PENGARUH, RELIGIUSITAS, DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH ASURANSI
UNIT SYARIAH PRUDENTIAL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
ITA YULIYA FIRNANTI
NIM: 11150810000094
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019M/ 1441 H.
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Ita Yuliya Firnanti
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 06 Juli 1993
Jenis Kelamin : Prermpuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl H Sulaiman Rt04/02 Kel.Bedahan Kec.Sawangan
Depok
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Telepon : 083872937603
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SDI (2000-2006) : Al-Falah
2. SMP (2006-2009) : SMP IT Daarul Rahman Parung
3. SMA (2009-2012) : SMA IT Daarul Rahman Parung
4. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
5. S1 (2015-2019) : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. IP4 DR
2. IMADA (Ikatan Mahasiswa Djakarta)
vii
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect simultaneously and partially between the variables of Religiosity, and Word of Mouth on the customer's decision process in applying for prudential sharia insurance. This research is quantitative. The data used are primary data by distributing questionnaires to 100 respondents and secondary data by literature study. Sampling was done by purposive sampling technique. The method of data analysis uses multiple linear regression. The results of this study indicate that there is a simultaneous influence on the variable Religiosity, and Word of Mouth on the customer decision process. The results of this study also indicate partially that Religiosity, and Word of Mouth significantly influence customer decision processes. The results of the determination show that the customer decision process can be explained by the variable Religiosity, and Word of Mouth by 31.1%. This means that there are 68.9% (100% -31.1%) variance of the dependent variable explained by other factors not included in this study.
Keywords: Religiosity, and Word of Mouth, Decision Process, sharia unit insurance
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan secara parsial antara variabel Religiusitas, dan Word of Mouth terhadap proses keputusan nasabah dalam mengajukan asuransi syariah prudential. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan kuesioner pada 100 responden dan data sekunder dengan studi pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh simultan pada variabel Religiusitas, dan Word of Mouth terhadap proses keputusan nasabah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan secara parsial bahwa Religiusitas, dan Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah. Adapun hasil determinasi menunjukkan bahwa proses keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel Religiusitas, dan Word of Mouth sebesar 31,1%. Berarti terdapat 68,9% (100%-31,1%) varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Religiusitas, dan Word of Mouth, Proses Keputusan, asuransi unit syariah
ix
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahim”
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Rasulullah SAW.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua, bapak Sodik dan ibu Wasripah, kepada adik tercinta Dwi
Cahya Ningsih yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil
serta doa yang tiada henti-hentinya bagi penulis untuk menyelesaikan studi.
2. Bapak Rahmat Gunawan, SE.,M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas
kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan untuk membimbing
penulis selama menyusun skripsi.
3. Ibu Murdiah Hayati, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Amelia, M.SM Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Prof. Dr, Ahmad Rodoni M.M, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa perkuliahan.
x
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
7. Rizka Amira Puspa, Siti Nur Janah, Dede Dewi Riana, dan Anit, Nai Cerline
Sandy, Dede Rudini, Deny, dan Kukuh Sumarwoto yang telah banyak membantu
selama pembuatan skripsi ini, selalu memberikan dorongan motivasi dan arahan
yang baik.
8. Teman-teman seperjuangan (Satria, Arif, Ari, Rizky, Adhi, Ichsan, Ikhsan, Dede,
Rifan, Lisda, Wiwin, Nai.) dan MIPS 2015 yang selalu kompak dan memberikan
semangat kepada penulis.
9. Teman-teman Manajemen angkatan 2015 terima kasih atas kebersamaan dan
kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang menjadi bagian dari kalian.
Jaga terus kebersamaan yang telah kita bangun, dan teman-teman Manajemen
Pemasaran angkatan 2015 atas kebersamaan dan kenangan indah yang telah
diukir bersama.
10. Teman-teman Bedahan yang masih single Syifa Fauziah dan Iin Nur Intan,
Qonita, Desri, Ika, Tanzil, dan Arfah.
11. Terimakasih kepada karyawa-karyawan Mandiri Amal Insani Khusus nya mas
Mukhlas, Dwi, Aris, dan Ocid .
12. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.
Jakarta, 11 November 2019
xi
(Ita Yuliya Firnanti)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v ABSTRAK .................................................................................................................. vii ABSTRACT ................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 9
BAB II ......................................................................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 11
A. Landasan Penelitian .......................................................................................... 11
1. Pengertian Pemasaran ................................................................................... 11
2. Manajemen Pemasaran ................................................................................. 11
3. Perilaku Konsumen ...................................................................................... 11
B. RELIGIUSITAS ................................................................................................. 14
C. PROMOSI ......................................................................................................... 19
D. Proses Keputusan ................................................................................................ 22
E. Keterkaitan Antar Variabel ................................................................................. 25
F. Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 26
G. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 29
H. Hipotesis ........................................................................................................... 29
xii
BAB III ....................................................................................................................... 32
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 32
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 32
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ......................................................... 32
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 34
1. Data Primer (Primary Data) ........................................................................ 34
2. Data Sekunder .............................................................................................. 35
D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ....................................................... 36
1. Metode Analisis Data ................................................................................... 36
2. Statistik Deskriptif ........................................................................................ 36
E. Uji Kualitas Data .............................................................................................. 37
F. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 38
G. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................................... 43
H. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................................. 43
I. Uji Hipotesis ........................................................................................................ 44
J. Operasional Variabel ........................................................................................ 45
BAB IV ....................................................................................................................... 51
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 51
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian .......................................................... 51
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia .................................................. 51
2. Profil Bank Muamalat Indonesia .................................................................. 52
B. Hasil Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 55
1. Karakteristik Responden .............................................................................. 56
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen ............................................................................ 59
1. Hasil Uji Validitas ........................................................................................ 59
2. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 60
D. Statistik Deskriptif ........................................................................................... 62
1. Deskriptif Variabel Religiusitas (X2) .......................................................... 64
xiii
2. Deskriptif Variabel Word of Mouth (X3) .................................................... 69
3. Deskriptif Variabel Proses Keputusan Nasabah (Y) ................................... 72
E. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 75
1. Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 76
2. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................... 79
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 80
F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................................... 82
G. Uji Hipotesis .................................................................................................... 83
1. Uji Statistik t ................................................................................................. 83
2. Uji Statistik F ................................................................................................ 86
H. Uji Koefisien Diterminasi (R2) ........................................................................ 88
I. Interpretasi........................................................................................................ 89
BAB V ......................................................................................................................... 92
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 92
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 92
B. Saran ................................................................................................................. 93
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 29
Gambar 4.1 Logo prudential Syariah ....................................................................... 52
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Prudential Syariah ............................................. 53
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 77
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 80
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data saldo laba Prudential Unit Syariah ................................................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26
Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................... 35
Tabel 3.2 Operasional Variabel ................................................................................ 48
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 55
Tabel 4.2 Umur Responden ...................................................................................... 55
Tabel 4.3 Lama Menjadi Nasabah ............................................................................ 56
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ............................................................... 57
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ................................................................................ 57
Tabel 4.6 Penghasilan Responden ............................................................................ 58
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Responden ................................................................. 60
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 61
Tabel 4.13 Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan iman dan ibadah ...... 65
Tabel 4.14 Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan ibadah .................. 65
Tabel 4.15 Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman dan ibadah ............ 66
Tabel 4.16 Nasabah prudential syariah berilaku islam pada diri sendiri .................... 66
Tabel 4.17 Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap sesama .................... 67
Tabel 4.18 Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap alam sekitar ............ 67
Tabel 4.19 Rekapitulasi indikator religiusitas yang paling dominan ......................... 68
Tabel 4.20 Nasabah Prudential syariah memiliki informasi berasal dari orang yang
terdekat ..................................................................................................... 69
Tabel 4.21 Nasabah prudrential syariah berkomunikasi melalui sarana digital ......... 70
Tabel 4.22 Nasabah prudential syariah mendapatkan informasi produk asuransi ...... 70
xvi
Tabel 4.23 Nasabah prudential syariah membangun persepsi yang baik ................... 71
Tabel 4.24 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan .................... 71
Tabel 4.25 Timbulnya kebutuhan produk asuransi syariah Prudential memiliki nilai
yang tinggi di asuransi Prudential ............................................................ 72
Tabel 4.26 Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi syariah Prudential . 73
Tabel 4.27 Produk asuransi syariah Prudential memberikan dampak positif ............ 73
Tabel 4.28 Merasa puas telah mengajukan produk asuransi syariah Prudential ........ 74
Tabel 4.29 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling dominan ........... 75
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 78
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................................... 79
Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Glejser) ..................................................... 82
Tabel 4.33 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................... 80
Tabel 4.34 Uji Statistik t ............................................................................................. 84
Tabel 4.28 Uji Statistik F ............................................................................................ 87
Tabel 4.29 Uji Koefisien Diterminasi ......................................................................... 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah
tangga, baik dalam menghadapi risiko mendasar, seperti risiko kematian dan
dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia
usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang
mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.(Herman Darmawi, 2006:1)
Konsep asuransi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman sebelum masehi
dimana manusia pada zaman itu telah menyelamatkan jiwanya dari berbagai
ancaman, antara lain kekurangan bahan makanan. Dalam QS.Yusuf ayat 43-49
Allah menggambarkan contoh sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang
buruk di masa depan menurut Mustafa Edwin Nasution, 2006:297. Secara
ringkas ayat ini bercerita tentang pertanyaan Raja Mesir mengenai mimpinya
kepada Nabi Yusuf. Raja Mesir bermimpi melihat 7 ekor sapi betina yang gemuk
dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus, dan dia juga melihat 7 tangkai yang merah
mengering tidak berbuah. Atas dasar tafsir mimpi itu, Nabi Yusuf menyarankan
kepada Raja Mesir agar mengoptimalkan budidaya pertaniannya selama 7 tahun,
lalu menyimpan sebagian hasilnya. Alasan penyimpanannya karena 7 tahun
kemudian merupakan tahun-tahun yang sulit, yang akan menghabiskan apa yang
2
disimpan selama 7 tahun tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa berasuransi
tidak bertentangan dengan takdir, bahkan Allah menganjurkan adanya upaya-
upaya menuju kepada perencanaan masa depan dengan sistem proteksi yang
dikenal dalam mekanisme asuransi. (Mustafa Edwin Nasution, et.al, 2006: 297-298)
Perkembangan industri asuransi syariah di negeri ini diawali dengan
kelahiran asuransi syariah pertama Indonesia pada 1994. Saat itu, PT Syarikat
Takaful Indonesia (STI) berdiri pada 24 Februari 1994 yang dimotori oleh Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank
Muamalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan
RI, serta beberapa pengusaha Muslim Indonesia. Selanjutnya, STI mendirikan
dua anak perusahaan. Mereka adalah perusahaan asuransi jiwa syariah bernama
PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) pada 4 Agustus 1994 dan perusahaan
asuransi kerugian syariah bernama PT Asuransi Takaful Umum (ATU) pada 2
Juni 1995. Setelah Asuransi Takaful dibuka, berbagai perusahaan asuransi pun
menyadari cukup besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia.( Mustafa
Edwin Nasution, et.al: 296)
Asuransi syariah di Indonesia sebenarnya memiliki cukup banyak peluang
untuk lebih maju dan berkembang namun ternyata ada beberapa fenomena yang
menunjukan asuransi syariah cendrung menurun dari tahun ke tahun. Berikut
bebrapa fenomena yang menunjukan penurunan asuransi syariah dan juga
penyebabnya.
3
Fenomen pertama merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai
tujuh bulan pertama 2018, kontribusi bruto atau premi para pelaku usaha asuransi
umum syariah berjumlah Rp 1,05 triliun. Pencapaian ini masih turun tipis
dibandingkan periode sama tahun kemarin yang tercatat sebesar Rp 1,08 triliun.
Demikian juga dengan nilai klaim bruto yang turun 12,25% menjadi Rp 444
miliar, dibandingkan posisi per Juli 2017 yang sebesar Rp 506 miliar.
(https://businessinsight.kontan.co.id)
Fenomena kedua adalah data perkembangan saldo laba perusahaan PT
Prudential Life Assurance produk unit syariah perusahaan dari periode tahun
2014 hingg tahun 2017 dapat di lihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Data saldo laba Prudential Unit Syariah
Periode Unit Syariah
Tahun 2014 Rp 1.165.761
Tahun 2015 Rp 1.315.214
Tahun 2016 Rp 1.021.946
Tahun 2017 Rp 942.302
Sumber: Annual Report Prudential Unit Syariah 2018
Dalam tabel tersebut dapat kita lihat saldo laba pada tahun 2014
berjumlah Rp 1.165.761 terdapat kenaikan saldo laba yang terjadi pada tahun
2015 berjumlah Rp 1.315.214, namun tahun 2016 mengalami penurunan saldo
4
laba berjumlah Rp 1.021.946, dan saldo laba terus mengalami penurunan di
tahun 2017 berjumlah Rp 942.302.
Fenomena ketiga BPJS Selama periode 3 tahun cakupan kepesertaan terus
mengalami peningkatan, sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai
171.939.254 jiwa. Jumlah peserta pada tahun 2015 mengalami peningkatan
sebesar 17,51% dibandingkan tahun 2014 (133.423.653 jiwa), dengan ratarata
peningkatan jumlah peserta per triwulan sebesar 4,38% atau 5.841.659 jiwa.
Pada tahun 2016, jumlah peserta mengalami peningkatan sebesar 9,66%
dibandingkan tahun 2015 (156.790.287 jiwa) dengan rata-rata peningkatan
jumlah peserta per triwulan sebesar 2,42% atau 3.787.242 jiwa di tahun 2017
Cakupan Kepesertaan tercapai 187.982.949 jiwa atau bertambah 16.043.695 jiwa
dari tahun 2016. Sampai 1 Desember 2018, jumlah peserta program Jaminan
Kesehatan Nasional di BPJS Kesehatan telah mencapai sebanyak 207.834.315.
Jumlah ini mencapai 79,3 persen dari total penduduk Indonesia yang sekitar 261
juta jiwa. (http://bpjs-kesehatan-laporankeuangan.go.id)
Seiring berkembangannya BPJS yang semakin lama semakin meningkat
dari tahun ke tahun itu berbanding terbalik dengan perkembangan asuransi
syariah yang terus menurun dari tahun ke tahun. Semenjak adanya BPJS asuransi
syariah terus mengalami penurunan.
Fenomen keempat dari hasil survei sementara yang telah di lakukan untuk
memperkuat pra duga ternyata dari 30 orang yang menjadi semple terdapat 15
orang yang memilih BPJS dengan alasan sebagian besar mengatakan harga yang
5
lebih murah dan ketentuan dari kantor, AXA Mandiri 6 orang dengan rata-rata
alasan untuk investasi, prudential unit syariah 7 orang dengan rata-rata alasan
untuk investasi yang halal, dan 2 orang memilih asuransi syariah takaful.
Fenomena kelima sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia,
Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dalam hal penetrasi produk asuransi
syariah. Padahal secara demografi, penduduk muslim Malaysia sebesar 20 juta
atau 65%, kalah jauh dibanding Indonesia yang mencapai 222 juta atau 87% dari
total penduduk. Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Muchlasin
menjelaskan, di tahun 2017, proyeksi pertumbuhan aset asuransi syariah sebesar
17% dan kontribusi atawa premi sebesar 20%. Sedangkan di tahun 2018, angka
itu lebih rendah yakni proyeksi pertumbuhan aset 15% dan kontribusi sebesar
17%-18%. (https://keuangan.kontan.co.id)
Tahun 2018 di Malaysia, asuransi umum syariah tumbuh 5,8%,
mengungguli pertumbuhan asuransi umum konvensional yang hanya sebesar
2,8%. Sedangkan di Indonesia Jumlah aset asuransi syariah secara nasional
mencapai Rp 34,3 triliun. Sedangkan untuk aset asuransi konvensional tercatat
Rp 958,06 triliun. (https://finance.detik.com)
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad
Sya'roni menjelaskan ada tiga faktor utama mengapa asuransi syariah belum
menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Pertama, secara umum asuransi belum
menjadi kebutuhan utama masyarakat, khususnya di kalangan ekonomi
menengah ke bawah. Kedua, tingkat literasi yang kurang masif mengenai
6
asuransi syariah dan perbedaannya dengan produk konvensional. Mengenai
upaya edukasi tersebut, Sya'roni mengakui hal itu masih menjadi pekerjaan
rumah besar bagi industri asuransi syariah. Ketiga, hampir semua produk syariah
dikembangkan oleh perusahaan yang awalnya memasarkan asuransi
konvensional. Pada akhirnya produk syariah kalah pamor dibanding asuransi
konvensional yang telah lebih dulu ada. (http://finansial.bisnis.com)
Fithriah Ab. Rahim Melakukan penelitian mengenai penentu penerimaan
asuransi dari penelitian tersebut faktor penentu penerimaan asuransi syariah ada
tiga yaitu, Sikap Terhadap Perilaku sikap terhadap prilaku ini di artian sebagai
sikap penerimaan masyarkat muslim yang sudah meengetahui pentingnya suransi
syariah maka biasnya kegtika orang muslim sudah mengetahui pentingnya
asuransi syariah dari pada asuransi konvensional muslim tersebut akan lebih
memilih asuransi syariah maka sikap terhadap prilaku merupakan salah satu
factor penerimaan asuransi syariah. Faktor penentu selanjutnya yaitu Norma
Subjektif yaitu dorongan dari sekelilin atau lingkungan jika lingkungan sudah
memilih produk asuransi syariah maka akan mempengaruhi masyarakat
sekelilingnya untuk memilih asuransi syariah, maka dari itu perusahaan asuransi
harus melakukan pendekatan kepada kelas menengah muslim, seperti mendekati
komunitas komunitas muslim seperti perguruan tinggi,kelompok kelompok
pengajian dan pesatren pesantren, ketika kelompok kelompok tersebut sudah
mulai mnerima asuransi syariah maka akan berpengaruh juga untunk lingkungan
lingkungan sekelilingnya dan akan mendorong peningkatan penerimaan asuransi
7
syariah Factor selanjutnya yaitu informasi. Informasi menjadi jantung
perkembangan penerimaan asuransi, jumlah informasi yang berkaitan dengan
produk atau layanan memiliki pengaruh yang signifikan untuk penerimaan
asuransi syariah selain itu factor penentu seperti norma subjektif dan sikap
terhadap prilakku bisa lebih optimal ketika iformasi mengenai asuransi syariah
sudah sampai ke masyrakat muslim maka dari itu perusahaan asuransi syariah
harus lebih mengoptimalkan lagi teknologi informasi yang lebih kuat untuk
edukasi seperti media sosil dan media informasi lainya.
( http://www.depokpos.com)
Pakar Ekonomi Syariah Muhammad Syakir Sula menjelaskan, ada
beberapa faktor penyebab perkembangan industri syariah lambat. Faktor
utamanya yakni aspek permodalan. Lalu faktor kedua, yakni dari sisi Sumber
Daya Manusia (SDM). Hal itu karena belum banyak masyarakat memahami
konsep asuransi syariah. Dengan begitu perlu sosialisasi lebih gencar. Faktor
terakhir yang membuat asuransi syariah jalan di tempat yaitu, sistem Informasi
dan Teknologi (IT). Sistem IT yang belum bagus menimbulkan banyak
komplain.( https://republika.co.id)
Dari beberapa masalah yang telah di tulis diduga terdapat beberapa
masalah yang mempengaruhi Keputusan nasabah di antaranya adanya dugaan
pengaruh Religiusitas dengan keputusan nasabah, dan dugaan WOM (Word of
moth) dengan keutusan nasabah.
8
Para ahli banyak menyampaikan pendapat mereka mengenai beberapa
faktor yang menjadi kendala dalam perkembangan asuransi syariah. Faktor –
faktor tersebut yang menjadi pendorong bagi penulis untuk menganalisa
pengaruh Religiusitas, dan wom (word of moth) terhadap Keputusan nasabah
asuransi unit syariah PT Prudential.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian penting untuk dilakukan,
sebab dengan adanya perumusan masalah penelitian dapat difokuskan pada suatu
permasalahan pokok untuk mendapatkan gambaran yang terarah serta agar dapat
mempermudah dalam membahas suatu permasalahan sehingga sasaran dan
tujuan yang diharapkan akan dapat dicapai. Adapun yang dapat dirumuskan
sebagai suatu permasalahan pada penelitian ini, yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh Religiusitas secara parsial terhadap Keputusan
Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
2. Apakah terdapat pengaruh WOM (word of mouth) secara parsial terhadap
Keputusan Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
3. Apakah terdapat pengaruh Religiusitas dan WOM (word of mouth) secara
simultan terhadap Keputusan Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
9
1. Untuk menganalisis pengaruh Religiusitas secara parsial terhadap Keputusan
Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
2. Untuk menganalisis pengaruh WOM (word of mouth) secara parsial terhadap
Keputusan Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
3. Untuk menganalisis pengaruh Religiusitas dan WOM (word of mouth) secara
simultan terhadap Keputusan Nasabah asuransi Prudential unit syariah?
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain, yakni:
1. Penelitian ini diharapkan akan mampu menambah wawasan bagi peneliti
mengenai asuransi syariah.
2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan atau informasi yang
berguna bagi penelitian-penelitian berikutnya.
3. Bagi pengelola asuransi syariah, penelitian ini dapat memberikan informasi
yang berguna bagi perluasan jaringan perasuransian
10
BAB II
TINJAUAAN PUSTAKA
A. LANDASAN PENELITIAN
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2015:27) bahwasanya “Marketing as the
process by which companies create value for customers build strong customer
relationships in order to capture value from customers in return”. Maksud dari
pengertian tersebut adalah pemasaran sebagai
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun pelanggan yang kuat relationship untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalan.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan
jasa untuk menghasilkan keputusan yang memuaskan individu dan
memenuhi tujuan memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi
(Buchori & Djaslim, 2010 : 5). Marketing Management as the art and
science of choosing target markets and getting, keeping, and growing,
customers through creating, delivering, and communicating superior
customer value. Yang artinya seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
11
mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
yang unggul (Kotler dan Keller, 2016:27).
3. Perilaku Konsumen
Perilaku pembelian konsumen di perngaruhi oleh faktor-faktor budaya,
sosial, peribadi, dan psiokologis yang mempunyai pengaruh paling luas
dan paling dalam adalah faktor-faktor budaya ( Kotler & Keller 2017 hal
214).
a. Faktor budaya
Budaya sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merepakan penentu keinginandan
perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang bertumbuh
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari
keluarga dan lembaga-lembaga penting lain.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub budaya yang
lebih menampakan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok,
ras, dan wilayah demografis. Ketika sub kultur menjadai besar dan
cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran
secara khusus untuk melayani mereka. Pemasaran lintas budaya
muncul dari riset pemasaran yang cermat, yang menyingkapkan
12
bahwa relng etinis dan demografi yang berbeda tidak selalu
menanggapi dengan baik iklan pasar masal.
b. Pengertian Religiusitas
Religiusitas adalah tingkat pengetahuan seseorag terhadap
agama yang di anutnya serta suatu tingkat pemahaman yang
menyeluruh terhadap agam yang dianutnya (Glock & Strak, 1970).
Magil dalam aisyah (2014) menjelaskan bahwa perilaku keagamaan
adalah sikap seseorang terhadap agamnya secara umum, tidak hanya
terhadap satu aspek, tetapai juga terhadap indentitas dan cara untuk
menjadi orang yang religius. Perilaku keagaman berasal dari sisi
setiap manusia yang hidup dan tidak hanya terjadi ketika ia
melakukan kegatan ritual atau keagamaan, tetepai juga ketika ia
melakukan kegiatan lain yang di dorong dari keyakinan agama.
Menurut muzakir (2013), religiusitas adalah sikap keberagaman atau
kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan agama. Religiusitas
menurut ajaran islam dapat diketahui melalui beberapa aspek penting
yaitu aspek keyakinan terhadap ajaran agama (akidah), aspek
ketaatan terhadap (syariah atau ibadah), aspek penghayatan terhadap
ajaran agama (ihsan), aspek pengetahuan terhadap ajaran agama
(ilmu), dan asek pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan sosial
(muamalah yang di pandu akhlak al-karimah)
13
Dengan demikan, dari teori yang telah di jelaskan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah suatu kesatuan unsur
yang komprehensif yang menjadikan seseorang berperilaku agama
baik secara kerohanian maupun secara perilaku. Religiusitas meliputi
pengetahuan agama, pengalaman agama, perilaku (moralitas) agama,
dan sikap sosial agama. Dalam islam religiusitas dapat dilihat darai
pengamalan akidahnya, syari’ah, dan akhlak atau dengan ungkapan
lain: iman, islam, dan ihsan. Bila semua unsur diatas dimiliki oleh
seseorang, maka dapat di katakana bahwa individu tersebut
merupakan insan yang berperilaku agama sepenuhnya.
Mansoer dalam Aisyah (2014) menjelaskan perilaku
keagamaan seseorang akan menunjukan dari tingkat perilaku
keterlibatan dalam kehidupan sehari-hari (akhlak atau cara) yang
berkaitan dengan keyakinan (iman) dan ritualnya (ibadah).
Menurut Aisyah (2014) ajaran islam sebagai sistem sosial
melibatkan ajaran keyakinan dan ibadah (kegiatan ritual) dalam
hubungan manusia dengan Tuhan, dan mengelola sikapnya
(akhlak/cara) terhadap peraturan dan hubungan dengan jenis manusia
lainnya dan alam sekitarnya, yang bersumber dari ayat suci al-Quran
dan Hadist. Berdoa (sholat) adalah kegiatan ritual yang mewakili
ritual lainnya untuk mengelola hubungan vertikal dengan Allah
(hablumminallah), ini juga merupakan muamalah (interkasi manusia)
14
dalam mengelola hubungan horisotal dengan manusia
(hablumminannas) karena sholat membuat manfaat yang lebih mulia
dan manfaat yang lebih besar jika dilakukan berjamaah. Serta puasa
dan zakat, tidak hanya mencerminkan pengapdian seorang muslim
dalam menyembah Allah, tetapi juga latihan jiwanya dan kepedulian
sosial terhadap manusia lainnya.
c. Dimensi Religiusitas
Untuk mengukur perilaku religius nasabah, Aisyah (2014)
membaginya dalam prilaku habluminallah dan habluminannas.
1) Hablumminallah
Pada dasarnya, perilaku hablumminallah adalah perilaku
agama islam yang terbentuk dari kognesi, efeksi dan perilaku
dalam aspek iman dan ibadah seorang muslim dengan
hubungannya dengan tuhan, yang jelas ditulis dalam dua pondasi
islam, yaitu rukun iman dan rukun islam (mansoer dan Husaini
dalam Aisyah: 2014)
Terdapat tiga indikator dalam perilaku hablumminallah
nasabah, yaitu pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan iman (enam
rukun iman) dan ibadah (lima rukun islam) (Aisyah:2014)
a) Pengetahuan tentang iman dan ibadah
Pengetahuan iman diukur dari pengetahuan seseorang
tentang enam rukun iman dan islam. Sementara itu,
15
pengetahuan ibadah diukur dari pengetahuan lima rukun
islam, serta pengetahuan lain dari prosedur ibadah dan
kebijaksanaan, seperti prosedur puasa dan kearifanya,
penyediaan persepuluhan dan kebijaksanaan, prosedur haji
dan kebijaksanaannya, cara yang tepat (tajwid) untuk
membaca al-Quran dan kebijaksanaan, dan kebijaksanaan
membaca sholawat (meminta Allah untuk memberkati Nabi
Muhamad).
b) Sikap iman dan ibadah
Sikap iman dan ibadah di ukur dari keyakinan
seseorang dalam menerima kebenaran ajaran islam sebagai
pengetahuan hasil-hasil karena ia memiliki sikap atau
keyakinan iman di ukur dari keyakinannya kebenaran dari
enam pilar iman. Sementara itu, sikap atau keyakinan ibadah
diukur dari keyakinannya dalam doa-doa yang bisa membuat
hidup lebih optimis, sehat dan terorganisir dengan baik;
keyakinan persepuluhan yang dapat meringankan semua
masalah dan menghindari bencana; keyakinan haji (haji ke
Mekah) yang bisa mengelola ukhwah islamiah
(persaudaraan) antara sesama umat islam dari seluruh dunia,
keyakinannya dalam al-Quran sebagai pedoman yang
komprehensif dan bisa mendapat arahan Allah dengan
16
membacanya; keyakinannya meniru Nabi Muhamad dan
dengan membaca sholawat untuk Nabi Muhamad bisa
mendapatkan syafaat (bantuan) di akhirat.
c) Praktek iman dan ibadah
Perilaku hablumminallah tidak hanya di ukur dari
pengetahuan dan sikap aspek seseorang dari iman dan
ibadah, tetapi juga diukur dari berlatih iman dan ibadah
dalam tindakan nyata untuk mengikuti perintah Allah dan
meninggalkan larangan Allah dengan berdiri kokoh di rukun
islam dan rukun iman. Pelaksanaan iman di ukur dari
seberapa sering ia mulai dan menyelesaikan pekerjaan nya
dengan menyebutkan nama Allah, seberapa keras usahanya
untuk mempertahankan lima indara dari melakukan hal-hal
buruk, seberapa keras usahanya untuk meniru prilaku Nabi
Muhamad, dan berapa banyak keinginnanya untuk
melakukuan perbuatan baik dan menghindari diri dari
perbuatan buruk. Sementara itu, praktek atau pelaksannaan
muslim ibdah dari ketaatannya melaksankan lima fardhu
(wajib) doa sehari hari, melakukan sholat berjamaah,
melaksanakan sunah (sebagai pelengkap), sholat wajib,
puasa di bulan ramadhan, puasa sunah membaca al-Quran,
membaca sholawat Nabi Muhamad, membantu sesame
17
manusia yang mengalami kesulitan, dan keterlibatannya
pada kegiatan sosial keagamaan.
2) Hablumminannas
Husaini dalam Asiyah (2014) berpendapat bahwa dasarnya, tujuan
dari pelaksanaan ajaran agama di dasrkan pada ilahiah konsep (hubungn
manusia antara tuhannya). Ilahiah konsep ini diterjemahkan kedalam
kenabian dan alasan alam semesta konsep yang terkait dengan hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, orang lain dan alam sekitarnya. Salah satu
karekteristik syariah (hukum islam) adalah syumuliyah (komprehensif /
mencakup setiap hal dalam kehidupan sehari-hari muslim) yang berlangsung
dengan konsep hablumminnas tingkah laku.
Mansoer dalam Aisyah (2014) menjelaskan bahwa perilaku
hablumminnas adalah perilaku etis yang diinternalisasi dengan nilai-
nilai islam dan diwujudkan dalam kebiasaan manusia kehidupan
sehari-hari terhadap dirinya, sesama manusia dan alam sekitarnya.
Oleh karena itu, sebagai perilaku tidak terlihat, prilaku hablumminnas
diukur berdasarkan tiga indicator:
a. Perilaku islam terhadap diri sendiri
Perilaku islam terhadap dirinya diukur dari jujur, disiplin, dan
perilaku ketekunan.
b. Perilkau islam terhadap sesama manusia
18
Perilaku islami terhadap sesama manusia di ukur dari kebiasaan
berbagi, kemurahan hati, dan bersedia untuk bekerja sama, toleran,
peduli, dan menghormati orang lain.
c. Perilaku Islam terhadap alam sekitar
Perilaku islam terhadap alam sekitar diukur dari perhatiannya
terhadap alam dan upaya untuk melestarikannya. Kepedulian
terhadap alam menunjukan dari kesediaan seseorang untuk
merawat tanaman dan hewan, misalnya memberi makan kucing
lapar, bersedia untuk menyiram tanaman, dan memiliki sudut
pandang bahwa manusia tidak memiliki hak untuk mengeploitasi
alam.
4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah perangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
pemasarannya (Molan, 2012:23) Menurut Philip Kotller (2002:12),
bauran pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasaran dipasar sasaran. Sedangkan pengertian lainnya, bauran
pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan – kegiatan
pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil
19
yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau
disebut 4P yaitu product, price, place, promotion (Alma, 2012:205)
1. Promosi
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dakam kegiatan pembelian atau
penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan. (Rambat Lupiyoadi,
2013:92).
Dapat dilihat bahwa strategi promosi merupakan kegiatan yang
direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar
mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk
meningkatkan penjuaelan diharapkan dapat tercapai.
Menurut Dharmamesta seperti yang dikutip oleh Askarini
Damayanti, (2006) tujuan promosi dalam perusahaan, yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku Dengan promosi perusahaan berusaha
menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dan dengan demikian
bisa merubah tingkah laku serta pendapat konsumen tentang
produk perusahaan sehingga mendorong pembelian produk.
20
2. Memberitahu Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu
pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan perihal suatu
produk.
3. Membujuk Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian,
sering perusahaan tidak ingin mendapat tanggapan instan dari
konsumen, tetapi lebih mengutamakan kesan positif.
4. Mengingatkan Promosi ini dilakukan terutama untuk
mengingatkan kepada masyarakat bahwa produk perusahaan masih
ada dipasaran.
2. Word of Mouth (WOM)
Sejalan dengan majunya teknologi informasi pada saat ini
membuat pencarian informasi semakin mudah untuk didapatkan
sehingga penyebaran Word Of Mouth (WOM) secara visual positif
maupun negatif di antara konsumen pada era media sosial ni semakin
cepat dan berlipat ganda, pemsaran WOM ialah ” giving people a
reason to talk about your stuff, and making it easier or that
conversation to take place” yaitu memberikan orang alasan untuk
berbicara mengenai produk dan membuat berlangsungnya
pembicaraan itu lebih mudah (Sernovitz 2012:2).
Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth
adalah organisasi dalam mengkomunikasi suatu produk / jasa dapat
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan
21
masyarakat surat langsung (direct email) dan informasi dari mulut ke
mulut. (Lupiyoadi 2013:178).
Word of mouth merupakan bentuk promosi yang paling efektif.
Pelanggan yang terpuaskan akan menjadi juru bicara produk
perusahaan secara lebih efektif dan meyakinkan dibandingkan
dengan iklan jenis apapun. Pelanggan akan lebih percaya kepada
sumber yang lebih kredibel (orang yang dikenal) daripada
salesperson perusahaan. Komunikasi word of mouth berpengaruh
secara signifikan terhadap perilaku pembelian konsumen. (Kartajaya
2006:130).
Sedangkan definisi lainnya, mendefinisikan word of mouth
atau komunikasi dari mulut ke mulut sebagai proses komunikasi yang
berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun
kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk
memberikan informasi secara personal. (Kotler dan Keller,
2012:568).
Terdapat beberapa indikator word of mouth menurut
Prisgunanto (2014:132) yang terdiri dari:
a) Siapa yang menuturkan
Faktor terpenting dalam word of mouth adalah siapa si penutur
atau yang berbicara. Pada konteks ini, siapa saja yang menjadi
penutur dianggap kuat secara kedudukan sosial dan ekonomi, seperti
22
artis, pemuka adat, alim ulama, pejabat, orangtua, guru dan pihak-
pihak lain yang dianggap tua atau lebih mumpuni untuk berbicara
isu-isu tertentu.
b) Bentuk komunikasi langsung
Komunikasi dapat menggunakan berbagai sarana digital, baik
melalui surat elektronik (email), chatting, bahkan media jejaring
sosial, seperti: facebook, twitter kaskus, tell a friend, blog, yahoo
messenger, whatsup dan blackberry messenger.
c) Bentuk persuasive
Persuasi yang diberikan di dalam word of mouth diharapkan
lebih mendekati pada kebenaran dan ketulusan dari produsen
terhadap isi dari produk yang ditawarkan kepada pasar.
d) Topik pembicaraan
Semua pesan dari word of mouth ini akan mengarah pada sebuah merek
(brand) tertentu yang tentu akan disebarluaskan dengan begitu cepat,
melebihi dari kecepatan apapun dalam hitungan nano detik dalam
pembicaraan antar manusia.
5. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen
melalui tahapan-tahapan tertentu untuk melakukan pembelian suatu
produk (Susanto & Handayani, 2013).
23
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
pengaruh alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah merupakan suatu pilihan, yang disajikan secara
kognnitif sebagai keinginan berperilaku (Agustian & Sujana, 2013:171)
Proses pengambilan keputusan pemebelian sangat bervariasi. Ada
yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Menurut Hawkins et al.
(1992) dan Engel et al. (1990) dalam Fandy Tjiptono membagi proses
pengambilan keputusan ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Pengambilan keputusan yang luas (extended decision making)
Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis
pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari
pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui
pembelian beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen
mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan
mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative tersebut
dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau mereka
akan mengarah kepada keputusan pembelian. Selanjutnya
konsumen akan mengevaluasi hasil dari keputusannya. Proses
pengambilan keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan
khusus bagi konsumen atau untuk pengambilan keputusan yang
membutuhkan tingkat keterlibatan tinggi-tinggi, misalnya
24
pemebelian produk-produk yang mahal, mengandung nilai
prestise, dan dipergunakan untuk waktu yang lama; bisa pula
untuk kasus pemebelian produk yang dilakukan pertama kali.
Beberapa contoh produk yang pada umumnya tergolong
kelompok ini adalah mobil, komputer notebook, sepeda motor,
rumah mewah, antenna parabola, dan lain-lain.
2. Pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making)
Proses pengambilan keputusan terbatas terjadi apabila
konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi
beberapa alternative produk atau merek berdasarkan engetahuan
yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit
usaha) mencari informasi baru tentang produk atau merek
tersebut. Ini biasanya berlaku untuk pembelian produk-produk
yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.
Dimungkinkan pula bahwa proses pengambilan keputusan
terbatas ini terjadi pada kebutuhan yang sifatnya emosional atau
juga pada environmental needs, misalnya seseorang memutuskan
untuk membeli suatu merek atau produk baru dikarenakan bosan
dengan merek yang sudah ada, atau karena
inginmencoba/merasakan sesuatu yang baru. Keputusan yang
demikian hanya mengevaluasi aspek sifat/corak baru (novelty
ornesws) dari alternatif-alternatif yang tersedia.
25
3. Pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual
decision making)
Proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan
merupakan proses yang paling sederhana, yaitu konsumen
mengenal masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan
untuk membeli merek favorit/kegemarannya (tanpa evaluasi
alternatif). Evaluasi hanya terjadi bila merek yang dipilih
tersebut ternyata tidak sebagus/sesuai dengan yang diharapkan.
Produk-produk yang biasa dibeli melalui proses ini antara lain
sabun mandi, pasta gigi, makanan ringan, minyak rambut, dan
lain-lain.
Terdapat indikator berdasarkan dimensi keputusan pembelian (Kotler
dan Keller, 2017:235), meliputi:
a. Pengenalan masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen, para pemasar dapat mengidentifiaksi rangsangan yang
paling sering membangkitkan minat akan kategori produk tertentu.
b. Pencarian informasi (Information Search), konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
Tiap informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi
keputusan pembelian.
26
c. Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternatives), tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu
konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi
keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi
konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif.
d. Keputusan pembelian (Purchase decisions), dalam tahap evaluasi, para
konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam
kumpulan pilihan.Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai.
B. KETERKAITAN ANTAR VARIABEL
1. Keterkaitan Religiusitas dengan Keputusan Pembelian
Penelitian tentang pengaruh Religiusitas antara lain oleh Kuat Ismanto
(2016) dalam jurnal hukum islam bahwa faktor Religiusitas berpengaruh
terhadap keputusan pembelian asuransi
2. Keterkaitan Word Of Mouth dengan Keputusan Pembelian
Penelitian tentang pengaruh WOM antara lain oleh Iha Haryani Hatta,
dan Setiarini (2018) dalam jurnal ilmiah manajemen dan bisnis bahwa
Word Of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian .
27
C. PENELITIAN TERDAHULU
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU
N
O
Peneliti Judul Hasil
Pembeda Persamaan
1 Kuat Ismanto
Vol.14,No.01
(2016)
Faktor –
faktor yang
mempengaru
hi keputusan
pembelian
produk
asuransi
syariah di
Pekalongan
Menerapkan
marketing
mix sebagai
variable
moderator
Pengaruh
Religiusitas
Terhadap
Keputusan
Pembelian,
menggunaka
n uji
validitas dan
uji
reliabilitas
Variabel
bebas yang
terdiri dari
Religiusita
s (X1) dan
Marketing
Mix (X2)
mempunya
i pengaruh
secara
simultan
dan parsial
terhadap
variabel
keputusan
28
pembelian
(Y)
2 Muniaty Aisyah
Vol.14, No.01
(2014)
The
Influence of
Religious
Behavior On
Consumers’
Intention To
Purchase
Halal-
Labeled
Products
Variable
niat
konsumen
Variabel
Religiusitas,
menggunaka
n uji
validitas dan
reliabilitas
perilaku
Religiusita
s
konsumen
berpengaru
h
signifikan
terhadap
niat
mereka
untuk
membeli
produk
halal
berlabel
3 Handi Handi,
Tonny
Hendratono,
Edi Purwanto,
The Effect of
WOM and
Perceived
Value on the
Variabel
Perceived
Value, as
Mediated by
Variabel
WOM,
menggunaka
n uji
Hasil
Penelitian
ini Bahwa
WOM
29
John JOI
Ihalauw
DOI:
10.12776 /
QIP.V22I2.10
62
(2018)
Purchase
Decision of
Foods by
Using the
Go-Food
Application
as Mediated
by Trust
Trust validitas dan
reliabilitas,
uji T dan uji
F, serta uji
regresi.
berpengaru
h terhadap
keputusan
pembelian
4 Iha Haryani
Hatta, dan
Setiarini
Vol.19No.1,
2018,32-40
(2018)
Pengaruh
Word Of
Mouth dan
Switching
Cost Terhadap
Keputusan
Pembelian
dan
Loyalitas
Variabel
Switching
Cost dan
Loyalitas,
Variabel
Word of
Mouth, dan
menggunaka
n uji regresi
linier
berganda.
Variable
Word Of
Mouth
berpengaru
h terhadap
keputusan
pembelian
5 Nur Amalina
Fildzah dan
Devillia Sari
Vol. 11, No. 2,
Pengaruh
Celebrity
Endorser dan
Word of
Variabel
Celebrity
Endorser
Variabel
Word of
Mouth,
menggunaka
Variable
Word of
Mouth
berpengaru
30
(2017) Mouth
terhadap
kepetusan
pembelian
produk
Sweater
Online Shop
Alco di Media
Sosial
n uji T dan
Uji F serta
uji regresi
linier
berganda
h secara
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
6 Siska Lusia
Putri dan Lasti
Yossi Hastini
Vol.04, No.02
(2019)
Pengaruh
Word of
Mouth
terhadap
keputusan
menggunakan
pelayanan
jasa Gojek
Terdapat
sub variabel
yaitu WOM
- Talkers
dan WOM -
Tools
Menggunak
an uji
Normalitas,
Uji T dan
Uji F, serta
analisis
regresi linier
berganda
Variabel
Word of
Mouth
berpengaru
h terhadap
keputusan
pembelian.
7 Bagas Aji
Pamungkas
dan Siti Zuhroh
Pengaruh
Promosi di
Media Sosial
Variabel
Promosi di
Media
Variabel
Word of
Mouth,
Hasil
penelitian
menunjuka
31
Vol.10,No.02
(2016)
dan Word of
Mouth
terhadap
Keputusan
Pembelian
(Studi kasusus
pada kedai
Bontacos,
Jombang)
Sosial menggunaka
n alat uji T
dan Uji F
serta uji R
square.
n variabel
Word of
Mouth
berpengaru
h signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
pembelian
8 Finnan Aditiya
Ajie Nugraha
Suharyono dan
Andriani
Kusumawati
Vol.22, No.01
(2015)
Pengaruh
Word of
Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian
dan Kepuasan
Konsumen
(Studi kasusus
pada
konsumen
kober Mie
Variabel
kepuasan
konsumen,
menggunaka
n Peth
Analisis
Variabel
Word of
Mouth
Variabel
Word of
Mouth
memiliki
pengaruh
yag
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
32
Setan jl
Simpang
Soekarno-
Hatta Malang)
9 Yuli Rahmi
Pratiwi dan
Evawani Elysa
Lubis
Vol.04,No.01
(2017)
Pengaruh
Word Of
Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
pada
Boardgame
Lounge Smart
Café
Pekanbaru
Menggunak
an uji
analisis
regresi linier
sederhana
Variabel
Word Of
Mouth,
menggunaka
n uji
validitas,
dan uji
reliabelitas
Terdapat
pengaruh
antara
variabel
Word Of
Mouth
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
pada
Boardgame
Lounge
Smart Café
Pekanbaru
10 Yi-Chih Lee
Vol.06,No.03
The Effect Of
Word Of
Variabel
Knowledge,
Variabel
Word Of
Terdapat
pengaruh
33
(2014) Mouth,
Knowledge,
and
Promotions
on Purchase
Intention of
Medical
Cosmetics
and
Promotions
Mouth,
menggunaka
n uji T dan
uji F
yang
signifikan
antara
variabel
Word Of
Mouth
terhadap
niat
pembelian
kosmetik
34
D. KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Word of Mouth (X2) Religiusitas (X1)
Proses Keputusan Nasabah Memilih Asuransi Syariah Prudential(Y)
Pengujian Hipotesis
1. Uji t 2. Uji F
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalias 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
35
E. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori (Sugiyono, 2009:96).
Berdasarkan definisi tersebut maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Religiusitas (X2)
H0 : b1 = 0 Tidak terdapat pengaruh Religiusitas secara parsial Terhadap
Keputusan Nasabah memilih asuransi syariah Prudential.
Ha : b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh Religiusitas secara parsial Terhadap
Keputusan Nasabah memilih asuransi syariah Prudential.
2. Variabel Word of Mouth (X3)
H0 : b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Word of Mouth secara parsial
Terhadap Keputusan Nasabah memilih asuransi syariah
Prudential.
Ha : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh Word of Mouth secara parsial Terhadap
Keputusan Nasabah memilih asuransi syariah Prudential.
3. Secara Simultan
36
H0 : b1= b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara,
Religiusitas dan Word of Mouth Terhadap Keputusan
Nasabah memilih asuransi syariah Prudential.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh secara simultan antara Religiusitas
dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Nasabah
memilih asuransi syariah Prudential.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini terfokus pada asuransi unit syariah PT Prudential.
Penelitian ini juga berfokus pada Religiusitas, dan Word of Mouth terhadap keputusan
nasabah dalam mengajukan asuransi syariah. Responden dalam penelitian ini adalah
nasabah yang menggunakan asuransi unit syariah PT Prudential.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent), Variabel bebas adalah Religiusitas
(X1) dan Word of Mouth (X2), sedangkan untuk variabel terikat adalah Keputusan
Nasabah (Y). untuk selanjutnya variable-variabel tersebut akan dianalisis seberapa
besar variable-variabel tersebut mempengaruhi keputusan pembelian (dependen)
nasabah asuransi unit syariah prudential.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi merupakan obyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Dalam
38
penelitian ini populasi yang digunakan adalah nasabah asuransi unit syariah
prudential yang telah menggunakan asuransi unit syariah prudential.
2. Semple penelitian
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan
penelitian terhadap populasi yang besar sementara peneliti ingin meneliti
tentang populasi tersebut maka cukup dari sempel sebagai bagian dari
populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Non-probability sampling yang dilakukan dengan cara purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Non-probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2016:122). Berbeda dengan Non-probability
sampling, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:124).
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan rumus yang
dikutip Umar (2014: 81) dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
39
n = jumlah sampel
= ukuran tingkat kepercayaan, dengan (tingkat
kepercayaan 95% berarti . 95% = Z 0,475 dan dalam tabel
ditemukan 1,96)
= standar deviasi dapat didekati dengan range (R) yaitu selisih
data terbesar (p) dan terkecil (q). Jika p dan q tidak diketahui
maka dapat diganti dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 x
0,5
e = margin of error atau kesalahan yang dapat di toleransi sebesar
5% atau 0,05
Jadi, besar sampel dapat dihitung sebagai berikut:
Jumlah sampel yang didapat yaitu 96,04 responden untuk membulatkan
jumlah responden peneliti menerapkan sampel menjadi 100 responden. Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah 100 responden.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian karena salah satu tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
40
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan
(Sugiyono, 2016:375). Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa kuesioner yang diberikan
kepada nasabah asuransi unit syariah PT Prudential yang pernah atau masih
menjadi nasabah asuransi unit syariah PT Prudential. Adapun metode yang
digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer (Primary Data)
Menurut Sugiyono (2015:193), data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data pada saat pengumpulan data. Data primer di
peroleh melalui teknik pengumpulan data yang berasal kuesioner. Kuesioner
menurut sugiyono (2017:199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner ini
diperoleh dari variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator
variabel, selanjutnya indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2017:130).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara mengajukan daftar
pernyataan kepada 100 responden nasabah asuransi unit syariah PT
Prudential. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner pilihan ganda yang dimana setiap item soal disediakan lima pilihan
41
jawaban. Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan oleh responden
kemudian di beri skor dengan menggunakan Skala Likert dalam bentuk
pemilihan radio button.
Menurut Sugiyono (2013:132) Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Skala Likert apabila digunakan dalam pengukuran
akan mendapatkan data interval atau rasio. Imam Ghazali (2016:47)
menjelaskan skala yang sering di dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah
skala ordinal atau sering disebut Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima
tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Skala Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
42
2. Data Sekunder
Menurut sugiyono (2017:193) data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui
orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini, penulis menumpulkan
data-data dan informs yang diperlukan dengan car amembaca literature, buku,
artikel, jurnal, data dari internet, dan skripsi maupun tesis penelitian
sebelumnya.
D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesisgh
1. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ada 2 macam analisis data, yaitu metode kuantitatif dan
kualitatif.
a. Menurut (Sugiyono, 2015:31) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random.
Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2015:82)
b. Metode Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan
bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui
43
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti
sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif (Sugiarto, 2015:8).
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi
klasik dan uji hipotesis.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, lokasi asuransi unit
syariah PT Prudential) dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian
(religiusitas, word of mouth serta keputusan nasabah dalam melakukan akad
asuransi). Peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang
menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran, dan standar deviasi (Ghozali,
2013:19).
E. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dilakuakan untuk menguji kecakupan dan kelayakan data
yang digunakan dalam penelitian. Uji kualitas data bertujuan untuk
mengetahuai reabilitas dan validitas instrument variable. Dengan
menggunakan instrument yang valid dan realibel dalam pengumpulan data,
maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable. Jadi
44
instrument yang valid dan realibel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable (sugiyono, 2017:173)
1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Ghozali
(2013:48) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
a. Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali, 2013:48).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
45
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi
antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Dimana skor variabel
yang mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Correlation Item-
Total Correlation) dengan r table untuk degree of freedom (df) = n - 2,
dalam hal ini adalah jumlah sampel. Jika nilai r hitung > r tabel maka
jawaban tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2016: 52).
F. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
(independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
bebas (independent) yang nilai korelasi antar sesame variabel bebas
(independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari nilai
tolerance dan variante inflation factor (VIF), jika nilai tolerance ≤ 0,10 dan
nilai VIF ≥10 menunjukan bahwa tidak ada multikolinearitas pada antar
variabel independent (Ghozali, 2016: 103)
46
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghazali (2016:134) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan
data correction mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas:
a. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.
b. Uji park, park mengemukakan metode bahwa variance (S2) merupakan
fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dalam
persamaan sbb:
σ2i = α Xiβ
47
Persamaan ini dijadikan linear dalam bentuk persamaan logaritma
sehingga menjadi:
Ln σ2i = α + β LnXi + vi
Karena S2i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan
menggunakan residual Ut sebagai proksi, sehingga persamaan
menjadi:
LnU2i = α + β LnXi + vi
c. Uji Glejser, Seperti halnya Uji park, Glejser menyusulkan untuk
mregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
(Gujarati,2003) dengan persamaan regresi:
|Ut| = α + βXt + vt
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi apakah terjadi
heteroskedastisitas pada data penelitian, penulis menggunakan cara
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
3. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan analisis grafik dan analisis statistik untuk
48
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Metode yang lebih handal ini adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik atau uji statistik .
a. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonaldan ploting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
49
histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas
b. Analisa Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya
(Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga melakukan uji statistik
pada uji normalitas ini. penulis menggunakan uji normalitas statistik dengan
test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai
signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti
data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal.
G. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas
50
(X1) Religiusitas dan (X2) Word of Mouth. sedangkan variabel terikat yaitu
keputusan nasabah dalam mengajukan akad mudharabah (Y):
Y = а + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Nasabah
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi antara Religiusitas dengan keputusan nasabah
b2= Koefisien regresi antara Word of Mouth dengan keputusan nasabah
X1 = Religiusitas
X2 = Word of Mouth
e = Error
Pada dasarnya analisis regresi adalah untuk memperoleh persamaan
regresi dengan cara memasukan perubahan satu demi satu sehingga dapat
diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dengan yang paling lemah.
H. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dengan satu. Nilai R2 yang kecil
51
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95).
I. Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian
ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah
pengujiannya :
Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu
variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata
52
lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,
kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independent secara individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi
secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap kofesiensi regresi
sama dengan nol. Uji F menguji joint hipotesis bahwa b1, b2 , dan b3 secara
simutan sama dengan nol.
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3 (Ghozali, 2016: 96).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel bebas
secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel terikat.
53
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan
menerima HA.
H. Operasional Variabel
Variabel adalah suatu atribut seseorang atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
lain menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam (Sugiyono, 2015:38).
Sedangkan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015:38).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh
variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-
indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan. Pengukuran variable dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran ordinal dan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan
diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas/independent (X)
Variabel bebas/independent ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
54
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat atau dependen (Ghozali,
2016:39).
Variabel bebas/independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
a. Religiusitas (X1)
b. Word of Mouth (X2)
2. Variabel Terikat /Dependent (Y)
Variabel terikat/dependent, disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
Karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2016:39). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keputusan nasabah yang mengajukan asuransi unit syariah
PT Prudential.
Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan operasional
konstrak supaya dapat diukur. Dalam penelitian ini operasional variabel
penelitian dan pengukuran variabel dapat dilihat pada table.
55
Table 3.2 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Religiusitas (X1)
Sikap seseorang
terhadap agamnya
secara umum, tidak
hanya terhadap satu
aspek, tetpai juga
terhadap indentitas
dan cara untuk
menjadi orang yang
religius. (Aisyah,
2014)
• Hablumminalla
h (hubungan
manusia dengan
tuhannya)
1. Pengetahuan iman dan
ibadah
2. Sikap iman dan ibadah
3. Praktek iman dan
ibadah
Likert
• Hablumminnas(
hubungan antara
manusia dengan
manusia
lainnya)
4. Perilaku islam pada diri
sendiri
5. Prilaku islam terhadap
sesama
6. Perilaku islam terhadap
alam sekitar
Likert
Word of Mouth (X2)
Word of mouth
merupakan sebuah
komunikasi dari
mulut ke mulut
sebagai proses
komunikasi yang
berupa pemberian
• Siapa yang
menuturkan
7. Sumber informasi
berasal dari orang
terdekat
Likert
• Bentuk
komunikasi
langsung
8. Komunikasi melalui
sarana digital
Likert
56
Variabel Dimensi Indikator Skala
rekomendasi baik
secara individu
maupun kelompok
terhadap suatu produk
atau jasa yang
bertujuan untuk
memberikan
informasi secara
personal. (Kotler dan
Keller, 2017:568)
• Bentuk
Persuasif
9. Adanya kesesuaian
informasi dengan
produk yang
ditawarkan
Likert
• Topik
Pembicaraan
10. Membangun persepsi
produk
Likert
Keputusan
Nasabah(Y)
Merupakan perilaku
mempelajari
seseorang, grup dan
organisasi untuk
memilih, membeli,
menggunakan dan
• Pengenalan
masalah
11. Timbulnya kebutuhan
terhadap produk yang
memiliki nilai yang
tinggi
Likert
• Pencarian
Informasi
12. Tertarik melakukan
pencarian informasi
Likert
57
Variabel Dimensi Indikator Skala
mengelola produk,
jasa, ide maupun
pengalaman untuk
menemukan apa saja
yang dibutuhkan dan
diinginkan (Kotler &
Keller, 2017:234)
• Evaluasi
Alternatif
13. Produk memberikan
dampak positif serta
memberikan banyak
manfaat kepada
nasabah
Likert
• Perilaku Pasca
Pembelian
14. Setelah membeli
produk, konsumen
akan merasakan
tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan
tertentu
Likert
58
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Asuransi Prudential Unit Syariah
Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential
Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa
keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang
berpengalaman lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential
Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Prudential Indonesia memiliki izin usaha di bidang asuransi jiwa patungan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor:
241/KMK.017/1995 tanggal 1 Juni 1995 juncto Surat Menteri Keuangan
Nomor: S.191/MK.6/2001 tanggal 6 Maret 2001 juncto Surat Menteri
Keuangan Nomor S.614/MK.6/2001 tanggal 23 Oktober 2001 juncto Surat
Menteri Keuangan Nomor S-9077/BL/2008 tanggal 19 Desember
2008. Perusahaan juga memiliki izin usaha Unit Syariah berdasarkan surat
Menteri Keuangan Nomor KEP 167/KM.10/2007 yang dikeluarkan pada
tanggal 20 Agustus 2007.
Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link)
pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin
pasar untuk kategori produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia
menyediakan berbagai produk dan layanan yang dirancang untuk memenuhi
dan melengkapi setiap kebutuhan keuangan para nasabahnya di Indonesia.
Prudential Indonesia juga telah mendirikan unit bisnis Syariah sejak tahun
2007 dan dipercaya sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di
59
Indonesia sejak pendiriannya. Sampai dengan 31 Desember 2017, Prudential
Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan,
Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential Indonesia
melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui lebih dari 277.000 tenaga
pemasar berlisensi di 408 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh
Nusantara termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam
dan Bali. Berdasarkan 2.3 juta nasabah terdapat sekitar 31% nasabah
prudential unit syariah yang berjumlah 837 ribu nasabah.
2. Profil Asuransi Prudential Unit Syariah
a. Profile
Nama : PT Prudential Life Assurance Alamat : Prudential Tower, Jl. Jend. Sudirman kav. 79,
Jakarta 12910, Indonesia Telepon : 150085 Situs Web : www.prudential.co.id Fax : +62 21-29958800
60
b. Logo Perusahaan
Gambar 4.1 logo prudential Syariah
c. Struktur organisasi Prudential Unit Syariah
61
3. Visi dan Misi Asuransi Prudential Unit Syariah
a. Visi Asuransi Prudential Unit Syariah
Menjadi perusahaan keuangan ritel terbaik di Indonesia, melampaui
pengharapan para nasabah, tenaga pemasar, staf dan pemegang saham
dengan memberikan pelayanan yang sempurna, produk berkualitas, tenaga
pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan
pendapatan investasi yang menguntungkan.
b. Misi Asuransi Prudential Unit Syariah
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari misi, PT Prudential Life
Assurance memiliki empat pilar, yaitu fondasi yang merupakan dasar
berdiri dan berkembangnya oerusahaan serta yang membedakan denga
perusahaan-perusahaan lain. Berikut ini adalah empat pilar
1. Semangat untuk menjadi yang terbaik
Untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kemampuan
untuk medapatkan hasil yang terbaik pula
2. Organisasi yang memberikan kesempatan belajar
Memberikan kesempatan kepada setiap orang di perusahaan untuk
mendapatkan pengetahuan, keahlian dan pengembangan pribadi
melalui berbagai training.
3. Bekerja sebagai suatu keluarga
62
Bekerja bergandengan tangan sebagai satu keluarga besar
memperlakukan satu sama lainnya dengan hormat dan penuh kasih
untuk menciptakan suasana penuh pengertian.
4. Integritas dan keuntungan yang merata bagi semua pihak yang
terkait dengan perusahaan
Komitmen untuk selalu memiliki integritas dalam setiap hal,
menyediakan pelayanan terbaik untuk nasabah, menghargai setiap
orang dengan adil berdasarkan nilai tambah bisnis, berkomunikasi
dengan jelas dan memberikan pendapatan penghasilan yang baik ke
setiap orang (tanpa diskriminasi)
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu pada nasabah asuransi
syariah prudential dalam mengajukan asuransi syariah. Jumlah data yang
berhasil didapatkan sebanyak 100 responden. Berikut merupakan penjabaran
100 responden tersebut.
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
63
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki – laki 60 60.0 60.0 60.0
Perempuan 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin
responden nasabah pada asuransi syariah prudential mayoritas adalah Laki -
laki dengan jumlah 60 dari 100 orang responden dengan persentase sebesar
60% sedangkan Perempuan dengan jumlah 40 dari 100 orang responden
dengan persentase sebesar 40%.
Berdasarkan analisa pada karakteristik responden menurut jenis
kelamin kesimpulannya adalah mayoritas laki-laki karena tanggung jawab
seorang laki-laki lebih besar di bandingkan perempuan. Laki-laki harus
memiliki tabungan investasi untuk masa depannya contohnya untuk
keperluan rumah tangga, biaya anak sekolah dan untuk kebutuhan
pribadinya.
b. Karakteristik Responden Menurut Usia
Tabel 4. 2 Umur Responden
Usia Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid 17 – 30 64 64.0 64.0 64.0 31 – 40 24 24.0 24.0 88.0 41 – 50 11 11.0 11.0 99.0
64
> 50 1 1.0 1.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Bedasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa responden
yang memiliki usia 17-30 tahun sebanyak 64 orang atau dalam presentase
berjumlah 64%. Jumlah responden nasabah Prudential Syariah Indonesia
yang berusia 31-40 tahun sebanyak 24 orang atau dalam presentase
sebesar 88%. Jumlah responden nasabah Prudential Syariah Indonesia
yang berusia 41-50 tahun sebanyak 11 orang atau dalam persentase
sebesar 99%. Jumlah responden yang berusia >50 tahun berjumlah 1
orang atau dalam persentase sebesar 100%.
Berdasarkan analisa pada karakteristik responden menurut usia
kesimpulannya adalah mayoritas pengguna asuransi prudential adalah
rentan usia 17-30 tahun.
c. Karakteristik Responden Menurut Lama Menjadi Nasabah
Tabel 4. 3 Lama Menjadi Nasabah
Lama_Menjadi_Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 1 Tahun 35 35.0 35.0 35.0 1-3 Tahun 44 44.0 44.0 79.0 4-6 Tahun 18 18.0 18.0 97.0 > 6 Tahun 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
65
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik
responden menurut lama menjadi nasabah Prudential Syariah < 1 Tahun
sebanyak 35 orang atau dalam persentase berjumlah 35%. Jumlah
responden menurut lama menjadi nasabah Prudential Syariah 1-3 Tahun
sebanyak 44 orang atau dalam persentase berjumlah 79%. Jumlah
responden menurut lama menjadi nasabah Prudential Syariah 4-6 Tahun
sebanyak 18 orang atau dalam persentase berjumlah 97%. Jumlah
responden menurut lama menjadi nasabah Prudential Syariah > 6 Tahun
sebanyak 3 orang atau dalam persentase berjumlah 100%.
Berdasarkan analisa pada karakteristik responden menurut lama
menjadi nasabah kesimpulannya adalah mayoritas 1-3 tahun karena
nasabah tersebut masih antusias dalam menabung dan suka mencari
informasi tentang seputar produk terbaru yang menguntungkan bagi dari
nya.
d. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Tabel 4. 4 Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA / Sederajat 3 3.0 3.0 3.0 Diploma (D1/D2/D3) 14 14.0 14.0 17.0 Sarjana (S1) 51 51.0 51.0 68.0 Pasca Sarjana (S2/S3) 32 32.0 32.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
66
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik
responden menurut pendidikan terakhir nasabah Prudential Syariah SMA
/ Sederajat sebanyak 3 orang atau dalam persentase berjumlah 3%.
Jumlah responden menurut pendidikan terakhir nasabah Prudential
Syariah Diploma (D1/D2/D3) sebanyak 14 orang atau dalam persentase
berjumlah 17%. Jumlah responden menurut pendidikan terakhir nasabah
Prudential Syariah Sarjana (S1) sebanyak 51 orang atau dalam persentase
berjumlah 68%. Jumlah responden menurut pendidikan terakhir nasabah
Prudential Syariah Pasca Sarjana (S2/S3) sebanyak 32 orang atau dalam
persentase berjumlah 100%.
Berdasarkan analisa pada karakteristik responden menurut
pendidikan terakhir kesimpulannya adalah mayoritas Sarjana (S1) karena
banyak nasabah yang berpendidikan rata-rata Sarjana (S1) lebih memiliki
persiapan yang matang dalam mengatur keuangan untuk masadepannya.
e. Pekerjaan Responden
67
Tabel 4. 5 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Mahasiswa 4 24.0 24.0 4.0
Guru/Dosen 14 4.0 4.0 18.0 Wiraswasta 26 26.0 26.0 44.0 Pegawai swasta 37 37.0 37.0 81.0 PNS/TNI/ POLRI
3 3.0 3.0 84.0
Lainnya... 16 16.0 16.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
responden Mahasiswa yaitu sebanyak 4 responden dengan persentase
sebesar 4%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai Guru/Dosen
yaitu sebanyak 14 responden dengan persentase sebesar 18%, untuk
responden dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta yaitu sebanyak 26
responden dengan persentase sebesar 44%, untuk responden dengan
pekerjaan sebagai Pegawai Swasta yaitu sebanyak 37 responden dengan
persentase sebesar 81%, untuk responden dengan pekerjaan yang
PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 3 responden yaitu dengan persentase
sebesar 84%. Dan yang Lainnya yaitu sebanyak 16 Responden dengan
presentase sebesar 100%.
Berdasarkan analisa pada pekerjaan responden kesimpulannya
adalah mayoritas pegawai swasta karena orang yang bekerja di swasta
68
memiliki tantangan hidup yang lebih rumit, jadi bagi orang yang bekerja
pegawai swasta investasi jangka panjang itu sangat penting dan
bermanfaat untuk masa depannya kelak.
f. Penghasilan Bruto Anda saat ini
Tabel 4. 6 Penghasilan Bruto Anda saat ini
Penghasilan_Bruto_Anda_saat_ini Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid
1 - 3 Juta Rupiah 2 2,0 2,0 2,0
3,1 - 6 Juta Rupiah 25 25,0 25,0 27,0
6,1 – 10 Juta Rupiah 51 51,0 51,0 78,0
> 10 Juta Rupiah 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa penghasilan
responden saat ini yang menjadi nasabah dengan produk Asuransi Syariah di
Prudential Syariah dengan gaji 1-3 Juta Rupiah yaitu sebanyak 2 responden
dengan persentase 2%, untuk responden yang berpenghasilan 3,1-6 Juta
Rupiah yaitu sebanyak 25 responden dengan presentase 27%. Untuk
responden yang berpenghasilan 6,1-10 Juta Rupiah yaitu sebanyak 51
responden dengan presentase 78%. Untuk yang berpenghasilan > 10 Juta
Rupiah yaitu sebanyak 22 responden dengan presentase 100%.
69
Berdasarkan analisa pada penghasilan bruto responden kesimpulannya
adalah mayoritas 6,1-10 Juta Rupiah karena nasabah tersebut lebih
memikirkan tabungan investasi jangka panjang untuk kebutuhan yang
bermanfaat dimasa yang akan datang.
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen
Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel
(Sugiyono, 2013:173).
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r Tabel dan nilai
positif maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r Tabel maka pertanyaan atau
indikator tersebut tidak valid (Ghozali, 2016 : 52-53). Kriteria yang
70
digunakan dalam menetukan valid tidaknya pertanyaan atau penyataan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
b. Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)
c. Dari 30 responden untuk menemukan r Tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28 , dan r Tabel dari 28 adalah = 0, 361
Uji validitas akan menguji masing-masing dari variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini. berikut ini adalah hasil uji
validitas dari variabel religiusitas, dan word of mouth terhadap
keputusan dengan 30 sampel responden.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Responden
Pernyataan r Tabel Corrected Item-Total Correlation
(r hitung) Hasil
X1.1 0,361 0,466 Valid X1.2 0,361 0,718 Valid X1.3 0,361 0,717 Valid X1.4 0,361 0,712 Valid X1.5 0,361 0,641 Valid X1.6 0,361 0,678 Valid X2.1 0,361 0,921 Valid X2.2 0,361 0,897 Valid X2.3 0,361 0,662 Valid X2.4 0,361 0,936 Valid Y1.1 0,361 0,837 Valid Y1.2 0,361 0,835 Valid Y1.3 0,361 0,907 Valid Y1.4 0,361 0,896 Valid
71
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa butir
pertanyaan dari masing-masing variabel memiliki kriteria valid untuk
semua item pernyataan berdasarkan kriteria signifikansi dimana dapat
dikatakan valid apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitung
lebih besar dari rTabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan nilai rTabel
0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan
didapati nilai 0,361 sebagai rTabel.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Salah satu metode penghitungan reliabilitas yang paling umum
digunakan adalah Alpha Cronbach (Rochaety, 2009:54). Metode ini
dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach
menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah
ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan
koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Crobach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha>0,70 (Ghozali, 2016:47-48).
72
Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh obyek sampel, peneliti
melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden untuk
menguji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti buat menggunakan
software SPSS versi 23. Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30
responden dapat di lihat dalam Tabel di bawah berikut:
Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan Religiusitas (X1) 0,761 7 Reliabel Word of Mouth (X2) 0,830 5 Reliabel Keputusan nasabah menggunakan produk Asuransi Syariah Prudential (Y)
0,834 5 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
Cronbach’s Alpha dari Religiusitas menunjukan nilai > 0,70 yaitu
0,761 yang berarti variabel Religiusitas dikatakan reliable. Nilai
Cronbach’s Alpha dari Word of Mouth menunjukan nilai > 0,70 yaitu
0,830 yang berarti variabel Word of Mouth dikatakan reliable. Nilai
Cronbach’s Alpha dari variabel keputusan nasabah dalam
menggunakan produk Asuransi Syariah Prudential > 0,70 yaitu 0,834
yang berarti variabel keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Asuransi Syariah Prudential dikatakan reliable.
73
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas
hasil yang di peroleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator pengukuran variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Deskriptif Variabel Religiusitas (X1)
a. Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan iman dan ibadah
Tabel 4.10 Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan
iman dan ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.0 1.0 1.0
3 13 13.0 13.0 14.0
4 65 65.0 65.0 79.0
5 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 1
responden menyatakan Tidak Setuju, 13 responden menyatakan
Netral, 65 responden menyatakan Setuju, dan 21 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
74
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan iman dan ibadah”.
b. Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan ibadah
Tabel 4.11 Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan
ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.0 2.0 2.0
3 14 14.0 14.0 16.0
4 64 64.0 64.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 2
responden menyatakan Tidak Setuju, 14 responden menyatakan
Netral, 64 responden menyatakan Setuju, dan 20 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan ibadah”.
75
c. Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman dan ibadah
Tabel 4.12 Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman
dan ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.0 1.0 1.0
2 9 9.0 9.0 10.0
3 23 23.0 23.0 33.0
4 49 49.0 49.0 82.0
5 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa ada 1
responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 9
responden menyatakan Tidak Setuju, 23 responden menyatakan
Netral, 49 responden menyatakan Setuju, dan 18 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman dan ibadah”.
76
d. Nasabah prudential syariah berilaku islam pada diri sendiri
Tabel 4.13 Nasabah prudential syariah berperilaku islam pada
diri sendir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.0 4.0 4.0
3 19 19.0 19.0 23.0
4 58 58.0 58.0 81.0
5 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 4
responden menyatakan Tidak Setuju, 19 responden menyatakan
Netral, 58 responden menyatakan Setuju, dan 19 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudential syariah berilaku islam pada diri sendiri”.
77
e. Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap sesama
Tabel 4.14 Nasabah prudential syariah berperilaku islam
terhadap sesama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.0 1.0 1.0
3 19 19.0 19.0 20.0
4 50 50.0 50.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 1
responden menyatakan Tidak Setuju, 19 responden menyatakan
Netral, 50 responden menyatakan Setuju, dan 33 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap sesama”.
78
f. Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap alam sekitar
Tabel 4.15 Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap
alam sekitar
R6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 3.0 3.0 3.0
2 4 4.0 4.0 7.0
3 27 27.0 27.0 34.0
4 49 49.0 49.0 83.0
5 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat 3 responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 4
responden menyatakan Tidak Setuju, 27 responden menyatakan
Netral, 49 responden menyatakan Setuju, dan 17 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap alam sekitar”.
Tabel 4. 16 Rekapitulasi indikator religiusitas yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan iman dan ibadah
Setuju
79
2 Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan ibadah
Setuju
3 Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman dan ibadah
Setuju
4 Nasabah prudential syariah berilaku islam pada diri sendiri
Setuju
5 Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap sesama
Setuju
6 Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap alam sekitar
Setuju
Berdasarkan Tabel 4.16 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel
religiusitas dapat disimpulkan bahwa jawaban responden menjawab setuju dari
keenam pertanyaan yang sudah diberikan.
2. Deskriptif Variabel Word of Mouth (X2)
a. Nasabah Prudential syariah memiliki informasi yang berasal dari
orang yang terdekat
80
Tabel 4.17 Nasabah Prudential syariah memiliki informasi yang
berasal dari orang yang terdekat
WOM1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 10 10.0 10.0 12.0
3 33 33.0 33.0 45.0
4 33 33.0 33.0 78.0
5 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat 2 responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat
10 responden menyatakan Tidak Setuju, 33 responden menyatakan
Netral, 33 responden menyatakan Setuju, dan 22 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Netral dan setuju terhadap
pernyataan “Nasabah Prudential syariah memiliki informasi yang
berasal dari orang yang terdekat”.
81
b. Nasabah prudrential syariah melakukan komunikasi melalui sarana
digital
Tabel 4.18 Nasabah prudrential syariah melakukan komunikasi
melalui sarana digital
WOM2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 11 11.0 11.0 16.0
3 24 24.0 24.0 40.0
4 47 47.0 47.0 87.0
5 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat 5 responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat
11 responden menyatakan Tidak Setuju, 24 responden menyatakan
Netral, 47 responden menyatakan Setuju, dan 13 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudrential syariah melakukan komunikasi melalui sarana
digital”
82
c. Nasabah prudential syariah mendapatkan informasi produk asuransi
syariah
Tabel 4.19 Nasabah prudential syariah mendapatkan informasi
produk asuransi syariah
WOM3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 9.0 9.0 9.0
3 24 24.0 24.0 33.0
4 44 44.0 44.0 77.0
5 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat 9 responden menyatakan Tidak Setuju, 24 responden
menyatakan Netral, 44 responden menyatakan Setuju, dan 23
menyatakan Sangat Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan Setuju
terhadap pernyataan “Nasabah prudential syariah mendapatkan
informasi produk asuransi syariah”.
d. Nasabah prudential syariah membangun persepsi yang baik
83
Tabel 4.20 Nasabah prudential syariah membangun persepsi
yang baik
WOM4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.0 4.0 4.0
3 31 31.0 31.0 35.0
4 51 51.0 51.0 86.0
5 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 4
responden menyatakan Tidak Setuju, 31 responden menyatakan
Netral, 51 responden menyatakan Setuju, dan 14 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Nasabah prudential syariah membangun persepsi yang baik”.
Tabel 4. 21 Rekapitulasi indikator word of mouth yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Nasabah Prudential syariah memiliki informasi yang berasal dari orang yang terdekat
Netral dan Setuju
2 Nasabah prudrential syariah melakukan komunikasi melalui sarana digital
Setuju
84
3 Nasabah prudential syariah mendapatkan informasi produk asuransi syariah
Setuju
4 Nasabah prudential syariah membangun persepsi yang baik
Setuju
Berdasarkan Tabel 4.21 diatas, hasil penelitian indikator pada
variabel word of mouth dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
menjawab setuju dan netral dari pertanyaan yang sudah diberikan.
3. Deskriptif Variabel Keputusan Nasabah (Y)
a. Timbulnya kebutuhan terhadap produk asuransi syariah Prudential
yang memiliki nilai yang tinggi di asuransi Prudential
Tabel 4. 22 Timbulnya kebutuhan terhadap produk asuransi
syariah Prudential yang memiliki nilai yang tinggi di asuransi
Prudential
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.0 2.0 2.0
3 21 21.0 21.0 23.0
4 47 47.0 47.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.22 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 2
85
responden menyatakan Tidak Setuju, 21 responden menyatakan
Netral, 47 responden menyatakan Setuju, dan 30 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Timbulnya kebutuhan terhadap produk asuransi syariah Prudential
yang memiliki nilai yang tinggi di asuransi Prudential”.
b. Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi syariah Prudential
Tabel 4. 23 Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi
syariah Prudential
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 31 31.0 31.0 34.0
4 39 39.0 39.0 73.0
5 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 3
responden menyatakan Tidak Setuju, 31 responden menyatakan
Netral, 39 responden menyatakan Setuju, dan 27 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
86
“Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi syariah
Prudential”.
c. Produk asuransi syariah Prudential memberikan dampak positif
Tabel 4. 24 Produk asuransi syariah Prudential memberikan
dampak positif
PK3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 8.0 8.0 8.0
3 18 18.0 18.0 26.0
4 47 47.0 47.0 73.0
5 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.24 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 8
responden menyatakan Tidak Setuju, 18 responden menyatakan
Netral, 47 responden menyatakan Setuju, dan 27 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Setuju terhadap pernyataan
“Produk asuransi syariah Prudential memberikan dampak positif”.
d. Merasa puas telah mengajukan produk asuransi syariah Prudential
Tabel 4. 25 Merasa puas telah mengajukan produk asuransi
syariah Prudential
87
PK4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 20 20.0 20.0 23.0
4 38 38.0 38.0 61.0
5 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.25 di atas, dapat diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju, terdapat 3
responden menyatakan Tidak Setuju, 20 responden menyatakan
Netral, 38 responden menyatakan Setuju, dan 39 menyatakan Sangat
Setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan Sangat Setuju terhadap
pernyataan “Merasa puas telah mengajukan produk asuransi syariah
Prudential”.
Tabel 4. 26 Rekapitulasi Indikator Keputusan Nasabah yang paling dominan
No Indikator Jawaban Responden
1 Timbulnya kebutuhan terhadap produk asuransi syariah Prudential yang memiliki nilai yang tinggi di asuransi Prudential
Setuju
2 Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi syariah Prudential
Setuju
3 Produk asuransi syariah Prudential memberikan dampak positif
Setuju
88
4 Merasa puas telah mengajukan produk asuransi syariah Prudential
Sangat Setuju
Berdasarkan Table 4.26 diatas, hasil penelitian indikator pada variabel
keputusan nasabah dapat disimpulkan bahwa jawaban responden pada
pertanyaan pertama sampai ketiga menjawab setuju dan pada pertanyaan
keempat menjawab sangat setuju dari pertanyaan yang sudah diberikan.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu uji
multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas. Dalam
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena data yang
digunakan bukan data time series melainkan data cross section dimana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti
membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau keduanya
memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik manjadi tidak valid
89
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik atau
uji statistik .
a. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis
lurus diagonaldan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsip normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogramnya dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016: 156):
3) Jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
90
4) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram yang tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas
Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa model
regresi pada garis tersebut dikatakan normal, karena data menyebar
disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Analisa Statistik
91
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa
sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga
melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis menggunakan
uji normalitas statistik dengan test Statistic Kolmogorov-Smirnov
pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal, jika
tidak maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4. 27 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.20586703
Most Extreme Differences Absolute .065
Positive .065
Negative -.055
Test Statistic .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance. (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
92
Berdasarkan Tabel 4.27 diatas, dapat diketahui bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,200 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (independent). Jika variabel bebas (independent) saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas (independent) yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas (independent) sama dengan nol. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dapat
dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation Faktor (VIF), jika nilai
tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF ≥ 10 menunjukkan bahwa adanya
multikolinearitas pada antar variabel independennya dan sebaliknya jika
nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10 menunjukkan bahwa tidak ada
multikolinearitas pada antar variabel independennya (Ghozali, 2016:103).
Tabel 4. 28 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
93
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019 )
Berdasarkan Tabel 4.28 diatas dapat dilhat nilai tolerance pada
X1 (religiusitas) = 0,915 > 0,1; dan X2 (word of mouth) = 0,915 > 0,1
dan nilai VIF pada X1 (religiusitas) = 1,093 < 10; dan X2 (word of
mouth) = 1,093 < 10, karena variabel independen memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan
ke penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016: 134). Terdapat beberapa cara untuk mengetahui
94
apakah model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis
menggunakan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentzed. Dasar analisis sebagai berikut (Ghozali, 2016: 134):
a. Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
95
Gambar 4. 2 Hasil Heteroskedastisitas
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
variabel Dependent berdasarkan variabel Independent.
F. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dalam analisi regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel
dependent dengan variabel independent. Variabel dependent diasumsikan
random, yang berarti memmpunyai distribusi probabilistic. Variabel
96
independent/bebas diasumsikan memiliki nilai yang tetap dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94). Dalam
penelitian ini, variabel dependent yang digunakan terdiri dari variabel keputusan
nasabah dan variabel independent adalah variabel Religiusitas, dan Word Of
Mouth. Dari analisis regresi yang dilakukan, disajikan output nya secara lengkap
dalam Tabel sebagai berikut
Tabel 4. 29 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.824 1.842 2.618 .010
X1 .213 .074 .255 2.894 .005
X2 .419 .086 .427 4.844 .000
a. Dependent Variable: Y1 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.29 di atas, dapat diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = α + b1X1 + b2 X2 + e Y = 4,824 + 0,213 X1 + 0,419 X2 + 1,842 Dimana: a = Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Religiusitas X2 = Word of Mouth Y = Keputusan nasabah e = Error b1, dan b2 = Koefisien Regresi
Dari Interpretasi persamaan analisis regresi di atas, menunjukan bahwa:
97
1. Nilai kostanta (4,824) nilai variabel X1, dan X2 memenuhi asumsi.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel Religiusitas bernilai positif. Maka dapat
diartikan bahwa apabila pengaruh Religiusitas meningkat maka akan
meningkatkan keputusan nasabah dalam menggunakan produk Asuransi
Syariah.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel Word of Mouth bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh Word of Mouth meningkat maka
akan meningkatkan keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Asuransi Syariah.
G. Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Menurut Ghozali (2016: 97) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam penelitian
ini uji t untuk menguji koefisien regresi parsial individual yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). Berikut langkah-langkah
pengujiannya :
Ho : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara suatu
variabel independen terhadap variabel dependen.
98
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara suatu variabel independen
terhadap variabel dependen.
a. Quick Lock : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih,
dan derajat kepercayaan sebesar 0,05 maka Ho yang menyatakan bi = 0
dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan
kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai
t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu
variabel independent secara individual mempengaruhi variabel
dependen..
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam penelitian
ini:
Tabel 4. 30 Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.824 1.842 2.618 .010
X1 .213 .074 .255 2.894 .005
X2 .419 .086 .427 4.844 .000
a. Dependent Variable: Y1 (Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
99
Berdasarkan Tabel 4.30 di atas, diketahui data yang dapat dilihat
untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen
secara parsial (individual) terhadap variabel dependent adalah sebagai
berikut:
a. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan nasabah
H0 : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari Religiusitas
terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk Asuransi
Syariah.
HA : b1 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari Religiusitas
terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produkAsuransi
Syariah.
Diketahui bahwa thitung Religiusitas 2,894 sedangkan tTabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 2,894 > 1,984
selain itu . Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA
diterima. Hal ini berarti Religiusitas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Asuransi Syariah. Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Shovi Sadzalia (2015) yang berjudul “Pengaruh lebel
100
halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Kosmetik di Kota Malang”.
b. Pengaruh Word of Mouth terhadap keputusan nasabah
H0 : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari Word of Mouth
terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk Asuransi
Syariah.
HA : b2 ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari Word of Mouth
terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk Asuransi
Syariah.
Diketahui bahwa thitung Word of Mouth 4,844 sedangkan tTabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 4,844 > 1,984.
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti Word of Mouth secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam menggunakan produk Asuransi Syariah.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Finnan Aditya, Ajie Nugraha, Suharyono, dan Andriani Kusumawati
(2015) yang berjudul “Pengaruh word of mouth terhadap Keputusan
Pembelian, menunjukkan bahwa variabel word of mouth
101
communication terbukti secara signifikan mempengaruhi keputusan
pembelian.”
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil
uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)
H0 : b1 = b2 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi, apakah Y
berhubungan dengan linier terhadap X1, dan X2. Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel bebas secara serentak dan signifikan mempangaruhi
variabel terikat.
102
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
Tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F Tabel, maka H0
ditolak dan menerima HA. (Ghozali, 2016: 96).
Tabel 4. 31 Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 217.271 2 108.635 21.875 .000b
Residual 481.719 97 4.966
Total 698.990 99
a. Dependent Variable: Y1
b. Predictors: (Constant), X2, X1
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel 4.31 diatas, diketahui dari hasil uji Anova atau uji F
dapat dilihat berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai fhitung 4,694
sedangkan fTabel dalam penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2 = n–k,
yang dimana dalam penelitian ini jumlah variabel independen 3 dan
variabel dependen 1 serta jumlah sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4-1
= 3 dan d2= 100 – 4 = 96, jadi, dapat dilihat fTabel pada penelitian ini 2,70,
sehingga dapat disimpulkan 21.875 > 2,70. Maka dapat disimpulkan H0
ditolak dan HA diterima, yaitu Religiusitas dan Word Of Mouth berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk
Asuransi Syariah.
103
H. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen). Nilai koefisien
deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempresiksi variasi variabel
terikat (Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti
dapat dilihat dari Tabel berikut ini.
Tabel 4. 32 Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .558a .311 .297 2.228
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y1
(Sumber: data primer yang diolah SPSS 23, 2019)
Berdasarkan Tabel. 4.32 diatas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,558, mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-
variabel independen (Religiusitas dan Word Of Mouth) dan variabel dependen
(keputusan nasabah) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250) korelasi
antara variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya jika nilai X
naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula sebaliknya.
104
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,311 berarti kemampuan variabel bebas
variabel dependen keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh ketiga variabel
independen Religiusitas dan Word Of Mouth dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya adalah sebesar 31.1%. Berarti terdapat 68,9% (100%-
31,1%) varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk
ke dalam persamaan regresi dalam penelitian ini.
I. Interpretasi
a. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel religiusitas terhadap keputusan
nasabah menggunakan produk asuransi syariah pada Asuransi Syariah
Prudential. Dengan signifikansi yaitu 0,132 < 0,05 dan dibuktikan pada saat
uji statistik t dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,132 > 1,984
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hal ini menunjukan bahwa meskipun responden merasakan manfaat
menggunakan produk asuransi syariah pada Asuransi Syariah Prudential, hal
ini sesuai dengan pendapat Mangun Wijaya dan Ahmad Ghazali (2014:37),
yang menyatakan bahwa religiusitas merupakan sebuah ekspresi spiritual
seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang
berlaku dan ritual. Religius merupakan aspek yang telah dihayati oleh
individu didalam hati, getaran hati nurani dan sikap personal.
105
Chatters (2000:136), juga berpendapat bahwa religiusitas merupakan
sebuah proses untuk mencari sebuah jalan kebenaran yang berhubungan
dengan sesuatu yang sakral.
Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Shovi Sadzalia (2015) dengan judul “Pengaruh lebel halal
dan Religiusitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik di Kota
Malang”.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
religiusitas berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk
asuransi syariah pada Asuransi Syariah Prudential.
b. Pengaruh word of mouth terhadap keputusan nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel religiusitas terhadap keputusan
nasabah menggunakan produk asuransi syariah pada Asuransi Syariah
Prudential. Dengan signifikansi yaitu 0,011 < 0,05 dan dibuktikan pada saat
uji statistik t dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,591 > 1,984
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanny
Puspita Sari (2016), menunjukkan bahwa variabel word of mouth secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam memilih produk. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nawaz Ahmad, dkk (2014), yang menyatakan bahwa variabel
106
word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih produk, seperti halnya yang terjadi pada nasabah di Pakistan.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
word of mouth berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan
produk asuransi syariah pada Asuransi Syariah Prudential.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
Religiusitas, dan Word Of Mouth terhadap Keputusan Nasabah dalam
mengajukan asuransi syariah PT Prudential Insurance, maka kesimpulan dari
penelitian meliputi :
1. Religiusitas berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses
keputusan nasabah dalam mengajukan asuransi syariah di PT Prudential
Insurance Pusat
2. Word Of Mouth berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap proses
keputusan nasabah dalam mengajukan asuransi syariah di PT Prudential
Insurance Pusat
3. Religiusitas, dan Word Of Mouth berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap proses keputusan nasabah dalam mengajukan asuransi di PT
Prudential Insurance Pusat.
108
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. PT Prudential Insurance diharapkan agar lebih memperhatikan lagi
mengenai variablel pernyataan Religiusitas, karena variabel Religiusitas
juga berpengaruh sehingga perusahaan lebih mendekatkan lagi pada
aspek religiusitas.
b. PT Prudential Insurance di harapkan agar lebih memperhatikan variable
WOM karena varibel ini juga berpengaruh terhadap nasabah. Agar
nasabah dapat memangun persepsi yang lebih baik.
c. PT Prudential Insurance di harapkan mampu untuk memberikan dampak
yang positif bagi nasabah, karena dengan memberikan dampak yang
positif nasabah akan memberikan kepuusan untuk menggunakan
asuransi di PT Prudential Insurance.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian selanjutnya tidak hanya berhenti untuk mengetahui
pengaruh Religiusitas, dan Word Of Mouth terhadap proses keputusan nasabah
mengajukan asuransi namun harus dicari lebih lanjut pengaruhnya terhadap keuntungan
dan performa perusahaan.
109
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, M. (2014). The Influence Of Religious Behavior on Consumers Intention to
Purchase Halal-Labeled Product. Jurnal Bisnis dan Wirausaha Vol. 14 No. 1,.
Alma, B. (2012). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung.
Alma, B., & Saladin, D. (2010). Manajemen Pemasaran : Ringkasan Praktis, Teori,
Aplikasi Dan Tanya Jawab. Bandung: CV. Linda Karya.
Amstrong, K. (2015). Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth Edition.
England.
Bagas, A., & Siti, Z. (2016). Pengaruh Promosi di Media Sosial dan Word of . Jurnal
Komunikasi Vol. 10, No. 02.
Firnan, A. A., & Andriani, K. (2015). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan
Pembelian dan Kepuasan Konsumen (Studi Kasus pada Konsumen Kober Mie
Setan Jl Simpang Soekarno-Hatta Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol
22, No. 01.
Ghazali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
edisi VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Handi, T. H., Edi, P., & Jhohn, J. I. (2018). The Effect of WOM and Perceived Value
on the Purchase Decision of Foods by Using the Go-Food. Jurnal Quality
Innovation Prosperity,Doi:10.12776/QIP.V2212.1062.
110
Herman , D. (2006). Menejemen Asuransi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Iha , H. H., & Setiarini. (2018). Pengaruh Word Of Mouth dan Switching Cost
Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas. Jurnal Ilmu Manajemen dan
Bisnis Vol.19 No. 1.
Kotler, & Kotler. (2016). Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kuat, I. (2016). Faktor Faktor yang Memepengaruhi Keputusan Pembelian Produk
Asuransi Syariah di Pekalongan. Jurnal Hukum Islam Vol. 14 No. 1.
Lupiyoadi. (2013). Menejemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi Edisi 3.
Jakarta: Salemba Empat.
Mustafa , E. N. (2006). Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.
Nur , A. F., & Devilla, S. (2017). Pengaruh Celebrity Endorser dan Word of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sweater Online Shop Alco di Media
Sosial Instagram. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Entrepreneurship Vol.11, No.2.
Prisgunanto, I. (2014). Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta: Prisani Cendikia.
Siska, L. P., & Lasti, Y. H. (2019). Pengeruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan
Menggunakan Pelayanan Jasa Gojek. Jurnal Benefita, Vol.04, N0.02.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
111
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.
Bandung: Alfabeta.
Yi-Chih, L. (2014). The Effect Of Word Of Mouth, Knowledge, and Promotions on
Purchase Intention Of Medical Cosmetics. Jurnal of Organization Innovation,
Vol.06,No.03.
Yuli, R. P., & Evawani, E. L. (2017). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen pada Boardgame Lounge Smart Cafe Pekanbaru.
Jurnal FISIP, Vol.04, No 01.
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/arsip/index/kat-30/diakses pada 7 02 2019
https://businessinsight.kontan.co.id/news/bisnis-asuransi-umum-syariah-masih-
lesu/diakses pada 7 02 2019
https://bisnis.tempo.co/read/1153111/sri-mulyani-sebut-ada-54-juta-peserta-ganda-
bpjs-kesehatan/full&view=ok/diakses pada 8 02 2019
https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-pertumbuhan-asuransi-syariah-rendah-di-
2018/diakses pada 8 02 2019
https://finance.detik.com/moneter/d-3487655/berapa-pangsa-pasar-asuransi-
syariah-di-ri-ini-kata-ojk/diakses pada 8 02 2019
112
http://finansial.bisnis.com/diakses pada 9 02 2019
https://finansial.bisnis.com/read/20180220/215/740286/asuransi-syariah-belum-
jadi-pilihan-karena-3-faktor-ini/diakses pada 9 02 2019
http://www.depokpos.com/arsip/2017/05/faktor-faktor-yang-pengaruhi-permintaan-
asuransi-/diakses pada 9 02 2019
https://republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/18/03/07/p57tj4384-3-
faktor-ini-penyebab-asuransi-syariah-jalan-di-tempat/diakses pada 10 02 2019
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/arsip/index/kat-30/diakses pada 7 02 2019
https://businessinsight.kontan.co.id/news/bisnis-asuransi-umum-syariah-masih-
lesu/diakses pada 7 02 2019
https://bisnis.tempo.co/read/1153111/sri-mulyani-sebut-ada-54-juta-peserta-ganda-
bpjs-kesehatan/full&view=ok/diakses pada 8 02 2019
https://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-pertumbuhan-asuransi-syariah-rendah-di-
2018/diakses pada 8 02 2019
https://finance.detik.com/moneter/d-3487655/berapa-pangsa-pasar-asuransi-
syariah-di-ri-ini-kata-ojk/diakses pada 8 02 2019
http://finansial.bisnis.com/diakses pada 9 02 2019
https://finansial.bisnis.com/read/20180220/215/740286/asuransi-syariah-belum-
jadi-pilihan-karena-3-faktor-ini/diakses pada 9 02 2019
113
http://www.depokpos.com/arsip/2017/05/faktor-faktor-yang-pengaruhi-permintaan-
asuransi-/diakses pada 9 02 2019
https://republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/18/03/07/p57tj4384-3-
faktor-ini-penyebab-asuransi-syariah-jalan-di-tempat/diakses pada 10 02 2019
114
Lampiran 1, Kuesioner Penelitian
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Ita Yuliya Firnanti mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian
dalam rangka penyelesaian skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk itu saya
berharap kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi beberapa pertanyaan dan pernyataan
dalam kuesioner penelitian ini. Adapun informasi atau data yang Bapak/Ibu berikan
akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan
penelitian. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
PROFIL RESPONDEN
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list () atau tanda silang () pada salah
satu pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.
1. Apakah Anda nasabah yang menggunakan asuransi unit syariah di asuransi
Prudential ?
Ya, Saya nasabah yang menggunakan asuransi unit syariah di asuransi
Prudential
Lanjut Pengisian!
Tidak, Saya bukan nasabah asuransi unit syariah di asuransi Prudential
Cukup Sampai Disini!
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah asuransi unit syariah di asuransi
Prudential ?
< 1 Tahun 4 - 6 Tahun
1 – 3 Tahun > 6 Tahun
115
4. Usia Anda saat ini ?
17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun
31 – 40 Tahun > 50 Tahun
5. Pendidikan terakhir Anda?
SMA/Sederajat Sarjana (S1)
Diploma Pascasarjana (S2,S3)
Lainnya...
6. Pekerjaan Anda saat ini?
Mahasiswa Pegawai Swasta
Guru/Dosen PNS/TNI/POLRI
Wirausaha Lainnya (Sebutkan).....................
7. Penghasilan Anda saat ini?
1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah
4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Isilah pernyataan di bawah ini dengan tanda check list () atau tanda silang
() pada salah satu kolom jawaban yang disediakan. Adapun makna dari
jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah :
Kode Kriteria Jawaban
SS Sangat Setuju
S Setuju
N Netral
TS Tidak Setuju
116
STS Sangat Tidak Setuju
B. Daftar Pernyataan
Religiusitas
NO Hablumminallah STS TS N S SS
1 Nasabah Prudential syariah memiliki
pengetahuan iman dan ibadah
2 Nasabah Prudential syariah memiliki sikap
iman dan ibadah
3 Nasabah prudential syariah melakukan
praktek iman dan ibadah
NO Hablumminnas STS TS N S SS
4 Nasabah prudential syariah berilaku islam
pada diri sendiri
5 Nasabah prudential syariah berilaku islam
terhadap sesame
6 Nasabah prudential syariah berilaku islam
terhadap alam sekitar
Word of Mouth
117
NO Siapa yang menuturkan STS TS N S SS
1 Nasabah Prudential syariah memiliki
informasi yang berasal dari orang yang
terdekat
NO • Bentuk komunikasi langsung STS TS N S SS
2 Nasabah prudrential syariah melakukan
komunikasi melalui sarana digital
NO Bentuk Persuasif STS TS N S SS
3 Nasabah prudential syariah mendapatkan
informasi produk asuransi syariah
NO Topik Pembicaraan STS TS N S SS
4 Nasabah prudential syariah membangun
persepsi yang baik
Proses Keputusan
NO • Pengenalan masalah STS TS N S SS
1 Timbulnya kebutuhan terhadap produk
asuransi syariah Prudential yang memiliki
118
nilai yang tinggi di asuransi Prudential
NO • Pencarian Informasi STS TS N S SS
2 Nasabah tertarik mencari informasi produk
asuransi syariah Prudential
NO Evaluasi Alternatif STS TS N S SS
3 Produk produk asuransi syariah Prudential
memberikan dampak positif
NO Perilaku Pasca Pembelian STS TS N S SS
4 Merasa puas telah mengajukan produk
asuransi syariah Prudential
119
Lampiran 3, Jawaban Responden
A. Variabel Religiusitas
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R_Total 4 4 4 4 4 3 23 4 4 3 4 4 3 22 4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 3 4 3 22 4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 4 3 3 22 4 2 2 3 3 1 15 4 3 2 3 4 3 19 3 4 3 4 5 4 23 5 5 4 2 3 1 20 3 2 1 2 3 3 14 2 3 3 4 3 3 18 3 3 3 3 4 4 20 4 4 3 3 2 2 18 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 5 27 4 4 3 4 4 4 23 3 3 2 3 4 4 19 4 4 3 4 4 3 22 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 3 3 21 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 4 4 22 4 3 3 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 4 4 23 4 5 5 5 5 5 29 4 4 3 3 4 3 21
120
5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 4 4 4 25 4 4 5 5 5 5 28 4 4 4 5 5 5 27 3 3 4 4 4 4 22 5 4 5 5 5 5 29 4 4 5 5 5 4 27 4 4 3 4 4 4 23 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 5 25 3 5 3 3 3 3 20 4 4 3 4 4 4 23 4 5 4 4 5 4 26 4 4 4 4 4 4 24 4 5 4 5 5 5 28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 5 4 5 27 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 3 23 4 4 4 2 4 2 20 5 5 5 5 5 5 30 4 3 4 4 4 3 22 4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 3 4 3 22 4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 4 3 3 22 5 5 4 2 3 1 20 3 3 3 3 4 4 20 4 3 2 3 4 3 19 3 4 3 4 5 4 23 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 4 4 23 5 5 5 5 5 5 30 4 5 5 5 4 4 27 5 5 4 5 5 5 29 4 3 3 4 3 3 20
121
4 3 3 5 4 4 23 4 4 4 4 3 4 23 5 5 4 3 3 2 22 4 4 3 4 5 3 23 4 4 4 4 5 3 24 4 4 5 4 4 4 25 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 4 4 4 24 5 5 4 4 4 3 25 4 4 3 4 5 4 24 5 4 4 3 3 3 22 4 4 5 3 3 3 22 5 5 5 5 5 5 30 3 5 3 4 5 4 24 4 4 4 3 3 2 20 3 4 3 4 4 5 23 3 4 2 4 5 5 23 4 4 4 3 3 3 21 3 4 3 4 5 4 23 4 4 4 4 4 3 23 5 4 4 5 5 4 27 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 4 4 25 5 3 4 4 5 3 24 5 5 5 4 5 4 28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 3 4 5 4 5 3 24 4 4 3 4 5 4 24 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 3 3 3 21 5 5 5 5 5 5 30
B. Word of Mouth
WOM1 WOM2 WOM3 WOM4 WOM_Total 4 4 4 4 16
122
3 4 5 4 16 4 4 5 4 17 1 1 4 2 8 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 3 4 3 3 13 5 5 5 5 20 2 3 4 3 12 3 3 3 3 12 3 4 4 3 14 5 4 4 4 17 2 2 2 2 8 5 4 5 4 18 4 2 3 4 13 5 5 5 5 20 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 3 4 5 4 16 4 4 5 4 17 1 1 4 2 8 4 4 4 4 16 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 3 4 3 3 13 5 5 5 5 20 2 3 4 3 12 3 3 3 3 12 3 4 4 3 14 4 2 4 3 13 5 3 5 3 16 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 3 4 4 4 15 5 4 5 4 18
123
4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 4 5 3 4 16 3 4 4 5 16 4 4 4 5 17 3 4 3 3 13 3 4 5 3 15 3 4 5 5 17 3 4 3 4 14 3 1 4 3 11 4 3 2 3 12 3 3 3 3 12 4 2 3 4 13 4 3 3 4 14 3 4 3 3 13 4 3 3 2 12 2 3 2 3 10 3 4 3 4 14 5 4 2 3 14 3 2 3 4 12 3 1 3 3 10 4 1 4 5 14 2 2 4 4 12 3 2 3 3 11 2 4 3 4 13 4 4 5 4 17 5 5 5 4 19 4 5 5 4 18 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 4 4 2 3 13 3 3 4 3 13 5 2 2 4 13 4 4 4 4 16 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16
124
5 3 3 4 15 5 4 5 3 17 2 4 4 5 15 5 4 4 4 17 3 4 4 4 15 3 3 3 3 12 3 2 3 4 12 9 5 5 4 19 3 3 4 4 14 5 4 3 3 15 3 3 4 4 14 2 4 2 3 11 3 3 3 3 12 5 4 5 4 18 3 3 4 4 14 4 4 3 4 15 4 5 4 4 17 4 4 5 3 16 5 5 5 5 20 4 4 5 4 17 3 2 4 4 13 2 3 4 4 13 4 3 2 3 12 2 4 2 3 11 5 5 5 5 20 4 2 4 5 15 4 3 5 5 17
C. . Variabel Keputusan Pembelian
PK1 PK2 PK3 PK4 PK_Total 4 5 4 5 18
125
5 4 4 5 18 4 4 5 5 18 3 3 4 5 15 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 4 3 4 5 16 4 3 2 3 12 3 3 3 3 12 3 4 3 3 13 4 4 4 4 16 2 2 2 2 8 4 5 5 4 18 3 2 3 3 11 5 5 5 5 20 4 3 3 4 14 4 5 4 5 18 5 4 4 5 18 4 4 5 5 18 3 3 4 5 15 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 4 3 4 5 16 4 3 2 3 12 3 3 3 3 12 3 4 3 3 13 4 5 5 5 19 4 3 4 3 14 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 3 4 4 15 4 5 4 4 17
126
2 4 5 3 14 3 4 3 3 13 4 4 4 5 17 3 4 4 5 16 5 4 5 4 18 4 4 2 5 15 3 3 4 5 15 4 4 4 5 17 4 4 4 4 16 4 3 4 5 16 5 5 5 5 20 4 3 4 4 15 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 5 4 3 4 16 5 3 4 2 14 4 4 3 4 15 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 5 4 5 4 18 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 4 3 2 3 12 4 4 3 4 15 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 3 4 4 4 15 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 5 3 4 4 16 5 4 4 5 18
127
4 5 4 4 17 5 5 5 3 18 4 4 4 3 15 5 4 4 5 18 3 5 5 5 18 3 2 2 3 10 3 3 3 3 12 5 5 5 3 18 4 4 2 3 13 3 3 3 4 13 4 3 3 5 15 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 4 3 3 4 14 4 5 4 4 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 3 3 3 2 11 4 5 4 5 18 4 3 2 3 12 5 5 5 5 20
Lampiran 4, Hasil Output
A. Uji Validitas
1. Variabel Religiusitas
Correlations
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R_Total
R1 Pearson Correlation 1 .542** .445** .305** .367** .247* .596**
128
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .013 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R2 Pearson Correlation .542** 1 .623** .398** .394** .394** .725**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R3 Pearson Correlation .445** .623** 1 .617** .436** .449** .799**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R4 Pearson Correlation .305** .398** .617** 1 .629** .722** .822**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R5 Pearson Correlation .367** .394** .436** .629** 1 .741** .783**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R6 Pearson Correlation .247* .394** .449** .722** .741** 1 .805**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
R_Total Pearson Correlation .596** .725** .799** .822** .783** .805** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Variabel Word of Mouth
Correlations
WOM1 WOM2 WOM3 WOM4 WOM_Total
WOM1 Pearson Correlation 1 .487** .199* .406** .741**
Sig. (2-tailed) .000 .047 .000 .000
N 100 100 100 100 100
WOM2 Pearson Correlation .487** 1 .293** .332** .770**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .000
N 100 100 100 100 100
129
WOM3 Pearson Correlation .199* .293** 1 .328** .656**
Sig. (2-tailed) .047 .003 .001 .000
N 100 100 100 100 100
WOM4 Pearson Correlation .406** .332** .328** 1 .669**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000
N 100 100 100 100 100
WOM_Total Pearson Correlation .741** .770** .656** .669** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Variabel Proses Keputusan
Correlations
PK1 PK2 PK3 PK4 PK_Total
PK1 Pearson Correlation 1 .587** .570** .508** .790**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PK2 Pearson Correlation .587** 1 .667** .597** .858**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PK3 Pearson Correlation .570** .667** 1 .631** .866**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PK4 Pearson Correlation .508** .597** .631** 1 .819**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PK_Total Pearson Correlation .790** .858** .866** .819** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
B. Uji Reliabilias
2. Variabel Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 7
3. Variabel Word of Mouth
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.780 5
4. Variabel Proses Keputusan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.825 5
C. Statistik Deskriptif
1. Variabel Religiusitas
Nasabah Prudential syariah memiliki pengetahuan iman dan
ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
131
Valid 2 1 1.0 1.0 1.0
3 13 13.0 13.0 14.0
4 65 65.0 65.0 79.0
5 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah Prudential syariah memiliki sikap iman dan ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.0 2.0 2.0
3 14 14.0 14.0 16.0
4 64 64.0 64.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudential syariah melakukan praktek iman dan ibadah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.0 1.0 1.0
2 9 9.0 9.0 10.0
3 23 23.0 23.0 33.0
4 49 49.0 49.0 82.0
5 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudential syariah berilaku islam pada diri sendiri
132
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.0 4.0 4.0
3 19 19.0 19.0 23.0
4 58 58.0 58.0 81.0
5 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap sesama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.0 1.0 1.0
3 19 19.0 19.0 20.0
4 50 50.0 50.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudential syariah berilaku islam terhadap alam sekitar
R6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 3.0 3.0 3.0
2 4 4.0 4.0 7.0
3 27 27.0 27.0 34.0
4 49 49.0 49.0 83.0
5 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
133
2. Variabel Word of Mouth
Nasabah Prudential syariah memiliki informasi yang berasal dari
orang yang terdekat
WOM1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 10 10.0 10.0 12.0
3 33 33.0 33.0 45.0
4 33 33.0 33.0 78.0
5 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudrential syariah melakukan komunikasi melalui
sarana digital
WOM2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 5.0 5.0 5.0
2 11 11.0 11.0 16.0
3 24 24.0 24.0 40.0
4 47 47.0 47.0 87.0
5 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
134
Nasabah prudential syariah mendapatkan informasi produk
asuransi syariah
WOM3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 9.0 9.0 9.0
3 24 24.0 24.0 33.0
4 44 44.0 44.0 77.0
5 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah prudential syariah membangun persepsi yang baik
WOM4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.0 4.0 4.0
3 31 31.0 31.0 35.0
4 51 51.0 51.0 86.0
5 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. Variabel Proses Keputusan
Timbulnya kebutuhan terhadap produk asuransi syariah
Prudential yang memiliki nilai yang tinggi di asuransi Prudential
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
135
Valid 2 2 2.0 2.0 2.0
3 21 21.0 21.0 23.0
4 47 47.0 47.0 70.0
5 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Nasabah tertarik mencari informasi produk asuransi syariah
Prudential
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 31 31.0 31.0 34.0
4 39 39.0 39.0 73.0
5 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Produk asuransi syariah Prudential memberikan dampak positif
PK3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 8.0 8.0 8.0
3 18 18.0 18.0 26.0
4 47 47.0 47.0 73.0
5 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
136
Merasa puas telah mengajukan produk asuransi syariah
Prudential
PK4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.0 3.0 3.0
3 20 20.0 20.0 23.0
4 38 38.0 38.0 61.0
5 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
D. Uji Normalitas
1. Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)
137
2. Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.20586703
Most Extreme Differences Absolute .065
Positive .065
Negative -.055
Test Statistic .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
D. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 4.824 1.842 2.618 .010
X1 .213 .074 .255 2.894 .005 .915 1.093
X2 .419 .086 .427 4.844 .000 .915 1.093
a. Dependent Variable: Y1
138
F. Uji Heteroskedastisitas
E. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.824 1.842 2.618 .010
X1 .213 .074 .255 2.894 .005
X2 .419 .086 .427 4.844 .000
a. Dependent Variable: Y1
H. Uji Hipotesis
139
1. Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.824 1.842 2.618 .010
X1 .213 .074 .255 2.894 .005
X2 .419 .086 .427 4.844 .000
a. Dependent Variable: Y1
2. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 217.271 2 108.635 21.875 .000b
Residual 481.719 97 4.966
Total 698.990 99
a. Dependent Variable: Y1
b. Predictors: (Constant), X2, X1
I. Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .558a .311 .297 2.228
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y1
140
Top Related