i
PENGARUH MINAT MENONTON FILM KARTUN UPIN DAN
IPIN EPISODE TEMA RAMADHAN TERHADAP
PEMAHAMAN PAI PADA ASPEK IBADAH DI BULAN
RAMADHAN SISWA SDN KEMIRI 06 SUBAH
KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.1)
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Niat Murniati
(063111074)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Niat Murniati
Nomor Induk : 063111074
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan
Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman
PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa
SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus pada tanggal : 24 Juni
2011 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1
(S.1) tahun akademik 2011/2012.
Semarang, 24 Juni 2011
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Amin Farih, M. Ag Nadhifah, M.S.I
NIP. 19710614 200003 1 002 NIP. 19750827 200312 2 003
Penguji I Penguji II
Nasirudin, M. Ag Mufidah, M. Pd
NIP. 19691012 199603 1 002 NIP. 19690707 199703 2 001
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Siti Mariam, M. Pd. Dra. Muntholi’ah, M. Pd.
NIP. 19670319 199303 2 001 NIP. 19650727 199203 2 002
iii
iv
ABSTRAK
Niat Murniati (NIM: 063111074) Pengaruh Minat Menonton Film
Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada
Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten
Batang. Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011.
Penelitian ini membahas tentang minat menonton film kartun Upin dan
Ipin dan pengaruhnya terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan. Kajian ini dilatarbelakangi oleh maraknya film-film yang beredar di
masyarakat. Tayangan film berpengaruh terhadap perkembangan intelektualitas
anak. Dalam perspektif pendidikan, film dapat dijadikan sebagai instrument
pendidikan. Tidak semua film yang beredar di masyarakat jelek, beberapa film
mempunyai misi dan nilai yang positif, seperti halnya film kartun Upin dan Ipin
yang banyak memberikan informasi tentang nilai-nilai Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang minat menonton
film kartun Upin dan Ipin, pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan, dan sejauh mana pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin
episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
Metode dalam penelitian ini merupakan metode survey dengan teknik
pengumpulan data melalui angket dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V dan VI siswa SDN Kemiri 06 Subah Batang dengan jumlah 37
siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
independent (X) dan variabel dependent (Y). Variabel independent (X)
merupakan minat menonton film kartun Upin dan Ipin dan variabel dependent (Y)
merupakan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan. Data yang
diperoleh adalah hasil angket dan tes, kemudian dianalisis dengan persamaan
regresi (uji varians garis regresi), uji korelasi, dan hipotesis. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa minat menonton film kartun Upin dan Ipin termasuk dalam
kategori cukup dengan nilai rata-rata hasil angket sebesar 57,243. Pemahaman
PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa termasuk dalam kategori cukup
dengan nilai rata-rata sebesar 85,97. Dan pengaruh minat menonton film kartun
Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek
ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang dalam
uji 𝐹𝑟𝑒𝑔 diketahui bahwa nilainya sebesar 4,189, kemudian hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% adalah 4,13. Karena hasil
𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar daripada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,189>4,13) maka hasilnya adalah ada pengaruh
yang positif antara minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema
Ramadhan dengan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan.
v
MOTTO
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”1 (QS. Al
Baqarah/2: 183)
1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Karya Toha
Putra, 1998), hlm. 29.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 31 Mei
2011
Deklarator,
Niat Murniati
NIM: 063111074
vii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik
serta inayah-Nya. Dan tidak lupa pula peneliti panjatkan shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari
zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah.
Skripsi berjudul “Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin
Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di
Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Kecamatan Subah Kabupaten Batang”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang.
Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam peneliti mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Suja’i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan PAI Nasirudin, M. Ag, yang telah memberi izin untuk
penelitian skripsi ini.
3. Dra. Siti Mariam, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Dra. Muntholi’ah,
M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penelitian skripsi ini.
4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
5. Ayahanda tercinta (Siswoto, S. Pd. I) dan ibunda tercinta (Wahyuti) yang tak
pernah lelah menyayangi, mencintai, dan mendoakan.
6. Adikku tersayang (Ainul Yaqin) yang selalu memberi motivasi dan semangat
untuk terus belajar.
7. Sahabat-sahabatku Aina, Alif, Della, Faiz, I’im, Uus, segalanya begitu indah
dengan persahabatan dan kasih sayang. Dan juga anak-anak BPI E17 yang
viii
selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penelitian
skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan kelas PAI 06 B (Sosogh Topenk, Nang Ilham,
Irfandi Taufik Semboja, Mustafid Lee Chon, Azka Fahmi, Nana Miu, Pipid
Fida, Lee Man, Peace Full, Ainun Najib, Aim El Manizy, Must Torres,
Gacuks Forsox Gokil, Lisa Fathiyana, dkk) yang sudah banyak membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
9. Khadiq Muakrom, terima kasih untuk L7, E17, Batang, Pekalongan, Bromo.
Terima kasih untuk motivasi dan dukungannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu peneliti hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Peneliti berdo’a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat
diterima di sisi Allah SWT, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil
yang telah didapat. Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berdo’a, semoga
bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya. Amin yarabbal Alamin.
Semarang, 31 Mei 2011
Peneliti
Niat Murniati
NIM. 063111074
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………...……………………………………………….... i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………….…………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. iii
ABSTRAK……………………………………………………………………... iv
MOTTO………………………………………………………………………….. v
PERNYATAAN……………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………......viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………...……………………… 1
B. Pembatasan Masalah……………………………………...……….. 3
C. Perumusan Masalah…………………………………..…………… 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………..…………………... 5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin…………………...… 7
1. Konsep Minat……………………………………..................... 7
2. Unsur-unsur Minat…………………………………….…...….. 8
3. Fungsi Minat…………………………………………............... 9
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat……………............ 10
5. Film Kartun Upin dan Ipin…………...……………………… 11
6. Nilai-nilai Pengetahuan Pendidikan Agama Islam pada Film
Kartun Upin dan Ipin…............................................................ 13
B. Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah…………………………….. 19
1. Taksonomi Tujuan Pendidikan (sub kognitif)……....………….19
2. Konsep Pemahaman……………………………………….….. 22
x
3. Kategori Pemahaman……………..………..…………………. 23
4. Instrumen Evaluasi……………………………………………. 24
5. Ibadah Ramdhan…………………...………………...….……. 25
C. Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Episode Tema
Ramadhan dan Ipin Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah
di Bulan Ramadhan……………………….……………………… 29
D. Kajian Penelitian yang Relevan…………………………….…….. 30
E. Pengajuan Hipotesis………………………….…………………… 31
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian………………………………………………… 32
B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………. 32
C. Variabel Penelitian…………………………………………….…. 33
D. Populasi……………………………………………………….….. 34
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………. 34
F. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 35
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………………….. 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………….. 53
C. Keterbatasan Penelitian………………………………………….. 54
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………. 56
B. Saran-saran………………………………………………………. 56
C. Penutup…………………………………………………………... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini yang
lebih popular dengan sebutan globalisasi memberikan perubahan yang
cukup signifikan dalam kehidupan umat manusia. Perkembangan
teknologi dan sains yang sangat pesat telah memungkinkan terciptanya
komunikasi bebas lintas benua, lintas Negara, lintas daerah dengan tanpa
batas. Hal ini tidak terlepas dari hasil kreasi manusia menciptakan alat-alat
komunikasi canggih seperti media audio (radio) dan audio visual (televisi,
internet dan lain-lain).
Hadirnya alat-alat komunikasi yang canggih tersebut sangat
memungkinkan untuk mempercepat jalur informasi dari satu tempat ke
tempat lain. Peristiwa yang sedang terjadi di seluruh pelosok dunia, detik
ini pula bisa diketahui oleh penduduk di belahan dunia lain melalui siaran
televisi maupun lewat internet yang menyiarkan langsung kejadian
tersebut.
Perkembangan alat-alat teknologi di satu sisi memberi kemudahan
kepada masyarakat. Namun disisi lain pertumbuhan teknologi
menyebabkan manusia semakin tereksploitasi oleh sesamanya. Informasi-
informasi ataupun tontonan-tontonan yang ditayangkan di media massa,
baik itu televisi, surat kabar, internet maupun film tentu tidak bebas nilai.
Di dalamnya terdapat kepentingan-kepentingan, baik itu kepentingan
komersial ataupun kepentingan ideologi.1
Dampak positif atau negatif dari perkembangan teknologi
tergantung pada masyarakat penerimanya. Masyarakat memiliki kebebasan
untuk memilih informasi ataupun tontonan yang terbaik baginya. Berbagai
informasi dan tontonan yang beredar ditengah masyarakat tentu ada yang
1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),
hlm. viii.
2
berkualitas dan ada yang tidak berkualitas. Masyarakat sebagai penerima
informasi harus mampu membedakan informasi atau tontonan yang baik
bagi dirinya. Pilihan untuk mengkonsumsi ataupun menonton produk
informasi dan hiburan harus berdasar kriteria tertentu. Terlebih bagi para
penganut agama Islam, mereka harus lebih selektif untuk menentukan
informasi atau hiburan yang akan dikonsumsi.2
Pada era globalisasi ini, keberadaan televisi yang menyiarkan
berbagai acara hiburan maupun tayangan film hampir dipastikan dapat
secara mudah diakses oleh setiap keluarga, baik di perkotaan atau
pedesaan. Bahkan dikatakan, hampir sebagian besar keluarga lebih banyak
menghabiskan waktu senggangnya dengan menikmati acara televisi.
Apalagi dengan munculnya berbagai siaran televisi swasta yang
menambah maraknya dunia pertelevisian di Indonesia. Masyarakat setiap
hari disuguhi tayangan-tayangan film, sinetron, komedi dan sebagainya.
Semakin lama televisi semakin terasa sebagai bagian dari kehidupan
keluarga kita. Dalam kelompok masyarakat tertentu televisi mutlak harus
ada dan sulit membayangkan hidup tanpa televisi. Karena televisi, ritme
dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur (suka atau tidak, sadar
ataupun tidak) olehnya.
Televisi adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk
menyampaikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang, baik
ke arah positif maupun negatif, disengaja atau tidak. Sebagai media audio
visual TV mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau
informasi kedalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi
mampu untuk membuat orang pada umumnya 50% dari apa yang mereka
lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau
secara umum orang akan ingat 80% dari apa yang mereka lihat di TV
setelah tiga jam kemudian dan 65% setelah tiga hari kemudian.3
2 A. Fatih, Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi, dalam http://www.jurnal.
com. Diunduh Pada 9 Januari 2011. 3 Arief S. Sadiman, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku, dalam jurnal Teknologi
Pendidikan dalam http:www.teknodik.com. Diunduh Pada 9 Januari 2011.
3
Disadari atau tidak, film dapat mengubah pola hidup seseorang.
Terkadang ada seseorang yang meniru kehidupan yang dikisahkan dalam
film yang ditontonnya, apalagi kalau aktor dan aktrisnya yang berperan
dalam film tersebut adalah idolanya, maka orang tersebut cepat atau
lambat akan berusaha meniru gaya sang idolanya. Anak memang suka
meniru dan melakukan imitasi terhadap apa yang dilihatnya. Demikian
pula dengan apa yang disaksikan anak di televisi atau film.4
Tayangan film sangat berpengaruh terhadap perkembangan
intelektualitas dan mentalitas anak. Dalam perspektif pendidikan, film
dapat dijadikan sebagai instrument pendidikan, terutama film-film yang
sarat dengan nilai pendidikan. Tidak semua film yang beredar di
masyarakat jelek, beberapa film mempunyai misi dan nilai yang positif.
Maka orang tua atau keluarga harus secara selektif dan selalu
mendampingi anak-anak mereka dalam memilih dan menikmati tayangan
film.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ingin mengadakan
penelitian tentang “Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Dan Ipin
Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah
Di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.”
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kekaburan dalam memahami penelitian ini, dan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti membatasi
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul dari seseorang atau benda yang
akan membentuk watak dan kepercayaan atau perbuatan seseorang.5
4 Mayke S. Tedja Saputra, Bermain, Mainan dan Permainan, (Jakarta: Grasindo, 2005),
hlm. 109. 5 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 747.
4
2. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.6
3. Film kartun Upin dan Ipin
Film kartun adalah film animasi yang dibuat dengan memotret
lukisan atau gambar. Gambar film disusun dalam serial flash yang
sangat cepat, yakni berupa lembaran gambar yang membentuk cerita
dan saling terkait lengkap dengan karakter tokoh yang dibangun.7
Upin dan Ipin adalah film animasi anak-anak yang diproduksi oleh
sebuah rumah industri media bernama Les Copaque dari Selangor
Malaysia dan dirilis pada 14 September 2007. Awalnya film kartun
yang sudah berusia dua tahun ini, menjadi serial film kartun yang
bertujuan untuk menghayati dan merayakan bulan Ramadhan, dan
disiarkan oleh staiun televisi swasta TV9, sebagai stasiun televisi yang
fokus kepada penonton Melayu, remaja, dan anak-anak.8
4. PAI
Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-
nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.9
Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa
bimbingan atau asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam
serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).10
5. Ibadah
6 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta; Logos, 1999), hlm. 136.
7 A. Muhli Junaidi, Bermain dan Belajar Bersama Upin dan Ipin, (Yogyakarta: DIVA
Press, 2009), hlm. 17. 8 Ibid, hlm. 85.
9 Undang – undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Undang –
undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara,
2006), hlm. 89. 10
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). hlm. 86.
5
Ibadah merupakan semua tindakan yang dilakukan atau
dipersembahkan untuk mencapai keridha’an Allah SWT dan
mengharapkan imbalan pahala-Nya.11
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema
Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang?
2. Bagaimana pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan
siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang?
3. Apakah ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin
episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah
di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang?
D. Manfaat dan Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui minat menonton film kartun Upin dan Ipin
episode tema Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten
Batang.
b. Untuk mengetahui pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat menonton film
kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap
pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa
SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis
Manfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
pendidikan, kajian ini diharapkan dapat memperkaya wacana
tentang media pembelajaran.
11
Abdul Aziz Dahlan, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
1996), hlm. 592.
6
b. Secara praktis
Manfaat yang dapat diambil bagi pekerja film, guru dan publik
yaitu:
1) Diharapkan dapat memberi tambahan wacana kepada pembuat
film tentang nilai pendidikan yang dapat dikemas secara aktual.
2) Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk memperluas
wawasan guna memikirkan masa depan pendidikan pada
umumnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin
1. Konsep Minat
Slameto mendefinisikan minat sebagai “suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh”.1
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan.2
W. S. Winkel memberikan arti minat sebagai “kecenderungan yang
agak menetap dalam subjek merasa senang, berkecimpung dalam bidang
itu”.3
Menurut Elizabeth B. Hurlock, bahwa “interest are sources of
motivation which drive people to do what they want to do when they are
free to choose. When they see that something will benefit them, they
become interested in it”.4 Minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan ketika
mereka bebas memilih, ketika mereka melihat bahwa sesuatu akan
menguntungkan, mereka merasa berminat.
Dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa
terhadap sesuatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan,
kesungguhan, adanya motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan.
Maka dapat dipahami pula bahwa dalam minat terdapat unsur perasaan
senang, perhatian, kesungguhan dan adanya motif dan tujuan. Dan minat
sangat mempengaruhi perasaan tingkah laku individu dalam menentukan
1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1995), hlm., 180. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) , hlm., 656. 3 W.S Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983),
hlm 30. 4 Elizabeth B, Hurlock Child Development, Japan, Mc. Graw Hill, 1978, p. 420.
8
tujuan, sehingga pengaruh minat sangat besar dalam kehidupan, dan
sebuah kecenderungan siswa merupakan pengaruh dari minat individu.
2. Unsur-unsur Minat
Bertolak dari pengertian diatas, maka unsur-unsur minat meliputi :
a. Perasaan senang
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Slameto bahwa minat
seseorang dapat diketahui dari pernyataan suka terhadap suatu hal atau
aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Antara minat dan perasaan senang
terdapat timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik
yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat dan begitu
juga sebaliknya.5
Dari perasaan senang ini dapat diketahui bahwa seseorang menilai
positif terhadap sesuatu, dan penilaian menjadi negatif ketika
seseorang merasa tidak senang terhadap objek yang ada dan dari
perasaan senang pula seseorang memiliki semangat untuk mengerjakan
sesuatu, dan sebaliknya seseorang tidak memiliki perasaan senang
maka seseorang tidak akan mengerjakan sesuatu itu pula.
b. Perhatian
Menurut Wasty Sumanto, perhatian adalah “pemusatan tenaga atau
kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran
untuk menyertai suatu aktifitas”.6 Tingkat yang lebih tinggi dari
menaruh perhatian adalah menaruh minat. Orang tidak lagi hanya
bersedia untuk mendengarkan sesuatu, misalnya, tetapi ia juga bersedia
untuk memberi tanggapan mengenai apa yang didengarnya.7
c. Motif
Motif adalah keadaan dalam diri orang yang mendorong yang
bersangkutan untuk melakukan aktifitas - aktifitas tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal yang bisa diamati
tetapi hal yang dapat disimpulkan adanya karena pengaruh karena
5 Op., Cit, Slameto, hlm., 180.
6 Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 32.
7 Op., Cit, Slameto, hlm., 106
9
sesuatu hal yang dapat diamati. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh
seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu,
kekuatan pendorong inilah yang dinamakan motif.8
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah “keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai tujuan”.9
Jadi kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
d. Perasaan tertarik
Kurt Singer mengatakan bahwa “sejak semula dunia ini
menunjukkan suatu karakter yang bersifat mengajak bagi seorang
anak. Artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan cara yang
menarik dan memikat”.10
Begitu juga dengan menonton film, seorang anak mempunyai rasa
tertarik untuk menonton film maka dia akan senang hati menonton
film.
3. Fungsi Minat
Fungsi minat bagi kehidupan anak sebagai berikut:
a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita, sebagai contoh anak
yang berminat pada olahraga maka cita-citanya menjadi olahragawan
berprestasi, sedangkan anak yang berminat pada kesehatan fisiknya
maka bercita-cita menjadi dokter.
b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat, minat untuk menguasai
pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat
temannya meskipun suasana sedang hujan.
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas dan minat
seseorang. Contohnya meskipun di ajar oleh guru yang sama dan
8 Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Psikologi Belajar, (Semarang: IKIP
Semarang Press, 1989), hlm. 87 9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.
70. 10
Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terj. Bergman Sitorus, (Bandung:
CV Remaja Karya, 1987), hlm. 79.
10
diberi pelajaran yang sama tetapi antara satu anak dan anak yang
lainnya mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi
karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi
oleh intensitas minat mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak kanak-kanak sering terbawa seumur hidup
karena minat membawa kepuasan.11
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Cukup banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya
minat terhadap sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam individu yang bersangkutan
(misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu,
kepribadian), dan yang berasal dari luar, mencakup lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
a. Faktor keluarga
Keluarga merupakan satu unit sosial yang terdiri dari seorang
suami,istri, anak-anak dan anggota keluarga yang lainnya. Keluarga,
dimana anak diasuh dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh orang tua dan
keluarga sekelililngnya juga punya pengaruh terhadap minat anak
untuk melakukan sesuatu.
b. Faktor sekolah
Setelah anak di didik dalam lingkungan keluarga, selanjutnya
anak memasuki dunia sekolah. Dalam sekolah, seorang anak
membutuhkan suri tauladan yang dilihatnya secara langsung dari guru
yang mendidiknya, baik itu berupa perilaku dan perbuatan gurunya.
c. Faktor lingkungan masyarakat
Lingkungan sosial atau masyarakat adalah semua orang (manusia
lain) yang ikut mempengaruhi kita. Pengaruh sosial itu ada yang kita
terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh
11
Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, Proses Belajar Mengajar PAI di Sekolah,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 109-110.
11
langsung misalnya, dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain,
kawan sepermainan dan sebagainya. Sedang pengaruh tidak langsung
diantaranya melalui radio, televisi, buku, majalah, surat kabar, dan lain
sebagainya.12
5. Film Kartun Upin dan Ipin
Film kartun adalah film animasi yang dibuat dengan memotret
lukisan atau gambar. Gambar film disusun dalam serial flash yang sangat
cepat, yakni berupa lembaran gambar yang membentuk cerita dan saling
terkait lengkap dengan karakter tokoh yang dibangun. Sehingga kita bisa
melihat kuda berjalan, orang berbicara, dan mobil bergerak. Inilah alasan,
mengapa film-film kadang disebut gambar bergerak. Dalam film kartun,
biasanya gambar disetting sedemikian rupa oleh illustrator untuk
membentuk karakter tokoh, latar dan bangunan peristiwa sebelum
kemudian dirangkai menjadi untaian gambar-gambar bergerak tadi.
Biasanya pola-pola ini didesain secara manual. Dalam perkembangan
dewasa ini, kerja-kerja ilustrasi ini cukup terbantu lewat program-program
komputer sehingga banyak melahirkan film-film tiga dimensi baik kartun
maupun film-film aksi dan fiksi ilmiah.
Kartun adalah film yang menawarkan imajinasi bagi penonton
televisi kelompok umur anak-anak. Anak-anak diajak menjelajahi dunia
imajinasi dan fantasi yang jauh. Jika film kartun yang ditonton baik dan
mempunyai nilai-nilai positif bagi perkembangan dan kemajuan seorang
anak, maka imajinasi yang ditawarkan kepada anak adalah lanskap
imajinasi yang mempunyai rujukan positif dan tidak asal membeberkan
dunia fantasi yang tidak mendidik sama sekali. Sehingga tidak salah jika
kemudian film kartun yang tidak mengandung nilai pendidikan dan
bahkan mengilustrasikan adegan keras akan berdampak buruk terhadap
perkembangan mental dan intelektual anak di kemudian hari. Bisa saja
adegan-adegan yang tersaji di dalam film kartun dengan mudah diserap
12
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2000), hlm. 73.
12
dan dipraktekkan dalam kehidupan bermain sehari-hari oleh anak-anak
kita.13
Upin dan Ipin adalah film animasi anak-anak yang diproduksi oleh
sebuah rumah industri media bernama Les Copaque dari Selangor
Malaysia dan dirilis pada 14 September 2007. Awalnya, film kartun ini
menjadi serial film kartun yang bertujuan untuk menghayati dan
merayakan bulan Ramadhan, dan disiarkan oleh stasiun televisi swasta
TV9, sebagai stasiun televisi yang fokus kepada penonton Melayu, remaja,
dan anak-anak.
Pada awalnya, serial kartun ini memiliki 6 seri, dimana setiap serinya
terdiri dari 10 menit. Upin dan Ipin bercerita tentang dua anak kembar
yang bernama Upin dan Ipin. Mereka adalah anak yatim piatu yang tinggal
bersama kakaknya yang bernama Kak Ros, juga neneknya yang dipanggil
Opah. Pada tayangan awal dengan judul Upin dan Ipin, mereka menjadi
tukang cerita yang membagikan pengalaman mereka selama bulan puasa.
Selanjutnya, tema judul serial ini ditambah, Upin dan Ipin Setahun
Kemudian, dimana tokoh-tokohnya juga mengalami rentang usia dengan
tayangan perdana.14
Sebuah serial animasi tentang dua anak kembar kakak-beradik, Upin
dan Ipin namanya, dua bocah Melayu yang tinggal di perkampungan.
Menceritakan pengalaman pertama mereka dalam bulan Ramadhan. Upin
dan Ipin adalah yatim piatu yang tinggal bersama kakak Ros dan Opah
(nenek) yang baik hati, bijaksana, serta religius. Selain Upin, Ipin, Ros,
dan Opah, terdapat beberapa pemain yang ikut meramaikan keseharian
mereka dalam serial animasi ini. Mereka diantaranya Rajoo, Ehsan, Fizi,
Mei-Mei, Mail, Jarjit dan Atuk Dalang.
Tayangan perdana kartun ini dikisahkan mereka sedang memasuki
bulan Ramadhan. Dengan diumumkannya melalui televisi oleh
pemerintah, bahwa pada pagi harinya bulan puasa telah dimulai.
13
A. Muhli Junaidi, Bermain dan Belajar Bersama Upin Ipin, (Jogjakarta: DIVA Press,
2009), hlm. 17-18. 14
Ibid , hlm. 85
13
Selanjutnya dikisahkan mereka sahur, puasa di siang hari, berbuka puasa,
shalat tarawih, shalat Ied sampai berziarah kubur ke makam orang tua
mereka.15
Momen Ramadhan dijadikan kesempatan emas oleh para awak
rumah produksi yang terlibat dalam pembuatan film kartun Upin dan Ipin
ini. Niatan perdana sebagai bentuk perayaan terhadap bulan suci
Ramadhan 1429 H ternyata membuahkan hasil yang positif karena karya
film kartun Upin dan Ipin ini telah menjadi salah satu kartun yang banyak
digandrungi di dunia Timur (baca: Asia) yang masyarakatnya mayoritas
berpenduduk Muslim. Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat
welcome dengan tayangan kartun bernafas Islami ini. Lihat saja misalnya
stasiun televisi swasta TPI (sekarang MNCTV) mengganti hak siaran yang
sebelumnya ditayangkan di TVRI di tahun 2007 dalam musim perdananya
yang berisi episode 6. Sejak tahun 2008 TPI menjadi stasiun yang berhak
menyiarkan film kartun Upin dan Ipin sampai sekarang.
6. Nilai-nilai Pengetahuan Pendidikan Agama Islam pada Film Kartun
Upin dan Ipin
Nilai-nilai pendidikan Islam dalam film kartun Upin dan Ipin pada
episode tema Ramadhan diantaranya adalah nilai pendidikan ibadah. Kalau
ibadah diartikan sebagai pengabdian, maka itu merupakan manifestasi rasa
syukur manusia kepada Tuhan-Nya, sebagai rasa terima kasih atas segala
nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada hamba-Nya. Namun ibadah
tidak terbatas pada arti tersebut, ibadah mencakup juga pada tingkah laku
manusia dalam kehidupannya.
Adapun pada dasarnya ibadah dibagi menjadi ibadah umum dan
ibadah khusus, ibadah khusus adalah mahdhah yang diwajibkan bagi
setiap muslim. Ibadah mahdhah juga merupakan ibadah yang terbagi atas
lima perintah yang sering disebut rukun Islam, hubungannya selalu dengan
Allah. Sedangkan ibadah sosial kemasyarakatan bersifat horizontal kepada
sesama makhluk hidup.
15
Ibid., hlm. 86-87
14
a) Ibadah Mahdhah
1) Shalat
Shalat adalah salah satu kewajiban yang di syari‟atkan oleh
Allah kepada hamba-Nya yang beriman. Shalat merupakan ibadah
yang terdiri dari perkataan dan perbuatan. Dari pandangan ini,
shalat ibarat sebuah pedoman khusus yang bisa mendidik manusia
untuk mampu memahami bahwa rutinitas yang dilakukan sebanyak
lima kali sehari itu membuat ikatan antara diri umat muslim
dengan Tuhan-Nya lebih kuat dari pada ikatannya dengan segala
apapun yang ada. Shalat menjadikan seluruh muslim bersaudara.
Shalat disyariatkan untuk mensucikan hati yang terkontaminasi
dari penyakit hati, menghilangkan penyakit yang menghinggapinya
dan menerangi ruh dari kegelapan. Sebagai orang Islam yang sadar
akan tanggungjawabnya dalam agamanya. Sebagaimana firman
Allah :
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia)
berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya
yang demikian itu termasuk perkara yang penting”16
(Q.S.
Lukman/31: 17)
Ayat diatas menjelaskan bahwa Luqman memberikan nasihat
kepada anaknya nasihat yang dapat menjamin kesinambungan
Tauhid serta kehadiran Illahi dalam kalbu sang anak. Beliau
16
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Karya Toha
Putra, 1998), hlm. 815.
15
berkata sambil tetap memanggilnya dengan panggilan mesra :
wahai anakku sayang, laksanakanlah shalat dengan sempurnanya
syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya, mengerjakan yang ma‟ruf
dan cegahlah mereka dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diperintahkan Allah agar diutamakan, sehingga tidak
ada alasan untuk mengabaikannya.17
Seperti rutinitas yang dilakukan Upin dan Ipin dalam
kesehariannya. Hal ini tercermin dalam dialog pada episode 1 yang
berjudul “Esok Puasa”, ketika Upin dan Ipin sedang bermain
kelereng di halaman, terdengar suara Adzan, terjadilah dialog :
Upin : ha, maghrib. Cepat balik
Kak Ros : Upin, Ipin.
Rajoo : Hei tunggu
Kak Ros :Hah, cepat mandi, habis mandi sembahyang
mengaji.
Rutinitas shalat yang dilakukan Upin dan Ipin adalah
pembuktian bahwa mereka selalu melaksanakan ibadah mahdhah
yang telah diperintahkan Allah.
2) Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta
segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit
fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan
seorang muslim.
Memang, ibadah puasa merupakan ibadah yang berat, dan
sesuatu yang berat jika diwajibkan kepada orang banyak, maka
yang bersangkutan akan menjadi mudah melakukannya, sekaligus
memberikan dorongan kepada mereka untuk melakukannya.18
17
M.Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah, Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume II,
(Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm. 136. 18
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 2, (Semarang : PT Karya
Toha Putra,1993), hlm. 116
16
Setiap muslim wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadhan,
seperti yang tergambar dalam episode 1 yang berjudul “Esok
Puasa”.
Upin : Puase itu ape Opah?
Opah : Puase itu kita tak boleh makan, tak boleh minum,
dari pagi sampai petang, paham?
Ipin : Haah, tak boleh makan, matilah.
Kak ros : Halah, tak ade matinye.
Upin : Kenapa kite puase opah?
Opah : Orang Islam wajib puase, Tuhan suruh. Supaya kite
tahu macem mane rasanye orang yang kelaparan.
Dari kutipan dialog diatas, menunjukkan kalau Upin dan Ipin
meskipun masih kecil sudah dikenalkan oleh Opah mengenai puasa
Ramadhan. Hal serupalah yang perlu dilakukan oleh para orang tua
untuk mengenalkan puasa sejak dini.
3) Zakat
Zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas
sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu
tertentu. Firman Allah :
“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta
orang-orang yang ruku’”.19
(Q.S. Al Baqarah/2: 43)
Selain Allah memerintahkan agar mendirikan shalat untuk
membersihkan jiwa, Allah juga memerintahkan agar menunaikan
ibadah zakat. Sebab jenis ibadah ini merupakan manifestasi rasa
19
Op.,Cit,,Departemen Agama RI. hlm 14.
17
syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka
sekaligus merupakan cermin hubungan yang serasi atas manusia.20
Zakat merupakan kewajiban, untuk itu kita perlu
mengenalkan kepada anak sejak dini. Seperti dialog pada episode
15 yang berjudul “Zakat Fitrah”.
Upin : Hei Ipin besok raye bukan, kite mesti pergi ke rumah
Tok Dalang.
Ipin : Haa, kenapa mesti?
Upin : Iyelah, kan orang lagi bagi banyak duit.
Ipin : Betul, betul, betul.
Kak Ros : Eh, itu bukan duit die lah.
Upin : Ha, bukan.
Kak ros : Iyelah die kutip aje, duit itu nanti dibagikan kepade
orang yang berhak.
Upin : Kite boleh dapet kak?
Kak ros : Boleh, boleh pulang.
Upin : Opah, apalah Kak Ros ini.
Opah : Macam ni, dalam bulan Ramadhan kite yang hidup
seneng cukup makan, cukup pakan, wajib
mengeluarkan zakat fitrah untuk diberikan kepade
orang susah, miskin.
Upin : Kenape nak bagi?
Ipin : Seger.
Kak ros : Supaye, mereka ade makanan dipagi raye, jadi
semua orang gembirelah.
Ipin : Gembire
Dari kutipan dialog diatas disitu Upin dan Ipin diberikan
pemahaman mengenai zakat oleh Opah dan Kak Ros.
20
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 1, (Semarang : PT Karya
Toha Putra,1993), hlm. 178
18
b) Ibadah Ghoiru Mahdhah
1) Menebarkan salam
Menebarkan salam adalah kewajiban bagi setiap muslim,
menebarkan salam termasuk ibadah. Mengucapkan salam itu
sunnah dan menjawabnya wajib. Dalam menjawab salam boleh
melebihkan dan tidak boleh menguranginya. Barang siapa yang
biasa menyebarkan salam, maka akan timbul kasih sayang dan
dimudahkan ke dalam syurga.
Dalam sebuah hadist :
حقالمسلم علىالمسلم: سمعت رسولالله صلىالله عليه وسلم يقول
ردالسالم وعيادة المريض واتباع الجنائزواجابة الدعوة: خمس
وتشميت العاطش
“Saya mendengar Rasulullah SAW berkata : hak seorang muslim
terhadap orang muslim ada lima, menjawab salam, mengunjungi
orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan (walimah),
dan mentasymitkan orang bersin”. (HR. Bukhari dan Muslim)21
Dalam film ini tercermin dari sikap dan kebiasaan Upin dan
Ipin ketika memasuki rumah dan bertemu ke rumah orang lain.
2) Shadaqah
Shadaqah adalah menyedekahkan atau memberikan sesuatu
kepada orang lain dan untuk kebaikan tanpa ada waktu yang di
tentukan. Firman Allah :
21
Imam Abi Al Husain Muslim Al Hajjaj, Sokhih Muslim, (Lebanon : Daarul Fikr, 1983),
hlm. 1704.
19
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang kami
anugerahkan kepada mereka”22
(Q.S. Al-Baqarah/2: 3)
Dalam firman Allah diatas yang berbunyi Wa Mimma
razaqnahum mengandung isyarat yang berarti bahwa nafkah yang
diisyaratkan agama adalah sebagian yang dimiliki seseorang bukan
seluruhnya, dan terkandung pengertian mengajari umat manusia
mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan himbauan menabung harta.
Adapun orang-orang yang cenderung menginfakkan harta yang
paling disukai, dalam rangka mencari keridhaan Allah maka
mereka itulah orang-orang yang bertakwa dan siap menerima
petunjuk dari Allah.23
Dalam film ini dijalaskan shadaqah yang ditunjukkan dalam
episode 18 yang berjudul “Berkat” yaitu ketika Atok memberikan
uang kepada Upin dan Ipin beserta teman-temannya. Pesan yang
ingin disampaikan dalam episode ini adalah keikhlasan Atok
Dalang dalam memberikan shadaqah, meskipun dia hidupnya
sederhana tetapi selalu berusaha untuk bersedekah dan
menyebarkan kesenangan bagi orang lain.
B. Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah
1. Taksonomi Tujuan Pendidikan (sub kognitif)
Benjamin S Bloom bersama rekannya berusaha untuk
mengklasifikasikan tujuan instruksional pendidikan. Pengklasifikasian
tersebut memunculkan istilah taksonomi. Taksonomi ini terdiri dari tiga
22
Op., Cit, Departemen Agama RI, hlm. 3 23
Op., Cit, Ahmad Mustafa Al Maraghi I, hlm. 64
20
ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.24
Dalam
pembahasan ini peneliti membatasi hanya pada ranah kognitif yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama,
istilah, ide, gejala-gejala, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau
ingatan ini adalah merupakan proses berpikir yang paling rendah.
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diingat atau diketahui.
Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang
lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih
tinggi dari ingatan atau hafalan.
Penerapan atau aplikasi (application) adalah kesanggupan seseorang
untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun
metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya,
dalam situasi yang baru dan konkret. Aplikasi atau penerapan ini adalah
merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan utau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih
kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-
faktor yang satu dengan faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat
lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan
kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses
24
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo,1999), hlm. 149
21
yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga
menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) adalah merupakan
jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi
Bloom. Penilaian atau evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide,
misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan
mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan
atau kriteria yang ada.25
Keenam jenjang berpikir yang terdapat pada ranah kognitif menurut
Taksonomi Bloom itu, jika diurutkan secara hierarki paramidal adalah
sebagai berikut :
Penilaian (Evaluation)
Sintesis (Synthesis)
Analisis (Analysis)
Penerapan (Application)
Pemahaman (Comprehension)
Pengetahuan (Knowledge)
Gambar enam jenjang berpikir ranah kognitif.
Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini bersifat kontinum
dan overlap (tumpang tindih), dimana ranah yang lebih tinggi meliputi
semua ranah yang ada di bawahnya. Overlap di antara enam jenjang
berpikir itu dapat digambarkan sebagai berikut:
25
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), hlm. 50-52
22
4
1
Gambar overlap antara enam jenjang pada ranah kognitif.26
2. Konsep Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar
dalam suatu hal. Pemahaman merupakan proses perbuatan, cara
memahami.27
Selain itu Kelvin Seifart menyatakan bahwa pemahaman adalah
“kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diingat kurang
lebih sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai dengan maksud
penggunaanya”.28
W.S Winkel dalam psikologi menyatakan bahwa
pemahaman adalah “kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari”.29
26
Ibid., hlm. 53. 27
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 714. 28
Kelvin Seifart, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Yogyakarta:
Irasod, 2007), Cet. I, hlm.151 29
Op., Cit, W.S Winkel, hlm. 150
3
4
5
6
1
2
23
Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pemahaman terdapat karakteristik yang melekat yaitu adanya kemampuan
untuk mengungkapkan kembali baik dalam bentuk tulisan, perkataan,
maupun simbol.
3. Kategori Pemahaman
Pemahaman atau dapat juga disebut dengan istilah mengerti
merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi
yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui
seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur
kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasikan dan kemudian
berasimilasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk
struktur kognitif baru. Tingkatan dalam pemahaman ini meliputi :
a. Translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa
perubahan makna. Misalkan simbol dalam bentuk kata-kata diubah
menjadi gambar, bagan atau grafik.
b. Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik
dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal. Seseorang dapat
dikatakan telah dapat menginterpretasikan tentang suatu konsep atau
prinsip tertentu jika dia telah mampu membedakan,
memperbandingkan atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang
lain. Contoh sesesorang dapat dikatakan telah mengerti konsep tentang
“motivasi kerja” dan dia telah dapat membedakannya dengan konsep
tentang ”motivasi belajar”.
c. Ekstrapolasi yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan dari
suatu temuan. Misalnya, kepada siswa dihadapkan rangkaian bilangan
2, 3, 5, 7, 11, dengan kemampuan ekstrapolasinya tentu dia akan
mengatakan bilangan ke-6 adalah 13 dan ke-7 adalah 19. Untuk bisa
seperti itu, terlebih dahulu dicari prinsip apa yang bekerja diantara
kelima bilangan itu. Jika ditemukan bahwa kelima
24
bilangan tersebut adalah urutan bilangan prima, maka kelanjutannnya
dapat dinyatakan berdasarkan prinsip tersebut.30
4. Instrumen Evaluasi
Pengertian evaluasi secara luas adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan.31
Menurut Harjanto, evaluasi
secara umum dapat didefinisikan “penilaian/penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dalam hukum”.32
Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan
evaluasi adalah “proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran
informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam
merancang suatu sistem pengajaran”.33
Dari pengertian-pengertian tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang
dilakukan guna memperoleh informasi tentang pertumbuhan dan kemajuan
peserta didik sebagai pedoman untuk membuat keputusan.
Fungsi evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dari tujuan
evaluasi itu sendiri. Evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan
tujuan sebagai berikut :
a. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar siswa
b. Untuk menempatkan para siswa dalam situasi belajar mengajar yang
tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai
karakteristik yang dimiliki oleh setiap orang.
c. Untuk mengenang latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan
lingkungan) yang berguna.
30
Akhmad Sudrajad, “TaksonomiBloom” ,dalam http://www.scribd.com/doc/18022257/,
diakses 25 februari 2011. 31
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 3 32
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Asdi Mahasatya, 2005), hlm. 277 33
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2003), hlm. 210
25
d. Untuk umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan
untuk memperbaiki proses belajar dan proses remedial bagi para
siswa.34
Sedangkan alat-alat atau instrument evaluasi hasil proses belajar
mengajar disekolah dapat dibedakan menjadi dua macam :
a. Teknik tes
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang
berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan
oleh anak atau sekelompok anak, sehingga menghasilkan sebuah nilai
tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau
dengan nilai standar yang ditetapkan.
Teknik tes ini banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikir (cognitive domain).
b. Teknik non tes
Teknik non tes ini antara lain dengan pengamatan secara
sistematis (observasi), melakukan wawancara (interview), angket dan
memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).
Teknik non tes ini pada umumnya memegang peranan penting
dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap
hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric
domain).35
5. Ibadah Ramadhan
a. Pengertian puasa
Puasa (shaum) menurut bahasa adalah menahan dari segala
sesuatu seperti menahan tidak tidur, menahan tidak berbicara, menahan
tidak makan atau menahan diri tidak makan makanan tertentu seperti
daging, ikan dan sebagainya. Puasa dalam pengertian bahasa ini pun
34
Ibid, hlm. 211 35
Op., Cit, Anas Sudjiono, hlm. 75.
26
adakalanya dilakukan orang untuk tujuan tertentu, atau memantang
tidak makan makanan tertentu.
Puasa menurut istilah agama Islam adalah menahan diri dari
makan dan minum dan bercampur (suami isteri) sehari penuh, mulai
dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat yang ikhlas, taat
dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Landasan hukum puasa
adalah :
“hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.”36
(QS. Al Baqarah/2: 183)
b. Ketentuan puasa
Waktu awal Ramadhan (tanggal 1 Ramadhan) dan akhir
Ramadhan (tanggal 1 Syawal) ditetapkan atas dasar peredaran bulan
Qamariyah, yaitu dengan melihat datangnya bulan baru. Sedangkan
untuk awal mulai berpuasa (fajar) dan mengakhirinya (maghrib)
ditetapkan atas dasar perredaran matahari (Syamsiyah). Allah SWT
berfirman :
“….karena itu barang siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka
berpuasalah….” (QS. Al Baqarah/2: 185)
Rasulullah saw bersabda :
صوموالرؤيته وأفطروا لرؤيته فإنغبيعليکم فأکملواعدة شعبان ثال ثين
“Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah kamu
karena melihat bulan. Apabila mendung maka genapkanlah bulan
Sya’ban menjadi 30 hari.” (H.R. Muttafaq „alaih)
36
M. Ali Hasan, Tuntunan Puasa dan Zakat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm. 2
27
Sedangkan awal berpuasa Allah menetapkan :
“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara
benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah/2 :
187)37
Ibadah puasa dilakukan dengan beberapa syarat. Ada syarat-
syarat yang berkaitan dengan wajib puasa dan ada pula syarat-syarat
yang berhubungan dengan sah puasa.
Syarat wajib puasa :
1) Islam
2) Baligh
3) Berakal
4) Mampu berpuasa
Syarat sah puasa :
1) Islam
2) Mumayyiz
3) Suci dari haid dan nifas38
c. Cara melakukan puasa
Puasa dianggap sah apabila memenuhi rukunnya dan dianggap
batal apabila melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Rukun puasa :
1) Niat
2) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari
terbit fajar hingga terbenam matahari.
Hal-hal yang membatalkan puasa :
1) Makan dan minum yang disengaja
37
Miftah Faridl, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta: Gema Insani, 2007), hlm. 103-104 38
Op. Cit., hlm. 27-28
28
2) Berhubungan badan
3) Mengeluarkan mani
4) Haid dan nifas
5) Muntah dengan sengaja
6) Murtad 39
d. Hikmah puasa
Ibadah puasa adalah untuk kepentingan hamba Allah itu yang
menjalankan ibadah, bukan untuk kepentingan Allah. Perbuatan baik
tidak mendatangkan manfaat bagi Allah dan perbuatan maksiat hamba-
Nya tidak membawa mudharat bagi-Nya. Ketaatan hamba-hamba-Nya
semuanya kembali kepada kemaslahatan hamba-hamba-Nya. Beberapa
hikmah puasa antara lain :
1) Membersihkan jiwa
2) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani
3) Mendidik sabar dan berkemauan keras
4) Meredam nafsu seksual
5) Mensyukuri nikmat Allah
6) Memelihara diri dari penyelewengan
7) Meningkatkan takwa40
e. Amalan-amalan di bulan Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, selain meninggalkan berbagai macam
perbuatan dosa dan kesalahan serta perbuatan-perbuatan yang tidak
sesuai dengan keagungan ibadah puasa, juga hendaknya melaksanakan
berbagai macam kegiatan ibadah. Adapun amalan-amalan yang dapat
menyempurnakan ibadah puasa antara lain :
1) Melaksanakan makan sahur
2) Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya
3) Memperbanyak membaca Al Quran
4) Memperbanyak sedekah
39
Musthafa Dib Al-Bugha, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-hukum Islam
Madzhab Syafi’i, (Solo : Media Zikir, 2010), hlm. 210-212 40
Op., Cit, M. Ali Hasan, hlm. 59
29
5) Shalat malam (tarawih dan tahajjud)
6) Melakukan I‟tikaf
7) Memperbanyak do‟a kepada Allah
8) Banyak `berzikir kepada Allah41
C. Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Episode Tema Ramadhan
dan Ipin Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan
Ramadhan
Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung
(konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian
melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin
keatas dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu.
Sebagaimana yang digambarkan Dale :42
Abstrak
Konkret
41
Op., Cit, Miftah Farid, hlm. 85-86. 42
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. 2, hlm.
9-10.
Pengalaman Langsung
Pengalaman Melalui Benda Tiruan
Pengalaman Melalui Drama
Demonstrasi
Karyawisata
Televisi
Film
Radio
Visual
Lambang Visual
Verbal
30
Film kartun Upin dan Ipin pada episode tema Ramadhan memberi
kontribusi yang sangat berguna bagi proses pembelajaran. Materi-materi yang
disampaikan dan bahasa yang santun yang digunakan dalam film kartun
tersebut dpat dijadikan referensi dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
Islam, selain itu film tersebut juga dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran, selain untuk hiburan film tersebut juga merupakan pendidikan
untuk anak-anak.
D. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Film
Kartun Upin dan Ipin (kajian materi dan metode pendidikan fikih pada
anak usia sekolah dasar) oleh Siti Fatimatu Zahra (05410107) Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2009. Dalam penelitian
ini dijelaskan bahwa materi pendidikan fiqh yang terdapat dalam film
kartun Upin dan Ipin adalah shalat, puasa, dan zakat. Dijelaskan juga
bahwa metode pendidikan fikih yang ada dalam film kartun Upin dan
Ipin dapat dijadikan pertimbangan orang tua maupun pendidik dalam
menyampaikan materi fikih, seperti metode tanya jawab, metode
keteladanan, dan nasihat. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti
susun adalah peneliti mencoba mencari pengaruh apakah menonton film
kartun Upin dan Ipin bisa membantu proses pembelajaran Agama Islam
di sekolah khususnya pada tema Ramadhan, setelah peneliti mencari
nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film kartun Upin dan Ipin.
2. Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Film Kartun
Upin dan Ipin pada Episode Tema Ramadhan oleh Muhammad
Supriyadi (053111119) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
tahun 2010. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa film kartun Upin dan
Ipin pada episode tema Ramadhan memiliki nilai-nilai pendidikan yang
terkandung di dalamnya. Diantaranya adalah pertama, nilai-nilai
pendidikan ibadah yang meliputi ibadah maghdah dan ghoiru maghdah.
Kedua, nilai pendidikan yang bersifat universal meliputi kedamaian,
31
penghargaan, cinta, toleransi, tanggung jawab, kebahagiaan, kerjasama,
kejujuran, kerendahan hati, kebebasan, kesederhanaan, persatuan.
Perbedaan dengan penelitian yang peneliti susun adalah bahwa peneliti
mencoba mengungkapkan nilai-nilai pendidikan Agama Islam dalam
film kartun Upin dan Ipin yang terbatas hanya pada tema Ramadhan,
kemudian peneliti mencari pengaruh apakah menonton film kartun Upin
dan Ipin bisa membantu proses pembelajaran Agama Islam di sekolah
khususnya pada tema Ramadhan
E. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.43
Jadi,
hipotesis merupakan kesimpulan yang belum final. Artinya ia masih
dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan pengertian diatas, maka hipotesis yang peneliti ajukan
adalah sebagai berikut: “ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan
Ipin terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah siswa SDN Kemiri 06
Subah Kabupaten Batang”.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT
Rineka Cipta, 2006), cet. XIII, hlm. 71.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah
atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan tertentu.1
Metode penelitian atau metodologi adalah cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan atau menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh
pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.2
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode
tema Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
2. Untuk mengetahui pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan
siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat menonton film kartun
Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada
aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten
Batang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April – 06 Mei 2011
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Melakukan pendekatan kepada kepala sekolah untuk mengajukan
permohonan izin penelitian.
1 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
11
2 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja
Grafindo persada, 1996), hlm. 10.
33
b. Melakukan survey awal bertujuan untuk mencari gambaran umum
tentang objek yang akan diteliti serta penentuan responden dari
populasi yang ada.
c. Penyebaran angket dan soal tes serta pengumpulan data-data yang
diperlukan.
d. Melakukan analisis data.
2. Tempat Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil tempat penelitian
di SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian.3
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun
yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh, variabel bebas
disini berupa minat menonton film kartun Upin dan Ipin, dengan
indikator:
a) Perasaan senang menonton film kartun Upin dan Ipin.
b) Perasaan tertarik menonton film kartun Upin dan Ipin.
c) Perhatian terhadap film kartun Upin dan Ipin
d) Kesungguhan menonton film kartun Upin dan Ipin.
2. Variabel terikat yaitu variabel yang mendapatkan pengaruh, variabel
terikat disini berupa pemahaman PAI pada aspek ibadah, yang dibatasi
pada ibadah di bulan Ramadhan, dengan indikator:
a) Mampu menjelaskan pengertian puasa
b) Mampu menjelaskan ketentuan puasa
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet ke XIII, hlm. 118
34
c) Mampu menjelaskan cara melakukan puasa
d) Mampu menjelaskan hikmah puasa
e) Mampu menjelaskan amalan-amalan di bulan Ramadhan
D. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian populasi hanya dapat
dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Objek
pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu
berlaku untuk seluruh populasi.4
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.5 Karena dalam penelitian ini subjeknya kurang dari 100, maka
subyek penelitian ini adalah 37 anak yang diambil dari kelas V dan kelas VI.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti hanya menggunakan pendekatan atau
penelitian yaitu melalui penelitian lapangan (field research). Untuk
penelitian ini digunakan beberapa metode:
1. Angket atau Kuesioner
Metode angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang
harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).6 Jenis angket yang
digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih
jawabannya saja. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
minat menonton film kartun Upin dan Ipin.
4 Ibid., hlm. 130
5 Ibid., hlm. 134
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006) hlm. 28.
35
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
dugunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.7 Tes
yang dimaksudkan disini adalah tes sebagai alat penilaian yang artinya
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mendapat jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan (tes lisan),
bentuk tulisan (tes tulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).8
Dalam hal ini tes digunakan untuk mengetahui pemahaman ibadah kelas
V dan VI. Tes dilakukan pada akhir pokok bahasan pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang diajarkan. Bahan tes diambil dari standar kompetensi
tentang Pendidikan Agama Islam pada aspek ibadah khususnya pada tema
Ramadhan. Tes yang dilakukan adalah tes obyektif pilihan ganda dengan
jumlah 30 soal.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa
data tersebut. Sebagai teknik analisis data peneliti menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada
populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas menggunakan statistik deskriptif
dalam analisisnya.9
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Op cit, hlm 150.
8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya,
1990), hlm. 35.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 147.
36
1. Analisis Pendahuluan
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui jawaban angket
dimasukkan ke dalam tabel dan diberi skor pada setiap alternativ jawaban
responden, yaitu dengan mengubah data-data jawaban angket tersebut ke
dalam bentuk angka kuantitatif. Adapun kriterianya adalah sebagai
berikut :
a. Untuk jawaban angket variabel tentang minat menonton film kartun
Upin dan Ipin :
Untuk alternatif jawaban A diberi nilai 4
Untuk alternatif jawaban B diberi nilai 3
Untuk alternatif jawaban C diberi nilai 2
Untuk alternatif jawaban D diberi nilai 1
b. Untuk pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan tidak
menggunakan angket, akan tetapi dalam hal ini peneliti menggunakan
daftar nilai tes yang telah diajukan kepada populasi yang telah
ditentukan yang perhitungannya dengan angka mentah disusun dalam
tabel. Selanjutnya peneliti mengelompokkan hasil perhitungan
jawaban angket variabel minat menonton film kartun Upin dan Ipin
dan nilai tes materi PAI pada aspek ibadah (bab Ramadhan) siswa
kelas V dan VI SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Dalam
tabel distribusi frekuensi skor mean dengan lima kategori nilai yaitu :
Baik sekali
Baik
Cukup
Buruk
Sangat buruk
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang
diajukan, adapun jalan analisisnya adalah melalui pengelolaan yang akan
mencari pengaruh data variabel independent (X) terhadap variabel
dependent (Y).
37
Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Minat Menonton Film
Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan terhadap Pemahaman
PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah
Kabupaten Batang, mempunyai variabel independent (X) yaitu minat
menonton film kartun Upin dan Ipin, dan variabel dependent (Y) yaitu
pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN
Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
Setelah memperoleh data dengan menggunakan angket, kemudian
dilakukan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh mengetahui ada
tidaknya pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode
tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi
satu prediktor dengan skor deviasi yaitu minat menonton Film Kartun
Upin dan Ipin sebagai variabel pengaruh (independent) dan pemahaman
PAI pada aspek ibadah sebagai variabel terpengaruh (dependent) yaitu
dengan langkah-langkah :
a. Mencari korelasi antara prediktor dan kreterium melalui teknik
korelasi moment tangkar dengan pearson dengan rumus10
:
Diketahui bahwa:
1) = -
2) = -
10
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 4.
38
3) =
b. Mencari persamaan regresi:
Ŷ = aX + K
Keterangan :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = bilangan koefisien prediktor
X = prediktor
K = bilangan konstan
c. Analisis variasi regresi
Varian regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F), Uji
dengan rumus11
:
Keterangan:
Freg = Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg = Rerata kuadrat hasil regresi
RKres = Rerata kuadrat residu
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel
ringkasan analisis garis regresi:
Sumber
variasi
Db JK RK Freg
Regresi (reg)
1
11
Ibid., hlm. 13
39
Residu (res)
N-2
-
Total (T) N-1
- -
Kemudian analisis dengan membandingkan nilai F yang telah
diketahui dalam tabel (F t 5% atau 1%) dengan kemungkinan:
a. Jika 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar atau sama dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti penelitian ini
signifikan, artinya ada pengaruh minat menonton film kartun Upin
dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada
aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah
Kabupaten Batang. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan
diterima.
b. Jika 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih kecil dari pada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti non signifikan ini berarti
tidak ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin
episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah
di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan ditolak.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Analisis pendahuluan
Berikut adalah data nama-nama siswa SDN Kemiri 06 Subah
Kabupaten Batang yang menjadi populasi penelitian.
TABEL 1
No Responden Nama Kelas
1 R-1 Ahmad Arif Tian
Kelas VI
2 R-2 Aji Saputra
3 R-3 Aprilia Biwanti
4 R-4 Asih Puji Lestari
5 R-5 Desi Mugiati
6 R-6 Dina Wulandari
7 R-7 Ita Wulandari
8 R-8 Muhammad Adnan Febya Latief
9 R-9 Muhammad Khoiruddin
10 R-10 Ralex Pianto
11 R-11 Retno Setyaningsih
12 R-12 Rika Ayumi
13 R-13 Tri Purnomo
14 R-14 Via Rochania
15 R-15 Vina Zulfiana
16 R-16 Vixy Yoga Pratama
17 R-17 Yunita Rema Rosana
18 R-18 Ana Era Putri Lutfiyani
19 R-19 Anisa Syaifa Zuhrita
20 R-20 Apriliani
21 R-21 Bahrul Ulum
42
22 R-22 Cici Purnamasari
23 R-23 David Aris Saputra
24 R-24 David Rian Saputra
25 R-25 Dwi Ardianto
26 R-26 Edi Listiyanto
27 R-27 Fani Kurniawati
28 R-28 Ivan Setyawan
29 R-29 Kholifaturrohmah
30 R-30 Nur Diyanti
31 R-31 Nur Hidayati
32 R-32 Nurul Hidayah
33 R-33 Reni Pujiyanti
34 R-34 Riri Nur Santoso
35 R-35 Rismaya Dwi Melanie
36 R-36 Ummul Faizah
37 R-37 Siti Mugiati
a. Data hasil angket tentang minat menonton film kartun Upin dan Ipin
serta pemahaman PAI pada aspek ibadah
TABEL 2
No
Resp
Skor Jawaban Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 2 2 2 1 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 54
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 60
3 4 4 3 4 2 1 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 64
4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 42
5 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 4 3 2 4 2 3 48
6 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 42
7 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 60
8 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 52
9 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 60
10 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 2 3 4 4 65
43
Agar data diatas menjadi lebih ringkas, maka data tersebut akan
diubah menjadi data bergolong. Untuk mengubahnya menjadi data
bergolong maka terlebih dahulu perlu dicari range, jumlah kelas, dan
interval kelas :
Range (R) = H – L
= 73 – 42
= 31
11 3 2 1 1 1 1 1 1 4 1 4 2 1 4 3 4 2 4 2 4 46
12 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 3 2 4 52
13 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 2 3 2 60
14 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 42
15 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 3 2 4 52
16 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 3 2 4 52
17 3 4 4 1 1 4 4 1 3 1 3 1 3 4 4 4 4 4 1 4 58
18 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 68
19 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 66
20 4 4 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 59
21 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 1 2 2 4 4 4 2 4 3 2 55
22 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 3 2 4 52
23 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 2 3 4 4 67
24 4 4 3 4 2 1 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 64
25 4 4 3 4 2 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 67
26 4 4 2 4 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 69
27 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 3 52
28 4 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 4 64
29 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 3 2 2 2 4 51
30 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 56
31 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 61
32 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 61
33 3 4 4 1 1 4 4 1 3 1 3 1 4 3 4 4 4 4 1 4 58
34 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 53
35 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 73
36 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 48
37 4 2 2 2 1 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 54
44
K = 1 + (3,3) log N
= 1 + (3,3) log 37
= 1 + (3,3) (1,56820)
= 1 + 5, 17506
= 6, 17506 dibulatkan menjadi 6
Interval kelas = 𝑅
𝐾
= 31
6
i = 5,16 dibulatkan menjadi 5
Dari hasil angket yang diperoleh, maka dapat diketahui tingkat
minat menonton film kartun Upin dan Ipin dengan mengetahui nilai mean
dan standar deviasi melalui tabel frekuensi terlebih dahulu.
TABEL 3
Distribusi Frekuensi tentang Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin (X)
No Interval X F FX X² FX²
1 72-76 74 1 74 5476 5476
2 67-71 69 4 276 4761 19044
3 62-66 64 5 320 4096 20480
4 57-61 59 9 531 3481 31329
5 52-56 54 11 594 2916 32076
6 47-51 49 3 147 2401 7203
7 42-46 44 4 176 1936 7744
Jumlah
37 2118
123352
Mencari mean :
M = ∑𝑓𝑥
𝑁
= 2118
37
= 57, 243
45
Mencari Standar Deviasi :
SD = ∑𝑓𝑥²
𝑁−
∑𝑓𝑥
𝑁 ²
= 123352
37−
2118
37 ²
= 3333,837 − 3276, 761
= 57,076
= 7,55
Mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima untuk
menentukan kategori nilai :
M + 1,5 (SD) = 57,243 + 1,5 (7,55) = 57,243 + 11,325 = 68,568
M + 0,5 (SD) = 57,243 + 0,5 (7,55) = 57,243 + 3,775 = 61,018
M – 0,5 (SD) = 57,243 – 0,5 (7,55) = 57,243 – 3,775 = 53,468
M – 1,5 (SD) = 57,243 – 1,5 (7,55) = 57,243 – 11,325 = 45,918
Kategori Nilai
Interval Nilai Kategori
68
61 – 67
53 – 60
45 – 52
45
Baik Sekali
Baik
Cukup
Buruk
Buruk Sekali
Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilai
pada variabel minat menonton film kartun Upin dan Ipin termasuk dalam
kategori cukup yaitu pada interval 53 – 60 yang diambil dari nilai rata-rata
(mean) 57,243.
46
b. Pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan
Dari hasil tes yang diperoleh, maka dapat diketahui nilai
pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa dengan
mengetahui nilai mean dan standar deviasi melalui tabel frekuensi terlebih
dahulu.
TABEL 4
Frekuensi pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan
Ramadhan
No Y F FY Y² FY²
1 58 1 58 3364 3364
2 64 2 128 4096 8192
3 70 2 140 4900 9800
4 73 1 73 5329 5329
5 76 4 304 5776 23104
6 79 2 158 6241 12482
7 85 3 255 7225 21675
8 88 2 176 7744 15488
9 91 6 546 8281 49686
10 94 5 470 8836 44180
11 97 9 873 9409 84681
Jumlah
N=37 3181
277981
Mencari mean :
M = ∑𝑓𝑦
𝑁
= 3181
37
= 85,97
Mencari Standar Deviasi :
SD = ∑𝑓𝑦²
𝑁−
∑𝑓𝑦
𝑁 ²
47
= 277981
37−
3181
37 ²
= 7513 − 7391,184
= 121,816
= 11,037
Mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima untuk
menentukan kategori nilai :
M + 1,5 (SD) = 85,97 + 1,5 (11,037) = 85,97 + 16,555 = 102,525
M + 0,5 (SD) = 85,97 + 0,5 (11,037) = 85,97 + 5,518 = 91,488
M – 0,5 (SD) = 85,97 – 0,5 (11,037) = 85,97 – 5,518 = 80,452
M – 1,5 (SD) = 85,97 – 1,5 (11,037) = 85,97 – 16,555 = 69,415
Kategori Nilai
Interval Nilai Kategori
102
91 – 101
80 – 90
69 – 89
69
Baik Sekali
Baik
Cukup
Buruk
Buruk Sekali
Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilai
pada variabel pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan
termasuk dalam kategori cukup yaitu pada interval 80 - 90 yang diambil
dari nilai rata-rata (mean) 85,97.
2. Analisis Uji Hipotesis
a. Mencari korelasi antara prediktor dan kriterium melalui teknik korelasi
moment tangkar dari pearson dengan rumus :
48
𝑟𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦
∑𝑥² ∑𝑦²
Diketahui bahwa :
∑𝑥² = ∑𝑥² - ∑𝑥 ²
𝑁
∑𝑦² = ∑𝑦² - ∑𝑦 ²
𝑁
∑𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦 - ∑ 𝑥 ∑𝑦
𝑁
Untuk mencari nilai korelasi diatas, maka dibantu dengan tabel :
TABEL 5
Koefisien Korelasi Variabel Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin
dan Variabel Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah
No X Y X² Y² XY
1 54 94 2916 8836 5076
2 60 91 3600 8281 5460
3 64 76 4096 5776 4864
4 42 58 1764 3364 2436
5 48 94 2304 8836 4512
6 42 97 1764 9409 4074
7 60 79 3600 6241 4740
8 52 97 2704 9409 5044
9 60 97 3600 9409 5820
10 65 85 4225 7225 5525
11 46 64 2116 4096 2944
12 52 91 2704 8281 4732
13 60 91 3600 8281 5460
14 42 70 1764 4900 2940
15 52 94 2704 8836 4888
16 52 79 2704 6241 4108
17 58 97 3364 9409 5626
18 68 97 4624 9409 6596
19 66 76 4356 5776 5016
20 59 94 3481 8836 5546
49
Dari tabel diatas maka dapat diketahui :
∑𝑋 = 2107
∑𝑌 = 3181
∑𝑋² = 122255
∑𝑌² = 277981
∑𝑋𝑌 = 182209
Untuk mencari hasil masing-masing rumus diatas adalah sebagai
berikut :
∑𝑥² = ∑𝑥² - ∑ 𝑥 ²
𝑁
= 122255 - 2107 ²
37
= 122255 - 4439449
37
= 122255 – 119985,11
21 55 88 3025 7744 4840
22 52 70 2704 4900 3640
23 67 91 4489 8281 6097
24 64 73 4096 5329 4672
25 67 91 4489 8281 6097
26 69 97 4761 9409 6693
27 52 85 2704 7225 4420
28 64 88 4096 7744 5632
29 51 76 2601 5776 3876
30 56 85 3136 7225 4760
31 61 64 3721 4096 3904
32 61 97 3721 9409 5917
33 58 97 3364 9409 5626
34 53 91 2809 8281 4823
35 73 97 5329 9409 7081
36 48 76 2304 5776 3648
37 54 94 2916 8836 5076
Jumlah 2107 3181 122255 277981 182209
50
= 2269,89
∑𝑦2 = ∑𝑦2 – ∑𝑦 2
𝑁
= 277981 - 3181 2
37
= 277981 - 10118761
37
= 277981 – 273480,027
= 4500,973
∑𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦 - ∑ 𝑥 ∑𝑦
𝑁
= 182209 - 2107 3181
37
= 182209 - 6702367
37
= 182209 – 181145,054
= 1063,946
Dari data diatas kemudian dimasukkan ke dalam rumus moment
tangkar dari pearson:
𝑟𝑥𝑦 = ∑𝑥𝑦
∑𝑥² ∑𝑦²
= 1063 ,946
2269,89 4500,973
= 1063 ,946
10216713 ,602
= 1063 ,946
3196,359
= 0,3328618593843808 dibulatkan menjadi 0,333
b. Menyusun persamaan regresi dengan menggunakan rumus :
Ŷ = aX + K
51
Keterangan :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = bilangan koefisien prediktor
X = prediktor
K = bilangan konstan
Mencari a dan K dengan rumus :1
∑𝑥𝑦 = a∑𝑥² + K ∑𝑥
∑𝑦 = a∑𝑥 + NK
182209 = a 122255 + 2107 K (1)
3181 = a 2107 + 37 K (2)
86,48 = 58,02 a + K
85,97 = 56,96 a + K
0,51 = 1,07 a
a = 0,51
1,07
a = 0,469
interpretasi nilai a pada persamaan (2)
3181 = a 2107 + 37 K
3181 = (0,469) (2107) + 37 K
3181 = 988,183 + 37 K
37 K = 3181 – 988,183
K = 2192,817
37
= 59,26
Dengan demikian diketahui bahwa nilai a adalah 0,469 dan nilai K
adalah sebesar 59,26.
1 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 5.
52
Menyusun persamaan regresi dengan rumus :
Ŷ = aX + K
Ŷ = 0,469 X + 59,26
c. Analisis varian garis regresi
Freg = 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠
RKreg = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑔
RKres = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠
JKreg = a ∑𝑥𝑦 + K ∑𝑦 - ∑𝑦 ²
𝑁
JKres = ∑𝑦² - a ∑𝑥𝑦 - K ∑𝑦
dbreg = 1
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠 = N-2
Keterangan :
Freg = harga F Garis Residu
RKreg = Rerata Kuadrat Garis Regresi
RKres = Rerata Kuadrat Residu
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi
JKres = Jumlah Kuadrat Residu
dbreg = Derajat Kebebasan Regresi
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠 = Derajat Kebebasan Regresi
JKreg = a ∑𝑥𝑦 + K ∑𝑦 - ∑𝑦 ²
𝑁
= (0,469) (182209) + (59,26) (3181) - 3181 ²
37
= 85456,021 + 188506,06 - 10118761
37
= 273962,081 – 273480,03
= 482,051
53
JKres = ∑𝑦² - a ∑𝑥� − K ∑𝑦
= 277981 – (0,469) (182209) – (59,26) (3181)
= 277981 – 85456,021 – 188506,06
= 4018,919
RKreg = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑔
= 482,051
1
= 482,051
RKres = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠
= 4018 ,919
35
= 114,826
Freg = 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠
= 481,051
114,826
= 4,189
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r” dengan menggunakan
rumus df = N – nr = 37 – 2 = 35. Dengan memeriksa Tabel Nilai “r”
Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 35, pada taraf
signifikansi 5 % diperoleh 𝑟𝑡 = 0,325 sedangkan pada taraf signifikansi 1%
diperoleh 𝑟𝑡 = 0,418. Karena 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟𝑜 pada taraf signifikansi 5% lebih
besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,333 > 0,325) maka hasilnya adalah signifikan, yang
berarti ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel.
Selanjutnya karena pada taraf signifikansi 1% 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟𝑜 lebih kecil
54
daripada 𝑟𝑡 maka hasilnya adalah non signifikan,yang berarti tidak terdapat
korelasi yang positif antara kedua variabel.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada pengaruh yang signifikan antara
minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan dengan
pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan, sekalipun korelasi
positif itu hanya cakupan saja.
2. Dalam uji 𝐹𝑟𝑒𝑔 diketahui bahwa nilainya sebesar 4,189, kemudian hasil
yang diperoleh dikonsultasikan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5%
adalah 4,13. Karena hasil 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar daripada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,189 > 4,13)
maka hasilnya adalah ada pengaruh yang positif antara minat menonton
film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan dengan pemahaman
PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan.
C. Keterbatasan Penelitian
Sebagai kegiatan yang terkait dengan penelitian tentunya memerlukan
persiapan dalam segala hal. Disini peneliti menyadari akan adanya kendala,
permasalahan dan hambatan yang harus dilalui.
Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan tetapi
peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya kekurangan
dan kesalahan, hal itu karena keterbatasan-keterbatasan dibawah ini :
1. Keterbatasan waktu
Keterbatasan waktu terjadi terkait dengan pembagiannya. Hal ini
terasa sulit bagi peneliti mengingat banyaknya kegiatan dan pekerjaan yang
peneliti lakukan, oleh karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka
peneliti hanya meneliti sesuai keperluan yang berhubungan dengan
penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan
tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.
2. Keterbatasan kemampuan
Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti
menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi
peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian
55
sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen
pembimbing.
3. Keterbatasan biaya
Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang suatu kegiatan adalah
biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dengan
biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini
sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan hal itu semata-
mata karena keterbatasan biaya.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan setelah melalui beberapa
tahapan prosedur ilmiah mulai dari tahap perencanaan, identifikasi
masalah, pengumpulan dan penyajian data sampai tahapan analisis data,
yang pada akhirnya disajikan dalam bentuk skripsi ini, berdasarkan
landasan teori pada bab II dan hasil analisis pada bab IV, hasil penelitian
pada siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang, dari
kesemuanya itu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Minat menonton film kartun Upin dan Ipin pada siswa kelas V dan VI
SD N Kemiri 06 Subah Batang menunjukkan kategori cukup yaitu
pada interval 53 – 60 dengan nilai rata-rata hasil angket sebesar
57,243.
2. Pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa kelas V
dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang menunjukkan kategori cukup
yaitu pada interval 80 – 90 dengan nilai rata-rata hasil tes sebesar
85,97.
3. Pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema
Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil
analisis uji hipotesis terbukti bahwa 𝐹𝑟𝑒𝑔 4,189 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,05= 4,13).
Karena hasil 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti hasilnya terdapat
pengaruh minat menonton film kartu Upin dan Ipin episode tema
Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan
Ramadhan.
57
B. Saran-saran
Film memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
intelektualitas dan mentalitas terutama pada anak-anak. Tidak semua film
yang beredar di masyarakat jelek, beberapa film mempunyai misi dan nilai
yang positif. Oleh karena itu peneliti menyarankan :
1. Kepada keluarga atau orang tua yang memiliki anak-anak yang masih
dalam perkembangan intelektual dan mentalnya diharapkan selalu
mendampingi anak-anaknya dalam memilih dan menikmati tayangan
film baik melalui televisi maupun CD. Dan hendaknya kepada orang
tua harus selektif memilih tontonan-tontonan atau hiburan yang layak
dan tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak.
2. Kepada guru dan pengelola lembaga pendidikan, mengingat besarnya
pengaruh dan efek yang ditimbulkan dari tontonan atau tayangan film
serta besarnya minat dan antusiasme anak-anak didik terhadap
tontonan film maka hal ini dapat dijadikan terobosan baru untuk
membuat model pembelajaran dengan menggunakan media film
sebagai instrument pembelajaran di sekolah.
3. Kepada khalayak, membanjirnya informasi dan tontonan yang merusak
mental harus dicermati secara sungguh-sungguh, karena informasi
ataupun tontonan yang kita konsumsi pasti sedikit banyak akan
memiliki dampak pada diri kita masing-masing. Memilih informasi
dan tontonan yang berkualitas adalah solusi yang dapat kita tempuh.
4. Kepada pemerintah dan aparat yang terkait untuk lebih meningkatkan
pengawasan di masyarakat luas. Sehingga peredaran film yang dalam
kategori tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat tidak beredar
dengan luas dan leluasa.
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan segala nikmat, karunia-Nya serta pertolongan-Nya
sehingga penelitian skripsi ini bisa terselesaikan.
58
Tidak lupa peneliti ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penelitian skripsi ini dari tahap awal sampai selesai.
Banyak sumbangan yang telah peneliti terima baik dalam bentuk
informasi, diskusi, buku-buku maupun dalam bentuk lainnya.
Peneliti menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna dan semua
kebenaran hanya milik Allah, maka peneliti sadar bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak bisa terlepas dari kesalahan dan kekurangan.
Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang
peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif untuk perbaikan yang akan datang agar mencapai
kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 1,(Semarang : PT
Karya Toha Putra,1993
Al-Bugha, Musthafa Dib, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-hukum Islam
Madzhab Syafi’i, Solo : Media Zikir, 2010
Al Hajjaj, Imam Abi Al Husain Muslim, Sokhih Muslim, Lebanon : Daarul Fikr,
1983
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 2, Semarang : PT
Karya Toha Putra,1993)
, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:
Rineka Cipta, 2006, Cet ke vii
, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006, cet. VI
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000
Dahlan, Abdul Aziz, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1996
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis,
2001
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: PT Karya Toha
Putra, 1998
Faridl, Miftah, Puasa Ibadah Kaya Makna, Jakarta: Gema Insani, 2007
Fatih, A, Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi, dalam
http://www.jurnal. com.
Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: Raja
Grafindo persada, 1996
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta : Bumi Aksara, 2003
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Asdi Mahasatya, 2005
Hasan, M. Ali, Tuntunan Puasa dan Zakat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2001
Hurlock, Elizabeth B, Child Development, Japan: Mc. Graw Hill, 1978
Junaidi, A. Muhli, Bermain dan Belajar Bersama Upin dan Ipin, Yogyakarta:
DIVA Press, 2009
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2000
, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2000
Sadiman, Arief S, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku, dalam jurnal
Teknologi Pendidikan dalam http: www.teknodik.com.
Seifart, Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Yogyakarta:
Irasod, 2007
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al- Misbah, Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume
II, Jakarta : Lentera Hati, 2002
Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terj. Bergman Sitorus,
Bandung: CV Remaja Karya, 1987
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1995
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda
Karya, 1990
Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2007
Sudrajad, Akhmad, “TaksonomiBloom” ,dalam
http://www.scribd.com/doc/18022257/, diakses 25 februari 2011
Sumadi, Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Sumanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001)
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta; Logos, 1999
Tedja Saputra, Mayke S, Bermain, Mainan dan Permainan, Jakarta: Grasindo,
2005
Thoha, Chabib dan Abdul Mu’ti, Proses Belajar Mengajar PAI di Sekolah,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Psikologi Belajar, Semarang : IKIP
Semarang Press, 1989
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994
Undang – undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Undang –
undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan
Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2006
Winkel, W.S , Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia,
1983
Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo,1999.
Angket Penelitian Tentang Minat Menonton
Film Kartun Upin dan Ipin
VARIABEL (X) INDIKATOR No. ITEM PROSENTASE
Minat menonton
film kartun Upin
dan Ipin
Perasaan senang
menonton film
kartun Upin dan
Ipin.
1, 2, 7, 9, 12,
14, 16, 19
40 %
Perasaan tertarik
menonton film
kartun Upin dan
Ipin.
4, 6, 17, 20 20 %
Perhatian terhadap
film kartun Upin
dan Ipin
8, 11, 18 15 %
Kesungguhan
menonton film
kartun Upin dan
Ipin
3, 5, 10, 13, 15 25 %
Angket Penelitian Tentang Minat Menonton
Film Kartun Upin dan Ipin
A. Petunjuk Umum
1. Angket ini untuk penelitian skripsi semata
2. Kesediaan dan kejujuran anda dalam pengisian angket ini sangat
membantu dalam penelitian
3. Kerahasiaan dan hasil angket anda dijamin oleh peneliti
B. Petunjuk Pengisian Angket
1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dengan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d
yang dianggap paling tepat.
2. Tulislah identitas anda dibawah ini :
Nama : ………………………………
Kelas : ………………………………
Jenis kelamin : ………………………………
C. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda suka menonton film kartun?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Apakah anda suka menonton kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah anda menunggu tayangan film kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah anda tertarik menonton film kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Jika film kartun Upin dan Ipin tidak tayang, apakah anda merasa sedih?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah anda mengikuti alur cerita film kartun Upin dan Ipin dari awal
sampai akhir?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah anda tetap menonton film kartun Upin dan Ipin walaupun kondisi
badan kurang sehat?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Apakah anda ingat hari dan jam tayang film kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Apakah anda menonton setiap episode film kartun Upin dan Ipin yang
tayang di televisi?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Ketika menonton film kartun Upin dan Ipin apakah anda memperhatikan
dengan sungguh-sungguh?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Apakah anda terpengaruh dengan suara bising atau ramai ketika menonton
film kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12. Setelah menonton film kartun Upin dan Ipin, apakah anda mendapatkan
tambahan pengetahuan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13. Apakah anda memahami setiap perkataan yang diucapkan oleh tokoh-
tokoh dalam film kartun Upin dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah anda merasa malas menonton film kartun Upin dan Ipin?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
15. Apakah semangat anda menonton film kartun Upin dan Ipin menurun?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
16. Pernahkah anda merasa bosan menonton film kartun Upin dan Ipin?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
17. Apakah anda berkeinginan mengulang menonton film kartun Upin dan
Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Apakah karena menonton film kartun Upin dan Ipin anda menjadi malas
belajar?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Selalu
19. Apakah anda merasa setiap episode film kartun Upin dan Ipin yang tayang
baik untuk ditonton?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Apakah orang tua anda tidak melarang anda menonton film kartun Upin
dan Ipin?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d yang merupakan jawaban
yang paling benar !
1. Puasa dimulai dari terbit fajar sampai….
a. Jam 6 pagi c. Sekuatnya
b. Matahari terbenam d. Lapar
2. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam surat…
a. Al- Baqarah ayat 180 c. Al- Baqarah ayat 182
b. Al- Baqarah ayat 181 d. Al- Baqarah ayat 183
3. Salah satu syarat wajib puasa adalah…
a. Islam c. Niat
b. Pria dan wanita d. Tidak makan dan minum
4. Diantara rukun puasa adalah…
a. Islam c. Niat pada malam hari
b. Pria dan wanita d. Suci
5. Diantara hal-hal yang membatalkan puasa adalah…
a. Makan dan minum c. Menangis
b. Tidak suci d. Berkumur
6. Puasa nadzar hukumnya adalah…
a. Mubah c. Wajib
b. Sunnah d. Haram
7. Berpuasa pada hari raya hukumnya….
a. Mubah c. Wajib
b. Sunnah d. Haram
8. Diantara puasa wajib adalah…
a. Puasa qadha c. Puasa Ramadhan
b. Puasa nadzar d. a, b, c, semua benar
9. Menyegerakan berbuka ketika tiba saatnya hukumnya…
a. Mubah c. Wajib
b. Sunnah d. Haram
10. Berikut perbuatan yang baik dilakukan pada bulan Ramadhan, kecuali…
a. Tadarus c. Infaq
b. Sedekah d. Bermain
11. Puasa Ramadhan hukumnya…
a. Mubah c. Wajib
b. Sunnah d. Haram
12. Puasa Ramadhan disyariatkan pada tahun…
a. 1 H c. 3 H
b. 2 H d. 4 H
13. Waktu puasa Ramadhan adalah…
a. 30 Hari c. 29 Hari
b. 1 Bulan penuh d. Semaunya
14. Rukyah hilal artinya…
a. Membelakangi bulan c. Melihat bulan
b. Merindukan bulan d. Padang rembulan
15. Yang boleh meninggalkan puasa Ramadhan adalah…
a. Orang jompo c. Orang kaya
b. Orang sehat d. Orang miskin
16. Berdo’a waktu berbuka hukumnya…
a. Sunnah c. Mubah
b. Wajib d. Haram
17. Salah satu sunnah puasa hukumnya…
a. Mengakhirkan sahur c. Tidak sahur
b. Menyegerakan sahur d. Menghilangkan sahur
18. Diantara hikmah puasa adalah…
a. Merasakan laparnya orang c. Hemat
miskin
b. Haus d. Lemas
19. Puasa (shaum) menurut bahasa artinya…
a. Menghukum c. Mendiamkan
b. Mengharamkan d. Menahan diri
20. Suci dari haid dan nifas bagi wanita merupakan…
a. Syarat sah puasa c. Bukan syarat puasa
b. Syarat wajib puasa d. Rukun puasa
21. Salah satu amalan sunnah di bulan Ramadhan adalah…
a. Membaca koran c. Membaca komik
b. Membaca majalah d. Membaca Al Qur’an
22. Cara melakukan puasa Ramadhan adalah…
a. Tidak makan c. Tidak minum
b. Tidak melakukan hal yang d. a, b, c, betul semua
membatalkan puasa
23. Tujuan puasa adalah…
a. Agar bahagia c. Agar bertakwa
b. Agar lapar d. Agar senang
24. ………..….
a. عليکمالقتال c. عليکمالصالة
b. عليکمالصيام d. عليکمالطعام
25. Shodaqoh di bulan ramadhan pahalanya…
a. Sama dengan di bulan lain c. Lebih buruk dari bulan lain
b. Berlipat ganda d. Tidak ada pahala
26. Niat merupakan…
a. Rukun puasa c. Syarat wajib puasa
b. Syarat sah puasa d. a, b, c, semua salah
27. Waktu puasa Ramadhan dimulai pada tanggal…
a. 1 Syawal c. 1 Ramadhan
b. 1 Safar d. 1 Robi’ul Awwal
28. Merokok di siang hari pada bulan Ramadhan adalah…
a. Menyempurnakan puasa c. Menikmati puasa
b. Membatalkan puasa d. Syarat puasa
29. Shalat Tarawih merupakan…
a. Shalat biasa c. Shalat wajib
b. Amalan yang dilakukan pada d. Shalat untuk jenazah
bulan Ramadhan
30. Orang pikun boleh tidak puasa tapi harus…
a. Mengqodlo c. Membayar fidyah
b. Mewakilkan d. Membayar upah
DARTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Niat Murniati
Tempat Tanggal Lahir : Batang, 22 Mei 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Nim : 063111074
Alamat Asal : Kemiri Timur, RT 01 RW 03, Kecamatan Subah,
Kabupaten Batang
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Kemiri 06 Subah Lulus Tahun 2000
2. MTs Darussalam Kemiri Lulus Tahun 2003
3. MAPM Cukir Jombang Lulus Tahun 2006
4. IAIN Walisongo Angkatan 2006
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 31 Mei 2011
Peneliti,
Niat Murniati
NIM. 063111074
Top Related