1
PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI, KOMITMEN ORGANISASI
DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KRYAWAN DI PT. X
Syarifah Zulfah1, Marlia Saridewi
2, Winata Wira
3
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, komunikasi,
komitmen organisasi dan iklim organisasi baik secara parsial maupun simultan
terhadap kinerja karyawan di PT. X. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 sampel.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
jenuh. Hasil penelitian menemukan bahwa : (1) Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan di PT. X dengan nilai t-hitung sebesar 2.362 dengan
tingkat signifikansinya 0.024. (2) Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan di PT. X dengan nilai t-hitung sebesar 2.140 dengan tingkat
signifikansinya 0.039. (3) Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan di PT. X dengan nilai t-hitung sebesar 2.777 dengan tingkat
signifikansinya 0.009. (4) Iklim Organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan di PT. X dengan nilai t-hitung sebesar 2.297 dengan tingkat
signifikansinya 0.028. (5) Motivasi, Komunikasi, Komitmen Organisasi dan Iklim
Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di
PT. X dengan nilai F hitung sebesar 8.007 > nilai F tabel 2.64 dan tingkat
signifikansinya 0.000. (6) Besarnya pengaruh Motivasi, Komunikasi, Komitmen
Organisasi dan Iklim Organisasi terhadap kinerja karyawan (Adjusted R2) Adalah
sebesar 69,0%.
Kata kunci: motivasi, komunikasi, komitmen organisasi, iklim organisasi, dan
Kinerja
2
THE INFLUENCE OF MOTIVATION, COMMUNICATION,
ORGANIZATIONAL COMMITMENT AND ORGANIZATIONAL
CLIMATE ON KRYAWAN PERFORMANCE AT PT. X
Syarifah Zulfah1, Marlia Saridewi
2, Winata Wira
3
Program Management Studies, Faculty of Economics, University of Maritime
Raja Ali Haji
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of motivation, communication,
organizational commitment and organizational climate both partially and
simultaneously on employee performance at PT. X. This study uses quantitative
research. The samples used in this study were 40 samples. In this study the
sampling technique used is saturated sampling. The results of the study found
that: (1) Motivation has a significant effect on employee performance at PT. X
with a t-count value of 2,362 with a significance level of 0.024. (2)
Communication has a significant effect on employee performance at PT. X with a
t-count value of 2,140 with a significance level of 0.039. (3) Organizational
Commitment has a significant effect on employee performance at PT. X with a t-
count value of 2.777 with a significance level of 0.009. (4) Organizational climate
has a significant effect on employee performance at PT. X with a t-count value of
2,297 with a significance level of 0.028. (5) Motivation, Communication,
Organizational Commitment and Organizational Climate simultaneously have a
significant effect on employee performance at PT. X with an F count of 8.007> F
table value of 2.64 and a significance level of 0.000. (6) The amount of influence
of Motivation, Communication, Organizational Commitment and Organizational
Climate on employee performance (adjusted R2) is 69.0%.
Keywords: motivation, communication, organizational commitment,
organizational climate, and performance
Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan faktor penting bagi sebuah organisasi. Suatu
organisasi akan selalu meningkatkan kualitas sumber dayanya agar kinerja nya
semakin memuaskan. Peningkatan kualitas tersebut merupakan salah satu upaya
untuk menjadikan karyawan lebih termotivasi untuk kearah tujuan yang jelas yang
ingin dicapainya. Masalah yang menyangkut tentang kinerja karyawan merupakan
masalah yang harus diperhatikan oleh organisasi, karena kinerja karyawan
mempengaruhi dalam menghadapi persaingan seiring perkembangan zaman.
Dengan adanya motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih menggerakan
tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan perusahaan. Apabila kebutuhan
3
akan hal ini terpenuhi maka akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap
peningkatan produktivitas kerja karyawan.
Komunikasi yang baik dan efektif dapat membuat kinerja karyawannya menjadi
lebih baik, karena pada dasarnya sebagai sumber daya manusia yang
membutuhkan sesuatu untuk dapat memacu keinginan mereka untuk dapat bekerja
dengan giat sehingga mereka mampu meningkatkan kreativitas dan semangat
kerja sesuai dengan batas kemampuan masing-masing.
Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan melakukan usaha yang maksimal
dan keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan organisasi
Bilamana iklim organisasi bermanfaat bagi kebutuhan individu misalnya
memerhatikan kepentingan pekerja dan beroreintasi pada prestasi, maka kita dapat
mengharapkan tingkat perilaku kearah tujuan yang tinggi. Sebaliknya, bilamana
iklim yang timbul bertentangan dengan tujuan, kebutuhan dan motivasi pribadi,
dapat diharapkan bahwa prestasi maupun kepuasaan akan berkurang.
Berdasarkan gambaran penjelasan diatas, sehingga peneliti mengangkat
judul penelitian ini adalah “Pengaruh Motivasi, Komunikasi, Komitmen
Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. X.”
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan di
PT. X.
2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan komunikasi terhadap kinerja karyawan
di PT. X.
3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan di PT. X.
4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan iklim organisasi terhadap kinerja
karayawan di PT. X.
5. Untuk mengetahui pengaruh signifikan motivasi, komunikasi, komitmen
organisasi dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan di PT. X.
Kajian Pustaka
Motivasi
Hasibuan (2010:92) mengatakan motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang
berarti “Dorongan atau Daya Penggerak”. Motivasi ini hanya diberikan kepada
manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan,agar mereka
mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya
untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja
mengharapkan karyawan yang “mampu,cakap dan terampil”, tetapi yang
4
terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang optimal.
Komunikasi
Menurut Fahmi (2016:163) komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau
maksud yang dilakukan melalui satu pihak atau seseorang kepada pihak atau
orang lain baik dilakukan secara langsung atau melalui media.
Komitmen Organisasi
Menurut Luthans (dalam Silvister, 2012) komitmen organisasi adalah suatu
keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dari organisasi tertentu. Keinginan
menuju level keahlian tinggi atas nama organisasi. Suatu kepercayaan tertentu di
dalam, dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi tesebut.
Iklim Organisasi
Menurut Litwin (dalam Yuliana, 2015) ) iklim organisasi merupakan kualitas
lingkungan Internal Organisasi yang secara relative terus berlangsung, dialami
oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan
dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi.
Kinerja
Menurut Kartono (dalam Silvister,2012) mengatakan kinerja sebagai kemampuan
dalam menjalankan tugas dan pencapaian standar keberhasilan yang telah
ditentukan oleh organisasi kepada karyawan sesuai dengan job yang diberikan
kepada masing- masing karyawanya.
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
Motivasi (X1)
Komunikasi (X2)
Komitmen Organisasi
(X3)
Iklim Organisasi (X4)
Kinerja (Y)
5
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X.
H2 : Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X.
H3 : Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
PT. X.
H4 : Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X.
H5 : Motivasi, komunikasi, komitmen organisasi dan iklim organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X.
BAHAN DAN METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Menurut Sunyoto (2011:29) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
analisisnya menggunakan bantuan statistik untuk membantu dalam perhitungan
angka-angka untuk menganalisis data yang diperoleh. Analisis kuantitatif ini
dapat di lakukan perhitungan manual atau dengan bantuan program statistic
seperti program SPSS.
Populasi
Menurut Sugiyono (2014:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X yang berjumlah 40 orang.
Sampel
Menurut Sugiyono (2014:62) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu sampel jenuh
atau sering disebut total sampling.
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Menurut Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011:69) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
6
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat.
Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi (dalam Sunyoto, 2011:70) reliabilitas menunjukkan pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Uji Asumsi Klasik
Sebelumnya dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap
hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi
klasik atas data yang akan diolah.
Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2014:210) regresi berganda digunakan untuk meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (terikat), bila dua tau lebih
variabel independen (bebas) sebagai faktor predictor dinaikkan/diturunkan
nilainya.
Berikut adalah rumus yang digunakan dalam penelitian ini:
Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
HASIL
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Sumber : Data perimer, diolah 2018 Sumber : Data perimer, diolah 2018
7
Gambar 2 : Hasil Grafik Histogram Gambar 3 Hasil Grafik P.Plot
Menunjukkan bahwa semua data yang ada berdistribusi normal, karena data (titik)
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat
dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai
tolerancenya. Jika VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka
regresi bebas dari multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dengan
menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Multikolineritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
MOTIVASI .907 1.102
KOMUNIKASI .945 1.058
KOMITMEN_ORGANISASI .925 1.081
IKLIM_ORGANISASI .905 1.105
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil perhitungan menunjukkan nilai
tolerance variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan variabel independen memiliki nilai VIF<
10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas
antar variabel independen dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
8
Gambar 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan
masukan variabel independen motivasi, komunikasi, komitmen organisasi dan
iklim organisasi.
Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda. Regresi linear berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh
beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Hasil dari analisis
regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini:
Tabel 2
Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.962 5.540 .715 .479
MOTIVASI .165 .070 .303 2.362 .024
KOMUNIKASI .172 .080 .269 2.140 .039
KOMITMEN_ORGANISASI .273 .098 .353 2.777 .009
IKLIM_ORGANISASI .128 .056 .295 2.297 .028
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2018
9
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Kinerja = 3,962 + 0,165 Motivasi (X1) + 0,172 Komunikasi (X2) + 0,273
Komitmen Organisasi (X3) + 0,128 Iklim Organisasi (X4).
Hasil Uji T (Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen.
Tabel 3
Hasil Uji t secara parsial
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.962 5.540 .715 .479
MOTIVASI .165 .070 .303 2.362 .024
KOMUNIKASI .172 .080 .269 2.140 .039
KOMITMEN_ORGANISASI .273 .098 .353 2.777 .009
IKLIM_ORGANISASI .128 .056 .295 2.297 .028
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Pengolahan data Primer, 2018
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Uji Hipotesis 1
10
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
untuk variabel motivasi adalah 2,362 dengan hsil signifikansinya 0,024 <
0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel α=0,05, df=40)
di dapat t hitung 2,362 lebih besar dari t tabel 1,68957 (2,362 > 1,68957) maka
Ho ditolak dan H1 yang menyatakan terdapat pengaruh langsung motivasi
terhadap kinerja karyawan diterima.
b. Uji Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
untuk variabel komunikasi adalah 2,140 dengan hsil signifikansinya 0,039 <
0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel α=0,05, df=40)
di dapat t hitung 2,140 lebih besar dari t tabel 1,68957 (2,140 > 1,68957) maka
Ho ditolak dan H2 yang menyatakan terdapat pengaruh langsung
komunikasi terhadap kinerja karyawan diterima.
c. Uji Hipotesis H3
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
untuk variabel komitmen organisasi adalah 2,777 dengan hsil signifikansinya
0,009 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel
α=0,05, df=40) di dapat t hitung 2,777 lebih besar dari t tabel 1,68957 (2,777 >
1,68957) maka Ho ditolak dan H3 yang menyatakan terdapat pengaruh
langsung komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan diterima.
d. Uji Hipotesis 4
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
untuk variabel iklim organisasi adalah 2,297 dengan hsil signifikansinya
0,028 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t tabel
α=0,05, df=40) di dapat t hitung 2,297 lebih besar dari t tabel 1,68957 (2,297 >
1,68957) maka Ho ditolak dan H4 yang menyatakan terdapat pengaruh
langsung iklim organiasi terhadap kinerja karyawan diterima.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F Simultan)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam
regresi telah sesuai. Uji F juga digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimaksudkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (5%).
Tabel 4
Hasil Uji F Secara Simultan ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 91.695 4 22.924 8.007 .000b
Residual 100.205 35 2.863
Total 191.900 39
11
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), IKLIM_ORGANISASI, KOMITMEN_ORGANISASI, KOMUNIKASI,
MOTIVASI
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,000
dan nilai F hitung 8,007 Ini berarti nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Dan
berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel (F tabel α=0,05, df=35) didapat F
hitung 8,007 lebih besar dari F tabel yaitu 2,64 (8,007 > 2,64). Maka dalam hal ini
H5 diterima dan H0 ditolak yang menunjukkan bahwa motivasi, komunikasi,
komitmen organisasi dan iklim organisasi secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di PT. X.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap
variabel dependen.
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .691a .478 .418 1.692
a. Predictors: (Constant), IKLIM_ORGANISASI, KOMITMEN_ORGANISASI, KOMUNIKASI, MOTIVASI
b. Dependent Variable: KINERJA
Dari tabel diatas dapat dilihat ahwa angka R disebut koefisien korelasi
antara variabel motivasi, komunikasi, komitmen organisasi dan iklim organisasi
dengan kinerja karyawan adalah 0,691. Ini artinya hubungan antara motivasi,
komunikasi, komitmen organisasi dan iklim organisasi dengan kinerja karyawan
adalah cukup kuat (Signifikan) sebesar 69,0%. Adjusted R2 dalam penelitian ini
sebesar 0,418, hal ini menujukkan bahwa sebesar 49,0% kinerja karyawan pada
PT. X dipengaruhi oleh motivasi, komunikasi, komitmen organisasi dan iklim
organisasi. Sedangkan sisanya sebesar 51% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
12
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai thitung
(2,362) > t tabel (1,68957) terlihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel
motivasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu juga dilihat dari nilai signifikan
bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu 0,024 < (0,05).
Dimana dari pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwa Ho ditolak
dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa komunikasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai thitung
(2,140) > t tabel (1,68957) terlihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel
komunikasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu juga dilihat dari nilai signifikan
bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu 0,039 < (0,05).
Dimana dari pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwa Ho ditolak
dan H2 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial bahwa
komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Komitmen organisasi terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa komitmen
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai
thitung (2,777) > ttabel (1,68957) terlihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu juga dilihat dari nilai
signifikan bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu 0,009
< (0,05). Dimana dari pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwa Ho
ditolak dan H3 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial bahwa
Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja karyawan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa iklim organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan melihat nilai thitung
(2,297) > t tabel (1,68957) terlihat bahwa terdapat pengaruh antara variabel iklim
organisasi terhadap kinerja karyawan. Selain itu juga dilihat dari nilai signifikan
bahwa nilai sig lebih kecil dari pada nilai taraf signifikansi yaitu 0,028 < (0,05).
Dimana dari pengujian hipotesis yang dilakukan dapat dilihat bahwa Ho ditolak
dan H4 diterima.Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial bahwa iklim
organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Motivasi, Komunikasi, Komitmen Organisasi dan Iklim
Organisasi Terhadap Kinerja karyawan
13
Hasil uji hipotesis kelima (H5) adalah bahwa nilai signifikan 0.000 ini berarti nilai
sig lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.005). dan berdasarkan perbandingan F hitung
dengan F tabel (F tabel α = 0.05, df = 35) didapat F hitung 8,007 lebih besar dari F
tabel yaitu 2,64 (67.973 > 2.71). Maka dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi, komunikasi, komitmen
organisasi dan iklim organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
KESIMPULAN
1. Motivasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di
PT. X. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka terdapat
pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja karyawan.
2. Komunikasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
di PT. X. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka terdapat
pengaruh langsung komunikasi terhadap kinerja karyawan.
3. Komitmen organisasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di PT. X. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka
terdapat pengaruh langsung komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.
4. Iklim organisasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan di PT. X. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka
terdapat pengaruh langsung iklim organisasi terhadap kinerja karyawan.
5. Motivasi, komunikasi, komitmen organisasi, dan iklim organisasi secara
simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di PT. X. Hal ini,
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang menunjukan
bahwa motivasi, komunikasi, komitmen organisasi dan iklim organisasi secara
simultan berpengaruh terhadap kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I. (2016). Perilaku Organisasi Teori,Aplikasi, dan Kasus. Bandung:
Alfabeta.
Hasibuan, M. S. (2010). Organisasi Dan Motivasi Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Silvister, R. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Jasa Baru Utama Perkasa Pekanbaru.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sunyoto, D. (2011). Penelitian Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Buku Seru.
Top Related