannya masig-masing.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157) “Consumer buyer
behavior refers to the buying behavior of final consumers – individuals
and households that buy goods and services for personal consumption”.
41
Pengetian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian
mengacu pada perilaku pembelian akhir dari kosumen, baik individual,
maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa keputusan pembelian adalah perilaku konsumen untuk membeli
suatu barang atau jasa yang mereka sukai.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian konsumen melalui lima
tahap yang dapat digambarkan dalam sebuah model dibawah ini (Kotler
dan Keller, 2007: 234-243) yaitu sebagai berikut:
a. Pengenalan Masalah
a. Pengenalan Masalah
Proses keputusan membeli dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang
sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat
digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar.
Tahap Proses Keputusan
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternartif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
Gambar 2. 4
Tahap Proses Keputusan
42
b. Pencarian Informasi
Sumber informasi utama di mana konsumen dibagi menjadi
empat kelompok:
1) Pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan)
2) Komersial (iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan)
3) Public (media masa, organisasi pemeringkat konsumen)
4) Eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk)
c. Evaluasi Alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif
yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen
harus berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang
diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk
promosi dan keputusan untuk pembeli.
Beberapa konsep dasar yang akan membantu untuk memahami
proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai
sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk
menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan ini atribut minat pembeli bervariasi sesuai produk.
43
d. Kepuasan Membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar
merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
maksud untuk membeli merek yang paling disukai.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar
hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap
informasi yang mendukung keputusannya. Maksud hak tersebut dapat
berarti, apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek
barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak
dari daftar pilihan, sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari
barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek
barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Faktor Sosial dengan Proses Keputusan
Menurut Kotler (2007:240), perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga,
serta peran dan status.
Sedangkah pengertian perilaku konsumen itu sendiri yaitu menurut
James Engel, 1968 yang dikutip oleh Noviasari dan Ikram (2013:255)
berpendapat perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang
44
secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk didalamnya proses mengambil
keputusan yang mendahului dan menyusul penentuan kegiatan tersebut.
Menurut (Zakiyudin, 2013:152) peran dan status sosial memiliki
pengaruh cukup signifikan dalam hal perilaku konsumen. Seseorang
berpartisipasi dalam beberapa kelompok organisasi sepanjang hidupnya.
Kedudukan orang pada setiap kelompok ditentukan berdasarkan peran dan
statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
seseorang, sedangkan masing-masing peran menghasilkan status.
Dengan pendukung teori diatas maka proses pengambilan
keputusan nasabah dapat dipengaruhi oleh perilaku nasabah itu sendiri
yaitu salah satu nya dengan faktor sosial mereka sendiri. Lalu di dukung
dengan hasil penelitian Ilmi Nizar dan Suwitho (2016) yang menemukan
bahwa faktor sosial berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh faktor sosial
dalam keputusan dalam perilaku nasabah menggunakan suatu produk atau
jasa.
2. Hubungan Kesadaran Merek dengan Proses Keputusan
Rangkuti (2004:243) mendefinisikan kesadaran merek merupakan
kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu atau
iklan tertentu secara spontan atau setelah dirangsang dengan kata-kata
kunci.
45
Tingkatan dalam kesadaran merek menurut aaker yang dikutip oleh
Durianto dkk (2004: 57-59), peran brand awareness (kesadaran merek)
dalam keseluruhan ekuitas merek bergantung pada sejauh mana tingkatan
awareness (kesadaran) yang di capai oleh suatu merek. Adapun tingkatan
dalam kesadaran merek adalah sebagai berikut:
a) Puncak pikiran (top of mind)
b) Pengingat kembali merek (brand recall)
c) Pengendalian merek (brand recognition)
d) Tidak menyadari merek (unware of brand).
Apabila suatu kesadaran merek telah berada ditingkat tertinggi
maka dikatakan merek tersebut telah tertanam dipikiran konsumen secara
langsung dan akan mempengaruhi proses keputusan pemilihan atau
pembelian konsumen terhadap produk tersebut.
3. Hubungan Bauran Pemasaran Syariah dengan Proses Keputusan
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah aktivitas yang
dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai
(value creating activities) yang memungkinkan siapapun yang
melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang
dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai
dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami atau
perjanjian transaksi bisnis dalam Islam. Pemasaran berhubungan dan
berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan masyarakat. (Tamamudin, 2014:274).
46
Sedangkan bauran pemasaran (marketing mix) menurut Kotler
(2002:93) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar
sasaran.
Dalam hal ini, bagaimana strategi bauran pemasaran yang
dilakukan oleh masing-masing bank syariah dengan berlandaskan prinsip
syariah dalam dunia perbankan syariah yang mana saat ini sudah sangat
bersaing, dalam menyampaikan maksud dari strategi pemasaran mereka
untuk dapat diterima dan dimengerti oleh konsumen atau nasabah yang
akan memilih bank syariah.
Dengan demikian, hal ini akan selalu berhubungan dengan perilaku
konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan dalam
memilih bank syariah. Hal-hal apa saja yang dipertimbangkan, hal-hal apa
saja yang sebenarnya menarik perhatian konsumen dalam memilih bank
syariah apabila dilihat dari sisi strategi bauran pemasaran bank syariah
yang diterima oleh konsumen.
47
C. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yag telah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan variabel yang diambil dalam peneltian ini,
antara lain :
Tabel 2. 4
Penelitian Terdahulu
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
1. Siti Umi Hanik,
Jati Handayani
(2014)
Keputusan Nasabah dalam
Memilih Perbankan
Syariah (Studi Kasus pada
Nasabah Bank Syariah
Mandiri)
1. Variabel Bauran
Pemasaran Jasa
2. Variabel Faktor
Sosial
3. Variabel
Keputusan
4. Metode Analisa
Regresi Linier
Berganda
1. Memiliki
perbedaan pada
objek penelitian
1. Variabel bauran pemasaran
jasa berpengaruh signifikan
terhadap keputusan memilih
perbankan syariah
2. Variabel sosial berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan memilih
perbankan syariah
3. Variabel faktor personal
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan memilih
perbankan syariah
2. Muhsin Wahid,
Muh. Syafi’i
Basalamah
Marketing Mix Effect on
the Decision of Customers
in The Matter In Choosing
1. Variabel
marketing mix
1. Tidak terdapat
variabel sosial
1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bauran
pemasaran (produk,
48
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
(2016)
The Home Purchase Loans
In Pt. BNI 46 Griya BNI
(Persero) Tbk Branch
Makassar
2. Variabel
keputusan
3. Objek
penelitian
nasabah
pembiayaan
kepemilikan
rumah
promosi, lokasi, karyawan,
infrastruktur dan proses)
dalam regresi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah
2. Dilihat dari hasil pengujian
baik secara parsial maupun
simultan bauran pemasaran
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah
dalam memilih pembiayaan
KPR BNI Griya
3. Firman Yulianto
(2010)
Analisis Pengaruh Faktor
bauran Pemasaran
Terhadap Pertimbangan
Nasabah Dalam Memilih
Bank Syariah di Kota
Medan
1. Variabel bauran
pemasaran
2. Variabel
keputusan
memilih
3. Metode analisa
regresi linier
berganda
1. Tidak terdapat
variabel sosial
1. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor-
faktor bauran pemasaran
(marketing mix) yang
terdiri dari produk, tempat
dan pelayanan pegawai
berpengaruh secara
signifikan terhadap
pertimbangan keputusan
nasabah dalam memilih
bank Syariah di kota
Medan.
49
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
4. Zamroni
(2016)
Pengaruh Marketing Mix
dan Syariah Compliance
Terhadap Keputusan
Nasabah Memilih Bank
Umum Syariah di Kudus
1. Variabel
Syariah
Marketing Mix
2. Variabel
Keputusan
3. Metode Analisa
Regresi Liner
Berganda
1. Tidak terrdapat
variabel sosial
1. Hasil Uji T didapatkan
produk, harga, lokasi,
promosi dan Syariah
compliance berpengaruh
terhadap keputusan
2. Berdasarkan hasil Uji F
marketing mix dan Syariah
compliance secara signifikan
mempengaruhi keputusan
nasabah
5. Darma, Dita
Pramudya
Wardani
(2013)
Pengaruh Bauran Promosi
Terhadap Keputusan
Pengambilan Produk
Pembiayaan KPR
Platinum iB Pada Bank X
Syariah Cabang Harmoni-
Jakarta
1. Variabel
Marketing Mix
Produk
dan Promosi
2. Variabel
keputusan
Objek
penelitian KPR
Syariah
1. Tidak terdapat
variabel sosial
1. secara parsial hanya variabel
promosi penjualan dan
publisitas yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk
pembiayaan KPR
2. Hasil pengujian secara
simultan menunjukkan
bahwa keemapt variabel
bauran promosi tersebut
mempengaruhi keputusan
nasabah
50
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
6. Zulkifli
Zainuddin,
Yahya Hamja,
Siti Hamidah
Rustiana
(2016)
Analisis Faktor Dalam
Pengambilan Keputusan
Nasabah Memilih Produk
Pembiayaan Perbankan
Syariah (Studi Kasus Pada
PT Bank Syariah
Mandiri Cabang Ciputat)
1. Persamaan
Variabel Bauran
Pemasaran Jasa
2. Variabel
kesadaran
merek
3. Variabel sosial
4. Variabel
Keputusan
1. Terdapat
perbedaan
variabel lain
dalam
penelitian
terdahulu yaitu
perceived
quality
2. Regresi linier
berganda
1. Faktor bauran pemasaran
seperti produk, haarga,
tempat dan promosi
berpengaruh terhadap
keputusan nasabah
2. Faktor kesadaran merek
berpengaruh terhadap
keputusan nasabah
3. Faktor sosial berpengaruh
terhadap keputusan
nasabah.
7. Mei Linda
Sipayung,
Asmina
Herawaty
Sinaga
(2017)
Marketing Mix Effect and
Quality Product Purchase
Decision Rice
Pandaraman in South
Tapanuli Region
1. Persamaan
Variabel Bauran
Pemasaran Jasa
2. Variabel
Keputusan
3. Metode Analisa
Regresi Linier
Berganda
1. Tidak Terdapat
Variabel Sosial
1. Hasil penelitian ini
menunjukkan bauran
pemasaran dan kualitas
produk berpengaruh secara
simultan dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
2. Variabel yang paling
dominan berpengaruh
adalah variabel bauran
pemasaran
8. Renando
Raditya
Pengaruh Sikap, faktor
Pribadi, dan Faktor Sosial
1. Variabel Faktor
Sosial
1. Tidak terdapat
variabel bauran
1. Variabel sosial secara
parsial berpengaruh
51
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Abdullah
(2017)
Terhadap Keputusan
Pembelian
Variabel
Keputusan
pemasaran
syariah
signifikan terhadap
keputusan pembelian
2. Variabel sikap secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
3. Faktor pribadi secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian
4. Secara bersama-sama dari
variabel sikap, faktor
pribadi, dan faktor social
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
9. Henni
Noviasari,
Muhammad
Aulia Ikram
(2013)
Pengaruh Faktor Sosial
dan Faktor Pribadi
Terhadap Keputusan
Pembelian Kamera DSLR
Canon di Kota Pekanbaru
1. Variabel Sosial
2. Variabel
keputusan
1. Tidak terdapat
variabel bauran
pemasaran
syariah
1. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat
pengaruh yang signifikan
positif antara variabel bebas
yaitu faktor sosial dan
faktor pribadi terhadap
variabel terikat yaitu
keputusan pembelian.
52
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
2. Secara simultan faktor
sosial dan faktor pribadi,
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian
3. Variabel bebas yang paling
dominan dalam
mempengaruhi variabel
terikat yaitu variabel faktor
sosial dengan hasil t hitung
> t table yaitu sebesar 4,192
>1,98
10. Farli Liwe
(2013)
Kesadaran Merek,
Keragaman Produk, dan
Kualitas Produk
Pengaruhnya Terhadap
Pengambilan Keputusan
Konsumen Membeli Di
Kentucky Fried Chicken
Manado
1. Variabel
Kesadaran
Merek
2. Variabel
Keputusan
1. Tidak terdapat
variabel sosial
2. Tidak terdapat
variabel bauran
pemasaran
syariah
1. Secara parsial kesadaran
merek berpengaruh
signifikan terhadap
pengambilan keputusan
konsumen.
2. Secara parsial keragaman
produk berpengaruh
signifikan terhadap
pengambilan keputusan
konsumen.
3. Secara parsial kualitas
produk berpengaruh
53
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
signifikan terhadap
pengambilan keputusan
konsumen.
4. secara simultan dan parsial
kesadaran merek,
keragaman produk, dan
kualitas produk
berpengaruh signifikan
terhadap pengambilan
keputusan konsumen
11. Nicky Timpal,
Lapian, Paulina
Van Rate
(2016)
Pengaruh Brand
Awareness dan Brand
Attitude Terhadap
Keputusan Pembelian
Handphone Merek Nokia
(Studi Kasus Pada Siswa
SMA dan SMK di Kota
Manado)
1. Variabel
Kesadaran
Merek
2. Variabel
Keputusan
1. Tidak terdapat
variabel sosial
2. Tidak terdapat
variabel bauran
pemasaran
syariah
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan variabel
bebas (brand awareness dan
barand attitude) berpengaruh
signifikan terhadap variabel
terikat (keputusan pembelian)
dikarenakan Fhitung > Ftabel.
12. Hsin Kuang Chi,
Huery Ren Yeh,
Ya Ting Yang
(2009)
The Impact of Brand
Awareness on Consumer
Purchase Intention: The
Mediating Effect of
Perceived Quality and
Brand Loyalty
1. Variabel brand
awareness
2. Variabel
Keputusan
1. Tidak terdapat
variabel sosial
2. Tidak terdapat
variabel bauran
pemasaran
syariah
1. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa brand
awareness berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan niat beli
konsumen
54
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
2. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
perceived quality
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan niat beli
konsumen
3. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa brand
loyalty berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan niat beli
konsumen
13. Ketut Indah
Pratiwi dan
Kastawan
Mandala
(2015)
Pengaruh Faktor Budaya,
Sosial, Pribadi, Psikologi
dan Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan
Pembelian Kebaya Bordir
pada Jegeg Ayu Boutique
di Kuta
1.Variabel Sosial
2.Variabel Bauran
Pemasaran
3.Variabel
Keputusan
1. Tidak terdapat
variabel
kesadaran
merek
1. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor
budaya berpengaruh positif
dan signifikan secara
parsial terhadap keputusan
pembelian.
2. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor
pribadi berpengaruh positif
dan signifikan secara
parsial terhadap keputusan
pembelian.
55
No Peniliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
3. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor
psikologi berpengaruh
positif dan signifikan secara
parsial terhadap keputusan
pembelian.
4. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa bauran
pemasaran berpengaruh
positif dan signifikan secara
parsial terhadap keputusan
pembelian.
56
D. Kerangka Berfikir
Berdasarkan landasan teori di atas, maka diperlukan sebuah analisa
mengenai bagaimana pengaruh sosial, kesadaran merek dan bauran pemasaran
syariah terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah. Dimana analisis
yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Maka kerangka
pemikiran dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Proses Keputusan
(Y)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis:
1. Uji t
2. Uji F
Regresi Linier Berganda
Koefisien Determinasi (R²)
Kesimpulan
Bauran Pemasaran
Syariah
(X3)
Kesadaran Merek
(X2)
Sosial
(X1)
57
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah dalam
penelitian yang masih harus diuji akan kebenarannya. Dalam penelitian ini
hipotesisnya antara lain :
1. H0: β₁ = 0 ; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel sosial
(X1) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah (Y)
Hₐ : β₁ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sosial
(X1) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah (Y)
2. H0: β₂ = 0 ; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
kesadaran merek (X2) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan
KPR Syariah (Y)
Hₐ : β₂ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kesadaran merek (X2) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan
KPR Syariah (Y)
3. H0: β₃ = 0 ; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bauran
pemasaran syariah (X3) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan
KPR Syariah (Y)
Hₐ: β₃ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kesadaran merek (X3) secara parsial terhadap proses keputusan pemilihan
KPR Syariah (Y)
4. H0: β₁, β₂, β₃ = 0; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel sosial
(X1), kesadaran merek (X2) dan bauran pemasaran syariah (X3) secara
simultan terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah (Y)
58
Hₐ : β₁, β₂, β₃ ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sosial
(X1), kesadaran merek (X2) dan bauran pemasaran syariah (X3) secara
simultan terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah (Y)
59
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada pengaruh sosial,
kesadaran merek, dan bauran pemasaran syariah sebagai variabel independen
dan proses keputusan sebagai variabel dependen. Untuk selanjutnya variabel-
variabel independen tersebut akan dianalisis seberapa besar variabel-variabel
tersebut mempengaruhi proses keputusan pemilihan (variabel dependen) KPR
Syariah. Studi kasus pada penelitian ini adalah nasabah KPR Syariah pada
Bank BNI Syariah di DKI Jakarta yang pernah atau masih memiliki
pembiayaan KPR Syariah sebagai objek penelitian yang terpilih. Ditetapkan
100 orang nasabah KPR BNI Syariah yang dijadikan sebagai responden
tersebut dapat mewakili sebagian besar nasabah KPR BNI Syariah yang berada
di wilayah DKI Jakarta. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April sampai
dengan bulan November 2017.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017:111). Populsai dalam penelitian ini
adalah nasabah yang memutuskan untuk memilih produk KPR Syariah
60
pada Bank BNI Syariah di wilayah DKI Jakarta yang pernah atau masih
menjadi nasabah KPR syariah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representative atau mewakili
(Sugiyono, 2017:111).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
metode purposive sampling, yaitu Teknik penelitian sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:119). Maka, pertimbangan
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah responden yang
merupakan nasabah yang pernah atau masih memiliki pembiayaan KPR
Syariah. Sampel yang dipilih oleh peneliti sebagai sumber data yang
dibutuhkan untuk penelitian ini adalah responden atau nasabah KPR
Syariah di wilayah DKI Jakarta yang pernah atau masih memiliki
pembiayaan KPR BNI Syariah.
Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti,
maka dari itu peneliti menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi
61
dengan menggunakan rumus pengambilan sampel menurut (Umar,
81:2014) sebagai berikut :
𝑛 = [𝑍𝛼/2. 𝜎
𝑒]
2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z𝛼 = Ukuran tingkat kepercayaan dalam dengan 𝛼 = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z 12⁄ , 95% = Z 0,475 dalam table
ditemukan 1,96)
𝜎 = Standar deviasi dapat didekati dengan range (R), yaitu selisih data
terbesar (p) dan terkecil (q). Jika p dan q tidak diketahui maka dapat
diganti dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 x 0,5
e = margin of error atau kesalahan yang dapat di toleransi sebesar 5% atau
0,005
𝑛 = [(1,96)(0,25)
0,05]
2
= 96,04
Jumlah sampel yang didapat yaitu 96,04 responden untuk
memudahkan penelitian jumlah sampel ditetapkan sebanyak 100 orang
dari semua nasabah yang pernah atau masih menjadi nasabah pembiayaan
KPR Syariah pada Bank BNI Syariah DKI Jakarta. Pada jumlah tersebut
dianggap sudah representatif karena sudah lebih besar dari batas minimal
sampel yang ditentukan.
62
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2016:375). Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan instrument berupa kuesioner yang diberkan kepada
nasabah pembiayaan KPR Syariah pada Bank BNI Syariah yang pernah atau
masih menjadi nasabah pembiayaan KPR Syariah.
Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulka data ini adalah
sebagai berikut :
1. Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Menurut
Sugiyono (2015:193), sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpulan data. Data primer ini dikumpulkan
melalui teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibuat
oleh peneliti. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Kuisioner ini diperoleh dari variabel yang akan
diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
63
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,
2017:130).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar seluruhnya dengan cara
mengajukan daftar pernyataan langsung kepada 100 responden nasabah
yang menggunakan pembiayaan KPR syariah. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pilihan ganda yang dimana
setiap item soal disediakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dalam penelitian ini
jawaban yang diberikan oleh responden kemudian diberi skor dengan
menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengembangkan instrumen yang
digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang atau
sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan suatu objek,
alternative kebijakan yang harus dibuat, implementasi kebijakan, output
kebijakan dan outcome kebijakan (Sugiyono, 2017:132). Jawaban setiap
item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif, dengan 5 alternatif jawaban sebagai
berikut :
Tabel 3. 1 Skala Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
64
Alasan digunakan skala Likert karena memiliki beberpa kebaikan
dibandingkan tipe yang lain yaitu selain relatif mudah, menurut (Supranto,
1997:227) skala likert juga tercermin dalam keragaman skor (variability
of score) sebagai akibat penggunaan skala antara 1 sampai dengan 5.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2015:193). Yang termasuk data sekunder adalah data yang
diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki
relevansi dengan objek yang diteliti. Untuk data sekunder, peneliti
mengumpulkannya dengan studi kepustakaan, literature pada berbagai
perpustakaan di dalam dan di luar kampus maupun pada internet.
D. Metode Analisis Data
Metode peneltian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya.
Menurut (Sugiyono, 2015:31) metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
diguakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
65
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2015:82).
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2016. Selain
digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2016 juga digunakan untuk
mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan
kedalam file Microsoft Excel 2016, data tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan software SPSS (Statistical Package for social) 23.0 dan
diinterpretasikan.
Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan
menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah
jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif
66
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r
hitung lebih kecil dari pada r tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut tidak valid (Ghozali, 2016:52-53).
Kriteria yang digunakan dalam menetukan valid tidaknya
pertanyaan atau penyataan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a) Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji
coba)
c) Dari 30 responden untuk menemukan r tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28 r tabel dari 28 adalah = 0, 361
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2016:47).
Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja.
Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
67
Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2016: 48).
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Jika penelitian
dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik
deskriptif (Sugiyono, 2017:141).
3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi dan terbebas dari asumsi klasik statistik.
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedestisitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua
acara yang tepat untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
68
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
(Ghozali, 2016;154).
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika
penyebaran data pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis
normal (45 derajat), maka data berdistribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploating
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distibusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan
69
atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram
yang tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016:154-
156).
2) Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji
grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
statistik non-parametik dengan uji Kolmogorov - Smirnov (K-S).
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika
signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang
signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah
bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku,
berarti data tersebut tidak normal (Ghozali, 2016:156-159).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (independent). Jika variabel bebas (independent) saling
70
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas (independent) yang nilai korelasi
antar sesama variabel bebas (independent) sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi adalah dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation
Faktor (VIF), jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10/10,00
menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada antar variabel
independennya (Ghozali, 2016:103).
c. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak
terjadi Heterokesdesitas (Ghozali, 2016:134).
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scaterplot antara nilai prediksi variable terikat (z variabel), dengan
residualnya (s residualnya):
1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokesdastisitas.
71
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas
dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokesdastisitas (Ghozali, 2016:134).
4. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variable dependen/terikat dengan satu atau lebih variable
independen/bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003
dalam Ghozali, 2016:93).
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi
dihitung dengan dua tujuan sekaligus; pertama, meminimumkan
penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996 dalam Ghozali, 2016:93).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel bebas yaitu sosial (X1), kesadaran merek (X2), dan bauran
pemasaran syariah (X3) terhadap proses keputusan (Y). Adapun bentuk
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan:
72
Y = Proses keputusan
α = Konstanta
X1 = Sosial
X2 = Kesadaran Merek
X3 = Bauran pemasaran syariah
β1, β2, β3 = Kofesien Regresi (menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada hubungan nilai variabel
independen).
e = Standar Error
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji
secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah
apakah suatu parameter bi sama dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya
apakah suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha)
parameter suatu variabel tidak sama dengan nol atau Ha : bi ≠ 0.
Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016: 96).
73
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini uji signifikansi parameter
individual (Uji t) menggunakan pengujian dua arah (two tail test).
Peneliti menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel bebas
dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel terikat. Untuk
menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun
prosedurnya sebagai berikut:
Gambar 3. 1
Uji Hipotesis Dua Pihak
1) Menentukan H₀ dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif).
2) Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 23.0 for
windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t.
3) Jika -t hitung < -t tabel atau jika t hitung > t tabel maka H₀ ditolak
dan Ha diterima, yang berarti variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen
74
4) Jika -t hitung > -t tabel atau jika t hitung < t tabel maka H₀
diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel independen secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) juga dapat dilihat sebagai berikut:
1) Jika probabilitas < 0,05 maka H₀ ditolak hal tersebut berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2) Jika probabilitas > 0,05 maka H₀ diterima hal tersebut berarti
tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat (Mursid dan Suhartono, 2014:55).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji joint hipotesis
bahwa b1, b2, dan b3 secara simultan sama dengan nol, atau:
Ho : b1 = b2 = ….. = bk = 0,
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
75
bebas secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel
terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel,
maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2016: 96).
6. Koefisien Determinasi (Adjust R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R² , nilai Adjusted
R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan
kedalam model. Dalam kenyataan nilai Adjusted R² dapat bernilai
76
negative, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif (Ghozali,
2016:95).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut seseorang atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain
menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam (Sugiyono, 2015:38). Sedangkan
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:38).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh
variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indicator-
indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran Ordinal dan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan
diteliti, yaitu:
1. Variabel Bebas / Independen (X)
Variabel bebas/independen ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat atau dependen (Ghozali, 2016:39).
77
Variabel bebas/independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
a. Faktor Sosial (X1)
b. Kesadaran Merek (X2)
c. Bauran Pemasaran Syariah (X3)
2. Variabel Terikat / Dependen (Y)
Variabel terikat/dependen, disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, Karena adanya variabel bebas (Ghozali,
2016:39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peneltian nasabah
yang menggunakan pembiayaan KPR Syariah pada BNI Syariah di
wilayah Jakarta Selatan.
Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan
operasional konstrak supaya dapat diukur. Dalam penelitian ini
operasional variabel penelitian dan pengukuran variabel dapat dilihat pada
table.
Tabel 3. 2
Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Faktor Sosial
(X1)
Kotler (2007)
1. Kelompok Acuan 1. Perilaku dan gaya
hidup
2. Kebiasaan Kelompok
Likert
2. Keluarga 3. Anggota keluarga
Likert
3. Peran dan Status 4. Peran dan status
seseorang Likert
78
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Kesadaran
Merek
(X2)
Durianto
(2004:7)
1. Top of mind 5. Merek yang pertama
kali muncul dibenak
konsumen
Likert
2. Brand recall 6. Mengingat kembali
merek tanpa di bantu Likert
3. Brand recognition 7. Mengingat merek
dengan diberikan
bantuan
Likert
4. Unaware of brand 8. Tidak mengetahui
suatu merek Likert
Bauran
Pemasaran
Syariah
(X3)
Hamdi Agustin
(2017)
1. Produk (Product) 9. Kehalalan produk
10. Kejelasan spesifikasi
produk
11. Kesesuaian produk
Likert
2. Harga (Price) 12. Penetapan harga yang
adil
13. Tidak Mengambil
keuntungan yang
berlebihan
14. Harga yang kompetitif
Likert
3. Promosi
(Promotion)
15. Komunikasi promosi
tidak berlebihan
16. Fungsi promosi bagi
nasabah
17. Keseuaian promosi
Likert
Kaerul Umam
(2013) dan
Widjajakusuma
(2002)
4. Lokasi (Place) 18. Jaringan luas
19. Efektif dan Efisien
Likert
Proses
keputusan (Y)
Kotler dan
Keller
(2007:235)
1. Pengenalan akan
kebutuhan
20. Identifikasi Kebutuhan
Likert
2. Pencarian
informasi
21. Mencari informasi dari
sumber pribadi
22. Mencari informasi dari
sumber komersial
23. Mencari informasi
umum
Likert
3. Evaluasi alternativ 24. Mencari solusi atau
alternatif atas
kebutuhan
Likert
4. Keputusan
membeli
25. Mengambil keputusan
memilih produk bank
syariah
Likert
79
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan
sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu
adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya
UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
80
usaha kepada PT Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal
19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari
faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk
perbankan syariah juga semakin meningkat.
2. Profile BNI Syariah
a. Profile
Nama : PT BANK BNI SYARIAH
Alamat
Telepon : 62-21 2970 1946 (Telephone)
+62-21 2966 7947 (Fax)
Call center : 1500046
Faksimili : [email protected]
Situs Web : www.bnisyariah.co.id
Tanggal Berdiri : 22 Maret 2010
Tanggan Beroperasi : 19 Juni 2010
Modal Dasar : Rp 4.004.000.000.000
Gedung Tempo Pavilion 1 Jl. HR Rasuna
Said Kav 10-11, Lt 3-6, Jakarta 12950,
Indonesia
:
81
Modal Disetor : Rp 1.501.500.000.000
Jumlah Karyawan : 4.450 Orang (Tahun 2017)
Kantor Layanan : 68 Kantor Cabang, 171 Kantor Cabang
Pembantu, 17 Kantor Kas, 17 Kantor Fungsional, 23 Mobil Layanan
Gerak, dan 29 Payment Point.
b. Kepemilikan Saham
1. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK: 99,9%
2. PT BNI LIFE INSURANCE: 0,1%
c. Logo Perusahaan
Gambar 4. 1
Logo BNI Syariah
3. Visi Misi BNI Syariah
Visi BNI Syariah
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja
Misi BNI Syariah
• Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
• Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
Logo 2 Logo 1
82
• Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor
• Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
• Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4. Struktur Organisasi BNI Syariah
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen : Rizqullah
Komisaris Independen : Muhammad Syakir Sula
Komisaris : Max R. Niode
b. Dewan Pengawas Syariah
Ketua : KH. Ma’ruf Amin
Anggota : Hasanudin
c. Dewan Direksi
Direktur Utama : Abdullah Firman Wibowo
Direktur Bisnis : Dhias Widhiyati
Direktur Operasional : Junaidi Hisom
B. Profil Responden
Objek dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi nasabah
pembiayaan KPR Syariah pada Bank BNI Syariah yang berada di wilayah DKI
Jakarta. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 100 responden. Berikut ini
adalah penyajian hasil mengenai profil responden.
83
1. Jumlah Responden Berdasarkan Domisili Kantor BNI Syariah DKI
Jakarta
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan domisili kantor
BNI Syariah di wilayah DKI Jakarta pada 100 responden, diperoleh hasil
seperti table berikut:
Tabel 4. 1
Responden berdasarkan domisili kantor BNI Syariah DKI Jakarta
DOMISILI KANTOR BNI SYARIAH DKI JAKARTA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Jakarta Barat 13 13.0 13.0 13.0
Jakarta Pusat 29 29.0 29.0 42.0
Jakarta Selatan 26 26.0 26.0 68.0
Jakarta Timur 15 15.0 15.0 83.0
Jakarta Utara 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa proporsi responden yang
mengisi kuisioner, dari 100 responden frekuensi jumlah terbanyak berada
pada daerah Jakarta Pusat yaitu berjumlah 29 responden atau 29% dan
posisi kedua yaitu pada Jakarta Selatan dengan responden berjumlah 26
orang atau 26%, selanjutnya sebanyak 17 responden atau 17% adalah
responden yang berasal dari kantor BNI Syariah wilayah Jakarta Utara,
lalu sebanyak 15 responden atau 15% berasal dari kantor BNI wilayah
Jakarta Timur dan sisanya sebesar 13 responden atau 13% adalah
responden berasal dari Jakarta Barat.
2. Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan jenis kelamin
pada 100 responden, diperoleh hasil seperti table berikut:
84
Tabel 4. 2
Jenis Kelamin Responden
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pria 73 73.0 73.0 73.0
Wanita 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan keterangan pada table 4.2 Di atas, dapat diketahui
jenis kelamin responden nasabah KPR Syariah pada BNI Syariah di
wilayah DKI Jakarta paling mendominasi adalah pria dengan jumlah 73
orang dari 100 responden dengan persentase sebesar 73% dan sisanya
sebesar 27% atau 27 responden adalah wanita.
3. Usia
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan usia pada 100
responden, diperoleh hasil seperti table berikut:
Tabel 4. 3
Usia Responden
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
> 40 tahun 34 34.0 34.0 34.0
25 - 30 Tahun 12 12.0 12.0 46.0
31 - 35 Tahun 14 14.0 14.0 60.0
36 - 40 Tahun 40 40.0 40.0 100.0
Total 101 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan keterangan dari table 4.3, bahwa responden yang
menggunakan pembiayaan KPR BNI Syariah DKI Jakarta berdasarkan
usia yang paling banyak yaitu dengan rentang usia antara 36 – 40 tahun
memiliki porsi terbesar sebanyak 40 responden atau 40% lalu dengan
85
rentang usia > 40 tahun sebanyak 34 responden atau 34%, jumlah
responden dengan rentang usia 31 – 35 tahun sebanyak 14 responden atau
dalam persentase sebesar 14%. Dan jumlah responden dengan rentang usia
25 – 30 tahun sebanyak 12 responden atau dalam persentase sebesar 12%.
4. Pekerjaan
Pengumpulan data melalui kuisioner berdasarkan pekerjaan pada
100 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4. 4
Pekerjaan Responden
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pegawai Negeri 37 37.0 37.0 37.0
Pegawai Swasta 53 53.0 53.0 90.0
Wiraswasta 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan keterangan pada table 4.4 di atas, dapat diketahui jenis
pekerjaan responden nasabah KPR Syariah pada BNI Syariah di wilayah
DKI Jakarta paling mendominasi adalah pegawai swasta dengan jumlah
53 orang dari 100 responden dengan persentase sebesar 53% lalu
pekerjaan sebagai pegawai negeri berjumlah 37 responden atau 37% dan
sisanya sebesar 10% atau 10 responden adalah seorang wiraswasta.
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar
86
dari r tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka
pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali, 2016:52-53).
Kriteria yang digunakan dalam menetukan valid tidaknya
pertanyaan atau penyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b. Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji
coba)
c. Dari 30 responden untuk menemukan r tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28 r tabel dari 28 adalah = 0, 361
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel sosial, kesadaran merek, bauran pemasaran syariah, dan proses
keputusan dengan 30 sampel responden.
Tabel 4. 5
Hasil Validitas Variabel Sosial
Pernyataan r
Tabel
r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig (2 -
Tailed)
Keterangan
SOS1 0,361 0,715 0,000 Valid
SOS2 0,361 0,815 0,000 Valid
SOS3 0,361 0,834 0,000 Valid
SOS4 0,361 0,656 0,000 Valid
SOS5 0,361 0,661 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan table 4. 5 Dapat dilihat pada variabel sosial memiliki
nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan nilai rtabel
0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan didapati
87
nilai 0,361 sebagai rtabel. Lalu dapat dilihat juga dengan kriteria signifikansi
dimana nilai sig (2-tailed) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan setiap butir
dari pernyataan atau indikator variabel sosial dinyatakan valid.
Tabel 4. 6
Hasil Validitas Variabel Kesadaran Merek
Pernyataan r Tabel r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
AWR1 0,361 0,627 0,000 Valid
AWR2 0,361 0,707 0,000 Valid
AWR3 0,361 0,698 0,000 Valid
AWR4 0,361 0,717 0,000 Valid
AWR5 0,361 0,833 0,000 Valid
AWR6 0,361 0,855 0,000 Valid
AWR7 0,361 0,733 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan table 4. 6 Dapat dilihat pada variabel kesadaran merek
memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan
nilai rtabel 0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan
didapati nilai 0,361 sebagai rtabel. Lalu dapat dilihat juga dengan kriteria
signifikansi dimana nilai sig (2-tailed) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
setiap butir dari pernyataan atau indikator variabel kesadaran merek
dinyatakan valid.
Tabel 4. 7
Hasil Validitas Variabel Bauran Pemasaran Syariah
Pernyataan r Tabel r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig
(2 - Tailed)
Keterangan
MIX1 0,361 0,681 0,000 Valid
MIX2 0,361 0,836 0,000 Valid
MIX3 0,361 0,832 0,000 Valid
MIX4 0,361 0,801 0,000 Valid
88
Pernyataan r Tabel r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig
(2 - Tailed)
Keterangan
MIX5 0,361 0,776 0,000 Valid
MIX6 0,361 0,776 0,000 Valid
MIX7 0,361 0,790 0,000 Valid
MIX8 0,361 0,892 0,000 Valid
MIX9 0,361 0,899 0,000 Valid
MIX10 0,361 0,795 0,000 Valid
MIX11 0,361 0,862 0,000 Valid
MIX12 0,361 0,810 0,000 Valid
MIX13 0,361 0,843 0,000 Valid
MIX14 0,361 0,876 0,000 Valid
MIX15 0,361 0,838 0,000 Valid
MIX16 0,361 0,904 0,000 Valid
MIX17 0,361 0,894 0,000 Valid
MIX18 0,361 0,699 0,000 Valid
MIX19 0,361 0,557 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan table 4.7 dapat dilihat pada variabel bauran pemasaran
syariah memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. Peneliti
mendapatkan nilai r tabel 0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi
30 – 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel. Lalu dapat dilihat juga
dengan kriteria signifikansi dimana nilai sig (2-tailed) < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan setiap butir dari pernyataan atau indikator variabel
bauran pemasaran syariah dinyatakan valid.
Tabel 4. 8
Hasil Validitas Variabel Proses Keputusan
Pernyataan r Tabel r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig
(2 - Tailed)
Keterangan
KEP1 0,361 0,850 0,000 Valid
KEP2 0,361 0,962 0,000 Valid
KEP3 0,361 0,960 0,000 Valid
KEP4 0,361 0,963 0,000 Valid
KEP5 0,361 0,858 0,000 Valid
89
Pernyataan r Tabel r Hitung
(Pearson
Correlation)
Sig
(2 - Tailed)
Keterangan
KEP6 0,361 0,831 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan table 4.8 Dapat dilihat pada variabel proses keputusan
memiliki nilai r hitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,361. Peneliti
mendapatkan nilai r tabel 0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi
30 – 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel. Lalu dapat dilihat juga
dengan kriteria signifikansi dimana nilai sig (2-tailed) < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan setiap butir dari pernyataan atau indikator variabel
proses keputusan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji Suatu kuesioner dan dapat
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghozali, 2016: 48). Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel
sosial, kesadaran merek, bauran pemasaran syariah dan proses keputusan
dengan sampel 30 responden.
Tabel 4. 9
Hasil Reliabilitas
Variabel Cronch’s
Alpha
N of Item Keterangan
Sosial 0,788 5 Reliabel
Kesadaran Merek 0,858 7 Reliabel
Bauran Pemasaran Syariah 0,967 19 Reliabel
Proses Keputusan 0,936 6 Reliabel
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
90
Hasil pada table 4.9 Tersebut diketahui memperoleh nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,70, ini berarti pernyataan dalam kuisioner
pada penelitian dianggap reliabel.
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas
hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator
pengukuran variabel. Statistic deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Sosial
Dalam variabel sosial terdapat 10 butir pernyataan yang diajukan
kepada responden, hasil jawabannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 10
Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena perilaku dan gaya hidup
saya yang islami
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 8 8.0 8.0 10.0
3 28 28.0 28.0 38.0
4 27 27.0 27.0 65.0
5 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Table 4.10 diatas Tanggapan responden mengenai saya memilih
pembiayaan KPR BNI Syariah karena perilaku dan gaya hidup saya yang
islami dikatakan sangat setuju oleh 35 responden atau sebesar 35%
responden, setuju oleh 27 responden atau sebesar 27% responden, netral
oleh 28 responden atau sebesar 28% responden, tidak setuju oleh 8
91
responden atau sebesar 8% responden dan sangat tidak setuju oleh 2
responden atau sebesar 2% responden. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 62% responden
menyatakan bahwa saya memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena
perilaku dan gaya hidup saya yang islami.
Tabel 4. 11
Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena sesuai dengan organisasi /
kelompok yang saya ikuti
X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 15 15.0 15.0 15.0
2 15 15.0 15.0 30.0
3 22 22.0 22.0 52.0
4 22 22.0 22.0 74.0
5 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai memilih pembiayaan KPR BNI
Syariah karena sesuai dengan organisasi / kelompok yang saya ikuti
(Organisasi, Ikatan, Pengajian, dll) dikatakan sangat setuju oleh 26
responden atau sebesar 26% responden, setuju oleh 22 responden atau
sebesar 22% responden, netral oleh 22 responden atau sebesar 22%
responden, tidak setuju oleh 15 responden atau sebesar 15% responden dan
sangat tidak setuju oleh 15 responden atau sebesar 15% responden. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif
karena jawaban yang paling unggul atau dominan yaitu jawaban dengan
kriteria sangat setuju sebesar 26% responden menyatakan bahwa memilih
92
pembiayaan KPR BNI Syariah karena sesuai dengan organisasi /
kelompok yang saya ikuti (Organisasi, Ikatan, Pengajian, dll).
Tabel 4. 12
Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena informasi dari keluarga saya
X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 13 13.0 13.0 13.0
2 14 14.0 14.0 27.0
3 27 27.0 27.0 54.0
4 20 20.0 20.0 74.0
5 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai memilih pembiayaan KPR BNI
Syariah karena informasi dari keluarga saya (Orang tua, sanak saudara, dll)
dikatakan sangat setuju oleh 26 responden atau sebesar 26% responden,
setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% responden, netral oleh 27
responden atau sebesar 27% responden, tidak setuju oleh 14 responden
atau sebesar 14% responden dan sangat tidak setuju oleh 13 responden atau
sebesar 13% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden
hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 46% responden menyatakan
bahwa memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena informasi dari
keluarga saya (Orang tua, sanak saudara, dll).
93
Tabel 4. 13
Saya memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena lingkungan kerja
X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 8 8.0 8.0 8.0
2 11 11.0 11.0 19.0
3 8 8.0 8.0 27.0
4 35 35.0 35.0 62.0
5 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya memilih pembiayaan KPR
BNI Syariah karena lingkungan kerja dikatakan sangat setuju oleh 38
responden atau sebesar 38% responden, setuju oleh 35 responden atau
sebesar 35% responden, netral oleh 8 responden atau sebesar 8%
responden, tidak setuju oleh 11 responden atau sebesar 11% responden dan
sangat tidak setuju oleh 8 responden atau sebesar 8% responden. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif
karena sebesar 73% responden merupakan gabungan dari hasil jawaban
dengan kriteria setuju dan sangat setuju menyatakan bahwa saya memilih
pembiayaan KPR BNI Syariah karena lingkungan kerja.
Tabel 4. 14
Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena peran pekerjaan saya yang
mendukung
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
X1.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 13 13.0 13.0 13.0
2 9 9.0 9.0 22.0
3 8 8.0 8.0 30.0
4 37 37.0 37.0 67.0
5 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
94
Tanggapan responden mengenai saya memilih pembiayaan KPR
BNI Syariah karena peran pekerjaan saya yang mendukung dikatakan
sangat setuju oleh 33 responden atau sebesar 33% responden, setuju oleh
37 responden atau sebesar 37% responden, netral oleh 8 responden atau
sebesar 8% responden, tidak setuju oleh 9 responden atau sebesar 9%
responden dan sangat tidak setuju oleh 13 responden atau sebesar 13%
responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat
dikatakan positif karena sebesar 70% responden merupakan gabungan dari
hasil jawaban dengan kriteria setuju dan sangat setuju menyatakan bahwa
memilih pembiayaan KPR BNI Syariah karena peran pekerjaan saya yang
mendukung.
2. Variabel Kesadaran Merek
Dalam variabel kesadaran merek terdapat 7 butir pernyataan yang
diajukan kepada responden, hasil jawabannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 15
Jika berbicara tentang KPR Syariah, yang pertama saya ingat ialah KPR
BNI Syariah
X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 20 20.0 20.0 24.0
3 42 42.0 42.0 66.0
4 20 20.0 20.0 86.0
5 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai jika berbicara tentang KPR
Syariah, yang pertama saya ingat ialah KPR BNI Syariah dikatakan sangat
95
setuju oleh 14 responden atau sebesar 14% responden, setuju oleh 20
responden atau sebesar 20% responden, netral oleh 42 responden atau
sebesar 42% responden, tidak setuju oleh 20 responden atau sebesar 20%
responden, dan sangat tidak setuju oleh 4 responden atau sebesar 4%
responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat
dikatakan sebesar 42% responden menyatakan netral atau ragu-ragu bahwa
jika berbicara tentang KPR Syariah, yang pertama saya ingat ialah KPR BNI
Syariah.
Tabel 4. 16
KPR BNI Syariah mudah diingat
X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 16 16.0 16.0 21.0
3 42 42.0 42.0 63.0
4 17 17.0 17.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai KPR BNI Syariah mudah diingat
dikatakan sangat setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% responden,
setuju oleh 17 responden atau sebesar 17% responden, netral oleh 42
responden atau sebesar 42% responden, tidak setuju oleh 16 responden atau
sebesar 16% responden, dan sangat tidak setuju oleh 5 responden atau
sebesar 5% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden
hasil dapat dikatakan sebesar 42% responden menyatakan netral atau ragu-
ragu bahwa mengenai KPR BNI Syariah mudah diingat.
96
Tabel 4. 17
Saya mengetahui KPR BNI Syariah
X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 20 20.0 20.0 22.0
3 25 25.0 25.0 47.0
4 23 23.0 23.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui KPR BNI Syariah
dikatakan sangat setuju oleh 30 responden atau sebesar 30% responden,
setuju oleh 23 responden atau sebesar 23% responden, netral oleh 25
responden atau sebesar 25% responden, tidak setuju oleh 20 responden atau
sebesar 20% responden, dan sangat tidak setuju oleh 2 responden atau
sebesar 2% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden
hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 30% responden menyatakan
saya mengetahui KPR BNI Syariah.
Tabel 4. 18
KPR BNI Syariah mudah dikenal
X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 24 24.0 24.0 26.0
3 21 21.0 21.0 47.0
4 16 16.0 16.0 63.0
5 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai KPR BNI Syariah mudah dikenal
dikatakan sangat setuju oleh 37 responden atau sebesar 37% responden,
97
setuju oleh 16 responden atau sebesar 16% responden, netral oleh 21
responden atau sebesar 21% responden, tidak setuju oleh 24 responden atau
sebesar 24% responden, dan sangat tidak setuju oleh 2 responden atau
sebesar 2% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden
hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 37% responden menyatakan
KPR BNI Syariah mudah dikenal.
Tabel 4. 19
Saya mengetahui KPR BNI Syariah setelah mendapatkan informasi
X2.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 9 9.0 9.0 9.0
2 32 32.0 32.0 41.0
3 45 45.0 45.0 86.0
4 6 6.0 6.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui KPR BNI Syariah
setelah mendapatkan informasi dikatakan sangat setuju oleh 8 responden
atau sebesar 8% responden, setuju oleh 6 responden atau sebesar 6%
responden, netral oleh 45 responden atau sebesar 45% responden, tidak
setuju oleh 32 responden atau sebesar 32% responden dan sangat tidak
setuju oleh 9 responden atau sebesar 9% responden. Secara keseluruhan dari
jawaban 100 responden hasil dapat disimpulkan bahwa 45% responden
menyatakan netral atau ragu-ragu bahwa mengenai saya mengetahui KPR
BNI Syariah setelah mendapatkan informasi.
98
Tabel 4. 20
Saya mengetahui KPR BNI Syariah setelah diberikan saran
X2.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 23 23.0 23.0 23.0
2 29 29.0 29.0 52.0
3 34 34.0 34.0 86.0
4 9 9.0 9.0 95.0
5 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui KPR BNI Syariah
setelah diberikan saran dikatakan sangat setuju oleh 5 responden atau
sebesar 5% responden, setuju oleh 9 responden atau sebesar 9% responden,
netral oleh 34 responden atau sebesar 34% responden, tidak setuju oleh 29
responden atau sebesar 29% responden dan sangat tidak setuju oleh 23
responden atau sebesar 23% responden. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat disimpulkan bahwa 34% responden menyatakan
netral atau ragu-ragu bahwa mengenai saya mengetahui KPR BNI Syariah
setelah diberikan saran.
Tabel 4. 21
Saya tidak mengetahui ada pembiayaan KPR pada BNI Syariah
X2.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 35 35.0 35.0 35.0
2 3 4 5
65 0 0 0
65.0 0 0 0
65.0 0 0 0
100.0 0 0 0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
99
Tanggapan responden mengenai saya tidak mengetahui ada
pembiayaan KPR pada BNI Syariah dikatakan sebagian besar responden
hanya menjawab tidak setuju sebesar 65 responden atau sebesar 65% dan
sangat tidak setuju sebesar 35 responden atau sebesar 35% responden.
Kalimat pernyataan ini bersifat negatif karena itu benar secara keseluruhan
jawaban responden dominan menjawab point 2 yaitu tidak setuju maka dari
jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 65%
responden menyatakan tidak setuju karena tidak mengetahui ada
pembiayaan KPR pada Bank BNI Syariah.
3. Variabel Bauran Pemasaran Syariah
Dalam variabel bauran pemasaran syariah terdapat 25 butir
pernyataan yang diajukan kepada responden, hasil jawabannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. 22
Produk KPR BNI Syariah terbebas dari Riba, Gharar, dan Maysir
X3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
12
0 0
12.0
0 0
12.0
0 0
12.0
4 56 56.0 56.0 68.0
5 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah terbebas
dari Riba, Gharar, dan Maysir dikatakan sangat setuju oleh 32 responden
atau sebesar 32% responden, setuju oleh 56 responden atau sebesar 56%
responden, netral oleh 12 responden atau sebesar 12% responden, dan tidak
100
ada yang memilih jawaban tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif
karena sebesar 56% responden menyatakan setuju dan sebesar 32%
menjawab sangat setuju terhadap produk KPR BNI Syariah terbebas dari
Riba, Gharar, dan Maysir.
Tabel 4. 23
Produk KPR BNI Syariah tergolong aman (terhindar dari bunga)
X3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 22
0 22.0
0 22.0
0 22.0
3 3 3.0 3.0 25.0
4 45 45.0 45.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah
tergolong aman (terhindar dari bunga) dikatakan sangat setuju oleh 30
responden atau sebesar 30% responden, setuju oleh 45 responden atau
sebesar 45% responden, netral oleh 3 responden atau sebesar 3% responden,
tidak setuju oleh 22 responden atau sebesar 22% responden dan tidak ada
yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 45% responden
menyatakan setuju dan sebesar 30% responden menjawab sangat setuju
terhadap produk KPR BNI Syariah tergolong aman (terhindar dari bunga).
101
Tabel 4. 24
Produk KPR BNI Syariah memiliki spesifikasi produk yang jelas
X3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 25
0 25.0
0 25.0
0 25.0
3 17 17.0 17.0 42.0
4 33 33.0 33.0 75.0
5 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah memiliki
spesifikasi produk yang jelas dikatakan sangat setuju oleh 25 responden atau
sebesar 25% responden, setuju oleh 33 responden atau sebesar 33%
responden, netral oleh 17 responden atau sebesar 17% responden, tidak
setuju oleh 22 responden atau sebesar 22% responden dan tidak ada yang
memilih jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 58% responden
menyatakan produk KPR BNI Syariah memiliki spesifikasi produk yang
jelas.
Tabel 4. 25
Produk KPR BNI Syariah memberikan informasi yang jelas dalam proses
akad
X3.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 19
0 19.0
0 19.0
0 19.0
3 13 13.0 13.0 32.0
4 39 39.0 39.0 71.0
5 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
102
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah
memberikan informasi yang jelas dalam proses akad dikatakan sangat setuju
oleh 29 responden atau sebesar 29% responden, setuju oleh 39 responden
atau sebesar 39% responden, netral oleh 13 responden atau sebesar 13%
responden, tidak setuju oleh 19 responden atau sebesar 19% responden dan
tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan
dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar
68% responden berdasarkan hasil persentase gabungan dari jawaban setuju
dan sangat setuju menyatakan produk KPR BNI Syariah memberikan
informasi yang jelas dalam proses akad.
Tabel 4. 26
Produk KPR BNI Syariah sesuai dengan prinsip syariah
X3.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 18
0 18.0
0 18.0
0 18.0
3 17 17.0 17.0 35.0
4 33 33.0 33.0 68.0
5 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah sesuai
dengan prinsip syariah dikatakan sangat setuju oleh 32 responden atau
sebesar 32% responden, setuju oleh 33 responden atau sebesar 33%
responden, netral oleh 17 responden atau sebesar 17% responden, tidak
setuju oleh 18 responden atau sebesar 18% responden dan tidak ada yang
memilih jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 33% setuju dan 32%
103
responden menjawab sangat setuju terhadap produk KPR BNI Syariah
sesuai dengan prinsip syariah.
Tabel 4. 27
Produk KPR BNI Syariah sesuai dengan harapan saya
X3.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
43
0 0
43.0
0 0
43.0
0 0
43.0
4 33 33.0 33.0 76.0
5 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai produk KPR BNI Syariah sesuai
dengan harapan saya dikatakan sangat setuju oleh 24 responden atau sebesar
24% responden, setuju oleh 33 responden atau sebesar 33% responden,
netral oleh 43 responden atau sebesar 43% responden, dan tidak ada yang
memilih jawaban tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif
karena sebesar 33% responden setuju dan 24% responden sangat setuju
menyatakan produk KPR BNI Syariah sesuai dengan harapan saya.
Tabel 4. 28
Harga bersifat jelas dan tidak memberatkan nasabah
X3.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 20 20.0 20.0 20.0
3 19 19.0 19.0 39.0
4 26 26.0 26.0 65.0
5 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
104
Tanggapan responden mengenai harga bersifat jelas dan tidak
memberatkan nasabah dikatakan sangat setuju oleh 35 responden atau
sebesar 35% responden, setuju oleh 26 responden atau sebesar 26%
responden, netral oleh 19 responden atau sebesar 19% responden, sangat
tidak setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% dan tidak ada yang memilih
jawaban tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil
dapat dikatakan positif karena sebesar 35% responden sangat setuju
terhadap harga bersifat jelas dan tidak memberatkan nasabah.
Tabel 4. 29
Margin keuntungan pembiayaan KPR Syariah tidak berlebihan dan bersifat
negosiasi
X3.8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 27 27.0 27.0 27.0
3 23 23.0 23.0 50.0
4 25 25.0 25.0 75.0
5 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai margin keuntungan pembiayaan
KPR Syariah tidak berlebihan dan bersifat negosiasi dikatakan sangat setuju
oleh 25 responden atau sebesar 25% responden, setuju oleh 25 responden
atau sebesar 25% responden, netral oleh 23 responden atau sebesar 23%
responden, sangat tidak setuju oleh 27 responden atau sebesar 27% dan
tidak ada yang memilih jawaban tidak setuju. Secara keseluruhan dari
jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 50%
responden gabungan jawaban setuju dan sangat setuju menyatakan margin
keuntungan KPR Syariah tidak berlebihan dan bersifat negosiasi.
105
Tabel 4. 30
Harga dan margin keuntungan KPR BNI Syariah lebih kompetitif (murah)
X3.9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 28 28.0 28.0 28.0
3 22 22.0 22.0 50.0
4 29 29.0 29.0 79.0
5 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai harga dan margin keuntungan KPR
BNI Syariah lebih kompetitif (murah) dibanding lembaga keuangan lain
dikatakan sangat setuju oleh 21 responden atau sebesar 21% responden,
setuju oleh 29 responden atau sebesar 29% responden, netral oleh 22
responden atau sebesar 22% responden, sangat tidak setuju oleh 28
responden atau sebesar 28% dan tidak ada yang memilih jawaban tidak
setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat
dikatakan positif karena sebesar 50% responden yaitu hasil gabungan
jawaban dari kriteria setuju dan sangat setuju menyatakan harga dan margin
keuntungan KPR BNI Syariah lebih kompetitif (murah) dibanding lembaga
keuangan lain.
Tabel 4. 31
Besarnya angsuran perbulan terjangkau
X3.10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 18 18.0 18.0 18.0
2 5 5.0 5.0 23.0
3 21 21.0 21.0 44.0
4 34 34.0 34.0 78.0
5 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
106
Tanggapan responden mengenai besarnya angsuran perbulan
terjangkau dikatakan sangat setuju oleh 22 responden atau sebesar 22%
responden, setuju oleh 34 responden atau sebesar 34% responden, netral
oleh 21 responden atau sebesar 21% responden, tidak setuju oleh 5
responden atau sebesar 5% responden dan sangat tidak setuju oleh 18
responden atau sebesar 18% responden. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 56% responden
gabungan jawaban dari setuju dan sangat setuju menyatakan besarnya
angsuran perbulan terjangkau.
Tabel 4. 32
Kebijakan uang muka KPR di BNI Syariah yang minimum
X3.11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 16 16.0 16.0 16.0
3 24 24.0 24.0 40.0
4 40 40.0 40.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai kebijakan uang muka KPR di BNI
Syariah yang minimum dikatakan sangat setuju oleh 20 responden atau
sebesar 20% responden, setuju oleh 40 responden atau sebesar 40%
responden, netral oleh 24 responden atau sebesar 24% responden, tidak
setuju oleh 16 responden atau sebesar 16% dan tidak ada yang memilih
jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 60% responden
107
gabungan jawaban setuju dan sangat setuju menyatakan kebijakan uang
muka KPR di BNI Syariah yang minimum.
Tabel 4. 33
Angsuran KPR BNI Syariah tetap sampai dengan jangka waktu pembiayaan
selesai (bebas dari riba)
X3.12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 21 21.0 21.0 21.0
2 6 6.0 6.0 27.0
3 3 3.0 3.0 30.0
4 42 42.0 42.0 72.0
5 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai angsuran KPR BNI Syariah tetap
sampai dengan jangka waktu pembiayaan selesai (bebas dari riba) dikatakan
sangat setuju oleh 28 responden atau sebesar 28% responden, setuju oleh 42
responden atau sebesar 42% responden, netral oleh 3 responden atau sebesar
3% responden, tidak setuju oleh 6 responden atau sebesar 6% responden dan
sangat tidak setuju oleh 21 responden atau sebesar 21% responden. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif
karena sebesar 42% responden dengan jawaban setuju dan sebesar 28%
responden dengan jawaban sangat setuju menyatakan angsuran KPR BNI
Syariah tetap sampai dengan jangka waktu pembiayaan selesai (bebas dari
riba).
108
Tabel 4. 34
Promosi yang dilakukan BNI Syariah berlandaskan syariah
X3.13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
27
0 0
27.0
0 0
27.0
0 0
27.0
4 50 50.0 50.0 77.0
5 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai promosi yang dilakukan BNI
Syariah berlandaskan syariah (menggambarkan secara benar, tidak
berlebihan dan terhindar dari unsur penipuan) dikatakan sangat setuju oleh
23 responden atau sebesar 23% responden, setuju oleh 50 responden atau
sebesar 50% responden, netral oleh 27 responden atau sebesar 27%
responden, dan tidak ada yang memilih jawaban tidak setuju maupun sangat
tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat
dikatakan positif karena sebesar 73% responden menyatakan promosi yang
dilakukan berlandaskan syariah (menggambarkan secara benar, tidak
berlebihan dan terhindar dari unsur penipuan).
Tabel 4. 35
Promosi yang ditawarkan BNI Syariah menarik perhatian anda
X3.14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 22
0 22.0
0 22.0
0 22.0
3 15 15.0 15.0 37.0
4 43 43.0 43.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
109
Tanggapan responden mengenai promosi yang ditawarkan BNI
Syariah menarik perhatian anda dikatakan sangat setuju oleh 20 responden
atau sebesar 20% responden, setuju oleh 43 responden atau sebesar 43%
responden, netral oleh 15 responden atau sebesar 15% responden, tidak
setuju oleh 22 responden atau sebesar 22% dan tidak ada yang memilih
jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 63% responden
menyatakan promosi yang ditawarkan BNI Syariah menarik perhatian anda.
Tabel 4. 36
Promosi yang ditawarkan BNI Syariah dapat membantu anda
X3.15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 20
0 20.0
0 20.0
0 20.0
3 20 20.0 20.0 40.0
4 40 40.0 40.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai promosi yang ditawarkan BNI
Syariah dapat membantu anda dikatakan sangat setuju oleh 20 responden
atau sebesar 20% responden, setuju oleh 40 responden atau sebesar 40%
responden, netral oleh 20 responden atau sebesar 20% responden, tidak
setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% dan tidak ada yang memilih
jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 60% responden
menyatakan promosi yang ditawarkan BNI Syariah dapat membantu anda.
110
Tabel 4. 37
Promosi yang ditawarkan BNI Syariah sesuai dengan yang diberikan
X3.16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 31
0 31.0
0 31.0
0 31.0
3 14 14.0 14.0 45.0
4 37 37.0 37.0 82.0
5 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai promosi yang ditawarkan BNI
Syariah sesuai dengan yang diberikan dikatakan sangat setuju oleh 18
responden atau sebesar 18% responden, setuju oleh 37 responden atau
sebesar 37% responden, netral oleh 14 responden atau sebesar 14%
responden, tidak setuju oleh 31 responden atau sebesar 31% dan tidak ada
yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 60% responden
menyatakan promosi yang ditawarkan BNI Syariah sesuai dengan yang
diberikan.
Tabel 4. 38
Kantor-kantor Bank BNI Syariah cukup banyak mudah ditemukan
X3.17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 24 24.0 24.0 24.0
2 10 10.0 10.0 34.0
3 31 31.0 31.0 65.0
4 19 19.0 19.0 84.0
5 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
111
Tanggapan responden mengenai kantor-kantor Bank BNI Syariah
cukup banyak mudah ditemukan dikatakan sangat setuju oleh 16 responden
atau sebesar 16% responden, setuju oleh 19 responden atau sebesar 19%
responden, netral oleh 31 responden atau sebesar 31% responden, tidak
setuju oleh 10 responden atau sebesar 10% dan sangat tidak setuju oleh 24
responden atau 24% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100
responden hasil dapat dikatakan jawaban yang paling dominan yaitu setuju
dan sangat setuju karena sebesar 35% responden menyatakan kantor-kantor
Bank BNI Syariah cukup banyak mudah ditemukan.
Tabel 4. 39
Jaringan mesin ATM Bank BNI Syariah cukup banyak
X3.18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 51 51.0 51.0 56.0
3 15 15.0 15.0 71.0
4 20 20.0 20.0 91.0
5 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai jaringan mesin ATM Bank BNI
Syariah cukup banyak dikatakan sangat setuju oleh 9 responden atau sebesar
9% responden, setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% responden, netral
oleh 15 responden atau sebesar 15% responden, tidak setuju oleh 51
responden atau sebesar 51% dan sangat tidak setuju oleh 5 responden atau
5% responden. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat
dikatakan jawaban yang paling dominan yaitu tidak setuju karena sebesar
112
51% responden menyatakan tidak setuju jaringan mesin ATM Bank BNI
Syariah cukup banyak.
Tabel 4. 40
Bank BNI Syariah terletak di tempat yang strategis
X3.19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 6 6.0 6.0 6.0
2 17 17.0 17.0 23.0
3 38 38.0 38.0 61.0
4 31 31.0 31.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai Bank BNI Syariah terletak di
tempat yang strategis (dekat dari rumah atau tempat kerja) dikatakan sangat
setuju oleh 8 responden atau sebesar 8% responden, setuju oleh 31
responden atau sebesar 31% responden, netral oleh 38 responden atau
sebesar 38% responden, tidak setuju oleh 17 responden atau sebesar 17%
dan sangat tidak setuju oleh 6 responden atau 6% responden. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan jawaban
yang paling dominan yaitu netral dan setuju sebesar 38% dan 31%
responden menyatakan lokasi kantor Bank BNI Syariah terletak di tempat
yang strategis (dekat dari rumah atau tempat kerja). Hal tersebut dapat
dikatakan lokasi Bank BNI Syariah memiliki lokasi yang strategis yang bisa
memungkinkan nasabah dapat menjangkau nya, dan responden yang
menjawab netral mungkin dari sebagai responden tersebut berfikir lokasi
Bank BNI Syariah kurang strategis atau kurang mudah untuk dijangkau.
113
4. Variabel Proses Keputusan
Dalam variabel sosial terdapat 7 butir pernyataan yang diajukan
kepada responden, hasil jawabannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 41
Kebutuhan akan fasilitas pembiayaan rumah yang dapat memudahkan saya
adalah KPR BNI Syariah
Y.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0 8
0 0
8.0
0 0
8.0
0 0
8.0
4 59 59.0 59.0 67.0
5 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai kebutuhan akan fasilitas
pembiayaan rumah yang dapat memudahkan saya adalah KPR BNI Syariah
dikatakan sangat setuju oleh 33 responden atau sebesar 33% responden,
setuju oleh 59 responden atau sebesar 59% responden, netral oleh 8
responden atau sebesar 8% responden, dan tidak ada yang memilih jawaban
tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban
100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 92% responden
menyatakan kebutuhan akan fasilitas pembiayaan rumah yang dapat
memudahkan saya adalah KPR BNI Syariah.
114
Tabel 4. 42
Saya mengetahui informasi tentang KPR BNI Syariah dari
keluarga/teman/tetangga
YP.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 18 18.0 18.0 18.0
2 20 20.0 20.0 38.0
3 36 36.0 36.0 74.0
4 18 18.0 18.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui informasi tentang
KPR BNI Syariah dari keluarga/teman/tetangga dikatakan sangat setuju
oleh 8 responden atau sebesar 8% responden, setuju oleh 18 responden atau
sebesar 18% responden, netral oleh 36 responden atau sebesar 36%
responden, tidak setuju oleh 20 responden atau sebesar 20% dan sangat
tidak setuju oleh 18 responden atau 18% responden. Secara keseluruhan dari
jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan jawaban yang paling dominan
yaitu netral karena sebesar 36% responden menyatakan netral mengetahui
informasi tentang KPR BNI Syariah dari keluarga/teman/tetangga.
Tabel 4. 43
Saya mengetahui informasi tentang KPR BNI Syariah dari iklan (TV,
Website, Sosial Media)
YP.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 31 31.0 31.0 31.0
2 15 15.0 15.0 46.0
3 10 10.0 10.0 56.0
4 32 32.0 32.0 88.0
5 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
115
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui informasi tentang
KPR BNI Syariah dari iklan (TV, Website, Sosial Media) dikatakan sangat
setuju oleh 12 responden atau sebesar 12% responden, setuju oleh 32
responden atau sebesar 32% responden, netral oleh 10 responden atau
sebesar 10% responden, tidak setuju oleh 15 responden atau sebesar 15%
dan sangat tidak setuju oleh 31 responden atau 31% responden. Secara
keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan jawaban
yang paling dominan yaitu setuju karena sebesar 32% responden
menyatakan setuju mengetahui informasi tentang KPR BNI Syariah dari
iklan (TV, Website, Sosial Media).
Tabel 4. 44
Saya mengetahui informasi tentang KPR Syariah dari publik (organisasi)
YP.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 33 33.0 33.0 33.0
2 14 14.0 14.0 47.0
3 32 32.0 32.0 79.0
4 17 17.0 17.0 96.0
5 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai saya mengetahui informasi tentang
KPR Syariah dari publik (organisasi) dikatakan sangat setuju oleh 4
responden atau sebesar 4% responden, setuju oleh 17 responden atau
sebesar 17% responden, netral oleh 32 responden atau sebesar 32%
responden, tidak setuju oleh 14 responden atau sebesar 14% dan sangat
tidak setuju oleh 33 responden atau 33% responden. Secara keseluruhan dari
jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan jawaban yang paling dominan
116
yaitu sangat tidak setuju karena sebesar 33% responden menyatakan sangat
tidak setuju mengetahui informasi tentang KPR Syariah dari publik
(organisasi).
Tabel 4. 45
KPR BNI Syariah sesuai dengan keinganan dan kebutuhan
YP.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 17
0 17.0
0 17.0
0 17.0
3 7 7.0 7.0 24.0
4 57 57.0 57.0 81.0
5 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tanggapan responden mengenai KPR BNI Syariah sesuai dengan
keinganan dan kebutuhan saya dikatakan sangat setuju oleh 19 responden
atau sebesar 19% responden, setuju oleh 57 responden atau sebesar 57%
responden, netral oleh 7 responden atau sebesar 7% responden, tidak setuju
oleh 17 responden atau sebesar 17% dan tidak ada yang memilih jawaban
sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari jawaban 100 responden hasil
dapat dikatakan positif karena sebesar 76% responden menyatakan KPR
BNI Syariah sesuai dengan keinganan dan kebutuhan saya.
Tabel 4. 46
Saya memutuskan memilih KPR BNI Syariah dibandingkan dengan
Lembaga keuangan lain
Y.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3 4
0 0 0
57
0 0 0
57.0
0 0 0
57.0
0 0 0
57.0
5 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
117
Tanggapan responden mengenai saya memutuskan memilih KPR
BNI Syariah dibandingkan dengan Lembaga keuangan lain dikatakan
sangat setuju oleh 43 responden atau sebesar 43% responden, setuju oleh 57
responden atau sebesar 57% responden, dan tidak ada yang memilih
jawaban netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari
jawaban 100 responden hasil dapat dikatakan positif karena sebesar 100%
responden menyatakan memutuskan memilih KPR BNI Syariah
dibandingkan dengan lembaga keuangan lain.
E. Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu
uji multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas. Dalam
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena data yang
digunakan bukan data time series melainkan data cross section dimana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti
membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara yang tepat untuk
118
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016;154).
a) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika penyebaran data
pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis normal (45 derajat),
maka data berdistribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal, dan ploating data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan untuk
uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan
pola distibusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2016:154-156).
119
Gambar 4. 2
Hasil Uji Normalitas P-P Plot
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan hasil pengujian dari data dengan memperhatikan
analisis grafik p-p pada gambar di atas menunjukan bahwa semua
data yang ada berdistribusi normal, karena terlihat data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b) Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh karena itu penulis juga melakukan uji statistik pada
uji normalitas ini. penulis menggunakan uji normalitas statistik
dengan Test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%.
120
Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar
dari 0,05 berarti data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi
normal (Ghozali, 2016:156-159).
Tabel 4. 47
Analisis Statistik Uji Normalitas
Hasil pengujian statistik normalitas pada table di atas menunjukkan
bahwa tingkat signifikansi residual (2-tailed) sebesar 0,200 yang lebih besar
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian memiliki
distribusi data normal.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
bebas (independent) yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.55955474
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .047
Negative -.063
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
121
(independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variante Inflation Faktor (VIF), jika nilai tolerance ≥ 0,1 dan
nilai VIF ≤ 10/10,00 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada
antar variabel independennya (Ghozali, 2016:103).
Tabel 4. 48
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 .752 1.330
X2 .901 1.110
X3 .687 1.455
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan hasil data pada table diatas dapat dilhat nilai tolerance
pada X1 (Sosial) = 0,752, X2 (Kesadaran Merek) = 0,901, dan X3 (Bauran
Pemasaran Syariah) = 0,687 dan nilai VIF pada X1 (Sosial) = 1,330, X2
(Kesadaran Merek) = 1,110, dan X3 (Bauran Pemasaran Syariah) = 1,455,
karena variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan
nilai VIF kurang dari 10/10.00, maka dapat dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan ke
penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu pengamatan ke
122
pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui
apakah model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis
menggunakan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu
Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi
– Y sesungguhnya) yang telah di-studentzed. Dasar analisis sebagai berikut
(Ghozali, 2016: 134):
a) Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
123
Gambar 4. 3
Hasil Uji Heteroskedasitisas
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi proses keputusan berdasarkan variabel sosial, kesadaran
merek, dan bauran pemasaran syariah.
F. Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai
variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan
tujuan meminimumkan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996 dalam Ghozali, 2016:93).
124
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan terdiri dari
variabel proses keputusan dan variabel independen adalah variabel sosial,
kesadaran merek, dan bauran pemasaran syariah. Dari analisis regresi yang
dilakukan, disajikan output nya secara lengkap dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4. 49
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.688 2.226 -.758 .450
X1 .262 .093 .228 2.812 .006
X2 .464 .070 .491 6.614 .000
X3 .085 .026 .273 3.210 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y= -1.688+0,262 X1+0,464 X2 +0,085 X3+ 2,226
Keterangan:
Y = Proses keputusan
α = Konstanta
X1 = Sosial
X2 = Kesadaran Merek
X3 = Bauran pemasaran syariah
125
β1, β2, β3 = Kofesien Regresi (menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada hubungan nilai variabel
independen).
e = Standar Error
Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
1. Nilai kostanta negatif (-1.688) tidak menjadi masalah, selama X1, X2,
dan X3 tidak sama dengan nol karena tidak mungkin dilakukan. Skala
likert yang digunakan untuk kuesioner tidak memasukan angka nol,
tetapi range dari 1-5, sehingga variabel X1, X2, dan X3 tidak mungkin
sama dengan nol, maka dari itu nilai konstanta negatif tersebut dapat
diabaikan.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel Sosial (X1) bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh Sosial meningkat maka akan
meningkatkan proses keputusan nasabah memilih KPR BNI Syariah.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel Kesadaran Merek (X2) bernilai
positif. Maka dapat diartikan bahwa apabila pengaruh Kesadaran Merek
meningkat maka akan meningkatkan proses keputusan nasabah memilih
KPR BNI Syariah.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel Bauran Pemasaran Syariah (X3)
bernilai positif. Maka dapat diartikan bahwa apabila pengaruh Bauran
Pemasaran Syariah meningkat maka akan meningkatkan proses
keputusan nasabah memilih KPR BNI Syariah.
126
G. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah suatu parameter
bi sama dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya apakah suatu variabel bebas bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol atau Ha :
bi ≠ 0. Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016: 96).
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) juga dapat dilihat sebagai berikut:
1) Jika -t hitung < -t tabel atau jika t hitung > t tabel maka H₀ ditolak dan
Ha diterima, yang berarti variabel independen secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika -t hitung > -t tabel atau jika t hitung < t tabel maka H₀ diterima dan
Ha ditolak, yang berarti variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) juga dapat dilihat sebagai berikut:
1) Jika probabilitas < 0,05 maka H₀ ditolak hal tersebut berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
2) Jika probabilitas > 0,05 maka H₀ diterima hal tersebut berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat
(Mursid dan Suhartono, 2014:55).
127
Berikut merupakan tabel hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4. 50
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.688 2.226 -.758 .450
X1 .262 .093 .228 2.812 .006
X2 .464 .070 .491 6.614 .000
X3 .085 .026 .273 3.210 .002
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan tabel di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap
variabel dependen adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh sosial terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara sosial terhadap proses
keputusan pemilihan KPR syariah
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara sosial terhadap proses
keputusan pemilihan KPR syariah
Diketahui bahwa thitung Sosial (X1) 2,812, sedangkan ttabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df
= 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. Sehingga hasil yang
didapat thitung > ttabel dimana 2,812 > 1,984 dan nilai probabilitas
128
signifikan 0,006 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Berarti variabel sosial berpengaruh secara parsial terhadap
proses keputusan pemilihan KPR syariah.
b) Pengaruh kesadaran merek terhadap proses keputusan pemilihan KPR
syariah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kesadaran merek
terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara kesadaran merek terhadap
proses keputusan pemilihan KPR syariah
Diketahui bahwa thitung kemudahan 6,614 , sedangkan ttabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunkan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df
= 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984. Sehingga hasil yang
didapat thitung > ttabel dimana 6,614 > 1,984 dan nilai probabilitas
signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran merek secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah.
c) Pengaruh bauran pemasaran syariah terhadap proses keputusan
pemilihan KPR syariah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara bauran pemasaran syariah
terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara bauran pemasaran syariah
terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah
129
Diketahui bahwa thitung bauran pemasaran syariah 3,210,
sedangkan ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df
= n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > ttabel dimana 3,210 > 1,984 dan nilai
probabilitas signifikan 0,002 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bauran pemasaran syariah secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pemilihan
KPR syariah.
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
Hasil uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3. Untuk menguji
hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima
130
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0
ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2016: 96).
Berikut ini adalah hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam penelitian
ini:
Tabel 4. 51
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1544.434 3 514.811 35.238 .000b
Residual 1402.526 96 14.610
Total 2946.960 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Berdasarkan dari hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat
berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai fhitung 35,238, sedangkan ftabel
dalam penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2 = n–k, dimana dalam
penelitian ini jumlah variabel independen 3 dan variabel dependen 1 serta
jumlah sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4-1 = 3 dan d2= 100 – 4 =
96, jadi, dapat dilihat ftabel pada penelitian ini 2.70, sehingga dapat
disimpulkan 35,238 > 2,70 dan probabilitas signifikan pada penelitian ini
0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu
131
sosial, kesadaran merek, dan bauran pemasaran syariah berpengaruh
secara simultan terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah.
H. Koefisien Determinasi (R²)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).
Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat
sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi
variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95).
Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari
tabel berikut ini:
Tabel 4. 52
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .724a .524 .509 3.822
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2016
Tabel. 4. 64 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,724,
mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel independen
(sosial, kesadaran merek dan bauran pemasaran syariah) dan variabel dependen
(proses keputusan) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250) Korelasi antara
variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X naik,
maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula sebaliknya.
132
Dan hasil koefisien determinasi adjusted R Square (R2) sebesar 0,509
berarti kemampuan kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan
variasi variabel terikat variabel dependen proses keputusan nasabah dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel independen, sosial, kesadaran merek, dan
bauran pemasaran syariah dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya
adalah sebesar 50,9 %. Berarti terdapat 49,1 % (100 % - 50,9 %) varians
variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam
persamaan regresi dalam penelitian ini.
I. Interpretasi
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil yang baik, hal ini dapat
ditunjukkan dari banyaknya tanggapan positif dari responden terhadap masing-
masing pernyataan dalam variabel penelitian. Kesimpulan dari hasil tersebut
selanjutnya diperoleh bahwa variabel sosial, kesadaran merek, dan bauran
pemasaran syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses
keputusan nasabah dalam pemilihan KPR BNI Syariah. Penjelasan dari masing-
masing variabel yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh Sosial Terhadap Proses Keputusan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel sosial terhadap proses keputusan
pemilihan KPR Syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,006 < 0,05 dan
dibuktikan pada saat uji statistik t dimana t hitung lebih besar dari pada t
tabel yaitu 2,812 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
dan H0 ditolak.
133
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Raditya, Yulianto dan Kholid (2017) dengan judul “Pengaruh Sikap, Faktor
Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian”. Dalam
penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan dan secara parsial dari variabel sikap, faktor pribadi, dan
faktor sosial terhadap keputusan pembelian.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
sosial berpengaruh terhadap proses keputusan pemilihan KPR Syariah
khususnya nasabah BNI Syariah di wilayah DKI Jakarta.
2. Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Proses Keputusan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel kesadaran merek terhadap proses
keputusan pemilihan KPR Syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05
dan dibuktikan pada saat uji statistic t dimana t hitung lebih besar dari pada
t tabel yaitu 6,614 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
dan H0 ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Farli
Liwe (2013) dengan judul “Kesadaran Merek, Keragaman Produk, dan
Kualitas Produk Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan
Konsumen membeli di KFC Manado” Hasil dari penelitiannya menunjukan
secara simulltan dan parsial kesadaran merek, keragaman produk, dan
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
konsumen.
134
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kesadaran merek berpengaruh terhadap proses keputusan pemilihan KPR
Syariah khususnya nasabah BNI Syariah di wilayah DKI Jakarta.
3. Pengaruh Bauran Pemasaran Syariah Terhadap Proses Keputusan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran syariah terhadap
proses keputusan pemilihan KPR Syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,002
< 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t dimana t hitung lebih besar
dari pada t tabel yaitu 3,210 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zamroni
(2016) yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix dan Syariah Compliance
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Bank Umum Syariah di Kudus”
Hasil penelitian berdasarkan Uji t didapatkan produk, harga, lokasi, promosi
dan Syariah Compliance berpengaruh terhadap keputusan dan berdasarkan
hasil Uji F Marketing Mix dan Sharia Compliance secara signifikan
mempengaruhi keputusan nasabah.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bauran pemasaran syariah berpengaruh terhadap proses keputusan
pemilihan KPR Syariah khususnya nasabah BNI Syariah di wilayah DKI
Jakarta.
135
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap variabel sosial, kesadaran merek, dan
bauran pemasaran syariah terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang nasabah yang menggunakan
pembiayaan KPR pada BNI Syariah yang berada di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan
pemilihan KPR syariah. Hal ini dibuktikan dengan hasil tingkat signifikansi
0,006 < 0,05.
2. Variabel kesadaran merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pemilihan KPR syariah. Hal ini dibuktikan dengan hasil tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05.
3. Variabel bauran pemasaran syariah secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap proses keputusan pemilihan KPR syariah. Hal ini dibuktikan dengan
hasil tingkat signifikansi 0,002 < 0,05
4. Berdasarkan hasil uji F variabel sosial, kesadaran merek, dan bauran pemasaran
syariah secara simultan berpengaruh terhadap proses keputusan pemilihan KPR
syariah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F sebesar 35,238 > 2,70 yaitu nilai
fhitung lebih besar dari ftabel.
136
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban dari responden sebagaimana
yang telah diuraikan pada bab IV dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran
yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi BNI Syariah
a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel sosial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan pemilihan KPR
syariah. Maka dalam hal ini diharapkan pihak bank BNI Syariah perlu
memahami keadaan sosial dari target pasar yang dituju sebagai bentuk dari
riset pemasaran dalam memenangkan market share perbankan syariah.
Tujuan dari pemasar adalah untuk memahami dan mempengaruhi kemauan
konsumen dalam memilih atau menentukan produk atau jasa yang di
tawarkan oleh perusahaan, salah satunya dengan cara membuat suatu edukasi
pengenalan produk bank syariah di masyarakat agar dapat menciptakan
tingkat pemahaman suatu produk yang dapat diminati masyarakat.
b. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel kesadaran merek
mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses keputusan pemilihan KPR
syariah. Maka dalam hal ini diharapkan pihak BNI Syariah dapat
meningkatkan kesadaran merek KPR syariah pada masyarakat untuk
memenangkan market share. Perusahaan harus terus mendapatkan
penghargaan atas pencapaian brand terbaik untuk kategori pembiayaan KPR
syariah sehingga masyarakat dapat mempercayai dan sadar akan suatu merek
KPR syariah yang dimiliki BNI Syariah. Salah satunya dengan cara
137
memperkenalkan produk melalui konten yang menarik pada media sosial
karena di era teknologi yang semakin berkembang ini, sosial media adalah
bagian penting dari marketing sebuah brand, melalui media sosial sebuah
brand bisa berinteraksi dengan para konsumen dan calon konsumen secara
lansung.
c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel bauran
pemasaran syariah mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pemilihan KPR syariah. Maka dalam hal ini diharapakan pihak
BNI Syariah dapat mengatur strategi pemasaran yang lebih baik dengan
memperhatikan setiap faktor bauran pemasaran yang berpedoman pada
syariat islam, dengan cara membuat survey pada target dipasaran.
2. Bagi Akademisi
Penelitian mengenai sosial, kesadaran merek, dan bauran pemasaran syariah
terhadap proses pemilihan KPR syariah perlu terus dilakukan dengan objek
penelitian lainnya agar semakin banyak referensi hasil penelitian mengenai variabel
sosial, kesadaran merek, bauran pemasaran syariah, dan proses keputusan.
Penulis juga menyarankan agar penelitian selanjutnya menambahkan
variabel-variabel lain agar penelitian ini semakin berkembang untuk dunia akdemisi
kedepannya.
138
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Tantri Francis, “Manajemen Pemasaran”, PT Raja
Grafindo, Jakarta, 2012.
Agustina, Dwi Rahayu dan Oetomo, Hening Widi, “Pengaruh Kesadaran Merek
Terhadap Proses Keputusan Pembelian Melalui Persepsi Kualitas
Toyota Avanza”, Jurnal Ilmi & Riset Manajemen, Vol. 3, No. 8, 2014
Agustin, Hamdi, “Studi Kelayakan Bisnis Syariah”, PT Raja Grafindo Persada,
Depok, 2017
Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, “Manajemen Bisnis Syariah”, Alfabeta,
Bandung, 2014
Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran”, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2010.
Antonio, M.Syafi’I dan Karnaen A Perwataatmadja, “Apa & Bagaimana Bank
Islam”, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1992.
Antonio, M.Syafi’i. “Bank Syariah Dari Teori ke Praktik”. Penerbit Gema
Insani, Jakarta, 2001
Darna, dan Dita Pramudya Wardani, “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap
Keputusan Pengambilan Produk Pembiayaan KPR Platinum iB pada
Bank X Syariah Cabang Harmoni Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Vol. 12, No. 1, Juni 2013
Dina Zulfa Opera, “Pengaruh Margin Murabahah, Bunga KPR Bank
KOnvensional dan Ujrah Terhadap Tingkat Pertumbuhan Pembiayaan
Kongsi Kepemilikan Rumah Syariah (KPRS) di Bank Muamalat Cabang
Medan”, Jurnal Analytica Islamica, Vol. 5 No. 2, 2016
Durianto, Darmadi, dkk. “Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek”, PT Gramedia pustaka utama, Jakarta, 2004
Ferrindewi, Erna, “Merek & Psikologi Konsumen”, Graha Ilmu, Yogyakarta,
2008
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016
Helmi Haris, “Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Sebuah Inoovasi Pembiayaan
Perbankan Syari’ah)”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. I, No. 1, Juli 2007
139
Henni Noviasari dan Muhammad Aulia Ikram, “Pengaruh Faktor Sosial dan
Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Kamera DSLR Canon di
Kota Pekanbaru”, Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Tahun III, No.
9, Juli 2013
Ilmi, Nizar, dan Suwitho, “Pengaruh Faktor Psikologis dan Faktor Sosial
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone OPPO”, Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen, Volume 5, Nomor 8, Agustus, 2016
Kartajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad. “Syariah Marketing”,
Mizan Pustaka, Bandung, 2006
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Penerbit Rajawali Pers,
Jakarta, 2012
Kuang Chi, Hsin, Ren Yeh, Huery, Yang, Ting Ya, “The Impact of Brand
Awareness on Consumer Purchase Intention: The Mediating Effect of
Perceived Quality and Brand Loyalty”, The Journal of International
Management Studies, Volume 4, Number 1, 2009
Kurniawan, Afit dan Nur Inayah, “Tinjauan Kepemilikan Dalam KPR Syariah:
Antara Murabah, Ijarah Muntahiyyah Bittamlik, dan Musyarakah
Mutanaqisah”, Equilibrium, Volume1, No.2, Desember, 2013
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Impelementasi
dan Kontrol”, edisi revisi, New Jersey: Prentice Hall, 1997
Kotler, Phlip, “Dasar-dasar Pemasaran”, Intermedia, Jakarta, 2000
Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran 1”, Indeks, Jakarta, 2005
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, “Manajemen Pemasaran”, Edisi
Duabelas, PT Maacanan Jaya Cemerlang, 2007
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Edisi
Duabelas, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2008
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, “Principles of Marketing”, Person Education,
2012
Lamb, Charles W. Et.al, “Pemasaran”, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Lely Shofa Imama, “Konsep dan Implementasi Murabahah Pada Produk
Pembiayaan Bank Syariah”, Jurnal Iqtishadia, Vol.1, No. 2, Desember
2014.
140
Liwe, Farli, “Kesadaran Merek, Keragam Produk, dan Kualitas Produk
Pengaruhnya Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Membeli di
Kentucky Fried Chicken Manado”, Jurnal Emba, Vol.1, No.4, Desember,
2013
Mei Linda Sipayung dan Asmina Herawaty Sinaga, “Marketing Mix Effect and
Quality Product Purchase Decision on Rice Pandaraman in South
Tapanuli Region”, IOSR Journal of Business and Management, Volume
19, Issue 3, March, 2017
Muhamad. “Manajemen Dana Bank Syariah”. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta,
2014
Mursid, Ali da Entot Suhartono. “Faktor Determinan Nasabah Dalam Memilih
Bank Syariah”. Jurnal Dinamika Manajemen Volume 5, No. 1, 2014
Mohamad Heykal, “Analisis Tingkat Pemahaman KPR Syariah Pada Bank
Syariah di Indonesia: Studi Pendahuluan”, Jurnal Binus Business
Review, Vol. 5 No.2, November 2014
Pratiwi, Ketut Indah dan Mandala, Kastawan, “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial,
Pribadi, Psikologi, dan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Kebaya Bordir pada Jegeg Ayu Boutique di Kuta”, E-Jurnal
Manajemen Umud, Vo. 4, No. 11, 2015
Primahua, “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Mahasiswa
dalam Memilih Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi pada
Universirtas Kristen Maluku di Ambon”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
Vol. 2, No.1, 2005
Rangkuti, Freddy. “The Power of Brand”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2004.
Renandho Raditya Abdullah, Edy Yulianto, M. Kholid Mawardi, “Pengaruh
Sikap, Faktor Pribadi, dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian (Survey pada Konsumen Kartu Perdana simPATI di GraPARI
Malang)”, Jurnal Adminsitrasi Bisnis, Vol. 42, No. 1, Januari 2017
Riksa Yulyana, Asep Ramdan Hidayat, Ratih Tresnati. “Pengaruh bauran
Pemasaran Islami (Islamic Marketing MIx) Terhadap Peningkatan
Jumlah Muzakki pada RZ Kantor Cabang Bandung Antapani”. Jurnal
Keuangan dan Perbankan Syariah, 2015-2016
Rivai, Veithzal, “ISLAMIC MARKETING Membangung dan Mengembangkan
Bisnis dengan Praktik Marketing Rasulullah SAW”, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2012.
141
Sabri Hasan, Muhsin Wahid, Muh.Syafi’I Basalamah, “Marketing Mix Effect on
the Decision of Customers in The Matter In Choosing The Home
Purchase Loans In Pt. BNi 46 Griya Bni (Persero) Tbk Branch
Makassar”, International Journal of Business and Management
Invention, Volume 5 Issue 6, June, 2016
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”,
Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2013.
Siti Umi Hanik, Jati Handayani, “Keputusan Nasabah Dalam Memilih
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Syariah
Mandiri)”, Vol. 22 No. 2, Juli, 2014
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D)”, Penerbit Alfa Beta, Bandung, 2015
Sugiyono, “Metode Penelitian Manajemen”, Penerbit Alfa Beta, Bandung, 2016
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”,
Penerbit Alfa Beta, Bandung, 2017
Swasta, Basu dan Handoko, T.Hani, “Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen”, Edisi Kedua, Liberty, Yogyakarta, 1998
Tamamudin, “Merefleksikan Teori Pemasaran ke Dalam Praktik Pemasaran
Syariah”, Jurnal Hukum Islam, Volume 12, Nomor 2, Desember 2014
Timpal, Nicky, Lapian, Van Rate, Paulina, “Pengaruh Brand Awareness dan
Brand Attitude Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek
Nokia (studi kasus pada siswa SMA dan SMK di Kota Manado)”, Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 16, No.01, 2016
Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2014.
Umam, Kaerul. “Manajemen Perbankan Syariah”, Penerbit Pustaka Setia,
Bandung, 2013.
Umar, Husein, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
Usman, Abdul Halim. “Manajemen Strategis Syariah”, penerbit Zikrul, Jakarta,
2015
Morissan, “Metode Penelitian Survei”, Prenadamedia Group, Jakarta, 2012
142
Yukianto K, Firman, Agung Yuniarinto, dan Surachman “Analisis Pengaruh
Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Pertimbangan Nasabah Dalam
Memilih Bank Syariah Di Kota Medan”, Vol. 13No.4, Oktober, 2010
Yusanto, Muhammad Ismail, Widjajakusuma M. K, “Menggagas Bisnis islam”.
Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 2002
Zakiyudin, Ais. “Teori & Praktik Manajemen: Sebuah Konsep yang Aplikatif
disertai profil wirausaha sukses”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2013
Zamroni, Wahibur Rokhman. “Pengaruh Marketing Mix dan Syariah
Compliance Terhadap Keputusan Nasabah Memilik Bank Umum
Syariah Di Kudus”, Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 4, No 1, Juni 2016
Zulkifli Zainuddin, Yahya Hamja, Siti Hamidah Rustiana, “Analisis Faktor
dalam Pegambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk Pembiayaan
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang
Ciputat)”, Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Vol. 1, No. 1, Juni 2016
http://www.bnisyariah.co.id diakses pada 22 Juli 2017, 19:43
https://www.bps.go.id diakses pada 12 Juli 2017, 09:20
https://www.dukcapil.kemendagri.go.id/ diakses pada 10 Januari 2017, 15:25
http://www.ojk.go.id diakses pada 07 Maret 2017, 21:45
143
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH SOSIAL, KESADARAN MEREK, DAN BAURAN
PEMASARAN SYARIAH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
PEMILIHAN KPR SYARIAH
(Studi Kasus Nasabah Bank BNI Syariah DKI Jakarta)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sosial,
Kesadaran Merek, dan Bauran Pemasaran Syariah Terhadap Proses Keputusan
Pemilihan KPR Syariah” Studi Kasus Nasabah Bank BNI Syariah DKI Jakarta,
maka dengan ini saya:
Nama : Givari Prameswari Nastiti
NIM : 11140810000147
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
Judul Skripsi : “Pengaruh Sosial, Kesadaran Merek, dan Bauran
Pemasaran Syariah Terhadap Proses Keputusan
Pemilihan KPR Syariah (Studi Kasus Nasabah Bank
BNI Syariah DKI Jakarta)”
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuisioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti dan
pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden
untuk mengisi kuisioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan para responden
untuk mengisi kuisioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Givari Prameswari Nastiti
(Mahasiswa UIN Syarif Hdayatullah Jakarta)
144
Apakah anda sebagai nasabah yang pernah atau masih memiliki pembiayaan KPR
Syariah pada Bank BNI Syariah wilayah DKI Jakarta?
Tidak, Bukan nasabah pembiayaan KPR Syariah
Cukup Sampai disini
Ya, Saya nasabah pembiayaan KPR Syariah
Jika Ya, lanjut pengisian profile responden.
A. PROFILE RESPONDEN
Petunjuk pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi
tanda tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada kotak yang di sediakan
di bawah ini :
1. Domisili Kantor Bank Syariah ?
Jakarta Pusat Jakarta Timur
Jakarta Utara Jakarta Barat
Jakarta Selatan
2. Jenis kelamin : Pria Wanita
3. Usia : 25 ≤ 30 thn 31 ≤ 35 thn
36 ≤ 40 thn ≥ 40 thn
4. Pekerjaan yang sedang ditekuni ?
Pegawai negeri Wiraswasta
Pegawai swasta Lain-lain, sebutkan……
B. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian pertanyaan kuisioner.
145
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
5 Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Netral N
2 Tidak Setuju TS
1 Sangat Tidak Setuju STS
C. DAFTAR PERTANYAAN
Faktor Sosial (X1)
PERNYATAAN STS TS R S SS
1. Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah
karena perilaku dan gaya hidup saya
yang islami
2. Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah
karena sesuai dengan organisasi /
kelompok yang saya ikuti
(Organisasi, Ikatan, Pengajian, dll)
3. Memilih pembiayaan KPR BNI Syariah
karena informasi dari keluarga saya.
(orang tua, sanak saudara, dll)
4. Saya Memilih pembiayaan KPR Syariah
karena lingkungan kerja.
5. Memilih pembiayaan KPR Syariah
karena peran pekerjaan saya yang
mendukung
Kesadaran Merek (X2)
PERNYATAAN STS TS R S SS
1. Jika berbicara tentang KPR Syariah,
yang pertama saya ingat ialah KPR
BNI Syariah
2. KPR BNI Syariah mudah diingat
3. Saya mengetahui KPR BNI Syariah
4. KPR BNI Syariah mudah dikenal
5. Saya mengetahui KPR BNI Syariah
setelah mendapatkan informasi.
6. Saya mengetahui KPR BNI Syariah
setelah diberikan saran
7. Saya tidak mengetahui ada pembiayaan
KPR pada Bank BNI Syariah
146
Bauran Pemasaran Syariah (X3)
PERNYATAAN STS TS R S SS
1. Produk KPR BNI Syariah terbebas dari
Riba, Gharar, dan Maysir
2. Produk KPR BNI Syariah tergolong
aman (terhindar dari bunga)
3. Produk KPR BNI Syariah memiliki
spesifikasi produk yang jelas.
4. Produk KPR BNI Syariah memberikan
informasi yang jelas dalam proses akad
5. Produk KPR Syariah sesuai dengan
prinsip syariah
6. Produk KPR BNI Syariah sesuai
dengan harapan saya.
7. Harga bersifat jelas dan tidak
memberatkan nasabah
8. Margin keuntungan pembiayaan KPR
Syariah tidak berlebihan dan bersifat
negosiasi
9. Harga dan margin keuntungan KPR
Syariah lebih kompetitif (murah)
dibanding lembaga keuangan lain
10. Besarnya angsuran perbulan terjangkau
11. Kebijakan uang muka KPR BNI
Syariah yang minimum
12. Angsuran KPR BNI Syariah tetap
sampai dengan jangka waktu
pembiayaan selesai (bebas dari riba)
13. Promosi yang dilakukan BNI Syariah
berlandaskan syariah (menggambarkan
secara benar, tidak berlebihan dan
terhindar dari unsur penipuan)
14. Promosi yang ditawarkan bank BNI
Syariah menarik perhatian anda
15. Promosi yang ditawarkan Bank BNI
Syariah dapat membantu anda
16. Promosi yang ditawarkan Bank BNI
Syariah sesuai dengan yang diberikan
17. Kantor-kantor Bank BNI Syariah cukup
banyak mudah untuk ditemukan
18. Jaringan Mesin ATM Bank BNI
Syariah cukup banyak
147
19. Bank BNI Syariah terletak di tempat
yang strategis (dekat dari rumah atau
tempat kerja)
Proses Keputusan (Y)
PERNYATAAN STS TS R S SS
1. Kebutuhan akan fasilitas pembiayaan
rumah yang dapat memudahkan saya
adalah KPR BNI Syariah.
2. Saya mengetahui infromasi tentang
KPR BNI Syariah dari
keluarga/teman/tetangga
3. Saya mengetahui informasi tentang
KPR BNI Syariah dari iklan (TV,
Website, Sosial Media)
4. Saya mengetahui informasi tentang
KPR Syariah dari publik (Organisasi)
5. KPR BNI Syariah sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan saya.
6. Saya memutuskan memilih mengajukan
pembiayaan KPR BNI Syariah
dibandingkan dengan lembaga keuangan
lain
148
3. Lampiran 2 : Surat Penelitian Skripsi
149
Lampiran 3 : Tabel Jawaban Responden
Variabel Sosial
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
1 4 3 4 1 1
2 2 1 1 4 4
3 2 1 1 4 4
4 3 1 1 4 4
5 3 2 1 4 4
6 2 1 1 5 5
7 2 1 1 4 3
8 1 1 1 4 4
9 3 1 1 4 3
10 3 2 2 4 1
11 3 2 1 4 4
12 3 1 2 4 4
13 4 1 2 2 2
14 4 3 3 1 1
15 3 3 3 2 2
16 4 4 3 1 1
17 3 4 3 2 2
18 4 2 2 2 2
19 5 3 2 1 1
20 5 3 2 1 1
21 4 4 3 2 1
22 3 2 2 4 1
23 4 1 3 2 2
24 5 4 2 2 1
25 1 1 1 5 5
150
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
26 3 2 1 4 4
27 3 1 2 4 4
28 2 2 2 4 4
29 3 1 1 5 5
30 3 2 2 4 4
31 3 3 3 3 4
32 3 3 3 5 4
33 3 3 3 4 5
34 4 3 3 4 5
35 4 3 3 4 5
36 4 4 4 4 4
37 4 3 3 3 4
38 3 3 3 4 4
39 3 3 3 4 4
40 3 3 3 5 4
41 3 3 3 5 5
42 4 4 4 4 4
43 3 3 3 3 4
44 3 3 3 4 4
45 3 3 3 4 4
46 3 2 3 4 4
47 4 2 3 3 3
48 4 2 2 4 3
49 3 2 3 5 5
50 5 5 5 2 2
51 5 5 5 2 1
52 5 5 5 2 2
151
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
53 5 5 5 1 2
54 4 4 4 4 3
55 4 3 4 5 4
56 5 5 5 2 2
57 5 5 5 3 1
58 4 4 4 4 4
59 4 4 4 5 4
60 4 4 4 4 4
61 5 4 4 5 4
62 5 3 3 5 5
63 5 4 4 5 5
64 4 5 5 5 5
65 5 5 5 5 5
66 5 5 5 5 5
67 5 5 4 4 5
68 4 4 5 5 5
69 5 5 5 5 4
70 5 5 5 5 5
71 5 5 4 5 5
72 5 5 5 5 5
73 4 4 5 5 4
74 4 5 4 5 5
75 4 5 5 4 4
76 4 5 5 5 5
77 5 4 5 4 4
78 5 4 4 5 4
79 5 4 4 5 5
152
NO X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
80 5 2 5 5 5
81 5 4 4 5 4
82 5 5 3 5 5
83 5 4 5 5 5
84 5 4 5 5 5
85 5 5 5 5 5
86 5 5 4 5 5
87 5 5 4 5 5
88 5 5 5 5 5
89 5 5 5 5 5
90 5 5 5 5 5
91 5 5 5 5 5
92 5 5 5 5 5
93 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4
95 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 3
97 2 2 2 4 4
98 3 1 2 3 3
99 2 1 1 1 1
100 2 2 3 1 1
153
Variabel Kesadaran Merek
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
1 1 3 5 5 3 3 1
2 2 2 4 4 3 2 2
3 5 5 3 3 2 3 2
4 2 2 4 4 3 2 1
5 2 2 4 5 3 2 2
6 3 3 5 5 3 3 2
7 5 5 2 2 3 2 2
8 2 2 5 5 2 2 2
9 2 2 4 4 2 1 1
10 1 2 4 4 2 1 1
11 3 3 5 5 3 3 2
12 3 3 4 4 3 3 2
13 5 5 3 2 2 1 1
14 3 4 5 5 3 3 2
15 2 3 3 2 5 5 2
16 2 3 5 5 3 3 2
17 3 3 5 5 3 2 2
18 4 4 3 3 3 3 2
19 5 5 3 2 3 3 1
20 4 4 2 2 3 2 2
21 3 3 5 5 2 3 2
22 4 4 2 2 3 2 1
23 4 5 2 2 3 2 2
24 3 3 5 5 3 3 2
25 2 2 5 5 3 2 2
26 2 2 5 4 2 2 2
154
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
27 4 4 2 2 2 1 1
28 2 2 5 4 2 1 1
29 3 3 5 5 3 3 2
30 3 3 4 4 3 3 2
31 5 5 3 2 2 1 1
32 5 4 2 3 2 2 2
33 3 3 5 5 2 3 2
34 3 3 4 5 3 3 2
35 2 3 4 4 5 4 2
36 3 3 4 5 3 3 2
37 5 5 2 2 2 2 2
38 3 3 4 4 1 1 1
39 2 1 5 5 1 1 2
40 4 5 3 3 1 1 1
41 4 4 2 2 1 1 1
42 3 3 5 5 2 1 2
43 4 3 3 2 3 3 2
44 4 4 3 3 3 3 2
45 3 3 5 5 2 2 2
46 1 2 2 2 5 5 2
47 3 3 5 5 1 3 1
48 4 4 3 2 1 1 1
49 4 5 3 2 2 2 1
50 3 2 1 1 3 4 1
51 3 3 5 4 2 2 2
52 3 3 4 5 1 2 2
53 3 3 3 3 5 3 2
155
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
54 2 1 2 3 4 4 2
55 3 4 3 3 2 1 2
56 3 2 4 5 3 2 2
57 5 5 3 3 2 1 2
58 3 3 5 5 3 3 2
59 3 3 3 3 4 4 2
60 4 5 3 3 3 3 2
61 2 1 5 5 2 2 2
62 3 1 4 4 3 1 2
63 4 4 2 2 3 2 1
64 4 5 2 2 3 2 2
65 3 3 5 5 3 3 2
66 5 5 2 2 3 2 2
67 2 2 5 4 2 2 2
68 4 4 2 2 2 1 1
69 3 4 2 2 2 1 1
70 3 3 5 5 3 3 2
71 3 3 4 4 3 3 2
72 5 5 3 2 2 1 1
73 5 5 3 3 2 2 2
74 4 5 2 2 1 1 2
75 2 3 5 5 2 3 2
76 3 3 5 4 3 3 2
77 5 3 3 3 3 3 2
78 3 3 5 5 2 2 2
79 2 1 4 5 3 3 2
80 3 3 5 5 2 1 2
156
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7
81 5 5 2 3 3 1 1
82 4 5 3 3 2 2 2
83 4 4 3 3 2 2 2
84 2 3 4 5 3 3 1
85 4 5 3 3 3 3 1
86 5 5 1 1 3 3 1
87 3 3 5 5 3 3 1
88 3 3 3 3 4 3 1
89 3 3 4 5 2 2 1
90 4 4 3 2 3 2 1
91 3 3 4 5 3 3 1
92 3 4 2 2 3 2 1
93 3 3 4 4 3 3 1
94 3 2 4 5 2 1 1
95 3 3 4 5 1 1 1
96 2 3 2 3 5 4 1
97 3 2 3 3 5 5 2
98 3 3 2 2 5 4 2
99 1 3 3 3 4 4 2
100 2 2 3 3 5 5 2
157
Variabel Bauran Pemasaran Syariah
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 X3.19
1 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
3 3 3 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
4 4 3 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
5 5 4 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
6 5 2 4 2 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
7 3 2 2 2 3 3 5 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
8 3 2 2 5 2 3 4 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
9 3 2 2 2 5 3 1 4 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
10 5 2 4 2 2 3 1 1 4 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3
11 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 5 3 3 3 2 1 2 3
12 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 5 3 2 2 4 3 2 3
13 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 4 5 2 2 2 3 4 3
14 3 2 2 2 4 4 1 1 1 5 2 1 3 2 2 2 1 2 3
15 4 2 2 2 4 4 1 1 1 4 2 1 3 2 2 2 1 2 3
16 4 2 2 2 4 4 1 1 1 4 3 1 3 2 2 2 1 2 3
17 4 2 2 2 4 4 1 1 1 4 3 1 3 2 2 2 1 3 3
18 4 2 2 2 4 4 1 1 1 4 3 1 3 2 3 2 1 3 3
19 4 2 2 4 3 4 1 1 1 4 3 1 3 2 3 2 1 3 3
20 3 4 4 4 2 3 1 1 1 1 2 4 4 4 4 4 1 2 3
21 3 4 2 2 2 3 4 4 4 1 4 1 3 2 2 2 2 4 4
22 4 2 4 4 2 3 5 1 1 1 4 1 4 4 4 2 3 2 3
158
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 X3.19
23 4 2 4 4 2 3 5 1 1 1 4 1 4 4 4 2 3 2 3
24 4 2 4 4 2 3 5 1 1 1 4 2 4 4 4 2 3 2 3
25 4 2 4 4 2 3 5 1 1 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3
26 4 3 4 4 2 3 5 1 1 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3
27 4 4 3 4 3 3 5 1 1 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3
28 4 4 3 4 3 3 5 3 1 2 3 2 4 4 4 2 3 2 3
29 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3
30 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 2
31 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2
32 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2
33 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2
34 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2
35 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2
36 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2
37 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2
38 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2
39 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2
40 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 2 2 2
41 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4
42 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4
43 4 4 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4
44 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4
45 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4
159
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 X3.19
46 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4
47 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4
48 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
49 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3
53 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
54 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4
57 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3
58 5 5 3 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3
59 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4
60 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5
61 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4
62 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4
63 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4
64 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4
160
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 X3.19
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
76 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
77 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2
78 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 1
79 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 1 1
80 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 1 1
81 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 1 1 1
82 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 1
83 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 1
84 4 2 2 4 3 4 1 1 1 4 3 1 3 2 3 2 1 3 3
85 4 2 2 2 4 4 1 1 1 4 3 1 3 2 3 2 1 3 3
86 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3
87 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3
88 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3
89 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3
90 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
91 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
161
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 X3.11 X3.12 X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 X3.19
92 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
93 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2
95 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
97 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
99 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
162
Variabel Proses Keputusan
NO YP.1 YP.2 YP.3 YP.4 YP.5 YP.6
1 3 1 1 1 2 4
2 3 1 1 1 2 4
3 3 1 1 1 2 4
4 3 1 1 1 2 4
5 3 1 1 1 2 4
6 3 1 1 1 2 4
7 4 1 1 1 2 4
8 4 1 1 1 2 4
9 4 1 1 1 2 4
10 4 2 1 1 2 4
11 4 2 1 1 2 4
12 4 2 1 1 2 4
13 4 2 1 1 3 4
14 4 2 1 1 3 4
15 4 2 1 1 3 4
16 4 2 1 1 4 4
17 4 2 1 1 4 4
18 4 2 1 1 4 4
19 4 2 2 1 4 4
20 4 2 2 1 4 4
21 4 2 2 1 4 4
22 4 2 2 2 4 4
23 4 2 2 2 4 4
24 4 2 2 2 4 4
25 4 3 2 2 4 4
26 4 3 2 2 4 4
27 4 3 2 2 4 4
28 4 3 3 2 4 4
29 4 3 3 2 4 4
30 4 3 3 2 4 4
31 4 3 3 3 4 4
32 4 3 3 3 4 4
33 4 3 3 3 4 4
34 4 3 4 3 4 4
35 4 3 4 3 4 4
36 4 3 4 3 4 4
37 4 3 4 3 4 5
163
NO YP.1 YP.2 YP.3 YP.4 YP.5 YP.6
38 4 3 4 3 4 5
39 4 3 4 3 4 5
40 4 3 4 3 4 5
41 4 3 4 3 4 5
42 4 3 4 3 4 5
43 5 3 4 3 4 5
44 5 3 4 3 4 5
45 5 3 4 3 4 5
46 5 4 4 3 4 5
47 5 4 4 3 4 5
48 5 4 4 3 4 5
49 5 4 4 4 4 5
50 5 4 4 4 4 5
51 5 4 4 4 4 5
52 5 4 4 4 5 5
53 5 4 4 4 5 5
54 5 4 4 4 5 5
55 5 4 5 4 5 5
56 5 4 5 4 5 5
57 5 4 5 4 5 5
58 5 5 5 4 5 5
59 5 5 5 4 5 5
60 5 5 5 4 5 5
61 5 5 5 5 5 5
62 5 5 5 5 5 5
63 5 5 5 5 5 5
64 5 5 5 5 5 5
65 3 1 1 1 2 4
66 5 5 5 4 5 5
67 4 1 1 1 2 4
68 5 4 5 4 5 5
69 4 1 1 1 2 4
70 5 4 4 4 5 5
71 4 1 1 1 3 4
72 5 4 4 4 4 5
73 4 1 1 1 4 4
74 5 4 4 3 4 5
75 4 2 1 1 4 4
76 5 3 4 3 4 5
164
NO YP.1 YP.2 YP.3 YP.4 YP.5 YP.6
77 4 2 2 1 4 4
78 5 3 3 3 4 5
79 4 2 2 2 4 4
80 4 3 4 3 4 5
81 4 3 2 2 4 4
82 4 3 4 3 4 4
83 4 3 2 3 3 5
84 4 3 3 3 4 4
85 4 3 3 3 4 4
86 4 3 2 3 3 5
87 4 3 4 3 4 4
88 4 3 2 2 4 4
89 4 3 4 3 4 5
90 4 3 1 2 4 4
91 5 3 3 3 4 5
92 4 2 1 2 4 4
93 4 2 1 1 4 4
94 4 1 1 1 4 4
95 5 3 4 3 5 5
96 4 1 1 1 3 4
97 5 4 4 3 5 5
98 4 1 1 1 2 4
99 5 4 4 4 5 5
100 3 1 1 1 2 4
165
Lampiran 4 : Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas Data
1. Validitas Sosial
2. Validitas Kesadaran Merek
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TOTAL X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .776** .757** .095 .086 .715**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .348 .398 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson Correlation .776** 1 .869** .181 .188 .815**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .072 .062 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson Correlation .757** .869** 1 .225* .232* .834**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .024 .020 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson Correlation .095 .181 .225* 1 .876** .656**
Sig. (2-tailed) .348 .072 .024 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1.5 Pearson Correlation .086 .188 .232* .876** 1 .661**
Sig. (2-tailed) .398 .062 .020 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TOTAL X1 Pearson Correlation .715** .815** .834** .656** .661** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
166
3. Validitas Proses Keputusan
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TOTAL Y
Y1 Pearson Correlation 1 .168 .529** .264 .737** .771** .799**
Sig. (2-tailed) .375 .003 .158 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation .168 1 .248 -.005 .218 .329 .496**
Sig. (2-tailed) .375 .187 .980 .247 .076 .005
N 30 30 30 30 30 30 30
Y3 Pearson Correlation .529** .248 1 .088 .508** .503** .674**
Sig. (2-tailed) .003 .187 .644 .004 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y4 Pearson Correlation .264 -.005 .088 1 .333 -.040 .530**
Sig. (2-tailed) .158 .980 .644 .072 .833 .003
N 30 30 30 30 30 30 30
Y5 Pearson Correlation .737** .218 .508** .333 1 .739** .829**
Sig. (2-tailed) .000 .247 .004 .072 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y6 Pearson Correlation .771** .329 .503** -.040 .739** 1 .713**
Sig. (2-tailed) .000 .076 .005 .833 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Y Pearson Correlation .799** .496** .674** .530** .829** .713** 1
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
167
4. Validitas Bauran Pemasaran Syariah
168
B. Uji Reliabilitas Data
1. Reliabilitas Sosial
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.788 5
2. Reliabilitas Kesadaran Merek
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 7
169
3. Reliabilitas Bauran Pemasaran Syariah
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.967 19
4. Reliabilitas Proses Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.936 6
170
Lampiran 5 : Statistik Deskriptif
1. Variabel Sosial
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 8 8.0 8.0 10.0
3 28 28.0 28.0 38.0
4 27 27.0 27.0 65.0
5 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 15 15.0 15.0 15.0
2 15 15.0 15.0 30.0
3 22 22.0 22.0 52.0
4 22 22.0 22.0 74.0
5 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 13 13.0 13.0 13.0
2 14 14.0 14.0 27.0
3 27 27.0 27.0 54.0
4 20 20.0 20.0 74.0
5 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 8 8.0 8.0 8.0
2 11 11.0 11.0 19.0
3 8 8.0 8.0 27.0
4 35 35.0 35.0 62.0
5 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
171
X1.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 13 13.0 13.0 13.0
2 9 9.0 9.0 22.0
3 8 8.0 8.0 30.0
4 37 37.0 37.0 67.0
5 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Variabel Kesadaran Merek
X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 20 20.0 20.0 24.0
3 42 42.0 42.0 66.0
4 20 20.0 20.0 86.0
5 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 16 16.0 16.0 21.0
3 42 42.0 42.0 63.0
4 17 17.0 17.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 20 20.0 20.0 22.0
3 25 25.0 25.0 47.0
4 23 23.0 23.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
172
X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 24 24.0 24.0 26.0
3 21 21.0 21.0 47.0
4 16 16.0 16.0 63.0
5 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 9 9.0 9.0 9.0
2 32 32.0 32.0 41.0
3 45 45.0 45.0 86.0
4 6 6.0 6.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 23 23.0 23.0 23.0
2 29 29.0 29.0 52.0
3 34 34.0 34.0 86.0
4 9 9.0 9.0 95.0
5 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 35 35.0 35.0 35.0
2 3 4 5
65 0 0 0
65.0 0 0 0
65.0 0 0 0
100.0 0 0 0
Total 100 100.0 100.0
173
3. Variabel Bauran Pemasaran Syariah
X3.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
12
0 0
12.0
0 0
12.0
0 0
12.0
4 56 56.0 56.0 68.0
5 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 22
0 22.0
0 22.0
0 22.0
3 3 3.0 3.0 25.0
4 45 45.0 45.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 25
0 25.0
0 25.0
0 25.0
3 17 17.0 17.0 42.0
4 33 33.0 33.0 75.0
5 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 19
0 19.0
0 19.0
0 19.0
3 13 13.0 13.0 32.0
4 39 39.0 39.0 71.0
5 29 29.0 29.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 18
0 18.0
0 18.0
0 18.0
3 17 17.0 17.0 35.0
4 33 33.0 33.0 68.0
5 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
174
X3.6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
43
0 0
43.0
0 0
43.0
0 0
43.0
4 33 33.0 33.0 76.0
5 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 20 20.0 20.0 20.0
3 19 19.0 19.0 39.0
4 26 26.0 26.0 65.0
5 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 27 27.0 27.0 27.0
3 23 23.0 23.0 50.0
4 25 25.0 25.0 75.0
5 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 28 28.0 28.0 28.0
3 22 22.0 22.0 50.0
4 29 29.0 29.0 79.0
5 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 18 18.0 18.0 18.0
2 5 5.0 5.0 23.0
3 21 21.0 21.0 44.0
4 34 34.0 34.0 78.0
5 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
175
X3.11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 16 16.0 16.0 16.0
3 24 24.0 24.0 40.0
4 40 40.0 40.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 21 21.0 21.0 21.0
2 6 6.0 6.0 27.0
3 3 3.0 3.0 30.0
4 42 42.0 42.0 72.0
5 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2 3
0 0
27
0 0
27.0
0 0
27.0
0 0
27.0
4 50 50.0 50.0 77.0
5 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 22
0 22.0
0 22.0
0 22.0
3 15 15.0 15.0 37.0
4 43 43.0 43.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 20
0 20.0
0 20.0
0 20.0
3 20 20.0 20.0 40.0
4 40 40.0 40.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
176
X3.16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 2
0 31
0 31.0
0 31.0
0 31.0
3 14 14.0 14.0 45.0
4 37 37.0 37.0 82.0
5 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 24 24.0 24.0 24.0
2 10 10.0 10.0 34.0
3 31 31.0 31.0 65.0
4 19 19.0 19.0 84.0
5 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 51 51.0 51.0 56.0
3 15 15.0 15.0 71.0
4 20 20.0 20.0 91.0
5 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3.19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 6 6.0 6.0 6.0
2 17 17.0 17.0 23.0
3 38 38.0 38.0 61.0
4 31 31.0 31.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
4. Variabel Proses Keputusan
YP.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 3 8 8.0 8.0 8.0
4 59 59.0 59.0 67.0
5 33 33.0 33.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
177
YP.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 18 18.0 18.0 18.0
2 20 20.0 20.0 38.0
3 36 36.0 36.0 74.0
4 18 18.0 18.0 92.0
5 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
YP.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 31 31.0 31.0 31.0
2 15 15.0 15.0 46.0
3 10 10.0 10.0 56.0
4 32 32.0 32.0 88.0
5 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
YP.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 33 33.0 33.0 33.0
2 14 14.0 14.0 47.0
3 32 32.0 32.0 79.0
4 17 17.0 17.0 96.0
5 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
YP.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 17 17.0 17.0 17.0
3 7 7.0 7.0 24.0
4 57 57.0 57.0 81.0
5 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
YP.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4 57 57.0 57.0 57.0
5 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
178
Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Hasil Analisis Grafik Normal Probability Plot
Hasil Analisis Statistik (Uji Kolmogrov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.55955474
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .047
Negative -.063
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
179
B. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 .752 1.330
X2 .901 1.110
X3 .687 1.455
a. Dependent Variable: Y
C. Uji Heteroskedastisitas
180
Lampiran 7 : Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.688 2.226 -.758 .450
X1 .262 .093 .228 2.812 .006
X2 .464 .070 .491 6.614 .000
X3 .085 .026 .273 3.210 .002
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 8 : Uji Hipotesis
A. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.688 2.226 -.758 .450
X1 .262 .093 .228 2.812 .006
X2 .464 .070 .491 6.614 .000
X3 .085 .026 .273 3.210 .002
a. Dependent Variable: Y
B. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1544.434 3 514.811 35.238 .000b
Residual 1402.526 96 14.610
Total 2946.960 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
181
Lampiran 9 : Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .724a .524 .509 3.822
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Top Related