Download - PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

Transcript
Page 1: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) PADAPEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIATERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMP

NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG BERKEMAMPUANAKADEMIK BERBEDA

(Skripsi)

Oleh

NINDA NINGTYAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

ii

ABSTRAK

PENGARUH MODEL ARGUMENT DRIVEN INQUIRY (ADI) PADAPEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASISISWA SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

BERKEMAMPUAN AKADEMIK BERBEDA

Oleh

NINDA NINGTYAS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari penggunaan

model pembelajaran ADI, kemampuan akademik siswa, dan interaksi antara

model pembelajaran ADI dengan kemampuan akademik terhadap keterampilan

argumentasi siswa. Model pembelajaran ADI diyakini tepat untuk digunakan

karena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

nyata dan dapat dilihat langsung oleh siswa serta siswa dapat mengobservasi

fenomena yang berkaitan dengan sistem pencernaan, sehingga siswa tidak

kesulitan saat merancang penyelidikan ilmiah.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar

Lampung. Sampel penelitian adalah kelas VIII 4 dan VIII 5 yang dipilih dari

populasi dengan teknik cluster random sampling. Penelitian kuasi eksperimen ini

menggunakan desain Pretest Postest Non Equivalent Control Group Design. Jenis

data yang digunakan yaitu data kuantitatif berupa data keterampilan argumentasi

Page 3: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

iii

siswa diperoleh dari nilai pretes dan postes. Sementara, data kualitatif berupa hasil

observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran dan hasil analisis angket tanggapan

siswa terhadap penggunaan model pembelajaran ADI. Data kuantitatif dalam

penelitian ini dianalisis secara statistik dengan uji ankova pada taraf nyata 5%. Uji

lanjut dilakukan terhadap nilai pretes dan postes yaitu dengan uji Beda Nyata

Terkecil (BNT). Uji prasyarat berupa normalitas dan homogenitas dari nilai pretes

dan postes. Data keterlaksanaan sintaks pembelajaran model ADI dan

konvensional serta data tanggapan siswa secara deskriptif dalam bentuk

persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

penggunaan model ADI terhadap keterampilan argumentasi siswa dengan angka

signifikansi 0,000. Sedangkan, kemampuan akademik dan interaksi antara model

pembelajaran ADI dengan kemampuan akademik tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap keterampilan argumentasi siswa dengan angka

signifikansi 0,314 dan 0,572. Hasil analisis keterlaksanaan sintaks model

pembelajaran ADI menunjukkan bahwa “hampir seluruh kegiatan terlaksana”

dengan persentase rataan Persentase Keterlaksanaan Sintaks (PKS) sebesar 75 ≤

PKS ≤ 100. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran sistem

pencernaan pada manusia dengan model ADI memiliki persentase tanggapan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional.

Kata kunci: model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI), keterampilanargumentasi, kemampuan akademik.

Page 4: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) PADA

PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMP

NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG BERKEMAMPUAN

AKADEMIK BERBEDA

Oleh

NINDA NINGTYAS

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya
Page 6: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya
Page 7: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya
Page 8: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dari pasangan suami istri Sudibyo dengan

Ngadilah yang merupakan putri pertama dan mempunyai

seorang kakak laki laki serta adik perempuan. Penulis dilahirkan

di Harjowinangun pada 11 Desember 1996.

Penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak Al-Fattah (2003-2004),

SD N 1 Tepung Sari (2004-2009), SMP N 1 Belitang (2009-2012), SMA N 1

Belitang (2012-2014). Penulis diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi

FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN).

Selama menempuh pendidikan S1, Penulis aktif di kegiatan organisasi sebagai

Garuda Muda BEM FKIP Unila (2015-2016). Penulis juga pernah mendapatkan

pengalaman sebagai asisten praktikum ekologi hewan pada semester 8.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 2 Negara

Batin dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karta Jaya , Kecamatan Negara

Batin, Way Kanan.

Page 9: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyanyang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, dengan mengucap syukur kepada Allah SWTkarena atas karunia rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Teriring doa, rasa syukur, dan segala kerendahan hati.Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini untuk orang-

orang yang sangat berharga dalam hidupku:

Ayahku (H. Sudibyo, S.Pd.) dan Ibuku (Hj. Ngadilah, S.Pd.)Yang senantiasa mencintaiku dan menyayangiku dengan penuh kasih sayang,mendoakanku agar aku menjadi orang yang sukses, mengorbankan segalanyauntuk kebahagiaanku dan cita-citaku, menasehatiku agar aku menjadi pribadiyang lebih baik lagi dan tidak pernah menyerah, kalian merupakan motivasi

terbesarku dan aku berjanji akan membahagiakan kalian.

Kakakku (Nuzuli Aditya, S.Pd.) dan Adikku (Afifah)Untuk kakakku dan adikku satu-satunya yang ingin aku bahagiakan.

Yang selalu menghiburku dan menyayangiku.

Para Pendidikku (Guru dan Dosen)Yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, membimbingku tanpa lelah,

nasehat-nasehat yang berharga, dan kasih sayang yang tulus.

Teman-Teman Seperjuanganku Pendidikan Biologi Angkatan 2014Yang senantiasa membantuku, memberiku motivasi, memberikan kenangan yang

indah selama perkuliahan.

Almamaterku tercinta. Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

x

Motto

“Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan maka Allah memberikemudahan padanya di dunia dan akhirat. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu

maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”(HR. Muslim)

"Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang – orangyang berilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan”(Q.S. Al-Mujadillah: 11)

“Jika bisa dipermudah kenapa dipersulit, jika bisa dipercepat kenapa mesti diperlambat”(Joko Widodo)

Page 11: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xi

SANWACANA

Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan karunianya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

berjudul “PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (ADI) PADA

PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA TERHADAP

KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA SMP NEGERI 13 BANDAR

LAMPUNG BERKEMAMPUAN AKADEMIK BERBEDA”.

Penulis menyadari dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita. M.Si., selaku Ketua Jurursan PMIPA FKIP Universitas

Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

yang telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai

4. Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing I yang telah dengan

sabar membimbing hingga skripsi ini selesai,

5. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku pembimbing II atas bimbingan

dan motivasinya,

Page 12: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xii

6. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku pembahas atas kritik dan saran perbaikan

yang sangat berharga,

7. Ibu Retno dan siswa-siswi kleas VIII.4 dan VIII.5 SMP Negeri 13 Bandar

Lampung atas kerjasama dan bantuannya selama penelitian berlangsung,

8. Ayah, Ibu, Mas Adit, dan Afifah yang tiada hentinya memberikan kasih

sayang, doa, motivasi, dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril

dan materil kepada penulis,

9. Sahabat perjuangan tim skripsi ADI Cherry, Nurul, Herfita, Werda, Dewi,

Liza, Puput, Shella, dan Nurlida, atas bantuan, dukungan, motivasi, dan

kerjasamanya,

10. Sahabat-sahabat seperjuangan di bangku perkuliahan Dewie, Dara, Ulfa, dan

Nay, atas doa, bantuan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini,

11. Sahabatku sejak kecil Tia, Flatya, Shanty, Fera, Ajeng, Novi, dan Omyzha,

atas doa dan motivasi selama Penulis menyusun skripsi ini,

12. Teman seperjuangan KKN-PPL Esty, Anita, Anggun, Desti, Shindi, Merry,

Anisa, dan Kak Putu, atas doa dan motivasi selama Penulis menyusun skripsi.

13. Rekan-rekan Pendidikan Biologi 2014 dan 2015 atas kebersamaan selama

masa-masa perkuliahan,

14. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bandar Lampung, Oktober 2018Penulis

Ninda Ningtyas

Page 13: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL....................................................................................... xvDAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1A. Latar Belakang dan Masalah ........................................................... 1B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8C. Tujuan Penelitian............................................................................. 9D. Manfaat Penelitian........................................................................... 10E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12A. Pembelajaran IPA............................................................................ 12B. Model Pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) ................... 14C. Kemampuan Akademik................................................................... 19D. Keterampilan Argumentasi ............................................................. 21E. Analisis Materi Pokok Sistem Pencernaan...................................... 24F. Kerangka Pikir ................................................................................ 32G. Hipotesis Penelitian......................................................................... 35

III. METODE PENELITIAN..................................................................... 36A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 36B. Populasi dan Sampel ....................................................................... 36C. Desain Penelitian............................................................................. 37D. Prosedur Penelitian.......................................................................... 38E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .............................................. 39F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 46G. Teknik Pengelompokkan Siswa ...................................................... 50

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 52A. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Argument-Driven

Inquiry (ADI) Terhadap Keterampilan Argumentasi Siswa ........... 52B.Pengaruh Kemampuan Akademik Siswa yang Berbeda Terhadap

Keterampilan Argumentasi Siswa................................................... 56C.Pengaruh Interaksi Antara Model Pembelajaran Argument Driven

Inquiry (ADI) dengan Kemampuan Akademik Berbeda Terhadap

Page 14: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xiv

Keterampilan Argumentasi Siswa................................................... 57D. Keterlaksanaan Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada Manusia

dengan Model ADI.......................................................................... 58E. Keterlaksanaan Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada Manusia

dengan Model Konvensional........................................................... 60F. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada

Manusia dengan Model ADI ........................................................... 61G. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada

Manusia dengan Model Konvensional ............................................ 63H. Pembahasan ..................................................................................... 64

V SIMPULAN DAN SARAN................................................................. 68DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70

Page 15: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kerangka Analisis Keterampilan Argumentasi Ilmiah ........................... 242. Rancangan Penelitian Faktorial 2x2 ....................................................... 373. Denah Perlakuan Faktorial 2x2............................................................... 374. Kerangka Analisis Keterampilan Argumentasi Ilmiah ........................... 415. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran................................... 436. Interpretasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran ................................. 447. Angket Tanggapan Siswa........................................................................ 458. Kriteria Pengelompokkan Siswa............................................................. 519. Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogrof Smirnov Test ............... 5210. Uji Homogenitas Data Pretest dengan Levene’s Test of

Equality of Error Variances.................................................................... 5311. Uji Homogenitas Data Postest dengan Levene’s Test of

Equality of Error Variances.................................................................... 5312. Hasil Uji Pengaruh Antar Subyek .......................................................... 5413. Data Keterampilan Argumentasi Sebelum dan Sesudah Penerapan

Model Pembelajaran ADI....................................................................... 5514. Perbandingan Rerata Nilai Keterampilan Argumentasi pada

Kedua Model Pembelajaran .................................................................... 5515. Keterampilan Argumentasi Pada Siswa Berkemampuan Akademik

Atas dan Bawah ..................................................................................... 5616. Keterampilan Argumentasi Pada Siswa Berkemampuan Akademik

Atas dan Bawah dengan Model yang Berbeda ....................................... 5717. Hasil Analisis Keterlaksanaan Sintaks ADI melalui Pengamatan

Aktivitas Guru dan Siswa ....................................................................... 5918. Hasil Analisis Keterlaksanaan Sintaks Model Konvensional

melalui Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa ..................................... 6119. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada

Manusia dengan Model ADI .................................................................. 6220. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Sistem Pencernaan Pada

Manusia dengan Model Konvensional ................................................... 63

Page 16: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Tahapan Model Pembelajaran ADI .......................................... 182. Skema Argumentasi Toulmin .............................................................. 233. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ................................. ....................... 34

4. Bagan Hubungan Antar Variabel Bebas, Variabel Terikat, danVariabel Moderat ................................................................................. 34

Page 17: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Kisi-Kisi Pedoman Kuisioner Guru ..................................................... 762. Lembar Kuesioner Guru ...................................................................... 773. Kisi-Kisi Kuesioner Siswa ................................................................... 824. Lembar Kuesioner Siswa ..................................................................... 835. Lembar Observasi Laboratorium ......................................................... 856. Lembar Observasi Pembelajaran ......................................................... 877. Silabus Sistem Pencernaan Pada Manusia ........................................... 908. RPP Sistem Pencernaan Pada Manusia untuk Kelas Eksperimen ....... 929. RPP Sistem Pencernaan Pada Manusia untuk Kelas Kontrol .............. 10110. Contoh LKPD dan Kunci Jawaban Kelas Eksperimen ....................... 10611. Contoh LKPD dan Kunci Jawaban Kelas Kontrol............................... 11912. Instrumen Tes Keterampilan Argumentasi .......................................... 12313. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran................................ 12914. Lembar Kuesioner Tanggapan Siswa .................................................. 13415. Data Nilai Keterampilan Argumentasi................................................. 13516. Data Nilai Kemampuan Akademik ...................................................... 13917. Data Rerata Keterampilan Argumentasi Sebelum dan Sesudah

Penerapan Model Pembelajaran ADI................................................... 14118. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 14219. Hasil Uji Homogenitas......................................................................... 14420. Hasil Uji Ankova ................................................................................. 14521. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) ................................................. 14622. Data Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran ADI

Oleh Guru............................................................................................. 14723. Data Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran ADI

Oleh Siswa ........................................................................................... 14924. Data Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Konvensional Oleh Guru ..................................................................... 15125. Data Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran

Konvensional Oleh Siswa .................................................................... 15226. Data Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Model ADI .............. 15327. Data Tanggapan Siswa Terhdap Pembelajaran Model

Konvensional ....................................................................................... 15528. Contoh Hasil Pretes dan Postes Siswa ................................................. 157

Page 18: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Pada saat ini bangsa Indonesia sudah memasuki abad 21, dimana tantangan

global sangatlah banyak, salah satunya dibidang pendidikan. Tuntutan tersebut

diantaranya adalah siswa membutuhkan pikiran, komunikasi tulis dan verbal,

kerja tim, kreativitas, keterampilan meneliti, dan kemampuan memecahkan

masalah untuk bersaing dan tumbuh dengan baik di masa depan. Namun

demikian, menurut Sudiarta (2015, dalam Widowati, 2015: 3) lingkungan

pendidikan di Indonesia kurang mendukung berkembangnya keterampilan

tersebut pada siswa. Pengembangan berbagai keterampilan tersebut masih

rendah. Hal ini berdampak terhadap prestasi siswa Indonesia di dunia

Internasional, khususnya pada mata pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil studi PISA (Programme for Internasional Student

Assessment) diketahui bahwa prestasi siswa di Indonesia dibidang IPA

menduduki peringkat 60 dari 69 negara peserta pada tahun 2012. Peringkat

tersebut diketahui bahwa siswa Indonesia masih rendah dalam kemampuan

literasi sains yaitu diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan

fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan

peralatan sains (PISA result, 2014: 232). Rendahnya peringkat tersebut dapat

Page 19: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

2

menggambarkan bagaimana sistem pembelajaran yang ada di Indonesia yaitu

kurang sesuainya penerapan pola pendidikan yang ada dengan tuntutan dan

kebutuhan siswa. Selama ini pola pengajaran yang terjadi hanya menuntut pada

hasil akhir yang akan diperoleh siswa, tanpa melihat bagaimana proses yang

harus dijalani.

Pada abad 21 ini, masalah-masalah sosial ilmiah terus berkembang dalam

lingkungan masyarakat melalui media cetak dan media lainnya seperti rekayasa

genetika, teknologi reproduksi, keamanan pangan, pemanfaatan nuklir, bayi

tabung dan lain sebagainya. Masalah–masalah seperti ini menuntut siswa untuk

dapat membuat keputusan pribadi dan memberikan argumentasinya agar tidak

terjebak dalam isu–isu negatif yang menyebar dimasyarakat. Menurut Silviana

(2015: 547), siswa sebagai generasi masa depan, dipersiapkan untuk terampil

mengambil peran dalam masalah yang terkait sosial-ilmiah. Maka dari itu,

pembelajaran sains sudah seharusnya menghubungkan konsep sains dalam

permasalahan sosial. Berdasarkan alasan–alasan yang dikemukakan,

pembelajaran di sekolah perlu membekali dan melatih siswa dengan

kemampuan berargumentasi. Hal ini juga didukung oleh pendapat Bell & Linn

(2002, dalam Bricker & Bell, 2008: 474) yang menyatakan bahwa dalam

pembelajaran sains perlu dimasukkan keterampilan argumentasi, karena dapat

digunakan untuk membantu siswa untuk terlibat dalam kontruksi gagasan

ilmiah serta belajar tentang bagaimana cara kerja ilmiah. Menurut Cho &

Jonassen (2002: 5) keterampilan argumentasi menyangkut kemampuan

penalaran informal dan melibatkan pemecahan masalah, membuat pernyataan,

Page 20: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

3

mengambil keputusan yang didukung dengan data dan bukti serta membentuk

sebuah gagasan dan ide.

Pentingnya pengembangan argumentasi dalam pembelajaran juga diungkapkan

oleh beberapa ahli, yaitu menurut Keraf (2010:3) argumentasi adalah suatu

usaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya

dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau

pembicara. Dalam mengemukakan argumentasi, untuk membuktikan pendapat

tersebut benar atau tidak maka seseorang harus mengumpulkan sejumlah fakta.

Penggunaan argumen adalah penting untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam memahami serta mempraktekkan cara berdebat secara ilmiah dan

valid agar dapat menguak inti pengetahuan sains (Osborne, 2004: 996). Dalam

pendidikan sains, siswa harus memiliki kesempatan untuk terlibat dalam

kegiatan yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa dan penalaran sains

dengan sesame siswa dan guru agar mengetahui cara membangun dan

mengevaluasi argumen ilmiah (Osborne, 2004: 48).

Untuk mengembangkan kemampuan argumentasi pada siswa, maka diperlukan

sebuah model pembelajaran yang bisa memfasilitasinya. Bilig dan Khun (1996,

dalam Osborne, 2004: 996) menyatakan bahwa proses pembelajaran yang

melibatkan argumen dalam pembelajaran harus melibatkan siswa pada kegiatan

diskusi kelompok sehingga siswa dapat memiliki kesempatan untuk berlatih

metode ilmiah dalam menyetujui dan menyanggah ide–ide mereka selain

mempelajari konsep. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk

Page 21: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

4

melatih keterampilan argumentasi siswa adalah dengan menerapkan model

inkuiri. Menurut Hamalik (2003: 220) pembelajaran inkuiri merupakan suatu

model pembelajaran yang berpusat pada siswa, kelompok-kelompok siswa

dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban atas pertanyaan

pertanyaan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

dapat membantu siswa untuk mengintegrasikan konsep-konsep yang telah

mereka ketahui sebelumnya dengan peristiwa-peristiwa yang mereka amati di

laboratorium.

Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada bulan November terhadap 18

guru IPA SMP baik swasta maupun negeri di Kota Bandar Lampung yang telah

menerapkan kurikulum 2013, didapatkan data bahwa 82% guru telah

menerapkan model inkuiri dalam kegiatan pembelajaran IPA. Namun, dalam

pelaksanaanya penggunaan inkuiri belum memberdayakan keterampilan

argumentasi siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil angket bahwa hampir semua

(89%) guru belum pernah menilai keterampilan argumentasi siswa sebagai

bagian dari evaluasi proses dan hasil belajar. Demikian juga dengan SMP

Negeri 13 Bandar Lampung. Hasil wawancara dengan guru-guru IPA di SMP

Negeri 13 Bandar Lampung menunjukkan bahwa pembelajaran untuk materi

pada sistem pencernaan pada manusia belum menggunakan model ADI. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sampson & Gleim (2009, dalam Demircioglu & Ucar,

2015: 268) bahwa beberapa guru IPA memiliki masalah dalam

mengintegrasikan argumentasi dan menggunakan penyelidikan ilmiah di kelas

Page 22: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

5

mereka, serta melibatkan siswa ikut dalam penelitian ilmiah untuk membantu

mereka memahami perkembangan konsep penting dalam sains.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan pada 1.193 siswa dari 25

sekolah SMP di kota Bandar Lampung menunjukkan bahwa semua siswa

menyatakan keterampilan argumentasi perlu dimiliki oleh mereka. Meskipun

demikian, dari total 1193 siswa, 63% menyatakan mampu berbicara lancar dan

berani menyatakan pendapat didepan kelas, 70% menyatakan tertarik

memberikan komentar terhadap pendapat orang lain, 77% dapat memberikan

alasan yang kuat untuk mendukung suatu pendapat, dan 59% merasa yakin

dapat memberikan sanggahan terhadap suatu pendapat. Hasil ini menunjukkan

bahwa siswa tersebut memiliki potensi untuk dapat mengembangkan

keterampilan argumentasi jika mereka dilibatkan dalam wacana argumentatif.

Berdasarkan hasil observasi terhadap kondisi laboratorium di 13 SMP se-

Bandar Lampung, menunjukkan bahwa keadaan laboratorium sudah cukup

baik dan sesuai dengan standar prosedur laboratorium IPA. Dengan demikian,

laboratorium pada beberapa sekolah tersebut dapat menunjang proses

pembelajaran IPA yang menerapkan model pembelajaran ADI khususnya di

SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Hal ini sesuai dengan hasil analisis angket

guru terhadap guru-guru IPA SMP se-Bandar Lampung bahwa semua guru

sudah melaksanakan kegiatan praktikum di dalam laboratorium. Model

pembelajaran ADI dirancang untuk membuat kegiatan laboratorium lebih

edukatif bagi siswa, karena siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan

Page 23: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

6

kemudian merenungkan apa yang mereka ketahui dan apa yang telah mereka

pelajari selama di laboratorium (Sampson, dkk., 2012: 1).

Argument-Driven Inquiry (ADI) adalah salah satu model pembelajaran yang

merupakan pengembangan dari inkuiri dan terbukti dapat mengembangkan

keterampilan argumentasi. Namun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa

guru di SMP Negeri 13 Bandar Lampung belum pernah menggunakan model

pembelajaran ADI dalam kegiatan pembelajaran.

Sistem pencernaan pada manusia termasuk dalam materi pokok yang diajarkan

pada siswa kelas VIII SMP/MTs. Dalam mempelajari materi pokok tersebut,

siswa diharapkan dapat mencapai Kompetensi Dasar (KD) 3.5 yaitu

menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang

berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem

pencernaan dan KD 4.5 menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan

mekanis dan kimiawi. Model pembelajaran ADI diyakini tepat untuk

digunakan karena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi

yang objeknya nyata dan dapat dilihat langsung oleh siswa. Siswa dapat

mengobservasi fenomena yang berkaitan dengan sistem pencernaan pada

manusia secara langsung, sehingga siswa tidak sulit merancang penyelidikan

ilmiah. Hal ini didasarkan penelitian bahwa model pembelajaran ADI

merupakan salah satu model pembelajaran yang didesain untuk membantu

siswa dalam memahami penjelasan ilmiah, belajar cara menghasilkan bukti

ilmiah, dan merefleksikan pengetahuan ilmiah kepada siswa untuk

Page 24: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

7

mengembangkan metode mereka sendiri dalam memperoleh data, melakukan

investigasi, menggunakan data untuk menjawab pertanyaan penyelidikan,

menulis, dan berpikir lebih reflektif. Model ADI memberikan kesempatan bagi

siswa untuk terlibat dalam argumentasi ilmiah dan peer-review (Sampson,

dkk., 2010: 219).

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran ADI dapat

mengembangkan keterampilan argumentasi siswa. Dalam beberapa tahun

terakhir, semakin banyak penelitian tentang keterampilan argumentasi pada

pembelajaran sains melalui model pembelajaran ADI. Ginanjar, dkk (2015: 37)

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ADI dapat

meningkatkan kemampuan argumentasi ilmiah siswa SMP, baik argumentasi

lisan maupun argumentasi tertulis. Marhamah, dkk (2017: 51) menyimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran ADI dapat meningkatkan kemampuan

berargumentasi siswa pada konsep Pencemaran Lingungan di kelas X SMA

Negeri 1 Ciawigebang. Fauzia (2014: 64) menyimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran ADI dengan metode investigasi sains berpengaruh

terhadap peningkatan kemampuan argumentasi siswa. Demikian pula

Demircioglu & Ucar (2015: 267) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

model pembelajaran ADI merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan

prestasi akademik dan proses sains siwa.

Selain model pembelajaran, kemampuan berargumentasi siswa juga

dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya yaitu kemampuan akademik siswa.

Page 25: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

8

Aspek ini perlu dipahami karena kemampuan akademik yang berbeda juga

berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan belajar siswa. Dengan kata lain,

tingkat keberhasilan belajar seseorang dapat dipengaruhi dari kemampuan

akademiknya. Kemampuan akademik dapat dikategorkan menjadi tiga

kategori, yakni kemampuan akademik atas, sedang, dan bawah (Nasution, 1988

dalam Muhlisin, 2016: 495). Menurut Nurmaliah (2009: 18-21) kemampuan

akademik mempengaruhi tingkat berpikir dan siswa berkemampuan akademik

tinggi mempunyai tingkat penalaran lebih baik dibanding dengan yang

berkemampuan akademik rendah. Adanya pengaruh kemampuan akademik

terhadap keberhasilan belajar memberi informasi bahwa dalam proses belajar

mengajar perlu memperhatikan kemampuan akademik yang berbeda (Muhlisin,

2016: 495).

Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan di atas dan mengingat pentingnya

kemampuan argumentasi pada siswa, maka perlu dilakukan penelitian untuk

membekali siswa agar mereka dapat memiliki kemampuan argumentasi yang

baik. Hal inilah yang memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Model Argument–Driven Inquiry (ADI) pada Pembelajaran

Sistem Pencernaan pada Manusia terhadap Keterampilan Argumentasi pada

Siswa SMP Negeri 13 di Bandar Lampung Berkemampuan Akademik

Berbeda”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

Page 26: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

9

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Argument–

Driven Inquiry (ADI) yang signifikan pada pembelajaran system

pencernaan pada manusia terhadap keterampilan argumentasi siswa kelas

VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung?

2. Apakah kemampuan akademik yang berbeda berpengaruh secara signifikan

terhadap keterampilan argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran ADI dengan kemampuan akademik terhadap keterampilan

argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui:

1. Signifikansi pengaruh dari penggunaan model Argument –Driven Inquiry

(ADI) pada pembelajaran system pencernaan pada manusia terhadap

keterampilan argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar

Lampung.

2. Signifikansi pengaruh dari kemampuan akademik siswa yang berbeda

terhadap keterampilan argumentasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung.

3. Signifikansi pengaruh antara model pembelajaran ADI dengan kemampuan

akademik berbeda terhadap keterampilan argumentasi siswa kelas VIII

SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

Page 27: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

10

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

mengajar dengan menggunakan model Argument-Driven Inquiry (ADI)

pada materi sistem pencernaan pada manusia di kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung.

2. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar siswa yang berbeda

untuk dapat meningkatkan kemampuan argumentasi siswa dalam belajar

biologi.

3. Bagi guru, dapat memberikan informasi tentang penerapan model

pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata pelajaran biologi di SMP.

4. Bagi sekolah dapat dapat dijadikan bahan masukan dalam usaha

meningkatkan mutu pembelajaran biologi agar dalam menyusun perangkat

pembelajaran memikirkan model yang dapat mengembangkan keterampilan

argumentasi siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) merupakan sebuah

model pembelajaran berorientasi inkuiri yang menekankan pada kegiatan

berargumentasi, penyelidikan, menulis, dan mereview. Sintaks model ADI

meliputi delapan tahap, yaitu: (1). Identifikasi masalah; (2). Merancang

metode dan mengumpulkan data; (3). Membuat argumen tentatif; (4). Sesi

argumentasi; (5).Penulisan laporan investigasi masing-masing siswa;

Page 28: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

11

(6). Double-blind peer review; (7). Revisi laporan berdasarkan hasil dari

peer review; (8). Diskusi eksplisit dan reflektif tentang penyelidikan

2. Kemampuan akademik adalah kemampuan siswa yang ditunjukkan oleh

nilai raport mata pelajaran IPA pada jenjang kelas sebelumnya yaitu kelas

VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Kemampuan akademik berbeda

dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, sedang, dan bawah.

Untuk menentukannya kelompok ini dengan mengurutkan nilai siswa,

kemudian diambil 33,3% siswa urutan teratas mewakili siswa

berkemampuan akademik atas, 33,3% siswa urutan tengah-tengah mewakili

siswa berkemampuan akademik sedang, dan 33,3% siswa urutan terbawah

mewakili siswa berkemampuan akademik bawah.

3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung yang menggunakan kurikulum 2013 dengan jumlah

sampel sebanyak 10 kelas.

4. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 13 Bandar

Lampung sebanyak 2 kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.

5. Materi yang diteliti adalah materi pada KD (Kompetensi Dasar) 3.5 yaitu

menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga

kesehatan sistem pencernaan dan KD 4.5 menyajikan hasil penyelidikan

tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.

6. Keterampilan argumentasi diukur menggunakan tes berbentuk essay. Tes

dikembangkan dengan mengacu kepada The Competiting Theories

Category oleh Osborne, dkk (2004).

Page 29: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

12

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA

Pendidikan merupakan aspek penting dalam era globalisasi. Menurut

Wisudawati (2013: 5) mengatakan bahwa perkembangan kurikulum di

Indonesia pada tahun 2013 untuk pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan menuntut guru

memiliki kreativitas dan pola berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan proses

pembelajaran IPA dikelas. Sebagai suatu disiplin ilmu, IPA mempunyai objek,

persoalan dan metode pemecahan masalah (Djohar, 2006: 1).

Pembelajaran IPA idealnya tidak hanya mempelajari tentang produk saja,

tetapi juga memperhatikan aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat

benar-benar memahami IPA secara utuh sesuai dengan hakikat IPA. Oleh

karena itu, guru sebaiknya menyiapkan pengalaman belajar bagi siswa yang

menekankan pada aspek produk, proses, sikap, dan keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. IPA sebagai mata pelajaran mengandung tiga aspek,

ialah produk IPA, proses IPA, dan sikap IPA (Djohar, 2006: 2). Proses ilmiah

adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka menemukan

produk ilmiah. Proses ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi,

memprediksi, merancang, dan melaksanakan eksperimen. Produk ilmiah

Page 30: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

13

meliputi prinsip, konsep, hukum, dan teori. Produk ilmiah berupa pengetahuan-

pengetahuan alam yang telah ditemukan dan diuji secara ilmiah. Sikap ilmiah

merupakan keyakinan akan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau

mengembangkan pengetahuan baru. Sikap ilmiah meliputi ingin tahu, hati-hati,

obyektif, dan jujur (Bundu, 2006: 11). Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa IPA menurut hakikatnya adalah suatu cara untuk

memperoleh pengetahuan baru yang berupa produk ilmiah dan sikap ilmiah

melalui suatu kegiatan yang disebut proses ilmiah. Siapapun yang akan

mempelajari IPA haruslah melakukan suatu kegiatan yang disebut sebagai

proses ilmiah. Seseorang dapat menemukan pengetahuan baru dan

menanamkan sikap yang ada dalam dirinya melalui proses ilmiah tersebut.

Pembelajaran IPA, menurut Rohandi (1998: 113) merupakan proses konstruksi

pengetahuan (sains) melalui aktivitas berpikir anak. Peserta didik dibimbing

untuk menelusuri masalah, mencari penjelasan mengenai fenomena yang

dilihat, dan melakukan eksperimen untuk menyelesaikan masalah yang

dihadapi. Sedangkan menurut Herawati (2000: 113) pembelajaran IPA

merupakan integrasi antara proses inkuiri dan pengetahuan sehingga

pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan pengembangan

keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah. Peserta didik dilatih untuk

mengembangkan keterampilan menjelajah lingkungan dan memecahkan

masalah. Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

Page 31: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

14

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-

hari (Trianto, 2014: 53). Menurut Cullingford (dalam Rohandi, 2009: 118),

pembelajaran IPA seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai penjelasan logis. Hal

ini penting agar siswa tidak hanya diberikan teori saja tanpa mengetahui

proses lahirnya teori tersebut. Dengan demikian, siswa tidak sekedar

menghafal melainkan memahami teori. Selain itu, pembelajaran tersebut

dapat mendorong siswa untuk mengekspresikan kreativitasnya,

mengembangkan cara berpikir logis, dan kemampuan untuk

membangkitkan penjelasan ilmiah.

B. Model Pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI)

Secara umum sains merupakan kegiatan pembentukan argumen–argumen

ilmiah dengan cara mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami dan

memperdebatkan beragam penjelasan atas suatu fenomena (Osborne, 2004:

996). Sebagai inovator dalam pembelajaran, guru harus bisa menetukan model

pembelajaran yang akan digunakan agar tujuan belajar tercapai. Dalam

menentukan model pembelajaran guru juga harus memperhatikan faktor yang

lainnya yaitu karakteristik materi dan ketersediaan sarana prasarana yang ada

di sekolah.

Model pembelajaran ADI merupakan model yang efektif untuk meningkatkan

prestasi akademik dan keterampilan sains siswa yang dapat disesuaikan untuk

kelas laboratorium ( Demircioglu & Ucar, 2015: 267). Model pembelajaran

Page 32: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

15

ADI dikembangkan oleh Sampson & Gleim (2009: 465) sebagai model

pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan siswa dengan cara melakukan penyelidikan di laboratorium

sehingga siswa dapat berkontribusi melalui argumentasi ilmiah, membaca, dan

menulis.

Model pembelajaran ADI dirancang untuk mencapai tujuan dari penyelidikan

ilmiah sebagai upaya untuk mengembangkan sebuah argumen yang

mendukung penjelasan dari suatu pertanyaan penelitian (Sampson & Gleim,

2009: 465). Model pembelajaran ADI berbeda dengan metode lainnya yaitu

siswa memiliki kesempatan untuk merancang dan menemukan penelitian

sendiri, mengumpulkan dan menganalisis data, serta terlibat dalam proses

argumentasi dimana mereka dapat berbagi dan mendukung ide-ide mereka.

Metode ini terdiri dari peer review yang dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengoreksi kekurangan mereka (Demircioglu & Ucar, 2015: 269).

Model pembelajaran ADI dirancang untuk membuat kegiatan laboratorium

lebih edukatif bagi siswa karena siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan

kemudian memikirkan apa yang mereka ketahui dan apa yang telah mereka

pelajari selama di laboratorium (Sampson, dkk., 2012: 1). Beberapa hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran ADI dapat

mengembangkan keterampilan argumentasi siswa. Sampson, dkk (2012: 7)

melaksanakan penelitian pada siswa SMA. Hasil penelitiannya menyimpulkan

Page 33: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

16

bahwa siswa memiliki keterampilan dan pemahaman tentang sifat dari

penyelidikan ilmiah serta menghasilkan argumen yang lebih baik setelah

menggunakan model pembelajaran ADI. Selain itu, hasil penelitian

Demircioglu & Ucar (2015: 267) menyimpulkan bahwa model pembelajaran

ADI merupakan model yang efektif untuk meningkatkan prestasi akademik dan

proses sains siswa, dan itu bisa disesuaikan untuk kelas laboratorium. Fauzia

(2014: 64) melaksanakan penelitian pada siswa SMA Negeri di Kota Garut.

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ADI

dengan metode investigasi sains berpengaruh terhadap peningkatan

kemampuan argumentasi siswa.

Sintaks model pembelajaran ADI terdiri dari delapan tahap, yaitu: 1). Tahap

identifikasi masalah; 2). Tahap merancang metode dan mengumpulkan data;

3). Tahap membuat argumen tentatif; 4). Tahap sesi argumentasi; 5). Tahap

penulisan laporan investigasi masing-masing siswa; 6). Tahap double-blind

peer review; 7). Revisi laporan berdasarkan hasil dari peer review; 8). Tahap

diskusi eksplisit dan reflektif tentang penyelidikan (Sampson & Gleim, 2009:

2). Keseluruhan tahap dalam model pembelajaran ADI ditunjukkan pada

Gambar 1. Pada gambar tersebut terlihat bahwa model pembelajaran ADI

dirancang untuk memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk terlibat

dalam praktikum selama penyelidikan laboratorium dan menerima umpan balik

serta bimbingan eksplisit dalam penyelidikan ilmiah agar siswa dapat

meningkatkan kemampuan sains mereka selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung (Sampson, dkk., 2012: 3-4).

Page 34: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

17

Tahap pertama model pembelajaran ADI adalah identifikasi masalah. Pada

tahap identifikasi masalah guru menjelaskan topik permasalahan yang akan

dipelajari dalam kegiatan laboratorium. Tahap ini dirancang untuk menarik

perhatian siswa agar menyelesaikan masalah berdasarkan fenomena yang

disajikan guru. Tahap kedua adalah merancang metode dan mengumpulkan

data. Pada tahap ini siswa bekerja dalam kelompok kolaboratif berdiskusi

mengenai prosedur pengumpulan data untuk mengatasi masalah atau menjawab

pertanyaan penelitian. Selanjutnya, tahap membuat argumen tentatif dimana

siswa diminta untuk membangun sebuah argumen yang terdiri dari penjelasan,

bukti, dan alasan. Pada tahap keempat yaitu sesi argumentasi, dimana siswa

dari masing-masing kelompok dapat berbagi argumen dan memberi sanggahan

terhadap argumen kelompok lain serta mengkritik pekerjaan orang lain untuk

menentukan claim yang paling valid atau bisa diterima. Pada tahap kelima

yaitu penulisan laporan investigasi masing-masing siswa yang didalamnya

berisi tujuan penyelidikan, metode yang digunakan, dan memberikan argumen

yang beralasan. Kemudian, pada tahap keenam yaitu double-blind peer review

yang dilakukan secara berpasangan dengan kelompok. Lembar review sebagai

rubrik penilaian laporan investigasi digunakan untuk mengevaluasi kualitas

laporan investigasi dan memberi ruang kepada siswa dalam memberikan

umpan balik kepada kelompok lainnya. Kelompok yang mereview berhak

memutuskan apakah laporan investigasi dapat diterima atau perlu direvisi

berdasarkan kriteria pada lembar review. Tahap ketujuh, yaitu revisi laporan.

Pada tahap ini laporan investigasi yang telah direview dikembalikan ke

kelompok asalnya untuk ditulis ulang berdasarkan review. Tahap terakhir yaitu

Page 35: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

18

diskusi eksplisit dan reflektif tentang penyelidikan yang bertujuan untuk

menyediakan tempat bagi siswa menyimpulkan tentang apa yang telah mereka

pelajari selama penyelidikan (Sampson & Gleim, 2009: 2-6).

Adapun sintaks model pembelajaran ADI menurut Sampson, dkk (2012: 2)

adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Tahapan Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI)

Sumber: (Sampson, dkk., 2012: 2)

Stage 1 : Identification of The Task and the Research

Question

Stage 2 :Collect and Analyze

Data

Stage 3 : Develop a Tentative Argument

Stage 4 : Argumentation Session

Stage 5 : Write an Investigation Report

Stage 6 :Double

Blind Group

Peer Preview

Stage 8: Explicit and Reflective Discussion

Stage 7: Revises

and Submits

his/her Report

Collect

Additional

Data

If needed,

groups can...

If needed,

groups can...

Individual

student then..

Small groups of student then...

Groups then...

Each group then shares their argument during an...

Individual students then...

The reports then go through a..

The teacher then lead a...

Each

student then...

Page 36: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

19

C. Kemampuan Akademik

Kemampuan akademik menurut Muhlisin (2016: 495) merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi proses berpikir seseorang. Siswa akademik atas

lebih mampu merencanakan, memilih strategi dalam melaksanakan tugas, dan

mampu mengevaluasi apa yang telah dilakukannya dibandingkan siswa

akademik rendah. Menurut Krishnawati dan Suryani (2010 dalam Fauzi, 2013:

14 ) kemampuan akademik adalah bagian dari kemampuan intelektual yang

umumnya tercermin dalam prestasi akademik (nilai hasil belajar). Prestasi

akademik terdiri dari dua definisi kelompok besar yang digunakan saat menilai

prestasi akademik. Kelompok pertama menurut Gbati (1988 dalam Coetzee,

2011: 20) yaitu prestasi akademik mengacu pada nilai numerik pengetahuan

siswa yang mengukur tingkat adaptasi siswa terhadap karya akademik dan

sistem pendidikan. Kelompok kedua menurut Khadivi (1982 dalam Coetzee,

2011: 20) adalah akademik bergantung pada prestasi akademik siswa dan pada

dirinya sendiri.

Kemampuan akademik awal siswa dapat digunakan sebagai indikator

pengetahuan awal siswa yang akan berpengaruh terhadap hasil pencapaian

belajar. Seperti yang dinyatakan oleh Bransford, dkk (2000, dalam Fauzi 2013:

17) secara signifikan pengetahuan awal, keterampilan, dan konsepsi

mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengingat, memberi alasan,

memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan baru.

Page 37: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

20

Tingkat keberhasilan belajar seseorang dapat dipengaruhi dari kemampuan

akademiknya. Kemampuan akademik dapat dikategorikan menjadi 3, yakni :

kemampuan akademik atas, sedang, dan bawah. Setiap kategori tentunya

mempunyai perbedaan lama waktu dalam memahami sesuatu konsep atau

materi tertentu (Nasution, 1988 dalam Muhlisin, 2016: 495). Hal ini sesuai

dengan yang kemukakan oleh Joyce, dkk (2009, dalam Muhlisin 2016: 495)

bahwa waktu menyebabkan kemampuan akademik menjadi berbeda. Waktu

lebih lama akan dibutuhkan oleh siswa kemampuan akademik rendah untuk

memahami konsep dibanding siswa kemampuan akademik atas. Jika diberikan

waktu lebih banyak siswa kemampuan akademik bawah akan berhasil

mencapai target kognitif tertentu seperti siswa akademik atas.

Menurut Nurmaliah (2009: 18-21) kemampuan akademik mempengaruhi

tingkat berpikir dan siswa berkemampuan akademik tinggi mempunyai tingkat

penalaran yang lebih baik dibanding dengan siswa yang berkemampuan

akademik rendah. Adanya pengaruh kemampuan akademik terhadap tingkat

keberhasilan memberikan informasi bahwa dalam proses pembelajaran perlu

memperhatikan kemampuan akademik berbeda, khususnya agar bisa

mensejajarkan kemampuan akademik bawah dengan kemampuan akademik

atas. Seperti yang dinyatakan oleh Muhlisin (2016: 495) strategi atau model

pembelajaran menjadi hal penting untuk dapat menyesuaikan kesenjangan

antara kemampuan akademik atas dan akademik bawah.

Page 38: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

21

D. Keterampilan Argumentasi

Argumentasi adalah kegiatan verbal yang bisa dilakukan secara lisan maupun

tertulis. Argumentasi juga merupakan kegiatan sosial dan rasional yang

bertujuan untuk menyakinkan orang lain secara logika agar mereka percaya

dan terpengaruh dengan sudut pandang penulis atau pembicara (Eemeren, dkk.,

2002: 1-2). Selain itu, menurut Binkley (1995: 138 dalam Driver, dkk., 2000:

292) melalui argumentasi penulis atau pembicara berusaha untuk

mempengaruhi keputusan orang lain dengan membujuk orang lain untuk

mendukung keputusannya. Inilah sebabnya mengapa, ketika pendapat kita telah

dipengaruhi oleh alasan orang lain, kita berpikir bahwa yang membuat kita

yakin bukan penulis atau pembicara melainkan alasan yang disampaikan juga.

Argumentasi merupakan suatu pernyataan yang diberikan kepada orang lain

dengan menyertakan bukti dan alasan logis supaya dapat diterima oleh

pendengar. Argumentasi dalam pembelajaran sains sangat diperlukan untuk

membangun pondasi yang kuat dalam memahami suatu konsep.

Argumen sangat penting karena untuk mengetahui pandangan mana yang lebih

baik daripada yang lain. Argumen adalah bagaimana kita menjelaskan dan

mempertahankannya. Argumen yang bagus tidak hanya mengulang kesimpulan

tetapi, memberikan alasan dan bukti sehingga dapat meyakinkan orang lain

(Weston, 2000: 11-12). Namun, agar argumen dapat dianggap meyakinkan,

mereka harus konsisten dengan kriteria epistemologis yang digunakan oleh

ilmuwan besar yaitu "apa yang dipercaya" sebagai pengetahuan ilmiah yang

valid dan dapat dipertanggungjawabkan (Sampson & Clark, 2008: 448-449).

Page 39: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

22

Dengan berargumentasi, siswa ditantang untuk menyatakan pendapatnya

sendiri mengenai suatu fenomena dengan mengesampingkan pendapat yang

sudah ada sebelumnya. Penting bagi guru dan siswa untuk memahami

bagaimana argumen dalam sains berbeda dari argumen yang digunakan dalam

konteks sehari-hari (Sampson & Schleigh, 2016: 9). Oleh karena itu,

argumentasi perlu dianggap serius oleh siswa dan diajarkan secara eksplisit di

kelas sains melalui pengajaran dan metode pemodelan yang tepat (Duschl &

Osborne, 2002 dalam Demircioglu & Ucar, 2015: 268).

Kualitas argumen ilmiah seseorang dapat dievaluasi dengan menggunakan 4

indikator yakni pemberian claim yang sesuai dengan pertanyaan, menganalisis,

data untuk menguatkan claim, memberikan penjelasan yakni menghubungkan

data dengan claim, serta memberikan teori yang sesuai (Sampson, dkk., 2010:

221). Indriati (2001: 79) menyatakan bahwa argumentasi yang kuat harus

mengandung lima ciri-ciri. Lima ciri-ciri tersebut antara lain: 1). klaim (claim),

2). bukti afirmatif (setuju) dan bukti kontradiktif (bantahan), 3).

garansi/justifikasi (warrant), 4). kompromi (concessions), 5). sumber aset

(reservations).

Stephen Toulmin mengembangkan suatu pola argumentasi yang dikenal

sebagai Toulmin`s Argumentation Pattern (TAP). TAP memiliki enam

komponen utama yaitu data, claim (pendirian), warrant (dasar kebenaran),

backing (dukungan), qualifiers (modalitas), dan reservation. Berikut ini skema

TAP adalah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 40: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

23

Gambar 2. Toulmin`s Argumentation Pattern

Sumber: (Sampson & Clark, 2008: 450).

Pola argumentasi Stephen Toulmin sangat efektif digunakan untuk mengukur

kemampuan berargumentasi seseorang. Menurut Toulmin (2003: 94-101 dalam

Sampson & Clark, 2008: 450-451) enam kategori penting dalam argumentasi

yaitu: claim, data, warrant, backing, quallifier, dan rebuttal. Deskripsi dari 6

kategori dalam Model Argumen Toulmin adalah sebagai berikut: claim

merupakan pernyataan yang tidak beralasan. Data merupakan fakta yang

digunakan untuk membuktikan claim. Warrant merupakan pernyataan logis

yang membuktikan hubungan data dengan claim. Backing adalah teori dasar

yang mendukung warrant sehingga hubungan antara data dan klaim tidak akan

dipertanyakan. Rebuttal adalah sebuah bantahan dari argumen. Quallifer

merupakan pernyataan yang membatasi argumen atau bantahan dari argumen.

Toulmin menjelaskan proses pembuatan argumen ilmiah meliputi

menggunakan data, warrant, dan backing untuk meyakinkan orang lain tentang

keabsahan klaim tertentu (Driver, dkk., 2000: 287-313).

Data So.(Quallifier). Claim

On account of....

Backing

Since....

Warrant

Unless...

Rebuttal

Page 41: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

24

Kerangka kerja analisis argumentasi berdasarkan TAP dimodifikasi oleh

Osborne, dkk (2004: 1008) untuk mengukur kualitas keterampilan argumentasi

disajikan dalam Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Kerangka Analisis Keterampilan Argumentasi Ilmiah Kategori Keterangan

Level 1 Argumentasi berupa claim sederhana dengan claim

berlawanan

Level 2 Argumentasi berupa claim dan disertai data, jaminan, atau

dukungan tetapi tidak mengandung sanggahan

Level 3 Argumentasi mengandung serangkaian claim disertai data,

jaminan atau dukungan dan sesekali sanggahan yang lemah

Level 4 Argumentasi mengandung claim disertai satu sanggahan yang dapat

diidentifikasi jelas dan tepat, dan mengandung beberapa claim

Level 5 Bila argumentasinya luas namun tetap terkait dengan materi

pembelajaran dengan lebih dari satu sanggahan yang jelas dan tepat

E. Analisis Materi Pokok Sistem Pencernaan

Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran IPA SMP adalah KD 3.5

memahami sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang

berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan

sistem pencernaan. Untuk mencapai KD tersebut, pembelajaran IPA

diarahkan pada materi pokok sistem pencernaan terdiri dari sub materi zat

makanan, organ pencernaan, enzim pencernaan, kelainan atau penyakit pada

sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Makanan yang masuk di dalam tubuh akan melalui serangkaian proses yang

sebelum akhirnya diserap oleh sel–sel tubuh. Oleh karena itu, makanan harus

diubah terlebih dahulu menjadi bentuk yang dapat diserap oleh sel tubuh.

Proses itu dinamakan pencernaan. Proses pencernaan dilakukan oleh

Page 42: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

25

sekumpulan organ pencernaan yang ada di dalam tubuh (Pujiyanto, 2014:

143).

Sistem perncernaan adalah proses menghancurkan makanan menjadi zat–zat

sederhana sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh

tubuh secara fisika maupun secara kimia (Pearce, 2006: 176). Sistem

pencernaan makan manusia digambarkan secara lengkap seperti berikut :

1) Zat Makanan

Menurut Pujiyanto (2014: 144) makanan dikatakan bergizi jika

mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang

cukup. Setidaknya makanan mengandung nutrisi berupa karbohidrat,

protein, lemak,vitamin, dan mineral. Berikut ini adalah pembahasannya.

a). Karbohidrat

Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun atas rangkaian

atom-atom C (karbon), H (hidrogen), danO (oksigen) dengan rumus

molekul (CnH2nOn). Karbohidrat yang terkandung dalam berbagai

jenis bahan makanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Kemendikbud, 2014:

140).

b). Protein

Protein merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur

hidrokarbon, yaitu C (karbon), H (hidrogen), dan O (oksigen), serta N

(nitrogen) dan membentuk rangkaian yang disebut asam

Page 43: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

26

amino/peptide. Dua kelompok asam amino penyusun protein, yaitu

asam amino esensial dan nonesensial. Protein berfungsi untuk

menghasilkan jaringan baru, sumber energi, dan pembentuk antibodi

(Irnaningtyas, 2013: 242-244).

c). Lemak

Lemak merupakan rangkaian hidrokarbon yang mengandung P

(fosfat). Setiap molekul lemak tersusun atas asam lemak dan gliserol.

Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak

hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, kuning

telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan

disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-

kacangan, dan alpukat. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan

pelarut vitamin A, D, E, dan K (Kemendikbud, 2014: 141).

d). Vitamin

Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus ada di dalam

tubuh. Vitamin berfungsi sebagai koenzim dan biokatalisator yang

mengatur proses metabolisme tubuh (Irnaningtyas, 2013: 246).

e). Mineral

Mineral juga sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah

relative kecil. Mineral berfungsi untuk proses pembangunan sel,

membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh,

serta pembentukan dan pemeliharaan tulang (Kemendikbud, 2014:

148).

Page 44: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

27

2) Organ Pencernaan

Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanik dan kimiawi.

Pencernaan secara mekanik melibatkan saluran pencernaan, sedangkan

pencernaan secara kimia melibatkan enzim-enzim pencernaan yang

berasal dari kelenjar pencernaan (Pujiyanto, 2014: 158). Sistem

pencernaan pada manusia meliputi saluran pencernaan dan kelenjar

pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan,

lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan

terdapat pada ludah, lambung, pankreas, dan hati (Irnaningtyas, 2013:

265). Berikut ini penjelasan singkat mengenai organ saluran pencernaan

Mulut

Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur

(saliva). Air liur mengandung mukosa (lendir), senyawa antibakteri

dan enzim amilase. Pencernaan makanan dirongga mulut terjadi

secara mekanik dan kimiawi (Kemendikbud, 2014: 150-151).

Kerongkongan

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan

masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang

memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai permukaan

kerongkongan. Setelah melalui faring, bolus menuju kerongkongan.

Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan

meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung (Kemendikbud,

2017: 83).

Page 45: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

28

Lambung

Setelah dari esophagus, makanan masuk ke lambung. Di dalam

lambung terjadi pencernaan mekanik dan kimia.Secara mekanik otot

lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi bolus

tercampur dengan getah lambung yang mengandung HCl, enzim

pepsin, dan renin. Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam

bolus menjadi bahan berwarna kekuningan yang disebut kimus (bubur

usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus

(Kemendikbud, 2014: 152).

Usus halus

Usus halus merupakan kompartemen kanal alimentaris

terpanjangdengan panjang 6 m. Bagian 25 cm pertama atau lebih dari

usus halus membentuk duodenum, persilangan jalur utama digesti.

Disinilah kimus dari lambung bercampur dengan getah – getah

pencernaan dari pankreas, hati, kantung empedu, serta sel kelenjar dari

usus halus sendiri (Campbell, 2012: 42).

Usus besar

Kanal alimentaris berakhir di usus besar, yang mencakup kolon,

sekum, dan rektum. Usus halus bersambung dengan usus besar pada

sambungan berbentuk T, tempat sebuah sfingter mengontrol

pergerakan material. Salah satu lengan T merupakan kolon sepanjang

1,5 meter yang mengarah ke rektum dan anus fungsinya untuk

memulihkan air yang telah memasuki kanal alimentaris sebagai getah-

getah pencernaan. Lengan lain membentuk kantong yang disebut

Page 46: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

29

sekum yang berfungsi untuk memfermentasi material yang teringesti.

Umbai cacing, penjuluran serupa jari dari sekum manusia, memiliki

peranan kecil dan tak tergantikan dalam imunitas (Campbell, 2012:

54).

Anus

Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum merupakan

tempat penampungan sementara sisa–sisa pencernaan sebelum

dikeluarkan melalui lubang pengeluaran yang disebut anus (Pujiyanto,

2014: 163).

3) Enzim Pencernaan

Kelenjar pencernaan berperan untuk menghasilkan enzim-enzim dalam

membantu pencernaan makanan secara kimiawi. Menurut Irnaningtyas

(2013: 267-270) kelenjar pencernaan terdiri dari :

Kelenjar saliva

Di dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar saliva, yaitu kelenjar

parotid, submandibula, dan sublingual. Fungsi kelenjar saliva yaitu

melarutkan makanan untuk pengecapan rasa, melumasi makanan

agar mudah ditelan, dan menguraikan amilum menjadi maltosa.

Pankreas

Pankreas terletak secara horizontal di bagian belakang bawah

lambung. Enzim – enzim yang terdapat di pankreas yaitu

tripsinogen, kimotripsin, lipase, amilase, karboksipeptidase,

aminopeptidase, dipeptidase.

Page 47: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

30

Hati

Hati berfungsi untuk menyekresikan empedu untuk mengemulsikan

dan mengabsorbsi lemak, mempertahankan homeositas gula darah,

menyimpan gula dalam bentuk glukagon, dan menyintesis lemak

dari karbohidrat dan protein.

Empedu

Empedu berupa kantong berbentuk seperti terong, berukuran 8 – 10

cm, berwarna hijau, dan terdapat pada lekukakan di bawah lobus

kanan hati. Empedu berfungsi menyimpan cairan empedu yang

disekresikan oleh sel–sel hati.

4) Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Upaya Pencegahannya

Gangguan sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, antara lain pola makan yang salah, program diet yang ekstrim,

bulimia, gaya hidup, makanan yang tidak sehat, atau proses pemasakan

atau penyimpanan makanan yang salah (Irnaningtyas, 2013: 273).

Menurut Kemendikbud (2017: 193-196) gangguan sistem pencernaan

dan upaya pencegahannya antara lain sebagai berikut.

a). Obesitas

Obesitas adalah salah satu kondisi tubuh memiliki kandungan lemak

berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang

berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Upaya untuk mencegah atau

Page 48: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

31

menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola

makan.

b). Karies gigi

Karies gigi atau gigi berlubang merupakan kerusakan akibat infeksi

bakteri yang merusak lapisan gigi sehingga merusak struktur gigi.

Pada umumnya hal ini disebabkan karena kurangnya menjaga

kebersihan mulut. Oleh karenanya, upaya pencegahannya dengan

memperhatikan kebersihan mulut caranya minimal menyikat gigi 2

kali sehari dan berkumur dengan obat kumur.

c). Mag (Gastritis)

Sakit Mag merupakan penyakit yang menyebabkan terjadinya

peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Mag dapat diakibatkan

peningkatan asam lambung, stres, makan tidak teratur, mengkonsumsi

makanan yang terlalu pedas atau asam, dan infeksi bakteri

Helicobacter pylori. Mag dapat dicegah dengan cara makan teratur,

makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, menghindari

makanan yang memicum produksi asamlambung berlebih seperti

makanan asam, pedas, dan kopi.

d). Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati. Virus hepatitis B

merupakan penyebab utama, selain itu disebabkan juga oleh bakteri,

jamur, protozoa, dan penggunaan obat secara terus menerus.

Page 49: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

32

e). Diare

Diare adalah penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh

infeksi bakteri dan protozoa, seperti Entamoeba coli. Upaya

pencegahan diare dengan menjaga kebersihan makanan, cuci tangan

sebelum makan, minum air yang dimasak atau air kemasan yang

higienis, dan jaga kebersihan diri.

f). Kontipasi

Konstipasi merupakan kondisi feses keras atau kering sehingga sulit

dikeluarkan. Penyebabnya adalah kurangnya asupan makanan berserat

atau kurang minum. Upaya pencegahannya adalah tidak sering

menahan buang air besar, makan makanan yang berserat, dan minum

cukup banyak air.

F. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang baik menjadi tuntutan dalam pendidikan di Indonesia,

salah satunya adalah kemampuan mengkomunikasikan pendapat yang dikenal

dengan berargumentasi. Salah satu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berargumentasi siswa adalah

model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI). Pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran ADI mengutamakan keterlibatan siswa

secara aktif dalam kegiatan penyelidikan, berargumentasi, membaca

(mereview), dan menulis. Selama kegiatan pembelajaran, guru tidak

mendominasi kegiatan yang ada di kelas, melainkan siswalah yang aktif

bekerja.

Page 50: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

33

Selama proses pembelajaran dengan model ADI siswa harus mampu

menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan sumber daya yang disediakan

untuk dapat bekerjasama di dalam suatu kelompok dengan melibatkan

kemampuan komunikasi baik secara lisan dan tertulis. Melalui tahapan-

tahapan tersebut siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah secara

sistemastis dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Selain itu,

keterlibatan siswa secara langsung selama pembelajaran berlangsung akan

membuat materi yang diterima menjadi lebih mudah dipahami dan diingat

oleh siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran ADI diyakini dapat

meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa.

Tingkat keberhasilan belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh kemampuan

akademiknya. Pengetahuan awal, keterampilan, dan konsep yang dimiliki

siswa secara signifikan mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengingat,

memberi alasan, memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan baru.

Siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi dapat memahami suatu

materi lebih mudah bila siswa tersebut dapat menghubungkan materi yang ia

pelajari dengan pengetahuan sebelumnya yang telah ia pahami dibanding

dengan yang berkemampuan akademik rendah. Hal tersebut secara tidak

langsung dapat berpengaruh terhadap keterampilan argumentasi siswa.

Kemampuan akademik mempengaruhi tingkat berpikirdan siswa yang

berkemampuan akademik tinggi mempunyai tingkat penalaran yang lebih

baik.

Page 51: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

34

Gambar 3. Kerangka Pikir Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas, variabel

terikat, dan variabel moderat.Variabel bebas ditunjukkan dengan penggunaan

model pembelajaran ADI, variabel moderatnya adalah kemampuan akademik,

sedangkan variabel terikat adalah kemampuan argumentasi siswa.

Hubungan antara variabel bebas, variabel moderat, dan variabel terikat

ditunjukkan pada gambar berikut.

X2

Y X1

Tantangan global abad 21

Kualitas keterampilan

argumentasi siswa meningkat

Model pembelajaran Argument

Driven Inquiry (ADI)

Pendidikan sains

Permasalahan dalam

kehidupan sosial Muncul permasalahan

dalam bidang

pendidikan

Perbedaan

kemampuan

akademik siswa

Page 52: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

35

Gambar 4. Bagan Hubungan Antar Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan

Variabel Moderat

Keterangan:

X1 = Variabel bebas (model pembelajaran ADI)

X2= Variabel moderat (kemamapuan akademik berbeda)

Y = Variabel terikat (keterampilan argumentasi)

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran ADI terhadap

keterampilan argumentasi.

H0 =Tidak ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran ADI

terhadap keterampilan argumentasi.

2. H1= Ada pengaruh yang signifikan dari kemampuan akademik terhadap

keterampilan argumentasi.

H0 =Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kemampuan akademik

terhadap keterampilan argumentasi.

3. H1= Ada pengaruh interaksi yang signifikan antara model pembelajaran

ADI dengan kemampuan akademik terhadap keterampilan

argumentasi.

H0 = Tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran ADI dengan kemampuan akademik terhadap

keterampilan argumentasi.

Page 53: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

36

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.4 dan VIII.5 SMP Negeri 13 Bandar

Lampung yang beralamatkan di Jalan Marga No.57, Beringin Raya,

Kemiling, Kota Bandar Lampung pada bulan Mei 2018.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung yang berjumlah 314 orang yang terbagi kedalam 10 kelas.

Sampel dicuplik dari populasi dengan teknik cluster random sampling yaitu

dengan cara mengacak kelas dari populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 13

Bandar Lampung yang terbagi ke dalam 10 kelas tersebut. Cluster sampling

adalah cara penentuan sampel dengan unit populasi yang akan diacak bukan

individu- individu dari anggota populasi melainkan rumpun populasi sebagai

unit sampel penelitian. Dua kelompok sampel yang ditetapkan sebagai

sampel, yaitu kelas VIII.4 dan VIII.5. Adapun jumlah sampel sebanyak 64

siswa (Sugiyono, 2010: 120).

Page 54: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

37

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment. Rancangan

penelitiannya adalah Pretest Postest Non Equivalent Control Group Design.

Unit perlakuan yang digunakan adalah faktorial 2x2. Faktor pertama adalah

model pembelajaran, yaitu Argument-Driven Inquiry (ADI) dan

konvensional. Faktor kedua adalah kemampuan akademik yaitu kemampuan

akademik atas dan bawah. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan

argumentasi. Struktur desainnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rancangan Penelitian Faktorial 2x2

Kemampuan Akademik (K)Model Pembelajaran (M)

ADI (M1) Konvensional (M2)Atas (K1) K1M1 K1M2

Bawah (K2) K2M1 K2M2

Berdasarkan rancangan di atas, maka denah perlakuan yang akan diberikan

ditunjukkan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Denah Perlakuan Pretes dan PostesPretest Perlakuan PostestO1 K1M1 O2

O3 K1M2 O4

O5 K2M1 O6

O7 K2M2 O8

Keterangan:K1M1 = Kelompok siswa berkemampuan akademik atas diberi pembelajaran

dengan ADIK1M2 = Kelompok siswa berkemampuan akademik atas diberi pembelajaran

konvensionalK2M1 = Kelompok siswa berkemampuan akademik bawah diberi

pembelajaran dengan ADIK2M2 = Kelompok siswa berkemampuan akademik bawah diberi

pembelajaran konvensionalO1, O3, O5, O7 = PretestO2, O4, O6, O8 = Postest

Page 55: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

38

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Melakukan studi pendahuluan melalui kegiatan survey dengan

menyebarkan angket, mengobservasi kegiatan pembelajaran IPA di

dalam kelas dan kelengkapan sarana laboratorium.

b. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat

mengenai permasalahan yang akan dikaji.

c. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang diteliti

untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menyusun RPP kelas eksperimen dan kelas kontrol. RPP kelas

eksperimen dibuat dengan menggunakan model pembelajaran ADI.

e. Membuat instrumen penelitian yaitu tes keterampilan argumentasi.

f. Melakukan uji validasi instrumen oleh pembimbing.

g. Melakukan uji coba instrumen penelitian kepada siswa.

h. Menganalisis hasil uji validitas dan uji realibilitas instrument.

i. Melakukan revisi instrumen penelitian yang tidak valid dan reliabel.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan test awal (pre-test) untuk mengukur keterampilan

argumentasi siswa sebelum diberi perlakuan (treatment).

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan model ADI

Page 56: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

39

pada pembelajaran serta mengobservasi jalannya pembelajaran

dengan bantuan observer.

c. Memberikan test akhir (post-test) untuk mengukur peningkatan

keterampilan argumentasi siswa setelah diberi perlakuan (treatment).

3. Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dan

instrumen pendukung penelitian lainnya.

b. Membandingkan hasil analisis data tes antara sebelum perlakuan dan

setelah diberi perlakuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan

keterampilan argumentasi siswa antara pembelajaran dengan model

pembelajaran ADI dengan tanpa model pembelajaran ADI.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

langkah-langkah menganalisis data.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat diuraikan secara

lengkap sebagai berikut:

1. Jenis Data

a) Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data keterampilan

argumentasi siswa pada sistem pencernaan manusia yang diperoleh dari

nilai pretes dan postes.

b) Data Kualitatif

Data kualitatif yang digunakan adalah data hasil observasi

Page 57: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

40

keterlaksanaan pembelajaran materi sistem pencernaan manusia dengan

model pembelajaran ADI. Selain itu, data tanggapan siswa mengenai

penggunaan model pembelajaran ADI dalam pembelajaran digunakan

sebagai data kualitatif.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

a) Pretes dan Postes

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes. Data kemampuan argumentasi berupa nilai pretes dan postes.

Nilai pretes diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik

eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai postes diambil di akhir

pembelajaran, baik eksperimen maupun kontrol. Tes digunakan untuk

mengukur keterampilan argumentasi siswa dalam menjawab soal

berbentuk esai dikembangkan mengacu kepada The Competiting

Theories Category oleh Osborne, dkk (2004) Pertanyaan test

berhubungan dengan 4 indikator penilaian yang digunakan untuk

mengukur kualitas argumen ilmiah siswa yakni pemberian claim yang

sesuai dengan pertanyaan, menganalisis, data untuk menguatkan claim,

memberikan penjelasan yakni menghubungkan data dengan claim, serta

memberikan teori yang sesuai (Sampson, dkk., 2010: 221).

Keterampilan argumentasi siswa dapat diukur dengan menggunakan

kerangka kerja yang dimodifikasi TAP oleh Osborne, dkk (2004: 1008).

Page 58: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

41

Format disajikan kerangka kerja analisis argumentasi pada Tabel 4.

berikut ini.

Tabel 4. Kerangka Analisis Keterampilan Argumentasi IlmiahKategori KeteranganLevel 1 Argumentasi berupa claim sederhana dengan claim

berlawananLevel 2 Argumentasi berupa claim dan disertai data, jaminan, atau

dukungan tetapi tidak mengandung sanggahanLevel 3 Argumentasi mengandung serangkaian claim disertai

data,jaminan atau dukungan dan sesekali sanggahan yanglemah

Level 4 Argumentasi mngandung claim disertai satu sanggahanyangdapat diidentifikasi jelas dan tepat, dan mengandungbeberapa claim

Level 5 Bila argumentasinya luas namun tetap terkait dengan materipembelajaran dengan lebih dari satu sanggahan yang jelas dantepat

Tes digunakan untuk mengukur keterampilan argumentasi siswa dalam

menjawab soal-soal berbentuk esai. Sebelum instrumen tes

keterampilan argumentasi digunakan, terlebih dahulu dilakukan analisis

validitas isi, konstruk, dan empiris. Analisis validitas isi dan konstruk

oleh pembimbing, sedangkan validitas empiris dengan rumus korelasi

product moment. Berikut ini rumus korelasi product moment:

r = N∑XY − (∑X)( ∑ )√{N ∑ X2 − (∑X)2}{N∑Y2(∑ )2}Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = jumlah sampelX = skor butir soalY = skor total

Sumber: (Arikunto, 2005: 72).

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung> r tabel dengan α = 0,05 maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung< r tabel

Page 59: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

42

maka alat ukur tersebut adalah tidak valid. Uji validitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan SPSS 17 for windows.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks r11 sebagai berikut (Arikunto, 2005: 72):

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : tinggi

2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : cukup

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : agak rendah

4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

5. Antara 0,000 sampai dengan 0,00 : sangat rendah

Selain uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas untuk mengetahui

tingkat kepercayaan. Menurut Arikunto (2008: 109) instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach (Arikunto, 2008: 109).

= ( − 1) ∑Keterangan: = reliabilitas instrumen

= skor tiap-tiap itemn = banyaknya butir soal

= varians total

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila r hitung> r tabel,

maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika r hitung< r tabel

maka alat ukur tidak reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji

reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows dengan model

Page 60: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

43

Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0

sampai 1. Menurut Sujianto (2009: 97) kuesioner dinyatakan reliabel

jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran

kemantapan alpha yang diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai Alpha Cronbach`s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang

reliabel.

2. Nilai Alpha Cronbach`s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak

reliabel.

3. Nilai Alpha Cronbach`s 0,40 sampai dengan 0,60 berarti cukup

reliabel.

4. Nilai Alpha Cronbach`s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.

5. Nilai Alpha Cronbach`s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat

reliabel.

Nilai validitas pada keempat soal adalah 0,651, 0,556, 0,506, dan 0,532

dengan kriteria sedang sehingga seluruh soal dinyatakan valid dan nilai

reliabilitas 0,626 sehingga soal dinyatakan reliabel. Setelah instrumen

valid dan reliabel, kemudian dibagikan kepada sampel sesungguhnya.

Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap

nomor soal.

Teknik Penskoran nilai pretes dan postes yaitu:

= × 100Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari

item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skormaksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).

Page 61: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

44

b) Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Model ADI

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran melalui aktivitas guru dan siswa berdasarkan kegiatan

pembelajaran yang diamati. Lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran memuat beberapa indikator yang dikembangkan untuk

menjadi fokus pengamatan sesuai sintaks pembelajaran. Lembar

observasi ini berupa daftar cek yang dikembangkan oleh peneliti

dengan mengadaptasi lembar observasi oleh Hasnunidah (2016: 387).

Lembar observasi ini diisi dengan cara memberi tanda checklist pada

salah satu kolom penilaian yang telah ditentukan. Kolom penilaian

terdiri atas kriteria terlaksana, kurang, dan tidak terlaksana. Lembar

observasi diisi oleh observer. Format observasi keterlaksanaan

pembelajaran disajikan pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Keterlaksanaan PembelajaranSintaks

PembelajaranAktivitas

GuruTerlaksana Aktivitas

SiswaTerlaksana

Data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif

dalam bentuk persentase. Setiap indikator pada sintaks pembelajaran

yang terlaksana diberi skor 2, kurang terlaksana diberi skor 1, dan tidak

terlaksana diberi skor 0. Setelah itu, dilakukan penghitungan persentase

keterlaksanaan dengan rumus :

Tidak

Ya

Kurang

Tidak

Kurang

Ya

Page 62: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

45

Keterlaksanaan pembelajaran (%) = ∑∑ × 100%Kemudian persentase yang sudah didapat ditentukan berdasarkan

kategorinya. Berikut tabel interpretasi keterlaksanaan model

pembelajaran.

Tabel 6.Interpretasi Keterlaksanaan Model PembelajaranPKS (%) KriteriaPKS = 0 Tidak ada kegiatan terlaksana0 < PKS < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana25 ≤ PKS < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksanaPKS = 50 Setengah kegiatan terlaksana50 ≤ PKS < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana75 ≤ PKS < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksanaPKS = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

PKS = Persentase keterlaksanaan sintaks.Sumber :(Hasnunidah, 2016: 387).

c) Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran

Kuisioner atau angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap pembelajaran yang dialami. Kuesioner tanggapan mahasiswa

diadaptasi dari Hasnunidah (2016: 397). Pernyataan dalam kuesioner

menggunakan skala Likert. Setiap siswa diminta menjawab pertanyaan

dengan jawaban ya, ragu, atau tidak. Format tanggapan kuisioner siswa

disajikan pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Tanggapan Siswa

No PernyataanTanggapan

Ya Ragu Tidak

Page 63: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

46

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dianalisis juga secara

deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase. Setiap indikator pada

sintaks pembelajaran yang terlaksana diberi skor 2, kurang terlaksana

diberi skor 1, dan tidak terlaksana diberi skor 0. Setelah itu, dilakukan

penghitungan tanggapan siswa dengan rumus :

Persentase tanggapan (%) = ( )( ) × 100%Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran dapat

ditentukan dan dilihat pada persentase hasil penelitian dengan

klasifikasi angka sebagai berikut :

a. 76% - 100% : baik

b. 56% - 75% : cukup

c. 40% - 55% : kurang baik

d. 0% - 39% : tidak baik(Tohirin, 2007: 48).

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan 3 macam data yaitu data hasil tes, data hasil

observasi,dan data hasil kuesioner. Data nilai keterampilan argumentasi diuji

statistik menggunakan Ankova atau analisis kovarian. Analisis kovarian

digunakan untuk menguji perbedaan perlakuan terhadap sekelompok data

hasil postest setelah disesuaikan dengan pengaruh kovariat yaitu pretest. Uji

lanjut digunakan apabila ditemukan perbedaan hasil belajar, dalam hal ini

keterampilan argumentasi yang signifikan antar kelompok perlakuan dengan

uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Uji Ankova dan uji BNT dalam penelitian ini

Page 64: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

47

menggunakan software SPSS versi 17 for Windows pada taraf nyata 5%.

Kriteria pengujiannya adalah jika

a > maka hipotesis diterima, dan jika

b < maka hipotesis ditolak.

Asumsi uji Ankova adalah data berdistribusi normal dan memili varians yang

homogen. Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan One

Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan kriteria uji menggunakan taraf

signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

besar dari 5% atau 0,05. Sementara uji Homogenitas menggunakan Levene’s

Test of Equality of Error Variances dengan kriteria uji menggunakan taraf

signifikansi 0,05. Data dinyatakan homogen jika signifikansi lebih besar dari

5% atau 0,05

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi berdistribusi normal atau tidak.

a. Rumusan Hipotesis

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi tidak normal

b. Rumus statistik dengan Uji Chi Kuadrat (x2)

= ( − )Keterangan :x2 : Harga chi kuadrat

Page 65: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

48

Oi : Frekuensi hasil pengamatanEi : Frekuensi yang diharapkanSumber : (Sudjana, 2002: 273).

c. Kriteria uji

Data akan berdistribusi normal jika hitung< tabel dengan dk = k-1

dengan taraf signifikansi 5% (Pratisto, 2004: 5).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dilakukan setelah diketahui data berdistribusi

normal. Uji homogenitas 2 varians digunakan untuk mengetahui apakah

data hasil belajar siswa dari 2 kelompok sampel mempunyai varians yang

homogen atau tidak, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Rumusan hipotesis

Ho : = (data hasil belajar siswa memiliki varians yang

homogen)

Ha : ≠ (data hasil belajar memiliki varians yang tidak

homogen)

b. Rumusan statistik yang digunakan adalah uji-F

= [( ) / ] − [∑ / ]− 1= [ ] – [(∑ ) / ]− − 1

Keterangan:= kuadrat jumlah data perkelompok= kuadrat jumlah data seluruhnya= data/nilai= banyak data perkelompok= banyak kelompok data

=

Page 66: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

49

c. Kriteria uji

Terima Ho jika Fhitung< Ftabel, dan tolak, jika sebaliknya (Pratisto,

2004: 13).

3. Model Matematis Ancova dengan Satu Covariate

a. Rumusan statistik yang digunakan Model matematis Ancova dengan 1

covariate := + + += 1,2, …… ,= 1, 2, … . ,Keterangan := nilai keterampilan argumentasi pada perlakuan i ke j=nilai kovariat pada observasi yang bersesuaian dengan= pengaruh perlakuan ke-i= koefisien regresi linier= random error= banyaknya kategori pada perlakuan= banyaknya observasi pada kategori ke-i

b Asumsi dalam Ancova

1. X adalah fixed, diukur tanpa error dan independen terhadap

perlakuan (tidak dipengaruhi oleh perlakuan).

2. ɛij mengikuti sebaran NID (o,σ2).

3. β≠0 yang mengindikasikan bahwa antara x dan y terdapat

hubungan linier.

c. Hipotesis

H0 : τ1 = τ2 = ...= τa = 0

H1 : sekurang-kurangnya ada satu τi ≠ 0, i = 1, 2, ...a

Page 67: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

50

H0 = = = ⋯ = 0 (tidak ada pengaruh perbedaan perlakuan

terhadap peubah respon)

H1 = sekurang – kurangnya ada satu ≠ 0, = 1, 2, … . . , (ada

pengaruh perbedaan perlakuan terhadap peubah respon)

d. Kriteria Keputusan Uji

- Jika angka sig > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada

pengaruh perbedaan perlakuan terhadap peubah respon

- Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh perbedaan

perlakuan terhadap peubah respon.

G. Teknik Pengelompokkan Siswa

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini mengambil subyek

penelitianpada kelas yang memiliki kemampuan kognitif yang heterogen.

Sehingga dalam pelaksanaan penelitian, siswa dikelompokkan berdasarkan

kemampuan kognitifnyake dalam 2 kelompok yaitu tinggi dan rendah.

Penentuan kelompok ini berdasarkan hasil nilai raport mata pelajaran IPA

pada jenjang kelas sebelumnya yaitu kelas VII. Pengelompokkan siswa

berdasarkan kemampuan kognitifnya, dilakukandengan cara sebagai berikut:

1. Mengurangi nilai terbesar dengan nilai terkecil untuk menentukan rentang.

2. Menentukan banyak kelas interval menggunakan rumus:

Banyak kelas = 1 + 3,3 log

Keterangan:

n = banyak data

3. Membagi rentang dengan banyak kelas untuk menentukan panjang interval.

Page 68: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

51

4. Menentukan mean menggunakan rumus:

= ∑ .∑Keterangan: = nilai rata-rata siswa∑ . = jumlah frekuensi dikalikan dengan nilai siswa∑ = jumlah frekuensi

5. Menentukan standar deviasi menggunakan rumus:

= ∑ − (∑ )Keterangan: SD = standar deviasi

= jumlah frekuensi dikalikan dengan kuadrat nilain= jumlah subyek

6. Menghitung mean + SD dan mean – SD

7. Menentukan kriteria pengelompokkan kemampuan kognitif siswa ke

dalamkategori tinggidan rendah.

Tabel 8. Kriteria Pengelompokkan SiswaKriteria Pengelompokkan KelompokNilai ≥ mean + SD Tinggi TinggiNilai < mean – SD Rendah Rendah

Page 69: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

68

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diantaranya yaitu sebagai

berikut:

1. Penggunaan model ADI berpengaruh signifikan terhadap keterampilan

argumentasi siswa. Rerata keterampilan argumentasi siswa yang diajarkan

dengan model ADI adalah (73,18 ± 7,48)

2. Kemampuan akademik berpengaruh tidak signifikan terhadapa

keterampilan argumentasi siswa (p>0,05). Rerata keterampilan

argumentasi pada siswa berkemampuan akademik tinggi adalah (58,33)

sedangkan pada siswa berkemampuan akademik rendah adalah (56,19).

3. Interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan akademik

berpengaruh tidak signifikan (p>0,05). Rataan keterampilan argumentasi

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ADI pada siswa

berkemampuan akademik tinggi (73,63 ± 8,09) sedangkan untuk siswa

berkemampuan akademik rendah adalah (72,72 ± 7.19). Untuk siswa yang

diajarkan dengan model inkuiri terbimbing, rataan pada siswa

berkemampuan akademik tinggi (41,50 ± 6,25) sedangkan untuk siswa

berkemampuan akademik rendah adalah (38,00 ± 4,71).

Page 70: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

69

B. Saran

Saran-saran dalam penelitian ini, antara lain:

1. Peneliti selanjutnya perlu memperhatikan keterlaksanaan seluruh sintaks

model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) agar keterampilan

argumentasi siswa lebih meningkat.

2. Peneliti selanjutnya perlu memperhatikan alokasi waktu agar pembelajaran

dapat berjalan sesuai dengan sintaks model pembelajaran ADI.

3. LKPD ADI ini hanya menyajikan materi Sistem Pencernaan, diharapkan

guru/peneliti lain untuk mengembangkan LKPD pada materi yang lain.

Page 71: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Bricker, L. A., & Bell, P. 2008. Conceptualizations of Argumentation FromScience Studies and the Learning Sciences and Their Implications for thePractices of Science Education. University of Washington. Seattle.

Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah danPembelajaran Sains di SD. Jakarta: Depdiknas.

Campbell. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Cho, K & Jonassen, D. 2002. The Effect of Argumentation Scaffolds onArgumentation and Problem Solving. ETR & D.

Coetzee, L. R. 2011. The Relationship Between Students’ Academic Self-Concept,Motivation And Academic Achievement at The University Of The FreeState. University of South Africa.

Djohar. 2006. Pengembangan Pendidikan Nasional Menyongsong Masa Depan.Yogyakarta: CV. Garfika Indah.

Demircioglu, T., & Ucar, S. 2015. Investigating the Effect of Argument DrivenInquiry in Laboratory Instruction. Educational Sciences: Theory andPractice. 15(1): 267-283.

Driver, R., Newton, P. & Osborne, J. 2000. Establishing the Norms of ScientificArgumentation in Classrooms. Science Education. 84(3): 287-313.

Eemeren, V., Grotendorst, R & Henkemans, A. 2002. Argumentation: Analysis,Evaluation, Presentation. Lawrence Erlbaum Associates Publisher.London.

Fauzi, A. 2013. Pengaruh Kemampuan Akademik terhadap KeterampilanMetakognitif, Hasil Belajar Biologi, dan Retensi Siswa Kelas X Dengan

Page 72: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

71

Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative Script di Malang. Malang:Universitas Negeri Malang.

Fauzia, N. H. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembangkit Argumen denganMetode Investigasi Sains terhadap Peningkatan Kemampuan ArgumentasiSiswa pada Materi Fluida Statis. Bandung: Universitas PendidikanIndonesia.

Ginanjar, W. S., Setiya, S., & Muslim. 2005. Penerapan Model Argument DrivenInquiry dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan KemampuanArgumentasi Ilmiah Siswa SMP. Jurnal Pengajaran MIPA. Bandung.20(1): 32-37.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasnunidah, N. 2016. Pengaruh Argument-Driven Inquiry dengan ScaffoldingTerhadap Keterampilan Argumentasi, Keterampilan Berpikir Kritis, danPemahaman Konsep Biologi Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPAUniversitas Lampung (Disertasi). Malang: Universitas Negeri Malang.

Indriati, E. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum2013. Jakarta: Erlangga.

Karmana, I. W. 2011. Strategi Pembelajaran, Kemampuan Akademik,Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Hasil Belajar Biologi. Jurnal IlmuPendidikan. Mataram. 17(5): 378-386.

Kemendikbud. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas VIISemester 1 Cetakan ke- 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan danKebudayaan.

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas VIISemester 1 Cetakan ke- 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan danKebudayaan.

Keraf, G. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Marhamah, Ofi. S., Ilah, N., & Ina, S. 2017. Penerapan Model Argument-DrivenInquiry (ADI) dalam Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswapada Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1Ciawigebang. Jurnal Pengajaran MIPA. Kuningan. 9(2): 46-54.

Muhlisin, A., Herawati, S., Mohamad, A., & Fatchur, R. 2016. AnalisisKeterampilan Metakognitif Ditinjau dari Kemampuan Akademik Berbeda

Page 73: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

72

pada Perkuliahan Konsep Dasar IPA. Prosiding Seminar Nasional Biologi.9(11): 493-496.

Nurrahman, A. 2018. Efektivitas Model Pembelajaran ADI dalam MeningkatkanKeterampilan Argumentasi Siswa Berdasarkan Kemampuan Akademik.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. Bandar Lampung. 7(2): 1-13.

Nurmaliah, C. 2009. Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa SMP Negeri diKota Malang Berdasarkan Kemampuan Awal, Tingkat Kelas, dan JenisKelamin. Jurnal Biologi Edukasi. 1(2): 18-21.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). 2014. PISA2012 Result: what Student Know and Can do : Student Performance inMathematics, Reading and Science [Revised edition February 2014]. 1:232.

Osborne, J., Erduran, S., & Simon, S. 2004. Enhancing The Quality ofArgumentation in School Science. Journal of Research in ScienceTeaching. 41(10). 994 – 1020.

Pearce, E. C. 2006.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:PT.Gramedia.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan RancanganPercobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Gramedia.

Prayitno, B. 2010. Potensi pembelajaran Kooperatif dalam MemberdayakanPrestasi Belajar Siswa Under Achievment (Upaya Mensejajarkan PrestasiBelajar Siswa Akademik Bawah dengan Siswa Akademik Atas). ProsidingSeminar Biologi FKIP UNS 2010. 7 (1), 370-378.

Pujiyanto, S. 2014. Menjelajah Dunia Biologi 2 untuk Kelas XI SMA dan MA.Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:Remaja Rosda Karya.

Rohandi, R. 2009. Memberdayakan Anak melalui Pendidikan Sains. Artikel,Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius.

Sampson, V & Schleigh, S. 2016. Scientific Argumentation in Biology 30Classroom Activities. NSTA Press. Virginia.

Sampson, V & Gleim, L. 2009. Argument Driven Inquiry to Promote theUnderstanding of Important Concepts & Practices in Biology. TheAmerican Biology Teacher. 71(8): 465-472.

Page 74: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

73

Sampson, V & Clarck, D. 2008. Assesment of The Ways Students GenerateArguments in Science Education: Current Persperctives andRecomendations for Future Directions. Science Education. 92(2): 447-472.

Sampson, V., Grooms, J & Walker, J. P. 2010. Argument-Driven Inquiry as aWay to Help Students Learn How to Participate in ScientificArgumentation and Craft written Arguments: An Exploratory Study.Science Education. 95(2): 217-257.

Sampson, V., Grooms, J., Enderle, P., & Southerland. 2012. Using LaboratoryActivities That Emphasize Argumentation and Argument to Help HighSchool Students Learn How to Engage in Scientific Inquiry andUnderstand The Nature of Scientific Inquiry. Paper presented at the annualinternational conference of the National Association for Research inScience Teaching (NARST). Indianapolis, ID.

Silviana. 2015. Review: Membentuk Keterampilan Argumentasi Siswa Melalui IsuSosial Ilmiah dalam Pembelajaran Sains Prosiding Simposium NasionalInovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015). Bandung.

Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdikarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sujianto, A. E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan. Jakarta:Grasindo.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi, danImplementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Bumi Aksara.

Weston, A. 2000. A Rulebook for Arguments Third Edition. Hackett PublishingCompany.

Widowati, A., Sabar, N., & Putri, A. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPABerpendekatan Authentic Inquiry Learning Untuk MeningkatkanKemampuan Problem Solving dan Sikap Ilmiah Peserta Didik SMP.Laporan Penelitian. Yogyakarta: UNY.

Warouw, Z. W. M. 2009.Pengaruh Pembelajaran Metakognitif (M) dalamStrategi Cooperative Script dan Reciprocal Teaching pada KemampuanAkademik Berbeda terhadap Kemampuan dan Keterampilan Metakognitif,

Page 75: PENGARUH MODEL ARGUMENT-DRIVEN INQUIRY (A DI) …digilib.unila.ac.id/37287/5/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkarena materi sistem pencernaan pada manusia merupakan materi yang objeknya

74

Berpikir Kritis, Hasil Belajar Biologi Siswa, serta Retensinya di SMPNegeri Manado. Skripsi. Manado: FMIPA.

Wisudawati, A. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Wulaningsih. 2012. Penaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadapPrestasi Belajar pada Kompetensi Mengelola Kartu Aktiva Tetap SiswaKelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah CawasTahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Akuntansi FEUNY.