i
PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (SE) Pada
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
RESKY DEWIYANTI NIM 105710221815
EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
i
PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (SE) Pada
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
RESKY DEWIYANTI NIM 105710221815
EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua saya yang tiada hentinya
mendoakan yang terbaik, serta kepada seluruh keluarga tercinta dan juga teman-
teman seperjuangan EP.3.15.
MOTTO
Anda tidak harus hebat untuk memulai.
Tapi anda harus memulai untuk menjadi orang hebat.
- Zig Ziglar -
ii
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWTkarena
atas segalalimpahan karunianya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan
petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pengolahan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupetan Pangkep”. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah
islam, serta pembawa syafaat bagi ummatnya dihari akhir kelak.
Skripsi ini dibuat sebagia tugas akhir mahasiswa serta menjadi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
memberikan doa, arahan, serta supportnya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Rasa syukur dan terimakasih saya sampaikan kepada semua pihak
yang turut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah
Subhanawata’ala senantiasa membalas kebaikan anda. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang tercinta dan terkasih, Ayahanda Amiruddin dan
Ibunda Nurhana yang tiada hentinya medoakan, mendidik, membimbing,
memotivasi, serta meberikan kasih sayang yang tak bersyarat kepada
penulis.
vi
2. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar serta seluruh jajaran yang
senantiasamencurahkan dedikasinya dengan penuh keikhlasan dalam
rangkapengembangan mutu dan kualitas Universitas Muhammadiyah
Makassar.
3. Ibu HJ. Naidah SE., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Mukminati
RidwanSE., M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing,
mengarahkan serta memudahkan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Ekonomi
pembangunan yang telah mendidik, memberikan motivasi serta
mengamalkan ilmunya kepada penulis.
5. Seluruh staf bagian akademik dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis
atas bantuannya dalam pelayanan administrasi.
6. Bapak Pimpinan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep dan
PemerintahKabupaten Pangkajene dan Kepulauan beserta staf atas ijin dan
telah mempermudah penulis dalam pengumpulan data selama proses
penelitian.
7. Kakak dan adik adikku terima kasih atas, waktu, dan tenaga serta bantuan
moril dan materialyang telah diberikan.
8. Sepupu ku (Nur Isma Dewi, Qalbia Anwar, Makbul, Kamal, Dewi Kurnia )
yang selama ini turut dalam memberikan hiburan, arahan, serta semangat
kepada penulis
9. Teman teman IESP.3.15. teman seperjuangan yang luar biasa yang telah
menjadi bagian dari keluarga penulis. Terimakasih atas kebersamaannya
vii
selama kurang lebih 4 tahun. Semoga kita bisa dipertemukan kembali dalam
tangga kesuksesan.
10. Teman-teman seperjuangan dari SMA Fara, Fhnay, Nunu yang selalu
memberikan supportnya dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, yang
banyakmemberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam penyelesaian
skripsi.
Penulis berharap skripsi ini dapatbermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, dan dapat djiadikan referensi bagipenelitian-penelitian
selanjutnya. Penulis juga sangat menyadari bahwa skripsi inimasihbanyak
kekurangannya oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritiknya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 31 Agustus 2019
Penulis
ABSTRAK
RESKY DEWIYANTI, 2019. Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep. Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Ibu Hj. Naidah dan Pembimbing II Ibu Mukminati Ridwan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian dan industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui sektor dominan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPPS 20.
Hasil menunjukkan bahwa sektor pertanian berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep hal ini karena nilai signifikasi 0.144 > 0.05, dan sektor industri pengolahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep karena nilai signifikan 0.002 < 0.05, dan sektor dominan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep adalah sektor industri pengolahan.
Kata kunci : Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Pertumbuhan
Ekonomi
viii
ABSTRACT
RESKY DEWIYANTI, 2019. The Influence of the Agriculture Sector and the
Manufacturing Industry Sector on the Economic Growth in Pangkep
Regency. Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of
Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised
by Supervisor I Mrs. Hj. Naidahand Advisor II Mrs. Mukminati Ridwan
This study aims to determine the effect of the agricultural sector and processing
industry on economic growth in Pangkep Regency and to determine the dominant
sector that influences the economic growth of Pangkep Regency. This type of
research is associative research, while the analysis technique used is multiple
linear regression analysis using SPPS 20.
The results show that the agricultural sector has a positive but not significant
effect on economic growth in Pangkep Regency because the significance value is
0.144> 0.05, and the manufacturing sector has a positive and significant effect on
economic growth in Pangkep Regency because the significant value is 0.002
<0.05, and the dominant sector is influential Pangkep Regency's economic
growth is the manufacturing sector.
Keywords:Agriculture Sector, Manufacturing Industry Sector, Economic Growth
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ...........................................................................................................i
PERSEMBAHAN DAN MOTTO ........................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
SURAT PERNYATAAN .....................................................................................v
KATA PENGANTAR .........................................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................ix
ABSTRACK ......................................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. LatarBelakang ..............................................................................1
x
B. RumusanMasalah ........................................................................5
C. TujuanPenelitian ..........................................................................6
D. ManfaatPenelitian ........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................8
A. Pembangunan ekonomi ..............................................................8
B. Pertumbuhan Ekonomi ..............................................................9
C. Sektor Pertanian .........................................................................13
D. Sektor Industri .............................................................................16
E. Tinjauan Empiris .........................................................................23
F. Kerangka Konsep........................................................................26
G. Hipotesis .....................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................28
A. Jenis Penelitian ...........................................................................28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................28
C. Definisi Oprasional Variabel dan Pengukuran .............................28
D. Populasi dan Sampel ..................................................................29
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................29
F. Teknik Analisis ............................................................................30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................37
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................37
B. Hasil Penelitian ..........................................................................42
C. Pembahasan ...............................................................................57
xi
BAB V PENUTUP ........................................................................................61
A. Kesimpulan ................................................................................61
B. Saran ..........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris 23
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pangkep
Tahun 2017 39
Tabe 4.2 Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 44
Tabel 4.3 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian
Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 45
Tabel 4.4 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Iindustri
Pengolahan Kabupaten Pangkep Tahun 2010-2017 46
Tabel 4.5 Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep
Tahun 2011-2017 48
Tabel 4.6 Uji Normalitas 49
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas 50
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 51
Tabel 4.9 Uji Regresi Linear Berganda 53
Tabel 4.10 Uji T 54
Tabel 4.11 Uji F 56
xiii
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 26
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas 52
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Produk Domestik Regional BrutoAtas Dasar Harga
Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2010-
2017
Lampiran 2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep 2011-2017
Lampiran 3 T tabel
Lampiran 4 F tabel
Lampiran 5 Hasil SPSS 20
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 7 Surat Penelitian
Lampiran 8 Biografi penulis
xv
xvi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif adanya
pembangunan ekonomi di suatu wilayah. Pembangunan ekonomi adalah
serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan distribusi
pendapatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan
mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor
sekunder dan tersier. (Saragih, 2010)
Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro, hal ini
didasari oleh tiga alasan. Pertama, penduduk selalu bertambah,
bertambahnya jumlah penduduk ini berarti angkatan kerja juga bertambah,
pertumbuhan ekonomi akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi
angkatan kerja. Jika pertumbuhan ekonomi yang mampu diciptakan lebih
kecil dari pada pertumbuhan angkatan kerja akan mendorong terjadinya
pengangguran. Kedua, selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak
terbatas. Perekonomian harus selalu mampu memproduksi lebih banyak
barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Ketiga,
usaha menciptakan kemerataan ekonomi (ekonomic stability) melalui retribusi
pendapatan akan lebih mudah dicapai dalam periode pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Salah satu indikator yang digunakan oleh para ahli ekonomi guna
melihat adanya gejala pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah adaah
1
2
Pendapatan Regional Domestik Bruto. Melalui proses pembangunan
ekonomi tersebut akan tercermin kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan
dan dicapai selama periode tertentu. Didalam pendapatan Regional Domestik
Regiona dapat dilihat juga sektor mana yang lebih dominan memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. (Ufira Isbah dan Rita Yani Iyan,
2016:47)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi
penting atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah penduduk terus bertambah
setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap
tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan
menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang
cepat serta merata. (Amir Machmud, 2016:37)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak terlepasdari peranan sektor-sektor
yang ada dalam suatuperekonomian. Sektor ekonomi yang ada dalam suatu
perekonomian dikategorikan menjadi tujuh belas sektor yaitu : (1) pertanian,
(2) Pertambangan dan Penggalian, (3) Industri Pengolahan, (4) Pengadaan
Listrik dan Gas, (5) Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang, (6) Konstruksi, (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor, (8) Transportasi dan Pergudangan, (9) Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum (10) Informasi dan Komunikasi, (11) Jasa
Keuangan dan Asuransi, (12) Real Estat, (13) Jasa Perusahaan, (14)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, (15) Jasa
Pendidikan, (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, (17) Jasa
Lainnya.Semakin besar sumbangan yang diberikan oleh masing-masing
3
sektor ekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto suatu daerah
maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan ke arah yang lebih baik. (Wiwin
Widianingsih, Any Suryantini, Irham, 2015:207)
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep nilai Produk
Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep Pada tahun 2017 mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi
di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Pada
tahun 2016 Nilai Produk Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep
mencapai 14,48 trilliun rupiah. Angka tersebut naik menjadi 15,43 trilliun
rupiah pada tahun 2017. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun
2017 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,60 persen, lebih rendah jika
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang
mencapai 8,31 persen.
Meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pangkep melambat. Hal ini disebabkan lapangan usaha industri
pengelohan yang memiiki kontribusi paling besar terhadap Produk Domestik
Regional Bruto Kabupaten Pangkep mengalami pertumbuhan yang juga
melambat. Ditambah lagi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian
yang merupakan penyumbang ketiga Produk Domestik Regional
BrutoKabupaten Pangkep juga memiliki pertumbuhan yang melambat.
(Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep 2017)
Salah satu sektor penting dalam pembentukan Produk Domestik Regional
BrutoKabupaten Pangkep adalah sektor pertanian hal ini dikarenakan sektor
pertanian menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakat Kabupaten
4
Pangkep . Pada tahun 2017, kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
tumbuh sebesar 8,03 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 2016 yang sebesar 7,05 persen. Walaupun pertumbuhannya tidak
sebesar pertumbuhan pada tahun 2014 yang mencapai 10,55 persen, namun
pertumbuhan kategori ini pada tahun 2017 sudah jauh lebih tinggi dibanding
tahun 2013 yang hanya 4,05 persen. (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Pangkep)
Sektor pertanian masih menjadi andalan penciptaan lapangan pekerjaan
dalam jumlah yang cukup besar. Serta menjadi sektor dengan penyerapan
tenaga kerja tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Total angkatan
kerja yang bekerja pada sektor pertanian pada tahun 2017 sebesar 38.475
penduduk. (Badan Pusat Statisti Kabupaten Pangkep 2017)
Selain sektor pertanian, sektor industri pengolahan juga mempunyai peranan
dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto, lapangan usaha
industri pengolahan memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional
Bruto atas dasar harga konstan sebesar 5,05 persen pada tahun 2017,
pertumbuhan tersebut melambat dari 9,37 persen di tahun 2016. (Badan
Pusat Statistik Kabupaten Pangkep).
Permasalahan yang terjadi dalam penyerapan tenaga kerja sektor
pertanian dan sektor industri pengolahan menunjukkan adanya masalah
dalam perubahan struktural perekonomian. Kontribusi sektor industri
pengolahan menjadi penyumbang terbesar Terhadap Produk Domestik
Regional Bruto, sayangnya justru sektor pertanianlah yang menyerapa
tenaga kerja paling banyak. Ketidakseimbangan transformasi struktural
5
perekonomian ini dengan demikian menghambat peningkatan produktivitas
sektor pertanian dan pada gilirannya menjadi kendala pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan mengingat pertumbuhan ekonomi dihasilkan oleh
kontribusi output seluruh sektor dalam perekonomian. (Dyah Hapsari Amalina
dan Alla Asmarpa, 2009:70)
Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik perlu adanya
pengelolaan sumber daya alam yang dikelolah oleh masyarakat maupun
pemerintah. Jika potensi tersebut dikelolah dengan baik maka akan
berpotensi dan berpengaruh terhadap peningkatan produk domestik regional
bruto, sehingga akan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang
meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri
Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
yaitu :
1. Apakah sektor pertanian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Pangkep ?
2. Apakah sektor industri pengolahan berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Pangkep?
3. Sektor yang manakah berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pangkep ?
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas
maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Pangkep.
2. Untuk mengetahui pengaruh sektor industri pengolahan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.
3. Untuk mengetahui sektor yang berpengaruh dominan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini akan memberikan tambahan informasi dalam wacana
akademik yang berkaitan dalam ilmu pengetahuan khususnya ilmu
ekonomi sehingga dapat dijadikan masukan dan referensi untuk penelitian
sejenis di masa datang.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi media untuk mengembangkan wawasan berfikir
serta menambah ilmu pengetahuan mengenai permasalahan yang
diteliti sehingga memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya
kesesuaian suatu fenomena yang terjadi dengan dasar teori yang ada.
7
b. Bagi Pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Pangkep,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang mengarah pada
pembangunan pemerintah daerah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembangunan Ekonomi
Pembanguanan merupakan suatu orientasi dan kegiatan usaha yang
tanpa akhir. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu
perubahan sosial budaya. Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses
yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung kepada manusia
dan struktur sosialnya. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai
“suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mengembangkan kegiatan atau aktivitas ekonomi untuk meningkatkan taraf
hidup/kemakmuran (income per-kapita) dalam jangka panjang”. (Subandi,
2016:9)
Menurut Lincolin Arsyad (2010:11) pembangunan ekonomi didefinisikan
sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonminya mula-
mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat
menaikkan dan mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya hingga
mencapai angka 5 sampai 7 persen ataulebih per tahun.
Pembangunan ekonomi bersifat multidimensi yang mencakup berbagai
aspek dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya salah satu aspek
(ekonomi) saja. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai setiap
kegiatan yang dilakukan suatu negara dalam rangka mengembangkan
kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Dengan adanya batasan
tersebut, maka pembangunan ekonomi pada umumnya dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan rill perkapita
8
9
penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan
sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi memiliki unsur –unsur pokok
dan sifat pokok sebagai berikut:
a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu.
b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
c. Peningkatan pendapatan perkapita itu harus tetap berlangsung dalam
jangka panjang.
d. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya: politik,
hukum sosial dan budaya). Sistem kelembagaan ini bisa ditinjau dari
dua aspek yaitu aspek perbaikan dibidang aturan main (rule of the
games), baik aturan formal maupun informal. Dan organisasi (players)
yang mengimplementasikan aturan main tersebut.
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai
suatu proses agar pola keterkaitan dan saling mempengaruhi antara
faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi dapat diamati dan di analisis.
Dengan cara tersebut dapat diketahui runtutan peristiwa yang terjadi dan
dampaknya pada peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
kesejahteraan masyarakat dari satuh tahap pembangunan ke tahap
pembangunan berikutnya. (Lincolin Arsyad, 2010:11)
B. Pertumbuhan Ekonomi
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output
perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembanguanan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
10
merupakan kondisi penting atau suatu keharusan bagi kelangsungan
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, karena jumlah
penduduk terus bertambah setiap tahun sehingga kebutuhan konsumsi
sehari-hari juga bertambah setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi dapa
menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat serta merata.(
Amir Machmud, 2016:37)
Pengertian pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno
(2011:9) adalah sebagai berikut:”pertumbuhan ekonomi dapat
didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat
bertambah”.
Adapun menurut Joko Untoro (2010:39)” pertumbuhan ekonomi
adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka
panjang.
Pertumbuhan ekonomi, menurut Prasetyo (2009:237) merupakan
salah satu indikator ekonomi makro yang paling sering digunakan oleh
suatu negara khususnya negara yang sedang berkembang. Untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, indikator pertumbuhan
ekonomi dianggap memenuhi syarat perlu untuk digunakan sekalipun
belum cukup mampu menjelaskan dengan baik.
11
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi yaitu :
a. Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli berilkut:
1) Werner Sombart (1863-1947)
Menurut werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapa
dibagi menjadi tiga tingkatan:
a) Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia semata-mata hanya untuk
memenuhi kegiatan sendiri. Individu atau masyarakat bertindak
sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi
pertukaran barang atau jasa.
b) Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban.
Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri
sehingga diperlukan pembagaian tugas yang sesuai dengan ke
ahlian masing-masing.
c) Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal. Dalam mejalankan
usahanya, kaum kapitalis memerlukan para pekerja. Produksi yang
dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi
kebutuhannya, tetapi sudah bertujuan mencari laba.
12
2) Friedrich List ( 1789-1846)
Menurut Friedrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi
menjadi empat tahap yaitu masa berburudan pengembaran, masa
berternak dan bertani, masa bertani dan kerajinan, serta ,masa
kerajinan, industri, dan perdagangan.
3) Karl Butcher (1847-1930)
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan yaitu masa rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah
tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.
4) Walt Whiteman Rostow ( 1916-1979)
W.W.Rostow menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi
menjadi lima sebagai berikut :
a) Masyarakat tradisional
b) Masyarakat pra-kondisi untuk periode lepas landas
c) Periode lepas landas
d) Gerak menuju kedewasaan
e) Tingkat konsumsi tinggi
b. Teori klasik dan neo klasik
1) Teori klasik
a) Adam Smith
Teori adam smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi
sebenarnya bertumpu pada pertambahan penduduk. Dengan adanya
pertambahan penduduk, akan terjadi pertambahan output atau hasil.
13
b) David Ricardo
David ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk
yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat
akan menyebabkan melimpahnya jumlah tenaga kerja. Kelebihan
tenaga kerja ini akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah
tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup
minimum sehingga perekonomian akan mengalami stagnan.
2) Teori Neoklasik
a) Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern, dan hasil atau output. Adapun
pertumbuhan penduduk dapat berdampak negatif. Karena itu,
menurut Robert Solow, pertambahan penduduk harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang positif.
b) Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif,
karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
C. Sektor Pertanian
1. Pengertian Sektor pertanian
Pertanian dapat diberikan dalam arti terbatas dan arti luas. Dalam arti
terbatas, pertanian ialah pengolahan tanaman dan lingkungannya agar
memberikan suatu produk. Sedangkan dalam arti luas, pertanian ialah
14
pengolahan tanaman, ternak, dan ikan agar akan memberikan suatu
produk. pertanian yang baik adalah pertanian yang dapat memberikan
produk jauh lebih baik daripada apabila tanaman, ternak, atau ikan tersebut
dibiarkan hidup secara alami. (Basuki Pujoawalnto:2014:200)
Menurut Eva Banowati dan Sriyanto (2013:3), pengertian pertanian
merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses
pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.
A.T. Mosher (Hanafie:2010:12) atas dasar pengalamnnya mengetahui
masalah pertanian, menyimpulkan bahwa syarat pokok untuk membangun
pertanian adalah: (1) pasar untuk hasil-hasil pertanian, (2) teknologi yang
senantiasa berubah lebih maju, (3) sarana produksidan alat-alat pertanian
yang tersedia lokal, (4) intensif produksi untuk petani, dan (5)
pengangkutan atau transfortasi.
Selain kelima syarat tersebut, Mosher (Hanafi:2010:20) juga
mengemukakan adanya 5 faktor lainnya yang memperlancar
perkembangan pertanian, bisa disebut sebagai syarat pelancar kedudukan
syarat pelancar tidaklah sekuat syarat mutllak. Tanpa syarat pelancar,
pertanian masih dapat berkembang dengan tingkat kecepatan yang
rendah. Syarat pelancar tersebut berfungsi untuk memperlancar
perkembangan sehingga tingkat kecepatannya dapat ditingkatkan. Adapun
kelima syarat pelancar tersebut antara lain:
a. Pendidikan untuk pembangunan
b. Kredit produksi
c. Kegiatan kelompok untuk petani
d. Penyempurnaan dan perluasan lahan pertanian
15
e. Perencanaan nasional pembangunan pertanian
2. Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian
Sektor pertanian sangat penting karena sebagian besar masyarakat di
negara-negar miskin atau sedang berkembang sangat menggantungkan
hidupnya pada sektor pertanian. Bagi suatu negara yang memperhatikan
dengan sungguh-sungguh kesejahteraan rakyatnya, maka dengan
meningkatkan kesejahteraan sebagian sebagian besar rakyatnya yang
hidup di sektor pertanian. Hal tersebut, dapat di tempuh dengan
meningkatkan produksi pangan melalui penanaman bibit-bibit unggul dan
tanaman yang mendukung untuk industrialisasi, atau dengan membeli hasil
produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Karena setiap kenaikan
output akan menguntungkan sebagian besar rakyatnya di pedesaan yang
bekerja di sektor pertanian. (Subandi, 2016:147)
Sektor pertanian juga merupakan sumber utama bagi pertumbuhan
perekonomian. Modal yang berasal dari tabungan yang diinvestasikan
adalah tabungan yang bersal dari pendapatan. Di negara-negara miskin
pangsa pendapatan pertanian terhadap GNP mencapai 50% . hal ini berarti
separuh dari produk nasional disumbang oleh sektor non-pertanian,
terutama industri dan perdagangan(barang dan jasa), dan sektor ini
merupakan penyumbang penting bagi tabungan yang kemudian digunakan
untuk investasi. (Subandi, 2016:148)
16
D. Sektor Industri
1. Pengertian Sektor Industri Pengolahan
Istilah industri sering diidentik dengan semua kegiatan ekonomi manusia
yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. (Basuki Pujoalwanto, 2014:214)
Berbagai lembaga mengemukakan definisi tentang industri
pengoahan, dari sudut pandang teori ekonomi mikro, industri merupakan
kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang homogeny atau
barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat
(Muhammad Teguh, 2010:36).
Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang sangat penting
karena sebagian besar kebutuhan manusia mulai dari makanan, miniman,
pakaian, sampai alat-alat rumah tangga dihasilkan oleh industri. Selain
menghasilkan berbagai keperluan hidup, juga merupakan sumber nafkah
bagi sebagian penduduk di dunia. (Maryani dalam Basuki Pujoalwanto,
2014:215).
Menurut kementerian Prindustrian, Industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan baku atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah
atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industry.
Adapun pengertian Industri pengolahan menurut Badan Pusat
Statistik adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan
tangan sehingga menjadi barang jadi ataua setengah jadi, dan atau
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan
17
sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegatan ini
adalah jasa industri atau makloon dan pekerjaan peraktan (assembling).
Unit industri pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin atau
peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. Termasuk
kategori industri pengolahan di sini adalah unit yang mengubah bahan
menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau
kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama di mana
produk tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan
dari pihak lain atas dasar kontrak. (BPS Kabupaten Pangkep 2017)
2. Klasifikasi Industri
a. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung
pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut.
Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh
langsung dari alam.
2) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut
hasilhasil industri lain.
3) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan
industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan
orang lain.
18
b. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat
dibedakan menjadi:
1) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga
kerja kurang dari empat orang.
2) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah
sekitar 5 sampai 19 orang.
3) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
sekitar 20 sampai 99 orang.
4) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari
100 orang.
c. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda
yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang
dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara
langsung.
2) Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau
benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum
dinikmati atau digunakan.
3) Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang
atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan
yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
19
d. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian.
2) Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah
yang berasal dari hasil pertambangan.
3) Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi
menguntungkan.
e. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha. Keberadaan suatu
industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri.
Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan
mendekati daerah persebaran konsumen.
2) Industri berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan
dekat atau ditempat pengolahan.
3) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan
di tempat tersedianya bahan baku. .
4) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose
industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat
di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku,
tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di
mana saja.
20
f. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya
menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain.
2) Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat
langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.
g. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau
alat produksi lainnya.
2) Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai
untuk dikonsumsi.
h. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu
industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau
pengusaha nasional (dalam negeri).
2) Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang
modalnya berasal dari penanaman modal asing.
3) Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang
modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA.
Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
21
i. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik
rakyat.
2) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik
Negara yang dikenal dengan istilah BUMN.
j. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor,
seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan
pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat
dibedakan menjadi:
1) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari
kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi
pemasarannya masih terbatas (berskala lokal).
2) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative
besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-
200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative
lebih luas (berskala regional).
3) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat
besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja
dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional
atau internasional.
22
3. Peran Sektor Industri Dalam Pembangunan
Peran sektor industri dalam pembangunan adalah untuk memberikan
nilai tambah faktor-faktor produksi. Pada dasarnya peranan sektor industri
dalam pembangunan ini dikembangkan menjadi strategi industrialisasi
yang meliputi strategi industri (SISI) atau impor substitution dan strategi
industri promosi ekspor (SIPE) atau export pomotion. (Subandi, 2016:162)
SISI dikenal pula dengan istilah strategi orientasi ke dalam (inward
looking strategy), yaitu strategi industrialisasi yang mengutamakan
pengembangan berbagai jenis industri yang menghasilkan barang-barang
untuk menggantikan kebutuhan akan barang-barang impor produk-produk
sejenis. Sedangkan SIPE atau sering disebut dengan istilah strategi
orientasi keluar (outward looking strategi), yang strategi industrialisasi yang
mengutamakan pengembangan berbagai jenis industri yang menghasilkan
produk-produk untuk di ekspor. (Subandi, 2016:162-163)
Banyak pendapat muncul bahwa industri itu mempunyai peranan
penting sebagai sektor pemimpin (leading sector). Sektor pemimpin ini
maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri maka akan
memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainya seperti sektor
pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang pesat akan
merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan-
bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan adanya
industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan,
lembaga-lembaga pemasaran/periklanan, dan sebagainya, yang
kesemuanya itu nanti akan mendukung lajunya pertumbuhan
industri.(Lincolin Arsyad, 2010:442)
23
Pada beberapa negara yang tergolong maju, peranan sektor industri
lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri
memegang perankunci sebagai mesin pembangunan karena sektor industri
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai
kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap
tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah
(value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah.
Pada negara-negara berkembang, peranan sektor industri juga
menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin
tinggi dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian
negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor
pertanian ke sektor industri.
Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai
negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa
keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan.Keunggulan-keunggulan
sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi
penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value
added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan.
E. Tinjauan Empiris
Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka diperlukan
penelitian terdahulu atau disebut juga denga tinjauan empiris sebagai
pelengkap dari proposal tersebut. Berikut adalah uraian tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
24
Tinjauan Empiris
No. Nama Judul Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Ristina
Wahyu
Astuti
2018
Analisis
Pengaruh
Sektor
Pertanian,
Sektor
Pariwisata
, Investasi
dan
Tenaga
Kerja
Terhadap
Pertumbu
han
Ekonomi
Pada
Kabupate
n/ Kota Di
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
Tahun
2011-2016
Metode yang
digunakan
dalam
penelitian ini
menggunaka
nregresi data
panel analisis
Fixes effect
model
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada periode tahun
2011-2016, variabel sektor
pertanian, sektor pariwisata,
investasi dan tenaga kerja
secara bersama-sama
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dari
hasil uji F koefisien determinasi
yang diperoleh sebesar
0.000000. artinya, bahwa
variabel independen (sektor
pertanian, sektor pariwisata,
investasi dan tenaga kerja
terhadap pertumbuhan ekonomi
) sebesar 82 persen sedangkan
18 persen sisanya oleh variabel
di luar model.
2 Sumarto
no
Yasono
2012
Pengaruh
Sektor
Pertanian
dan
Sektor
Perdagan
gan
Terhadap
Pertumbu
han
Ekonomi
Kabupate
n Banggai
Kepulauan
, Provinsi
Sulawesi
Tengah
Metode
anaisis data
yang
digunakan
adalah model
ekonometrika
, dengan
model
kuadrat
terkecil(
Ordinary
Least
Square)
Hasil menunjukkan sektor
pertanian dan sektor
perdagangan mempunyai
pengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sektor
pertanian dan sektor
perdagangan mempunyai
pengaruh positif dan cukup
berarti terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Banggai
Kepulauan Provinsi Sulawesi
Tengah, yaitu 78,6% dan
sisanya 21,4% dipengaruhi oleh
sektor lain. Sektor yang paling
besar pengaruhnya di
Kabupaten Banggai Kepulauan
Provinsi Sulawesi Tengah
25
adalah sektor pertanian.
3 Ahmad
Shodiqin
2018
Pengaruh
Sektor
Industri
Pengolaha
n
Terhadap
Pertumbu
han
Ekonomi
Kota
Bandar
Lampung
Periode
2010-2016
Perspektif
Ekonomi
Islam
Jenis dan
sumber data
menggunaka
n pendekatan
kuantitatif
dengan data
sekunder
yang
diterbitkan
oleh Badan
Pusat
Statistik Kota
Bandar
Lampung
Hasil penelitian menunjukkan
sektor industri pengolahan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota
Bandar Lampung. Kontribusi
sektor industri pengolahan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi karena
nilai signifikansi yang diperoleh
lebih kecil dari standar yang
digunakan yakni 0.000 < 0.05
4 Ni Made
Sasih
Purnami
Dan Ida
Ayu
Nyoman
Saskara(
2016)
Analisis
Pengaruh
Pendidika
n dan
Kontribusi
Sektor
Pertanian
Terhadap
Pertumbu
han
Ekonomi
Serta
Jumlah
Penduduk
Miskin.
Metode
penelitian
dengan
metode
kuantitatif
yang
berbentuk
asosiatif
dengan
teknik
analisis yang
digunakan
adalah
analisis jalur
Hasil analisis menunjukkan
pendidikan dan kontribusi sektor
pertanian secara langsung
berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi secara langsung
berpengaruh negatif terhadap
jumlah penduduk miskin namun
kontribusi sektor pertanian
memiliki pengaruh langsung
positif terhadap jumlah
penduduk miskin. Pertumbuhan
ekonomi merupakan variabe
yang memediasi variabel
pendidikan dan variabel
kontribusi sektor pertanian
terhadap jumlah penduduk
miskin. Nilai koefisien
determinasi total yaitu 75,2
persen dijelaskan oleh model
dan sisanya sebesar 24,8
persen dijelaskan oleh variabel
lain diluar model.
5 Bernadet Analisis Jenis Pertumbuhan ekonomi dianalisis
26
te
Robiani
Pengaruh
Industrialis
asi
Terhadap
Pertumbu
han
Ekonomi
di
Sumatera
Selatan
penelitian
deskriktif
kuantitatif
dengan
menggunaka
n metode
regresi linear
tunggal dan
majemuk
dengan menggunakan Produk
Domestik Regional
BrutoBerdasarkan hasil regresi
linear berganda menunjukkan
bahwa hanya pertumbuhan nilai
tambah sektor industri yang
secara statistik signifikan daam
menjelaskan pertumbuhan
ekonomi dengan tanda koefisien
positif. Sementara variabel
pertumbuhan penyerapan
tenaga kerja dan efisiensi tidak
signifikan daam menjelaskan
pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan
F. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori yang diutarakan, maka dapat disusun suatu
kerangka pikir dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar
dibawah ini :
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
Dalam kerangka berfikir diatas penulis mencoba untuk menguraikan
apakah terdapat hubungan antara variabel X1 (Sektor Pertanian) dan
Variabel X2 (Sektor Industri Pengolaha) terhadap variabel Y
(Pertumbuhan Ekonom).
Sektor Pertanian
(X1)
Sektror Industri
Pengolahan (X2)
Pertumbuhan
Ekonomi (Y)
27
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian masalah, maka yang menjadi hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Diduga bahwa sektor pertanian berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.
2. Diduga bahwa sektor industri pengolahan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep.
3. Diduga bahwa sektor yang berpengaruh dominan terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah sektor industri pengolahan.
BAB III
METODE PENELITIAN
X1 dan X2
Y
28
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif
dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berjudul pengaruh sektor pertanian dan sektor industri
pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep dengan
lokasi penelitian di Kabupaten Pangkep dengan sumber data dari Badan
Pusat Statistik Kabupaten Pangkep yang berada di jalan Sultan Hasanuddin
No. 36 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Adapun waktu penelitian ini
dilakukan selama 2 bulan, mulai bulan Juni hingga bulan Agustus 2019.
C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran
Penelitian ini menggunakan dua variabel. Variabel yangpertama merupakan
variabel independen yaitu sektor pertanian dansektor Industri Pengolahan.
Variabel yang kedua adalah variabel dependenyaitu Pertumbuhan ekonomi.
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian adalah suatu sektor yang kegiatannya memanfaatkan
sumber daya hayati agar menghasilkan suatu produk.
28
29
2. Sektor Industri pengolahan
Sektor Industri pengolahan merupakan suatu sektor yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan atau menjadi barang
jadi yang memilki nilai tambah baik dengan menggunakan tangan
ataupun mesin.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kegiatan
perekonomian menuju keadaan yang lebih baik. Yang ditunjukkan
dengan peningkatan produksi barang dan jasa.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh data dari sektor
pertanian dan sekrot Industri Pengolahan (variabel independe), serta data
pertumbuhan ekonomi (variabel dependen) yang termasuk dalam Produk
Domestik Regional BrutoKabupaten Pangkep.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimilikioleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel
delapan tahun yaitu dari tahun2011-2017.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian
inipenulismenggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atauvariabel berupa
buku-bukudapat juga berbentuk file yang tersimpan di server sertadata
30
yang tersimpan di website. Metode ini digunakan untukmendapatkan data-
data resmi yang diterbitkan oleh Badan PusatStatistik Kabupaten
Pangkep.
2. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari danmengambil data dari
literature terkait dan sumber-sumber lainseperti bukumaupun hasil
penelitian terdahuluyang di anggap dapat memberikan informasi mengenai
penelitianini.
F. Teknik Analisis
Setelah keseluruhan data terkumpul, maka langkah selanjutnyapenulis
menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.Analisis data
dalam penelitian merupakan sebagai upaya data yangsudah tersedia
kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakanuntuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian.
Alat uji analisis data menggunakan analisis regresi berganda, yaitu tentang
analisis bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih
dari satu variabel independen. Dimana model persamaan yang digunakan
adalahsebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = Pertumbuhan Ekonomi
a = Bilangan Konstanta
b1,b2 = koefisien Regresi
X1 = Sektor Pertanian
X2 = Sektor Industri Pengolahan
e = Standar error
31
Untukkeabsahan data maka digunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini merupakan penelitian yangmenggunakan analisis regresi
berganda. Maka dilakukan uji asumsiklasik yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruhvariabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y), maka penelitimenggunakan analisis regresi untuk memperoleh
model regresiyang bisa dipertanggung jawabkan, maka asumsi-asumsi
berikutharus terpenuhi. Ada empatpengujian dalam uji asumsi klasik
ini,yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi secara
normal atau tidaknya. Untuk melihat apakah data berdistribusi secara
normal atau tidak maka alat uji yang digunakan adalah uji One-
Sample Kolmograv-Smirnov Test. Adapun data dinyatakan
berdistribusi secara normal jika nilai signifikan diatas 5% atau >0.05,
maka data dinyatakan berdistribusi secara normal normal, namun jika
nilai signifikan kurang dari 5% atau < 0.05, maka data tidak
berdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas adalah adanya hubungan linear antar variabel
independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka
multikolonieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana
(yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel
independen).
32
Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar
variabel bebas. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji
multikolonieritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance
dan VIF.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat
dari besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman
suatu model regresi yang bebas multikolonieritas adalah mempunyai
angka Tolerance>0,10. Sedangkan untuk batas VIF adalah < 10,00,
jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi gejala multikoloniritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi
dengan residual observasi lainnya. Autokoreasi lebih mudah timbuh
pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya,
data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa sebelumnya.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari gejala
autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam suatu
penelitian maka peneliti menggunakan uji Runs Test.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji unt test yaitu
1) Jika nilai asymp.sig. (2 tailed) < 0.05 maka terdapat gejala
autokorelasi.
2) Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak
terdapat gejala autokorelasi.
d. Uji Heteroskidastisitas
33
Tujuan dari uji heteroskidastisitas adalah untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varianvce dan residual suatu
pengamatan ke periode pengamatan lain. Ada beberapa metode yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas. Beberapa metode tersebut adalah :
1) Ujji scatterplots.
2) Uji Park.
3) Uji Glejser.
4) Uji korelasi spearman.
5) Uji goldfield-quandt.
6) Uji bruesch-pagan-godfrey.
7) Uji white.
2. Alat Uji Hipotesis
a. Uji T atau Uji Parsial
Dalam hal ini uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-
masing variabel. Ada dua acauan yang dapat dipakai sebagai dasar
pengambian keputusan. Pertama, dengan melihat nilai signifikan (Sig)
dan kedua, membandingkan antara nilai T hitung dengan T tabel. Nilai T
tabel dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut.
T tabel = 𝜶
𝟐 ,n-k-1
Keterangan
α = alfa
34
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
Adapun pengambilan keputusan dengan melihat nilai signifikan
(sig) yaitu :
1. Jika nilai signifikan (sig) < probalitas 0.05 maka ada pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis
diterima
2. Jika niai signifikan (sig). > probalitas 0.05 maka tidak ada pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak.
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai T hitung dengan T tabel
1. Jika nilai T hitung > T tabel maka ada pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima
2. Jika nilai T hitung < T tabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis ditolak.
b. Uji F atau Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara
simultan atau secara bersama-sama yang diberikan terhadap variabel
terikat.
Ada dua cara yang bisa digunakan sebagai acuan atau pedoman
untuk melakukan uji hipotesis dalam uji F. Pertama, adalah
membandingkan nilai signifikan (sig) atau nilai probalitas hasil output
Anova. Kedua, adalah membandingkan nilai F hitung dengan nlai F tabel.
Dimana untuk nilai F tabel dapat diperoleh dengan formula sebagai
berikut.
F tabel = k, n-k
35
Keterangan
n = Jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
Adapun pengambian keputusan dengan melihat nilai signifikan (sig) yaitu:
1. Jika nilai signifikan < 0.05, maka hipotesis diterima. Maka artinya
sektor pertanian (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) sacara
simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).
2. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis ditolak. Maka artinya sektor
pertanian (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) secara simultan
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Pengambian keputusan dengan melihat nilai F hitung dengan F tabel
1. Jika nilai F hitung > F tabel, maka hipotesis diterima. Maka artinya
sektor pertania (X1) dan sektor industri pengolahan (X2) secara
simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
2. Jika nilai F hitung < F tabel, maka hipotesis ditolak. Maka artinya
sektor pertanian (X1) dan sektor industri pengoahan (X2) secara
simultan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( R square atau R kuadrat) atau disimbolkan
dengan R2 yang bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
variabel bebas atau variabel independen (X) terhadap Variabel terikat atau
variabel dependen (Y), atau dengan kata lain, nilai koefisien determinasi
berguna untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi
pengaruh yang diberikan variabel X secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel Y.
36
Syarat yang harus terpenuhi agar kita dapat memaknai nilai koefisien
determinasi adalah hasil uji F analisis regresi linear berganda bernilai
signifikan, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel X secara simutan
(bersama-sama) terhadap variabel Y. Sebaliknya, jika hasil analisis dalam
uji F tidak signifikan, maka nilai koefisien determinasi tidak dapat
digunakan atau dipakai untuk memprediksi kontribusi pengaruh variabel X
secara simultan terhadap variabel Y.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
37
1. Kondisi Geografis , Administratif, Dan Kondisi Fisik
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas Wilaya 1.112,29km2
atau 111.229 Ha dan mempunyai ketinggian tempat rata – rata 8 meter
diatas permukaan Laut. Secara Geografis Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan terletak diantara 40 40’ LS Sampai 8000’ LS dan diantara
1100 BT sampai dengan 119048’67’’BT .Adapun batas-batas wilayah
administrasi Kabupaten Kepulauan PangkajeneKepulauan adalah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone dan Kabupaten
Maros.
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan memiliki 13 Kecamatan.
Kecamatan Terjauh dari Ibu kota Kabupaten adalah Kecamatan Liukang
Tangaya yaitu sejauh 291,29 KmKabupaten Pangkajene dan Kepulauan
merupakan daerah yang mempunyai Iklim Tropis Basa (Type B) dengan
musim kemarau. Curah Hujan disuatu Wilaya ( Tempat ) dipengaruhi
oleh keadaan iklim geografi dan perputaran atau pertemuan arus udara .
oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak
stasiun pengamat. Pada tahun 2012 rata-rata curah hujan perbulan
sekitar 201,33 mm. Dalam RTRW dijelaskan bahwa pada wilayah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdapat beberapa sungai Besar
yang melitansi kabuapten Pangkajene dan Kepulauan yaitu Sungai
Tabo-tabo, Sungai Segeri, Sungai Leang Londrong, Sungai Binti Mala,
Sungai Kali Bone.
37
38
2. Kondisi Demografi
Kabupaten pangkajene dan kepulauan adalah salah satu Kabupaten di
Provinsi Sulawesi Seatan dengan ibukotanya adalah Pangkajene.
Kabupaten Pangkep awalnya memiliki luas wilayah 1.112,29 Km2,
setelah diadakan analisa bersama Bakosurtanas luas wilayah direvisi
menjadi 12.362,73 Km2 dengan luas wilayah daratan 898,29 Km2
dan luas wilayah laut 11.464,44 Km2. Laju pertumbuhan penduduk
adalah angka yang menunjukan presentase pertambahan penduduk
dalam jangka waktu tertentu. Kepadatan Penduduk adalah rasio
banyak penduduk perkilometer persegi. Jumlah Penduduk dan Laju
Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pangkep,
2010, 2014, dan 2015.
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan
di Kabupaten Pangkep Tahun 2017
No Kecematan
Jenis Kelamin (Jiwa)
Sex ( Person )
Rasio
Jenis
Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah
39
Sumber : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam Angka 2018
Berdasarkan pertumbuhan penduduk diatas menunjukkan bahwa,
penduduk Kabupaten Pangkep berdasarkan proyeksi penduduk pada
tahun 2017 jumlahpenduduk Kabupaten Pangkep sebanyak 329.792 jiwa
yang terdiridari 159.611 jiwa penduduk laki-laki dan 170.180 penduduk
perempuan yang menunjukkan besarnya jumlah penduduk perempuan
daripadalaki-laki.dengan sex rasio sebessar 93,79.
Male Pemale Total Sex
Ratio
1 Liukang tangaya 10 837 11 350 22 223 9580
2 Liukang kalmas 6 729 6 995 13 724 9620
3 Liukang tupabbiring 9 487 9 688 19 175 9793
4 Liukang tupabbiring
utara 5 608 5 981 11 589 93 76
5 Pangkajene 22 100 23 381 45 481 94 52
6 Minasatene 17 532 18 687 36 219 9382
7 Balocci 7 947 8 241 16 188 96.43
8 Tondong tallasa 4 370 4 571 8 941 95.60
9 Bungoro 20 992 21 635 42 627 97.03
10 Labakkang 21 881 24 559 46 440 89.10
11 Ma’rang 14 813 16 028 30 841 92.42
12 Segeri 10 264 11 237 21 501 91.34
13 mandalle 7 015 7 827 14 842 89.63
Pangkep 159 611 170 180 329 791 93.79
40
3. Visi dan Misi
a. Visi
Pembangunan Pangkep tahun 2016 – 2021
“Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan mewujudkan desa moderen
yang produktif dan berkarakter menuju daerah yang lebih maju dan
mandiri”.
b. Misi
Pembangunan Pangkep
Rumusan Misi disini lebih fokus pada, yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang tercermin dalam Visi. Karena itu dapat di
pandang sebagai pondasi bagi pengambilan kebijakan strategis, juga
menjadi ciri membedakan dengan daerah lain, sebagai berikut.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan dan
memanfaatkan keunikan sebagai kepulauan untuk kesejahteraan
masyarakat.Meningkatkan kecerdasan, profesionalisme dan karakter
SDM.
Arah kebijakan dan kebijakan umum
Akselerasi pembangunan dapat dilakukan bila dapat di tetapkan
strategi, arah dan kebijakan pembangunannya yang benar dan jelas,
sehingga dapat menjadi acuan. Pembangunan yang akan dilakukan,
secara subtansial fokus pada pembangunan manusia,
terdesentralisasi, berciri religius (bernafaskan keagamaan) dan
kebudayaan, serta peduli lingkungan baik fisik maupun lingkungan
sosial. Karena itu penekanannya pada pemenuhan kebutuhan
41
masyarakat, menempatkan manusia sebagai objek dan selalu
beroriantasi pada pada kesejahteraan.
1. Mengembangkan ineterkoneksitas dan jejaring antar wilayah di
tingkat nasional, regional dan internasional
2. Menciptakan Lingkungan yang kondusif
3. Mencipakan tata kepemerintahan yang back (good Governance).
4. Program Unggulan Membangun Desa/ Kelurahan
5. Bantuan Irigasi, kolam air, bibit, alsintam, alat tangkap untuk petani
dan nelayan
6. ketersediaan air bersih bagi masyarakat desa dan kelurahan
7. Bantuan penerangan jalan umum di desa kelurahan
8. Bantuan Sepra Kesehatan
9. Bantuan SPP Mahasiswa Perguruan Tinggi
10. Bantuan Bedah Rumah di desa/ kelurahan
11. Bantuan Sepra Olahraga
12. Bantuan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
13. Bantuan Pasar desa, bundes dan permodalan
14. Bantuan sarana ibadah dan keagamaan
15. Tambahan penghasilan PNS/ Insentif Desa
16. Percepatan Sapra : Penerangan, Telekomunikasi, Transportasi, Air
bersih, Kelautan Perikan di Pulau.
Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum
Akselerasi pembangunan dapat dilakukan bila dapat di tetapkan strategi,
arah dan kebijakan pembangunannya yang benar dan jelas, sehingga
dapat menjadi acuan. Pembangunan yang akan dilakukan, secara
42
subtansial fokus pada pembangunan manusia, terdesentralisasi, berciri
religius (bernafaskan keagamaan) dan kebudayaan, serta peduli
lingkungan baik fisik maupun lingkungan sosial. Karena itu
penekanannya pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, menempatkan
manusia sebagai objek dan selalu beroriantasi pada pada
kesejahteraan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menganalisa sektor pertanian dan sektor industri
pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pangkep. Data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data time series dari
tahun 2010 hingga 2017 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Pangkep. Dalam pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi SPSS 20 dengan metode anaisis regresi linear
berganda.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk
melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wiayah. Pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu
wilayah selama kurun waktu setahun. (BPS Pangkep 2017)
Tingkat pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dalam bentuk persen, dan
periode yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi
adalah satu tahun. Rumus sederhana untuk menghitung laju
pertumbuhan ekonomi adalah.
43
LPEt = PDRBt – PDRBt-1 /PDRBt-1 × 100%
Keterangan
LPEt = Laju pertumbuhan ekonomi (%) tahun t
PDRBt = PDRB riil pada tahun t (menggunkan PDRB harga
Konstan)
PDRBt-1 = PDRB riil pada tahun t-1 (menggunakan PDRB harga
konstan )
Berdasarkan hasil perhitungan laju pertumbuhan ekonomi maka dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2
Produk Domestik Regional Brutodan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Pangkep2010-2017
Tahun PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%)
2010 8.652.628,48 -
44
2011 9.503.814,47 9.84
2012 10.288.642,27 8.26
2013 11.248.478,74 9.33
2014 12.419.763,40 10.41
2015 13.367.009,34 7.63
2016* 14.477.292,27 8.31
2017** 15.433.504,47 6.60
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep
Dilihat dari persentase pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep
tergolong tidak stabil karena mengalami kenaikan dan penurunan.
Selama tahun 2017 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,60 persen,
lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya yang mencapai 8,31 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
dicapai pada tahun 2014 sebesar 10.41 persen.
2. Sektor Pertanian
Sektor pertanian ini mencakup sublapangan usaha pertanian, kehutanan,
dan perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman hortikultural,
tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan
perburuan, sublapangan usaha kehutanan dan penebangan kayu, dan
sublapangan usaha perikanan. Kategori ini merupakan lapangan usaha
yang menjadi tumpuan dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten
Pangkep. (BPS Pangkep 2017)
Tabel 4.3
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian Kabupaten Pangkep
Tahun2010-2017
45
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan jumlah produksi sektor
pertanian di Kabupaten Pangkep terus mengalami peningkatan di setiap
tahunnya. Jumlah produksi terbesar di hasilkan pada tahun 2017 yakni
sebesar 2.342.347.80. Sedangkan jumlah produksi terendah terdapat
pada tahun 2010 yaitu 1.502.577.86.
Meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan terhadap jumlah
produksi akan tetapi jika dilihat dari presentase laju pertumbuhan sektor
pertanian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sektor pertanian
mengalami fluktuatif karena mengalami penurunan dan kenaikan.
3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang
perubahan secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen
menjadi produk baru. Bahan baku industri pengolahan berasal dari
produk pertanian, ketuhanan, perikanan, pertambangan atau penggalian
Tahun PDRB
Sektor Pertanian
Tingkat Pertumbuhan Sekto
Pertanian (%)
2010 1.502.577,86 -
2011 1.620.763,13 7.87
2012 1.648.160,09 1.69
2013 1.714.847,04 4.05
2014 1.895.696,31 10.55
2015 2.025.498,52 6.85
2016* 2.168.250,18 7.05
2017** 2.342.347,80 8.03
46
seperti produk dari kegiatan industri pengolahan lainnya. Unit industri
pengolahan di gambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang
khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. (BPS Pangkep 2017)
Tabel 4.4
Tingkat Pertumbuhan ekonomi Sektor Industri Pengolahan Kabupaten
PangkepTahun 2010-2017
Tahun PDRBSektor industri
pengolahan
Tingkat pertumbuhan sektor
industri pengolahan (%)
2010 4.191.681,52 -
2011 4.659.342,28 11.16
2012 5.107.100,10 9.61
2013 5.771.529,60 13.01
2014 6.522.200,66 13.01
2015 7.077.958,41 8.52
2016* 7.741.444,35 9.37
2017** 8.132.345,42 5.05
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan jumlah produksi sektor industri
pengoahan terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Jumlah
produksi terbesar dihasilkan pada tahun 2017 yakni sebesar
8.132.345,42. Dan jumlah produksi terendah terjadi pada tahun 2010
dengan jumlah 4191681.52.
Meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan terhadap jumlah
produksi namun, jika dilihat dari laju persentase pertumbuhan sektor
47
industri pengolahan mengalami fluktuatif karena mengalami kenaikan dan
penurunan.
Adapun data yang akan diolah pada penelitian ini adalah total dari
pertumbuhan ekonomi,pertumbuhan ekonomi SektorPertanian dan
pertumbuhan ekonomi Sektor Industri Pengolahan yang diuji dengan
menggunakan aplikasi SPSS20. Adapun data yang akan diolah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten PangkepTahun 2011-2017
Tahun Sektor Pertanian Sektor Industri
Pengolahan
Pertumbuhan
Ekonomi (%)
2011 7.87 11.16 9.84
2012 1.69 9.61 8.26
48
2013 4.05 13.01 9.33
2014 10.55 13.01 10.41
2015 6.85 8.52 7.63
2016* 7.05 9.37 8.31
2017** 8.03 5.05 6.60
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep
Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniar berganda dengan aplikasi
SPSS 20. dimana yang menjadi variabel bebas (X) yakni Sektor pertanian
(X1) dan Sektor Industri pengolahan (X2), adapun yang menjadi variabel
terikat adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y). Adapun hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut:
1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi secara normal
atau tidaknya. Alat uji yang digunakan adalah uji one-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test.
Tabel 4.6
Uji Normalitas
49
Sumber: Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa
nilai residual dari variabel sektor pertanian, sektor industri pengolahan
dan variabel pertumbuhan ekonomi adalah 0.922. Dengan demikian,
data tersebut berdistribusi secara normal hal ini dikarenakan nilai dari
variabel tersebut lebih besar dari nilai signifikan diatas 5% atau > 0.05.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar variabel
bebas.
Tabel 4.7
Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Olahan SPSS 20
50
Nilai tolerance pada variabel sektor pertanian (X1) dan sektor industri
pengolahan (X2) adalah 0.1000 lebih besar dari 0.10. sementara, nilai
VIF untuk variabel sektor pertanian (X1) dan sektor industri
pengolahan (X2) adalah 1.000 < 10.00. maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara
variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efesien baik dalam
model sampel kecil maupun dalam sampel besar. Salah satu cara
untuk menguji autokorelasi adalah dengan percobaan Uji Runs Test.
Tabel 4.8
Uji Autokorlasi
51
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan tabel output “Runs Test” diatas, diketahui nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) adalah 0.952 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini berfungsi untuk menguji terjadinya perbedaan variance dari
nilai residual pada suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
yang lainnya.
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
52
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan hasil output SPSS dengan menggunakan gambar
scatterplots maka dapat dilihat bahwa terdapat titik-titik data penyebar
diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0 (nol), serta titik-titik
menyebar diatas atau dibawah angka 0 (nol), kemudian untuk
penyebaran titik-titik data tidak membentuk suatu pola. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam
model regresi berganda.
2) Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda adalah sebuah metode pendekatan hubungan
antara dua atau beberapa variabel dependen dan variabel inddependen.
Dengan regresi linear dapat diketahui terdapat atau tidaknya pengaruh
antara sektor pertanian dan sektor industri pengolahan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Linear berganda
Sumber: Data Olahan SPSS 20
53
Formulasi persamaan regresi linear berganda adalah sebagai beriku:
Y = a + b1X1 + b2X2+e
Y = 3.494 + 0,107X1+0.444X2
Keterangan :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
a = Bilangan Konstanta
b1, b2 = koefisien Regresi
X1 = Sektor Pertanian
X2 = Sektor Industri Pengolahan
e = Standar error
Dari persamaan regresi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai konstanta sebesar 3.494 menyatakan bahwa jika variabel
independen nilainya 0, maka faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah sebesar 3.494.nilai koefisien regresi variabel sektor
pertanian (X1) sebesar 0.107%, artinya jika sektor pertanian mengalami
kenaikan sebesar 1% maka variabel pertumbuhan ekonomi (Y) akan
mengalami kenaikan sebesar 0.107%. nilai koefisien regresi variabel
sektor industri pengolahan (X2) sebesar 0.444%, artinya jika nilai sektor
industri pengolahan mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel
pertumbuhan ekonomi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.444%.
koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara sektor
pertanian dan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi
. maka jika sektor pertanian dan sektor industri pengolahan meningkat
pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
3) Pengujian Hipotesis
54
a. Uji T atau Uji Parsial
Uji T bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persial
(sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y). Derajat signifikan yang digunakan adalah 0.05
Tabel 4.10
Uji T
Sumber: Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan hasil output SPSS 20 maka dapat dilihat tabel coeficient
diatas diketahui niai signifikan (sig) variabel sektor pertanian (X1)
adalah sebesar 0.144 . karena nilai signifikan (sig) 0.144 > 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama atau sektor
pertanian di tolak. Artinya sektor pertanian berpengaruh positif dan
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).
Sedangkan untuk sektor industri pengolahan nilai signifikan (sig)
0.002 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua
diterima. Artinya sektor industri pengolahan berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan pengambin keputusan melalui T tabel maka diketehui
nilai T hitung variabel sektor pertanian adalah sebesar 1.815. karena
nilai T hitung 1.815 < 2.776 maka dapat disimpulkan bahwa sektor
55
pertanian (X1) atau hipotesis pertama ditolak. Artinya sektor
pertanian (X1) berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Sedangkan niai T hitung variabel
sektor industri pengolahan adalah sebesar 7.280. karena nilai T
hitung 7.280 > 2.776 maka dapat disimpulkan bahwa sektor industri
pengolahan (X2) atau hipotesis kedua diterima. Artinya sektor industri
pengolahan (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi (Y).
b. Uji F atau Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahu ada atau tidaknya pengaruh secara
simutan atau secara bersama-sama yang diberikan terhahap variabel
terikat.
Tabel 4.11
Uji F
Sumber: Data Olahan SPSS 20
56
Berdasarkan tabel “Anova” diatas diketahui nilai sig. Adalah sebesar
0.004 karena niai sig. 0.004 < 0.05, maka sesuai dengan dasar
pengambian keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa sektor
pertanian (X1) dan sektor industri pengolahan secara simultan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).
Berdasarkan perbandingan nilai F dengan F tabel, diketahui nilai F
hitung adalah sebesar 28.109. karena niai F hitung 28.109 > F tabel
5.79, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji F
dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian (X1) dan sektor industri
pengolahan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi (Y).
c. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi atau R square berguna untuk memprediksi
kontribusi pengaruh variabel X secara simultan terhadap Variabel Y.
Tabel.12
Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data Olahan SPSS 20
57
Berdasarkan tabel output SPSS “model summary” diatas diketahui
nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0.934. Besarnya angka
koefisien determinasi adalah 0.934 atau sama dengan 93.4%. Angka
tersebut mengandung arti bahwa sektor pertanian dan sektor industri
pengolahan secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 93.4%, sedangkan sisanya
6.6% (100% - 93.4%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar persamaan
regresi ini atau yang tidak diteliti.
C. Pembahasan
Hasil analisis yang telah dilakukan melalui analisis regresi berganda,
menunjukkan terhadap variabel independen atau sektor pertanian dan sektor
industri pengolahan terhadap variabel dependen atau pertumbuhan
ekonomi, bisa ditunjukkan dengan melihat nilai pada Uji T atau uji parsial.
1. Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis
pertama yakni sektor pertanian ditolak. Hal ini berdasarkan dari hasil uji
signifikan pada uji parsial nilai sektor pertanian adalah 0.144 > 0.05.
Hasil uji T atau uji parsial menunjukkan adanya pengaruh secara positif
namun tidak signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi. Pengaruh positif
mengartikan bahwa sektor pertanian searah dengan pertumbuhan
ekonomi yang dimana apabila sektor pertanian meningkat maka
pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Bila dilihat dari sisi produksi, sektor pertanian merupakan sektor kedua
penyumbang terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto. Sektor
pertanian setiap tahun mengalami peningkatan hingga pada tahun 2017.
58
Namun, kontribusi sektor pertanian pada laju pertumbuhan ekonomi
masih terbilang rendah. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi
pada sektor pertanian sebesar 1.69 persen yang sebelumnya 7.87
persen.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian menjadi
sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak di Kabupaten
Pangkep. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Subandi bahwa sebagian masyarakat di negara-negara miskin atau
sedang berkembang sangat menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian.
2. Pengaruh Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis kedua
yakni sektor industri pengolahan diterima. Hal ini berdasarkan dari hasil
uji signifikan pada uji parsial yang menunjukkan nilai sektor industri
pengolahan adalah 0.002 < 0.05. Hasil uji Tmenunjukkan adanya
pengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh positif dan signifikan mengartikan bahwa sektor industri
pengolahan searah dengan pertumbuhan ekonomi yang dimana apabila
sektor industri pengolahan meningkat maka pertumbuhan ekonomi juga
meningkat.
Sektor industri mempunyai perananan penting sebagai sektor pemimpin.
Sektor pemimpin ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan
industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-
sektor lainnya seperti sektor pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan
industri yang pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian
59
untuk menyediakan bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun
berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya
lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemasaran, dan
sebagainya.
Dilihat dari sisi produksi, sektor industri pengolahan sangat berkontribusi
terhadap Produk Domestik Regionlal BrutoKabupaten Pangkep. Setiap
tahun sektor industri pengolahan terus mengalami peningkatan serta
menjadi penyumbang terbesar pada Produk Domestik Regional
BrutoKabupaten Pangkep. Hal ini sangat mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi yang apabila Produk Domestik Regional
Brutomeningkat maka laju pertumbuhan sektor industri pengolahan ikut
meningkat. Selain berkontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi
sektor industri pengolahan juga berkontibusi terhadap penyerapan
tenaga kerja dan menempati posisi kedua setelah sektor pertanian. Hal
ini berarti bahwa sektor industripengolahan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sektor industri pengolahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep yang berarti apabila sektor
industri pengolahan mengalami peningkatan maka pertumbuhan
ekonomi juga mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Shodiqin yang berjudul
Pengaruh Sektor Industri Pengolahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kota Bandar Lampung Periode 2010-2016 Perspektif Ekonomi Islam.
Hasil penelitian menunjukkan sektor industri pengolahan berpengaruh
60
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bandar
Lampung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam
bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
61
1. Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada uji T, sektor pertanian
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pangkep.
2. Berdasarkan hasil uji signifikan parsial pada uji T, sektor industri
pengolahan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep.
3. Sektor yang paling besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi
adalah sektor industri pengolahan.
B. Saran
Adapun saran penulis dalam penelitian ini yaitu :
1. Hendaknya pemerintah Kabupaten Pangkep memprioritaskan sektor
industri pengolahan, mengingat bahwa sektor ini menempati posisi
pertama pada Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pangkep,
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pangkep.
2. Pemerintah juga semestinya memperhatikan sektor pertanian, dengan
melakukan upaya yang dapat mendorong pertumbuhan dan daya saing
sektor tersebut, agar sektor pertanian meningkat sehingga bisa lebih
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pangkep,
mengingat bahwa sektor ini masih menjadi tumpuan dalam penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Pangkep.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A.G dan Soesatyo, Y. 2014. Pengaruh Industri Pengoahan, Perdagangan, Hotel, dan Restoran, dan Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Mojokerto, (Online), (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/download/9348/9263, diakses 12 April 2019)
Amalina, D.H. dan Asmara, A. 2009. Keterkaitan Sektor Pertanian Dan Industri Pengolahan Di Indonesia (Propinsi Berdasarkan Tabel 10 Propinsi Tahun 2000), (online), Vol. 3, No. 2, (https://media.neliti.com/media/publications/73047-ID-keterkaitan-antar-sektor-pertanian-dan-i.pdf, diakses 13 Maret 2019)
Andy, P. dan Ady S. Pengaruh Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pasuruan. (online),
(https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jupe/article/download/16900/15356), diakses 13 Maret 2019
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan Edisi Ke -5. Upp Stim Ykpm: .
Yogyakarta
Astuti, W.R. 2018. Analisis Pengaruh Sektor Pertanian, Sektor Pariwisata,
Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada
Kabupaten/ Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011-2016.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep. 2018. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Dalam Angka. Pangkep
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep. 2017. Produk Domestik Regional Bruto. Pangkep
Banowati Dan Sriyanto, E. 2013. Geograpi Pertanian. Ombak:Yogyakarta
Bernadette, R. 2005. Analisis Pengaruh Industrialisasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Selatan. (online),
(https://jepi.fe.ui.ac.id/index.php/JEPI/article/view/153/213), diakses 13 Maret 2019
Chandra, T. dan Amiruddin, K. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan
Pengembangan Sektor Potensial Di Kota Makassar, (online).(http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/lqtisaduna/article/download/1248/1203), di akses 23 April 2019
Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Andi Offset: Yogyakarta
Isbah, U. Dan Iyan, R.Y. 2016. Analisis Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Dan Kesempatan Kerja Di Provinsi Riau, (online), No. 19, (https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JESP/article/download/4142/4000), diakses 13 Mret 2019
Machmud, Amir. 2016. Perekonomian Indonesia Pasca Reformasi, Erlangga,
Jakarta
Prasetyawan, E. et al. 2018. Analisis Keterkaitan Sektor Industri Pengolahan Dan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Jawa Timur. (online), (https://www.academia.edu/12639621/Analisis_Keterkaitan_Sektor_Industri_Pengolahan_Dan_Sektor_Pertanian_Dalam_Perekonomian_Jawa_Timur, diakses 12 April 2019)
Prasetyo, P.E. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Betta Offset: Yogyakarta
Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia, Graha Ilmu: Yogjakarta
Purnami, N.M.S. dan Saskara, I.A.N. 2016. Analisis pengaruh pendidikan dan kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi serta jumlah penduduk miskin, (online), Vol. 5, No. 11, (https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/download/24082/16077, diakses 12 April 2019)
Rizieq, R. 2008. Analisis Keterkaitan Sektor Pertanian Dengan Sektor-Sektor
Lainnya Dalam Perekonomian Kalimantan Barat. (online), Vol. 5, No. 1, (https://www.academia.edu/6544065/Analisis_KETERKAITAN_SEKTOR_PERTANIAN_DENGAN_SEKTOR-SEKTOR_LAINNYA_DALAM _PEREKONOMIAN_KALIMANTAN_BARAT_1, diakses 12 April 2019
Saragih, B. 2010. Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. IPB Press :Bogor
Shodiqin, A. 2018. Pengaruh Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perumbuhan
Ekonomi Kota Bandar Lampung Periode 2010-2016 Perspektif
Ekonomi Islam. Skripsi. Lampung: UIN Raden Intan Lampung
Subandi. 2016. Ekonomi Pembangunan. Alfabeta: Bandung
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Afabeta:
Bandung
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Rajawali Pers: Jakarta
Teguh. Muhammad. 2010. Industri Produksi (Ekonomi) PT Rajagrafindo Persada: Jakarta
Universitas Muhammadiyah Makassar. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar: Umiversitas Muhammadiyah Makassar
Untoro, J. 2010. Ekonomi. Kawah Media: Jakarta
Widianingsih, W. dan Suryantini, A. 2015. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat, (online), Vol. 26, No. 2, (https://www.researchgate.net/publication/311809235_KONTRIBUSI_SEKTOR_PERTANIAN_PADA_PERTUMBUHAN_EKONOMI_DI_PROVINSI_JAWA_BARAT), diakses 13 Maret 2019
Yasano, S. 2012. Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi
Sulawesi Tengah. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.htmlq, diakses 12 April
2019
https://pangkepkab.bps.go.id, diakses 12 April 2019
http://www.bps.go.id diakses 12 April 2019
www.kemenperin.go.id diakses 22 April 2019
http://www.pangkepkab.go.id/index.php/profil/demografi, diakses 30 Juli 2019
https://www.spssindonesia.com/2014/02/analisis-regresi-multipes-dengan-spss.html?m=1, Diakses 30 Juli 2019
http://www.sharingid.com/panduan-lengkap-cara-menghitung-pertumbuhan-ekonomi/, diakses 19 Agustus 2019
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2010-2013
Kategori Uraian
2010 2011 2012 2013
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1502577.86 1620763.13 1648160.09 1714847.04
B Pertambangan dan Penggalian
774672.63 851428.42 897458.50 919560.79
C Industri Pengolahan 4191681.52 4659342.28 5107100.10 5771529.60
D Pengadaan Listrik dan Gas
5863.90 6226.66 7257.01 7823.25
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
3892.85 4228.75 4463.47 4729.12
F Konstruksi 418211.76 458296.56 488141.53 527196.82
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
462994.15 495677.78 559498.12 622042.10
H Transportasi dan Pergudangan
334915.15 376847.05 414143.02 440364.30
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
38055.70 40134.57 44648 47963.69
J Informasi dan Komunikasi
134218.70 144585.22 177478.66 204187.88
K Jasa Keuangan dan Asuransi
74838.65 83391.17 93489.31 103850.17
L Real Estate 132901.68 140833.71 155929.35 170516.03 M,N Jasa Perusahaan 561.56 579 633.93 682.88
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
353965.63 373859.64 388185.13 393409.15
P Jasa Pendidikan 131910.85 150085.93 182199.37 190313.48
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
88911.12 94586.51 116342.18 125880.33
R,S,T,U Jasa lainnya 2454.78 2948.11 3514.50 3582.12
PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO 8652628.48 9503814.47 10288642.27 11248478.74
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah) 2014-2017
Kategori Uraian 2014 2015 2016* 2017**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1895696.31 2025498.52 2199457.05 2.342.347,80
B Pertambangan dan Penggalian
993446.61 1072757.43 1199399.95 1.297.270,99
C Industri Pengolahan 6522200.66 7119990.89 7741444.35 8.132.345,42
D Pengadaan Listrik dan Gas
9287.88 8958.56 9784.56 10.361,72
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4746.44 4762.57 4918.77 5.295,21
F Konstruksi 540861.41 585837.90 636554.51 693.335,17
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
667434.88 725277.80 790233.23 872.833,53
H Transportasi dan Pergudangan
491112.06 472269.96 465220.30 514.588,61
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
51181.06 54442.80 58217.58 65.153,95
J Informasi dan Komunikasi
204631.71 226480.51 244242.89 260.851,41
K Jasa Keuangan dan Asuransi
108634.18 116693.93 134754.75 136.161,59
L Real Estate 191656.91 205820.14 219630.02 238.013,05
M,N Jasa Perusahaan 706.28 745.90 797.74 855,65
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
402788.44 423696.63 419182.36 440.630,79
P Jasa Pendidikan 194495.67 210480.20 223778.41 243.180,00
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
137195.68 150452.06 161123.51 175.495,73
R,S,T,U Jasa lainnya 3687.22 4031.07 4366.99 4.783,86
PRODUK 12419763.40 13408196.86 14513106.97 15.433.504,47
DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Lampiran 2
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pangkep
2011-2017
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7.87 1.69 4,05 10,55 6,85 7,05 8,03
B Pertambangan dan Penggalian
9.91 5.41 2,46 8,03 7,98 11,81 8,16
C Industri Pengolahan 11.16 9.61 13,01 13,01 8,52 9,37 5,05
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.19 16.5
5 7,80 18,72 -3,55 9,22 5,90
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
8.63 5.55 5,95 0,37 0,34 3,28 7,65
F Konstruksi 9.58 6.51 8,00 2,59 8,32 8,66 8,92
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
7.06 12.8
8 11,18 7,30 8,67 8,96 10,45
H Transportasi dan Pergudangan
12.52 9.90 6,33 11,52 -3,84 -2,65 11,93
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5.46 11.2
5 7,43 6,71 6,37 6,93 11,91
J Informasi dan Komunikasi
7.72 22.7
5 15,05 0,22
10,68
7,84 6,80
K Jasa Keuangan dan Asuransi
11.43 12.1
1 11,08 4,61 7,44 15,51 1,00
L Real Estate
5.97 10.7
2 9,35 12,40 7,39 6,71 8,37
M,N Jasa Perusahaan 3.10 9.49 7,72 3,43 5,61 6,95 7,26
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5.62 3.83 1,35 2,38 5,40 -1,07 4,91
P Jasa Pendidikan
13.78 21.4
0 4,45 2,20 8,22 6,32 8,67
Q Jasa Kesehatan dan 6.38 23 8,20 8,99 9,66 7,09 8,92
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 - 40)
Kegiatan Sosial
R,S,T,U
Jasa lainnya 20.10
19.21
1,92 2,93 9,33 8,33 9,55
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
9.84 8.26 9,33 10,41 7,63 8,31 6,60
Lampiran 3
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1.00000
0.81650
0.76489
0.74070
0.72669
0.71756
0.71114
0.70639
0.70272
0.69981
0.69745
0.69548
0.69383
0.69242
0.69120
0.69013
0.68920
0.68836
0.68762
0.68695
0.68635
0.68581
0.68531
0.68485
0.68443
0.68404
0.68368
0.68335
0.68304
0.68276
0.68249
0.68223
0.68200
0.68177
0.68156
0.68137
0.68118
0.68100
0.68083
0.68067
3.07768
1.88562
1.63774
1.53321
1.47588
1.43976
1.41492
1.39682
1.38303
1.37218
1.36343
1.35622
1.35017
1.34503
1.34061
1.33676
1.33338
1.33039
1.32773
1.32534
1.32319
1.32124
1.31946
1.31784
1.31635
1.31497
1.31370
1.31253
1.31143
1.31042
1.30946
1.30857
1.30774
1.30695
1.30621
1.30551
1.30485
1.30423
1.30364
1.30308
6.31375
2.91999
2.35336
2.13185
2.01505
1.94318
1.89458
1.85955
1.83311
1.81246
1.79588
1.78229
1.77093
1.76131
1.75305
1.74588
1.73961
1.73406
1.72913
1.72472
1.72074
1.71714
1.71387
1.71088
1.70814
1.70562
1.70329
1.70113
1.69913
1.69726
1.69552
1.69389
1.69236
1.69092
1.68957
1.68830
1.68709
1.68595
1.68488
1.68385
12.70620
4.30265
3.18245
2.77645
2.57058
2.44691
2.36462
2.30600
2.26216
2.22814
2.20099
2.17881
2.16037
2.14479
2.13145
2.11991
2.10982
2.10092
2.09302
2.08596
2.07961
2.07387
2.06866
2.06390
2.05954
2.05553
2.05183
2.04841
2.04523
2.04227
2.03951
2.03693
2.03452
2.03224
2.03011
2.02809
2.02619
2.02439
2.02269
2.02108
31.82052
6.96456
4.54070
3.74695
3.36493
3.14267
2.99795
2.89646
2.82144
2.76377
2.71808
2.68100
2.65031
2.62449
2.60248
2.58349
2.56693
2.55238
2.53948
2.52798
2.51765
2.50832
2.49987
2.49216
2.48511
2.47863
2.47266
2.46714
2.46202
2.45726
2.45282
2.44868
2.44479
2.44115
2.43772
2.43449
2.43145
2.42857
2.42584
2.42326
63.65674
9.92484
5.84091
4.60409
4.03214
3.70743
3.49948
3.35539
3.24984
3.16927
3.10581
3.05454
3.01228
2.97684
2.94671
2.92078
2.89823
2.87844
2.86093
2.84534
2.83136
2.81876
2.80734
2.79694
2.78744
2.77871
2.77068
2.76326
2.75639
2.75000
2.74404
2.73848
2.73328
2.72839
2.72381
2.71948
2.71541
2.71156
2.70791
2.70446
318.30884
22.32712
10.21453
7.17318
5.89343
5.20763
4.78529
4.50079
4.29681
4.14370
4.02470
3.92963
3.85198
3.78739
3.73283
3.68615
3.64577
3.61048
3.57940
3.55181
3.52715
3.50499
3.48496
3.46678
3.45019
3.43500
3.42103
3.40816
3.39624
3.38518
3.37490
3.36531
3.35634
3.34793
3.34005
3.33262
3.32563
3.31903
3.31279
3.30688
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
Lampiran 4
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebu
t (N2)
df untuk
pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
Lampiran 5
Hasil Spss 20
Lampiran 6
DOKUMENTASI
Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Pangkep
Foto bersama pegawai BPS Kabupaten Pangkep selaku pengurus surat penelitian
Foto bersama pegawai BPS Kabupaten Pangkep di ruang pengambilan data.
Lampiran 7
SURAT PENELITIAN
Lampiran 8
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Resky Dewiyanti. Dilahirkan di Ternate,
Provinsi Maluku Utara pada tanggal 07 Agustus 1998.
anak kedua dari empat bersaudara. Penulis merupakan
buahkasih daripasangan Ayahanda Amiruddin dan Ibunda
Nurhana. Penulis mengawalijenjang pendidikan dari MIN
Bonto Langkas pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2009 ,kemudian penulis
melanjutkan pendidikan menengah tingkat pertama di SMPNegeri 2 Minasate’ne
pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2013. Kemudianmelanjutkan pendidikan
jenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Pangkajene pada tahun 2013
dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis terdaftar
sebagaimahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar program strata satu (S1).
Top Related