PENGARUH PENERAPAN SHIFT KERJA, FASILITAS DAN
MANAJEMEN MUTU TERHADAP PRODUKTIVITAS
DI PT. INDOPLAST
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh:
PINAN TRI PINTOKO
B 100 150 365
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
PENGARUH PENERAPAN SHIFT KERJA, FASILITAS DAN
MANAJEMEN MUTU TERHADAP PRODUKTIVITAS
DI PT. INDOPLAST
Abstrak
Sumber Daya Manusia adalah faktor yang paling penting untuk mewujudkan
tujuan perusahaan. Dengan menerapkan manajemen sumber daya manusia yang
baik diharapkan fungsi-fungsi perusahaan dapat berjalan dengan baik guna
menciptakan produktivitas yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh shift kerja, fasilitas dan manejemen mutu terhadap produktivitas. Jenis
data dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang telah
disebarkan pada karyawan bagian produksi PT Indoplast sebanyak 70 responden
yang ditentukan dengan menggunakan simple random sampling. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi
klasik, dan uji hipotesis dengan mengunakan software SPSS 20. Hasil analisis
menunjukkan bahwa shift kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas, fasilitas berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas, dan
manajemen mutu berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.
Kata Kunci : shift kerja, fasilitas, manajemen mutu, produktivitas
Abstract
Human Resources is the most important factor for realizing company goals. By
implementing good human resource management, it is expected that the
company's functions will run well in order to create good productivity. This study
aims to analyze the effect of work shifts, facilities and quality management on
productivity. The type of data in this study is primary data in the form of a
questionnaire that has been distributed to employees of PT Indoplast's production
department as many as 70 respondents who were determined using simple random
sampling. The analytical tools used in this study are the validity test, reliability
test, classic assumption test, and hypothesis testing using SPSS 20 software. The
results of the analysis show that work shifts do not significantly influence
productivity, facilities significantly influence productivity, and quality
management influences significant effect on productivity.
Keywords : work shift, facilities, quality management, productivity
1. PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia berperan sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan
keberhasilan perusahaan. sumber daya manusia adalah individu yang mampu
mengahasilkan barang dan jasa serta berperan sebagai penggerak, baik itu di
dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga
2
harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Menurut Samsudin, (2010)
menyatakaan bahwa Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang merancang
dan menghasilkan barang atau jasa, mengalokasikan suber daya finansial,
mengawasi mutu, memasarkan produk, serta merumuskan seluruh strategi dan
tujuan organisasi. Karyawan (Sumber Daya Manusia) adalah salah satu faktor
produksi, sama halanya seperti faktor produksi lainnya yang merupakan (input)
yang diolah oleh perusahaan dan mengeluarkan keluaran (output). Dalam hal ini
Manajemen Sumber Daya Manusia berperan penting untuk menciptakan
karyawan yang terampil dan ahli untuk perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia.
Hal tersebut dilakukan karena Sumber Daya Manusia berperan sebagai pelaksana
dari fungsi-fungsi perusahaan seperti pengorganisasian, perencanaan, kegiatan
operasional, pemasaran, produksi, perdagangan, keuangan serta administrasi guna
menghasilkan produktivitas yang baik.
Keberhasilan perusahaan dapat diukur dari produktivitasnya. Dalam hal ini
perusahaan harus memiliki perhatian tersendiri akan hal tersebut. Tingginya
produktivitas pada suatu perusahaan berdampak pada efisiensi pencapain tujuan
perusahaan akan tercapai sebaliknya jika produktivitas rendah tujuan perusahaan
akan sulit tercapai. Menurut Whitemore (2001) dalam Gunawan, (2015)
menyatakan bahwa “productivity is measure of the use of the resourcesof an
organizationand is usually expressedas a ratio of the output obtained by the use
resources to the amount of resources employee”. Dalam hal ini Whitemore
berpendapat produktivitas merupakan ukuran atas penggunaan sumber daya yang
ada dalam perusahaan yang dinyatakan sebagai rasio antara output yang dicapai
dengan sumber daya yang digunakan.
PT Indoplast yang beralamat di Jalan Solo - Purwodadi, Sidorejo, Selokaton,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan perusahaan bergerak dibidang
manufaktur dan perusahaan tersebut menerapkan sistem kerja shift. Guna
meningkatkan produktivitas PT Indoplast perlu mengalisa hal yang dapat
dijadikan pertimbangan untuk menentukan strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan. Beberapa faktor yang dapat dilakukan atau diasediakan guna
3
meningkatkan produktivitas adalah menerapkan shift kerja, menyediakan fasilitas
kerja, dan menetapkan mutu yang jelas.
Pembagian waktu kerja juga harus sesuai porsi kemampuan dan batasan
sumber daya manusianya, salah satu cara untuk masalah tersebut adalah dengan
menetapkan rotasi kerja secara shift . Shift kerja adalah penetapan jam kerja atau
pergeseran jam kerja dalam jangka waktu 24 jam. Menurut Suma’mur (1994)
dalam Ayuni Sakinah, (2017) menyatakan bahwa shift kerja merupakan pola
waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh
perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam. Proporsi pekerja
shift semakin meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan oleh investasi yang
dikeluarkan untuk pembelian mesin-mesin yang mengharuskan penggunaannya
secara terus menerus siang dan malam untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Sistem shift kerja dapat berbeda antar instansi atau perusahaan, walaupun
biasanya menggunakan tiga shift setiap hari dengan delapan jam kerja setiap shift,
shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk
mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore
dan malam. Menurut steven shift kerja adalah sebuah sistem kerja yang dibagi
menjadi beberapa waktu kerja guna memaksimalkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan selama 24 jam.
Selain pembagian shft kerja yang baik, perusahaan juga harus menciptakan
kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan karyawan untuk berkerja pada
tingkat tertinggi produktivitasnya. Salah satu upaya yang dapat ditempuh
organisasi untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan
fasilitas yang menunjang para karyawan. Menurut Riva'i, (2004: 243) fasilitas
adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja
dalam rangka mencapai suatu tujuan. Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-
benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas menurut
Arikonto (2006) dalam Rino (2015) meyatakan bahwa fasilitas bisa diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan dan
memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha.
4
Untuk tetap menjaga produktivitas tetap stabil perusahaan juga harus
menetapkan manajemen mutu yang mejadi acuan dalam operasional perusahaan.
Sistem Manajemen mutu adalah suatu kegiatan terstruktur untuk mengatur dan
mengarahkan perusahaan dalam hubungannya dengan mutu. Sedangkan Sistem
Manajemen mutu adalah suatu sistem manajemen untuk mengatur dan
mengarahkan perusahaan dalam hubungannya dengan mutu.
Sistem Manajemen Mutu (Quality Management Sistem/QMS) adalah
sekumpulan proses terdokumentasi dan praktik-praktik standar untuk sistem
manajemen yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
terhadap persyaratan tertentu. Menurut Nanda, Vivik dalam Sudrajat (2016)
meyatakan bahwa “Quality management comprises all activities that are
required to plan for quality in an organization, and all activities that are required
to satisfy quality objectives. Specifically, quality management comprises the
following four elements. Quality planning, Quality control, Quality assurance,
Quality improvement”. Secara garis besar manajemen mutu dapat didefinisikan
sebagai kegiatan yang terkoordinir untur mengatur dan mengarahkan perusahaan
dalam hal mutu.
Aspek-aspek manajemen mutu diantaranya adalah : perencanaan mutu
,kepemimpinan mutu, jaminan mutu dan peningkatan mutu. Perencaan mutu (
Quality Planing ) adalah aspek manajemen mutu yang berfokus pada penetapan
sasaran mutu dan merinci prosses operasional serta sumber daya terkait yang
dibutuhkan untuk memenuhi sasaran mutu yang telah dispesifikasikan.
Peningkatan mutu (quality control) adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional
yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu. Jaminan mutu (quality
assurance) adalah usaha atau kegitan yang terencana dan sistematik yang
dilakasanakan dan didemontrasikan guna memberikan kepercayaan pada
konsumen bahwa produk barang dan jasa yang dihasilkan akan memenuhi
persyaratan mutu. Peningkatan mutu (quality improvement) adalah usaha atau
kegiatan yang diambil untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi dari semua
proses dan kegiatan organisasi. Sedangkan kepemimpinan mutu (quality
leadership) adalah kepemimpinan yang melibatkan semua karyawan dalam
5
memuaskan pelanggan dan membangun kualitas ke dalam setiap sistem dan
proses dalam organisasi
Berdasarkan uraian diatas permasalahan diatas maka peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENERAPAN SHIFT KERJA,
FASILITAS KERJA, DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP
PRODUKTIVITAS DI PT. INDOPLAST”.
2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitif
asosiatif. Penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang dipakai untuk
mengetahui hubungan dan ikatan antara variabel dalam sebuah penelitian.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan plastik PT. Indoplast terdiri dari dua tempat, Indoplast I berdiri pada
1992 pertama kali memproduksi mainan tiup dan ban renang, kemudian
berkembang dengan memproduksi jas hujan. Indoplast II berdiri pada akhir tahun
1997, kemudian pada tahun 1998 memproduksi baby sheet. PT. Idoplast I
beralamat di jln. Sumpah Pemuda No. 4 surakarta dan PT. Indoplast II berada di
Desa Ngaru-aru, Pengging, Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Perkembangan perusahaan semakin pesat, dengan semakin bertambahnya
permintaan masyarakat terhadap produk-produknya, PT. Indoplast mulai untuk
memperluas usahaanya agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan
mendirikan pabrik baru pada tahun 2002. Selain memproduksi mainan tiup, jas
hujan, ban renang, dan baby sheet, PT. Indoplast juga melakukan diversifikasi
usaha dalam bidang produksi sandal jepit dengan didirikannya Dian Mulia Abadi,
yang mana produksinya dilakukan di jln. Kolonel Sugiono, No. 231 Surakarta.
Dengan dikeluarkannya surat Mentri Perindustrian Nomor
174/12/8/X/1997 di Surakarta pada tanggal 12 agustus 1997, menandai
keberadaan PT. Indoplast sebagai perusahaan yang memproduksi mainan tiup, ban
renang, jas hujan, baby sheet serta sendal jepit. Dari waktu ke waktu
perkembangan perusahaan semakin bertambah pesat ditandai dengan semakin
6
banyak permintaan produk dari masyarakat. Kapsitas produksi semakin luas,
sedangkan jumlah karyawan tidak mencukupi serta ruang produksi juga semakin
tidak memadai. Untuk mengatasi hal tersebut setelah mendapatkan surat ijin dari
Departemen Perindustrian Provinsi Jawa Tengah Nomor 552.1/12/8/1997, PT.
Indoplast membangun cabang baru di Desa Ngaru-aru, Pengging, Banyudono,
Kabupaten Boyolali dengan diberi nama PT. Indoplast II
Kegiatan usaha perusahaan plastic PT. Indoplast saat ini terus mengalami
perkembangan dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang mampu menyerap
tenaga kerja, dan berperan mengatasi pengangguran.
Setiap organisasi atau perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang
jelas. Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal untuk mengelola
suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan serta
hubungan antar fungsi tugas dan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan satu dengan
yang lain berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan penyusunannya disesuaikan
dengan tujuan perusahaan, sumber daya dan ruang lingkup masing-masing
perusahaan
Tipe struktur organisasi pada PT. Indoplast adalah struktur organisasi garis
karena struktur ini paling sederhana , mudah dimengerti sehingga cocok
diterapkan pada perusahaan. Maksudnya bahwa garis kekuasaan mengalir secara
langsung dari pimpinan tertinggi sampai terendah. Masing-masing bagian
merupakan unit yang berdiri sendiri dan kepala bagian menjalakan fungsi
pengawasan dalam bagiannya.
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka akan dibahas mengenai hubungan
antara variabel shift kerja, fasilitas, dan manajemen mutu terhadap produktivitas
secara keseluruhan adalah:
Diketahui bahwa nilai t-hitung sebesar 2,409 sedangkan nilai t-tabel
sebesar 1,996 dan nilai signifikansi sebesar 0,304 > 0,05 (α), yang berarti bahwa
variabel shift kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Regina
Fegi Ali, (2016) melalui peneltian yang berjudul “Hubungan Antara Shift Kerja
7
Dan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Monompia Kotamombagu” menyatakan bahwa tedapat
hubungan yamg positif antara shift kerja dengan produktivitas.
Diketahui bahwa nilai t-hitung sebesar 3,911 sedangkan nilai t-tabel
sebesar 1,996 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (α), yang berarti bahwa
variabel fasilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas. Hal
ini menunjukan bahwa faslitas memiliki peran penting dalam memelihara
produktivitas perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut sesuai dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Komariah pada 2017 yang berjudul “Pengaruh
Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Dinas Pengendalian
Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan
Anak Kabupaten Ciamis” yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara fasilitas dengan produktivitas.
Diketahui bahwa nilai t-hitung sebesar 3,911 sedangkan nilai t-tabel
sebesar 1,996 dan nilai signifikansi sebesar 0,019 < 0,05 (α), yang berarti bahwa
variabel manajemen mutu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas. Hal ini menunjukan bahwa manajemen mutu berperan penting
dalam menjaga atau memelihara produktivitas. Berdasarkan hasil tersebut sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Vrtipah pada 2000 yang
berjudul Based The Q Tourist Quality Standard. The Case Of The Hotel Sector,
yang menyatakan bahwa manajemen mutu memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas.
Diketahui bahwa nilai F- hitung adalah sebesar 20,347 sedangkan nilai F-
tabel sebesar 2,47, berarti bahwa nilai F-hitung lebih besar dibandingkan F-tabel.
Jika F-hitung > F-tabel maka variabel independent (variabel shift kerja, variabel
fasilitas, variabel manajemen mutu) secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen (produktivitas), maka dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel shift, fasilitas, dan manajemen mutu secara Bersama-sam atau simultan
berpengaruh terhadap produktivitas.
8
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan diatas maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Variabel shift kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, Variabel fasilitas berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas, Variabel manajemen mutu berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas.
Variabel shift kerja, fasilitas, dan manajemen mutu secara simultan atau
bersama-sama berpengarauh terhadap produktivitas.
Penelitian ini terbatas pada yang data juga terkendala waktu dalam
memperoleh data yang terlalu lama, Kondisi karakteristik karyawan
membutuhkan waktu lama dalam memperoleh data, Karakteristik sebagian
karyawan menyebabkan masalah dalam pengisian kuesioner
Bagi perusahaan, sebaiknya meningkatkan fasilitas karena, fasilitas
berpengaruh untuk meningkatkan atau mempertahan produktivitas, Bagi peneliti,
sebaiknya melakukan penambahan butir-butir kuesioner agar hasil penelitian
menjadi lebih baik dan tepat pada hal yang hendak dituju oleh peneliti, Bagi
perusahaan, sebainya perusahaan menerapkan manajemen mutu yang sesuai atau
dapat implementasikan oleh setiap anggota perusahaan dengan baik, Bagi peneliti
masih dapat menambah variabel independent yang digunakan untuk meneliti
produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Budi Purwanto, O. W. (2016). Pengaruh Motivasi , Kompensasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Buletin Bisnis
& Manajemen, 1-18.
Apri Dahlius, M. i. (2016). Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Teluk Kuantan Kabupaten
Kuantan Singngi. 1, 1-13.
Ayuni Sakinah, A. I. (2017). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Iklim Keselamatan
Yang Di Mediasi Oleh Masalah Tidur Dan Keluhan Kesehatan Pada
Karyawan Jasa Transportasi Angkutan Darat Penumpang Pada Terminal
Tipe B Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 53-
70.
9
Djupiansyah Ganie, Z. A. (2017, appril 1). Pengaruh Disiplin Kerja Dan Fasilitas
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bukit Makmur
Mandiri Utama Job Site Binsua ( Binungan Suaran). CAM: Change Agent
For Management Journal, 1, 1-13.
Drs. M. Nur Nasution, M. (2015). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
Drs.M. Nur Nasution, M. (n.d.).
Feigenbaum, A. V. (1993). Kendali Mutu Terpadu edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Gunawan, R. (2015). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Fasilitas dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Interving ( Study Pada
Karyawan PT. Tri Bakti Sarimas Pekanbaru ). Jom FEKON Vol. 2 No. 2
Oktober 2015 , 12.
Komariah. (2017). Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Ciamis. 56-
63.
Maulana, M. F. (2016). Analisis Pengaruh Gaji, Tunjangan Dan Fasilitas Kerja
Pada Kinerja Karyawan Pabrik Roti Universal (Bayu Bagus) Baron
Nganjuk. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Mualim Amin, M. A. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu
terhadap Kualitas Pelaksanaan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (Studi
Kasus: Tugas Pembantuan Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi
Kedung Asem dan Daerah Irigasi Bodri Provinsi Jawa Tengah). Jurnal
Media KomunikasiTeknik Sipil
Haming, S. M. (2007). Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan
Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.
Prof. Dr. H. Saban Echdar, S. M. (2017). MetodePenelitian Manjemen Dan Bisnis
Paduan Komprehensif Langkah Demi Langkah Penelitian untuk Skripsi,
Tesis, dan Disertasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rahman, A. (2017). Pemodelan Integrasi Pengaruh Penerapan ISO 9001:2008
Terhadap Kinerja Dan Produktivitas Karyawan. Jurnal String Vol. 1 No. 3
April 2017, 1, 1-11.
Top Related