PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS
XII IPS DI MA YASPIA NGROTO TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Ainul Iman
NIM 3301404177
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Asrori, M. S. Nanik Sri Utaminingsih, SE, M.Si NIP.196005051986011001 NIP.197112052006042001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Drs. Partono Thomas, M.S. NIP.195212191982031002
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi Drs. Tarsis Tarmudji, M.M. NIP.194911211976031002
Anggota I Anggota II Drs. Asrori, M. S Nanik Sri Utaminingsih, SE, M.Si NIP.196005051986011001 NIP.197112052006042001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang Drs. S. Martono, M.Si NIP.11966030819899011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, April 2011
Ainul Iman NIM.3301404177
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Kun A’liman au Muta’aliman (Al-hadist)
“Jadilah orang yang mengajarkan ilmu atau orang yang mencari ilmu”
“Ilmu dan pencari ilmu bagaikan laut dan daratan. Ilmu merupakan air
yang berada dalam luasnya lautan dan para pencari ilmu bagaikan
daratan. Maka apabila sang pencari ilmu mau mendapatkan hasil
terhadap yang telah diusahakan selama ini, maka seyogyanya jadilah
daratan yang selalu merendahkan karena dengan itu air itu baru mau
menggenanginya” (Ali RA)
“janganlah sekali-kali kalian mengenali kebenaran melalui orang, tapi
kenalilah kebenaran itu niscaya kamu tahu siapa saja yang berbuat
benar” (Ali RA)
Persembahan :
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu atas curahan kasih dan sayang serta
do’a-do’anya yang tiada henti.
Kakakku semuanya yang selalu memberikan
motivasi, baik spirituil maupun materiil
Guru-guruku yang telah memberikan ilmu, dengan
segala keihlasan dan ridhonya memberikan
bimbingan dan nasehat-nasehat spirituil.
Simin, Adib, Hafidz, Agus, Anto dan teman-teman
seperjuangan Pendidikan Akuntansi ’04.
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada teladan terbaik Rasulullah Saw, beserta
keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir dalam
rangka menyelesaikan studi Strata Satu untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Terselesaikannya skripsi ini tidak
lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, sudah sepatutnya dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Partono Thomas, M.S., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
4. Drs. Asrori, M.S., Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan
ketekunan telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Nanik Sri Utaminigsih, SE, M.Si, Dosen Pembimbing II yang tulus dan penuh
kesabaran telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi sehingga dapat
tersusun skripsi ini dengan baik.
vii
6. Drs. Tarsis Tarmudji, Dosen Penguji yang telah memberi petunjuk dan arahan
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Drs. Dakok, Kepala MA Yaspia Ngroto yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Semarang, April 2011
Penulis,
viii
Abstract
Iman, Ainul. 2011. The influence of Students’ Motivation in Studying and the Teacher's Competence toward the Achievement of Studying Accountancy of Economics at the 12 grade Students of IPS Program of MA Yaspia Ngroto in Grobogan Regency at the Academic Year of 2010/2011". The thesis. Economic Education Program, Economics Department of Universitas Negeri Semarang (UNNES). The advisor I : Drs. Asrori, Ms. The advisor II : Nanik Sri U. SE, M.Si. 79 p.
The key words: the Motivation studied, the Teacher's Competence, the Achievement studied Accountancy Economics.
The student's achievement in studying accountancy of economics is influenced by various factors, both internal and external factor. The problems in this research are: 1) Is there any influence of the student’s motivation towards their achievements in studying accountancy of economics? 2) Is there any influence of the teacher’s competence towards the student’s achievements in studying accountancy of economics? And 3) Is there any influence between the student’s motivation and the teacher's competence towards the students’ achievement in studying accountancy of economics?
The population in this research is all 12 grade students of IPS at MA Yaspia Ngroto in Grobogan Regency which consists of 81 students. The variable researched was the students’ motivation of studying (X1) and the teacher's competence (X2) as the independent variable and the studying achievement (Y) as the dependent variable. The data was gathered by using questioners. Then, the data gathered was analysed by using the descriptive analysis of the percentage and the analysis of multiplied regression.
Results of the research by using the descriptive analysis of the percentage showed that the student’s motivation of learning in a high category of 48.15%, the teacher's competence from the student’s perception in the good category of 73% as well. For the analysis of regression which used the SPSS program for Windows release 13 were received by the equality: Ŷ=43.381+0,178X1 + 0,159X2. The regression test showed results of the partial test for student’s motivation of learning was received taccount 2.600 with significance 0.011 < 0.050, and the teacher's competence was received taccount 4.599 with the significance 0.000 < 0.050. Results of the simultaneous test were received result of Faccount 33.768 with the significance 0.000 < 0.050. The level of influence, partially, for the studying motivation variable of 7.95% and the teacher's competence of 21.34%. Whereas simultaneously the level of influence that was given of 45%, the rest 55% was affected by the other factors that were not researched in this research.
Based on the results of this research could be concluded that there is a significant influence between the studying motivation of the students and the
ix
teacher's competence towards the students’ achievement in learning accountancy of economics simultaneously and partially. The suggestion that could be given by the writer that is: for the student, although most students’ motivation in the high category, it would be better for them to increase the motivation optimally so that their achievements could increase also, and for the teacher, it was hoped that he/she always sharpen and develop his/her competence more and more, especially that was linked with his/her profession as the teacher, from the field of cognitive, afective and psycho-motoric as well, which all of them are encompassed in the four teacher's competence. By the existence of the high studying motivation and the teacher's competence that were very good, it likely will make studying results of the student to be better also, so as the studying achievement of the student increased.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAKSI ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah ................................................................................... 9
1. 3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1. 4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 12
2.1 Prestasi Belajar........................................................................................ 12
2.1.1 Pengertian Belajar ....................................................................... 11
2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar.......................................................... 13
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 15
2.2 Motivasi Belajar ...................................................................................... 18
2.2.1. Pengertian Motivasi Belajar........................................................ 18
2.2.2. Peranan Motivasi dalam Belajar ................................................. 21
2.2.3. Ciri-ciri Motivasi ........................................................................ 23
2.3 Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru .......................................... 25
2.3.1. Persepsi Siswa............................................................................. 25
2.3.2. Pengertian Guru .......................................................................... 26
xi
2.3.3. Syarat Guru ................................................................................. 26
2.3.4. Kompetensi Guru........................................................................ 29
2.3.5. Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru .............................. 32
2.4 Kerangka Berfikir ................................................................................... 33
2.5 Hipotesis.................................................................................................. 35
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 37
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 37
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 37
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 39
3.4 Penyusunan dan Uji Instrumen ............................................................... 40
3. 4. 1. Penyusunan Instrumen................................................................ 40
3. 4. 2. Uji Coba Instrumen..................................................................... 41
3. 5.2.5. Validitas Instrumen....................................................... 41
3. 5.2.6. Reliabilitas Instrumen................................................... 42
3.5 Metode Analisis Data.............................................................................. 43
3.5.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase ....................................... 43
3.5.2. Analisis Regresi Berganda.......................................................... 44
3. 5.2.1. Persyaratan Uji Linier Berganda.................................. 44
3. 5.2.2. Analisis Regresi Berganda ........................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 51
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 51
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................... 51
4.1.2.1. Motivasi Belajar Siswa................................................. 51
4.1.2.2. Kompetensi Guru.......................................................... 52
4.1.2.3. Prestasi Belajar Siswa................................................... 62
4.1.2 Uji Asumsi Klasik....................................................................... 62
4.1.2.1. Uji Normalitas Data...................................................... 62
4.1.2.2. Uji Linieritas................................................................. 64
4.1.2.3. Uji Multikolinieritas ..................................................... 64
xii
4.1.2.4. Uji Heterokedastisitas................................................... 65
4.1.3 Analisis Regresi Berganda.......................................................... 66
4.1.4 Pengujian Hipotesis .................................................................... 67
4.1.4.1. Uji Simultan.................................................................. 67
4.1.4.2. Uji Parsial ..................................................................... 69
4.2 Pembahasan 71
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 76
5. 1. Simpulan ................................................................................................ 76
5. 2. Saran ....................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78
LAMPIRAN ................................................................................................... 80
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Data Nilai Siswa Kelas XII IPS MA Yaspia........................................... 7
3.1. Data Siswa Kelas XII IPS MA Yaspia.................................................... 37
3.2. Interval Kelas Persentase dan Kategori Motivasi Belajar Siswa ............ 44
3.3. Interval Kelas Persentase dan Kategori Kompetensi Guru..................... 44
2.1. Deskripsi Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi ...................................... 62
2.2. Uji Normalitas Data ................................................................................ 63
2.3. Uji Linieritas ........................................................................................... 64
2.4. Besar Nilai Toleransi dan VIF (Uji Multikolinieritas)............................ 65
2.5. Koefisien Regresi Berganda.................................................................... 67
2.6. Hasil Analisis Varian (ANOVA) ............................................................ 67
2.7. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi.............................................. 68
2.8. Hasil Uji t ................................................................................................ 69
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35
4.1. Diagram Motivasi Belajar Siswa............................................................ 49
4.2. Diagram Dorongan Untuk Belajar Ekonomi Akuntansi......................... 51
4.3. Diagram Usaha Untuk Menguasai Materi Pelajaran Ekonomi
Akuntansi................................................................................................ 52
4.4. Diagram Ulet Menghadapi Kesulitan, Tidak Lekas Putus Asa Dan
Tidak Cepat Puas Terhadap Prestasi Yang Telah Dicapai ..................... 53
4.5. Diagram Ketekunan Dan Kepatuhan Dalam Menghadapi Tugas........... 54
4.6. Diagram Kompetensi Guru..................................................................... 55
4.7. Diagram Kompetensi Pedagogik ............................................................ 56
4.8. Diagram Kompetensi Kepribadian ......................................................... 58
4.9. Diagram Kompetensi Sosial ................................................................... 59
4.10. Diagram Kompetensi Profesional........................................................... 60
4.11. Persentase Kelulusan Siswa.................................................................... 62
4.12. Grafik P-P Plot Normalitas Data Penelitian ........................................... 63
4.13. Scatterplot Heterokedastisitas................................................................. 66
xv
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Nilai Mid-semester........................................................... 80
Lampiran 2 Instrumen Penelitian Uji Coba.................................................. 82
Lampiran 3 Data Skor Uji Coba Variabel Motivasi Belajar ........................ 90
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar ......... 91
Lampiran 5 Data Skor Uji Coba Variabel Kompetensi Guru ...................... 94
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompetensi Guru ....... 96
Lampiran 7 Tabulasi Hasil Penelitian .......................................................... 106
Lampiran 8 Analisis Deskriptif.................................................................... 108
Lampiran 9 Analisis Regresi........................................................................ 119
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 123
Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang
seutuhnya yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif dan
berakhlak mulia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (UU
20/2003 Sisdiknas). Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut; yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya dilakukanlah pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan oleh
pemerintah. Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor utama yang
menentukan maju tidaknya suatu Negara, sehingga pendidikan mempunyai
peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup dalam
suatu Negara. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya
keterpaduan dan kerja sama dari semua komponen pendidikan yang saling
berkaitan. Komponen tersebut diantaranya: pendidik, peserta didik, kurikulum,
pengelola, sarana prasarana serta lingkungan. Dengan adanya kerja sama tersebut
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Di dalam pendidikan terdapat kegiatan belajar dimana belajar adalah
sebuah proses perubahan tingkah laku menuju kearah lebih baik. Menurut Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya dan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
2
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Agar proses dalam pendidikan dapat terarah
maka diperlukan adanya sebuah evaluasi. Salah satu sumber untuk mengevaluasi
dalam pendidikan tersebut yaitu dengan hasil belajar siswa yang ditunjukkan
dengan prestasi belajar siswa.
Menurut Tu'u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya ditunjukkan
oleh tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang dicapai
mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Prestasi belajar sangat berguna baik bagi guru maupun bagi siswa ituu sendiri.
Prestasi belajar sebagai tolok ukur untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam belajar sehingga dapat membantu siswa dalam membuat perencanaan studi
lanjut, sedangkan bagi guru itu sendiri untuk mengetahui informasi kemampuan
siswa dan pencapaian siswa dalam belajar.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari
dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Faktor tersebut
diantaranya adalah motivasi belajar siswa dan kompetensi guru.
Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar
adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi merupakan
daya penggerak di dalam diri siswa, yang menjamin keberlangsungan dalam
kegiatan belajar mengajar (Sardiman, 2006:75). Motivasi belajar merupakan
faktor psikis yang besifat non-intelektual. Seorang siswa yang mempunyai tingkat
3
intelegensi yang tinggi bisa saja gagal karena kurang adanya motivasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
Motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi belajar yang
berasal dari dalam diri siswa yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang
berasal dari luar diri siswa yang disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik
timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan tertentu diluar perbuatan itu sendiri
yang ingin dipenuhi, atau dalam kata lain motivasi ini timbul karena adanya
rangsangan dari luar diri siswa seperti adanya penghargaan, lingkungan belajar
yang nyaman, kegiatan belajar yang menarik dan lain sebagainya. Sedangkan
motivasi intrinsik timbul karena semata-mata karena keinginan sendiri dalam diri
individu yang berupa keinginan untuk berhasil, dorongan untuk kebutuhan
belajar, dan harapan cita-cita dan sebagainya. Kedua motivasi tersebut
berpengaruh dan bersama-sama berproses untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Adanya hal tersebut terlihat betapa pentingya motivasi belajar dalam
mensukseskan kegiatan belajar-mengajar.
Motivasi memegang peranan penting dalam proses kegiatan belajar
mengajar, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar
dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat
belajar siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat terlaksana. Bagi siswa
motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar, sehingga siswa terdorong
untuk melakukan perubahan belajar yang positif. Disamping itu, karena adanya
motivasi yang dapat menumbuhkan semangat untuk belajar kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan oleh siswa dengan perasaan senang hati.
4
Selain motivasi peran guru juga sangat menentukan berhasil tidaknya
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebagai faktor eksternal harus
melaksanakan perannya dalam bidang pendidikan yang terletak pada kemampuan
melaksanakan berbagai peran yang besifat khusus dalam situasi belajar-mengajar,
dimana tiap peranan menuntut kemampuan guru dalam mengajar.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru memegang peran utama,
karena ditangan guru letak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran. Seorang guru harus mempunyai kompetensi yang baik dalam
melaksanakan pembelajaran, yaitu dapat menciptakan proses pembelajaran yang
efektif, menyenangkan, pengelolaan kelas yang kondusif sehingga minat belajar
siswa berada pada tingkat optimal. Dengan meningkatnya minat belajar siswa
tersebut maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru merupakan
sebuah profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus yaitu keahlian
bagaimana dapat memberikan pencerahan terhadap peserta didik. Guru adalah
pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, membimbing, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Guru dan
Dosen, 2005: Bab 1 Pasal 1).
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Menurut Hamalik (2006:34 – 36)
proses belajar mengajar dan hasil belajar tidak hanya ditentukan oleh sekolah,
5
pola struktur dan isi kurikulumnya saja akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi guru yang mengajar dan yang membimbing mereka.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas profesional (UU Guru dan Dosen, 2005 ; Bab 1 Pasal 1).
Guru dikatakan berkompeten menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen apabila telah menguasai 4 kompetensi dasar, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pengelolaan pembelajaran
peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, arif, dewasa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Kompetensi sosial adalah kemampuan komunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali dan
masyarakat sekitar. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi secara luas dan mendalam. Pemahaman penguasaan seorang guru
mengenai kompetensi dasar yang harus dimilikinya akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap pelaksanaan tugasnya terutama dalam melaksanakan proses
belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu, salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa adalah penguasaan guru dalam
kompetensi dasar yang dimilikinya dan menerapkannya dengan baik dalam proses
belajar mengajar
Kompetensi guru diperlukan dalam proses belajar mengajar karena inti
dari pendidikan terletak pada kegiatan inti, yaitu proses belajar mengajar.
6
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh proses kegiatan belajar
mengajar, sedangkan keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh prestasi
belajar.
Akuntansi menurut American Accounting Association dalam Sutarno
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran
dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan
pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagipengguna informasi tersebut
(Sutarno dkk, 2009:183-184). Dari definisi tersebut, akuntansi mengandung
pengertian bahwa akuntansi merupakan suatu proses mengubah data yang belum
siap menjadi informasi yang siap dipakai, kegiatan dalam mengubah data tersebut
itu terdiri atas mengumpulkan, mengidentifikasikan, mengukur, mencatat dan
mengikhtisarkan data keuangan. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa akuntansi
adalah salah satu pelajaran di sekolah yang menuntut konsentrasi, ketelitian
danketerampilan yang tinggi dalam mempelajari pelajaran akuntansi, untuk itu
diperlukan guru yang memiliki kompetensi yang memadai agar guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa mudah dipahami, sehingga kegiatan belajar-
mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu juga diperlukan
motivasi belajar siswa sebagai kesediaan untuk mau belajar akuntansi lebih dalam
lagi.
Berdasarkan observasi pendahuluan yang telah dilakukan dengan kepala
madrasah, guru mata pelajaran akuntansi kelas XII IPS, dan pengamatan terhadap
beberapa siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan tahun ajaran 2010/2011 diduga sebagian siswa yang prestasi belajarnya
7
rendah karena masih mempunyai motivasi belajar yang masih rendah terhadap
mata pelajaran ekonomi akuntansi. Terlihat dalam proses pembelajaran terhadap
kesadaran dan tanggung jawab siswa yang masih rendah untuk menguasai mata
pelajaran ekonomi akuntansi, seperti tidak memperhatikan guru saat mengajar,
kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar, membuat kegaduhan ketika guru
memberikan tugas saat tidak ditunggui oleh guru dan kejadian-kejadian lainnya
yang menunjukkan kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
ekonomi akuntansi. Hal itu juga tercermin berdasarkan data nilai siswa kelas XII
IPS yang memiliki nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
ditetapkan oleh guru ekonomi seperti pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Nilai Siswa Kelas XII IPS MA Yaspia
NO KELAS JML. SISWA KKM TUNTAS % BELUM
TUNTAS %
1 XII IPS1 42 67 27 64,29% 15 35,71%
2 XII IPS2 39 67 24 61,54% 15 38,46%
Total 81 51 62,91% 30 37,09%
Sumber: Data yang Sudah Diolah Dari tabel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa untuk kelas XII IPS1 siswa
yang memenuhi KKM sebanyak 27 siswa dari 42 siswa, sedangkan untuk kelas
XII IPS2 siswa yang memenuhi KKM sebanyak 24 siswa dari 39 siswa dengan
rata-rata persentase kelulusan secara keseluruhan 62,91%. Berdasarkan data
tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang belum memenuhi KKM sebesar
37,09%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa harapan dari semua elemen yang
terkait dalam lingkungan pendidikan tersebut baik dari madrasah, guru mata
pelajaran terkait, peserta didik dan wali murid belum semuanya terwujud.
8
Sesuai dengan yang dikembangkan dalam kurikulum KTSP yaitu
kurikulum yang menggunakan pendekatan kompetensi, dan berlandaskan aktivitas
siswa serta kemampuan berpikir peserta didik. Selain siswa dituntut aktif, guru
dituntut untuk mampu mengelola pembelajaran dengan baik, dari penyusunan
kurikulum sampai implementasi dan pendekatan pembelajarannya. Adanya
permasalahan diatas agar KTSP dapat diimplementasikan secara efektif, guru
harus memperhatikan perbedaan karakteristik siswa, bisa menjadi fasilitator
sekaligus motivator belajar bagi siswa. Dengan kata lain, KTSP dapat
diimplementasikan sebagaimana mestinya apabila guru memiliki empat
kompetensi sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UU No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial serta kompetensi profesional.
Berdasarkan realita yang ada di MA Yaspia, prestasi belajar siswa yang
masih rendah diduga dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa dan kompetensi
guru. Dimana motivasi belajar siswa untuk berprestasi masih rendah dan
kompetensi guru yang ditunjukkan dalam kemampuan profesionalisme yang
tinggi, yaitu guru yang mampu melaksanakan tugas seorang guru dengan baik dan
dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif serta dapat mengelola
sumber daya pendidikan yang tersedia untuk keberhasilan pendidikan belum
sepenuhnya terwujud dengan baik. Adanya kompetensi guru yang baik serta
didukung motivasi belajar siswa yang tinggi maka kemungkinan besar prestasi
belajar siswa akan lebih baik pula.
9
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan
Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII IPS
di MA Yaspia Ngroto Tahun Ajaran 2010/2011".
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan mencoba mengkaji permasalahan yang mencakup: 1). Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan tahun ajaran 2010/2011?
2). Adakah pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan tahun ajaran 2010/2011?
3). Adakah pengaruh antara motivasi belajar dan kompetensi guru
terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia
Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2010/2011?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini mencakup:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2010/2011.
10
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara motivasi belajar dan
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS
di MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. tahun ajaran
2010/2011.
3.1. Manfaat Penelitian
A). Manfaat Teoritis
1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memberikan
sumbangan bagi penelitian sejenis, dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dunia pendidikan.
2 Untuk memperkaya khasanah pustaka di Lembaga Perguruan Tinggi
Universitas Negeri Semarang.
B). Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan dan saran bagi pihak-pihak yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan, baik lembaga atau perorangan. Pihak-pihak yang
dimaksud adalah:
1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang, untuk
meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi mahasiswa program
kependidikan sebagai calon guru yang profesional.
2. Bagi sekolah, untuk bahan evaluasi kinerja guru dalam kegiatan proses belajar
mengajar.
11
3. Bagi guru, untuk dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya supaya bisa
meningkatkan kualitas peserta didik serta bisa membangkitkan motivasi belajar
pada anak didik terhadap mata pelajaran ekonomi akuntansi.
4. Bagi siswa, untuk dapat menumbuhkan motivasi belajar yang positif terhadap
mata pelajaran ekonomi akuntansi.
12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Prestasi Belajar
2.2.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Menurut Slameto (2003:2) belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan perubahan itu menuju kearah yang lebih
buruk (Purwanto: 2007:85).
Djamarah (2000:10) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Tujuan belajar menurut Sardiman (2006:26-28) ada tiga yaitu: Untuk
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan
pembentukan sikap.
1). Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Adapun jenis interaksi atau
cara yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya adalah dengan model
kuliah (presentasi). Pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian siswa
akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus
13
akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka
memperkaya pengetahuannya.
2). Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan ini dapat berupa keterampilan jasmani ataupun
rohani.
3). Pembentukan sikap.
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru
harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan
kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam
perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahuan, sikap, keterampilan dan
daya pikir sebagai hasil dari pengalaman yang telah terjadi pada manusia tersebut.
2.2.2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai. Tujuan utama dari prestasi
belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar dilakukan
tidak lain bertujuan adanya perubahan perilaku yang diinginkan setelah proses
kegiatan belajar-mengajar terjadi; yaitu terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
Dalam proses belajar-mengajar, tipe prestasi belajar yang diharapkan dapat
dicapai siswa sangat penting untuk diketahui oleh guru. Dengan prestasi belajar
14
tersebut guru dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh
makna. Setiap proses belajar-mengajar keberhasilan belajar diukur dari seberapa
jauh hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Catharina (2006:4) prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar, prestasi belajar
juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
belajar.
Prestasi belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa
rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya
usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Seorang dapat
dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu
perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi bisa dikatakan telah
belajar. Jadi prestasi belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan prestasi
belajar sebagai produk dari proses belajar.
Prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalamai aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran,
perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan
aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi
produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi. Pada dasarnya hasil belajar
dan prestasi belajar mempunyai arti yang sama karena hasil belajar merupakan
15
bagian dari prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tu'u (2004:76)
yang menyatakan bahwa unsur yang ada dalam prestasi belajar adalah hasil
belajar dan nilai siswa. Tu'u (2004:76) merumuskan prestasi belajar sebagai
berikut:
1). Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika siswa
mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah
2). Prestasi belajar tersebut terutama dinilai sebagai aspek kognitifnya
3). Prestasi siwa dibuktikan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang
dilakukan oleh guru.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
perubahan sikap dan perilaku seseorang setelah mengalami proses belajar. Proses
belajar terjadi karena adanya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa
motivasi dan harapan untuk berhasil, serta masukan dari lingkungan berupa
rancangan dan pengelolaan motivasional. Seseorang dapat dikatakan belajar
sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak
semua perubahan bisa dikatakan sebagai prestasi belajar. Jadi prestasi belajar
merupakan pencapaian tujuan belajar dan prestasi belajar sebagai produk atau
output dari proses belajar.
2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari
dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri
siswa. Menurut Siagalang dalam Tu’u (2008:78) faktor-faktor yang
16
mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari: kecerdasan, bakat, minat dan
perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan
pergaulan, sekolah dan sarana pendukung belajar. Agar hal ini lebih jelas,
diuraikan sebagai berikut:
1). Faktor Kecerdasan
Biasanya, kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional
matematis. Rumusan di atas menunjukkan kecerdasan menyangkut kemampuan
yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti, memecahkan
problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan
lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalamannya.
2). Faktor Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dibawanya
sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa,
bakat yang dimilikinya berbeda dengan siswa yang lain. Ada siswa yang berbakat
dalam bidang ilmu sosial, ada di ilmu pasti. Oleh karena itu, seorang siswa yang
berbakat dibidang ilmu sosial akan sukar berprestasi tinggi dibidang ilmu pasti,
dan sebaliknya. Bakat-bakat yang dimiliki siswa tersebut apabila diberi
kesempatan untuk dikembangkan dalam pelajaran, maka akan mencapai prestasi
yang tinggi dan memuaskan.
3). Faktor Minat dan Perhatian
Minat adalah kecendrungan yang besar terhadap sesuatu. Perhatian adalah
melihat dan mendengar baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian
biasanya selalu berkaitan erat. Apabila seorang siswa menaruh minat pada satu
17
mata pelajaran tertentu, biasanya akan cenderung untuk memperhatikannya
dengan baik.
4). Faktor Motif.
Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif
selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, jika siswa memiliki motif yang
baik dan kuat, maka hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai
prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan
membawa dampak kurang baik bagi prestasi belajar.
5). Faktor Cara Belajar
Keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara
belajar yang efektif memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi dibandingkan
dengan cara belajar yang tidak efisien.
6). Faktor Lingkungan Keluarga
Sebagian besar waktu siswa berada di rumah.orang tua, dan adik kakak
siswa adalah orang yang paling dekat dengan siswa. Oleh karena itu, keluarga
merupakan salah satu potensi besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi
siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong, memberi semangat,
membimbing, dan memberi teladan yang baik pada anaknya. Selain itu perlu
suasana hubungan dan komunikasi yang lancar antara orang tua dengan anak-
anak, serta keadaan keuangan keluarga yang tidak kekurangan, sehingga bisa
memenuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak sebagai siswa.
7). Faktor Sekolah
18
Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar
memberi pengaruh pada prestasi belajar sebagian besar siswa. Oleh karena itu,
sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki
sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental,
spiritual, disiplin, dan ilmu pengetahuan. Apabila sekolah berhasil menciptakan
suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi tiap elemen di
sekolah berjalan dengan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana
penunjang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi tersebut akan
mendorong siswa berkompetensi dalam pelajaran. Keadaan seperti ini diharapkan
dapat mendorong prestasi belajar siswa lebih tinggi.
2.2. Motivasi Belajar
2.2.1.Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan sesuatu kekuatan potensial yang ada dalam diri
seseorang yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang pada intinya berkisar imbalan moneter dan imbalan non
moneter yang mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif hal
mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan
(Uno, 2008:6).
Djiwandono (2002:329) menjabarkan motivasi dalam bahasa latin
”motivum” yang berarti menunjuk pada alsan tertentu mengapa sesuatu itu
bergerak. Sedangkan, Eysenck dan kawan-kawan dalam Slameto merumuskan
motivasi sebagai suatu proses yang menetukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang
19
rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap,
dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan yang memberikan arah untuk menggerakkan tingkah laku seseorang
yang timbul sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang
dihadapinya.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai tiga
aspek, yaitu : 1). keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu
kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan
lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan. 2). Perilaku
yang timbul dan terarah karena keadaan ini; dan 3). Goal atau tujuan yang dituju
oleh perilaku tersebut, seperti apa yang telah diungkapkan Filmore H. Standford
dalam Mangkunegara (2001:93) menyebutkan bahwa "motivation as energizing
condition of organism that serves to direct than organism to ward the goal of
certain class" (motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia
kearah sustu tujuan tertentu).
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2003:2). Berikut adalah ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:
1. Perubahan terjadi secara wajar. Hal ini menunjukkan seseorang yang belajar
akan menyadari terjadinya sesuatu perubahan pada dirinya tersebut.
20
2. Perubahan belajar bersifat kontinu dan fungsional. Hal ini berarti bahwa
perubahan yang terjadi dalam seseorang sebagai akibat dari pembelajaran
adalah secara berkesinambungan, tidak statis, yang mana perubahan tersebut
akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar belajar bersifa posittif dan aktif. Dalam belajar
perubahan yang terjadi senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yanglebih baik dari sebelumnya dan perubahan itu terjadi karena
usaha individu itu sendiri. Dengan demikian maskin banyak usaha belajar
maka makin baik pula perubahan yang diperoleh.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan yang terjadi
setelah belajar adalah bersifat permanen atau menetap.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, yaitu perubahan tingkah laku
yang terjadi tidak secara kebetulan tetapi karena ada tujuan yang hendak
dicapai.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, perubahan yang
diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan penjabaran diatas mengenai arti motivasi dan belajar maka
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah kekuatan atau
21
dorongan yang berasal dari dalam diri (individu) siswa untuk melakukan tindakan
yaitu belajar agar terjadi perubahan tingkah laku (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) pada dirinya.
Motivasi belajar sangat diperlukan oleh seseorang yang akan melakukan
kegiatan belajar. Sebagaimana dengan siswa, motivasi belajar memiliki fungsi
danperan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam pembelajarannya.
Fungsi tersebut menurut Hamalik (2005:161) meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perubahan. Tanpa motivasi maka
tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperi belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi menentukan
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.2.2.Peranan Motivasi dalam Belajar
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Menurut Uno (2008:27-29), ada beberapa peranan penting dari motivasi belajar
dan pembelajaran, antara lain:
1. Penentu penguatan belajar. Menurut Slameto (2003:99) bahwa motivasi dapat
membangkitkan dorongan siswa untuk belajar. Motivasi dapat berperan dalam
penguatan belajar apabila seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu
masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat
bantuan hal-hal yan gpernah dilaluinya.
22
2. Memperjelas tujuan belajar, peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar
sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya bagi anak. Usman (2006:29) menambahkan motif mendorong
untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi
individu yang bersangkutan dan makin besar pula motivasu dalam melakukan
perbuatan.
3. Penentu ketekunan belajar, seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar
sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan
harapan memperoleh hasil yang lebih baik. Hal itu senada dengan yang
diungkapkan Djiwandono (2002:359) bahwa motivasi dapat menambah selera
siswa untuk meyakinkan pentingnya dan tingkat minat siswa untuk materi yang
disampaikan guru.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan menentukan tingkatan pencapaian prestasi
belajarnya. Menurut Sardiman (2007:85) motivasi mempunyai tiga fungsi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yanng
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang kan dikerjakan.
23
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
seseuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang
akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu
atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan
2.2.3.Ciri-Ciri Motivasi
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator
motivasi belajar menurut Uno (2008:23) yaitu: 1) adanya hasrat dan keinginan
berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan
cita-cita masa depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar, dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif,
sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut Sardiman (2006:83) bahwa motivasi yang ada dalam diri
seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
24
2). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
prestasi yang telah dicapainya).
3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa
(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, amoral
dan sebagainya)”.
4). Lebih senang bekerja mandiri dalam setiap mengatasi masalah
5). Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja sehinnga kurang kreatif).
6). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin ada sesuatu)
7). Tidak akan mudah melepas hal yang sudah diyakini itu.
8). Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat
penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam kegiatan belajar-mengajar akan
berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik
tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinits dan mekanis. Siswa harus mampu
mempertahankan pendapatnya, kalua ia sudah yakin dan dipandangnya cukup
rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan respontif terhadap
berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya.
25
Berdasarkan penjelasan diatas tersebut, penulis menarik kesimpulan untuk
merumuskan indikator dalam penelitian ini adalah dorongan untuk belajar
ekonomi akuntansi, usaha untuk menguasai materi ekonomi akuntansi, ketekunan
dan kepatuhan dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan dan tidak
cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.
2.3. Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru
2. 3.1 Persepsi Siswa
Menurut Slameto (2003:102) persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia
terus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan
lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
Sedangkan menurut Robbins (2001:188) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu
proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan
indera mereka agar memberikan makna kepada lingkungan mereka.
Berdasarkan pengertian tentang persepsi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah proses masuknya informasi atau pesan ke otak manusia
secara terus-menerus terhadap lingkungan melalui panca indera sehingga
diperoleh pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan atau menafsirkan informasi. Munculnya suatu persepsi
terjadi disebabkan: 1) indera menangkap hal-hal disekitar, 2) fakta-fakta yang
tertangkap diorganisasikan dan ditafsirkan, 3) kesimpulan yang diperoleh
diwujudkan dengan perilaku tindakan ataupun sikap atau sebagai respon terhadap
lingkungan.
26
2. 3.2 Pengertian Guru
Menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan menengah. Sedangkan menurut
Hamalik (2006:36) guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai
keahlian khusus. Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang
memperoleh keahlian khusus sebagai seorang guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar pendidikan (Uno, 2008:15).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang
mempunyai keahlian khusus dalam mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik serta mempunyai
jabatan profesional dimana dia mempunyai wewenang dan tanggung jawab
terhadap peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
2. 3.3 Syarat Guru
Menurut Ane tumbun (dalam Kuntoro, 2008:17) syarat mutlak yang harus
dipenuhi untuk menjadi guru yaitu :
1. Syarat profesional, yang berarti bahwa guru perlu memiliki keahlian dibidang
keguruan. Maka ia perlu memiliki pengetahuan dibidang keguruan dan
pendidikan dan memiliki keterampilan dalam mengajar dan kemampuan
mendidik.
2. Syarat personal, yang berarti bahwa guru harus memenuhi syarat yang
menyangkut diri pribadi, diantaranya: a) kesehatan fisik, b) kesehatan psikis,
27
c) integritas pribadi, maksudnya harus memiliki kepribadian yang mantap,
dewasa, sanggup mengambil keputusan dan bertanggung jawab
3. Syarat morality, yaitu guru harus memliki moral yang bagus dan sanggup
berbuat menurut norma-norma kesusilaan
4. Syarat religiusitas, yaitu guru haruslah orang yang beragama, yang
mengindahkan norma-norma keagamaan
5. Syarat formalitas, yaitu guru harus mempunyai ijazah sebagai syarat formal
dan keputusan lain yang berlaku.
Menurut Munib (2004:45) syarat yang harus dimiliki untuk menjadi
sebagai guru yaitu:
1. Berijazah guru (lulusan lembaga tenaga kependidikan)
2. Berjiwa pancasila, religius, dan berkebudayaan kebangsaan indonesia
3. Menghormati setiap aliran agama dan keyakinan hidup
4. Susila dan cakap, demokratis serta bertanggung jawab
5. Menguasai bahasa indonesia
6. Sehat jasmani dan rohani.
28
Syarat guru menurut PP No. 19 tahun 2005 pasal 28 syarat guru meliputi: 1. Pendidik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasamani dan rohani, serta memilliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Kualifikasi akademik sebagaimana maksud diatas adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang harus dibuktikan
dengan ijazah adan atau sertifikasi keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: a) kompetensi
pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi profesional dan d).
kompetensi sosial.
4. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan atau sertifikat keahlian
sebagaimana dimaksud diatas tetapi memiliki keahlian khusus yang diakaui
dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji
kelayakan dan uji kesetaraan.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menjadi
guru harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu seorang guru harus sehat
jasmani dan rohani, menjunjung tinggi norma-norma agama dan kesusilaan,
mempunyai kepribadian yang mantap, arif, bijaksana dan berakhlak mulia, serta
mempunyai kualifikasi dan kompetensi akademik yang relevan sebagai agen
pembelajaran.
29
2. 3.4 Kompetensi Guru
Kompetensi menurut W. Robert Honston dalam pedoman PPL (2008:45)
kompetensi adalah kemampuan yang seharusnya atau dapat dilakukan oleh guru
sesuai dengan kualifikasi, dan tanggung jawab mereka adalah sebagai pengajar
dan pendidik. Menurut Iskandar dalam pedoman PPL (2008:45-46) kompetensi
mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru mencakup
kepribadian, sikap, dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam stiap gerak-
gerik sesuai dengan tuntutan profesi sebagai guru. Kemampuan tersebut
ditunjukkan oleh penguasaan pengetahuan atau wawasan akademis maupun non-
akademis.
Dalam UU RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan dosen dijelaskan bahwa
kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Dengan demikan kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.
Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan
keprofesionalan dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Sehingga guru bukan
saja harus pintar tetapi juga harus pandai mentrasfer ilmunya kepada siswanya.
Pentingnya kompetensi menurut Hamalik (2006:34) bagi dunia pendidikan
diantaranya: 1) kompetensi guru sebagai seleksi alat penerimaan guru, 2)
kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru, 3) kompetensi guru
dalam rangka penyusunan kurikulum, dan 4) kompetensi guru penting dalam
hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa.
30
Jabatan guru adalah suatu jabatan profesi dimana harus bekerja secara
profesional. Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi-kompetensi
yang dituntut agar mampu melaksanakannya tugasnya secara baik dalam rangka
melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah.
Dalam UU RI No. 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
guru harus mempunyai empat kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
1). Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pelajaran peserta didik,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki. Kompetensi pedagogik diperlukan agar pengelolaan proses
pembelajaran peserta didik dapat berjalan dengan baik.
2). Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, serta menjadi teladan peserta didik. Kemampuan kepribadian
diperlukan agar guru mempunyai kepribadian yang baik, karena guru
merupakan sosok yang menjadi panutan bagi siswa atau dengan kata lain guru
merupakan sosok yang harus digugu dan ditiru.
3). Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional.
Kompetensi profesional merupakan hal yang paling utama bagi guru, karena
guru harus menguasai bahan dan bidang yang menjadi tugasnya untuk
31
disampaikan pada siswa dan menggunakan metode mengajar yang bervariasi
untuk menghindari kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran.
4). Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial
sangat diperlukan karena berkomunikasi dengan orang lain sangat penting bagi
guru dimana tugas seorang guru memang selalu berkaitan dengan orang lain
seperti anak didik, sesama rekan guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah,
orang tua/ wali murid, dan masyarakat sekitar.
Bertolak dari pendapat diatas, maka kemampuan guru dapat dibagi menjadi tiga kompetensi, yaitu: 1). Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan intelektual seperti
penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar,
pengetahuan mengenai pembelajaran dan tingkah laku individu, pengetahuan
tentang bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas,
pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang
kemasyarakatan, serta pengetahuan umum lainnya.
2). Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadap
berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya
menghargai pekerjaan, memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang
dibinanya, sikap toleransi terhadap teman profesinya, memiliki kemauan yang
keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
3). Kompetensi perilaku, artinya kemampuan guru terhadap berbagai
keterampilan/ perilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai,
32
menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa,
keterampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, keterampilan
menyusun persiapan/perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakkan
adiministrasi kelas dan lain-lain.
Dari kesimpulan diatas, terdapat perbedaan antara kompetensi kognitif dan
kompetensi perilaku yaitu terletak pada sifatnya. Kalau kompetensi kognitif
berkenaan dengan aspek teori atau pengetahuannya, sedangkan pada kompetensi
perilaku yang diutamakan adalah praktik atau keterampilan mengajarnya.
2. 3.5 Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi
ke dalam otak manusia. Adapun hasil persepsi dapat berupa tanggapan perhatian,
pendapat maupun penilaian. Menurut Wagito dalam Magdalena (2006:12) persepsi
merupakan proses yang didahului oleh penginderaan yaitu proses yang berujud
diterimanya stimulus oleh indera melalui alat reseptornya. Stimulus ini diteruskan
ke otak dan terjadi proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang
didengar, apa yang dilihat, apa yang dirasakan dan sebagainya.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimilki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya. Dengan demikan kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar.
Kemampuan guru dalam mengajar sangat diperlukan agar persepsi siswa menjadi
lebih positif terhadap kompetensi yang seharusnya melekat pada seorang guru, hal
ini berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran akuntansi.
33
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan
proses yang didahului oleh penginderaan tentang suatu pesan atau informasi yang
dikirim oleh seseorang, dimana pengiriman pesan itu menimbulkan rangsangan
positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Hal ini
berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran akuntansi yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Apabila siswa mempunyai respon
positif terhadap kemampuan profesional guru dan mempunyai motivasi belajar
yang tinggi, maka akan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas tersebut, penulis menarik kesimpulan untuk
merumuskan indikator mengenai kompetensi guru dalam penelitian ini adalah
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional berdasarkan dari sudut
pandang atau persepsi siswa.
2.4. Kerangka Berpikir
Proses belajar-mengajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa
di dalam kelas sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Tujuan ini telah direncanakan secara sistematik dan terarah kepada peserta didik
atau siswa sebagai individu. Suatu proses belajar-mengajar di dalam kelas
dinyatakan berhasil jika ada peningkatan prestasi belajar siswa. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa ada yang berasal dari dalam diri
siswa dan ada juga yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor yang berasal
dalam diri siswa (faktor internal) salah satunya adalah motivasi, sedangkan faktor
yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) salah satunya adalah
kompetensi guru. Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan,
34
memandu, memelilahara perilaku seseorang secara terus-menerus (Catharina,
2007:187). Sedangkan kompetensi guru menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Bab 1 pasal 1), kompetensi guru adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai oleh
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar-mengajar baik
bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi
siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Selain itu kompetensi yang dimiliki
oleh guru sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar-mengajar yang
dilakukan dan akan berpengaruh kepada pencapaian prestasi belajar siswa. Cara
pandang yang berbeda dari siswa akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula
pada kompetensi yang dimiliki oleh guru. Kompetensi guru yang bagus maka
akan timbul ketertarikan siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru
dan dapat berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa yang optimal.
Sedangkan apabila siswa menganggap guru memiliki kompetensi yang tidak
bagus maka akan timbul rasa jenuh dan bosan dalam pelajaran yang disampaikan
oleh guru sehingga berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar yang kurang
optimal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang tinggi
dan kompetensi guru yang baik cenderung prestasi belajar siswa akan tinggi pula.
Lebih jelasnya mengenai uraian tentang pengaruh motivasi belajar dan
35
kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar 2.1
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 2.5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2002:67). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa
kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
tahun ajaran 2010/2011.
2. Ada pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa
kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
tahun ajaran 2010/2011.
Motivasi Belajar (X1) Indikator: 1. Dorongan untuk belajar ekonomi akuntansi 2. Ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi
tugas 3. Ulet menghadapi kesulitan/ tidak lekas putus asa
dan tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dicapai
4. Usaha untuk menguasai materi pelajaran ekonomi akuntansi
Kompetensi Guru (X2) Indikator: 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional
Prestasi Belajar
(Y) Nilai tes atau nilai
raport siswa
36
3. Ada pengaruh antara motivasi belajar siswa dan kompetensi guru terhadap
prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2010/2011.
37
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa kelas XII
IPS MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada tahun
ajaran 2010/2011. Adapun kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto terbagi menjadi 2
(dua) kelompok kelas yaitu, kelas XII IPS1 dan kelas XII IPS2 dengan jumlah
total 81 siswa. Lebih jelasnya, lihat tabel 3.1
Tabel 3.1 Data Siswa XII IPS MA Yaspia Ngroto No Kelas Jumlah 1. XII IPS1 42 2. XII IPS2 39 Jumlah 81
Sumber: Data Skunder, diolah Dalam pengambilan sampel, Arikunto (2002:112) berpendapat bahwa, jika
subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sehingga dengan jumlah 81
responden maka penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan populasi,
sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri.
3.2. Variabel penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi
belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar, maka dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel, yaitu dua variabel bebas terdiri dari motivasi belajar (X1)
dan kompetensi guru (X2) serta satu variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y).
1. Motivasi belajar (X1)
38
Motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam diri siswa, yang
menjamin keberlangsungan dalam kegiatan belajar mengajar (Sardiman, 2006:75).
Yang dimaksud motivasi belajar disini adalah kemauan dan dorongan yang
berasal dari siswa untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang positif dalam
proses pembelajaran. Adapun indikator dari motivasi belajar adalah dorongan
untuk belajar ekonomi akuntansi, usaha untuk menguasai materi ekonomi
akuntansi, ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi
kesulitan dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya.
2. Kompetensi guru (X2)
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas profesional (UU Guru dan Doasen, 2005: Bab 1 Pasal 1).
Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berdasarkan UU No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen, yaitu: 1) kompetensi pedagogik, 2)
kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial dan 4) kompetensi profesional.
Adapun kompetensi yang ada pada seorang guru tersebut dalam penelitian ini
adalah berdasarkan sudut pandang atau persepsi siswa.
3. Prestasi belajar (Y)
Prestasi belajar akuntansi prestasi belajar akuntansi adalah hasil belajar
yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran akuntansi di sekolah. Adapun indikator dari prestasi belajar
akuntansi adalah nilai tes atau nilai dalam raport mata pelajaran akuntansi.
39
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk
keperluan penelitian (Arikunto, 2002:225). Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengisian kuesioner (angket) oleh
responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar
siswa dan kompetensi guru Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini
berbentuk kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu responden sudah diberi
alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai
dengan keadaan responden.
Disamping itu, dalam penyusunan instrumen peneliti menggunakan skala
likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:134). Skala ini
digunakan untuk memperoleh dan mengukur data dari variabel motivasi belajar
siswa dan kompetensi guru. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Sedangkan untuk penskoran dari setiap jawaban
yang diberikan oleh responen, peneliti tentukan sebagai berikut, skor 5 untuk
jawaban selalu, skor 4 untuk jawaban sering, skor 3 untuk jawaban kadang-
kadang, skor 2 untuk jawaban jarang, dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah.
40
3.4. Penyusunan dan Uji Coba Instrumen
3.4.1. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat/ fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah (Arikunto,2002:160). Benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpul data. Instrumen atau alat pengumpul data harus memenuhi
persyaratan yaitu valid dan reliabel. Tahapan dalam penyusunan instrumen dala
penelitian ini yaitu:
1). Tahap persiapan, tahap ini meliputi: pembatasan indikator yang diungkap,
menentukan jumlah waktu yang akan disediakan untuk mengerjakan angket,
menentukan jumlah butir angket, menentukan tipe soal pilihan ganda dengan
beberapa alternatif jawaban, membuat kisi-kisi angket, membuat angket sesuai
kisi-kisi, dan membuat skor angket
2). Tahap pelaksanaan, yaitu angket diujikan pada responden atau siswa yang
menjadi sampel dalam penelitian ini.
3). Tahap analisis instrumen, yaitu setelah angket disebarkan kepada responden
kemudian diolah dan dianalisis dari hasil jawaban angket masing-masig
responden atau siswa tersebut. Namun sebelum angket disebarkan kepada
responden untuk diisi, maka angket diujicobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah angket tersebut valid dan reliabel atau tidak.
41
3.4.2. Uji Coba Instrumen
3.4.2.1. Validitas Instrumen
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat
(Arikunto, 2002: 145). Validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
sahih tidaknya angket dari motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa.
Untuk mengukur tingkat validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus
product moment yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut:
r xy =
( ){ } ( ){ }2222
))((
∑ ∑∑∑∑∑∑
−−
−
YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = jumlah anggota populasi
X = skor indikator yang diuji
Y = total skor indikator
(Arikunto,2002:146).
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat
maka untuk mencari validitas angket menggunakan bantuan program SPSS. Hasil
perhitungan korelasi tersebut kemudian di konsultasikan dengan tabelr yang
diperoleh dari harga kritis product moment dengan taraf signifikasi 5% dan N
sesuai dengan data. Apabila tabelxy rr > maka korelasi tersebut signifikan dan
berarti item angket tersebut bisa dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya, apabila
42
rxy < rtabel maka korelasi tersebut tidak signifikan dan angket tersebut dikatakan
tidak valid.
Berdasarkan hasil analisis validitas dengan program SPSS for windows
release 13 kepada 20 responden, dari 44 item pertanyaan, ada 40 pertanyaan
dikatakan valid dan 3 item pertanyaan (28, 29, dan 43) dinyatakan tidak valid
sehingga item yang tidak valid dihilangkan atau tidak digunakan dalam penelitian.
Lebih lengkapnya mengenai hasil perhitungan validitas lihat pada lampiran.
3.4.2.2. Reliabilitas instrumen
Sebuah instumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (ajeg), artinya apabila instrumen tersebut dikenakan
pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu maka hasilnya akan tetap sama.
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat,
maka untuk mencari nilai reliabiltas menggunakan bantuan program SPSS. Hasil
perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11 > rtabel maka
instrumen dikatakan reliabel dan jika r11 < rtabel maka instrumen dikatakan tidak
reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS for
windows release 13 untuk instrumen motivasi belajar sebesar 0,835 sedangkan
kompetensi guru sebesar 0, 925. Karena hasil perhitungan reliabilitas lebih besar
dari rtabel = 0,444; maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Lebih lengkapnya
mengenai hasil perhitungan reliabilitas lihat pada lampiran.
43
Metode Analisis Data
3.4.3. Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari motivasi belajar,
kompetensi guru, dan prestasi belajar. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah
dalam memahaminya. Rumus yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai
variabel adalah:
%100% xNn⎟⎠⎞
⎜⎝⎛=
n : nilai yang diperoleh
N : nilai total
(Arikunto, 2002:73).
Untuk menentukan kategori deskriptif persentase (DP) yang diperoleh,
maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut:
a). Persentase maksimal : 5/5 x 100% : 100%
b). Persentase minimal : 1/5 x 100% : 20%
c). Rentang persentase : 100% - 20% : 80%
d). Interval kelas persentase : 80% / 5 : 16%
Adapun secara rinci mengenai interval kelas dan kategori variabel
motivasi belajar siswa dan kompetensi guru dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel
3.3 sebagai berikut:
44
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa No. Interval persentase Kategori 1 > 84% - ≤100% Sangat Tinggi 2 > 64% - ≤84% Tinggi 3 > 52% - ≤64% Cukup 4 > 36% - ≤52% Rendah 5 > 20% - ≤36% Sangat Rendah
Tabel 3.2 Interval Kelas Persentase dan Kategori Variabel Kompetensi Guru No. Interval persentase Kategori 1 > 84% - ≤100% Sangat Baik 2 > 64% - ≤84% Baik 3 > 52% - ≤64% Cukup Baik 4 > 36% - ≤52% Kurang Baik 5 > 20% - ≤36% Tidak Baik
3.4.4. Analisis Regresi berganda
3.4.4.1. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan dari tujuan dan hipotesis penelitian, maka model analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Dalam
penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu cara belajar (X1) dan kontinuitas belajar
(X2) serta prestasi belajar akuntansi (Y). Setelah data terkumpul selanjutnya akan
dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis dua prediktor. Analisis
regresi dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur pengaruh motivasi
belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XII IPS di
MA Yaspia Ngroto Tahun Ajaran 2010/2011. Adapun spesifikasi persamaan garis
regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
exbxbaY +++= 2211
Keterangan:
45
Y : nilai estimasi Y
a : nilai Y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu vertikal Y
21xx : nilai variabel bebas 1x dan 2x
21bb : slope yang berhubungan dengan variabel 1x dan 2x
: error
(Arikunto, 2002:62).
3.4.4.2. Persyaratan Uji Linier Berganda
Model analisis regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Pengujian
dengan menggunakan uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisa dalam
penelitian memenuhi asumsi klasik apa tidak. Adapun pengujian asumsi klasik
meliputi:
1). Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak (Ghozali 2005: 74). Normalitas data dicari dengan rumus
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dasar pengambilan
keputusan adalah nilai probabilitas, yaitu jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka
data dalam penelitian berdistribusi normal. Normalitas data keseluruhan dapat
dilihat dari grafik normal P-P plotnya, apabila terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (Ghozali 2005: 76).
46
Uji Linieritas Garis Regresi
Uji Linieritas Garis Regresi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis
regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung-jawabkan. Akan tetapi jika
tidak linier maka harus digunakan analisis nonlinier. Linieritas data dicari dengan
bantuan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan dapat dilihat dari nilai
signifikansinya, yaitu jika nilainya lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa
hubungannya bersifat linier.
2). Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang
sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel bebas yang
menjelaskan model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas.
Pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor
dan nilai tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolinieritas
apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10
(Ghozali 2005:92).
3). Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang tetap disebut homoskedastisitas dan jika varian tersebut berbeda
disebut heteroskedastisitas.
47
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot dengan menggunakan program
SPSS, dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di Standardized. Dasar dalam
pengambilan keputusan antara lain:
a). Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, menyempit), maka terjadi
Heteroskedastisitas
b). Jika tidak ada pola yang jelas maka titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:
105).
Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan
dengan:
1). Uji F atau Uji Simultan
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara keseluruhan atau
simultan, maka dilakukan uji F, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
yang terdapat dalam model secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel
terikat dengan taraf signifikansi 5%.
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang akurat maka
nilai F dicari dengan menggunakan bantuan program SPSS. Dari perhitungan nilai
F regresi, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:
a. Jika dalam uji F diperoleh signifikansi < 0,05, maka nilai uji tersebut
signifikan, berarti 0H ditolak dan aH diterima yang artinya motivasi belajar
48
dan kompetensi guru secara simultan mempengaruhi prestasi belajar pada
siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 2010/2011.
b. Jika uji F diperoleh signifikansi ≥ 0,05, maka nilai uji tersebut tidak signifikan,
berarti 0H diterima dan aH ditolak yang artinya motivasi belajar dan
kompetensi guru secara simultan tidak mempengaruhi prestasi belajar pada
siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 2010/2011.
2). Uji t atau Uji Parsial
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara parsial, maka dilakukan
uji t, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdapat dalam model
secara parsial terhadap variabel terikat dengan taraf signifikansi 5%.
Agar perhitungan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang lebih akurat
maka nilai thitung dicari dengan menggunakan bantuan program SPPS. Dari
perhitungan nilai t tersebut, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut:
a. Apabila dalam uji t diperoleh signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak dan
menerima Ha yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi
belajar dan kompetensi guru secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 2010/2011.
b. Apabila dalam uji t diperoleh signifikansi t ≥ 0,05 maka Ho diterima dan
menolak Ha yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar dan kompetensi guru secara parsial terhadap prestasi belajar
akuntansi pada siswa kelas XII IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran
2010/2011.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi belajar
yang dimiliki oleh siswa dan persepsi siswa mengenai kompetensi guru serta
gambaran tentang prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas 12 IPS MA Yaspia
tahun pelajaran 2010/2011. Gambaran dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini yaitu motivasi belajar siswa (X1), kompetensi guru (X2) dan prestasi
belajar siswa (Y) dapat diketahui dari analisis deskriptif persentase sebagai
berikut:
4.1.1.1 Motivasi Belajar Siswa
Gambaran mengenai motivasi belajar siswa MA Yaspia Ngroto
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa, diperoleh hasil seperti
yang disajikan pada gambar 4.1 berikut ini:
50
Gambar 4.1 Distribusi Kategori Motivasi Belajar
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa motivasi belajar yang
dimiliki oleh sebagian besar siswa pada kategori tinggi, yaitu dengan persentase
sebesar 48,15%. Kemudian siswa yang memiliki motivasi pada kategori sangat
tinggi sebesar 33,33% dan pada kategori cukup sebesar 11,11%, sedangkan
sisanya 7,41% pada kategori rendah. Meskipun sebagian besar siswa sudah
memiliki moivasi belajar pada kategori tinggi, namun masih ada dari sebagian
siswa yang masih memiliki motivasi belajar pada kategori cukup, yaitu sebesar
11,11% dan 7,41% berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi belajar akuntansi siswa masih belum sesuai dengan yang diharapkan,
dimana kepala sekolah dan guru mengharapkan agar semua siswa memiliki
motivasi belajar yang tinggi. Motivasi merupakan suatu bagian yang sangat
penting dalam suatu lembaga pendidikan. Dengan motivasi belajar yang tinggi,
maka sebuah tujuan dan cita-cita keberhasilan pembelajaran kemungkinan besar
akan tercapai.
51
Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase variabel
motivasi belajar akuntansi per indikator, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Dorongan untuk belajar akuntansi
Dorongan untuk belajar ekonomi akuntansi siswa MA Yaspia Ngroto
berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa siswa diperoleh hasil
seperti yang disajikan pada gambar 4.2 berikut ini:
Gambar 4.2 Distribusi Kategori Dorongan Belajar Ekonomi Akuntansi
Dari gambar 4.2 diatas dapat diuraikan bahwa mengenai dorongan untuk
belajar ekonomi akuntansi siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan
persentase 48,15%. Kemudian berturut-turut diikuti oleh siswa yang yang berada
pada kategori tinggi yaitu sebesar 32,10%, kategori cukup sebesar 13,58%, serta
4,95% dan 1,23% berada pada kategori rendah dan sangat rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa dorongan belajar yang dimiliki siswa terhadap mata
pelajaran ekonomi akuntansi belum sesuai yang diharapkan oleh lembaga
pendidikan, terutama oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Oleh karena
itu, perlu upaya untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Kurang semangatnya siswa ditunjukkan dengan persentase pada
kategori rendah dan sangat rendah yaitu sebesar 4,95% dan 1,23%. Meskipun
52
persentasenya relatif kecil, hal itu dikhawatirkan dapat mempengaruhi siswa yang
sudah memiliki motivasi tinggi.
2. Usaha untuk menguasai materi ekonomi akuntansi
Usaha untuk menguasai materi ekonomi akuntansi siswa MA Yaspia
Ngroto berdasarkan jawaban angket dari masing-masingn siswa diperoleh hasil
seperti hasil yang disajikan dalam gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3 Distribusi Kategori Usaha Untuk Menguasai Materi Pelajaran Ekonomi Akuntansi
Dari gambar 4.3 diatas dapat diuraikan bahwa mengenai usaha siswa untuk
menguasai mata pelajaran ekonomi akuntansi berada pada kategori sangat tinggi
dengan persentase 46,91%. Kemudian secara berturut-turut diikuti 20,99% pada
kategori tinggi, 19,75%% berada pada kategori cukup, 7,41% berada pada
kategori rendah dan 4,94% berada pada kategori sangat rendah. Meskipun
sebagian besar dari siswa dalam usaha menguasai materi pelajaran ekonomi
akuntansi berada pada kategori sangat tinggi, namun perlu dijadikan masukan begi
lembaga terkait, khususnya guru mata pelajaran yang bersangkutan kalau masih
ada dari sebagian siswa usaha untuk menguasai materi pelajaran ekonomi
53
akuntansi berada pada kategori srendah bahkan sangat rendah. Hal ini ditunjukkan
dengan belum begitu aktifnya siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar di kelas, mereka belajar tergantung pada mood dan jarang membaca,
apalagi belajar dirumah terkait materi yang diberikan di sekolah sebelumnya.
3. Ulet menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa dan tidak cepat puas terhadap
prestasi yang telah dicapai
Gambaran mengenai keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dan tidak
cepat puas terhadap prestasi terhadap prestasi yang telah dicapai berdasarkan
jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan
pada gambar 4.4 berikut ini:
Gambar 4.4 Distribusi Kategori Ulet Menghadapi Kesulitan dan Tidak Cepat Puas Terhadap Prestasi yang Telah Dicapai
Dari gambar 4.4 diatas dapat diuraikan bahwa mengenai keuletan siswa
dalam menghadapi kesulitan dan tidak cepat putus asa terhadap prestasi yang telah
dicapai berada pada kategori sangat tinggi, yaitu dengan persentase 44,44%.
Kemudian secara berturut-turut diikuti 29,63% pada kategori tinggi, 20,99% pada
54
kategori cukup, serta 3,70% pada kategori sangat rendah dan 1,23% berada pada
kategori rendah. Keadaan dari sebagian siswa yang berada pada kategori rendah
dan sangat rendah ditunjukkan dengan sikap mereka yang sering bermalas-
malasan, sikap seperti itu jelas terlihat pada saat siswa menjumpai materi yang
agak sulit dan membutuhkan konsentrasi dan tingkat pemahaman yang tinggi.
Hampir sebagian siswa cenderung bergantung kepada temannya yang dianggap
pintar dalam kelas tersebut dalam memecahkan soal-soal. Disisi lain, sebagian
besar siswa juga kurang memperhatikan terhadap prestasi yang telah dicapainya,
meskipun prestasi yang didapatkan kurang memuaskan.
4. Ketekunan dan Kepatuhan Dalam Menghadapi Tugas
Untuk distribusi jawaban angket masing-masing siswa mengenai indikator
ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi tugas diperoleh hasil seperti yang
disajikan pada gambar 4.5 berikut ini:
Gambar 4.5 Distribusi Ketekunan dan Kepatuhan Dalam Menghadapi Tugas
Dari gambar 4.5 diatas dapat diuraikan bahwa mengenai ketekunan dan
kepatuhan siswa dalam menghadapi tugas berada pada kategori sangat tinggi
55
dengan persentase 37,04%. Kemudian secara berturut-turut diikuti 32,10% pada
kategori tinggi, 17,28% pada kategori cukup, 11,11% pada kategori rendah dan
2,47% berada pada kategori sangat rendah. Hal ini dapat dimaknai bahwa
mengenai indikator ini, siswa sudah mampu menghargai arti penting mengenai
ketekunan dan kepatuhan serta manfaat ke depannya apabila mereka bisa
membiasakan dengan sikap disiplin. Meskipun sebagian besar siswa sudah berada
pada kategori sangat tinggi dan tinggi, masih ada dari sebagian siswa yang berada
pada kategori rendah, bahkan sangat rendah. Kondisi yang demikian harus segera
menjadi perhatian utama dalam lingkungan pendidikan apalagi merekalah
nantinya yang menjadi generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan di
negara ini, oleh karena itu keadaan seperti itu harus segera dibenahi agar tidak
menjadi sebuah kultur negatif dalam proses belajar mengajar.
4.1.1.2 Kompetensi Guru
Gambaran mengenai kompetensi guru ekonomi akuntansi MA Yaspia
berdasarkan jawaban dari angket masing-masing siswa, diperoleh hasil seperti
yang disajikan pada gambar 4.6 berikut ini:
Gambar 4.6 Distibusi Kategori Kompetensi Guru
56
Berdasarkan gambar 4.6 menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai
kompetensi guru sebagian besar berada pada kategori baik dengan persentase
72,84%. Kemudian secara berturut-turut diikuti 12,35% pada kategori cukup baik,
dan sisanya 7,41% pada kategori sangat baik dan kurang baik. Hal ini dapat
diartikan bahwa kompetensi guru yang berupa kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional masih tergolong
bagus. Meskipun demikian masih perlu dimaksimalkan dalam mejalankan peran
dan tugasnya sebagai pengajar serta dapat menjadi sosok guru yang dapat
dijadikan tauladan bagi para siswa. Harapannya, guru akuntansi yang
bersangkutan lebih terpacu dan bersemangat untuk mencapai derajat kompetensi
yang lebih tinggi.
Kompetensi guru tersebut dinilai dari indikator, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, konpetensi sosial dan kompetensi
profesional. Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskriptif persentase variabel
kompetensi guru per indikator, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik
Gambaran mengenai kompetensi pedagogik guru ekonomi akuntansi MA
Yaspia Ngroto berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh
hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.7 berikut ini:
57
Gambar 4.7 Distribusi Kompetensi Pedagogik
Dari gambar 4.7 diatas menunjukkan bahwa menurut sebagian besar
persepsi siswa mengenai kompetensi guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto
sudah memiliki kompetensi pedagogik pada kategori baik dengan persentase
41,98% dari jumlah jawaban siswa. Artinya guru tersebut sudah memiliki
beberapa kompetensi pedagogik pada kategori baik, misalnya kemampuan dalam
pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Meskipun demikian, masih ada dari sebagian
besar siswa yang mempersepsikan guru ekonomi akuntansi memiliki kompetensi
pedagogik dalam kategori yang kurang baik, yaitu sebesar 14,81% dan 1,23%
pada kategori tidak baik. Kondisi ini menunjukkan belum optimalnya guru dalam
menjalankan perannya sebagai seorang pendidik dalam mentransfer ilmunya
kepada peserta didik, seperti melibatkan siswa agar aktif dalam proses kekgiatan
belajar mengajar, penyampaian materi yang terkadang masih monoton serta
ketepatan pengaturan waktu dalam menyampaikan materi terkadang masih
58
kurang. Hasil temuan ini patut diperhatikan oleh guru agar lebih meningkatkan
intensitas keaktifan siswa, yang dimulai dari dirinya dengan cara memberikan
stimulus (rangsangan) terhadap siswa melalui metode dan variasi pembelajaran
yang lebih tepat dan menarik. Tercermin dalam bentuk keberhasilan guru dalam
mengkreasi lingkungan belajar secara positif dan memberdayakan siswa untuk
memahami dan menjadi efektif dalam melibatkan diri pada proses pengelolaan
kelas dan proses pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
Gambaran mengenai kompetensi kepribadian guru ekonomi akuntansi MA
Yaspia Ngroto berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa diperoleh
hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.8 berikut ini:
Gambar 4.8 Distribusi Kompetensi Kepribadian
Dari gambar 4.8 tersebut dapat dijelaskan bahwa, bahwa kompetensi
kepribadian yang dimiliki oleh guru ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto
tergolong dalam kategori baik sebesar 32,10%. Meskipun sebagian besar siswa
mempersepsikan dalam kategori baik, namun masih ada dari sebagian siswa yang
59
mempunyai persepsi siswa kompetensi kepribadian guru dalam kategori kurang
baik, yaitu sebesar 9,88% dan tidak baik sebesar 3,70%. Meskipun persentasenya
relatif kecil, hal itu merupakan cerminan bahwa guru tersebut masih mempunyai
kepribadian yang kurang baik berdasarkan persepsi siswa, sehingga harapan
kedepannya guru dapat mengevaluasi diri mengenai sikap dan perilaku agar dapat
lebih baik lagi dan bisa menjadi sosok yang patut dijadikan contoh teladan bagi
siswa.
3. Kompetensi Sosial
Gambaran mengenai kompetensi sosial berdasarkan jawaban angket dari
masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan pada gambar 4.9
berikut ini:
Gambar 4.9 Distribusi Kategori Kompetensi Sosial
Dari gambar 4.9 diatas menunjukkan bahwa kompetensi sosial yang
dimiliki oleh guru mata pelajaran ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto sudah
memiliki kompetensi sosial yang baik, yaitu dengan persentase 41,98%. Hal ini
menunjukkan bahwa guru tersebut sudah mempunyai beberapa kompetensi sosial
60
yang memadai misalnya kemampuan guru dalam menjaga komunikasi atau
hubungan baik dengan peserta didik, guru dapat menampilkan sosok yang
komunikatif dan adaptif dalam lingkungan sekolah, sehingga tidak terkesan
seperti orang yang culun atau kuper. Meskipun persepsi siswa terhadap
kompetensi sosial guru berada pada kategori baik, namun masih ada dari sebagian
siswa yang memberikan penilaian terhadap kompetensi sosial guru berada pada
kategori kurang baik yaitu sebesar 4,94%. Meskipun persentasinya relatif kecil,
setidaknya itu merupakan cerminan bahwa kompetensi sosial guru belum
sepenuhnya baik. Sehingga ke depannya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi guru
untuk dapat meningkatkan kompetensi yang telah dimilikinya tesebut.
4. Kompetensi Profesional
Gambaran mengenai indikator kompetensi profesional berdasarkan
jawaban angket dari masing-masing siswa, diperoleh hasil seperti yang disajikan
pada gambar 4.10 berikut ini:
Gambar 4.10 Distribusi Kategori Kompetensi Profesional
61
Dari gambar 4.10 diatas menunjukkan bahwa menurut persepsi siswa guru
ekonomi akuntansi MA Yaspia Ngroto sudah memiliki kompetensi profesional
pada kategori sangat baik, yaitu dengan persentase 44,44% dari jumlah jawaban
siswa. Artinya, guru tersebut sudah dapat menunjukkan sikap profesionalnya
sebagai guru terutama pada saat kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas.
Meskipun sebagian besar dari persepsi siswa memberikan penilaian yang baik,
namun dari sebagian siswa masih ada yang mempunyai persepsi cukup baik
bahkan kurang baik, yaitu dengan persentase 22,22% dan 8,64%. Meskipun
persentase untuk persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru berada
pada kategori kurang baik relatif kecil, hal ini merupakan cerminan bahwa guru
tersebut kurang melibatkan semua siswa dalam prposes belajar mengajar atau
bahkan mungkin terkesan pilih kasih.
4.1.1.3 Prestasi Belajar Siswa.
Gambaran mengenai prestasi belajar ekonomi akuntansi pada siswa kelas
12 IPS MA Yaspia Ngroto bersumber dari data nilai midsemester tahun ajaran
2010/2011. Dari data nilai midsemester diperoleh hasil seperti yang terangkum
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Persentase Prestasi Belajar Ekonomi Akuntansi
No. Interval Nilai Kriteria Nilai N %
1 >87,33 s/d 100 Sangat Tinggi 0 0,00%
2 >74,67 s/d 87,33 Tinggi 11 13,58%
3 >62 s/d 74,67 Cukup 50 61,73%
4 >49,33 s/d 62 Rendah 20 24,69%
5 <49,33 Sangat Rendah 0 0,00%
Jumlah 81 100,00%
Sumber: Data Skunder, diolah
62
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi
akuntansi kelas 12 IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 2010/2011 dalam kategori
cukup dengan persentase 61,73% (50 siswa). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa kelas 12 IPS telah memenuhi KKM yang telah ditetapkan
sekolah, yaitu 67. Meskipun sebagian besar telah mencapai KKM, tetapi masih
ada nilai dari sebagian siswa pada kategori rendah dengan persentase 24,09%.
Dari 81 siswa nilai yang memenuhi KKM sebanyak 51 siswa atau 62,96%,
sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 30 siswa atau 37,04%. Adapun
lebih jelasnya lihat gambar 4.11 sebagai berikut:
Gambar 4.11 Persentase Kelulusan Siswa 4.1.2 Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini menggunakan rumus kolmogorov-smirnov dengan
perhitungan komputasi SPSS for windows release 13 seperti yang disajikan pada
tabel 4.2 berikut ini:
Diagram % Kelulusan Siswa Kelas 12 IPS MA Yaspia
63
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
81 81 8146,3086 104,5062 68,25937,56082 14,89557 4,93907
,141 ,139 ,103,075 ,092 ,103
-,141 -,139 -,0771,272 1,249 ,927,079 ,088 ,357
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
MOTIVASIBELAJAR
KOMPETENSIGURU
PRESTASIBELAJAR
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Sumber: Data Penelitian, diolah
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa harga kolmogorov-smirnov
untuk variabel prestasi belajar sebesar 0,927 dengan probabilitas 0,357 lebih besar
dari 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa data variabel prestasi belajar
akuntansi berdistribusi normal. Variabel motivasi belajar diperoleh kolmogorov-
smirnov sebesar 1,272 dengan probabilitas 0,079 lebih besar dari 0,05 dengan
demikian data motivasi belajar berdistribusi normal, dan untuk variabel
kompetensi guru diperoleh kolmogorov-smirnov sebesar 1,249 dengan
probabilitas 0,088 lebih besar dari 0,05 dengan demikian data vaariabel
kompetensi guru berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot tersebut
dapat dilihat pada gambar 4.12 sebagai berikut:
64
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.12 Scatterplot
4.1.2.2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Hasil yang diperoleh akan menentukan teknik
analisis regresi yang digunakan. Hasil uji linieritas dalam penelitian ini adalah
dapat dilihat dari hasil hasil analisis varian (Anova) dengan melihat besarnya nilai
F dan nilai signifikansinya seperti pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Uji Liniearitas
65
ANOVAb
905,624 2 452,812 33,768 ,000a
1045,931 78 13,4091951,556 80
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KOMPETENSIGURU, MOTIVASIBELAJARa.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui nilai F sebesar 33,768 dengan
signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa data-data penelitian
membentuk garis linier, sehingga penggunaan analisis regresi linier berganda
dapat dipertanggungjawabkan.
4.1.2.3. Uji Multikolinieritas
Syarat berlakunya model regresi berganda adalah antar variabel tidak
memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolinieritas. Menurut
Ghozali (2005:57), suatu model regresi tidak terjadi gejala multikolinieritas jika
memiliki nilai toleransi lebih dari 0,1 dan nilai Variance inflation factor (VIF)
kurang dari 10. Nilai VIF dan nilai toleransi yang diperoleh dalam model dapat
dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Besaran Nilai Toleransi dan Variance inflation factor (VIF)
Sumber: Data Penelitian, diolah
Coefficientsa
Correlations Collinearity Statistics Model Zero‐order Partial Part Tolerance VIF
(Constant)
MOTIVASIBELAJAR 0,565 0,282 0,216 0,629 1,590
1
KOMPETENSIGURU 0,646 0,462 0,381 0,629 1,590
a. Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
66
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS,
didapatkan besarnya nilai toleransi masing-masing variabel yang lebih dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Secara grafis pengujian ini dapat dilihat dari Multivariate Standardized
Scatterplot. Dasar pengambilannya apabila sebaran nilai residual terstandar tidak
membentuk pola tertentu namun tampak random dapat dikatakan bahwa model
regresi bersifat homogen atau tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedastisitas melalui Multivariate Standardized Scatterplot dapat dilihat
pada gambar 4.13 sebagai berikut:
10-1-2-3
Regression Standardized Predicted Value
85.00
80.00
75.00
70.00
65.00
60.00
PRES
TASIB
ELAJ
AR
Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Scatterplot
Gambar 4.13 Scatterplot
67
Berdasarkan gambar 4.13 tersebut, titik-titik tersebar di sekitar nol pada
sumbu vertikal dan tidak membentuk pola tertentu atau terlihat acak, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas
atau bersifat homogen.
4.1.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis yang digunakana dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan variabel yaitu motivasi belajar (X1) dan kompetensi guru (X2)
terhhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi (Y). Model regresi ini dapat
digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara motivasi belajar dan
kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi. Hasil analisis
regresi berganda seperti yang disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Koefisien Regresi Berganda Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 43,381 3,054 14,202 0,000
MOTIVASIBELAJAR 0,178 0,068 0,272 2,600 0,011
1
KOMPETENSIGURU 0,159 0,035 0,481 4,599 0,000
a. Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Sumber: Data Penelitian, diolah
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program komputasi SPSS for windows release 13 pada tabel 4.5
diperoleh persamaan : Ŷ = 43,381+ 0,178X1 + 0,159X2.
68
4.1.4 Pengujian Hipotesis
4.1.4.1. Uji Simultan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi
linier berganda menggunakan program komputasi SPSS for windows release 13
diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Varian (ANOVA)
ANOVAb
905,624 2 452,812 33,768 ,000a
1045,931 78 13,4091951,556 80
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KOMPETENSIGURU, MOTIVASIBELAJARa.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
Sumber: Data Penelitian, diolah Hasil analisis pada tabel 4.6 diatas diperoleh Fhitung sebesar 33,768 dengan
harga signifikansi sebesar 0,000. Harga signifikansi kurang dari 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan. Hal ini berarti
bahwa bahwa secara bersama-sama atau simultan ada pengaruh yang signifikan
antara motivasi belajar (X1) dan kompetensi guru (X2) terhadap prestasi belajar
ekonomi akuntansi (Y) pada siswa kelas 12 IPS MA Yaspia Ngroto Kecamatan
Gubug Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2010/2011, maka Ha3 diterima.
Derajat hubungan antara motivasi belajar dan kompetensi guru dengan
prestasi belajar ekonomi akuntansi secara bersama-sama atau secara simultan
dapat diketahui dari harga korelasi secara simultan atau R. Berdasarkan dari hasil
analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for windows release 13
diperoleh hasil seperti pada tabel 4.7 berikut:
69
Tabel 4.7 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summary b
,681a ,464 ,450 3,66188Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), KOMPETENSIGURU,MOTIVASIBELAJAR
a.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
Sumber: Data Penelitian, diolah Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi secara
bersama-sama atau secara simultan (R) sebesar 0,681. Besarnya pengaruh
motivasi belajar dan kompetensi guru dapat diketahui dari harga koefisien
determinan secara simultan (R2) sebesar 0,450. Dengan demikian menunjukkan
bahwa motivasi belajar dan kompetensi guru secara bersama-sama mempengaruhi
prestasi belajar ekonomi akuntansi sebesar 45% dan sisanya yaitu sebesar 55%
dari prestasi belajar ekonomi akuntansi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
4.1.4.2. Uji Parsial
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji
keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu motivasi belajar
(X1) dan kompetensi guru (X2) terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi (Y).
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program komputasi SPSS for
windows release 13 diperoleh hasil seperti pada yang disajikan pada tabel 4.8
sebagai berikut:
70
Tabel 4.8 Hasil Uji t
Coefficients a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Correlations
Model B Std. Error Beta t Sig.
Zero‐order
Partial Part
(Constant) 43,381 3,054 14,202 0,000
MOTIVASIBELAJAR 0,178 0,068 0,272 2,600 0,011 0,565 0,282 0,216
1
KOMPETENSIGURU 0,159 0,035 0,481 4,599 0,000 0,646 0,462 0,381
a. Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Sumber: Data Penelitian, diolah
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
1). Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel
4.8 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi belajar diperoleh thitung =
2,600 dengan harga signifikansi 0,011 karena harga signifikansi yang diperoleh
kurang dari 0,050 (0,011<0,050) menunjukkan bahwa nilai thitung yang diperoleh
tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel motivasi belajar (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi (Y)
maka Ha1 diterima.
2). Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel
4.8 di depan menunjukkan bahwa untuk variabel kompetensi guru diperoleh thitung
= 4,599 dengan harga signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi yang
diperoleh kurang dari 0,05 (0,000<0,050) hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung
yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel kompetensi guru
71
(X2) juga berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi
akuntansi (Y) maka Ha2 diterima.
Hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for
windows release 13 seperti terangkum pada tabel 4.8 diperoleh koefisien korelsi
parsial antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa
sebesar 0,282 dan koefisien korelasi antara kompetensi guru dengan prestasi
belajar ekonomi akuntansi siswa sebesar 0,462.
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) dari
masing-masing variabel tersebut. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa adalah r2 (0,282)
atau 7,95% dan besarnya pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar
ekonomi akuntansi siswa adalah r2 (0,462) atau 21,34%.
4.2 Pembahasan
Suatu proses belajar mengajar di dalam kelas dinyatakan berhasil dalam
artian adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari
luar diri siswa.
Penelitian ini mengkaji pengaruh prestasi belajar yang berasal dari dalam
diri siswa (internal) yaitu berupa motivasi belajar dan yang berasal dari luar diri
72
siswa (eksternal) yaitu kemampuan atau kompetensi guru dalam membelajarkan
siswa berdasarkan dari persepsi siswa.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa dengan indikator
dorongan untuk belajar ekonomi akuntansi, ketekunan dan kepatuhan dalam
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan dan tidak cepat puas terhadap
prestasi yang telah dicapai dan usaha untuk menguasai materi pelajaran ekonomi
akuntansi dalam kategori tinggi. Harapan ke depannya dengan melihat gambaran
motivasi belajar siswa belum seperti yang diharapkan atau masih ada dari
sebagian siswa yang masih mempunyai motivasi dalam kategori cukup dan dalam
kategori rendah, ada perhatian khusus dari semua pihak yang berkaitan dengan
anak didik atau siswa tersebut, baik siswa itu sendiri, sekolah, dan juga dari
lingkungan keluarga.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar guru memegang peran utama,
karena di tangan guru letak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pembelajaran, yaitu membelajarkan siswa. Agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai diperlukan kemampuan yang baik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan analisis deskriptif dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kompetensi guru dari persepsi siswa sudah tergolong baik. Kompetensi
guru ini diukur berdasarkan indikator kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
dan kompetensi profesional. Meskipun sudah tergolong baik, tetapi perlu
dimaksimalkan lagi kompetensi yang sudah dimiliki oleh guru dalam menjalankan
peran dan tugasnya sebagai pembelajar. Hal ini ditunjukkan ada dari sebagian
73
siswa yang mempunyai persepsi terhadap kompetensi guru dalam kategori kurang
baik. Harapannya, guru ekonomi akuntansi yang bersangkutan lebih terpacu dan
bersemangat untuk mencapai derajat kompetensi yang lebih tinggi.
Untuk variabel terikat, yaitu prestasi belajar ekonomi akuntansi kelas 12
IPS MA Yaspia Ngroto tahun ajaran 2010/2011 yang ditunjukkan dengan data
nilai ulangan tengah semester/ mid semester gasal. Setelah data diolah melalui
analisis deskriptif, diketahui hasil belajar yang diperoleh sebagian besar siswa
dalam kategori cukup baik. Namun hasil belajar siswa pada kategori rendah cukup
tinggi, yaitu sebesar 24,69% (20 siswa). Sedangkan persentase hasil belajar siswa
yang memenuhi KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 62,96% atau 51 siswa
dan yang belum memenuhi KKM sebesar 37,04% 30 siswa (lihat tabel 4.1 dan
gambar 4.11). Melihat keadaan yang demikian hendaknya semua elemen yang
terlibat dan dapat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa segera
memberikan perhatian yang lebih mengenai berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa, agar kedepannya prestasi belajar
siswa bisa lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
dan persepsi siswa mengenai kompetensi guru baik secara simultan maupun
parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji F dan uji t yang memperoleh signifikan kurang dari
0,05 (lihat tabel 4.6, 4.7 dan 4.8). Hal ini berarti apabila motivasi belajar dan
persepsi siswa mengenai kompetensi guru baik maka berpengaruh pada prestasi
belajar ekonomi akuntansi siswa yang optimal. Begitu juga sebaliknya, apabila
74
motivasi belajar siswa dan persepsi siswa mengenai kompetensi guru kurang baik
maka hasil belajar atau prestasi belajar ekonomi akuntansi yang dicapai oleh siswa
kurang optimal.
Dalam uji secara simultan memperlihatkan bahwa secara signifikan antara
motivasi belajar siswa dan kompetensi guru mengambil peran cukup besar
terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa, yaitu sebesar 45% (lihat tabel
4.7). Kontribusi yang diberikan oleh variabel motivasi belajar siswa dan
kompetensi guru terhadap prestasi guru dikarenakan tempat para siswa dalam
mengeyam pendidikan berada pada lingkungan pedesaan yang mana semuanya
serba terbatas, sehingga besar kemungkinan letak berhasil atau tidaknya dalam
proses pembelajaran cenderung bergantung pada motivasi dari siswa tersebut dan
tentunya siapa yang membelajarkan (guru), sehingga kompetensi yang dimiliki
oleh guru sangat berarti dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Adapun
secara parsial memperlihatkan bahwa secara signifikan prestasi belajar ekonomi
akuntansi siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar. Namun dalam perhitungan
yang dilakukan, pengaruhnya tergolong kecil yaitu sebesar 7,95%, untuk variabel
kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
ekonomi akuntansi sebesar 21,34%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi yang
diberikan variabel kompetensi guru lebih besar dari pada variabel motivasi belajar
terhadap hasil atau prestasi belajar ekonomi akuntansi siswa. kondisi yang
demikian hendaknya para guru dapat lebih kreatif dalam upaya membelajarkan
siswa. Meskipun kedua variabel tersebut memberikan pengaruh terhadap prestasi
75
belajar ekonomi akuntansi siswa tidak terlalu besar, namun hal ini layak untuk
mendapatkan porsi perhatian yang cukup.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program komputasi SPSS for windows release 13 diperoleh
persamaan: Ŷ = 43,381 + 0,178X1 + 0,159X2 (lihat tabel 4.5). Dalam persamaan
regresi tersebut dapat dimaknai bahwa satu satuan prestasi belajar ekonomi
akuntansi siswa akan dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa sebesar 0,178 dan
kompetensi guru sebesar 0,159 pada konstanta sebesar 43,381.
Adanya persamaan regresi tersebut dapat dijadikan dasar oleh pihak-pihak
yang membutuhkan sebagai alat untuk memprediksi variabel prestasi belajar
akuntansi, yaitu dengan cara mengelola variabel independen yang ada dalam
model regresi tersebut, dalalm hal ini adalah motivasi belajar siswa dan persepsi
siswa mengenai kompetensi guru ekonomi akuntansi. Misalkan berkeinginan
untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi akuntansi, maka poin-poin indikator
motivasi belajar siswa dan kompetensi guru juga harus ditingkatkan. Cara itu bisa
dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi akuntansi
siswa. Hasil regresi ini harapannya dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan seperti para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah serta para
pakar yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk peduli dalam menangani
masalah peningkatan prestasi belajar siswa.
Bertolak dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh motivasi
belajar siswa dan persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa kelas 12 IPS MA Yaspia Ngroto tergolong cukup tinggi mengingat
76
banyak komponen dalam lingkungan pendidikan, ksususnya yang dapat
mempengaruhi hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
Hasil temuan dalam penelitian ini menegaskan begitu pentingnya pengaruh
motivasi belajar dan kompetensi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran, oleh
karena itu agar penyelenggaraan pembelajaran lebih bermutu harus ada
keterpaduan dan kerja sama dari semua komponen pendidikan, menyamakan
persepsi arti penting sebuah pendidikan dan adanya aksi atau tindakan nyata,
bukan hanya sekedar isapan jempol semata.
77
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penellitian dan pembahasan, maka dapat diambil suatu
simpulan sebagai berikut:
1). Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi
akuntansi siswa 12 IPS MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug kabupaten
Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011.
2). Ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestaasi belajar ekonomi
akuntansi siswa kelas 12 IPS MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug
kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011.
3). Ada pengaruh positif antara motivasi belajar dan persepsi siswa mengenai
kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi akuntansi kelas 12 IPS
MA Yaspia Ngroto Kecamatan Gubug kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2010/2011.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan dalam
kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1). Motivasi belajar yang ada pada diri siswa sebagian besar dalam kategori
cukup tinggi. Namun masih ada juga siswa yang mempunyai motivasi belajar
dalam kategori rendah, bahkan sangat rendah. Hal ini tampak pada indikator
ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi tugas serta indikator usaha
untuk menguasai mata pelajaran ekonomi akuntansi Oleh karena itu hal ini
78
bisa dijadikan sebagai perhatian utama bagi semua pihak yang terkait dengan
pendidikan mengenai upaya konkrit untuk menumbuhkan motivasi belajar
yang ada pada diri siswa bisa dioptimalkan dan harapannya hasil belajar atau
prestasi belajarnya meningkat.
2). Kompetensi guru yang dipersepsikan oleh siswa sebagian besar dalam
kategori baik, namun masih ada dari sebagian siswa yang menilai kompetensi
guru berada dalam kategori kurang baik, bahkan tidak baik. Penilaian siswa
ini tampak pada indikator kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian.
Oleh karena itu hal ini bisa dijadikan pedoman bagi para guru untuk
meningkatkan kualitas kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial maupun kompetensi profesional.
3). Adanya penilaian yang berbeda dari masing-masing siswa terhadap
kompetensi guru, maka diharapkan guru dapat menjaga sikap serta tindakan
mengenai kemampuan yang mereka miliki, agar citra seorang guru dapat
terjaga. Sebab apa yang dinilai siswa terhadap guru dapat mempengaruhi
tindakan dan perilaku siswa, tindakan dan perilaku tersebut bisa saja pada
saat di kelas, lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
4). Mengingat banyaknya keterbatasan dalam melakukan penelitian ini, para
penulis dapat melakukan penelitian lanjutan ini dengan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa maupun dengan
menggunakan metode penelitian yang lain.
79
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan. 2000. Psikiologi Belajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dalam Progaram SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universtas Diponegoro. Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. Kuntoro, Dodi. 2008. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Status Guru
terhadap Prestasi Belajar di SMK Program Keahlian Akuntansi Kabupaten Tegal. SKRIPSI FE: UNNES.
Magdalena, Maria Maya. 2006. Pengaruh Persepsi Siswa pada Bidang Studi
Akuntansi dan Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas 1 SMK Negeri Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. SKRIPSI FE: UNNES.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munib, Ahmad, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES
Press. Pedoman PPL Universitas Negeri Semarang. 2007. Semarang: UPT PPL UNNES
press. Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
80
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Jakarta: ALFABETA.
Sutarno, dkk. 2009. Theory and Application of Economics for Grade XI of Senior
High School and Islamic Senior High School. Solo: Tiga Serangkai. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT.
Gramedia. Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. , 2008. UU No. 20 Tahun 2003. Bandung : Nuansa Aulia. , 2009. UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bandung :
Nuansa Aulia
81
MADRASAH ALIYAH YASPIA
DAFTAR NILAI ULANGAN MID SEMESTER SEMESTER GASAL 2010-2011
Mata Pelajaran : Ekonomi Akt
No Nama Siswa Kelas Jml KKM T/BT
1 ALFA NUR JAMILA XII IPS1 70 67 T 2 ANALIFATUL JANNAH XII IPS1 73 67 T 3 ANITA FITRIANINGSIH XII IPS1 61 67 BT 4 ARIF SYA'RONI XII IPS1 66 67 BT 5 ASIH WINDARI XII IPS1 70 67 T 6 DEWI ANGGRAENI XII IPS1 70 67 T 7 DIAH SOFIATUN NUR XII IPS1 69 67 T 8 IBNU MAHDUM XII IPS1 71 67 T 9 IRNA NOVIANA XII IPS1 68 67 T 10 KHOLILATUL WACHIDAH XII IPS1 60 67 BT 11 M. DAVID NURUL AMIN XII IPS1 64 67 BT 12 M. CHOOIRUDIN XII IPS1 66 67 BT 13 MUDHOFIR XII IPS1 75 67 T 14 MUH. MUHIBIN XII IPS1 72 67 T 15 MUKAHAR XII IPS1 64 67 BT 16 MUH. MAHFUDHON XII IPS1 70 67 T 17 MUTHOHAROH XII IPS1 69 67 T 18 NUR AINI XII IPS1 76 67 T 19 NUR HIDAYAH XII IPS1 63 67 BT 20 RIA RESTI LESTARI XII IPS1 69 67 T 21 SITI ALFIYAH XII IPS1 73 67 T 22 SITI KHOIRIYAH XII IPS1 70 67 T 23 SITI RODHIYAH XII IPS1 69 67 T 24 SITI SALMUNAH XII IPS1 72 67 T 25 SYAFA'ATUS SHUFIYAH XII IPS1 64 67 BT 26 TIN HANDAYANI XII IPS1 70 67 T 27 UMI KHOIRIYAH XII IPS1 64 67 BT 28 UMI LAILA JALSUM XII IPS1 70 67 T 29 WIDHI ASTUTIK XII IPS1 69 67 T 30 ZAINAL ARIFIN XII IPS1 63 67 BT 31 ZUYYINA XII IPS1 66 67 BT 32 NOVITA SARI XII IPS1 66 67 BT 33 FAISAL MUHAMMAD XII IPS1 67 67 T 34 HARSONO XII IPS1 60 67 BT 35 FARIKHAH XII IPS1 67 67 T 36 SHOFIYATUL AMALIA XII IPS1 65 67 BT 37 FARIDUDIN AL‐FAROBI XII IPS1 68 67 T 38 M. ZAINAL HAKIM XII IPS1 67 67 T 39 AHMAD SAID MUBAROK XII IPS1 61 67 BT 40 AHMAD FAUZI XII IPS1 67 67 T 41 GANIP ISMAIL PIANTORO XII IPS1 75 67 T 42 AHMAD SYARIF XII IPS1 67 67 T
82
43 AFIF FATONI XII IPS2 66 67 BT 44 AHMAD ANTONI XII IPS2 67 67 T 45 AHMAD MUHAIMIN XII IPS2 61 67 BT 46 AHMAD ROIS XII IPS2 66 67 BT 47 ALI MUSYAFAK XII IPS2 69 67 T 48 AMINATUS SA'DIYAH XII IPS2 64 67 BT 49 ANDRI CAHYANTO XII IPS2 69 67 T 50 ANIS ROFAH XII IPS2 66 67 BT 51 ANISWATUN NISWAH XII IPS2 69 67 T 52 ARIF DARMAWAN XII IPS2 70 67 T 53 BAHRONIL HUDA XII IPS2 67 67 T 54 CHOSIAH XII IPS2 63 67 BT 55 DWIK LESTARI XII IPS2 61 67 BT 56 LAILATUL SYUKRIYAH XII IPS2 69 67 T 57 MUSAFA'AH XII IPS2 72 67 T 58 NAWAWI XII IPS2 73 67 T 59 NUR ANISAH XII IPS2 66 67 BT 60 NUR KHOLIS XII IPS2 72 67 T 61 OPIK SURYANI XII IPS2 75 67 T 62 SARIYATUL MUNAWAROH XII IPS2 73 67 T 63 SATARIYAH XII IPS2 61 67 BT 64 SITI ALFIYAH XII IPS2 79 67 T 65 SITI MUYASAROH XII IPS2 76 67 T 66 SITI NASIROH XII IPS2 69 67 T 67 SITI SOLIHAH XII IPS2 62 67 BT 68 UMI SALAMAH XII IPS2 60 67 BT 69 WULAN SARI XII IPS2 75 67 T 70 YAYA YUMNA XII IPS2 85 67 T 71 NUR AHMAD XII IPS2 79 67 T 72 SANDI EKO PRASETYO XII IPS2 76 67 T 73 RUKHAYADI XII IPS2 70 67 T 74 MUH. SOBIRIN XII IPS2 60 67 BT 75 AHMAD MUNDHOFIR XII IPS2 66 67 BT 76 WASIT AULAWI XII IPS2 66 67 BT 77 NUR HAMID XII IPS2 61 67 BT 78 M. SYAHRUL K XII IPS2 71 67 T 79 ARIEF YULIANTO XII IPS2 70 67 T 80 AHMAD MURTAJI HUSAIN XII IPS2 71 67 T 81 ALFAN SAPUTRA XII IPS2 68 67 T
Jumlah Skor 5529 Jumlah Skor Maksimal 8100 % Ketercapaian Skor 68%
Keterangan : 1. Siswa Lulus : 51 Siswa (62,96%) 2. Siswa Belum Lulus : 30 Siswa (37,04%) 3. Total Siswa : 81 Siswa (100%)
83
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
NO VARIABEL INDIKATOR ITEM SOAL
JUM. SOAL
1. Dorongan untuk belajar ekonomi akuntansi
1, 2, 3 3
2. Ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi tugas
4, 5, 6 3
3. Ulet menghadapi kesulitan/ tidak lekas putus asa dan tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dicapai
7, 8, 9 3
1 Motivasi Belajar
4. Usaha untuk menguasai materi pelajaran ekonomi akuntansi
10, 11, 12 3
1. Kompetensi Pedagogik 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
13
2. Kompetensi Kepribadian 26, 27, 28, 29, 30, 31
6
3. Kompetensi Sosial 32, 33, 34, 35
4
2 Kompetensi Guru
4. Kompetensi Profesional 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44
9
3 Prestasi Belajar
Hasil belajar siswa dari ulangan harian/ rapor siswa
Total 44
84
ANGKET PENELITIAN
Kepada
Siswa kelas XII IPS MA YASPIA
Di Ngroto.
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi
Belajar Siswa dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada
Siswa Kelas XII IPS di MA Yaspia Ngroto Tahun Ajaran 2010/2011”. Oleh
karena itu, saya mohon bantuan dan partisipasinya untuk mengisi angket
penelitian ini.
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, saya harapkan agar Anda mengisi
angket ini dengan sejujur-jujurnya. Segala rahasia sehubungan dengan jawaban
tersebut akan saya jaga dan tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik
Anda.
Besar harapan saya agar anda bersedia mengisi angket ini. Atas
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Semarang,………….November 2010
Peneliti
Ainul Iman
NIM.3301404177
85
Angket Penelitian
I. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah pertanyaan secara teliti sebelum anda menjawab
3. Pilihlah salah satu jawaban secara benar dengan memberi tanda check
list (√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan apap yang anda alami
4. Keterangan kriteria penilaian:
SL : Selalu JR : Jarang
SR : Sering TP : Tidak Pernah
KD : Kadang
II. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
Motivasi Belajar (X1)
Indikator :
A. Dorongan untuk belajar ekonomi akuntansi
1. Materi pelajaran akuntansi bagi anda mempunyai daya
tarik tersendiri sehingga anda tertarik untuk lebih dalam
mempelajarinya
2. Setiap guru anda melakukan ulangan harian, anda
mempunyai standar minimal nilai yang harus anda capai
di atas KKM
3. Untuk mendapatkan nilai yang sesuai dengan yang
anda harapkan, anda belajar dengan sungguh-sungguh
86
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
B. Ketekunan dan kepatuhan dalam menghadapi
tugas
4. Saat guru memberikan tugas/ PR, anda mengerjakan
tugas/ PR tersebut semaksimal mungkin.
5. Anda mengerjakan tugas/ PR yang diberikan oleh guru
anda secara teratur dan tepat waktu.
6. Ketika diberi tugas oleh guru dan tidak tunggui, anda
merasakan kecewa.
C. Ulet menghadapi kesulitan/ tidak lekas putus asa
dan tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah
dicapai
7. Ketika anda mengalami kesulitan dalam memahami
materi pelajaran akuntansi anda tidak lekas menyerah
dan putus asa.
8. Ketika nilai mata pelajaran akuntansi sesuai dengan
apa yang telah anda harapkan, anda masih mempunyai
harapan lebih untuk kedepannya dan tidak mudah cepat
puas dengan hasil yang telah anda harapkan.
9. Ketika anda menemukan materi pelajaran yang cukup
sulit untuk dipecahkan. Anda terus berusaha sebisa
mungkin memecahkan masalah tersebut tanpa bergantung
dengan orang lain.
D. Usaha untuk menguasai materi pelajaran ekonomi
akuntansi
10. Di saat guru anda menjelaskan materi pelajaran
akuntansi, anda memperhatikan secara seksama terhadap
penjelasan guru anda tersebut
87
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
11. Di saat guru anda memberikan kesempatan bertanya
mengenai materi pelajaran akuntansi yang belum jelas,
anda memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin.
12. Anda mengulang kembali materi pelajaran yang
diberikan oleh guru setelah pulang dari sekolah.
Kompetensi Guru (X2)
Indikator :
A. Kompetensi Pedagogik
13. Dalam proses pembelajaran, guru memberikan
nasehat pada siswa
14. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengemukakan pendapatnya
15. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai materi pelajaran akuntansi yang
belum jelas
16. Guru memulai kegiatan belajar mengajar didahului
apersepsi (mengulang materi yang lalu)
17. Sebelum guru menyampaiikan materi pelajaran, guru
menerangkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
setelah proses pembelajaran dilaksanakan
18. Ketika memasuki materi pelajaran yang sulit guru
menggunakan alat bantu/ media
19. Guru menyajikan materi pelajaran secara berurutan
pada suatu pokok bahasan
88
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
20. Sebelum jam pelajaran berakhir, guru memberikan
pertanyaan pada siswa terlebih dahulu
21. Setelah pembahasan pokok bahasan selesai
dilaksanakan, guru melaksanakan ulangan harian
22. Dalam proses pembelajaran guru tidak membedakan
antara siswa satu dengan yang lainnya sehingga tidak
berkesan pilih kasih
23. Guru memberikan tugas pada siswa untuk browsing/
mencari informasi yang sesuai dengan materi/ pokok
bahasan dari internet
24. Setelah pokok bahasan selesai disampaikan guru
memberikan tugas pada siswa untuk praktik secara nyata,
sesuai dengan pokok bahasan yang telah dibahas bersama
25. Guru mengajak siswa untuk praktek ke lapangan
setelah materi terselesaikan
B. Kompetensi Kepribadian
26. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru
anda menghargai keberadaan siswa tanpa membedakan
keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal,
dan gender/ jenis kelamin.
27. Guru anda dalam bertingkah laku di lingkungan
sekolah sesuai dengan norma/ peraturan yang berlaku
dalam lingkungan sekolah dan mayarakat sekitar
28. Tingkah laku guru anda selalu pantas dijadikan
teladan oleh peserta didik
89
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
29. Pada saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,
guru anda selalu menampilkan sikap yang arif, bijaksana
dan berwibawa.
30. Ketika guru anda menyampaikan materi pelajaran,
kemudian sebagian dari teman anda ada yang berbuat
seenaknya sendiri (misalnya tidur, cerita, duduk tidak
sopan dan lain sebagainya), guru anda memberikan
perhatian khusus terhadap siswa tersebut
31. Dalam upaya menyelesaikan masalah yang terjadi
antara guru dan murid (misalkan siswa melakukan
pelanggaran atau melakukan sesuatu yang menjadikan
perasaan guru tidak nyaman), guru anda dapat
mengontrol emosi dan tidak lekas marah-marah
C. Kompetensi Sosial
32. Guru anda mempunyai hubungan yang baik dengan
peserta didik
33. Guru anda memberikan kesempatan kepada anda
untuk bertanya apabila menghadapi suatu masalah dalam
pembelajaran untuk mencari jalan keluarnya
34. Di lingkungan sekolah guru anda terlihat komunikatif
dan mudah bergaul, baik dengan siswa, sesama guru,
tenaga kependidikan (TU) dan pimpinan sekolah.
35. Guru anda dapat baur/ mudah beradaptasi dengan
lingkungan sekitar, sehingga tidak berkesan terlihat orang
culun/ kuper.
90
PERTANYAAN SL SR KD JR TP
D. Kompetensi Profesional
36. Dalam proses pembelajaran, guru tidak membaca saat
menyampaikan materi pelajaran akuntansi
37. Pada saat menyampaikan materi akuntansi, guru dapat
menyampaikan materi secara lancar dan jelas
38. Materi yang disampaikan guru dapat dengan mudah
diterima oleh siswa
39. Guru hanya menjelaskan materi akuntansi secara garis
besarnya saja
40. Dalam mengajar, buku yang digunakan oleh guru
berasal dari beberapa sumber
41. Guru menyarankan siswa agar siswa mempelajari
materi akuntansi dari beberapa buku
42. Selain menjelaskan materi pelajaran akuntansi secara
teoritis, guru juga memberikan contoh nyata yang
berkaitan dengan materi tersebut dan mudah dipahami
oleh siswa
43. Selain menggunakan metode ceramah, guru juga
menggunakan metode lain (diskusi, tanya jawab, dan lain
sebagainya).
44. Cara mengajar guru mengasyikkan, tidak monoton
dan membosankan.
91
Data Skor Uji Coba Variabel Motivasi Belajar (X1) Kelas 12 IPS MA Yaspia
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL SKOR
UC‐1 2 5 5 4 3 4 1 2 4 5 2 2 39
UC‐2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 35
UC‐3 3 3 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 32
UC‐4 3 1 5 1 1 1 1 5 3 1 5 3 30
UC‐5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 53
UC‐6 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 54
UC‐7 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 55
UC‐8 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 38
UC‐9 3 3 3 2 3 4 4 3 5 3 3 3 39
UC‐10 4 3 5 4 5 3 3 2 3 3 2 4 41
UC‐11 3 3 3 2 3 4 3 4 5 3 4 3 40
UC‐12 3 5 4 2 3 4 3 5 3 5 5 3 45
UC‐13 3 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 52
UC‐14 3 3 1 1 3 2 4 3 2 3 3 3 31
UC‐15 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 2 3 35
UC‐16 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 30
UC‐17 3 3 4 3 1 5 2 4 1 3 4 3 36
UC‐18 3 3 4 3 1 1 2 4 3 3 4 3 34
UC‐19 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 4 3 46
UC‐20 3 5 3 3 1 3 5 5 1 5 1 3 38
N = 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
r _hitung 0,594 0,710 0,534 0,612 0,535 0,556 0,598 0,557 0,723 0,710 0,556 0,594
Signifikansi 0,006 0,000 0,015 0,004 0,015 0,011 0,005 0,011 0,000 0,000 0,011 0,006
r _tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Ket: Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
92
No.Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perhitungan Korelasi Variabel Motivasi Belajar (X1) Kelas 12 IPS MA Yaspia
soal 1 soal 2 soal 3 soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 soal 8 soal 9 soal 10 soal 11 soal 12 MOTIVASI BELAJAR
Pearson Correlation 1,000 0,120 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 1,000 0,594 Sig. (2‐tailed) 0,615 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,000 0,006
soal 1
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,710 Sig. (2‐tailed) 0,615 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,615 0,000
soal 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,188 0,304 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,188 0,534 Sig. (2‐tailed) 0,427 0,193 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,427 0,015
soal 3
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,199 0,568 0,529 1,000 0,391 0,236 0,308 0,024 0,332 0,568 0,037 0,199 0,612 Sig. (2‐tailed) 0,401 0,009 0,016 0,088 0,317 0,187 0,920 0,153 0,009 0,878 0,401 0,004
soal 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,273 0,286 0,211 0,391 1,000 0,208 0,354 ‐0,102 0,519 0,286 0,121 0,273 0,535 Sig. (2‐tailed) 0,245 0,221 0,371 0,088 0,379 0,126 0,670 0,019 0,221 0,611 0,245 0,015
soal 5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,331 0,454 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 0,331 0,556 Sig. (2‐tailed) 0,154 0,044 0,462 0,317 0,379 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,154 0,011
soal 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,580 0,429 ‐0,139 0,308 0,354 0,327 1,000 0,357 0,243 0,429 0,114 0,580 0,598 Sig. (2‐tailed) 0,007 0,059 0,560 0,187 0,126 0,160 0,122 0,302 0,059 0,633 0,007 0,005
soal 7
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,379 0,298 0,231 0,024 ‐0,102 0,154 0,357 1,000 0,310 0,298 0,737 0,379 0,557 Sig. (2‐tailed) 0,100 0,202 0,327 0,920 0,670 0,517 0,122 0,184 0,202 0,000 0,100 0,011
soal 8
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,328 0,341 0,459 0,332 0,519 0,284 0,243 0,310 1,000 0,341 0,550 0,328 0,723 Sig. (2‐tailed) 0,158 0,142 0,042 0,153 0,019 0,226 0,302 0,184 0,142 0,012 0,158 0,000
soal 9
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,710 Sig. (2‐tailed) 0,615 0,000 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,762 0,615 0,000
soal 10
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
93
soal 1 soal 2 soal 3 soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 soal 8 soal 9 soal 10 soal 11 soal 12 MOTIVASI BELAJAR
Pearson Correlation 0,402 0,072 0,331 0,037 0,121 0,163 0,114 0,737 0,550 0,072 1,000 0,402 0,556 Sig. (2‐tailed) 0,079 0,762 0,154 0,878 0,611 0,492 0,633 0,000 0,012 0,762 0,079 0,011
soal 11
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 1,000 0,120 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 1,000 0,594 Sig. (2‐tailed) 0,000 0,615 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,006
soal 12
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,594 0,710 0,534 0,612 0,535 0,556 0,598 0,557 0,723 0,710 0,556 0,594 1,000
Sig. (2‐tailed) 0,006 0,000 0,015 0,004 0,015 0,011 0,005 0,011 0,000 0,000 0,011 0,006
MOTIVA
SI
BELAJAR
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
r_hitung 0,594 0,710 0,534 0,612 0,535 0,556 0,598 0,557 0,723 0,710 0,556 0,594
r _tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
N = 20
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Ket: Soal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
94
RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN UNTUK VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA MA YASPIA 2010/2011
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
20 100,00 ,0
20 100,0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,835 12
Cronbach'sAlpha N of Items
95
Data Skor Uji Coba Variabel Kompetensi Guru (X2) MA Yaspia
Kompetensi Pedagogik Kompetensi kepribadian Kompetensi sosial Kompetensi profesional No.
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 UC‐1 5 2 5 5 4 3 4 1 2 4 5 2 2 3 5 5 5 5 2 5 5 4 3 4 1 2 4 5 2 4 5 5 UC‐2 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 UC‐3 5 3 3 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 5 5 3 3 5 3 3 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 2 3 UC‐4 3 3 1 5 1 1 1 1 5 3 1 5 3 3 3 5 5 3 3 1 5 1 1 1 1 5 3 1 5 1 3 5 UC‐5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 1 4 UC‐6 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 UC‐7 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 UC‐8 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 UC‐9 4 3 3 3 2 3 4 4 3 5 3 3 3 4 4 5 5 4 3 3 3 2 3 4 4 3 5 3 3 4 2 3 UC‐10 5 4 3 5 4 5 3 3 2 3 3 2 4 5 5 3 3 5 4 3 5 4 5 3 3 2 3 3 2 3 4 5 UC‐11 5 3 3 3 2 3 4 3 4 5 3 4 3 3 3 5 5 4 3 3 3 2 3 4 3 4 5 3 4 4 3 3 UC‐12 5 3 5 4 2 3 4 3 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 2 3 4 3 5 3 5 5 4 4 4 UC‐13 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 4 5 UC‐14 4 3 3 1 1 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 2 4 3 2 3 3 2 3 1 UC‐15 4 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 5 5 4 3 3 5 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 5 UC‐16 5 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 5 5 4 4 5 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 UC‐17 4 3 3 4 3 1 5 2 4 1 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 1 5 2 4 1 3 4 5 3 4 UC‐18 3 3 3 4 3 1 1 2 4 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 1 1 2 4 3 3 4 1 5 4 UC‐19 5 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 5 4 2 3 3 4 5 5 4 3 1 5 UC‐20 5 3 5 3 3 1 3 5 5 1 5 1 3 5 5 3 3 4 3 5 3 3 1 3 5 5 1 5 1 3 3 3
N = 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
r _hitung
0,578
0,528
0,740
0,563
0,637
0,547
0,582
0,548
0,504
0,719
0,740
0,521
0,528
0,470
0,535
0,203
0,267
0,553
0,528
0,740
0,563
0,637
0,547
0,582
0,548
0,504
0,719
0,740
0,521
0,582
0,126
0,563
Signifikansi
0,008
0,017
0,000
0,010
0,003
0,012
0,007
0,012
0,024
0,000
0,000
0,019
0,017
0,036
0,015
0,390
0,256
0,011
0,017
0,000
0,010
0,003
0,012
0,007
0,012
0,024
0,000
0,000
0,019
0,007
0,596
0,010
r _tabel
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
96
Ket: Va
lid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
No. Soal 13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
97
Perhitungan Korelasi Variabel Kompetensi Guru (X2) MA Yaspia
soal 13
soal 14
soal 15
soal 16
soal 17
soal 18
soal 19
soal 20
soal 21
soal 22
soal 23
soal 24
soal 25
soal 26
soal 27
soal 28
soal 29
soal 30
soal 31
soal 32
Pearson Correlation 1,000 0,224 0,564 0,042 0,473 0,448 0,563 0,493 0,020 0,218 0,564 ‐
0,090 0,224 0,675 0,813 ‐0,175 ‐0,029 0,817 0,224 0,564
Sig. (2‐tailed) 0,342 0,010 0,860 0,035 0,048 0,010 0,027 0,935 0,356 0,010 0,706 0,342 0,001 0,000 0,462 0,904 0,000 0,342 0,010 soal 13
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,224 1,000 0,120 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 1,000 0,484 0,248 ‐0,042 ‐0,021 0,076 1,000 0,120
Sig. (2‐tailed) 0,342 0,615 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,000 0,031 0,292 0,860 0,929 0,749 0,000 0,615
soal 14
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,564 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,385 0,583 0,045 0,080 0,536 0,120 1,000
Sig. (2‐tailed) 0,010 0,615 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,615 0,093 0,007 0,849 0,736 0,015 0,615 0,000
soal 15
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,042 0,188 0,304 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐
0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,188 0,003 0,138 0,222 0,217 0,202 0,188 0,304
Sig. (2‐tailed) 0,860 0,427 0,193 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,427 0,991 0,562 0,347 0,359 0,392 0,427 0,193 soal 16
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,473 0,199 0,568 0,529 1,000 0,391 0,236 0,308 0,024 0,332 0,568 0,037 0,199 0,422 0,564 ‐0,214 ‐0,211 0,582 0,199 0,568
Sig. (2‐tailed) 0,035 0,401 0,009 0,016 0,088 0,317 0,187 0,920 0,153 0,009 0,878 0,401 0,064 0,010 0,365 0,371 0,007 0,401 0,009
soal 17
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,448 0,273 0,286 0,211 0,391 1,000 0,208 0,354 ‐
0,102 0,519 0,286 0,121 0,273 0,280 0,352 0,008 0,094 0,471 0,273 0,286
Sig. (2‐tailed) 0,048 0,245 0,221 0,371 0,088 0,379 0,126 0,670 0,019 0,221 0,611 0,245 0,232 0,128 0,973 0,694 0,036 0,245 0,221 soal 18
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,563 0,331 0,454 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 0,331 0,282 0,406 ‐0,060 0,064 0,480 0,331 0,454
Sig. (2‐tailed) 0,010 0,154 0,044 0,462 0,317 0,379 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,154 0,228 0,076 0,802 0,790 0,032 0,154 0,044
soal 19
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,493 0,580 0,429 ‐
0,139 0,308 0,354 0,327 1,000 0,357 0,243 0,429 0,114 0,580 0,692 0,484 ‐0,227 ‐0,161 0,343 0,580 0,429
Sig. (2‐tailed) 0,027 0,007 0,059 0,560 0,187 0,126 0,160 0,122 0,302 0,059 0,633 0,007 0,001 0,031 0,335 0,499 0,138 0,007 0,059 soal 20
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
soal 13
soal 14
soal 15
soal 16
soal 17
soal 18
soal 19
soal 20
soal 21
soal 22
soal 23
soal 24
soal 25
soal 26
soal 27
soal 28
soal 29
soal 30
soal 31
soal 32
98
Pearson Correlation 0,020 0,379 0,298 0,231 0,024 ‐
0,102 0,154 0,357 1,000 0,310 0,298 0,737 0,379 0,171 ‐
0,018 0,171 0,157 ‐
0,127 0,379 0,298
Sig. (2‐tailed) 0,935 0,100 0,202 0,327 0,920 0,670 0,517 0,122 0,184 0,202 0,000 0,100 0,471 0,941 0,471 0,510 0,594 0,100 0,202 soal 21
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,218 0,328 0,341 0,459 0,332 0,519 0,284 0,243 0,310 1,000 0,341 0,550 0,328 ‐
0,020 0,040 0,645 0,670 0,191 0,328 0,341
Sig. (2‐tailed) 0,356 0,158 0,142 0,042 0,153 0,019 0,226 0,302 0,184 0,142 0,012 0,158 0,933 0,866 0,002 0,001 0,421 0,158 0,142 soal 22
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,564 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,385 0,583 0,045 0,080 0,536 0,120 1,000
Sig. (2‐tailed) 0,010 0,615 0,000 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,762 0,615 0,093 0,007 0,849 0,736 0,015 0,615 0,000
soal 23
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation ‐
0,090 0,402 0,072 0,331 0,037 0,121 0,163 0,114 0,737 0,550 0,072 1,000 0,402 0,025 ‐
0,136 0,431 0,411 ‐
0,031 0,402 0,072
Sig. (2‐tailed) 0,706 0,079 0,762 0,154 0,878 0,611 0,492 0,633 0,000 0,012 0,762 0,079 0,916 0,568 0,058 0,072 0,898 0,079 0,762 soal 24
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,224 1,000 0,120 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 1,000 0,484 0,248 ‐0,042 ‐0,021 0,076 1,000 0,120
Sig. (2‐tailed) 0,342 0,000 0,615 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,031 0,292 0,860 0,929 0,749 0,000 0,615
soal 25
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,675 0,484 0,385 0,003 0,422 0,280 0,282 0,692 0,171 ‐
0,020 0,385 0,025 0,484 1,000 0,840 ‐0,355 ‐0,251 0,632 0,484 0,385
Sig. (2‐tailed) 0,001 0,031 0,093 0,991 0,064 0,232 0,228 0,001 0,471 0,933 0,093 0,916 0,031 0,000 0,125 0,287 0,003 0,031 0,093 soal 26
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,813 0,248 0,583 0,138 0,564 0,352 0,406 0,484 ‐
0,018 0,040 0,583 ‐
0,136 0,248 0,840 1,000 ‐0,269 ‐0,147 0,811 0,248 0,583
Sig. (2‐tailed) 0,000 0,292 0,007 0,562 0,010 0,128 0,076 0,031 0,941 0,866 0,007 0,568 0,292 0,000 0,252 0,536 0,000 0,292 0,007 soal 27
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
99
soal 13
soal 14
soal 15
soal 16
soal 17
soal 18
soal 19
soal 20
soal 21
soal 22
soal 23
soal 24
soal 25
soal 26
soal 27
soal 28
soal 29
soal 30
soal 31
soal 32
Pearson Correlation ‐
0,175 ‐
0,042 0,045 0,222 ‐
0,214 0,008 ‐
0,060 ‐
0,227 0,171 0,645 0,045 0,431 ‐
0,042 ‐
0,355 ‐
0,269 1,000 0,962 ‐
0,237 ‐
0,042 0,045
Sig. (2‐tailed) 0,462 0,860 0,849 0,347 0,365 0,973 0,802 0,335 0,471 0,002 0,849 0,058 0,860 0,125 0,252 0,000 0,315 0,860 0,849 soal 28
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation ‐
0,029 ‐
0,021 0,080 0,217 ‐
0,211 0,094 0,064 ‐
0,161 0,157 0,670 0,080 0,411 ‐
0,021 ‐
0,251 ‐
0,147 0,962 1,000 ‐
0,108 ‐
0,021 0,080
Sig. (2‐tailed) 0,904 0,929 0,736 0,359 0,371 0,694 0,790 0,499 0,510 0,001 0,736 0,072 0,929 0,287 0,536 0,000 0,651 0,929 0,736 soal 29
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,817 0,076 0,536 0,202 0,582 0,471 0,480 0,343 ‐
0,127 0,191 0,536 ‐
0,031 0,076 0,632 0,811 ‐0,237 ‐0,108 1,000 0,076 0,536
Sig. (2‐tailed) 0,000 0,749 0,015 0,392 0,007 0,036 0,032 0,138 0,594 0,421 0,015 0,898 0,749 0,003 0,000 0,315 0,651 0,749 0,015 soal 30
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,224 1,000 0,120 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 1,000 0,484 0,248 ‐0,042 ‐0,021 0,076 1,000 0,120
Sig. (2‐tailed) 0,342 0,000 0,615 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,000 0,031 0,292 0,860 0,929 0,749 0,615
soal 31
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,564 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,385 0,583 0,045 0,080 0,536 0,120 1,000
Sig. (2‐tailed) 0,010 0,615 0,000 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,615 0,093 0,007 0,849 0,736 0,015 0,615
soal 32
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,042 0,188 0,304 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐
0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,188 0,003 0,138 0,222 0,217 0,202 0,188 0,304
Sig. (2‐tailed) 0,860 0,427 0,193 0,000 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,427 0,991 0,562 0,347 0,359 0,392 0,427 0,193 soal 33
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,473 0,199 0,568 0,529 1,000 0,391 0,236 0,308 0,024 0,332 0,568 0,037 0,199 0,422 0,564 ‐0,214 ‐0,211 0,582 0,199 0,568
Sig. (2‐tailed) 0,035 0,401 0,009 0,016 0,000 0,088 0,317 0,187 0,920 0,153 0,009 0,878 0,401 0,064 0,010 0,365 0,371 0,007 0,401 0,009
soal 34
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,448 0,273 0,286 0,211 0,391 1,000 0,208 0,354 ‐
0,102 0,519 0,286 0,121 0,273 0,280 0,352 0,008 0,094 0,471 0,273 0,286 Sig. (2‐tailed) 0,048 0,245 0,221 0,371 0,088 0,000 0,379 0,126 0,670 0,019 0,221 0,611 0,245 0,232 0,128 0,973 0,694 0,036 0,245 0,221 so
al 35
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
100
soal 13
soal 14
soal 15
soal 16
soal 17
soal 18
soal 19
soal 20
soal 21
soal 22
soal 23
soal 24
soal 25
soal 26
soal 27
soal 28
soal 29
soal 30
soal 31
soal 32
Pearson Correlation 0,563 0,331 0,454 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 0,331 0,282 0,406 ‐0,060 0,064 0,480 0,331 0,454 Sig. (2‐tailed) 0,010 0,154 0,044 0,462 0,317 0,379 0,000 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,154 0,228 0,076 0,802 0,790 0,032 0,154 0,044
soal 36
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,493 0,580 0,429 ‐
0,139 0,308 0,354 0,327 1,000 0,357 0,243 0,429 0,114 0,580 0,692 0,484 ‐0,227 ‐0,161 0,343 0,580 0,429 Sig. (2‐tailed) 0,027 0,007 0,059 0,560 0,187 0,126 0,160 0,000 0,122 0,302 0,059 0,633 0,007 0,001 0,031 0,335 0,499 0,138 0,007 0,059 so
al 37
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,020 0,379 0,298 0,231 0,024 ‐
0,102 0,154 0,357 1,000 0,310 0,298 0,737 0,379 0,171 ‐
0,018 0,171 0,157 ‐
0,127 0,379 0,298 Sig. (2‐tailed) 0,935 0,100 0,202 0,327 0,920 0,670 0,517 0,122 0,000 0,184 0,202 0,000 0,100 0,471 0,941 0,471 0,510 0,594 0,100 0,202 so
al 38
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,218 0,328 0,341 0,459 0,332 0,519 0,284 0,243 0,310 1,000 0,341 0,550 0,328 ‐
0,020 0,040 0,645 0,670 0,191 0,328 0,341 Sig. (2‐tailed) 0,356 0,158 0,142 0,042 0,153 0,019 0,226 0,302 0,184 0,000 0,142 0,012 0,158 0,933 0,866 0,002 0,001 0,421 0,158 0,142 so
al 39
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,564 0,120 1,000 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,120 0,385 0,583 0,045 0,080 0,536 0,120 1,000 Sig. (2‐tailed) 0,010 0,615 0,000 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,615 0,093 0,007 0,849 0,736 0,015 0,615 0,000
soal 40
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation ‐
0,090 0,402 0,072 0,331 0,037 0,121 0,163 0,114 0,737 0,550 0,072 1,000 0,402 0,025 ‐
0,136 0,431 0,411 ‐
0,031 0,402 0,072 Sig. (2‐tailed) 0,706 0,079 0,762 0,154 0,878 0,611 0,492 0,633 0,000 0,012 0,762 0,000 0,079 0,916 0,568 0,058 0,072 0,898 0,079 0,762 so
al 41
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,563 0,331 0,454 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 0,331 0,282 0,406 ‐0,060 0,064 0,480 0,331 0,454 Sig. (2‐tailed) 0,010 0,154 0,044 0,462 0,317 0,379 0,000 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,154 0,228 0,076 0,802 0,790 0,032 0,154 0,044
soal 42
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation ‐
0,048 ‐
0,212 0,191 0,175 0,292 0,229 ‐
0,220 ‐
0,197 0,056 0,007 0,191 0,085 ‐
0,212 ‐
0,201 ‐
0,014 0,013 ‐0,082 0,081 ‐
0,212 0,191 Sig. (2‐tailed) 0,842 0,369 0,421 0,461 0,212 0,332 0,351 0,404 0,816 0,975 0,421 0,721 0,369 0,396 0,952 0,955 0,733 0,734 0,369 0,421 so
al 43
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,042 0,188 0,304 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐
0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,188 0,003 0,138 0,222 0,217 0,202 0,188 0,304 Sig. (2‐tailed) 0,860 0,427 0,193 0,000 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,427 0,991 0,562 0,347 0,359 0,392 0,427 0,193 so
al 44
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
101
soal 13
soal 14
soal 15
soal 16
soal 17
soal 18
soal 19
soal 20
soal 21
soal 22
soal 23
soal 24
soal 25
soal 26
soal 27
soal 28
soal 29
soal 30
soal 31
soal 32
Pearson Correlation 0,578 0,528 0,740 0,563 0,637 0,547 0,582 0,548 0,504 0,719 0,740 0,521 0,528 0,470 0,535 0,203 0,267 0,553 0,528 0,740
Sig. (2‐tailed) 0,008 0,017 0,000 0,010 0,003 0,012 0,007 0,012 0,024 0,000 0,000 0,019 0,017 0,036 0,015 0,390 0,256 0,011 0,017 0,000
KOMPETENSI
GURU
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
r_hitung 0,578 0,528 0,740 0,563 0,637 0,547 0,582 0,548 0,504 0,719 0,740 0,521 0,528 0,470 0,535 0,203 0,267 0,553 0,528 0,740
r _tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
N = 20
valditas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid Valid Valid
Ket: No. Soal 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
102
Perhitungan Korelasi Variabel Kompetensi Guru (X2) MA Yaspia
soal 33 soal 34 soal 35 soal 36 soal 37 soal 38 soal 39 soal 40 soal 41 soal 42 soal 43 soal 44 KOMPETENSI GURU
Pearson Correlation 0,042 0,473 0,448 0,563 0,493 0,020 0,218 0,564 ‐0,090 0,563 ‐0,048 0,042 0,578
Sig. (2‐tailed) 0,860 0,035 0,048 0,010 0,027 0,935 0,356 0,010 0,706 0,010 0,842 0,860 0,008
soal 13
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 0,331 ‐0,212 0,188 0,528
Sig. (2‐tailed) 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,154 0,369 0,427 0,017
soal 14
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,454 0,191 0,304 0,740
Sig. (2‐tailed) 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,044 0,421 0,193 0,000
soal 15
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,174 0,175 1,000 0,563
Sig. (2‐tailed) 0,000 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,462 0,461 0,000 0,010
soal 16
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,529 1,000 0,391 0,236 0,308 0,024 0,332 0,568 0,037 0,236 0,292 0,529 0,637
Sig. (2‐tailed) 0,016 0,000 0,088 0,317 0,187 0,920 0,153 0,009 0,878 0,317 0,212 0,016 0,003
soal 17
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,211 0,391 1,000 0,208 0,354 ‐0,102 0,519 0,286 0,121 0,208 0,229 0,211 0,547
Sig. (2‐tailed) 0,371 0,088 0,000 0,379 0,126 0,670 0,019 0,221 0,611 0,379 0,332 0,371 0,012
soal 18
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 1,000 ‐0,220 0,174 0,582
Sig. (2‐tailed) 0,462 0,317 0,379 0,000 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,000 0,351 0,462 0,007
soal 19
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation ‐0,139 0,308 0,354 0,327 1,000 0,357 0,243 0,429 0,114 0,327 ‐0,197 ‐0,139 0,548
Sig. (2‐tailed) 0,560 0,187 0,126 0,160 0,000 0,122 0,302 0,059 0,633 0,160 0,404 0,560 0,012
soal 20
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
103
soal 33 soal 34 soal 35 soal 36 soal 37 soal 38 soal 39 soal 40 soal 41 soal 42 soal 43 soal 44 KOMPETENSI GURU
Pearson Correlation 0,231 0,024 ‐0,102 0,154 0,357 1,000 0,310 0,298 0,737 0,154 0,056 0,231 0,504
Sig. (2‐tailed) 0,327 0,920 0,670 0,517 0,122 0,000 0,184 0,202 0,000 0,517 0,816 0,327 0,024
soal 21
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,459 0,332 0,519 0,284 0,243 0,310 1,000 0,341 0,550 0,284 0,007 0,459 0,719
Sig. (2‐tailed) 0,042 0,153 0,019 0,226 0,302 0,184 0,000 0,142 0,012 0,226 0,975 0,042 0,000
soal 22
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,454 0,191 0,304 0,740
Sig. (2‐tailed) 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,044 0,421 0,193 0,000
soal 23
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,331 0,037 0,121 0,163 0,114 0,737 0,550 0,072 1,000 0,163 0,085 0,331 0,521
Sig. (2‐tailed) 0,154 0,878 0,611 0,492 0,633 0,000 0,012 0,762 0,000 0,492 0,721 0,154 0,019
soal 24
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 0,331 ‐0,212 0,188 0,528
Sig. (2‐tailed) 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,154 0,369 0,427 0,017
soal 25
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,003 0,422 0,280 0,282 0,692 0,171 ‐0,020 0,385 0,025 0,282 ‐0,201 0,003 0,470
Sig. (2‐tailed) 0,991 0,064 0,232 0,228 0,001 0,471 0,933 0,093 0,916 0,228 0,396 0,991 0,036
soal 26
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,138 0,564 0,352 0,406 0,484 ‐0,018 0,040 0,583 ‐0,136 0,406 ‐0,014 0,138 0,535
Sig. (2‐tailed) 0,562 0,010 0,128 0,076 0,031 0,941 0,866 0,007 0,568 0,076 0,952 0,562 0,015
soal 27
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,222 ‐0,214 0,008 ‐0,060 ‐0,227 0,171 0,645 0,045 0,431 ‐0,060 0,013 0,222 0,203
Sig. (2‐tailed) 0,347 0,365 0,973 0,802 0,335 0,471 0,002 0,849 0,058 0,802 0,955 0,347 0,390
soal 28
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
104
soal 33 soal 34 soal 35 soal 36 soal 37 soal 38 soal 39 soal 40 soal 41 soal 42 soal 43 soal 44 KOMPETENSI GURU
Pearson Correlation 0,217 ‐0,211 0,094 0,064 ‐0,161 0,157 0,670 0,080 0,411 0,064 ‐0,082 0,217 0,267
Sig. (2‐tailed) 0,359 0,371 0,694 0,790 0,499 0,510 0,001 0,736 0,072 0,790 0,733 0,359 0,256
soal 29
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,202 0,582 0,471 0,480 0,343 ‐0,127 0,191 0,536 ‐0,031 0,480 0,081 0,202 0,553
Sig. (2‐tailed) 0,392 0,007 0,036 0,032 0,138 0,594 0,421 0,015 0,898 0,032 0,734 0,392 0,011
soal 30
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,188 0,199 0,273 0,331 0,580 0,379 0,328 0,120 0,402 0,331 ‐0,212 0,188 0,528
Sig. (2‐tailed) 0,427 0,401 0,245 0,154 0,007 0,100 0,158 0,615 0,079 0,154 0,369 0,427 0,017
soal 31
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,454 0,191 0,304 0,740
Sig. (2‐tailed) 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,000 0,762 0,044 0,421 0,193 0,000
soal 32
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,174 0,175 1,000 0,563
Sig. (2‐tailed) 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,462 0,461 0,000 0,010
soal 33
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,529 1,000 0,391 0,236 0,308 0,024 0,332 0,568 0,037 0,236 0,292 0,529 0,637
Sig. (2‐tailed) 0,016 0,088 0,317 0,187 0,920 0,153 0,009 0,878 0,317 0,212 0,016 0,003
soal 34
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,211 0,391 1,000 0,208 0,354 ‐0,102 0,519 0,286 0,121 0,208 0,229 0,211 0,547
Sig. (2‐tailed) 0,371 0,088 0,379 0,126 0,670 0,019 0,221 0,611 0,379 0,332 0,371 0,012
soal 35
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson Correlation 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 1,000 ‐0,220 0,174 0,582
Sig. (2‐tailed) 0,462 0,317 0,379 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,000 0,351 0,462 0,007
soal 36
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
105
soal 33 soal 34 soal 35 soal 36 soal 37 soal 38 soal 39 soal 40 soal 41 soal 42 soal 43 soal 44 KOMPETENSI GURU
Pearson Correlation ‐0,139 0,308 0,354 0,327 1,000 0,357 0,243 0,429 0,114 0,327 ‐0,197 ‐0,139 0,548 Sig. (2‐tailed) 0,560 0,187 0,126 0,160 0,122 0,302 0,059 0,633 0,160 0,404 0,560 0,012
soal 37
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,231 0,024 ‐0,102 0,154 0,357 1,000 0,310 0,298 0,737 0,154 0,056 0,231 0,504 Sig. (2‐tailed) 0,327 0,920 0,670 0,517 0,122 0,184 0,202 0,000 0,517 0,816 0,327 0,024
soal 38
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,459 0,332 0,519 0,284 0,243 0,310 1,000 0,341 0,550 0,284 0,007 0,459 0,719 Sig. (2‐tailed) 0,042 0,153 0,019 0,226 0,302 0,184 0,142 0,012 0,226 0,975 0,042 0,000
soal 39
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,304 0,568 0,286 0,454 0,429 0,298 0,341 1,000 0,072 0,454 0,191 0,304 0,740 Sig. (2‐tailed) 0,193 0,009 0,221 0,044 0,059 0,202 0,142 0,762 0,044 0,421 0,193 0,000
soal 40
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,331 0,037 0,121 0,163 0,114 0,737 0,550 0,072 1,000 0,163 0,085 0,331 0,521 Sig. (2‐tailed) 0,154 0,878 0,611 0,492 0,633 0,000 0,012 0,762 0,492 0,721 0,154 0,019
soal 41
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,174 0,236 0,208 1,000 0,327 0,154 0,284 0,454 0,163 1,000 ‐0,220 0,174 0,582 Sig. (2‐tailed) 0,462 0,317 0,379 0,000 0,160 0,517 0,226 0,044 0,492 0,351 0,462 0,007
soal 42
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,175 0,292 0,229 ‐0,220 ‐0,197 0,056 0,007 0,191 0,085 ‐0,220 1,000 0,175 0,126 Sig. (2‐tailed) 0,461 0,212 0,332 0,351 0,404 0,816 0,975 0,421 0,721 0,351 0,461 0,596
soal 43
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 1,000 0,529 0,211 0,174 ‐0,139 0,231 0,459 0,304 0,331 0,174 0,175 1,000 0,563 Sig. (2‐tailed) 0,000 0,016 0,371 0,462 0,560 0,327 0,042 0,193 0,154 0,462 0,461 0,010
soal 44
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson Correlation 0,563 0,637 0,547 0,582 0,548 0,504 0,719 0,740 0,521 0,582 0,126 0,563 1,000 Sig. (2‐tailed) 0,010 0,003 0,012 0,007 0,012 0,024 0,000 0,000 0,019 0,007 0,596 0,010
KOMPET
ENSI
GURU
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
r_hitung 0,563 0,637 0,547 0,582 0,548 0,504 0,719 0,740 0,521 0,582 0,126 0,563
r _tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
N = 20
valditas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid
Ket: No. Soal 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
106
RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN UNTUK VARIABEL KOMPETENSI GURU EKONOMI MA YASPIA 2010/2011
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
20 100,00 ,0
20 100,0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,925 32
Cronbach'sAlpha N of Items
107
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
R‐01 4 3 4 11 4 3 4 11 4 4 4 12 5 4 4 13 47 5 4 5 5 4 5 3 4 4 3 4 5 51 5 5 4 4 18 3 1 3 3 10 2 2 2 3 4 3 3 1 4 24 103R‐02 4 4 5 13 4 5 4 13 5 5 3 13 4 5 4 13 52 5 3 4 3 3 3 4 3 3 1 5 3 40 5 4 5 3 17 4 4 4 5 17 4 4 4 4 5 4 4 4 3 36 110R‐03 2 5 5 12 5 1 1 7 5 5 4 14 5 2 2 9 42 5 4 3 3 2 1 1 4 3 2 2 2 32 1 1 4 1 7 2 3 2 5 12 3 2 1 3 5 5 2 3 2 26 77R‐04 3 3 4 10 3 4 2 9 3 4 1 8 5 5 5 15 42 5 4 5 2 4 3 2 2 2 1 4 5 39 4 3 3 5 15 5 2 4 4 15 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25 94R‐05 5 4 4 13 3 3 3 9 3 4 3 10 1 1 1 3 35 3 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 5 49 4 4 5 5 18 5 3 3 4 15 2 2 2 3 3 3 3 2 4 24 106R‐06 4 5 4 13 4 2 2 8 5 3 4 12 4 3 2 9 42 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 5 50 4 5 4 5 18 5 2 4 4 15 3 3 2 4 4 4 2 4 4 30 113R‐07 5 4 4 13 4 5 4 13 5 5 5 15 4 5 4 13 54 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 5 44 3 2 4 4 13 3 4 5 5 17 3 5 5 5 4 4 3 5 2 36 110R‐08 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 4 13 4 4 4 12 51 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 52 4 4 4 5 17 5 4 5 4 18 3 5 4 4 4 4 4 3 3 34 121R‐09 5 3 3 11 3 3 4 10 4 3 4 11 5 5 5 15 47 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 4 40 2 4 4 3 13 3 4 5 4 16 5 5 4 4 4 4 4 4 3 37 106R‐10 3 2 2 7 2 2 2 6 2 2 1 5 3 2 2 7 25 3 2 3 3 1 2 1 2 1 1 3 2 24 5 2 1 2 10 2 4 3 2 11 2 2 2 2 2 4 4 5 3 26 71R‐11 4 4 4 12 5 5 5 15 4 5 3 12 3 5 5 13 52 5 3 3 4 2 4 1 2 2 2 5 3 36 2 3 1 4 10 4 4 2 4 14 3 3 3 3 3 4 3 4 3 29 89R‐12 4 4 3 11 4 4 3 11 3 3 3 9 4 4 5 13 44 4 3 5 4 5 3 2 5 4 3 2 2 42 4 3 3 5 15 5 4 4 4 17 2 2 3 3 4 2 3 2 3 24 98R‐13 5 5 5 15 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 59 5 4 4 5 4 5 5 3 3 1 4 4 47 2 3 5 3 13 5 3 4 4 16 4 4 5 4 5 5 5 4 5 41 117R‐14 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 4 13 5 5 4 14 53 3 2 3 3 4 2 2 3 1 4 4 2 33 4 3 3 4 14 2 5 5 5 17 3 5 4 4 4 4 4 3 3 34 98R‐15 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 4 13 4 4 4 12 51 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 4 32 5 3 2 3 13 4 4 5 4 17 3 5 4 4 4 4 4 3 3 34 96R‐16 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 3 12 3 4 4 11 48 5 5 4 4 5 4 5 3 3 2 5 5 50 5 5 4 5 19 5 4 5 4 18 2 3 2 3 3 3 3 3 3 25 112R‐17 5 4 5 14 4 4 4 12 5 3 5 13 5 4 5 14 53 3 1 4 5 5 2 4 5 4 1 3 5 42 5 4 3 5 17 3 4 4 5 16 5 5 3 4 4 4 5 4 4 38 113R‐18 5 4 4 13 5 5 5 15 5 4 2 11 5 5 4 14 53 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 55 4 3 3 5 15 5 4 5 5 19 4 4 4 4 5 4 5 4 4 38 127R‐19 2 2 2 6 4 2 2 8 4 3 3 10 5 5 5 15 39 4 3 4 4 3 2 1 3 3 1 3 2 33 4 1 2 4 11 3 4 5 5 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 79R‐20 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 4 14 4 5 5 14 56 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 45 5 3 3 4 15 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 5 4 3 4 41 119R‐21 4 4 5 13 4 5 5 14 5 5 4 14 5 4 4 13 54 5 4 4 4 4 2 2 4 4 1 5 5 44 5 4 3 5 17 1 3 4 5 13 4 5 3 5 4 4 4 4 3 36 110R‐22 5 4 3 12 3 4 4 11 5 4 4 13 2 3 3 8 44 5 4 5 5 5 5 3 3 4 1 5 5 50 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 2 2 3 4 5 3 4 3 3 29 118R‐23 5 4 5 14 5 4 5 14 4 4 4 12 5 5 4 14 54 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 45 3 3 3 4 13 4 4 4 5 17 4 5 5 5 5 5 4 4 3 40 115R‐24 4 5 4 13 5 4 4 13 4 3 3 10 3 4 4 11 47 2 3 4 3 2 3 3 4 4 1 3 4 36 2 3 3 3 11 3 5 5 5 18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 102R‐25 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 52 5 4 5 4 3 4 3 2 1 1 2 3 37 5 2 3 4 14 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 4 5 3 3 36 104R‐26 5 5 5 15 5 4 4 13 5 5 3 13 4 4 3 11 52 5 5 5 5 5 5 4 3 4 2 4 5 52 4 4 5 5 18 5 4 4 5 18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 116R‐27 5 3 3 11 3 3 4 10 4 3 4 11 5 5 4 14 46 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 5 37 5 2 3 3 13 4 3 3 4 14 4 4 4 4 5 4 4 4 3 36 100R‐28 4 4 5 13 4 4 3 11 2 4 4 10 3 2 2 7 41 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 3 53 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 4 3 5 4 5 4 4 3 3 35 127R‐29 5 5 5 15 4 4 4 12 4 5 5 14 5 5 5 15 56 5 4 4 2 5 3 2 2 3 5 4 5 44 2 4 5 3 14 3 2 5 4 14 4 5 2 4 5 5 5 5 5 40 112R‐30 5 5 4 14 4 5 2 11 5 4 3 12 5 4 2 11 48 5 3 4 2 3 4 1 3 1 4 4 4 38 5 2 2 3 12 1 5 4 5 15 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41 106R‐31 4 4 4 12 4 4 3 11 4 5 3 12 5 3 5 13 48 4 5 4 5 4 5 2 3 4 1 5 4 46 1 2 5 2 10 2 4 4 4 14 3 3 3 2 4 3 3 3 2 26 96R‐32 3 3 4 10 4 4 4 12 4 5 3 12 5 4 4 13 47 5 3 4 5 5 3 1 5 3 3 4 5 46 4 2 4 5 15 4 3 3 3 13 4 3 2 3 4 3 3 4 3 29 103R‐33 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 5 5 14 49 5 4 5 5 2 4 3 4 5 1 5 3 46 4 5 2 5 16 5 3 3 3 14 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42 118R‐34 1 1 1 3 1 3 2 6 2 4 3 9 3 3 3 9 27 3 1 2 2 1 1 1 1 2 4 4 2 24 5 2 1 2 10 1 4 4 4 13 2 2 1 2 1 3 4 3 2 20 67R‐35 5 4 5 14 5 3 3 11 3 5 5 13 3 4 4 11 49 3 3 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 45 3 4 4 5 16 4 2 2 2 10 4 4 3 4 5 4 5 3 5 37 108R‐36 5 4 3 12 5 3 2 10 4 4 1 9 3 4 3 10 41 5 5 5 5 3 2 2 2 2 2 2 2 37 3 4 3 4 14 4 5 5 5 19 1 2 1 1 2 4 3 2 4 20 90R‐37 5 4 4 13 4 5 3 12 3 5 3 11 5 4 4 13 49 4 5 5 3 4 3 2 3 3 1 4 5 42 5 3 2 5 15 4 2 5 4 15 3 5 5 5 4 4 3 5 2 36 108R‐38 4 4 4 12 2 4 3 9 5 1 2 8 5 4 4 13 42 3 4 5 5 4 3 3 5 3 4 4 4 47 2 3 3 5 13 5 4 5 5 19 1 3 2 3 2 4 3 1 5 24 103R‐39 2 2 4 8 2 1 1 4 5 5 5 15 5 4 2 11 38 3 5 5 4 5 2 2 1 1 1 1 2 32 5 2 2 2 11 2 2 5 2 11 2 2 5 5 2 2 2 2 2 24 78
DATA PENELITIAN VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KOMPETENSI GURU DI MA YASPPIA NGROTO TAHUN AJARAN 2010/2011
SKOR
SKOR
SKOR
SKOR
TOTAL
A B C D B C DSKOR
ANO. RESP.
TOTAL
KOMPETENSI GURU (X2)SKOR
SKOR
SKOR
MOTIVASI BELAJAR SISWA (X1)
108
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
R‐40 3 4 4 11 3 4 3 10 3 4 2 9 5 5 4 14 44 5 4 4 4 2 4 5 4 4 2 5 5 48 5 4 3 4 16 5 4 5 4 18 3 3 2 4 4 3 2 2 1 24 106R‐41 5 4 4 13 5 5 5 15 5 5 5 15 4 4 5 13 56 3 3 5 3 4 3 3 4 4 5 5 4 46 5 3 4 5 17 5 3 4 4 16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 123R‐42 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 5 11 47 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 5 50 3 4 4 5 16 4 5 5 5 19 2 3 3 2 4 3 4 2 5 28 113R‐43 4 5 5 14 4 2 1 7 2 5 4 11 5 3 5 13 45 5 5 5 5 3 5 2 2 2 1 3 3 41 4 4 5 5 18 5 3 5 4 17 1 3 5 4 5 5 2 1 5 31 107R‐44 5 5 4 14 5 4 4 13 4 5 3 12 3 4 4 11 50 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 49 1 5 5 5 16 4 2 5 5 16 2 3 2 3 3 3 3 3 4 26 107R‐45 4 4 5 13 2 5 3 10 5 5 4 14 5 3 2 10 47 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 33 4 3 3 1 11 4 2 4 2 12 2 2 4 2 2 2 2 2 2 20 76R‐46 3 4 5 12 4 4 3 11 4 4 4 12 5 5 5 15 50 5 5 5 4 3 2 2 4 5 4 2 2 43 3 5 4 4 16 4 5 5 5 19 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32 110R‐47 4 4 4 12 3 5 5 13 5 5 4 14 4 3 4 11 50 3 5 4 5 5 5 3 3 3 1 3 3 43 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 4 5 5 5 5 5 5 5 3 42 120R‐48 4 5 5 14 5 5 4 14 5 5 5 15 3 3 3 9 52 5 4 4 4 3 4 4 5 3 1 5 2 44 4 5 5 5 19 1 5 5 5 16 4 5 5 5 5 5 5 4 5 43 122R‐49 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 4 14 4 3 3 10 53 5 5 4 3 4 5 3 2 3 2 4 3 43 4 4 5 5 18 5 3 4 5 17 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 120R‐50 3 5 4 12 4 3 5 12 4 1 3 8 4 5 5 14 46 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 45 4 4 4 4 16 3 5 4 5 17 5 4 3 3 5 3 5 4 4 36 114R‐51 3 1 4 8 3 1 4 8 1 2 1 4 4 3 3 10 30 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 46 4 3 3 5 15 5 3 5 5 18 1 1 1 1 3 2 1 5 5 20 99R‐52 5 4 4 13 5 3 3 11 4 5 4 13 2 3 3 8 45 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 3 55 3 5 4 5 17 5 1 2 1 9 2 2 3 4 5 4 5 2 4 31 112R‐53 5 4 4 13 5 3 3 11 4 4 4 12 1 2 2 5 41 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 3 20 4 1 1 3 9 5 4 5 4 18 3 3 3 4 5 3 3 2 2 28 75R‐54 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 4 1 9 36 3 3 3 4 4 3 3 4 3 1 2 4 37 2 2 2 2 8 3 4 5 5 17 2 3 3 2 5 2 3 3 3 26 88R‐55 2 2 5 9 2 2 2 6 5 5 4 14 5 4 2 11 40 4 3 4 5 4 4 3 2 2 2 2 2 37 4 2 2 1 9 2 3 2 2 9 3 2 2 2 1 2 4 2 2 20 75R‐56 3 2 2 7 2 1 2 5 2 4 2 8 5 4 4 13 33 4 4 5 5 5 4 3 3 4 3 4 5 49 5 3 3 3 14 5 3 4 5 17 5 2 2 4 4 4 2 1 5 29 109R‐57 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 3 11 4 4 4 12 46 3 4 5 4 5 1 1 1 1 1 5 5 36 5 4 1 3 13 5 1 5 5 16 4 5 5 5 5 4 4 5 3 40 105R‐58 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 51 3 5 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 41 5 4 2 5 16 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37 114R‐59 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 5 4 4 13 48 4 4 5 4 5 4 3 3 3 2 4 4 45 3 3 3 4 13 5 5 4 5 19 3 4 4 3 5 5 4 4 3 35 112R‐60 5 5 5 15 5 3 3 11 4 5 4 13 5 5 4 14 53 4 4 3 5 2 2 4 2 5 1 5 5 42 4 2 3 3 12 5 5 4 4 18 5 5 3 5 5 5 5 3 5 41 113R‐61 5 4 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 2 2 1 5 49 5 5 5 5 5 4 4 3 4 1 4 3 48 4 5 5 5 19 5 3 3 3 14 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42 123R‐62 4 5 4 13 4 5 5 14 4 5 4 13 5 5 5 15 55 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 45 2 3 3 4 12 4 5 5 5 19 3 4 4 3 2 3 5 4 3 31 107R‐63 4 5 4 13 5 4 4 13 4 5 2 11 5 4 4 13 50 3 2 4 3 2 2 1 1 4 1 5 4 32 4 2 3 5 14 4 4 4 5 17 3 3 2 3 3 4 3 3 5 29 92R‐64 5 5 5 15 5 3 5 13 5 5 4 14 3 2 3 8 50 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 45 5 5 5 4 19 4 4 4 4 16 2 2 3 1 3 5 3 5 5 29 109R‐65 5 5 5 15 5 3 2 10 5 5 4 14 5 4 4 13 52 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 54 5 4 4 5 18 5 3 4 3 15 1 2 1 3 5 3 4 1 2 22 109R‐66 3 4 3 10 2 3 2 7 3 4 3 10 4 4 4 12 39 5 5 4 3 5 3 4 3 4 3 4 3 46 4 4 5 5 18 5 1 5 5 16 1 2 3 2 5 3 2 1 4 23 103R‐67 4 2 2 8 2 2 3 7 3 3 3 9 2 2 2 6 30 5 4 5 5 3 2 3 2 2 1 4 1 37 2 1 2 2 7 3 4 5 3 15 1 2 3 1 1 2 4 2 4 20 79R‐68 2 4 2 8 2 1 5 8 1 2 2 5 4 2 4 10 31 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 27 2 2 2 2 8 2 1 4 5 12 2 2 3 5 5 5 2 2 2 28 75R‐69 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 4 4 4 12 57 3 2 1 4 4 4 5 5 5 1 5 5 44 4 5 5 5 19 5 5 2 2 14 5 5 5 5 5 4 5 5 3 42 119R‐70 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 4 13 3 5 5 13 56 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 39 4 3 5 5 17 4 5 5 5 19 3 5 5 3 3 3 3 5 5 35 110R‐71 5 5 5 15 5 5 3 13 4 5 4 13 3 3 4 10 51 3 3 3 3 4 1 1 4 3 4 1 2 32 4 4 4 5 17 4 3 4 4 15 4 4 3 4 4 4 5 5 5 38 102R‐72 5 5 5 15 5 5 3 13 3 4 4 11 4 4 4 12 51 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 57 5 4 5 5 19 4 2 2 4 12 2 2 3 2 2 2 4 4 3 24 112R‐73 3 2 4 9 5 4 3 12 3 2 5 10 2 2 2 6 37 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 55 5 5 4 5 19 5 2 4 3 14 5 4 5 3 5 3 4 4 4 37 125R‐74 2 3 3 8 3 1 3 7 1 3 3 7 3 2 2 7 29 4 2 2 4 1 4 3 2 2 2 2 2 30 1 1 3 1 6 2 4 4 4 14 2 2 2 3 5 5 2 2 2 25 75R‐75 5 5 5 15 5 5 3 13 2 5 1 8 1 3 3 7 43 5 5 5 5 3 4 2 3 4 2 3 3 44 4 3 4 5 16 5 2 4 2 13 2 4 3 2 2 5 5 4 4 31 104R‐76 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 3 13 3 5 5 13 55 5 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 51 3 3 2 3 11 4 3 5 5 17 4 4 3 4 4 4 4 3 5 35 114R‐77 2 2 2 6 2 2 2 6 5 5 3 13 3 3 4 10 35 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 4 35 4 3 2 4 13 3 1 5 5 14 3 3 2 3 5 4 1 2 2 25 87R‐78 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 4 13 2 2 5 9 48 3 5 5 5 4 5 5 3 3 5 3 5 51 3 5 5 5 18 5 2 5 5 17 3 3 5 3 5 3 4 3 3 32 118R‐79 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13 1 2 2 5 43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 57 4 5 5 5 19 5 4 5 4 18 3 5 4 5 5 5 4 5 3 39 133R‐80 3 5 4 12 4 3 5 12 4 5 4 13 5 4 4 13 50 5 4 3 3 3 3 2 3 2 1 5 4 38 5 1 4 1 11 1 3 3 4 11 3 3 3 5 5 5 5 4 4 37 97R‐81 5 4 4 13 5 3 3 11 5 3 4 12 4 4 4 12 48 4 3 5 4 5 4 2 2 2 3 4 3 41 3 4 4 5 16 2 3 5 5 15 5 4 3 5 5 3 5 5 5 40 112
C SKOR
D SKOR
DATA PENELITIAN VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KOMPETENSI GURU DI MA YASPPIA NGROTO TAHUN AJARAN 2010/2011
TOTAL
A SKOR
B SKOR
C SKOR
D SKOR
ANO. RESP.
MOTIVASI BELAJAR SISWA (X1)TOTAL
KOMPETENSI GURU (X2)
SKOR
B SKOR
109
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA MA YASPIA 2010/2011
Per Indikator Motivasi A B C D X1 No Kode Responden
Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit Skor % Krit. Skor % Krit. 1 R‐01 11 73,33% B 11 73,33% B 12 80,00% B 13 86,67% A 47 78,33% B 2 R‐02 13 86,67% A 13 86,67% A 13 86,67% A 13 86,67% A 52 86,67% A 3 R‐03 12 80,00% B 7 46,67% D 14 93,33% A 9 60,00% C 42 70,00% B 4 R‐04 10 66,67% C 9 60,00% C 8 53,33% C 15 100,00% A 42 70,00% B 5 R‐05 13 86,67% A 9 60,00% C 10 66,67% C 3 20,00% E 35 58,33% C 6 R‐06 13 86,67% A 8 53,33% C 12 80,00% B 9 60,00% C 42 70,00% B 7 R‐07 13 86,67% A 13 86,67% A 15 100,00% A 13 86,67% A 54 90,00% A 8 R‐08 12 80,00% B 14 93,33% A 13 86,67% A 12 80,00% B 51 85,00% A 9 R‐09 11 73,33% B 10 66,67% C 11 73,33% B 15 100,00% A 47 78,33% B 10 R‐10 7 46,67% D 6 40,00% D 5 33,33% E 7 46,67% D 25 41,67% D 11 R‐11 12 80,00% B 15 100,00% A 12 80,00% B 13 86,67% A 52 86,67% A 12 R‐12 11 73,33% B 11 73,33% B 9 60,00% C 13 86,67% A 44 73,33% B 13 R‐13 15 100,00% A 14 93,33% A 15 100,00% A 15 100,00% A 59 98,33% A 14 R‐14 12 80,00% B 14 93,33% A 13 86,67% A 14 93,33% A 53 88,33% A 15 R‐15 12 80,00% B 14 93,33% A 13 86,67% A 12 80,00% B 51 85,00% A 16 R‐16 12 80,00% B 13 86,67% A 12 80,00% B 11 73,33% B 48 80,00% B 17 R‐17 14 93,33% A 12 80,00% B 13 86,67% A 14 93,33% A 53 88,33% A 18 R‐18 13 86,67% A 15 100,00% A 11 73,33% B 14 93,33% A 53 88,33% A 19 R‐19 6 40,00% D 8 53,33% C 10 66,67% C 15 100,00% A 39 65,00% C 20 R‐20 14 93,33% A 14 93,33% A 14 93,33% A 14 93,33% A 56 93,33% A 21 R‐21 13 86,67% A 14 93,33% A 14 93,33% A 13 86,67% A 54 90,00% A 22 R‐22 12 80,00% B 11 73,33% B 13 86,67% A 8 53,33% C 44 73,33% B 23 R‐23 14 93,33% A 14 93,33% A 12 80,00% B 14 93,33% A 54 90,00% A 24 R‐24 13 86,67% A 13 86,67% A 10 66,67% C 11 73,33% B 47 78,33% B 25 R‐25 12 80,00% B 12 80,00% B 13 86,67% A 15 100,00% A 52 86,67% A 26 R‐26 15 100,00% A 13 86,67% A 13 86,67% A 11 73,33% B 52 86,67% A 27 R‐27 11 73,33% B 10 66,67% C 11 73,33% B 14 93,33% A 46 76,67% B 28 R‐28 13 86,67% A 11 73,33% B 10 66,67% C 7 46,67% D 41 68,33% B 29 R‐29 15 100,00% A 12 80,00% B 14 93,33% A 15 100,00% A 56 93,33% A 30 R‐30 14 93,33% A 11 73,33% B 12 80,00% B 11 73,33% B 48 80,00% B 31 R‐31 12 80,00% B 11 73,33% B 12 80,00% B 13 86,67% A 48 80,00% B 32 R‐32 10 66,67% C 12 80,00% B 12 80,00% B 13 86,67% A 47 78,33% B 33 R‐33 12 80,00% B 11 73,33% B 12 80,00% B 14 93,33% A 49 81,67% B 34 R‐34 3 20,00% E 6 40,00% D 9 60,00% C 9 60,00% C 27 45,00% D 35 R‐35 14 93,33% A 11 73,33% B 13 86,67% A 11 73,33% B 49 81,67% B 36 R‐36 12 80,00% B 10 66,67% C 9 60,00% C 10 66,67% C 41 68,33% B
110
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA MA YASPIA 2010/2011
Per Indikator Motivasi A B C D X1 No Kode Responden
Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit Skor % Krit. Skor % Krit. 37 R‐37 13 86,67% A 12 80,00% B 11 73,33% B 13 86,67% A 49 81,67% B 38 R‐38 12 80,00% B 9 60,00% C 8 53,33% C 13 86,67% A 42 70,00% B 39 R‐39 8 53,33% C 4 26,67% E 15 100,00% A 11 73,33% B 38 63,33% C 40 R‐40 11 73,33% B 10 66,67% C 9 60,00% C 14 93,33% A 44 73,33% B 41 R‐41 13 86,67% A 15 100,00% A 15 100,00% A 13 86,67% A 56 93,33% A 42 R‐42 12 80,00% B 12 80,00% B 12 80,00% B 11 73,33% B 47 78,33% B 43 R‐43 14 93,33% A 7 46,67% D 11 73,33% B 13 86,67% A 45 75,00% B 44 R‐44 14 93,33% A 13 86,67% A 12 80,00% B 11 73,33% B 50 83,33% B 45 R‐45 13 86,67% A 10 66,67% C 14 93,33% A 10 66,67% C 47 78,33% B 46 R‐46 12 80,00% B 11 73,33% B 12 80,00% B 15 100,00% A 50 83,33% B 47 R‐47 12 80,00% B 13 86,67% A 14 93,33% A 11 73,33% B 50 83,33% B 48 R‐48 14 93,33% A 14 93,33% A 15 100,00% A 9 60,00% C 52 86,67% A 49 R‐49 14 93,33% A 15 100,00% A 14 93,33% A 10 66,67% C 53 88,33% A 50 R‐50 12 80,00% B 12 80,00% B 8 53,33% C 14 93,33% A 46 76,67% B 51 R‐51 8 53,33% C 8 53,33% C 4 26,67% E 10 66,67% C 30 50,00% D 52 R‐52 13 86,67% A 11 73,33% B 13 86,67% A 8 53,33% C 45 75,00% B 53 R‐53 13 86,67% A 11 73,33% B 12 80,00% B 5 33,33% E 41 68,33% B 54 R‐54 9 60,00% C 9 60,00% C 9 60,00% C 9 60,00% C 36 60,00% C 55 R‐55 9 60,00% C 6 40,00% D 14 93,33% A 11 73,33% B 40 66,67% C 56 R‐56 7 46,67% D 5 33,33% E 8 53,33% C 13 86,67% A 33 55,00% C 57 R‐57 12 80,00% B 11 73,33% B 11 73,33% B 12 80,00% B 46 76,67% B 58 R‐58 12 80,00% B 12 80,00% B 12 80,00% B 15 100,00% A 51 85,00% A 59 R‐59 12 80,00% B 11 73,33% B 12 80,00% B 13 86,67% A 48 80,00% B 60 R‐60 15 100,00% A 11 73,33% B 13 86,67% A 14 93,33% A 53 88,33% A 61 R‐61 14 93,33% A 15 100,00% A 15 100,00% A 5 33,33% E 49 81,67% B 62 R‐62 13 86,67% A 14 93,33% A 13 86,67% A 15 100,00% A 55 91,67% A 63 R‐63 13 86,67% A 13 86,67% A 11 73,33% B 13 86,67% A 50 83,33% B 64 R‐64 15 100,00% A 13 86,67% A 14 93,33% A 8 53,33% C 50 83,33% B 65 R‐65 15 100,00% A 10 66,67% C 14 93,33% A 13 86,67% A 52 86,67% A 66 R‐66 10 66,67% C 7 46,67% D 10 66,67% C 12 80,00% B 39 65,00% C 67 R‐67 8 53,33% C 7 46,67% D 9 60,00% C 6 40,00% D 30 50,00% D 68 R‐68 8 53,33% C 8 53,33% C 5 33,33% E 10 66,67% C 31 51,67% D 69 R‐69 15 100,00% A 15 100,00% A 15 100,00% A 12 80,00% B 57 95,00% A
111
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA MA YASPIA 2010/2011 Per Indikator Motivasi
A B C D X1 No Kode Responden Skor % Krit. Skor % Krit. Skor % Krit Skor % Krit. Skor % Krit.
70 R‐70 15 100,00% A 15 100,00% A 13 86,67% A 13 86,67% A 56 93,33% A 71 R‐71 15 100,00% A 13 86,67% A 13 86,67% A 10 66,67% C 51 85,00% A 72 R‐72 15 100,00% A 13 86,67% A 11 73,33% B 12 80,00% B 51 85,00% A 73 R‐73 9 60,00% C 12 80,00% B 10 66,67% C 6 40,00% D 37 61,67% C 74 R‐74 8 53,33% C 7 46,67% D 7 46,67% D 7 46,67% D 29 48,33% D 75 R‐75 15 100,00% A 13 86,67% A 8 53,33% C 7 46,67% D 43 71,67% B 76 R‐76 15 100,00% A 14 93,33% A 13 86,67% A 13 86,67% A 55 91,67% A 77 R‐77 6 40,00% D 6 40,00% D 13 86,67% A 10 66,67% C 35 58,33% C 78 R‐78 12 80,00% B 14 93,33% A 13 86,67% A 9 60,00% C 48 80,00% B 79 R‐79 13 86,67% A 12 80,00% B 13 86,67% A 5 33,33% E 43 71,67% B 80 R‐80 12 80,00% B 12 80,00% B 13 86,67% A 13 86,67% A 50 83,33% B 81 R‐81 13 86,67% A 11 73,33% B 12 80,00% B 12 80,00% B 48 80,00% B
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN per indikator
A B C D Motivasi Belajar (X1)
KRITERIA NILAI Jml. % Jml. % Jml. % Jml. % Jml. %
Sangat Tinggi 39 48,15% 30 37,04% 36 44,44% 38 46,91% 27 33,33% Tinggi 26 32,10% 26 32,10% 24 29,63% 17 20,99% 39 48,15% Cukup 11 13,58% 14 17,28% 17 20,99% 16 19,75% 9 11,11% Rendah 4 4,94% 9 11,11% 1 1,23% 6 7,41% 6 7,41% Sangat Rendah 1 1,23% 2 2,47% 3 3,70% 4 4,94% 0 0,00%
JUMLAH 81 100,00% 81 100,00% 81 100,00% 81 100,00% 81 100,00%
112
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL KOMPETENSI GURU EKONOMI MA YASPIA 2010/2011
Per Indikator Komp. Guru Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional TOTAL No Kode Responden
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 1 R‐01 51 78,5% B 18 90,0% A 10 50,0% D 24 60,0% C 103 71,0% B 2 R‐02 40 61,5% C 17 85,0% A 17 85,0% A 36 90,0% A 110 75,9% B 3 R‐03 32 49,2% D 7 35,0% E 12 60,0% C 26 65,0% C 77 53,1% C 4 R‐04 39 60,0% C 15 75,0% B 15 75,0% B 25 62,5% C 94 64,8% C 5 R‐05 49 75,4% B 18 90,0% A 15 75,0% B 24 60,0% C 106 73,1% B 6 R‐06 50 76,9% B 18 90,0% A 15 75,0% B 30 75,0% B 113 77,9% B 7 R‐07 44 67,7% C 13 65,0% C 17 85,0% A 36 90,0% A 110 75,9% B 8 R‐08 52 80,0% B 17 85,0% A 18 90,0% A 34 85,0% A 121 83,4% B 9 R‐09 40 61,5% C 13 65,0% C 16 80,0% B 37 92,5% A 106 73,1% B 10 R‐10 24 36,9% D 10 50,0% D 11 55,0% C 26 65,0% C 71 49,0% D 11 R‐11 36 55,4% C 10 50,0% D 14 70,0% B 29 72,5% B 89 61,4% C 12 R‐12 42 64,6% C 15 75,0% B 17 85,0% A 24 60,0% C 98 67,6% C 13 R‐13 47 72,3% B 13 65,0% C 16 80,0% B 41 102,5% A 117 80,7% B 14 R‐14 33 50,8% D 14 70,0% B 17 85,0% A 34 85,0% A 98 67,6% C 15 R‐15 32 49,2% D 13 65,0% C 17 85,0% A 34 85,0% A 96 66,2% C 16 R‐16 50 76,9% B 19 95,0% A 18 90,0% A 25 62,5% C 112 77,2% B 17 R‐17 42 64,6% C 17 85,0% A 16 80,0% B 38 95,0% A 113 77,9% B 18 R‐18 55 84,6% A 15 75,0% B 19 95,0% A 38 95,0% A 127 87,6% A 19 R‐19 33 50,8% D 11 55,0% C 17 85,0% A 18 45,0% D 79 54,5% C 20 R‐20 45 69,2% B 15 75,0% B 18 90,0% A 41 102,5% A 119 82,1% B 21 R‐21 44 67,7% C 17 85,0% A 13 65,0% C 36 90,0% A 110 75,9% B 22 R‐22 50 76,9% B 19 95,0% A 20 100,0% A 29 72,5% B 118 81,4% B 23 R‐23 45 69,2% B 13 65,0% C 17 85,0% A 40 100,0% A 115 79,3% B 24 R‐24 36 55,4% C 11 55,0% C 18 90,0% A 37 92,5% A 102 70,3% B 25 R‐25 37 56,9% C 14 70,0% B 17 85,0% A 36 90,0% A 104 71,7% B 26 R‐26 52 80,0% B 18 90,0% A 18 90,0% A 28 70,0% B 116 80,0% B 27 R‐27 37 56,9% C 13 65,0% C 14 70,0% B 36 90,0% A 100 69,0% B 28 R‐28 53 81,5% B 20 100,0% A 19 95,0% A 35 87,5% A 127 87,6% A 29 R‐29 44 67,7% C 14 70,0% B 14 70,0% B 40 100,0% A 112 77,2% B 30 R‐30 38 58,5% C 12 60,0% C 15 75,0% B 41 102,5% A 106 73,1% B 31 R‐31 46 70,8% B 10 50,0% D 14 70,0% B 26 65,0% C 96 66,2% C 32 R‐32 46 70,8% B 15 75,0% B 13 65,0% C 29 72,5% B 103 71,0% B 33 R‐33 46 70,8% B 16 80,0% B 14 70,0% B 42 105,0% A 118 81,4% B 34 R‐34 24 36,9% D 10 50,0% D 13 65,0% C 20 50,0% D 67 46,2% D 35 R‐35 45 69,2% B 16 80,0% B 10 50,0% D 37 92,5% A 108 74,5% B 36 R‐36 37 56,9% C 14 70,0% B 19 95,0% A 20 50,0% D 90 62,1% C 37 R‐37 42 64,6% C 15 75,0% B 15 75,0% B 36 90,0% A 108 74,5% B 38 R‐38 47 72,3% B 13 65,0% C 19 95,0% A 24 60,0% C 103 71,0% B 39 R‐39 32 49,2% D 11 55,0% C 11 55,0% C 24 60,0% C 78 53,8% C
113
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL KOMPETENSI GURU EKONOMI MA YASPIA 2010/2011
Per Indikator Komp. Guru Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional TOTAL No Kode Responden
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit 40 R‐40 48 73,8% B 16 80,0% B 18 90,0% A 24 60,0% C 106 73,1% B 41 R‐41 46 70,8% B 17 85,0% A 16 80,0% B 44 110,0% A 123 84,8% A 42 R‐42 50 76,9% B 16 80,0% B 19 95,0% A 28 70,0% B 113 77,9% B 43 R‐43 41 63,1% C 18 90,0% A 17 85,0% A 31 77,5% B 107 73,8% B 44 R‐44 49 75,4% B 16 80,0% B 16 80,0% B 26 65,0% C 107 73,8% B 45 R‐45 33 50,8% D 11 55,0% C 12 60,0% C 20 50,0% D 76 52,4% C 46 R‐46 43 66,2% C 16 80,0% B 19 95,0% A 32 80,0% B 110 75,9% B 47 R‐47 43 66,2% C 17 85,0% A 18 90,0% A 42 105,0% A 120 82,8% B 48 R‐48 44 67,7% C 19 95,0% A 16 80,0% B 43 107,5% A 122 84,1% A 49 R‐49 43 66,2% C 18 90,0% A 17 85,0% A 42 105,0% A 120 82,8% B 50 R‐50 45 69,2% B 16 80,0% B 17 85,0% A 36 90,0% A 114 78,6% B 51 R‐51 46 70,8% B 15 75,0% B 18 90,0% A 20 50,0% D 99 68,3% B 52 R‐52 55 84,6% A 17 85,0% A 9 45,0% D 31 77,5% B 112 77,2% B 53 R‐53 20 30,8% E 9 45,0% D 18 90,0% A 28 70,0% B 75 51,7% D 54 R‐54 37 56,9% C 8 40,0% D 17 85,0% A 26 65,0% C 88 60,7% C 55 R‐55 37 56,9% C 9 45,0% D 9 45,0% D 20 50,0% D 75 51,7% D 56 R‐56 49 75,4% B 14 70,0% B 17 85,0% A 29 72,5% B 109 75,2% B 57 R‐57 36 55,4% C 13 65,0% C 16 80,0% B 40 100,0% A 105 72,4% B 58 R‐58 41 63,1% C 16 80,0% B 20 100,0% A 37 92,5% A 114 78,6% B 59 R‐59 45 69,2% B 13 65,0% C 19 95,0% A 35 87,5% A 112 77,2% B 60 R‐60 42 64,6% C 12 60,0% C 18 90,0% A 41 102,5% A 113 77,9% B 61 R‐61 48 73,8% B 19 95,0% A 14 70,0% B 42 105,0% A 123 84,8% A 62 R‐62 45 69,2% B 12 60,0% C 19 95,0% A 31 77,5% B 107 73,8% B 63 R‐63 32 49,2% D 14 70,0% B 17 85,0% A 29 72,5% B 92 63,4% C 64 R‐64 45 69,2% B 19 95,0% A 16 80,0% B 29 72,5% B 109 75,2% B 65 R‐65 54 83,1% B 18 90,0% A 15 75,0% B 22 55,0% C 109 75,2% B 66 R‐66 46 70,8% B 18 90,0% A 16 80,0% B 23 57,5% C 103 71,0% B 67 R‐67 37 56,9% C 7 35,0% E 15 75,0% B 20 50,0% D 79 54,5% C 68 R‐68 27 41,5% D 8 40,0% D 12 60,0% C 28 70,0% B 75 51,7% D 69 R‐69 44 67,7% C 19 95,0% A 14 70,0% B 42 105,0% A 119 82,1% B
114
ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE VARIABEL KOMPETENSI GURU EKONOMI MA YASPIA 2010/2011
Per Indikator Komp. Guru
Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional TOTAL No Kode Responden
Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit
70 R‐70 39 60,0% C 17 85,0% A 19 95,0% A 35 87,5% A 110 75,9% B
71 R‐71 32 49,2% D 17 85,0% A 15 75,0% B 38 95,0% A 102 70,3% B
72 R‐72 57 87,7% A 19 95,0% A 12 60,0% C 24 60,0% C 112 77,2% B
73 R‐73 55 84,6% A 19 95,0% A 14 70,0% B 37 92,5% A 125 86,2% A
74 R‐74 30 46,2% D 6 30,0% E 14 70,0% B 25 62,5% C 75 51,7% D
75 R‐75 44 67,7% C 16 80,0% B 13 65,0% C 31 77,5% B 104 71,7% B
76 R‐76 51 78,5% B 11 55,0% C 17 85,0% A 35 87,5% A 114 78,6% B
77 R‐77 35 53,8% C 13 65,0% C 14 70,0% B 25 62,5% C 87 60,0% C
78 R‐78 51 78,5% B 18 90,0% A 17 85,0% A 32 80,0% B 118 81,4% B
79 R‐79 57 87,7% A 19 95,0% A 18 90,0% A 39 97,5% A 133 91,7% A
80 R‐80 38 58,5% C 11 55,0% C 11 55,0% C 37 92,5% A 97 66,9% C
81 R‐81 41 63,1% C 16 80,0% B 15 75,0% B 40 100,0% A 112 77,2% B
DISTRIBUSI JAWABAN & PRESENTASE RESPONDEN/INDIKATOR
PEDAGOGIK KEPRIBADIAN SOSIAL PROFESIONAL KOMPETENSI GURU
KRITERIA NILAI
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Sangat Baik 2 2,47% 19 23,46% 22 27,16% 36 44,44% 6 7,41%
Baik 34 41,98% 26 32,10% 34 41,98% 20 24,69% 59 72,84%
Cukup Baik 32 39,51% 25 30,86% 21 25,93% 18 22,22% 10 12,35%
Kurang Baik 12 14,81% 8 9,88% 4 4,94% 7 8,64% 6 7,41%
Tidak Baik 1 1,23% 3 3,70% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
JUMLAH 81 100,00% 81 100,00% 81 100,00% 81 100,00% 81 100%
115
DIAGRAM VARIABEL MOTIVASI BELAJAR SISWA MA YASPIA 2010/2011
116
117
DIAGRAM VARIABEL KOMPETENSI GURU EKONOMI MA YASPIA 2010/2011
118
DIAGRAM PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 12 IPS MA YASPIA 2010/2011
NPar Tests
119
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
81 81 8146,3086 104,5062 68,25937,56082 14,89557 4,93907
,141 ,139 ,103,075 ,092 ,103
-,141 -,139 -,0771,272 1,249 ,927
,079 ,088 ,357
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
MOTIVASIBELAJAR
KOMPETENSIGURU
PRESTASIBELAJAR
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Regression
Descriptive Statistics
68,2593 4,93907 8146,3086 7,56082 81
104,5062 14,89557 81
PRESTASIBELAJARMOTIVASIBELAJARKOMPETENSIGURU
Mean Std. Deviation N
Correlations
1,000 ,565 ,646,565 1,000 ,609,646 ,609 1,000
. ,000 ,000,000 . ,000,000 ,000 .
81 81 8181 81 8181 81 81
PRESTASIBELAJARMOTIVASIBELAJARKOMPETENSIGURUPRESTASIBELAJARMOTIVASIBELAJARKOMPETENSIGURUPRESTASIBELAJARMOTIVASIBELAJARKOMPETENSIGURU
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
PRESTASIBELAJAR
MOTIVASIBELAJAR
KOMPETENSIGURU
120
Variables Entered/Removed b
KOMPETENSIGURU,MOTIVASIBELAJAR
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
Model Summary b
,681a ,464 ,450 3,66188Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), KOMPETENSIGURU,MOTIVASIBELAJAR
a.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
ANOVAb
905,624 2 452,812 33,768 ,000a
1045,931 78 13,4091951,556 80
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KOMPETENSIGURU, MOTIVASIBELAJARa.
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARb.
Coefficients Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 43,381 3,054 14,202 0,000MOTIVASIBELAJAR 0,178 0,068 0,272 2,600 0,011
1
KOMPETENSIGURU 0,159 0,035 0,481 4,599 0,000
a. Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
121
Coefficients
Correlations Collinearity
Statistics Model Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) MOTIVASIBELAJAR 0,565 0,282 0,216 0,629 1,590
1
KOMPETENSIGURU 0,646 0,462 0,381 0,629 1,590a. Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Coefficient Correlationsa
1,000 -,609-,609 1,000,001 -,001
-,001 ,005
KOMPETENSIGURUMOTIVASIBELAJARKOMPETENSIGURUMOTIVASIBELAJAR
Correlations
Covariances
Model1
KOMPETENSIGURU
MOTIVASIBELAJAR
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARa.
Collinearity Diagnosticsa
2,979 1,000 ,00 ,00 ,00,013 15,157 ,77 ,54 ,01,008 19,039 ,23 ,46 ,99
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant)MOTIVASIBELAJAR
KOMPETENSIGURU
Variance Proportions
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARa.
Casewise Diagnosticsa
3,863 85,00 70,8554 14,14458Case Number70
Std. ResidualPRESTASIBELAJAR
PredictedValue Residual
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARa.
Residuals Statisticsa
58,8533 73,0325 68,2593 3,36457 81-8,05798 14,14458 ,00000 3,61582 81
-2,796 1,419 ,000 1,000 81-2,201 3,863 ,000 ,987 81
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: PRESTASIBELAJARa.
122
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: PRESTASIBELAJAR
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
123
Top Related