PENGARUH SISTEM PEMBELAJARAN
BOARDING SCHOOL DAN TINGKAT KEDISIPLINAN
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DI MTsN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh:
NELY MAKSUDAH
NIM. 12010180044
Tesis ini diajukan sebagai perlengkapan persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Maksudah, Nely, 2020. Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School Dan
Tingkat Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Matematika Di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Tesis.
Program Magister Pendidikan. Studi Pendidikan Agama Islam. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslihatul
Umami, MA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh sistem pembelajaran
boarding school terhadap hasil belajar matematika, (2) Pengaruh tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika, (3) Pengaruh sistem pembelajaran
boarding school dan tingkatt kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika di
MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan sampel sebanyak 55
responden, yang dilakukan di MTsN Semarang. Metode pengumpulan data melalui
kuesioner dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis dengan regresi linear sederhana
dan berganda dibantu program SPSS Version 24.00 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara
sistem pembelajaran boarding school terhadap hasil belajar matematika dengan
nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 6,678 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005, sementara kontribusi yang diberikan sebesar
45,7%. (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tingkat kedisiplinan
terhadap hasil belajar matematika dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,729 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005,
sementara kontribusi yang diberikan sebesar 38,2%. (3) terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan
terhadap hasil belajar matematika dengan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (23,066 > 3,17).
Sedangkan kontribusi sistem pembelajaran boarding school dan tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika sebesar 47%, adapun sisanya 53%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci: Sistem Pembelajaran Boarding School, Kedisiplinan, Hasil
Belajar.
vi
ABSTRACT
Maksudah, Nely, 2020. The Effect of Boarding School Learning Systems and
Discipline Level on Learning Outcomes in Mathematics Subjects in
MTsN Semarang Lesson Year 2019/2020. Thesis. Educational Masters
Program. Study of Islamic Education. Salatiga State Islamic Institute of
Salatiga. Elective Advisor Dr. Maslihatul Umami, MA.
This study has the objectues to determine: (1) The effect of the boarding school
learning system on mathematics learning outcomes, (2) The effect of the level of
discipline on mathematics learning outcomes, (3) The effect of the boarding school
learning system and the level of discipline on mathematics learning outcomes in
MTsN Semarang lesson year 2019/2020.
This research is a quantitative study using taken as many sample 55 respondents,
conducted at MTsN Semarang. Data collection methods were done using
questionnaires and documentation, and it was analyzed using simple and multiple
linear regression assisted by SPSS Version 24.00 for Windows.
The results showed that: (1) There was significant influence between the boarding
school learning system on mathematics learning outcomes with the value of 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡
6.678 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 2.005, while the contribution given is 45.7%. (2) There is a positive
and significant influence between the level of discipline on mathematics learning
outcomes with the value of 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 5.729 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 2.005, while the contribution given
is 38.2%. (3) There is a positive and significant influence on the boarding school
learning system and the level of discipline on mathematics learning outcomes with
the value of 𝐹𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 (23.066 > 3.17). Mean while the contribution of the
boarding school learning system and the level of discipline to mathematics learning
outcomes is 47%, while the remaining 53% is influenced by other variables outside
this research.
Keywords: Boarding School Learning System, Discipline, Learning Outcomes.
vii
PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
belajar;
2. Kakak saya dan kakak ipar yang telah memberikan ide-ide untuk penulisan
tesis ini;
3. Dosen pembimbing yang dengan keikhlasan dan kesabarannya selalu
memberikan arahan sampai terselesaikan tesis ini;
4. Semua dosen Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
viii
PRAKATA
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School Dan Tingkat
Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika di
MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020” yang secar akademis menjadi
syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan.
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari
berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Phil Widiyanto, M.A selaku Direktur Pascasarjana Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Bapak Dr. Ruwandi, M.A selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Ibu Dr. Maslihatul Umami, M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.
5. Seluruh Dosen Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang
telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis mengikuti
kuliah.
6. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan
dukungannya untuk senantiasa belajar dan tidak berputus asa.
ix
7. Teman-teman Program Studi PAI kelas C tahun 2018 Pascasarjana Institut
Agma Islam Negeri Salatiga.
8. Kepala MTsN Semarang, Bapak H. Nurkholis., M.Pd, beserta guru dan
karyawan yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan
penelitian.
9. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a,
semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan
yang telah diberikan. Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan
juga semua pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan masukan yang membangun.
Salatiga, 9 Maret 2020
Penulis,
Nely Maksudah
NIM. 12010180044
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. iv
ABSTRAK........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN................................................................................................ vii
PRAKATA........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Signifikansi Penelitian ................................................................................. 5
D. Kajian Pustaka .............................................................................................. 6
E. Metode Penelitian......................................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem Pembelajaran Boarding school ....................................................... 19
B. Kedisiplinan ............................................................................................... 22
C. Hasil Belajar ............................................................................................... 25
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Profil MTs Negeri Semarang ..................................................................... 29
B. Profil Boarding School MTs Negeri Semarang ......................................... 30
C. Penyajian Data ........................................................................................... 35
xi
D. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................... 37
E. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 39
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Analisis Deskriptif ............................................................................ 42
B. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 44
C. Pembahasan ................................................................................................ 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 61
B. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Konstelasi Masalah penelitian .............................................................. 10
Tabel 1.2 Skala Bobot Jawaban Responden ......................................................... 13
Tabel 1.3 Variabel Kisi-kisi Instrumen Penilaian Sistem Pembelajaran Boarding
school .................................................................................................................... 14
Tabel 1.4 Variabel Kisi-kisi Instrumen Penilaian Tingkat Kedisiplinan .............. 14
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Sistem Pembelajaran Boarding school .................. 37
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Tingkat Kedisiplinan .............................................. 38
Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Angket .............................................. 39
Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 39
Tabel 3.5 Hasil Ringkasan Pengujian Multikolinearitas ....................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Ringkasan Pengujian Heteroskedastisitas ................................... 41
Tabel 4.2 Klasifikasi Sistem Pembelajaran Boarding school...............................43
Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kedisiplinan .......................................................... 43
Tabel 4.4 Klasifikasi Hasil Belajar Matematika ................................................... 43
Tabel 4.5 Korelasi antara 𝑋1 terhadap Y .............................................................. 44
Tabel 4.6 Regresi Linier Sederhana 𝑋1 terhadap Y……………………………. 45
Tabel 4.7 RingkasanAnalisis Regresi dan Korelasi .............................................. 46
Tabel 4.8 Korelasi antara 𝑋2 terhadap Y .............................................................. 47
Tabel 4.9 Regresi Linear Sederhana 𝑋2 terhadap Y……….…………………… 48
Tabel 4.10 RingkasanAnalisis Regresi dan Korelasi ............................................ 49
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda 𝑋1 𝑋2 terhadap Y ........... 52
Tabel 4.12 ANOVA .............................................................................................. 53
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi......................................................................... 54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Responden
2. Pernyataan Kuesioner
3. Hasil Angket Dua Variabel
4. Hasil Uji Validitas
5. Hasil Uji Reliabilitas
6. Hasil Uji Asumsi Klasik
7. Hasil Uji Hipotesis
8. Surat Bukti telah Melakukan Peneltian
9. Biografi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia semakin mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Harapan masyarakat dengan perubahan yang terjadi dapat
meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas pendidikan. Pemerintah
berupaya dalam meningkatkan taraf pendidikan yang lebih baik. Begitu juga
dengan usaha sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi peserta
didiknya. Hal ini dapat dilihat dari perubahan program-program yang ada di
sekolah. Salah satu diselenggarakannya sekolah bermutu yang disebut
dengan Sekolah Berasrama (Boarding school).
Sekolah yang berbasis asrama (boarding school) tidak hanya
menjadi tempat berlangsungnya proses pendidikan, akan tetapi juga sebagai
tempat pembinaan akhlak. Seperti sistem pembelajaran boarding school
yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Negeri Semarang. Selain mendapat
pengetahuan umum di sekolah, peserta didik juga mendapatkan
pengetahuan agama yang lebih mendalam, pembinaan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan norma agama. Perkembangan sekolah berasrama
(boarding school) saat ini tidak hanya sebatas dalam bentuk pondok
pesantren atau berbasis agama Islam saja, namun juga sudah memulai
memadukan unsur lain, seperti pendidikan umum dan pendidikan
kedisiplinan.
2
Kedisiplinan adalah salah satu hal yang penting dan perlu
ditanamkan pada setiap kepribadian peserta didik. Apabila peserta didik
menerapkan kedisiplinan yang dibarengi dengan akhlak yang baik, maka
akan dapat mengendalikan kehidupannya.1 Karena karakter disiplin yang
baik cerminan dari pendidikan akhlak yang baik pula. Sebab, jika akhlak
yang baik sudah tertanam dalam jiwa peserta didik, maka tidak sulit bagi
peserta didik untuk senantiasa patuh dan taat pada aturan yang berlaku di
lingkungan sekolah.
Perintah perilaku disiplin tertulis dalam firman Allah SWT Surat
An-Nisa’ ayat 103, yang menjelaskan tentang salat sebagai implementasi
sebuah pelatihan untuk melakukan pembinaan kedisiplinan.2 Pelaksanaan
salat pada awal waktu dan tepat waktu dapat menimbulkan kebiasaan secara
efektif dan teratur. Peserta didik perlu memberikan penanaman sikap
disiplin dalam hal belajar. Karena semuanya menjadi kebiasaan yang baik
dan muncul dalam diri peserta didik tersebut. Peserta didik juga perlu
memberikan perhatian kedisiplinan pada waktu belajar di sekolah.
Kedisiplinan yang ada di lingkungan sekolah sangat penting untuk
meningkatkan hasil belajar. Peserta didik juga diharapkan dapat
menyesuaikan diri dengan peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah,
1Betty Adinda Wijaya, “Pendidikan Akhlak Dalam Membentuk Sikap Disiplin Santri di
Pondok Pesantren Darun Najah Ngijo Malang”, Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam Universitas
Islam Malang , Vol. 4, No. 8 (2019), 65. 2Hasan Bisri, “Signifikansi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah
Akhlak”, Tadbir Muwahhid: Universitas Djuanda Bogor, Vol. 1, No. 2 (Oktober 2017), 118.
3
sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.3 Tanpa adanya
disiplin yang baik di sekolah suasana kegiatan pembelajaran kurang
kondusif, secara positif perilaku disiplin akan memberikan dampak yang
tertib dan tenang bagi proses pembelajaran. Sehingga sikap disiplin itu
perlu diterapkan oleh setiap peserta didik dalam berbagai mata pelajaran
yang diterima, terutama dalam mata pelajaran Matematika.
Matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Bahkan, matematika juga sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Hasil dari pengamatan peneliti, peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Semarang dikemukakan bahwa hasil belajar peserta
didik dalam mata pelajaran matematika masih variatif, ada yang
memuaskan, sedang, bahkan ada yang kurang memuaskan.4 Mata pelajaran
matematika dianggap sulit, karena mata pelajaran tersebut merupakan ilmu
yang pasti. Sehingga peserta didik cenderung untuk tidak suka mata
pelajaran tersebut dan hal ini dapat berdampak terhadap hasil belajar.
MTsN Semarang merupakan salah satu madrasah yang letaknya
mudah dijangkau kendaraan. Madrasah ini termasuk kategori favorit dilihat
dari banyaknya peserta didik yang mendaftar. Alasan peneliti memilih
lokasi ini karena letak geografisnya dipinggiran desa dengan jumlah peserta
3Najmudin, Fauzi, Ikhwani, “Program Kedisiplinan Siswa di Lingkungan Sekolah: Studi
Kasus di Dayah Terpadu (Boarding School) SMA Babul Maghfirah Aceh Besar”, Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 08, No. 02 (Agustus 2019), 185. 4Wawancara dengan Nur Kholis, Waka Kurikulum, pada hari Sabtu, 16 November 2019,
pukul 11.00.
4
didik yang banyak dan guru yang mengajar di masdrasah tersebut
mempunyai semangat tinggi untuk memajukan mutu pendidikan.
Berdasarkan observasi awal di MTsN Semarang bahwa boarding
school dalam serangkaian aktifitas dan perlombaan peserta didik baik
akademik maupun non-akademik dalam 3 tahun terkahir ini telah banyak
menuai hasil yang positif di dunia pendidikan baik daerah maupun nasional.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan kajian tentang “Pengaruh
Sistem Pembelajaran Boarding school dan Tingkat Kedisiplinan Terhadap
Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di MTsN
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti membuat beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh sistem pembelajaran boarding school terhadap
hasil belajar pesertaa didik pada mata pelajaran matematika di MTsN
Semarang tahun pelajaran 2019/2020?
2. Bagaimana pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran matematika di MTsN Semarang tahun
pelajaran 2019/2020?
3. Bagaimana pengaruh sistem pembelajaran boarding school dan tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
matematika di MTsN Semarang tahun pelajaran 2019/2020?
5
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh sistem pembelajaran boarding school
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika
di MTsN Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di MTsN
Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
c. Untuk mengetahui pengaruh sistem pembelajaran boarding school
dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran matematika di MTsN Semarang tahun pelajaran
2019/2020.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoretis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap pengembangan pembelajaran lmu pendidikan agama Islam
di Indonesia, khususnya tentang pengaruh sistem pembelajaran
boarding school terhadap kedisiplinan dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika. Serta dapat digunakan sebagai bahan
acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis.
6
b. Secara Praktis
1) Bagi guru sebagai sarana pembelajaran peserta didik untuk
membentuk kedisiplinan dan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
2) Bagi siswa sebagai masukan untuk meningkatkan sikap
kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Bagi sekolah dapat memberikan acuan dalam upaya membina
kedisiplinan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
D. Kajian Pustaka
Pertama, penelitian Tity & Jumidah5 menyimpulkan bahwa hasil
penelitian ini dilakukan dengan perhitungan statistik yaitu nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
disiplin belajar sebesar 2,139 dengan kategori tinggi, dalam hal ini 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,139 > 1,986). Untuk motivasi belajar pada 3,292 dikategorikan
sangat tinggi, dalam hal ini 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (3,292 > 1,986) dan minat
belajar sebesar 2,513 dengan kategori tinggi, dalam hal ini 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,513 > 1,986). Jadi penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan
antara pengaruh boarding school terhadap motivasi, disiplin, dan minat
belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di pertanian terapdu
SMKN Provinsi Riau.
5Tity Hastuti & Jumidah, “Pengaruh Boarding School Terhadap Disiplin, Motivasi, dan
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X SMKN Pertanian Terapdu
Provinsi Riau”, Perspektif: Pendidikan dan Keguruan, Vol. VII, No. 14, (Oktober 2016), 64-65.
7
Kedua, penelitian Anisa6 menyimpulkan bahwa hasil hubuungan
antara sistem boarding school terhadap pembentukan karakter peserta didik
sebesar 0,969. Dari hasil pengujian diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 20,57 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2,048, ini menunjukkan bahwa variabel sistem boarding school dengan
variabel pembentukan karakter peserta didik terdapat hubungan yang
signifikan. Sedangkan kadar pengaruh sistem boarding school terhadap
pembentukan karakter siswa di Ma’had Darul Arqam Muhammdiyah
Daerah Garut mencapai 93,8%, hal ini menunjukkan bahwa ada 6,2% faktor
lain yang mempengaruhi karakter peserta didik di sekolah tersebut.
Ketiga, penelitian Ruaida7 menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara sistem pembelajaran boarding school (Asrama) dan
program pembinaan agama islam (PPAI) terhadap kecerdasan spiritual
dengan probabilitas 0,000 < 0,05. Sedangkan koefesian korelasi (R) =0,
463 atau indeks determinasi (R2) sebesar 0, 215 mengindikasikan bahwa
21,5% dipengaruhi variabel yang diteliti yaitu sistem pembelajaran
boarding school (Asrama) dan program pembinaan agama islam (PPAI)
terhadap kecerdasan spiritual mahasiswa muslim di asrama Green
Dormitory UNMAL dan sisanya 78,5% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar penelitian ini.
6Anisa Rizkiani, “Pengaruh Sistem Boarding School Terhadap Pembentukan Karakter
Peserta Didik di Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut”, Jurnal Pendidikan
Universitas Garut, Vol. 06, No. 01 (2012), 17. 7Ruaida Elbas, “Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School (Asrama) dan Program
Pembinaan Agama Islam (PPAI) Terhadap Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Muslim di Asrama
Green Dormitory Universitas Malahayati Lampung”, Tesis UIN Raden Intan Lampung: (2018). 112-
113.
8
Keempat, penelitian Andrew J. Martin, Brad Papworth, Paul Ginns8
menyimpulkan bahwa sampel utama terdiri dari 5.276 siswa menengah
(28% siswa boarding school, 72% siswa non boarding school) dari 12
sekolah menengah di Australia. Sub sampel dari 2.002 siswa (30% siswa
boarding school, 70% siswa non boarding school) memiliki data pretest,
memungkinkan analisis keuntungan atau penurunan hasil sepanjang tahun
ajaran. Hasil menunjukkan dominan antara siswa boarding school dan siswa
non boarding school sebagian besar memiliki faktor hasil yang baik
terutama siswa boarding school.
Kelima, penelitian Tri Pujiastuti9 menyimpulkan bahwa
kedisiplinan peserta didik dan motivasi belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah
Kota Salatiga dalam kategori baik terlihat dari indikator hasil penilaian
rating scale yang disebar masih banyak indikator yang menyatakan baik,
prestasi belajar matematika yang dilihat dengan nilai raport peserta didik
dalam kategori baik, probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka 𝐻𝑜
ditolak artinya adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan peserta didik
dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata pemebelajaran
matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
8Andrew J. Martin, Brad Papworth, Paul Ginns, “Boarding School, Academic Motivation
and Engagement, and Psychological Well-Being: A Large-Scale Investigation”, American
Educational Research Journal, Vol. 51, 5, (2014). 9Tri Pujiastuti, “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015” Tesis IAIN Salatiga: (2015).
9
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, menunjukkan fokus
masalah yang sama yaitu terletak pada boarding school, kedisiplinan dan
hasil belajar. Sehingga menjadikan penelitian tentang kedisiplinan dan hasil
belajar sudah banyak dilakukan sebelumnya namun terdapat perbedaan
dengan penelitian kali ini. Hasil review yang dilakukan peneliti bahwa
terdapat perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu fokus mata pelajaran
yang berbeda, variabelnya juga berbedaa, dan lokasi penelitiannya. Oleh
karena itu, penelitian ini perlu diadakan untuk mengetahui pengaruh sistem
pembelajaran boarding school dan kedisiplinan terhadap hasil belajar
matematika di MTsN Semarang.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bekerja dengan angka,
datanya berwujud bilangan, yang dianalisis menggunakan statistik
untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian dan untuk
melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi
variabel yang lain.10 Pendekatan kuantitatif pada dasarnya dilakukan
untuk penelitian inferensial (pengujian hipotesis).
10Asmadi Alsa, Penelitian Kuantitaatif dan Kualitatif Serta Kombinasi dalam Penelitian
Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014, 3.
10
Penelitian ini dinamakan dengan penelitian korelasional, yakni
penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh atau korelasi antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini peneliti akan
mengungkap pengaruh sistem pembelajaran boarding school dan
tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
matematika di MTsN Semarang.
Sebagai sebuah penelitian yang bersifat korelasional, maka tentu
ada sebuah variabel penelitian. Variabel penelitian adalah objek
pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
yang akan diteliti.11 Penelitian ini terdapat dua variabel bebas
(Independen)dan satu variabel terikat (Dependen). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah sistem pembelajaran boarding school (𝑋1)
dan tingkat kedisiplinan (𝑋2). Sedangkan variabel terikatnya adalah
hasil belajar pada mata pelajaran matematika (Y).
Tabel 1.1 Konstelasi Masalah penelitian
11Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bndung: Alfabeta, 2016. 8.
𝑿𝟏
𝑿𝟐
Y
11
Keterangan:
𝑋1 = Sistem Pembelajaran Boarding school
𝑋2 = Tingkat Kedisiplinan
𝑌 = Hasil Belajar Peserta Didik
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTsN Semarang mulai tanggal 25
Desember 2019 sampai dengan 15 Februari 2020.
3. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
ata subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.12 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah semua peserta didik yang tinggal di boarding school dengan
jumlah keseluruhan sebanyak 122 peserta didik. Terdiri dari kelas VII
D putra ada 26, VII E putri ada 23, kelas VIII D putra putri ada 35 dan
kelas IX C putra putri ada 38.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipilih untuk
sumber data.13 Ukuran besarnya sampel dapat ditentukan dengan
berbagai cara. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%
12Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 55. 13Sukardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, 54.
12
atau lebih.14 Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 45%
dari seluruh populasi yang berjumlah 122 peserta didik, sehingga
diperoleh sampel sebanyak 55 responden.
Teknik pengambilan sampel yang diambil dari populasi harus
representative. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah random sampling karena anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.15
Peneliti akan menentukan perwakilan dari setiap kelas, di mana populasi
yang dijadikan subjek penelitian tersebar dalam 4 kelas yaitu VII D
putra 12 responden, VII E putri 10 responden, VIII D 16 responden dan
IX C 17 responden yang dipilih secara acak.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi kuesioner (angket) dan dokumentasi. Tujuan metode kuesioner
adalah untuk mengumpulkan data dari variabel sistem pembelajaran
boarding school dan tingkat kedisiplinan. Angket yang digunakan
adalah angket tertutup, responden tidak diberi kesempatan untuk
memberikan jawaban selain alternatif jawaban yang tersedia.
Sedangkan teknik pengambilan data untuk hasil belajar matematika
14Suharsimi Arikunto, Manajamen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2016, 95. 15Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., 91-93.
13
adalah metode dokumentasi yaitu nilai rapor peserta didik dalam
penilaian akhir sesmester satu (PAS 1).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
kuesioner terstruktur yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi
indikator variabel sistem pembelajaran boarding school, tingkat
kedisiplinan dan hasil belajar peserta didik. Kriteria pemberian skor
untuk setiap item; dalam hal ini penyusunan kuesioner menggunakan
skala likert. Kategori bobot nilai sebagai berikut:
Tabel 1.2
Skala Bobot Jawaban Responden
Jawaban Interpretasi Bobot Skor
Sangat Setuju (SS) Sangat Baik 5
Setuju (S) Baik 4
Ragu-ragu (R) Kurang Baik 3
Tidak Setuju (TS) Tidak Baik 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Tidak Baik 1
Agar mendapatkan sebuah hasil penelitian yang memuaskan,
peneliti menyusun rancangan kisi-kisi instrumen penelitian. Kisi-kisi
14
bertujuan untuk menunjukkan keterkaitan antara variabel data atau teori
yang diambil.16 Kisi-kisi variabel dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.3
Variabel Kisi-kisi Instrumen Penilaian
Sistem Pembelajaran Boarding school
No Indikator No Soal Jumlah
1. Fasilitas Asrama 1, 2, 4, 6, 7 5
2. Pengasuhan peserta didik 9, 10, 11, 12, 14 5
3. Pembinaan di lingkungan
asrama
8, 15, 16, 17, 19, 20 6
4. Jadwal kegiatan harian teratur 3, 5, 13, 18 4
Tabel 1.4
Variabel Kisi-kisi Instrumen Penilaian
Tingkat Kedisiplinan
No Indikator No Soal Jumlah
1. Disiplin dalam masuk sekolah 1, 3 2
2. Disiplin dalam mengikuti pelajaran
di sekolah
2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 7
3. Disiplin dalam menjalankan tata
tertib di sekolah
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 7
4. Disiplin dalam ibadah 17, 18, 19, 20 4
16Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006, 162.
15
6. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan sebuah instrumen. Uji validitas digunakan sebagai
valid (sah) atau tidaknya sebuah angket atau kuisioner. Item
pertanyaan skala likert dianggap sah jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, dan
dianggap tidak sah apabila nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sebuah tingkat kepercayaan atau
ketentuan terhadap sebuah kuesione yang digunkan untuk
penelitian. Pengujian reliabilats menggunakan bantuan aplikasi
SPSS Versi 24.00 dengan ketentuan Cronbach alpha > 0,6, artinya
tingkat reliabilitas sebesar 0,6 merupakan indikasi reliabel sebuah
butir pertanyaan.
7. Teknik Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi penelitian. Uji normalitas data ini
menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnof. Pada
penelitian ini akan dilakukan dengan analisis grafik, yaitu untuk
melihat normalitas residul adalah dengan melihat normal
16
probability plot yang akan membandingkan antara distribusi
kumulatif dan distribusi normal. Data akan dikatakan normal
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0,05), sedangkan
data akan dikatakan tidak normal jika nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (p < 0,05).
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara sesama variabel bebas digunakan
Variance Inflation Factor (VIF) . jika nilai tolerance < 0,1 dan
VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residul
satu ke yang lain. Model regresi dikatakan baik apabila tidak
terjadi heteroskedastisitas. Untuk menentukan terjadi atau
tidaknya yaitu dengan melihat nilai signifikansi yang dihasilkan
dari uji regresi tersebut. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka
terajdi asumsi heteroskedastisitas, sebaaliknya jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
8. Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat.
Persamaan regresi linear berganda dengan rumus sebagai berikut:
17
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐 + e
Keterangan:
Y = Hasil Belajar Peserta Didik
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
𝑋1 = Sistem Pembelajaran Boarding school
𝑋2 = Tingkat Kedisiplinan
e = Eror term
a. Uji Determinasi Koefisien (R²)
Koefisien determinasi (R²), digunakan untuk mengukur
besarnya presentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen
terhadap variabel dependen.17
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara
parsial atau individual terhadap variabel dependen. Uji t tersebut
dapat dilihat dengan membandingkaan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan nilai
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, dengan ketentuan:
1) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.
2) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.
17Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2011, 74.
18
c. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
mengetahui aada atau tidak korelasi menggunakan ketentuan:
1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
F. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan
yang berisi tentang latar belakang masalah dan dasar yang menjadi pokok
aktivitas penelitian. Bab kedua memberikan tekanan pada landasan teori
nilai-nilai sistem pembelajaran boarding school, tingkat kedisiplinan, dan
hasil belajar. Bab ketiga akan dikemukakan tentang metode penelitian dan
hasil penelitian. Bab keempat merupakan analisis data pengaruh sistem
pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil
belajar matematika di MTsN Semarang. Bab kelima peneliti mengambil
kesimpulan dan saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Pembelajaran Boarding school
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yang artinya berdiri bersama
(stand together). Sistem merupakan sebuah kelompok unsur yang saling
berinteraksi, saling berkaitan atau ketergantungan satu sama lain yang
membentuk satu keseluruhan yang kompleks.18 Jadi sistem adalah
kumpulan dari sekiatn banyak komponen yang saling berinteraksi, saling
berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen tersebut
meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi pembelajaran.19
Pembelajaran merupakan ssebuah usaha sadar yang dirancang dan
dilaksanakan dengan tujuan untuk mewujudkan perubahan pada hasil
belajar. Sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan usaha
untuk mengelola lingkungan belajar yang dilakukan oleh siswa guna
mencapai tujuan belajar yang lebih baik.
Boarding school adalah dua kata yang berasal dari bahasa Inggris
yaitu boarding dan school. Boarding memliki arti asrama dan school berarti
18Arif Rahman, Memahami Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, 75. 19Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2017, 2.
20
sekolah, kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi
sekolah berasrama.20 Boarding school is school where some or all of the
pupils live during the term.21 Artinya adalah sekolah atau lembaga
pendidikan yang mana siswanya belajar dan tinggal bersama selama
kegiatan pembelajaran.
Boarding school merupakan sebuah lembaga pendidikan di mana
para peserta didik tidak hanya belajar, tetapi mereka hidup dan tinggal
menyatu di lembaga tersebut. Boarding school mengkombinasikan tempat
tinggal para siswa di institusi, sekolah yang letaknya jauh dari rumah dan
keluarga mereka dengan diajarkannya ilmu agama serta pembelajaran
beberapa mata pelajaran.22 Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
pembelajaran boarding school merupakan sebuah himpunan komponen
yang saling berkaitan satu sama lain dalam sebuah embaga sekolah yang
mana terjadi proses pembelajaran 24 jam setiap harinya. Melibatkan siswaa
dan para pendidiknya bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi secara
langsung serta para peserta didik tinggal di asrama yang disediakan oleh
sekolah.
Secara umum pola pendidikan bagi peserta didik yang diterapkan
pada boarding school dibagi sebagai berikut:23
20John M. Echols & Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia: An English- Indonesian
Dictionary, Jakarta: Gramedia, 2010, 72. 21Victoria Bull, Oxford: Learner’s Pocket Dictonary, Fourth Edition, New York: Oxford
University Press, 2001, 43. 22Maksudin, Pendidikan Islam Alternatif, Membangun Karakter Melalui Sistem Boarding
School, Yogyakarta: UNY Press, 2013, 15. 23Irfan Setiawan, Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik pada Institusi Pendidikan
Berasrama, Yogyakarta: Smart Writing, 2013, 3-12.
21
1. Penjadwalan
Boarding school mempunyai sistem penjadwalan yang ketat
bagi peserta didik. Para siswa memiliki waktu tidur yang tetap, waktu
bangun, makan, belajar di dalam kelas dan kegiatan lain yang
direncanakan setiap hari. Kegiatan keseharian tersebut diatur dan
dijadwalkan seketat mungkin agar para siswa dapat memusatkan
perhatiannya pada proses pendidikan berasrama yang dijalaninya. Para
siswa diharuskan untuk mematuhi dan mengikuti jadwal guna
membentuk disiplin.
2. Fasilitas Asrama
Sebuah institusi pendidikan yang menggunakan sistem boarding
school biasanya dilengkapi dengan fasilitas kegiatan pembelajaran,
penunjang asrama dan fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler. Fasilitas
yang lengkap dapat menunjang kenyamanan para siswa pada setiap
kegiatan yang dilakukan di asrama. Dengan demikian, suatu lembaga
pendidikan yang diselenggarakan dengan sistem boarding school paling
tidak memenuhi dua komponen, yaitu fisik dan nonfisik.24
3. Pengasuhan Peserta Didik
Pengasuhan merupakan sebuah kegiatan yang diarahkan untuk
pengembangan sifat, nilai kepribadian dan jasmani melalui kegiatan
24 Maksudin, Pendidikan Islam Alternatif, Membangun Karakter Melalui Sistem Boarding
School, Yogyakarta: UNY Press, 2013, 16-17.
22
atau tindakan pengkondisian sebagai upaya pembimbingan untuk
membentuk etika dan perilaku peserta didik.
Pengasuh memiliki tugas membina para siswa mulai dari
aktivitas bangun pagi sampai para siswa mendapatkan pelajaran didalam
kelas kemudian mengadakan kegiatan sore pada para siswaa sampai
istirahat malam. Kegiatan yang padat dapat memberikan tekanan
terhadap pengasuh. Sehingga pengasuh dituntut untuk sabar dalam
menghadapi para siswa.
4. Pembinaan di Lingkungan
Pembinaan para siswa melalui pengasuhan merupakan sebuah
upaya terencana untuk meningkatkan kreativitas dan wawasan dalam
meningkatkan karakter siswa sehingga akan terbentuk kecerdasan
emosional, keseimbangan intelektual dan spiritual. Para siswa diberikan
pembinaan secara berkelanjutan serta dibimbing dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan di asrama.25
Dari uraian tersebut, peneliti memberikan beberapa indikator dari
sistem pembelajaran boarding school yaitu fasilitas asrama, pengasuhan
peserta didik, pembinaan di lingkungan, dan jadwal kegiatan harian teratur.
B. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi
imbuhan Ke-an. Disiplin secara etimologi bahasa berasal dari kata disciple
25Irfan Setiawan, Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik pada Institusi
Pendidikan Berasrama...,
23
(disipline) yang mempunyai arti mengajari atau mengikuti pemimpin yang
dihormati.26 Disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang
tergabung dalam suatu organisasi harus tunduk pada peraturan yang telah
ada dengan rasa senang hati.27
Jadi kedisiplinan peserta didik merupakan sebuah sikap yang
menunjukkan kepatuahan atau ketaatan terhadap sebuah peraturan, baik itu
berupa norma-norma yang berlaku atau tata tertib guna untuk mencapai
ujuan yang diinginkan. Disiplin sangatlah penting untuk peserta didik, oleh
karena itu kedisiplinan harus ditanamkan sejak dini oleh para pendidik dan
harus terus ditanamkan agar menjadi kebiasaan yang positif kepada peserta
didik.
Peserta didik sebagai input dalam sebuah proses pendidikan harus
aktif mengikuti kegiatan belajar disekolah. Sikap disiplin harus
diitimbulkan pada diri peserta didik, sehingga akan membawa pengaruh
yang bagus dalam pencapaian hasil belajar. Ada jenis-jenis disiplin yang
dapat dilakukan oleh peserta didik di sekolah, sebagai berikut:28
1. Disiplin dalam Masuk Sekolah
Peserta didik dikatakan disiplin masuk sekolah jika selalu aktif
dan tepat waktu dalam masuk sekolah, tidak pernah terlambat serta tidak
pernah membolos. Pembentukan sikap disiplin peserta didik ketika
26Kenneth W. Requene, Strategi Jitu Membangun Disiplin Anak, Jakarta: Pustakka Raya,
2005, 122. 27Ali Imran, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, 172. 28Sofchah Sulistyowati, Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, Pekalongan: Cinta Ilmu,
2001,3.
24
masuk sekolah diantaranya ketepatan waktu, keaktifan dan ketaatan
peserta didik serta kepatuhan yang sesuai dengan peraturan dan tata
tertib yang ada disekolah.
2. Disiplin dalam Mengikuti Pelajaran di Sekolah
Peserta didik yang memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari
keteraturan dan ketekunan belajarnya. Untuk mencapai hasil yang
optimal, peserta didik harus memiliki rencana (jadwal) selama kegiatan
belajar dan melaksanakanjadwal tersebut secara teratur. Seorang peserta
didik hendaknya mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan ketika
mengikuti pelajaran yang akan disampaikan guru.
Mengerjakan tugas adalah salah satu kegiatan belajar yang
dilakukan didalam maupun diluar jam pelajaran sekolah. Tujuan
diberikanya tugas biasanya digunakan sebagai penunjang siswa dalam
memahami dan menguasai materi pelajaran.
Sehingga yang dimaksud disiplin peserta didik dalam
menyelesaikan tugas merupakan disiplin yang mencakup beberapa hal,
diantaranya; mengerjakan tugas, siswa bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas dan sekaligus mengerti memahami materi yang
telah diajarkan.
3. Disiplin dalam Menjalankan Tata Tertib di Sekolah
Tata tertib di sekolah adalah sebuah peraturan yang mengikat
semua personal yang ada di suatu sekolah agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar. Tata tertib di sekolah sebagai pendukung
25
dalam usaha pembentukan disiplin belajar bagi peserta didik. Setiap
peserta didik yang ada di sekolah wajib menaati tata tertib yang telah
ditentukan. Peserta didik harus menjalankan peraturan sekolah agar
mereka terbiasa dengan perilaku disiplin, sehingga semua tindakan yang
dilakukan peserta didik senantiasa taat dengan peraturan tata tertib yang
ada di sekolah.
4. Disiplin dalam Ibadah
Disiplin dalam ibadah merupkan suatu kegiatan beribadah yang
dilakukan di sekolah salah satunya salat berjamaah.
Tujuan kedisiplinan yaitu untuk mengarahkan peserta didik agar
belajar mengenal berbagai hal-hal positif yang merupakan awal persiapan
bagi peserta didik saat dewasa, di mana peserta didik akan bergantung
terhadap dirinya sendiri. Dengan sikap disiplin diharapkan dapat
menjadikan hidup seseorang menjadi lebih berhasil dalam mencapai sebuah
tujuan yang dicita-citakan.
Dari uraian tersebut, peneliti memberikan beberapa indikator dari
tingkat kedisiplinan yaitu disiplin dalam masuk sekolah, disiplin dalam
mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin dalam menjalankan tata tertib di
sekolah, dan disiplin dalam beribah
C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.
Berbicara mengenai hasil, berarti berbicara mengenai sesuatu yang dicapai
atau diperoleh setelah melakukan usaha. Hasil belajar dapat dipahami
26
dengan mengaartikan dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”, dan
“belajar”. Pengertian dari hasil adalah menunjuk pada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi merupkan perolehan
yang didapatkan karena adannya kegiatan mengubah bahan (raw materials)
menjadi barang jadi (finished goods).29
Sedangkan pengertian belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. (learning is defined as the modification or
strengthening of behavior through experiencing).30 Berdasarkan uraian
tersebut dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah
laku seseorang secara terus menerus melalui pelatihan dan pengalaman.
Hasil belajar meupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah menerima pengalaman belajarnya.31 Sedangkan hasil belajar adalah
hasil dari sebuah interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari persepsi
guru, tindak mengajar merupakan sebuah proses yang diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.32
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik yang melibatkan potensi dalam
dirinya setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar adalah sebuah
29Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 44. 30Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, 36. 31Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung; Remaja Rosdakarya
Offset, 2005, 22. 32Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, 4.
27
perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan
mengenai pengetahuan yang diperoleh, tetapi juga untuk membentuk
kebiasaan, kecakapan, penguasaan, pengertian dan penghargaan dalam diri
seseorang yang belajar.
Sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Taksonomi Bloom yang secara garis besar membagi tiga ranah,33 yaitu:
1. Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif berhubungan dengan aktivitas otak
atau intelektual. Ranah ini terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai.
Terdiri atas lima jenis perilaku, yaitu: penerimaan, partisipasi,
organisasi, pembentukan pola hidup, dan karakteristik suatu nilai.
3. Ranah Psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan
kemampuan psikomotorik. Terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu:
kesiapan, persepsi, geraakan terbiasa, gerakan terbimbing, gerakan
kompleks, kreaativitas, dan penyesuaian pola gerakan.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian dari hasil belajar. Di
antara ketiganya, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru,
33Samino dan Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Belajar, Surakarta: Fairuz Media,
2011, 49-53.
28
karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menguasai isi
bahan pengajaran.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.34
Kedua faktor tersebut mempengaruhi dalam belajar individu sehingga
menentukan kualitas hasil belajar.
a) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik sendiri. Faktor internal meliputi dua aspek, yaitu: aspek
fisiologis dan aspek psikologis.35
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ini
meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.36
34Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyaarta: Ar Ruzz
Media, 2010, 19. 35Faktor-faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu
dan faktor psikologis ini adalah kecerdasan, bakat, minat, emosi dan motivasi. Lihat Muhibbin Syah,
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rema Rosdakarya, 2009, 130. 36Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,
1995, 54.
29
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Profil MTs Negeri Semarang
1. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Semarang
NPSN : 20364447
Alamat : Ketanggen, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, 50777
2. Sejarah Singkat
Pendirian Madrasah ini diprakarsai oleh Bapak Kyai H.
Syamsudin, Bapak Kyai H. Zhakiri, dan Bapak Kyai H. Ja'farin Ahmad
dan oleh persetujuan beberapa tokoh masyarakat, bekerja sama dengan
MWC NU Kecamatan Susukan sepakat untuk mendirikan lembaga
pendidikan resmi dengan nama Madrasah Tsanawiyah Nahdlotul
Ulama' tepatnya pada tahun 1965. Dan berubah-ubah nama sesuai
perkembangan masyarakat dan suhu politik saat itu.
Dari MTs NU menjadi MTs Al- Islam dan dinegerikan pada
tahun 1980 dengan SK. Menteri Agama nomor : 27/1980 tanggal 21 Mei
1980 dengan nama Madrasah Tsanawiyah Negeri Susukan Kabupaten
Semarang (Relokasi dari MTs Negeri Grabag 02 Magelang secara
resmi) terhitung mulai tanggal 1 September.
30
3. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Terbeentuknya madrasah pilihan masyarakat yang unggul dalam
prrestasi yang dilandasi keimanan dan ketakwaan.
b. Misi
1) Melaksanakan proses pembelajaran dengan memprioritaskan
aspek pengajaran, pengamalan, dan pengalaman.
2) Menciptakan suasana pendidikan keagamaan yang kondusif.
c. Tujuan
1) Membentuk peserta didik yang berkualitas, terampil, dan
mandiri yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT.
2) Menghasilkan peserta didik yang cerdas, berwawasan, dan
berakhlakul karimah.37
B. Profil Boarding School MTs Negeri Semarang
1. Identitas Boarding School
Nama Boarding School : Boarding School “Mamba’ul Hidayah” MTs
Negeri Semarang Kab. Semarang (Membina
Iman Ilmu Dan Akhlak)
37Nur Kholis, Waka Kurikulum, Dokumentasi Pribadi, Susukan, pada tanggal 8 Februari
2020, pukul 09.30 WIB.
31
Alamat : Ketanggen, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, 50777
2. Sejarah Singkat
Boarding School “Mamba’ul Hidayah MTsN Semarang Kab.
Semarang adalah Lembaga Pendidikan Islam (berasrama) yang
didirikan oleh Komite MTsN Semarang, yang berada di Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Berdiri diatas tanah Negara.
Boarding School “Mamba’ul Hidayah MTsN Semarang Kab. Semarang
diresmikan oleh Komite dan Dewan Asatidz di MTsN Semarang Kab.
Semarang pada tanggal 12 Juli 2017 M.
MTs yang pertama kali dirintis oleh MTsN Susukan di awal
tahun pelajaran 2017/2018 dengan nama Boarding School “Mamba’ul
Hidayah MTsN Semarang Kab. Semarang dan santri perdanannya
sejumlah 40 orang. Dengan laki-laki 20 siswa dan 20 siswa perempuan.
Baru pada tahun pelajaran 2018/2019 Boarding School “Mamba’ul
Hidayah MTsN Semarang Kab. Semarang bertambah lagi menjadi 2
kelas yaitu kelas VII dan kelas VIII. Untuk tahun ke-3 2019/2020
menerima 50 siswa dengan putra 25, putri 25 siswa dengan kelas yang
terpisah. Sistim penerimaan santri baru Boarding School “Mamba’ul
Hidayah MTsN Semarang Kab. Semarang adalah lewat PPDB Program
Unggulan Prestasi setiap tahunnya hanya dibuka bagi mereka yang
sudah lulus atau sedang duduk di SD kelas 6 pada saat diterima menjadi
santri Boarding School “Mamba’ul Hidayah MTsN Semarang Kab.
32
Semarang. Penerimaan santri baru setiap tahunnya sekitar 40 orang
terdiri dari 20 santri baru putra dan 20 santri putri. Dengan jumlah
rombel 1 kelas dan jumlah kamar di asrama 1 kamar santri baru putra
dan 1 kamar santri baru putri. Kondisi jumlah satu kelas adalah 40 santri
dan kondisi untuk satu ruang kamar di asrama 20 orang untuk santri
putra dan 20 orang untuk santri putri.
3. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Menuju Generasi yang Shalih dalam Bingkai Tauhidullah
b. Misi
1) Menjadikan Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri
Semarang Kab. Semarang sebagai gerbang iman dan intelektual
2) Menjadikan Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri
Semarang Kab. Semarang sebagai penerus dan penerjemah
nilai-nilai Islam
3) Menjadikan Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri
Semarang Kab. Semarang sebagai lembaga pendidikan yang
memelihara nilai Islam berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah.
4) Menjadikan Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri
Semarang Kab. Semarang sebagai, lembaga pendidikan Islam
yang profesional berfokus pada pembinaan aqidah, akhlak dan
ibadah sesuai dengan sunnah Rasulullah.
33
c. Tujuan
1) Terwujudnya lembaga pendidikan Islam yang bersumber pada
Al Qur’an dan As Sunnah
2) Terbinanya aktifitas dan kegiatan pendidikan yang secara
terencana, sistematis dan berkesinambungan untuk melahirkan
anak yang shalih dan shalihah dan ulama pewaris Nabi
3) Membina peserta didik agar selalu menghadirkan nilai Iman dan
setiap aktivitasnya , istiqomah dalam kebenaran, gemar dan
disiplin dalam beribadah, ikhlas dan selalu bersyukur, memiliki
daya juang dan daya kreasi yang tinggi, inovatif, kritis dan penuh
inisiatif.
4) Mewujudkan Boarding School yang berorientasi pada bidang
sain.
4. Pengurus Boarding School
NO NAMA JABATAN
1 Dr. Hj. Hidayatun, M. Pd. S. Ag Penanggung Jawab
2 H. Slamet Bukhori, S. Pd. Kepala Boarding
3 Wildan Setyadi, S. E Bendahara
4 H. Nur Kholis, M. Pd. Sekretaris/Kurikulum
5 Agus Santoso, S. PdI. Kesiswaaan
6 Drs. H.Masykur Sapra
7 M.Fatchurrohman, SH. Humas
8 Dra. Hj. Siti Wasilah Konsumsi
9 Atina Husniyati, S.PdI. Konsumsi
34
5. Kurikulum
a. Program Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri
Semarang Kab. Semarang
Boarding School “Mamba’ul Hidayah” MTsN Semarang Kab.
Semarang menerapkan perpaduan kurikulum Diknas dan Inti
Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs Negeri Semarang Kab.
Semarang yang kedua-duanya diberikan kepada para peserta didik
100 %. Adapun yang menjadi muatan kurikulum Inti Peseantren
adalah sebagai berkut; Program Inti Boarding School Mamba’ul
Hidayah MTs Negeri Semarang Kab. Semarang
1) Tahfidz Al-Qur’an : Hafalan Al Qur’an dalam 2 semester
sebanyak satu setengah sampai dua Juz
2) Muatan ulum syar’iyyah sesuai dengan tingkatan kelas masig-
masing
3) Qiroat wa bahtsul Kutub
4) Hifdhul Mutun dan Khitobah
5) Potensi individu terdiri dari (bimbel, private, try out, study club,
peer tutor)
6) Program Bahasa Arab dan Inggris
7) Jam’iyyah/study club (Hadits, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris)
8) Pembelajaran sain yang berorientasi pada UN, KSM, dan OSN.
b. Program Penunjang Boarding School Mamba’ul Hidayah MTs
Negeri Semarang Kab. Semarang
35
Program ini di desain untuk menunjang peningkatan potensi
akademik, pembinaan sikap, watak dan kepribadian, serta
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Islam. Program ini
meliputi:
a. Belajar di asrama secara mandiri dan terbimbing
b. Pembinaan sikap, kepribadian, penghayatan dan pengalaman nilai
Islam
c. Leadership melalui kegiatan organisasi kesiswaan, dan kepanduan
dengan muatan syar’i
d. Enrichment teaching/pengayaan, ilmu umum dan ilmu syar’i.
Remedial teaching bagi peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam menguasai ilmu dasar.
e. Bimbingan Belajar Intensif Ujian Nasional (UN) ketika santri duduk
di kelas 9
f. Program Penelusuran Minat dan Bakat yang sudah dimulai sejak
MTsN kelas VIII.38
C. Penyajian Data
Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui
dokumentasi. Berikut ini peneliti lampirkan data responden dari hasil
penelitian di MTsN Semarang.
38Hasil dari Dokumentasi dari dokumen Kurikulum Boarding School “Mamba’ul
Hidayah” Mts Negeri Semarang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020, tanggal 15 Februari
2020, 2-8.
36
NO NAMA KELAS NILAI
1 Aisya Syahda Dzakiya 7D 84.4
2 Khalila Rahma 7D 88.5
3 Dyah Ayu Fauzum Mahmudah 7D 82
4 Yersha Afrelaelika Permatha 7D 78
5 Naila Mawaddati 7D 77.5
6 Jihan Ayyasya Nailatul Izzah 7D 82.5
7 Hanish Joen Pindhasotya 7D 85
8 Wa Ode Dewi Umroh 7D 80.5
9 Ajeng Afrina Fitri Salsabila 7D 76
10 Nabila Khusnu Maulida 7D 86
11 Anindya Zelda Falihah 7D 82
12 Revaleani Stella Luna Putri 7D 86.5
13 Dhaviz Muzafar Naufal Shafiqi 7E 81
14 Muhamad Ali Ghufron 7E 81.5
15 Daris Naufan Al Farisi 7E 86.5
16 Muhammad Falah Trastama 7E 81.5
17 Reivan Adhitya Yulianto 7E 82
18 Wahab Ardhi Ansah 7E 89.5
19 Naufal Ahsin Nafsaka 7E 76
20 Muhammad Sani Sambarana 7E 76.5
21 Zuhdan Bintang Ristianto 7E 84.5
22 Hengky Rizki Firdaus 7E 77
23 Arsy Cahyanti 8D 75
24 Fatikha Mutiara Arroziq 8D 78.5
25 Agus Ishom Khadzik 8D 74.5
26 Arina Amalina 8D 83
27 Airinna Augustin Kurniawan 8D 74.5
28 Chanaya Joen Vitrialaras 8D 81.5
29 Fidda Farikha Damayanti 8D 79
30 Dzakiyyah Sholihah 8D 74.5
31 Sofy Rahma Majnia 8D 78.5
32 Raiska Amalia 8D 78
33 Laila Jami atus Sururiyah 8D 76.5
34 Laukhana Fitria 8D 78.5
35 Khanif Firos Zaidan 8D 75.5
36 Kafka Nafisa 8D 76.5
37 Hafizhah Annisa Muna Adinta 8D 77
38 Islami Nur Hartatik 8D 76
39 Adi Nugroho Abdillah 9C 81
40 Assyera Naftalie Martika B B 9C 77.5
41 Farhan Dinastiar Najib 9C 84
42 Fionita Fahra Azzahra 9C 93
43 Yasa Ahmad Aflah Syabil 9C 81.5
44 Muhammad Zahirul Hikam 9C 85.5
45 Gaza Giovanni Abhiseka 9C 90.5
46 Mahliatus Sariroh 9C 91.5
47 Nadia Azka Silmy Ahsani 9C 97.5
48 Muchamad Faishal Tamami 9C 82
49 Muhammad Faiz Azmani 9C 86.5
50 Muhammad Syarif Lutfi 9C 89.5
51 Asrul Sany 9C 78
52 Mafaiz Sabila 9C 82
53 Muhamad Ihsan Putra 9C 81
54 Rifda Yulia Anningtyas 9C 82.5
55 Yona Zakiyatuzzuhairoh 9C 84
37
D. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pernyataan
pada kuesioner tersebut sahih atau tidak. Item pernyataan dianggap sah
apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sebaliknya apabila nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
angket dianggap tidak sah. Aplikasi SPSS 24.00 for windows digunakan
untuk perhitungan validitas. Adapun ringkasan hasil perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Sistem Pembelajaran Boarding school
No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan
1 0,453 0,266 Valid
2 0,468 0,266 Valid
3 0,441 0,266 Valid
4 0,622 0,266 Valid
5 0,535 0,266 Valid
6 0,563 0,266 Valid
7 0,779 0,266 Valid
8 0,636 0,266 Valid
9 0,608 0,266 Valid
10 0,446 0,266 Valid
11 0,572 0,266 Valid
12 0,568 0,266 Valid
13 0,468 0,266 Valid
14 0,540 0,266 Valid
15 0,646 0,266 Valid
16 0,598 0,266 Valid
17 0,367 0,266 Valid
18 0,268 0,266 Valid
19 0,375 0,266 Valid
20 0,525 0,266 Valid
Berdasarkan uji validitas dilihat bahwa item-item pertanyaan
pada penelitian ini dapat dikatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari
38
besarnya 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan signifikan 5% atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,266,
yang merupakan syarat dari validitas. Maka dapat digunakan
sebagai instrumen penelitian.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Tingkat Kedisiplinan
No 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan
1 0,363 0,266 Valid
2 0,686 0,266 Valid
3 0,561 0,266 Valid
4 0,751 0,266 Valid
5 0,619 0,266 Valid
6 0,643 0,266 Valid
7 0,672 0,266 Valid
8 0,526 0,266 Valid
9 0,375 0,266 Valid
10 0,423 0,266 Valid
11 0,575 0,266 Valid
12 0,613 0,266 Valid
13 0,483 0,266 Valid
14 0,626 0,266 Valid
15 0,413 0,266 Valid
16 0,626 0,266 Valid
17 0,383 0,266 Valid
18 0,553 0,266 Valid
19 0,460 0,266 Valid
20 0,417 0,266 Valid
Sumber : Data Primer Diolah 2020
Hasil analisis angket tingkat kedisiplinan menunjukkan bahwa
semua item pernyataan valid. Maka dari 20 item dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi instrumen penelitian dilakukan uji
reliabilitas. Instrumen penelitian diartikan dengan ketentuan Cronbach
alpha > 0,6, artinya tingkat reliabilitas sebesar 0,6 merupakan indikasi
39
reliabel sebuah butir pertanyaan. Perhitungan reliabilitas menggunakan
SPSS 24.00 for windows. Adapun ringkasan hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Angket
Variabel Cronbach
Alpha
Alpha
Pembanding
Ket
Sistem Pembelajaran
Boarding school (𝑋1)
0,851 0,6 Reliabel
Tingkat Kedisiplinan (𝑋2) 0,869 0,6 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah 2020
Berdasarkan pengujian uji reliabilitas di atas dapat diketahui nilai
Cronbach Alpha di atas 0,60 sehingga semua variabel dinyatakan reliabel
untuk digunakan sebagai instrument.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak.
Tabel 3.4
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov
Sign. Ket
Unstandardized
Residual
0,105
0,195
Data
terdistribusi
normal
Sumber : Data Primer Diolah
40
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov pada tabel di atas
menunjukkan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,195 > 0,05
sehingga data dalam penelitian ini memiliki sebaran data yang
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara sesama variabel bebas digunakan Variance
Inflation Factor (VIF) . Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka
terjadi multikolinearitas. Berikut adalah hasil pengujian
multikolinearitas:
Tabel 3.5
Hasil Ringkasan Pengujian Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Ket
Sistem Pembelajaran
Boarding school (𝑋1)
0,332 3,008 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Tingkat Kedisiplinan
(𝑋2)
0,332 3,008 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas di atas,
diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas yang
mempunyai nilai tolerance < 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-
masing variabel tidak ada yang lebih besar dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi, sehingga model regresi dapat
digunakan dan dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.
41
c. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan perhitungan uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan SPSS maka dihasilkan output data sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Ringkasan Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel Sig Ket
Sistem Pembelajaran Boarding
school (𝑋1)
0,623 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Tingkat Kedisiplinan (𝑋2) 0,793 Tidak terjadi
Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glejser
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi setiap variabel independen
diatas atau lebih tinggi dari nilai signifikansi yang digunakan yakni
0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada variabel independen pada penelitian ini.
42
BAB IV
ANALISIS DATA
Pembahasan pada bab ini adalah hasil penelitian terhadap permasalahan
yang diteliti. Setelah data terkumpul lengkap, langkah selanjutnya yang peneliti
lakukan adalah menganalisis data yang diperoleh agar mempunyai makna yang
dapat disimpulkan sehingga bisa menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan
sebagaimana termuat dalam bab pendahuluan.
A. Hasil Analisis Deskriptif
Selanjutnya peneliti menghitung mean untuk diklasifikasikan data
tersebut ke beberapa kategori yang sudah ditentukan. Berikut hasil dari
penelitian:
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel sistem pembelajaran
boarding school nilai minimum 43, nilai maksimum 91 dan diperoleh mean
sebesar 74,11, tingkat kedisiplinan nilai minimum 44, nilai maksimum 96
diperoleh mean sebesar 74,91 dan hasil belajar matematika nilai minimun
74,50, nilai maksimum 97,50 diperoleh mean sebesar 81,62. Penjabaran
dapat diklasifikasikan dalam kategori di bawah ini:
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sistem Pembelajaran
Boarding school
55 49 91 74.11 9.036
Tingkat Kedisiplinan 55 44 96 74.91 9.222
Hasil Belajar Matematika 55 74.50 97.50 81.6255 5.16316
Valid N (listwise) 55
43
Tabel 4.2
Klasifikasi Sistem Pembelajaran Boarding school
No Skor Kategori
1 74-90 Tinggi
2 63-76 Sedang
3 49-67 Rendah
Sistem pembelajaran boarding school berada pada mean 74,11,
termasuk kategori sedang karena berada pada interval 63-76 sebanyak 29
responden dengan prosentase yaitu 52,2%.
Tabel 4.3
Klasifikasi Tingkat Kedisiplinan
No Skor Kategori
1 78-94 Tinggi
2 61-77 Sedang
3 44-60 Rendah
Tingkat kedisiplinan peserta didik berada pada mean 74,91 termasuk
kategori sedang karena pada interval 61-77 sebanyak 29 responden dengan
prosentase yaitu 54,4%.
Tabel 4.3
Klasifikasi Hasil Belajar Matematika
No Skor Kategori
1 88-95 Tinggi
2 81-87 Sedang
3 74-80 Rendah
44
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar
matematika berada pada mean 81,62 termasuk kategori sedang karena
berada pada interval 81-87 sebanyak 25 responen dengan prosentase yaitu
45,5%.
B. Hasil Uji Hipotesis
1. Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding school Terhadap Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika
a) Arah dan Signifikansi
Untuk mengetahui korelasi antara sistem pembelajaran boarding
school (𝑋1) terhadap hasil belajar matematika (Y) peneliti menggunakan
aplikasi SPSS Versi 24.00, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Korelasi antara 𝑿𝟏 terhadap Y
Correlations
Hasil Belajar
Matematika
Sistem
Pembelajaran
Boarding School
Pearson
Correlation
Hasil Belajar
Matematika
1.000 .676
Sistem Pembelajaran
Boarding School
.676 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar
Matematika
. .000
Sistem Pembelajaran
Boarding School
.000 .
N Hasil Belajar
Matematika
55 55
Sistem Pembelajaran
Boarding School
55 55
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 0.000 < 0.05, yang berarti
terdapat korelasi atau hubungan antara sistem pembelajaran boarding
45
school dengan hasil belajar matematika. Sedangkan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
(Pearson Correlation), diketahui nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar
0,676 > 0,266, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel sistem pembelajaran boarding school dengan
hasil belajar matematika.
b) Prediksi 𝑋1 terhadap Y
Selanjutnya, perlu mengetahui pengaruh antara sistem
pembelajaran boarding school (𝑋1) terhadap hasil belajar matematika
(Y). Untuk itu, peneliti menggunakan rumus regresi linear sederhana
atau melalui uji parsial (Uji t). Tabel 4.2 menunjukkan hasil dari regresi
sederhana.
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 53.002 4.317 12.276 .000
Sistem Pembelajaran
Boarding school
.386 .058 .676 6.678 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
Dari tabel di atas, diketahui nilai a (konstanta) sebesar 53,002.
Angka ini merupakan angka konstanta yang mempunyai arti bahwa jika
tidak ada nilai sistem pembelajaran boarding school, maka nilai hasil
belajar matematika adalah 53,002. Selanjutnya nilai b (angka koefisien
regresi) sebesar 0,386. Angka ini mengandung arti bahwa setiap
penambahan 1% tingkat sistem pembelajaran boarding school, maka
46
hasil belajar matematika akan meningkat 0,386. Karena nilai koefisien
regresi bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa sistem
pembelajaran boarding school berpengaruh positif terhadap hasil
belajar matematika. Sehingga persamaan regresinya (Y = a + b𝑋1)
adalah Y = 53,002 + 0,386𝑋1. Sedangkan untuk nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
yaitu 6,678 > 2,005, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat
pengaruh antara sistem pembelajaran boarding school terhadap hasil
belajar matematika.
c) Kontribusi dan Sumbangan
Selanjutnya adalah menghitung nilai kontribusi atau sumbangan
yang terdiri dari sumbangan efektif (SE) dan sumbangan relatif (SR)
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
RingkasanAnalisis Regresi dan Korelasi
Variabel Koefisien Regresi (Beta) Koefisien Korelasi ( r) 𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒
𝑋1 0,513 0,676
0,470 𝑋2 0,199 0,618
Selanjutnya untuk menghitung sumbangan efektif (SE), peneliti
menggunakan rumus berikut:
SE (𝑋1) = 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑥1 × 𝑟𝑥𝑦 × 100%
= 0,513 × 0,676 × 100%
= 34,7%
47
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa sumbangan
efektif variabel sistem pembelajaran baording school (𝑋1) terhadap hasil
belajar matematika (Y) adalah sebesar 34,7%.
Selanjutnya, untuk sumbangan relatif (SR), peneliti menggunakan
rumus sebagai berikut:
SR (𝑋1) = 𝑆𝐸 (𝑋1)%
𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒
= 34,7%
47%
= 73,8%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa
sumbangan relatif variabel sistem pembelajaran baording school (𝑋1)
terhadap hasil belajar matematika (Y) adalah sebesar 73,8%.
2. Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Matematika
a) Arah dan Signifikansi
Untuk mengetahui korelasi antara tingkat kedisiplinan (𝑋2)
terhadap hasil belajar matematika (Y) peneliti menggunakan aplikasi
SPSS Versi 24.00, diperoleh hasil sebagai berikut:
48
Tabel 4.7
Korelasi antara 𝑿𝟐 terhadap Y
Correlations
Hasil Belajar
Matematika
Tingkat
Kedisiplinan
Pearson
Correlation
Hasil Belajar Matematika 1.000 .618
Tingkat Kedisiplinan .618 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar Matematika . .000
Tingkat Kedisiplinan .000 .
N Hasil Belajar Matematika 55 55
Tingkat Kedisiplinan 55 55
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa 0.000 < 0.05, yang berarti
terdapat korelasi atau hubungan antara tingkat kedisiplinan dengan
hasil belajar matematika. Sedangkan nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (Pearson
Correlation), diketahui nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 0,618 >
0,266, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara variabel tingkat kedisiplinan dengan hasil belajar matematika.
b) Prediksi 𝑋2 terhadap Y
Selanjutnya, perlu mengetahui pengaruh antara tingkat
kedisiplinan (𝑋2) terhadap hasil belajar matematika (Y). Untuk itu,
peneliti menggunakan rumus regresi linear sederhana atau melalui uji
parsial (Uji t). Tabel 4.4 menunjukkan hasil dari regresi sederhana.
49
Tabel 4.8
Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 55.689 4.561 12.211 .000
Tingkat Kedisiplinan .346 .060 .618 5.729 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
Dari tabel di atas, diketahui nilai a (konstanta) sebesar 55,689.
Angka ini merupakan angka konstanta yang mempunyai arti bahwa jika
tidak ada nilai tingkat kedisiplinan, maka nilai hasil belajar matematika
adalah 55,689. Selanjutnya nilai b (angka koefisien regresi) sebesar
0,346. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1%
tingkat kedisiplinan, maka hasil belajar matematika akan meningkat
0,346. Karena nilai koefisien regresi bernilai positif, maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kedisiplinan berpengaruh positif terhadap
hasil belajar matematika. Sehingga persamaan regresinya (Y = a + b𝑋1)
adalah Y = 55,689 + 0,346𝑋2. Sedangkan untuk nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
yaitu 5,729 > 2,005, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat
pengaruh antara tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika.
c) Kontribusi dan Sumbangan
Selanjutnya adalah menghitung nilai kontribusi atau sumbangan
yang terdiri dari sumbangan efektif (SE) dan sumbangan relatif (SR)
dapat dilihat pada tabel berikut:
50
Tabel 4.9
RingkasanAnalisis Regresi dan Korelasi
Variabel Koefisien Regresi (Beta) Koefisien Korelasi ( r) 𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒
𝑋1 0,513 0,676
0,470 𝑋2 0,199 0,618
Selanjutnya untuk menghitung sumbangan efektif (SE), peneliti
menggunakan rumus berikut:
SE (𝑋2) = 𝐵𝑒𝑡𝑎𝑥2 × 𝑟𝑥𝑦 × 100%
= 0,199 × 0,618 × 100%
= 12,3%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa
sumbangan efektif variabel tingkat kedisiplinan (𝑋2) terhadap hasil
belajar matematika (Y) adalah sebesar 12,3%
Selanjutnya, untuk sumbangan relatif (SR), peneliti menggunakan
rumus sebagai berikut:
SR (𝑋2) = 𝑆𝐸 (𝑋2)%
𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒
= 12,3%
47%
= 26,2%
51
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa
sumbangan relatif variabel tingkat kedisiplinan (𝑋1) terhadap hasil belajar
matematika (Y) adalah sebesar 26,2%.
Selanjutnya peneliti perlu menghitung sumbangan efektif (SE) total
dan sumbangan relatif (SR) total. Untuk sumbangan efektif (SE) adalah
sebagai berikut:
SE total = SE (𝑋1)% + SE (𝑋2)%
= 34,7% + 12,3%
= 47%
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran
boarding school (𝑋1) memiliki pengaruh lebih dominan terhadap hasil
belajar matematika (Y) daripada tingkat kedisiplinan (𝑋2). Untuk total
sumbangan efektif adalah sebesar 47%. Hal ini sama dengan koefisien
determinasi (𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒) analisis regresi yaitu 47%.
Selanjutnya, untuk sumbangan relatif (SR) total adalah sebagai
berikut:
SR total = SR (𝑋1) + SR (𝑋2)
= 73,8% + 26,2%
= 100%
52
Berdasarkan hasil perhitunngan di atas, dapat diketahui bahwa
sumbangan relatif (SR) variabel sistem pembelajaran boarding school (𝑋1)
terhadap hasil belajar matematika (Y) adalah 73,8%. Sementara sumbangan
relatif variabel tingkat kedisiplinan (𝑋2) terhadap hasil belajar matematika
adalah sebesar 26,2%. Untuk sumbangan relatif total adalah 100%. Atau
sama dengan 1,
3. Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School dan Tingkat
Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Matematika
Untuk mengetahui pengaruh sistem pembelajaran boarding school
dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika secara simultan
dan seberapa besar pengaruhnya, maka akan dilakukan analisis dengan
menggunakan regresi linier ganda dengan bantuan SPSS Versi 24.00. Hasil
pengujian regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 4.7:
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 51.541 4.493 11.470 .000
Sistem Pembelajaran
Boarding school
.293 .100 .513 2.933 .005
Tingkat Kedisiplinan .111 .098 .199 1.137 .261
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
53
Sehingga hasil persamaan regresi linear berganda dari penelitian ini
dapat dituliskan:
Y = 51,541 + 0,293 𝑋1 + 0,111 𝑋2
Dari persamaan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Konstanta sebesar 51,541 menyatakan jika sistem pembelajaran
baording school dan tingkat kedisiplinan dianggap konstan, maka hasil
belajar matematika sebesar 51,541. Persamaan menunjukkan bahwa
sistem pembelajaran baording school dan tingkat kedisiplinan
berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai
koefisien pada masing-masing variabel penelitian yaitu sistem
pembelajaran baording school dan tingkat kedisiplinan yang positif.
2. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa variabel bebas yang
paling berpengaruh terhadap hasil belajar matematika adalah sistem
pembelajaran boarding school. Selanjutnya diikuti dengan variabel
tingkat kedisiplinan. Hal tersebut dapat diketahui dari besarnya nilai
koefisien masing-masing variabel penelitian yaitu sistem pembelajaran
boarding school sebesar 0,293, tingkat kedisiplinan sebesar 0,111.
Sehingga variabel sistem pembelajaran boarding school yang paling
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika.
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan. Jika nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan besarnya
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya menerima
54
hipotesis yang menyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap varaibel terikat.Tabel 4.8 menunjukkan
hasil perhitungan Uji F dengan program SPSS Versi 24.00.
Tabel 4.11
Dari output tersebut nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 23,066 dengan taraf
signifikan 0,000. Dapat dijelaskan bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (23,066 > 3,17)
dan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hipotesis yang
menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh antara
sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan terhadap
hasil belajar matematika di MTsN Semarang dapat diterima kebenarannya.
Dari hasil persamaan regresi Y = 51,541 + 0,293 𝑋1 + 0,111 𝑋2,
menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit skor sistem pembelajaran
boarding school dan 1 skor tingkat kedisiplinan akan menyebabkan
kenaikan hasil belajar pada mata pelajaran matematika peserta didik sebesar
0,404 unit pada konstanta 51,541.
Adapun besarnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika yang
ditentukan sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan
dapat dilihat pada tabel 4.9.
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 676.729 2 338.365 23.066 .000b
Residual 762.815 52 14.670
Total 1439.544 54
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
b. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan, Sistem Pembelajaran Boarding school
55
Tabel 4.12
Tabel 4.9 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,470. Nilai tersebut
berarti bahwa 47% perubahan pada variabel hasil belajar matematika dapat
ditentukan oleh sistem pembelajaran boarding school dan tingkat
kedisiplinan, sedangkan 53% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Dari persamaan korelasi ganda dapat diartikan bahwa semakin
tinggi sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan maka
semakin tinggi pula hasil belajar matematika, sebaliknya semakin rendah
sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan maka
semakin rendah pula hasil belajar matematika.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .686a .470 .450 3.83008
a. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan, Sistem Pembelajaran
Boarding school
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
56
C. Pembahasan
1. Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding school Terhadap Hasil
Belajar Matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sistem
pembelajaran boarding school yang dilakukan di MTsN Semarang
Tahun Pelajaran 2019/2020 termasuk dalam kategori sedang, diperoleh
rata-rata 74,11, yang terletak pada interval 63-76 sebanyak 29 responden
dengan klasifikasi skor 52,7%. Hasil dari analisis regresi linear
ditemukan besarnya pengaruh sistem pembelajaran boarding school
terhadap hasil belajar matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020 adalah signifikan, dengan persamaan regresi Y = 53,002 +
0,386 𝑋1, ini menunjukkan bahwa nilai sistem pembelajaran boarding
school (𝑋1) sebesar 0,386. Artinya, apabila sistem pembelajaran
boarding school (𝑋1) meningkat 1 poin maka hasil belajar matematika
(Y) akan meningkat sebesar 0,386 poin. Sedangkan untuk nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
6,678 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005 serta nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara sistem
pembelajaran boarding school terhadap hasil belajar matematika.
Sumbangan efektif variabel sistem pembelajaran baording school (𝑋1)
terhadap hasil belajar matematika (Y) adalah sebesar 34,6%.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan pendapat Maksudin bahwa
sistem boarding school mempunyai pengaruh yang cukup signifikan
57
terhadap kepribadian dan kehidupan masing-masing peserta didik. Pada
umumnya, sekolah dengan sistem boarding school melakukan
pendidikan di bidang akademik lebih baik daripada pendidikan bidang
akademik yang diselenggrakan di sekolah pada umumnya. Sehingga
keberhasilan pendidikan peserta didik mudah diukur, salah satunya
dengan hasil belajar.39 Dari hasil data dan teori penunjang dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di MTsN Semarang
menyatakan bahwa sisteem pembelajaran boarding school berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
2. Pengaruh Tingkat Kedisiplinan terhadap Hasil Belajar
Matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Tingkat
Kedisiplinan termasuk dalam kategori sedang, diperoleh rata-rata
74,91, yang terletak pada interval 61-77 sebanyak 30 responden dengan
klasifikasi skor 54,4%. Hasil dari analisis regresi linear ditemukan
besarnya pengaruh tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
adalah signifikan, dengan persamaan regresi Y = 55,689 + 0,346 𝑋2,
ini menunjukkan bahwa nilai tingkat kedisiplinan (𝑋2) sebesar 0,346.
Artinya, apabila tingkat kedisiplinan (𝑋2) meningkat 1 poin maka hasil
belajar matematika (Y) akan meningkat sebesar 0,346 poin. Sedangkan
39Maksudin, Pendidikan Islam Alternatif, Membangun Karakter Melalui Sistem Boarding
School, Yogyakarta: UNY Press, 2013, 23-25.
58
untuk nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,729 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005, serta nilai signifikansi 0,000 <
0,05. maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh
antara tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika.
Sementara sumbangan efektif variabel tingkat kedisiplinan (𝑋2)
terhadap hasil belajar matematika (Y) adalah sebesar 12,2%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pujiastuti,
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan
peserta didik terhadap prestasi belajar matematika.40 Dari hasil data dan
teori penunjang dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di
MTsN Semarang menyatakan bahwa tingkat kedisiplinan berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika,
3. Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School dan Tingkat
Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 termasuk
dalam kategori sedang, diperoleh rata-rata 81,62 yang terletak pada
interval 81-87 sebanyak 25 responden dengan klasifikasi skor 45,4%.
Dibuktikan dengan hasil rapor ulangan akhir semester satu Tahun
Pelajaran 2019/2020 untuk peseta didik boarding school sudah cukup
40Tri Pujiastuti, “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015” Tesis IAIN Salatiga: (2015).
59
baik atau sedang. Hasil analisis regresi linera berganda diperoleh
besarnya pengaruh sistem pembelajaran boarding school dan tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika di MTsN Semarang
adalah signifikan, dengan persamaan regresi Y = 51,541 + 0,293 𝑋1 +
0,111 𝑋2. maka dapat diambil kesimpulan yaitu: Konstanta sebesar
51,541 menyatakan bahwa jika sistem pembelajaran baording school
dan tingkat kedisiplinan dianggap konstan, maka akan meningkatkan
kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,404 unit pada konstanta
51,541. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa variabel
independen yang paling memiliki pengaruh terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran matematika adalah sistem pembelajaran boarding
school. Selanjutnya diikuti dengan variabel yang kedua tingkat
kedisiplinan. Hal tersebut dapat dilihat dari besranya nilai koefisien
pada masing-masing variabel penelitian yaitu sistem pembelajaran
boarding school sebesar 0,293, tingkat kedisiplinan sebesar 0,111.
Sehingga variabel sistem pembelajaran boarding school yang paling
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika.
Sedangkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 23,066 dengan taraf signifikan
0,000. Dapat dijelaskan bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (23,066 > 3,17) dan
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka hipotesis yang
menyatakan bahwa secara simultan atau bersama-sama ada pengaruh
antara sistem pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan
terhadap hasil belajar matematika di MTsN Semarang dapat diterima
60
kebenarannya. Sementara nilai 𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 adalah sebesar 0,47. Adapun
pengaruh secara simultan sistem pembelajaran boarding school dan
tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika sebesar 47% dan
yang 53% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tity Hastuti dan
Jumidah, menyatakan bahwa terdapat pengaruh boarding school
terhadap disiplin, motivasi dab minat belajar pada mata pelajaran
kewirausahaan.41 Dari hasil data dan teori penunjang dapat disimpulkan
bahwa terdapt pengaruh yang signifikan dan positif antara sistem
pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran matematika di MTsN Semarang tahun
pelajaran 2019/2020.
41Tity Hastuti & Jumidah, “Pengaruh Boarding School Terhadap Disiplin, Motivasi, dan
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X SMKN Pertanian Terapdu
Provinsi Riau”, Perspektif: Pendidikan dan Keguruan, Vol. VII, No. 14, (Oktober 2016), 66.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sistem
pembelajaran boarding school terhadap hasil belajar matematika di
MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai korelasi parsial 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 0,676 > 0,266,
sedangkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 6,678 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005 serta nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Sumbangan efektif variabel sistem pembelajaran baording
school (𝑋1) terhadap hasil belajar matematika (Y) adalah sebesar 34,7%.
2. Terdapat pengaruh yang positif daan signifikan antara tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika di MTsN Semarang
Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi
parsial 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 0,618 > 0,266, sedangkan nilai
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,729 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,005, serta nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Sumbangan efektif variabel tingkat kedisiplinan (𝑋2) terhadap hasil
belajar matematika (Y) adalah sebesar 12,3%.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan sistem pembelajaran
boarding school dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil belajar
matematika di MTsN Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan
62
nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 0,686 > 0,266, sedangkan nilai
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 23,066 dengan taraf signifikan 0,000. Dapat dijelaskan
bahwa 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (23,066 > 3,17) dan 0,000 < 0,05. Sedangkan
besarnya pengaruh sistem pembelajaran boarding school dan tingkat
kedisiplinan terhadap hasil belajar matematika dengan indexs
korelasinya 0,47 dan dalam prosentase 47% perubahan pada variabel
hasil belajar matematika dapat ditentukan oleh sistem pembelajaran
boarding school dan tingkat kedisiplinan, sedangkan 53% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari
persamaan korelasi ganda dapat diartikan bahwa semakin tinggi sistem
pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan maka semakin
tinggi pula hasil belajar matematika, sebaliknya semakin rendah sistem
pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan maka semakin
rendah pula hasil belajar matematika.
B. Saran
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberi beberapa saran yang
sesuai dengan hasil penelitian, sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik yang mempunyai keinginan untuk belajar mandiri
dengan tinggal di boarding school yang ada di sekolah, sehingga dapat
mengikuti pelajaran yang sudah terjadwal sesuai aturan yang sudah
berlaku. Sikap disiplin yang sudah peserta didik terapkan, kiranya hal
63
itu akan meningkatnya hasil belajar khususnya mata pelajaran
matematika.
2. Bagi Sekolah
Sekolah harusnya memberikan sanksi atau hukuman yang tegas
terhadap peserta didik yang tidak disiplin. Selain itu sekolah seharusnya
mengoptimalkan kegiatan tambahan seperti ekstrakurikuler yang
melatih peserta didik untuk lebih bersikap disiplin.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini memberi kesempatan kepada peneliti yang lain
untuk mencari hal baru dari sisi yang lain tentang pengaruh sistem
pembelajaran boarding school dan tingkat kedisiplinan terhadap hasil
belajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. 2014. Penelitian Kuantitaatif dan Kualitatif Serta Kombinasi dalam
Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ariessandi, S. 2008. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bhagia: Tips Praktis
Teruji Melejitkan Potensi Optimal Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bisri, Hasan. 2017. “Signifikansi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Akidah Akhlak”. Tadbir Muwahhid: Universitas Djuanda Bogor.
Vol. 1, No. 2.
. 2016. Manajamen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bull, Victoria. 2001. Oxford: Learner’s Pocket Dictonary, Fourth Edition. New
York: Oxford University Press.
Elbas, Ruaida Elbas. 2018. “Pengaruh Sistem Pembelajaran Boarding School
(Asrama) Dan Program Pembinaan Agama Islam (PPAI) Terhadap
Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Muslim Di Asrama Green Dormitory
Universitas Malahayati Lampung”. Tesis UIN Raden Intan Lampung.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metode Research II, Yogyakarta: Andi Offset.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikhwani, Najmudin, Fauzi. 2019. “Program Kedisiplinan Siswa Di Lingkungan
Sekolah: Studi Kasus di Dayah Terpadu (Boarding School) SMA Babul
Maghfirah Aceh Besar”. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 08,
No. 02.
Imran, Ali. 2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Jumidah, Tity Hastuti. 2016. “Pengaruh Boarding School Terhadap Disiplin,
Motivasi, dan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan
Kelas X SMKN Pertanian Terapdu Provinsi Riau”. Perspektif: Pendidikan
dan Keguruan, Vol. VII, No. 14.
Maksudin, Pendidikan Islam Alternatif, Membangun Karakter Melalui Sistem
Boarding School, Yogyakarta: UNY Press, 15.
Marsudi, Saring & Samino . 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz
Media
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Paul Ginns, Andrew J. Martin, Brad Papworth. 2014. “Boarding School, Academic
Motivation and Engagement, and Psychological Well-Being: A Large-Scale
Investigation”. American Educational Research Journal. Vol. 51. No. 5.
Pujiastuti, Tri. 2015. “Pengaruh Kedisiplinan Sisa dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Matematika di MI Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015”. Tesis IAIN Salatiga.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rizkiani, Anisa. 2012. “Pengaruh Sistem Boarding School Terhadap Pembentukan
Karakter Peserta Didik di Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Daerah
Garut”, Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol. 06, No. 01.
Rahman, Arif. 2013. Memahami Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Requene, Kenneth W. Requene. 2005. Strategi Jitu Membangun Disiplin Anak,
Jakarta: Pustakka Raya.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Setiawan, Irfan. 2013. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik pada Institusi
Pendidikan Berasrama, Yogyakarta: Smart Writing.
Shadily, John M. Echols & Hassan. 2010. Kamus Inggris Indonesia: An English-
Indonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia
Sulistyowati, Sofchah. 2001. Cara Belajar yang Efektif dan Efisien, Pekalongan:
Cinta Ilmu Pekalongan.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sevilla, Consuelo G Sevilla. 2007. Research Methods. Quezon City: Rex Printing
Company.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung; Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bndung: Alfabeta.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rema Rosdakarya.
Wahyuni Esa Nur dan Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Wijaya, Betty Adinda Wijaya. 2019. “Pendidikan Akhlak Dalam Membentuk Sikap
Disiplin Santri di Pondok Pesantren Darun Najah Ngijo Malang”. Vicratina:
Jurnal Pendidikan Islam Universitas Islam Malang. Vol. 4, No. 8.
LAMPIRAN
DAFTAR ANGKET SISTEM PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya bangung tidur tepat waktu tanpa diingatkan
oleh pembina asrama (merapikan tempat tidur
setiap pagi)
2. Saya menempatkan baju di lemari
3. Saya sarapan sebelum berangkat sekolah
4. Saya menjaga kebersihan kamar mandi
5. Saya melaksanakan piket sesuai jadwal yang
sudah dibuat
6. Saya tidak mencoret dinding atau menempel
stiker di kamar
7. Saya menjaga sarana dan prasarana sekolah
(memakai dan merawat peralatan milik asrama
dengan baik)
8. Saya tidak membawa barang-barang yang
dilarang
9. Saya tidak membuat gaduh atau keributan di
asrama
10. Saya setiap hari mengikuti kegiatan muroja’ah
binadhor
11. Saya melaksanakan tahajud dan hafalan mandiri
12. Saya melaksanakan salat berjama’ah
13. Saya mengikuti ekstrakurikuler
14. Saya mengisi waktu kosong dengan tilawah atau
menghafal Al-Qur’an
15. Saya mengikuti pelajaran tambahan setiap malam
16. Saya mengikuti ro’an setiap hari Minggu
17. Saya memperhatikan pelajaran ketika
pendalaman mapel sains
18. Saya tidak bisa jika tiap minggu tidak di jenguk
orang tua
19. Saya menerima hukuman ketika melanggar
20. Saya meminta surat izin ketika meninggalkan
KBM atau asrama
DAFTAR ANGKET TINGKAT KEDISIPLINAN
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya selalu masuk sekolah
2. Saya masuk sekolah tepat waktu dan
mengikuti berdo’a di kelas ketika pelajaran
akan dimulai.
3. Saya bersemangat masuk sekolah.
4. Saya memperhatikan pelajaran yang
disampaikan guru di kelas.
5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan
guru.
6. Saya menyelesaiakan tugas dari guru
dengan tepat waktu.
7. Saya mencatat pelajaran dan penjelasan
yang diberikan guru.
8. Saya aktif bertanya saat kegiatan belajar di
kelas.
9. Saya menyiapkan buku dan peralatan
belajar sebelum pelajaran dimulai.
10. Saya mengerjakan piket di kelas sesuai
jadwal
11. Saya mengikuti upacara dengan khidmat
setiap hari senin.
12. Saya memakai seragam sekolah lengkap
dan sesuai jadwal.
13. Saya memberi surat keterangan atau surat
izin saat tidak masuk sekolah.
14. Saya tidak bercanda dan membuat gaduh
didalam kelas saat pelajaran berlangsung.
15. Apabila ada jam kosong saya mencari guru
piket.
16. Saya memakai dan merawat peralatan milik
sekolah dengan baik.
17. Saya membaca Al-Qur’an tiap hari (walau
satu ayat).
18. Saya menyisihkan uang jajan untuk infak.
19. Saya mengajak teman untuk salat
berjamaah
20. Saya melaksanakan salat berjamaah di
sekolah.
LAMPIRAN UJI VALIDITAS
Reliability 𝑿𝟏(Sistem Pembelajaran Boarding School)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.851 20
Reliability 𝑿𝟐 (Tingkat Kedisiplinan)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.869 20
HASIL REGRESI
A. Uji Farsial 𝑿𝟏(Sistem Pembelajaran Boarding School) Terhadap Hasil
Belajar Matematika
Regression Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation N
Hasil Belajar Matematika
81.6255 5.16316 55
Sistem Pembelajaran Boarding School
74.11 9.036 55
Correlations
Hasil Belajar Matematika
Sistem Pembelajaran
Boarding School
Pearson Correlation
Hasil Belajar Matematika
1.000 .676
Sistem Pembelajaran Boarding School
.676 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar Matematika
. .000
Sistem Pembelajaran Boarding School
.000 .
N Hasil Belajar Matematika
55 55
Sistem Pembelajaran Boarding School
55 55
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Sistem Pembelajaran Boarding Schoolb
. Enter
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .676a .457 .447 3.84061
a. Predictors: (Constant), Sistem Pembelajaran Boarding School b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
ANOVAa
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 657.778 1 657.778 44.594 .000b
Residual 781.766 53 14.750
Total 1439.544 54
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. Predictors: (Constant), Sistem Pembelajaran Boarding School
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 53.002 4.317 12.276 .000 Sistem Pembelajaran Boarding School
.386 .058 .676 6.678 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
B. Uji Farsial 𝑿𝟐 (Tingkat Kedisiplinan) Terhadap Hasil Belajar
Matematika
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation N
Hasil Belajar Matematika
81.6255 5.16316 55
Tingkat Kedisiplinan 74.91 9.222 55
Correlations
Hasil Belajar Matematika
Tingkat Kedisiplinan
Pearson Correlation
Hasil Belajar Matematika
1.000 .618
Tingkat Kedisiplinan .618 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar Matematika
. .000
Tingkat Kedisiplinan .000 .
N Hasil Belajar Matematika
55 55
Tingkat Kedisiplinan 55 55
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Tingkat Kedisiplinanb
. Enter
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .618a .382 .371 4.09550
a. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 550.567 1 550.567 32.824 .000b
Residual 888.977 53 16.773 Total 1439.544 54
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 55.689 4.561 12.211 .000
Tingkat Kedisiplinan .346 .060 .618 5.729 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
C. Uji Simultan X1 dan X2 Terhadap Y Regression
Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation N
Hasil Belajar Matematika
81.6255 5.16316 55
Sistem Pembelajaran Boarding School
74.11 9.036 55
Tingkat Kedisiplinan 74.91 9.222 55
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Tingkat Kedisiplinan, Sistem Pembelajaran Boarding Schoolb
. Enter
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .686a .470 .450 3.83008
a. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan, Sistem Pembelajaran Boarding School b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 676.729 2 338.365 23.066 .000b
Residual 762.815 52 14.670 Total 1439.544 54
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika b. Predictors: (Constant), Tingkat Kedisiplinan, Sistem Pembelajaran Boarding School
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 51.541 4.493 11.470 .000
Sistem Pembelajaran Boarding School
.293 .100 .513 2.933 .005
Tingkat Kedisiplinan .111 .098 .199 1.137 .261
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
LAMPIRAN UJI ASUMSI KLASIK
Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.75848504
Most Extreme Differences Absolute .105
Positive .105
Negative -.054
Test Statistic .105
Asymp. Sig. (2-tailed) .195c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Multikolinearitas
Heteroskedastisitas
BIODATA DIRI
Nama : Nely Maksudah
NIM : 12010180044
Tempat tanggal Lahir : Kab.Semarang, 26 Juni 1996
Agama : Islam
Alamat : Blimbing, Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang
Pendidikan : 1. RA Miftahul Ulum (2001-2002)
2. SD Negeri 1 Sidoharjo (2002-2008)
3. MTsN Susukan (2008-2011) :
4. SMA Negeri 1 Tengaran (2011-2014)
5. IAIN Salatiga (2014-2018)
Pekerjaan : Guru Wiyata Bakti
Tulisan : Effect of Socio-Economic Conditions Parents on Learning
Outcomes Islamic Religious Education, Jurnal Tarbawi Vol
4, No 2 (2019)
Salatiga, 9 Maret 2020
Nely Maksudah
Top Related